buku ajar ekonomi internasional

31
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dewasa ini kita berada dalam kegiatan ekonomi antarbangsa yang bergerak menuju kesalingtergantungan ekonomi. Suatu ekonomi global jangan dianggap hanya sekedar perdagangan yang semakin besar diantara negara- negara di dunia, karena yang tengah terjadi adalah suatu ekonomi dunia yang bergerak ke arah ekonomi tunggal, suatu satu ekonomi dan satu pasar. Dengan demikian kini tidak ada lagi yang namanya ekonomi nasional murni. Bagian dunia yang lain terlalu besar untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun sebagai pesaing. Oleh karena itu kita wajib mengajarkan kepada siswa tentang cara berpikir internasional supaya dapat memahami perkembangan ekonomi internasional. Dalam ekonomi internasional menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas ekonomi suatu negara dengan aktivitas ekonomi negara lain. Hubungan aktivitas ekonomi suatu negara dengan negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih besar, yaitu sistem ekonomi internasional. Dalam mempelajari ekonomi internasional terdapat beberapa topik yang perlu mendapat perhatian kita, yaitu perdagangan internasional, pembayaran internasional, neraca pembayaran, dan kerjasama ekonomi internasional. Berikut akan kita bahas masing-masing topik tersebut. 1

Upload: wildan-arifianto

Post on 25-Jul-2015

105 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Ajar Ekonomi Internasional

BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Dewasa ini kita berada dalam kegiatan ekonomi antarbangsa yang

bergerak menuju kesalingtergantungan ekonomi. Suatu ekonomi global

jangan dianggap hanya sekedar perdagangan yang semakin besar

diantara negara-negara di dunia, karena yang tengah terjadi adalah suatu

ekonomi dunia yang bergerak ke arah ekonomi tunggal, suatu satu

ekonomi dan satu pasar. Dengan demikian kini tidak ada lagi yang

namanya ekonomi nasional murni. Bagian dunia yang lain terlalu besar

untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun sebagai pesaing. Oleh

karena itu kita wajib mengajarkan kepada siswa tentang cara berpikir

internasional supaya dapat memahami perkembangan ekonomi

internasional.

Dalam ekonomi internasional menunjukkan adanya hubungan antara

aktivitas ekonomi suatu negara dengan aktivitas ekonomi negara lain.

Hubungan aktivitas ekonomi suatu negara dengan negara lain ini akan

membentuk sistem ekonomi yang lebih besar, yaitu sistem ekonomi

internasional. Dalam mempelajari ekonomi internasional terdapat

beberapa topik yang perlu mendapat perhatian kita, yaitu perdagangan

internasional, pembayaran internasional, neraca pembayaran, dan

kerjasama ekonomi internasional. Berikut akan kita bahas masing-masing

topik tersebut.

1

Page 2: Buku Ajar Ekonomi Internasional

BAB IIKONSEP DASAR PERDAGANGAN INTERNASIONAL

(Kegiatan Belajar I)

B. Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa

antara dua atau lebih negara di pasar dunia. Dewasa ini, hampir tidak ada

negara yang mampu memenuhi semua kebutuhannya sendiri tanpa

mengimpor barang/jasa dari negara lain. Contohnya Jepang, sebagai

negara yang ekonominya kuat dan maju, masih mengimpor gas alam cair

(liquid natural gas) dari Indonesia. Sedang Indonesia mengimpor barang-

barang modal dari Amerika untuk keperluan pembangunan industri.

Fluktuasi ekspor dan impor dalam perdagangan internasional tergantung

pada faktor-faktor pendorongnya berikut ini.

C. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan

antarnegara, diantaranya . (a) Keanekaragaman kondisi produksi, (b)

penghematan biaya produksi/spesialisasi, dan (c) perbedaan selera.

(a) Keanekaragaman Kondisi Produksi

Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-

faktor produksi yang dimiliki suatu negara. Contohnya Indonesia,

memiliki potensi besar dalam memproduksi barang-barang hasil

pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu negara

dapat memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam

negeri.

(b) Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi

Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara

memproduksi barang dalam jumlah besar, sehingga menghasilkan

increasing returns to scale atau biaya produksi rata-rata yang

semakin menurun ketika jumlah barang yang diproduksi semakin

2

Page 3: Buku Ajar Ekonomi Internasional

besar. Jadi, apabila suatu negara berspesialisasi memproduksi

barang tertentu dan mengekspornya, biaya produksi rata-ratanya

akan turun.

