tim penyusun -...
TRANSCRIPT
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
ii
i
TIM PENYUSUN
I. Pengarah
1. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia
II. Narasumber 1. Dirjen. Dikdasmen
3. AKBP Subono, S.Pd,; SH; M.M.
2. AKBP Aries Syahbudin, S.IK, S.H. Mhum.
III. Penulis 1. Drs..Supandi, M.Pd.
2. Dr. Arni Fajar, M.Pd
3. Dr. Chaerul Muriman, S.E, M.M
IV. Produksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan
Tahun Anggaran 2016
Cetakan Ke-1, 2016
ISBN ….
Cetakan Ke-II, 2017
ISBN 978-602-1389-25-6
Tahun Anggaran 2017
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
iii
KATA PENGANTAR
Pendidikan merupakan salah satu strategi yang efektif sebagai penanaman nilai dan norma, termasuk di dalamnya nilai disiplin, etika, dan budaya berlalu lintas bagi peserta didik, dalam hal ini peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mereka merupakan generasi yang akan mengganti generasi sekarang yang menduduki berbagai jabatan, baik di pemerintahan maupun swasta. Melalui pendidikan, proses perubahan sikap mental akan terjadi pada diri seseorang. Dengan perubahan tersebut diharapkan generasi muda secara sadar mampu menerapkan sikap dan perilaku disiplin, etika, dan budaya lalu lintas yang aman, selamat, tertib, dan lancar. Penanaman nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas ini, menjadi lebih efektif apabila dilakukan sejak dini, baik melalui pendidikan formal (persekolahan) maupun informal. Pelaksanaan penanaman nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas di persekolahan dilakukan melalui pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas (PLL) ke dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Pendidikan Lalu Lintas yang diintegrasikan pada mata pelajaran PPKn dilaksanakan di satuan pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK secara berkelanjutan ditekankan pada pembentukan sikap dan perilaku tanpa mengabaikan pengetahuan dan keterampilan, serta mengembangkan keteladanan dalam berlalu lintas. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil pembelajaran yang disusun berdasarkan peraturan yang berlaku. Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas ini, disusun sebagai bahan dan panduan bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan dalam penanaman nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas pada pembelajaran PPKn berdasarkan kurikulum 2013, sehingga Pendidikan Lalu Lintas di SMA/MA dan SMK/MAK dapat diimplementasikan secara efektif dan efesien. Dengan demikian peserta didik bertanggung jawab dan berperilaku disiplin berlalu lintas dalam kehidupan sehari-hari.
Jakarta, Maret 2017
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Hamid Muhammad, Ph.DNIP 195905121983111001
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
iv
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
v
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
vi
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
vii
DAFTAR ISI
Halaman
PENYUSUN ............................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
SAMBUTAN ................................................................................................................ v
DAFTAR ISI ................................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Dasar Hukum ......................................................................................... 3 C. Tujuan dan Sasaran ............................................................................... 4 D. Manfaat .................................................................................................. 5 E. Ruang Lingkup ....................................................................................... 5
BAB II KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN LALU LINTAS ......................... 7 A. Konsep Pendidikan Karakter .................................................................. 7 B. Pendidikan Lalu Lintas sebagai Pendidikan Karakter ............................ 8 C. Nilai-Nilai Pembentuk Karakter .............................................................. 10 D. Dimensi dan Nilai-nilai Pembentuk Karakter Berlalu Lintas .................. 12 E. Internalisasi Nilai, Norma, Moral dan Etika Berlalu Lintas melalui Pembelajaran ......................................................................................... 16 F. Integrasi Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas melalui Kegiatan Pembelajaran ......................................................................................... 19 G. Dukungan Politik .................................................................................... 22
BAB III TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KELAS X TERHADAP PENDIDIKAN LALU LINTAS .................................................. 23 BAB IV MODEL PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN LALU LINTAS KE DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KELAS X ................................................. 31 A. Pengintegrasian Nilai, Norma, Moral dan Etika Berlalu Lintas dalam Pengembangan Materi Pembelajaran .................................................... 31 B. Pengintegrasian Nilai, Norma, Moral dan Etika Berlalu Lintas Dalam Pengembangan Silabus ......................................................................... 60 C. Pengintegrasian Nilai, Norma, Moral dan Etika Berlalu Lintas dalam Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............... 72
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 91
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).
Undang-Undang Sisdiknas Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Penjelasan Pasal 35 UU Sisdiknas menyebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Selanjutnya pada Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 37 Undang-Undang Sisdiknas dinyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Berkaitan dengan perubahan kurikulum pada tahun 2013 maka istilah PKn berubah menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sesuai dengan Peraturan Meneteri Pendidikan dan Kebidayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
PPKn sebagai salah satu mata pelajaran yang mampu memberikan kontribusi dalam solusi atas berbagai krisis yang melanda Indonesia, terutama krisis multidimensional, antara lain kurang sadarnya masyarakat terhadap berbagai peraturan perundangan yang berlaku seperti peraturan lalu lintas yang dituangkan dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bukti kurang sadarnya masyarakat terhadap peraturan lalu lintas tersebut dapat ditemukan pada perilaku masyarakat pengguna jalan, contohnya menyebarang tidak melalui jembatan penyeberangan dan atau zebra cross, menerobos tanda lampu merah, melawan arah arus lalu lintas, dan sebagainya. Akibat pelanggaran tersebut sering terjadi kecelakaan, dan yang sangat mengenaskan kejadian itu dialami oleh generasi muda khususnya para pelajar.
Data dari Korlantas Polri sampai dengan Desember 2014 menunjukkan bahwa pelanggaran lalu lintas baik berupa Tilang maupun teguran sebanyak 6.714.657 yang terdiri atas 4.402.715 Tilang dan 2.311.942 Teguran. Banyaknya data penindakan tersebut masih berupa tampilan permukaan dari jumlah sebenarnya pelanggaran lalu lintas yang terjadi di jalan, sehingga diperlukan langkah lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti penting berlalu lintas yang berkeselamatan. PPKn memiliki misi mengembangkan keadaban dan membudayakan Pancasila dalam kehidupan
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
2
2
sehari-hari, diharapkan mampu membudayakan dan memberdayakan peserta didik agar menjadi warganegara yang cerdas intelektual, spiritual, sosial dan emosional serta cerdas kinestetiknya dalam berlalu lintas. Adapun fungsi PPKn adalah sebagai mata pelajaran yang memiliki misi pengokohan kebangsaan dan penggerak pendidikan karakter; dalam hal ini adalah karakter berlalu lintas.
Kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik untuk lulusan SMA pada aspek sikap (attitude) adalah memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Sedangkan pada aspek pengetahuan (knowledge) adalah memiliki pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan meta kognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian; serta pada aspek keterampilan (skill) adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Sementara itu, dalam kehidupan masyarakat saat ini dihadapkan pada kasus-kasus pelanggaran lalu lintas yang berakibat kepada terjadinya kecelakaan, yang sebagian besar terjadi pada generasi muda. Oleh karena itu pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia menata kurikulum pendidikan yang mampu menumbuhkan etika dan budaya berlalu lintas untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas (kamseltibcarlantas). Hal ini sesuai dengan UU RI No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Tindak lanjut dari UU tersebut, maka dilakukan penandatanganan nota kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) antara Mendiknas dan Kapolri No: 03/III/KB/2010 dan No: B/9/III/2010 tanggal 8 Maret 2010, tentang Mewujudkan Pendidikan Berlalu Lintas dalam Pendidikan Nasional. Kementerian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2010 membentuk Tim Teknis guna menyiapkan dan mengembangkan model pendidikan lalu lintas di sekolah. Hasil dari tim tersebut adalah buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.
Model pengintegrasian tersebut dibahas melalui workshop secara nasional tahun 2010 yang dihadiri oleh pakar pendidikan, Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda seluruh Indonesia, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, para pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru PKn. Peserta workshop menyepakati bahwa Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada mata pelajaran PKn dapat dilaksanakan di sekolah. Sebagai tindak lanjut dilakukan diseminasi di Kabupaten/Kota terutama di sekolah rintisan.
Sejalan dengan perubahan kurikulum Tahun 2013 dan beberapa peraturan pendukung yang berlaku, serta perubahan Organisasi Kemdikbud yang dituangkan dalam Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka terjadi perubahan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar menjadi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Berkaitan dengan hal tersebut Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah menyusun kembali Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas melalui Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan Tahun 2016 untuk satuan pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK/MAK. Hasil penyempurnaan buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) akan dipergunakan dalam kegiatan workshop dan diseminasi, yang dijadikan sebagai dasar pembelajaran di sekolah.
Secara konseptual, dapat dikemukakan bahwa PPKn adalah pengorganisasian dari disiplin ilmu-
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
3
3
ilmu sosial dan humaniora dengan penekanan pada pengetahuan dan kemampuan dasar tentang hubungan antar warganegara dan warganegara dengan negara yang dilandasi keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nilai luhur dan moral budaya bangsa, memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) yang kuat dengan memperhatikan keragaman agama, sosiokultural, bahasa, dan suku bangsa, dan memiliki jiwa demokratis yang diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Dengan kata lain bahwa materi/konten PPKn di Indonesia terdiri dari beberapa disiplin ilmu yang memerlukan pengorganisasian materi secara sistematis dan pedagogik, seperti ilmu hukum, politik, tatanegara, humaniora, moral Pancasila, psikologi, nilai-nilai budi pekerti dan disiplin ilmu lainnya (Fajar, Arnie: Tesis 2003). Dengan demikian secara substansi mata pelajaran PPKn terbuka terhadap perubahan dan dinamika yang berkembang dalam kehidupan masyarakat dan negara termasuk mewadahi berbagai masalah faktual khususnya penanaman nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas. B. Dasar Hukum.
1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas 5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. 6. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Aksi Keselamatan Jalan di
Indonesia. 7. Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2015 tentang Perubahan Struktur Organisasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indoneia. 8. Memorandum of Understanding (MoU) antara Mendiknas dan Kapolri Nomor 03/III/KB/2010
dan No. B/9/III/2010 tanggal 8 Maret 2010, tentang ”Mewujudkan Pendidikan Berlalu Lintas dalam Pendidikan Nasional.”
9. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Registrasi Identifikasi Kendaraan.
10. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Ijin Mengemudi (SIM).
11. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penggunaan Jalan Selain untuk Kegiatan Lalu Lintas.
12. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2013 tentang Penyidikan Kecelakaan Lalu Lintas.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan dasar dan Menengah
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Pendidikan dasar dan Menengah
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, beserta salinannya.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, beserta salinannya.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
4
4
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
C. Tujuan dan Sasaran
Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada mata pelajaran PPKn ini sebagai panduan bagi: 1. Guru SMA/MA dan SMK/MAK:
a. menelaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat diintegrasikan nilai dan norma berlalu lintas;
b. mengintegrasikan nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas ke dalam materi pembelajaran PPKn;
c. mengintegrasikan nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas ke dalam silabus mata pelajaran PPKn;
d. mengintegrasikan nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn dan;
e. mengimplementasikan pendidikan lalu lintas dalam mata pelajaran PPKn.
2. Kepala SMA/MA dan SMK/MAK: a. sebagai acuan untuk melakukan supervisi klinis dalam mengimplementasikan pembelajaran
PPKn SMA/MA dan SMK/MAK yang terintegrasi nilai dan norma berlalu lintas; b. sebagai acuan untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran PPKn SMA/MA
dan SMK/MAK yang terintegrasi nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas dan; c. sebagai acuan dalam rangka sosialiasi pendidikan lalu lintas terhadap guru di lingkungan
sekolahnya.
3. Pengawas sekolah SMA/MA dan SMK/MAK: a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring
implementasi pembelajaran SMA/MA dan SMK/MAK yang terintegrasi nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas.
b. acuan supervisi akademik pembelajaran PPKn SMA/MA dan SMK/MAK yang terintegrasi nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas.
c. acuan evaluasi dan monitoring keterlaksanaan pembelajaran PPKn SMA/MA dan SMK/MAK yang terintegrasi nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas.
4. Kepolisian:
a. sebagai pedoman dalam rangka melakukan kemitraan dengan satuan pendidikan; b. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kemitraan pendidikan lalu
lintas di satuan pendidikan.
5. Dinas Pendidikan: a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanan, evaluasi, dan monitoring program
diseminasi model pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas melalui mata pelajaran PPKn SMA/MA dan SMK/MAK di daerah kabupaten/kota;
b. sebagai acuan dalam menyusun program anggaran daerah kabupaten/kota dalam mengimplementasikan Pendidikan Lalu Lintas.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
5
5
D. Manfaat Setelah menggunakan model ini, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan dinas pendidikan
dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut: 1. Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan yang tertib, dengan mengembangkan
kebiasaan (habit) taat berlalu lintas dalam kehidupan sehari-hari; 2. Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni: (a)
sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab kewarganegaraan (civic confidence, civic committment, and civic responsibility); (b) pengetahuan kewarganegaraan; (c) keterampilan kewarganegaraan termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility).
3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui pendidikan lalu lintas yang diintegrasikan secara sistematis dan sistemik dalam mata pelajaran PPKn.
