tim penyusun -...

101

Upload: others

Post on 28-Dec-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum
Page 2: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum
Page 3: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

ii

i

TIM PENYUSUN

I. Pengarah

1. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

3. Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia

II. Narasumber 1. Dirjen. Dikdasmen

3. AKBP Subono, S.Pd,; SH; M.M.

2. AKBP Aries Syahbudin, S.IK, S.H. Mhum.

III. Penulis 1. Drs..Supandi, M.Pd.

2. Dr. Arni Fajar, M.Pd

3. Dr. Chaerul Muriman, S.E, M.M

IV. Produksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan

Tahun Anggaran 2016

Cetakan Ke-1, 2016

ISBN ….

Cetakan Ke-II, 2017

ISBN 978-602-1389-25-6

Tahun Anggaran 2017

Page 4: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

iii

KATA PENGANTAR

Pendidikan merupakan salah satu strategi yang efektif sebagai penanaman nilai dan norma, termasuk di dalamnya nilai disiplin, etika, dan budaya berlalu lintas bagi peserta didik, dalam hal ini peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mereka merupakan generasi yang akan mengganti generasi sekarang yang menduduki berbagai jabatan, baik di pemerintahan maupun swasta. Melalui pendidikan, proses perubahan sikap mental akan terjadi pada diri seseorang. Dengan perubahan tersebut diharapkan generasi muda secara sadar mampu menerapkan sikap dan perilaku disiplin, etika, dan budaya lalu lintas yang aman, selamat, tertib, dan lancar. Penanaman nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas ini, menjadi lebih efektif apabila dilakukan sejak dini, baik melalui pendidikan formal (persekolahan) maupun informal. Pelaksanaan penanaman nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas di persekolahan dilakukan melalui pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas (PLL) ke dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Pendidikan Lalu Lintas yang diintegrasikan pada mata pelajaran PPKn dilaksanakan di satuan pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK secara berkelanjutan ditekankan pada pembentukan sikap dan perilaku tanpa mengabaikan pengetahuan dan keterampilan, serta mengembangkan keteladanan dalam berlalu lintas. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil pembelajaran yang disusun berdasarkan peraturan yang berlaku. Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas ini, disusun sebagai bahan dan panduan bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan dalam penanaman nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas pada pembelajaran PPKn berdasarkan kurikulum 2013, sehingga Pendidikan Lalu Lintas di SMA/MA dan SMK/MAK dapat diimplementasikan secara efektif dan efesien. Dengan demikian peserta didik bertanggung jawab dan berperilaku disiplin berlalu lintas dalam kehidupan sehari-hari.

Jakarta, Maret 2017

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,

Hamid Muhammad, Ph.DNIP 195905121983111001

Page 5: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

iv

Page 6: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

v

Page 7: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

vi

Page 8: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

vii

DAFTAR ISI

Halaman

PENYUSUN ............................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii

SAMBUTAN ................................................................................................................ v

DAFTAR ISI ................................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Dasar Hukum ......................................................................................... 3 C. Tujuan dan Sasaran ............................................................................... 4 D. Manfaat .................................................................................................. 5 E. Ruang Lingkup ....................................................................................... 5

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN LALU LINTAS ......................... 7 A. Konsep Pendidikan Karakter .................................................................. 7 B. Pendidikan Lalu Lintas sebagai Pendidikan Karakter ............................ 8 C. Nilai-Nilai Pembentuk Karakter .............................................................. 10 D. Dimensi dan Nilai-nilai Pembentuk Karakter Berlalu Lintas .................. 12 E. Internalisasi Nilai, Norma, Moral dan Etika Berlalu Lintas melalui Pembelajaran ......................................................................................... 16 F. Integrasi Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas melalui Kegiatan Pembelajaran ......................................................................................... 19 G. Dukungan Politik .................................................................................... 22

BAB III TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KELAS X TERHADAP PENDIDIKAN LALU LINTAS .................................................. 23 BAB IV MODEL PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN LALU LINTAS KE DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KELAS X ................................................. 31 A. Pengintegrasian Nilai, Norma, Moral dan Etika Berlalu Lintas dalam Pengembangan Materi Pembelajaran .................................................... 31 B. Pengintegrasian Nilai, Norma, Moral dan Etika Berlalu Lintas Dalam Pengembangan Silabus ......................................................................... 60 C. Pengintegrasian Nilai, Norma, Moral dan Etika Berlalu Lintas dalam Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............... 72

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 91

Page 9: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum
Page 10: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).

Undang-Undang Sisdiknas Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Penjelasan Pasal 35 UU Sisdiknas menyebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Selanjutnya pada Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 37 Undang-Undang Sisdiknas dinyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Berkaitan dengan perubahan kurikulum pada tahun 2013 maka istilah PKn berubah menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sesuai dengan Peraturan Meneteri Pendidikan dan Kebidayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

PPKn sebagai salah satu mata pelajaran yang mampu memberikan kontribusi dalam solusi atas berbagai krisis yang melanda Indonesia, terutama krisis multidimensional, antara lain kurang sadarnya masyarakat terhadap berbagai peraturan perundangan yang berlaku seperti peraturan lalu lintas yang dituangkan dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bukti kurang sadarnya masyarakat terhadap peraturan lalu lintas tersebut dapat ditemukan pada perilaku masyarakat pengguna jalan, contohnya menyebarang tidak melalui jembatan penyeberangan dan atau zebra cross, menerobos tanda lampu merah, melawan arah arus lalu lintas, dan sebagainya. Akibat pelanggaran tersebut sering terjadi kecelakaan, dan yang sangat mengenaskan kejadian itu dialami oleh generasi muda khususnya para pelajar.

Data dari Korlantas Polri sampai dengan Desember 2014 menunjukkan bahwa pelanggaran lalu lintas baik berupa Tilang maupun teguran sebanyak 6.714.657 yang terdiri atas 4.402.715 Tilang dan 2.311.942 Teguran. Banyaknya data penindakan tersebut masih berupa tampilan permukaan dari jumlah sebenarnya pelanggaran lalu lintas yang terjadi di jalan, sehingga diperlukan langkah lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti penting berlalu lintas yang berkeselamatan. PPKn memiliki misi mengembangkan keadaban dan membudayakan Pancasila dalam kehidupan

Page 11: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

2

2

sehari-hari, diharapkan mampu membudayakan dan memberdayakan peserta didik agar menjadi warganegara yang cerdas intelektual, spiritual, sosial dan emosional serta cerdas kinestetiknya dalam berlalu lintas. Adapun fungsi PPKn adalah sebagai mata pelajaran yang memiliki misi pengokohan kebangsaan dan penggerak pendidikan karakter; dalam hal ini adalah karakter berlalu lintas.

Kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik untuk lulusan SMA pada aspek sikap (attitude) adalah memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Sedangkan pada aspek pengetahuan (knowledge) adalah memiliki pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan meta kognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian; serta pada aspek keterampilan (skill) adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Sementara itu, dalam kehidupan masyarakat saat ini dihadapkan pada kasus-kasus pelanggaran lalu lintas yang berakibat kepada terjadinya kecelakaan, yang sebagian besar terjadi pada generasi muda. Oleh karena itu pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia menata kurikulum pendidikan yang mampu menumbuhkan etika dan budaya berlalu lintas untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas (kamseltibcarlantas). Hal ini sesuai dengan UU RI No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Tindak lanjut dari UU tersebut, maka dilakukan penandatanganan nota kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) antara Mendiknas dan Kapolri No: 03/III/KB/2010 dan No: B/9/III/2010 tanggal 8 Maret 2010, tentang Mewujudkan Pendidikan Berlalu Lintas dalam Pendidikan Nasional. Kementerian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2010 membentuk Tim Teknis guna menyiapkan dan mengembangkan model pendidikan lalu lintas di sekolah. Hasil dari tim tersebut adalah buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.

Model pengintegrasian tersebut dibahas melalui workshop secara nasional tahun 2010 yang dihadiri oleh pakar pendidikan, Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda seluruh Indonesia, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, para pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru PKn. Peserta workshop menyepakati bahwa Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada mata pelajaran PKn dapat dilaksanakan di sekolah. Sebagai tindak lanjut dilakukan diseminasi di Kabupaten/Kota terutama di sekolah rintisan.

Sejalan dengan perubahan kurikulum Tahun 2013 dan beberapa peraturan pendukung yang berlaku, serta perubahan Organisasi Kemdikbud yang dituangkan dalam Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka terjadi perubahan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar menjadi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Berkaitan dengan hal tersebut Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah menyusun kembali Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas melalui Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan Tahun 2016 untuk satuan pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK/MAK. Hasil penyempurnaan buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) akan dipergunakan dalam kegiatan workshop dan diseminasi, yang dijadikan sebagai dasar pembelajaran di sekolah.

Secara konseptual, dapat dikemukakan bahwa PPKn adalah pengorganisasian dari disiplin ilmu-

Page 12: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

3

3

ilmu sosial dan humaniora dengan penekanan pada pengetahuan dan kemampuan dasar tentang hubungan antar warganegara dan warganegara dengan negara yang dilandasi keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nilai luhur dan moral budaya bangsa, memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) yang kuat dengan memperhatikan keragaman agama, sosiokultural, bahasa, dan suku bangsa, dan memiliki jiwa demokratis yang diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Dengan kata lain bahwa materi/konten PPKn di Indonesia terdiri dari beberapa disiplin ilmu yang memerlukan pengorganisasian materi secara sistematis dan pedagogik, seperti ilmu hukum, politik, tatanegara, humaniora, moral Pancasila, psikologi, nilai-nilai budi pekerti dan disiplin ilmu lainnya (Fajar, Arnie: Tesis 2003). Dengan demikian secara substansi mata pelajaran PPKn terbuka terhadap perubahan dan dinamika yang berkembang dalam kehidupan masyarakat dan negara termasuk mewadahi berbagai masalah faktual khususnya penanaman nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas. B. Dasar Hukum.

1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas 5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. 6. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Aksi Keselamatan Jalan di

Indonesia. 7. Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2015 tentang Perubahan Struktur Organisasi Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indoneia. 8. Memorandum of Understanding (MoU) antara Mendiknas dan Kapolri Nomor 03/III/KB/2010

dan No. B/9/III/2010 tanggal 8 Maret 2010, tentang ”Mewujudkan Pendidikan Berlalu Lintas dalam Pendidikan Nasional.”

9. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Registrasi Identifikasi Kendaraan.

10. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Ijin Mengemudi (SIM).

11. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penggunaan Jalan Selain untuk Kegiatan Lalu Lintas.

12. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2013 tentang Penyidikan Kecelakaan Lalu Lintas.

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan dasar dan Menengah

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Pendidikan dasar dan Menengah

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah.

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, beserta salinannya.

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, beserta salinannya.

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015

Page 13: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

4

4

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015

tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

C. Tujuan dan Sasaran

Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada mata pelajaran PPKn ini sebagai panduan bagi: 1. Guru SMA/MA dan SMK/MAK:

a. menelaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat diintegrasikan nilai dan norma berlalu lintas;

b. mengintegrasikan nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas ke dalam materi pembelajaran PPKn;

c. mengintegrasikan nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas ke dalam silabus mata pelajaran PPKn;

d. mengintegrasikan nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn dan;

e. mengimplementasikan pendidikan lalu lintas dalam mata pelajaran PPKn.

2. Kepala SMA/MA dan SMK/MAK: a. sebagai acuan untuk melakukan supervisi klinis dalam mengimplementasikan pembelajaran

PPKn SMA/MA dan SMK/MAK yang terintegrasi nilai dan norma berlalu lintas; b. sebagai acuan untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran PPKn SMA/MA

dan SMK/MAK yang terintegrasi nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas dan; c. sebagai acuan dalam rangka sosialiasi pendidikan lalu lintas terhadap guru di lingkungan

sekolahnya.

3. Pengawas sekolah SMA/MA dan SMK/MAK: a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring

implementasi pembelajaran SMA/MA dan SMK/MAK yang terintegrasi nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas.

b. acuan supervisi akademik pembelajaran PPKn SMA/MA dan SMK/MAK yang terintegrasi nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas.

c. acuan evaluasi dan monitoring keterlaksanaan pembelajaran PPKn SMA/MA dan SMK/MAK yang terintegrasi nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas.

4. Kepolisian:

a. sebagai pedoman dalam rangka melakukan kemitraan dengan satuan pendidikan; b. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kemitraan pendidikan lalu

lintas di satuan pendidikan.

5. Dinas Pendidikan: a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanan, evaluasi, dan monitoring program

diseminasi model pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas melalui mata pelajaran PPKn SMA/MA dan SMK/MAK di daerah kabupaten/kota;

b. sebagai acuan dalam menyusun program anggaran daerah kabupaten/kota dalam mengimplementasikan Pendidikan Lalu Lintas.

Page 14: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

5

5

D. Manfaat Setelah menggunakan model ini, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan dinas pendidikan

dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut: 1. Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan yang tertib, dengan mengembangkan

kebiasaan (habit) taat berlalu lintas dalam kehidupan sehari-hari; 2. Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni: (a)

sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab kewarganegaraan (civic confidence, civic committment, and civic responsibility); (b) pengetahuan kewarganegaraan; (c) keterampilan kewarganegaraan termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility).

3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui pendidikan lalu lintas yang diintegrasikan secara sistematis dan sistemik dalam mata pelajaran PPKn.

E. Ruang lingkup

Ruang lingkup model ini berpijak pada pemahaman lalu lintas ditinjau dari dimensi hukum, sosiologi, ekonomi, psikologi, dan politik, yang dikemas secara paedagogis. Pengembangan model pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada mata pelajaran PPKn mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Telaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat diintegrasikan nilai,

norma, moral, dan etika berlalu lintas. 2. Pengintegrasian nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas ke dalam materi pembelajaran PPKn 3. Pengintegrasian nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas ke dalam silabus mata pelajaran

PPKn. 4. Pengintegrasian nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas ke dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn. 5. Implementasi pendidikan lalu lintas dalam mata pelajaran PPKn.

Page 15: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

6

Page 16: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

7

6

BAB II

KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN LALU LINTAS

A. Konsep Pendidikan Karakter Pendidikan karakter sebenarnya bukan hal yang baru. Sejak awal kemerdekaan, masa orde

lama, masa orde baru, dan masa reformasi sudah dilakukan dengan nama dan bentuk yang berbeda-beda. Namun hingga saat ini belum menunjukkan hasil yang optimal, terbukti dari fenomena sosial yang menunjukkan perilaku yang tidak berkarakter sebagaimana disebutkan di atas pada Bab I. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditegaskan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Namun tampaknya upaya pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dan institusi pembina lain belum sepenuhnya mengarahkan dan mencurahkan perhatian secara komprehensif pada upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Sejak lama kita mengenal adanya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn (dalam kurikulum persekolahan nama mata pelajaran ini selalu berubah, seperti civics, PMP, dan PPKn), dan mata pelajaran Pendidikan Agama. Kedua mata pelajaran tersebut diberikan dengan misi utama untuk membina akhlak dan budi pekerti peserta didik. Namun demikian, pembinaan akhlak dan budi pekerti melalui kedua mata pelajaran tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan. Hal ini dikarenakan: Pertama, kedua mata pelajaran tersebut cenderung lebih berorientasi pada aspek pengetahuan mengenai nilai-nilai (pengetahuan tentang afaktif) melalui materi/substansi mata pelajaran. Kedua, kegiatan pembelajaran pada kedua mata pelajaran tersebut pada umumnya belum secara memadai mendorong terinternalisasinya nilai-nilai oleh masing-masing siswa sehingga siswa berperilaku dengan karakter yang tangguh. Ketiga, menggantungkan pembentukan watak siswa melalui kedua mata pelajaran itu saja tidak cukup. Pengembangan karakter peserta didik perlu melibatkan lebih banyak lagi mata pelajaran, bahkan semua mata pelajaran. Selain itu, kegiatan pembinaan kesiswaan dan pengelolaan sekolah dari hari ke hari perlu juga dirancang dan dilaksanakan untuk mendukung pendidikan karakter.

Mengenai batasan pendidikan karakter, banyak ahli yang mengemukakan, seperti Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakininya dan digunakannya sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.

Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas sumber daya manusia (SDM) karena turut menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa emas namun kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.

Thomas Lickona (seorang profesor pendidikan dari Cortland University) mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda jaman yang kini terjadi, tetapi harus diwaspadai karena dapat membawa bangsa menuju jurang kehancuran. 10 tanda jaman itu adalah: 1. meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/masyarakat;

Page 17: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

8

7

2. penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk/tidak baku; 3. pengaruh peer-group (geng) dalam tindak kekerasan, menguat; 4. meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol, dan seks bebas; 5. semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk; 6. menurunnya etos kerja; 7. semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru; 8. rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok; 9. membudayanya kebohongan/ketidakjujuran, dan 10. adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama.

Menurut Simon Philips (2008), karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu

sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan. Sedangkan Doni Koesoema A dalam Bambang Indrianto (2010) memahami bahwa karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ”ciri, atau karakteristik, atau gaya, atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan,

Sementara Winnie, dalam Puskur (2010) memahami bahwa istilah karakter memiliki dua pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan ‘personality’. Seseorang baru bisa disebut ‘orang yang berkarakter’ (a person of character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.

Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat” (Prof. Suyanto, Ph.D, 2010)

Sedangkan Imam Ghozali, dalam Pendidikan Karakter Berbasis Tasawuf (2013) menganggap bahwa karakter lebih dekat dengan akhlaq, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap, atau melakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan

Berdasarkan pendapat di atas difahami bahwa karakter itu berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi ‘positif’, bukan netral. Jadi, ‘orang berkarakter’ adalah orang yang mempunyai kualitas moral (tertentu) positif. Dengan demikian, pendidikan membangun karakter, secara implisit mengandung arti membangun sifat atau pola perilaku yang didasari atau berkaitan dengan dimensi moral yang positif atau baik, bukan yang negatif atau buruk. Hal ini didukung oleh Peterson dan Seligman, dalam Gedhe Raka, (2007:5) yang mengaitkan secara langsung ’character strength’ dengan kebajikan. Character strength dipandang sebagai unsur-unsur psikologis yang membangun kebajikan (virtues). Salah satu kriteria utama dari ‘character strength’ adalah bahwa karakter tersebut berkontribusi besar dalam mewujudkan sepenuhnya potensi dan cita-cita seseorang dalam membangun kehidupan yang baik, yang bermanfaat bagi dirinya, orang lain, dan bangsanya.

B. Pendidikan Lalu Lintas sebagai Pendidikan Karakter

Perilaku pelanggaran lalu lintas dapat berawal dari hal kecil yang dianggap biasa akibat ketidaktahuan, niat, dan terbukanya kesempatan. Hal yang semula kecil dan dianggap biasa tersebut dapat meluas, dan meluasnya tindak pelanggaran lalu lintas bukan saja karena ada kesempatan, namun juga akibat pendidikan dan pengasuhan yang kurang berdaya melakukan pencegahan melalui penguatan kontrol diri setiap individu. Hal lain yang memungkinkan tumbuh

Page 18: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

9

8

suburnya perilaku pelanggaran adalah kebiasaan-kebiasaan kita atau orang tua memboncengkan atau mengantar anak ke sekolah tanpa helm, melawan arus karena jaraknya pendek, dan tradisi ”jalan-jalan cari angin sore hari”. Lama kelamaan hal ini mejadi kebiasaan. Kebiasaan itu diperparah dengan tumbuhnya sikap individualis dan masa bodoh dengan kepentingan orang lain. Hal-hal di atas, secara kultural, sangat mendukung munculnya tindakan pelanggaran lalu lintas. Untuk mengatasinya, diperlukan pendekatan kultural dalam pendidikan.

Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat jadi beradab. Pendidikan bukan merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana penanamran nilai dan pembudayaan (internalisasi enkulturisasi). Anak harus mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan. Dimensi kemanusiaan itu mencakup sekurang-kurangnya tiga hal paling mendasar, yaitu: (1) afektif yang tercermin pada kualitas keimanan, ketakwaan, akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur serta kepribadian unggul, dan kompetensi estetis; (2) kognitif yang tercermin pada kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; dan (3) psikomotorik yang tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis, kecakapan praktis, dan kompetensi kinestetis.

Untuk memudahkan kita dalam merancang program pendidikan lalu lintas, diperlukan pemahaman terhadap faktor-faktor penyebab mengapa terjadi pelanggaran lalu lintas. Pada umumnya kecelakaan diawali karena terjadinya pelanggaran lalu lintas. Masyarakat sebenarnya sangat memahami resiko apabila melakukan pelanggaran lalu lintas, namun pelanggaran lalu lintas telah menjadi sesuatu hal yang dianggap biasa oleh masyarakat. Tingkat kesadaran akan kepatuhan terhadap peraturan berlalu lintas masih tergolong rendah. Rendahnya kesadaran masyarakat akan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

1. Tingkat stres pengguna jalan. Pada umumnya di kota-kota besar, tingkat persaingan hidup semakin tinggi. Kota besar telah

menjadi magnet masyarakat untuk berlomba mencari kehidupan, sementara itu biaya hidup di kota besar yang sangat tinggi tidak diimbangi dengan penghasilan yang memadai. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah jauhnya lokasi tempat tinggal dengan tempat bekerja.

Kepadatan arus lalu lintas yang dihadapi pengguna jalan untuk beraktifitas dengan jarak yang jauh telah meningkatkan tingkat stress pengguna jalan. Akibat meningkatnya stress menyebabkan terjadi kencendrungan agresifitas dan sikap intolerance di jalan dengan mengabaikan peraturan lalu lintas yang ada. Kondisi stres telah merubah pengguna jalan yang tertib, santun dan beretika menjadi pengguna jalan yang pada akhirnya menggunakan segala cara untuk secepat mungkin mencapai lokasi yang dituju, termasuk melakukan pelanggaran lalu lintas.

2. Kepatuhan karena ketakutan dan bukan kesadaran.

Faktor ini menjadi pemandangan sehari hari yang dapat dijumpai di jalan. Penguna jalan cenderung berlaku tertib pada saat melintasi ruas jalan tertentu yang terawasi atau terjaga dengan baik. Pada saat melintasi persimpangan yang terdapat petugas Polisi berjaga terjadi kecenderungan pengguna jalan lebih tertib dan mentaati peraturan dibanding melintasi ruas tertentu yang tidak terawasi atau tidak ada Petugas Polisi yang sedang bertugas. Kesadaran bahwa berperilaku tertib dalam berlalu lintas didasari atas tujuan keamanan dan keselamatan di jalan belum menjadi prioritas dalam berlalu lintas.

3. Sikap permisive masyarakat.

Permisive berarti sikap, pandangan, dan pendirian yang berpendapat bahwa segala cara hidup, perilaku, perbuatan, juga yang melanggar prinsip, norma, dan peraturan etis boleh saja

Page 19: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

10

9

dilakukan. Orang hidup baik boleh, jahat juga boleh. Orang berperilaku etis baik silakan, buruk tidak dilarang. Dengan demikian, di mata orang permisivistis yang baik dan yang buruk itu sama saja. Prinsip etis untuk hidup baik atau buruk itu tidak ada.

Dalam kehidupan sehari hari sikap ini banyak diterapkan pada perilaku berlalu lintas; sebagai contoh banyaknya orang tua pada saat ini dengan alasan kepraktisan telah membelikan bahkan mengijinkan anak di bawah umur untuk mengendarai kendaraan bermotor, padahal fisik, mental maupun pengetahuan anak tersebut belum memadai untuk dapat berlalu lintas di jalan. Dengan alasan kegiatan keagamaan banyak masyarakat tidak lagi menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor untuk menuju lokasi tempat ibadah dan masih banyak contoh pelanggaran lainnya karena sikap permissive masyarakat.

4. Kurangnya pengetahuan tata cara dan peraturan berlalu lintas.

Masyarakat pada umumnya dapat mengendarai kendaraan bermotor, namun dapat mengendarai tidak disertai dengan pemahaman atau pengetahuan tentang tata cara dan peraturan berlalu lintas, bahkan untuk pengguna kendaraan bermotor yang telah memiliki SIM. Masyarakat merasa setelah memiliki ijin mengemudi telah merasa memiliki kemampuan untuk dapat mengendarai kendaraan tapi tanpa disaradi tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang tata cara berlalu lintas. Kurangnya pengetahuan tentang tata dan peraturan berlalu lintas menjadi salah satu faktor terjadinya pelanggaran lalu lintas yang tidak disadari oleh pengguna jalan tersebut, bahkan sering menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.

5. Sanksi hukum bagi pelanggar yang tidak membuat efek jera dan menyadarkan.

Kegiatan penegakan hukum lalu lintas sudah sangat sering dilakukan baik kegiatan rutin maupun kegiatan operasi yang khusus dilaksanakan untuk menertibkan pengguna jalan, namun seakan kegiatan tersebut tidak memberikan dampak yang cukup untuk merubah perilaku masyarakat dalam berkendara. Salah satu penyebabnya adalah sanksi hukum yang diterapkan bagi pelangggar aturan lalu lintas belum dapat diterapkan secara maksimal dan menimbulkan efek jera serta menyadarkan masyarakat.

Kegiatan penegakan hukum berupa sanksi tilang, penderekan mobil yang parkir sembarangan, pencabutan KIR / ijin trayek belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena beberapa faktor baik ekonomi, sosial budaya maupun sarana dan prasarana penegakan hukum yang memadai.

6. Perilaku berlalu lintas yang tidak baik menjadi contoh bagi anak.

Tanpa disadari orang tua maupun orang yang telah dewasa telah memberi contoh maupun menanamkan perilaku tidak tertib berlalu lintas kepada anak. Penggunaan Handphone saat berkendara, tidak menggunakan safety belt maupun helm dapat dilihat dan menjadi role model bagi anak. Pada akhirnya menjadi perilaku yang dianggap benar oleh anak pada saatnya sebagai pengguna jalan.

Fenomena tersebut merupakan gambaran beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pelanggaran lalu lintas sehingga menjadi sesuatu yang “biasa” dalam berlalu lintas.

C. Nilai-Nilai Pembentuk Karakter Sebgaimana diutarakan sebelumnya, Pendidikan Lalu Lintas (PLL) pada hakikatnya

merupakan bagian dari pendidikan karakter. Sejak akhir tahun 2009, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan melibatkan semua komponen unsur utama lainnya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menghasilkan Pedoman Penyelanggaraan Pendidikan Budaya dan Karakter

Page 20: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

11

10

Bangsa. Dalam Panduan itu telah disimpulkan 18 nilai-nilai utama sebagai pembentuk budaya dan karakter bangsa. Ke-18 nilai tersebut merupakan hasil kristalisasi dari puluhan nilai-nilai luhur yang berkembang dalam budaya di nusantara ini. Nilai-nilai luhur tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori yang memudahkan satuan pendidikan dalam mengimplementasikannya. Delapan belas yang dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut:

No Nilai Deskripsi

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/Komuniktif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Sekolah dapat memilihi beberapa nilai yang dijadikan sebagai prioritas, misalnya kejujuran, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan sebagainya. Penetapan prioritas itu didasarkan pada analisis kebutuhan setiap satuan pendidikan. Berdasarkan hasil rintisan pada tahun 2010, maka Pusat Kurikulum dan Perbukuan melakukan revisi panduan tersebut dengan penekanan bahwa setiap sekolah dapat memilih nilai-nilai tertentu sebagai prioritas. Penetapan prioritas dapat dimulai dari hal yang sederhana, esensial, dan mudah dilakukan sesuai dengan kondisi masing-masing

Page 21: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

12

11

sekolah/wilayah. Hal-hal yang sederhana dan mudah dilakukan itu antara lain dengan mewujudkan lingkungan yang bersih, rapih, nyaman, disiplin, dan sopan santun. Hal ini menekankan bahwa pendidikan karakter dianggap sangat penting dalam keseluruhan proses pembelajaran di sekolah. Pola pikir tersebut dapat digambarkan melalui diagram berikut:

D. Dimensi dan Nilai-Nilai Pembentuk Karakter Etika Berlalu Lintas Sikap dan perilaku berlalu lintas dapat dikaji dari dimensi: hukum, sosiologi, ekonomi,

psikologi, dan politik. 1. Dimensi Hukum

Keberhasilan pemerintah dan kekuasaan suatu negara seperti Indonesia salah satu indikatornya adalah bagaimana kebijakan negara dan aparatnya dapat mencegah dan memberantas pelanggaran dalam segala bentuk (termasuk pelanggaran lalu lintas) secara optimal. Terkait dengan ini maka sistem hukum secara periodik perlu terus-menerus ditelaah sebagai kesatuan yang meliputi tindakan re-evaluasi, reposisi, dan pembaharuan struktur, substansi hukum khususnya budaya hukum sebagai cermin etika dan integritas penegakan hukum. Budaya hukum merupakan aspek penting yang melihat bagaimana masyarakat menganggap ketentuan sebagai civic-minded, sehingga masyarakat selalu taat dan menyadari betapa pentingnya hukum sebagai regulasi.

Dimensi hukum sebagai cerminan penghargaan dan ketaatan pada nilai, norma, moral dan etika, mengarahkan sikap dan perilaku berlalu lintas agar terwujud kedisiplinan, kepatuhan, dan ketaatan pada undang-undang, khususnya UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, antar lain: a. Menaati rambu-rambu lalu lintas b. Menaati marka jalan lalu lintas c. Menaati isyarat pengatur lalu lintas d. Menunjukkan kelengkapan pengamanan diri dalam berlalu lintas e. Mentaati peraturan perundangan berlalu lintas sesui UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang lalu

lintas dan angkutan jalan. f. Menaati Inpres Nomor 4 Tahun 2013 tentang Dekade Aksi Keselamatan Jalan. g. Menaati perkap Polri nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Ijin Mengemudi. h. Menati perkap Polri nomor 10 Tahun 2012 tentang Penggunaan Jalan selain untuk kegiatan

lalu lintas. 2. Dimensi Sosiologi

Pada prinsipnya sosiologi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, meliputi: sifat, perlaku, dan perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Allan Jhonson (Wikipedia, ensiklopedia bebas-Sosiologi 23/02/2008), mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan

Page 22: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

13

12

perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.

Manusia sebagai mahluk sosial, dalam kehidupan bermasyarakat sangat membutuhkan keberadaan orang lain dengan mengadakan hubungan sosial. Hubungan sosial tersebut dapat terjadi karena adanya kontak dan interaksi dari berbagai perilaku manusia, inilah yang disebut sebagai interaksi sosial. Berkaitan dengan hal tersebut, pelanggaran lalu lintas merupakan salah satu konsekuensi dari interaksi antar individu, baik dalam bentuk individu maupun kelompok yang merupakan wujud dari penyimpangan sosial.

Penyimpangan sosial dapat dilakukan secara individu (individual deviation), yaitu tindak pelanggaran dengan tidak peduli terhadap peraturan atau norma yang berlaku secara umum dalam lingkungan masyarakat sehingga menimbulkan kerugian, keresahan, ketidakamanan, ketidaknyamanan atau bahkan menyakiti. Sedangkan penyimpangan yang berbentuk kelompok atau kolektif (group deviation) merupakan suatu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh kelompok orang secara bersama-sama dengan melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Akibat yang ditimbulkannya sama dengan penyimpangan yang dilakukan secara individu. Bentuk penyimpangan sosial secara kelompok dapat terjadi dengan adanya pergaulan atau pertemanan sekelompok orang yang menimbulkan solidaritas antar anggotanya sehingga mau tidak mau terkadang harus ikut dalam tindak pelanggaran kelompok.

Dengan adanya penyimpangan sosial tersebut perlu adanya pengendalian sosial, yaitu suatu upaya yang ditempuh sekelompok orang atau masyarakat melalui mekanisme tertentu untuk mencegah dan meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang/membangkang serta mengajak dan mengarahkannya untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Pengendalian sosial tersebut dapat dilaksanakan melalui jalur hukum (yang harus kita lakukan), norma-norma (yang biasanya kita lakukan), dan petunjuk moral (yang seharusnya kita lakukan).

Soerjono Soekanto (www.dikmenum.go.id. 08/07/2008), menyatakan bahwa pengendalian sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, membimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku. Dengan demikian, pengendalian sosial meliputi proses sosial yang direncanakan maupun tidak direncanakan (spontan) untuk mengarahkan seseorang atau kelompok orang. Selain itu pengendalian sosial pada dasarnya merupakan sistem dan proses yang mendidik, mengajak dan bahkan memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma sosial.

Berkaitan dengan pelanggaran lalu lintas yang merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial, maka dalam hal ini perlu dilakukan pengendalian sosial melalui sistem mendidik dan mengarahkan melalui mekanisme tertentu. Mendidik dimaksudkan agar dalam diri seseorang terdapat perubahan sikap dan tingkah laku untuk bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku yaitu bersikap disiplin, bertanggung jawab, santun, peduli, dan beretika dalam berlalu lintas.

Dimensi sosial sebagai aspek kehidupan yang menempatkan manusia pada komunitas yang setara, mengarahkan sikap dan perilaku berlalu lintas agar lebih menampilkan karakter santun, peduli dan toleransi pada sesama, antara lain: a. Memiliki sikap perilaku saling menghormati sesama pengguna jalan b. Menampilkan sikap perilaku untuk tidak menyalah gunakan fungsi jalan dan badan jalan untuk

kegiatan selalin kegiatan berlalu lintas. c. Menerapkan norma dan moral etika berlalu lintas secara baik dan benar. d. Menunjukkan sikap rela berkorban untuk memberi kesempatan pengguna jalan lain.

Page 23: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

14

13

e. Memberi kesempatan bagi penyeberang jalan

3. Dimensi Ekonomi Pelanggaran lalu lintas kalau dikaji secara mendalam, dapat mempersulit pembangunan

ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan, antara lain dengan membuat distorsi (kekacauan) dan ketidak efisienan yang tinggi. Sebagai contoh, akibat pelanggaran dapat menimbulkan kemacetan, sehingga sampai di tempat pekerjaan terlambat yang pada akhirnya menyebabkan pelayanan kepada masyarakat tertunda. Akibat lebih lanjut target pekerjaan tidak tercapai, sehingga terjadi kemubadziran baik dari segi waktu maupun sarana-prasarana, dan pemborosan tenaga dan biaya. Hal ini menimbulkan biaya hidup yang lebih tinggi dan harga-harga menjadi lebih mahal. Akibatnya daya beli masyarakat rendah, sehingga angka kemiskinan meningkat.

Dimensi ekonomi yang menempatkan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya sebagai sarana pemenuhan kebutuhan manusia, mengarahkan sikap dan perilaku berlalu lintas agar dapat menghemat, efisien, dan efektif dalam perjalanan, yakni: a. Menunjukan sikap perilaku hemat dalam perjalanan b. Memiliki sikap perilaku efektif dalam perjalanan. c. Memiliki sikap perilaku efisien dalam transportasi.

4. Dimensi Psikologi

Dimensi psikologis menjadi bagian penting yang perlu dikembangkan dalam metode pembelajaran. Dimensi psikologis yang meliputi persepsi, intelegensi, motivasi, maupun prestasi siswa dapat dijadikan sarana untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan. Terkait dengan pendidikan lalu lintas, demensi psikologi mengarahkan terbentuknya sikap dan perilaku berlalu lintas yang lebih mengedapankan pemahamanan akan kebutuhan hakiki mnusia, antara lain: a. Memiliki sikap perilaku lebih mengutamakan rasa aman b. Memiliki sikap perilaku lebih mengutamakan rasa nyaman. c. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan ketertiban, sesama pengguna jalan d. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan kelancaran sesama pengguna jalan e. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan keselamatan sesama pengguna jalan

5. Dimensi Politik Salah satu prosedur kelembagaan untuk mencapai keputusan politik adalah demokrasi. Untuk

memperoleh suatu keputusan yang demokratis, suatu lembaga harus mengikutsertakan individu untuk memberikan aspirasi. Berdasarkan aspirasi tersebut, setiap individu berhak bersaing dengan sehat dan rasional untuk mendapatkan suara rakyat, misalnya hak setiap individu untuk berkampanye dalam rangka pemilihan umum yang bertujuan untuk mendapatkan simpati dan pengikut yang dapat mendukungnya. Berkaitan dengan hal ini, Schumpeter (1947: 5) mengemukakan tentang teori demokrasi yang disebut dengan “Metode Demokratis”, yaitu prosedur kelembagaan untuk mencapai keputusan politik yang di dalamnya individu memperoleh kekuasaan untuk membuat keputusan melalui perjuangan kompetitif dalam rangka memperoleh suara rakyat.

Politik sebagai aspek kehidupan yang terkait dengan penggunaan/ pemanfaatan wewenang dan kekuasaan, mengarahkan sikap dan perilaku berlalu lintas lebih mempertimbangkan dan mengutamakan kepentingan umum (public), antara lain: a. Membuat keputusan dalam menggunakan jalan dengan memperhatikan kepentingan dan

keselamatan orang lain. b. Melaksanakan kebijakan lalu lintas berdasarkan kepentingan umum.

Page 24: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

15

14

c. Ikut serta dalam mengawasi pelaksanaan kebijakan lalu lintas secara adil. d. Menampilkan peran serta warga masyarakat dalam menjaga keamanan dan keselamatan

bersama dalam berlalu lintas. Pembentukan sikap dan perilaku berlalu lintas yang disiplin, bertanggung jawab, santun,

peduli, dan beretika didasarkan pada nilai, norma, moral, dan etika sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perilaku tersebut harus dilandasi oleh niat dan semangat untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas sehingga terwujud cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia yang dituangkan dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera.

Pada tahun 2010, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama-sama dengan Kepolisian Republik Indonesia mengadakan MoU sebagai implementasi amanat Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Realisasi dari MoU tersebut dibentuklah suatu Tim yang ditugasi mengembangkan Pendidikan Lalu Lintas pada satuan pendidikan. Berdasarkan kajian Tim, disepakati nilai-nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas untuk membangun karakter berlalu lintas yang berdisiplin, bertanggung jawab, santun, peduli, dan beretika dalam berlalu lintas.

Dengan demikian, pelaksanaan pendidikan lalu lintas pada satuan pendidikan harus mengacu pada dimensi dan indikator serta nilai-nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas sebagaimana tergambar pada tabel berikut:

Tabel 1

DIMENSI DAN INDIKATOR SERTA NILAI, NORMA, MORAL,

DAN ETIKA BERLALU LINTAS

PENDIDIKAN LALU LINTAS

DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI, NORMA, MORAL, DAN ETIKA BERLALU LINTAS

1. Hukum: a. Menaati rambu-rambu lalu lintas b. Menaati marka jalan lalu lintas c. Menaati isyarat pengatur lalu lintas d. Menunjukkan kelengkapan pengamanan diri

dalam berlalu lintas e. Mentaati peraturan perundangan berlalu lintas

sesui UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.

f. Menaati Inpres Nomor 4 Tahun 2013 tentang Dekade Aksi Keselamatan Jalan.

g. Menaati perkap Polri nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Ijin Mengemudi.

h. Menati perkap Polri nomor 10 Tahun 2012 tentang Penggunaan Jalan selain untuk kegiatan lalu lintas.

2. Sosiologi: a. Memiliki sikap perilaku saling menghormati

sesama pengguna jalan b. Menampilkan sikap perilaku untuk tidak

menyalah gunakan fungsi jalan dan badan jalan untuk kegiatan selalin kegiatan berlalu lintas.

c. menerapkan norma dan moral etika berlalu lintas secara baik dan benar.

d. Menunjukkan sikap rela berkorban untuk

DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada peraturan, tepat waktu, tertib, dan konsisten.

TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb. Misalnya berani dan siap menerima resiko, amanah, tidak mengelak, dan berbuat yang terbaik), hak fungsi menerima pembebanan sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain, melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh.

ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak /tidak pilih kasih, berpihak/berpegang kepada kebenaran, sepatutnya, tidak sewenang-wenang, seimbang, netral, objektif dan proporsional.

KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk melakukan sesuatu (yang telah disepakati), kontrak.

KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang dikatakan/diperbuat, berwatak teguh, tidak menyimpang dari apa yang sudah diputuskan.

SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian, tetap memegang keadilan).

PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati), menghiraukan, menolong, toleran, setia kawan, membela, memahami, menghargai, dan memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.

Page 25: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

16

15

PENDIDIKAN LALU LINTAS

DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI, NORMA, MORAL, DAN ETIKA BERLALU LINTAS

memberi kesempatan pengguna jalan lain. e. Memberi kesempatan bagi penyeberang jalan

3. Ekonomi: a. Menunjukan sikap perilaku hemat dalam

perjalanan b. Memiliki sikap perilaku efektif dalam perjalanan. c. Memiliki sikap perilaku efisien dalam

transportasi. 4. Psikologi:

a. Memiliki sikap perilaku lebih mengutamakan rasa aman

b. Memiliki sikap perilaku lebih mengutamakan rasa nyaman.

c. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan ketertiban, sesame pengguna jalan

d. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan kelancaran sesame pengguna jalan

e. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan keselamatan sesame penggunajalan

5. Politik: a. Membuat keputusan dalam menggunakan jalan

dengan memperhatikan kepentingan keselamatan orang lain.

b. Melaksanakan kebijakan lalu lintas berdasarkan kepentingan umum.

c. Ikut serta dalam mengawasi pelaksanaan kebijakan lalu lintas secara adil.

d. Menampilkan peran serta warga masyarakat dalam menjaga keamanan dan keselamatan bersama dalam berlalu lintas.

BIJAKSANA: selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya), arif, tajam pikiran, pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb.)

IKHLAS:bersih hati, tulus hati. HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang, tidak

boros, cermat. BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri

yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dsb. (Tidak takut, gentar, kecut) dan pantang mundur.

KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/ kedudukan, sebanding, sepadan, seimbang.

KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa persaudaraan/kekeluargaan, senasib sepenanggungan, dan merasa menjadi satu kesatuan (integritas).

E. Internalisasi Nilai-nilai, Norma, Moral, dan Etika Berlalu Lintas melalui Pendidikan.

Pendidikan (UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. �

Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan yang diperlukan untuk kelanjutan suatu budaya. Pendidikan juga sebagai alat yang penting untuk melakukan perubahan budaya karena menjadi salah satu instrumen masyarakat untuk tetap berusaha seirama dengan perubahan, yaitu merubah nilai maupun norma yang disesuaikan perkembangan jaman dengan menafsirkan kembali pengetahuan dan nilai-nilai lama untuk menghadapi situasi-situasi yang baru. Sebuah kebudayaan pada umumnya melakukan antisipasi masa depan dengan menyiapkan generasi muda dengan informasi, sikap-sikap dan ketrampilan tertentu yang direncanakan untuk menghadapi situasi tertentu yang direncanakan untuk menghadapi situasi yang akan datang.

Page 26: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

17

16

Dari pengertian dan tujuan diatas, maka dalam rangka internalisasi/ menanamkan nilai etika berlalu lintas dapat dilaksanakan salah satunya melalui proses pendidikan; karena pendidikan dapat menanamkan nilai-nilai baru yang muaranya dapat menjadi sumber perubahan kebudayaan. Begitupun Pendidikan etika berlalu lintas bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai etika berlalu lintas yang diharapkan dapat terinternalisasi kepada masyarakat menjadi norma yang dinginkan dalam berlalu lintas.

Pola pendidikan dilaksanakan melalui lembaga pendidikan maupun lingkungan keluarga dan masyarakat secara menyeluruh dengan menginternalisasi nilai-nilai yang diharapkan (etika berlalu lintas) dapat dilakukan kepada seluruh kelompok masyarakat disegala tingkatan status maupun usia, baik kelompok masyarakat terorganisir maupun masyarakat tidak terorganisir. Namun internalisasi nilai-nilai tersebut terhadap kelompok masyarakat sejak usia dini akan memberi dampak lebih lama dan permanen.

Pendidikan sejak usia dini dijadikan sasaran karena pada masa tersebut anak masih mencari pola dari apa yang dialami, dilihat maupun di contoh yang kemudian akan menjadi sikap hidup maupun perilaku di masa yang akan datang. Jules Hendry, dalam Manan, (1989) mengatakan kita boleh berspekulasi bahwa kebudayaan yang stabil telah menyempurnakan atau hampir menyempurnakan, proses mempersempit bidang persepsi anak-anak dengan melatih anak-anak untuk membebaskan fikiran mereka dari apa-apa yang dipilih bagi persepsi mereka oleh kebudayaan tersebut. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa internalisasi akan nilai-nilai etika berlalu lintas pada usia dini menjadi suatu hal yang harus dilakukan untuk membentuk persepsi akan nilai-nilai yang akan menjadi suatu budaya selanjutnya terbentuk menjadi pola perilaku berlalu lintas yang beretika.

Internalisasi nilai-nilai tersebut diharapkan dapat dengan kuat menanamkan perubahan norma-norma sosial yang ada pada saat ini. Dapat dilihat pada saat ini bagaimana nilai maupun norma yang terjadi pada masyarakat dalam berlalu lintas; seperti melawan arus lalu lintas, kendaraan menggunakan trotoar sebagai jalan pintas, melewati garis batas berhenti pada persimpangan, kendaraan angkutan umum yang menaikan dan menurunkan penumpang tidak pada tempatnya. Pada saat ini hal tersebut sudah menjadi nilai dan norma baru yang ada di masyarakat saat berlalu lintas, dan terjadi pembenaran secara umum terhadap pelanggaran nilai, norma maupun aturan yang berlaku, dan dapat di simpulkan pada saat ini telah terjadi keterpurukan akan nilai maupun norma berlalu lintas.

Pendidikan diberikan melalui metode yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan, juga berisi materi yang dapat dengan mudah dicerna dan diingat. Melalui gerak maupun suara yang menjadikan materi yang diberikan menjadi lebih menarik dan mudah untuk dipahami. Terlebih pada anak pada usia dini penggunaan materi yang akan digunakan harus benar-benar disesuaikan dengan perkembangan anak itu sendiri. Ki Sugeng Subagya mengatakan: Memberi pengetahuan tentang etika berlalu lintas sudah baik, tetapi belum cukup untuk membenahi perilaku buruk berlalu lintas. Oleh karena itu wujud pendidikan etika berlalu lintas harus diperjelas. Implementasinya bukan hanya pada ranah kognitif saja, melainkan harus berdampak positif terhadap ranah afektif dan psikomotorik yang berupa sikap dan perilaku peserta didik dalam kehidupan sehari-hari” (Gemari edisi 112/ tahun XI/ mei 2010).

Maka jika nilai-nilai yang di internalisasikan mulai sejak dini tentang etika berlalu lintas dan selanjutnya akan menjadi standar normatif dalam berperilaku sosial yang merupakan acuan-acuan sikap dan perasaan yang diterima oleh masyarakat, kemudian dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan apa yang dianggap benar dan penting, maka norma tersebut merupakan bentuk kongkrit dari nilai-nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat. Pada saatnya ketika kelompok usia dini ini menjadi kelompok pengguna jalan diharapkan akan menjadi agent of change dari perubahan pola perilaku berlalu lintas itu sendiri, minimal akan melaksanakan nilai-nilai yang telah

Page 27: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

18

17

tertanam kepada dirinya sendiri maupun lingkup kecil keluarga. Apabila makin banyak kelompok pengguna jalan yang akan menjadi agent of change maka akan merubah budaya berlalu lintas saat ini yang cenderung melakukan pembenaran terhadap sesuatu yang salah karena banyaknya kelompok yang melakukan pelanggaran lalu lintas.

Di dalam sistem norma terdapat aturan-aturan dan sanksi-sanksi jika aturan-aturan tersebut dilanggar. Dengan demikian, sistem nilai dan sistem norma tersebut akan melandasi perilaku setiap individu dalam berinteraksi. Semakin banyak yang menerapkan nilai-nilai etika berlalu lintas maka akan terbentuk sistem kontrol dari masyarakat terhadap nilai dan norma tersebut. Akan terjadi kesadaran dari masyarakat untuk malu apabila melangggar nilai atau norma yang ada, bahkan akan terjadi sanksi dari masyarakat terhadap pengguna jalan yang masih melakukan pelanggaran lalu lintas sebagai bentuk pengendalian sosial. Sebagai contoh, masyarakat akan berani untuk menegur pengguna kendaraan bermotor yang parkir tidak pada tempatnya atau kendaraan yang melawan arus lalu lintas.

Peran faktor pengendali sosial adalah sangat penting sebagai alat pressure bagi masyarakat agar dapat menerima berlakunya kaidah-kaidah tersebut. Pada umumnya faktor pengendali sosial yang dipandang efektif adalah norma-norma agama. Hal itu disebabkan karena norma agama memiliki kekuatan berlaku yang secara otonom, artinya tanpa diperlukan kontrol dari luar. Disamping itu norma, agama juga sangat mudah dan cepat tersosialisasi di masyarakat. Diantara norma-norma itu adalah etika yang sudah dikenal dalam masyarakat luas. Namun kesulitannya adalah untuk mengakomodasikan berbagai kaidah baru terutama yang berhubungan dengan etika berlalu lintas di jalan, tentunya diperlukan kearifan dalam mengangkat nilai-nilai agama sebagai inti norma, dalam berlalu lintas. Padahal ajaran agama pada dasamya selalu mengajarkan disiplin moral sebagai pijakan etika yang tinggi kepada para pemeluknya. Etika paling tidak dapat menjadi pijakan dalam pergaulan masyarakat, khususnya dalam berlalu lintas (Paulus B adipura, Hukum dan Etik berlalu lintas, ejournal umm, 2012)

Nilai-nilai sosial sangat erat kaitannya dengan norma-norma sosial. Jika nilai sosial dikatakan sebagai standar normatif dalam berperilaku sosial yang merupakan acuan-acuan sikap dan perasaan yang diterima oleh masyarakat sebagai dasar untuk merumuskan apa yang dianggap benar dan penting, maka norma sosial merupakan bentuk kongkrit dari nilai-nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat. Di dalam sistem norma terdapat aturan-aturan dan sanksi-sanksi jika aturan-aturan tersebut dilanggar. Dengan demikian, sistem nilai dan sistem norma tersebut akan melandasi perilaku setiap individu dalam berinteraksi dikehidupan masyarakat.