(c) Perbedaan Selera

Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun

setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera

mereka berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor daging dan

Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan memperoleh

keunggulan dari perdagangan ini dan jumlah orang yang

berbahagia meningkat.

D. Teori Keunggulan Mutlak dan Komparatif

Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak atas barang

tertentu apabila negara tersebut mampu memproduksinya dengan biaya

lebih murah dibandingkan negara lain. Manfaat perdagangan internasional

dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu keunggulan mutlak dan teori

keunggulan komparatif.

1. Teori Keunggulan Mutlak (absolute advantage)

Contoh dua negara, Indonesia dan Jepang, sama-sama memproduksi

beras dan . Kombinasi jumlah kedua barang yang dihasilkan berdasarkan

banyaknya sumber daya yang digunakan diperlihatkan dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1 Kemungkinan Produksi Indonesia dan Jepang

a. Tabel kemungkinan produksi Indonesia

PersentasiSumber Daya

Memproduksi Beras

ProduksiBeras

ProduksiTelevisi

100 1000 0

80 800 20

60 600 40

40 400 60

20 200 80

0 0 100

3

Page 4: Buku Ajar Ekonomi Internasional

b. Tabel kemungkinan produksi Jepang

PersentasiSumber Daya

Memproduksi Beras

ProduksiBeras

ProduksiTelevisi

100 100 0

80 80 200

60 60 • 400

40 40 . 600

20 20 800

.0 0 1000

Dalam hal ini, apabila Indonesia dan Jepang melakukan

perdagangan, maka kebutuhan beras dan televisi kedua negara

bisa dipenuhi dengan lebih baik.

2. Teori Keunggulan Komparatif (comparative advantage)

Teori keunggulan komparatif.mengatakan bahwa selama biaya relatif

untuk memproduksi barang antara satu negara dengan negara lain

berbeda, selalu ada potensi keunggulan yang bisa diperoleh dari

perdagangan internasional, meskipun salah satu negara memiliki

keunggulan mutlak dalam semua barang. Untuk lebih jelas, mari kita

perhatikan contoh pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Kemungkinan produksi Indonesia dan Amerika

b. Tabel kemungkinan produksi Amerika

PersentasiSumber Daya Yang Digunakan Memproduksi Alat Komunikasi

ProduksiAlat Komunikasi

ProduksiMakanan

100 1000 0

80 800 20

60 600 40

40 400 60

20 200 80

4

Page 5: Buku Ajar Ekonomi Internasional

0 0 100

b. Tabel kemungkinan produksi Indonesia.

PersentasiSumber Daya Yang DigunakanMemproduksi Alat Komunikasi

ProduksiAlat Komunikasi

ProduksiMakanan

100 20 0

80 16 1

60 12 2

40 8 3

20 6 4

.0 0 5

Menurut teori keunggulan komparatif, dua negara masih bisa

melakukan perdagangan meskipun salah satunya mempunyai keunggulan

mutlak dalam memproduksi barang, asalkan biaya relatif untuk

memproduksi barang di kedua negara tersebut berbeda.

E. Manfaat Perdagangan Internasional

1. Efisiensi

Melalui perdagangan internasional, setiap negara tidak perlu

memproduksi semua kebutuhannya, tetapi cukup hanya

memproduksi apa yang bisa diproduksinya dengan cara yang

paling efisien dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan

demikian, akan tercipta efisiensi dalam pengalokasian sumber

daya ekonomi dunia.

2. Perluasan konsumsi dan produksi

Perdagangan internasional juga memungkinkan konsumsi yang

lebih luas bagi penduduk suatu negara.

3. Peningkatan produktifitas

Negara-negara yang berspesialisasi dalam memproduksi

barang tertentu akan berusaha meningkatkan produktivitasnya.

Dengan demikian mereka akan tetap unggul dari negara lain

dalam memproduksi barang tersebut.

5

Page 6: Buku Ajar Ekonomi Internasional

4. Sumber penerimaan negara

Dalam perdagangan internasional juga bisa menjadi sumber

pemasukan kas negara dari pajak-pajak ekspor dan impor.

F. Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan internasional setiap negara berbeda

dengan negara lain. Ada negara yang memilih menjalankan kebijakan

perdagangan bebas (free trade), ada yang memilih menjalankan kebijakan

perdagangan proteksionis, dan ada pula yang memilih gabungan

keduanya.

a) Perdagangan Bebas

Perdagangan bebas adalah keadaan ketika pertukaran barang/jasa

antarnegara berlangsung dengan sedikit ataupun tanpa rintangan.

Menurut aliran fisiokratis dan aliran liberal (klasik), liberalisasi

perdagangan dapat memacu kinerja ekspor dan pertumbuhan

ekonomi karena beberapa alasan berikut.

(1) Perdagangan Bebas cenderung memacu

persaingan, sehingga menyempurnakan skala ekonomis dan

alokasi sumber daya.

(2) Perdagangan bebas mendorong peningkatan

efisiensi, perbaikan mutu produk, dan perbaikan kemajuan

teknologi sehingga memacu produktivitas faktor produksi.

(3) Perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi

secara keseluruhan serta memupuk tingkat laba, tabungan,

dan investasi.

(4) Perdagangan bebas akan lebih mudah menarik

modal asing dan tenaga ahli, laba, tabungan, dan investasi.

(5) Perdagangan bebas memungkinkan konsumen

menghadapi ruang lingkup pilihan yang lebih luas atas barang-

barang yang tersedia.

b. Perdagangan Proteksionis

6

Page 7: Buku Ajar Ekonomi Internasional

Salah satu tujuan kebijakan perdagangan proteksionis adalah

untuk meningkatkan daya saing produk diluar negeri. Menurut

pengatur kebijakan proteksionis, nilai tukar (terms of trade)

barang manufaktur, yaitu ekspor utama negara-negara maju,

sering dinilai lebih tinggi dari nilai tukar barang primer, yaitu

ekspor utama negara-negara berkembang. Itulah yang menjadi

alasan utama timbulnya kebijakan perdagangan proteksionis.

Dalam kenyataannya, terdapat beberapa alat kebijakan

perdagangan proteksionis yang digunakan oleh hampir semua

negara. Beberapa diantaranya adalah tarif atau bea masuk,

kuota, subsidi, dan larangan impor.

1) Tarif atau Bea Masuk

Tarif atau bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap

barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun

ekspor.

2) Kuota

Kuota adalah batas maksimum jumlah barang tertentu yang

bisa diimpor dalam periode tertentu, biasanya satu tahun.

3) Subsidi

Subsidi terhadap biaya produksi barang domestik akan

menurunkan harga, sehingga produksi domestik dapat

bersaing dengan barang impor dan akan mendorong

konsumen membelinya.

4) Larangan Impor

Karena alasan-alasan tertentu, baik yang bersifat ekonomi

maupun politik, suatu negara tidak menghendaki impor

barang tertentu.

BAB IIIPEMBAYARAN INTERNASIONAL

(Kegiatan Belajar II)

7

Page 8: Buku Ajar Ekonomi Internasional

A. Pengertian Pembayaran Internasional

Pembayaran intemasional adalah pembayaran atas transaksi yang

dilakukan oleh negara-negara yang terlibat dalam perdagangan

internasional berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan

sebelumnya. Pembayaran dalam perdagangan internasional pada

umumnya dilaksanakan melalui bank.

B. Cara dan Alat Pembayaran Internasional

Pelaksanaan transaksi perdagangan luar negeri dapat diatur

dengan cara pembayaran berikut.

1. Cash Payment

Pembayaran secara tunai (cash) biasanya dilakukan oleh

sksportir yang belum kenal dengan inportir atau kurang percaya

akan bonafiditas importir. Cara pembayaran tunai di antaranya

dilaksanakan melalui :

2. Wesel Bank atas Unjuk (Bankers Sight Draft) yaitu surat

perintah yang dibuat oleh bank domestik yang ditujukan kepada

bank korespondennya di negara lain untuk membayar sejumlah

uang tertentu kepada si pembawa surat wesel.

3. Telegraphic Transfer (T/T), yaitu perintah pembayaran yang

dikirimkan melalui telegram atau telex dari bank dalam negeri ke

bank korespondennya di luar negeri.

4. Open Account

Cara ini merupakan kebalikan dari pembayaran cash. Dengan

cara open account, barang telah dikirim kepada importir tanpa

disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen.

Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah

kebijakan importir. Dengan cara itu, risiko sebagian besar

ditanggung eksportir. Misalnya, eksportir harus mempunyai

banyak modal dan apabila pembayaran akan dilakukan

8

Page 9: Buku Ajar Ekonomi Internasional

dengan mata uang asing maka risiko perubahan kurs menjadi

tanggungannya.