E. Ruang lingkup
Ruang lingkup model ini berpijak pada pemahaman lalu lintas ditinjau dari dimensi hukum, sosiologi, ekonomi, psikologi, dan politik, yang dikemas secara paedagogis. Pengembangan model pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada mata pelajaran PPKn mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Telaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat diintegrasikan nilai,
norma, moral, dan etika berlalu lintas. 2. Pengintegrasian nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas ke dalam materi pembelajaran PPKn 3. Pengintegrasian nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas ke dalam silabus mata pelajaran
PPKn. 4. Pengintegrasian nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas ke dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn. 5. Implementasi pendidikan lalu lintas dalam mata pelajaran PPKn.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
6
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
7
6
BAB II
KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN LALU LINTAS
A. Konsep Pendidikan Karakter Pendidikan karakter sebenarnya bukan hal yang baru. Sejak awal kemerdekaan, masa orde
lama, masa orde baru, dan masa reformasi sudah dilakukan dengan nama dan bentuk yang berbeda-beda. Namun hingga saat ini belum menunjukkan hasil yang optimal, terbukti dari fenomena sosial yang menunjukkan perilaku yang tidak berkarakter sebagaimana disebutkan di atas pada Bab I. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditegaskan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Namun tampaknya upaya pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dan institusi pembina lain belum sepenuhnya mengarahkan dan mencurahkan perhatian secara komprehensif pada upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Sejak lama kita mengenal adanya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn (dalam kurikulum persekolahan nama mata pelajaran ini selalu berubah, seperti civics, PMP, dan PPKn), dan mata pelajaran Pendidikan Agama. Kedua mata pelajaran tersebut diberikan dengan misi utama untuk membina akhlak dan budi pekerti peserta didik. Namun demikian, pembinaan akhlak dan budi pekerti melalui kedua mata pelajaran tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan. Hal ini dikarenakan: Pertama, kedua mata pelajaran tersebut cenderung lebih berorientasi pada aspek pengetahuan mengenai nilai-nilai (pengetahuan tentang afaktif) melalui materi/substansi mata pelajaran. Kedua, kegiatan pembelajaran pada kedua mata pelajaran tersebut pada umumnya belum secara memadai mendorong terinternalisasinya nilai-nilai oleh masing-masing siswa sehingga siswa berperilaku dengan karakter yang tangguh. Ketiga, menggantungkan pembentukan watak siswa melalui kedua mata pelajaran itu saja tidak cukup. Pengembangan karakter peserta didik perlu melibatkan lebih banyak lagi mata pelajaran, bahkan semua mata pelajaran. Selain itu, kegiatan pembinaan kesiswaan dan pengelolaan sekolah dari hari ke hari perlu juga dirancang dan dilaksanakan untuk mendukung pendidikan karakter.
Mengenai batasan pendidikan karakter, banyak ahli yang mengemukakan, seperti Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakininya dan digunakannya sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas sumber daya manusia (SDM) karena turut menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa emas namun kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.
Thomas Lickona (seorang profesor pendidikan dari Cortland University) mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda jaman yang kini terjadi, tetapi harus diwaspadai karena dapat membawa bangsa menuju jurang kehancuran. 10 tanda jaman itu adalah: 1. meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/masyarakat;
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
8
7
2. penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk/tidak baku; 3. pengaruh peer-group (geng) dalam tindak kekerasan, menguat; 4. meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol, dan seks bebas; 5. semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk; 6. menurunnya etos kerja; 7. semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru; 8. rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok; 9. membudayanya kebohongan/ketidakjujuran, dan 10. adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama.
Menurut Simon Philips (2008), karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu
sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan. Sedangkan Doni Koesoema A dalam Bambang Indrianto (2010) memahami bahwa karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ”ciri, atau karakteristik, atau gaya, atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan,
Sementara Winnie, dalam Puskur (2010) memahami bahwa istilah karakter memiliki dua pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan ‘personality’. Seseorang baru bisa disebut ‘orang yang berkarakter’ (a person of character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat” (Prof. Suyanto, Ph.D, 2010)
Sedangkan Imam Ghozali, dalam Pendidikan Karakter Berbasis Tasawuf (2013) menganggap bahwa karakter lebih dekat dengan akhlaq, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap, atau melakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan
Berdasarkan pendapat di atas difahami bahwa karakter itu berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi ‘positif’, bukan netral. Jadi, ‘orang berkarakter’ adalah orang yang mempunyai kualitas moral (tertentu) positif. Dengan demikian, pendidikan membangun karakter, secara implisit mengandung arti membangun sifat atau pola perilaku yang didasari atau berkaitan dengan dimensi moral yang positif atau baik, bukan yang negatif atau buruk. Hal ini didukung oleh Peterson dan Seligman, dalam Gedhe Raka, (2007:5) yang mengaitkan secara langsung ’character strength’ dengan kebajikan. Character strength dipandang sebagai unsur-unsur psikologis yang membangun kebajikan (virtues). Salah satu kriteria utama dari ‘character strength’ adalah bahwa karakter tersebut berkontribusi besar dalam mewujudkan sepenuhnya potensi dan cita-cita seseorang dalam membangun kehidupan yang baik, yang bermanfaat bagi dirinya, orang lain, dan bangsanya.
B. Pendidikan Lalu Lintas sebagai Pendidikan Karakter
Perilaku pelanggaran lalu lintas dapat berawal dari hal kecil yang dianggap biasa akibat ketidaktahuan, niat, dan terbukanya kesempatan. Hal yang semula kecil dan dianggap biasa tersebut dapat meluas, dan meluasnya tindak pelanggaran lalu lintas bukan saja karena ada kesempatan, namun juga akibat pendidikan dan pengasuhan yang kurang berdaya melakukan pencegahan melalui penguatan kontrol diri setiap individu. Hal lain yang memungkinkan tumbuh
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
9
8
suburnya perilaku pelanggaran adalah kebiasaan-kebiasaan kita atau orang tua memboncengkan atau mengantar anak ke sekolah tanpa helm, melawan arus karena jaraknya pendek, dan tradisi ”jalan-jalan cari angin sore hari”. Lama kelamaan hal ini mejadi kebiasaan. Kebiasaan itu diperparah dengan tumbuhnya sikap individualis dan masa bodoh dengan kepentingan orang lain. Hal-hal di atas, secara kultural, sangat mendukung munculnya tindakan pelanggaran lalu lintas. Untuk mengatasinya, diperlukan pendekatan kultural dalam pendidikan.
Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat jadi beradab. Pendidikan bukan merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana penanamran nilai dan pembudayaan (internalisasi enkulturisasi). Anak harus mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan. Dimensi kemanusiaan itu mencakup sekurang-kurangnya tiga hal paling mendasar, yaitu: (1) afektif yang tercermin pada kualitas keimanan, ketakwaan, akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur serta kepribadian unggul, dan kompetensi estetis; (2) kognitif yang tercermin pada kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; dan (3) psikomotorik yang tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis, kecakapan praktis, dan kompetensi kinestetis.
Untuk memudahkan kita dalam merancang program pendidikan lalu lintas, diperlukan pemahaman terhadap faktor-faktor penyebab mengapa terjadi pelanggaran lalu lintas. Pada umumnya kecelakaan diawali karena terjadinya pelanggaran lalu lintas. Masyarakat sebenarnya sangat memahami resiko apabila melakukan pelanggaran lalu lintas, namun pelanggaran lalu lintas telah menjadi sesuatu hal yang dianggap biasa oleh masyarakat. Tingkat kesadaran akan kepatuhan terhadap peraturan berlalu lintas masih tergolong rendah. Rendahnya kesadaran masyarakat akan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Tingkat stres pengguna jalan. Pada umumnya di kota-kota besar, tingkat persaingan hidup semakin tinggi. Kota besar telah
menjadi magnet masyarakat untuk berlomba mencari kehidupan, sementara itu biaya hidup di kota besar yang sangat tinggi tidak diimbangi dengan penghasilan yang memadai. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah jauhnya lokasi tempat tinggal dengan tempat bekerja.
Kepadatan arus lalu lintas yang dihadapi pengguna jalan untuk beraktifitas dengan jarak yang jauh telah meningkatkan tingkat stress pengguna jalan. Akibat meningkatnya stress menyebabkan terjadi kencendrungan agresifitas dan sikap intolerance di jalan dengan mengabaikan peraturan lalu lintas yang ada. Kondisi stres telah merubah pengguna jalan yang tertib, santun dan beretika menjadi pengguna jalan yang pada akhirnya menggunakan segala cara untuk secepat mungkin mencapai lokasi yang dituju, termasuk melakukan pelanggaran lalu lintas.
2. Kepatuhan karena ketakutan dan bukan kesadaran.
Faktor ini menjadi pemandangan sehari hari yang dapat dijumpai di jalan. Penguna jalan cenderung berlaku tertib pada saat melintasi ruas jalan tertentu yang terawasi atau terjaga dengan baik. Pada saat melintasi persimpangan yang terdapat petugas Polisi berjaga terjadi kecenderungan pengguna jalan lebih tertib dan mentaati peraturan dibanding melintasi ruas tertentu yang tidak terawasi atau tidak ada Petugas Polisi yang sedang bertugas. Kesadaran bahwa berperilaku tertib dalam berlalu lintas didasari atas tujuan keamanan dan keselamatan di jalan belum menjadi prioritas dalam berlalu lintas.
3. Sikap permisive masyarakat.
Permisive berarti sikap, pandangan, dan pendirian yang berpendapat bahwa segala cara hidup, perilaku, perbuatan, juga yang melanggar prinsip, norma, dan peraturan etis boleh saja
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
10
9
dilakukan. Orang hidup baik boleh, jahat juga boleh. Orang berperilaku etis baik silakan, buruk tidak dilarang. Dengan demikian, di mata orang permisivistis yang baik dan yang buruk itu sama saja. Prinsip etis untuk hidup baik atau buruk itu tidak ada.
Dalam kehidupan sehari hari sikap ini banyak diterapkan pada perilaku berlalu lintas; sebagai contoh banyaknya orang tua pada saat ini dengan alasan kepraktisan telah membelikan bahkan mengijinkan anak di bawah umur untuk mengendarai kendaraan bermotor, padahal fisik, mental maupun pengetahuan anak tersebut belum memadai untuk dapat berlalu lintas di jalan. Dengan alasan kegiatan keagamaan banyak masyarakat tidak lagi menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor untuk menuju lokasi tempat ibadah dan masih banyak contoh pelanggaran lainnya karena sikap permissive masyarakat.
4. Kurangnya pengetahuan tata cara dan peraturan berlalu lintas.
Masyarakat pada umumnya dapat mengendarai kendaraan bermotor, namun dapat mengendarai tidak disertai dengan pemahaman atau pengetahuan tentang tata cara dan peraturan berlalu lintas, bahkan untuk pengguna kendaraan bermotor yang telah memiliki SIM. Masyarakat merasa setelah memiliki ijin mengemudi telah merasa memiliki kemampuan untuk dapat mengendarai kendaraan tapi tanpa disaradi tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang tata cara berlalu lintas. Kurangnya pengetahuan tentang tata dan peraturan berlalu lintas menjadi salah satu faktor terjadinya pelanggaran lalu lintas yang tidak disadari oleh pengguna jalan tersebut, bahkan sering menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.
5. Sanksi hukum bagi pelanggar yang tidak membuat efek jera dan menyadarkan.
Kegiatan penegakan hukum lalu lintas sudah sangat sering dilakukan baik kegiatan rutin maupun kegiatan operasi yang khusus dilaksanakan untuk menertibkan pengguna jalan, namun seakan kegiatan tersebut tidak memberikan dampak yang cukup untuk merubah perilaku masyarakat dalam berkendara. Salah satu penyebabnya adalah sanksi hukum yang diterapkan bagi pelangggar aturan lalu lintas belum dapat diterapkan secara maksimal dan menimbulkan efek jera serta menyadarkan masyarakat.
Kegiatan penegakan hukum berupa sanksi tilang, penderekan mobil yang parkir sembarangan, pencabutan KIR / ijin trayek belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena beberapa faktor baik ekonomi, sosial budaya maupun sarana dan prasarana penegakan hukum yang memadai.
6. Perilaku berlalu lintas yang tidak baik menjadi contoh bagi anak.
Tanpa disadari orang tua maupun orang yang telah dewasa telah memberi contoh maupun menanamkan perilaku tidak tertib berlalu lintas kepada anak. Penggunaan Handphone saat berkendara, tidak menggunakan safety belt maupun helm dapat dilihat dan menjadi role model bagi anak. Pada akhirnya menjadi perilaku yang dianggap benar oleh anak pada saatnya sebagai pengguna jalan.
Fenomena tersebut merupakan gambaran beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pelanggaran lalu lintas sehingga menjadi sesuatu yang “biasa” dalam berlalu lintas.
C. Nilai-Nilai Pembentuk Karakter Sebgaimana diutarakan sebelumnya, Pendidikan Lalu Lintas (PLL) pada hakikatnya
merupakan bagian dari pendidikan karakter. Sejak akhir tahun 2009, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan melibatkan semua komponen unsur utama lainnya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menghasilkan Pedoman Penyelanggaraan Pendidikan Budaya dan Karakter
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
11
10
Bangsa. Dalam Panduan itu telah disimpulkan 18 nilai-nilai utama sebagai pembentuk budaya dan karakter bangsa. Ke-18 nilai tersebut merupakan hasil kristalisasi dari puluhan nilai-nilai luhur yang berkembang dalam budaya di nusantara ini. Nilai-nilai luhur tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori yang memudahkan satuan pendidikan dalam mengimplementasikannya. Delapan belas yang dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut:
No Nilai Deskripsi
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komuniktif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Sekolah dapat memilihi beberapa nilai yang dijadikan sebagai prioritas, misalnya kejujuran, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan sebagainya. Penetapan prioritas itu didasarkan pada analisis kebutuhan setiap satuan pendidikan. Berdasarkan hasil rintisan pada tahun 2010, maka Pusat Kurikulum dan Perbukuan melakukan revisi panduan tersebut dengan penekanan bahwa setiap sekolah dapat memilih nilai-nilai tertentu sebagai prioritas. Penetapan prioritas dapat dimulai dari hal yang sederhana, esensial, dan mudah dilakukan sesuai dengan kondisi masing-masing
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
12
11
sekolah/wilayah. Hal-hal yang sederhana dan mudah dilakukan itu antara lain dengan mewujudkan lingkungan yang bersih, rapih, nyaman, disiplin, dan sopan santun. Hal ini menekankan bahwa pendidikan karakter dianggap sangat penting dalam keseluruhan proses pembelajaran di sekolah. Pola pikir tersebut dapat digambarkan melalui diagram berikut:
D. Dimensi dan Nilai-Nilai Pembentuk Karakter Etika Berlalu Lintas Sikap dan perilaku berlalu lintas dapat dikaji dari dimensi: hukum, sosiologi, ekonomi,
psikologi, dan politik. 1. Dimensi Hukum
Keberhasilan pemerintah dan kekuasaan suatu negara seperti Indonesia salah satu indikatornya adalah bagaimana kebijakan negara dan aparatnya dapat mencegah dan memberantas pelanggaran dalam segala bentuk (termasuk pelanggaran lalu lintas) secara optimal. Terkait dengan ini maka sistem hukum secara periodik perlu terus-menerus ditelaah sebagai kesatuan yang meliputi tindakan re-evaluasi, reposisi, dan pembaharuan struktur, substansi hukum khususnya budaya hukum sebagai cermin etika dan integritas penegakan hukum. Budaya hukum merupakan aspek penting yang melihat bagaimana masyarakat menganggap ketentuan sebagai civic-minded, sehingga masyarakat selalu taat dan menyadari betapa pentingnya hukum sebagai regulasi.
