tugas ekonomi internasional i

21
1. Perdagangan Internasional Teori perdagangan Internasional ada 3 yaitu : 1) Teori Praklasik Merkantilisme. 2) Teori Klasik. a. Absolute Advantage dari Adam Smith. b. Comparative Advantage dari David Ricardo yang dibagi lagi menjadi 2 yaitu Cost Comparative Advantage ( Labor efficiency ) dan juga Production Comperative Advantage ( Labor produktifity). 3) Teori Modern, yang dibagi menjadi : a. The Proportional Faktors Theory. b. Paradoks leontief. c. Teori Opportunity Cost. d. Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD). 2. Teori Praklasik Merkantilisme 2.1 Pengertian Merkantilisme Terminologi: mercari (Latin) , yang berarti "jual beli," yang berakar dari kata merx , berarti "komoditas." Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan global teramat sangat penting. Aset ekonomi atau modal negara dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital (mineral berharga, terutama emas maupun komoditas lainnya) 1

Upload: anandhita-pramudya-hadi

Post on 26-Oct-2015

406 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Teori Merkantilisme dan Keuntungan Mutlak

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Ekonomi Internasional I

1. Perdagangan Internasional

Teori perdagangan Internasional ada 3 yaitu :

1) Teori Praklasik Merkantilisme.

2) Teori Klasik.

a. Absolute Advantage dari Adam Smith.

b. Comparative Advantage dari David Ricardo yang dibagi lagi menjadi 2 yaitu Cost

Comparative Advantage ( Labor efficiency ) dan juga Production Comperative

Advantage ( Labor produktifity).

3) Teori Modern, yang dibagi menjadi :

a. The Proportional Faktors Theory.

b. Paradoks leontief.

c. Teori Opportunity Cost.

d. Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD).

2. Teori Praklasik Merkantilisme

2.1 Pengertian Merkantilisme

Terminologi:  mercari (Latin) , yang berarti "jual beli," yang berakar dari

kata merx, berarti "komoditas." Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang

menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset

atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volum

perdagangan global teramat sangat penting. Aset ekonomi atau modal negara dapat

digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital (mineral berharga, terutama emas

maupun komoditas lainnya) yang dimiliki oleh negara dan modal ini bisa diperbesar

jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dan mencegah (sebisanya) impor sehingga

neraca perdagangan dengan negara lain akan selalu positif. Merkantilisme mengajarkan

bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini dengan melakukan

perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong ekspor (dengan banyak

insentif) dan mengurangi impor (biasanya dengan pemberlakuan tarif yang besar).

Kebijakan ekonomi yang bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan

dengan sistem ekonomi merkantilisme.

1

Page 2: Tugas Ekonomi Internasional I

Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah Eropa pada

awal periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era dimana kesadaran bernegara

sudah mulai timbul). Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya, intervensi suatu

negara dalam mengatur perekonomiannya yang akhirnya pada zaman ini pula sistem

kapitalisme mulai lahir.

Merkantilisme adalah suatu sistem politik ekonomi :

1.  Negara/raja memiliki wewenang yang besar  dalam sistem ekonomi.

2.  Kemakmuran suatu negara/raja diukur dari jumlah logam mulia yang dimiliki.

3.   Perdagangan luar negeri/ perdagangan internasional merupakan jalan utama

memperoleh kekayaan (logam mulia).

2.1 Konsep Umum Merkantilisme

Banyak pendapat yang sudah dicetuskan para tokoh sejak jaman kuno. Pada

jaman tersebut ekonomi masih terikat dengan kuatnya prinsip-prinsip moral dan etika

yang bersumber pada agama. Keterikatan tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan

konsep ekonomi pada jaman pertengahan dan pada abad pertengahan.

Munculnya paham merkantilisme oleh para kaum aliran merkantilis pada

dasarnya menitikberatkan kepada bidang ekonomi seperti masalah-masalah

keduniawian. Oleh karena pemahaman merkantilisme yang terbatas pada masalah

keduniawian, sehingga banyak bermunculan pendapat-pendapat yang muncul hanya

saja memikirkan aspek ekonomis, bukan pada etika dan moral semata. Dengan kata lain

merkantilis merupakan perintis kearah pemikiran ekonomi yang hanya memandang

berdasarkan masalah-masalah ekonomi yang bersifat keduniawian.