5. Letter of Credit

L/C (Letter of Credit) adalah sebuah instrumen yang

dikeluarkan oleh bank atas nama salah satu nasabahnya,

yang menguasakan seseorang atau sebuah perusahaan

penerima instrumen tersebut menarik wesel atas bank yang

bersangkutan atau atas salah satu bank korespondennya,

berdasarkan kondisi-kondisi yang tercantum pada instrumen

itu. Eksportir terjamin akan pembayarannya bila ia memenuhi

persyaratan yang diminta oleh importir, demikian pula importir.

6. Commercial Bills of Exchange

Commercial bills of exchange yang sering disebut juga wesel

(draft) atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual

yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar

sejumlah uang pada waktu tertentu di masa datang. Surat

perintah semacam itu sering disebut wesel.

Pasar Valuta Asing

Valuta asing atau mata uang asing adalah jenis mata uang yang

digunakan di negara lain. Karena adanya perbedaan nilai mata uang,

maka dikenallah apa yang disebut dengan kurs (nilai -tukar). Valuta asing

dapat diperoleh di pasar valuta asing.

Pasar valuta asing adalah tempat membeli/menukar mata uang

asing untuk keperluan internasional. Fungsi pasar valuta/asing adalah :

a. Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana

dari suatu negara ke negara lain (misal melalui clearing)

b. Memperlancar terjadinya kegiatan ekspor/impor.

c. Memungkinkan dilakukan hedging. Hedging adalah tindakan

pihak tertentu untuk menghindari kerugian akibat kemungkinan

terjadinya perubahan kurs valuta asing di masa yang akan

datang.

9

Page 10: Buku Ajar Ekonomi Internasional

C. Sistem Kurs Valuta Asing

Meskipun kurs nilai tukar pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan

pasar, namun sesungguhnya ada faktor lain. yang menentukan besarnya

kurs, yaitu sistem kurs valuta asing yang dianut oleh suatu negara. Secara

umum, terdapat tiga sistem penetapan kurs valuta asing, yaitu sistem kurs

tetap, sistem kurs bebas, dan sistem kurs mengambang terkendali.

Perbedaan pokok ketiga sistem tersebut terdapat pada sejauh mana

campur tangan pemerintah dalam penetapan nilai tukar.

1. Sistem Kurs Tetap

Menurut sistem kurs tetap (fixed exchange rate), nilai tukar

mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya

ditetapkan oleh pemerintah. Walaupun nilai tukar ditetapkan

oleh pemerintah, namun tidak berarti bahwa tidak ada

perubahan permintaan dan penawaran atas suatu mata uang di

pasar valuta asing. Dampak dari perubahan permintaan dan

penawaran mata uang asing di pasar valuta asing tersebut akan

diredam oleh pemerintah. Jika terjadi kelebihan penawaran,

pemerintah akan membelinya. Sebaliknya, jika terjadi kelebihan

permintaan terhadap mata uang asing tertentu, pemerintah

akan menjual persediaan mata uang yang dimilikinya. Untuk

memperjelas masalah ini, mari kita lihat Peraga 2-1.

1

Page 11: Buku Ajar Ekonomi Internasional

Kebaikan sistem kurs tetap adalah bahwa sistem ini mampu

memberikan kepastian mengenai nilai tukar. Namun sistem ini

pun banyak mengandung kelemahan, di antaranya pemerintah

harus memiliki cadangan devisa yang besar untuk berjaga-jaga

jika dibutuhkan untuk melakukan intervensi pasar.

2. Sistem Kurs Bebas

Kurs bebas adalah nilai kurs uang ditentukan oleh kekuatan

pasar, yang biasa juga disebut dengan kurs mengambang.

Keuntungan dari sistem kurs bebas adalah bahwa tingkat kurs

yang berlaku selalu sama dengan tingkat kurs keseimbangan.

Jadi, tidak ada masalah pasar gelap dan akibat negatifnya.

Dalam sistem kurs devisa yang betul-betul mengambang, tidak

ada masalah surplus atau defisit-neraca pembayaran, sebab

bekerjanya pasar selalu menyeimbangkan jumlah devisa yang

masuk dengan devisa yang keluar. Sistem ini bisa dilaksanakan

apabila syarat-syarat berikut dapat. dipenuhi.

a. Kurs ditentukan sepenuhnya oleh kekuatan pasar.

b. Tidak ada pembatasan penggunaan valuta asing.

