tingkat kematian dbd naik

21
Tingkat Kematian Akibat DBD Naik Jakarta, CyberNews. Tingkat kematian korban demam berdarah dengue (DBD) per Januari 2007 lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu. Dengan 144 korban jiwa meninggal, tingkat kematiannya mencapai 1,8%. "Dari Februari 2006 sampai 31 Januari 2007, total penderita DBD mencapai 8.019 orang dan korban meninggal sebanyak mencapai 144 orang," jelas Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan (Depkes) dr Lily S Sulistyowati. Lily menjelaskan, memang dibandingkan dengan Januari 2006, total kasus DBD di Indonesia menurun. Tahun lalu, total jumlah penderita DBD mencapai 18.929 orang. Sedangkan, korban yang meninggal sebanyak 192 orang. Dengan perbandingan total penderita dan korban jiwa, maka case fatality rate (CFR) atau rata-rata tingkat kematian mencapai 1,0%. Jumlah total penderita hingga Januari 2007 memang lebih sedikit dibandingkan bulan sama pada 2006. Total penderita DBD 8.019 orang hingga Januari 2007, tetapi korban meninggal mencapai 144 orang. "Jadi tingkat kematian DBD mencapai 1,8% atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya," katanya. Turunkan insiden Sedangkan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes I Nyoman Kandun menyampaikan, pihaknya menargetkan menurunkan akan insiden DBD menjadi 20 kasus per 100 ribu penduduk hingga 2009. "Sekarang berdasarkan data DBD pada 2006, insiden BDB masih 51 kasus per 100 ribu penduduk," katanya di Jakarta, Kamis. Untuk mencapai target insiden itu, Depkes berharap setiap daerah berupaya meningkatkan angka bebas jentik. Kandun mengatakan, Depkes menargetkan angka bebas jentik di setiap daerah mencapai minimal 95%. "Saat ini, rata-rata bebas jentik, baru mencapai 60%."

Upload: hercoffee

Post on 13-Aug-2015

9 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tingkat Kematian DBD Naik

Tingkat Kematian Akibat DBD NaikJakarta, CyberNews. Tingkat kematian korban demam berdarah dengue (DBD) per Januari 2007 lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu. Dengan 144 korban jiwa meninggal, tingkat kematiannya mencapai 1,8%.

"Dari Februari 2006 sampai 31 Januari 2007, total penderita DBD mencapai 8.019 orang dan korban meninggal sebanyak mencapai 144 orang," jelas Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan (Depkes) dr Lily S Sulistyowati.

Lily menjelaskan, memang dibandingkan dengan Januari 2006, total kasus DBD di Indonesia menurun. Tahun lalu, total jumlah penderita DBD mencapai 18.929 orang. Sedangkan, korban yang meninggal sebanyak 192 orang. Dengan perbandingan total penderita dan korban jiwa, maka case fatality rate (CFR) atau rata-rata tingkat kematian mencapai 1,0%.

Jumlah total penderita hingga Januari 2007 memang lebih sedikit dibandingkan bulan sama pada 2006. Total penderita DBD 8.019 orang hingga Januari 2007, tetapi korban meninggal mencapai 144 orang. "Jadi tingkat kematian DBD mencapai 1,8% atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

Turunkan insiden

Sedangkan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes I Nyoman Kandun menyampaikan, pihaknya menargetkan menurunkan akan insiden DBD menjadi 20 kasus per 100 ribu penduduk hingga 2009. "Sekarang berdasarkan data DBD pada 2006, insiden BDB masih 51 kasus per 100 ribu penduduk," katanya di Jakarta, Kamis.

Untuk mencapai target insiden itu, Depkes berharap setiap daerah berupaya meningkatkan angka bebas jentik. Kandun mengatakan, Depkes menargetkan angka bebas jentik di setiap daerah mencapai minimal 95%. "Saat ini, rata-rata bebas jentik, baru mencapai 60%."

Untuk tingkat kematian DBD, Depkes juga mentargetkan minimal di bawah 1%. Saat ini, berdasarkan data Januari 2007, tingkat kematian masih mencapai 1,8%. Hal ini dapat dilihat dari 8.019 kasus yang meninggal 144 orang.

Sementara itu, mengenai flu burung, Menteri Kesehatan dr Siti Fadilah Supari mendukung dinaikan statusnya menjadi bencana nasional. Pasalnya, dengan menaikan status, masyarakat akan lebih serius turut menangani flu burung.

Menkes menilai, dengan menaikan status bencana nasional, secara otomatis anggaran untuk program penanganan flu burung turut naik. "Terlebih lagi, masih banyak program penanganan (flu burung) membutuhkan tambahan dana," katanya usai acara Coffee Morning yang membahas penanganan demam berdarah dengue (DBD), di Jakarta, Kamis.

Namun, Menkes belum menjelaskan pos-pos mana yang perlu mendapat tambahan dana dalam program penanganan flu burung. Alasannya, program penanganan flu burung mencapai ribuan program.