Nilai dan norma memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sosial pada nilai-nilai etika dalam berlalu lintas. Pada akhirnya diharapkan setiap orang harus menjaga nilai-nilai etika di dalam berlalu lintas. Untuk merealisasikan sistem nilai tersebut disusunlah norma-norma untuk mengatur lalu lintas yang terdiri dari seperangkat aturan main dan sekaligus penegaknya. Sebagai contoh penggunaan helm bagi pengendara sepeda motor telah menjadi nilai, norma dan kemudian menjadi aturan yang secara tidak langsung menjadi perilaku masyarakat. Penggunaan helm pada umumnya sudah menjadi kebutuhan bagi pengguna jalan pada saat mengendarai sepeda motor, bukan lagi dilandasi atas keterpaksaan karena adanya seperangkat aturan dan penegakan hukum yang dilakukan.

Dari uraian diatas maka Internalisasi nilai-nilai etika berlalu lintas melalui pendidikan menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan, terutama kepada anak usia dini. Karena dengan pendidikan akan dapat membentuk nilai-nilai yang diharapkan akan menjadi norma yang membentuk perilaku budaya berlalu lintas yang diharapkan. Internalisasi nilai-nilai etika berlalu lintas akan melahirkan kelompok-kelompok yang akan membawa perubahan kepada lingkungannya terutama dalam berlalu lintas di jalan yang karena nilai-nilai tersebut telah tertanam dengan baik dan menjadi standar dalam budaya masyarakat.

Page 28: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

19

18

F. Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Lalu Lintas Melalui Kegiatan Pembelajaran

Dalam penyelenggaraan pendidikan lalu lintas, peran pendidikan harus dipahami sebagai peran transferring dan transforming. Peran transferring menekankan pada peningkatan kemampuan kognitif. Dalam transferring peran pendidikan mentransfer pengetahuan dari sumber ilmu pengetahuan (guru, buku teks, dan sumber balajar lainnya) kepada peserta didik subagai subyek belajar. Di lain pihak peran transforming menekankan pada transformasi nilai-nilai yang terkandung pada berbagai mata pelajaran maupun berbagai kegiatan lain seperti pengembangan diri, ekstra kurikuler, terutama keteladanan pimpinan dan guru di sekolah, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam layanan adminstrasi dan layanan lainnya.

Terkait dengan pendidikan lalu lintas, satuan kompetensi dan perilaku yang berlandaskan nilai-nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas berwujud atau berupa sikap dan kepribadian siswa yang memiliki integritas sehingga mampu menolak, menghindar, mengawasi serta mencegah terjadinya perilaku atau tindak pelanggaran lalu lintas kelak di kemudian hari. Keteladanan pimpinan dan guru di sekolah menjadi pintu masuk (entry-points) dari kesuksesan penyelenggaraan pendidikan lalu lintas. Pemikiran tersebut dapat digambarkan melalui diagram di bawah ini:

Sistem pembelajaran yang dimaksud adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam upaya memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas, baik melalui mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, maupun melalui kegiatan lain.

Sejalan dengan pendidikan karakter, pendidikan lalu lintas dapat dilakukan melalui 3 cara, yaitu integrasi melalui mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Secara lebih terperinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LALU LINTAS BERDASARKAN KURIKULUM 2013

1. Integrasi dalam mata pelajaran yang ada

• Mengembangkan silabus dan RPP pada kompetensi yang telah ada sesuai dengan nilai yang akan diterapkan

2. Mata Pelajaran dalam Mulok

Ditetapkan oleh sekolah/daerah Kompetensi dikembangkan oleh sekolah/daerah

Page 29: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

20

19

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LALU LINTAS BERDASARKAN KURIKULUM 2013

3. Kegiatan Pengembangan Diri

Pembudayaan & Pembiasaan: Pengkondisian, Kegiatan rutin, Kegiatan spontanitas, Keteladanan, Kegiatan terprogram

• Ekstrakurikuler: Taman Lalu Lintas; PKS, Pramuka; PMR; UKS; KIR; Olah raga; Seni; OSIS

Bimbingan Konseling: Pemberian layanan bagi anak yang mengalami masalah

1. Integrasi Melalui Kegiatan Pembelajaran Mata Pelajaran

Setiap mata pelajaran mempunyai muatan eksplisit dan implisit. Muatan eksplisit berupa ilmu pengetahuan yang arahnya meningkatan kampuan berfikir peserta didik. Muatan implisit meningkatkan daya sensitivitas peserta didik terhadap lingkungan mereka. Misal pada mata pelajaran Matematika mengajarkan tentang urutan angka dari angka 1 (satu) sampai dengan tak terbatas. Secara fisik angka 1 (satu) berada posisi lebih dulu daripada posisi angka 2 (dua), demikian seterusnya angka 2 berada posisi lebih dulu daripada angka 3 (tiga). Kandungan nilai dari posisi angka ini adalah disiplin dalam mengantri. Mereka yang datang nomor 1 (satu) harus mendapat giliran untuk dilayani lebih dulu dibanding dengan mereka yang datang pada nomor dua. Demikian juga mereka yang datang nomor 2 harus mendapat pelayanan lebih dulu daripada mereka yang datang pada urutan ke-3.

Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan peran transferring ke transforming relatif lebih eksplisit dibanding pada mata pelajaran lainnya seperti Matematika atau IPA. Pada mata pelajaran Pendidikan Agama pelajaran menjalankan ibadah sangat jelas arahnya yaitu membelajarkan tata cara melakukan ibadah dan memerintahkan setiap umat beragama. Dalam konteks yang berbeda tetapi dengan tujuan yang sama, pelajaran tentang hak kewajiban warga negara dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, tidak hanya menjelaskan definisi dan uraian tentang hak dan kewajiban warga negara tetapi juga menganjurkan kepada peserta didik untuk mengikuti peraturan penerapan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Meskipun terdapat dua peran pendidikan, tetapi dalam proses pembelajaran tidak terjadi secara berurutan, namun terjadi secara bersamaan (simultan). Peran pendidikan tersebut dapat diorganisasikan dalam kurikulum, pembelajaran, dan penilaian. Pemikiran di atas dapat digambarkan melalui diagram di bawah ini:

Terkait dengan pendidikan lalu lintas, setiap satuan pendidikan dapat mengefektifkan alokasi

waktu yang tersedia dalam rangka menerapkan penanaman nilai-nilai budaya dengan menggunakan metode pembelajaran aktif. Hal ini dapat dilakukan sejak guru mengawali

Page 30: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

21

20

pembelajaran, selama proses berlangsung, pemberian tugas-tugas mandiri dan terstruktur baik yang dilakukan secara individual maupun berkelompok, serta penilaian proses dan hasil belajar.

Kegiatan pembelajaran adalah realisasi dari perecanaan yang telah disusun dalam bentuk silabus dan RPP. Artinya, semua proses yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, harus sudah direncanakan dengan baik, termasuk evaluasinya. Dengan demikian, nilai-nilai yang relevan dapat diintegrasikan secara langsung dalam proses. Guru perlu memilih nilai-nilai tertentu yang betul-betul relevan dengan materi, proses, dan kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, pengintegrasian nilai-nilai pendidikan lalu lintas dalam pembelajaran jangan sampai menimbulkan kesan pemaksaan.

2. Integrasi melalui Muatan Lokal

Mata pelajaran muatan lokal juga dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan atau membudayakan perilaku berlalu lintas. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggali nilai-nilai budaya atau kearifan lokal yang ada hubungan dengan perilaku berlalu lintas, misalnya nilai-nilai tentang kehidupan yang harmonis yang menjunjung tinggi disiplin, tanggung jawab dan sebagainya. Untuk itu, sekolah perlu melakukan analisis konteks sehingga sekolah dapat memilih nilai-nilai kearifan lokal yang relevan. Hasil analisis konteks tersebut dijadikan dasar untuk menyusun standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran muatan lokal yang dipilih.

3. Integrasi melalui Pengembangan Diri

Penanaman nilai-nilai pendidikan lalu lintas juga dapat dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri, yaitu melalui pembiasaan dan pembudayaan yang dilakukan melalui kegiatan rutin, spontan, keteladanan, dan pengkondisian, serta kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan tersebut dijelaskan secara terperinci sebagai berikut: a. Kegiatan rutin

Kegiatan rutin dapat dimanfaatkan untuk secara terus menerus menanamkan dan membudayakan nilai-nilai pendidikan lalu lintas kepada semua pesert didik, misalnya pada saat upacara bendera setiap hari senin atau upacara hari-hari besar nasional lainnya. Mereka berbaris secara rapih dan tertib sesaat sebelum masuk ke kelas. Proses ini melatih peserta didik untuk selalu disiplin, adil dan konsisten dengan peraturan yang berlaku.

b. Kegiatan spontan Kegiatan spontan dapat meningkatkan kepekaan dan kepedulian peserta didik atas penderitaan orang lain. Dengan melatihkan suatu hal setiap saat kepada semua peserta didik, diharapkan akan tumbuh sikap empati sehingga mereka tidak mau merugikan orang lain. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui kesediaan menolong ketika ada teman yang terkena musibah atau kecelakaan lalu lintas, dan kegiatan lain yang menunjukkan kepedulian peserta didik dalam penegakkan peraturan yang berlaku.

c. Keteladanan Keteladanan dapat dikatakan sebagai unsur terpenting dalam penanaman karakter termasuk penanaman nilai-nilai pendidikan lalu lintas. Dengan adanya keteladanan dari para pendidik atau tenaga kependidikan, peserta didik akan meniru perilaku tersebut, misalnya guru yang selalu disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan melakukan itu semua secara konsisten. Dalam hal disiplin misalnya, kehadiran guru yang lebih awal dibanding peserta didik, tanpa disadari dapat membangun kedisiplinan.

d. Pengkondisian Pengkondisian tidak kalah pentingnya dalam hal pembangunan karakter dan etika berlalu lintas. Pengkondisian dapat dilakukan melalui berbagai cara misalnya: memisahkan jalur kiri untuk masuk dan jalur kanan untuk keluar, pemasangan rambu-rambu lalu lintas, dan slogan-

Page 31: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

22

21

slogan yang selalu mengingatkan setiap orang untuk selalu disiplin, bertanggung jawab dan sebagainya. Hal-hal yang tersemasuk pengkondisian adalah penciptaan lingkungan yang tertib dan teratur. Peserta didik perlu dilibatkan dalam pengkondisian ini sehingga mereka ikut bertanggung jawab sesuai dengan kapasitasnya sebagai peserta didik. Melibatkan peserta didik dalam pengawasan untuk penegakan disiplin, tanggung jawab, kepedulian dan sebagainya juga sangat penting dilakukan.

e. Kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat Situasi yang tidak kalah pentingnya adalah keteladanan yang ditunjukkan oleh semua komponen masyarakat terutama yang berada di sekitar kehidupan peserta didik sehar-hari, yaitu orang tua atau tokoh masyarakat. Dukungan dan keteladanan dari masyarakat ikut menentukan keberhasilan pendidikan lalu lintas di sekolah. Tanpa keterlibatan masyarakat dalam menjaga dan memberikan contoh teladan kepada peserta didik, kemungkinan besar pendidikan lalu lintas bisa gagal.

f. Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan lalu lintas dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan ekstra kurikuler, misalnya pelatihan di kepramukaan, patroli kemanan sekolah, dan kegiatan-kegiatan lain yang mengarah pada penumbuhan kesadaran kepada peserta didik agar memelihara dirinya dari tindakan-tindakan curang, dan selalu menghargai atau peduli pada keadaan orang lain. Kegiatan lain seperti pertandingan olah raga juag dapat melatih sportifitas peserta didik.

g. Bimbingan dan Konseling Melalui bimbingan konseling dapat dilakukan penanaman nilai-nilai pendidikan lalu lintas. Bimbingan dan konseling memiliki dua fungsi utama, pertama, membantu setiap peserta didik untuk menemukan potensinya sedini mungkin sehingga setiap peserta didik mampu mengembangkan potensi tersebut dengan mudah. Kedua, membantu peserta didik untuk keluar dari berbagai persoalan yang dihadapi. Kedua fungsi utama tersebut melekat pada fungsi dan tugas semua guru. Namun, untuk kasus-kasus tertentu, perlu melibatkan guru khusus bimbingan dan konseling.

G. Dukungan Publik

Pelaksanaan pendidikan lalu lintas di satuan pendidikan perlu melibatkan seluruh warga sekolah, orangtua peserta didik, dan masyarakat sekitar. Prosedur pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan pendidikan lalu lintas di satuan pendidikan dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengembangan.

Langkah awal penerapannya adalah melaksanakan sosialisasi pendidikan lalu lintas dan melakukan komitmen bersama antara seluruh komponen warga sekolah/satuan pendidikan dengan semua stakeholder (orang tua peserta didik, komite, dan tokoh masyarakat setempat). Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung pelaksanaan pendidikan lalu lintas.

Agar penyelenggaraan pendidikan lalu lintas di satuan pendidikan dapat menimbulkan efek perluasan secara efektif, setiap satuan pendidikan diharapkan selalu berupaya untuk menggalang dan menghimpun semua pihak terkait dalam upaya membangun komunitas-komunitas sehingga pendidikan lalu lintas ini betul-betul menjadi aksi bersama. Komunitas yang dibangun diawali dari menghimpun semua warga sekolah, masyarakat sekitar dan selanjutnya menyebar ke organisasi-organisasi profesi seperti Gugus (SD), KKG, KKS, MGMP, MKKS, MKKPS dan sebagainya. Aksi ini sekaligus menjadi upaya pelembagaan dan penguatan peranan gugus (SD)/MGMP/MKKS/MKPS (SMP,SMA/SMK) sebagai pendamping satuan pendidikan dalam mensukseskan gerakan pendidikan lalu lintas.

Page 32: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

23

35

BA

B III

TELA

AH K

OM

PETE

NSI I

NTI D

AN K

OM

PETE

NSI D

ASAR

PE

NDID

IKAN

PAN

CASI

LA D

AN K

EWAR

GAN

EGAR

AAN

(PPK

n)

SMA/

MA

DAN

SMK/

MAK

KEL

AS X

TE

RHAD

AP P

ENDI

DIKA

N LA

LU L

INTA

S

Kurik

ulum

201

3 be

risi S

tand

ar K

ompe

tens

i Lul

usan

(SKL

), di

jaba

rkan

men

jadi

4 (e

mpa

t) ko

mpe

tens

i int

i (KI

), ya

itu: s

ikap

spr

iritu

al (K

I-1),

sika

p so

sial

(KI-

2), p

enge

tahu

an (K

I-3),

dan

kete

ram

pila

n (K

I-4).

Mas

ing-

mas

ing

kom

pete

nsi i

nti d

ijaba

rkan

ke

dala

m s

ejum

lah

kom

pete

nsi d

asar

(KD

) yan

g m

enja

di d

asar

dan

la

ndas

an d

alam

pen

gem

bang

an p

rose

s pe

mbe

laja

ran.

Ko

mpe

tens

i da

sar

pada

mat

a pe

laja

ran

PPKn

di

kela

s X

yang

ter

kait

deng

an a

spek

pen

geta

huan

ter

dapa

t 8

(ena

m)

KD,

yaitu

KD

3.1

s.d

. 3.

8.

Berd

asar

kan

tela

ah t

erha

dap

KD t

erse

but,

mak

a ya

ng d

inila

i rel

evan

dan

dap

at d

iinte

gras

ikan

pen

didi

kan

lalu

lint

as

ke d

alam

nya

adal

ah 7

(tu

juh)

dar

i 8

(del

apan

) KD

pen

geta

huan

, yai

tu K

D 3

.1 s

.d. 3

.7

Kom

pete

nsi I

nti:

1

: M

engh

arga

i dan

men

ghay

ati a

jara

n ag

ama

yang

dia

nutn

ya

2 :

Men

ghar

gai d

an m

engh

ayat

i per

ilaku

juju

r, di

sipl

in, t

angg

ungj

awab

, ped

uli (

tole

rans

i, go

tong

royo

ng),

sant

un, p

erca

ya d

iri, d

alam

ber

inte

raks

i sec

ara

efek

tif

deng

an lin

gkun

gan

sosi

al d

an a

lam

dal

am ja

ngka

uan

perg

aula

n da

n ke

bera

daan

nya

3 :

Mem

aham

i dan

men

erap

kan

peng

etah

uan

(fakt

ual,

kons

eptu

al, d

an p

rose

dura

l)ber

dasa

rkan

rasa

ingi

n ta

huny

a te

ntan

g ilm

u pe

nget

ahua

n, te

knol

ogi,

seni

, bu

daya

terk

ait f

enom

ena

dan

keja

dian

tam

pak

mat

a

4 :

Men

gola

h, m

enya

ji, da

n m

enal

arda

lam

rana

h ko

nkre

t (m

engg

unak

an, m

engu

rai,

mer

angk

ai, m

emod

ifikas

i, da

n m

embu

at) d

an ra

nah

abst

rak

(men

ulis

, m

emba

ca, m

engh

itung

, men

ggam

bar,

dan

men

gara

ng) s

esua

i den

gan

yang

dip

elaj

ari d

i sek

olah

dan

sum

ber l

ain

yang

sam

a da

lam

sud

ut p

anda

ng/te

ori

Tela

ah K

I dan

KD

mat

a pe

laja

ran

PPKn

terh

adap

nila

i, no

rma,

mor

al d

an e

tika

berla

lu lin

tas

dila

kuka

n m

elal

ui b

eber

apa

lang

kah

seba

gai b

erik

ut.

1.

Men

ampi

lkan

sel

uruh

KD

yan

g di

kem

bang

kan

dari

kom

pete

nsi i

nti k

e da

lam

sik

ap s

pirit

ual,

sika

p so

sial

, pen

geta

huan

, dan

ket

eram

pila

n se

suai

den

gan

Perm

endi

kbud

Nom

or 5

9 Ta

hun

2014

tent

ang

Kurik

ulum

SM

A/M

A da

n Pe

rmen

dikb

ud N

omor

60

Tahu

n 20

14 te

ntan

g Ku

rikul

um S

MK/

MAK

, seb

agai

ber

ikut

:

Sika

p Sp

iritu

al

Sika

p So

sial

Pe

nget

ahua

n Ke

tera

mpi

lan

1.1

Men

ghay

ati n

ilai-n

ilai

ajar

an a

gam

a da

n 2.

1 M

engh

ayat

i nila

i-nila

i Pan

casil

a da

lam

ke

hidu

pan

berm

asya

raka

t, be

rban

gsa

3.1

Men

gana

lisis

kasu

s-ka

sus

pela

ngga

ran

HAM

dal

am ra

ngka

pel

indu

ngan

dan

4.

1 M

enya

ji kas

us–k

asus

pel

angg

aran

HAM

dal

am ra

ngka

pe

rlind

unga

n da

n pe

maj

uan

HAM

ses

uai d

enga

n ni

lai-

Page 33: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

24

36

Sika

p Sp

iritu

al

Sika

p So

sial

Pe

nget

ahua

n Ke

tera

mpi

lan

kepe

rcay

aan

dala

m

kehi

dupa

n be

rmas

yara

kat

1.2

Men

ghay

ati is

i dan

mak

na

pasa

l 28E

dan

29

ayat

(2)

Unda

ng-U

ndan

g Da

sar

Nega

ra R

epub

lik

Indo

nesia

Tah

un 1

945.

dan

bern

egar

a.

pem

ajua

n HA

M s

esua

i den

gan

nila

i-nila

i Pa

ncas

ila d

alam

keh

idup

an

berm

asya

raka

t, be

rban

gsa,

dan

be

rneg

ara.

nila

i Pan

casil

a da

lam

keh

idup

an b

erm

asya

raka

t, be

rban

gsa,

dan

ber

nega

ra.

2.2

Men

gam

alka

n ni

lai-n

ilai y

ang

terk

andu

ng d

alam

Pem

buka

an

Unda

ng-U

ndan

g Da

sar N

egar

a Re

publ

ik In

done

sia T

ahun

194

5 da

lam

ke

hidu

pan

berb

angs

a da

n be

rneg

ara.

3.2

Mem

aham

i pok

ok p

ikira

n ya

ng

terk

andu

ng d

alam

Pem

buka

an U

ndan

g-Un

dang

Das

ar N

egar

a Re

publ

ik In

done

sia Ta

hun

1945

4.2

Men

yaji h

asil t

elaa

h po

kok-

poko

k pi

kiran

Pem

buka

an

Unda

ng-U

ndan

g Da

sar N

egar

a Re

publ

ik In

done

sia

Tahu

n 19

45.

2.3

Men

ghay

ati n

ilai-n

ilai y

ang

terk

andu

ng

dala

m p

asal

-pas

al U

ndan

g-Un

dang

Da

sar N

egar

a Re

publ

ik In

done

sia

Tahu

n 19

45 d

alam

ber

baga

i asp

ek

kehi

dupa

n id

eolo

gi, p

olitik

, eko

nom

i, so

sial b

uday

a, p

erta

hana

n da

n ke

aman

an, s

erta

huk

um.

3.3

Mem

aham

i ben

tuk

dan

keda

ulat

an

Nega

ra s

esua

i den

gan

Unda

ng-U

ndan

g Da

sar N

egar

a Re

publ

ik In

done

sia Ta

hun

1945

.

4.3

Men

yaji h

asil t

elaa

h be

ntuk

dan

ked

aula

tan

nega

ra

sesu

ai d

enga

n Un

dang

-Und

ang

Dasa

r Neg

ara

Repu

blik

Indo

nesia

Tahu

n 19

45.

2.4

Men

gam

alka

n sik

ap to

lera

nsi

anta

rum

at b

erag

ama

dan

kepe

rcay

aan

dala

m h

idup

ber

mas

yara

kat,

berb

angs

a, d

an b

erne

gara

.

3.4

Mem

aham

i hub

unga

n st

rukt

ural

dan

fu

ngsio

nal p

emer

inta

han

pusa

t dan

da

erah

men

urut

Und

ang-

Unda

ng D

asar

Ne

gara

Rep

ublik

Indo

nesia

Tahu

n 19

45.

4.4

Men

yaji h

asil t

elaa

h hu

bung

an s

trukt

ural

dan

fu

ngsio

nal p

emer

inta

han

pusa

t dan

dae

rah

men

urut

Un

dang

-Und

ang

Dasa

r Neg

ara

Repu

blik

Indo

nesia

Ta

hun

1945

. 2.

5 M

enga

mal

kan

peril

aku

tole

rans

i dan

ha

rmon

i keb

erag

aman

dal

am

kehi

dupa

n be

rmas

yara

kat,

berb

angs

a,

dan

bern

egar

a In

done

sia.

3.5

Mem

aham

i sist

em h

ukum

dan

per

adila

n na

siona

l dal

am lin

gkup

NKR

I. 4.

5 M

enya

ji has

il tel

aah

siste

m h

ukum

dan

per

adila

n na

siona

l dal

am lin

gkup

NKR

I

2.6

Men

gam

alka

n ni

lai d

an b

uday

a de

mok

rasi

deng

an m

engu

tam

akan

pr

insip

mus

yawa

rah

muf

akat

dal

am

kehi

dupa

n se

hari-

hari

dala

m k

onte

ks

Nega

ra K

esat

uan

Repu

blik

Indo

nesia

(N

KRI).

3.6

Men

gana

lisis

kasu

s pe

lang

gara

n ha

k da

n pe

ngin

gkar

an k

ewaj

iban

seb

agai

wa

rga

nega

ra.

4.6

Men

yaji a

nalis

is pe

nang

anan

kas

us p

elan

ggar

an h

ak

dan

peng

ingk

aran

kew

ajib

an s

ebag

ai w

arga

neg

ara.

3.7

Men

gana

lisis

indi

kato

r anc

aman

te

rhad

ap n

egar

a da

lam

mem

bang

un

inte

gras

i nas

iona

l den

gan

bing

kai

Bhin

neka

Tung

gal I

ka.

4.7

Men

yaji h

asil a

nalis

is te

ntan

g in

dika

tor a

ncam

an

terh

adap

neg

ara

dala

m m

emba

ngun

inte

gras

i nas

iona

l de

ngan

bin

gkai

Bhi

nnek

a Tu

ngga

l Ika

.

3.8

Mem

aham

i pen

tingn

ya k

esad

aran

be

rban

gsa

dan

bern

egar

a di

lihat

dar

i ko

ntek

s se

jara

h da

n ge

opol

itik

Indo

nesia

.

4.8

Men

yaji a

nalis

is te

ntan

g pe

ntin

gnya

kes

adar

an

berb

angs

a da

n be

rneg

ara

dilih

at d

ari k

onte

ks s

ejar

ah

dan

geop

olitik

Indo

nesia

4.

9.1

Berin

tera

ksi d

enga

n te

man

dan

ora

ng la

in

berd

asar

kan

prin

sip s

alin

g m

engh

orm

ati, d

an

men

ghar

gai d

alam

keb

erag

aman

suk

u, a

gam

a, ra

s,

buda

ya, d

an g

ende

r.

Page 34: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

25

37

Sika

p Sp

iritu

al

Sika

p So

sial

Pe

nget

ahua

n Ke

tera

mpi

lan

4.9.

2 M

enya

ji ben

tuk

parti

sipas

i kew

arga

nega

raan

yan

g m

ence

rmin

kan

kom

itmen

terh

adap

keu

tuha

n na

siona

l. 2.

M

engi

dent

ifikas

i Kom

pete

nsi D

asar

(KD

) dar

i Kom

pete

nsi I

nti (

KI) a

spek

pen

geta

huan

yan

g di

nila

i rel

evan

den

gan

dim

ensi

, ind

ikat

or, d

an n

ilai,

norm

a, m

oral

da

n et

ika

berla

lu lin

tas,

kem

udia

n di

ikut

i KD

yan

g di

kem

bang

kan

dari

KI a

spek

ket

eram

pila

n, K

I sik

ap s

pirit

ual,

dan

KI s

ikap

sos

ial.

No

Aspe

k Pe

nget

ahua

n As

pek

Kete

ram

pila

n Si

kap

Spiri

tual

Si

kap

Sosi

al

1 3.

1 M

enga

nalis

is ka

sus-

kasu

s pe

lang

gara

n HA

M d

alam

rang

ka

pelin

dung

an d

an p

emaj

uan

HAM

se

suai

den

gan

nila

i-nila

i Pan

casil

a da

lam

keh

idup

an

4.1

Men

yaji k

asus

–kas

us p

elan

ggar

an

HAM

dal

am ra

ngka

per

lindu

ngan

dan

pe

maj

uan

HAM

ses

uai d

enga

n ni

lai-

nila

i Pan

casil

a da

lam

keh

idup

an

berm

asya

raka

t, be

rban

gsa,

dan

be

rneg

ara.

1.

Men

ghay

ati n

ilai-n

ilai a

jara

n ag

ama

dan

kepe

rcay

aan

dala

m k

ehid

upan

be

rmas

yara

kat.

2.

Men

ghay

ati is

i dan

mak

na p

asal

28E

da

n 29

aya

t (2)

Und

ang-

Unda

ng D

asar

Ne

gara

Rep

ublik

Indo

nesia

Tahu

n 19

45.

2.1

Men

ghay

ati n

ilai-n

ilai P

anca

sila

dala

m

kehi

dupa

n be

rmas

yara

kat,

berb

angs

a da

n be

rneg

ara.

2.

2 M

enga

mal

kan

nila

i-nila

i yan

g te

rkan

dung

dal

am P

embu

kaan

Und

ang-

Unda

ng D

asar

Neg

ara

Repu

blik

Indo

nesia

Tahu

n 19

45 d

alam

keh

idup

an

berb

angs

a da

n be

rneg

ara.

2.

3 M

engh

ayat

i nila

i-nila

i yan

g te

rkan

dung

da

lam

pas

al-p

asal

Und

ang-

Unda

ng

Dasa

r Neg

ara

Repu

blik

Indo

nesia

Ta

hun

1945

dal

am b

erba

gai a

spek

ke

hidu

pan

ideo

logi

, pol

itik, e

kono

mi,

sosia

l bud

aya,

per

taha

nan

dan

keam

anan

, ser

ta h

ukum

. 2.

4 M

enga

mal

kan

sikap

tole

rans

i ant

arum

at

bera

gam

a da

n ke

perc

ayaa

n da

lam

hi

dup

berm

asya

raka

t, be

rban

gsa,

dan

be

rneg

ara;

2.

5 M

enga

mal

kan

peril

aku

tole

rans

i dan

ha

rmon

i keb

erag

aman

dal

am

kehi

dupa

n be

rmas

yara

kat,

berb

angs

a,

dan

bern

egar

a In

done

sia;

2.6

Men

gam

alka

n ni

lai d

an b

uday

a de

mok

rasi

deng

an m

engu

tam

akan

pr

insip

mus

yawa

rah

muf

akat

dal

am

kehi

dupa

n se

hari-

hari

dala

m k

onte

ks

Nega

ra K

esat

uan

Repu

blik

Indo

nesia

(N

KRI).

3.

2 M

emah

ami p

okok

piki

ran

yang

te

rkan

dung

dal

am P

embu

kaan

Un

dang

-Und

ang

Dasa

r Neg

ara

Repu

blik

Indo

nesia

Tahu

n 19

45.

4.2

Men

yaji h

asil t

elaa

h po

kok-

poko

k pi

kiran

Pem

buka

an U

ndan

g-Un

dang

Da

sar N

egar

a Re

publ

ik In

done

sia

Tahu

n 19

45.

3.

4 M

emah

ami h

ubun

gan

stru

ktur

al

dan

fung

siona

l pem

erin

taha

n pu

sat

dan

daer

ah m

enur

ut U

ndan

g-Un

dang

Das

ar N

egar

a Re

publ

ik In

done

sia Ta

hun

1945

a.

Men

yaji h

asil t

elaa

h hu

bung

an

stru

ktur

al d

an fu

ngsio

nal

pem

erin

taha

n pu

sat d

an d

aera

h m

enur

ut U

ndan

g-Un

dang

Das

ar

Nega

ra R

epub

lik In

done

sia Ta

hun

1945

.

3.5

Mem

aham

i sist

em h

ukum

dan

pe

radi

lan

nasio

nal d

alam

lingk

up

NKRI

.

b.

Men

yaji h

asil t

elaa

h sis

tem

huk

um

dan

pera

dila

n na

siona

l dal

am

lingk

up N

KRI.

3.

6 M

enga

nalis

is ka

sus

pela

ngga

ran

hak

dan

peng

ingk

aran

kew

ajib

an

seba

gai w

arga

neg

ara

c.

Men

yaji a

nalis

is pe

nang

anan

kas

us

pela

ngga

ran

hak

dan

peng

ingk

aran

ke

wajib

an s

ebag

ai w

arga

neg

ara.

3.7

Men

gana

lisis

indi

kato

r anc

aman

te

rhad

ap n

egar

a da

lam

m

emba

ngun

inte

gras

i nas

iona

l de

ngan

bin

gkai

Bhi

nnek

a Tu

ngga

l Ik

a.

d.

Men

yaji h

asil a

nalis

is te

ntan

g in

dika

tor a

ncam

an te

rhad

ap n

egar

a da

lam

mem

bang

un in

tegr

asi

nasio

nal d

enga

n bi

ngka

i Bhi

nnek

a Tu

ngga

l Ika

.

Page 35: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

26

38

3.

Berd

asar

kan

tela

ah te

rhad

ap K

D s

ebag

aim

ana

ditu

angk

an d

alam

lang

kah

2, m

aka

KD y

ang

dapa

t diin

tegr

asik

an d

imen

si d

an in

dika

tor n

ilai,

norm

a, m

oral

da

n et

ika

berla

lu lin

tas

adal

ah s

ebag

ai b

erik

ut:

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i Di

men

si,In

dika

tor N

ilai,

Norm

a, M

oral

dan

Et

ika B

erla

lu lin

tas

1.

1.

1 M

engh

ayat

i nila

i-nila

i aja

ran

agam

a da

n ke

perc

ayaa

n da

lam

keh

idup

an

berm

asya

raka

t 1.

2 M

engh

ayat

i isi d

an m

akna

pas

al 2

8E

dan

29 a

yat (

2) U

ndan

g-Un

dang

Das

ar

Nega

ra R

epub

lik In

done

sia Ta

hun

1945

. 1.

1 M

engh

ayat

i nila

i-nila

i Pan

casil

a da

lam

ke

hidu

pan

berm

asya

raka

t, be

rban

gsa

dan

bern

egar

a.

1.2

Men

gam

alka

n ni

lai-n

ilai y

ang

terk

andu

ng d

alam

Pem

buka

an U

ndan

g-Un

dang

Das

ar N

egar

a Re

publ

ik In

done

sia Ta

hun

1945

dal

am k

ehid

upan

be

rban

gsa

dan

bern

egar

a.

1.3

Men

ghay

ati n

ilai-n

ilai y

ang

terk

andu

ng

dala

m p

asal

-pas

al U

ndan

g-Un

dang

Da

sar N

egar

a Re

publ

ik In

done

sia Ta

hun

1945

dal

am b

erba

gai a

spek

keh

idup

an

ideo

logi

, pol

itik, e

kono

mi, s

osia

l bud

aya,

pe

rtaha

nan

dan

keam

anan

, ser

ta h

ukum

1.

4 M

enga

mal

kan

sikap

tole

rans

i ant

arum

at

bera

gam

a da

n ke

perc

ayaa

n da

lam

hi

dup

berm

asya

raka

t, be

rban

gsa,

dan

be

rneg

ara.

1.

5 M

enga

mal

kan

peril

aku

tole

rans

i dan

ha

rmon

i keb

erag

aman

dal

am k

ehid

upan

be

rmas

yara

kat,

berb

angs

a, d

an

bern

egar

a In

done

sia.

3.1

Men

gana

lisis

kasu

s-ka

sus

pela

ngga

ran

HAM

dal

am ra

ngka

pel

indu

ngan

dan

pe

maj

uan

HAM

ses

uai d

enga

n ni

lai-n

ilai

Panc

asila

dal

am k

ehid

upan

4.

1 M

enya

ji kas

us–k

asus

pel

angg

aran

HAM

1.

Men

syuk

uri t

erha

dap

jam

inan

per

lindu

ngan

HAM

seb

agai

anu

gera

h da

ri Al

lah

SWT.

2.

M

engh

orm

ati p

erlin

dung

an H

AM s

ebag

ai b

entu

k sik

ap d

an p

erila

ku w

arga

ne

gara

yan

g ba

ik;

3.

Salin

g m

engh

orm

ati h

ak s

eseo

rang

ses

ame

peng

guna

jala

n.

4.

Men

gide

ntifik

asi k

asus

-kas

us p

elan

ggar

an H

AM y

ang

pern

ah te

rjadi

di

Indo

nesia

; 5.

M

enje

lask

an h

akika

t per

lindu

ngan

dan

pem

ajua

n HA

M;

6.

Men

jela

skan

ben

tuk-

bent

uk p

erlin

dung

an H

AM;

7.

Men

unju

kkan

con

toh

bent

uk p

erlin

dung

an k

esel

aman

tan

berla

lu lin

tas

seba

gai

wuju

d pe

rlind

unga

n ha

k se

tiap

warg

a ne

gara

dal

am m

engg

unak

a ja

lan

raya

8.

M

engi

dent

ifikas

i das

ar h

ukum

per

lindu

ngan

, pem

ajua

n,da

n pe

nega

kkan

HAM

di

Indo

nesia

; 9.

M

enje

lask

an u

paya

-upa

ya p

emer

inta

h da

lam

men

egak

kan

HAM

; 10

. Men

jela

skan

ben

tuk

parti

sipas

i mas

yara

kat d

alam

pem

ajua

n, p

engh

orm

atan

, da

n pe

nega

kaan

HAM

di I

ndon

esia

11

. Men

geva

luas

i per

lindu

ngan

dan

pen

egak

kan

HAM

di I

ndon

esia

. 12

. Men

erap

kan

pem

ajua

n, p

erlin

dung

an, d

an p

eneg

akka

n HA

M d

alam

ke

hidu

pan

seha

ri-ha

ri.

13. M

enun

jukk

an s

ikap

dan

peril

aku

tidak

des

krin

itif d

alam

ses

ame

peng

guna

an

jala

n se

baga

i wuj

ud p

embe

rian

kese

mpa

tan

yang

sam

a se

sma

warg

a ne

gara

14

. Men

yajia

n ha

sil te

laah

kas

us p

elan

ggar

an H

AM te

rhad

ap s

esam

e pe

nggu

naan

jala

n ra

ya.

15. M

enun

jukk

an p

erila

ku ti

dak

men

yero

bot h

ak s

esam

e pe

nggu

na ja

lan

raya

. 16

. Men

ampi

lkan

peril

aku

salin

g m

engh

orm

ati b

agi s

esam

e pe

nggu

na ja

lan

raya

. 17

. Mem

berik

an c

onto

h ke

tela

dana

n pa

da m

asya

raka

t car

a m

enge

ndar

ai

kend

araa

n be

rmot

or.

18. M

enam

pilka

n pe

rilak

u te

rtib

Selm

a pe

rjala

nan

di ja

lan

raya

19

. Men

gana

lisis

kasu

s-ka

sus

pela

ngga

ran

ber

lalu

linta

s ya

ng b

erka

itan

HAM

. 20

. Men

yajik

an h

asil a

nalis

is ka

sus-

kasu

s HA

M y

ang

pern

ah te

rjadi

di I

ndon

esia

.

1.

Huku

m:

a.

Men

aati

ram

bu-ra

mbu

lalu

linta

s b.

M

enaa

ti m

arka

jala

n la

lu lin

tas

c.

Men

aati

isyar

at p

enga

tur l

alu

linta

s d.

M

enun

jukk

an k

elen

gkap

an

peng

aman

an d

iri d

alam

ber

lalu

linta

s e.

M

enta

ati p

erat

uran

per

unda

ngan

be

rlalu

linta

s se

sui U

U RI

No.

22

Tahu

n 20

09 te

ntan

g la

lu lin

tas

dan

angk

utan

jala

n.

f. M

enaa

ti In

pres

Nom

or 4

Tah

un 2

013

tent

ang

Deka

de A

ksi K

esel

amat

an

Jala

n.

g.

Men

aati

perk

ap P

olri

nom

or 9

Ta

hun

2012

tent

ang

Sura

t Ijin

M

enge

mud

i. h.

M

enat

i per

kap

Polri

nom

or 1

0 Ta

hun

2012

tent

ang

Peng

guna

an

Jala

n se

lain

unt

uk k

egia

tan

lalu

lin

tas.

2.

So

siolo

gi:

a.

Mem

iliki s

ikap

perila

ku s

alin

g m

engh

orm

ati s

esam

a pe

nggu

na

jala

n b.

M

enam

pilka

n sik

ap p

erila

ku u

ntuk

tid

ak m

enya

lah

guna

kan

fung

si ja

lan

dan

bada

n ja

lan

untu

k ke

giat

an

sela

lin k

egia

tan

berla

lu lin

tas.

c.

m

ener

apka

n no

rma

dan

mor

al e

tika

berla

lu lin

tas

seca

ra b

aik

dan

bena

r. d.

M

enun

jukk

an s

ikap

rela

ber

korb

an

untu

k m

embe

ri ke

sem

pata

n pe

nggu

na ja

lan

lain

.

Page 36: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

27

39

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i Di

men

si,In

dika

tor N

ilai,

Norm

a, M

oral

dan

Et

ika B

erla

lu lin

tas

da

lam

rang

ka p

erlin

dung

an d

an

pem

ajua

n HA

M s

esua

i den

gan

nila

i-nila

i Pa

ncas

ila d

alam

keh

idup

an

berm

asya

raka

t, be

rban

gsa,

dan

be

rneg

ara.

e.

Mem

beri

kese

mpa

tan

bagi

pe

nyeb

eran

g ja

lan

3.

Ek

onom

i: a.

M

enun

juka

n sik

ap p

erila

ku h

emat

da

lam

per

jala

nan

b.

Mem

iliki s

ikap

perila

ku e

fekt

if da

lam

pe

rjala

nan.

c.

M

emilik

i sika

p pe

rilaku

efis

ien

dala

m

trans

porta

si.

4.

Psiko

logi

: a.

M

emilik

i sika

p pe

rilaku

lebi

h m

engu

tam

akan

rasa

am

an

b.

Mem

iliki s

ikap

perila

ku le

bih

men

guta

mak

an ra

sa n

yam

an.

c.

Men

ampi

lkan

sikap

per

ilaku

lebi

h m

engu

tam

akan

ket

ertib

an, s

esam

e pe

nggu

na ja

lan

d.

M

enam

pilka

n sik

ap p

erila

ku le

bih

men

guta

mak

an k

elan

cara

n s

esam

e pe

nggu

na ja

lan

e.

M

enam

pilka

n sik

ap p

erila

ku le

bih

men

guta

mak

an k

esel

amat

an

sesa

me

peng

guna

jala

n

5.

Politi

k:

a.

Mem

buat

kep

utus

an d

alam

m

engg

unak

an ja

lan

den

gan

mem

perh

atika

n k

epen

tinga

n ke

sela

mat

an o

rang

lain

. b.

M

elak

sana

kan

kebi

jaka

n la

lu lin

tas

berd

asar

kan

kepe

ntin

gan

umum

. c.

Ik

ut s

erta

dal

am m

enga

wasi

pela

ksan

aan

kebi

jaka

n la

lu lin

tas

seca

ra a

dil.

d.

Men

ampi

lkan

pera

n se

rta w

arga

m

asya

raka

t dal

am m

enja

ga

keam

anan

dan

kes

elam

atan

be

rsam

a da

lam

ber

lalu

linta

s.

2.

1.1 M

engh

ayat

i nila

i-nila

i aja

ran

agam

a da

n ke

perc

ayaa

n da

lam

keh

idup

an

berm

asya

raka

t. 1.

2 Men

ghay

ati is

i dan

mak

na p

asal

28E

da

n 29

aya

t (2)

Und

ang-

Unda

ng D

asar

Ne

gara

Rep

ublik

Indo

nesia

Tahu

n 19

45.

2.4

Men

gam

alka

n ni

lai-n

ilai y

ang

terk

andu

ng d

alam

Pem

buka

an U

ndan

g-Un

dang

Das

ar N

egar

a Re

publ

ik In

done

sia Ta

hun

1945

dal

am k

ehid

upan

be

rban

gsa

dan

bern

egar

a 2.

5 M

engh

ayat

i nila

i-nila

i yan

g te

rkan

dung

da

lam

pas

al-p

asal

Und

ang-

Unda

ng

Dasa

r Neg

ara

Repu

blik

Indo

nesia

Tahu

n 19

45 d

alam

ber

baga

i asp

ek k

ehid

upan

id

eolo

gi, p

olitik

, eko

nom

i, sos

ial b

uday

a,

perta

hana

n da

n ke

aman

an, s

erta

huk

um

3.1

Mem

aham

i pok

ok p

ikira

n ya

ng

terk

andu

ng d

alam

Pem

buka

an U

ndan

g-Un

dang

Das

ar N

egar

a Re

publ

ik In

done

sia Ta

hun

1945

4.

1 M

enya

ji has

il tel

aah

poko

k-po

kok

pikir

an

Pem

buka

an U

ndan

g-Un

dang

Das

ar

Nega

ra R

epub

lik In

done

sia Ta

hun

1945

1.

Men

syuk

uri k

emer

deka

an y

ang

dica

pai o

leh

Indo

nesia

seb

agai

Rah

mat

Alla

h Ya

ng M

aha

Kuas

a;

2.

Men

erim

a an

uger

ah k

emer

deka

an s

ebag

ai h

al y

ang

perlu

diis

i den

gan

pem

bang

unan

. 3.

M

enje

lask

an is

i dan

pok

ok p

ikira

n pe

mbu

kaan

UUD

194

5;

4.

Men

jela

skan

hub

unga

n

5.

Men

jela

skan

cita

-cita

dan

tuju

an n

asio

nal b

erda

sark

an P

anca

sila;

6.

M

enun

jukk

an c

onto

h up

aya

diri

men

cipta

kan

keru

kuna

n se

sam

e pe

nggu

na

jala

n ra

ya s

esua

i nila

i sila

ket

iga

Panc

asila

. 7.

M

enga

nalis

is ke

daul

atan

neg

ara

dala

m k

onte

ks n

egar

a hu

kum

; 8.

M

enta

ati p

erat

uran

ber

lalu

linta

s se

baga

i wuj

ud im

plem

enta

si ne

gara

yan

g be

rdas

ar h

ukum

. 9.

M

enje

lask

an b

entu

k pa

rtisip

asi a

ktif

dala

m p

erda

mai

an d

unia

; 10

. Men

unju

kkan

per

ilaku

ruku

n di

lingk

unga

n se

sam

e pe

nggu

na ja

lans

ebag

ai

wuju

d pi

kok

pikir

an k

e 4

UUD

Nega

ra R

epul

bik

Indo

nesia

Tah

un 1

945

11

. Men

yaji h

asil t

elaa

h po

kok-

poko

k pi

kiran

pem

buka

an U

UD N

egar

a Re

publ

ik In

done

sia T

ahun

194

5;

12. M

enya

jikan

has

il tel

aah

peril

aku

berla

lu lin

tas

yang

tida

k se

suai

den

gan

poko

k-po

kok

pikir

an y

ang

terk

andu

ng d

alam

UUD

Neg

ara

Repu

blik

Indo

nesia

Ta

hun

1945

.

4 1.

1 M

engh

ayat

i nila

i-nila

i aja

ran

agam

a da

n ke

perc

ayaa

n da

lam

keh

idup

an

berm

asya

raka

t. 2.

1 M

engh

ayat

i nila

i-nila

i Pan

casil

a da

lam

ke

hidu

pan

berm

asya

raka

t, be

rban

gsa

dan

bern

egar

a 2.

2 M

enga

mal

kan

nila

i-nila

i yan

g te

rkan

dung

dal

am P

embu

kaan

Und

ang-

1.

Men

syuk

uri h

ubun

gan

stru

ktur

al d

an fu

ngsio

nal a

ntar

a pe

mer

inta

h pu

sat d

an

pem

erin

tah

daer

ah b

erda

sark

an U

UD 1

945

2.

Men

ghar

gai h

ubun

gan

stru

ktur

al d

an fu

ngsio

nal a

ntar

a pe

mer

inta

h pu

sat d

an

pem

erin

tah

daer

ah b

erda

sark

an U

UD 1

945

3.

Men

jela

skan

oto

nom

i dae

rah

dala

m k

onte

ks n

egar

a Ke

satu

an R

epub

lik

Indo

nesia

; 4.

M

enje

lask

an k

edud

ukan

dan

per

an p

emer

inta

h da

erah

5.

M

enun

jukk

an c

onto

h hu

bung

an p

emer

inta

h pu

sat d

an d

aera

h da

lam

Page 37: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

28

40

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i Di

men

si,In

dika

tor N

ilai,

Norm

a, M

oral

dan

Et

ika B

erla

lu lin

tas

Un

dang

Das

ar N

egar

a Re

publ

ik In

done

sia Ta

hun

1945

dal

am k

ehid

upan

be

rban

gsa

dan

bern

egar

a.

3.4

Mem

aham

i hub

unga

n st

rukt

ural

dan

fu

ngsio

nal p

emer

inta

han

pusa

t dan

da

erah

men

urut

Und

ang-

Unda

ng D

asar

Ne

gara

Rep

ublik

Indo

nesia

Tahu

n 19

45

4.4

Men

yaji h

asil t

elaa

h hu

bung

an s

trukt

ural

da

n fu

ngsio

nal p

emer

inta

han

pusa

t dan

da

erah

men

urut

Und

ang-

Unda

ng D

asar

Ne

gara

Rep

ublik

Indo

nesia

Tahu

n 19

45.

mew

ujud

kan

terti

b be

rlalu

linta

s.

6.

Men

gana

lisis

hubu

ngan

stru

ktur

al d

an fu

ngsio

nal p

emer

inta

h pu

sat d

an

pem

erin

tah

daer

ah;

7.

Mem

beri

cont

oh h

ubun

gan

kerja

sam

a pe

mer

inta

h pu

sat d

an d

aera

h da

lam

m

emba

ngun

infra

stru

ktur

jala

n

8.

Mem

beri

cont

oh h

ubun

gan

pem

erin

tah

daer

ah d

enga

n p

emer

inta

h pu

sat

terk

ait d

enga

n ra

mbu

-ram

bu la

lu lin

tas.

9.

M

enya

ji has

il tel

aah

hubu

ngan

stru

ktur

al d

an fu

ngsio

nal p

emer

inta

han

pusa

t da

n da

erah

men

urut

Und

ang-

Unda

ng D

asar

Neg

ara

Repu

blik

Indo

nesia

Ta

hun

1945

. 10

. Men

gana

lisis

kasu

s-ka

sus

pela

ngar

an la

lu lin

tas

yang

mel

ibat

kan

apar

at a

tau

peja

bat p

emer

inta

h pu

sat d

an a

tau

daer

ah.

11. M

enya

jikan

has

il tel

aah

hubu

ngan

stru

ktur

al d

an fu

ngsio

nal p

emer

inta

h pu

sat

dan

pem

erin

tah

daer

ah d

alam

pen

cipta

an k

eter

tiban

kes

elam

atan

kel

anca

ran

dan

keam

anan

ber

lalu

linta

s.

NI

LAI A

CUAN

PEN

DIDI

KAN

LALU

LIN

TAS

DISI

PLIN

: tat

a te

rtib,

ket

aata

n (k

epat

uhan

) pa

da p

erat

uran

, tep

at w

aktu

, ter

tib,

dan

kons

isten

. TA

NGG

UNG

JAW

AB: k

eada

an w

ajib

m

enan

ggun

g se

gala

ses

uatu

nya

(kal

au te

rjadi

apa

-apa

bol

eh d

itunt

ut,

dipe

rsal

ahka

n, d

iper

kara

kan,

dsb

. M

isaln

ya b

eran

i dan

sia

p m

ener

ima

resik

o, a

man

ah, t

idak

men

gela

k, d

an

berb

uat y

ang

terb

aik)

, hak

fung

si m

ener

ima

pem

beba

nan

seba

gai

akib

at s

ikap

piha

k se

ndiri

ata

u pi

hak

lain

, mel

aksa

naka

n da

n m

enye

lesa

ikan

tuga

s de

ngan

su

nggu

h-su

nggu

h.