1

O Q1 Q2 Jumlah Rp.Peraga 2.2 Keseimbangan pada sistem kurs bebas

Page 12: Buku Ajar Ekonomi Internasional

3. Sistem Kurs Mengambang Terkendali

4. Usaha-usaha untuk menstabilkan kurs konferensi Bretton

Woods. Pada sistem kurs mengambang terkendali, nilai tukar

pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan penawaran dan

permintaan. Nilai kurs bebas bergerak untuk naik atau turun.

Namun, untuk menghindari gejolak yang terlalu tajam,

pemerintah melakukan intervensi atau campur tangan sampai

batas-batas yang telah ditentukan, misalnya 5 % di atas atau di

bawah kurs keseimbangan. Batas yang digunakan untuk

mengatakan bahwa perubahan nilai tukar dianggap terlalu tajam

ditentukan oleh bank sentral. Campur tangan pemerintah dalam

mempengaruhi nilai kurs ini dapat dilakukan secara langsung

(membeli maupun menjual valuta asing di pasar) mau pun

secara tidak langsung (misalnya melalui pengaturan tingkat

bunga). Apabila pemerintah melakukan campur tangan secara

langsung maka sistem kurs valuta asing yang dianut disebut

dirty floating (mengambang kotor). Sedangkan jika pemerintah

melakukan campur tangan secara tidak langsung, maka sistem

kurs valuta asing yang dianut disebut sebagai clean floating

(mengambang bersih).

1

Page 13: Buku Ajar Ekonomi Internasional

Dibandingkan dengan sistem kurs bebas, sistem kurs

mengambang terkendali lebih memberikan kepastian yang lebih

baik bagi para eksportir dari importir tentang besarnya nilai tukar

yang akan berlaku untuk satu periode.

BAB IVNERACA PEMBAYARAN

(Kegiatan Belajar III)

A. Pengertian Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua

transaksi ekonomi antar penduduk suatu negara dengan negsra-negara

lain selama periode tertentu. Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi

perorangan (individu), perusahaan, badan hukum, badan pemerintah, atau

siapa saja yang tempat tinggal utamanya di negara tersebut. Transaksi

ekonomi berarti pertukaran niliai barang atau jasa ekonomi atau

pengalihan kekayaan penduduk suatu negara ke negara lain.

Neraca pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debet. kredit

adalah transaksi yang menimbulkan hak menerima pembayaran dari

penduduk negara lain. Sementara sisi debet adalah transaksi yang

menimbulkan kewajiban membayar kepada penduduk negara lain. Semua

transaksi kredit masuk dalam neraca pembayaran dengan tanda positif

(+). Sedangkan transaksi debet masuk dengan tanda negatif (-).

B. Komponen Neraca Pembayaran

Necara pembayaran terdiri dari beberapa komponen, yaitu neraca

barang (neraca perdagangan) dan neraca jasa. Keduanya disebut neraca

transaksi berjalan (current account) dan neraca modal.

1

Page 14: Buku Ajar Ekonomi Internasional

1. Neraca Barang (Neraca Perdagangan)

Neraca barang dan neraca jasa disebut juga neraca transaksi

berjalan (current account). Pos ini merupakan golongan

terbesar dalam neraca pembayaran, yang meliputi transaksi

barang. Transaksi barang ini meliputi ekspor barang, termasuk

barang-barang yang bisa dilihat secara fisik, misalnya minyak,

tembakau, tanah, kayu, karet, dan sebagainya. Ekspor barang

merupakan transaksi kredit karena transaksi itu menimbulkan

hak untuk menerima pembayaran (menyebabkan terjadinya

aliran uang atau dana masuk ke dalam negeri). Impor barang

meliputi barang-barang konsumsi, barang modal, dan bahan

mentah untuk industri. Impor barang-barang merupakan

transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk

melakukan pembayaran kepada negara lain (menyebabkan

aliran dana atau uang ke luar negeri).

2. Neraca Jasa

Sesuai dengan namanya, neraca jasa hanya mencatat

transaksi-transaksi jasa saja. Neraca jasa meliputi transaksi

ekspor dan impor jasa. Ekspor jasa meliputi penjualan jasa

angkutan, turisme/pariwisata, asuransi, pendapatan investasi

dan modal di luar negeri. Ekspor jasa termasuk transaksi kredit.