Berbagai konsep yang dikemukakan oleh kaum merkantilis hanya diperoleh dari

semua negara barat yang perekonomian pada saat itu sedang berkembang (Teguh

Sihono, 2008). Negara-negara tersebut adalah Inggris dan Perancis. Sehingga konsep-

konsep ekonomi dalam negara tersebut mampu memberikan warna terhadap ajaran

kaum merkantilisme.

Sebenarnya hingga saat ini belum ada kesepakatan apakah merkantilisme dapat

disebut sebagai aliran ekonomi. Sebagian mengganggap bahwa merkantilisme adalah

2

Page 3: Tugas Ekonomi Internasional I

suatu kebijakan ekonomi dalam bidang perdagangan yang terjadi pada jaman perintis,

yakni pada tahun  1500-1750, dan bukan merupakan sebuah aliran ekonomi.

Merkantilisme merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata merchant yang

berarti pedagang. Menurut paham merkantilisme ini, tiap Negara jika ingin maju harus

melakukan kegiatan ekonomi berupa perdagangan, perdagangan tersebut harus

dilakukan dengan negara lain. Sumber kekayaan Negara akan diperoleh melalui

surplus perdagangan luar negeri yang diterima dalam bentuk emas atau perak, sehingga

kebijaksanaan pada waktu itu adalah merangsang ekspor dan membatasi aktifitas

impor. Negara-negara yang menganut paham merkantilisme pada waktu itu antara lain,

Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis, dan Belanda.

Paham merkantilisme yang dianut oleh beberapa Negara tersebut pada abad ke

XVI pada dasarnya terjadi berdasarkan perdagangan antara Negara-negara eropa hingga

akhirnya sampailah ke perdagangan jalur Hindia-Belanda (Indonesia pada waktu itu).

Kebijaksanaan dalam masa merkantilisme sangat mengabaikan sektor pertanian.

Tiga pokok pemikiran aliran merkantilsme adalah neraca perdagangan dan mekanisme

arus logam mulia, proteksi dan teori kuantitas uang.  Ketiga pokok pemikiran tersebut

terpusat pada suatu doktrin merkantilisme, yakni neraca perdagangan yang

menguntungkan. Dalam konsep merkantilisme, hasil devisa suatu Negara ditentukan

oleh beberapa faktor, yakni ekspor barang, ekspor jasa, ekspor logam mulia, dan impor

modal.

Faktor pendorong munculnya aliran merkantilis adalah semakin meningkatnya

peranan kegiatan perekonomian perorangan yang telah berorientasi pada keperluan

pasar. Keadaan seperti ini adalah awal dari munculnya revolusi industry yang terjadi di

Inggris (Launderth, 1976). Merkantilisme disebut juga sebagai kaum perintis. Karena

berdasarkan pemikiran merkantilis lah yang membawa suatu pemikiran kearah pemikir

ekonomi yang mendasarkan suatu ilmu hingga akhirnya muncul aliran klasik.

2.2 Pendapat Tokoh Merkantilisme

Pada abad ke-16, banyak sekali tokoh-tokoh merkantilis. Sehingga di dalam

makalah ini tidak dapat diuraikan satu persatu. Tokoh-tokoh merkantilisme dapat

dibedakan menjadi dua golongan yakni golongan tua dan muda. Tokoh pertama yakni

3

Page 4: Tugas Ekonomi Internasional I

tokoh merkantilisme tua memiliki pandangan tidak sama dengan tokoh-tokoh dijaman

kuno. Tokoh-tokoh yang termasuk pada kaum ini adalah, Frenchman J. Bodin, John

Hales, Milles, Gerard de Malynes, dan Misselden. Kaum ini mendukung adanya

pernyataan bahwa  Negara dikatakan berhasil jika Negara dapat memasukkan emas

sebanyak-banyaknya kedalam negeri, sehingga Negara akan menjadi makmur dan kaya.