ADIL

: sam

a be

rat,

tidak

ber

at s

ebel

ah, t

idak

m

emih

ak /t

idak

pilih

kas

ih,

berp

ihak

/ber

pega

ng k

epad

a ke

bena

ran,

sep

atut

nya,

tida

k se

wena

ng-w

enan

g, s

eim

bang

, ne

tral, o

bjek

tif da

n pr

opor

siona

l. KO

MIT

MEN

: Per

janj

ian,

ket

erika

tan

untu

k m

elak

ukan

ses

uatu

(yan

g te

lah

dise

paka

ti), k

ontra

k.

KONS

EKUE

N: S

esua

i den

gan

apa

yang

di

kata

kan/

dipe

rbua

t, be

rwat

ak

tegu

h, ti

dak

men

yimpa

ng d

ari a

pa

yang

sud

ah d

iput

uska

n.

SPO

RTIF

: ber

sifat

kes

atria

, juj

ur, t

egak

(te

tap

pend

irian

, tet

ap m

emeg

ang

kead

ilan)

. PE

DULI

: men

gind

ahka

n, m

empe

rhat

ikan

(em

pati)

, men

ghira

ukan

, men

olon

g,

tole

ran,

set

ia k

awan

, mem

bela

,

5 1.

1 M

engh

ayat

i nila

i-nila

i aja

ran

agam

a da

n ke

perc

ayaa

n da

lam

keh

idup

an

berm

asya

raka

t. 1.

2 M

engh

ayat

i isi d

an m

akna

pas

al 2

8E

dan

29 a

yat (

2) U

ndan

g-Un

dang

Das

ar

Nega

ra R

epub

lik In

done

sia Ta

hun

1945

2.

1 M

engh

ayat

i nila

i-nila

i Pan

casil

a da

lam

ke

hidu

pan

berm

asya

raka

t, be

rban

gsa

dan

bern

egar

a 3.

4 M

emah

ami s

istem

huk

um d

an p

erad

ilan

nasio

nal d

alam

lingk

up N

KRI..

4.

4 M

enya

ji has

il tel

aah

siste

m h

ukum

dan

pe

radi

lan

nasio

nal d

alam

lingk

up N

KRI.

1.

Men

syuk

uri s

istem

huk

um d

an p

erad

ilan

nasio

nal d

idas

ari la

ndas

an

Ketu

hana

n Ya

ng M

aha

Esa.

2.

M

enaa

ti pe

ratu

ran

huku

m y

ang

berla

ku d

i mas

yara

kat

3.

Men

jela

skan

hub

unga

n hu

kum

, kea

dila

n da

n ke

terti

ban;

4.

M

enun

jukk

an c

onto

h ba

gi p

elan

ggar

ber

lalu

linta

s di

kena

i san

ksi s

esua

i de

nan

siste

m h

ukum

yan

g be

rlalu

. 5.

M

enje

lask

an s

istem

huk

um d

an p

erad

ilan

nasio

nal

6.

Men

gide

ntifik

ai 1

0 co

ntoh

-con

toh

sank

si te

rhad

ap p

elan

ggar

an U

U No

mor

22

Tahu

n 20

09.

7.

Men

jela

skan

per

anan

per

anan

lem

baga

per

adila

n 8.

M

enga

nalis

s ka

sus

mac

am-m

acam

pel

angg

aran

yan

g di

laku

kan

peng

guna

ja

lan

dan

sank

si ya

ng h

arus

dite

rima

berd

asar

kan

UU N

o. 2

2 Ta

hun

2009

. 9.

M

enun

jukk

an c

onto

h pe

nega

kkan

huk

um b

erla

lu lin

tas

seca

ra a

dil d

an

tera

nspa

ran.

10

. Men

unju

kkan

con

toh

car

a pe

nega

kan

UU

No. 2

2 Ta

hun

2009

sec

ara

tega

s te

rhad

ap p

elan

ggar

anny

a.

11. M

elap

orka

n k

epad

a pi

hak

kepo

lisia

n ap

abla

men

geta

hui t

erja

di k

ecel

akaa

n la

lu lin

tas.

12

. Men

yaji h

asil t

elaa

h sis

tem

huk

um d

an p

erad

ilan

dala

m lin

gkup

NKR

I. 6

1.1

Men

ghay

ati n

ilai-n

ilai a

jara

n ag

ama

dan

kepe

rcay

aan

dala

m k

ehid

upan

be

rmas

yara

kat.

1.

Men

syuk

uri k

ebeb

asan

seb

agai

sal

ah s

atu

bent

uk a

nuge

rah

yang

dib

erika

n Tu

han

YME;

2.

M

enya

dari

siste

m d

emok

rasi

di In

dons

ia a

dala

h be

bas

teta

pi b

erta

nggu

ng

Page 38: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

29

41

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i Di

men

si,In

dika

tor N

ilai,

Norm

a, M

oral

dan

Et

ika B

erla

lu lin

tas

1.

2 M

engh

ayat

i isi d

an m

akna

pas

al 2

8E

dan

29 a

yat (

2) U

ndan

g-Un

dang

Das

ar

Nega

ra R

epub

lik In

done

sia Ta

hun

1945

2.

4 M

enga

mal

kan

nila

i dan

bud

aya

dem

okra

si de

ngan

men

guta

mak

an

prin

sip m

usya

wara

h m

ufak

at d

alam

ke

hidu

pan

seha

ri-ha

ri da

lam

kon

teks

Ne

gara

Kes

atua

n Re

publ

ik In

done

sia

(NKR

I).

2.4

Men

gana

lisis

kasu

s pe

lang

gara

n ha

k da

n pe

ngin

gkar

an k

ewaj

iban

seb

agai

wa

rga

nega

ra

3.4

Men

yaji a

nalis

is pe

nang

anan

kas

us

pela

ngga

ran

hak

dan

peng

ingk

aran

ke

wajib

an s

ebag

ai w

arga

neg

ara.

jawa

b;

3.

Men

jela

skan

hak

ikat w

arga

neg

ara

dala

m s

istem

dem

okra

si;

4.

Men

gind

entif

ikasi

hak-

hak

warg

a ne

gara

dal

am s

istem

dem

okra

si be

rdas

arka

n UU

D 19

45;

5.

Men

gana

lisis

hak

-hak

war

ga n

egar

a In

doen

sia y

ang

dija

min

per

lindu

ngan

nya

oleh

UU

No. 2

2 Ta

hu 2

009.

6.

M

enga

nalsi

si ke

wajib

an w

arga

neg

aa In

done

sia y

ang

dwaj

ibka

n un

tuk

dila

ksan

akan

men

urut

UU

No. 2

2 Ta

hun

2009

. 7.

M

enga

nalis

is ka

sus

pela

ngga

ran

hak-

hak

dan

peng

ingk

aran

kew

ajib

an w

arga

ne

gara

dar

i ber

baga

i sum

ber;

8.

Men

yaji h

asil a

nalis

is ka

sus

pela

ngga

ran

hak-

hak

dan

peng

ingk

aran

ke

wajib

an w

arga

neg

ara

dari

berb

agai

sum

ber

9.

Men

yajik

an h

asil t

elaa

h ka

sus

pela

ngga

ran

hak

berla

lu lin

tas

men

urut

UU

No.2

2 Ta

hun

2009

. 10

. Men

yajik

an h

asil t

elaa

h te

rhad

ap k

asus

pel

ngga

ran

kewa

jiban

war

ga n

egar

a te

rhad

ap U

U No

. 22

Tahu

n 20

09.

mem

aham

i, m

engh

arga

i, da

n m

empe

rlaku

kan

oran

g la

in s

ebai

k-ba

iknya

. BI

JAKS

ANA:

sel

alu

men

ggun

akan

aka

l bu

diny

a (p

enga

lam

an d

an

peng

etah

uann

ya),

arif,

taja

m p

ikira

n,

pand

ai d

an h

ati-h

ati (

cerm

at, t

eliti,

ds

b.)

IKHL

AS:b

ersih

hat

i, tul

us h

ati.

HEM

AT: b

erha

ti-ha

ti da

lam

mem

bela

njak

an

uang

, tid

ak b

oros

, cer

mat

. BE

RANI

: mem

puny

ai h

ati y

ang

man

tap

dan

rasa

per

caya

diri

yan

g be

sar d

alam

m

engh

adap

i bah

aya,

kes

ulita

n, d

sb.

(Tid

ak ta

kut,

gent

ar, k

ecut

) dan

pa

ntan

g m

undu

r.

KESE

TARA

AN: k

esej

ajar

an, s

ama

tingk

atan

/ ked

uduk

an, s

eban

ding

, se

pada

n, s

eim

bang

. KE

BERS

AMAA

N: h

al b

ersa

ma,

sep

erti

rasa

pe

rsau

dara

an/k

ekel

uarg

aan,

se

nasib

sep

enan

ggun

gan,

dan

m

eras

a m

enja

di s

atu

kesa

tuan

(in

tegr

itas)

,

7 1.

1 M

engh

ayat

i nila

i-nila

i aja

ran

agam

a da

n ke

perc

ayaa

n da

lam

keh

idup

an

berm

asya

raka

t. 1.

2 M

engh

ayat

i isi d

an m

akna

pas

al 2

8E

dan

29 a

yat (

2) U

ndan

g-Un

dang

Das

ar

Nega

ra R

epub

lik In

done

sia T

ahun

194

5.

2.1

Men

ghay

ati n

ilai-n

ilai P

anca

sila

dala

m

kehi

dupa

n be

rmas

yara

kat,

berb

angs

a da

n be

rneg

ara

3.4

Men

gana

lisis

indi

kato

r anc

aman

te

rhad

ap n

egar

a da

lam

mem

bang

un

inte

gras

i nas

iona

l den

gan

bing

kai

Bhin

neka

Tung

gal I

ka

4.4

Men

yaji h

asil a

nalis

is te

ntan

g in

dika

tor

anca

man

terh

adap

neg

ara

dala

m

mem

bang

un in

tegr

asi n

asio

nal d

enga

n bi

ngka

i Bhi

nnek

a Tu

ngga

l Ika

1.

Men

syuk

uri k

eber

agam

an b

angs

a In

done

sia s

ebag

ai a

nuge

rah

dari

Tuha

n YM

E;

2.

Men

ghor

mat

i keb

erag

aman

ban

gsa

Indo

nesia

dal

am ra

ngka

men

jaga

ke

utuh

an N

KRI;

3.

Men

jela

skan

upa

ya-u

paya

yan

g di

laku

kan

dala

m m

emup

uk k

omitm

en

pers

atua

n da

n ke

bera

gam

an;

4.

Men

jela

skan

pen

tingn

ya in

tegr

asi n

asio

nal d

alam

bin

gkai

Bhi

nnek

a Tu

ngga

k Ik

a.

5.

Men

gana

lisis

indi

kato

r anc

aman

terh

adap

neg

ara

dala

m m

emba

ngun

in

tegr

asi n

asio

nal d

alam

bin

gkai

NKR

I. 6.

M

enje

lask

an p

entin

gnya

kes

adar

an w

arga

neg

ara

untu

k be

la n

egar

a;

7.

Men

gide

ntifik

asi b

erba

baga

i anc

aman

yan

g da

pat m

emba

haya

kan

kese

lam

atan

ber

lalu

linta

s da

lam

bin

gkai

Bhi

nnek

a Tu

ngga

l Ika

. 8.

M

engi

dent

ifikas

i ber

baga

i con

toh

ham

bata

n da

lam

ber

lalu

linta

s al

am

kera

ngka

Bhi

nnek

a Tu

ngga

l Ika

. 9.

M

enje

lask

an u

paya

-upa

ya u

ntuk

mem

bang

un k

esad

aran

war

ga n

egar

a un

tuk

mel

akuk

an b

ela

nega

ra d

alam

ber

baga

i bid

ang

kehi

dupa

n.

10. M

enje

lask

an b

entu

k-be

ntuk

pem

bela

an te

rhad

ap n

egar

a;

11. M

embe

rikan

con

toh

ben

tuk

bela

neg

ara

di b

idan

g la

lu lin

tas.

12

. Men

geva

luas

i upa

ya-u

paya

pem

bela

an te

rhad

ap n

egar

a;

13. M

enga

nalis

is ka

sus

peng

ingk

aran

bel

a ne

gara

di b

idan

g la

lu lin

tas.

Page 39: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

30

42

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i Di

men

si,In

dika

tor N

ilai,

Norm

a, M

oral

dan

Et

ika B

erla

lu lin

tas

14

. Men

desk

ripsik

an fu

ngsi

jala

n ra

ya s

ebag

ai u

paya

men

gem

bang

kan

inte

gras

i na

siona

l dal

am b

ingk

ai N

KRI.

15. M

enya

ji has

il ana

lisis

indi

kato

r anc

aman

terh

adap

neg

ara

dala

m m

emba

ngun

in

tegr

asi n

asio

nal d

alam

bin

gkai

NKR

I.

Page 40: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

31

35

BA

B IV

MO

DEL

PENG

INTE

GRA

SIAN

PE

NDID

IKAN

LAL

U LI

NTAS

KE

DALA

M M

ATA

PELA

JARA

N

PEND

IDIK

AN P

ANCA

SILA

DAN

KEW

ARG

ANEG

ARAA

N (P

PKn)

KE

LAS

X

A.

Peng

inte

gras

ian

Nila

i, No

rma,

Mor

al d

an E

tika

Berla

lu L

inta

s da

lam

Pen

gem

bang

an M

ater

i Pem

bela

jara

n

Kom

pete

nsi I

nti:

1.

M

engh

arga

i dan

men

ghay

ati a

jara

n ag

ama

yang

dia

nutn

ya

2.

Men

ghar

gai d

an m

engh

ayat

i per

ilaku

juju

r, di

siplin

, ta

nggu

ngja

wab,

ped

uli (

tole

rans

i, go

tong

roy

ong)

, sa

ntun

, pe

rcay

a di

ri, d

alam

ber

inte

raks

i sec

ara

efek

tif

deng

an lin

gkun

gan

sosia

l dan

ala

m d

alam

jang

kaua

n pe

rgau

lan

dan

kebe

rada

anny

a 3.

M

emah

ami d

an m

ener

apka

n pe

nget

ahua

n (fa

ktua

l, ko

nsep

tual

, da

n pr

osed

ural

) be

rdas

arka

n ra

sa in

gin

tahu

nya

tent

ang

ilmu

peng

etah

uan,

tek

nolo

gi,

seni

, bu

daya

terk

ait f

enom

ena

dan

keja

dian

tam

pak

mat

a

4.

Men

gola

h, m

enya

ji, da

n m

enal

ar d

alam

rana

h ko

nkre

t (m

engg

unak

an, m

engu

rai,

mer

angk

ai, m

emod

ifikas

i, da

n m

embu

at) d

an ra

nah

abst

rak

(men

ulis,

mem

baca

, m

engh

itung

, men

ggam

bar,

dan

men

gara

ng) s

esua

i den

gan

yang

dip

elaj

ari d

i sek

olah

dan

sum

ber l

ain

yang

sam

a da

lam

sud

ut p

anda

ng/te

ori

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n 1

1.1 M

engh

ayat

i nil

ai-nil

ai aja

ran

agam

a da

n ke

perc

ayaa

n da

lam

kehid

upan

be

rmas

yara

-ka

t 1.

2 Men

ghay

ati

isi d

an m

akna

pa

sal 2

8E

dan

29 a

yat

(2) U

ndan

g-

1. M

ensy

ukur

i te

rhad

ap ja

mina

n pe

rlindu

ngan

HAM

se

baga

i anu

gera

h da

ri Al

lah S

WT.

2.

Men

ghor

mat

i pe

rlindu

ngan

HAM

se

baga

i ben

tuk

sikap

dan

per

ilaku

wa

rga

nega

ra

yang

baik

; 3.

Sali

ng

men

ghor

mat

i hak

se

seor

ang

1. B

entu

k per

lindu

ngan

HA

M se

baga

i ben

tuk

sikap

dan

per

ilaku

wa

rga

nega

ra ya

ng

baik;

2.

Sali

ng m

engh

orm

ati

hak s

eseo

rang

se

sam

e pe

nggu

na

jalan

.

3. K

asus

-kas

us

pelan

ggar

an H

AM

yang

per

nah

terja

di di

Indo

nesia

; 4.

Hak

ikat p

erlin

dung

an

1. P

olitik

: a.

Mem

buat

ke

bijak

an

didas

arka

n pa

da

kepe

nting

an

umum

/ber

sam

a (a

dil)

b. M

elaks

anak

an

kebij

akan

dida

sari

sikap

men

junjun

g tin

ggi k

eben

aran

(ju

jur, b

eran

i).

c. M

elaks

anak

an

peng

awas

an

Rasa

syuk

ur a

tas s

egala

karu

nia ya

ng d

iberik

an o

leh T

uhan

Yan

g M

aha

Esa

bahw

a Ne

gara

Rep

ublik

Indo

nesia

yan

g be

rdas

arka

n pa

da P

anca

sila

dan

UUD

Nega

ra R

epub

lik In

done

sia Ta

hun

1945

telah

mem

beri

jamina

n da

n pe

rlindu

naga

n te

rhad

ap h

ak a

sasi

man

usia

Indo

nesia

. Seb

agai

anug

erah

Tuh

an,

mak

a ke

wajib

an ki

ta a

dalah

men

ghor

mat

i dan

men

ghar

gai h

ak a

sasi

man

usia

diman

apun

kita

ber

ada,

term

asuk

hak

sesa

me

peng

guna

jalan

(keb

ersa

maa

n)

1. K

asus

Peln

ggar

an H

AM

Bany

ak ka

sus p

elang

gara

n ha

k asa

si m

anus

ia ya

ng d

iseba

bkan

kare

na

man

usia

lebih

men

gede

pan-

kan

hak d

ari p

ada

kewa

jiban

asa

sinya

, pad

a ha

l ke

duan

ya h

arus

seim

bang

. Beg

itu ju

ga d

alam

kehid

upan

ber

lalu

linta

s, se

tap

peng

guna

jalan

, tida

k bole

h m

enun

tut h

akny

a sa

ja, tt

api ju

ga h

arus

inga

t bah

wa

hak y

ang

ditun

tut it

u jug

a m

enjad

i hak

ora

ng la

in. O

leh ka

rena

itu se

sam

e pe

nggu

na ja

lan ju

ga h

arus

mem

perh

atika

n ke

selam

atan

ora

ng la

in (ta

nggu

ng

jawab

dan

kepe

dulia

n

Page 41: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

32

36

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n Un

dang

Da

sar N

egar

a Re

publi

k In

done

sia

Tahu

n 19

45.

2.1 M

engh

ayat

i nil

ai-nil

ai Pa

ncas

ila

dalam

ke

hidup

an

berm

asya

raka

t, be

rban

gsa

& be

rneg

ara.

2.

2 Men

gam

alkan

nil

ai-nil

ai ya

ng

terk

andu

ng

dalam

Pe

mbu

kaan

Un

dang

-Un

dang

Da

sar N

egar

a Re

publi

k In

done

sia

Tahu

n 19

45

dalam

ke

hidup

an

berb

angs

a &

bern

egar

a.

2.3 M

engh

ayat

i nil

ai-nil

ai ya

ng

terk

andu

ng

dalam

pas

al-pa

sal

Unda

ng-

Unda

ng

Dasa

r Neg

ara

Repu

blik

Indo

nesia

sesa

me

peng

guna

jal

an.

4.

Men

giden

tifika

si ka

sus-

kasu

s pe

langg

aran

HAM

ya

ng p

erna

h te

rjadi

di In

done

sia;

5. M

enjel

aska

n ha

kikat

pe

rlindu

ngan

dan

pe

maju

an H

AM;

6. M

enjel

aska

n be

ntuk

-ben

tuk

perlin

dung

an

HAM

; 7.

Men

unjuk

kan

cont

oh b

entu

k pe

rlindu

ngan

ke

selam

anta

n be

rlalu

linta

s se

baga

i wuju

d pe

rlindu

ngan

hak

se

tiap

warg

a ne

gara

dala

m

men

ggun

aka

jalan

ra

ya

8. M

engid

entifi

kasi

dasa

r huk

um

perlin

dung

an,

pem

ajuan

,dan

pe

nega

kkan

HAM

di

Indo

nesia

; 9.

Men

jelas

kan

upay

a-up

aya

pem

erint

ah d

alam

m

eneg

akka

n HA

M;

dan

pem

ajuan

HAM

; 5.

Ben

tuk-

bent

uk

perlin

dung

an H

AM;

6. C

onto

h be

ntuk

pe

rlindu

ngan

ke

selam

anta

n be

rlalu

linta

s seb

agai

wujud

pe

rlindu

ngan

hak

se

tiap

warg

a ne

gara

da

lam m

engg

unak

a jal

an ra

ya

7. D

asar

huk

um

perlin

dung

an,

pem

ajuan

,dan

pe

nega

kkan

HAM

di

Indo

nesia

; 8.

Upa

ya-u

paya

pe

mer

intah

dala

m

men

egak

kan

HAM

; 9.

Ben

tuk p

artis

ipasi

mas

yara

kat d

alam

pe

maju

an,

peng

horm

atan

, dan

pe

nega

kaan

HAM

di

Indo

nesia

10

. Per

lindu

ngan

dan

pe

nega

kkan

HAM

di

Indo

nesia

. 11

. Pen

erap

an

pem

ajuan

, pe

rlindu

ngan

, dan

pe

nega

kkan

HAM

da

lam ke

hidup

an

seha

ri-ha

ri.

12. S

ikap

dan

perila

ku

tidak

des

krini

tif da

lam

sesa

me

peng

guna

an

jalan

seba

gai w

ujud

kebij

akan

seca

ra

tidak

teba

ng p

ilih

(adil

, ber

ani).

d.

Mela

ksan

akan

m

usya

wara

h da

lam

men

yeles

aikan

m

asala

h (k

eber

sam

aan)

2.

Sos

iolog

i: a.

Men

epat

i janji

(ta

nggu

ng ja

wab)

b.

Tida

k disk

rimina

tif da

lam m

embe

rikan

lay

anan

(adil

). c.

Tida

k nep

otism

e (a

dil, m

andir

i).

d. T

idak k

olusi

(jujur

, m

andir

i).

e. M

elaks

anak

an

kerja

sam

a ta

npa

meli

hat p

erbe

daan

ag

ama,

sosia

l, dan

ek

onom

i (k

eset

araa

n).

f. M

embu

nyika

n ra

dio, T

V, ta

pe

deng

an

sewa

jarny

a (b

ijaks

ana)

. g.

Ber

parti

sipas

i m

enjag

a ke

aman

an

lingk

unga

n (p

eduli

). h.

Mela

kuka

n do

nor

dara

h (Ik

hlas)

. 3.

Eko

nom

i:

2. H

akika

t Hak

Asa

si M

anus

ia

Man

usia

adala

h m

akhlu

k yan

g dic

iptak

an o

leh T

uhan

Yan

g M

aha

Esa

deng

an se

gala

kese

mpu

rnaa

nya.

Sala

h sa

tu ke

sem

purn

aan

yang

dibe

rikan

Tu

han

Yang

Mah

a Es

a ke

pada

man

usia

adala

h “a

kal d

an p

ikira

n” ya

ng

mem

beda

kann

ya d

enga

n m

akhlu

k lain

. Seja

k dici

ptak

an d

an d

ilahir

kan

man

usia

telah

dian

uger

ahi h

ak-h

ak ya

ng m

eleka

t pad

a dir

inya

dan

haru

s diho

rmat

i oleh

m

anus

ia ya

ng la

innya

. Hak

ters

ebut

dise

but ju

ga d

enga

n ha

k asa

si m

anus

ia (H

AM)..

Hak a

sasi

man

usia

adala

h ha

k das

ar a

tau

hak p

okok

yang

mele

kat p

ada

diri m

anus

ia se

jak m

anus

ia dic

iptak

an se

baga

i anu

gera

h Tu

han

Yang

Mah

a Es

a.

Hak y

ang

dimilik

i set

iap o

rang

tent

unya

tidak

dap

at d

ilaks

anak

an se

beba

s-be

basn

ya, k

aren

a ia

berh

adap

an la

ngsu

ng d

an h

arus

men

ghor

mat

i hak

yang

dim

iliki o

rang

lain.

Set

iap o

rang

mem

puny

ai ha

k unt

uk m

engg

unak

an ja

lan,

men

gend

arai

kend

araa

n, m

elewa

ti jala

n, n

amun

pen

ggun

aan

jalan

tida

k bole

h

seba

rang

an, k

aren

a ak

an m

engg

angg

u ha

k ora

ng la

in. C

onto

h m

engg

unak

an

jalan

unt

uk ke

giata

n so

sial, h

ajata

n, p

asar

tum

pah.

Oleh

kare

na itu

ada

atu

ran-

atur

an ya

ng m

enga

tur t

ata

cara

pen

ggun

aan

jalan

(nila

i kea

dilan

).

Hak a

sasi

man

usia

terd

iri at

as d

ua h

ak ya

ng p

aling

fund

amen

tal, y

aitu

hak

pers

amaa

n da

n ha

k keb

ebas

an. T

anpa

ada

nya

kedu

a ha

k ini

mak

a ak

an sa

ngat

su

lit un

tuk m

eneg

akka

n ha

k asa

si lai

nnya

. Ha

k per

sam

aan,

arti

nya

setia

p wa

rga

nega

ra m

emilik

i per

sam

aan

yang

sam

a da

lam m

engg

unak

an ja

lan,

men

ggun

akan

tem

pat p

arke

r, pe

rsam

aan

mem

pero

leh p

erlin

dnga

n da

n ke

salam

atan

ber

lalu

linta

s. Be

gitu

juga

setia

p wa

rga

nega

ra b

ebas

m

engg

unak

an ja

lan d

iman

a sa

ja be

rada

, tet

api ti

dak b

ebas

tak t

erba

tas,

kare

ena

pada

prin

sipny

a or

ang

lain

juga

mem

iliki k

ebeb

asan

itu. O

leh ka

rena

itu h

arus

sa

ling

men

ghor

mat

i dan

diho

rmat

i dala

m p

ener

apan

hak

kesa

maa

n da

n ke

beba

san

ters

ebut

. Pe

ngak

uan

terh

adap

hak

asa

si m

anus

ia pa

da h

akika

tnya

mer

upak

an

peng

harg

aan

terh

adap

sega

la po

tens

i dan

har

ga d

iri m

anus

ia m

enur

ut

kodr

atny

a. W

alaup

un d

emiki

an, k

ita tid

ak b

oleh

lupa

bahw

a ha

kikat

ters

ebut

tid

ak h

anya

men

gund

ang

hak u

ntuk

men

ikmat

i keh

idupa

n se

cara

kodr

ati. S

ebab

da

lam h

akika

t kod

rati i

tupu

n te

rkan

dung

kewa

jiban

pad

a dir

i man

usia

ters

ebut

. Tu

han

mem

berik

an se

jumlah

hak

das

ar ta

di de

ngan

kewa

jiban

mem

bina

dan

men

yem

purn

akan

nya

Hak

sifa

tnya

sang

at m

enda

sar b

agi h

idup

dan

kehid

upan

man

usia

dan

mer

upak

an h

ak ko

drat

i yan

g tid

ak b

isa te

rlepa

s dar

i dan

dala

m ke

hidup

an

man

usia.

Siap

apun

ora

ngny

a m

engg

unak

an h

akny

a itu

har

us d

ihorm

ati,

dihar

gai. O

leh ka

rena

itu si

apap

un p

engg

una

jalan

, kita

har

us sa

ling

men

ghor

mat

i, dan

men

ghar

gai, y

ang

pada

hak

ikatn

ya itu

mer

upak

an ke

wajib

an

Page 42: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

33

37

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n Ta

hun

1945

da

lam

berb

agai

aspe

k ke

hidup

an

ideolo

gi,

politi

k, ek

onom

i, so

sial

buda

ya,

perta

hana

n &

keam

anan

, se

rta h

ukum

2.

4 Men

gam

alkan

sik

ap to

leran

si an

taru

mat

be

raga

ma

dan

kepe

rcay

aan

dalam

hidu

p be

rmas

yara

kat,

berb

angs

a,

& be

rneg

ara.

2.

5 Men

gam

alkan

pe

rilaku

to

leran

si da

n ha

rmon

i ke

bera

gam

an

dalam

ke

hidup

an

berm

asya

raka

t, be

rban

gsa,

&

bern

egar

a In

done

sia.

3.1 M

enga

nalis

is ka

sus-

kasu

s pe

langg

aran

HA

M d

alam

10. M

enjel

aska

n be

ntuk

par

tisipa

si m

asya

raka

t dala

m

pem

ajuan

, pe

ngho

rmat

an,

dan

pene

gaka

an

HAM

di In

done

sia

11. M

enge

valua

si pe

rlindu

ngan

dan

pe

nega

kkan

HAM

di

Indo

nesia

. 12

. Men

erap

kan

pem

ajuan

, pe

rlindu

ngan

, dan

pe

nega

kkan

HAM

da

lam ke

hidup

an

seha

ri-ha

ri.

13. M

enun

jukka

n sik

ap d

an p

erila

ku

tidak

des

krini

tif da

lam se

sam

e pe

nggu

naan

jalan

se

baga

i wuju

d pe

mbe

rian

kese

mpa

tan

yang

sa

ma

sesm

a wa

rga

nega

ra

14. M

enya

jian

hasil

te

laah

kasu

s pe

langg

aran

HAM

te

rhad

ap se

sam

e pe

nggu

naan

jalan

ra

ya.

15. M

enun

jukka

n pe

rilaku

tidak

m

enye

robo

t hak

se

sam

e pe

nggu

na

jalan

raya

.

pem

beria

n ke

sem

pata

n ya

ng

sam

a se

sma

warg

a ne

gara

13

. Saji

an h

asil t

elaah

ka

sus p

elang

gara

n HA

M te

rhad

ap

sesa

me

peng

guna

an

jalan

raya

. 14

. Per

ilaku

tidak

m

enye

robo

t hak

se

sam

e pe

nggu

na

jalan

raya

. 15

. Per

ilaku

salin

g m

engh

orm

ati b

agi

sesa

me

peng

guna

jal

an ra

ya.

16. C

onto

h ke

telad

anan

pa

da m

asya

raka

t ca

ra m

enge

ndar

ai ke

ndar

aan

berm

otor

. 17

. Per

ilaku

terti

b Se

lma

perja

lanan

di ja

lan

raya

18

. Kas

us-k

asus

pe

langg

aran

ber

lalu

linta

s yan

g be

rkait

an

HAM

. 19

. Saji

an h

asil a

nalis

is ka

sus-

kasu

s HAM

ya

ng p

erna

h te

rjadi

di In

done

sia.

a. M

elaku

kan

pers

ainga

n se

cara

se

hat (

tang

gung

jaw

ab, ju

jur, k

erja

kera

s).

b. T

idak m

enyu

ap

(jujur

, disi

plin)

. c.

Tida

k bor

os d

alam

m

engg

unak

an

sum

ber d

aya

/ene

rgi, d

an d

ana

(sed

erha

na,

tang

gung

jawa

b)

d. T

idak m

elaku

kan

peny

impa

ngan

alo

kasi

dan

distri

busi

(jujur

, pe

duli d

an

tang

gung

jawa

b).

4. H

ukum

: a.

Tida

k mela

kuka

n pe

ngge

lapan

da

na, p

ajak,

bara

ng, d

an

seba

gainy

a (ju

jur,

tang

gung

jawa

b).

b. T

idak m

elaku

kan

pem

alsua

n do

kum

en, s

urat

, ta

nda

tang

an, d

an

seba

gainy

a (ju

jur,

tang

gung

jawa

b).

c. Ti

dak m

elaku

kan

penc

urian

dan

a,

bara

ng, w

aktu

, uk

uran

yang

m

erug

ikan

pihak

lai

n, d

an

pada

diri

man

usia.

Men

gapa

kita

salin

g m

engh

orm

ati d

an m

engh

arga

i, ing

at

bahw

a ha

k pad

a dir

i ses

eora

ng, ju

ga m

erup

akan

hak

ora

ng la

in. (n

ilai

kese

tara

an)

Prof

. Mr.

Koen

tjoro

Poe

rbap

rano

to, d

alam

buk

u Si

stem

Pem

erint

ahan

In

done

sia (2

012)

kara

ngan

Tru

bus R

ahar

dians

yah

yang

men

jelas

kan

hak a

sasi

man

usia

adala

h ha

k yan

g be

rsifa

t asa

si, a

rtiny

a ha

k-ha

k yan

g dim

iliki m

anus

ia m

enur

ut ko

drat

nya

yang

tidak

dap

at d

ipisa

hkan

dar

i hak

ikatn

ya se

hingg

a sif

atny

a su

ci.

Men

urut

Und

ang-

Unda

ng R

epub

lik In

done

sia N

omor

39

Tahu

n 19

99 te

ntan

g Ha

k Asa

si M

anus

ia Pa

sal 1

men

yebu

tkan

bahw

a “H

ak A

sasi

Man

usia

(HAM

) ad

alah

sepe

rang

kat h

ak ya

ng m

eleka

t pad

a m

anus

ia se

baga

i mak

hluk T

uhan

ya

ng M

aha

Esa

dan

mer

upak

an a

nuge

rah-

Nya

yang

waji

b dih

orm

ati, d

ijunju

ng

tingg

i, dan

dilin

dung

i oleh

neg

ara,

huk

um, p

emer

intah

dan

setia

p or

ang

dem

i ke

horm

atan

serta

per

lindu

ngan

har

kat d

an m

arta

bat m

anus

ia”.

Dem

ikian

juga

pad

a pr

insipn

ya ke

tika

sesa

me

peng

enda

raan

kend

araa

n,

pejal

an k

enda

raan

pem

bawa

bar

ang,

salin

g m

engh

orm

ati d

an m

engh

arga

i, se

bena

rnya

pen

ghor

mat

an te

rhad

ap m

arta

bat m

anus

ia itu

send

iri.

Berd

asar

kan

rum

usan

-rum

usan

hak

asa

si m

anus

ia te

rseb

ut d

i ata

s, da

pat

disim

pulka

n ba

hwa

HAM

mer

upak

an h

ak ya

ng m

eleka

t pad

a dir

i man

usia

yang

be

rsifa

t kod

rati d

an fu

ndam

enta

l seb

agai

suat

u an

uger

ah T

uhan

Yan

g M

aha

Esa

yang

har

us d

ihorm

ati, d

ijaga

, dan

dilin

dung

i oleh

setia

p ind

ividu

, mas

yara

kat,

atau

neg

ara.

De

ngan

dem

ikian

, hak

ikat p

engh

orm

atan

dan

per

lindu

ngan

terh

adap

HAM

ial

ah m

enjag

a ke

selam

atan

eks

isten

si m

anus

ia se

cara

utu

h m

elalui

aks

i ke

seim

bang

an.

Men

jaga

kese

lamat

an b

erlal

u lin

tas m

erup

akan

bag

ian d

ari

hakik

at p

engh

orm

atan

dan

per

lindu

ngan

dar

i pad

a ha

k asa

si m

anus

ia. (n

ilai

tang

gung

jawa

ba, n

ilai k

eber

sam

aan)

Kes

eimba

ngan

nya

adala

h an

tara

hak

dan

ke

wajib

an se

rta ke

seim

bang

an a

ntar

a ke

pent

ingan

per

seor

anga

n de

ngan

ke

pent

ingan

um

um. U

paya

men

ghor

mat

i, meli

ndun

gi, d

an m

enjun

jung

tingg

i HA

M m

enjad

i kew

ajiba

n da

n ta

nggu

ng ja

wab

bers

ama

anta

ra in

dividu

, pe

mer

intah

(apa

ratu

r pem

erint

ahan

baik

sipil

mau

pun

milit

er),

dan

nega

ra.

Setia

p ind

ividu

mem

iliki k

ewaji

ban

men

ghom

rati,

men

junjun

g tin

ggi d

an

meli

ndun

gi H

AM se

sam

e pe

nggu

na ja

lan. I

ngat

kece

lakaa

n dia

wali k

esala

han

man

usia

(hum

an e

rror).

Aga

r tida

k ter

jadi k

ecela

kaan

mak

a kit

a ha

rus s

aling

m

engh

orm

ati d

an m

enun

junjun

g tin

ggi s

esam

e pe

nggu

naan

jalan

. Be

bera

pa ci

ri po

kok h

akika

t HAM

ber

dasa

rkan

beb

erap

a ru

mus

an H

AM d

i at

as, y

aitu

seba

gai b

eriku

t.

(a). H

AM tid

ak p

erlu

diber

ikan,

dim

inta,

dibe

li, at

aupu

n diw

arisi

. HAM

ada

lah

Page 43: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

34

38

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n ra

ngka

pe

lindu

ngan

&

pem

ajuan

HA

M se

suai

deng

an n

ilai-

nilai

Panc

asila

da

lam

kehid

upan

1.

1 M

enya

ji ka

sus–

kasu

s pe

langg

aran

HA

M d

alam

ra

ngka

pe

rlindu

ngan

&

pem

ajuan

HA

M se

suai

deng

an n

ilai-

nilai

Panc

asila

da

lam

kehid

upan

be

rmas

yara

kat,

berb

angs

a,

& be

rneg

ara.

16. M

enam

pilka

n pe

rilaku

salin

g m

engh

orm

ati b

agi

sesa

me

peng

guna

jal

an ra

ya.

17. M

embe

rikan

co

ntoh

ke

telad

anan

pad

a m

asya

raka

t car

a m

enge

ndar

ai ke

ndar

aan

berm

otor

. 18

. Men

ampil

kan

perila

ku te

rtib

Selm

a pe

rjalan

an

di jal

an ra

ya

19. M

enga

nalis

is ka

sus-

kasu

s pe

langg

aran

be

rlalu

linta

s yan

g be

rkait

an H

AM.

20. M

enya

jikan

has

il an

alisis

kasu

s-ka

sus H

AM ya

ng

pern

ah te

rjadi

di In

done

sia.

seba

gainy

a (ju

jur,

tang

gung

jawa

b,

disipl

in).

d. T

idak m

elaku

kan

penip

uan

terh

adap

pih

ak la

in (ju

jur,

tang

gung

jawa

b).

e. T

idak m

elaku

kan

pers

ekon

gkola

n da

lam m

embu

at

putu

san

(tang

gung

jaw

ab).

f. Ti

dak m

elaku

kan

peru

saka

n ba

rang

/ f

asilit

as ja

lan m

ilik

nega

ra (t

angg

ung

jawab

, ped

uli).

g. T

idak m

embe

rikan

at

au m

ener

ima

grat

ifikas

i (s

eder

hana

, jujur

). h.

Tida

k m

enya

lahi/m

elang

gar a

tura

n (d

isipli

n,

tang

gung

jawa

b).

i. M

elaks

anak

an

kepu

tusa

n de

ngan

pe

nuh

tang

gung

jaw

ab (k

omitm

en).

Nilai

Acu

an A

ntiko

rups

i KE

SETA

RAAN

: ke

sejaj

aran

, sam

a tin

gkat

an/

kedu

duka

n,

seba

nding

, se

pada

n, se

imba

ng.

bagia

n da

ri m

anus

ia se

cara

oto

mat

is.

(b) H

AM b

erlak

u un

tuk s

emua

ora

ng ta

npa

meli

hat je

nis ke

lamin,

ras,

agam

a,

etnis

, poli

tik, a

tau

asal-

usul

sosia

l dan

ban

gsa.

(c).

HAM

tidak

bole

h dil

angg

ar. T

idak s

eora

ng p

un m

empu

nyai

hak u

ntuk

mem

bata

si at

au

mela

ngga

r hak

ora

ng la

in. H

ak a

sasi

man

usia

di In

done

sia tid

ak b

isa

men

ggun

akan

hak i

tu se

beba

s-be

basn

ya, k

aren

a pa

da p

rinsip

nya

hak

kebe

basa

n itu

juga

di m

iliki o

rang

lain.

Oleh

kare

na itu

pen

ggun

aan

jalan

tid

ak se

beba

s-be

basn

ya tid

ak m

engik

uti a

tura

n ya

ng a

da. A

turn

lalu

linta

s dic

iptak

an u

ntuk

terc

iptny

a ke

terti

ban,

kelan

cara

n, ke

man

an d

an

kese

lamat

an d

alam

ber

lalu

linta

s. Se

hingg

a ba

gi pe

langg

ar a

tura

n te

rseb

ut

bera

rti tid

ak m

engh

arga

i dan

men

gaku

i hak

ora

ng la

in. O

leh ka

rena

itu ki

ta

haru

s mem

perh

atika

n ke

selam

atan

dan

keam

anan

ora

ng la

in.(n

ilai

kepe

dulia

n)

3.

Upay

a Pe

maju

an H

ak A

sasi

Man

usia

di In

done

sia.

Upa

ya p

emaju

an d

an p

erlin

dung

an h

ak a

sasi

man

usia

di In

done

sia d

enga

n dia

turn

ya h

ak a

sasi

man

usia

dalam

kete

ntua

n pe

ratu

ran

peru

ndan

gan-

unda

ngan

di

Indo

nesia

. Tuju

an tid

ak la

in ad

alah

setia

p ha

k per

sam

aan

dan

hak k

ebeb

asan

did

asar

kan

pada

kete

ntua

n hu

kum

, kep

astia

n hu

kum

dan

kead

ilan

sosia

l. De

ngan

dem

ikian

tidak

aka

n be

rlaku

huk

um ri

mba

. Oleh

kare

na itu

hak

asa

si m

anus

ia di

dalam

UUD

Neg

ara

Repu

blik I

ndoe

nsia

Tahu

n 19

45, K

etet

apan

M

PR, U

U, P

P, P

erpr

es, P

erat

uran

Men

teri

dsb.

Pa

da m

asa

pem

erint

ahan

pad

a ta

hun

1998

mem

berik

an d

ampa

k yan

g sa

ngat

bes

ar p

ada

pem

ajuan

dan

per

lindu

ngan

HAM

di In

done

sia. M

isalny

a da

lam U

UD N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

pad

a pa

sal 2

7 ay

at (1

) m

enya

taka

n h

ak a

tas p

ersa

maa

n ke

dudu

kan

dalam

huk

um d

an p

emer

intah

an,

Berd

asar

kan

pasa

l ters

ebut

setia

p or

ang

mela

ngga

ran

pasa

l 27

UU N

o. 2

2 Ta

hun

2009

aka

n dik

enai

sank

si. (N

ilai ta

nggu

ng ja

wab,

nila

i kea

dilan

) Se

mua

re

gulas

i unt

uk m

elind

ungi

hak a

sasi

man

usia.

Dem

ikian

juga

den

gan

dikelu

arka

n UU

No.

22

Tahu

n 20

09 b

ertu

juan

juga

untu

k meli

ndun

gi da

n m

eneg

akka

n se

cara

hu

kum

pela

ngga

ran.

Sala

h sa

tu tu

juan

dikelu

arka

n UU

Lalu

linta

s dan

ang

kuta

n jal

an a

dalah

terw

ujudn

ya p

eneg

akan

huk

um d

an ke

pasti

an h

ukum

bagi

mas

yara

kat.

Tujua

n te

rseb

ut tid

ak la

in jug

a un

tuk m

eneg

akka

n ha

k-ha

k dan

ke

wajib

an p

ara

peng

guna

jalan

. 4.

Da

sar H

ukum

Pen

egak

an H

AM d

i Indo

nesia

. Pe

ngat

uran

HAM

dala

m ke

tata

nega

raan

Rep

ublik

Indo

nesia

terd

apat

dala

m

peru

ndan

g-un

dang

an ya

ng d

ijadik

an a

cuan

nor

mat

if dala

m p

emaju

an d

an

perlin

dung

an H

AM. D

alam

per

unda

ng-u

ndan

gan

Repu

blik I

ndon

esia

palin

g tid

ak

Page 44: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

35

39

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n KE

BERS

AMAA

N: h

al be

rsam

a, se

perti

ra

sa p

ersa

udar

aan/

ke

kelua

rgaa

n,

sena

sib

sepe

nang

gung

an,

dan

mer

asa

men

jadi

satu

kesa

tuan

(in

tegr

itas)

, KO

MIT

MEN

: Per

janjia

n,

kete

rikat

an u

ntuk

m

elaku

kan

sesu

atu

(yan

g te

lah

disep

akat

i), ko

ntra

k.

KONS

EKUE

N: S

esua

i de

ngan

apa

yang

dik

atak

an/d

iperb

uat,

berw

atak

tegu

h,

tidak

men

yimpa

ng

dari

apa

yang

suda

h dip

utus

kan

KEPE

MIL

IKAN

: per

ihal

kepe

milik

an

HEM

AT: b

erha

ti-ha

ti da

lam

mem

belan

jakan

ua

ng, t

idak b

oros

, ce

rmat

. BI

JAKS

ANA:

selal

u m

engg

unak

an a

kal

budin

ya

(pen

galam

an d

an

peng

etah

uann

ya),

arif,

tajam

piki

ran,

pa

ndai

dan

hati-

hati

(cer

mat

, teli

ti, ds

b.)

IKHL

AS: b

ersih

hat

i, tulu

s ha

ti.

terd

apat

em

pat b

entu

k huk

um te

rtulis

yang

men

yata

kan

tent

ang

HAM

. Per

tam

a,

dalam

Und

ang-

unda

ng D

asar

Neg

ara

Repu

blik I

ndon

esia

Tahu

n 19

45. K

edua

, da

lam ke

teta

pan

MPR

(TAP

MPR

). Ke

tiga,

dala

m U

ndan

g-Un

dang

. Kee

mpa

t, da

lam p

erat

uran

pela

ksan

aan

peru

ndan

g-un

dang

an se

perti

Per

atur

an

Pem

erint

ah, K

eput

usan

Pre

siden

, dan

per

atur

an p

elaks

anaa

n lai

nnya

. 1)

Pen

gatu

ran

HAM

dala

m K

onsti

tusi

Nega

ra

Jam

inan

perlin

dung

an a

tas h

ak a

sasi

man

usia

yang

terd

apat

dala

m U

ndan

g Un

dang

Das

ar Ta

hun

1945

, di a

ntar

anya

ada

lah se

baga

i ber

ikut.

a.

Hak

ata

s per

sam

aan

kedu

duka

n da

lam h

ukum

dan

pem

erint

ahan

, Pas

al 27

Aya

t (1)

Be

rdas

arka

n pa

sal te

rseb

ut, m

aka

tidak

ada

pen

gecu

alian

(lek

spes

ialis)

ba

gi pe

lngga

r huk

um, t

erm

asuk

pela

ngga

r huk

um b

erlal

u lin

tas.

b.

Hak

ata

s pek

erjaa

n da

n pe

nghid

upan

yang

laya

k, Pa

sal 2

7 Aya

t (2)

c.

Hak b

erse

rikat

dan

ber

kum

pul, m

enge

luark

an p

ikira

n de

ngan

lisan

dan

tu

lisan

, Pas

al 28

d.

Hak

mem

eluk d

an b

eriba

dah

sesu

ai de

ngan

ajar

an a

gam

a, P

asal

29 A

yat

(2)

e. H

ak d

alam

usa

ha p

embe

laan

nega

ra, P

asal

30

f. Ha

k men

dapa

t pen

gajar

an, P

asal

31

g. H

ak m

enikm

ati d

an m

enge

mba

ngka

n ke

buda

yaan

nas

ional

dan

daer

ah,

Pasa

l 32

h. H

ak d

i bida

ng p

erek

onom

i, Pas

al 33

La

lu Lin

tas d

an A

ngku

tan

Jalan

dise

lengg

arak

an d

enga

n tu

juan:

unt

uk

men

doro

ng p

erek

onom

ian n

asion

al, m

emaju

kan

kese

jahte

raan

um

um.

i. Ha

k fak

ir m

iskin

dan

anak

terla

ntar

dipe

lihar

a ole

h ne

gara

, Pas

al 34

2)

Und

ang

Unda

ng D

asar

(UUD

) Neg

ara

Repu

blik I

ndon

esia

Tahu

n 19

45

Jam

inan

atas

pen

gaku

an d

an p

erlin

dung

an h

ak a

sasi

man

usia

men

urut

UUD

Ne

gara

Rep

ublik

Indo

nesia

Tahu

n 19

45, d

i ant

aran

ya a

dalah

seba

gai b

eriku

t. a.

Hak

unt

uk h

idup

dan

mem

perta

hank

an h

idup

dan

kehid

upan

nya,

Pas

al 28

A B

erda

sark

an p

asal

ini se

tiap

peng

guna

jalan

ber

hak u

ntuk

hidu

p da

n m

empe

rtaha

nkan

kehid

upan

nya.

Apa

bila

peng

enda

ra ke

ndar

aan

deng

an

seng

aja m

enab

rak o

rang

lain,

bisa

jadi

mela

ngga

ran

hak a

sasi

man

usia.

(nila

i kea

dilan

, nila

i tang

gung

jawa

b)

b. H

ak u

ntuk

mem

bent

uk ke

luarg

a da

n m

elanju

tkan

ketu

runa

n m

elalui

pe

rkaw

inan

yang

sah,

Pas

al 28

B A

yat (

1)

c. Ha

k ana

k unt

uk ke

langs

unga

n hid

up, t

umbu

h, d

an b

erke

mba

ng se

rta h

ak

atas

per

lindu

ngan

dar

i kek

eras

an d

an d

iskrim

inasi,

Pas

al 28

B A

yat (

2)

d. H

ak u

ntuk

men

gem

bang

kan

diri m

elalui

pem

enuh

an ke

butu

han

dasa

r,

Page 45: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

36

40

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n BE

RBAG

I: m

emba

gi se

suat

u be

rsam

a,

mem

bagi

diri, s

aling

m

embe

ri pe

ngala

man

. RA

JIN: s

uka

beke

rja

(bela

jar d

sb.),

teku

n,

sung

guh2

bek

erja,

se

lalu

beru

saha

gia

t, te

rus m

ener

us.

SPOR

TIF:

ber

sifat

ke

satri

a, ju

jur, t

egak

(te

tap

pend

irian,

te

tap

mem

egan

g ke

adila

n).

TANG

GUNG

JAW

AB:

kead

aan

wajib

m

enan

ggun

g se

gala

sesu

atun

ya (k

alau

terja

di ap

a-ap

a bo

leh d

itunt

ut,

diper

salah

kan,

dip

erka

raka

n, d

sb.