Impor jasa meliputi pembelian jasa dari penduduk negara lain,

termasuk pembayaran bunga, dividen atau keuntungan modal

yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk negara lain.

3. Neraca modal

Neraca modal adalah neraca yang mencatat transaksi berupa

investasi modal dan emas. Neraca modal (capital account)

termasuk transaksi modal, terdiri dari transaksi jangka pendek

dan transaksi jangka panjang.

1

Page 15: Buku Ajar Ekonomi Internasional

4. Lalu Lintas Moneter

Transaksi lalu lintas moneter adalah semua transaksi jual beli

yang terjadi dari suatu negara ke luar negeri. Transaksi ini

sering disebut accomodating transaction sebab merupakan

transaksi yang timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain.

Transaksi lain itu sering disebut dengan autonomous, karena

timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi transaksi lain.

Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi-

transaksi yang sedang berjalan dan transaksi kapital serta

transaksi satu arah.

5. Surplus dan Defisit Neraca Pembayaran

Neraca perdagangan dikatakan surplus bila nilai ekspor barang

lebih besar dari pada impornya. Kebijakan neraca pembayaran

ditujukan untuk lebih meningkatkan penerimaan devisa dari

ekspor guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.

Kebijakan tersebut ditujukan pula untuk menghemat devisa

melalui substitusi impor dan memanfaatkan sumber-sumber

dana dari luar negeri, baik berupa pinjaman maupun

penanaman modal asing, serta menunjang perluasan

kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan.

BAB VKERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL

(Kegiatan Belajar IV)

1

Page 16: Buku Ajar Ekonomi Internasional

A. Integrasi Ekonomi

Tidak satupun negara yang dapat berdiri sendiri tanpa kerja sama

dengan negara lain. Integrasi ekonomi terjadi apabila beberapa negara

yang berada dalam satu wilayah memutuskan untuk menciptakan

perdagangan bebas di antara sesama negara anggota dan menetapkan

tarif yang sama terhadap impor barang-barang produksi negara-negara

lain yang bukan merupakan anggota. Beberapa jenis integrasi ekonomi

yang terdapat saat ini di antaranya adalah daerah perdagangan bebas

(free trade area), perserikatan pabean (customs union), pasar bersama

(common market), dan kesatuan ekonomi (economic union). Berbagai

jenis integrasi ekonomi tersebut akan dibahas di bawah ini. Kerja sama

ekonomi meliputi empat jenis berikut ini:

1. Daerah Perdagangan Bebas

Daerah atau kawasan perdagangan bebas terjadi jika

sekelompok negara sepakat untuk menghapuskan berbagai

hambatan perdagangan, seperti tarif dan kuota, antar sesama

negara anggota. Meskipun demikian, masing-masing negara

tetap memiliki dan memberlakukan berbagai hambatan

terhadap negara-negara bukan anggota kawasan tersebut. Di

wilayah Asia Tenggara, negara-negara ASEAN mencetuskan

kawasan perdagangan bebas yang dikenal dengan nama

ASEAN Free Trade Area (AFTA). AFTA dibentuk pada awal

tahun 1993 oleh tujuh negara anggota ASEAN, yaitu Indonesia,

Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei, dan Vietnam.

Anggotanya kemudian bertambah dengan masuknya Laos,

Kamboja, dan Myanmar. Keringanan yang diterapkan antara

sesama anggota misalnya, adalah penurunan tarif bea masuk

dari negara-negara sesama anggota AFTA.

2. Perserikatan Pabean (Custom Unions)

Pada perserikatan pabean, antar sesama negara anggota

memberlakukan ketentuan perdagangan bebas dan tarif bea

1

Page 17: Buku Ajar Ekonomi Internasional

masuk serta kuota yang seragam terhadap impor dari negara-

negara bukan anggota.

3. Pasar Bersama (Common Market)

Dalam integrasi ekonomi berbentuk pasar bersama, sesama

negara anggota mempunyai kebebasan secara penuh untuk

memindahkan faktor-faktor produksi, khususnya modal dan

tenaga kerja, serta membentuk kawasan perdagangan bebas

dan menyeragamkan peraturan tarif bea masuk. Contoh bentuk

kerja sama ini adalah Masyarakat Eropa (ME) atau European

Community (EC).

