translate hera 2

20
Penatalaksanaan Airway Penilaian Airway Penilaian Airway adalah langkah pertama dalam penatalaksanaan airway, beberapa teknik anatomis dan fungsional dapat dilakukan untuk menilai sberapa sulit melakukan tindakan intubasi pada seorang pasien, akan tetapi penting untuk dicatat bahwa ventilasi yang baik (dengan atau tanpa intubasi), harus dapat diperoleh ketika melakukan intubasi untuk emncegah resiko kematian maupun morbiditas. Penialaian airway meliputi: - Bukaan mulut: jarak isisor harus 3 cm atau lebih pada orang dewasa. - Upper Lip Bite test: Gigi bawah digerakkan ke depan gigi atas, menilai range of motion dari sendi temporomandibular - Klasifikasi Mallampati : Klasisifikasi untuk menentukan besarnya lidah terhadap rongga mulut. Semakin besar lidah akan menutup ruang pandan kea rah struktur dalam faring sehingga menyulitkan prosedur intubasi. a. Kelas 1 : Seluruh lengkungan langit-langit mulut terlihat sampai ke dasarnya b. Kelas 2 : Bagian atas pilar fausial dan sebagian besar uvula terlihat c. Kelas 3 : Hanya palatum durum dan palatum molle yang terlihat d. Kelas 4 : Hanya palatum durum yang terlihat

Upload: ulviana-humairah

Post on 09-Jul-2016

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Translate Hera 2

Penatalaksanaan Airway

Penilaian Airway

Penilaian Airway adalah langkah pertama dalam penatalaksanaan airway, beberapa teknik

anatomis dan fungsional dapat dilakukan untuk menilai sberapa sulit melakukan tindakan

intubasi pada seorang pasien, akan tetapi penting untuk dicatat bahwa ventilasi yang baik

(dengan atau tanpa intubasi), harus dapat diperoleh ketika melakukan intubasi untuk emncegah

resiko kematian maupun morbiditas. Penialaian airway meliputi:

- Bukaan mulut: jarak isisor harus 3 cm atau lebih pada orang dewasa.

- Upper Lip Bite test: Gigi bawah digerakkan ke depan gigi atas, menilai range of motion

dari sendi temporomandibular

- Klasifikasi Mallampati : Klasisifikasi untuk menentukan besarnya lidah terhadap rongga

mulut. Semakin besar lidah akan menutup ruang pandan kea rah struktur dalam faring

sehingga menyulitkan prosedur intubasi.

a. Kelas 1 : Seluruh lengkungan langit-langit mulut terlihat sampai ke dasarnya

b. Kelas 2 : Bagian atas pilar fausial dan sebagian besar uvula terlihat

c. Kelas 3 : Hanya palatum durum dan palatum molle yang terlihat

d. Kelas 4 : Hanya palatum durum yang terlihat

- Jarak tiromental : Jarak antara dagu (mentum) dan tonjolan tiroid superior (jakun) harus

lebih dari 3 jari

- Lingkar leher : Lingkar leher lebih dari 27 mempersilit akses visualisasi glottis

Walaupun ditemukan adanya beberapa penyulit sesuai kriteria diatas, kadang penemuan itu

tidak begitu sensitive dalam menilai kesulitan intubasi, akan tetapi tidak ditemukan adanya

penyulit sesuai kriteria diatas secara relative mempermudah proses intubasi.

Pasien-pasien dengan komorbid berupa obesitas dan BMI lebih dari 30 lebih sulit untuk

dilakukan intubasi karena beberapa pasien obesitas memiliki jaringan faring yang lebih lunak

dan lingkar leher yang besar sehinggan menyulitkan proses intubasi bahkan dapat

menyulitkan proses ventilasi rutin seperti bagging.

