translate carranza perio

33
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN LESI ENDODONTIK-PERIODONTIK Pertimbangan Anatomi Pulpa dan Periodontal Percakapan terjadi setiap hari antara periodontis, ahli konservasi gigi, dan dokter umum, untuk memastikan apakah lesi pada satu atau lebih dari gigi adalah periodontal atau endodontik atau mungkin suatu lesi gabungan yang memberikan dampak dan membutuhkan perawatan endodontik serta perawatan periodontal selanjutnya. Tujuan dari bab ini akan membahas diagnosa yang tepat dari berbagai kondisi dan memberikan penjelasan cara perawatan untuk memastikan retensi gigi yang mungkin akan dilakukan. Infeksi persisten dalam jaringan pulpa menyebabkan infeksi sekunder dan kerusakan jaringan di periodonsium. Sebaliknya, penyakit periodontal yang parah dapat memulai atau memperburuk perubahan inflamasi dalam jaringan pulpa. Ini adalah mutualitas infeksi antara pulpa dan periodonsium yang dimediasi melalui rute fisik, memungkinkan hubungan antara dua struktur. Jalur dan hubungan utama adalah foramen apikal. Perkembangan pada pulpitis akan menyebabkan nekrosis pulpa, disertai dengan resorpsi tulang inflamasi pada apeks akar, seperti yang ditemukan dalam kasus periodontitis apikal atau abses apikal (Gambar 43-1). Hal ini juga dikenal sebagai retrograde periodontitis karena merupakan kerusakan jaringan periodontal dari apikal ke arah serviks dan merupakan kebalikan dari orthograde periodontitis yang dihasilkan dari infeksi sulkular. Hal ini diidentifikasi sebagai radiolusensi

