tugas biotekn mikum smt 2

25
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim. A. Yoghurt Bakteri asam laktat yang digunakan untuk pembuatan yogurt adalah Lactobacillus bulgaris , Streptococcus lactis, dan Streptococcus thermophilus . Bakteri-bakteri tersebut mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam laktat. Kondisi asam menyebabkan susu mengalami penggumpalan menjadi dadih susu. Dadih susu terbentuk selama fermentasi oleh bakteri asam laktat. Pembuatan yoghurt dan keju bergantung pada proses penggumpalan susu tersebut.

Upload: siti-rahma-hamidah

Post on 30-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Z

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan

mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan

makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat

mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan

fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju

dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas

yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk

hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.

A. Yoghurt

Bakteri asam laktat yang digunakan untuk pembuatan yogurt

adalah Lactobacillus bulgaris, Streptococcus lactis, dan Streptococcus

thermophilus. Bakteri-bakteri tersebut mengubah gula susu (laktosa) menjadi

asam laktat. Kondisi asam menyebabkan susu mengalami penggumpalan

menjadi dadih susu. Dadih susu terbentuk selama fermentasi oleh bakteri

asam laktat. Pembuatan yoghurt dan keju bergantung pada proses

penggumpalan susu tersebut.

Metabolisme Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

thermophilus Menjadi Yoghurt

Prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan cara

penambahan bakteri-bakteri Laktobacillus bulgaris dan Streptoccus

thermophillus. Dengan fermentasi ini maka rasa yoghurt akan menjadi asam,

karena adanya perubahan laktosa menjadi asam laktat oleh bakteri-bakteri

tersebut. Apabila tidak diinginkan rasa yang tidak terlalu asam, tambahkan zat

pemanis (gula atau sirup) maupun berbagai flavour buatan dari buah-

buahan strawberry, nenas, mangga, jambu, dan sebagainya.

Minuman lactobacillus yang banyak dijual di pasaran dan yoghurt

ternyata punya perbedaan. Dalam proses pembuatannya,

Page 2: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

minuman lactobacillus hanya menggunakan satu bakteri yaitu Lactobacillus

bulgaricus. Sedangkan prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu

dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

thermophilus. Kedua macam bakteri tersebut akan menguraikan laktosa (gula

susu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan

citarasa. Lactobacillus bulgaricus lebih berperan pada pembentukan aroma,

sedangkan Streptococcus thermophilus lebih berperan pada pembentukan cita

rasa yoghurt.

Proses fermentasi yoghurt berlangsung melalui penguraian protein

susu. Sel-sel bakteri menggunakan laktosa dari susu untuk mendapatkan

karbon dan energi dan memecah laktosa tersebut menjadi gula sederhana

yaitu glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim β-galaktosidase. Proses

fermentasi akhirnya akan mengubah glukosa menjadi produk akhir asam

laktat.

Laktosa → Glukosa+Galaktosa →Asam piruvat → Asam laktat+CO2+H2O

Adanya asam laktat memberikan rasa asam pada yoghurt. Hasil

fermentasi susu ini merubah tekstur susu menjadi kental. Hal ini dikarenakan

protein susu terkoagulasi pada suasana asam, sehingga terbentuk gumpalan.

Proses ini memakan waktu 1-3 hari yang merupakan waktu tumbuh kedua

bakteri, dan bekerja menjadi 2 fasa, kental dan bening encer dan rasanya

asam.

Setelah diketemukannya jenis bakteri Lactobacillus yang sifat-sifatnya

dapat bermanfaat bagi manusia dan dapat dibuat menjadi yoghurt, maka

berkembanglah industri pembuatan yoghurt. Yoghurt ini dibuat dari susu yang

difermentasikan dengan menggunakan bakteri Lactobacillus, pada suhu 40

derajat celcius selama 2,5 jam sampai 3,5 jam. Asam laktat yang dihasilkan

oleh bakteri tersebut dapat mengubah susu menjadi yogurt yang melalui

proses fermentasi.