Page 2: Translate Hera 2

Peralatan

Persiapan yang diharuskan sebelum melakukan tatalaksana aitway adalah sebagai berikut:

- Sumber oksigen

- BMV

- Laringoskop

- Beberapa ETT dengan berbagai variasi ukutan

- ALat airway selain ETT (airway oral atau nasal)

- Suction

- Oksimetri

- Stetoskope

- Plester

- Monitor tekanan darah dan EKG

- Akses intravena

Airway Hidung dan Mulut

Hilangnya tonus otot jalan napas atas (misalnya karena kelemahan otot genioglossus) pada

pasien yang sudah dibius membuat lidah dan epiglottis jatuh ke belakang menuju dinding

posterior faring. Pengaturan ulang posisi kepala dengan maneuver jaw thrust adalah teknik yang

direkomendasikan untuk membebaskan jalan napas. Untuk menjaga jalan napas tetap terbuka,

biasanya dimasukkan jalan napas buatan melalui mulut atau hidung untuk mempertahankan

aliran udara dari rongga mulut ke dinidng belakang faring. Pasien sadar atau yang belum terbius

sepenuhnya dengan reflex laryngeal yang masih intak dapat terpicu untuk batuk atau bahkan

terjadi spasme laring pada saat jalan napas buatan dimasukkan, oleh karena itu sebelum

dimasukkan, biasanya reflex laring ditekan terlebih dahulu dan kadang lidah juga ditekan dengan

bilah laringoskop. Oral airway untuk orang dewasa tersedia dalam berbagai ukuran tetapi

biasanya yang dipakai adalah ukuran kecil ( Guedel no.3, 80 mm), sedang (Guedel no.4 90 mm)

dan besar (Guedel no.5 100 mm)

Page 3: Translate Hera 2

Panjang dari guedel yang diperlukan dapat diestimasikan dengan cara menghitung jarak antara

meatus telinga ke nares, jarak tersebut biasanya lebih panjang 2-4 cm dari jarak jalan napas

sebenarnya. Karena adanya resiko epistaksis, nasal airway tidak boleh dipakai pada pasien yang

emngkonsumsi antikoagulan atau pasien-pasien dengan trombositipeni. Penggunaan nasal

airway juga harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan fraktur tengkorak basal,

karena pernah dilaporkan kasus dimana nasogastric tube masuk ke rongga tengkorak saat

pemasangan pada pasien dengan fraktur tengkorak basal. Semua alat bantu napas yang

dimasukkan melalui hidung harus dilapisi terlebih dahulu dengan gel.

Desain dan Teknik Pemasangan Face Mask (sungkup wajah)

Penggunaan sungkup wajah dapat menolong distribusi oksigen ataupun gas anestetik memasuki

saluran napas pasien dengan cara menciptakan batas kedap udara antara alat dengan wajah

pasien. Lengkungan sungkup disesuaikan sedmikian rupa sehingga dapat cocok dengan berbagai

kontur wajah. Lubang sungkuo seukuran 22 mm terhubung dengan sirkuit napas dari mesin

anestesi melalui sebuah connector. Sunngkup yang transparan memungkinkan pengamayan

terhadap udara yang dikeluarkan. Kait dapat dipasang pada lubang sungkup untuk

mempertahankan sungkup pada temoatnya sehingga tidak harus dipegang terus menerus

Ventilasi lewat sungkup yang efektif membutuhkan jalan napas yang paten dan sungkup yang

ketat menutupi wajah. Teknik ventilasi yang tidak benar akan membuat kantong reservoir tetap

mengembang yang menandakan adanya kebocoran disekitar sungkup. Selain itu tekanan tinggi

yang dihasilkan saat ventilasi disertai dengan gerakan dada yang minimal menandakan adanya

sumbatan jalan napas.

Page 4: Translate Hera 2

Apabila sungkup dipegang dengan tangan kiri maka tangan kanan digunakan untuk memberikan

tekanan postif pada ventilasi dengan memompa breathing bag. Sungkup dipegang sedmikian

rupa sehingga menekan wajah dengan ketat. Tekanan diberikan pada sungkun melalui ibu jari

dan telunjuk tangan kiri. Jari tengah dan jari manis memegang mandibular untuk dikstensikan.

Manuver ini lebih mudah diajarkan ketimbang dilakukan. Jari harus menekan pada bagian tulang

dari mandibular bukan pada jaringan lunak di bawah lidah karena justru dapat menghambat jalan

napas. Jari kelingking diletakkan di sudut rahang dan digunakan untuk mendorong rahang ke

depan, untuk memastikan ventilasi masuk.