Kemakmuran Negara dalam pemikiran kaum ini menitik beratkan kepada kepemilikan

emas.  Karena pada kaum ini beranggapan bahwa emas memiliki kekuatan untuk

menentukan kekayaan suatu Negara.

Kaum Merkantilis tua juga disebut sebagai kaum Bullion. Dalam konsep yang

debrikan kaum bullion ini menganggap  bahwa dalam mencapai kekayaan Negara,

Negara harus banyak mengekspor produk yang dibuat dalam negeri kepada Negara-

negara lainnya untuk selanjutnya dapat memasukkan emas sebanyak-banyaknya ke

dalam negerinya sendiri, emas tersebut harus diimpor dalam jumlah yang banyak.

Jelaslah, dengan konsep yang diberikan kaum tua seperti ini sangat lah tidak benar dan

mereka terkesan belum mengetahui hakekat dari perdagangan luar negeri itu sendiri

yang pada dasarnya merupakan sektor tumpuan pada Negara dengan paham

merkantilisme.

Golongan muda yang juga disebut sebagai kaum merkantilisme muda

merupakan kaum yang berada di luar tokoh merkantilisme tua. Golongan ini di

prakarsai oleh beberapa tokoh-tokoh penting seperti, Thomas mun, Sir William Petty,

Sir Dudley North, Richard Contillon, David Hume, dan John Locke.

Penjelasan mengenai merkantilisme dari beberapa tokoh merkantilisme yang

berasal dari golongan tua maupun golongan muda, antara lain :

1)  Jean Bodin (1530-1596)

Jean Bodin adalah seorang ilmuwan berbangsa Perancis, yang dapat

dikatakan sebagai orang pertama yang secara sistematis menyajikan teori

tentang uang dan harga. Menurutnya, bertambahnya uang yang diperoleh dari

perdagangan luar negeri dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang.

Selain itu, kenaikan harga-harga barang juga dapat disebabkan oleh praktik

monopoli dan pola hidup mewah dari kaum bangsawan dan raja. Dalam praktik

4

Page 5: Tugas Ekonomi Internasional I

tersebut, biasanya rakyat menjadi korban, sehingga sangat dikecam pada saat

itu. 

Dalam bukunya yang berjudul Reponse Aux Paradoxes de

Malestroit (1568), dikemukakan oleh bodin, naiknya harga-harga barang secara

umum disebabkan oleh 5 faktor, yakni :

1. Bertambahnya logam mulia seperti perak dan emas.

2. Praktek momopoli yang dilakukan oleh dunia swasta maupun peran

Negara.

3. Jumlah barang di dalam negeri menjadi langka oleh karena sebagian

hasil produksi di ekspor.

4. Pola hidup mewah kalangan bangsawan dan raja-raja.

5. Menurunnya nilai mata uang logam karena isi karat yang terkandung

di dalamnya dikurangi atau dipermainkan.

Bodin sependapat dengan Machiavelli bahwa negara mempunyai

kekuasaan yang mutlak terhadap warga negara, karena negara berada di atas

hokum. Sebenarnya teori yang dikemukakan oleh bodin ini agak berlebihan,

akan tetapi teori ini mencerminkan kebutuhan negara-negara nasional yang

sedang tumbuh akan kekuasaan untuk menjaga kestabilan ekonomi dan

menciptakan kemakmuran bagi setiap rakyatnya.

Menanggapi pola hidup mewah yang dilakukan oleh para kaum

bangsawan, Jean Bodin menekankan apabila jumlah cadangan yang berupa

persediaan emas tersebut lebih baik disimpan terlebih dahulu, dan pengeluaran

dilakukan secara hemat dan berhati-hati yang akan berujung pada terkendalinya

inflasi.

2) Thomas Mun (1571-1641)

Thomas Mun adalah seorang saudagar kaya yang berasal dari Inggris.

Dia banyak menulis tentang perdagangan luar negeri. Buku yang ditulisnya dan

sempat menjadi karya yang terkenal berjudul "England’s Treasure by Foreign

Trade" adalah salah satu sumbangan besar terhadap teori perdagangan luar

5

Page 6: Tugas Ekonomi Internasional I

negeri.  Thomas Mun mengecam kaum bullion yang melarang mengalirnya

emas keluar negeri.