Cara Pembuatan Yoghurt

Alat-Alat yang Digunakan :

Page 3: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

1. Panci

2. Kompor

3. Pengaduk

Cara Pembuatan :

       

Penuangan susu                          Mixing

a. Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya

sebagian besar lemak dibuang.

b. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt,

yaitu Lactobacillus bulgaricus danStreptococcus thermophillus.

c. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang

seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45oC.

d. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat

dari kegiatan bakteri asam laktat.

e. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa. Yoghurt yang

nikmat dan bergizi siap dinikmati.

Page 4: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

                                         Skema Proses Pembuatan Yoghurt Hingga Pemasaran

Page 5: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

B. Keju

Keju dibuat dari air susu yang diasamkan dengan memasukkan bakteri,

yaitu Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophillus. Untuk

mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat) susu

dipanaskan terlebih dahulu pada suhu tertentu dengan maksud untuk

membunuh bakteri yang berbahaya agar berhasil dalam proses pembuatannya.

Keju menjadi keras apabila kelembabannya kecil dan pemampatannya besar.

Jika masa inkubasinya semakin lama, maka keasamannya makin tinggi

sehingga cita rasanya makin tajam. Ada 4 macam jenis keju, yaitu :

1. Keju sangat keras, contoh: keju Romano, keju Permesan.

2. Keju keras, contoh: keju Cheddar, keju Swiss.

3. Keju setengah lunak, contoh: keju Requefort (keju biru).

4. Keju lunak, contoh: keju Camembert.

Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Keju

Keterangan :

1. Susu (dalam gelas takar)

2. Termometer

3. Sendok takar

4. Gelas-gelas

5. Kultur Lactobaccilus bulgaricus

6. Lipase

7. Rennet

Page 6: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

8. pH paper

Cara Pembuatan Keju

1. Pemanasan susu dengan suhu 90oC atau dipasteurisasikan melalui

pemanasan sebelum kultur bakteri asam laktat dinokulasikan (ditanam),

kemudian didinginkan sampai 30oC.

2. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan.

3. Akibat dari kegiatan atau aktivitas bakteri tersebut pH menurun dan susu

terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat, proses ini disebut

pendadihan.

4. Kemudian ditambahkan enzim renin dari lambung sapi muda untuk

mengumpulkan dadih.

5. Enzim renin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu

klimosin.

6. Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperatur 32oC –

42oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air dan

disimpan agar matang. Adapun whey yang terbentuk diperas lalu

digunakan untuk makanan sapi.

Metabolisme Bakteri Asam Laktat

Bakteri asam laktat berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu

menjadi asam laktat menurut reaksi berikut :

C12H22O11 + H2O  →  4CH3CHOHCOOH

Laktosa            Air                   Asam laktat

Tahapan metabolisme bakteri asam laktat dalam pembuatan keju adalah:

1. Pengasaman

Susu dipanaskan agar bakteri asam laktat,

yaitu Streptococcus and Lactobacillus dapat tumbuh. Bakteri-bakteri ini

memakan laktosa pada susu dan merubahnya menjadi asam laktat. Saat

tingkat keasaman meningkat, zat-zat padat dalam susu (protein kasein,

Page 7: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

lemak, beberapa vitamin dan mineral) menggumpal dan membentuk

dadih.

2. Pengentalan

Bakteri rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan yang

membuat protein menggumpal dan membagi susu menjadi bagian cair

(air dadih) dan padat (dadih). Setelah dipisahkan, air dadih kadang

dipakai untuk membuat keju seperti Ricotta dan Cypriot hallumi namun

biasanya air dadih tersebut dibuang. Rennet mengubah gula dalam susu

menjadi asam dan protein yang ada menjadi dadih. Jumlah bakteri yang

dimasukkan dan suhunya sangatlah penting bagi tingkat kepadatan keju.

Proses ini memakan waktu antara 10 menit hingga 2 jam, tergantung

kepada banyaknya susu dan juga suhu dari susu tersebut.

3. Pengolahan dadih

Beberapa keju lunak dipindahkan dengan hati-hati ke dalam

cetakan. Sebaliknya pada keju-keju lainnya, dadih diiris dan dicincang

menggunakan tangan atau dengan bantuan mesin supaya mengeluarkan

lebih banyak air dadih. Semakin kecil potongan dadih maka keju yang

dihasilkan semakin padat.

