toksikologi merupakan suatu cabang ilmu dari kedokteran forensik yang mempelajari sumber

2
7/23/2019 Toksikologi Merupakan Suatu Cabang Ilmu Dari Kedokteran Forensik Yang Mempelajari Sumber http://slidepdf.com/reader/full/toksikologi-merupakan-suatu-cabang-ilmu-dari-kedokteran-forensik-yang-mempelajari 1/2 Toksikologi merupakan suatu cabang ilmu dari kedokteran forensik yang mempelajari sumber, sifat serta khasiat racun, gejala-gejala dan pengobatan pada keracunan, serta kelainan yang didapatkan pada korban yang meninggal. Maksud racun itu sendiri adalah zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan fisiologi dalam keadaan dosis toksik yang sama ada akan menyebabkan gangguan kesehatan hingga mengakibatkan kematian. Faktor yang mempengaruhi terjadinya keracunan adalah tergantung pada cara masuknya racun, usia subjek yang terkena racun, kondisi tubuh subjek, kebiasaan subjek terhadap paparan racun, waktu pemberian zat racun serta idiosinkrasi dan alergi. Pada dugaan kematian akibat racun, ahli forensik harus pertama kali mencium bau yang keluar dari tubuh mayat karena sekiranya ahli forensik terpapar dengan zat bau yang keluar daripada mayat setelah lama, zat bau tersebut mungkin tidak tercium lagi karena proses adaptasi reseptor penciuman. eberapa zat yang dapat menyebabkan keracunan yang sering terjadi kematian adalah karbon monoksida, sianida, arsen, timbel, alkohol, insektisida, narkotika dan barbiturat. c. !eracunan "rsen "rsen cukup sering dijadikan bahan untuk membunuh orang. #amun, keracunan arsen dapat terjadi karena kecelakaan yang mengakibatkan kontaminasi pada bahan makanan. "rsen dapat diperoleh dari indutri dan pertanian seperti tembaga-aseto-arsenit yang digunakan untuk membasmi tanaman liar, orpiment sebagai bahan pigmen dan juga sebaga bahan untuk merontokkan rambut, arsenious acid  pada racun tikus, dan juga didapatkan arsin yang merupakan gas tidak berwarna berbau seperti bawang. $elain itu, arsen juga didapatkan daripada tanah, air, bir, kerang, tembakau, obat-obatan dan lain-lain. iasanya yang dipakai untuk  pembunuhan adalah arseenious acid %"s&'() yang berbentuk bubuk berwarna putihh kristaal,  jernih, tidak mempunyai rasa dan juga tidak berbau. Pada keracunan arsen, boleh terjadi akut dan kronik. Pada keracunan akut, timbul gejala gastro intestinal hebat. *a dimulai dengan rasa terbakar di daerah tenggorok dengan rasa logam pada mulut, diikuti mual dan muntah yang hebat. *si lambung dan duodenum dapat terkeluar dan isi muntahan boleh mengandungi bubuk berwarna putih %"s&'() dan kadang-kaddang disertai darah. !emudian, akan terjadi nyeri epigastrium yang menjalar ke seluruh perut sehingga terdapat nyeri pada perabaan dan diare hebat. Pada kotoran boleh terdapat bubuk putih serta jalur 

Upload: yahya-seinz

Post on 17-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Toksikologi Merupakan Suatu Cabang Ilmu Dari Kedokteran Forensik Yang Mempelajari Sumber

7/23/2019 Toksikologi Merupakan Suatu Cabang Ilmu Dari Kedokteran Forensik Yang Mempelajari Sumber

http://slidepdf.com/reader/full/toksikologi-merupakan-suatu-cabang-ilmu-dari-kedokteran-forensik-yang-mempelajari 1/2

Toksikologi merupakan suatu cabang ilmu dari kedokteran forensik yang mempelajari sumber,

sifat serta khasiat racun, gejala-gejala dan pengobatan pada keracunan, serta kelainan yang

didapatkan pada korban yang meninggal. Maksud racun itu sendiri adalah zat yang bekerja pada

tubuh secara kimiawi dan fisiologi dalam keadaan dosis toksik yang sama ada akan

menyebabkan gangguan kesehatan hingga mengakibatkan kematian.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya keracunan adalah tergantung pada cara masuknya racun,

usia subjek yang terkena racun, kondisi tubuh subjek, kebiasaan subjek terhadap paparan racun,

waktu pemberian zat racun serta idiosinkrasi dan alergi. Pada dugaan kematian akibat racun, ahli

forensik harus pertama kali mencium bau yang keluar dari tubuh mayat karena sekiranya ahli

forensik terpapar dengan zat bau yang keluar daripada mayat setelah lama, zat bau tersebut

mungkin tidak tercium lagi karena proses adaptasi reseptor penciuman. eberapa zat yang dapat

menyebabkan keracunan yang sering terjadi kematian adalah karbon monoksida, sianida, arsen,

timbel, alkohol, insektisida, narkotika dan barbiturat.