Page 5: Translate Hera 2

Pada keadaan sulit, kedua tangan kadang diperlukan untuk melakukan jaw thrust yang adekuat

sekaligus menekan sungkup. Pada keadaan itu, maka diperlukan asisten yang memompa breating

bag atau dapat digunakan mesin ventilator. Pada kasus kasus seperti itu, kedua ibu jari menekan

sungkup dan buku-buku ajri lainnya yang mendorong rahang ke depan. Obstruksi saat ekspirasi

mungkin dapat terjadi akibat tekanan ke bawah yang berlebihan atau efek dari jaw thrust.

Tekanan ke bawah yang berlebihan dapat diatasi dengan mengurangi tekanan pada sungkup,

sedangkan efek dari jaw thrust dapat diatasi dengan tidak melakukan jaw htrust pada saat pasien

ekspirasi. Kadang sulit untuk mempertheankan agar sungkup tetap ketat dia atas mulut pasien

dengan pipi yang gemuk. Tekanan positif ventilasi sungkup harus dipertahankan agar nilainya

tidak melebihi 20 cmH20 untuk mencegah inflasi abdomen.

Jalan napas pada kebanyakan pasien dapat dijaga dengan penggunaan sungkup dan oral maupun

nasal airway. Ventilasi dengan sungkup dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan

barotrauma pada cabang nervus trigeminal maupun nervus facialis. Pada ventilasi spontan, tidak

diperlukan adanya tambahan tekanan positif sehingga tekanan ke bawah yang diberikan untuk

menjaga sungkup tetap ketat di atas mulut menjadi lebih rendah. Pada penggunaan lama sungkup

dan tali sungkup harus diubah posisinya untuk mencegah trauma. Untuk mencegah kontak jari

atau sungkup dengan mata dan menimbulkan abrasi korna, maka mata biasanya diplester.

Page 6: Translate Hera 2

Tata Letak

Saat menangani jalan napas, tata letak pasien harus diperhatikan dengan baik. Kesejajaran sumbu

mulut dan faring didapatkan hanya dengan posisis ‘sniffing’ atau posisi mengendus. Apabila

dicurigai ada kelainan patologis pada tulang leher, maka kepala harus dijaga tetap berada di

posisi netral. Stabilisasi leher harus tetap dijaga selama proses tatalaksana jalan napas sampai

ada kepastian baik dari radiologis maupun ahli saraf bahwa tidak ada kelainan. Pasien pasien

dengan komorbid obesitas harus diposisikan melengkung ke atas 30 derajat karena FRC

(functional residual capacity) pada pasien obesitas menurun dalam posisi supine sehinga dapat

menyebabkan penurunan drastic oksigenasi apabila entilasi terganggu

Preoksigenasi

Apabila tersedia, maka preoksigenasi seblum dilakukan tata laksana jalan napas wajib dilakukan.

Oksigen diberikan melalui sungkup beberapa menit sebelum induksi anestetik. Dengan cara ini,

maka FRC pasien yang merupakan cadangan oksigennya bersih dari nitrogen. (0% kapasitas

FRC terisi oleh oksigen pada saat dilakukan preoksigenasi. Karena kebutuhan oksigen normal

berada di kisaran 200-250 ml/menit maka untuk preoksigenasi pasien harus memiliki 5-8 menit

cadangan oksigen. Pada kondisi-kondisi yang dapat meningkatkan kebutuhan oksigen contohnya

sepsis dan kehamilan lebih cepat mengalami desaturasi apabila tidak dilakukan preoksigenasi

yang adekuat.

Bag and Mask Ventilation

BMV merupakan langkah pertama dalam tata laksana jalan napas pada kebanyakan situasi

kecuali apabila pasien sedang dalam rapid sequence intubation (intubasi cepat). Pada kondisi

induksi cepat, BMV sebaiknya tidak dilakukan untuk menhindari terjadinya inflasi abdomen atau

aspirasi lambung pada pasien pasien yang tidak berpuasa. Namun, pada keadaan darurat, BMV

tetap harus dilakukan sebelum intubasi untuk memberikan oksigen darurat kepada pasien.

Seperti telah dijelaskan di atas, tangan kiri ahli anestesi memegang sungkup diatas wajah pasien.