Upload: nissadhania

Post on 18-Aug-2015

336 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

carranza 12th ed

TRANSCRIPT

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAANLESI ENDODONTIK-PERIODONTIK Pertimbangan Anatomi Pulpa dan PeriodontalPercakapanterjadi setiaphari antaraperiodontis, ahli konservasi gigi, dandokterumum,untuk memastikan apakah lesi pada satu atau lebih darigigi adalah periodontal atauendodontik atau mungkin suatu lesi gabungan yang memberikan dampak dan membutuhkanperawatanendodontiksertaperawatanperiodontal selanjutnya.Tujuandari babini akanmembahas diagnosa yang tepat dari berbagai kondisi dan memberikan penjelasan caraperawatan untuk memastikan retensi gigi yang mungkin akan dilakukan. Infeksi persisten dalam jaringan pulpa menyebabkan infeksi sekunder dan kerusakanjaringan di periodonsium.Sebaliknya, penyakit periodontal yang parah dapat memulai ataumemperburuk perubahan inflamasi dalam jaringan pulpa. Ini adalah mutualitas infeksi antarapulpadan periodonsium yang dimediasi melalui rute fisik, memungkinkan hubungan antaradua struktur.Jalur dan hubungan utama adalah foramen apikal.Perkembangan pada pulpitisakan menyebabkan nekrosis pulpa, disertai dengan resorpsi tulang inflamasi pada apeks akar,seperti yang ditemukan dalam kasus periodontitis apikal atau abses apikal !ambar "#$%&.'al ini juga dikenal sebagairetrogradeperiodontitiskarena merupakan kerusakan jaringanperiodontal dari apikal ke arah serviks dan merupakan kebalikan dariorthogradeperiodontitisyang dihasilkan dari infeksi sulkular. 'al ini diidentifikasi sebagai radiolusensiperiapikal P()*& !ambar "#$+&. Retrograde periodontitis adalah contoh paling umum daripenyakit pulpa yang menyebabkan kerusakan periodontal sekunder.(danya foramen apikaljuga dapat menyebabkan perubahan inflamasi pulpa sekunder untuk kasus periodontitis yangparah dimana kelainan periodontal dapat terjadi pada foramen apikal. Saluran lateral atau tambahan juga menjadi hubungan periodontal dan pulpa.Prevalensi ditetapkan pada saluran akar tambahan pada gigi manusia dan perannya terhadapkompleksitassistemsaluranakar.Salurantambahanditemukandi sepanjangsaluranakar,meskipun untuk berbagai frekuensi tergantung pada lokasi mereka.Studi sebelumnya,menggunakan ,clearing technique- untuk visualisasi saluran akar secara transparan, ./,.0menunjukkanrahangataspremolar keduamemiliki saluranlateralatautambahan,12,+0berada di daerah apikal saluran akar.Secara khusus, saluran tambahan juga ditemukan padadaerah midroot pertengahan akar& dan area serviks, frekuensi berkurang menjadi %3,+0 dan",40. Studi selanjutnya menunjukkan bahwa +2,"0 dari gigi molar permanen menunjukkansaluran tambahan pada area furkasi,dansaluran tambahan memungkinkan hubungan pulpadanperiodontal.Terapi saluranakarpadamolarrahangatasseringmengalami kegagalankarena saluran mesial kedua yang sulit ditemukan.Saluran ini ditemukan dalam persentaseyangsangat tinggi 24,20& padagigi.Salurantambahan dapat menyebabkan periodontitisapikal asimtomatik akibat penyakit dari pulpa kronis.'al ini dapat dengan mudah dideteksipada radiografi periapikal !ambar "#$#& danlesi periodontal biasanya sembuhsetelahperawatan endoodontikberhasil dilakukan.Pertanyaan juga muncul apakah penyakit pulpadapat berkembang dari infeksi periodontal melalui saluran akar tambahan.5irkhammelaporkanbahwadari%44gigimanusiayangdiekstraksihasil daripenyakitperiodontalyangparahhanyaada+gigi yangmemiliki salurantambahandalampoket periodontal.6engan demikian, kemungkinan bahwa infeksi periodontal primer akan terjadi pada pulpagigi melalui saluran akar tambahan. 'ubungan antara periodonsium dan pulpayang lainadalahmelaluitubulus dentin.Tubulusdentinmempertahankanstrukturmeruncingdi sepanjangkomplekspulpodentinalP67& ke dentinoenamel junction68J& dengan diameter +,.m pada P67 dan 4,/m pada 68J.6apat dibayangkanbahwa dentinadalahstruktur permeabel, danperubahanpermeabilitas pada lokasi berbeda di sepanjang permukaan akar sesuai dengan ukuran dankepadatan dari tubulus dentin.Invasi bakteri ke dalam tubulus dentin dari poket periodontalmenunjukkanbahwatubulus dentinmemungkinkaniritasi pulpadari infeksi periodontalkronis. Secaraklinispermeabilitas dentinmelalui tubulusdentinadalahmasalahpenting.Root planing, sebagai bagian dari terapi periodontal yang dilakukan secara rutin, dan terbuktidapat menurunkan permeabilitas dentin dan membentuk lapisan smear. Permeabilitas dentindapat meningkatkan hilangnya lapisan smear, sehingga terjadi penetrasi tubular patogen padamulut dan iritasi pulpa.Penelitianselanjutnya menjelaskantubulus dentin dapatmenyebabkan infeksi sekunder baik dalam pulpa atau jaringan periodontal.Selainhubungananatomi antarajaringanpulpadanperiodontal, terdapat kasusdimana hubungan ditetapkan antara pulpadan periodonsium berdasarkan kelainan iatrogeniksepertifraktur akar secara vertikaldan perforasi gigi.5edua situasi ini mewakili hubungannon anatomi antara pulpa dan periodonsium dan hasilnya adalah infeksi yang menyebar darisatu bagian ke bagian yang lain. Gambar 43-5lasifikasi lesi endodontik$periodontik9A!Infeksi pulpadapat menjadi periodontitis periradikular kronikdengan radiolusen periapikal P()*& dapat berkembang dan migrasi. :olar ); terdapat saluran akar tambahanpada bagian lateral atau daerah furkasi saluran akar tambahan dapat bermigrasi ke infeksi pulpa danmenyebabkanrusaknyajaringanperodonsium,"!Infeksi periodontal dapat menyebabkankerusakantulangalveolar crest yang berpindah dari servikal ke apeks. Pada lesi ini, terdapat kehilangan tulang generalis pada satugigi atau sering pada gigi yang berdekatan. 5arena pulpa periodontal berlanjut ke foramen saluran akar atausaluran tambahan, infeksi periodontal dapat menyebabkan iritasi jaringan pulpa,#!Infeksi pulpa danperiodontal menstimulasi lesi endodontik$periodontik berdasarkan karakteristik keduanya, D! Infeksi pulpa danperiodontal dapat menyebabkan panjang lesi lesi endodontik$periodontik.Gambar 43-$Periodontitis retrograde 9A!*esi periapikal yang besar pada sekitar periapeks gigi