tipus kepekaan rasa

4
TIPUS Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang ditutup oleh membran mukosa (selaput lendir). Selaput lendir ini tampak kasar karena adanya tonjolan-tonjolan yang disebut papila yang merupakan akhiran-akhiran saraf pengecap dan terletak pada seluruh permukaan lidah. Saraf-saraf pengecap inilah yang dapat membedakan rasa makanan. Jumlah papila pada setiap orang belum tentu sama. Biasanya perempuan memiliki papila lebih banyak daripada laki-laki. Orang yang mempunyai banyak papila akan lebih peka terhadap rasa (Levine, 2011). Tiga saraf cranial yang memainkan peranan dalam pengantaran impuls dari lidah ke otak, yaitu nervus facial (VII) pada bagian 2/3 anterior lidah, nervus glossopharyngeal (IX) pada bagian 1/3 posterior lidah, dan nervus vagus (X) pada pharynx dan epiglottis. Diawali dari taste buds pada lidah, impuls menyebar sepanjang nervus facial dan dari 1/3 posterior lidah melalui nervus glossopharyngeal. Impuls dari daerah lain selain lidah berjalan melalui nervus vagus. Impuls di ketiga saraf tersebut menyatu di medula oblongata untuk masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus yang akan memberi persepsi pengecapan yang dirasa (Levine, 2011). Pada orang sakit, indera pengecapan atau indera perasa bisa memiliki interpretasi yang berbeda dibanding orang sehat biasa. Hal ini bisa disebabkan karena saat orang sakit

Upload: rika

Post on 06-Dec-2015

222 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Tipus Kepekaan Rasa

TIPUS

Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang ditutup oleh

membran mukosa (selaput lendir). Selaput lendir ini tampak kasar karena adanya tonjolan-

tonjolan yang disebut papila yang merupakan akhiran-akhiran saraf pengecap dan terletak

pada seluruh permukaan lidah. Saraf-saraf pengecap inilah yang dapat membedakan rasa

makanan. Jumlah papila pada setiap orang belum tentu sama. Biasanya perempuan memiliki

papila lebih banyak daripada laki-laki. Orang yang mempunyai banyak papila akan lebih

peka terhadap rasa (Levine, 2011).

Tiga saraf cranial yang memainkan peranan dalam pengantaran impuls dari lidah ke

otak, yaitu nervus facial (VII) pada bagian 2/3 anterior lidah, nervus glossopharyngeal (IX)

pada bagian 1/3 posterior lidah, dan nervus vagus (X) pada pharynx dan epiglottis. Diawali

dari taste buds pada lidah, impuls menyebar sepanjang nervus facial dan dari 1/3 posterior

lidah melalui nervus glossopharyngeal. Impuls dari daerah lain selain lidah berjalan melalui

nervus vagus. Impuls di ketiga saraf tersebut menyatu di medula oblongata untuk masuk ke

nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan

leminiskus medialis kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke

daerah cortex serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus yang akan

memberi persepsi pengecapan yang dirasa (Levine, 2011).

Pada orang sakit, indera pengecapan atau indera perasa bisa memiliki interpretasi

yang berbeda dibanding orang sehat biasa. Hal ini bisa disebabkan karena saat orang sakit

biasanya kekurangan gizi. Hal ini disebabkan kerena kondisi sistem imun yang menurun,

nafsu makan yang hilang, serta kondisi lidah yang tidak stabil. Pada orang sakit, bisa

didapatkan gejala seperti edema lidah, yaitu suatu keadaan lidah yang disebabkan oleh

kekurangan gizi. Hal ini dapat diketahui dengan cara menekan gigi sepanjang tepi lidah.

Selain itu, bisa didapatkan gejala seperti atrofi papilla, yaitu suatu keadaan dimana papilla

filiform yang telah mengalami atrofi sehingga lidah tampak halus. Hal ini menyebabkan

persarafan indera pengecapan menjadi tidak dapat berfungsi maksimal karena berkurangnya

reseptor pengecapan yang ada pada lidah (Ganong, 2005).

Saat terkena influensa, biasanya makanan apapun terasa hambar. Itu karena lidah

tidak bekerja sendirian. Proses pengecapan rasa tidak hanya dilakukan oleh lidah tapi juga

dibantu oleh hidung. Bau yang kuat dari suatu makanan dapat mempengaruhi kuncup

pengecap. Secara skema dapat ditulis bahwa makanan dan minuman merangsang ujung-ujung

Page 2: Tipus Kepekaan Rasa

syaraf pengecap yg terdapat di papilla. Seseuai dengan hasil praktikum, yaitu pada orang

coba yang sedang dalam keadaan sakit (flu), orang coba hampir sama sekali tidak dapat

merasakan rasa. Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh perempuan

yag terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Menjelang menstruasi,

pada tubuh perempuan akan terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan sebaliknya akan

terjadi peningkatan hormon progesteron. Kondisi seperti ini mempengaruhi produksi hormon

dalam otak, terutama hormon serotonin yaitu hormon yang mengendalikan kestabilan emosi.

Proses inilah yang menyebabkan gejolak emosi sebagai bagian dari premenstruasi syndrome

(PMS) yang mulai dirasakan sejak 4-10 hari sebelum menstruasi. Wanita dalam keadaan

PMS cenderung mengalami stress dan kondisi emosi yang tidak stabil sehingga dapat

memicu tekanan darah menjadi lebih tinggi (Guyton, 2004).

Pada masa menjelang menstruasi terjadi peningkatan progesteron yang berpengaruh

pada sensitivitas rasa. Peningkatan progesteron menyebabkan orang 8 tersebut menjadi lebih

mudah merasakan pahit dan dengan penurunan hormon estrogen menyebabkan orang tersebut

lebih sulit merasakan manis. Tekanan darah yang cenderung meningkat ini berakibat reseptor

rasa asin mengalami gangguan. Tekanan darah yang tinggi menyebabkan gangguan dalam

penghantaran impuls rasa asin ke otak sehingga kemampuan merasakan rasa asin berkurang

pada wanita yang sedang dalam masa premenstruasi. Saat menstruasi disebut sebagai kondisi

tidur dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar

hormon reproduksi. Dampak yang paling nyata dari keadaan ini adalah tubuh menjadi lemas

sehingga perempuan yang sedang menstruasi cenderung ingin tidur. Hal ini terjadi secara

bertahap pada hari ke satu sampai hari ke tujuh. Setelah menstruasi, kadar hormon estrogen

mengalami peningkatan. Terjadi pada hari ke-7 sampai ke-13. Kemudian memasuki masa

ovulasi, pada masa ini kadar hormon estrogen dan progesteron sangat tinggi. Pada masa

postmenstruasi, kadar hormon estrogen meningkat dan hormon progesteron menurun. Hal ini

menyebabkan seorang perempuan yang ada pada fase ini akan cenderung lebih mudah

merasakan manis dan lebih sulit merasakan pahit.

Ganong, W. F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Brahm U. Pendit. Jakarta: EGC.

Hal. 184. 4.

Guyton, Arthur C. 2006. Textbook of Medical Physiology (5th ed.), Philadelphia: W.B.

Saunders. Hal. 664-665.

Page 3: Tipus Kepekaan Rasa

Levine, H.. Loss of Taste & Smell Stinks. Available from : http://www.american-

rhinologic.org/. Accessed : Sunday,11 oct 2015.