Dimensi hukum sebagai cerminan penghargaan dan ketaatan pada nilai, norma, moral dan etika, mengarahkan sikap dan perilaku berlalu lintas agar terwujud kedisiplinan, kepatuhan, dan ketaatan pada undang-undang, khususnya UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, antar lain: a. Menaati rambu-rambu lalu lintas b. Menaati marka jalan lalu lintas c. Menaati isyarat pengatur lalu lintas d. Menunjukkan kelengkapan pengamanan diri dalam berlalu lintas e. Mentaati peraturan perundangan berlalu lintas sesui UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang lalu
lintas dan angkutan jalan. f. Menaati Inpres Nomor 4 Tahun 2013 tentang Dekade Aksi Keselamatan Jalan. g. Menaati perkap Polri nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Ijin Mengemudi. h. Menati perkap Polri nomor 10 Tahun 2012 tentang Penggunaan Jalan selain untuk kegiatan
lalu lintas. 2. Dimensi Sosiologi
Pada prinsipnya sosiologi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, meliputi: sifat, perlaku, dan perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Allan Jhonson (Wikipedia, ensiklopedia bebas-Sosiologi 23/02/2008), mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
13
12
perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
Manusia sebagai mahluk sosial, dalam kehidupan bermasyarakat sangat membutuhkan keberadaan orang lain dengan mengadakan hubungan sosial. Hubungan sosial tersebut dapat terjadi karena adanya kontak dan interaksi dari berbagai perilaku manusia, inilah yang disebut sebagai interaksi sosial. Berkaitan dengan hal tersebut, pelanggaran lalu lintas merupakan salah satu konsekuensi dari interaksi antar individu, baik dalam bentuk individu maupun kelompok yang merupakan wujud dari penyimpangan sosial.
Penyimpangan sosial dapat dilakukan secara individu (individual deviation), yaitu tindak pelanggaran dengan tidak peduli terhadap peraturan atau norma yang berlaku secara umum dalam lingkungan masyarakat sehingga menimbulkan kerugian, keresahan, ketidakamanan, ketidaknyamanan atau bahkan menyakiti. Sedangkan penyimpangan yang berbentuk kelompok atau kolektif (group deviation) merupakan suatu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh kelompok orang secara bersama-sama dengan melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Akibat yang ditimbulkannya sama dengan penyimpangan yang dilakukan secara individu. Bentuk penyimpangan sosial secara kelompok dapat terjadi dengan adanya pergaulan atau pertemanan sekelompok orang yang menimbulkan solidaritas antar anggotanya sehingga mau tidak mau terkadang harus ikut dalam tindak pelanggaran kelompok.
Dengan adanya penyimpangan sosial tersebut perlu adanya pengendalian sosial, yaitu suatu upaya yang ditempuh sekelompok orang atau masyarakat melalui mekanisme tertentu untuk mencegah dan meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang/membangkang serta mengajak dan mengarahkannya untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Pengendalian sosial tersebut dapat dilaksanakan melalui jalur hukum (yang harus kita lakukan), norma-norma (yang biasanya kita lakukan), dan petunjuk moral (yang seharusnya kita lakukan).
Soerjono Soekanto (www.dikmenum.go.id. 08/07/2008), menyatakan bahwa pengendalian sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, membimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku. Dengan demikian, pengendalian sosial meliputi proses sosial yang direncanakan maupun tidak direncanakan (spontan) untuk mengarahkan seseorang atau kelompok orang. Selain itu pengendalian sosial pada dasarnya merupakan sistem dan proses yang mendidik, mengajak dan bahkan memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma sosial.
Berkaitan dengan pelanggaran lalu lintas yang merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial, maka dalam hal ini perlu dilakukan pengendalian sosial melalui sistem mendidik dan mengarahkan melalui mekanisme tertentu. Mendidik dimaksudkan agar dalam diri seseorang terdapat perubahan sikap dan tingkah laku untuk bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku yaitu bersikap disiplin, bertanggung jawab, santun, peduli, dan beretika dalam berlalu lintas.
Dimensi sosial sebagai aspek kehidupan yang menempatkan manusia pada komunitas yang setara, mengarahkan sikap dan perilaku berlalu lintas agar lebih menampilkan karakter santun, peduli dan toleransi pada sesama, antara lain: a. Memiliki sikap perilaku saling menghormati sesama pengguna jalan b. Menampilkan sikap perilaku untuk tidak menyalah gunakan fungsi jalan dan badan jalan untuk
kegiatan selalin kegiatan berlalu lintas. c. Menerapkan norma dan moral etika berlalu lintas secara baik dan benar. d. Menunjukkan sikap rela berkorban untuk memberi kesempatan pengguna jalan lain.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
14
13
e. Memberi kesempatan bagi penyeberang jalan
3. Dimensi Ekonomi Pelanggaran lalu lintas kalau dikaji secara mendalam, dapat mempersulit pembangunan
ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan, antara lain dengan membuat distorsi (kekacauan) dan ketidak efisienan yang tinggi. Sebagai contoh, akibat pelanggaran dapat menimbulkan kemacetan, sehingga sampai di tempat pekerjaan terlambat yang pada akhirnya menyebabkan pelayanan kepada masyarakat tertunda. Akibat lebih lanjut target pekerjaan tidak tercapai, sehingga terjadi kemubadziran baik dari segi waktu maupun sarana-prasarana, dan pemborosan tenaga dan biaya. Hal ini menimbulkan biaya hidup yang lebih tinggi dan harga-harga menjadi lebih mahal. Akibatnya daya beli masyarakat rendah, sehingga angka kemiskinan meningkat.
Dimensi ekonomi yang menempatkan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya sebagai sarana pemenuhan kebutuhan manusia, mengarahkan sikap dan perilaku berlalu lintas agar dapat menghemat, efisien, dan efektif dalam perjalanan, yakni: a. Menunjukan sikap perilaku hemat dalam perjalanan b. Memiliki sikap perilaku efektif dalam perjalanan. c. Memiliki sikap perilaku efisien dalam transportasi.
4. Dimensi Psikologi
Dimensi psikologis menjadi bagian penting yang perlu dikembangkan dalam metode pembelajaran. Dimensi psikologis yang meliputi persepsi, intelegensi, motivasi, maupun prestasi siswa dapat dijadikan sarana untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan. Terkait dengan pendidikan lalu lintas, demensi psikologi mengarahkan terbentuknya sikap dan perilaku berlalu lintas yang lebih mengedapankan pemahamanan akan kebutuhan hakiki mnusia, antara lain: a. Memiliki sikap perilaku lebih mengutamakan rasa aman b. Memiliki sikap perilaku lebih mengutamakan rasa nyaman. c. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan ketertiban, sesama pengguna jalan d. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan kelancaran sesama pengguna jalan e. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan keselamatan sesama pengguna jalan
5. Dimensi Politik Salah satu prosedur kelembagaan untuk mencapai keputusan politik adalah demokrasi. Untuk
memperoleh suatu keputusan yang demokratis, suatu lembaga harus mengikutsertakan individu untuk memberikan aspirasi. Berdasarkan aspirasi tersebut, setiap individu berhak bersaing dengan sehat dan rasional untuk mendapatkan suara rakyat, misalnya hak setiap individu untuk berkampanye dalam rangka pemilihan umum yang bertujuan untuk mendapatkan simpati dan pengikut yang dapat mendukungnya. Berkaitan dengan hal ini, Schumpeter (1947: 5) mengemukakan tentang teori demokrasi yang disebut dengan “Metode Demokratis”, yaitu prosedur kelembagaan untuk mencapai keputusan politik yang di dalamnya individu memperoleh kekuasaan untuk membuat keputusan melalui perjuangan kompetitif dalam rangka memperoleh suara rakyat.
Politik sebagai aspek kehidupan yang terkait dengan penggunaan/ pemanfaatan wewenang dan kekuasaan, mengarahkan sikap dan perilaku berlalu lintas lebih mempertimbangkan dan mengutamakan kepentingan umum (public), antara lain: a. Membuat keputusan dalam menggunakan jalan dengan memperhatikan kepentingan dan
keselamatan orang lain. b. Melaksanakan kebijakan lalu lintas berdasarkan kepentingan umum.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
15
14
c. Ikut serta dalam mengawasi pelaksanaan kebijakan lalu lintas secara adil. d. Menampilkan peran serta warga masyarakat dalam menjaga keamanan dan keselamatan
bersama dalam berlalu lintas. Pembentukan sikap dan perilaku berlalu lintas yang disiplin, bertanggung jawab, santun,
peduli, dan beretika didasarkan pada nilai, norma, moral, dan etika sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perilaku tersebut harus dilandasi oleh niat dan semangat untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas sehingga terwujud cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia yang dituangkan dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera.
Pada tahun 2010, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama-sama dengan Kepolisian Republik Indonesia mengadakan MoU sebagai implementasi amanat Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Realisasi dari MoU tersebut dibentuklah suatu Tim yang ditugasi mengembangkan Pendidikan Lalu Lintas pada satuan pendidikan. Berdasarkan kajian Tim, disepakati nilai-nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas untuk membangun karakter berlalu lintas yang berdisiplin, bertanggung jawab, santun, peduli, dan beretika dalam berlalu lintas.
Dengan demikian, pelaksanaan pendidikan lalu lintas pada satuan pendidikan harus mengacu pada dimensi dan indikator serta nilai-nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas sebagaimana tergambar pada tabel berikut:
Tabel 1
DIMENSI DAN INDIKATOR SERTA NILAI, NORMA, MORAL,
DAN ETIKA BERLALU LINTAS
PENDIDIKAN LALU LINTAS
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI, NORMA, MORAL, DAN ETIKA BERLALU LINTAS
1. Hukum: a. Menaati rambu-rambu lalu lintas b. Menaati marka jalan lalu lintas c. Menaati isyarat pengatur lalu lintas d. Menunjukkan kelengkapan pengamanan diri
dalam berlalu lintas e. Mentaati peraturan perundangan berlalu lintas
sesui UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
f. Menaati Inpres Nomor 4 Tahun 2013 tentang Dekade Aksi Keselamatan Jalan.
g. Menaati perkap Polri nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Ijin Mengemudi.
h. Menati perkap Polri nomor 10 Tahun 2012 tentang Penggunaan Jalan selain untuk kegiatan lalu lintas.
2. Sosiologi: a. Memiliki sikap perilaku saling menghormati
sesama pengguna jalan b. Menampilkan sikap perilaku untuk tidak
menyalah gunakan fungsi jalan dan badan jalan untuk kegiatan selalin kegiatan berlalu lintas.
c. menerapkan norma dan moral etika berlalu lintas secara baik dan benar.
d. Menunjukkan sikap rela berkorban untuk
DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada peraturan, tepat waktu, tertib, dan konsisten.
TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb. Misalnya berani dan siap menerima resiko, amanah, tidak mengelak, dan berbuat yang terbaik), hak fungsi menerima pembebanan sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain, melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh.
ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak /tidak pilih kasih, berpihak/berpegang kepada kebenaran, sepatutnya, tidak sewenang-wenang, seimbang, netral, objektif dan proporsional.
KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk melakukan sesuatu (yang telah disepakati), kontrak.
KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang dikatakan/diperbuat, berwatak teguh, tidak menyimpang dari apa yang sudah diputuskan.
SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian, tetap memegang keadilan).
PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati), menghiraukan, menolong, toleran, setia kawan, membela, memahami, menghargai, dan memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
16
15
PENDIDIKAN LALU LINTAS
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI, NORMA, MORAL, DAN ETIKA BERLALU LINTAS
memberi kesempatan pengguna jalan lain. e. Memberi kesempatan bagi penyeberang jalan
3. Ekonomi: a. Menunjukan sikap perilaku hemat dalam
perjalanan b. Memiliki sikap perilaku efektif dalam perjalanan. c. Memiliki sikap perilaku efisien dalam
transportasi. 4. Psikologi:
a. Memiliki sikap perilaku lebih mengutamakan rasa aman
b. Memiliki sikap perilaku lebih mengutamakan rasa nyaman.
c. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan ketertiban, sesame pengguna jalan
d. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan kelancaran sesame pengguna jalan
e. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan keselamatan sesame penggunajalan
5. Politik: a. Membuat keputusan dalam menggunakan jalan
dengan memperhatikan kepentingan keselamatan orang lain.
b. Melaksanakan kebijakan lalu lintas berdasarkan kepentingan umum.
c. Ikut serta dalam mengawasi pelaksanaan kebijakan lalu lintas secara adil.
d. Menampilkan peran serta warga masyarakat dalam menjaga keamanan dan keselamatan bersama dalam berlalu lintas.
BIJAKSANA: selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya), arif, tajam pikiran, pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb.)
IKHLAS:bersih hati, tulus hati. HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang, tidak
boros, cermat. BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri
yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dsb. (Tidak takut, gentar, kecut) dan pantang mundur.
KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/ kedudukan, sebanding, sepadan, seimbang.
KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa persaudaraan/kekeluargaan, senasib sepenanggungan, dan merasa menjadi satu kesatuan (integritas).