Page 2: Tingkat Kematian DBD Naik

"Tetapi secara garis besar, dana tambahan yang diperlukan adalah untuk program kompensasi bagi warga yang unggasnya dimusnahkan," ujarnya.

Selain itu, program lain yang membutuhkan dana tambahan di antaranya program pembuatan vaksin flu burung bagi manusia dan program pembuatan diagnostic kit guna mendeteksi pasien flu burung. "Besaran tambahan dana untuk vaksin dan diagnostic kit, masih rahasia," jelasnya.

Namun, Menkes menegaskan, dana sebesar Rp300 miliar untuk penanganan flu burung bagi Depkes sudah memadai. Itu pun, katanya, jika dana tersebut dianggarkan selain untuk pembiayaan pembuatan vaksin dan diagnostic kit.

Menurut Menkes, terdapat perbedaan antara status bencana nasional dan bukan becana nasional. Dengan status bencana nasional, bila ada kebutuhan dana darurat, dana tambahan dapat diambil dari dana bencana nasional.

Dalam penanganannya, Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Bakornas) akan turut terlibat dalam koordinasi. Tidak hanya itu, instansi pemerintah baik pusat maupun daerah termasuk TNI, Polri turut dilibatkan.

( miol/Cn08 )

http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0702/02/nas3.htm umat, 02 Februari 2007 : 08.43 WIB

Tingkat Kematian DBD Naik 06 Feb 2007 JAKARTA--MIOL: Tingkat kematian korban demam berdarah dengue (DBD) per Januari 2007 lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu. Dengan 144 korban jiwa meninggal, tingkat kematiannya mencapai 1,8%.

"Dari Februari 2006 sampai 31 Januari 2007, total penderita DBD mencapai 8.019 orang dan korban meninggal sebanyak mencapai 144 orang," jelas Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan (Depkes) dr Lily S Sulistyowati di Jakarta, Kamis (1/2). Lily menjelaskan, memang dibandingkan dengan Januari 2006, total kasus DBD di Indonesia menurun. Tahun lalu, total jumlah penderita DBD mencapai 18.929 orang. Sedangkan, korban yang meninggal sebanyak 192 orang. Dengan perbandingan total penderita dan korban jiwa, maka case fatality rate (CFR) atau rata-rata tingkat kematian mencapai 1,0%. Jumlah total penderita hingga Januari 2007 memang lebih sedikit dibandingkan bulan sama pada 2006. Total penderita DBD 8.019 orang hingga Januari 2007, tetapi korban meninggal mencapai 144 orang. "Jadi tingkat kematian DBD mencapai 1,8% atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya," katanya. Turunkan insiden Sedangkan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes I Nyoman Kandun menyampaikan, pihaknya menargetkan menurunkan akan insiden DBD menjadi 20 kasus per 100 ribu penduduk hingga 2009. "Sekarang berdasarkan data DBD pada 2006, insiden BDB masih 51 kasus per 100 ribu penduduk," katanya di Jakarta, Kamis. Untuk mencapai target insiden itu, Depkes berharap setiap daerah berupaya meningkatkan angka bebas jentik. Kandun mengatakan, Depkes menargetkan angka bebas jentik di setiap daerah mencapai minimal 95%. "Saat ini, rata-rata bebas jentik, baru mencapai 60%." Untuk tingkat kematian DBD, Depkes juga mentargetkan minimal di bawah 1%. Saat ini,

Page 3: Tingkat Kematian DBD Naik

berdasarkan data Januari 2007, tingkat kematian masih mencapai 1,8%. Hal ini dapat dilihat dari 8.019 kasus yang meninggal 144 orang. Sementara itu, mengenai flu burung, Menteri Kesehatan dr Siti Fadilah Supari mendukung dinaikan statusnya menjadi bencana nasional. Pasalnya, dengan menaikan status, masyarakat akan lebih serius turut menangani flu burung. Menkes menilai, dengan menaikan status bencana nasional, secara otomatis anggaran untuk program penanganan flu burung turut naik. "Terlebih lagi, masih banyak program penanganan (flu burung) membutuhkan tambahan dana," katanya usai acara Coffee Morning yang membahas penanganan demam berdarah dengue (DBD), di Jakarta, Kamis. Namun, Menkes belum menjelaskan pos-pos mana yang perlu mendapat tambahan dana dalam program penanganan flu burung. Alasannya, program penanganan flu burung mencapai ribuan program. "Tetapi secara garis besar, dana tambahan yang diperlukan adalah untuk program kompensasi bagi warga yang unggasnya dimusnahkan," ujarnya. Selain itu, program lain yang membutuhkan dana tambahan di antaranya program pembuatan vaksin flu burung bagi manusia dan program pembuatan diagnostic kit guna mendeteksi pasien flu burung. "Besaran tambahan dana untuk vaksin dan diagnostic kit, masih rahasia," jelasnya. Namun, Menkes menegaskan, dana sebesar Rp300 miliar untuk penanganan flu burung bagi Depkes sudah memadai. Itu pun, katanya, jika dana tersebut dianggarkan selain untuk pembiayaan pembuatan vaksin dan diagnostic kit. Menurut Menkes, terdapat perbedaan antara status bencana nasional dan bukan becana nasional. Dengan status bencana nasional, bila ada kebutuhan dana darurat, dana tambahan dapat diambil dari dana bencana nasional. Dalam penanganannya, Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Bakornas) akan turut terlibat dalam koordinasi. Tidak hanya itu, instansi pemerintah baik pusat maupun daerah termasuk TNI, Polri turut dilibatkan. (Tim/OL-01)