Page 8: Tugas Biotekn Mikum Smt 2
Page 9: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern adalah jenis ilmu bioteknologi yang menggunakan

aat-alat modern dan bersifat sangat kecil sekali sehingga sulit untuk dilakukan di

rumah-rumah. Bioteknologi modern memiliki ciri-ciri yaitu sudah memanfaatkan

teknologi DNA rekombinan. Contoh Dari penggunaan bioteknologi modern di

bidang pangan adalah Golden Rice dan Pisang transgenik

A. Golden Rice

Beras adalah makanan pokok utama bagi ratusan juta orang. Hal ini

umumnya dikonsumsi dalam bentuk digiling dengan penghilangan lapisan

luar (pericarp, tegmen dan lapisan aleuron). Alasan utama untuk penggilingan

adalah menghilangkan lapisan aleuron yang kaya minyak, yang dapat

menimbulkan tengik pada saat penyimpanan, terutama di daerah tropis dan

subtropis. Sebagai hasilnya, bagian yang dapat dimakan dari butir beras

terdiri dari endosperm, berisi granula pati dan protein, tetapi tidak memiliki

nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan, seperti karotenoid yang

menunjukkan aktivitas provitamin A. Dengan demikian, ketergantungan pada

beras sebagai makanan pokok utama dapat memberikan kontribusi untuk

vitamin. Sebuah intervensi melengkapi strategi yang ada untuk mengurangi

risiko kekurangan vitamin A yang tinggi dalam negara adalah membentengi

makanan pokok utama, beras, dengan provitamin A melalui pemuliaan

tanaman. Hal ini hanya dapat dicapai dengan rekombinan teknologi daripada

dengan pemuliaan konvensional, karena tidak adanya kultivar padi yang

memproduksi provitamin A dalam endosperm. Kedua karena transformasi

beras stabil dan biosintesis karotenoid seluruh jalur molekuler telah

Page 10: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

diidentifikasi baru-baru ini, itu sepertinya layak untuk memperkenalkan jalur

lengkap biosintesis provitamin A (β-karoten) ke endosperm beras melalui

rekayasa genetik.

Golden Rice adalah beras diperkaya dengan beta-karoten, sebuah

provitamin. Ini dikembangkan untuk membantu mencegah kekurangan

vitamin A dan konsekuensinya sering parah dan kadang-kadang mematikan

dalam padi-makan populasi di negara berkembang: di negara-negara banyak

orang yang terlalu miskin untuk dapat membeli makanan yang seimbang

dengan hijau, buah-buahan dan produk-produk hewani. Sayangnya hanya

realistis untuk berasumsi bahwa sebagian besar dari populasi ini akan tetap

miskin dan kekurangan gizi di masa mendatang.

Golden Rice adalah kultivar (varietas) padi transgenik hasil rekayasa

genetika yang berasnya mengandung beta-karotena (pro-vitamin A) pada

bagian endospermanya. Kandungan beta-karoten ini menyebabkan warna

berasnya tersebut tampak kuning-jingga sehingga kultivarnya dinamakan

‘Golden Rice’ (“Beras Emas”). Pada tipe liar (normal), endosperm padi tidak

menghasilkan beta-karoten dan akan berwarna putih hingga putih kusam. Di

dalam tubuh manusia, beta-karotena akan diubah menjadi vitamin A. Kultivar

padi ini dibuat untuk mengatasi defisiensi atau kekurangan vitamin A yang

masih tinggi prevalensinya pada anak-anak, terutama di wilayah Asia dan

Afrika. Nasi menjadi pangan pokok bagi sebagian besar warga disana, dan

kemiskinan sering kali tidak memungkinkan penyediaan sayuran atau buah-

bahan yang biasa menjadi sumber provitamin-A dalam menu makanan sehari-

hari.