E. Internalisasi Nilai-nilai, Norma, Moral, dan Etika Berlalu Lintas melalui Pendidikan.
Pendidikan (UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. �
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan yang diperlukan untuk kelanjutan suatu budaya. Pendidikan juga sebagai alat yang penting untuk melakukan perubahan budaya karena menjadi salah satu instrumen masyarakat untuk tetap berusaha seirama dengan perubahan, yaitu merubah nilai maupun norma yang disesuaikan perkembangan jaman dengan menafsirkan kembali pengetahuan dan nilai-nilai lama untuk menghadapi situasi-situasi yang baru. Sebuah kebudayaan pada umumnya melakukan antisipasi masa depan dengan menyiapkan generasi muda dengan informasi, sikap-sikap dan ketrampilan tertentu yang direncanakan untuk menghadapi situasi tertentu yang direncanakan untuk menghadapi situasi yang akan datang.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
17
16
Dari pengertian dan tujuan diatas, maka dalam rangka internalisasi/ menanamkan nilai etika berlalu lintas dapat dilaksanakan salah satunya melalui proses pendidikan; karena pendidikan dapat menanamkan nilai-nilai baru yang muaranya dapat menjadi sumber perubahan kebudayaan. Begitupun Pendidikan etika berlalu lintas bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai etika berlalu lintas yang diharapkan dapat terinternalisasi kepada masyarakat menjadi norma yang dinginkan dalam berlalu lintas.
Pola pendidikan dilaksanakan melalui lembaga pendidikan maupun lingkungan keluarga dan masyarakat secara menyeluruh dengan menginternalisasi nilai-nilai yang diharapkan (etika berlalu lintas) dapat dilakukan kepada seluruh kelompok masyarakat disegala tingkatan status maupun usia, baik kelompok masyarakat terorganisir maupun masyarakat tidak terorganisir. Namun internalisasi nilai-nilai tersebut terhadap kelompok masyarakat sejak usia dini akan memberi dampak lebih lama dan permanen.
Pendidikan sejak usia dini dijadikan sasaran karena pada masa tersebut anak masih mencari pola dari apa yang dialami, dilihat maupun di contoh yang kemudian akan menjadi sikap hidup maupun perilaku di masa yang akan datang. Jules Hendry, dalam Manan, (1989) mengatakan kita boleh berspekulasi bahwa kebudayaan yang stabil telah menyempurnakan atau hampir menyempurnakan, proses mempersempit bidang persepsi anak-anak dengan melatih anak-anak untuk membebaskan fikiran mereka dari apa-apa yang dipilih bagi persepsi mereka oleh kebudayaan tersebut. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa internalisasi akan nilai-nilai etika berlalu lintas pada usia dini menjadi suatu hal yang harus dilakukan untuk membentuk persepsi akan nilai-nilai yang akan menjadi suatu budaya selanjutnya terbentuk menjadi pola perilaku berlalu lintas yang beretika.
Internalisasi nilai-nilai tersebut diharapkan dapat dengan kuat menanamkan perubahan norma-norma sosial yang ada pada saat ini. Dapat dilihat pada saat ini bagaimana nilai maupun norma yang terjadi pada masyarakat dalam berlalu lintas; seperti melawan arus lalu lintas, kendaraan menggunakan trotoar sebagai jalan pintas, melewati garis batas berhenti pada persimpangan, kendaraan angkutan umum yang menaikan dan menurunkan penumpang tidak pada tempatnya. Pada saat ini hal tersebut sudah menjadi nilai dan norma baru yang ada di masyarakat saat berlalu lintas, dan terjadi pembenaran secara umum terhadap pelanggaran nilai, norma maupun aturan yang berlaku, dan dapat di simpulkan pada saat ini telah terjadi keterpurukan akan nilai maupun norma berlalu lintas.
Pendidikan diberikan melalui metode yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan, juga berisi materi yang dapat dengan mudah dicerna dan diingat. Melalui gerak maupun suara yang menjadikan materi yang diberikan menjadi lebih menarik dan mudah untuk dipahami. Terlebih pada anak pada usia dini penggunaan materi yang akan digunakan harus benar-benar disesuaikan dengan perkembangan anak itu sendiri. Ki Sugeng Subagya mengatakan: Memberi pengetahuan tentang etika berlalu lintas sudah baik, tetapi belum cukup untuk membenahi perilaku buruk berlalu lintas. Oleh karena itu wujud pendidikan etika berlalu lintas harus diperjelas. Implementasinya bukan hanya pada ranah kognitif saja, melainkan harus berdampak positif terhadap ranah afektif dan psikomotorik yang berupa sikap dan perilaku peserta didik dalam kehidupan sehari-hari” (Gemari edisi 112/ tahun XI/ mei 2010).
Maka jika nilai-nilai yang di internalisasikan mulai sejak dini tentang etika berlalu lintas dan selanjutnya akan menjadi standar normatif dalam berperilaku sosial yang merupakan acuan-acuan sikap dan perasaan yang diterima oleh masyarakat, kemudian dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan apa yang dianggap benar dan penting, maka norma tersebut merupakan bentuk kongkrit dari nilai-nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat. Pada saatnya ketika kelompok usia dini ini menjadi kelompok pengguna jalan diharapkan akan menjadi agent of change dari perubahan pola perilaku berlalu lintas itu sendiri, minimal akan melaksanakan nilai-nilai yang telah
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
18
17
tertanam kepada dirinya sendiri maupun lingkup kecil keluarga. Apabila makin banyak kelompok pengguna jalan yang akan menjadi agent of change maka akan merubah budaya berlalu lintas saat ini yang cenderung melakukan pembenaran terhadap sesuatu yang salah karena banyaknya kelompok yang melakukan pelanggaran lalu lintas.
Di dalam sistem norma terdapat aturan-aturan dan sanksi-sanksi jika aturan-aturan tersebut dilanggar. Dengan demikian, sistem nilai dan sistem norma tersebut akan melandasi perilaku setiap individu dalam berinteraksi. Semakin banyak yang menerapkan nilai-nilai etika berlalu lintas maka akan terbentuk sistem kontrol dari masyarakat terhadap nilai dan norma tersebut. Akan terjadi kesadaran dari masyarakat untuk malu apabila melangggar nilai atau norma yang ada, bahkan akan terjadi sanksi dari masyarakat terhadap pengguna jalan yang masih melakukan pelanggaran lalu lintas sebagai bentuk pengendalian sosial. Sebagai contoh, masyarakat akan berani untuk menegur pengguna kendaraan bermotor yang parkir tidak pada tempatnya atau kendaraan yang melawan arus lalu lintas.
Peran faktor pengendali sosial adalah sangat penting sebagai alat pressure bagi masyarakat agar dapat menerima berlakunya kaidah-kaidah tersebut. Pada umumnya faktor pengendali sosial yang dipandang efektif adalah norma-norma agama. Hal itu disebabkan karena norma agama memiliki kekuatan berlaku yang secara otonom, artinya tanpa diperlukan kontrol dari luar. Disamping itu norma, agama juga sangat mudah dan cepat tersosialisasi di masyarakat. Diantara norma-norma itu adalah etika yang sudah dikenal dalam masyarakat luas. Namun kesulitannya adalah untuk mengakomodasikan berbagai kaidah baru terutama yang berhubungan dengan etika berlalu lintas di jalan, tentunya diperlukan kearifan dalam mengangkat nilai-nilai agama sebagai inti norma, dalam berlalu lintas. Padahal ajaran agama pada dasamya selalu mengajarkan disiplin moral sebagai pijakan etika yang tinggi kepada para pemeluknya. Etika paling tidak dapat menjadi pijakan dalam pergaulan masyarakat, khususnya dalam berlalu lintas (Paulus B adipura, Hukum dan Etik berlalu lintas, ejournal umm, 2012)
Nilai-nilai sosial sangat erat kaitannya dengan norma-norma sosial. Jika nilai sosial dikatakan sebagai standar normatif dalam berperilaku sosial yang merupakan acuan-acuan sikap dan perasaan yang diterima oleh masyarakat sebagai dasar untuk merumuskan apa yang dianggap benar dan penting, maka norma sosial merupakan bentuk kongkrit dari nilai-nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat. Di dalam sistem norma terdapat aturan-aturan dan sanksi-sanksi jika aturan-aturan tersebut dilanggar. Dengan demikian, sistem nilai dan sistem norma tersebut akan melandasi perilaku setiap individu dalam berinteraksi dikehidupan masyarakat.
Nilai dan norma memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sosial pada nilai-nilai etika dalam berlalu lintas. Pada akhirnya diharapkan setiap orang harus menjaga nilai-nilai etika di dalam berlalu lintas. Untuk merealisasikan sistem nilai tersebut disusunlah norma-norma untuk mengatur lalu lintas yang terdiri dari seperangkat aturan main dan sekaligus penegaknya. Sebagai contoh penggunaan helm bagi pengendara sepeda motor telah menjadi nilai, norma dan kemudian menjadi aturan yang secara tidak langsung menjadi perilaku masyarakat. Penggunaan helm pada umumnya sudah menjadi kebutuhan bagi pengguna jalan pada saat mengendarai sepeda motor, bukan lagi dilandasi atas keterpaksaan karena adanya seperangkat aturan dan penegakan hukum yang dilakukan.
Dari uraian diatas maka Internalisasi nilai-nilai etika berlalu lintas melalui pendidikan menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan, terutama kepada anak usia dini. Karena dengan pendidikan akan dapat membentuk nilai-nilai yang diharapkan akan menjadi norma yang membentuk perilaku budaya berlalu lintas yang diharapkan. Internalisasi nilai-nilai etika berlalu lintas akan melahirkan kelompok-kelompok yang akan membawa perubahan kepada lingkungannya terutama dalam berlalu lintas di jalan yang karena nilai-nilai tersebut telah tertanam dengan baik dan menjadi standar dalam budaya masyarakat.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
19
18
F. Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Lalu Lintas Melalui Kegiatan Pembelajaran
Dalam penyelenggaraan pendidikan lalu lintas, peran pendidikan harus dipahami sebagai peran transferring dan transforming. Peran transferring menekankan pada peningkatan kemampuan kognitif. Dalam transferring peran pendidikan mentransfer pengetahuan dari sumber ilmu pengetahuan (guru, buku teks, dan sumber balajar lainnya) kepada peserta didik subagai subyek belajar. Di lain pihak peran transforming menekankan pada transformasi nilai-nilai yang terkandung pada berbagai mata pelajaran maupun berbagai kegiatan lain seperti pengembangan diri, ekstra kurikuler, terutama keteladanan pimpinan dan guru di sekolah, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam layanan adminstrasi dan layanan lainnya.
Terkait dengan pendidikan lalu lintas, satuan kompetensi dan perilaku yang berlandaskan nilai-nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas berwujud atau berupa sikap dan kepribadian siswa yang memiliki integritas sehingga mampu menolak, menghindar, mengawasi serta mencegah terjadinya perilaku atau tindak pelanggaran lalu lintas kelak di kemudian hari. Keteladanan pimpinan dan guru di sekolah menjadi pintu masuk (entry-points) dari kesuksesan penyelenggaraan pendidikan lalu lintas. Pemikiran tersebut dapat digambarkan melalui diagram di bawah ini:
Sistem pembelajaran yang dimaksud adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam upaya memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas, baik melalui mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, maupun melalui kegiatan lain.
Sejalan dengan pendidikan karakter, pendidikan lalu lintas dapat dilakukan melalui 3 cara, yaitu integrasi melalui mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Secara lebih terperinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LALU LINTAS BERDASARKAN KURIKULUM 2013
1. Integrasi dalam mata pelajaran yang ada
• Mengembangkan silabus dan RPP pada kompetensi yang telah ada sesuai dengan nilai yang akan diterapkan
2. Mata Pelajaran dalam Mulok
Ditetapkan oleh sekolah/daerah Kompetensi dikembangkan oleh sekolah/daerah
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
20
19
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LALU LINTAS BERDASARKAN KURIKULUM 2013
3. Kegiatan Pengembangan Diri
Pembudayaan & Pembiasaan: Pengkondisian, Kegiatan rutin, Kegiatan spontanitas, Keteladanan, Kegiatan terprogram
• Ekstrakurikuler: Taman Lalu Lintas; PKS, Pramuka; PMR; UKS; KIR; Olah raga; Seni; OSIS
Bimbingan Konseling: Pemberian layanan bagi anak yang mengalami masalah
1. Integrasi Melalui Kegiatan Pembelajaran Mata Pelajaran
Setiap mata pelajaran mempunyai muatan eksplisit dan implisit. Muatan eksplisit berupa ilmu pengetahuan yang arahnya meningkatan kampuan berfikir peserta didik. Muatan implisit meningkatkan daya sensitivitas peserta didik terhadap lingkungan mereka. Misal pada mata pelajaran Matematika mengajarkan tentang urutan angka dari angka 1 (satu) sampai dengan tak terbatas. Secara fisik angka 1 (satu) berada posisi lebih dulu daripada posisi angka 2 (dua), demikian seterusnya angka 2 berada posisi lebih dulu daripada angka 3 (tiga). Kandungan nilai dari posisi angka ini adalah disiplin dalam mengantri. Mereka yang datang nomor 1 (satu) harus mendapat giliran untuk dilayani lebih dulu dibanding dengan mereka yang datang pada nomor dua. Demikian juga mereka yang datang nomor 2 harus mendapat pelayanan lebih dulu daripada mereka yang datang pada urutan ke-3.