22 OKTOBER2009 http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=2433

Jika Anda tinggal di daerah dengan serangga menggigit Anda memiliki hampir pasti ditemui pembasmi serangga yang menggunakan DEET sebagai bahan aktif. The chemical formula for DEET is N,N-diethyl-3-methyl-benzamide (N,N-dimethyl-m-toluamide). Rumus kimia untuk DEET adalah N, N-dietil-3-metil-benzamide (N, N-dimetil-m-toluamide). DEET was patented by the US Army in 1946 for use in areas with heavy biting insect infestation. DEET telah dipatenkan oleh Angkatan Darat Amerika Serikat pada tahun 1946 untuk digunakan di daerah-daerah dengan menggigit berat serangga kutu. It is a broad-spectrum repellent that is effective against mosquitoes, flies, fleas, chiggers, and ticks. Ini adalah penolak spektrum luas yang efektif terhadap nyamuk, lalat, kutu, chiggers, dan kutu. DEET has a good safety record and is less toxic to birds and other mammals than many other insect repellents, but all DEET products should be handled with care. DEET memiliki catatan keamanan yang baik dan kurang beracun untuk burung dan mamalia lain daripada banyak repellents serangga lain, tetapi semua produk DEET harus ditangani dengan hati-hati.

DEET Safety DEET Keselamatan

DEET is absorbed through the skin, so it is important to use as low a concentration as is effective (10% or less for children) and as small an amount as is necessary. DEET yang diserap melalui kulit, sehingga sangat penting untuk digunakan sebagai konsentrasi rendah seperti yang efektif (10% atau kurang untuk anak-anak) dan sebagai kecil jumlah yang diperlukan. Up to a certain

Page 4: Tingkat Kematian DBD Naik

point, protection against insects increases with higher DEET concentration, but even low concentrations will protect against most bites. Sampai titik tertentu, perlindungan terhadap serangga DEET meningkat dengan konsentrasi yang lebih tinggi, tapi bahkan konsentrasi rendah akan melindungi terhadap sebagian besar gigitan. Some people experience irritation or an allergic reaction to DEET-containing products. Beberapa orang mengalami iritasi atau reaksi alergi terhadap produk-produk yang mengandung DEET. DEET is toxic and potentially fatal if swallowed, so care should be taken to avoid applying repellent to hands or face or anything a child might put in the mouth. DEET ini beracun dan berpotensi fatal jika tertelan, jadi harus berhati-hati untuk menghindari menerapkan penolak untuk tangan atau wajah atau apa pun seorang anak bisa dimasukkan ke dalam mulut. DEET should not be applied to areas with cuts or sores or around the eyes, since permanent eye damage can result from contact. DEET tidak boleh diterapkan pada daerah dengan luka atau luka atau di sekitar mata, karena kerusakan mata permanen dapat hasil dari kontak. High doses or long-term exposure to DEET have been associated with neurological damage. Dosis tinggi atau jangka panjang paparan DEET telah dikaitkan dengan kerusakan saraf. DEET can damage some plastics and synthetic fabrics, such as nylon and acetate, so be careful not to damage clothing or camping equipment. DEET dapat merusak beberapa plastik dan bahan sintetik, seperti nilon dan asetat, jadi berhati-hatilah agar tidak merusak pakaian atau peralatan berkemah.

How DEET Works Bagaimana DEET Bekerja

Biting insects use chemical, visual, and thermal cues to locate hosts. Menggigit serangga menggunakan kimia, visual, dan thermal isyarat untuk menemukan host. DEET is believed to work by blocking the chemical receptors for carbon dioxide and lactic acid, two of the substances released by our bodies that serve as attractants. DEET diyakini bekerja dengan menghalangi reseptor kimia untuk karbon dioksida dan asam laktat, dua dari zat yang dilepaskan oleh tubuh kita yang berfungsi sebagai penarik. Although DEET helps keep insects from locating people, there is probably more involved in DEET's effectiveness, since mosquitoes won't bite DEET-treated skin. Meskipun DEET membantu menjaga serangga dari menemukan orang-orang, ada mungkin lebih terlibat dalam DEET efektivitas, karena nyamuk tidak akan menggigit kulit yang diobati DEET. However, skin only a few centimeters away from DEET is susceptible to bites. Namun, kulit hanya beberapa senti dari DEET rentan terhadap gigitan.

