traktus digestivus atau saluran cerna pada manusia tersusun atas beberapa organ
DESCRIPTION
Traktus DigestivTRANSCRIPT
Traktus Digestivus atau saluran cerna pada manusia tersusun atas beberapa organ,yaitu :
a. Cavum Oris
b. Oesophagus
c. Gaster
d. Intestinum tenue:
Duodenum
Jejenum
Ileum
e. Intestinum Crassum :
Caecum
Appendix Vermiformis
Colon Ascendens
Colon tranversum
Colon Descendens
Colon sigmoid
Rectum
Canalis Analis (Anus)
Atau dapat dijelaskan dalam gambar.
1. Saluran Cerna Atas
Saluran Cerna Atas
Saluran Cerna Bawah
a. Cavum Oris
(Antomiya.Atlas.Ru,2015)
Mulut atau Cavum Oris terbentang dari bibir-isthmus faucium (peralihan mulut –
pharynx). Vestibulum oris, bagian antara bibir dan pipi di sebelah dalam, dengan
gusi dan gigi geligi di bagian dalam. Cavitas oris propria, di dalam arcus
alveolaris, gusi dan gigi geligi. Vestibulum oris, yaitu ruang sempit mirip celah yg
berhubungan keluar melalui rima oris. Struktur cavum oris dibentuk oleh :
Palatum
Palatum sebagai salah satu pembentuk Cavum oris dibagi menjadi 2,yaitu :
1. Palatum durum (2/3 anterior berupa tulang),dibentuk oleh processus
palatinus maxillae, laminae horizontalis ossis palatini.
2. Palatum molle (1/3 posterior terdiri otot, jaringan ikat) ,vellum palatinum.
Dibentuk 2/3 anterior lidah, lipatan membrana mukosa dari pinggir lidah
ke gusi pada mandibula. Dipersarafi : n. lingualis, cabang n. mandibularis
(Bawah)
Pada garis tengah, oleh lipatan membrana mucosa, frenulum linguae
menghubungkan permukaan bawah lidah dgn dasar mulut.
Di dalam cavum oris juga terdapat struktur gigi yang berfungsi untuk
mencabik dan menghaluskan makanan. Terdapat perbedaan susunan struktur gigi
pada anak-anak dan dewasa. yaitu :
(Snell,2014)
(Snell,2014)
b. Oesophagus
(Sobbota;2009)
Kerongkongan (Oesophagus) merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang tipis
sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung. Fungsi kerongkongan ini sebagai
jalan bolus dari mulut menuju lambung.
Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-
kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi
basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan
menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan
disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan.
Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada
lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar.
c. Gaster (Lambung)
Gaster merupakan bagian dari traktus gastrointestinal yang terletak antara esofagus
dan deudenum. Gaster terdici atas kardia, fundus, korpus dan pilorus8. Korpus
merupakan zona sempit selebar 2-3 cm, tempat muara esofagus kedalam gaster,
dengan lubang muaranya disebut ostium kardiakum. Fundus adalah daerah mirip
kubah yang menonjol ke kiri di atas muara esofagus. Korpus merupakan daerah pusat
yang luas. Pilorus merupakan bagian distal yang menyempit, berakhir pada orifisium
gastrodeudenal (Snell,2014)
(Snell,2014)
Dinding gaster terdiri atas empat lapis yaitu mukosa, submukosa, muskularis mukosa,
dan serosa. Mukosa gaster di tutupi oleh lapisan mukus pelumas yang melindungi
epitel terhadap abrasi oleh makanan. Selain itu berfungsi sebagai pelumas mukus tadi
juga berfungsi sebagai pelindung mukosa dan pencemaran oleh getah lambung.8
Submukosa adalah lapisan jaringan ikat padat yang cukup tebal dengan berkas serat
kolagen kasar dengan banyak serat elastin. Pada lapisan ini terdapat banyak arteriol,
sebuah pleksus venous, jalinan pembuluh limfe, dan tidak dijumpai adanya kelenjar.9
Tunika muskularis merupakan otot tebal dinding lambung yang terdiri atas tiga lapis
otot yaitu oblik, sirkular, dan longitudinal, namun lapisan-lapisan ini saling menyatu
pada bidang temunya dan tidak jelas batasnya. Tunika serosa merupakan lapisan yang
melapisi gaster. (Snell,2014)