Menurut Mun, untuk meningkatkan kekayaan suatu negara, cara yang

biasa dilakukan adalah lewat perdagangan. Dia berpedoman bahwa nilai ekspor

keluar negeri harus lebih besar dibandingkan dengan yang di impor oleh negara

tersebut. Dan juga perdagangan masih tetap akan menguntungkan sekalipun

tidak memiliki emas dan perak, dengan cara melakukan transaksi pembayaran

lewat bank.

Suatu negara yang memiliki terlalu banyak uang justru tidak baik karena

menaikkan harga-harga, dan meskipun kenaikan tersebut akan meningkatkan

pendapatan para pengusaha, namun kenaikan tersebut secara umum langsung

merugikan dan mengurangi volume perdagangan, karena harga yang tinggi akan

mengurangi konsumsi dan permintaan.

3) Baptis Colbert (1619-1683)

J. B. Colbert adalah seorang pejabat Negara Perancis dengan kedudukan

sebagai Menteri Utama di Bidang Ekonomi dan keuangan dalam pemerintahan

Louis XIV. Tujuan yang dibuat olehnya lebih mengarah pada kekuasaan dan

kejayaan negara daripada untuk meningkatkan kekayaan perseorangan.

Ia mendorong usaha dalam sektor kerajinan dan perdagangan dengan

menekankan pengenaan pabean impor, dengan tujuan memberikan subsidi

kepada kapal pengangkut Perancis, memperluas daerah jajahan Perancis,

memperbaiki sisitem transportasi dalam negeri. Untuk mendukung kebijakan

tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang banyak dan murah, maka tenaga kerja

Perancis dilarang keluar negeri, sedangkan imigran dari luar negeri di dorong

masuk ke dalam negara.

J.B. Colbert menjamin hak monopoli yang diberikan kepada perusahaan-

perusahaan dengan tujuan mendorong timbulnya perusahaan baru khususnya

untuk perdagangan antar negara. Ia melakukan rangsangan terhadap penemuan-

penemuan baru serta membangun industri percontohan. Kemudia juga

6

Page 7: Tugas Ekonomi Internasional I

mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dengan mendirikan akademi-

akademi, perpustakaan, dan memberikan subsidi ke setiap sektor ekonomi.

Dalam praktik ekonomi, banyak terjadi aliansi antara para saudagar

dengan penguasa. Kaum saudagar disini memperkuat dan mendukung

kedudukan dari penguasa. Penguasa juga memberi bantuan dan perlindungan

berupa monopoli dan proteksi. Pada abad tersebut, eropa dianggap sebagai

kapitalisme komersial, yang juga disebut sbeagai kapitalisme saudagar karena

hanya kaum saudagar yang memegang kendali perekonomian.

4)   Sir William Petty (1623-1687)

Sebagai ahli akademisi yang mengajar di Oxford Universty, Sir William

banyak menuliskan tentang buku ekonomi politik. Selain itu, Petty juga dikenal

sebagai inovator, ahli bahasa, dokter, pelaut, dan wakil direktur di suatu

akademi.

Dalam karyanya yang berjudul "A treatise of Taxes and

Contributions" (1662), yang berisi tentang teori yang menyatakan bahwa

bukanlah jumlah hari kerja yang menentukan nilai suatu barang, melainkan

biaya yang diperlukan agar para pekerja tersebut dapat tetap bekerja.

Dalam hal uang, menurutnya uang hanya diperlukan dalam jumlah

secukupnya, tetapi lebih atau kurang dari yang diperlukan dapat mendatangkan

musibah. Harga untuk uang adalah bunga modal, dengan demikian, semakin

besar jumlah uang beredar, maka bunga modal turun, hal ini akan mendorong

kegiatan usaha. Ia juga berpendapat bahwa tingkat harga yang bervariasi

proporsionalnya dengan jumlah uang yang beredar. Teori inilah yang juga

dikembangkan oleh Irving Fisher untuk Teori Kuantitas Uang.

Karya yang lainnya adalah Political Arithmetic (1676), dalam karyanya

ini, ia menggambarkan bidang metodologi ekonomi. Dengan terbitnya buku ini

maka studi statsitika semakin berkembang di Inggris. Beliau yang

mengemukakan pertama kali tentang nilai tenaga kerja.