Recommendations for Using DEET Rekomendasi untuk Menggunakan DEET

Despite its hazards, DEET remains one of the safest and most effective insect repellents available. Terlepas dari bahaya, DEET tetap menjadi salah satu yang paling aman dan paling efektif yang tersedia repellents serangga. Here are some tips for using DEET safely: Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan DEET dengan aman:

Reduce your need for repellent. Mengurangi kebutuhan menjijikkan. Avoid behaviors that will attract biting insects (eg, avoid strenuous exercise or eating lots of high sodium or potassium foods prior to going outdoors, which increase carbon dioxide release). Hindari perilaku yang akan menarik serangga menggigit (misalnya, menghindari olahraga berat atau memakan banyak natrium atau kalium tinggi makanan sebelum pergi di luar rumah, yang meningkatkan pelepasan karbon dioksida).

Page 5: Tingkat Kematian DBD Naik

Avoid applying chemicals that attract biting insects (eg, floral-scented perfumes, scented sunscreens, dryer-sheet-scented clothes). Hindari menerapkan menggigit bahan kimia yang menarik serangga (misalnya, parfum beraroma bunga, wangi tabir surya, pengering-pakaian beraroma lembar).

Where possible, apply DEET-containing repellent to clothes rather than to skin. Bila memungkinkan, menerapkan yang mengandung DEET pembasmi untuk pakaian daripada kulit.

Apply DEET in a well-ventilated area. Terapkan DEET di area yang berventilasi baik.

Avoid applying DEET to hands, the face, or any injured or sensitive skin. Hindari menerapkan DEET ke tangan, wajah, atau luka atau kulit sensitif.

Avoid behaviors that will lessen the duration of DEET effectiveness (eg, perspiration, rain, mixing with sunscreens). Hindari perilaku yang akan mengurangi durasi dari DEET efektivitas (misalnya, keringat, hujan, bercampur dengan tabir surya).

When you come indoors, wash off DEET-containing products using warm, soapy water. Bila Anda datang di dalam rumah, bersihkan produk-produk yang mengandung DEET menggunakan air hangat bersabun.

http://chemistry.about.com/cs/howthingswork/a/aa042703a.htm

Page 1 Page 1Environmental Defence Lingkungan Pertahanan July 2006 Juli 2006 The Itu Guide to Insect Repellants Panduan untuk Serangga Repellants It's that time of year to enjoy the great outdoors, so what are your options for protecting yourself and your Itu waktu itu tahun untuk menikmati alam luar, jadi apa pilihan Anda untuk melindungi diri Anda sendiri dan Anda family from bothersome, and sometimes dangerous, bug bites? keluarga dari mengganggu, dan kadang-kadang berbahaya, gigitan serangga? Since the 1950s, people have been reaching for insect repellants that contain DEET to protect themselves from Sejak tahun 1950-an, orang telah meraih repellants serangga yang mengandung DEET untuk melindungi diri dari being bitten by disease-carrying insects. digigit oleh serangga yang membawa penyakit. Today there is concern that DEET-containing insect repellants may Hari ini ada kekhawatiran bahwa serangga yang mengandung DEET repellants mungkin

Page 6: Tingkat Kematian DBD Naik

pose health risks that outweigh the benefits of repelling virus-carrying insects and avoiding itchy bug bites. menimbulkan resiko kesehatan yang lebih besar daripada manfaat virus tolak-menolak membawa serangga dan menghindari gatal gigitan serangga. Alternatives to DEET-containing insect repellants do exist, a few of which outlined below. Alternatif untuk serangga yang mengandung DEET repellants memang ada, beberapa saja yang diuraikan di bawah ini. While DEET is still Sementara DEET masih considered the best protection against bug bites, it is up to each individual to weigh the risks posed by bug dianggap perlindungan terbaik terhadap gigitan serangga, terserah kepada setiap individu untuk mempertimbangkan risiko yang ditimbulkan oleh bug bites and those posed by potentially harmful chemicals, and to choose the safest options for protecting gigitan dan orang-orang yang berpotensi membahayakan yang ditimbulkan oleh bahan kimia, dan memilih pilihan paling aman untuk melindungi themselves. sendiri. Option: Prevention and Avoidance Opsi: Pencegahan dan Menghindari About Tentang Remove all standing water around your property. Hapus semua genangan air di sekitar properti Anda. Wear light coloured clothing that covers the skin (pants and long-sleeved shirts). Pakailah pakaian berwarna muda yang menutupi kulit (celana panjang dan kemeja lengan panjang). Avoid scented personal care products, bugs are attracted to heavy scents. Hindari beraroma produk perawatan pribadi, bug tertarik pada aroma berat. Limit outdoor activities at dawn and dusk when bugs generally feed. Batasi kegiatan di luar ruangan pada waktu fajar dan senja ketika bug umumnya feed. Health Hazard Bahaya kesehatan No associated health hazards. Tidak terkait bahaya kesehatan. Option: Soybean oil-based repellants Opsi: Kedelai repellants dasar minyak About Tentang Soybean oil-based insect repellants have recently been registered for use in Canada. Minyak kedelai berbasis repellants serangga baru-baru ini telah terdaftar untuk digunakan di Kanada. These products provide Produk ini memberikan 1-3.5 hours of protections against mosquitoes, and are considered the second best protection against 1-3,5 jam perlindungan terhadap nyamuk, dan dianggap sebagai terbaik kedua perlindungan terhadap mosquitoes, after DEET-containing products. nyamuk, setelah produk-produk yang mengandung DEET. Health Hazards Bahaya kesehatan According to Scorecard.org there is no known or suspected health effect associated with soybean oil. Menurut Scorecard.org tidak ada diketahui atau efek kesehatan yang dicurigai terkait dengan minyak kedelai. According to the US EPA, the ingredients in soybean oil-based repellants are food-grade and are listed as Menurut US EPA, bahan dalam minyak kedelai berbasis repellants adalah makanan-grade dan terdaftar sebagai minimum risk. risiko minimal. Health Canada states that these products meet all modern safety standards. Kesehatan Kanada menyatakan bahwa produk ini memenuhi semua standar keamanan yang modern. Option: Citronella-based repellants Opsi: Citronella berbasis repellants