Wajah diangkat untuk kontak dengan sungkup dengan menggunakan jari ketiga, keempat dan

kelima. Jari-jari tersebut diletakkan di mandibular, dan rahang didorong ke depan, mengangkat

dasar lidah dari dinding posterior faring dan membebaskan jalan napas. Jari telnjuk dan ibu jari

Page 7: Translate Hera 2

ada di atas sungkup. Jika ventilasi adekuat maka dada akan mengembang. Jika ventilasi tidak

adekuat (dada tidak mengembang, tidak ada CO 2 di akhir tidak yang terdeteksi, tidak ada uap di

sungkup transparan), maka alat bantu airway oral dan nasal dapat dimasukkan untuk

membebaskan obstruksi jalan napas. Ventilasi juga sulit dilakukan pada pasien obes, berjanggut

dan yang memiliki deformitas kraniofasial. Dalam beberapa tahun terakhir, anestesi yang rutin di

berikan hanya oleh usaha masker. Di beberapa dekade terakhir, berbagai alat supraglottic telah

digunakan sebagai penyelamatan saluran napas kedua (saat BMV tidak mungkin dilakukan) dan

anestesi rutin pada manajemen jalan nafas (saat intubasi dianggap tidak perlu).

Supraglottic airway devices

Supraglottic airway devices (SADS) digunakan dengan baik untuk ventilasi spontan pasien

selama anestesi. Mereka juga telah digunakan sebagai saluran untuk membantu intubasi

endotrakeal ketika kedua BMV dan intubasi endotrakeal telah gagal. Semua SADS terdiri dari

tabung yang terhubung ke sebuah alat pernafasan atau kantung pernafasan, yang melekat ke alat

hypopharyngeal yang tertutup dan mengarahkan aliran udara ke glotis, trakea, dan paru-paru.

Selain itu, alat napas ini menyumbat kerongkongan dengan berbagai tingkat efektivitas,

mengurangi distensi gas perut. alat yang berbeda ini untuk mencegah aliran udara keluar melalui

mulut yang bisa terjadi. Beberapa dilengkapi dengan port untuk menghisap isi lambung. Tidak

diberikan perlindungan dari aspirasi pneumonitis jika lokasi nya tepat.

Laryngeal Mask Airway

A laryngeal mask airway (LMA) terdiri dari kaliber tabung lebar yang ujung proksimal

menghubungkan ke alat pernafasan dengan konektor standar 15-mm, dan yang ujung distal

melekat ke sebuah manset elips yang dapat mengembang melalui tabung utama. Manset yang

kempis dilumasi dan dimasukkan langsung ke hipofaring sehingga, saat dikembangkan, manset

membuat tekanan rendah yang menutup di sekitar pintu masuk ke laring. Ini membutuhkan

anestesi dalam dan relaksasi otot sedikit lebih besar dari yang dibutuhkan untuk jika dari jalan

napas oral. Meskipun penyisipan relative sederhana, perhatian terhadap detail akan

meningkatkan tingkat keberhasilan. Idealnya posisi manset berbatasan dengan dasar lidah

superior, sinus piriformis lateral, dan sfingter esofagus bagian atas inferior. Jika esofagus terletak

dalam tepi manset, akan terjadi distensi lambung dan regurgitasi. Variasi anatomi menjaga fungsi

yang adekuat pada beberapa pasien. Namun, jika LMA tidak berfungsi setelah upaya untuk

Page 8: Translate Hera 2

meningkatkan 'memasang' LMA telah gagal, sebagian besar praktisi akan mencoba LMA lain

yang ukuran lebih besar atau lebih kecil. Tangkai LMA dapat diamankan dengan selotip pada

kulit wajah. LMA sebagian melindungi laring dari sekresi faring (tapi tidak regurgitasi lambung),

dan harus tetap di tempat sampai pasien telah kembali pada jalan napas refleks. Hal ini biasanya

ditandai dengan batuk dan membuka mulut pada perintah. LMA tersedia dalam berbagai ukuran.

LMA memberikan alternatif untuk ventilasi melalui masker wajah atau TT. Kontraindikasi relatif

untuk LMA termasuk pasien dengan faring patologi (misalnya, abses), obstruksi faring, perut

penuh (misalnya, kehamilan, hernia hiatus), atau letak paru rendah (misalnya, penyakit saluran

napas restriktif) membutuhkan tekanan inspirasi puncak lebih besar dari 30 cm H2O . Secara

tradisional, LMA dihindari pada pasien dengan bronkospasme atau resistensi jalan nafas tinggi,

namun bukti baru menunjukkan bahwa karena tidak ditempatkan di trakea, penggunaan LMA

dikaitkan dengan bronkospasme yang kurang daripada TT. Meskipun jelas bukan pengganti

intubasi trakea, LMA telah terbukti sangat bermanfaat sebagai ukuran menyelamatkan jiwa pada

pasien dengan saluran udara yang sulit (mereka yang tidak dapat berventilasi dan diintubasi)

karena kemudahan penyisipan dan tingkat keberhasilan yang relatif tinggi (95% sampai 99%).