Page 11: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

Cara Pembuatan Golden Rice:

Beberapa tahun berselang, ilmuwan Eropa melaporkan bahwa di

dalam biji padi terdapat bahan dasar (prekusor) untuk bioseintesis karotenoid,

termasuk beta-karoten, yaitu geranyl geranyl diphosphate (GGDP). Namun

secara alami biji padi tidak menghasilkan phytoene karena terjadi

penghambatan fungsi dari enzim phytoene synthase (PHY) dalam mengubah

GGDP menjadi phytoene. Meskipun demikian, penghambatan fungsi enzim

tersebut bisa dihilangkan dengan cara mengintroduksi gen PHY dari tanaman

daffodil (bunga narsis/bakung) dengan menggunakan promoter spesifik untuk

endosperma. Selain PHY dan Ctrl, masih ada satu enzim lagi yang diperlukan

untuk mengubah lycopene menjadi beta-karoten yaitu lycopene cyclase

(LYC) yang juga berasal dari tanaman dattodil. Secara ringkas, rekayasa jalur

biosintesa betakaroten pada golden rice bisa dilihat pada skema berikut:

Page 12: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

Jalur biosintesa beta-koroten beserta gen-gen yang terlibat di dalam

pembentukannya. Hanya likopena siklase (Lycopene cyclase) yang tidak

diintroduksi dari sumber asing.

Golden rice diciptakan oleh transformasi padi dengan dua karoten

biosintesis gen-beta:

- PSY (sintase phytoene) dari daffodil (Narcissus pseudonarcissus)

- Crtl dari tanah bakteri Erwina uredovora

- Penyisipan dari suatu Lcy (Lycopene) gen adenilat dianggap diperlukan,

tetapi penelitian lebih lanjut menunjukkan hal itu sudah diproduksi dalam

jenis padi endosperma-liar) Para psy dan crt 1 Gen yang berubah menjadi

nuklir genom beras dan ditempatkan di bawah kontrol yang endosperm-

spesifik promoter, sehingga mereka hanya dinyatakan dalam endosperm.

Eksogen Lyc gen memiliki urutan peptide transit terpasang sehingga

ditargetkan ke plastid, dimana difosfat geranylgeranyl pembentukan terjadi.

Para bakteri crt 1 gen merupakan inklusi penting untuk menyelesaikan jalur

ini, karena dapat mengkatalisis beberapa langkah dalam sintesis karotenoid,

sedangkan langkah-langkah ini membutuhkan lebih dari satu enzim dalam

tanaman. Hasil akhir dari jalur rekayasa likopen, tetapi jika tanaman

akumulasi lycopene, beras akan merah. Analisis terakhir menunjukkan

endogen enzim tanaman proses lycopene beta-karoten dalam endosperm,

Page 13: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

memberikan nasi warna kuning khusus untuk yang bernama. Beras emas asli

disebut SGR1.

Kandungan Golden Rice

Provitamin A berupa beta karoten. Beta karoten merupakan zat warna

oranye kekuningan, seperti pada tanaman wortel. Golden rice mengandung

betakarotena dan di dalam tubuh manusia betakarotena tersebut akan diubah

menjadi vitamin A. Vitamin A yang ada di dalam beras ini sanggup

mengatasi defisiensi atau kekurangan Vitamin A pada manusia. Golden rice

juga mempunyai kandungan karbohidrat layaknya beras pada umumnya, juga

mengandung zat besi (Fe).

Manfaat Golden Rice

Mampu menyediakan rekomendasi harian yang dianjurkan dari

vitamin dalam 100-200 gram beras sehingga dengan mengkomsumsi beras

emas (golden rice) ini dapat menyediakan kebutuhan vitamin A dan

karbohidrat yang diperlukan oleh tubuh. Mengatasi kekurangan vitamin A

karena mengandung beta karoten tinggi.

Kerugian Golden Rice

Kekhawatiran terhadap golden rice dalam hal kesehatan antara lain

karena ada kekhawatiran zat penyebab alergi (alergen) berupa protein dapat

ditransfer ke bahan pangan, terjadi resistensi antibiotik karena penggunaan

marker gene, dan terjadi outcrossing, yaitu tercampurnya benih konvensional

dengan benih hasil rekayasa genetika yang mungkin secara tidak langsung

menimbulkan dampak terhadap keamanan pangan. Terhadap lingkungan dan

perdagangan, pangan hasil rekayasa genetika (PRG) dikhawatirkan merusak

keanekaragaman hayati, menimbulkan monopoli perdagangan karena yang

memproduksi PRG (dalam hal ini Golden rice) secara komersial adalah

perusahaan multinasional, menimbulkan masalah paten yang mengabaikan

Page 14: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

masyarakat pemilik organisme yang digunakan di dalam proses rekayasa,

serta pencemaran ekosistem karena merugikan serangga nontarget misalnya.