7

Page 8: Tugas Ekonomi Internasional I

5)   Sir Dudley North (1641-1691)

Sir Dudley North adalah salah satu tokoh yang mendukung adanya

perdagangan bebas tanpa adanya campur tangan dan intervensi dari pemerintah

melalui perundang-undangan dan segala peraturannya. Ia juga menekankan

bahwa pemerintah tidak perlu lagi mencegah larinya emas keluar negeri selama

emas tersebut digunakan sebagai keperluan perdagangan.

Dalam pernyataanya, fungsi uang dalam perekonomian suatu negara

adalah sebagai alat untuk memajukan perdagangan dan bukan untuk symbol

kekayaan negara. Negara akan jatuh miskin apabila uangnya digunakan untuk

peperangan dan kepentingan pembayaran untuk negara lain. Menurutnya, bunga

uang yang rendah akan mendorong perdagangan dan kemudian akan

memperkaya suatu negara.

6) David Hume (1711-1776)

Dalam teorinya, David Hume sangat memperhatikan faktor keadilan,

dan beranggapan bahwa ketidakadilan akan memperlemah suatu negara. Setiap

warga negara harus menikmati hasil kerjanya sesuai dengan  kesempatan yang

diperolehnya. Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan yang dimiliki oleh

kaum kaya akan di distribusikan lagi bagi kaum miskin. Dengan cara itu, maka

dapat terlaksanakan keadilan yang diinginkan oleh Hume tersebut.

Berikut ini adalah teori Hume yang terkenal :

“Price Specie-flow Mechanism” (Mekanisme penyesuaian neraca

perdagangan), harga barang/jasa di dalam negeri naik maka konsumen mencari

harga lebih murah di negara lain dan meningkatkan impor.

2.3 Tujuan Merkantilisme

Tujuan dari merkantilisme adalah:

1.   Memperbanyak aset dan modal negara/raja.

2.   Melindungi perkembangan industri perdagangan dan melindungi kekayaan negara.

3.  Membiayai negara/raja sebagai satu-satunya penguasa ekonomi.

4.  Membiayai dan memperkuat armada perang.

8

Page 9: Tugas Ekonomi Internasional I

Inti pokok kelompok merkantilis ini adalah sebagai berikut:

a. Negara harus memperbanyak kekayaannya dengan menumpuk logam mulia.

b. Volume perdagangan global harus ditingkatkan dengan memperbesar ekspor dan

menekan impor.

c. Surplus yang diperoleh dari nett ekspor akan dibayar dengan logam mulia, sehingga

semakin banyak logam mulia yang diperoleh dari luar negeri.

d. Jumlah logam mulia yang dimiliki suatu negara sebagai alat pembanding tingkat

kemakmuran diantara negara yang lain.

e. Logam  mulia  digunakan sebagai modal membiayai armada perang untuk

memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama.

2.4 Jenis Merkantilisme

Pada dasarnya Merkantilisme adalah cara untuk mencapai kemakmuran negara.

Namun pada prakteknya ada dua jenis merkantilis yang bisa dibedakan berdasarkan

cara mencapai kemakmuran. Kedua jenis merkantilis tersebut adalah:

1)    Kelompok Bullionist

Kelompok bullionist  berkembang sebagai awal perkembangan

kelompok merkantilis murni, dipelopori oleh Gerald Malynes. Kelompok

ini mengaitkan kemakmuran negara dengan banyaknya logam mulia.

Semakin besar stok logam mulia di dalam negeri, semakin makmur, megah

dan berkuasa negara tersebut.

Kebijakan kelompok ini adalah

a) Mendorong ekspor sebesar-besarnya, (kecuali logam mulia).

b) Melarang impor dengan ketat, (kecuali logam mulia).

c) Surplus ekspor harus dibayar dengan logam mulia.

