tr asidosis respiratorik
DESCRIPTION
TR ASIDOSIS RESPIRATORIKTRANSCRIPT
ASIDOSIS RESPIRATORIK
KURNIAWAN HIDAYAT015.06.0012
XENA PRAMESTI MAHARDIKA 015.06.0005
KESEIMBANGAN ASAM-BASA
pengaturan-pengaturan konsentrasi ion H bebas dalam
cairan tubuh.
pH rata-rata darah adalah 7,4, pH darah arteri 7,45 dan
darah vena 7,35.
Jika pH darah < 7,35 dikatakan asidosis.
Jika pH darah > 7,45 dikatakan alkalosis.
Ion H secara normal dan kontinu akan
ditambahkan ke cairan tubuh dari 3 sumber,
yaitu:
1. Pembentukan asam karbonat dan
sebagian akan berdisosiasi menjadi ion
H dan bikarbonat
2. Katabolisme zat organik
3. Disosiasi asam organic pada
metabolisme intermedia.
Fluktuasi konsentrasi ion H dalam tubuh akan
mempengaruhi fungsi normal sel, antara
lain:
1. Perubahan eksitabilitas saraf dan otot
2. Mempengaruhi enzim – enzim dalam
tubuh.
3. Mempengaruhi konsentrasi ion K.
Bila terjadi perubahan konsentrasi ion H
maka tubuh berusaha mempertahankan ion
H seperti nilai semula dengan cara:
1. Mengaktifkan sistem dapar kimia
2. Mekanisme pengontrolan pH oleh
sistem pernapasan
3. Mekanisme pengontrolan pH oleh
sistem perkemihan
JENIS-JENIS SISTEM DAPAR KIMIA
1. Dapar bikarbonat merupakan sistem dapar
di cairan ekstrasel teutama untuk perubahan
yang disebabkan oleh non-bikarbonat.
2. Dapar protein merupakan sistem dapar di
cairan ekstrasel dan intrasel.
3. Dapar hemoglobin merupakan sistem dapar di
dalam eritrosit untuk perubahan asam karbonat.
4. Dapar fosfat merupakan sistem dapar di sistem
perkemihan dan cairan intrasel.
KATEGORI KETIDAK SEIMBANGAN ASAM BASA
Ada 4 kategori ketidakseimbangan asam-basa, yaitu:1. Asidosis respiratori, disebabkan oleh retensi CO2
akibat hipoventilasi. Pembentukan H2CO3 meningkat, dan disosiasi asam ini akan meningkatkan konsentrasi ion H.
2. Alkalosis respiratori, disebabkan oleh kehilangan CO2 yang berlebihan akibat hiperventilasi.
3. Asidosis metabolik, asidosis yang bukan disebabkan oleh gangguan ventilasi paru.
4. Alkalosis metabolik, terjadi penurunan kadar ion H dalam plasma karena defisiensi asam non-karbonat.
PENGERTIAN DARI ASIDOSIS RESPIRATORIK
Asidosis Respiratorik adalah gangguan klinis
dimana pH kurang dari 7,35 dan tekanan
parsial karbondioksida arteri (PaCO2) lebih
besar dari 42 mmHg.Kondisi ini terjadi akibat
tidak kuatnya ekskresi CO2 dengan tidak
kuatnya ventilasi sehingga mengakibatkan
kenaikan kadar CO2 plasma.
Asidosis respiratorik terbagi atas 2 yaitu :
1. Asidosis Respiratorik Akut.
2. Asidosis Respiratorik Kronis.
PENYEBAB DARI ASIDOSIS RESPIRATORIK
1. Hambatan pada pusat pernafasan di medula oblongata.
2. Gangguan otot-otot pernafasan dan dinding dada.
3. Gangguan pertukaran gas.4. Obstruksi Saluran Nafas Atas Yang Akut.5. Hipofentilasi Dihubungkan Dengan
Penurunan Fungsi Pusat Pernafasan Seperti Trauma Kepala, Sedasi Berlebihan, Anesthesia Umum, Alkalosis Metabolik.
Pathofisiologi Asidosis Respiratorik
Manifestasi Klinis Asidosis Respiratorik
A. Hiperkapnea mendadak (kenaikan PaCO2) dapat menyebabkan peningkatan frekuensi nadi dan pernafasan, peningkatan tekanan darah, kusust piker, dan perasaan penat pada kepala.Peningkatan akut pada PaCO2 hingga mencapai 60 mmHg atau lebih.
B. Retensi O2 menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah otak.
C. Hiperkalemia dapat terjadi sebagai akibat konsentrasi hydrogen memperburuk mekanisme kompensatori dan berpindah kedalam sel, sehingga menyebabkan kalsium keluar dari sel.
KESIMPULAN Asidosis respiratorik adalah kondisi medis dimana
paru-paru tidak dapat mengeluarkan semua karbondioksida yang dihasilkan dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan gangguan keseimbangan asam-basa dan membuat cairan tubuh lebih asam, terutama darah. Asidosis respiratorik ada 2 yaitu Asidosis Respiratorik Akut dan Asidosis Respiratorik Kronis. Gejala-gejala asidosis meliputi kebingungan, lesu, sesak napas, mengantuk, dan mudah lelah. Untuk pengobatan Asidosis Respiratorik, pengobatan harus difokuskan pada akar penyebab yang mendasarinya. Seperti asidosis respiratorik yang dipicu oleh penyakit paru-paru, pengobatan akan mencakup obat broncho-dilator untuk memperbaiki ganggaun jalan napas dan saat tingkat oksigen darah turun, pemberian suplai oksigen terbukti membantu.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton and hall.2014.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,edisi 12. EGC. Jakarta.Halaman 407
Price,Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit., volume 2 edisi 6. Jakarta. EGC
Sherwood,lauralee.2014.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem,edisi 8. EGC. Jakarta. Halaman 598