ewing's sarcoma tipus
DESCRIPTION
sarkomaTRANSCRIPT
Definisi dan Etiologi
Ewing’s sarcoma adalah suatu tumor ganas yang jarang terjadi dimana sel kanker
dapat ditemukan pada tulang maupun jaringan lunak. Ewing’s sarcoma dijelaskan
pertama kali pada tahun 1921 oleh Dr. James Ewing (1866 – 1943), dimana
penyakit ini berbeda dengan limfoma dan jenis penyakit kanker lainnya pada
masa itu.1,3,4 Biasanya penyakit ini menyerang tulang panjang seperti pelvis,
femur, humerus dan tulang rusuk.2,6 Ewing’s sarcoma juga dapat bermetastasis
ke tempat lain seperti sumsum tulang, paru-paru, ginjal, hati, kelenjar adrenal, dan
jaringan lunak lainnya.6 Walaupun Ewing’s sarcoma termasuk salah satu kanker
tulang, namun dapat juga terjadi pada jaringan lunak yang lebih dikenal dengan
nama ekstraosseus Ewing’s sarcoma.1
Walaupun Ewing’s sarcoma jarang terjadi, namun penyakit ini dapat
menimbulkan keganasan sekunder (kambuh), terutama pada pasien yang
menjalani radioterapi.7 Ewing’s sarcoma dapat menyebar ketika sel tumor
memasuki darah dan mengikuti sirkulasi darah menuju ke bagian tubuh lain
sehingga sel tumor akan membentuk tumor sekunder (metastasis) di tempat lain.
Sel tumor juga dapat menyebar melalui sistem limfatik (dalam hal ini termasuk
kelenjar limfa di seluruh tubuh). Tumor juga dapat menyebar dengan cara
pertumbuhan langsung dari tumor primer membentuk “skip metastases”
(metastasis di sekitar kanker terhenti sementara, jauh dari lokasi kanker, telah
ditemukan sel kanker dengan progosis yang buruk) walaupun hal ini jarang
terjadi.3 Sebenarnya, penyebab Ewing’s sarcoma masih belum dapat dipastikan.
Namun, beberapa peneliti menemukan bahwa penyakit ini disebabkan karena
perubahan sel kromoson pada DNA yang akhirnya menyebabkan timbulnya
penyakit ini.6 Ewing’s sarcoma termasuk penyakit dengan kelainan genetik akibat
kesalahan rekombinasi kromosom yang dapat menyebabkan sel normal berubah
menjadi sel ganas. Ewing’s sarcoma terjadi akibat translokasi kromosom 11 dan
22, dimana gen EWS pada kromoson 22 berpindah ke gen FLI1 pada kromoson
11 dan menyatu.1,3 Perpindahan ini dinamakan translokasi 11; 22 [t(11; 22)].
Translokasi ini menghasilkan potongan baru pada DNA.3
Walaupun terjadi translokasi kromosom, penyakit ini tidak diturunkan dari orang
tua kepada anaknya. Pasien yang menderita Ewing’s sarcoma tidak mendapatkan
penyakit tersebut dari orang tuanya dan tidak akan menurunkan resiko menderita
kanker ini kepada anaknya. Demikian pula dengan saudara sedarah dari pasien
yang menderita Ewing’s sarcoma tidak memiliki resiko menderita Ewing’s
sarcoma.3 EWS/FLI berfungsi sebagai master regulator. Seperti kanker lain,
Ewing’s sarcoma tidak menular dan tidak dapat berpindah ke tubuh orang lain.2
Ewing’s sarcoma dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda, dengan insiden
tertinggi pada usia sekitar 10 sampai 20 tahun.2,3,4 Penyakit ini merupakan
penyakit kedua paling sering dari kelompok kanker tulang pada anak-anak dan
remaja.7 Sekitar 90% anak-anak yang menderita Ewing's sarcoma akan
menunjukkan kelainan pada gen 11 dan 22, yang biasanya membantu dalam
mendiagnosa penyakit ini.4 Penyakit ini jarang terjadi pada anak dibawah umur 5
tahun dan dewasa diatas umur 30 tahun, namun lebih jarang lagi pada dewasa
diatas 40 tahun.3,4 Penyakit ini lebih banyak menyerang pria daripada wanita
dengan perbandingan 3:2.6,8,9 Sekitar 250 anak-anak dan remaja di US menderita
penyakit Ewing’s sarcoma setiap tahunnya.6 Frekuensi Ewing’s sarcoma di
Amerika Serikat tergantung juga pada usia pasien, dengan rasio 0,3 kasus per satu