2)     Merkantilis Murni

Kata kunci merkantilis murni adalah aspek suku bunga.  Suku bunga

yang rendah akan menguntungkan pencari kredit, dan ini diperlukan untuk

mendorong kegiatan ekonomi.   Agar kegiatan ekonomi dapat berkembang

maka harga barang juga harus meningkat dan peningkatan harga barang

9

Page 10: Tugas Ekonomi Internasional I

dapat terjadi apabila jumlah uang beredar meningkat.  Agar uang bertambah

maka jalan yang paling mudah adalah melakukan perdagangan

internasional. Oleh karena itu setiap negara wajib berusaha memperoleh

neraca perdagangan yang menguntungkan. Pendukung utama kelompok

merkantilis murni adalah Thomas Mun (Inggris), Colbert (Perancis), Von

Hornigh (Jerman) dan Becker (Austria).

2.5 Dampak Merkantilisme Eropa Pada Sejarah Dunia

Ekonomi Kerajaan Inggris semakin meningkat pada zaman Raja Henry VII.

Inggris memperoleh keuntungan besar dari perdagangan luar negerinya. Kemudian,

merkantilisme mendorong pemerintah untuk menguasai daerah lain yang akan

dimanfaatkan sebagai daerah monopoli perdagangannya. Kesuksesan Inggris

memanfaatkan daerah-daerah koloninya,  membuat Bangsa Eropa tergiur (Belanda,

Perancis dan Spanyol). Tak heran merkantilisme semakin memperluas peperangan

antar-bangsa-eropa dalam rangka memperebutkan daerah-daerah koloni di penjuru

dunia. Politik merkantilisme ini jugalah yang melahirkan terbentuknya persekutuan

dagang masyarakat Eropa, seperti EIC di India dan VOC di Indonesia.

Dengan perkembangan teknologi,  merkantilisme mampu mendukung

perubahan bentuk usaha domestic system berubah menjadi manufacture system. Dengan

demikian politik ekonomi merkantilisme mendukung berlangsungnya revolusi industri

yang berkembang di negara Inggris.

Dampak dari merkantilisme dalam sejarah:

a. Lahirnya kolonialisme imprealisme.

b. Aktifnya perdagangan internasional.

c. Berkembangnya teknologi-teknologi baru, misalnya Act of Navigation yang

sangat membantu perkapalan Inggris, penemuan mesin uap dalam rangka

efisiensi produksi membawa Inggris pada revolusi industri.

10

Page 11: Tugas Ekonomi Internasional I

2.6 Kritik Terhadap Paham Merkantilisme

a)   David Hume

Ide pokok merkantilis yang mengagungkan logam mulia dikritik keras oleh

David Hume. Hume menyatakan bahwa menambah logam mulia sama dengan

menambah jumlah uang beredar (money supply). Bila money supply naik sedangkan

tingkat produksi tetap, maka akan terjadi inflasi (kenaikan harga).  Kenaikan harga

di dalam negeri akan menaikkan harga barang-barang ekspor, sehingga jumlah

barang yang di-ekspor akan menurun. Pada situasi dimana harga barang impor lebih

rendah daripada barang dalam negeri, akan meningkatkan impor. Hingga nett

ekspor mencapai negatif, cadangan logam mulia akan dipakai untuk membiayai

impor.  Dengan berkurangnya logam mulia yang dimiliki maka negara/raja menjadi

lebih miskin (berkurang kekayaannya).

b)    Adam Smith

Kritikan Hume ini kemudian melahirkan teori klasik  atau absolute

advantage dari Adam Smith pada akhir abad ke-18. Kritik Adam Smith:

1) Ukuran kekayaan suatu negara bukan berdasarkan logam mulia.

2) Kemakmuran suatu negara berdasarkan jumlah nilai tambah produksi barang

domestik (PDB) ditambah dengan surplus perdagangan.

3) Pemerintah perlu mengurangi campur tangannya dalam perdagangan, sehingga

mendukung terjadinya perdagangan bebas.

4) Perdagangan bebas akan meningkatkan daya kompetisi, sehingga akan

mendorong spesialisasi berdasarkan absolute advantage.

5) Spesialisasi akan mendorong produktivitas dan efisiensi.  

6) Peningkatan produktivitas adan efisiensi akan meningkatkan PDB dan surplus

perdagangan.

7) Peningkatan PDB dan surplus perdagangan identik dengan peningkatan

kemakmuran suatu negara/raja.  