Misa

lnya

bera

ni da

n sia

p m

ener

ima

resik

o, a

man

ah,

tidak

men

gelak

, dan

be

rbua

t yan

g te

rbaik

), ha

k fun

gsi

men

erim

a pe

mbe

bana

n se

baga

i akib

at si

kap

pihak

send

iri at

au

pihak

lain,

m

elaks

anak

an d

an

men

yeles

aikan

tu

gas d

enga

n su

nggu

h-su

nggu

h.

Pasa

l 28

C Ay

at(1

) e.

Hak

unt

uk m

enda

patka

n pe

ndidi

kan

dan

mem

pero

leh m

anfa

at d

ari il

mu

peng

etah

uan

dan

tekn

ologi,

seni,

dan

bud

aya,

Pas

al 28

C A

yat (

1).

Pem

anta

uan

aurs

lalu

linta

s den

gan

traffic

cent

er b

erm

anfa

at b

agi

mas

yara

kat y

ang

mau

meli

ntas

jalan

ters

ebut

, seh

ingga

bila

terja

di

kem

acet

an d

apat

mem

ilih a

ltern

ative

jalan

lain.

(nila

i kem

ndair

ian)

f. Ha

k unt

uk m

enga

jukan

diri

dalam

mem

perju

angk

an h

akny

a se

cara

ko

lektif,

Pas

al 28

C A

yat (

2)

g. H

ak a

tas p

enga

kuan

, jam

inan

perlin

dung

an d

an ke

pasti

an h

ukum

yang

ad

il dan

per

lakua

n ya

ng sa

ma

di de

pan

huku

m, P

asal

28 D

Aya

t (1)

Se

tiap

warg

a ne

gara

har

us m

enda

pat p

erlin

dung

an h

ukum

, nam

un b

egi

pelan

ggar

terh

adap

UU

No. 2

2 Ta

hun

2009

juga

har

us m

enda

pat s

anks

i ta

npa

mem

anda

ng st

atus

ata

upun

jaba

tan

sese

oran

g. (n

ilai k

eadil

an)

1) H

ak u

ntuk

bek

erja

dan

men

dapa

t imba

lan se

rta p

erlak

uan

yang

adil

dan

lay

ak d

alam

hub

unga

n ke

rja, P

asal

28 D

Aya

t (3)

h.

Hak

unt

uk m

empe

roleh

kese

mpa

tan

yang

sam

a da

lam p

emer

intah

an,

Pasa

l 28

D Ay

at (3

) i.

Hak a

tas s

tatu

s kew

arga

nega

raan

, Pas

al 28

D A

yat (

4)

2) P

enga

tura

n HA

M d

alam

Ket

etap

an M

PR

Peng

atur

an H

AM d

alam

kete

tapa

n M

PR d

apat

dilih

at d

alam

TAP

MPR

No

mor

XVI

I Tah

un 1

998

tent

ang

Pelak

sana

an d

an S

ikap

Bang

sa In

done

sia

Terh

adap

HAM

dan

Piag

am H

AM N

asion

al.

Setia

p or

ang

berh

ak m

engg

unak

an ja

lan, m

aka

salah

satu

tujua

n dis

eleng

gara

nakn

lalu

linta

s dan

ang

kuta

n jal

an u

ntuk

terw

ujudn

ya e

tika

berla

lu lin

tas d

an b

uday

a ba

ngsa

, sep

erti s

opan

dala

m b

erlal

u lin

tas,

sant

u be

rlalu

linta

s, dis

iplin

dalam

ber

lalu

linta

s, ta

nggu

ng ja

wab

dalam

m

enge

ndar

ai ke

ndar

aan

berm

otor

. (nil

ai dis

iplin,

tang

gung

jawa

b, a

dil)

3) P

enga

tura

n HA

M d

alam

Und

ang-

Unda

ng

Berik

ut in

i beb

erap

a at

uran

yang

ber

kiata

n de

ngan

hak

asa

si m

anus

ia da

lam

unda

ng-u

ndan

g an

tara

lai:

a. U

U No

mor

5 Ta

hun

1998

tent

ang

Ratifi

kasi

Konv

ensi

Anti P

enyik

saan

, Pe

rlaku

an a

tau

Peng

huku

man

Yan

g Ke

jam, T

idak M

anus

iawi d

an

Mer

enda

hkan

Mar

taba

t b.

UU

Nom

or 9

Tahu

n 19

98 te

ntan

g Ke

beba

san

Men

yata

kan

Pend

apat

c.

UU N

omor

11 Ta

hun

1998

tent

ang A

man

dem

en te

rhad

ap U

U No

mor

25

Tahu

n 19

97 te

ntan

g Hu

bung

an P

erbu

ruha

n d.

UU

Nom

or 8

Tahu

n 19

99 te

ntan

g Pe

rlindu

ngan

Kon

sum

en

e. U

U No

mor

19

Tahu

n 19

99 te

ntan

g Ra

tifika

si Ko

nven

si IL

O No

mor

105

Page 46: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

37

41

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n DI

SIPL

IN: t

ata

terti

b,

keta

atan

(k

epat

uhan

) pad

a pe

ratu

ran,

tepa

t wa

ktu, t

ertib

, dan

ko

nsist

en.

JUJU

R: lu

rus h

ati, t

idak

cura

ng, t

ulus,

dapa

t dip

erca

ya, b

erka

ta

dan

berti

ndak

ben

ar,

men

gung

kapk

an

sesu

atu

sesu

ai de

ngan

keny

ataa

n (ti

dak b

erbo

hong

), da

n pu

nya

niat y

ang

lurus

terh

adap

se

tiap

tinda

kan.

SE

DERH

ANA:

ber

saha

ja,

sikap

dan

per

ilaku

ya

ng tid

ak

berle

bihan

, tida

k ba

nyak

seluk

-be

lukny

a, tid

ak

bany

ak p

ernik

, lug

as, a

pa a

dany

a,

hem

at, s

esua

i ke

butu

han,

dan

re

ndah

hat

i. KE

RJA

KERA

S: ke

giata

n m

elaku

kan

sesu

atu

deng

an su

nggu

h-su

nggu

h, p

anta

ng

men

yera

h/ule

t dan

se

man

gat d

alam

be

rusa

ha.

MAN

DIRI

: dala

m ke

adaa

n da

pat b

erdir

i sen

diri,

tidak

ber

gant

ung

tent

ang

Peng

hapu

san

Peke

rja se

cara

Pak

sa

f. UU

Nom

or 2

0 Ta

hun

1999

tent

ang

Ratifi

kasi

Konv

ensi

ILO

Nom

or 1

38

tent

ang

Usia

Mini

mum

Bag

i Pek

erja

g. U

U No

mor

21

Tahu

n 19

99 te

ntan

g Ra

tifika

si Ko

nven

si IL

O No

mor

11

tent

ang

Disk

rimina

si da

lam P

eker

jaan

h. U

U No

mor

26

Tahu

n 19

99 te

ntan

g Pe

ncab

utan

UU

Nom

or 11

Tahu

n 19

63

tent

ang

Tind

ak P

idana

Sub

vers

i i.

UU N

omor

29

Tahu

n 19

99 te

ntan

g Ra

tifika

si Ko

nven

si Pe

ngha

pusa

n Se

gala

Bent

uk D

iskrim

inasi.

j.

UU N

omor

39

Tahu

n 19

99 te

ntan

g Ha

k Asa

si M

anus

ia.

k. UU

Nom

or 2

6 Ta

hun

2000

tent

ang

Peng

adila

n HA

M

Berd

asar

kan

UU N

o. 2

9 Ta

hun

1999

men

ghap

us se

gala

bent

uk

desk

rimina

si. N

amun

keny

ataa

n pe

rlaku

kan

yang

khus

us b

agi p

ara

peng

guna

M

otor

Ged

e (m

oge)

di ja

lan ra

ya, s

ering

kita

lihat

dan

kita

tont

on. B

ahka

n dik

awal

Polis

i Lalu

Lint

as a

khirn

ya ke

ndar

aan

lain

ming

gir, b

erhe

nti. A

paka

h ha

l itu

term

asuk

ben

tuk d

eskr

imina

si? Te

ntu

tidak

. Kar

ena

dalam

UU

No. 2

2 Ta

hun

2009

pas

al 1

34 m

enya

taka

n “P

engg

una

Jalan

yang

mem

pero

leh h

ak u

tam

a un

tuk d

idahu

lukan

sesu

ai de

ngan

uru

tan

berik

ut:

konv

oi da

n/at

au K

enda

raan

unt

uk ke

pent

ingan

terte

ntu

men

urut

per

timba

ngan

pe

tuga

s Kep

olisia

n Ne

gara

Rep

ublik

Indo

nesia

Se

lanjut

nya

Pasa

l135

“Ken

dara

an ya

ng m

enda

pat h

ak u

tam

a se

baga

i-man

a dim

aksu

d da

lam P

asal

134

haru

s dika

wal o

leh p

etug

as K

epoli

sian

Nega

ra

Repu

blik I

ndon

esia

dan/

atau

men

ggun

akan

isya

rat la

mpu

mer

ah a

tau

biru

dan

buny

i sire

ne.”

Kese

luruh

an ke

tent

uan

peru

ndan

g-un

dang

an d

i ata

s mer

upak

an p

intu

pem

buka

ba

gi str

ateg

i sela

njutn

ya, y

aitu

taha

p pe

nata

an a

tura

n se

cara

kons

isten

(rule

co

nsist

ent b

ehav

iour).

Pad

a ta

hap

ini d

iupay

akan

mula

i tum

buh

kesa

dara

n te

rhad

ap p

engh

orm

atan

dan

pen

egak

an H

AM, b

aik d

i kala

ngan

apa

rat

pem

erint

ah m

aupu

n m

asya

raka

t kar

ena

HAM

mer

upak

an ke

butu

han

dasa

r m

anus

ia ya

ng p

erlu

diper

juang

kan,

diho

rmat

i, dan

dilin

dung

i oleh

setia

p m

anus

ia.

Berd

asar

kan

UU N

o. 3

9 Ta

hun

Tahu

n 19

99 in

i,tida

k sat

u or

ang

mer

ampa

s ha

k asa

si m

anus

ia, te

rmas

uk h

ak m

engg

unak

an ja

lan, h

ak m

empe

roleh

pe

rlindu

ngan

di ja

lan, h

ak m

empe

roleh

kead

ilan,

hak

per

sam

aan

perla

kuka

n di

depa

n, h

ukum

, dan

hak

kebe

basa

n da

lam m

engg

unak

an ja

lan.

4) U

paya

Pem

erint

ah M

eneg

akka

n HA

M.

Unda

ng- U

ndan

g Da

sar N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

, khu

susn

ya

Page 47: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

38

42

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n de

ngan

ora

ng la

in,

perc

aya

pada

ke

mam

puan

diri

send

iri, m

ampu

m

enga

tur d

irinya

se

ndiri,

dan

m

enga

mbil

inisi

atif.

ADIL

: sam

a be

rat,

tidak

be

rat s

ebela

h, tid

ak

mem

ihak /

tidak

pilih

ka

sih,

berp

ihak/b

erpe

gang

ke

pada

kebe

nara

n,

sepa

tutn

ya, t

idak

sewe

nang

-wen

ang,

se

imba

ng, n

etra

l, ob

jektif

dan

prop

orsio

nal.

BERA

NI: m

empu

nyai

hati

yang

man

tap

dan

rasa

per

caya

diri

yang

bes

ar d

alam

m

engh

adap

i ba

haya

, kes

ulita

n,

dsb.

(Tida

k tak

ut,

gent

ar, k

ecut

) dan

pa

ntan

g m

undu

r.

PEDU

LI: m

engin

dahk

an,

mem

perh

atika

n (e

mpa

ti),

men

ghira

ukan

, m

enolo

ng, t

olera

n,

setia

kawa

n,

mem

bela,

m

emah

ami,

men

ghar

gai, d

an

mem

perla

kuka

n or

ang

lain

seba

ik-

Pasa

l 28

I Aya

t (4)

men

egas

kan

bahw

a “p

erlin

dung

an, p

emaju

an, p

eneg

akka

n,

dan

pem

enuh

an h

ak a

sasi

man

usia

adala

h ta

nggu

ng ja

wab

Nega

ra, t

erut

ama

pem

erint

ah”.

Guna

men

jabar

kan

Unda

ng-U

ndan

g Da

sar N

egar

a Re

publi

k In

done

sia Ta

hun

1945

mak

a dib

entu

klah

lemba

ga p

erlin

dung

an H

AM se

perti

Ko

mna

s HAM

, Kom

isi N

asion

al An

ti Kek

eras

an te

rhad

ap P

erem

puan

, Per

adila

n HA

M, d

an le

mba

ga p

erlin

dung

an H

AM la

innya

. Upa

ya p

emer

intah

men

egak

kan

hak a

sasi

man

usia,

dap

at d

i tem

puh

mela

lui ja

lur re

pres

iv da

n pr

even

tive.

Pe

naga

kan

HAM

seca

ra re

pres

if, ar

tinya

siap

apun

yang

mela

ngga

r hak

har

us

diam

bil tin

daka

n te

gas s

esua

i den

gan

huku

m ya

ng b

erlak

u. A

pabil

a se

seor

ang

yang

seda

ng m

enge

ndar

ai ke

ndar

aan

berm

otor

di ja

lan d

an m

enab

rak o

rang

lai

n de

ngan

sen

gaja,

mak

a da

pat d

ikata

gorik

an p

elang

gara

n ha

k asa

si m

anus

ia.

Kare

na se

tiap

oran

g m

empu

nyai

hak h

idup

dan

kehid

upan

. (nil

ai ke

adila

n)

2 1.

1 M

engh

ayat

i pe

rilaku

be

riman

dan

be

rtaqw

a ke

pada

Tuh

an

YME

dan

bera

khlak

m

ulia

dalam

ke

hidup

an d

i lin

gkun

gan

perg

aulan

an

tar b

angs

a

2.4

Men

ghar

gai

sikap

toler

ansi

dan

harm

oni

kebe

raga

man

da

lam

kehid

upan

be

rmas

yara

-ka

t, be

rban

gsa,

da

n be

rneg

ara

Indo

nesia

2.

6 M

engh

ayat

i se

man

gat d

an

13. M

ensy

ukur

i ke

mer

deka

an

yang

dica

pai o

leh

Indo

nesia

seba

gai

Rahm

at A

llah

Yang

Mah

a Ku

asa;

14

. Men

erim

a an

uger

ah

kem

erde

kaan

se

baga

i hal

yang

pe

rlu d

iisi d

enga

n pe

mba

ngun

an.

15. M

enjel

aska

n isi

da

n po

kok p

ikira

n pe

mbu

kaan

UUD

19

45;

16. M

enjel

aska

n hu

bung

an

prok

lomas

i de

ngan

pe

mbu

kaan

UUD

Ne

gara

Rep

ublik

In

done

sia T

ahun

19

45

17. M

enjel

aska

n cit

a-

1. I

si da

n po

kok p

ikira

n pe

mbu

kaan

UUD

19

45;

2. H

ubun

gan

prok

lomas

i den

gan

pem

buka

an U

UD

Nega

ra R

epub

lik

Indo

nesia

Tah

un

1945

3.

Cita

-cita

dan

tujua

n na

siona

l ber

dasa

rkan

Pa

ncas

ila;

4. C

onto

h up

aya

diri

men

cipta

kan

keru

kuna

n se

sam

e pe

nggu

na ja

lan ra

ya

sesu

ai nil

ai sil

a ke

tiga

Panc

asila

. 5.

Ked

aulat

an n

egar

a da

lam ko

ntek

s ne

gara

huk

um;

6. T

aat p

erat

uran

be

rlalu

linta

s seb

agai

wujud

imple

men

tasi

nega

ra ya

ng

berd

asar

huk

um.

Prok

lamas

i kem

erde

kaan

Indo

nesia

men

gand

ung

arti s

ebag

ai be

rikut

. 1.

Lah

irnya

Neg

ara

Kesa

tuan

Rep

ublik

Indo

nesia

. 2.

Pun

cak p

erjua

ngan

per

gera

kan

kem

erde

kaan

Indo

nesia

. 3.

Titik

tolak

pela

ksan

aan

Aman

at P

ende

ritaa

n Ra

kyat

. 4.

Lah

irnya

tata

huk

um In

done

sia.

Deng

an P

rokla

mas

i Kem

erde

kaan

Indo

nesia

, lahir

nya

tata

huk

um ya

ng

men

gatu

r neg

ara

yang

mer

deka

, ter

mas

uk p

erat

uran

per

unda

ng-u

ndan

gan

yang

m

enga

tur t

enta

ng L

alu L

intas

dan

ang

kuta

n jal

an.

Tata

huk

um ya

ng b

erlak

u dij

adika

n pe

dom

an b

agi m

asya

raka

t unt

uk

berp

erila

ku d

alam

kehid

upan

ber

mas

yara

kat,

beba

ngsa

dan

ber

nega

ra. D

enga

n be

rped

oman

pad

a hu

kum

ber

laku,

aka

n te

rcipt

a m

asya

raka

t yan

g te

rtib,

am

an,

dam

ai, d

an se

jahte

ra.

Dem

ikian

juga

UU

Nom

or 2

2 Ta

hun

2009

pas

al 3

men

yata

kan

bahw

a La

lu lin

tas d

an a

ngku

tan

jalan

dise

lengg

arak

an u

ntuk

terw

ujudn

ya p

elaya

nan

Lalu

Linta

s dan

Ang

kuta

n Ja

lan ya

ng a

man

, sela

mat

, ter

tib, la

ncar

, dan

terp

adu

deng

an m

oda

angk

utan

lain

untu

k men

doro

ng p

erek

onom

ian n

asion

al,

mem

ajuka

n ke

sejah

tera

an u

mum

, mem

per-k

ukuh

per

satu

an d

an ke

satu

an

bang

sa, s

erta

mam

pu m

enjun

jung

tingg

i mar

taba

t ban

gsa;

Un

dang

Das

ar N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

yang

term

uat d

alam

Be

rita

Repu

blik I

ndon

esia

Tahu

n II

Nom

or 7

, dije

laska

n leb

ih lan

jut b

ahwa

Pe

mbu

kaan

Und

ang-

Unda

ng D

asar

Neg

ara

Repu

blik I

ndon

esia

Tahu

n 19

45

men

gand

ung

Poko

k-po

kok p

ikira

n ya

ng d

ijelm

akan

dan

diko

ngkr

itisas

ikan

dalam

pa

sal-p

asal

Unda

ng-U

ndan

g Da

sar N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

. Ad

a 4

(em

pat)

poko

k piki

ran

yang

terk

andu

ng d

alam

Pem

buka

an U

ndan

g-Un

dang

Das

ar N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

ada

lah se

baga

i ber

ikut.

1. P

okok

piki

ran

perta

ma:

“Neg

ara

meli

ndun

gi se

gena

p ba

ngsa

Indo

nesia

dan

Page 48: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

39

43

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n ko

mitm

en

pers

atua

n da

n ke

satu

an

nasio

nal

dalam

m

engis

i dan

m

empe

rtaha

nka

n NK

RI

3.2 M

emah

ami

poko

k-po

kok

pikira

n ya

ng

terk

andu

ng

dalam

Pe

mbu

kaan

Un

dang

-Un

dang

Da

sar N

egar

a Re

publi

k In

done

sia

Tahu

n 19

45

4.2

Men

yaji h

asil

telaa

h po

kok-

poko

k piki

ran

yang

te

rkan

dung

da

lam

Pem

buka

an

Unda

ng

Dasa

r Neg

ara

Repu

blik

Indo

nesia

Ta

hun

1945

.

cita

dan

tujua

n na

siona

l be

rdas

arka

n Pa

ncas

ila;

18. M

enun

jukka

n co

ntoh

upa

ya d

iri m

encip

taka

n ke

ruku

nan

sesa

me

peng

guna

jal

an ra

ya se

suai

nilai

sila

ketig

a Pa

ncas

ila.

19. M

enga

nalis

is ke

daula

tan

nega

ra

dalam

kont

eks

nega

ra h

ukum

; 20

. Men

taat

i per

atur

an

berla

lu lin

tas

seba

gai w

ujud

imple

men

tasi

nega

ra ya

ng

berd

asar

huk

um.

21. M

enjel

aska

n be

ntuk

par

tisipa

si ak

tif da

lam

perd

amaia

n du

nia;

22. M

enun

jukka

n pe

rilaku

ruku

n dil

ingku

ngan

se

sam

e pe

nggu

na

jalan

seba

gai

wujud

piko

k piki

ran

ke

4 U

UD N

egar

a Re

pulbi

k In

done

sia T

ahun

19

45

23. M

enya

ji has

il te

laah

poko

k-

7. B

entu

k par

tisipa

si ak

tif da

lam

perd

amaia

n du

nia;

8. P

erila

ku ru

kun

diling

kung

an se

sam

e pe

nggu

na

jalan

seba

gai w

ujud

pikok

piki

ran

ke 4

UU

D Ne

gara

Re

pulbi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

9.

Saji

an h

asil t

elaah

po

kok-

poko

k piki

ran

pem

buka

an U

UD

Nega

ra R

epub

lik

Indo

nesia

Tah

un

1945

; 10

. Saji

an h

asil t

elaah

pe

rilaku

ber

lalu

linta

s ya

ng tid

ak se

suai

deng

an p

okok

-pok

ok

pikira

n ya

ng

terk

andu

ng d

alam

UU

D Ne

gara

Re

publi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

baikn

ya.

se

luruh

tum

pah

dara

h In

done

sia d

enga

n be

rdas

ar a

tas p

ersa

tuan

den

gan

mew

ujudk

an ke

adila

n so

sial b

agi s

eluru

h ra

kyat

Indo

nesia

”. Po

kok p

ikira

n ini

m

eneg

aska

n ba

hwa

dalam

“Pem

bu-k

aan”

dite

rima

peng

ertia

n Ne

gara

pe

rsat

uan,

seba

gai n

egar

a ya

ng m

elind

ungi

dan

meli

puti s

egen

ap b

angs

a se

luruh

nya.

Be

rdas

arka

n po

kok p

iiran

ini b

ahwa

setia

p wa

rga

nega

ra m

enda

pat

perlin

dung

an o

leh n

egar

a dim

anap

un b

erad

a, te

rmas

uk ke

tika

seda

ng

berp

ergia

n, ke

tika

seda

ng d

i jalan

. (nil

ai ta

nggu

ng ja

wab)

dan

dala

m

mem

berik

an p

erlin

dung

an n

egar

a tid

ak m

empe

rmas

alaha

n as

al su

ku, a

gam

a,

ras,

(nila

i kes

etar

aan)

. Nam

un se

balik

nya

apab

ila m

elang

gar n

egar

a ak

an

mem

berik

an sa

nksi

sesu

ai de

ngan

kete

ntua

n ya

ng b

erlak

u.

Jadi,

Neg

ara

men

gata

si se

gala

faha

m g

olong

an d

an m

enga

tasi

faha

m

pero

rang

an. N

egar

a, m

enur

ut p

enge

rtian

“Pem

buka

an” i

tu m

engh

enda

ki pe

rsat

uan,

meli

puti s

egen

ap b

angs

a In

done

sia se

luruh

nya

dan

selur

uh tu

mpa

h da

rah

Indo

nesia

.. In

ilah

suat

u da

sar N

egar

a ya

ng tid

ak b

oleh

dilup

akan

. Hal

ini

men

unjuk

kan

poko

k piki

ran

pers

atua

n. D

enga

n pe

nger

tian

yang

lain,

neg

ara

seba

gai p

enye

lengg

ara

nega

ra d

an se

tiap

warg

a ne

gara

waji

b m

engu

tam

akan

ke

pent

ingan

neg

ara

di at

as ke

pent

ingan

golo

ngan

ata

upun

per

oran

gan.

Hal

ini

juga

men

jadi tu

juan

diben

tukn

ya U

U No

mor

22

Tahu

n 20

09 ya

itu u

ntuk

m

empe

rkok

oh .

mem

perk

okoh

per

satu

an d

an ke

satu

an b

angs

a, se

rta m

ampu

m

enjun

jung

tingg

i mar

taba

t ban

gsa;

Mar

taba

t ban

gsa

dimak

sud

beru

pa e

tika

kehid

upan

seha

ri-ha

ri se

suai

nilai-

nilai

luhur

ban

gsa

Indo

nesia

, sep

erti s

opan

sa

tu, ju

jur, a

dil, d

isipli

n, p

eduli

dan

seba

gai.

Dem

ikian

juga

dala

m b

eralu

linta

s, nil

ai-nil

ai luh

ur se

baga

i ped

oman

ber

perila

ku te

tap

men

jadi a

cuan

. (nil

ai ke

disipl

inan,

nila

i kea

dilan

, nila

i tang

gung

jawa

b).

2. P

okok

piki

ran

kedu

a: N

egar

a he

ndak

mew

ujudk

an ke

adila

n so

sial b

agi

selur

uh ra

kyat

Indo

nesia

. Po

kok p

ikira

n ini

men

empa

tkan

suat

u tu

juan

atau

suat

u cit

a-cit

a ya

ng in

gin

dicap

ai da

lam “P

embu

kaan

” dan

mer

upak

an su

atu

seba

b tu

juan

(kau

sa fin

alis)

se

hingg

a da

pat m

enen

tuka

n jal

an se

rta a

tura

n-at

uran

man

a ya

ng h

arus

dil

aksa

naka

n da

lam U

ndan

g-Un

dang

Das

ar u

ntuk

sam

pai p

ada

tujua

n ya

ng

didas

ari d

enga

n be

kal p

ersa

tuan

. Ini

mer

upak

an p

okok

piki

ran

kead

ilan

sosia

l, ya

ng d

idasa

rkan

pad

a ke

sada

ran

bahw

a m

anus

ia In

done

sia m

empu

nyai

hak

dan

kewa

jiban

yang

sam

a un

tuk m

encip

taka

n ke

adila

n so

sial d

alam

kehid

upan

m

asya

raka

t. Co

ntoh

kead

ilan

sosia

l dala

m b

erlal

ulint

as m

embe

ri ke

sem

pata

n ba

gi pe

nyeb

eran

g jal

an,m

embe

ri ke

sem

pata

n ke

pada

kend

araa

n ya

ng a

kan

men

dahu

lui. (

nilai

tang

gung

jawa

b, ,

Page 49: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

40

44

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n po

kok p

ikira

n pe

mbu

kaan

UUD

Ne

gara

Rep

ublik

In

done

sia T

ahun

19

45;

24. M

enya

jikan

has

il te

laah

perila

ku

berla

lu lin

tas y

ang

tidak

sesu

ai de

ngan

pok

ok-

poko

k piki

ran

yang

te

rkan

dung

dala

m

UUD

Nega

ra

Repu

blik

Indo

nesia

Tah

un

1945

.

3. P

okok

Piki

ran

ketig

a: N

egar

a ya

ng b

erke

daula

tan

raky

at, b

erda

sark

an a

tas

kera

kyat

an d

an p

erm

usya

wara

tan/

perw

akila

n.

Poko

k piki

ran

ini d

alam

“Pem

buka

an” m

enga

ndun

g ko

nsek

uens

i logis

bah

wa

siste

m n

egar

a ya

ng te

rben

tuk d

alam

Und

ang-

Unda

ng D

asar

har

us b

erda

sar

atas

keda

ulata

n ra

kyat

dan

ber

dasa

r ata

s per

mus

yawa

rata

n/pe

rwak

ilan.

M

eman

g pe

nger

tian

ini se

suai

deng

an si

fat m

asya

raka

t Ind

ones

ia. In

i ada

lah

poko

k piki

ran

keda

ulata

n ra

kyat

, yan

g m

enya

taka

n ba

hwa

keda

ulata

n ad

alah

di ta

ngan

raky

at d

an d

ilaku

kan

sepe

nuhn

ya o

leh M

ajelis

Per

mus

yawa

rata

n Ra

kyat

. Be

rdas

arka

n po

kok p

ikira

n te

rseb

ut, m

aka

setia

p ke

putu

san

politi

k oleh

pe

mer

intah

, har

us le

bih m

engu

tam

akan

kepe

nting

an ra

kyat

, kes

ejaht

eraa

n um

um, D

emiki

an ju

ga U

U No

. 22

Tahu

n 20

09 m

erup

akan

kepu

tusa

n po

litik

Bang

sa In

done

sia h

arus

men

guta

mak

an ke

pent

ingan

raky

at b

anya

k (um

um),

Oleh

kare

na itu

pad

a pa

sal 3

mny

atak

an b

ahwa

Lalu

Lint

as d

an A

ngku

tan

Jalan

dise

leng-

gara

kan

unt

uk m

endo

rong

per

ekon

omian

nas

ional,

m

emaju

kan

kese

jahte

raan

um

um, m

empe

rkuk

uh p

ersa

tuan

dan

kesa

tuan

ba

ngsa

, ser

ta m

ampu

men

junjun

g tin

ggi m

arta

bat b

angs

a;(n

ilai k

eadil

an)

4. P

okok

piki

ran

keem

pat:

Nega

ra b

erda

sar a

tas K

etuh

anan

Yan

g M

aha

Esa

men

urut

das

ar K

eman

usiaa

n ya

ng a

dil d

an b

erad

ab. P

okok

piki

ran

ini d

alam

“P

embu

kaan

” men

untu

t kon

seku

ensi

logis

bahw

a Un

dang

-Und

ang

Dasa

r ha

rus m

enga

ndun

g isi

yang

mew

ajibk

an p

emer

intah

dan

lain-

lain

peny

eleng

-ga

ra N

egar

a un

tuk m

emeli

hara

bud

i-pek

erti l

uhur

dan

mem

egan

g te

guh

cita-

cita

mor

al ra

kyat

yang

luhu

r. Ha

l ini m

eneg

aska

n po

kok p

ikira

n Ke

tuha

nan

Yang

Mah

a Es

a, ya

ng m

enga

ndun

g pe

nger

tian

taqw

a te

rhad

ap T

uhan

Yan

g M

aha

Esa.

Sela

in itu

, pok

ok p

ikira

n ke

man

usiaa

n ya

ng a

dil d

an b

erad

ab

men

gand

ung

peng

ertia

n m

enjun

jung

tingg

i hak

asa

si m

anus

ia ya

ng lu

hur.

Poko

k piki

ran

ini ju

ga m

enga

ndun

g cit

a-Ci

ta d

an T

ujuan

Nas

ional

Indo

nesia

“…

meli

ndun

gi se

gena

p ba

ngsa

Indo

nesia

dan

selur

uh tu

mpa

h da

rah

Indo

ne-s

ia da

n un

tuk m

emaju

kan

kese

jahte

raan

um

um, m

en-c

erda

skan

ke

hidup

an b

angs

a da

n iku

t mela

ksan

akan

kete

rtiba

n du

nia ya

ng

berd

asar

kan

kem

erde

kaan

, per

dam

aian

abad

i dan

kead

ilan

sosia

l …”.

Be

rdas

arka

n ali

nea

ters

ebut

, tuju

an n

asion

al ya

ng in

gin d

icapa

i Neg

ara

Repu

blik I

ndon

esia

adala

h se

baga

i ber

ikut.

1. M

elind

ungi

sege

nap

bang

sa In

done

sia d

an se

luruh

tum

pah

dara

h In

done

sia.

2. M

emaju

kan

kese

jahte

raan

um

um.

3. M

ence

rdas

kan

kehid

upan

ban

gsa.

4.

Iku

t mela

ksan

akan

kete

rtiba

n du

nia ya

ng b

erda

sark

an ke

mer

deka

an,

perd

amaia

n ab

adi, d

an ke

adila

n so

sial.

Sejal

an d

enga

n tu

juan

nasio

nal te

rseb

ut, m

aka

pera

tura

n di

bawa

h UU

D

Page 50: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

41

45

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n Ne

gara

Rep

ublik

Indo

nesia

Tahu

n 19

45 tid

ak b

oleh

berte

ntan

gan,

Hal

itu ju

ga

dapa

t dite

muk

an d

alam

UU

No. 2

2 Ta

hun

2009

pas

al 3

ayat

hur

uf a

diny

atak

an

Lalu

Linta

s dan

Ang

kuta

n Ja

lan d

iselen

ggar

akan

den

gan

tujua

n …

…un

tuk

men

doro

ng p

erek

ono-

mian

nas

ional,

mem

ajuka

n ke

sejah

tera

an u

mum

, m

emer

kuku

h p

ersa

tuan

dan

kesa

tuan

ban

gsa

,….(n

ilai k

eber

sam

an)

Dalam

rang

ka p

erwu

judan

cita

-cita

dan

tujua

n na

siona

l ters

ebut

, beb

erap

a up

aya

yang

dap

at d

ilaku

kan

nega

ra, d

i ant

aran

ya a

dalah

seba

gai b

eriku

t. 1

Mem

berik

an ke

pasti

an d

an p

erlid

unga

n hu

kum

terh

adap

sem

ua w

arga

ne

gara

tanp

a dis

krim

inatif.

Bag

i siap

apun

pela

ngga

r hu

kum

term

asuk

pe

langg

aran

lalu

linta

s har

us d

itinda

k dan

dike

nai s

anks

i, dan

siap

apun

wa

rga

nega

ra ya

ng b

enar

, tida

k mela

ngga

r huk

um h

arus

dilin

dung

i neg

ara.

(n

ilai k

eadil

an, n

ilai ta

nggu

ng ja

wab)

2

Men

yedia

kan

fasil

itas u

mum

yang

mem

adai

yang

ber

dam

pak p

ada

kese

jahte

raan

mas

yara

kat3

. Men

yedia

kan

sara

na p

endid

ikan

yang

mem

adai

dan

mer

ata

di se

luruh

tana

h air

. 3

Mem

berik

an b

iaya

pend

idika

n gr

atis

terh

adap

selur

uh je

njang

pen

didika

n ba

gi se

luruh

war

ga n

egar

a.

4 M

enye

diaka

n inf

rastr

uktu

r ser

ta sa

rana

tran

spor

tasi

yang

mem

adai

dan

men

unjan

g tin

gkat

per

ekon

o-m

ian ra

kyat

. Pen

yedia

an ja

lan d

an tr

ansp

orta

si ad

alah

tang

gung

jawa

b ne

gara

, sep

erti t

erca

ntum

pad

a UU

No.

22

Tahu

n 20

09 p

asal

5 a

yat (

1) N

egar

a be

rtang

gung

jawa

b at

as L

alu L

intas

dan

An

gkut

an Ja

lan d

an P

embin

a-an

nya

dilak

sana

kan

oleh

Pem

erint

ah (n

ilai

tang

gung

jawa

b)

5 M

enye

diaka

n lap

anga

n ke

rja ya

ng d

apat

men

yera

p jum

lah a

ngka

tan

kerja

da

lam ra

ngka

pen

ghidu

pan

yang

laya

k bag

i selu

ruh

warg

a ne

gara

. 6

Men

girim

kan

pasu

kan

perd

amaia

n da

lam ra

ngka

ikut

serta

ber

parti

sipas

i ak

tif da

lam m

enjag

a da

n m

emeli

hara

per

dam

aian

dunia

. 7

Keda

ulata

n Ra

kyat

dala

m K

onte

ks N

egar

a Hu

kum

Pe

nega

san

keda

ulata

n ra

kyat

dala

m ko

ntek

s neg

ara

huku

m In

done

sia

term

aktu

b da

lam P

asal

1 Ay

at (2

) dan

(3) U

ndan

g-Un

dang

Das

ar N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

, yan

g be

rbun

yi se

baga

i ber

ikut:

“Ked

aulat

an

bera

da d

i tang

an ra

kyat

dan

dila

ksan

akan

men

urut

Und

ang-

Unda

ng D

asar

”, Ay

at (2

) dan

“Neg

ara

Indo

nesia

ada

lah n

egar

a hu

kum

”, Ay

at (3

). .

Dalam

kont

eks n

egar

a hu

kum

, ked

aulat

an ra

kyat

Indo

nesia

dide

legas

ikan

mela

lui p

eran

lem

baga

per

wakil

an ya

ng a

da d

alam

hal

ini a

dalah

alat

ke

lemba

gaan

neg

ara

deng

an m

engg

unak

an si

stem

per

imba

ngan

keku

asaa

n “c

heck

and

bala

nces

” ant

ar b

adan

legis

latif,

ekse

kutif,

dan

yudik

atif.

Khus

us

untu

k kek

uasa

an m

embu

at u

ndan

g-un

dang

mas

ih te

rdap

at ke

rja sa

ma

anta

ra

Page 51: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

42

46

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n ba

dan

ekse

kutif

dan

legisl

atif.

UU N

o. 2

2 Ta

hun

2009

tent

ang

Lalu

Linta

s dn

angk

utan

jalan

mer

upak

an h

asil k

erjas

ama

anta

ra b

adan

legis

lative

dan

eks

kutif

(nila

i keb

ersa

maa

n).

Dalam

prin

sip ke

sam

aan

dihad

apan

huk

um “e

quali

ty be

fore

the

law”

perw

ujuda

n ke

daula

tan

raky

at d

iimple

men

tasik

an d

alam

Und

ang-

Unda

ng D

asar

Ne

gara

Rep

ublik

Indo

nesia

Tah

un 1

945

Pasa

l 27

Ayat

(1) y

ang

men

yata

kan

“Seg

ala w

arga

neg

ara

bers

amaa

n ke

dudu

kann

ya d

i dala

m h

ukum

dan

pe

mer

intah

an d

an w

ajib

men

junjun

g hu

kum

dan

pem

erint

ahan

itu d

enga

n tid

ak

ada

kecu

aliny

a”. D

enga

n de

miki

an, d

apat

disi

mpu

lkan

bahw

a Ne

gara

Rep

ublik

In

done

sia m

enjam

in ad

anya

kesa

maa

n dih

adap

an h

ukum

dan

pem

erint

ahan

te

rhad

ap w

arga

neg

ara.

Keb

erad

aan

warg

a ne

gara

har

uslah

men

duku

ng

kebe

rada

an h

ukum

di N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia se

rta p

emer

intah

an ya

ng

seda

ng m

enjal

anka

n hu

kum

ters

ebut

. Se

iring

prins

ip ke

kadu

latan

raky

at ya

itu ke

sem

aan

di bid

ang

huku

m,

siapa

pun

yang

mela

ngga

ra h

ukum

, ter

mas

uk m

elang

gar

unda

ng-u

ndan

g lal

u lin

tas d

an a

ngku

tan

jalan

, mak

a ak

an d

ikena

i san

ksi.

Cont

oh p

asal

281

UU N

o.

22 Ta

hun

2009

diny

atak

an

Setia

p or

ang

yang

men

gem

udika

n Ke

ndar

aan

Berm

otor

diJa

lan ya

ng tid

ak

mem

iliki S

urat

Izin

Men

gem

udi s

ebag

aiman

a dim

aksu

d da

lam P

asal

77 a

yat (

1)

dipida

na d

enga

n pid

ana

kuru

ngan

pali

ng la

ma

4 (e

mpa

t) bu

lan a

tau

dend

a pa

ling

bany

ak R

p1.0

00.0

00,0

0 (s

atu

juta

rupia

h).

Kewa

jiban

setia

p pe

ngem

udi k

enda

raan

ber

mot

or d

isebu

tkan

Pen

gem

udi

Kend

araa

n ya

ng a

kan

berb

elok a

tau

berb

alik a

rah

wajib

men

gam

ati s

ituas

i Lalu

Lin

tas d

i dep

an, d

isam

ping,

dan

di b

elaka

ng K

enda

raan

serta

mem

berik

an

isyar

at d

enga

n lam

pu p

enun

juk a

rah

atau

isya

rat t

anga

n.Pa

sal 1

12 U

U No

22

Tahu

n 20

09)

Oleh

kare

na itu

, dala

m ra

ngka

men

doro

ng te

rcipt

anya

keda

ulata

n ra

kyat

be

rjalan

seirin

g de

ngan

keda

ulata

n hu

kum

mak

a dip

erluk

an p

enga

wasa

n ole

h ba

dan

yudik

atif,

terh

adap

pen

ggun

aan

keku

asaa

n ya

ng tid

ak b

erda

sark

an a

tas

huku

m. S

elain

itu, p

enga

wasa

n ole

h ba

dan

yudik

atif d

ilaku

kan

dalam

ra

ngkm

embe

rikan

per

lindu

ngan

huk

um b

agi w

arga

neg

ara

terh

adap

sika

p da

n tin

daka

n pe

mer

intah

yang

mela

ngga

r hak

asa

si m

anus

ia.

Bebe

rapa

hal

yang

dap

at d

ilaku

kan

dalam

rang

ka m

ewuju

dkan

keda

ulata

n ra

kyat

ters

ebut

, di a

ntar

anya

ada

lah se

baga

i ber

ikut.

1. E

fekti

vitas

dan

efis

iensi

pera

n lem

baga

-lem

baga

per

wakil

an ra

kyat

. 2.

Pela

ksan

aan

prins

ip ke

sam

aan

di da

lam h

ukum

dan

pem

erint

ahan

“equ

ality

befo

re th

e law

” bag

i selu

ruh

warg

a ne

gara

Indo

nesia

. 3.

Ada

nya

jamina

n ne

gara

terh

adap

per

lindu

ngan

HAM

bag

i war

ga n

egar

a

Page 52: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

43

47

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n In

done

sia. T

erm

asuk

jam

inan

perlin

dung

an h

ak p

engg

una

jalan

. Pem

erint

ah

wajib

mem

berik

an ja

mina

n ke

aman

an d

i jalan

, kes

elam

atan

, kela

ncar

an d

sb.

(nila

i tang

gung

jawa

b). S

ebali

knya

war

ga n

egar

a wa

jib m

enta

ati p

erat

uran

lal

u lin

tas y

ang

ada.

(nila

i kom

itmen

, nila

i disi

plin)

4.

Ada

nya

supr

emas

i huk

um d

alam

pen

yelen

ggra

an ke

daula

tan

raky

at.

5. P

enye

lengg

aran

pem

erint

ah se

baga

i am

anat

keda

ulata

n ra

kyat

ber

dasa

rkan

Un

dang

-Und

ang

Dasa

r Neg

ara

Repu

blik I

ndon

esia

Tahu

n 19

45 d

an

pera

tura

n hu

kum

yang

ber

laku.

6.

Pe

nyele

ngga

ran

pros

es p

erad

ilan

adm

inistr

asi y

ang

beba

s dan

man

diri.

7. P

enye

lengg

aran

Pem

ilu se

baga

i per

wujud

an d

emok

rasi

disele

ngga

raka

n se

cara

Lub

er (L

angs

ung,

Um

um, B

ebas

, dan

Rah

asia)

dan

Jurd

il (Ju

jur d

an

Adil).

3

1.1

Men

ghay

ati

nilai-

nilai

ajara

n ag

ama

dan

kepe

rcay

aan

dalam

ke

hidup

an

berm

asya

raka

2.

1 M

engh

ayat

i nil

ai-nil

ai Pa

ncas

ila

dalam

ke

hidup

an

berm

asya

rak,

berb

angs

a da

n be

rneg

ara

2.2

Men

gam

alkan

nil

ai-nil

ai ya

ng

terk

andu

ng

dalam

Pe

mbu

kaan

Un

dang

-Un

dang

Da

sar N

egar

a Re

publi

k

12. M

ensy

ukur

i hu

bung

an

struk

tura

l dan

fu

ngsio

nal a

ntar

a pe

mer

intah

pus

at

dan

pem

erint

ah

daer

ah

berd

asar

kan

UUD

1945

13

. Men

ghar

gai

hubu

ngan

str

uktu

ral d

an

fung

siona

l ant

ara

pem

erint

ah p

usat

da

n pe

mer

intah

da

erah

be

rdas

arka

n UU

D 19

45

14. M

enjel

aska

n ot

onom

i dae

rah

dalam

kont

eks

nega

ra K

esat

uan

Repu

blik

Indo

nesia

; 15

. Men

jelas

kan

kedu

duka

n da

n

1. H

ubun

gan

struk

tura

l an

tara

pem

erint

ah

pusa

t dan

pem

erint

ah

daer

ah b

erda

sark

an

UUD

1945

2.

Hub

unga

n fu

ngsio

nal

anta

ra p

emer

intah

pu

sat d

an p

emer

intah

da

erah

ber

dasa

rkan

UU

D 19

45

3. O

tono

mi d

aera

h da

lam ko

ntek

s ne

gara

Kes

atua

n Re

publi

k Ind

ones

ia;

4. K

edud

ukan

dan

pe

ran

pem

erint

ah

daer

ah

5. C

onto

h hu

bung

an

pem

erint

ah p

usat

dan

da

erah

dala

m

mew

ujudk

an te

rtib

berla

lu lin

tas.

6. H

ubun

gan

struk

tura

l da

n fu

ngsio

nal

pem

erint

ah p

usat

dan

pe

mer

intah

dae

rah;

Kita

har

us m

ensy

ukur

i bah

wa T

uhan

Yng

Mah

a Es

a te

lah m

embe

rikan

su

asan

a ha

rmon

isasi

anta

ra p

emer

intah

pus

at d

an p

emer

intah

dae

rah,

den

gan

cara

des

entra

lisas

i/oto

nom

i dae

rah

dalam

kont

eks N

egar

a Ke

satu

an R

epub

lik

Indo

nesia

, ked

uduk

an d

an p

eran

pem

erint

ah p

usat

, ter

dapa

t hub

unga

n str

uktu

ral

dan

fung

siona

l yan

g ba

ik. O

leh ka

rena

itu se

tiap

kepu

tusa

n ya

ng d

iambil

dem

i ke

pent

ingan

um

um h

arus

kita

duk

ung.

Sala

h sa

tu ki

ta h

arus

mela

ksan

akan

ke

tent

uan

–ket

entu

an ya

ng d

iatur

dala

m la

lu lin

tas d

an a

ngku

tan

jalan

, sep

erti

mem

akai

helm

, mem

perh

atika

n ke

lengk

apan

alat

dan

sura

t ken

dara

an b

erm

otor

, m

enya

lakan

lam

pu,

mem

perh

atika

n ke

selam

atan

diri

dan

oran

g lai

n da

n se

baga

inya

(nila

i ked

isipli

nan)

1.

De

sent

ralis

asi

Seca

ra e

timolo

gis, is

tilah

dese

ntra

lisas

i ber

asal

dari

Baha

sa B

eland

a, ya

itu

de ya

ng b

erar

ti lep

as, d

an ce

nter

um ya

ng b

erar

ti pus

at. D

enga

n de

miki

an,

dese

ntra

lisas

i ada

lah se

suat

u ha

l yan

g te

rlepa

s dar

i pus

at..

Kelom

pok A

nglo

Saxo

n m

ende

finisi

kan

dese

ntra

lisas

i seb

agai

peny

erah

an w

ewen

ang

dari

pem

erint

ah p

usat

, baik

kepa

da p

ara

pejab

at p

usat

yang

ada

di d

aera

h ya

ng

diseb

ut d

enga

n de

kons

entra

si m

aupu

n ke

pada

bad

an-b

adan

oto

nom

dae

rah

yang

dise

but d

evolu

si. D

evolu

si be

rarti

seba

gian

keku

asaa

n dis

erah

kan

kepa

da

bada

n-ba

dan

politi

k di d

aera

h ya

ng d

iikut

i den

gan

peny

erah

an ke

kuas

aan

sepe

nuhn

ya u

ntuk

men

gam

bil ke

putu

san

baik

seca

ra p

olitis

mau

pun

seca

ra

adm

inistr

stif.

Adap

un K

elom

pok K

ontin

enta

l mem

beda

kan

dese

ntra

lisas

i men

jadi d

ua

bagia

n ya

itu d

esen

tralis

asi ja

bata

n at

au d

ekon

nsen

trasi

dan

dese

ntra

lisas

i ke

tata

nega

raan

. Dek

onse

ntra

si ad

alah

peny

erah

an ke

kuas

aan

dari

atas

ke

bawa

h da

lam ra

ngka

kepe

gawa

ian g

una

kelan

cara

n pe

kerja

an se

mat

a. A

dapu

n de

sent

ralis

asi k

etat

aneg

araa

n m

erup

akan

pem

beria

n ke

kuas

aan

untu

k

Page 53: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

44

48

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n In

done

sia

Tahu

n 19

45

dalam

ke

hidup

an

berb

angs

a da

n be

rneg

ara.

3.

4 Mem

aham

i hu

bung

an

struk

tura

l dan

fu

ngsio

nal

pem

erint

ahan

pu

sat d

an

daer

ah

men

urut

Un

dang

-Un

dang

Da

sar N

egar

a Re

publi

k In

done

sia

Tahu

n 19

45

4.4

Men

yaji h

asil

telaa

h hu

bung

an

struk

tura

l dan

fu

ngsio

nal

pem

erint

ahan

pu

sat d

an

daer

ah

men

urut

Un

dang

-Un

dang

Da

sar N

egar

a Re

publi

k In

done

sia

Tahu

n 19

45.

pera

n pe

mer

intah

da

erah

16

. Men

unjuk

kan

cont

oh h

ubun

gan

pem

erint

ah p

usat

da

n da

erah

dala

m

mew

ujudk

an te

rtib

berla

lu lin

tas.

17. M

enga

nalis

is hu

bung

an

struk

tura

l dan

fu

ngsio

nal

pem

erint

ah p

usat

da

n pe

mer

intah

da

erah

; 18

. Mem

beri

cont

oh

hubu

ngan

ke

rjasa

ma

pem

erint

ah p

usat

da

n da

erah

dala

m

mem

bang

un

infra

struk

tur j

alan

19

. Mem

beri

cont

oh

hubu

ngan

pe

mer

intah

dae

rah

deng

an

pem

erint

ah p

usat

te

rkait

den

gan

ram

bu-ra

mbu

lalu

linta

s. 20

. Men

yaji h

asil

telaa

h hu

bung

an

struk

tura

l dan

fu

ngsio

nal

pem

erint

ahan

pu

sat d

an d

aera

h m

enur

ut U

ndan

g-Un

dang

Das

ar

7. C

onto

h hu

bung

an

kerja

sam

a pe

mer

intah

pus

at d

an

daer

ah d

alam

m

emba

ngun

inf

rastr

uktu

r sar

ana

dan

pras

aran

a jal

an

8. C

onto

h hu

bung

an

pem

erint

ah d

aera

h de

ngan

pem

erint

ah

pusa

t ter

kait d

enga

n ra

mbu

-ram

bu la

lu lin

tas.