juta anak untuk usia lebih muda dari 3 tahun dan 4,6 kasus per satu juta anak
untuk remaja usia sekitar 15 – 19 tahun.2 Penyakit ini juga lebih banyak
menyerang orang Kaukasoid daripada orang Asia dan orang Amerika berkulit
hitam.3,9
Klasifikasi dan Stadium Ewing’s Sarcoma
Ewing’s tumor terbagi atas 2 kelompok yaitu Ewing’s tumor pada tulang dan
ekstraosseus Ewing’s sarcoma. Ewing’s tumor pada tulang biasanya ditemukan
pada tulang lengan, kaki, dada, tubuh, punggung atau kepala. Tumor ini pada
tulang ini terbagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu klasik Ewing’s sarcoma (Ewing’s
sarcoma) yang sedang di bahas pada skripsi ini, primitif neuroektodermal tumor
(PNET) dan Askin tumor (PNET pada dinding dada). Ekstraosseus Ewing’s
sarcoma adalah tumor yang tumbuh pada jaringan lunak. Tumor jenis ini
ditemukan pada tubuh, lengan, kaki, kepala dan leher.10,11 Sel kanker menyebar
ke bagian tubuh lain melalui 3 cara, yaitu melalui jaringan (sel kanker menginvasi
ke jaringan normal sekitar), melalui sistem kelenjar limfa (sel kanker menginvasi
ke kelenjar limfa dan menyebar melalui kelenjar limfa ke bagian tubuh lain) dan
melalui darah (sel kanker menginvasi ke vena dan kapiler dan menyebar melalui
pembuluh darah ke bagian tubuh lain).10 Ketika sel kanker berpisah dari tumor
primer dan menyebar melalui kelenjar limfa atau pembuluh darah ke bagian tubuh
lain, tumor sekunder dapat timbul. Tumor sekunder (metastase) ini merupakan
tumor yang sama dengan tumor primer. Contohnya, jika sel kanker payudara
menyebar ke tulang, maka sel kanker pada tulang sebenarnya adalah sel kanker
payudara. Tumor pada tulang itu adalah metastasis dari kanker payudara, bukan
kanker tulang.10 Menurut lokalisasi, Ewing’s sarcoma dibagi atas 4 stadium,
yaitu :15
1. Stadium 1 : sel kanker ditemukan di mata, kepala dan/atau leher, atau dekat
organ seks (kelamin) dan kandung kemih.
2. Stadium 2 : sel kanker terletak di satu tempat (selain stadium 1), lebih kecil dari
2 inchi, dan belum menyebar ke kelenjar limfa.
3. Stadium 3 : sel kanker terletak di satu tempat (selain stadium 1), lebih besar
dari 2 inchi, dan telah menyebar ke kelenjar limfa di dekat sel kanker.
4. Stadium 4 : sel kanker telah menyebar dan ditemukan di lebih dari satu tempat
ketika pertama sekali penyakit ini didiagnosa.
5. Recurrent : sel kanker timbul kembali (rekuren) setelah penyakit disembuhkan.
Penyakit ini dapat timbul di tempat dimana ia pertama sekali timbul maupun di
tempat lain.
Stadium Ewing’s sarcoma yang digunakan untuk menentukan perawatan dan
memberikan indikasi mengenai kemungkinan prognosa baik atau buruk dibagi
atas 5 tahap, yaitu :4
1. Stadium 1A – tumor tingkat rendah (ringan) ditemukan hanya pada lapisan
keras tulang.
2. Stadium 1B – tumor tingkat rendah (ringan) ditemukan memperluas diri di
sekitar jaringan lunak.
3. Stadium 2A – tumor tingkat tinggi (berat) ditemukan hanya pada lapisan keras
tulang.
4. Stadium 2B – tumor tingkat tinggi (berat) ditemukan memperluas diri di sekitar
jaringan lunak.
5. Stadium 3 – tumor tingkat rendah (ringan) atau tinggi (berat) yang telah
bermetastasis.
Beberapa diagnosa banding dari Ewing’s sarcoma adalah chondrosarcoma,
osteosarcoma, osteomyelitis, lymphoma, dan eosinophilic granuloma.9
Gambaran Klinis Ewing’s Sarcoma
Gambaran klinis dari Ewing’s sarcoma tampak seperti osteomielitis akut atau
kronis termasuk demam, anemia berat, leukositosis, dan peningkatan erythrocyte
sedimentation rate (ESR/kecepatan sedimentasi eritrosit). Peningkatan nilai serum
laktik dehidrogenase (LDH) dan kehilangan berat badan juga harus diperhatikan.