c. !eracunan "rsen

"rsen cukup sering dijadikan bahan untuk membunuh orang. #amun, keracunan arsen dapat

terjadi karena kecelakaan yang mengakibatkan kontaminasi pada bahan makanan. "rsen dapat

diperoleh dari indutri dan pertanian seperti tembaga-aseto-arsenit yang digunakan untuk 

membasmi tanaman liar, orpiment sebagai bahan pigmen dan juga sebaga bahan untuk 

merontokkan rambut, arsenious acid  pada racun tikus, dan juga didapatkan arsin yang

merupakan gas tidak berwarna berbau seperti bawang. $elain itu, arsen juga didapatkan daripada

tanah, air, bir, kerang, tembakau, obat-obatan dan lain-lain. iasanya yang dipakai untuk 

 pembunuhan adalah arseenious acid %"s&'() yang berbentuk bubuk berwarna putihh kristaal,

 jernih, tidak mempunyai rasa dan juga tidak berbau.

Pada keracunan arsen, boleh terjadi akut dan kronik. Pada keracunan akut, timbul gejala gastrointestinal hebat. *a dimulai dengan rasa terbakar di daerah tenggorok dengan rasa logam pada

mulut, diikuti mual dan muntah yang hebat. *si lambung dan duodenum dapat terkeluar dan isi

muntahan boleh mengandungi bubuk berwarna putih %"s&'() dan kadang-kaddang disertai

darah. !emudian, akan terjadi nyeri epigastrium yang menjalar ke seluruh perut sehingga

terdapat nyeri pada perabaan dan diare hebat. Pada kotoran boleh terdapat bubuk putih serta jalur 

Page 2: Toksikologi Merupakan Suatu Cabang Ilmu Dari Kedokteran Forensik Yang Mempelajari Sumber

7/23/2019 Toksikologi Merupakan Suatu Cabang Ilmu Dari Kedokteran Forensik Yang Mempelajari Sumber

http://slidepdf.com/reader/full/toksikologi-merupakan-suatu-cabang-ilmu-dari-kedokteran-forensik-yang-mempelajari 2/2

darah. Muntah daan diare yang hilang timbul dengan keraap akhirnya terjadi dehidrasi dan syok.

!eadaan yang boleh mematikan pada keracunan arsen adalah dikarenakan lemahnya otot jantung

dan dilatasi kapiler yang heba sehingga

memperberat keadaan syok.

!eracunan gas arsin pula dapat menimbulkan gejala seperti hemolisis hebat pada sel darah serta

 penekanan sistem saraf pusat. !orban akan mennunjukkan gejala menggigil, demam, muntah,

nyeri punggung, ikteris, anemia, dan hipoksia serta boleh disertai kejang.

Pada keracunan gas arsin ini, korban meninggal akibat kegagalan sistem kardio-respirasi. Pada

keracunan arsen kronik, korban tampak lemah, melanosis arsenic berupa pigmentasi kulit yang

 berwarna kuning coklat, lebih jelas pada daerah fleksor, putting susu dan perut sebelah bawah

aksila, dan rambut yang jarang. +ejala lain yang boleh terjadi adalah seperti malaise, berat badan

menurun, mata berair, fotofobia, pilek kronik, mulut kerning, lidah menunjukkan bulu halus

 putih perak di atas jaringan warna merah. +ejala neurologic dapat berupa neuritis perifer.

"pabila korban cepat meninggal setelah menghirup arsin, akan terlihat tandaa-tanda kegagalan

kardio-respirasi akut. Manakala pabila korban meninggalkan lambat, dapat ditemukan icterus

dengan anemi hemolitik, tanda-tanda kerusakan ginjal berupa degenerasi lemak dan nekrosis

fokal serta nekrosis tubuli. $edangkan pada korban yang mati karena keracunan kronik,

 pemmeriksaan luar akan tampak keadaan gizi buruk, pada kulit terdapat

 pigmentasi coklat, keratosis telapak tangan dan kaki serta garis-garis putih pada kuku.