Telah digunakan sebagai saluran untuk stylet intubasi (misalnya, karet elastis bougie), ventilasi

jet stylet, FOB fleksibel, atau berdiameter kecil (6,0 mm) TT. Beberapa LMA yang tersedia yang

telah dimodifikasi untuk memfasilitasi penempatan TT yang lebih besar, dengan atau tanpa

menggunakan sebuah FOB. Penyisipan dapat dilakukan dengan anestesi topikal dan blok saraf

laring bilateral, jika jalan nafas harus diamankan saat pasien terjaga.

Variasi dalam desain LMA meliputi:

• The ProSeal LMA, yang memungkinkan bagian dari tabung lambung untuk dekompresi

lambung

• The I-Gel, yang menggunakan occluder gel daripada manset karet

• The Fastrach intubasi LMA, yang dirancang untuk memfasilitasi intubasi endotrakeal

melalui perangkat LMA

• Bahwa LMA CTrach, yang menggabungkan kamera untuk memfasilitasi lewatnya sebuah

tabung endotrakeal

Page 9: Translate Hera 2

Sakit tenggorokan adalah efek samping yang umum jika digunakan SAD. Luka pada lingual,

hypoglossal, dan nervus laring berulang telah dilaporkan. Ukuran benar menghindari hiperinflasi

manset, dan gerakan lembut rahang selama penempatan dapat mengurangi kemungkinan cedera

tersebut.

Kombinasi Esophageal-trakeal tube

The esophageal-trakea combitube terdiri dari dua tabung menyatu, masing-masing dengan

konektor 15-mm pada ujung proksimal nya. Tabung biru panjang memiliki ujung distal

tersumbat yang memaksa gas untuk keluar melalui serangkaian sisi yang lubang. Tabung lebih

pendek memiliki ujung terbuka dan tidak ada sisi lubang. Combitube biasanya dimasukkan

langsung melalui mulut sampai dua cincin hitam terletak pada poros antara gigi atas dan bawah.

Combitube memiliki dua manset karet, manset proksimal 100-mL dan manset distal 15-mL, yang

keduanya harus sepenuhnya mengembang setelah diposisikan. Lumen distal combitube biasanya

berbaring di kerongkongan sekitar 95% sepanjang waktu sehingga ventilasi melalui tabung biru

panjang akan memaksa gas keluar dari lubang samping dan ke laring. Tabung yang pendek dapat

digunakan untuk dekompresi lambung. Atau, jika combitube memasuki trakea, ventilasi melalui

tabung yang jelas akan mengarahkan gas ke dalam trakea.

Page 10: Translate Hera 2

King Laryngeal Tube

King laryngeal tubes (LTs) terdiri dari tabung dengan balon esofagus kecil dan balon yang lebih

besar untuk ditempatkan di hipofaring. Kedua tabung mengembang melalui satu baris inflasi.

Paru-paru akan mengembang dari udara yang keluar antara dua balon. Sebuah port hisap bagian

distal balon esofagus, memungkinkan dekompresi lambung. LT dimasukkan dan manset

dikembangkan. Ventilasi yang terbukti sulit, kemungkinan LT dimasukkan terlalu dalam. Sedikit

tarikan dari perangkat akan memperbaiki situasi.

Intubasi endotrakeal

Intubasi endotrakeal digunakan baik untuk melakukan anestesi umum dan untuk memfasilitasi

manajemen ventilator dari sakit kritis.