Page 7: Tingkat Kematian DBD Naik

About Tentang Oil of citronella is derived from dried grasses. Minyak serai berasal dari rumput kering. It has been used for more than 50 years as a repellant against Telah digunakan selama lebih dari 50 tahun sebagai repellant terhadap mosquitoes, black flies, ticks and fleas. nyamuk, lalat hitam, kutu dan kutu. Citronella-based repellants repel insects for approximately 30 minutes Serai repellants berbasis mengusir serangga selama kurang lebih 30 menit to 2 hours. sampai 2 jam. Health Hazards Bahaya kesehatan Oil of citronella has been used since 1948 without any reports of adverse effects of concern. Minyak serai telah digunakan sejak tahun 1948 tanpa ada laporan tentang efek samping perhatian. Pure citronella oil should not be applied directly on the skin, and citronella-based repellants should not be used Minyak serai murni tidak boleh diterapkan secara langsung pada kulit, dan serai berbasis repellants tidak boleh digunakan on infants and toddlers under 2 years of age. pada bayi dan balita di bawah 2 tahun. According to Scorecard.org there are no suspected or recognized health effects associated with citronella oil. Menurut Scorecard.org tidak ada dicurigai atau diakui efek kesehatan yang berhubungan dengan minyak serai. The US Environmental Protection Agency (EPA) says there is little or no toxicity in oil of citronella, although The US Environmental Protection Agency (EPA) mengatakan ada sedikit atau tidak ada toksisitas dalam minyak serai, meskipun there is a concern about skin irritation. ada kekhawatiran tentang iritasi kulit. If used according to the label instructions, citronella is not expected to Jika digunakan sesuai dengan instruksi label, serai tidak diharapkan untuk pose health risks to sensitive populations, including children. menimbulkan risiko kesehatan yang sensitif populasi, termasuk anak-anak. Health Canada found there is a high degree of uncertainty about the safety of using citronella oil on the skin as Kesehatan Kanada menemukan ada tingkat tinggi ketidakpastian tentang keselamatan menggunakan minyak serai pada kulit sebagai an insect repellant, and proposed a phase-out of citronella-based repellants. repellant serangga, dan mengusulkan fase-keluar dari serai berbasis repellants. In its review of citronella, Health Dalam peninjauan serai, Kesehatan Canada found that while no imminent risks were identified with the use of citronella-based repellants, the Kanada menemukan bahwa sementara tidak ada risiko segera diidentifikasi dengan penggunaan serai berbasis repellants, yang companies marketing them have not provided adequate safety data to support their continued use. perusahaan pemasaran mereka belum memberikan data keamanan yang memadai untuk mendukung terus menggunakan. Health Kesehatan

Page 2 Page 2Environmental Defence Lingkungan Pertahanan July 2006 Juli 2006 Canada is concerned that repeated applications of citronella-based repellants could lead to high exposures. Kanada prihatin bahwa aplikasi berulang serai berbasis repellants bisa menyebabkan eksposur tinggi.