Simptom biasanya hilang setelah beberapa minggu atau bulan.9
Gambar 1. Foto menunjukkan pembengkakan submandibular pada sisi kanan wajah.8
Kebanyakan pasien memiliki massa besar yang teraba, yang bertumbuh
dengan cepat, dengan pembengkakan lokal yang tegang dan lembek ketika diraba.1,9
Sakit adalah gejala umum dari kanker tulang. Namun, gejala yang timbul bisa
berbeda, tergantung pada lokasi dan ukuran kanker pada tubuh. Kanker tulang
kadang-kadang ditemukan ketika tulang sudah dilemahkan dan fraktur akibat kanker,
setelah anak mengalami jatuh ringan atau kecelakaan ringan.1
Gambar 2. Pembengkakan intra oral pada mandibula sebelah kanan dimulai dari regio kaninus
sampai molar 2.18
Beberapa tanda dan gejala yang timbul bila seseorang menderita Ewing’s
sarcoma adalah rasa sakit di sekitar tumor, bengkak dan memerah di sekitar tumor,
demam, kehilangan berat badan dan menurunnya nafsu makan, lelah, paralisis dan
semakin parah bila tumor berada pada tulang belakang, malaise, anorexia, dan tanda-
tanda lain yang berhubungan dengan penekanan tumor pada saraf seperti mati rasa,
perih, dan paralisis.4,5,6,10 Tanda dan gejala dari Ewing’s sarcoma bervariasi
tergantung dari tingkat keparahannya. Pembengkakan, rasa sakit dan memerah
disekitar tumor yang disertai dengan demam menandakan tingkat keparahan yang
ringan.19
Tanda dan gejala yang sering terjadi adalah sakit dan pembengkakan atau
penegangan di lokasi kanker. Rasa sakit dapat bertambah parah ketika lokasi
tumor berada di dekat nervus/saraf, seperti di sakrum, pelvis, atau tulang
belakang. Pembengkakan sering terlihat, terutama tulang panjang pada tangan
atau kaki terinfeksi. Kadang tumor bisa mengganggu pergerakan dan melemahkan
tulang, bahkan sampai fraktut tulang. Tanda lain dari kanker adalah lelah dan
kehilangan berat badan. Tidak ada gejala khusus yang dapat menyatakan bahwa
seseorang terkena kanker. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan
memeriksakan sedini mungkin jika ada perasaan tidak sehat.3
Pemeriksaan ke dokter sebaiknya dilakukan bila timbul tanda-tanda seperti
rasa sakit dan atau pembengkakan, biasanya pada daerah lengan, dada, punggung
atau pelvis (daerah sekitar pinggul), benjolan (yang hangat jika diraba) pada
lengan, kaki, dada atau pelvis, demam tanpa penyebab yang jelas, tulang yang
fraktur tanpa penyebab yang jelas.10,11
Gambaran Histopatologis Ewing’s Sarcoma
Walaupun Ewing’s sarcoma berawal dari tulang sumsum, namun secara
histologis penyakit ini berhubungan dengan sel kanker retikulum.9 Pada sel
kanker, ditemukan gambaran sel yang kecil dan sejenis, batas sel tidak jelas dan
menghasilkan gambaran nukleus syncytial (suatu massa multinukleus yang
terbentuk dari penyatuan beberapa sitoplasma sel).21
Nukleus syncytial ini kecil, bentuknya bulat, berlekuk, dan biasanya
aktivitas mitosisnya cepat. Beberapa sel bergabung di sekitar pembuluh darah
membentuk pseudorosette (seperti mawar) tanpa lumen sentral. Sel-sel kanker
tersebut dapat berkembang dengan baik pada jaringan vaskular. Gambaran
nekrosis sering terjadi dan mungkin mendominasi jika dilihat secara
mikroskopis.21
Gambaran Radiologis Ewing’s Sarcoma
Pemeriksaan radiogradis dibagi atas beberapa cara, yaitu :
1. X-rays : tes diagnostik yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk
menghasilkan gambaran dari jaringan internal, tulang, dan organ-organ pada
film.6,17
2. Bone Scan : metode pencitraan nuklir untuk mengevaluasi setiap degeneratif
dan/atau perubahan arthritis pada sendi; untuk mendeteksi penyakit tulang dan
tumor; untuk menentukan penyebab nyeri tulang atau peradangan. Tes ini biasa
dilakukan untuk mendeteksi setiap infeksi atau fraktur tulang.6,12,17
3. Magnetic Resonance Imaging (MRI) : prosedur diagnostik yang menggunakan