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan peran transferring ke transforming relatif lebih eksplisit dibanding pada mata pelajaran lainnya seperti Matematika atau IPA. Pada mata pelajaran Pendidikan Agama pelajaran menjalankan ibadah sangat jelas arahnya yaitu membelajarkan tata cara melakukan ibadah dan memerintahkan setiap umat beragama. Dalam konteks yang berbeda tetapi dengan tujuan yang sama, pelajaran tentang hak kewajiban warga negara dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, tidak hanya menjelaskan definisi dan uraian tentang hak dan kewajiban warga negara tetapi juga menganjurkan kepada peserta didik untuk mengikuti peraturan penerapan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Meskipun terdapat dua peran pendidikan, tetapi dalam proses pembelajaran tidak terjadi secara berurutan, namun terjadi secara bersamaan (simultan). Peran pendidikan tersebut dapat diorganisasikan dalam kurikulum, pembelajaran, dan penilaian. Pemikiran di atas dapat digambarkan melalui diagram di bawah ini:
Terkait dengan pendidikan lalu lintas, setiap satuan pendidikan dapat mengefektifkan alokasi
waktu yang tersedia dalam rangka menerapkan penanaman nilai-nilai budaya dengan menggunakan metode pembelajaran aktif. Hal ini dapat dilakukan sejak guru mengawali
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
21
20
pembelajaran, selama proses berlangsung, pemberian tugas-tugas mandiri dan terstruktur baik yang dilakukan secara individual maupun berkelompok, serta penilaian proses dan hasil belajar.
Kegiatan pembelajaran adalah realisasi dari perecanaan yang telah disusun dalam bentuk silabus dan RPP. Artinya, semua proses yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, harus sudah direncanakan dengan baik, termasuk evaluasinya. Dengan demikian, nilai-nilai yang relevan dapat diintegrasikan secara langsung dalam proses. Guru perlu memilih nilai-nilai tertentu yang betul-betul relevan dengan materi, proses, dan kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, pengintegrasian nilai-nilai pendidikan lalu lintas dalam pembelajaran jangan sampai menimbulkan kesan pemaksaan.
2. Integrasi melalui Muatan Lokal
Mata pelajaran muatan lokal juga dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan atau membudayakan perilaku berlalu lintas. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggali nilai-nilai budaya atau kearifan lokal yang ada hubungan dengan perilaku berlalu lintas, misalnya nilai-nilai tentang kehidupan yang harmonis yang menjunjung tinggi disiplin, tanggung jawab dan sebagainya. Untuk itu, sekolah perlu melakukan analisis konteks sehingga sekolah dapat memilih nilai-nilai kearifan lokal yang relevan. Hasil analisis konteks tersebut dijadikan dasar untuk menyusun standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran muatan lokal yang dipilih.
3. Integrasi melalui Pengembangan Diri
Penanaman nilai-nilai pendidikan lalu lintas juga dapat dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri, yaitu melalui pembiasaan dan pembudayaan yang dilakukan melalui kegiatan rutin, spontan, keteladanan, dan pengkondisian, serta kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan tersebut dijelaskan secara terperinci sebagai berikut: a. Kegiatan rutin
Kegiatan rutin dapat dimanfaatkan untuk secara terus menerus menanamkan dan membudayakan nilai-nilai pendidikan lalu lintas kepada semua pesert didik, misalnya pada saat upacara bendera setiap hari senin atau upacara hari-hari besar nasional lainnya. Mereka berbaris secara rapih dan tertib sesaat sebelum masuk ke kelas. Proses ini melatih peserta didik untuk selalu disiplin, adil dan konsisten dengan peraturan yang berlaku.
b. Kegiatan spontan Kegiatan spontan dapat meningkatkan kepekaan dan kepedulian peserta didik atas penderitaan orang lain. Dengan melatihkan suatu hal setiap saat kepada semua peserta didik, diharapkan akan tumbuh sikap empati sehingga mereka tidak mau merugikan orang lain. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui kesediaan menolong ketika ada teman yang terkena musibah atau kecelakaan lalu lintas, dan kegiatan lain yang menunjukkan kepedulian peserta didik dalam penegakkan peraturan yang berlaku.
c. Keteladanan Keteladanan dapat dikatakan sebagai unsur terpenting dalam penanaman karakter termasuk penanaman nilai-nilai pendidikan lalu lintas. Dengan adanya keteladanan dari para pendidik atau tenaga kependidikan, peserta didik akan meniru perilaku tersebut, misalnya guru yang selalu disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan melakukan itu semua secara konsisten. Dalam hal disiplin misalnya, kehadiran guru yang lebih awal dibanding peserta didik, tanpa disadari dapat membangun kedisiplinan.
d. Pengkondisian Pengkondisian tidak kalah pentingnya dalam hal pembangunan karakter dan etika berlalu lintas. Pengkondisian dapat dilakukan melalui berbagai cara misalnya: memisahkan jalur kiri untuk masuk dan jalur kanan untuk keluar, pemasangan rambu-rambu lalu lintas, dan slogan-
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
22
21
slogan yang selalu mengingatkan setiap orang untuk selalu disiplin, bertanggung jawab dan sebagainya. Hal-hal yang tersemasuk pengkondisian adalah penciptaan lingkungan yang tertib dan teratur. Peserta didik perlu dilibatkan dalam pengkondisian ini sehingga mereka ikut bertanggung jawab sesuai dengan kapasitasnya sebagai peserta didik. Melibatkan peserta didik dalam pengawasan untuk penegakan disiplin, tanggung jawab, kepedulian dan sebagainya juga sangat penting dilakukan.
e. Kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat Situasi yang tidak kalah pentingnya adalah keteladanan yang ditunjukkan oleh semua komponen masyarakat terutama yang berada di sekitar kehidupan peserta didik sehar-hari, yaitu orang tua atau tokoh masyarakat. Dukungan dan keteladanan dari masyarakat ikut menentukan keberhasilan pendidikan lalu lintas di sekolah. Tanpa keterlibatan masyarakat dalam menjaga dan memberikan contoh teladan kepada peserta didik, kemungkinan besar pendidikan lalu lintas bisa gagal.
f. Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan lalu lintas dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan ekstra kurikuler, misalnya pelatihan di kepramukaan, patroli kemanan sekolah, dan kegiatan-kegiatan lain yang mengarah pada penumbuhan kesadaran kepada peserta didik agar memelihara dirinya dari tindakan-tindakan curang, dan selalu menghargai atau peduli pada keadaan orang lain. Kegiatan lain seperti pertandingan olah raga juag dapat melatih sportifitas peserta didik.
g. Bimbingan dan Konseling Melalui bimbingan konseling dapat dilakukan penanaman nilai-nilai pendidikan lalu lintas. Bimbingan dan konseling memiliki dua fungsi utama, pertama, membantu setiap peserta didik untuk menemukan potensinya sedini mungkin sehingga setiap peserta didik mampu mengembangkan potensi tersebut dengan mudah. Kedua, membantu peserta didik untuk keluar dari berbagai persoalan yang dihadapi. Kedua fungsi utama tersebut melekat pada fungsi dan tugas semua guru. Namun, untuk kasus-kasus tertentu, perlu melibatkan guru khusus bimbingan dan konseling.
G. Dukungan Publik
Pelaksanaan pendidikan lalu lintas di satuan pendidikan perlu melibatkan seluruh warga sekolah, orangtua peserta didik, dan masyarakat sekitar. Prosedur pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan pendidikan lalu lintas di satuan pendidikan dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengembangan.
Langkah awal penerapannya adalah melaksanakan sosialisasi pendidikan lalu lintas dan melakukan komitmen bersama antara seluruh komponen warga sekolah/satuan pendidikan dengan semua stakeholder (orang tua peserta didik, komite, dan tokoh masyarakat setempat). Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung pelaksanaan pendidikan lalu lintas.
Agar penyelenggaraan pendidikan lalu lintas di satuan pendidikan dapat menimbulkan efek perluasan secara efektif, setiap satuan pendidikan diharapkan selalu berupaya untuk menggalang dan menghimpun semua pihak terkait dalam upaya membangun komunitas-komunitas sehingga pendidikan lalu lintas ini betul-betul menjadi aksi bersama. Komunitas yang dibangun diawali dari menghimpun semua warga sekolah, masyarakat sekitar dan selanjutnya menyebar ke organisasi-organisasi profesi seperti Gugus (SD), KKG, KKS, MGMP, MKKS, MKKPS dan sebagainya. Aksi ini sekaligus menjadi upaya pelembagaan dan penguatan peranan gugus (SD)/MGMP/MKKS/MKPS (SMP,SMA/SMK) sebagai pendamping satuan pendidikan dalam mensukseskan gerakan pendidikan lalu lintas.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
23
35
BA
B III
TELA
AH K
OM
PETE
NSI I
NTI D
AN K
OM
PETE
NSI D
ASAR
PE
NDID
IKAN
PAN
CASI
LA D
AN K
EWAR
GAN
EGAR
AAN
(PPK
n)
SMA/
MA
DAN
SMK/
MAK
KEL
AS X
TE
RHAD
AP P
ENDI
DIKA
N LA
LU L
INTA
S
Kurik
ulum
201
3 be
risi S
tand
ar K
ompe
tens
i Lul
usan
(SKL
), di
jaba
rkan
men
jadi
4 (e
mpa
t) ko
mpe
tens
i int
i (KI
), ya
itu: s
ikap
spr
iritu
al (K
I-1),
sika
p so
sial
(KI-
2), p
enge
tahu
an (K
I-3),
dan
kete
ram
pila
n (K
I-4).
Mas
ing-
mas
ing
kom
pete
nsi i
nti d
ijaba
rkan
ke
dala
m s
ejum
lah
kom
pete
nsi d
asar
(KD
) yan
g m
enja
di d
asar
dan
la
ndas
an d
alam
pen
gem
bang
an p
rose
s pe
mbe
laja
ran.
Ko
mpe
tens
i da
sar
pada
mat
a pe
laja
ran
PPKn
di
kela
s X
yang
ter
kait
deng
an a
spek
pen
geta
huan
ter
dapa
t 8
(ena
m)
KD,
yaitu
KD
3.1
s.d
. 3.
8.
Berd
asar
kan
tela
ah t
erha
dap
KD t
erse
but,
mak
a ya
ng d
inila
i rel
evan
dan
dap
at d
iinte
gras
ikan
pen
didi
kan
lalu
lint
as
ke d
alam
nya
adal
ah 7
(tu
juh)
dar
i 8
(del
apan
) KD
pen
geta
huan
, yai
tu K
D 3
.1 s
.d. 3
.7
Kom
pete
nsi I
nti:
1
: M
engh
arga
i dan
men
ghay
ati a
jara
n ag
ama
yang
dia
nutn
ya
2 :
Men
ghar
gai d
an m
engh
ayat
i per
ilaku
juju
r, di
sipl
in, t
angg
ungj
awab
, ped
uli (
tole
rans
i, go
tong
royo
ng),
sant
un, p
erca
ya d
iri, d
alam
ber
inte
raks
i sec
ara
efek
tif
deng
an lin
gkun
gan
sosi
al d
an a
lam
dal
am ja
ngka
uan
perg
aula
n da
n ke
bera
daan
nya
3 :
Mem
aham
i dan
men
erap
kan
peng
etah
uan
(fakt
ual,
kons
eptu
al, d
an p
rose
dura
l)ber
dasa
rkan
rasa
ingi
n ta
huny
a te
ntan
g ilm
u pe
nget
ahua
n, te
knol
ogi,
seni
, bu
daya
terk
ait f
enom
ena
dan
keja
dian
tam
pak
mat
a
4 :
Men
gola
h, m
enya
ji, da
n m
enal
arda
lam
rana
h ko
nkre
t (m
engg
unak
an, m
engu
rai,
mer
angk
ai, m
emod
ifikas
i, da
n m
embu
at) d
an ra
nah
abst
rak
(men
ulis
, m
emba
ca, m
engh
itung
, men
ggam
bar,
dan
men
gara
ng) s
esua
i den
gan
yang
dip
elaj
ari d
i sek
olah
dan
sum
ber l
ain
yang
sam
a da
lam
sud
ut p
anda
ng/te
ori
Tela
ah K
I dan
KD
mat
a pe
laja
ran
PPKn
terh
adap
nila
i, no
rma,
mor
al d
an e
tika
berla
lu lin
tas
dila
kuka
n m
elal
ui b
eber
apa
lang
kah
seba
gai b
erik
ut.
1.
Men
ampi
lkan
sel
uruh
KD
yan
g di
kem
bang
kan
dari
kom
pete
nsi i
nti k
e da
lam
sik
ap s
pirit
ual,
sika
p so
sial
, pen
geta
huan
, dan
ket
eram
pila
n se
suai
den
gan
Perm
endi
kbud
Nom
or 5
9 Ta
hun
2014
tent
ang
Kurik
ulum
SM
A/M
A da
n Pe
rmen
dikb
ud N
omor
60
Tahu
n 20
14 te
ntan
g Ku
rikul
um S
MK/
MAK
, seb
agai
ber
ikut
:
Sika
p Sp
iritu
al
Sika
p So
sial
Pe
nget
ahua
n Ke
tera
mpi
lan
1.1
Men
ghay
ati n
ilai-n
ilai
ajar
an a
gam
a da
n 2.
1 M
engh
ayat
i nila
i-nila
i Pan
casil
a da
lam
ke
hidu
pan
berm
asya
raka
t, be
rban
gsa
3.1
Men
gana
lisis
kasu
s-ka
sus
pela
ngga
ran
HAM
dal
am ra
ngka
pel
indu
ngan
dan
4.
1 M
enya
ji kas
us–k
asus
pel
angg
aran
HAM
dal
am ra
ngka
pe
rlind
unga
n da
n pe
maj
uan
HAM
ses
uai d
enga
n ni
lai-
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
24
36
Sika
p Sp
iritu
al
Sika
p So
sial
Pe
nget
ahua
n Ke
tera
mpi
lan
kepe
rcay
aan
dala
m
kehi
dupa
n be
rmas
yara
kat
1.2
Men
ghay
ati is
i dan
mak
na
pasa
l 28E
dan
29
ayat
(2)
Unda
ng-U
ndan
g Da
sar
Nega
ra R
epub
lik
Indo
nesia
Tah
un 1
945.
dan
bern
egar
a.
pem
ajua
n HA
M s
esua
i den
gan
nila
i-nila
i Pa
ncas
ila d
alam
keh
idup
an
berm
asya
raka
t, be
rban
gsa,
dan
be
rneg
ara.
nila
i Pan
casil
a da
lam
keh
idup
an b
erm
asya
raka
t, be
rban
gsa,
dan
ber
nega
ra.