Tabung trakea

Standar mengatur TT manufaktur (Standar Nasional Amerika untuk anestesi Peralatan; ANSI Z-

79). TT yang paling sering dibuat dari polyvinyl chloride. Di masa lalu, TT ditandai "IT" atau

"Z-79" untuk menunjukkan bahwa mereka telah diuji untuk memastikan non toksisitas. Bentuk

dan kekakuan dari TT dapat diubah dengan memasukkan stylet. Ujung dari tabung miring untuk

Page 11: Translate Hera 2

membantu visualisasi dan penyisipan melalui pita suara. Tabung Murphy memiliki lubang (mata

Murphy) untuk mengurangi risiko oklusi, seharusnya tabung distal terbuka berbatasan pada

karina atau trakea. Resistensi terhadap aliran udara terutama tergantung pada diameter tabung,

tetapi juga dipengaruhi oleh panjang tabung dan kelengkungan. Ukuran TT biasanya ditunjuk

dalam milimeter diameter, atau, lebih jarang, dalam skala Perancis (diameter luar dalam

milimeter dikalikan dengan 3). Pilihan diameter tabung selalu berkompromi antara

memaksimalkan aliran dengan ukuran yang lebih besar dan meminimalkan trauma jalan nafas

dengan ukuran yang lebih kecil. Kebanyakan TT dewasa memiliki sistem pengembangan manset

yang terdiri dari katup, balon pilot, menggembungkan tabung, dan manset.

Katup mencegah kehilangan udara setelah pengembangan manset. Balon utama

memberikan indikasi besar dari pengembangan manset. Inflasi tabung menghubungkan katup ke

manset dan dimasukkan ke dalam dinding tabung. Dengan menciptakan penutupan trakea, TT

manset memberikan ventilasi tekanan positif dan mengurangi kemungkinan aspirasi. Tabung

tidak bermanser sering digunakan pada bayi dan anak-anak untuk meminimalkan risiko cedera

tekanan dan post intubasi; Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tabung manset pediatrik telah

semakin diandalkan.

Ada dua jenis utama dari manset: tekanan tinggi (volume rendah) dan tekanan rendah

(volume tinggi). Manset tekanan tinggi berhubungan dengan lebih banyak kerusakan iskemik

pada mukosa trakea dan kurang cocok untuk intubasi durasi panjang. Manset tekanan rendah

dapat meningkatkan kemungkinan sakit tenggorokan (area kontak mukosa yang lebih besar),

aspirasi, ekstubasi spontan, dan penyisipan sulit (karena kegagalan manset). Meskipun demikian,

karena insiden lebih rendah dari kerusakan mukosa, manset tekanan rendah umumnya

digunakan.

Tekanan manset tergantung pada beberapa faktor: Volume inflasi, diameter manset dalam

kaitannya dengan trakea, trakea dan penyesuaian manset, dan tekanan intratoraks (tekanan

manset meningkat dengan batuk). Tekanan manset mungkin meningkat selama anestesi umum

dari difusi nitrous oxide dari mukosa trakea ke dalam manset TT.

Page 12: Translate Hera 2

TT telah dimodifikasi untuk berbagai aplikasi khusus. Fleksibel, luka-spiral, kawat yang

diperkuat TT (tabung lapis baja) sesuai uji puntir dan mungkin terbukti dalam beberapa prosedur

bedah kepala dan leher atau pada pasien rawan. Jika tabung lapis baja menjadi tertekuk dari

tekanan yang ekstrim (misalnya, pasien terjaga menggigit itu), namun, lumen akan sering tetap

tersumbat secara permanen, dan tabung akan perlu diganti. Tabung khusus lainnya termasuk

tabung microlaryngeal, tabung double-lumen endotrakeal (untuk memfasilitasi isolasi paru-paru

dan ventilasi satu-paru), tabung endotrakeal dilengkapi dengan blocker bronkial (untuk

memfasilitasi isolasi paru-paru dan ventilasi satu-paru), tabung logam yang dirancang untuk

operasi laser jalan nafas untuk mengurangi panas bahaya, dan membentuk tabung sebelumnya

melengkung untuk hidung dan intubasi oral bedah kepala dan leher.

Laryngoscopes

Sebuah laringoskop adalah alat yang digunakan untuk memeriksa laring dan untuk memfasilitasi

intubasi trakea. Pegangan biasanya berisi baterai untuk menyalakan bohlam di ujung pisau, atau,

secara bergantian, untuk menyalakan bundel serat optik yang berada di ujung pisau. Cahaya dari

bundel serat optik cenderung lebih tepat diarahkan dan kurang memancar. Juga, laryngoscopes

dengan bundel cahaya serat optik di pisau mereka dapat dibuat pencitraan resonansi magnetik

yang kompatibel. Macintosh dan Miller pisau adalah desain melengkung dan lurus paling

populer, masing-masing, di Amerika Serikat. Pilihan pisau tergantung pada preferensi pribadi

dan anatomi pasien. Karena tidak ada pisau yang sempurna untuk semua situasi, klinisi harus

menjadi akrab dan mahir dengan berbagai desain pisau.