4. Kesatuan Ekonomi (Economic Union)

Negara-negara yang membentuk kerja sama kesatuan ekonomi

(economic union) memiliki kebijakan ekonomi tunggal atau

serupa, termasuk kebijakan moneter, pajak, maupun

perdagangan. Sampai saat ini hanya European Union yang

mengarah pada bentuk kerja sama ini. Contohnya,

diberlakukannya mata uang tunggal untuk kawasan tersebut

yang dinamakan European Currency Unit (ECU) atau Euro.

B. Badan dan Lembaga Kerja Sama Internasional

1. ECOSOC

Dewan Ekonomi dan Sosial PBB [Economic and Social Council

= ECOSOC). Dewan itu bertugas mempelopori penelitian,

laporan, dan rekomendasi mengenai persoalan-persoalan

ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan dunia.

2. GATT (General Agreement on Tariffs and Trade)

Tata perdagangan internasional yang berlaku sekarang

terutama berdasarkan Perjanjian Umum tentang Tarif dan

Perdagangan (General Agree ment on Tariffs and trade/GATT),

3. ITO (International Trade Organization)

Organisasi ini merupakan organisasi perdagangan internasional

untuk kemajuan perdagangan internasional.

1

Page 18: Buku Ajar Ekonomi Internasional

4. UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural

Organization). UNESCO adalah lembaga PBB yang mengatur

masalah pendidikan dan komunikasi.

5. UNIDO (United Nations Industrial Development Organization)

Organisasi ini bertujuan memajukan perkembangan industri di

negara-negara berkembang, antara lain melalui bantuan teknis,

program-program latihan, penelitian, dan penyediaan informasi.

6. IMF (International Monetary Fund)

Membantu negara-negara yang membutuhkan pinjaman uang,

asalkan negara tersebut memenuhi persyaratan yang diajukan

oleh IMF.

7. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development)

Organisasi ini memberikan kredit kepada negara-negara

anggota, terutama untuk memberi jaminan atas kredit-kredit

yang diberikan pihak lain.

8. IFC (International Finance Corporation)

Lembaga keuangan internasional yang membantu pengusaha-

pengusaha swasta adalah IFC. IFC adalah afiliasi Bank Dunia.

IFC memberiksn pinjaman kepada pengusaha-pengusaha

swasta. Organisasi turut ambil bagian dalam pembentukan

modal perusahaan swasta dan membantu mengalihkan

investasi luar negeri ke negara-negara yang sedang

berkembang.

9. IDB (Islamic Development Bank)

Bank Pembangunan Islam tujuan utamanya membantu dan

menggalakkan pembangunan ekonomi dan sosial di negara-

negara Islam baik secara individu maupun kolektif, berupa

pinjaman yang diberikan dengan syarat yang ringan.

C. Bentuk Kerja Sama Ekonomi Regional

1. ASEAN (Association of South East Asia Nations)

Tujuan ASEAN antara lain :

1

Page 19: Buku Ajar Ekonomi Internasional

a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan

kebudayaan di Asia Tenggsra

b. Mendorong perkembangan perdamaian dan kestabilan di

Asia Tenggara

c. Menciptakan kerja sama yang aktif di bidang sosial,

ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan administrasi.

d. Menyelenggarakan usaha-usaha yang efektif untuk

mempercepat hasil industri dan pertanian yang lebih baik.

e. Mendirikan industri dan memperluas perdagangan termasuk

perdagangan internasional.

2. ME (Masyarakat Eropa atau European Community)

Sesuai dengan namanya, ME adalah organisasi yang

menangani masalah-masalah ekonomi negara anggotanya.

3. EFTA (European Free Trade Area)

EFTA didirikan sebagai lembaga kerja sama ekonomi antar

negara-negara Eropa yang tidak termasuk ME, yaitu Austria,

Swiss, Denmark, Inggris, Swedia, dan Portugal.

4. COMECON (East European Council for Mutual Economic

Assistance).

Organisasi ini terbentuk sebagai lembaga kerja sama ekonomi

yang didirikan antara negara-negara komunis, yaitu Rusia,

Jerman Timur, Polandia, Hungaria, Rumania, Bulgaria, dan

Cekoslovakia.

D. Lembaga-lembaga Khusus

Lembaga-lembaga yang akan dibahas di sini adalah OECD, CGI,

OPEC, AFTA, dan NAFTA.