2.2
Men
gam
alka
n ni
lai-n
ilai y
ang
terk
andu
ng d
alam
Pem
buka
an
Unda
ng-U
ndan
g Da
sar N
egar
a Re
publ
ik In
done
sia T
ahun
194
5 da
lam
ke
hidu
pan
berb
angs
a da
n be
rneg
ara.
3.2
Mem
aham
i pok
ok p
ikira
n ya
ng
terk
andu
ng d
alam
Pem
buka
an U
ndan
g-Un
dang
Das
ar N
egar
a Re
publ
ik In
done
sia Ta
hun
1945
4.2
Men
yaji h
asil t
elaa
h po
kok-
poko
k pi
kiran
Pem
buka
an
Unda
ng-U
ndan
g Da
sar N
egar
a Re
publ
ik In
done
sia
Tahu
n 19
45.
2.3
Men
ghay
ati n
ilai-n
ilai y
ang
terk
andu
ng
dala
m p
asal
-pas
al U
ndan
g-Un
dang
Da
sar N
egar
a Re
publ
ik In
done
sia
Tahu
n 19
45 d
alam
ber
baga
i asp
ek
kehi
dupa
n id
eolo
gi, p
olitik
, eko
nom
i, so
sial b
uday
a, p
erta
hana
n da
n ke
aman
an, s
erta
huk
um.
3.3
Mem
aham
i ben
tuk
dan
keda
ulat
an
Nega
ra s
esua
i den
gan
Unda
ng-U
ndan
g Da
sar N
egar
a Re
publ
ik In
done
sia Ta
hun
1945
.
4.3
Men
yaji h
asil t
elaa
h be
ntuk
dan
ked
aula
tan
nega
ra
sesu
ai d
enga
n Un
dang
-Und
ang
Dasa
r Neg
ara
Repu
blik
Indo
nesia
Tahu
n 19
45.
2.4
Men
gam
alka
n sik
ap to
lera
nsi
anta
rum
at b
erag
ama
dan
kepe
rcay
aan
dala
m h
idup
ber
mas
yara
kat,
berb
angs
a, d
an b
erne
gara
.
3.4
Mem
aham
i hub
unga
n st
rukt
ural
dan
fu
ngsio
nal p
emer
inta
han
pusa
t dan
da
erah
men
urut
Und
ang-
Unda
ng D
asar
Ne
gara
Rep
ublik
Indo
nesia
Tahu
n 19
45.
4.4
Men
yaji h
asil t
elaa
h hu
bung
an s
trukt
ural
dan
fu
ngsio
nal p
emer
inta
han
pusa
t dan
dae
rah
men
urut
Un
dang
-Und
ang
Dasa
r Neg
ara
Repu
blik
Indo
nesia
Ta
hun
1945
. 2.
5 M
enga
mal
kan
peril
aku
tole
rans
i dan
ha
rmon
i keb
erag
aman
dal
am
kehi
dupa
n be
rmas
yara
kat,
berb
angs
a,
dan
bern
egar
a In
done
sia.
3.5
Mem
aham
i sist
em h
ukum
dan
per
adila
n na
siona
l dal
am lin
gkup
NKR
I. 4.
5 M
enya
ji has
il tel
aah
siste
m h
ukum
dan
per
adila
n na
siona
l dal
am lin
gkup
NKR
I
2.6
Men
gam
alka
n ni
lai d
an b
uday
a de
mok
rasi
deng
an m
engu
tam
akan
pr
insip
mus
yawa
rah
muf
akat
dal
am
kehi
dupa
n se
hari-
hari
dala
m k
onte
ks
Nega
ra K
esat
uan
Repu
blik
Indo
nesia
(N
KRI).
3.6
Men
gana
lisis
kasu
s pe
lang
gara
n ha
k da
n pe
ngin
gkar
an k
ewaj
iban
seb
agai
wa
rga
nega
ra.
4.6
Men
yaji a
nalis
is pe
nang
anan
kas
us p
elan
ggar
an h
ak
dan
peng
ingk
aran
kew
ajib
an s
ebag
ai w
arga
neg
ara.
3.7
Men
gana
lisis
indi
kato
r anc
aman
te
rhad
ap n
egar
a da
lam
mem
bang
un
inte
gras
i nas
iona
l den
gan
bing
kai
Bhin
neka
Tung
gal I
ka.
4.7
Men
yaji h
asil a
nalis
is te
ntan
g in
dika
tor a
ncam
an
terh
adap
neg
ara
dala
m m
emba
ngun
inte
gras
i nas
iona
l de
ngan
bin
gkai
Bhi
nnek
a Tu
ngga
l Ika
.
3.8
Mem
aham
i pen
tingn
ya k
esad
aran
be
rban
gsa
dan
bern
egar
a di
lihat
dar
i ko
ntek
s se
jara
h da
n ge
opol
itik
Indo
nesia
.
4.8
Men
yaji a
nalis
is te
ntan
g pe
ntin
gnya
kes
adar
an
berb
angs
a da
n be
rneg
ara
dilih
at d
ari k
onte
ks s
ejar
ah
dan
geop
olitik
Indo
nesia
4.
9.1
Berin
tera
ksi d
enga
n te
man
dan
ora
ng la
in
berd
asar
kan
prin
sip s
alin
g m
engh
orm
ati, d
an
men
ghar
gai d
alam
keb
erag
aman
suk
u, a
gam
a, ra
s,
buda
ya, d
an g
ende
r.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
25
37
Sika
p Sp
iritu
al
Sika
p So
sial
Pe
nget
ahua
n Ke
tera
mpi
lan
4.9.
2 M
enya
ji ben
tuk
parti
sipas
i kew
arga
nega
raan
yan
g m
ence
rmin
kan
kom
itmen
terh
adap
keu
tuha
n na
siona
l. 2.
M
engi
dent
ifikas
i Kom
pete
nsi D
asar
(KD
) dar
i Kom
pete
nsi I
nti (
KI) a
spek
pen
geta
huan
yan
g di
nila
i rel
evan
den
gan
dim
ensi
, ind
ikat
or, d
an n
ilai,
norm
a, m
oral
da
n et
ika
berla
lu lin
tas,
kem
udia
n di
ikut
i KD
yan
g di
kem
bang
kan
dari
KI a
spek
ket
eram
pila
n, K
I sik
ap s
pirit
ual,
dan
KI s
ikap
sos
ial.
No
Aspe
k Pe
nget
ahua
n As
pek
Kete
ram
pila
n Si
kap
Spiri
tual
Si
kap
Sosi
al
1 3.
1 M
enga
nalis
is ka
sus-
kasu
s pe
lang
gara
n HA
M d
alam
rang
ka
pelin
dung
an d
an p
emaj
uan
HAM
se
suai
den
gan
nila
i-nila
i Pan
casil
a da
lam
keh
idup
an
4.1
Men
yaji k
asus
–kas
us p
elan
ggar
an
HAM
dal
am ra
ngka
per
lindu
ngan
dan
pe
maj
uan
HAM
ses
uai d
enga
n ni
lai-
nila
i Pan
casil
a da
lam
keh
idup
an
berm
asya
raka
t, be
rban
gsa,
dan
be
rneg
ara.
1.
Men
ghay
ati n
ilai-n
ilai a
jara
n ag
ama
dan
kepe
rcay
aan
dala
m k
ehid
upan
be
rmas
yara
kat.
2.
Men
ghay
ati is
i dan
mak
na p
asal
28E
da
n 29
aya
t (2)
Und
ang-
Unda
ng D
asar
Ne
gara
Rep
ublik
Indo
nesia
Tahu
n 19
45.
2.1
Men
ghay
ati n
ilai-n
ilai P
anca
sila
dala
m
kehi
dupa
n be
rmas
yara
kat,
berb
angs
a da
n be
rneg
ara.
2.
2 M
enga
mal
kan
nila
i-nila
i yan
g te
rkan
dung
dal
am P
embu
kaan
Und
ang-
Unda
ng D
asar
Neg
ara
Repu
blik
Indo
nesia
Tahu
n 19
45 d
alam
keh
idup
an
berb
angs
a da
n be
rneg
ara.
2.
3 M
engh
ayat
i nila
i-nila
i yan
g te
rkan
dung
da
lam
pas
al-p
asal
Und
ang-
Unda
ng
Dasa
r Neg
ara
Repu
blik
Indo
nesia
Ta
hun
1945
dal
am b
erba
gai a
spek
ke
hidu
pan
ideo
logi
, pol
itik, e
kono
mi,
sosia
l bud
aya,
per
taha
nan
dan
keam
anan
, ser
ta h
ukum
. 2.
4 M
enga
mal
kan
sikap
tole
rans
i ant
arum
at
bera
gam
a da
n ke
perc
ayaa
n da
lam
hi
dup
berm
asya
raka
t, be
rban
gsa,
dan
be
rneg
ara;
2.
5 M
enga
mal
kan
peril
aku
tole
rans
i dan
ha
rmon
i keb
erag
aman
dal
am
kehi
dupa
n be
rmas
yara
kat,
berb
angs
a,
dan
bern
egar
a In
done
sia;
2.6
Men
gam
alka
n ni
lai d
an b
uday
a de
mok
rasi
deng
an m
engu
tam
akan
pr
insip
mus
yawa
rah
muf
akat
dal
am
kehi
dupa
n se
hari-
hari
dala
m k
onte
ks
Nega
ra K
esat
uan
Repu
blik
Indo
nesia
(N
KRI).
3.
2 M
emah
ami p
okok
piki
ran
yang
te
rkan
dung
dal
am P
embu
kaan
Un
dang
-Und
ang
Dasa
r Neg
ara
Repu
blik
Indo
nesia
Tahu
n 19
45.
4.2
Men
yaji h
asil t
elaa
h po
kok-
poko
k pi
kiran
Pem
buka
an U
ndan
g-Un
dang
Da
sar N
egar
a Re
publ
ik In
done
sia
Tahu
n 19
45.
3.
4 M
emah
ami h
ubun
gan
stru
ktur
al
dan
fung
siona
l pem
erin
taha
n pu
sat
dan
daer
ah m
enur
ut U
ndan
g-Un
dang
Das
ar N
egar
a Re
publ
ik In
done
sia Ta
hun
1945
a.
Men
yaji h
asil t
elaa
h hu
bung
an
stru
ktur
al d
an fu
ngsio
nal
pem
erin
taha
n pu
sat d
an d
aera
h m
enur
ut U
ndan
g-Un
dang
Das
ar
Nega
ra R
epub
lik In
done
sia Ta
hun
1945
.
3.5
Mem
aham
i sist
em h
ukum
dan
pe
radi
lan
nasio
nal d
alam
lingk
up
NKRI
.
b.
Men
yaji h
asil t
elaa
h sis
tem
huk
um
dan
pera
dila
n na
siona
l dal
am
lingk
up N
KRI.
3.
6 M
enga
nalis
is ka
sus
pela
ngga
ran
hak
dan
peng
ingk
aran
kew
ajib
an
seba
gai w
arga
neg
ara
c.
Men
yaji a
nalis
is pe
nang
anan
kas
us
pela
ngga
ran
hak
dan
peng
ingk
aran
ke
wajib
an s
ebag
ai w
arga
neg
ara.
3.7
Men
gana
lisis
indi
kato
r anc
aman
te
rhad
ap n
egar
a da
lam
m
emba
ngun
inte
gras
i nas
iona
l de
ngan
bin
gkai
Bhi
nnek
a Tu
ngga
l Ik
a.
d.
Men
yaji h
asil a
nalis
is te
ntan
g in
dika
tor a
ncam
an te
rhad
ap n
egar
a da
lam
mem
bang
un in
tegr
asi
nasio
nal d
enga
n bi
ngka
i Bhi
nnek
a Tu
ngga
l Ika
.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
26
38
3.
Berd
asar
kan
tela
ah te
rhad
ap K
D s
ebag
aim
ana
ditu
angk
an d
alam
lang
kah
2, m
aka
KD y
ang
dapa
t diin
tegr
asik
an d
imen
si d
an in
dika
tor n
ilai,
norm
a, m
oral
da
n et
ika
berla
lu lin
tas
adal
ah s
ebag
ai b
erik
ut:
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i Di
men
si,In
dika
tor N
ilai,
Norm
a, M
oral
dan
Et
ika B
erla
lu lin
tas
1.
1.
1 M
engh
ayat
i nila
i-nila
i aja
ran
agam
a da
n ke
perc
ayaa
n da
lam
keh
idup
an
berm
asya
raka
t 1.
2 M
engh
ayat
i isi d
an m
akna
pas
al 2
8E
dan
29 a
yat (
2) U
ndan
g-Un
dang
Das
ar
Nega
ra R
epub
lik In
done
sia Ta
hun
1945
. 1.
1 M
engh
ayat
i nila
i-nila
i Pan
casil
a da
lam
ke
hidu
pan
berm
asya
raka
t, be
rban
gsa
dan
bern
egar
a.
1.2
Men
gam
alka
n ni
lai-n
ilai y
ang
terk
andu
ng d
alam
Pem
buka
an U
ndan
g-Un
dang
Das
ar N
egar
a Re
publ
ik In
done
sia Ta
hun
1945
dal
am k
ehid
upan
be
rban
gsa
dan
bern
egar
a.
1.3
Men
ghay
ati n
ilai-n
ilai y
ang
terk
andu
ng
dala
m p
asal
-pas
al U
ndan
g-Un
dang
Da
sar N
egar
a Re
publ
ik In
done
sia Ta
hun
1945
dal
am b
erba
gai a
spek
keh
idup
an
ideo
logi
, pol
itik, e
kono
mi, s
osia
l bud
aya,
pe
rtaha
nan
dan
keam
anan
, ser
ta h
ukum
1.
4 M
enga
mal
kan
sikap
tole
rans
i ant
arum
at
bera
gam
a da
n ke
perc
ayaa
n da
lam
hi
dup
berm
asya
raka
t, be
rban
gsa,
dan
be
rneg
ara.
1.
5 M
enga
mal
kan
peril
aku
tole
rans
i dan
ha
rmon
i keb
erag
aman
dal
am k
ehid
upan
be
rmas
yara
kat,
berb
angs
a, d
an
bern
egar
a In
done
sia.