9. S

ajian

has

il tela

ah

hubu

ngan

stru

ktura

l da

n fu

ngsio

nal

pem

erint

ahan

pus

at

dan

daer

ah m

enur

ut

Unda

ng-U

ndan

g Da

sar N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

. 10

. Kas

us-k

asus

pe

langa

ran

lalu

linta

s ya

ng m

eliba

tkan

apar

at a

tau

pejab

at

pem

erint

ah p

usat

dan

at

au d

aera

h.

11. S

ajian

has

il tela

ah

hubu

ngan

stru

ktura

l da

n fu

ngsio

nal

pem

erint

ah p

usat

dan

pe

mer

intah

dae

rah

dalam

pen

cipta

an

kete

rtiba

n ke

selam

atan

ke

lanca

ran

dan

keam

anan

ber

lalu

men

gatu

r dae

rah

di da

lam lin

gkun

gann

ya g

una

mew

ujudk

an a

sas d

emok

rasi

dalam

pem

erint

ahan

neg

ara.

UU

No.

22

Tahu

n 20

09 p

asal5

aya

t (1)

men

yata

kan

Nega

ra b

erta

nggu

ng

jawab

ata

s Lalu

Lint

as d

an

Angk

utan

Jalan

dan

pem

binaa

nnya

dila

ksan

akan

oleh

Pem

erint

ah.

Selan

jutny

a pa

sal 6

aya

t (2)

men

yata

kan

Dalam

mela

ksan

akan

pem

binaa

n se

baga

iman

a dim

ak-s

ud p

ada

ayat

(1),

Pem

erint

ah d

apat

men

yera

hkan

se

bagia

n ur

usan

nya

kepa

da p

eme-

rinta

h pr

ovins

i dan

/ata

u pe

mer

intah

ka

bupa

ten/

kota

. M

enur

ut A

mra

n M

uslim

in, d

alam

buk

u Ot

onom

i Dae

rah

dan

Impli

kasin

ya,

dese

ntra

lisas

i dibe

daka

n at

as 3

(tiga

) bag

ian.

1. D

esen

tralis

asi P

olitik

, yak

ni pe

limpa

han

kewe

nang

an d

ari p

emer

intah

pus

at

yang

meli

puti h

ak m

enga

tur d

an m

engu

rus k

epen

tinga

n ru

mah

tang

ga

send

iri ba

gi ba

dan-

bada

n po

litik d

i dae

rah

yang

dipi

lih o

leh ra

kyat

dala

m

daer

ah-d

aera

h te

rtent

u.

2. D

esen

tralis

asi F

ungs

ional,

yaitu

pem

beria

n ha

k kep

ada

golon

gan-

golon

gan

terte

ntu

untu

k men

guru

s seg

olong

an ke

pent

ingan

terte

ntu

dalam

mas

yara

kat

baik

terik

at m

aupu

n tid

ak p

ada

suat

u da

erah

terte

ntu,

sepe

rti m

men

guru

s irig

asi b

agi p

etan

i. 3.

Des

entra

lisas

i Keb

uday

aan,

yakn

i pem

beria

n ha

k kep

ada

golon

gan-

golon

gan

mino

ritas

dala

m m

asya

raka

t unt

uk m

enye

lengg

arak

an ke

buda

yaan

se

ndiri,

sepe

rti m

enga

tur p

endid

ikan,

aga

ma,

dan

seba

gainy

a.

Deng

an d

emiki

an, d

apat

disi

mpu

lkan

dese

ntra

lisas

i pad

a da

sarn

ya a

dalah

su

atu

pros

es p

enye

raha

n se

bagia

n we

wena

ng d

an ta

nggu

ng ja

wab

dari

urus

an

pem

erint

ah p

usat

kepa

da b

adan

-bad

an a

tau

lemba

ga-le

mba

ga p

emer

intah

da

erah

aga

r men

jadi u

rusa

n ru

mah

tang

gany

a se

hingg

ga u

rusa

n-ur

usan

te

rseb

ut b

erali

h ke

pada

dae

rah

dan

men

jadi w

ewen

ang

serta

tang

gung

jawa

b pe

mer

intah

dae

rah.

Con

toh

pem

erint

ah d

aera

h m

emilik

i kew

enan

gan

untu

k m

enye

diaka

n inf

rastr

uktu

r jala

n, ra

mbu

-ram

bu la

lu lin

tas,

pene

rang

an ja

lan,

mele

ngka

pai s

aran

a da

n pr

asar

ana

jalan

sepe

rti ya

ng d

iatur

dala

m U

U No

. 22

Tahu

n 20

09 p

asal

26 a

yat (

1) h

uruf

c din

yata

kan

Peny

ediaa

n pe

rleng

kapa

n Ja

lan se

baga

iman

a dim

aksu

d da

lam P

asal

25 a

yat (

1) d

iselen

ggar

akan

oleh

pe

mer

intah

kabu

pate

n/ko

ta u

ntuk

jalan

kabu

pate

n/ko

ta d

an ja

lan d

esa;

1.

Oto

nom

i Dae

rah

Men

urut

Und

ang-

Unda

ng N

omor

12

Tahu

n 20

08 te

ntan

g Pe

ruba

han

Kedu

a at

as U

ndan

g-Un

dang

Nom

or 3

2 Ta

hun

2004

ten

tang

Pem

erint

ahan

Dae

rah,

ot

onom

i dae

rah

adala

h ha

k, we

wena

ng, d

an k

ewaji

ban

daer

ah o

tono

m u

ntuk

m

enga

tur

dan

men

guru

s se

ndiri

urus

an

pem

erint

ahan

da

n ke

pent

ingan

Page 54: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

45

49

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n Ne

gara

Rep

ublik

In

done

sia Ta

hun

1945

. 21

. Men

gana

lisis

kasu

s-ka

sus

pelan

gara

n lal

u lin

tas y

ang

meli

batka

n ap

arat

at

au p

ejaba

t pe

mer

intah

pus

at

dan

atau

dae

rah.

22

. Men

yajik

an h

asil

telaa

h hu

bung

an

struk

tura

l dan

fu

ngsio

nal

pem

erint

ah p

usat

da

n pe

mer

intah

da

erah

dala

m

penc

iptaa

n ke

terti

ban

kese

lamat

an

kelan

cara

n da

n ke

aman

an b

erlal

u lin

tas.

linta

s.

mas

yara

kat

sesu

ai de

ngan

per

atur

an p

erun

dang

-und

anga

n. O

tono

mi d

aera

h ad

alah

kewa

jiban

yan

g dib

erika

n ke

pada

dae

rah

oton

om u

ntuk

men

gatu

r da

n m

engu

rus

send

iri ur

usan

pem

erint

ahan

dan

kep

entin

gan

mas

yara

kat s

etem

pat

men

urut

asp

irasi

mas

yara

kat u

ntuk

men

ingka

tkan

daya

gun

a da

n ha

sil g

una

peny

eleng

gara

an p

emer

intah

an d

alam

rang

ka p

elaya

nan

terh

adap

mas

yara

kat

dan

pelak

sana

an p

emba

ngun

an s

esua

i den

gan

pera

tura

n pe

rund

ang-

unda

ngan

. Ke

wajib

an d

imak

sud

ada

lah k

esat

uan

mas

yara

kat

huku

m y

ang

mem

puny

ai ba

tas-

bata

s wi

layah

ya

ng

berw

enan

g m

enga

tur

dan

men

guru

s ur

usan

pe

mer

intah

an d

an k

epen

tinga

n m

asya

raka

t set

empa

t men

urut

pra

kars

a se

ndiri

berd

asar

kan

aspir

asi m

asya

raka

t. Co

ntoh

ot

onom

i da

erah

ad

alah

pem

erint

ah

daer

ah

berw

enan

g un

tuk

mem

bang

un fa

silita

s um

um, s

eper

ti m

emba

ngun

term

inal.

Men

urut

UU

No 2

2 Ta

hun

2009

pas

al 1

men

yata

kan

Ter

mina

l ad

alah

pang

kalan

Ken

dara

an

Berm

otor

Um

um

yang

dig

unak

an

untu

k m

enga

tur

keda

tang

an

dan

kebe

rang

kata

n, m

enaik

kan

dan

men

urun

kan

oran

g da

n/at

au b

aran

g, s

erta

pe

rpind

ahan

mod

a an

gkut

an.

Deng

an d

emiki

an,

dapa

t dis

impu

lkan

oton

omi d

aera

h ad

alah

kelel

uasa

an

dalam

ben

tuk

hak

dan

wewe

nang

ser

ta k

ewaji

ban

dan

tang

gung

jawa

b ba

dan

pem

erint

ah d

aera

h un

tuk

men

gatu

r da

n m

engu

urus

rum

ah ta

ngga

nya

sesu

ai ke

adaa

n da

n ke

mam

puan

dae

rahn

ya se

baga

i man

ifesta

si da

ri de

sent

ralis

asi.

2. O

tono

mi D

aera

h da

lam K

onte

ks N

egar

a Ke

satu

an

Nega

ra

Repu

blik

Indo

nesia

seb

agai

nega

ra k

esat

uan

men

ganu

t as

as

dese

ntra

lisas

i da

lam

peny

eleng

gara

an

pem

erint

ahan

, de

ngan

m

embe

rikan

ke

sem

pata

n da

n ke

lelua

saan

kep

ada

daer

ah u

ntuk

men

yelen

ggar

akan

oto

nom

i da

erah

.Pela

ksan

aan

oton

omi

daer

ah

di In

done

sia

disele

ngga

raka

n da

lam

rang

ka m

empe

rbaik

i kes

ejaht

eraa

n ra

kyat

..

Pelak

sana

an o

tono

mi d

aera

h se

lain

berla

ndas

kan

pada

acu

an h

ukum

, jug

a se

baga

i im

plem

enta

si tu

ntut

an g

lobali

sasi

yang

dibe

rday

akan

den

gan

cara

m

embe

rikan

dae

rah

kewe

nang

an y

ang

lebih

luas,

lebih

nyat

a, d

an b

erta

nggu

ng

jawab

teru

tam

a da

lam m

enga

tur,

mem

anfa

atka

n da

n m

engg

ali s

umbe

r-sum

ber

pote

nsi

yang

ada

di

daer

ahny

a m

asing

-mas

ing.

Pem

erint

ah d

aera

h da

lam

kont

eks

NKRI

, lelu

asaa

n m

embe

rikan

pela

yana

n ke

pada

mas

yara

kat s

eopt

imal

mun

gkin,

sep

erti

keny

aman

an d

alam

pen

ggun

aan

jalan

, pe

nera

ngan

jala

n,

kete

rtiba

n jal

an, k

eam

anan

jalan

, kes

elam

atan

di j

alan.

Hal

ini s

esua

i den

gan

kewe

nang

an u

rusa

n da

erah

, ya

itu m

elaku

kan

man

ajem

en d

an r

ekay

asa

lalu

linta

s dem

i terc

iptan

ya ke

aman

a, ke

terti

ban,

kelan

cara

n da

n ke

salam

atan

ber

lalu

linta

s (nil

ai ta

nggu

ng ja

wab)

. M

aju a

tau

tidak

nya

suat

u da

erah

san

gat d

itent

ukan

oleh

kem

ampu

an d

an

Page 55: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

46

50

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n ke

mau

an u

ntuk

mela

ksan

akan

pem

erint

ahan

dae

rah.

Pem

erint

ah d

aera

h be

bas

berk

reas

i dan

ber

eksp

resi

dalam

rang

ka m

emba

ngun

dae

rahn

ya.

3. L

anda

san

Huku

m P

ener

apan

Oto

nom

i Dae

rah

di In

done

sia

a. U

ndan

g-un

dang

Das

ar N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

. b.

Ket

etap

an M

PR-R

I No.

XV/

MPR

/199

8 te

ntan

g Pe

nyele

ngga

raan

Oto

nom

i Da

erah

: Pe

ngat

uran

, Pe

mba

gian

dan

Pem

anfa

atan

Su

mbe

r Da

ya

Nasio

nal y

ang

Berk

eadil

an,

serta

Per

imba

ngan

Kek

uang

an P

usat

dan

Da

erah

dala

m R

angk

a Ne

gara

Kes

atua

n Re

publi

k Ind

ones

ia.

c. Un

dang

-Und

ang

Nom

or 1

2 Ta

hun

2008

tent

ang

Pa

da p

rinsip

nya

landa

san

huku

m te

rseb

ut m

enjad

i land

asan

bag

i pem

erint

ah

daer

ah

untu

k pe

renc

anaa

n,

pelak

sana

naan

, pe

ngaw

asan

te

rkait

de

ngan

pe

nyele

ngga

raan

lalu

linta

s da

n an

gkut

an ja

lan,

pem

erint

ah d

aera

h m

emilik

i ke

wena

ngan

, baik

uru

san

peng

adaa

n sa

rana

pra

sara

na ja

lan, i

nfra

struk

tur j

alan,

ra

mbu

-ram

bu la

lu lin

tas,

alat p

enga

tur i

syar

at la

lu lin

tas,

periji

nan,

adm

inistr

asi

kend

araa

n, k

eam

anan

, ke

terti

ban,

kela

ncar

anan

, ke

selam

atan

ber

lalu

linta

s, ds

b.(n

ilai ta

nggu

ng ja

wab)

Te

rdap

at lim

a pr

insip

dalam

pen

yelen

ggar

aan

pem

erint

ahan

dae

rah

1. P

rinsip

Kes

atua

n

Pelak

sana

an o

tono

mi d

aera

h ha

rus

men

unjan

g as

piras

i per

juang

an r

akya

gu

na

mem

perk

okoh

ne

gara

ke

satu

an

dan

mem

perti

nggi

tingk

at

kese

jahte

raan

mas

yara

kat lo

kal.

2.

Prins

ip Ri

il dan

Tang

gung

Jawa

b

Pem

beria

n ot

onom

i kep

ada

daer

ah h

arus

mer

upak

an o

tono

mi y

ang

nyat

a da

n be

rtang

gung

jawab

bag

i kep

entin

gan

selur

uh w

arga

dae

rah.

Pem

erint

ah

daer

ah

berp

eran

m

enga

tur

pros

es

dinam

ika

pem

erint

ahan

da

n pe

mba

ngun

an d

i dae

rah.

3.

Pr

insip

Peny

ebar

an

As

as d

esen

tralis

asi p

erlu

dilak

sana

kan

deng

an a

sas

deko

nsen

trasi.

Car

anya

de

ngan

mem

berik

an k

emun

gkina

n ke

pada

mas

yara

kat u

ntuk

kre

atif

dalam

m

emba

ngun

dae

rahn

ya.

4.

Prins

ip Ke

sera

sian

Pe

mbe

rian

oton

omi k

epad

a da

erah

men

guta

mak

an a

spek

kes

eras

ian d

an

tujua

n dis

ampin

g as

pek p

ende

mok

rasia

n.

5.

Prins

ip Pe

mbe

rday

aan

Tu

juan

pem

beria

n ot

onom

i kep

ada

daer

ah a

dalah

unt

uk m

ening

katka

n da

ya

guna

dan

has

il gun

a pe

nyele

ngga

raan

pem

erint

ah d

i dae

rah,

teru

tam

a da

lam

aspe

k pe

mba

ngun

ann

dan

pelay

anan

kep

ada

mas

yara

kat

serta

unt

uk

men

ingka

tkan

pem

binaa

n ke

stabil

an p

olitik

dan

kesa

tuan

ban

gsa.

Page 56: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

47

51

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n Ke

lima

prins

ip ini

mem

berik

an k

ewen

anga

n un

tuk

men

gatu

r uru

san

rum

ah

tang

ga d

aera

h da

n de

mi k

epen

tinga

n se

luruh

war

ga m

asya

raka

t di

daer

ah,

teru

tam

a ke

sera

sian

dan

kese

leras

an p

emba

ngun

an d

an p

elaya

nan

kepa

da

mas

yara

kat,

sepe

rti k

enya

man

an,

kese

lamat

an,

keam

anan

, ke

terti

ban

dan

kelan

cara

n da

lam p

engu

naan

jalan

di d

aera

h, (

nilai

tang

gung

jawa

b)

4. K

edud

ukan

dan

Per

an P

emer

intah

Pus

at

Peny

eleng

gara

pe

mer

intah

an

pusa

t da

lam

siste

m

keta

tane

gara

an

di In

done

sia a

dalah

pre

siden

diba

ntu

oleh

wakil

pre

siden

, da

n m

ente

ri ne

gara

. Be

rkait

an d

enga

n pe

laksa

naan

oto

nom

i dae

rah,

keb

ijaka

n ya

ng d

iambil

dala

m

men

yelen

ggar

akan

pe

mer

intah

an

digun

akan

as

as

dese

ntra

lisas

i, tu

gas

pem

bant

uan,

dan

dek

onse

ntra

si se

suai

deng

an p

erat

uran

per

unda

ng-u

ndan

gan.

Pe

mer

intah

pus

at d

alam

pela

ksan

aan

oton

omi

daer

ah,

mem

iliki

3 (ti

ga)

fung

si.

a.

Fung

si La

yana

n (S

ervic

ing F

uncti

on)

Da

lam p

elaks

anaa

n fu

ngsi

ini p

emer

intah

tida

k pil

ih ka

sih, m

elaink

an s

emua

or

ang

mem

iliki h

ak s

ama,

yait

u ha

k un

tuk

dilay

aani,

diho

rmat

i, dia

kui,

diber

i ke

sem

pata

n (k

eper

caya

an),

dan

seba

gainy

a.

b.

Fung

si Pe

ngat

uran

(Reg

ulatin

g Fu

nctio

n)

Fu

ngsi

pem

erint

ah a

dalah

men

gatu

r dan

mem

berik

an p

erlin

dung

an k

epad

a m

asya

raka

t dala

m m

enjal

anka

n hid

upny

a se

baga

i war

ga n

egar

a.

c. F

ungs

i Pem

berd

ayaa

n

Pe

mer

intah

dala

m fu

ngsi

ini h

anya

seb

agai

fasil

itato

r da

n m

otiva

tor

untu

k m

emba

ntu

mas

yara

kat m

enem

ukan

jalan

kelu

ar d

alam

men

ghad

api s

etiap

pe

rsoa

lan h

idup.

Se

perti

yan

g dia

mat

kan

dalam

UUD

NRI

Tah

un 1

945

bahw

a se

tiap

warg

a ne

gara

mem

iliki h

ak y

ang

sam

a se

perti

hak

dila

yani,

diho

rmat

i, dia

kui,

diber

i ke

sem

pata

n dim

anau

n be

rada

, ter

mas

uk d

i jalan

raya

. Lay

anan

itu

di at

ur d

alam

ke

tent

uan

yang

ber

laku,

seh

ingga

tida

k ad

a tin

daka

n d

eskr

imina

tif da

lam

mem

berik

an la

yana

n ole

h pe

mer

intah

pus

at m

aupu

n da

erah

.(nila

i keb

ersa

maa

n,

nilai

tang

gung

jawa

b)

Pem

erint

ahan

da

erah

m

enye

lengg

arak

an

urus

an

pem

erint

ahan

ya

ng

men

jadi

kewe

nang

anny

a, k

ecua

li ur

usan

pem

erint

ahan

yan

g ole

h Un

dang

-un

dang

dite

ntuk

an m

enjad

i ur

usan

pem

erint

ah p

usat

. Ur

usan

pem

erint

ahan

ya

ng m

enjad

i uru

san

pem

erint

ah p

usat

meli

puti

politi

k lua

r neg

eri,

perta

hana

n,

keam

anan

, yus

tisi, m

onet

er d

an fis

kal n

asion

al, a

gam

a, se

rta n

orm

a Ad

a be

bera

pa tu

juan

diber

ikann

ya k

ewen

anga

n ke

pada

pem

erint

ah p

usat

da

lam p

elaks

anaa

n ot

onom

i da

erah

, m

elipu

ti tu

juan

umum

, ya

itu s

ebag

ai be

rikut

.

Page 57: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

48

52

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n 1.

Men

ingka

tkan

kese

jahte

raan

raky

at.

2. P

emer

ataa

n da

n ke

adila

n.

3. M

encip

taka

n de

mok

ratis

asi.

4. M

engh

orm

ati s

erta

men

ghar

gai b

erba

gai k

earif

an a

tau

nilai-

nilai

lokal

dan

nasio

nal.

5. M

empe

rhat

ikan

pote

nsi

dan

kean

ekar

agam

an b

angs

a, b

aik t

ingka

t lok

al m

aupu

n na

sona

l. Se

jalan

den

gan

tujua

n te

rseb

ut, p

embe

rian

layan

an la

lu lin

tas

dan

angk

utan

jal

an, d

ihara

pkan

dap

at m

ening

kata

n ke

sejah

tera

an ra

kyat

mela

lui k

emud

ahan

pe

rput

aran

per

ekon

omian

, pe

mer

ataa

n pe

mba

ngun

an in

sfras

truktu

r jal

an d

an

seba

gainy

a. (n

ilai ta

nggu

ng ja

wab,

nila

i kea

dilan

).

6. K

edud

ukan

dan

Per

an P

emer

intah

Dae

rah

M

enur

ut U

UD N

egar

a Re

publi

k In

done

sia T

ahun

194

5, I

ndon

esia

adala

h se

buah

neg

ara

yang

wila

yahn

ya te

rbag

i ata

s da

erah

-dae

rah

prov

insi.

Daer

ah

prov

insi t

erse

but t

erdir

i ata

s da

erah

kab

upat

en d

an k

ota.

Set

iap d

aera

h pr

ovins

i, da

erah

kab

upat

en,

dan

daer

ah k

ota

mem

puny

ai pe

mer

intah

an d

aera

h ya

ng

diatu

r den

gan

unda

ng-u

ndan

g.

Pem

erint

ahan

Dae

rah

adala

h pe

nyele

ngga

raan

uru

san

pem

erint

ahan

oleh

pe

mer

intah

dae

rah

dan

DPRD

men

urut

asa

s ot

onom

i dan

tuga

s pe

mba

ntua

n de

ngan

prin

sip o

tono

mi

selua

s-lua

snya

dala

m s

istem

dan

prin

sip N

egar

a Ke

satu

an R

epub

lik In

done

sia s

ebag

aiman

a dim

aksu

d da

lam U

ndan

g-Un

dang

Da

sar N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

. Te

rkait

den

gan

kewe

nang

an d

ari

pem

erint

ah p

usat

dilim

pahk

an k

epad

a pe

mer

intah

dae

rah,

bah

wa u

rusa

n pe

mer

intah

kab

upat

en/ko

ta d

alam

mela

kuka

n pe

mbin

aan

Lalu

Linta

s dan

Ang

kuta

n Ja

lan m

elipu

ti: (1

) pen

etap

an sa

sara

n da

n ar

ah ke

bijak

an si

stem

Lalu

Lint

as d

an A

ngku

tan

Jalan

kabu

pate

n/ko

ta ya

ng ja

ringa

nnya

ber

ada

di wi

layah

kabu

pate

n/ko

ta

(2) p

embe

rian

bimbin

gan,

pela

tihan

, ser

tifika

si, d

an iz

in ke

pada

per

usah

aan

angk

utan

um

um d

i kab

upat

en/ko

ta; d

an

(3) p

enga

wasa

n te

rhad

ap p

elaks

anaa

n La

lu Lin

tas d

an A

ngku

tan

Jalan

ka

bupa

ten/

kota

.. Pe

nyele

ngga

raan

pem

erint

ahan

dae

rah

men

ggun

akan

asa

s ot

onom

i da

n tu

gas

pem

bant

uan.

Tu

gas

Pem

bant

uan

(asa

s M

edeb

ewind

) ad

alah

keiku

tserta

an p

emer

intah

dae

rah

untu

k m

elaks

anak

an u

rusa

n pe

mer

intah

pus

at

yang

kew

enan

gann

ya l

ebih

luas

dan

lebih

tingg

i di

daer

ah t

erse

but.

Tuga

s pe

mba

ntua

n (M

edeb

ewind

) da

pat

diarti

kan

seba

gai

ikut

serta

da

lam

men

jalan

kan

tuga

s pem

erint

ahan

. Da

erah

mem

puny

ai ha

k da

n ke

wajib

an d

alam

men

yelen

ggar

akan

oto

nom

i.

Page 58: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

49

53

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n Ha

k da

n ke

wajib

an

ters

ebut

diw

ujudk

an

dalam

be

ntuk

re

ncan

a ke

rja

pem

erint

ahan

dae

rah

dan

dijab

arka

n da

lam b

entu

k pe

ndap

atan

, bela

nja, d

an

pem

biaya

an d

aera

h ya

ng d

ikelol

a da

lam s

istem

pen

gelol

aan

keua

ngan

dae

rah.

Pe

ngelo

laan

keua

ngan

dae

rah

dimak

sud

dilak

ukan

sec

ara

efisi

en,

efek

tif,

trans

para

n, a

kunt

abel,

terti

b, a

dil, p

atut

, dan

taat

pad

a pe

ratu

ran

peru

ndan

g-un

dang

an.

Bebe

rapa

uru

san

yang

men

jadi

kewe

nang

an p

emer

intah

dae

rah

untu

k ka

bupa

ten/

kota

meli

puti

bebe

rapa

hal

berik

ut.(1

) pe

nyele

ngga

raan

ket

ertib

an

umum

, ter

mas

k ke

terti

ban

di jal

an ra

ya, (

2) p

enye

diaan

sar

ana

dan

pras

aran

a um

um te

rmas

uk p

ener

anga

n jal

an, k

eleng

kapa

n sa

rana

dan

pra

sara

na ja

lan, (

3)

pem

binaa

n lal

u lin

tas d

an a

ngku

tan

jalan

di d

aera

hnya

.(nila

i tang

gung

jawa

b)

7. H

ubun

gan

Stru

ktura

l Pem

erint

ah P

usat

dan

Dae

rah

Da

lam si

stem

Neg

ara

Kesa

tuan

Rep

ublik

Indo

nesia

terd

apat

dua

cara

yang

da

pat m

engh

ubun

gkan

ant

ara

pem

erint

ah p

usat

dan

pem

erita

h da

erah

. Car

a Pe

rtam

a, d

isebu

t den

gan

Sent

ralis

asi, y

akni

sega

la ur

usan

, fun

gsi, t

ugas

, dan

we

wena

ng p

enye

lengg

araa

n pe

mer

intah

an a

da p

ada

pem

erint

ah p

usat

yang

pe

laksa

naan

nya

dilak

ukan

seca

ra d

ekon

sent

rasi.

Car

a Ke

dua,

dike

nal s

ebag

ai De

sent

ralis

asi, y

akni

sega

la ur

usan

, tug

as, d

an w

ewen

ang

pem

erint

ahan

dis

erah

kan

selua

s-lua

snya

kepa

da p

emer

intah

dae

rah.

Pe

limpa

han

wewe

nang

de

ngan

ca

ra

Deko

nsen

trasi

dilak

ukan

m

elalui

pe

ndele

gasia

n we

wena

ng k

epad

a pe

rang

kat y

ang

bera

da d

i baw

ah h

irark

inya

di da

erah

sed

angk

an p

elim

paha

n we

wena

ng d

enga

n ca

ra d

esen

tralis

asi d

ilaku

kan

mela

lui

pend

elega

sian

urus

an

kepa

da

daer

ah

oton

om.

Seca

ra

struk

tura

l hu

bung

an p

emer

intah

pus

at d

an d

aera

h dia

tur

dalam

Per

atur

an P

emer

intah

No

mor

84

Ta

hun

2000

. Be

rdas

arka

n ke

tent

uan

ters

ebut

da

erah

dib

eri

kese

mpa

tan

untu

k m

embe

ntuk

lem

baga

-lem

baga

yan

g dis

esua

ikan

deng

an

kebu

tuha

n da

erah

. Oleh

kar

ena

dalam

men

gelol

a fa

silita

s um

um s

eper

ti jal

an,

digolo

ngan

men

jadi k

elas

jalan

nas

ional,

jalan

pro

pinsi,

jalan

kab

upat

en d

an

jalan

kot

a sp

erti

term

uat

pada

pas

al 20

UU

No.

22 T

ahun

200

9.

Dam

pak

peng

goloa

n ke

las j

alan

ters

ebut

ada

lah t

angg

ung

jawab

pen

gelol

aan

dan

pem

eliha

raan

jalan

ters

ebut

.(nila

i tang

gung

jawa

b)

8. H

ubun

gan

Fung

siona

l Pem

erint

ah P

usat

dan

Dae

rah

Pada

da

sarn

ya

pem

erint

ah

pusa

t da

n da

erah

m

emilik

i hu

bung

an

kewe

nang

an y

ang

salin

g m

eleng

kapi

satu

sam

a lai

n. H

ubun

gan

ters

ebut

terle

tak

pada

visi

, misi

, tuju

an, d

an fu

ngsin

ya m

asing

-mas

ing. .

Adap

un tu

juann

ya a

dalah

un

tuk

mela

yani

mas

yara

kat

seca

ra a

dil d

an m

erat

a da

lam b

erba

gai

aspe

k ke

hidup

an.

Sem

enta

ra f

ungs

i pe

mer

intah

pus

at d

an d

aera

h ad

alah

seba

gai

pelay

an, p

enga

tur,

dan

pem

berd

aya

mas

yara

kat.

Hubu

ngan

wewe

nang

ant

ara

Page 59: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

50

54

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n pe

mer

intah

pus

at d

an p

emer

intah

dae

rah

prov

insi,

kabu

pate

n, d

an k

ota

atau

an

tara

pro

vinsi

dan

kabu

pate

n da

n ko

ta d

iatur

den

gan

unda

ng-u

ndan

g de

ngan

m

empe

rhat

ikan

kekh

usus

an d

an k

erag

aman

dae

rah.

Hub

unga

n ke

uang

an,

pelay

anan

um

um, p

eman

fata

n su

mbe

r da

ya a

lam, d

an s

umbe

r da

ya la

innya

an

tara

pem

erint

ah p

usat

dan

pem

erint

ahan

dae

rah

diatu

r da

n dil

aksa

naka

n se

cara

adil

dan

sela

ras

berd

asar

kan

unda

ng-u

ndan

g. H

ubun

gan

fung

siona

l pe

mer

intah

pus

at d

an d

aera

h, d

apat

men

imbu

lkan

hubu

ngan

adm

inistr

asi.

Pem

erint

ah p

usat

mem

iliki k

ewaji

ban

untu

k m

elaya

ni ke

pent

ingan

um

um,

sepe

rti k

eseh

atan

, tra

nspo

rtasi,

pen

didika

n, p

erhu

bung

an, k

elanc

aran

lalu

linta

s, ke

terti

ban

lalu

linta

s, ke

selam

atan

lalu

linta

s, da

n se

baga

inya.

Set

iap p

elaya

nan

untu

k ke

pent

ingan

um

um h

arus

dipe

rtang

gung

jaw

abka

n da

n dil

apor

kan

ke

pem

erint

ah p

usat

. Kele

ngka

pan

perta

nggu

ng ja

wab

dan

lapor

an d

iserta

i den

gan

bukti

adm

inistr

asi

peng

guna

an a

ngga

ran

keua

ngan

neg

ara.

(nil

ai ta

nggu

ng

jawab

). Ja

di hb

unga

n fu

ngsio

nal m

enm

bulka

n hu

bung

an a

dmini

stras

i an

tara

pe

mer

intah

pus

at d

an d

aera

h.

4 1.

1 M

engh

ayat

i nil

ai-nil

ai aja

ran

agam

a &

kepe

rcay

a-an

dala

m ke

-hid

upan

ber

-m

asya

raka

t. 1.

2 M

engh

ayat

i isi

dan

mak

na

pasa

l 28E

da

n 29

aya

t (2

) Und

ang-

Unda

ng

Dasa

r Neg

ara

Repu

blik

Indo

nesia

Ta

hun

1945

3.

5 Mem

aham

i sis

tem

huk

um

dan

pera

dilan

na

siona

l da

lam lin

gkup

NK

RI.

13. M

ensy

ukur

i sist

em

huku

m d

an

pera

dilan

nas

ional

didas

ari la

ndas

an

Ketu

hana

n Ya

ng

Mah

a Es

a.

14. M

enaa

ti per

atur

an

huku

m ya

ng

berla

ku d

i m

asya

raka

t 15

. Men

jelas

kans

iste

m h

ukum

dan

pe

radil

an n

asion

al 16

. Men

jelas

kan

hubu

ngan

huk

um,

kead

ilan

dan

kete

rtiba

n;

17. M

enun

jukka

n co

ntoh

bag

i pe

langg

ar b

erlal

u lin

tas d

ikena

i sa

nksi

sesu

ai de

nan

siste

m

1. S

istem

huk

um d

an

pera

dilan

nas

ional

2.

Taa

t per

atur

an

huku

m ya

ng b

erlak

u di

mas

yara

kat

3. H

ubun

gan

huku

m,

kead

ilan

dan

kete

rtiba

n;

4. C

onto

h ba

gi pe

langg

ar b

erlal

u lin

tas d

ikena

i san

ksi

sesu

ai de

ngan

siste

m

huku

m ya

ng b

erlal

u.

5. M

enjel

aska

n sis

tem

hu

kum

dan

per

adila

n na

siona

l 6.

Sep

uluh

cont

oh-

cont

oh sa

nksi

te

rhad

ap

pelan

ggar

an U

U No

mor

22

Tahu

n 20

09.

7. P

eran

an p

eran

an

1. M

akna

Huk

um

Sebu

ah u

ngka

pan,

”te

gakk

anlah

huk

um w

alaup

un b

esok

aka

n kia

mat

”. Ad

agium

ini m

engis

yara

tkan

begit

u pe

nting

nya

huku

m d

itega

kkan

dala

m k

ondis

i ap

apun

. Pen

egak

an h

ukum

di I

ndon

esia

saat

ini d

ibutu

hkan

tida

k ha

nya

untu

k m

embu

ktika

n ba

hwa

pem

erint

ah p

eduli

terh

adap

pen

egak

an h

ukum

, tet

api y

ang

lebih

pent

ing a

dalah

unt

uk m

encip

taka

n ke

pasti

an h

ukum

di s

egala

bida

ng.

Berb

agai

mas

alah

kehid

upan

ber

bang

sa d

an b

erne

gara

ker

apka

li dim

ulai d

ari

lemah

nya

kesa

dara

n se

luruh

ko

mpo

nen

bang

sa

untu

k m

enaa

ti da

n m

eneg

akka

n hu

kum

. Hu

kum

dibe

ntuk

disa

mpin

g un

tuk k

epsa

tian

huku

m, t

etap

i juga

unt

uk

terc

iptan

ya k

eter

tiban

di m

asya

raka

t. Ba

yang

kan

kalau

tidak

atu

ran

huku

m la

lu lin

tas d

i neg

eri in

i, bet

apa

sem

rawu

tnya

lalu

linta

s di ja

lan, t

imbu

lnya

kem

acet

an,

kece

lakaa

n, ke

tidak

nyam

anan

ber

lalu

linta

s. Ol

eh ka

rena

setia

p pe

nggu

na ja

lan

haru

s mem

atuh

i ket

entu

an a

tura

n hu

kum

yan

g be

rlaku

(nil

ai ko

mitm

en, n

ilai

kedis

iplina

n)

2. M

akna

Kea

dilan

dan

Ket

ertib

an

Mas

yara

kat

tidak

men

yada

ri ba

hwa

dalam

keh

idupa

n se

hari-

hari

suda

h m

eras

akan

kea

dilan

. Kea

dilan

buk

an h

anya

ada

di r

uang

sida

ng te

tapi

dalam

ke

hidup

an m

asya

raka

t pun

ada

. Kon

sep

kead

ilan

suda

h ad

a se

jak d

ahulu

. Ada

tig

a or

ang

filsuf

terk

enal

yang

men

gem

ukak

an te

ori m

enge

nai k

eadil

an te

rseb

ut,

yaitu

Aris

tote

les,

Plat

o, d

an T

hom

as H

obbe

s. Da

lam t

eorin

ya,

Arist

otele

s m

enge

muk

akan

lim

a jen

is pe

rbua

tan

yang

dap

at d

igolon

gkan

adil

, ya

itu:

(a)

Kead

ilan

kom

utat

if ad

alah

perla

kuan

terh

adap

ses

eora

ng d

enga

n tid

ak m

eliha

t

Page 60: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

51

55

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n 4.

5 M

enya

ji has

il te

laah

siste

m

huku

m d

an

pera

dilan

na

siona

l da

lam lin

gkup

NK

RI.

huku

m ya

ng

berla

lu.

18. M

enjel

aska

n sis

tem

huk

um d

an

pera

dilan

nas

ional

19. M

engid

entifi

kai 1

0 co

ntoh

-con

toh

sank

si te

rhad

ap

pelan

ggar

an U

U No

mor

22

Tahu

n 20

09.

20. M

enjel

aska

n pe

rana

n pe

rana

n lem

baga

per

adila

n 21

. Men

gana

liss

kasu

s mac

am-

mac

am

pelan

ggar

an ya

ng

dilak

ukan

pe

nggu

na ja

lan

dan

sank

si ya

ng

haru

s dite

rima

berd

asar

kan

UU

No. 2

2 Ta

hun

2009

. 22

. Men

unjuk

kan

cont

oh

pene

gakk

an

huku

m b

erlal

u lin

tas s

ecar

a ad

il da

n te

rans

para

n.

23. M

enun

jukka

n co

ntoh

car

a pe

nega

kan

UU

No. 2

2 Ta

hun

2009

seca

ra te

gas

terh

adap

pe

langg

aran

nya.

lemba

ga p

erad

ilan

8. K

asus

mac

am-

mac

am p

elang

gara

n ya

ng d

ilaku

kan

peng

guna

jalan

dan

sa

nksi

yang

har

us

diter

ima

berd

asar

kan

UU N

o. 2

2 Ta

hun

2009

. 9.

Con

toh

pene

gakk

an

huku

m b

erlal

u lin

tas

seca

ra a

dil d

an

tera

nspa

ran.

10

. Con

toh

cara

pe

nega

kan

UU

No.

22 T

ahun

200

9 se

cara

tega

s te

rhad

ap

pelan

ggar

anny

a.

11. M

elapo

r ke

pada

pih

ak ke

polis

ian

apab

la m

enge

tahu

i te

rjadi

kece

lakaa

n lal

u lin

tas.

12. S

ajian

has

il tela

ah

siste

m h

ukum

dan

pe

radil

an d

alam

lin

gkup

NKR

I;

jasa-

jasa

yang

tela

h dib

erika

nnya

. (b

) Ke

adila

n dis

tribu

tif ad

alah

perla

kuan

te

rhad

ap s

eseo

rang

ses

uai

deng

an j

asa-

jasa

yang

tela

h dib

erika

nnya

. (c

) Ke

adila

n ko

drat

alam

ada

lah m

embe

ri se

suat

u se

suai

deng

an y

ang

diber

ikan

oleh

oran

g lai

n ke

pada

kita

.(d)

Kead

ilan

Konv

ensio

nal

adala

h ko

ndisi

jika

se

oran

g wa

rga

nega

ra t

elah

men

aati

sega

la pe

ratu

ran

peru

ndan

g-un

dang

an

yang

tela

h dik

eluar

kan.

(e)

Per

buat

an a

dil m

enur

ut p

erba

ikan

adala

h jik

a se

seor

ang

telah

ber

usah

a m

emuli

hkan

nam

a ba

ik or

ang

lain

yang

tela

h te

rcem

ar.

Misa

lnya,

ora

ng y

ang

tidak

ber

salah

mak

a na

ma

baikn

ya h

arus

dir

ehab

ilitas

i. Di

Indo

nesia

ber

laku

kead

ilan

berd

asar

kan

pada

kee

ntua

n hu

kum

, seh

ingga

dik

enal

prins

ip se

tiap

warg

a ne

gara

mem

iiki h

ak k

esam

aan

didep

an h

ukum

dan

pe

mer

intah

an.

Term

asuk

di

depa

n hu

kum

ber

lalu

linta

s da

n m

empe

roleh

pe

layan

an k

esam

aan

hak

setia

p pe

nggu

na ja

lan d

an fa

silita

s um

um la

innya

. (n

ilai k

eadil

an)

Men

urut

Plat

o ad

a du

a te

ori k

eadil

an,

(a)

Kead

ilan

Mor

al Su

atu

perb

uata

n da

pat

dikat

akan

adil

sec

ara

mor

al ap

abila

telah

mam

pu

mem

berik

an p

erlak

uan

yang

seim

bang

(sela

ras)

ant

ara

hak

dan

kewa

jiban

nya.

(b

) Kea

dilan

Pro

sedu

ral a

dalah

suat

u pe

rbua

tan

dikat

akan

adil

seca

ra p

rose

dura

l jik

a se

seor

ang

telah

mam

pu m

elaks

anak

an p

erbu

atan

adil

ber

dasa

rkan

tata

cara

ya

ng te

lah d

iteta

pkan

Men

urut

Tho

mas

Hob

bes (

a) Te

ori P

erjan

jian,

bah

wa su

atu

perb

uata

n dik

atak

an a

dil a

pabil

a te

lah d

idasa

rkan

pad

a pe

rjanji

an-p

erjan

jian

terte

ntu.

Ar

tinya

, se

seor

ang

yang

be

rbua

t be

rdas

arka

n pe

rjanji

an

yang

dis

epak

atiny

a bis

a dik

atak

an a

dil. T

eori

kead

ilan

ini o

leh P

rof.

Dr. N

oton

egor

o,

S.H.

dita

mba

hkan

den

gan

adan

ya k

eadil

an le

galita

s at

au k

eadil

an h

ukum

, yait

u su

atu

kead

aan

dikat

akan

adil

jika

sesu

ai de

ngan

ket

entu

an h

ukum

yang

ber

laku.

(b

) Kea

dilan

sosia

l seb

agai

cita-

cita

dan

tujua

n ya

ng in

gin d

iraih

oleh

bang

sa d

an

nega

ra In

done

sia, p

enca

paian

nya

haru

s diu

paya

kan

oleh

selur

uh w

arga

ban

gsa

dan

nega

ra s

esua

i de

ngan

pro

fesi

dan

kem

ampu

an m

asing

-mas

ing k

aren

a m

erup

akan

tang

gung

jawa

b kit

a se

mua

. Be

rdas

arka

n pe

ndap

at d

ari f

ilsof

, ter

sebu

t, ke

adila

n ak

an te

rcap

ai ap

abila

dil

anda

si ole

h sa

ling

men

ghor

mat

i, sali

ng m

engh

arga

i, juju

r, m

enta

ati n

orm

a da

n et

ika

yang

ber

laku,

ter

tib,

disipl

in, d

an k

omitm

en d

sb.

Dem

ikan

juga

dalam

be

rlalu

linta

s, ke

adila

n ak

an te

rcap

ai bil

a sa

ling

men

ghor

mat

i ses

ama

peng

guna

jal

an,

pedu

li te

rhad

ap k

esela

mat

an d

irinya

mau

pun

oran

g lai

n, b

erta

nggu

ng

jawab

dala

m m

enge

mud

ikan

kend

araa

n be

rmot

or. (

nilai

kead

ilan,

nila

i tan

ggun

g jaw

ab)

3. S

istem

Huk

um N

asion

al

Siste

m h

ukum

sua

tu n

egar

a m

ence

rmink

an k

ondis

i obje

ktif d

ari n

egar

a ya

ng

Page 61: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

52

56

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n 24

. Mela

pork

an

kepa

da p

ihak

kepo

lisian

apa

bla

men

geta

hui te

rjadi

kece

lakaa

n lal

u lin

tas.

25. M

enya

ji has

il te

laah

siste

m

huku

m d

an

pera

dilan

dala

m

lingk

up N

KRI;

bers

angk

utan

seh

ingga

sist

em h

ukum

sua

tu n

egar

a be

rbed

a de

ngan

neg

ara

lainn

ya. S

istem

huk

um m

erup

akan

huk

um p

ositif

ata

u hu

kum

yan

g be

rlaku

di

suat

u ne

gara

pa

da

saat

se

kara

ng.

Siste

m

huku

m

bertu

juan

untu

k m

empe

rtaha

nkan

, m

emeli

hara

, da

n m

elaks

anak

an

terti

b hu

kum

ba

gi m

asya

raka

t su

atu

Nega

ra.

Siste

m h

ukum

Ind

ones

ia m

erup

akan

kes

eluru

han

pera

tura

n hu

kum

yan

g dic

iptak

an o

leh n

egar

a da

n be

rlaku

bag

i se

luruh

m

asya

raka

t Ind

ones

ia ya

ng b

erpe

dom

an p

ada

Unda

ng-U

ndan

g Da

sar N

egar

a Re

publi

k In

done

sia T

ahun

194

5. P

elaks

anaa

n ta

ta h

ukum

ter

sebu

t da

pat

dipak

saka

n ole

h ala

t-alat

ne

gara

ya

ng

diber

i ke

kuas

aan.

Si

stem

hu

kum

In

done

sia m

ulai

berla

ku p

ada

tang

gal

18 A

gustu

s 19

45 s

etela

h Ba

ngsa

In

done

sia m

enya

taka

n ke

mer

deka

anny

a. S

elain

itu,

diteg

aska

n pu

la pa

da

Pem

buka

an U

ndan

g-Un

dang

Das

ar N

egar

a Re

publi

k In

done

sia T

ahun

194

5 ya

ng m

emua

t ke

tent

uan-

kete

ntua

n da

sar

dan

mer

upak

an r

angk

a da

ri sis

tem

hu

kum

Indo

nesia

. Oleh

kar

ena

itu, s

ampa

i sek

aran

g m

asih

terd

apat

ket

entu

an

huku

m y

ang

mer

upak

an p

rodu

k hu

kum

kolo

nial, m

isalny

a Ki

tab

Unda

ng-U

ndan

g Hu

kum

Pida

na d

an K

itab

Unda

ng–U

ndan

g Hu

kum

Per

data

. Be

rdas

arka

n sif

atny

a, h

ukum

dap

at d

ibagi

seba

gai b

eriku

t. (1

) Huk

um ya

ng m

emak

sa, y

aitu

huku

m ya

ng d

alam

kead

aan

baga

iman

apun

jug

a ha

rus d

an m

empu

nyai

paks

aan

mut

lak. M

isalny

a, jik

a m

elaku

kan

pem

bunu

han

mak

a sa

nksin

ya se

cara

pak

sa w

ajib

dilak

sana

kan

huku

man

. (2

) Huk

um ya

ng m

enga

tur,

yaitu

huk

um ya

ng d

apat

dike

sam

-ping

kan

apab

ila

pihak

-piha

k yan

g be

rsan

gkut

an te

lah m

embu

at p

erat

uran

send

iri da

lam su

atu

perja

njian

.

Sifa

t man

usia

ingin

sebe

bas-

besa

nya,

oleh

kare

na itu

dem

i pen

egak

an

huku

m, m

aka

huku

m m

emilik

i sifa

t mem

aksa

. Ol

eh ka

rena

itu se

tiap

oran

g ha

rus t

undu

k pad

a hu

kum

ters

ebut

. Seb

alikn

ya o

rang

yang

tidak

mem

atuh

i hu

kum

, tun

duk p

ada

huku

m, a

kan

diken

ai sa

nksi

dari

huku

m te

rseb

ut. O

leh

kare

na itu

UU

No. 2

2 Ta

hun

2009

juga

men

gikat

selur

uh ra

kyat

Indo

nesia

.(Nila

i ko

mitm

en)

4. S

istem

Per

adila

n In

done

sia

Di I

ndon

esia

pera

dilan

ter

bagi

dua,

yait

u Pe

radil

an U

mum

dan

Per

adila

n Kh

usus

. Pe

radil

an u

mum

ada

lah p

erad

ilan

bagi

raky

at p

ada

umum

nya,

baik

m

enya

ngku

t per

kara

pida

na m

aupu

n pe

rkar

a-pe

rkar

a pe

rdat

a. P

erad

ilan

khus

us

terd

iri at

as p

erad

ilan

agam

a, p

enga

dilan

milit

er d

an p

erad

ilan

tata

usa

ha n

egar

a.

Ketig

a pe

radil

an in

i men

gadil

i per

kara

-per

kara

terte

ntu

atau

men

gena

i golo

ngan

ra

kyat

terte

ntu.

Men

urut

Und

ang-

Unda

ng R

epub

lik In

done

sia N

omor

48

Tahu

n 20

09 P

asal

10 te

ntan

g ke

kuas

aan

keha

kiman

, bah

wa k

ekua

saan

keh

akim

an

adala

h ke

kuas

aan

nega

ra y

ang

mer

deka

unt

uk m

enye

lengg

arak

an p

erad

ilan

Page 62: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

53

57

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n gu

na m

eneg

akka

n hu

kum

dan

kea

dilan

ber

dasa

rkan

Pan

casil

a da

n UU

D 19

45

dem

i te

rsele

ngga

rany

a ne

gara

huk

um b

erda

sark

an P

anca

sila.

Kek

uasa

an

keha

kiman

dila

kuka

n ole

h se

buah

Mah

kam

ah A

gung

dan

bad

an p

erad

ilan

yang

ad

a di

bawa

hnya

, da

n M

ahka

mah

Kon

stitu

si. B

adan

Per

adila

n ya

ng a

da d

i M

ahka

mah

Agu

ng m

elipu

ti ba

dan

pera

dilan

dala

m l

ingku

p pe

radil

an u

mum

(p

idana

dan

per

data

), pe

radil

an a

gam

a, p

erad

ilan

milit

er,

dan

pera

dilan

tat

a us

aha

nega

ra. D

enga

n de

miki

an b

agi p

elang

gar

UU la

lu lin

tas

dan

angk

utan

jal

an a

kan

ditan

gani

oleh

pera

dilan

um

um k

husu

nyan

ya p

erka

ra p

idana

. M

isalny

a m

elang

gar

pasa

l 28

5 ay

at (

1) m

enya

taka

n Se

tiap

oran

g ya

ng

men

gem

udika

n Se

peda

Mot

or d

i Jala

n ya

ng ti

dak

mem

enuh

i per

syar

atan

tekn

is da

n lai

k jala

n ya

ng m

elipu

ti kac

a sp

ion, k

lakso

n, la

mpu

uta

ma,

lam

pu re

m, la

mpu

pe

nunju

k ar

ah, a

lat p

eman

tul c

ahay

a, a

lat p

engu

kur

kece

pata

n, k

nalpo

t, da

n ke

dalam

an a

lur b

an s

ebag

aiman

a dim

aksu

d da

lam P

asal

106

ayat

(3)

junc

to

Pasa

l 48

ayat

(2) d

an a

yat (

3) d

ipida

na d

enga

n pid

ana

kuru

ngan

pali

ng la

ma

1 (s

atu)

bula

n at

au d

enda

pali

ng b

anya

k Rp

250.