Page 8: Tingkat Kematian DBD Naik

Also, limited data has revealed several concerns. Selain itu, data terbatas telah mengungkapkan beberapa kekhawatiran. Citronella oil may contain methyleugenol, which has been Minyak serai mungkin mengandung methyleugenol, yang telah shown to cause cancer in laboratory animals. ditampilkan untuk menyebabkan kanker di laboratorium hewan. Animal studies have also indicated a potential for reproductive Hewan penelitian juga menunjukkan potensi reproduksi and developmental toxicity, as well as fetal sensitivity at high dose levels. dan perkembangan toksisitas, serta kepekaan janin pada tingkat dosis tinggi. Option: DEET-based repellants Opsi: DEET berbasis repellants About Tentang DEET is designed for direct application to human skin to repel insects, rather than kill them. DEET ini dirancang untuk aplikasi langsung pada kulit manusia untuk mengusir serangga, daripada membunuh mereka. It was developed Ini dikembangkan by the US Army in 1946, and has been registered for use by the general public in Canada for over 40 years. oleh Angkatan Darat AS pada 1946, dan telah didaftarkan untuk digunakan oleh masyarakat umum di Kanada selama lebih dari 40 tahun. The length of time DEET-based repellants provide protection against insects varies by the concentration of Lamanya waktu DEET berbasis repellants memberikan perlindungan terhadap serangga bervariasi dengan konsentrasi DEET in a product: DEET dalam sebuah produk: 30% DEET = 6 hrs 30% DEET = 6 jam 15% DEET = 5 hrs 15% DEET = 5 jam 10% DEET = 3 hrs 10% DEET = 3 jam 5% DEET = 2 hrs 5% DEET = 2 jam Health Hazards Bahaya kesehatan According to Scorecard.org, DEET is a suspected gastrointestinal or liver toxin, neurotoxin, reproductive toxin, Menurut Scorecard.org, DEET adalah pencernaan dicurigai atau racun hati, racun saraf, racun reproduksi, respiratory toxin and skin or sense organ toxin. racun pernapasan dan kulit atau alat indera racun. From Health Canada: Dari Kesehatan Kanada: Children under 6 months of age Anak di bawah usia 6 bulan • • DO NOT use personal insect repellents containing DEET on infants. JANGAN menggunakan repellents serangga pribadi berisi DEET pada bayi. Children aged 6 months to 2 years Anak-anak berumur 6 bulan sampai 2 tahun • • In situations where a high risk of complications from insect bites exist, the use of one application per Dalam situasi di mana risiko tinggi komplikasi dari gigitan serangga ada, penggunaan satu aplikasi per day of DEET may be considered for this age group. DEET hari dapat dipertimbangkan untuk kelompok usia ini. • • The least concentrated product (10% DEET or less) should be used. Produk yang paling terkonsentrasi (10% DEET atau kurang) harus digunakan. • •

Page 9: Tingkat Kematian DBD Naik

As with all insect repellents, the product should be applied sparingly and not be applied to the face and Seperti dengan semua serangga repellents, produk harus diterapkan secara hati-hati dan tidak dapat diterapkan pada wajah dan hands. tangan. • • Prolonged use should be avoided. Penggunaan jangka panjang harus dihindari. Children between 2-12 years of age Anak-anak antara usia 2-12 tahun • • The least concentrated product (10% DEET or less) should be used. Produk yang paling terkonsentrasi (10% DEET atau kurang) harus digunakan. • • Do not apply more than three times per day. Tidak berlaku lebih dari tiga kali per hari. • • Prolonged use should be avoided. Penggunaan jangka panjang harus dihindari. Adults and Individuals 12 Years of Age or Older Orang dewasa dan Individu 12 Years of Age atau Lebih lama Products containing DEET at concentrations above 30% will no longer be acceptable for registration, based on Produk yang mengandung DEET pada konsentrasi di atas 30% akan tidak lagi dapat diterima untuk pendaftaran, berdasarkan a human health risk assessment that considered daily application of DEET over a prolonged period of time. sebuah penilaian risiko kesehatan manusia yang menganggap penerapan sehari-hari DEET selama jangka waktu lama. Studies show that products with lower concentrations of DEET are as effective as the high concentration Studi menunjukkan bahwa produk dengan konsentrasi rendah DEET yang sama efektifnya dengan konsentrasi tinggi products, but they remain so for shorter periods of time. produk, tetapi mereka tetap demikian untuk jangka waktu yang lebih pendek. Products containing no more than a 30% Produk yang mengandung tidak lebih dari 30% concentration of DEET will provide adults with sufficient protection. DEET konsentrasi akan memberikan cukup perlindungan orang dewasa. Note : There is no indication that there is a hazard to the unborn or nursing child associated with the use of Catatan: Tidak ada indikasi bahwa ada suatu bahaya terhadap anak yang belum lahir atau menyusui yang berhubungan dengan penggunaan DEET by pregnant or lactating women. DEET oleh wanita hamil atau menyusui. However, there are non-chemical methods to reduce mosquito bites Namun, ada metode non-kimia untuk mengurangi gigitan nyamuk (eg, protective clothing, avoiding mosquito habitat and times of peak mosquito activity) which could be (misalnya, pakaian pelindung, menghindari nyamuk habitat dan masa-masa puncak aktivitas nyamuk) yang dapat considered. dipertimbangkan. From the US EPA: Dari US EPA: After completing a comprehensive re-assessment of DEET, EPA concluded that, as long as consumers follow Setelah menyelesaikan yang komprehensif penilaian kembali DEET, EPA menyimpulkan bahwa, selama mengikuti konsumen