kombinasi dari magnet besar, radiofrekuensi, dan komputer untuk menghasilkan
gambaran yang lebih detail dari organ dan struktur anatomi dalam tubuh. Tes ini
dilakukan untuk mendiagnosa pada kelainan yang berkaitan dengan tulang
belakang dan saraf.6,12,17
4. Computed Tomography scan (dikenal dengan CT atau CAT scan) : prosedur
pencitraan diagnostik yang menggunakan kombinasi dari X-rays (sinar X) dan
teknologi komputer untuk menghasilkan gambaran cross-sectional (penampang
atau lebih sering disebut slices), secara horizontal dan vertikal dari tubuh.6,17 CT
scan dada sangat penting utnuk melihat penyebaran kanker apapun yang mungkin
telah sampai ke paru-paru.12 CT scan lebih detail daripada rontgen umum.6,17
5. Positron Emission Tomography (PET) : glukosa (gula) yang mengandung
radioaktif disuntikkan ke dalam aliran darah. Jaringan yang menggunakan glukosa
lebih banyak dari jaringan normal (seperti tumor) dapat dideteksi oleh PET
scanner, yang dapat digunakan untuk menemukan tumor kecil atau untuk
memeriksa apakah pengobatan untuk tumor yang diketahui bekerja atau tidak.6,17
Pada pengambilan gambaran radiografis konvensional, yang paling umum
dari gambaran osseus adalah lesi permeatif litik dengan reaksi periosteal.
Deskripsi klasik dari lamella atau reaksi periosteal tipe “onion skin” sering
dikaitkan dengan lesi ini, juga ditemukan gambaran dekstruksi tulang “moth
eaten”.22 Plain film memberi informasi penting dalam evaluasi awal atau
pemeriksaan. Lebar zona transisi (misalnya permeatif) termasuk karakteristik
plain film yang paling berguna dalam menentukan diferensiasi lesi jenis jinak
maupun agresif atau ganas.2 Pada beberapa kasus, pada pemeriksaan radiografis
dengan oklusal film ditemukan gambaran floating tooth arrangement (gigi
melayang).23
Gambar 5. Gambaran floating tooth arrangement pada oklusal radiografis.23
Gambar 6. Gambaran panoramik pada seorang wanita berusia 24 tahun yang telah menderita Ewing’s sarcoma selama 10 tahun dan diobati dengan radioterapi dan kemoterapi menunjukkan produksi tulang pada setengah mandibula (panah putih).22
Gambar 7. Gambar axial CT pada pasien pria berusia 10 tahun menunjukkan pembengkakan jaringan lunak dan gambaran radiasi pembentukan tulang pada bagian bukal (panah putih).22
Gambar 8. Gambar axial CT menunjukkan pembentukan tulang pada bagian bukal dan lingual (panah putih).22
MRI harus dilakukan secara rutin dalam pemantauan tumor ganas. MRI
akan menunjukkan tulang lengkap dan jaringan lunak dan menghubungkan tumor
ke struktur anatomis sekitar (misalnya pembuluh darah). Kontras gadolinium
tidak diperlukan karena tidak memberikan informasi tambahan pada penelitian
nonkontras, walaupun beberapa peneliti saat ini berpendapat bahwa dinamis,
kontras yang ditingkatkan pada MRI dapat membantu menentukan besarnya
nekrosis pada tumor, sehingga membantu dalam menentukan respon terhadap
pengobatan sebelum dilakukannya pembedahan.2
CT juga dapat digunakan untuk menentukan sejauh mana tumor
ekstraosseus berkembang, terutama pada tengkorak, tulang belakang, tulang
rusuk, dan pelvis. Baik CT maupun MRI dapat digunakan untuk memantau respon
terhadap radiasi dan/atau kemoterapi. Scintigrafi tulang juga dapat digunakan
untuk mengikuti respon terhadap terapi tumor.2
Perawatan
Perawatan tergantung dari hal-hal seperti dimanakah tumor ditemukan dan
berapa besar tumor tersebut, umur dan kesehatan umum pasien, efek dari
pengobatan terhadap diri pasien dan organ penting dalam tubuh pasien, serta
apakah kanker baru saja didiagnosa (muncul pertama sekali) atau tumor yang
kambuh kembali (recurrent).10,11 Perawatan dapat berupa salah satu atau
kombinasi dari :
1. pembedahan,1,3,6,7,14
2. kemoterapi, 1,3,6,7,14
3. terapi radiasi, 1,3,7,14
4. transplantasi sel stem,7
5. rehabilitasi.7