1. OECD (Organization for Economic Cooperation and

Development).

1

Page 20: Buku Ajar Ekonomi Internasional

OECD tidak hanya memperhatikan kepentingan negara-negara

anggotanya, tetapi juga mengenai masalah perkembangan

ekonomi dunia.

2. CGI (Consultative Group on Indonesia)

CGI atau dulu dikenal dengai. IGGI (Inter Governmental Oroup

on Indonesia) Kelompok itu berkembang menjadi lembaga kerja

sama yang membantu Indonesia melaksanakan pembangunan

dan melakukan stabilisasi, dengan cara memberikan bantuan

pangan dan non pangan serta kredit dengan syarat lunak.

3. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)

OPEC bertugas mengatur pemasaran minyak tanah serta

menetapkan harga yang seragam.

4. AFTA (Asean Free Trade Area)

AFTA adalah area perdagangan bebas di wilayah ASEAN

sedangkan NAFTA adalah area perdagangan bebas bagi

negara-negara barat.

5. NAFTA (North American Free Trade Agreement (NAFTA)

NAFTA bertujuan menghapus hambatan perdagangan,

menciptakan persaingan yang wajar, serta meningkatkan

kesempatan investasi antarnegara anggota dan merupakan

dasar untuk kerja sama regional dan multilateral di masa

mendatang.

BAB VIGLOBALISASI EKONOMI DAN PERDAGANGAN BEBAS

(Kegiatan Belajar V)

2

Page 21: Buku Ajar Ekonomi Internasional

A. Pengertian Globalisasi

Globalisasi berasal dari kata global yang berarti keseluruhan.

Globalisasi berarti proses masuknya sesuatu ke lingkup dunia. Sifat

perubahan yang menyeluruh menjadi ciri khas dari globalisasi. Globalisasi

merupakan kondisi objektif yang harus dihadapi sesuai dengan

keragaman yang ada di masyarakat.

B. Perdagangan Bebas

Sistem perdagangan bebas, berarli setiap negara harus siap

bersaing dalam produk sendiri dengan produk luar yang akan masuk

dengan mudahnya.

C. Pengaruh Globalisasi Terhadap

Perekonomian Nasional

Telah terjadi kemajuan pesat di bidang teknologi, informasi,

komunikasi, dan transportasi dalam beberapa dasawarsa terakhir.

Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk memasuki era globalisasi

dengan perdagangan bebas yang menjadi ciri utamanya, agar produk

Indonesia tetap bisa bersaing dan tidak terpuruk oleh produk luar yang

lebih baik. Oleh karena itu, badan usaha melakukan dua terobosan baik

dari sudut pemasaran maupun dari sudut kemampuan perusahaan.

Adapun terobosannya meliputi:

1. Perusahaan harus memiliki dan mengembangkan sistem

informasi pemasaran yang kuat dan efektif untuk memantau

kegiatan lingkungan pasar agar dapat mengelompokkan dan

menargetkan pasar secara tepat atau dengan perkataan lain

memiliki perspektif global.

2. Perusahaan harus fleksibel dalam mengantisipasi pasar global.

Peralihan atau perubahan skala ekonomi mengharuskan

perubahan investasi dan teknologi agar dapat menciptakan

gagasan-gagasan ekonomi. Fleksibilitas itu bisa dicapai melalui

2

Page 22: Buku Ajar Ekonomi Internasional

kemampuan tingkat teknologi perusahaan, penyesuaian secara

cepat dan tepat baik kualitas, kemasan, maupun kuantitas

produk untuk dapat diterima secara global.

Peluang pasar global kini tidak hanya bisa diraih oleh bisnis

berskala besar, tetapi juga oleh bisnis berskala kecil. Dalam kondisi

demikian dunia usaha nasional yang berorientasi global bisa ikut

menikmati peluang pasar secara tepat bagi produk yang ditawarkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Afiff, Faisal. 1994. Menuju Pemasaran Global. Badung: PT Eresco.

Bank Indonesia. 2004. Modul Kebanksentralan. Semarang: Kantor Bank Indonesia Semarang.

Donald A. Ball. 2004. International Business (Tantangan Persaingan Global). Jakarta: Salemba Empat.

Donald A. Ball. 2000. Bisnis Internasional. Jakarta: Salemba Empat.

Keegan, Warren J. 1989. Global Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall.

Kotler, Philip. 1995. Marketing Management. Jakarta: Salemba Empat.

2