Page 13: Translate Hera 2

Video laryngoscopes

Dalam beberapa tahun terakhir, segudang perangkat laringoskopi yang memanfaatkan

teknologi video telah merevolusi manajemen jalan napas. Direct Laryngoscope dengan

Macintosh atau Miller pisau mandat keselarasan yang tepat dari mulut, faring, laring dan struktur

untuk memfasilitasi pemandangan langsung glotis. Berbagai manuver, seperti "mengendus"

posisi dan gerakan eksternal laring dengan tekanan krikoid selama Direct Laryngoscope

digunakan untuk meningkatkan tampilan. Video-atau laringoskop berdasarkan optik memiliki

sebuah chip video (sistem DCI, GlideScope, McGrath, Airway) atau lensa / cermin (Airtraq) di

ujung pisau intubasi untuk mengirimkan pandangan glotis ke operator. Perangkat ini berbeda

dalam angulasi pisau, kehadiran saluran untuk memandu tabung untuk glotis, dan penggunaan

tunggal atau sifat multi penggunaan perangkat. Video atau Direct Laryngoscope paling mungkin

menawarkan keuntungan minimal pada pasien dengan tanpa komplikasi saluran udara. Namun,

penggunaan pada pasien ini adalah sebagai panduan pelatihan untuk pelajar, terutama ketika

peserta pelatihan sedang melakukan Direct Laryngoscope dengan perangkat saat instruktur

memandang glotis pada layar video. Selain itu, digunakan pada pasien manajemen jalan nafas

yang tidak rumit meningkatkan keakraban dengan perangkat untuk saat-saat Direct

Laryngoscope tidak mungkin.

Indirect laryngoscopes umumnya meningkatkan visualisasi struktur laring pada saluran

nafas yang sulit; Namun, visualisasi tidak selalu menyebabkan intubasi sukses. Endotrakeal tube

stylet dianjurkan saat video laringoskopi yang akan dilakukan. Beberapa perangkat datang

dengan stylets dirancang untuk memfasilitasi intubasi dengan perangkat tertentu. Menekuk stylet

dan tabung endotrakeal dengan cara yang sama dengan tikungan kurva dari pisau sering

memfasilitasi bagian dari tabung endotrakeal ke dalam trakea. Bahkan ketika pembukaan glotis

terlihat jelas, mengarahkan tabung endotrakeal ke dalam trakea bisa sulit. Tabung menjadi

tersangkut di aritenoid, sedikit menarik pisau lebih jauh mungkin lebih baik memberikan jarak

tabung .Indirect laryngoscopes dapat mengakibatkan perpindahan dari tulang belakang leher;

Namun, semua tindakan pencegahan yang berhubungan dengan manipulasi jalan napas pada

pasien dengan tulang belakang kemungkinan fraktur cervical harus dipertahankan.

Page 14: Translate Hera 2

Variasi indirect laryngoscopes meliputi:

• Berbagai Macintosh dan Miller pisau dalam ukuran anak dan dewasa memiliki

kemampuan video dalam sistem Storz DCI. Sistem ini juga dapat menggabungkan intubasi stylet

optik. Pisau yang mirip dengan pisau intubasi konvensional, memungkinkan direct

laryngoscopes dan video indirect laryngoscopes. Asisten dan instruktur dapat melihat

pemandangan yang diperoleh oleh operator dan menyesuaikan manuver mereka sesuai untuk

memfasilitasi intubasi atau untuk memberikan instruksi, masing-masing.

• The McGrath laringoskop adalah laringoskop video portabel dengan panjang pisau yang

dapat disesuaikan untuk memfasilitasi anak usia 5 tahun hingga dewasa. Pisau dapat terlepas dari

pegangan untuk memfasilitasi penyisipan pada pasien obesitas di antaranya ruang antara dada

bagian atas dan kepala dikurangi. Pisau dimasukkan garis tengah, dengan struktur laring dilihat

di kejauhan untuk meningkatkan keberhasilan intubasi.