000,

00 (d

ua ra

tus

lima

puluh

ribu

ru

piah)

. 5.

Per

anan

Lem

baga

Per

adila

n Ke

kuas

aan

keha

kiman

di

lingk

unga

n pe

radil

an u

mum

dila

ksan

akan

oleh

pe

ngad

ilan

nege

ri, p

enga

dilan

ting

gi, d

an M

ahka

mah

Agu

ng. P

enga

dilan

neg

eri

berp

eran

dala

m p

rose

s pe

mer

iksaa

n, m

emut

uska

n, d

an m

enye

lesaik

an p

erka

ra

pidan

a da

n pe

rdat

a di

tingk

at p

erta

ma.

Ini b

erar

ti ap

abla

warg

a m

asya

raka

t yan

g m

elang

gar k

eten

tuan

lal

u lin

tas

dan

angk

utan

jalan

term

asuk

per

kara

pida

na,

dan

peny

elesa

ian d

i Pe

ngad

ilan

Nege

ri. P

enga

dilan

ting

gi be

rper

an d

alam

m

enye

lesaik

an p

erka

ra p

idana

dan

per

data

pad

a tin

gkat

ked

ua a

tau

band

ing. D

i sa

mpin

g itu

, pen

gadil

an ti

nggi

juga

berw

enan

g m

enga

dili d

itingk

at p

erta

ma

dan

tera

khir

apab

ila a

da s

engk

eta

kewe

nang

an m

enga

dili a

ntar

a pe

ngad

ilan

nege

ri da

lam d

aera

h hu

kum

nya.

Sela

in itu

, Mah

kam

ah K

onsti

tusi

berw

enan

g m

enga

dili

pada

tin

gkat

pe

rtam

a da

n te

rakh

ir ya

ng

putu

sann

ya

bers

ifat

final

untu

k m

enye

lesaik

an s

engk

eta

hasil

pem

ilihan

um

um d

an p

emilih

an k

epala

dae

rah

langs

ung.

Mah

kam

ah A

gung

mem

puny

ai ke

kuas

aan

terti

nggi

dalam

lapa

ngan

pe

radil

an d

i Ind

ones

ia. M

ahka

mah

Agu

ng b

erpe

ran

dalam

pro

ses

pem

binaa

n lem

baga

per

adila

n ya

ng b

erad

a di

bawa

hnya

. Mah

kam

ah A

gung

mem

puny

ai ke

kuas

aan

dan

kewe

nang

an d

alam

pem

binaa

n, o

rgan

isasi,

adm

inistr

asi,

dan

keua

ngan

pen

gadil

an.

Mah

kam

ah K

onsti

tusi

mer

upak

an s

alah

satu

lem

baga

ne

gara

ya

ng

mela

kuka

n ke

kuas

aan

keha

kiman

ya

ng

mer

deka

un

tuk

men

yelen

ggar

akan

pe

radil

an

guna

m

eneg

akka

n hu

kum

da

n ke

adila

n.

Kewe

nang

an M

ahka

mah

Kon

stitu

si ad

alah

seba

gai b

eriku

t. a.

Men

guji u

ndan

g-un

dang

terh

adap

Und

ang-

Unda

ng D

asar

Neg

ara

Repu

blik

Page 63: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

54

58

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n In

done

sia T

ahun

194

5.

Apab

ila d

alam

UU

No. 2

2 Ta

hun

2009

ter

dapa

t mat

eri, k

eten

tuan

yang

be

rtent

anga

n de

ngan

kead

ilan

huku

m b

agi r

akya

t ata

u be

rtent

anga

n de

ngan

UU

D 19

45, m

aka

mat

eri k

eten

tuan

dap

at d

ibata

lkan

oleh

MK.

b.

Mem

utus

seng

keta

kewe

nang

an le

mba

ga N

egar

a ya

ng ke

wena

ngan

nya

diber

ikan

oleh

Unda

ng-U

ndan

g Da

sar N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

. c.

Mem

utus

pem

buba

ran

parta

i poli

tik.

5 1.

1 M

engh

ayat

i nil

ai-nil

ai aja

ran

agam

a da

n ke

perc

ayaa

n da

lam

kehid

upan

be

rmas

yara

kat

1.2

Men

ghay

ati

isi d

an m

akna

pa

sal 2

8E

dan

29 a

yat

(2) U

ndan

g-Un

dang

Da

sar N

egar

a Re

publi

k In

done

sia

Tahu

n 19

45

2.6 M

enga

malk

an

nilai

dan

buda

ya

dem

okra

si de

ngan

m

engu

tam

aka

n pr

insip

mus

yawa

rah

muf

akat

da

lam

kehid

upan

se

hari-

hari

1. M

ensy

ukur

i ke

beba

san

seba

gai s

alah

satu

be

ntuk

anu

gera

h ya

ng d

iberik

an

Tuha

n YM

E;

2. M

elaks

anak

an

dem

okra

si se

cara

be

bas t

etap

i be

rtang

gung

jaw

ab;

3. M

embe

rikan

co

ntoh

kebe

basa

n ya

ng b

erta

nggu

ng

jawab

dala

m

men

ggun

akan

jal

an ra

ya

4. M

enjel

aska

n ha

kikat

war

ga

nega

ra d

alam

sis

tem

dem

okra

si;

5. M

engin

dent

ifikas

i ha

k-ha

k war

ga

nega

ra d

alam

sis

tem

dem

okra

si be

rdas

arka

n UU

D 19

45;

6. M

enun

jukka

n sik

ap d

an p

erila

ku

sada

r aka

n ha

k

1. P

elaks

anaa

n de

mok

rasi

seca

ra

beba

s tet

api

berta

nggu

ng ja

wab;

2.

Con

toh

kebe

basa

n ya

ng b

erta

nggu

ng

jawab

dala

m

men

ggun

akan

jalan

ra

ya

3. H

akika

t war

ga n

egar

a da

lam si

stem

de

mok

rasi;

4.

Hak

-hak

war

ga

nega

ra d

alam

siste

m

dem

okra

si be

rdas

arka

n UU

D 19

45;

5. S

ikap

dan

perila

ku

sada

r aka

n ha

k dan

ke

wajib

an ke

tika

bera

da d

i jalan

raya

. 6.

Sika

p pe

rilaku

lebih

m

engu

tam

akan

m

ysaw

arah

dala

m

mem

ecah

kan

perm

asala

hn ya

ng

terja

di ke

tika

bera

da

di jal

an

7. K

asus

pela

ngga

ran

hak-

hak d

an

1.

Hak

dan

Kew

ajib

an

Terk

ait d

enga

n ha

k da

n ke

wajib

an d

alam

wad

ah N

KRI

seba

gai

nega

ra

huku

m ti

dak

ada

perb

edaa

n an

tara

ora

ng y

ang

mam

pu d

an ti

dak

mam

pu d

alam

m

ener

ima

hak

dan

men

jalan

kan

kewa

jiban

. Hal

ini d

itega

skan

dala

m P

asal

27

Unda

ng-U

ndan

g Da

sar N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

. 1.

Se

gala

warg

a ne

gara

ber

sam

aan

kedu

duka

nnya

dida

lam h

ukum

dan

pe

mer

intah

an d

an w

ajib

men

junjun

g hu

kum

dan

pem

erin-

taha

n itu

den

gan

tidak

ada

kecu

aliny

a.

2. T

iap-ti

ap w

arga

neg

ara

berh

ak a

tas p

eker

jaan

dan

peng

hidup

an ya

ng la

yak

bagi

kem

anus

iaan.

3.

Se

tiap

warg

a ne

gara

ber

hak d

an w

ajib

ikut s

erta

dala

m u

paya

pem

belaa

n ne

gara

. Be

rdas

arka

n ur

aian

ters

ebut

tidak

ada

des

krim

inasi

kepa

da se

tiap

warg

a ne

gara

yang

mela

ngga

ra ke

tent

uan

huku

m, t

erm

asuk

kete

ntua

n pe

rund

anga

n lal

u lin

tas d

an a

ngku

tan

jalan

. (nil

ai ke

adila

n). S

ebali

knya

setia

p wa

rga

nega

ra

wajib

men

taat

i dan

mem

atuh

i ket

entu

an te

rseb

ut (n

ilai k

eadil

an).

Deng

an d

emiki

an, s

etiap

diri

kalia

n m

emilik

i hak

dan

kew

ajiba

n ya

ng s

ama

tanp

a m

embe

daka

n sta

tus

sosia

l, pa

ngka

t, jab

atan

mau

pun

jenis

kelam

in.

Baga

iman

a ha

kikat

war

ga n

egar

a da

lam si

stem

dem

okra

si?

2. P

enge

rtian

War

ga N

egar

a In

done

sia

Pa

sal 2

6 Aya

t (1)

Und

ang-

Unda

ng D

asar

Neg

ara

Repu

blik I

ndon

esia

Tahu

n 19

45 m

enya

taka

n ba

hwa

“Yan

g m

enjad

i war

ga n

egar

a ial

ah o

rang

-ora

ng

Indo

nesia

asli

dan

ora

ng-o

rang

ban

gsa

lain

yang

disa

hkan

den

gan

unda

ng-

unda

ng se

baga

i war

ga n

egar

a”. S

eseo

rang

don

yata

kan

seba

gai w

arga

neg

ara,

be

rarti

tidak

lepa

s den

gan

impli

kasi

hak d

an ke

wajib

an d

iman

a ia

men

jadi w

arga

ne

gara

. Im

plika

si se

baga

i seo

rang

war

ga n

egar

a ial

ah,

ia ha

rus p

atuh

dan

tu

nduk

kepa

da ke

tent

uan

kete

ntua

n at

au a

tura

n-at

uran

yan

g be

rlaku

di n

egar

a te

rseb

ut, t

erm

asuk

tund

uk d

an p

atuh

terh

adap

kete

ntua

n UU

Lalu

Lint

as d

an

Angk

utan

Jalan

(nila

i kem

itmen

) Se

lain

Pasa

l ter

sebu

t dala

m P

asal

4 Un

dang

-Und

ang

Repu

blik

Indo

nesia

Page 64: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

55

59

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n da

lam

kont

eks

Nega

ra

Kesa

tuan

Re

publi

k In

done

sia

(NKR

I).

3.6 M

enga

nalis

is ka

sus

pelan

ggar

an

hak d

an

peng

ingka

ran

kewa

jiban

se

baga

i wa

rga

nega

ra

4.6

Men

yaji

anali

sis

pena

ngan

an

kasu

s pe

langg

aran

ha

k dan

pe

nging

kara

n ke

wajib

an

seba

gai

warg

a ne

gara

.

dan

kewa

jiban

ke

tika

bera

da d

i jal

an ra

ya.

7. M

enun

jukka

n pe

rilaku

lebih

m

engu

tam

akan

m

ysaw

arah

dala

m

mem

ecah

kan

perm

asala

hn ya

ng

terja

di ke

tika

bera

da d

i jalan

8.

Men

gana

lisis

kasu

s pe

langg

aran

hak

-ha

k dan

pe

nging

kara

n ke

wajib

an w

arga

ne

gara

dar

i be

rbag

ai su

mbe

r; 9.

Men

gana

lisis

kasu

s-ka

sus

pelan

ggar

an

terh

adap

ke

wajib

an ke

tika

di jal

an ra

ya.

10. M

enya

ji has

il an

alisis

kasu

s pe

langg

aran

hak

-ha

k dan

pe

nging

kara

n ke

wajib

an w

arga

ne

gara

dar

i be

rbag

ai su

mbe

r

peng

ingka

ran

kewa

jiban

war

ga

nega

ra d

ari b

erba

gai

sum

ber;

8. K

asus

-kas

us

pelan

ggar

an

terh

adap

kew

ajiba

n ke

tika

di jal

an ra

ya.

9. S

ajian

i has

il ana

lisis

kasu

s pela

ngga

ran

hak-

hak d

an

peng

ingka

ran

kewa

jiban

war

ga

nega

ra d

ari b

erba

gai

sum

ber

Nom

or 1

2 Ta

hun

2006

ten

tang

Kew

arga

nega

raan

Rep

ublik

Ind

ones

ia, y

ang

dimak

sud

warg

a ne

gara

Indo

nesia

ada

lah s

ebag

ai be

rikut

. “Se

tiap

oran

g ya

ng

berd

asar

kan

pera

tura

n pe

rund

ang-

unda

ngan

dan

/ata

u be

rdas

arka

n pe

rjanji

an

Pem

erint

ah R

epub

lik In

done

sia d

enga

n ne

gara

lain

sebe

lum U

ndan

g-Un

dang

ini

berla

ku su

dah

men

jadi W

arga

Neg

ara

Indo

nesia

De

ngan

dem

ikian

, yan

g m

enjad

i war

ga n

egar

a In

done

sia b

isa b

eras

al da

ri m

anap

un te

tapi

haru

s se

suai

deng

an p

erat

uran

dan

disa

hkan

den

gan

unda

ng-

unda

ng.

3. S

iste

m D

emok

rasi

De

mok

rasi

dapa

t diar

tikan

“rak

yat b

erku

asa”

ata

u go

vern

men

t or r

ule b

y th

e pe

ople

(pem

erint

ahan

ole

h ra

kyat

). De

ngan

ka

ta

lain,

de

mok

rasi

bera

rti

pem

erint

ahan

yan

g dij

alank

an o

leh ra

kyat

, dar

i rak

yat d

an u

ntuk

raky

at. N

amun

de

mok

rasi

mem

iliki m

akna

dar

i rak

yat,

oleh

raky

at d

an u

ntuk

rak

yat,

buka

n

bera

rti ra

kyat

mem

iliki k

ebeb

asan

yan

g ta

k te

rbat

as, t

etap

i tet

ap d

ibata

si ole

h at

uran

huk

um y

ang

berla

ku d

i Ind

inesia

, kar

ena

Indo

nesia

ada

lah n

egar

a ya

ng

berd

asar

ata

s hu

kum

. Oleh

kar

ena

itu k

ebeb

asan

set

iap w

arga

neg

ara

dibat

asi

oleh

huku

m,

artin

ya s

etiap

war

ga n

egar

a ha

rus

tund

uk d

an p

atuh

ter

hada

p hu

kum

yan

g be

rlaku

, te

rmas

uk m

emat

uhi p

erat

uran

lalu

linta

s da

n an

gkut

an

jalan

(nila

i ked

isipli

nan)

Si

stem

dem

okra

si In

done

sia a

dalah

Dem

okra

si Pa

ncas

ila y

ang

sum

ber

ajara

nnya

ada

lah n

ilai-n

ilai k

eprib

adian

dan

sos

ial b

uday

a ba

ngsa

dan

ses

uai

deng

an a

sas-

asas

seb

agai

berik

ut.(a

). pe

rsam

aan;

(b).

kese

imba

ngan

hak

dan

ke

wajib

an;

(c).

mus

yawa

rah

untu

k m

ufak

at;d

. m

ewuju

dkan

kea

dilan

sos

ial e

. ke

beba

san

yang

ber

tang

gung

jawa

b;f.

men

guta

mak

an p

ersa

tuan

nas

ional

dan

keke

luarg

aan;

g. ci

ta-c

ita n

asion

al.

Berd

asar

kan

asas

ters

ebut

di a

tas,

mak

a m

eman

dang

set

iap w

arga

har

us

diper

lakuk

an s

ama

di de

pan

huku

m d

an p

emer

intah

an, a

dany

a ke

seim

bang

an

anta

ra h

ak d

an k

eajib

an. D

enga

n de

miki

an s

etiap

war

ga n

egar

a te

rikat

oleh

pe

ratu

ran

yang

ber

laku

dan

mem

ilik h

ak d

an d

itunt

ut k

ewaji

ban

untu

k m

emat

uhi

kete

ntua

n pe

rund

anga

n. O

leh k

aren

a itu

set

iap w

arga

neg

ara

Indo

nesia

terik

at

oleh

kete

ntua

n at

au p

erat

uran

per

unda

ngan

yan

g be

rlaku

ter

mas

uk u

ndan

g-un

dang

lalu

linta

s dan

ang

kuta

n jal

an. (

nilai

kom

itmen

) Ad

apun

pr

insip-

prins

ip de

mok

rasi

Panc

asila

, ya

itu

seba

gai

berik

ut.(a

). pe

mba

gian

keku

asaa

n; (b

). ru

le of

law;

(c ).

per

lindu

ngan

hak

asa

si m

anus

ia; (d

). pa

rtai

politi

k ya

ng l

ebih

dari

satu

;(e).

pem

ilu;

(f).

pers

yan

g be

bas;

(g).

kete

rbuk

aan

man

ajem

en (o

pen

man

agem

ent).

De

mok

rasi

Panc

asila

mer

upak

an s

uatu

sist

em p

emer

intah

an y

ang

men

gaku

i ba

hwa

raky

atlah

yan

g m

emeg

ang

keku

asaa

n. P

emer

intah

an d

alam

sua

tu

Page 65: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

56

60

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n ne

gara

yan

g de

mok

ratis

har

us m

eliba

tkan

pera

n at

au p

artis

ipasi

raky

at s

ecar

a pe

nuh

untu

k tu

rut

serta

da

lam

peny

eleng

gara

an

nega

ra.

Pera

n ra

kyat

be

rpar

tisipa

si da

lam p

enye

lengg

araa

n pe

mer

intah

an n

egar

a m

elalui

per

wakil

an

raky

at

(DPR

). Sa

lah

satu

pe

ran

dan

parti

sipas

i te

rseb

ut

adala

h da

lam

pem

buat

an d

an p

enet

apan

UU,

ter

mas

uk U

U No

. 22

Tahu

n 20

09

Dem

okra

si Pa

ncas

ila

mem

iliki

ciri-c

iri te

rsen

diri

diban

dingk

an

deng

an

dem

okra

si ne

gara

-neg

ara

lain

kare

na

nilai-

nilai

yang

te

rkan

dung

da

lam

Dem

okra

si Pa

ncas

ila m

erup

akan

has

il dar

i kris

talis

asai

nilai-

nilai

kepr

ibadia

n da

n ke

buda

yaan

mas

yara

kat I

ndon

esia

4. H

ak W

arga

Neg

ara

dala

m P

rose

s De

mok

rasi

Ha

k set

iap w

arga

neg

ara

diatu

r dala

m U

ndan

g-Un

dang

Das

ar Ta

hun

1945

. M

enur

ut p

asal

27 U

UD N

RI Ta

hun

1945

hak

kesa

maa

n di

depa

n hu

kum

, arti

nya

setia

p wa

rga

nega

ra In

done

sia m

emilik

i ked

uduk

an ya

ng sa

ma

di de

pan

huku

m.

Salah

satu

cont

oh h

ak ya

ng te

rdap

at d

alam

UU

No. 2

2 Ta

hun

2009

pas

al 62

aya

t (2

) diny

atak

an b

ahwa

Pes

eped

a be

rhak

ata

s fas

ilitas

pen

duku

ng

keam

anan

,kese

lamat

an, k

eter

tiban

, dan

kelan

cara

n da

lam b

erlal

u lin

tas.

5. K

ewaj

iban

War

ga N

egar

a da

lam

Ber

bang

sa d

an B

erne

gara

Se

bena

rnya

hak

sela

lu se

iring

dan

sejal

an d

enga

n ke

wajib

an y

ang

haru

s dip

enuh

i. Ad

apun

kew

ajiba

n ya

ng h

arus

dipe

nuhi

oleh

warg

a ne

gara

men

urut

Un

dang

-Und

ang

Dasa

r Neg

ara

Repu

blik

Indo

nesia

Tah

un 1

945

adala

h se

baga

i be

rikut

. 1.

W

ajib

men

aati h

ukum

dan

pem

erint

ahan

. Pas

al 27

Aya

t (1)

men

yata

kan:

“S

egala

war

ga n

egar

a be

rsam

aan

kedu

duka

nnya

di d

alam

huk

um d

an

pem

erint

ahan

dan

waji

b m

enjun

jung

huku

m d

an p

emer

intah

an itu

den

gan

tidak

ada

kecu

aliny

a”.

2.

W

ajib

ikut s

erta

dala

m u

paya

pem

belaa

n ne

gara

. Pas

al 27

Aya

t (3)

m

enya

taka

n: “T

iap w

arga

neg

ara

berh

ak d

an w

ajib

ikut s

erta

dala

m u

paya

pe

mbe

laan

nega

ra”.

3.

Waji

b m

engh

orm

ati h

ak a

sasi

man

usia

oran

g lai

n. P

asal

28J A

yat (

1)

men

gata

kan:

“Set

iap o

rang

waji

b m

engh

orm

ati h

ak a

sasi

man

usia

oran

g lai

n da

lam te

rtib

kehid

upan

ber

mas

yara

kat,

berb

angs

a, d

an b

erne

gara

”. 4.

W

ajib

tund

uk ke

pada

pem

bata

san

yang

dite

tapk

an d

enga

n un

dang

-und

ang.

Pa

sal 2

8J A

yat (

2) m

enya

taka

n: “D

alam

men

jalan

kan

hak d

an

kebe

basa

nnya

, set

iap o

rang

waji

b tu

nduk

kepa

da p

emba

tasa

n ya

ng

ditet

apka

n de

ngan

und

ang-

unda

ng d

enga

n m

aksu

d se

mat

a-m

ata

untu

k m

enjam

in pe

ngak

uan

serta

pen

ghor

mat

an a

tas h

ak d

an ke

beba

san

oran

g lai

n, d

an u

ntuk

mem

enuh

i tunt

utan

yang

adil

sesu

ai de

ngan

per

timba

ngan

m

oral,

nila

i-nila

i aga

ma,

keam

anan

, dan

kete

rtiba

n um

um d

alam

suat

u

Page 66: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

57

61

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n m

asya

raka

t dem

okra

tis”.

5.

Waji

b iku

t ser

ta d

alam

usa

ha p

erta

hana

n da

n ke

aman

an n

egar

a. P

asal

30

Ayat

(1) m

enya

taka

n: “T

iap-ti

ap w

arga

neg

ara

berh

ak d

an w

ajib

ikut s

erta

da

lam u

saha

per

taha

nan

dan

keam

anan

neg

ara”

. De

ngan

de

miki

an

setia

p wa

rga

nega

ra

mem

puny

ai ke

wajib

an

untu

k m

emat

uhi d

an m

enaa

ti s

esua

i den

gan

kete

ntua

n hu

kum

yan

g be

rlaku

, sep

erti

UU N

o. 2

2 Ta

hun

2009

tent

ang

Lalu

Linta

s dan

Ang

kuta

n Ja

lan.

6 1.

1 M

engh

ayat

i nil

ai-nil

ai aja

ran

agam

a da

n ke

perc

ayaa

n da

lam

kehid

upan

be

rmas

yara

kat

1.2

Men

ghay

ati

isi d

an m

akna

pa

sal 2

8E

dan

29 a

yat

(2) U

ndan

g-Un

dang

Da

sar N

egar

a Re

publi

k In

done

sia

Tahu

n 19

45.

1.1

Men

ghay

ati

nilai-

nilai

Panc

asila

da

lam

kehid

upan

be

rmas

yara

kat,

berb

angs

a da

n be

rneg

ara.

3.

7 Men

gana

lisis

indika

tor

anca

man

te

rhad

ap

1. M

ensy

ukur

i ke

bera

gam

an

bang

sa In

done

sia

seba

gai a

nuge

rah

dari

Tuha

n YM

E;

2. M

engh

orm

ati

kebe

raga

man

ba

ngsa

Indo

nesia

da

lam ra

ngka

m

enjag

a ke

utuh

an

NKRI

; 3.

Men

jelas

kan

upay

a-up

aya

yang

dil

akuk

an d

alam

m

emup

uk

kom

itmen

pe

rsat

uan

dan

kebe

raga

man

; 4.

Men

jelas

kan

pent

ingny

a int

egra

si na

siona

l da

lam b

ingka

i Bh

innek

a Tu

ngga

k Ika

. 5.

Men

jelas

kan

pent

ingny

a ke

sada

ran

setia

p wa

rga

nega

ra

terh

adap

keta

atan

te

rhad

ap

pera

tura

n lal

u

1. U

paya

-upa

ya ya

ng

dilak

ukan

dala

m

mem

upuk

kom

itmen

pe

rsat

uan

dan

kebe

raga

man

; 2.

Pen

tingn

ya in

tegr

asi

nasio

nal d

alam

bin

gkai

Bhinn

eka

Tung

gak I

ka.

3. P

entin

gnya

ke

sada

ran

setia

p wa

rga

nega

ra

terh

adap

keta

atan

te

rhad

ap p

erat

uran

lal

u lin

tas s

ebag

ai wu

jud in

tegr

itas

dalam

bing

kai

Bhinn

ika T

ungg

al Ika

. 4.

Ind

ikato

r anc

aman

te

rhad

ap n

egar

a da

lam m

emba

ngun

int

egra

si na

siona

l da

lam b

ingka

i NKR

I. 5.

Ben

tuk-

bent

uk

anca

man

tant

anga

n ha

nbat

an d

an

gang

guan

terh

adap

ne

gara

dan

inte

grita

s na

siona

l 6.

Con

toh

anca

man

te

rhad

ap

Ki

ta

wajib

be

rsyu

kur

bahw

a ne

gara

In

done

sia

mem

iliki

sejar

ah

yang

m

emba

ngga

kan

yaitu

kem

erde

kaan

dira

ih se

ndiri

deng

an p

rokla

mas

i, dan

buk

an

pem

beria

n da

ri ne

gara

lain,

teta

pi m

elalui

per

juang

an y

ang

panja

ng d

an m

elalui

pe

ngor

bana

n ya

ng ta

k ter

nilai

harg

anya

. Ol

eh k

aren

a itu

upa

ya t

erse

but

haru

s dih

arga

i, de

ngan

car

a m

emup

uk

kom

itmen

kita

unt

uk te

rcipt

anya

per

satu

an d

an k

esat

uan

dalam

keb

erag

aman

. Ko

mitm

en te

rseb

ut b

isa d

ilaku

kan

diman

a sa

ja, te

rmas

uk d

i jalan

raya

, ber

ada

di ke

ndar

aan

umum

, be

rjalan

, ka

rena

dim

anap

un

kita

bera

da,

disitu

lah

kebe

raga

man

yang

ada

pula

, (nil

ai ke

bers

amaa

n, n

ilai k

erjas

ama)

. Ke

mer

deka

an n

egar

a In

done

sia d

ipero

leh m

elalui

sua

tu p

erjua

ngan

yan

g pa

njang

, ya

itu m

elalui

ber

baga

i pe

rlawa

nan

yang

tela

h dil

akuk

an o

leh p

ara

pahla

wan,

seg

enap

kem

ampu

an m

erek

a ke

rahk

an b

aik b

erjua

ng d

enga

n m

enga

ngka

t sen

jata

mau

pun

yang

ber

juang

mela

lui p

ikira

n.

Sem

anga

t jua

ng

yang

be

rkob

ar

dan

kebe

rsam

aan

untu

k m

enca

pai

kem

erde

kaan

telah

terp

atri

pada

diri

para

toko

h da

n ra

kyat

Indo

nesia

. Sala

h sa

tu

cara

unt

uk m

ewuju

dkan

sem

anga

t keb

ersa

maa

n da

lam b

ngka

t Bhin

nika

Tung

gal

Ika a

dalah

sali

ng m

engh

arga

i dan

men

ghor

mat

i ses

ame

peng

guna

jalan

(nila

i ke

bers

amaa

n).

Mer

eka

sada

r bah

wa p

enjaj

ahan

tida

k se

suai

deng

an p

erike

man

usiaa

n da

n pe

rikea

dilan

(nil

ai ke

adila

n),

kare

na i

tu p

erjua

ngan

dan

per

lawan

an r

akya

t In

done

sia u

ntuk

mem

beba

skan

diri

dari

belen

ggu

penja

jah t

erus

men

erus

dil

akuk

an b

erda

sark

an ra

sa se

nasib

sepe

nder

itaan

(nila

i keb

ersa

maa

n).

Saat

ini s

ebag

ai ge

nera

si pe

neru

s ban

gsa,

tent

u sa

ja kit

a be

rkew

ajiba

n un

tuk

mela

njutka

n pe

rjuan

gan

para

pah

lawan

, wala

upun

dala

m b

entu

k ya

ng b

erbe

da.

Perju

anga

n ut

ama

yang

per

lu kit

a lak

ukan

ada

lah b

erko

mitm

en u

ntuk

men

jaga

pers

atua

n dia

ntar

a te

man

, m

asya

raka

t, da

n ba

ngsa

dem

i ke

utuh

an s

ecar

a na

siona

l. Ha

l itu

dapa

t dila

kuka

n de

ngan

men

ghind

ari p

ertik

aian

diant

ara

tem

an

dan

anta

r ke

lompo

k di

jalan

an,

sehin

gga

men

ggan

gu a

rus

lalu

linta

s. Ti

dak

mer

usak

ram

bu-ra

mbu

lalu

linta

s at

au s

aran

a jal

an,

tidak

mer

usak

tan

aman

pe

nduk

ung

ditep

i jalan

.(nila

i tang

gung

jawa

b)

Perju

anga

n sa

at in

i yan

g da

pat d

ilaku

-kan

seba

gai b

entu

k par

tisipa

si da

n

Page 67: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

58

62

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n ne

gara

dala

m

mem

bang

un

integ

rasi

nasio

nal

deng

an

bingk

ai Bh

innek

aTun

ggal

Ika.

4.7

Men

yaji h

asil

anali

sis

tent

ang

indika

tor

anca

man

te

rhad

ap

nega

ra d

alam

m

emba

ngun

int

egra

si na

siona

l de

ngan

bin

gkai

Bhinn

eka

Tung

gal Ik

a

linta

s seb

agai

wujud

inte

grita

s da

lam b

ingka

i Bh

innika

Tun

ggal

Ika.

6. M

enga

nalis

is ind

ikato

r anc

aman

te

rhad

ap n

egar

a da

lam

mem

bang

un

integ

rasi

nasio

nal

dalam

bing

kai

NKRI

. 7.

Men

unjuk

an

bent

uk-b

entu

k an

cam

an

tant

anga

n ha

nbat

an d

an

gang

guan

te

rhad

ap n

egar

a da

n int

egrit

as

nasio

nal

8. M

embe

rikan

co

ntoh

anc

aman

te

rhad

ap

kese

lamat

an,

kelan

cara

n,

keam

anan

, dan

ke

terti

ban

ber

lalu

linta

s 9.

Men

jelas

kan

pent

ingny

a ke

sada

ran

warg

a ne

gara

unt

uk b

ela

nega

ra;

10. M

enjel

aska

n up

aya-

upay

a un

tuk m

emba

ngun

kese

lamat

an,

kelan

cara

n,

keam

anan

, dan

ke

terti

ban

ber

lalu

linta

s 7.

Pen

tingn

ya

kesa

dara

n wa

rga

nega

ra u

ntuk

bela

ne

gara

; 8.

Upa

ya-u

paya

unt

uk

mem

bang

un

kesa

dara

n wa

rga

nega

ra u

ntuk

m

elaku

kan

bela

nega

ra d

alam

be

rbag

ai bid

ang

kehid

upan

. 9.

Sika

p pe

rilaku

sada

r te

rhad

ap ke

tent

uan

berla

lu lin

tas s

ebag

ai wu

jud ke

hidup

an

bern

egar

a.

10. B

entu

k-be

ntuk

pe

mbe

laan

terh

adap

ne

gara

; 11

. Usa

ha m

enjag

a da

n m

emeli

hara

fasil

itas

jalan

dan

ram

bu-

ram

bu la

lu lin

tas

seba

gai b

entu

k bela

ne

gara

. 12

. Sika

p da

n pe

rilaku

te

rtib

dalam

ber

lalu

linta

s seb

agai

wujud

int

egrit

as te

rhad

ap

nega

ra.

13. U

paya

-upa

ya

pem

belaa

n te

rhad

ap

tang

gung

-jawa

b ke

warg

aneg

araa

n ya

ng m

ence

rmink

an ko

mitm

en te

rhad

ap

keut

uhan

nas

ional,

ant

ara

lain

seba

gai b

eriku

t: 1.

Men

cipta

kan

keru

kuna

n di

lingk

unga

n se

kitar

nya.

2.

Men

jaga

kese

lamat

an d

iri da

n or

ang

lain

ketik

a m

enge

ndar

ai ke

ndar

aan

berm

otor

(nila

i kep

eduli

an, n

ilai ta

nggu

ng ja

wab)

3.

Mem

buat

kegia

tan

yang

mam

pu m

emup

uk p

ersa

tuan

dan

kesa

tuan

di

lingk

unga

n se

kolah

, tem

pat t

ingga

l dan

seba

gainy

a.

4. T

idak b

erba

in di

jalan

raya

yang

dap

at m

engg

angg

u pe

nggu

na ja

lan.

5. T

urut

serta

dala

m p

enga

wasa

n ke

bijak

an ya

ng te

lah d

iteta

pkan

oleh

pe

mer

intah

mau

pun

pem

erint

ah d

aera

h.

6. B

erpa

rtisip

asi d

alam

mem

eliha

ra r

ambu

-ram

bu lin

tas,

mar

ka ja

lan,

dem

ikese

lamat

an p

engg

una

jalan

. 7.

Mela

ksan

akan

mus

yawa

rah

dalam

men

yeles

aikan

mas

alah

ketik

a te

rjadi

di jal

an (n

ilai k

eber

sam

aan)

8.

Mela

ksan

akan

kerja

sam

a de

ngan

bap

ak p

olisi

ketik

a te

rjadi

kece

lakaa

n,

gang

guan

, kem

acet

an d

an o

rang

lain

tanp

a m

eliha

t per

beda

an a

gam

a,

sosia

l, dan

eko

nom

i (nil

ai ke

rjasa

ma,

nila

i kes

etar

aan)

9.

Ber

parti

sipas

i men

jaga

keam

anan

lingk

unga

n, te

rmas

uk d

i ling

kung

an ja

lan

raya

(nil

ai ke

pedu

lian)

10

. Tur

ut se

rta d

alam

kegia

tan

don

or d

arah

, bar

angk

ali d

iperlu

kan

bagi

oran

g lai

n ak

ibat k

ecela

kaan

lalu

linta

s (nil

ai Ikh

las)

11. T

idak b

oros

dala

m m

engg

unak

an su

mbe

r day

a /e

nerg

y/BBM

sepe

rti

men

ggun

akan

kend

araa

n be

rmot

or ta

npa

arah

dan

tujua

n se

rta ke

pent

ingan

ya

ng je

las (n

ilai h

emat

) 12

. Har

us m

emba

yar p

ajak k

enda

raan

seba

gai k

ewaji

ban

warg

a ne

gara

dan

wu

jud in

tegr

itas t

erha

dap

nega

ra In

done

sia (n

ilai k

ejujur

an, t

angg

ung

jawab

) 13

. Tida

k men

yalah

i/mela

ngga

r atu

ran

, atu

ran

dan

etika

ber

lalu

linta

s (nil

ai ke

disipl

inan,

tang

gung

jawa

b)

14. M

elaks

anak

an h

asil k

eput

usan

den

gan

penu

h ta

nggu

ng ja

wab.

15

. Tur

ut se

rta d

alam

kegia

tan

patro

l kea

man

an se

kolah

dem

i terc

iptan

ya

kete

rtiba

n be

rlalu

linta

s di s

ekita

r sek

olah

(nila

i kep

eduli

an, n

ilai ta

nggu

ng

jawab

) De

ngan

men

erap

kan

sikap

dan

per

ilaku

ter

sebu

t, m

aka

akan

ter

wujud

pe

rsat

uan

dan

kesa

tuan

ba

ngsa

da

lam

kera

ngka

NK

RI

seba

gai

bent

uk

kom

itmen

kita

seb

agai

warg

a ne

gara

Ind

ones

ia ya

ng b

aik d

an b

erta

nggu

ng

jawab

.

Page 68: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

59

63

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n ke

sada

ran

warg

a ne

gara

unt

uk

mela

kuka

n be

la ne

gara

dala

m

berb

agai

bidan

g ke

hidup

an.

11. M

enun

jukka

n sik

ap p

erila

ku

sada

r ter

hada

p ke

tent

uan

berla

lu lin

tas s

ebag

ai wu

jud ke

hidup

an

bern

egar

a.

12. M

enjel

aska

n be

ntuk

-ben

tuk

pem

belaa

n te

rhad

ap n

egar

a;

13. Ik

utse

rta d

alam

us

aha

men

jaga

dan

mem

eliha

ra

fasil

itas j

alan

dan

ram

bu-ra

mbu

lalu

linta

s seb

agai

bent

uk b

ela

nega

ra.

14. M

enun

jukka

n sik

ap d

an p

erila

ku

terti

b da

lam

berla

lu lin

tas

seba

gai w

ujud

integ

ritas

terh

adap

ne

gara

. 15

. Men

geva

luasi

upay

a-up

aya

pem

belaa

n te

rhad

ap n

egar

a;

16. M

enya

ji has

il an

alisis

indik

ator

nega

ra;

14. S

ajian

has

il ana

lisis

indika

tor a

ncam

an

terh

adap

neg

ara

dalam

mem

bang

un

integ

rasi

nasio

nal

dalam

bing

kai N

KRI.

Page 69: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

60

64

No

Kom

pete

nsi

Dasa

r In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Di

men

si, In

dika

tor,

dan

Nila

i-Nila

i Ant

ikor

upsi

Pe

ngin

tegr

asia

n Ni

lai, N

orm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m M

ater

i PPK

n an

cam

an te

rhad

ap

nega

ra d

alam

m

emba

ngun

int

egra

si na

siona

l da

lam b

ingka

i NK

RI.

B. P

engi

nteg

rasi

an N

ilai,

Norm

a, M

oral

dan

Etik

a Be

rlalu

Lin

tas

dala

m P

enge

mba

ngan

Sila

bus

Ko

mpe

tens

i Int

i: 1.

M

engh

arga

i dan

men

ghay

ati a

jara

n ag

ama

yang

dia

nutn

ya

2.

Men

ghar

gai d

an m

engh

ayat

i per

ilaku

juju

r, di

siplin

, tan

ggun

gjaw

ab, p

edul

i (to

lera

nsi,

goto

ng ro

yong

), sa

ntun

, per

caya

diri

, dal

am b

erin

tera

ksi s

ecar

a ef

ektif

den

gan

lingk

unga

n so

sial d

an a

lam

dal

am ja

ngka

uan

perg

aula

n da

n ke

bera

daan

nya.

3.

M

emah

ami d

an m

ener

apka

n pe

nget

ahua

n (fa

ktua

l, ko

nsep

tual

, dan

pro

sedu

ral)

berd

asar

kan

rasa

ingi

n ta

huny

a te

ntan

g ilm

u pe

nget

ahua

n, te

knol

ogi,

seni

, bud

aya

terk

ait f

enom

ena

dan

keja

dian

tam

pak

mat

a.

4.

Men

gola

h, m

enya

ji, da

n m

enal

ar d

alam

rana

h ko

nkre

t (m

engg

unak

an, m

engu

rai,

mer

angk

ai, m

emod

ifikas

i, da

n m

embu

at) d

an ra

nah

abst

rak

(men

ulis,

mem

baca

, m

engh

itung

, men

ggam

bar,

dan

men

gara

ng) s

esua

i den

gan

yang

dip

elaj

ari d

i sek

olah

dan

sum

ber l

ain

yang

sam

a da

lam

sud

ut p

anda

ng/te

ori.

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Ke

giat

an P

embe

laja

ran

Peni

laia

n Al

okas

i W

aktu

Su

mbe

r Bel

ajar

1 1.

1 Men

ghay

ati n

ilai-

nilai

ajara

n ag

ama

dan

kepe

rcay

aan

dalam

kehid

upan

be

rmas

yara

kat

1.2 M

engh

ayat

i isi d

an

mak

na p

asal

28E

dan

29 a

yat (

2)

Unda

ng-U

ndan

g Da

sar N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

. 2.

1 Men

ghay

ati n

ilai-

nilai

Panc

asila

da

lam ke

hidup

an

1. M

ensy

ukur

i terh

adap

jam

inan

perlin

dung

an

HAM

seba

gai a

nuge

rah

dari

Allah

SW

T.

2. M

engh

orm

ati

perlin

dung

an H

AM

seba

gai b

entu

k sika

p da

n pe

rilaku

war

ga

nega

ra ya

ng b

aik;

3. S

aling

men

ghor

mat

i hak

se

seor

ang

sesa

me

peng

guna

jalan

.

4. M

engid

entifi

kasi

kasu

s-ka

sus p

elang

gara

n HA

M

yang

per

nah

terja

di di

1. P

erlin

dung

an H

AM

seba

gai b

entu

k sika

p da

n pe

rilaku

war

ga n

egar

a ya

ng b

aik;

2. H

ak se

seor

ang

sesa

me

peng

guna

jalan

.

3. K

asus

-kas

us p

elang

gara

n HA

M ya

ng p

erna

h te

rjadi

di In

done

sia;

4. H

akika

t per

lindu

ngan

dan

pe

maju

an H

AM;

5. B

entu

k-be

ntuk

pe

rlindu

ngan

HAM

; 6.

Con

toh

bent

uk

perlin

dung

an

Mod

eil P

embe

lajar

an N

umbe

r He

ad T

oge-

ther

(NHT

) ber

basis

Sa

intifik

, lang

kah-

langk

ah p

embe

l 1.

Sisw

a dib

agi d

alam

kelom

pok,

setia

p sis

wa d

alam

setia

p ke

lompo

k men

dapa

t nom

or

kepa

la 2.

Gur

u m

embe

rikan

tu

gas,m

asing

-mas

ing ke

lompo

k be

lajar

ber

nom

or ke

pala

men

gerja

kann

ya. T

ugas

yang

dib

erika

n gu

ru sb

b:

• M

emba

ca b

erita

/ arti

kel

tent

ang

kasu

s-ka

sus

pelan

ggar

an H

AM d

alam

Sika

p:

• Pe

ngam

atan

sik

ap b

ersy

ukur

te

rhad

ap T

YME.

Obse

rvas

i pe

rilaku

dan

sik

ap p

eser

ta

didik

dalam

pr

oses

pe

mbe

laja-

ran,

se

rta ko

mitm

en

kewa

rgan

e-ga

raan

(ikr

ar)

dalam

rang

ka

perlin

dung

an &

12 JP

(4

x3JP

) 1.

Sup

andi,

201

6 M

odel

Peng

integ

ra-

sian

Pend

idika

n La

lu Lin

tas

pada

Mat

a Pe

lajar

an

Pend

idika

n Pa

ncas

ila d

an

Kewa

rgan

egar

aan

(PPK

n)

SMA

Kelas

X

Berd

asar

kan

Kurik

ulum

Page 70: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

61

65

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Ke

giat

an P

embe

laja

ran

Peni

laia

n Al

okas

i W

aktu

Su

mbe

r Bel

ajar

berm

asya

raka

t, be

rban

gsa

& be

rneg

ara.

2.

2 Men

gam

alkan

nila

i-nil

ai ya

ng

terk

andu

ng d

alam

Pe

mbu

kaan

Un

dang

-Und

ang

Dasa

r Neg

ara

Repu

blik I

ndon

esia

Tahu

n 19

45 d

alam

ke

hidup

an

berb

angs

a &

bern

egar

a.

2.3 M

engh

ayat

i nila

i-nil

ai ya

ng

terk

andu

ng d

alam

pa

sal-p

asal

Unda

ng-

Unda

ng D

asar

Ne

gara

Rep

ublik

In

done

sia Ta

hun

1945

dala

m

berb

agai

aspe

k ke

hidup

an id

eolog

i, po

litik,

ekon

omi,

sosia

l bud

aya,

pe

rtaha

nan

& ke

aman

an, s

erta

hu

kum

2.

4 Men

gam

alkan

sika

p to

leran

si an

taru

mat

be

raga

ma

dan

kepe

rcay

aan

dalam

hid

up

berm

asya

raka

t, be

rban

gsa,

&

bern

egar

a.

2.5 M

enga

malk

an

Indo

nesia

; 5.

Men

jelas

kan

hakik

at

perlin

dung

an d

an

pem

ajuan

HAM

; 6.

Men

jelas

kan

bent

uk-

bent

uk p

erlin

dung

an

HAM

; 7.

Men

unjuk

kan

cont

oh

bent

uk p

erlin

dung

an

kese

laman

tan

berla

lu lin

tas s

ebag

ai wu

jud

perlin

dung

an h

ak se

tiap

warg

a ne

gara

dala

m

men

ggun

aka

jalan

raya

8.

Men

giden

tifika

si da

sar

huku

m p

erlin

dung

an,

pem

ajuan

,dan

pe

nega

kkan

HAM

di

Indo

nesia

; 9.

Men

jelas

kan

upay

a-up

aya

pem

erint

ah

dalam

men

egak

kan

HAM

; 10

. Men

jelas

kan

bent

uk

parti

sipas

i mas

yara

kat

dalam

pem

ajuan

, pe

ngho

rmat

an, d

an

pene

gaka

an H

AM d

i In

done

sia

11. M

enge

valua

si pe

rlindu

ngan

dan

pe

nega

kkan

HAM

di

Indo

nesia

. 12

. Men

erap

kan

pem

ajuan

, pe

rlindu

ngan

, dan

pe

nega

kkan

HAM

dala

m

kehid

upan

seha

ri-ha

ri.

13. M

enun

jukka

n sik

ap d

an

kese

laman

tan

berla

lu lin

tas s

ebag

ai wu

jud

perlin

dung

an h

ak se

tiap

warg

a ne

gara

dala

m

men

ggun

aka

jalan

raya

7.

Das

ar h

ukum

pe

rlindu

ngan

, pe

maju

an,d

an

pene

gakk

an H

AM d

i In

done

sia;

8. U

paya

-upa

ya p

emer

intah

da

lam m

eneg

akka

n HA

M;

9. B

entu

k par

tisipa

si m

asya

raka

t dala

m

pem

ajuan

, pe

ngho

rmat

an, d

an

pene

gaka

an H

AM d

i In

done

sia

10. P

erlin

dung

an d

an

pene

gakk

an H

AM d

i In

done

sia.

11. P

ener

apka

n pe

maju

an,

perlin

dung

an, d

an

pene

gakk

an H

AM d

alam

ke

hidup

an se

hari-

hari.

12

. Sika

p da

n pe

rilaku

tidak

de

skrin

itif d

alam

sesa

me

peng

guna

an ja

lan

seba

gai w

ujud

pem

beria

n ke

sem

pata

n ya

ng sa

ma

sesm

a wa

rga

nega

ra

13. M

enya

jian

hasil

telaa

h ka

sus p

elang

gara

n HA

M

terh

adap

sesa

me

peng

guna

an ja

lan ra

ya.

14. P

erila

ku tid

ak m

enye

robo

t ha

k ses

ame

peng

guna

jal

an ra

ya.

rang

ka p

erlin

dung

an &

pe

maju

an H

AM

• M

enyim

ak d

ari b

erba

gai

sum

ber t

enta

ng fa

ktor-f

akto

r pe

nyeb

ab ka

sus-

kasu

s pe

langg

aran

HAM

Men

yimak

taya

ngan

vid

eo/g

amba

r/film

ten

tang

vid

eo la

lu lin

tas,

graf

ik ke

celak

aan

lalu

linta

s, ,

mem

baca

bah

an a

jar, b

uku

siswa

Mem

baca

bah

an a

jar m

ater

i PP

Kn ya

ng te

rinte

gras

i PLL

te

rlam

pir d

i RPP

Mem

beca

UU

No.2

2 Ta

hun

2009

tent

ang

Lalu

linta

s dan

An

gkut

an Ja

lan.

(MEN

GAM

ATI)

• M

erum

uska

n pe

rmas

alaha

n/pe

rtany

aan

da

ri ha

sil m

emba

ca a

rtike

l, gr

afik

dan,

men

yimak

ta

yang

an vi

deo

lalu

linta

s, da

n se

mua

rum

usan

pe

rtany

aan

dari

siswa

dis

epak

ati k

elas u

ntuk

dij

adika

n ba

han

pem

baha

san

(MEN

ANYA

) •

Setia

p ke

lompo

k bela

jar

bern

omor

kepa

la d

imint

a un

tuk m

enca

ri su

mbe

r, inf

orm

asi, d

ata

yang

dap

at

digun

akan

unt

uk

mem

ecah

kan/

men

jawab

pe

rtany

aan

yang

diaj

ukan

pe

serta

didi

k (M

ENGU

M-

pem

ajuan

HAM

Pe

nget

ahua

n •

Tes d

iguna

kan

untu

k men

ilai

hasil

bela

jar

seca

ra in

dividu

te

ntan

g ka

sus-

kasu

s, fa

ktor

peny

ebab

dan

pe

langg

aran

HA

M se

rta

upay

a-up

aya

dalam

rang

ka

perlin

dung

an &

pe

maju

an H

AM

Kete

ram

pila

n •

Men

yajik

an

hasil

telaa

h pe

kerja

an b

aik

indivi

du

mau

pun

kelom

pok

tent

ang

Dina

mika

Pa

ncas

ila

seba

gai d

asar

Ne

gara

dan

pa

ndan

gan

hidup

ban

gsa

2013

SM

A//M

A/

SMK/

MAK

. Ke

las X

2.

Kem

dikbu

d Pe

ndidi

kan

Panc

asila

dan

Ke

warg

ane-

gara

an

SMA/

/MA/

SM

K/M

AK.

Kelas

X

3. R

efer

ensi

atau

In

tern

et se

suai

mat

eri p

okok

4.

Tim

Pen

yusu

n,

Pend

idika

n Ke

sada

ran

Berk

onsti

tusi

untu

k SM

A da

n M

A.