3.1
Men
gana
lisis
kasu
s-ka
sus
pela
ngga
ran
HAM
dal
am ra
ngka
pel
indu
ngan
dan
pe
maj
uan
HAM
ses
uai d
enga
n ni
lai-n
ilai
Panc
asila
dal
am k
ehid
upan
4.
1 M
enya
ji kas
us–k
asus
pel
angg
aran
HAM
1.
Men
syuk
uri t
erha
dap
jam
inan
per
lindu
ngan
HAM
seb
agai
anu
gera
h da
ri Al
lah
SWT.
2.
M
engh
orm
ati p
erlin
dung
an H
AM s
ebag
ai b
entu
k sik
ap d
an p
erila
ku w
arga
ne
gara
yan
g ba
ik;
3.
Salin
g m
engh
orm
ati h
ak s
eseo
rang
ses
ame
peng
guna
jala
n.
4.
Men
gide
ntifik
asi k
asus
-kas
us p
elan
ggar
an H
AM y
ang
pern
ah te
rjadi
di
Indo
nesia
; 5.
M
enje
lask
an h
akika
t per
lindu
ngan
dan
pem
ajua
n HA
M;
6.
Men
jela
skan
ben
tuk-
bent
uk p
erlin
dung
an H
AM;
7.
Men
unju
kkan
con
toh
bent
uk p
erlin
dung
an k
esel
aman
tan
berla
lu lin
tas
seba
gai
wuju
d pe
rlind
unga
n ha
k se
tiap
warg
a ne
gara
dal
am m
engg
unak
a ja
lan
raya
8.
M
engi
dent
ifikas
i das
ar h
ukum
per
lindu
ngan
, pem
ajua
n,da
n pe
nega
kkan
HAM
di
Indo
nesia
; 9.
M
enje
lask
an u
paya
-upa
ya p
emer
inta
h da
lam
men
egak
kan
HAM
; 10
. Men
jela
skan
ben
tuk
parti
sipas
i mas
yara
kat d
alam
pem
ajua
n, p
engh
orm
atan
, da
n pe
nega
kaan
HAM
di I
ndon
esia
11
. Men
geva
luas
i per
lindu
ngan
dan
pen
egak
kan
HAM
di I
ndon
esia
. 12
. Men
erap
kan
pem
ajua
n, p
erlin
dung
an, d
an p
eneg
akka
n HA
M d
alam
ke
hidu
pan
seha
ri-ha
ri.
13. M
enun
jukk
an s
ikap
dan
peril
aku
tidak
des
krin
itif d
alam
ses
ame
peng
guna
an
jala
n se
baga
i wuj
ud p
embe
rian
kese
mpa
tan
yang
sam
a se
sma
warg
a ne
gara
14
. Men
yajia
n ha
sil te
laah
kas
us p
elan
ggar
an H
AM te
rhad
ap s
esam
e pe
nggu
naan
jala
n ra
ya.
15. M
enun
jukk
an p
erila
ku ti
dak
men
yero
bot h
ak s
esam
e pe
nggu
na ja
lan
raya
. 16
. Men
ampi
lkan
peril
aku
salin
g m
engh
orm
ati b
agi s
esam
e pe
nggu
na ja
lan
raya
. 17
. Mem
berik
an c
onto
h ke
tela
dana
n pa
da m
asya
raka
t car
a m
enge
ndar
ai
kend
araa
n be
rmot
or.
18. M
enam
pilka
n pe
rilak
u te
rtib
Selm
a pe
rjala
nan
di ja
lan
raya
19
. Men
gana
lisis
kasu
s-ka
sus
pela
ngga
ran
ber
lalu
linta
s ya
ng b
erka
itan
HAM
. 20
. Men
yajik
an h
asil a
nalis
is ka
sus-
kasu
s HA
M y
ang
pern
ah te
rjadi
di I
ndon
esia
.
1.
Huku
m:
a.
Men
aati
ram
bu-ra
mbu
lalu
linta
s b.
M
enaa
ti m
arka
jala
n la
lu lin
tas
c.
Men
aati
isyar
at p
enga
tur l
alu
linta
s d.
M
enun
jukk
an k
elen
gkap
an
peng
aman
an d
iri d
alam
ber
lalu
linta
s e.
M
enta
ati p
erat
uran
per
unda
ngan
be
rlalu
linta
s se
sui U
U RI
No.
22
Tahu
n 20
09 te
ntan
g la
lu lin
tas
dan
angk
utan
jala
n.
f. M
enaa
ti In
pres
Nom
or 4
Tah
un 2
013
tent
ang
Deka
de A
ksi K
esel
amat
an
Jala
n.
g.
Men
aati
perk
ap P
olri
nom
or 9
Ta
hun
2012
tent
ang
Sura
t Ijin
M
enge
mud
i. h.
M
enat
i per
kap
Polri
nom
or 1
0 Ta
hun
2012
tent
ang
Peng
guna
an
Jala
n se
lain
unt
uk k
egia
tan
lalu
lin
tas.
2.
So
siolo
gi:
a.
Mem
iliki s
ikap
perila
ku s
alin
g m
engh
orm
ati s
esam
a pe
nggu
na
jala
n b.
M
enam
pilka
n sik
ap p
erila
ku u
ntuk
tid
ak m
enya
lah
guna
kan
fung
si ja
lan
dan
bada
n ja
lan
untu
k ke
giat
an
sela
lin k
egia
tan
berla
lu lin
tas.
c.
m
ener
apka
n no
rma
dan
mor
al e
tika
berla
lu lin
tas
seca
ra b
aik
dan
bena
r. d.
M
enun
jukk
an s
ikap
rela
ber
korb
an
untu
k m
embe
ri ke
sem
pata
n pe
nggu
na ja
lan
lain
.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
27
39
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i Di
men
si,In
dika
tor N
ilai,
Norm
a, M
oral
dan
Et
ika B
erla
lu lin
tas
da
lam
rang
ka p
erlin
dung
an d
an
pem
ajua
n HA
M s
esua
i den
gan
nila
i-nila
i Pa
ncas
ila d
alam
keh
idup
an
berm
asya
raka
t, be
rban
gsa,
dan
be
rneg
ara.
e.
Mem
beri
kese
mpa
tan
bagi
pe
nyeb
eran
g ja
lan
3.
Ek
onom
i: a.
M
enun
juka
n sik
ap p
erila
ku h
emat
da
lam
per
jala
nan
b.
Mem
iliki s
ikap
perila
ku e
fekt
if da
lam
pe
rjala
nan.
c.
M
emilik
i sika
p pe
rilaku
efis
ien
dala
m
trans
porta
si.
4.
Psiko
logi
: a.
M
emilik
i sika
p pe
rilaku
lebi
h m
engu
tam
akan
rasa
am
an
b.
Mem
iliki s
ikap
perila
ku le
bih
men
guta
mak
an ra
sa n
yam
an.
c.
Men
ampi
lkan
sikap
per
ilaku
lebi
h m
engu
tam
akan
ket
ertib
an, s
esam
e pe
nggu
na ja
lan
d.
M
enam
pilka
n sik
ap p
erila
ku le
bih
men
guta
mak
an k
elan
cara
n s
esam
e pe
nggu
na ja
lan
e.
M
enam
pilka
n sik
ap p
erila
ku le
bih
men
guta
mak
an k
esel
amat
an
sesa
me
peng
guna
jala
n
5.
Politi
k:
a.
Mem
buat
kep
utus
an d
alam
m
engg
unak
an ja
lan
den
gan
mem
perh
atika
n k
epen
tinga
n ke
sela
mat
an o
rang
lain
. b.
M
elak
sana
kan
kebi
jaka
n la
lu lin
tas
berd
asar
kan
kepe
ntin
gan
umum
. c.
Ik
ut s
erta
dal
am m
enga
wasi
pela
ksan
aan
kebi
jaka
n la
lu lin
tas
seca
ra a
dil.
d.
Men
ampi
lkan
pera
n se
rta w
arga
m
asya
raka
t dal
am m
enja
ga
keam
anan
dan
kes
elam
atan
be
rsam
a da
lam
ber
lalu
linta
s.
2.
1.1 M
engh
ayat
i nila
i-nila
i aja
ran
agam
a da
n ke
perc
ayaa
n da
lam
keh
idup
an
berm
asya
raka
t. 1.
2 Men
ghay
ati is
i dan
mak
na p
asal
28E
da
n 29
aya
t (2)
Und
ang-
Unda
ng D
asar
Ne
gara
Rep
ublik
Indo
nesia
Tahu
n 19
45.
2.4
Men
gam
alka
n ni
lai-n
ilai y
ang
terk
andu
ng d
alam
Pem
buka
an U
ndan
g-Un
dang
Das
ar N
egar
a Re
publ
ik In
done
sia Ta
hun
1945
dal
am k
ehid
upan
be
rban
gsa
dan
bern
egar
a 2.
5 M
engh
ayat
i nila
i-nila
i yan
g te
rkan
dung
da
lam
pas
al-p
asal
Und
ang-
Unda
ng
Dasa
r Neg
ara
Repu
blik
Indo
nesia
Tahu
n 19
45 d
alam
ber
baga
i asp
ek k
ehid
upan
id
eolo
gi, p
olitik
, eko
nom
i, sos
ial b
uday
a,
perta
hana
n da
n ke
aman
an, s
erta
huk
um
3.1
Mem
aham
i pok
ok p
ikira
n ya
ng
terk
andu
ng d
alam
Pem
buka
an U
ndan
g-Un
dang
Das
ar N
egar
a Re
publ
ik In
done
sia Ta
hun
1945
4.
1 M
enya
ji has
il tel
aah
poko
k-po
kok
pikir
an
Pem
buka
an U
ndan
g-Un
dang
Das
ar
Nega
ra R
epub
lik In
done
sia Ta
hun
1945
1.
Men
syuk
uri k
emer
deka
an y
ang
dica
pai o
leh
Indo
nesia
seb
agai
Rah
mat
Alla
h Ya
ng M
aha
Kuas
a;
2.
Men
erim
a an
uger
ah k
emer
deka
an s
ebag
ai h
al y
ang
perlu
diis
i den
gan
pem
bang
unan
. 3.
M
enje
lask
an is
i dan
pok
ok p
ikira
n pe
mbu
kaan
UUD
194
5;
4.
Men
jela
skan
hub
unga
n
5.
Men
jela
skan
cita
-cita
dan
tuju
an n
asio
nal b
erda
sark
an P
anca
sila;
6.
M
enun
jukk
an c
onto
h up
aya
diri
men
cipta
kan
keru
kuna
n se
sam
e pe
nggu
na
jala
n ra
ya s
esua
i nila
i sila
ket
iga
Panc
asila
. 7.
M
enga
nalis
is ke
daul
atan
neg
ara
dala
m k
onte
ks n
egar
a hu
kum
; 8.
M
enta
ati p
erat
uran
ber
lalu
linta
s se
baga
i wuj
ud im
plem
enta
si ne
gara
yan
g be
rdas
ar h
ukum
. 9.
M
enje
lask
an b
entu
k pa
rtisip
asi a
ktif
dala
m p
erda
mai
an d
unia
; 10
. Men
unju
kkan
per
ilaku
ruku
n di
lingk
unga
n se
sam
e pe
nggu
na ja
lans
ebag
ai
wuju
d pi
kok
pikir
an k
e 4
UUD
Nega
ra R
epul
bik
Indo
nesia
Tah
un 1
945
11
. Men
yaji h
asil t
elaa
h po
kok-
poko
k pi
kiran
pem
buka
an U
UD N
egar
a Re
publ
ik In
done
sia T
ahun
194
5;
12. M
enya
jikan
has
il tel
aah
peril
aku
berla
lu lin
tas
yang
tida
k se
suai
den
gan
poko
k-po
kok
pikir
an y
ang
terk
andu
ng d
alam
UUD
Neg
ara
Repu
blik
Indo
nesia
Ta
hun
1945
.
4 1.
1 M
engh
ayat
i nila
i-nila
i aja
ran
agam
a da
n ke
perc
ayaa
n da
lam
keh
idup
an
berm
asya
raka
t. 2.
1 M
engh
ayat
i nila
i-nila
i Pan
casil
a da
lam
ke
hidu
pan
berm
asya
raka
t, be
rban
gsa
dan
bern
egar
a 2.
2 M
enga
mal
kan
nila
i-nila
i yan
g te
rkan
dung
dal
am P
embu
kaan
Und
ang-
1.
Men
syuk
uri h
ubun
gan
stru
ktur
al d
an fu
ngsio
nal a
ntar
a pe
mer
inta
h pu
sat d
an
pem
erin
tah
daer
ah b
erda
sark
an U
UD 1
945
2.
Men
ghar
gai h
ubun
gan
stru
ktur
al d
an fu
ngsio
nal a
ntar
a pe
mer
inta
h pu
sat d
an
pem
erin
tah
daer
ah b
erda
sark
an U
UD 1
945
3.
Men
jela
skan
oto
nom
i dae
rah
dala
m k
onte
ks n
egar
a Ke
satu
an R
epub
lik
Indo
nesia
; 4.
M
enje
lask
an k
edud
ukan
dan
per
an p
emer
inta
h da
erah
5.
M
enun
jukk
an c
onto
h hu
bung
an p
emer
inta
h pu
sat d
an d
aera
h da
lam
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
28
40
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i Di
men
si,In
dika
tor N
ilai,
Norm
a, M
oral
dan
Et
ika B
erla
lu lin
tas
Un
dang
Das
ar N
egar
a Re
publ
ik In
done
sia Ta
hun
1945
dal
am k
ehid
upan
be
rban
gsa
dan
bern
egar
a.