Page 10: Tingkat Kematian DBD Naik

label directions and take proper precautions, insect repellents containing DEET do not present a health label arah dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, serangga yang mengandung DEET repellents tidak hadir kesehatan concern. keprihatinan. Human exposure is expected to be brief, and long-term exposure is not expected. Paparan manusia diharapkan singkat, dan paparan jangka panjang tidak diharapkan. *Only products registered for use in Canada are mentioned above. * Hanya produk yang terdaftar untuk digunakan di Kanada yang disebutkan di atas. Other non-DEET alternatives that are not Non-DEET alternatif yang tidak available on the Canadian market include eucalyptus, cedar and lavender-based repellants. tersedia di pasar Kanada termasuk eucalyptus, kayu cedar dan lavender berbasis repellants.

Page 3 Halaman 3Environmental Defence Lingkungan Pertahanan July 2006 Juli 2006 More information on the safe use of insect repellants from Health Canada: Informasi lebih lanjut tentang penggunaan yang aman dari repellants serangga Kesehatan Kanada: General Use Information for All Personal Insect Repellents Gunakan Umum Informasi untuk Semua Pribadi Serangga Repellents • • Always read the entire label carefully before using. Selalu membaca seluruh label dengan cermat sebelum menggunakan. Follow all of the label directions, including Ikuti semua label arah, termasuk restrictions for use on young children and the maximum number of applications allowed per day. larangan untuk digunakan pada anak-anak muda dan jumlah maksimum aplikasi diperbolehkan per hari. • • Apply the repellent sparingly, and only on exposed skin surfaces or on top of clothing. Menerapkan anti hemat, dan hanya pada permukaan kulit terbuka atau di atas pakaian. Do not use under Jangan gunakan di bawah clothing. pakaian. Heavy application and saturation are unnecessary for effectiveness. Aplikasi berat dan saturasi tidak diperlukan untuk efektivitas. Repeat applications only Ulangi aplikasi hanya as necessary. diperlukan. • • Do not get in eyes. Jangan sampai di mata. If you do get repellent in your eyes, rinse immediately with water. Jika Anda mendapatkan menjijikkan di mata, segera bilas dengan air. • • Do not use the repellent on open wounds, or if your skin is irritated or sunburned. Jangan gunakan pembasmi pada luka terbuka, atau jika kulit Anda teriritasi atau terbakar matahari. • • Avoid breathing spray mists and never apply sprays inside a tent. Hindari menghirup kabut dan semprotan semprotan pernah berlaku di dalam sebuah tenda. Use only in well-ventilated areas. Gunakan hanya pada area berventilasi baik. Do Melakukan not use near food. tidak menggunakan dekat makanan. • •

Page 11: Tingkat Kematian DBD Naik

Wash treated skin with soap and water when you return indoors or when protection is no longer Diperlakukan Cuci kulit dengan sabun dan air ketika Anda kembali dalam rumah atau ketika perlindungan tidak lagi needed. diperlukan. • • Keep all insect repellent containers out of the reach of children. Jauhkan semua wadah obat nyamuk keluar dari jangkauan anak-anak. • • Always supervise the application on children. Aplikasi selalu mengawasi anak-anak. • • Avoid applying repellent to children's hands to reduce the chance of getting the repellent in their eyes Hindari menerapkan penolak ke tangan anak-anak untuk mengurangi kemungkinan untuk mendapatkan menjijikkan di mata mereka and mouths. dan mulut. • • If you suspect that you or your child are reacting to an insect repellent, stop using the product Jika Anda menduga bahwa Anda atau anak Anda akan bereaksi terhadap penolak serangga, berhenti menggunakan produk immediately, wash treated skin and seek medical attention. segera, mencuci diperlakukan kulit dan mencari perhatian medis. When you go to the doctor, take the Ketika Anda pergi ke dokter, mengambil product container with you. produk wadah dengan Anda. • • If you are concerned that you are sensitive to a product, apply the product to a small area of skin on Jika Anda khawatir bahwa Anda peka terhadap suatu produk, produk berlaku untuk area kecil di kulit your arm and wait 24 hours to see if a reaction occurs. lengan Anda dan tunggu selama 24 jam untuk melihat apakah suatu reaksi terjadi. • • If using sunscreen and insect repellants at the same time, follow all instructions on the package for Jika menggunakan tabir surya dan serangga repellants pada saat yang sama, mengikuti semua petunjuk pada paket proper application, and apply the sunscreen first, followed by the repellant. aplikasi yang tepat, dan menerapkan tabir surya pertama, diikuti oleh repellant. For more information on West Nile virus, please visit the Public Health Agency of Canada's West Nile information Untuk informasi lebih lanjut tentang virus West Nile, silakan kunjungi Badan Kesehatan Masyarakat Kanada informasi Nil Barat page, at http://www.phac-aspc.gc.ca/wn-no/index_e.html halaman, di http://www.phac-aspc.gc.ca/wn-no/index_e.html Environmental Defence protects the environment and human health. Pertahanan Lingkungan melindungi lingkungan dan kesehatan manusia. We research. Kami penelitian. We educate. Kami mendidik. We go to Kami pergi court when we have to. pengadilan ketika kita harus. All in order to ensure clean air, safe food and thriving ecosystems. Semua dalam rangka untuk memastikan udara bersih, aman berkembang makanan dan ekosistem. Nationwide. Nasional. Environmental Defence in a national charity. Lingkungan Pertahanan dalam amal nasional.