Jaka

rta:

Sekje

n da

n Ke

panit

era-

an

Mah

kam

ah

Kons

titusi

RI,

2009

. 5.

Und

ang-

Unda

ng N

omor

22

Tah

un 2

009

tent

ang

Lalu

Linta

s dan

An

gkut

an

Jalan

. 6.

UU

No. 3

9 Ta

hun

1999

te

ntan

g Ha

k

Page 71: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

62

66

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Ke

giat

an P

embe

laja

ran

Peni

laia

n Al

okas

i W

aktu

Su

mbe

r Bel

ajar

perila

ku to

leran

si da

n ha

rmon

i ke

bera

gam

an d

alam

ke

hidup

an

berm

asya

raka

t, be

rban

gsa,

&

bern

egar

a In

done

sia.

3.1 M

enga

nalis

is ka

sus-

kasu

s pela

ngga

ran

HAM

dala

m ra

ngka

pe

lindu

ngan

&

pem

ajuan

HAM

se

suai

deng

an n

ilai-

nilai

Panc

asila

da

lam ke

hidup

an

4.1

Men

yaji k

asus

–ka

sus p

elang

gara

n HA

M d

alam

rang

ka

perlin

dung

an &

pe

maju

an H

AM

sesu

ai de

ngan

nila

i-nil

ai Pa

ncas

ila

dalam

kehid

upan

be

rmas

yara

kat

berb

angs

a, &

be

rneg

ara.

perila

ku tid

ak d

eskr

initif

dalam

sesa

me

peng

guna

an ja

lan

seba

gai w

ujud

pem

beria

n ke

sem

pata

n ya

ng sa

ma

sesm

a wa

rga

nega

ra

14. M

enya

jian

hasil

telaa

h ka

sus p

elang

gara

n HA

M

terh

adap

sesa

me

peng

guna

an ja

lan ra

ya.

15. M

enun

jukka

n pe

rilaku

tid

ak m

enye

robo

t hak

se

sam

e pe

nggu

na ja

lan

raya

. 16

. Men

ampil

kan

perila

ku

salin

g m

engh

orm

ati b

agi

sesa

me

peng

guna

jalan

ra

ya.

17. M

embe

rikan

cont

oh

kete

ladan

an p

ada

mas

yara

kat c

ara

men

gend

arai

kend

araa

n be

rmot

or.

18. M

enam

pilka

n pe

rilaku

te

rtib

Selm

a pe

rjalan

an

di jal

an ra

ya

19. M

enga

nalis

is ka

sus-

kasu

s pela

ngga

ran

be

rlalu

linta

s yan

g be

rkait

an H

AM.

20. M

enya

jikan

has

il ana

lisis

kasu

s-ka

sus H

AM ya

ng

pern

ah te

rjadi

di In

done

sia.

15. P

erila

ku sa

ling

men

ghor

mat

i bag

i se

sam

e pe

nggu

na ja

lan

raya

. 16

. Con

toh

kete

ladan

an p

ada

mas

yara

kat c

ara

men

gend

arai

kend

araa

n be

rmot

or.

17. M

enam

pilka

n pe

rilaku

te

rtib

Selm

a pe

rjalan

an d

i jal

an ra

ya

18. K

asus

-kas

us p

elang

gara

n

berla

lu lin

tas y

ang

berk

aitan

HAM

. 19

. Saji

an h

asil a

nalis

is ka

sus-

kasu

s HAM

yang

pe

rnah

terja

di di

Indo

nesia

.

PULK

AN IN

FORM

ASI).

3.

Kelo

mpo

k men

disku

sikan

/ m

enca

ri jaw

aban

dar

i pe

rtany

aan-

perta

nyaa

n ya

ng

diajuk

an, b

erda

sark

an su

mbe

r inf

orm

asi y

ang

dikum

pulka

n.tia

p an

ggot

a ke

lompo

k men

cata

t has

il dis

kusi.

4.

Tiap

ang

gota

kelom

pokd

alam

dis

kusi

haru

s ber

kons

tribu

si ya

ng sh

arrin

g /b

erba

gai

pend

apat

kepa

da te

man

dis

kusi’

(MEN

GASO

SIAS

I) 5.

Set

iap a

nggo

ta ke

lompo

k m

emilik

i tang

gung

jawa

b da

n ke

sem

pata

n ya

ng sa

ma

untu

k m

elapo

rkan

has

il disk

usiny

a.

(MEN

GKOM

UNIK

ASIK

AN)

6. G

uru

mem

angg

il sala

h sa

tu

nom

or si

swa

dalam

kelom

pok

untu

k mela

pork

an h

asil

disku

sinya

di d

epan

kelas

. (M

ENGK

OMUN

IKAS

IKAN

) 7.

Kem

udian

kelom

pok l

ain d

apat

m

embe

rikan

m

asuik

an/m

eres

pons

i dar

i has

il dis

kusin

ya (

men

yem

purn

akan

) (M

EMBU

AT JE

JARI

NG);.

8.

Gur

u se

lanjut

nya

dapa

t m

engu

langi

bebe

rapa

kali d

ari

kelom

pok y

ang

berb

eda.

Asas

i Man

usia

2 1.

1 M

engh

ayat

i per

ilaku

be

riman

dan

be

rtaqw

a ke

pada

1. M

ensy

ukur

i ke

mer

deka

an ya

ng

dicap

ai ole

h In

done

sia

1. I

si da

n po

kok p

ikira

n pe

mbu

kaan

UUD

194

5;

2. H

ubun

gan

prok

lomas

i

Mod

el Pe

mbe

lajar

an P

roble

m

Base

d Le

arnin

g lan

gkah

pm

belaj

aran

sbb:

Sika

p:

• Ob

serv

asi

6 JP

1.

Sup

andi,

201

6,

Mod

el Pe

ngint

egra

-

Page 72: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

63

67

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Ke

giat

an P

embe

laja

ran

Peni

laia

n Al

okas

i W

aktu

Su

mbe

r Bel

ajar

Tuha

n YM

E da

n be

rakh

lak m

ulia

dalam

kehid

upan

di

lingk

unga

n pe

rgau

lan a

ntar

ba

ngsa

2.

4 M

engh

arga

i sika

p to

leran

si da

n ha

rmon

i ke

bera

gam

an d

alam

ke

hidup

an

berm

asya

ra-k

at,

berb

angs

a, d

an

bern

egar

a In

done

sia

2.6

Men

ghay

ati

sem

anga

t dan

ko

mitm

en p

ersa

tuan

da

n ke

satu

an

nasio

nal d

alam

m

engis

i dan

m

empe

rtaha

nkan

NK

RI

3.2 M

emah

ami p

okok

-po

kok p

ikira

n ya

ng

terk

andu

ng d

alam

Pe

mbu

kaan

Un

dang

-Und

ang

Dasa

r Neg

ara

Repu

blik I

ndon

esia

Tahu

n 19

45

4.2

Men

yaji h

asil t

elaah

po

kok-

poko

k piki

ran

yang

terk

andu

ng

dalam

Pem

buka

an

Unda

ng D

asar

Ne

gara

Rep

ublik

In

done

sia Ta

hun

1945

.

seba

gai R

ahm

at A

llah

Yang

Mah

a Ku

asa;

2.

Men

erim

a an

uger

ah

kem

erde

kaan

seba

gai

hal y

ang

perlu

diis

i de

ngan

pem

bang

unan

. 3.

Men

jelas

kan

isi d

an

poko

k piki

ran

pem

buka

an U

UD 1

945;

4.

Men

jelas

kan

hubu

ngan

pr

oklom

asi d

enga

n pe

mbu

kaan

UUD

Ne

gara

Rep

ublik

In

done

sia T

ahun

194

5 5.

Men

jelas

kan

cita-

cita

dan

tujua

n na

siona

l be

rdas

arka

n Pa

ncas

ila;

6. M

enun

jukka

n co

ntoh

up

aya

diri m

encip

taka

n ke

ruku

nan

sesa

me

peng

guna

jalan

raya

se

suai

nilai

sila

ketig

a Pa

ncas

ila.

7. M

enga

nalis

is ke

daula

tan

nega

ra

dalam

kont

eks n

egar

a hu

kum

; 8.

Men

taat

i per

atur

an

berla

lu lin

tas s

ebag

ai wu

jud im

plem

enta

si ne

gara

yang

ber

dasa

r hu

kum

. 9.

Men

jelas

kan

bent

uk

parti

sipas

i akti

f dala

m

perd

amaia

n du

nia;

10. M

enun

jukka

n pe

rilaku

ru

kun

diling

kung

an

sesa

me

peng

guna

deng

an p

embu

kaan

UUD

Ne

gara

Rep

ublik

In

done

sia T

ahun

194

5 3.

Cita

-cita

dan

tujua

n na

siona

l ber

dasa

rkan

Pa

ncas

ila;

4. C

onto

h up

aya

diri

men

cipta

kan

keru

kuna

n se

sam

e pe

nggu

na ja

lan

raya

sesu

ai nil

ai sil

a ke

tiga

Panc

asila

. 5.

Ked

aulat

an n

egar

a da

lam

kont

eks n

egar

a hu

kum

; 6.

Taa

t per

atur

an b

erlal

u lin

tas s

ebag

ai wu

jud

imple

men

tasi

nega

ra

yang

ber

dasa

r huk

um.

7. B

entu

k par

tisipa

si ak

tif da

lam p

erda

maia

n du

nia;

8. P

erila

ku ru

kun

diling

kung

an se

sam

e pe

nggu

na ja

lanse

baga

i wu

jud p

ikok p

ikira

n ke

4

UUD

Nega

ra R

epulb

ik In

done

sia T

ahun

194

5

9. S

ajian

has

il tela

ah p

okok

-po

kok p

ikira

n pe

mbu

kaan

UU

D Ne

gara

Rep

ublik

In

done

sia T

ahun

194

5;

10. S

ajian

has

il tela

ah

perila

ku b

erlal

u lin

tas

yang

tidak

sesu

ai de

ngan

po

kok-

poko

k piki

ran

yang

te

rkan

dung

dala

m U

UD

Nega

ra R

epub

lik

Indo

nesia

Tah

un 1

945

1. P

eser

ta d

idik

dihad

apka

n ar

tikel

tent

ang

mas

alah

imple

men

tasi

poko

k-po

kok

pikira

n ya

ng te

rkan

dung

dala

m

Pem

buka

an U

UD N

RI T

ahun

19

45 d

alam

kehid

un se

hari-

hari.

2.

Mem

baca

bah

an a

jar m

ater

i PP

kn te

rinte

gras

i PLL

terla

mpir

di

RPP

(MEN

GAM

ATI)

3. P

eser

ta d

idik d

iputa

rkan

vide

o Pe

langg

aran

ber

lalu

linta

s dan

dil

anjut

kan

mem

baca

bah

an

ajar y

ang

suda

h dis

iapka

n gu

ru

(terla

mpir

di R

PP).

4. T

ugas

pes

erta

: men

gam

ati

perila

ku b

erlal

u lin

tas m

elalui

vid

eoda

n m

embc

a ba

han

ajar

yang

suda

h dis

iapka

n gu

ru.

5. P

eser

ta d

idik d

imint

a un

tuk

men

cata

t has

il-hal/

kejad

ian

pent

ing se

telah

meli

hat

taya

ngan

vide

o da

n m

emba

ca

baha

n aja

r ter

integ

rasi

PLL

(tera

mpir

) yan

g dis

iapka

n pe

ndidi

k. 6.

Mem

baca

bah

an a

jar P

PKn

terin

tegr

asi m

ater

i PPL

(te

rlam

pir d

alam

RPP

). (M

ENGA

MAT

I) 7.

Pes

erta

didi

k dike

lompo

kkan

se

cara

het

erog

en, m

asing

-m

asing

kelom

pok d

enga

n an

ggot

a 6

oran

g..

8. D

enga

n bim

binga

n gu

ru

mas

ing-m

asing

kelom

pok

ditug

asi u

ntuk

mer

umus

kan

perta

nyaa

n-pe

rtany

aan

yang

perila

ku d

an

sikap

pes

erta

did

ik da

lam

pros

es

pem

belaj

aran

Pe

nget

ahua

n:

• Te

s digu

naka

n un

tuk m

enila

i ha

sil b

elajar

se

cara

indiv

idu

tent

ang

poko

k-po

kok p

ikira

n ya

ng

terk

andu

ng

dalam

pe

mbu

kaan

UU

D Ne

gara

Re

publi

k In

done

sia

Tahu

n 19

45

Kete

ram

pila

n:

• Po

rtofo

lio

men

ilai h

asil

peke

rjaan

baik

ind

ividu

m

aupu

n ke

lompo

k te

ntan

g po

kok-

poko

k piki

ran

yang

te

rkan

dung

da

lam

pem

buka

an

UUD

Nega

ra

Repu

blik

Indo

nesia

Ta

hun

1945

sian

Pend

idika

n La

lu Lin

tas

pada

Mat

a Pe

lajar

an

Pend

idika

n Pa

ncas

ila S

MA

Kelas

X d

an

Kewa

rgan

egar

aan

(PPK

n)

Berd

asar

kan

Kurik

ulum

20

13

SMA/

/MA/

SM

K/M

AK.

Kelas

X

2. K

emdik

bud

Pend

idika

n Pa

ncas

ila d

an

Kewa

rgan

e-ga

raan

SM

A//M

A/

SMK/

MAK

. Ke

las X

3.

Ref

eren

si at

au

Inte

rnet

sesu

ai m

ater

i pok

ok

4. T

im P

enyu

sun,

Pe

ndidi

kan

Kesa

dara

n Be

rkon

stitu

si un

tuk S

MA

dan

MA.

Ja

karta

: Se

kjen

dan

Kepa

niter

a-an

M

ahka

mah

Ko

nstitu

si RI

,

Page 73: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

64

68

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Ke

giat

an P

embe

laja

ran

Peni

laia

n Al

okas

i W

aktu

Su

mbe

r Bel

ajar

jal

anse

baga

i wuju

d pik

ok p

ikira

n ke

4 U

UD

Nega

ra R

epulb

ik In

done

sia T

ahun

194

5

11. M

enya

ji has

il tela

ah

poko

k-po

kok p

ikira

n pe

mbu

kaan

UUD

Ne

gara

Rep

ublik

In

done

sia T

ahun

194

5;

12. M

enya

jikan

has

il tela

ah

perila

ku b

erlal

u lin

tas

yang

tidak

sesu

ai de

ngan

pok

ok-p

okok

pik

iran

yang

terk

andu

ng

dalam

UUD

Neg

ara

Repu

blik I

ndon

esia

Tahu

n 19

45

terk

ait d

enga

n ar

tikel,

bah

an

ajar d

an vi

deo

ters

ebut

(M

ENAN

YA)

9. G

uru

mem

bimbin

g pe

serta

didi

k un

tuk m

engu

mpu

lkan

infor

mas

i gu

na m

enjaw

ab p

erta

nyaa

n tsb

, da

ri be

rbag

ai su

mbe

r, se

perti

bu

ku, in

tern

et, m

edia

mas

sa

dan

sum

ber-s

umbe

r lain

. (M

ENGU

M-P

ULKA

N DA

TA/IN

-FO

RMAS

I) 10

. Gur

u m

emint

a pe

serta

didi

k un

tuk b

erdis

kusi

mem

ecah

kan/

men

emuk

an

jawab

an d

ari p

erta

nyaa

n ya

ng

diajuk

an, g

uru

mem

berik

an

bimbin

gan

bila

ditem

ukan

ke

sulita

n. (M

ENGA

SOSI

AS)

11. P

eser

ta d

idik s

ecar

a ke

lompo

k dib

eri tu

gas u

ntuk

mela

pork

an

hasil

per

umus

an p

erta

nyaa

n da

n pe

mec

ahan

mas

alah.

(M

ENGO

MUN

IKAS

IKAN

) 12

. Set

iap ke

lompo

k dim

inta

untu

k m

empr

esen

tasik

an d

i dep

an

kelas

has

il disk

usi d

i dep

an

kelas

(bisa

dipa

jang,

dip

rese

ntas

ikan

atau

dila

pork

an

seca

ra

tertu

lis).(

MEN

GOM

UNIK

ASIK

AN)

13

. Kelo

mpo

k lain

bole

h m

embe

rikan

mas

ukan

, sa

ngga

han

atau

pun

perta

nyaa

n te

rhad

ap h

asil k

elom

pok

pres

enta

si.(M

EMBU

AT

JEJA

RING

)

20

09.

5. S

ekre

taria

t Je

nder

al M

PR,

Unda

ng-

Unda

ng D

asar

Ne

gara

Re

publi

k In

dons

ia Ta

hun

1945

.

Page 74: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

65

69

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Ke

giat

an P

embe

laja

ran

Peni

laia

n Al

okas

i W

aktu

Su

mbe

r Bel

ajar

14. G

uru

mem

bimbin

g pe

serta

didi

k m

enga

jak a

tau

men

coba

m

engk

aji u

lang

hasil

pe

mec

ahan

mas

alaha

n ya

ng

suda

h dir

umus

kan

untu

k dis

impu

lkan

bers

ama.

(MEN

YIM

PULK

AN

HASI

L BE

LAJA

R)

3 1.

2Men

ghay

ati n

ilai-n

ilai

ajara

n ag

ama

dan

kepe

rcay

aan

dalam

ke

hidup

an

berm

asya

raka

t 1.

2 M

engh

ayat

i nila

i-nil

ai Pa

ncas

ila

dalam

kehid

upan

be

rmas

yara

kat,

berb

angs

a da

n be

rneg

ara

1.3

Men

gam

alkan

nila

i-nil

ai ya

ng

terk

andu

ng d

alam

Pe

mbu

kaan

Un

dang

-Und

ang

Dasa

r Neg

ara

Repu

blik I

ndon

esia

Tahu

n 19

45 d

alam

ke

hidup

an

berb

angs

a da

n be

rneg

ara.

3.

4 M

emah

ami

hubu

ngan

stru

ktura

l da

n fu

ngsio

nal

pem

erint

ahan

pus

at

dan

daer

ah m

enur

ut

Unda

ng-U

ndan

g Da

sar N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia

1. M

ensy

ukur

i hub

unga

n str

uktu

ral d

an fu

ngsio

nal

anta

ra p

emer

intah

pus

at

dan

pem

erint

ah d

aera

h be

rdas

arka

n UU

D 19

45

2. M

engh

arga

i hub

unga

n str

uktu

ral d

an fu

ngsio

nal

anta

ra p

emer

intah

pus

at

dan

pem

erint

ah d

aera

h be

rdas

arka

n UU

D 19

45

3. M

enjel

aska

n ot

onom

i da

erah

dala

m ko

ntek

s ne

gara

Kes

atua

n Re

publi

k Ind

ones

ia;

4. M

enjel

aska

n ke

dudu

kan

dan

pera

n pe

mer

intah

da

erah

5.

Men

unjuk

kan

cont

oh

hubu

ngan

pem

erint

ah

pusa

t dan

dae

rah

dalam

m

ewuju

dkan

terti

b be

rlalu

linta

s. 6.

Men

gana

lisis

hubu

ngan

str

uktu

ral d

an fu

ngsio

nal

pem

erint

ah p

usat

dan

pe

mer

intah

dae

rah;

7.

Mem

beri

cont

oh

hubu

ngan

kerja

sam

a pe

mer

intah

pus

at d

an

daer

ah d

alam

1. H

ubun

gan

struk

tura

l an

tara

pem

erint

ah p

usat

da

n pe

mer

intah

dae

rah

berd

asar

kan

UUD

1945

2.

Hub

unga

n fu

ngsio

nal

anta

ra p

emer

intah

pus

at

dan

pem

erint

ah d

aera

h be

rdas

arka

n UU

D 19

45

3. O

tono

mi d

aera

h da

lam

kont

eks n

egar

a Ke

satu

an

Repu

blik I

ndon

esia;

4.

Ked

uduk

an d

an p

eran

pe

mer

intah

dae

rah

5. C

onto

h hu

bung

an

pem

erint

ah p

usat

dan

da

erah

dala

m

mew

ujudk

an te

rtib

berla

lu lin

tas.

6. H

ubun

gan

struk

tura

l dan

fu

ngsio

nal p

emer

intah

pu

sat d

an p

emer

intah

da

erah

; 7.

Con

toh

hubu

ngan

ke

rjasa

ma

pem

erint

ah

pusa

t dan

dae

rah

dalam

m

emba

ngun

infra

struk

tur

sara

na d

an p

rasa

rana

jal

an

8. C

onto

h hu

bung

an

pem

erint

ah d

aera

h

Men

gam

ati

• M

emba

ca b

erba

gai s

umbe

r te

ntan

g hu

bung

an st

ruktu

ral d

an

fung

siona

l pem

erint

ahan

pus

at

dan

daer

ah

• M

emba

ca a

tura

n ya

ng b

erlak

u te

rkait

den

gan

oton

omi d

aera

h •

Men

gam

ati p

erila

ku ke

pala

daer

ah te

rkait

den

gan

pelak

sana

an o

tono

mi

• M

emba

ca b

agan

pet

a m

ater

i pe

mbe

l terk

ait K

D 3

• M

emba

ca b

ahan

ajar

PPK

n te

rinte

gras

i PLL

(ter

lampir

) di

RPP

Men

anya

Mer

umus

kani

perta

nyaa

n te

ntan

g hu

bung

an st

ruktu

ral d

an

fung

siona

l pem

erint

ahan

pus

at

dan

daer

ah d

an te

rkait

UU

No.

22 Ta

hun

2009

Men

gajuk

an p

erta

nyaa

n te

ntan

g at

uran

yang

terk

ait d

enga

n ot

onom

i dae

rah

• M

embu

at p

erta

nyaa

n te

rkait

i tu

gas d

an w

ewen

ang

kepa

la da

erah

terk

ait p

elaks

anaa

n UU

No

. 22

Tahu

n 20

09 te

ntan

g La

lu Lin

tas d

an a

ngku

tan

Jalan

.

Sika

p:

• Pe

rilaku

dan

sik

ap p

eser

ta

didik

dalam

pr

oses

pe

mbe

lajar

an.

Jurn

al da

n pe

nilaia

n te

man

se

jawat

, unt

uk

men

ilai s

ikap

posit

if ter

hada

p hu

bung

an ya

ng

harm

onis

anta

ra

pem

erint

ah

pusa

t den

gan

pem

erint

ah

daer

ah.

Peng

etah

uan:

Tes d

iguna

kan

untu

k men

ilai

hasil

bela

jar

seca

ra in

dividu

te

ntan

g hu

bung

an

struk

tura

l dan

fu

ngsio

nal

pem

erint

ahan

pu

sat d

an

12 JP

1.

Sup

andi,

201

6,

Mod

el Pe

ngint

egra

sian

Pend

idika

n An

tikor

upsi

pada

Mat

a Pe

lajar

an

Pend

idika

n Pa

ncas

ila d

an

Kewa

rgan

egar

aan

(PPK

n)

SMA

Kelas

X

Berd

asar

kan

Kurik

ulum

20

13

SMA/

/MA/

SM

K/M

AK.

Kelas

X

Kem

ente

rian

Pend

idika

n da

n Ke

buda

yaan

2.

Kem

dikbu

d Pe

ndidi

kan

Panc

asila

dan

Ke

warg

ane-

gara

an

SMA/

/MA/

SM

K/M

AK.

Page 75: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

66

70

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Ke

giat

an P

embe

laja

ran

Peni

laia

n Al

okas

i W

aktu

Su

mbe

r Bel

ajar

Tahu

n 19

45

4.4

Men

yaji h

asil t

elaah

hu

bung

an st

ruktu

ral

dan

fung

siona

l pe

mer

intah

an p

usat

da

n da

erah

men

urut

Un

dang

-Und

ang

Dasa

r Neg

ara

Repu

blik I

ndon

esia

Tahu

n 19

45.

mem

bang

un

infra

struk

tur j

alan

8.

Mem

beri

cont

oh

hubu

ngan

pem

erint

ah

daer

ah d

enga

n

pem

erint

ah p

usat

terk

ait

deng

an ra

mbu

-ram

bu

lalu

linta

s. 9.

Men

yaji h

asil t

elaah

hu

bung

an st

ruktu

ral d

an

fung

siona

l pem

erint

ahan

pu

sat d

an d

aera

h m

enur

ut U

ndan

g-Un

dang

Das

ar N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

. 10

. Men

gana

lisis

kasu

s-ka

sus p

elang

aran

lalu

linta

s yan

g m

eliba

tkan

apar

at a

tau

pejab

at

pem

erint

ah p

usat

dan

at

au d

aera

h.

11. M

enya

jikan

has

il tela

ah

hubu

ngan

stru

ktura

l dan

fu

ngsio

nal p

emer

intah

pu

sat d

an p

emer

intah

da

erah

dala

m

penc

iptaa

n ke

terti

ban

kese

lamat

an ke

lanca

ran

dan

keam

anan

ber

lalu

linta

s.

deng

an p

emer

intah

pus

at

terk

ait d

enga

n ra

mbu

-ra

mbu

lalu

linta

s. 9.

Saji

an h

asil t

elaah

hu

bung

an st

ruktu

ral d

an

fung

siona

l pem

erint

ahan

pu

sat d

an d

aera

h m

enur

ut U

ndan

g-Un

dang

Da

sar N

egar

a Re

publi

k In

done

sia Ta

hun

1945

. 10

. Kas

us-k

asus

pela

ngar

an

lalu

linta

s yan

g m

eliba

tkan

apar

at a

tau

pejab

at

pem

erint

ah p

usat

dan

at

au d

aera

h.

11. S

ajian

has

il tela

ah

hubu

ngan

stru

ktura

l dan

fu

ngsio

nal p

emer

intah

pu

sat d

an p

emer

intah

da

erah

dala

m p

encip

taan

ke

terti

ban

kese

lamat

an

kelan

cara

n da

n ke

aman

an b

erlal

u lin

tas.

Men

gum

pulk

an In

form

asi

• M

engu

mpu

lkan

infro

mas

i dar

i be

rbag

ai su

mbe

r ten

tang

hu

bung

an st

ruktu

ral d

an

fung

siona

l pem

erint

ahan

pus

at

dan

daer

ah

• M

engu

mpu

lkan

infor

mas

i dar

i be

rbag

ai su

mbe

r ten

tang

atu

ran

yang

terk

ait d

enga

n ot

onom

i da

erah

Men

gum

pulka

n inf

orm

asi d

ari

berb

agai

sum

ber t

ugas

dan

we

wena

ng ke

pala

daer

ah ya

ng

terk

ait U

U No

. 22

Tahu

n 20

09

• M

engu

mpu

lkan

infor

mas

i dar

i be

rbag

ai su

mbe

r ten

tang

tent

ang

pene

gaka

n hu

kum

terk

ait d

enga

n pe

langg

aran

lalu

linta

s. M

enal

ar/ M

enga

sosi

asi

• M

enyim

pulka

n hu

bung

an

struk

tura

l dan

fung

siona

l pe

mer

intah

an p

usat

dan

dae

rah

Men

yimpu

lkan

atur

an ya

ng

terk

ait d

enga

n ot

onom

i dae

rah

Men

gom

unik

asik

an

• M

enya

jikan

has

il tela

ah te

ntan

g hu

bung

an st

ruktu

ral d

an

fung

siona

l pem

erint

ahan

pus

at

dan

daer

ah

• M

enya

jikan

has

il tela

ah te

ntan

g at

uran

yang

terk

ait d

enga

n ot

onom

i dae

rah.

Men

yajia

n ka

jian

tent

ang

tuga

s da

n we

wena

ng p

emer

intah

da

erah

terk

ait d

enga

n pe

laksa

nan

UU N

o. 2

2 Ta

hun

2009

daer

ah

Kete

ram

pila

n:

• Po

rtofo

lio u

ntuk

m

enila

i has

il pe

kerja

an b

aik

indivi

du

mau

pun

kelom

pok

tent

ang

hubu

ngan

str

uktu

ral d

an

fung

siona

l pe

mer

intah

an

pusa

t dan

da

erah

Kelas

X

3. R

efer

ensi

atau

In

tern

et se

suai

mat

eri p

okok

4.

Tim

Pen

yusu

n,

Pend

idika

n Ke

sada

ran

Berk

onsti

tusi

untu

k SM

A da

n M

A.

Jaka

rta:

Sekje

n da

n Ke

panit

era-

an

Mah

kam

ah

Kons

titusi

RI,

2009

. 5.

UUD

Neg

ara

Repu

blik

Indo

nesia

Ta

hun

1945

. 6.

UU

Nom

or 9

Ta

hun

2015

te

ntan

g Pe

ruba

han

kedu

a UU

No.

23

Tah

un 2

014

tent

ang

Pem

erint

ah

Daer

ah

Page 76: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

67

Page 77: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

68

72

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Ke

giat

an P

embe

laja

ran

Peni

laia

n Al

okas

i W

aktu

Su

mbe

r Bel

ajar

5 1.

1 M

engh

ayat

i nila

i-nil

ai aja

ran

agam

a da

n ke

perc

ayaa

n da

lam ke

hidup

an

berm

asya

raka

t. 1.

2 M

engh

ayat

i isi d

an

mak

na p

asal

28E

dan

29 a

yat (

2)

Unda

ng-U

ndan

g Da

sar N

egar

a Re

publi

k Ind

ones

ia Ta

hun

1945

2.

6 Men

gam

alkan

nila

i da

n bu

daya

de

mok

rasi

deng

an

men

guta

mak

an

prins

ip m

usya

wara

h m

ufak

at d

alam

ke

hidup

an se

hari-

hari

dalam

kont

eks

Nega

ra K

esat

uan

Repu

blik I

ndon

esia

(NKR

I).

3.6 M

enga

nalis

is ka

sus

pelan

ggar

an h

ak

dan

peng

ingka

ran

kewa

jiban

seba

gai

warg

a ne

gara

4.

6 M

enya

ji ana

lisis

pena

ngan

an ka

sus

pelan

ggar

-an

hak d

an

peng

ingka

ran

kewa

jiban

seba

gai

warg

a ne

gara

.

1. M

ensy

ukur

i keb

ebas

an

seba

gai s

alah

satu

be

ntuk

anu

gera

h ya

ng

diber

ikan

Tuha

n YM

E;

2. M

enya

dari

siste

m

dem

okra

si di

Indo

nsia

adala

h be

bas t

etap

i be

rtang

gung

jawa

b;

3. M

enjel

aska

n ha

kikat

wa

rga

nega

ra d

alam

sis

tem

dem

okra

si;

4. M

engin

dent

ifikas

i hak

-ha

k war

ga n

egar

a da

lam si

stem

dem

okra

si be

rdas

arka

n UU

D 19

45;

5. M

enga

nalis

is h

ak-h

ak

warg

a ne

gara

Indo

ensia

ya

ng d

ijam

in pe

rlindu

ngan

nya

oleh

UU N

o. 2

2 Ta

hu 2

009.

6.

Men

gana

lsisi

kewa

jiban

wa

rga

nega

a In

done

sia

yang

dwa

jibka

n un

tuk

dilak

sana

kan

men

urut

UU

No.

22

Tahu

n 20

09.

7. M

enga

nalis

is ka

sus

pelan

ggar

an h

ak-h

ak

dan

peng

ingka

ran

kewa

jiban

war

ga n

egar

a da

ri be

rbag

ai su

mbe

r; 8.

Men

yaji h

asil a

nalis

is ka

sus p

elang

gara

n ha

k-ha

k dan

pen

gingk

aran

ke

wajib

an w

arga

neg

ara

dari

berb

agai

sum

ber

9. M

enya

jikan

has

il tela

ah

kasu

s pela

ngga

ran

hak

berla

lu lin

tas m

enur

ut

1. S

istem

dem

okra

si di

Indo

nsia;

2.

Hak

ikat w

arga

neg

ara

dalam

siste

m d

emok

rasi;

3.

Hak

-hak

war

ga n

egar

a da

lam si

stem

dem

okra

si be

rdas

arka

n UU

D 19

45;

4. H

ak-h

ak w

arga

neg

ara

Indo

ensia

yang

dija

min

perlin

dung

anny

a ole

h UU

No

. 22

Tahu

200

9.

5. K

ewaji

ban

warg

a ne

gaa

Indo

nesia

yang

dwa

jibka

n un

tuk d

ilaks

anak

an

men

urut

UU

No. 2

2 Ta

hun

2009

. 6.

Kas

us p

elang

gara

n ha

k-ha

k dan

pen

gingk

aran

ke

wajib

an w

arga

neg

ara

dari

berb

agai

sum

ber;

7. S

ajian

has

il ana

lisis

kasu

s pe

langg

aran

hak

-hak

dan

pe

nging

kara

n ke

wajib

an

warg

a ne

gara

dar

i be

rbag

ai su

mbe

r 8.

Saji

an h

asil t

elaah

kasu

s pe

langg

aran

hak

ber

lalu

linta

s men

urut

UU

No.2

2 Ta

hun

2009

. 9.

Saji

an h

asil t

elaah

te

rhad

ap ka

sus

pelng

gara

n ke

wajib

an

warg

a ne

gara

terh

adap

UU

No.

22

Tahu

n 20

09.

Men

gam

ati

• M

enga

mat

i kas

us p

elang

gara

n ha

k dan

pen

gingk

aran

kewa

jiban

se

baga

i war

ga n

egar

a •

Men

gam

ati k

asus

mas

alah

ko

rups

i yan

g te

rjadi

di lin

gkun

gan

sekit

ar d

alam

kedu

duka

nnya

se

baga

i war

ga n

egar

a.

• M

enga

mat

i vide

o te

ntan

g pe

rilaku

pen

ggun

a jal

an se

baga

i ha

k set

iap w

arga

neg

ara.

M

enan

ya

• M

engid

entifi

kasi

perta

nyaa

n te

ntan

g m

asala

h ya

ng m

uncu

l da

lam p

elang

gara

n ha

k dan

pe

nging

kara

n ke

wajib

an se

baga

i wa

rga

nega

ra

• M

engid

entifi

kasi

perta

nyaa

n te

ntan

g m

asala

h ko

rups

i yan

g te

rjadi

di m

asya

raka

t dala

m

kedu

duka

nnya

seba

gai w

arga

ne

gara

. •

Men

gajuk

an p

erta

nyaa

n te

ntan

g so

lusi d

alam

pela

ngga

ran

hak

dan

peng

ingka

ran

kewa

jiban

se

baga

i war

ga n

egar

a

Men

gum

pulk

an In

form

asi

• M

engu

mpu

lkan

data

dar

i be

rbag

ai su

mbe

r ten

tang

m

asala

h-m

asala

h pe

langg

aran

ha

k dan

pen

gingk

aran

kewa

jiban

se

baga

i war

ga n

egar

a •

Men

gum

pulka

n da

ta te

ntan

g m

asala

h ko

rups

i yan

g te

rjadi

di m

asya

raka

t dala

m

kedu

duka

nnya

seba

gai w

arga

ne

gara

.

Sika

p:

• Ob

serv

asi

Penil

aian

pros

es m

enila

i pe

rilaku

dan

sik

ap p

eser

ta

didik

dalam

pr

oses

pe

mbe

lajar

an

Peng

etah

uan:

Porto

folio

unt

uk

men

ilai h

asil

peke

rjaan

baik

ind

ividu

m

aupu

n ke

lompo

k te

ntan

g m

asala

h-m

asala

h ya

ng

mun

cul d

alam

pe

langg

aran

ha

k dan

pe

nging

kara

n ke

wajib

an

seba

gai w

arga

ne

gara

dan

ca

ra

pem

ecah

anny

a.

Proje

k unt

uk

men

ilai p

rojek

be

lajar

ke

warg

aneg

ara

an.

12 JP

1.

Sup

andi,

201

6,

Mod

el Pe

ngint

egra

sian

Pend

idika

n An

tikor

upsi

pada

Mat

a Pe

lajar

an

Pend

idika

n Pa

ncas

ila d

an

Kewa

rgan

egar

aan

(PPK

n)

SMA

Kelas

X

Berd

asar

kan

Kurik

ulum

20

13

SMA/

/MA/

SM

K/M

AK.

Kelas

X

2. K

emen

teria

n Pe

ndidi

kan

dan

Kebu

daya

an

3. K

emdik

bud

Pend

idika

n Pa

ncas

ila d

an

Kewa

rgan

e-ga

raan

SM

A//M

A/

SMK/

MAK

. Ke

las X

4.

Ref

eren

si at

au

Inte

rnet

sesu

ai m

ater

i pok

ok

5. T

im P

enyu

sun,

Pe

ndidi

kan

Kesa

dara

n Be

rkon

stitu

si un

tuk S

MA

Page 78: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

69

73

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Ke

giat

an P

embe

laja

ran

Peni

laia

n Al

okas

i W

aktu

Su

mbe

r Bel

ajar

UU N

o.22

Tah

un 2

009.

10

. Men

yajik

an h

asil t

elaah

te

rhad

ap ka

sus

pelng

gara

n ke

wajib

an

warg

a ne

gara

terh

adap

UU

No.

22

Tahu

n 20

09.

• M

engu

mpu

lkan

data

tent

ang

solus

i terk

ait d

enga

n pe

langg

aran

hak

dan

pe

nging

kara

n ke

wajib

an se

baga

i wa

rga

nega

ra

Men

alar

/ Men

gaso

sias

i •

Men

yimpu

lkan

tent

ang

mas

alah-

mas

alah

pelan

ggar

an h

ak d

an

peng

ingka

ran

kewa

jiban

seba

gai

warg

a ne

gara

Men

yimpu

lkan

tent

ang

mas

alah

ko

rups

i yan

g te

rjadi

di m

asya

raka

t dala

m

kedu

duka

nnya

seba

gai w

arga

ne

gara

. •

Men

yimpu

lkan

tent

ang

solus

i te

rkait

den

gan

pelan

ggar

an h

ak

dan

peng

ingka

ran

kewa

jiban

se

baga

i war

ga n

egar

a

Men

gom

unik

asik

an

• M

enya

jikan

has

il tela

ah te

ntan

g m

asala

h-m

asala

h pe

langg

aran

ha

k dan

pen

gingk

aran

kewa

jiban

se

baga

i war

ga n

egar

a •

Men

yajik

an h

asil t

elaah

tent

ang

mas

alah

koru

psi y

ang

terja

di di

mas

yara

kat d

alam

ke

dudu

kann

ya se

baga

i war

ga

nega

ra.

• M

enya

jikan

has

il tela

ah te

ntan

g so

lusi te

rkait

den

gan

pelan

ggar

an h

ak d

an

peng

ingka

ran

kewa

jiban

seba

gai

warg

a ne

gara

dan

MA.

Ja

karta

: Se

kjen

dan

Kepa

niter

a-an

M

ahka

mah

Ko

nstitu

si RI

, 20

09.

6. U

UD N

egar

a Re

publi

k In

done

sia

Tahu

n 19

45.

7. U

U No

mor

12

Tahu

n 20

12

tena

ng T

ata

Urut

an

Pera

tura

n Pe

rund

ang-

Unda

ngan

Re

publi

k In

done

sia.

8. U

U No

.12

Tahu

n 20

11

tent

ang

Siste

Pe

radil

an

Indo

nesia

9.

Dst.

6 1.

1 M

engh

ayat

i nila

i-nil

ai aja

ran

agam

a da

n ke

perc

ayaa

n

1. M

ensy

ukur

i ke

bera

gam

an b

angs

a In

done

sia se

baga

i

1. K

eber

gam

an se

baga

i an

cam

an d

an p

oten

si da

lam ra

ngka

men

jaga

Meng

amat

i M

emba

ca d

ari b

erba

gai s

umbe

r te

ntan

g ind

ikato

r anc

aman

terh

adap

Kete

ram

pila

n:

• Po

rtofo

lio,

penil

aian

ini

12 JP

1.

Sup

andi,

201

6,

Mod

el Pe

ngint

egra

sia

Page 79: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

70

74

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Ke

giat

an P

embe

laja

ran

Peni

laia

n Al

okas

i W

aktu

Su

mbe

r Bel

ajar

dalam

kehid

upan

be

rmas

yara

kat.

1.2

Men

ghay

ati is

i dan

m

akna

pas

al 28

E da

n 29

aya

t (2)

Un

dang

-Und

ang

Dasa

r Neg

ara

Repu

blik I

ndon

esia

Tahu

n 19

45.

2.2

Men

ghay

ati n

ilai-

nilai

Panc

asila

da

lam ke

hidup

an

berm

asya

raka

t, be

rban

gsa

dan

bern

egar

a 3.

7 Men

gana

lisis

indika

tor a

ncam

an

terh

adap

neg

ara

dalam

mem

bang

un

integ

rasi

nasio

nal

deng

an b

ingka

i Bh

innek

aTun

ggal

Ika

4.7

Men

yaji h

asil

anali

sis te

ntan

g ind

ikato

r anc

aman

te

rhad

ap n

egar

a da

lam m

emba

ngun

int

egra

si na

siona

l de

ngan

bing

kai

Bhinn

eka

Tung

gal

Ika

anug

erah

dar

i Tuh

an

YME;

2.

Men

ghor

mat

i ke

bera

gam

an b

angs

a In

done

sia d

alam

rang

ka

men

jaga

keut

uhan

NK

RI;

3. M

enga

nalis

is ke

berg

aman

seba

gai

anca

man

dan

pot

ensi

dalam

rang

ka m

enjag

a ke

utuh

an N

KRI

4. M

enjel

aska

n up

aya-

upay

a ya

ng d

ilaku

kan

dalam

mem

upuk

ko

mitm

en p

ersa

tuan

da

n ke

bera

gam

an;

5. M

enjel

aska

n pe

nting

nya

integ

rasi

nasio

nal d

alam

bin

gkai

Bhinn

eka

Tung

gak I

ka.

6. M

enga

nalis

is ind

ikato

r an

cam

an te

rhad

ap

nega

ra d

alam

m

emba

ngun

inte

gras

i na

siona

l dala

m b

ingka

i NK

RI.

7. M

enjel

aska

n pe

nting

nya

kesa

dara

n wa

rga

nega

ra u

ntuk

bela

ne

gara

; 8.

Men

giden

tifika

si be

rbab

agai

anca

man

ya

ng d

apat

m

emba

haya

kan

kese

lamat

an b

erlal

u lin

tas d

alam

bing

kai

Bhinn

eka

Tung

gal Ik

a.

keut

uhan

NKR

I 2.

Upa

ya-u

paya

yang

dil

akuk

an d

alam

m

emup

uk ko

mitm

en

pers

atua

n da

n ke

bera

gam

an;

3. P

entin

gnya

inte

gras

i na

siona

l dala

m b

ingka

i Bh

innek

a Tu

ngga

k Ika

. 4.

Ind

ikato

r anc

aman

te

rhad

ap n

egar

a da

lam

mem

bang

un in

tegr

asi

nasio

nal d

alam

bing

kai

NKRI

. 5.

Pen

tingn

ya ke

sada

ran

warg

a ne

gara

unt

uk b

ela

nega

ra;

6. B

erba

baga

i anc

aman

ya

ng d

apat

m

emba

haya

kan

kese

lamat

an b

erlal

u lin

tas

dalam

bing

kai B

hinne

ka

Tung

gal Ik

a.

7. B

erba

gai c

onto

h

ham

bata

n da

lam b

erlal

u lin

tas a

lam ke

rang

ka

Bhinn

eka

Tung

gal Ik

a.

8. U

paya

-upa

ya u

ntuk

m

emba

ngun

kesa

dara

n wa

rga

nega

ra u

ntuk

m

elaku

kan

bela

nega

ra

dalam

ber

baga

i bida

ng

kehid

upan

. 9.

Ben

tuk-

bent

uk

pem

belaa

n te

rhad

ap

nega

ra;

10. C

onto

h b

entu

k bela

ne

gara

di b

idang

lalu

nega

ra d

alam

mem

bang

un in

tegr

asi

nasio

nal d

enga

n bin

gkai

Bhinn

ekaT

ungg

al Ika

. M

emba

ca d

ari b

erba

gai s

umbe

r te

ntan

g pe

rilaku

koru

psi s

ebag

ai sa

lah sa

tu a

ncam

an te

rhad

ap

nega

ra d

alam

mem

bang

un in

tegr

asi

nasio

nal

Men

gam

ati fi

lm/w

acan

a te

ntan

g up

aya

men

angg

ulang

i anc

aman

te

rhad

ap n

egar

a da

lam m

emba

ngun

int

egra

si na

siona

l Me

nany

a M

engid

entifi

kasi

dan

men

gajuk

an

perta

nyaa

n te

ntan

g ind

ikato

r an

cam

an te

rhad

ap n

egar

a da

lam

mem

bang

un in

tegr

asi n

asion

al de

ngan

bing

kai B

hinne

kaTu

ngga

l Ika

. M

engid

entifi

kasi

dan

men

gajuk

an

perta

nyaa

n te

ntan

g pe

rilaku

koru

psi

seba

gai s

alah

satu

anc

aman

te

rhad

ap n

egar

a da

lam m

emba

ngun

int

egra

si na

siona

l M

engid

entifi

kasi

dan

men

gajuk

an

perta

nyaa

n te

ntan

g up

aya

men

angg

ulang

i anc

aman

terh

adap

ne

gara

dala

m m

emba

ngun

inte

gras

i na

siona

l Me

ngum

pulka

n In

form

asi

Men

gum

pulka

n da

ta d

ari b

erba

gai

sum

ber t

enta

ng in

dikat

or a

ncam

an

terh

adap

neg

ara

dalam

mem

bang

un

integ

rasi

nasio

nal d

enga

n bin

gkai

Bhinn

ekaT

ungg

al Ika

. M

engu

mpu

lkan

data

dar

i ber

baga

i su

mbe

r ten

tang

per

ilaku

koru

psi

digun

akan

un

tuk m

enila

i ha

sil p

eker

jaan

baik

indivi

du

mau

pun

kelom

pok

tent

ang

anali

sis

indika

tor

anca

man

te

rhad

ap

nega

ra d

alam

m

emba

ngun

int

egra

si na

siona

l de

ngan

bing

kai

Bhinn

ekaT

ungg

al Ika

Pe

nget

ahua

n •

Tes d

iguna

kan

untu

k men

ilai

hasil

bela

jar

seca

ra in

dividu

te

ntan

g an

alisis

ind

ikato

r an

cam

an

terh

adap

ne

gara

dala

m

mem

bang

un

integ

rasi

nasio

nal

deng

an b

ingka

i Bh

innek

aTun

ggal

Ika

Sika

p

• Pe

ngam

atan

, pe

nilaia

n ini

m

erup

akan

n Pe

ndidi

kan

Antik

orup

si pa

da M

ata

Pelaj

aran

Pe

ndidi

kan

Panc

asila

dan

Ke

warg

aneg

araa

n (P

PKn)

SM

A Ke

las X

Be

rdas

arka

n Ku

rikulu

m

2013

SM

A//M

A/

SMK/

MAK

. Ke

las X

2.

Kem

dikbu

d Pe

ndidi

kan

Panc

asila

dan

Ke

warg

ane-

gara

an

SMA/

/MA/

SM

K/M

AK.

Kelas

X

3. R

efer

ensi

atau

In

tern

et se

suai

mat

eri p

okok

4.

Tim

Pen

yusu

n,

Pend

idika

n Ke

sada

ran

Berk

onsti

tusi

untu

k SM

A da

n M

A. Ja

karta

: Se

kjen

dan

Kepa

niter

a-an

M

ahka

mah

Ko

nstitu

si RI

, 20

09.

5. U

UD N

egar

a

Page 80: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

71

75

No

Kom

pete

nsi D

asar

In

dika

tor P

enca

paia

n Ko

mpe

tens

i M

ater

i Pem

bela

jara

n Ke

giat

an P

embe

laja

ran

Peni

laia

n Al

okas

i W

aktu

Su

mbe

r Bel

ajar

9. M

engid

entifi

kasi

berb

agai

cont

oh

ham

bata

n da

lam b

erlal

u lin

tas a

lam ke

rang

ka

Bhinn

eka

Tung

gal Ik

a.

10. M

enjel

aska

n up

aya-

upay

a un

tuk

mem

bang

un ke

sada

ran

warg

a ne

gara

unt

uk

mela

kuka

n be

la ne

gara

da

lam b

erba

gai b

idang

ke

hidup

an.

11. M

enjel

aska

n be

ntuk

-be

ntuk

pem

belaa

n te

rhad

ap n

egar

a;

12. M

embe

rikan

cont

oh

bent

uk b

ela n

egar

a di

bidan

g lal

u lin

tas.

13. M

enge

valua

si up

aya-

upay

a pe

mbe

laan

terh

adap

neg

ara;

14

. Men

gana

lisis

kasu

s pe

nging

kara

n be

la ne

gara

di b

idang

lalu

linta

s. 15

. Men

desk

ripsik

an fu

ngsi

jalan

raya

seba

gai

upay

a m

enge

mba

ngka

n int

egra

si n

asion

al da

lam b

ingka

i NKR

I. 16

. Men

yaji h

asil a

nalis

is ind

ikato

r anc

aman

te

rhad

ap n

egar

a da

lam

mem

bang

un in

tegr

asi

nasio

nal d

alam

bing

kai

NKRI

.

linta

s. 11

. Upa

ya-u

paya

pem

belaa

n te

rhad

ap n

egar

a;

12. K

asus

pen

gingk

aran

bela

ne

gara

di b

idang

lalu

linta

s. 13

. Fun

gsi ja

lan ra

ya se

baga

i up

aya

men

gem

bang

kan

integ

rasi

nas

ional

dalam

bin

gkai

NKRI

. 14

. Saji

an h

asil a

nalis

is ind

ikato

r anc

aman

te

rhad

ap n

egar

a da

lam

mem

bang

un in

tegr

asi

nasio

nal d

alam

bing

kai

NKRI

.

seba

gai s

alah

satu

anc

aman

te

rhad

ap n

egar

a da

lam m

emba

ngun

int

egra

si na

siona

l M

engu

mpu

lkan

data

dar

i ber

baga

i su

mbe

r ten

tang

upa

ya

men

angg

ulang

i anc

aman

terh

adap

ne

gara

dala

m m

emba

ngun

inte

gras

i na

siona

l M

enala

r/ Me

ngas

osias

i M

enyim

pulka

n te

ntan

g ind

ikato

r an

cam

an te

rhad

ap n

egar

a da

lam

mem

bang

un in

tegr

asi n

asion

al de

ngan

bing

kai B

hinne

kaTu

ngga

l Ika

. M

enyim

pulka

n te

ntan

g pe

rilaku

ko

rups

i seb

agai

salah

satu

anc

aman

te

rhad

ap n

egar

a da

lam m

emba

ngun

int

egra

si na

siona

l M

enyim

pulka

n te

ntan

g up

aya

men

angg

ulang

i anc

aman

terh

adap

ne

gara

dala

m m

emba

ngun

inte

gras

i na

siona

l Me

ngom

unika

sikan

M

enya

jikan

has

il tela

ah te

ntan

g ind

ikato

r anc

aman

terh

adap

neg

ara

dalam

mem

bang

un in

tegr

asi

nasio

nal d

enga

n bin

gkai

Bhinn

ekaT

ungg

al Ika

. M

enya

jikan

has

il tela

ah te

ntan

g pe

rilaku

koru

psi s

ebag

ai sa

lah sa

tu

anca

man

terh

adap

neg

ara

dalam

m

emba

ngun

inte

gras

i nas

ional

Men

yajik

an h

asil t

elaah

tent

ang

upay

a m

enan

ggula

ngi a

ncam

an

terh

adap

neg

ara

dalam

mem

bang

un

integ

rasi

nasio

nal

penil

aian

pros

es m

enila

i pe

rilaku

dan

sik

ap p

eser

ta

didik

dalam

pr

oses

pe

mbe

lajar

an

• Pr

ojek u

ntuk

m

enila

i pa

rtisip

asi

kewa

rgan

egar

aan

Repu

blik

Indo

nesia

Ta

hun

1945

. 6.