Kritikan-kritikan ini menggiring dunia untuk mengakhiri era merkantilisme,

dan memasuku ekonomi klasik.

11

Page 12: Tugas Ekonomi Internasional I

3. Teori Absolute Advantage (Keunggulan Mutlak) - Adam Smith.

Absolute Advantage adalah kemampuan suatu pihak untuk menghasilkan barang atau

jasa yang lebih banyak daripada para pesaing, dengan menggunakan sumber daya yang sama.

Absolute Advantage ditentukan oleh perbandingan sederhana dari produktivitas tenaga kerja,

sangat memungkinkan bagi suatu pihak untuk tidak memiliki keuntungan absolut pada yang

lainnya. Sehingga tidak ada terjadi perdagangan dengan pihak lain. Tampak kontras

perbedaannya pada konsep keuntungan komparatif yang mengacu pada kemampuan untuk

menghasilkan barang-barang tertentu pada biaya peluang yang lebih rendah.

Teori ini berasal dari “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of

Nations” oleh Adam Smith tahun 1776. Adam Smith berpendapat bahwa tidak mungkin

semua bangsa menjadi kaya secara serentak, jika mengikuti Merkantilisme, karena ekspor

dari salah satu negara adalah impor bagi negara tujuan. Sebaliknya, semua negara akan bisa

untung secara serentak jika mereka mempraktikkan perdagangan bebas dan spesialisasi

sesuai dengan keuntungan absolut mereka. Smith juga menyatakan bahwa kesejahteraan para

bangsa tergantung pada barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia bagi warga negara

ketimbang cadangan emas mereka. Ketika ada kemungkinan dari perdagangan keuntungan

absolut, maka keuntungan tidak mungkin bermanfaat satu sama lain. Dengan cara ini negara-

negara yang mengadakan hubungan perdagangan internasional dapat memperoleh

keuntungan.

Teori absolute advantage (Keunggulan Mutlak) ini didasarkan kepada beberapa

asumsi pokok antara lain :

a. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja.

b. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama.

c. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang.

d. Biaya transpor ditiadakan.

12

Page 13: Tugas Ekonomi Internasional I

Produksi Amerika Inggris

Gandum 8 10

Pakaian 4 2

Tabel 1.1 Banyaknya Tenaga Kerja yang Diperlukan untuk Menghasilkan per Unit

Produksi Negara Amerika dan Inggris

Dari tabel di atas nampak bahwa Amerika lebih efisien dalam memproduksi gandum

sedang Inggris dalam produksi pakaian. 1 unit gandum diperlukan 10 unit tenaga kerja di

Inggris sedang di Amerika hanya 8 unit (10 > 8). 1 unit pakaian di Amerika memerlukan 4

unit tenaga kerja sedang di Inggris hanya 2 unit. Keadaan demikian ini dapat dikatakan

bahwa Amerika memiliki absolute advantage pada produksi gandum dan Inggris memiliki

absolute advantage pada produksi pakaian.

Dikatakan absolute advantage karena masing-masing negara dapat menghasilkan satu

macam barang dengan biaya yang secara absolut lebih rendah dari negara lain. Kelebihan

dari teori absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua negara yang

saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi ekspor dan impor

hal ini meningkatkan kemakmuran negara. Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara

yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena

tidak ada keuntungan.

Menurut Adam Smith bahwa dengan melakukan spesialisasi internasional, maka

masing-masing negara akan berusaha untuk menekan produksinya pada barang-barang

tertentu yang sesuai dengan keuntungan yang dimiliki baik keuntungan alamiah maupun

keuntungan yang diperkembangkan. Keuntungan alamiah adalah : keuntungan yang

diperoleh karena suatu negara memiliki sumberdaya alam yang tidak dimiliki oleh negara

lain baik kualitas maupun kuantitas. Sedangkan yang dimaksud dengan keuntungan yang di

perkembangkan adalah : Keuntungan yang diperoleh karena suatu negara telah mampu

mengembangkan kemampuan dan ketrampilan dalam menghasilkan produk-produk yang

diperdagangkan yang belum dimiliki oleh negara lain. (Soelistyo, 1991:28)

13