B. Pisang Transgenik

Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di

Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke

Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Pisang adalah buah yang

sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat.

Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit

pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses fermentasi

alkohol dan asam cuka. Manfaat buah pisang antara lain:

a. Sumber Kekuatan Tenaga

Buah pisang dengan mudah dapat dicerna, gula yang terdapat di buah

tersebut diubah menjadi sumber tenaga yang bagus secara cepat.

b. Manfaat bagi Penderita Anemia

Dua buah pisang yang dimakan oleh pasien anemia setiap hari sudah

cukup, karena mengandung Fe (zat besi) tinggi

c. Manfaat bagi Penderita Lever

Penderita penyakit lever bagus mengonsumsi pisang dua buah

ditambah satu sendok madu, akan menambah nafsu makan dan

membuat kuat.

d. Manfaat bagi Luka Bakar

Daun pisang dapat digunakan untuk pengobatan kulit yang terbakar

dengan cara dioles, campuran abu daun pisang ditambah minyak

kelapa mempunyai pengaruh mendinginkan kulit.

e. Manfaat bagi Diabetes

Pada masyarakat Gorontalo (Sulawesi Utara), jenis pisang goroho

yakni pisang khas daerah setempat, merupakan makanan

tambahan/pokok bagi orang yang menderita penyakit gula/diabetes

melitus, terutama buah pisang goroho yang belum matang, kemudian

dikukus dan dicampur kelapa parut muda.

Page 15: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

f. Pisang dan Kecantikan

Bubur pisang dicampur dengan sedikit susu dan madu, dioleskan pada

wajah setiap hari secara teratur selama 30-40 menit. Basuh dengan air

hangat kemudian bilas dengan air dingin atau es, diulang selama 15

hari, akan menghasilkan pengaruh yang menakjubkan pada kulit.

g. Pisang untuk Mengatur Berat Badan

Pisang juga mempunyai peranan dalam penurunan berat badan seperti

juga untuk menaikkan berat badan. Telah terbukti seseorang

kehilangan berat badan dengan berdiet 4 (empat) buah pisang dan 4

(empat) gelas susu non fat atau susu cair per hari sedikitnya 3 hari

dalam seminggu, jumlah kalori hanya 1250 dan menu tersebut cukup

menyehatkan. Selain itu, diet tersebut membuat kulit wajah tidak

berminyak dan bersih.

Proses Pembuatan Pisang yang Menghasilkan Vaksin Hepatitis B

Pisang transgenik yang mengandung protein yang bersifat sebagai

vaksin yang mengandung protein yang berasal bakteri atau virus merupakan

buah transgenik yang sangat diminati. Buah pisang dapat langsung dimakan

tanpa perlu dimasak terlebih dahulu, sehingga protein (vaksin) yang

dikandungnya tidak mengalami degradasi oleh pemanasan. vaksin ini. Vaksin

ini diyakini dapat menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat

penyakit infeksi hepatitis B.

Melalui teknologi rekombinan DNA (rDNA), vaksin ini dibuat  dengan

menggunakan sintesa HBsAg dengan menggunakan Saccharomyces

cerevisiae  (ragi yang biasa dipakai untuk membuat kue), kedalam ragi ini di

insersi plasmida yang berisi gen HBsAg. Kombinasi imunoprofilaksis pasif-

aktif antara hepatitis B immunoglobulin (HBIG) dengan vaksin terbukti dapat

merangsang terbentuknya anti-HBs sebanding dengan vaksin yang diberikan

sendiri. Penggunaan vaksin ini telah meluas di seluruh dunia dan terbukti

efektif dalam menekan jumlah infeksi virus Hepatitis B (HVB). Jenis vaksin

rekombinan yang paling umum digunakan adalah Recombivax HB   dan

Page 16: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

Energix-B, diberikan secara intramuscular pada bayi yang baru lahir, anak-

anak, dan dewasa. Dosis pemberian vaksin sebanyak 3 kali. Pemberian vaksin

telah dikembangkan dengan menyisipkannya ke dalam tanaman, misalnya

pada pisang.