Dst.

Page 81: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

72

77

C. Model Pengintegrasian dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SMA Indonesia Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas/Semester : X/1 (satu) Materi Pokok : kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan & pemajuan HAM

sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 X pertemuan) 1. Kompetensi Inti:

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong

royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

2. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat

1.2 Menghayati isi dan makna pasal 28E dan 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2.1 Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara.

2.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa & bernegara.

2.3 Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam berbagai aspek kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan & keamanan, serta hukum

2.4 Mengamalkan sikap toleransi antarumat beragama dan kepercayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, & bernegara.

2.5 Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, & bernegara Indonesia.

3.1 Menganalisis kasus-kasus pelanggaran

Pertemuan 1 1. Mensyukuri terhadap jaminan perlindungan HAM

sebagai anugerah dari Allah SWT. 2. Menghormati perlindungan HAM sebagai bentuk sikap

dan perilaku warga negara yang baik; 3. Saling menghormati hak seseorang sesame pengguna

jalan. 4. Mengidentifikasi kasus-kasus pelanggaran HAM yang

pernah terjadi di Indonesia; 5. Menjelaskan hakikat perlindungan dan pemajuan HAM; 6. Menjelaskan bentuk-bentuk perlindungan HAM; 7. Menunjukkan contoh bentuk perlindungan

keselamantan berlalu lintas sebagai wujud perlindungan hak setiap warga negara dalam menggunaka jalan raya.

Pertemuan 2 1. Mengidentifikasi dasar hukum perlindungan,

pemajuan,dan penegakkan HAM di Indonesia; 2. Menjelaskan upaya-upaya pemerintah dalam

menegakkan HAM; 3. Menjelaskan bentuk partisipasi masyarakat dalam

pemajuan, penghormatan, dan penegakaan HAM di Indonesia

4. Mengevaluasi perlindungan dan penegakkan HAM di Indonesia.

5. Menerapkan pemajuan, perlindungan, dan penegakkan HAM dalam kehidupan sehari-hari.

6. Menunjukkan sikap dan perilaku tidak deskrinitif dalam sesame penggunaan jalan sebagai wujud pemberian

Page 82: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

73

78

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

HAM dalam rangka pelindungan & pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

4.1 Menyaji kasus–kasus pelanggaran HAM dalam rangka perlindungan & pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa, & bernegara.

kesempatan yang sama sesma warga negara Pertemuan 3 1. Menyajian hasil telaah kasus pelanggaran HA terhadap

sesame penggunaan jalan raya. 2. Menunjukkan perilaku tidak menyerobot hak sesame

pengguna jalan raya. 3. Menampilkan perilaku saling menghormati bagi sesame

pengguna jalan raya. 4. Memberikan contoh keteladanan pada masyarakat cara

mengendarai kendaraan bermotor. 5. Menampilkan perilaku tertib Selma perjalanan di jalan

raya 6. Menganalisis kasus-kasus pelanggaran berlalu lintas

yang berkaitan HAM. 7. Menyajikan hasil analisis kasus-kasus HAM yang

pernah terjadi di Indonesia. 3. Materi Pembelajaran

Pertemuan 1 1. Perlindungan HAM sebagai bentuk sikap dan perilaku warga negara yang baik; 2. Hak seseorang sesame pengguna jalan. 3. Kasus-kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia; 4. Hakikat perlindungan dan pemajuan HAM; 5. Bentuk-bentuk perlindungan HAM; 6. Contoh bentuk perlindungan keselamantan berlalu lintas sebagai wujud perlindungan hak

setiap warga negara dalam menggunaka jalan raya 7. Dasar hukum perlindungan, pemajuan,dan penegakkan HAM di Indonesia; Pertemuan 2 1. Upaya-upaya pemerintah dalam menegakkan HAM; 2. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pemajuan, penghormatan, dan penegakaan HAM di

Indonesia 3. Perlindungan dan penegakkan HAM di Indonesia. 4. Penerapkan pemajuan, perlindungan, dan penegakkan HAM dalam kehidupan sehari-hari. 5. Sikap dan perilaku tidak deskrinitif dalam sesame penggunaan jalan sebagai wujud pemberian

kesempatan yang sama sesma warga negara 6. Menyajian hasil telaah kasus pelanggaran HAM terhadap sesame penggunaan jalan raya. Pertemuan 3 1. Perilaku tidak menyerobot hak sesame pengguna jalan raya. 2. Perilaku saling menghormati bagi sesame pengguna jalan raya. 3. Contoh keteladanan pada masyarakat cara mengendarai kendaraan bermotor. 4. Menampilkan perilaku tertib Selma perjalanan di jalan raya 5. Kasus-kasus pelanggaran berlalu lintas yang berkaitan HAM. 6. Sajian hasil analisis kasus-kasus HAM yang pernah terjadi di Indonesia.

Model Pengintegrasian Pendidilan Lalu Lintas ke Materi Pembelajaran

(BAHAN PEMBELAJARAN TERINTEGRASI PENDIDIKAN LALU LINTAS

UNTUK PESERTA DIDIK SMA KELAS X

Page 83: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

74

79

Rasa syukur atas segala karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa bahwa Negara Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah memberi jaminan dan perlindunagan terhadap hak asasi manusia Indonesia. Sebagai anugerah Tuhan, maka kewajiban kita adalah menghormati dan menghargai hak asasi manusia dimanapun kita berada, termasuk hak sesame pengguna jalan (kebersamaan)

A. Kasus Pelnggaran HAM

Banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia yang disebabkan karena manusia lebih mengedepan-kan hak dari pada kewajiban asasinya, pada hal keduanya harus seimbang. Begitu juga dalam kehidupan berlalu lintas, setap pengguna jalan, tidak boleh menuntut haknya saja, ttapi juga harus ingat bahwa hak yang dituntut itu juga menjadi hak orang lain. Oleh karena itu sesame pengguna jalan juga harus memperhatikan keselamatan orang lain (tanggung jawab dan kepedulian B. Hakikat Hak Asasi Manusia

Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kesempurnaanya. Salah satu kesempurnaan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia adalah “akal dan pikiran” yang membedakannya dengan makhluk lain. Sejak diciptakan dan dilahirkan manusia telah dianugerahi hak-hak yang melekat pada dirinya dan harus dihormati oleh manusia yang lainnya. Hak tersebut disebut juga dengan hak asasi manusia (HAM)..Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang melekat pada diri manusia sejak manusia diciptakan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak yang dimiliki setiap orang tentunya tidak dapat dilaksanakan sebebas-bebasnya, karena ia berhadapan langsung dan harus menghormati hak yang dimiliki orang lain. Setiap orang mempunyai hak untuk menggunakan jalan, mengendarai kendaraan, melewati jalan, namun penggunaan jalan tidak boleh sebarangan, karena akan mengganggu hak orang lain. Contoh menggunakan jalan untuk kegiatan sosial, hajatan, pasar tumpah. Oleh karena itu ada aturan-aturan yang mengatur tata cara penggunaan jalan (nilai keadilan).

Hak asasi manusia terdiri atas dua hak yang paling fundamental, yaitu hak persamaan dan hak kebebasan. Tanpa adanya kedua hak ini maka akan sangat sulit untuk menegakkan hak asasi lainnya. Hak persamaan, artinya setiap warga negara memiliki persamaan yang sama dalam menggunakan jalan, menggunakan tempat parker, persamaan memperoleh perlindngan dan kesalamatan berlalu lintas. Begitu juga setiap warga negara bebas menggunakan jalan dimana saja berada, tetapi tidak

bebas tak terbatas, kareena pada prinsipnya orang lain juga memiliki kebebasan itu. Oleh karena itu harus saling menghormati dan dihormati dalam penerapan hak kesamaan dan kebebasan tersebut.

Pengakuan terhadap hak asasi manusia pada hakikatnya merupakan penghargaan terhadap segala potensi dan harga diri manusia menurut kodratnya. Walaupun demikian, kita tidak boleh

lupa bahwa hakikat tersebut tidak hanya mengundang hak untuk menikmati kehidupan secara kodrati. Sebab dalam hakikat kodrati itupun terkandung kewajiban pada diri manusia tersebut. Tuhan

memberikan sejumlah hak dasar tadi dengan kewajiban membina dan menyempurnakannya

Hak sifatnya sangat mendasar bagi hidup dan kehidupan manusia dan merupakan hak kodrati yang tidak bisa terlepas dari dan dalam kehidupan manusia. Siapapun orangnya menggunakan haknya itu harus dihormati, dihargai. Oleh karena itu siapapun pengguna jalan, kita harus saling menghormati, dan menghargai,

yang pada hakikatnya itu merupakan kewajiban pada diri manusia. Mengapa kita saling menghormati

Page 84: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

75

80

dan menghargai, ingat bahwa hak pada diri seseorang, juga merupakan hak orang lain. (nilai kesetaraan)

Prof. Mr. Koentjoro Poerbapranoto, dalam buku Sistem Pemerintahan Indonesia (2012) karangan Trubus Rahardiansyah yang menjelaskan hak asasi manusia adalah hak yang bersifat asasi, artinya hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga sifatnya suci.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 1 menyebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.

Demikian juga pada prinsipnya ketika sesame pengendaraan kendaraan, pejalan kendaraan pembawa barang, saling menghormati dan menghargai, sebenarnya penghormatan terhadap martabat manusia itu sendiri.

Berdasarkan rumusan-rumusan hak asasi manusia tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa HAM merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat, atau negara.

Dengan demikian, hakikat penghormatan dan perlindungan terhadap HAM ialah menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan. Menjaga keselamatan berlalu lintas merupakan bagian dari hakikat penghormatan dan perlindungan dari pada hak asasi manusia. (nilai tanggung jawaba, nilai kebersamaan) Keseimbangannya adalah antara hak dan kewajiban serta keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi HAM menjadi kewajiban dan tanggung jawab

bersama antara individu, pemerintah (aparatur pemerintahan baik sipil maupun militer), dan negara.

Setiap individu memiliki kewajiban menghomrati, menjunjung tinggi dan melindungi HAM sesame pengguna jalan. Ingat kecelakaan diawali kesalahan manusia (human error). Agar tidak terjadi kecelakaan maka kita harus saling menghormati dan menunjunjung tinggi sesame penggunaan jalan.

Beberapa ciri pokok hakikat HAM berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, yaitu sebagai berikut. (a). HAM tidak perlu diberikan, diminta, dibeli, ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis. (b). HAM berlaku untuk semua orang tanpa melihat jenis kelamin, ras, agama, etnis, politik, atau asal-usul sosial dan bangsa. (c). HAM tidak boleh dilanggar. Tidak seorang pun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Hak asasi manusia di Indonesia tidak bisa menggunakanhak itu sebebas-bebasnya, karena pada prinsipnya hak kebebasan itu juga di miliki orang lain. Oleh karena itu penggunaan jalan tidak sebebas-bebasnya tidak mengikuti aturan yang ada. Aturn lalu lintas diciptakan untuk terciptnya ketertiban, kelancaran, kemanan dan keselamatan dalam berlalu lintas. Sehingga bagi pelanggar aturan tersebut berarti tidak menghargai dan mengakui hak orang lain. Oleh karena itu kita harus memperhatikan keselamatan dan keamanan orang lain.(nilai kepedulian) 2. Upaya Pemajuan Hak Asasi Manusia di Indonesia.

Upaya pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia dengan diaturnya hak asasi manusia dalam ketentuan peraturan perundangan-undangan di Indonesia. Tujuan tidak lain adalah setiap hak persamaan dan hak kebebasan didasarkan pada ketentuan hukum, kepastian hukum dan keadilan sosial. Dengan demikian tidak akan berlaku hukum rimba. Oleh karena itu hak asasi manusia di dalam UUD Negara Republik Indoensia Tahun 1945, Ketetapan MPR, UU, PP, Perpres, Peraturan

Page 85: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

76

81

Menteri dsb. Pada masa pemerintahan pada tahun 1998 memberikan dampak yang sangat besar pada

pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia. Misalnya dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada pasal 27 ayat (1) menyatakan hak atas persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, Berdasarkan pasal tersebut setiap orang melanggaran pasal 27 UU No. 22 Tahun 2009 akan dikenai sanksi. (Nilai tanggung jawab, nilai keadilan) Semua regulasi untuk melindungi hak asasi manusia. Demikian juga dengan dikeluarkan UU No. 22 Tahun 2009 bertujuan juga untuk melindungi dan menegakkan secara hukum pelanggaran. Salah satu tujuan dikeluarkan UU Lalu lintas dan angkutan jalan adalah terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukumbagi masyarakat. Tujuan tersebut tidak lain juga untuk menegakkan hak-hak dan kewajiban para pengguna jalan.

C. Dasar Hukum Penegakan HAM di Indonesia.

Pengaturan HAM dalam ketatanegaraan Republik Indonesia terdapat dalam perundang-undangan yang dijadikan acuan normatif dalam pemajuan dan perlindungan HAM. Dalam perundang-undangan Republik Indonesia paling tidak terdapat empat bentuk hukum tertulis yang menyatakan tentang HAM. Pertama, dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga, dalam Undang-Undang. Keempat, dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, dan peraturan pelaksanaan lainnya. 1) Pengaturan HAM dalam Konstitusi Negara

Jaminan perlindungan atas hak asasi manusia yang terdapat dalam Undang Undang Dasar Tahun 1945, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Hak atas persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, Pasal 27 Ayat (1) Berdasarkan pasal tersebut, maka tidak ada pengecualian (lekspesialis) bagi pelnggar hukum, termasuk pelanggar hukum berlalu lintas.

b. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, Pasal 27 Ayat (2) c. Hak berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, Pasal 28 d. Hak memeluk dan beribadah sesuai dengan ajaran agama, Pasal 29 Ayat (2) e. Hak dalam usaha pembelaan negara, Pasal 30 f. Hak mendapat pengajaran, Pasal 31 g. Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah, Pasal 32 h. Hak di bidang perekonomi, Pasal 33 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan dengan

tujuan: untuk mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum. i. Hak fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, Pasal 34

2) Undang Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Jaminan atas pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya, Pasal 28 A Berdasarkan pasal ini setiap pengguna jalan berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya. Apabila pengendara kendaraan dengan sengaja menabrak orang lain, bisa jadi melanggaran hak asasi manusia.(nilai keadilan, nilai tanggung jawab)

b. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah, Pasal 28 B Ayat (1)

c. Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, Pasal 28 B Ayat (2)

d. Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar, Pasal 28 C Ayat(1)

Page 86: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

77

82

e. Hak untuk mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya, Pasal 28 C Ayat (1). Pemantauan aurs lalu lintas dengan traffic center bermanfaat bagi masyarakat yang mau melintas jalan tersebut, sehingga bila terjadi kemacetan dapat memilih alternative jalan lain. (nilai kemndairian)

f. Hak untuk mengajukan diri dalam memperjuangkan haknya secara kolektif, Pasal 28 C Ayat (2) g. Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil dan perlakuan yang

sama di depan hukum, Pasal 28 D Ayat (1) Begitu juga bagi pelanggar UU No. 22 Tahun 2008 juga harus mendapat keadilan yang sama. (nilai tanggung jawab)

h. Hak untuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja, Pasal 28 D Ayat (3)

i. Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan, Pasal 28 D Ayat (3) j. Hak atas status kewarganegaraan, Pasal 28 D Ayat (4)

3) Pengaturan HAM dalam Ketetapan MPR

Pengaturan HAM dalam ketetapan MPR dapat dilihat dalam TAP MPR Nomor XVII Tahun 1998 tentang Pelaksanaan dan Sikap Bangsa Indonesia Terhadap HAM dan Piagam HAM Nasional. Setiap orang berhak menggunakan jalan, maka salah satu tujuan diselenggaranakn lalu lintas dan angkutan jalan untuk terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa, seperti sopan dalam berlalu lintas, santu berlalu lintas, disiplin dalam berlalu lintas, tanggung jawab dalam mengendarai kendaraan bermotor. (nilai disiplin, tanggung jawab, adil) 4) Pengaturan HAM dalam Undang-Undang

Berikut ini beberapa aturan yang berkiatan dengan hak asasi manusia dalam undang-undang antara lai:

a. UU Nomor 5 Tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi Anti Penyiksaan, Perlakuan atau Penghukuman Yang Kejam, Tidak Manusiawi dan Merendahkan Martabat

b. UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyatakan Pendapat c. UU Nomor 11 Tahun 1998 tentang Amandemen terhadap UU Nomor 25 Tahun 1997 tentang

Hubungan Perburuhan d. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen e. UU Nomor 19 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 105 tentang Penghapusan

Pekerja secara Paksa f. UU Nomor 20 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 138 tentang Usia Minimum

Bagi Pekerja g. UU Nomor 21 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 11 tentang Diskriminasi dalam

Pekerjaan h. UU Nomor 26 Tahun 1999 tentang Pencabutan UU Nomor 11 Tahun 1963 tentang Tindak Pidana

Subversi i. UU Nomor 29 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk

Diskriminasi. j. UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. k. UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM Berdasarkan UU No. 29 Tahun 1999 menghapus segala bentuk deskriminasi. Namun kenyataan

perlakukan yang khusus bagi para pengguna Motor Gede (moge) di jalan raya, sering kita lihat dan kita tonton. Bahkan dikawal Polisi Lalu Lintas akhirnya kendaraan lain minggir, berhenti. Apakah hal itu termasuk bentuk deskriminasi? Tentu tidak. Karena dalam UU No. 22 Tahun 2009 pasal 1 point 40 disebutkan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah pemimpin Kepolisian Negara Republik Indonesia dan penanggung jawab penyelenggaraan fungsi kepolisian yang meliputi bidang

Page 87: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

78

83

keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan,pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat

Berdasarkan UU No. 39 Tahun Tahun 1999 ini,tidak satu orang merampas hak asasi manusia, termasuk hak menggunakan jalan, hak memperoleh perlindungan di jalan, hak memperoleh keadilan, hak persamaan perlakukan di depan, hukum, dan hak kebebasan dalam menggunakan jalan.

Keseluruhan ketentuan perundang-undangan di atas merupakan pintu pembuka bagi strategi selanjutnya, yaitu tahap penataan aturan secara konsisten (rule consistent behaviour). Pada tahap ini diupayakan mulai tumbuh kesadaran terhadap penghormatan dan penegakan HAM, baik di kalangan aparat pemerintah maupun masyarakat karena HAM merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu diperjuangkan, dihormati, dan dilindungi oleh setiap manusia.

D. Upaya Pemerintah Menegakkan HAM.

Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya Pasal 28 I Ayat (4) menegaskan bahwa “perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab Negara, terutama pemerintah”. Guna menjabarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 maka dibentuklah lembaga perlindungan HAM seperti Komnas HAM, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Peradilan HAM, dan lembaga perlindungan HAM lainnya. Upaya pemerintah menegakkan hak asasi manusia, dapat di tempuh melalui jalur represiv dan preventive. Penagakan HAM secara represif, artinya siapapun yang melanggar hak harus diambil tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Apabila seseorang yang sedang mengendarai kendaraan bermotor di jalan dan menabrak orang lain dengan sengaja, maka dapat dikatagorikan pelanggaran hak asasi manusia. Karena setiap orang mempunyai hak hidup dan kehidupan. (nilai keadilan) 4. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1

Tahap Kegiatan Aktivitas Peserta Didik/Guru

A. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)

1. Melakukan absensi dengan cara bertanya pada siswa yang tidak masuk hari ini.

2. Menyampaikan topik pembahasan hari ini dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

3. Guru mengajukan pertanyaan penjajakan tentang materi yang akan dipelajari hari ini.

B. Kegiatan Inti (90 menit)

Modeil Pembelajaran Number Head Toge-ther (NHT) berbasis Saintifik, langkah-langkah pembel 1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat

nomor kepala 2. Guru memberikan tugas,masing-masing kelompok belajar bernomor kepala

mengerjakannya. Tugas yang diberikan guru sbb: • Membaca berita/ artikel tentang kasus-kasus pelanggaran HAM dalam

rangka perlindungan & pemajuan HAM • Menyimak dari berbagai sumber tentang faktor-faktor penyebab kasus-

kasus pelanggaran HAM • Menyimak tayangan video/gambar/film tentang video lalu lintas, grafik

kecelakaan lalu lintas, , membaca bahan ajar, buku siswa (MENGAMATI) • merumuskan permasalahan/pertanyaan dari hasil membaca artikel, grafik

dan, menyimak tayangan video lalu lintas, dan semua rumusan pertanyaan dari siswa disepakati kelas untuk dijadikan bahan pembahasan (MENANYA)

• Setiap kelompok belajar bernomor kepala diminta untuk mencari sumber, informasi, data yang dapat digunakan untuk memecahkan/menjawab pertanyaan yang diajukan peserta didik (MENGUMPULKAN INFORMASI).

3. Kelompok mendiskusikan/ mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, tiap anggota kelompok mencatat hasil diskusi. (MENGASOSIASI)

Page 88: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

79

84

Tahap Kegiatan Aktivitas Peserta Didik/Guru

4. Setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab dan kesempatan yang sama untuk melaporkan hasil diskusinya. (MENGKOMUNIKASIKAN)

5. Guru memanggil salah satu nomor siswa dalam kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya di depan kelas. (MENGKOMUNIKASIKAN)

6. Kemudian kelompok lain dapat memberikan masuikan/meresponsi dari hasil diskusinya (menyempurnakan) (MEMBUAT JEJARING);.

7. Guru selanjutnya dapat mengulangi beberapa kali dari kelompok yang berbeda.

C. Kegiatan Penutup (10 menit)

1. Guru bersama siswa merangkum materi pembelajaran. 2. Guru melakukan refleksi melalui pertanyaan lisan, misal: Apakah kalian

senang pelajaran hari ini? Apakah pembahasan hari ini bermanfaat bagi kalian?

3. Guru melakukan postes 4. Guru memberi program tindak lanjut berupa penugasan kepada siswa untuk

membuat kliping tentang kasus pelanggaran HAM dan upaya penegakannya dengan format sbb.

Nama Siswa: ................. Kelas: ........... No. urut absen: ,,,,,,,... No Kasus Pelanggaran Peraturan yang

dilanggar Akibat/sanksi

1 Orang tua menganiaya anak

UU No. 23 Tahun 2000 tentang Perlindungan anak

Ditahan polisi

5. Penilaian, Pembelajaran Remedian, dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian. a. Penilaian Proses

Penilaian proses dilakukan untuk menilai sikap dan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran. Teknik yang digunakan adalah pengamatan (untuk penilaian sikap) dan chek list (untuk keterampilan).

b. Penilaian Hasil Penilaian hasil belajar dilakukan untuk menilai hasil pembelajaran. Teknik yang digunakan adalah tes obyektif (untuk pengetahuan).

2. Instrumen Penilaian. a. Lembar Pengamatan (untuk penilaian sikap) dan lembar chek list (untuk penilaian

keterampilan). b. Tes Obyektif (uraian) c. Pemberian Tugas

3. Pembelajaran Remedian dan Pengayaan. Pembelajaran dilakukan terhadap siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar, melalui penugasan dan latihan-latihan. Sedangkan pengayaan diberikan kepada siswa yang menunjukkan kemajuan belajar lebih baik dibandingkan siswa lain pada umumnya.

6. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/alat a. Gambar/photo b. Power point

2. Bahan

Page 89: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

80

85

a. Laptop b. LCD

3. Sumber Belajar a. Supandi, 2016 Model Pengintegra-sian Pendidikan Lalu Lintas pada Mata Pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA//MA/ SMK/MAK. Kelas X

b. Kemdikbud Pendidikan Pancasila dan Kewargane-garaan SMA//MA/ SMK/MAK. Kelas X c. Referensi atau Internet sesuai materi pokok d. Tim Penyusun, Pendidikan Kesadaran Berkonstitusi untuk SMA dan MA. Jakarta: Sekjen

dan Kepanitera-an Mahkamah Konstitusi RI, 2009. e. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. f. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. g. Keppres No. 50 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.

………………,………………….

Mengetahui Guru PPKn, Kepala Sekolah,

(……………………………………) (…………………………………)

Page 90: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

81

86

Lampiran 1 Bahan Ajar untuk Peserta Didik

(BAHAN PEMBELAJARAN TERINTEGRASI PENDIDIKAN LALU LINTAS UNTUK PESERTA DIDIK SMA KELAS X

Rasa syukur atas segala karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa bahwa Negara

Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah memberi jaminan dan perlindunagan terhadap hak asasi manusia Indonesia. Sebagai anugerah Tuhan, maka kewajiban kita adalah menghormati dan menghargai hak asasi manusia dimanapun kita berada, termasuk hak sesame pengguna jalan (kebersamaan) E. Kasus Pelnggaran HAM Banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia yang disebabkan karena manusia lebih mengedepan-kan hak dari pada kewajiban asasinya, pada hal keduanya harus

seimbang. Begitu juga dalam kehidupan berlalu lintas, setap pengguna jalan, tidak boleh menuntut haknya saja, ttapi juga harus ingat bahwa hak yang dituntut itu juga menjadi hak orang lain. Oleh karena itu sesame pengguna jalan juga harus memperhatikan keselamatan orang lain (tanggung jawab dan kepedulian A. Hakikat Hak Asasi Manusia

Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kesempurnaanya. Salah satu kesempurnaan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia adalah “akal dan pikiran” yang membedakannya dengan makhluk lain. Sejak diciptakan dan dilahirkan manusia telah dianugerahi hak-hak yang melekat pada dirinya dan harus dihormati oleh manusia yang lainnya. Hak tersebut disebut juga dengan hak asasi manusia (HAM)..Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang melekat pada diri manusia sejak manusia diciptakan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak yang dimiliki setiap orang tentunya tidak dapat dilaksanakan sebebas-bebasnya, karena ia berhadapan langsung dan harus menghormati hak yang dimiliki orang lain. Setiap orang mempunyai hak untuk menggunakan jalan, mengendarai kendaraan, melewati jalan, namun penggunaan jalan tidak boleh sebarangan, karena akan mengganggu hak orang lain. Contoh menggunakan jalan untuk kegiatan sosial, hajatan, pasar tumpah. Oleh karena itu ada aturan-aturan yang mengatur tata cara penggunaan jalan (nilai keadilan).

Hak asasi manusia terdiri atas dua hak yang paling fundamental, yaitu hak persamaan dan hak kebebasan. Tanpa adanya kedua hak ini maka akan sangat sulit untuk menegakkan hak asasi lainnya. Hak persamaan, artinya setiap warga negara memiliki persamaan yang sama dalam menggunakan jalan, menggunakan tempat parker, persamaan memperoleh perlindngan dan kesalamatan berlalu lintas. Begitu juga setiap warga negara bebas menggunakan jalan dimana saja berada,

tetapi tidak bebas tak terbatas, kareena pada prinsipnya orang lain juga memiliki kebebasan itu. Oleh karena itu harus saling menghormati dan dihormati dalam penerapan hak kesamaan dan kebebasan tersebut.

Pengakuan terhadap hak asasi manusia pada hakikatnya merupakan penghargaan terhadap segala potensi dan harga diri manusia menurut kodratnya. Walaupun demikian, kita tidak boleh lupa bahwa hakikat tersebut tidak hanya mengundang hak untuk menikmati kehidupan secara kodrati. Sebab dalam hakikat kodrati itupun terkandung kewajiban pada diri manusia tersebut. Tuhan memberikan sejumlah hak dasar tadi dengan kewajiban membina dan menyempurnakannya

Hak sifatnya sangat mendasar bagi hidup dan kehidupan manusia dan merupakan hak kodrati yang tidak bisa terlepas dari dan dalam kehidupan manusia. Siapapun orangnya menggunakan haknya

Page 91: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

82

87

itu harus dihormati, dihargai. Oleh karena itu siapapun pengguna jalan, kita harus saling menghormati, dan menghargai, yang pada hakikatnya itu merupakan kewajiban pada diri manusia. Mengapa kita saling menghormati dan menghargai, ingat bahwa hak pada diri seseorang, juga merupakan hak orang lain. (nilai kesetaraan)

Prof. Mr. Koentjoro Poerbapranoto, dalam buku Sistem Pemerintahan Indonesia (2012) karangan Trubus Rahardiansyah yang menjelaskan hak asasi manusia adalah hak yang bersifat asasi, artinya hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga sifatnya suci. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 1 menyebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.

Demikian juga pada prinsipnya ketika sesame pengendaraan kendaraan, pejalan kendaraan pembawa barang, saling menghormati dan menghargai, sebenarnya penghormatan terhadap martabat manusia itu sendiri.

Berdasarkan rumusan-rumusan hak asasi manusia tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa HAM merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu,

masyarakat, atau negara. Dengan demikian, hakikat penghormatan dan perlindungan terhadap HAM

ialah menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan. Menjaga keselamatan berlalu lintas merupakan bagian dari hakikat penghormatan dan perlindungan dari pada hak asasi manusia. (nilai tanggung jawaba, nilai kebersamaan) Keseimbangannya adalah antara hak dan kewajiban serta keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan

kepentingan umum. Upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi HAM menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu, pemerintah (aparatur pemerintahan baik sipil maupun militer), dan negara.

Setiap individu memiliki kewajiban menghomrati, menjunjung tinggi dan melindungi HAM sesame pengguna jalan. Ingat kecelakaan diawali kesalahan manusia (human error). Agar tidak terjadi kecelakaan maka kita harus saling menghormati dan menunjunjung tinggi sesame penggunaan jalan. Beberapa ciri pokok hakikat HAM berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, yaitu sebagai berikut. (a). HAM tidak perlu diberikan, diminta, dibeli, ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis. (b). HAM berlaku untuk semua orang tanpa melihat jenis kelamin, ras, agama, etnis, politik, atau asal-usul sosial dan bangsa. (c). HAM tidak boleh dilanggar. Tidak seorang pun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Hak asasi manusia di Indonesia tidak bisa menggunakanhak itu sebebas-bebasnya, karena pada prinsipnya hak kebebasan itu juga di miliki orang lain. Oleh karena itu penggunaan jalan tidak sebebas-bebasnya tidak mengikuti aturan yang ada. Aturn lalu lintas diciptakan untuk terciptnya ketertiban, kelancaran, kemanan dan keselamatan dalam berlalu lintas. Sehingga bagi pelanggar aturan tersebut berarti tidak menghargai dan mengakui hak orang lain. Oleh karena itu kita harus memperhatikan keselamatan dan keamanan orang lain.(nilai kepedulian) B. Upaya Pemajuan Hak Asasi Manusia di Indonesia.

Upaya pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia dengan diaturnya hak asasi

Page 92: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

83

88

manusia dalam ketentuan peraturan perundangan-undangan di Indonesia. Tujuan tidak lain adalah setiap hak persamaan dan hak kebebasan didasarkan pada ketentuan hukum, kepastian hukum dan keadilan sosial. Dengan demikian tidak akan berlaku hukum rimba. Oleh karena itu hak asasi manusia di dalam UUD Negara Republik Indoensia Tahun 1945, Ketetapan MPR, UU, PP, Perpres, Peraturan Menteri dsb.

Pada masa pemerintahan pada tahun 1998 memberikan dampak yang sangat besar pada pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia. Misalnya dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada pasal 27 ayat (1) menyatakan hak atas persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, Berdasarkan pasal tersebut setiap orang melanggaran pasal 27 UU No. 22 Tahun 2009 akan dikenai sanksi. (Nilai tanggung jawab, nilai keadilan) Semua regulasi untuk melindungi hak asasi manusia. Demikian juga dengan dikeluarkan UU No. 22 Tahun 2009 bertujuan juga untuk melindungi dan menegakkan secara hukum pelanggaran. Salah satu tujuan dikeluarkan UU Lalu lintas dan angkutan jalan adalah terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukumbagi masyarakat. Tujuan tersebut tidak lain juga untuk menegakkan hak-hak dan kewajiban para pengguna jalan.

C. Dasar Hukum Penegakan HAM di Indonesia.

Pengaturan HAM dalam ketatanegaraan Republik Indonesia terdapat dalam perundang-undangan yang dijadikan acuan normatif dalam pemajuan dan perlindungan HAM. Dalam perundang-undangan Republik Indonesia paling tidak terdapat empat bentuk hukum tertulis yang menyatakan tentang HAM. Pertama, dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga, dalam Undang-Undang. Keempat, dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, dan peraturan pelaksanaan lainnya. 1) Pengaturan HAM dalam Konstitusi Negara

Jaminan perlindungan atas hak asasi manusia yang terdapat dalam Undang Undang Dasar Tahun 1945, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Hak atas persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, Pasal 27 Ayat (1) b. Berdasarkan pasal tersebut, maka tidak ada pengecualian (lekspesialis) bagi pelnggar hukum,

termasuk pelanggar hukum berlalu lintas. c. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, Pasal 27 Ayat (2) d. Hak berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, Pasal 28 e. Hak memeluk dan beribadah sesuai dengan ajaran agama, Pasal 29 Ayat (2) f. Hak dalam usaha pembelaan negara, Pasal 30 g. Hak mendapat pengajaran, Pasal 31 h. Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah, Pasal 32 i. Hak di bidang perekonomi, Pasal 33 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan dengan

tujuan: untuk mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum. j. Hak fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, Pasal 34

2) Undang Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Jaminan atas pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya, Pasal 28 A Berdasarkan pasal ini setiap pengguna jalan berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya. Apabila pengendara kendaraan dengan sengaja menabrak orang lain, bisa jadi melanggaran hak asasi manusia.(nilai keadilan, nilai tanggung jawab)

Page 93: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

84

89

b. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah, Pasal 28 B Ayat (1)

c. Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, Pasal 28 B Ayat (2)

d. Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar, Pasal 28 C Ayat(1) e. Hak untuk mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan

teknologi, seni, dan budaya, Pasal 28 C Ayat (1). Pemantauan aurs lalu lintas dengan traffic center bermanfaat bagi masyarakat yang mau melintas jalan tersebut, sehingga bila terjadi kemacetan dapat memilih alternative jalan lain. (nilai kemndairian)

f. Hak untuk mengajukan diri dalam memperjuangkan haknya secara kolektif, Pasal 28 C Ayat (2) g. Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil dan perlakuan yang

sama di depan hukum, Pasal 28 D Ayat (1) Begitu juga bagi pelanggar UU No. 22 Tahun 2008 juga harus mendapat keadilan yang sama. (nilai tanggung jawab)

h. Hak untuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja, Pasal 28 D Ayat (3)

i. Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan, Pasal 28 D Ayat (3) j. Hak atas status kewarganegaraan, Pasal 28 D Ayat (4)

3) Pengaturan HAM dalam Ketetapan MPR

Pengaturan HAM dalam ketetapan MPR dapat dilihat dalam TAP MPR Nomor XVII Tahun 1998 tentang Pelaksanaan dan Sikap Bangsa Indonesia Terhadap HAM dan Piagam HAM Nasional. Setiap orang berhak menggunakan jalan, maka salah satu tujuan diselenggaranakn lalu lintas dan angkutan jalan untuk terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa, seperti sopan dalam berlalu lintas, santu berlalu lintas, disiplin dalam berlalu lintas, tanggung jawab dalam mengendarai kendaraan bermotor. (nilai disiplin, tanggung jawab, adil) 3) Pengaturan HAM dalam Undang-Undang

Berikut ini beberapa aturan yang berkiatan dengan hak asasi manusia dalam undang-undang antara lai:

l. UU Nomor 5 Tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi Anti Penyiksaan, Perlakuan atau Penghukuman Yang Kejam, Tidak Manusiawi dan Merendahkan Martabat

m. UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyatakan Pendapat n. UU Nomor 11 Tahun 1998 tentang Amandemen terhadap UU Nomor 25 Tahun 1997 tentang

Hubungan Perburuhan o. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen p. UU Nomor 19 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 105 tentang Penghapusan

Pekerja secara Paksa q. UU Nomor 20 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 138 tentang Usia Minimum

Bagi Pekerja r. UU Nomor 21 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 11 tentang Diskriminasi dalam

Pekerjaan s. UU Nomor 26 Tahun 1999 tentang Pencabutan UU Nomor 11 Tahun 1963 tentang Tindak Pidana

Subversi t. UU Nomor 29 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk

Diskriminasi. u. UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. v. UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM

Page 94: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

85

90

Berdasarkan UU No. 29 Tahun 1999 menghapus segala bentuk deskriminasi. Namun kenyataan perlakukan yang khusus bagi para pengguna Motor Gede (moge) di jalan raya, sering kita lihat dan kita tonton. Bahkan dikawal Polisi Lalu Lintas akhirnya kendaraan lain minggir, berhenti. Apakah hal itu termasuk bentuk deskriminasi? Tentu tidak. Karena dalam UU No. 22 Tahun 2009 pasal 1 point 40 disebutkan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah pemimpin Kepolisian Negara Republik Indonesia dan penanggung jawab penyelenggaraan fungsi kepolisian yang meliputi bidang keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan,pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat

Berdasarkan UU No. 39 Tahun Tahun 1999 ini,tidak satu orang merampas hak asasi manusia, termasuk hak menggunakan jalan, hak memperoleh perlindungan di jalan, hak memperoleh keadilan, hak persamaan perlakukan di depan, hukum, dan hak kebebasan dalam menggunakan jalan. Keseluruhan ketentuan perundang-undangan di atas merupakan pintu pembuka bagi strategi selanjutnya, yaitu tahap penataan aturan secara konsisten (rule consistent behaviour). Pada tahap ini diupayakan mulai tumbuh kesadaran terhadap penghormatan dan penegakan HAM, baik di kalangan aparat pemerintah maupun masyarakat karena HAM merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu diperjuangkan, dihormati, dan dilindungi oleh setiap manusia. D. Upaya Pemerintah Menegakkan HAM.

Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya Pasal 28 I Ayat (4) menegaskan bahwa “perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab Negara, terutama pemerintah”. Guna menjabarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 maka dibentuklah lembaga perlindungan HAM seperti Komnas HAM, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Peradilan HAM, dan lembaga perlindungan HAM lainnya. Upaya pemerintah menegakkan hak asasi manusia, dapat di tempuh melalui jalur represiv dan preventive. Penagakan HAM secara represif, artinya siapapun yang melanggar hak harus diambil tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Apabila seseorang yang sedang mengendarai kendaraan bermotor di jalan dan menabrak orang lain dengan sengaja, maka dapat dikatagorikan pelanggaran hak asasi manusia. Karena setiap orang mempunyai hak hidup dan kehidupan. (nilai keadilan)

Page 95: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

86

91

Lampiran 2 Instrumen Penilaian: 1. Lembar Pengamatan

Digunakan untuk menilai sikap saat proses “diskusi”.

No Nama Siswa

Indikator perilaku yang diamati

Nilai afektif Tangg jawab Keaktifan

Menghrgi pendpat teman

Kedisiplinan Kerja-sama

1 Arifin 4 4 3 4 3 SB.

Pemberian skor perilaku tiap indikator: Indikator 1, bila sangat tanggung jawab diberi skor 4 bila tanggung jawab diberi skor 3 bila kurang tanggung jawab diberi skor 2 bila tidak tanggung jawab diberi skor 1 Indikator 2, bila sangat aktif diberi skor 4 bila aktif diberi skor 3 bila kurang aktif diberi skor 2 bila tidak aktif diberi skor 1 Indikator 3 : dst. Pengolahan skor menjadi nilai dan pengkatagorian perilaku. Jumlah skor maksimum adalah 20 Jumlah skor minimum adalah 4

Nilai = IdealNilaiXmaksimumskorJumlah

siswaskorperolehanJumlah

Nilai ideal = 100 atau 10. Katagori perilaku siswa: 86 – 100 = sangat baik. 76 – 85 = baik 66 – 75 = cukup 65 > = tidak baik. Misalnya: Nilai Arifin =

10020

34344 X++++ =

1002018 X

= 90 Katagori perilaku Arifin termasuk = sangat baik. Contoh Lembar Penilaian Diri menggunakan daftar cek (checklist) pada waktu kegiatan kelompok. Nama : ............................................... Kelas/Semester : ..................../.......................... Petunjuk:

1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.

2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.

Page 96: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

87

92

No Pernyataan Ya Tidak

Selama kegiatan kelompok, saya

1 Mengusulkan ide kepada kelompok

2 Sibuk mengerjakan tugas saya sendiri

3 Tidak berani bertanya karena malu ditertawakan

4 Menertawakan pendapat teman

5 Aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan

6 Melaksanakan kesepakatan kelompok, meskipun tidak sesuai dengan pendapat saya

Penilain diri tidak hanya digunakan untuk menilai sikap tetapi juga dapat digunakan untuk menilai sikap terhadap pengetahuan dan keterampilan serta kesulitan belajar peserta didik.

2. Tes Obyektif (uraian) Jawablah pertanyaan di bawah dengan tepat! Petunjuk Penskoran Tes Uraian Bila menjawab sangat sempurna tiap soal diberi skor 10, sempurna diberi skor 8,5, cukup sempurna diberi skor 7,5, kurang sempurna diberi skor 2,5 dan tidak sempurna diberi skor 10 Soal Tes Uraian Pertemuan 1 1. Analisis perlindungan HAM sebagai bentuk sikap dan perilaku warga negara yang baik; 2. Lakukan identifikasi hak dan kewajiban seseorang sesame pengguna jalan. 3. Lakukan analisis kasus-kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia yang

dinytatakan putusan tetap (inkrah) 4. Jelaskan hakikat perlindungan dan pemajuan HAM; 5. Golongkan bentuk-bentuk perlindungan HAM berdasarkan peraturan perundangan yang

berlaku di Indonesia; 6. Tnjukkan contoh bentuk perilaku dalam rangka perlindungan keselamantan berlalu lintas

sebagai wujud perlindungan hak setiap warga negara dalam menggunaka jalan raya 7. Identifikasi dasar hukum perlindungan, pemajuan,dan penegakkan HAM di Indonesia; Pertemuan 2 1. Jelaskan upaya-upaya pemerintah dalam menegakkan HAM; 2. Tunjukkan bentuk partisipasi masyarakat dalam pemajuan, penghormatan, dan

penegakaan HAM di Indonesia 3. Jelaskan perlindungan dan penegakkan HAM di Indonesia. 4. Penerapkan pemajuan, perlindungan, dan penegakkan HAM dalam kehidupan sehari-hari. 5. Tunjukkan sikap dan perilaku tidak deskrinitif dalam sesame penggunaan jalan sebagai

wujud pemberian kesempatan yang sama sesma warga negara 6. Tunjukkan perilaku tidak menyerobot hak sesame pengguna jalan raya. Pertemuan 3 1. Tunjukkan perilaku saling menghormati bagi sesame pengguna jalan raya. 2. Berikan contoh keteladanan pada masyarakat cara mengendarai kendaraan bermotor. 3. Tunjukkan contoh tampilan perilaku tertib Selma perjalanan di jalan raya 4. Analisis contoh kasus-kasus pelanggaran berlalu lintas yang berkaitan HAM.

Pengolahan skor menjadi nilai: Jumlah skor maksimum seluruh soal adalah 100 Jumlah skor minimum seluruh soal adalah 10

Page 97: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

88

93

Nilai = IdealNilaiXmaksimumskorJumlah

siswaskorperolehanJumlah

Nilai ideal = 100. Misal Udin memperoleh skor 85 dari 10 soal di atas, maka nilai tes uraian yang didapat

adalah = 10010085 X = 85

3. Penilaian Penugasan a. Berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan hasil pengamatan kalian di lingkungan sekitar,

diskusikan dengan teman sebangku untuk mengidentifikasi kegiatan yang mencerminkan upaya penghargaan dan penegakan HAM. Caranya dengan mengisi format di bawah ini : Yang kami ketahui tentang kegiatan menghargai upaya penegakan HAM adalah: 1) ............................................................................................................................. 2) ............................................................................................................................. 3) .............................................................................................................................

b. Apa posisi/sikap kalian (bersedia atau tidak bersedia) jika diminta menjadi saksi di Peradilan HAM. Berikan alasan pemilihan sikap kalian tersebut!

……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… c. Lakukan analisis factor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas yang pernah kalian

ketahui. ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… d. Setiap orang berhak menggunakan jalan. Agar terjadi penghormatan dan perlindungan hak

asasi di jalan raya, sikap dan perilaku seperti yang harus ditampilkan? ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… Petunjuk Penilaian Tugas: Bila siswa mengerjakan tugas sangat sempurna diberi skor 10 Bila siswa mengerjakan tugas sempurna diberi skor 5 Bila siswa mengerjakan tugas tidak sempurna diberi skor 2 Skor maksimum seluruh tugas = 10 X 2 item tugas = 20 Skor minimum seluruh tugas = 2 X2 item tugas = 4

Nilai Tugas = idealnilaiXtugasitemaseluruhmaksimumskorJumlah

siswaskorperolehanJumlah

Nilai ideal = 100

Mengesahkan Jakarta, 02 Februari 2016 Kepala SMA, Guru PPKn Kelas X,

---------------------------------- ------------------------------

Page 98: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

89

94

BAB V

PENUTUP

Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan panduan dan sarana bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan dalam mengimple-mentasikan pendidikan lalu lintas di sekolah baik di dalam maupun di luar kelas.

Kedudukan guru sebagai motivator, inovator, dan fasilitator menuntut terdapatnya kompetensi dalam merencanakan pembelajaran secara optimal dengan mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran. Kedudukan kepala sekolah sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan kedudukan pengawas sekolah sebagai fasilitator, motivator, dan inovator menuntut terdapatnya kompetensi dalam melaksanakan kurikulum di sekolah, termasuk dalam perencanaan pembelajaran PPKn. Agar kurikulum dapat dilaksanakan di sekolah secara optimal, diperlukan perencanaan pembelajaran yang baik dan benar dengan mengacu pada peraturan yang telah ditentukan dan menggunakan pendekatan strategi, metode, dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Peraturan tersebut antara lain Peraturan Pemerintah RI Nomor No. 32 tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah, beserta salinannya, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan beserta salinannya, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil pembelajaran di dalam dan di luar kelas khususnya dalam penanaman nilai. norma, moral, dan etika berlalu lintas.

Page 99: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

90

Page 100: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

91

95

DAFTAR PUSTAKA

Fajar, Arnie, 2003, Pengembangan Sikap Nasionalisme Melalui Pendekatan Sain Teknologi Masyarakat pada SMA Negeri 8 di Kota Bandung- Jawa Barat (Tesis)

Farouk Muhammad, 1998. Penegakan Hukum Bidang Lalu Lintas, PTIK Press, Jakarta. Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2010, Bahan Pengajaran Pendidikan, Etika dan Budaya

Berlalu Lintas, Jakarta. Republik Indonesia, 1993, Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor

61 Tahun 1993 tentang Rambu Lalu Lintas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 36 Tahun 2004 tentang Jalan Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan. Republik Indonesia, 2009 Pendidikan Kesadaran Berkonstitu-si untuk SMP dan MTs. Jakarta :

Sekjen dan Kepanitera-an Mahkamah Konstitusi RI, 2009 Republik Indonesia, 2009 Materi Sosialisasi UUD 1945 oleh Sekjen. MPR RI, 2004 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan PP No.

19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Republik Indonesia, Peraturan pemerintah nomor 37 Tahun 2011 tentang forum lalu lintas Republik Indonesia, 2013 Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Aksi

Keselamatan Jalan di Indonesia Republik Indonesia, 2012 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5

Tahun 2012 tentang Registrasi identifikasi kendaraan. Republik Indonesia, 2012 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9

Tahun 2012 tentang surat ijin mengemudi (SIM). Republik Indonesia, 2012 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 10

Tahun 2012 tentang penggunaan jalan selain untuk kegiatan lalu lintas. Republik Indonesia, 2013 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 15

Tahun 2013 tentang penyidikan kecelakaan lalu lintas Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan

Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar

dan Menengah Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan. Republik Indonesia, UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua UU No.

23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

Page 101: TIM PENYUSUN - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/5195/1/10-Model-Pengintegrasian-Pendidikan-Lalu-Lintas...4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X

92

96

Republik Indonesia, Undang-U Nomor 12 Tahun 2012 tenang Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia.

UU No.12 Tahun 2011 tentang Siste Peradilan Indonesia Supandi, 2016 Model Pengintegra-sian Pendidikan Lalu Lintas pada Mata Pelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) SMA Kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA//MA/ SMK/MAK. Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sekretariat Jenderal MPR, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonsia Tahun 1945. Tim Penyusun, Pendidikan Kesadaran Berkonstitusi untuk SMA dan MA. Jakarta: Sekjen dan

Kepanitera-an Mahkamah Konstitusi RI, 2009.