Page 12: Tingkat Kematian DBD Naik

Environmental Defence Lingkungan Pertahanan 317 Adelaide Street West, Suite 705 317 Adelaide Street West, Suite 705 Toronto, Ontario, M5V 1P9 Toronto, Ontario, M5V 1P9 Tel: (416) 323-9521 Tel: (416) 323-9521 Fax: (416) 323-9301 Fax: (416) 323-9301 Web: www.environmentaldefence.ca and www.toxicnation.ca Web: www.environmentaldefence.ca dan www.toxicnation.ca

http://www.toxicnation.ca/files/toxicnation/guides/InsectRepellants.pdf

Nama Spesies : Cananga odorata

Nama lokal : kenanga, ylang-ylang

Kingdom:

Plantae

Division:

Magnoliophyta

Class:

Magnoliopsida

Order:

Magnoliales

Family:

Annonaceae

Genus:

Cananga

Species:

C. odorata

Page 13: Tingkat Kematian DBD Naik

Deskripsi :Tumbuhan ini dapat tumbuh mencapai ketinggian 30 - 35m atau bahkan lebih pada spesies

liarnya (14-20m pada spesies genuina, dan 15 - 35m pada spesies macrophilla). Batangnya

berwarna kelabu. Daun tumbuhan ini berwarna hijau dan tersusun berselang-seling serta

berbentuk eliptikal berukuran 7 - 23 cm panjang dan 4 - 10 cm lebar. Tumbuhan ini juga

mempunyai bunga berwarna kuning kehijauan yang wangi serta mempunyai 6 kelopak.

Batang :Batang dari tumbuhan ini lurus dan kuat, dengan cabang lateral. Batang utama dari tanaman

ini panjang dan kulit batangnya berwarna abu-abu keputihan.

Kulit batang kenanga menunjukan adanya alkaloid, flavonoid, saponin, steroid dan

triterpenoid. Dalam abu ditemukan adanya kalium, kalsium, natrium dan magnesium.

Daun :Daunnya tunggal setangakai berbentuk bulat telur atau bulat telur memanjang dengan pangkal

daun menyirip jantung dan ujung daun berbentuk runcing berwarna hijau tua, tersusun

berselang-seling, dengan ukuran helai daun mencapai 8 - 20cm x 5 - 10cm, dan petiola yang

berukuran ± 1,3cm. Bagian tepi daun berbentuk keriting atau berombak dan bagian pangkal

daun berbentuk membulat.

Buah :Buah berbentuk bulat telur terbalik berwarna hijau ketika masih muda, dan manjadi kehitaman

setelah tua. Ukuran panjang buahnya yaitu 2 cm, berdaging tebal dengan diameter 1,5 - 2,5cm,

tersusun dari 6 - 12 buah tiap tangkai utamanya.

Biji :Biji buah ini berwarna coklat muda, berjumlah 8 – 12 per buah tersusun dalam dua baris,

kecil, berukuran 6-7mm x 4-5mm, berbentuk bundar, pipih, dengan permukaan biji yang

keras.

Page 14: Tingkat Kematian DBD Naik

Bunga :

Bunga dari tanaman ini berbentuk ‘bintang” majemuk menggarpu, pendek, menggantung dan

berwarna hijau ketika masih muda, dan menjadi kuning setelaha masak. Bunga ini

memancarkan aroma yang harum yang khas yang biasanya digunakan sebagai sediaan parfum

karena diambil bagian minyak atsirinya. Bunga itu muncul pada batang pohon atau ranting

bagian atas pohon, dengan susunan yang khas. Mahkota bunga umumnya berjumlah 6, namun

terkadang berjumlah 8 atau 9, berdaging, terlepas satu sama lainnya, dan tersusun dalam 2

lingkaran yang masing-masing biasanya berjumlah 3. Benang sarinya banyak, dan ruang

tempat sari berhubungan terdapat di ujung tangkai sari, berbentuk memanjang dan tertutup,

berwarna cokelat muda. Jumlah bakal buah sekitar 7-15. Kepala putik berbentuk tombol.

http://www.google.co.id/search?q=cananga+odoratum&btnG=Telusuri&hl=id&client=firefox-

a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&sa=2