Proses Rekayasa Genetika

Vaksin hepatitis B yang merupakan proses dari rekayasa genetika yang

diproduksi sel ragi rekombinan telah menjalani pengujian keamanan,

imunogenisitas dan evaluasi klinis. Salah satu keuntungan vaksin dari sel ragi

dibanding dari plasma yaitu siklus produksinya dapat dikurangi, dan

konsistensi dari batch ke batch lebih mudah diperoleh. HBsAg dilepaskan dari

sel dengan homogeniser atau disruption menggunakan glass bead. Pemurnian

melalui tahap klarifikasi, ultrafiltrasi, kromatografi dan ultrasentrifugasi serta

diabsorbsi dengan alum hidroksida; sebagai pengawet ditambahkan

thiomerosal. Karakterisisasi partikel dilakukan dengan membandingkan HBs

Ag dari plasma antara lain meliputi berat molekul, komposisi asam amino,

densitas dalam CsC12 dan sebagainya. Analisis imunologis menggunakan

antibodi monoklonal memperlihatkan vaksin dari plasma dan ragi

mengandung epitop yang berperan menginduksi antibodi setelah vaksinasi

Vaksin Hepatitis B rekombinan (Recombivax HB) Recombivax HB

vaccine mengandung antigen Hepatitis B, amorphous aluminum

hidroksiphosfat, yeastprotein yang diberi formaldehid, dan thimerosal sebagai

pengawet. Vaksin Hepatitis B rekombinan ini berasal dari Hepatitis B surface

antigen (HBsAg) yang diproduksi dalam sel yeast. Bagian virus yang

mengkode HBsAg dimasukkan kedalam yeast, dan selanjutnya dikultur.

Antigen kemudian dipanen dan dipurifikasi dari kultur fermentasi yeast

Saccharomyces cereviceae, antigen HBsAg mengandung gen adw subtype.

Proses fermentasi meliputi pertumbuhan Saccharomyces cereviceae pada

medium kompleks yang mengandung ekstrak Yeast, soy pepton, dextrose,

asam amino, dan garam mineral. Protein dilepaskan dari sel yeast melalui

pengrusakan sel kemudian dipurifikasi dengan metode fisika dan kimia.

Selanjutnya potein dimasukkan ke larutan buffer posfat dan formaldehid,

Page 17: Tugas Biotekn Mikum Smt 2

dipercepat dengan menggunakan alum (potassium aluminium sulfat). Vaksin

rekombinan ini memperlihatkan kesamaan dengan vaksin yang diperoleh dari

plasma darah.

Alasan Pisang yang Menghasilkan Vaksin Hepatitis B Masuk ke dalam

Bioteknologi Modern

Pisang yang Menghasilkan Vaksin Hepatitis B tersebut menggunakan

teknologi DNA rekombinan atau sering juga disebut rekayasa genetika

merupakan teknologi yang memanfaatkan proses replikasi, transkripsi dan

translasi untuk memanipulasi, mengisolasi dan mengekspresikan suatu gen

dalam organisme yang berbeda. Biasanya gen dari organisme yang lebih

tinggi diekspresikan pada organisme yang lebih rendah. Teknologi ini juga

memberikan kesempatan yang tidak terbatas untuk menciptakan kombinasi

baru dari gen yang tidak ada pada kondisi normal. Melalui rekayasa genetika,

akan dihasilkan kombinasi baru dari materi genetik melalui penyisipan

molekul asam nukleat kedalam suatu sistem DNA vektor (plasmid bakteri,

virus dan lain-lain) dan kemudian memasukkan vektor ini kedalam suatu

inang sehingga akan dihasilkan suatu produk gen dalam jumlah banyak.

Manfaat

Teknologi tanaman transgenik memiliki beberapa keuntungan yang

antara lain adalah tanaman inang dapat dipilih dari jenis tanaman lokal, murah,

dan dapat ditanam dengan teknologi sederhana sesuai dengan daerah

tumbuhnya, dan dapat diproduksi sebanyak mungkin sesuai dengan

kebutuhan.