3.4
Mem
aham
i hub
unga
n st
rukt
ural
dan
fu
ngsio
nal p
emer
inta
han
pusa
t dan
da
erah
men
urut
Und
ang-
Unda
ng D
asar
Ne
gara
Rep
ublik
Indo
nesia
Tahu
n 19
45
4.4
Men
yaji h
asil t
elaa
h hu
bung
an s
trukt
ural
da
n fu
ngsio
nal p
emer
inta
han
pusa
t dan
da
erah
men
urut
Und
ang-
Unda
ng D
asar
Ne
gara
Rep
ublik
Indo
nesia
Tahu
n 19
45.
mew
ujud
kan
terti
b be
rlalu
linta
s.
6.
Men
gana
lisis
hubu
ngan
stru
ktur
al d
an fu
ngsio
nal p
emer
inta
h pu
sat d
an
pem
erin
tah
daer
ah;
7.
Mem
beri
cont
oh h
ubun
gan
kerja
sam
a pe
mer
inta
h pu
sat d
an d
aera
h da
lam
m
emba
ngun
infra
stru
ktur
jala
n
8.
Mem
beri
cont
oh h
ubun
gan
pem
erin
tah
daer
ah d
enga
n p
emer
inta
h pu
sat
terk
ait d
enga
n ra
mbu
-ram
bu la
lu lin
tas.
9.
M
enya
ji has
il tel
aah
hubu
ngan
stru
ktur
al d
an fu
ngsio
nal p
emer
inta
han
pusa
t da
n da
erah
men
urut
Und
ang-
Unda
ng D
asar
Neg
ara
Repu
blik
Indo
nesia
Ta
hun
1945
. 10
. Men
gana
lisis
kasu
s-ka
sus
pela
ngar
an la
lu lin
tas
yang
mel
ibat
kan
apar
at a
tau
peja
bat p
emer
inta
h pu
sat d
an a
tau
daer
ah.
11. M
enya
jikan
has
il tel
aah
hubu
ngan
stru
ktur
al d
an fu
ngsio
nal p
emer
inta
h pu
sat
dan
pem
erin
tah
daer
ah d
alam
pen
cipta
an k
eter
tiban
kes
elam
atan
kel
anca
ran
dan
keam
anan
ber
lalu
linta
s.
NI
LAI A
CUAN
PEN
DIDI
KAN
LALU
LIN
TAS
DISI
PLIN
: tat
a te
rtib,
ket
aata
n (k
epat
uhan
) pa
da p
erat
uran
, tep
at w
aktu
, ter
tib,
dan
kons
isten
. TA
NGG
UNG
JAW
AB: k
eada
an w
ajib
m
enan
ggun
g se
gala
ses
uatu
nya
(kal
au te
rjadi
apa
-apa
bol
eh d
itunt
ut,
dipe
rsal
ahka
n, d
iper
kara
kan,
dsb
. M
isaln
ya b
eran
i dan
sia
p m
ener
ima
resik
o, a
man
ah, t
idak
men
gela
k, d
an
berb
uat y
ang
terb
aik)
, hak
fung
si m
ener
ima
pem
beba
nan
seba
gai
akib
at s
ikap
piha
k se
ndiri
ata
u pi
hak
lain
, mel
aksa
naka
n da
n m
enye
lesa
ikan
tuga
s de
ngan
su
nggu
h-su
nggu
h.
ADIL
: sam
a be
rat,
tidak
ber
at s
ebel
ah, t
idak
m
emih
ak /t
idak
pilih
kas
ih,
berp
ihak
/ber
pega
ng k
epad
a ke
bena
ran,
sep
atut
nya,
tida
k se
wena
ng-w
enan
g, s
eim
bang
, ne
tral, o
bjek
tif da
n pr
opor
siona
l. KO
MIT
MEN
: Per
janj
ian,
ket
erika
tan
untu
k m
elak
ukan
ses
uatu
(yan
g te
lah
dise
paka
ti), k
ontra
k.
KONS
EKUE
N: S
esua
i den
gan
apa
yang
di
kata
kan/
dipe
rbua
t, be
rwat
ak
tegu
h, ti
dak
men
yimpa
ng d
ari a
pa
yang
sud
ah d
iput
uska
n.
SPO
RTIF
: ber
sifat
kes
atria
, juj
ur, t
egak
(te
tap
pend
irian
, tet
ap m
emeg
ang
kead
ilan)
. PE
DULI
: men
gind
ahka
n, m
empe
rhat
ikan
(em
pati)
, men
ghira
ukan
, men
olon
g,
tole
ran,
set
ia k
awan
, mem
bela
,
5 1.
1 M
engh
ayat
i nila
i-nila
i aja
ran
agam
a da
n ke
perc
ayaa
n da
lam
keh
idup
an
berm
asya
raka
t. 1.
2 M
engh
ayat
i isi d
an m
akna
pas
al 2
8E
dan
29 a
yat (
2) U
ndan
g-Un
dang
Das
ar
Nega
ra R
epub
lik In
done
sia Ta
hun
1945
2.
1 M
engh
ayat
i nila
i-nila
i Pan
casil
a da
lam
ke
hidu
pan
berm
asya
raka
t, be
rban
gsa
dan
bern
egar
a 3.
4 M
emah
ami s
istem
huk
um d
an p
erad
ilan
nasio
nal d
alam
lingk
up N
KRI..
4.
4 M
enya
ji has
il tel
aah
siste
m h
ukum
dan
pe
radi
lan
nasio
nal d
alam
lingk
up N
KRI.
1.
Men
syuk
uri s
istem
huk
um d
an p
erad
ilan
nasio
nal d
idas
ari la
ndas
an
Ketu
hana
n Ya
ng M
aha
Esa.
2.
M
enaa
ti pe
ratu
ran
huku
m y
ang
berla
ku d
i mas
yara
kat
3.
Men
jela
skan
hub
unga
n hu
kum
, kea
dila
n da
n ke
terti
ban;
4.
M
enun
jukk
an c
onto
h ba
gi p
elan
ggar
ber
lalu
linta
s di
kena
i san
ksi s
esua
i de
nan
siste
m h
ukum
yan
g be
rlalu
. 5.
M
enje
lask
an s
istem
huk
um d
an p
erad
ilan
nasio
nal
6.
Men
gide
ntifik
ai 1
0 co
ntoh
-con
toh
sank
si te
rhad
ap p
elan
ggar
an U
U No
mor
22
Tahu
n 20
09.
7.
Men
jela
skan
per
anan
per
anan
lem
baga
per
adila
n 8.
M
enga
nalis
s ka
sus
mac
am-m
acam
pel
angg
aran
yan
g di
laku
kan
peng
guna
ja
lan
dan
sank
si ya
ng h
arus
dite
rima
berd
asar
kan
UU N
o. 2
2 Ta
hun
2009
. 9.
M
enun
jukk
an c
onto
h pe
nega
kkan
huk
um b
erla
lu lin
tas
seca
ra a
dil d
an
tera
nspa
ran.
10
. Men
unju
kkan
con
toh
car
a pe
nega
kan
UU
No. 2
2 Ta
hun
2009
sec
ara
tega
s te
rhad
ap p
elan
ggar
anny
a.
11. M
elap
orka
n k
epad
a pi
hak
kepo
lisia
n ap
abla
men
geta
hui t
erja
di k
ecel
akaa
n la
lu lin
tas.
12
. Men
yaji h
asil t
elaa
h sis
tem
huk
um d
an p
erad
ilan
dala
m lin
gkup
NKR
I. 6
1.1
Men
ghay
ati n
ilai-n
ilai a
jara
n ag
ama
dan
kepe
rcay
aan
dala
m k
ehid
upan
be
rmas
yara
kat.
1.
Men
syuk
uri k
ebeb
asan
seb
agai
sal
ah s
atu
bent
uk a
nuge
rah
yang
dib
erika
n Tu
han
YME;
2.
M
enya
dari
siste
m d
emok
rasi
di In
dons
ia a
dala
h be
bas
teta
pi b
erta
nggu
ng
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
29
41
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i Di
men
si,In
dika
tor N
ilai,
Norm
a, M
oral
dan
Et
ika B
erla
lu lin
tas
1.
2 M
engh
ayat
i isi d
an m
akna
pas
al 2
8E
dan
29 a
yat (
2) U
ndan
g-Un
dang
Das
ar
Nega
ra R
epub
lik In
done
sia Ta
hun
1945
2.
4 M
enga
mal
kan
nila
i dan
bud
aya
dem
okra
si de
ngan
men
guta
mak
an
prin
sip m
usya
wara
h m
ufak
at d
alam
ke
hidu
pan
seha
ri-ha
ri da
lam
kon
teks
Ne
gara
Kes
atua
n Re
publ
ik In
done
sia
(NKR
I).
2.4
Men
gana
lisis
kasu
s pe
lang
gara
n ha
k da
n pe
ngin
gkar
an k
ewaj
iban
seb
agai
wa
rga
nega
ra
3.4
Men
yaji a
nalis
is pe
nang
anan
kas
us
pela
ngga
ran
hak
dan
peng
ingk
aran
ke
wajib
an s
ebag
ai w
arga
neg
ara.
jawa
b;
3.
Men
jela
skan
hak
ikat w
arga
neg
ara
dala
m s
istem
dem
okra
si;
4.
Men
gind
entif
ikasi
hak-
hak
warg
a ne
gara
dal
am s
istem
dem
okra
si be
rdas
arka
n UU
D 19
45;
5.
Men
gana
lisis
hak
-hak
war
ga n
egar
a In
doen
sia y
ang
dija
min
per
lindu
ngan
nya
oleh
UU
No. 2
2 Ta
hu 2
009.
6.
M
enga
nalsi
si ke
wajib
an w
arga
neg
aa In
done
sia y
ang
dwaj
ibka
n un
tuk
dila
ksan
akan
men
urut
UU
No. 2
2 Ta
hun
2009
. 7.
M
enga
nalis
is ka
sus
pela
ngga
ran
hak-
hak
dan
peng
ingk
aran
kew
ajib
an w
arga
ne
gara
dar
i ber
baga
i sum
ber;
8.
Men
yaji h
asil a
nalis
is ka
sus
pela
ngga
ran
hak-
hak
dan
peng
ingk
aran
ke
wajib
an w
arga
neg
ara
dari
berb
agai
sum
ber
9.
Men
yajik
an h
asil t
elaa
h ka
sus
pela
ngga
ran
hak
berla
lu lin
tas
men
urut
UU
No.2
2 Ta
hun
2009
. 10
. Men
yajik
an h
asil t
elaa
h te
rhad
ap k
asus
pel
ngga
ran
kewa
jiban
war
ga n
egar
a te
rhad
ap U
U No
. 22
Tahu
n 20
09.
mem
aham
i, m
engh
arga
i, da
n m
empe
rlaku
kan
oran
g la
in s
ebai
k-ba
iknya
. BI
JAKS
ANA:
sel
alu
men
ggun
akan
aka
l bu
diny
a (p
enga
lam
an d
an
peng
etah
uann
ya),
arif,
taja
m p
ikira
n,
pand
ai d
an h
ati-h
ati (
cerm
at, t
eliti,
ds
b.)
IKHL
AS:b
ersih
hat
i, tul
us h
ati.
HEM
AT: b
erha
ti-ha
ti da
lam
mem
bela
njak
an
uang
, tid
ak b
oros
, cer
mat
. BE
RANI
: mem
puny
ai h
ati y
ang
man
tap
dan
rasa
per
caya
diri
yan
g be
sar d
alam
m
engh
adap
i bah
aya,
kes
ulita
n, d
sb.
(Tid
ak ta
kut,
gent
ar, k
ecut
) dan
pa
ntan
g m
undu
r.
KESE
TARA
AN: k
esej
ajar
an, s
ama
tingk
atan
/ ked
uduk
an, s
eban
ding
, se
pada
n, s
eim
bang
. KE
BERS
AMAA
N: h
al b
ersa
ma,
sep
erti
rasa
pe
rsau
dara
an/k
ekel
uarg
aan,
se
nasib
sep
enan
ggun
gan,
dan
m
eras
a m
enja
di s
atu
kesa
tuan
(in
tegr
itas)
,
7 1.
1 M
engh
ayat
i nila
i-nila
i aja
ran
agam
a da
n ke
perc
ayaa
n da
lam
keh
idup
an
berm
asya
raka
t. 1.
2 M
engh
ayat
i isi d
an m
akna
pas
al 2
8E
dan
29 a
yat (
2) U
ndan
g-Un
dang
Das
ar
Nega
ra R
epub
lik In
done
sia T
ahun
194
5.
2.1
Men
ghay
ati n
ilai-n
ilai P
anca
sila
dala
m
kehi
dupa
n be
rmas
yara
kat,
berb
angs
a da
n be
rneg
ara
3.4
Men
gana
lisis
indi
kato
r anc
aman
te
rhad
ap n
egar
a da
lam
mem
bang
un
inte
gras
i nas
iona
l den
gan
bing
kai
Bhin
neka
Tung
gal I
ka
4.4
Men
yaji h
asil a
nalis
is te
ntan
g in
dika
tor
anca
man
terh
adap
neg
ara
dala
m
mem
bang
un in
tegr
asi n
asio
nal d
enga
n bi
ngka
i Bhi
nnek
a Tu
ngga
l Ika
1.
Men
syuk
uri k
eber
agam
an b
angs
a In
done
sia s
ebag
ai a
nuge
rah
dari
Tuha
n YM
E;
2.
Men
ghor
mat
i keb
erag
aman
ban
gsa
Indo
nesia
dal
am ra
ngka
men
jaga
ke
utuh
an N
KRI;
3.
Men
jela
skan
upa
ya-u
paya
yan
g di
laku
kan
dala
m m
emup
uk k
omitm
en
pers
atua
n da
n ke
bera
gam
an;
4.
Men
jela
skan
pen
tingn
ya in
tegr
asi n
asio
nal d
alam
bin
gkai
Bhi
nnek
a Tu
ngga
k Ik
a.
5.
Men
gana
lisis
indi
kato
r anc
aman
terh
adap
neg
ara
dala
m m
emba
ngun
in
tegr
asi n
asio
nal d
alam
bin
gkai
NKR
I. 6.
M
enje
lask
an p
entin
gnya
kes
adar
an w
arga
neg
ara
untu
k be
la n
egar
a;
7.
Men
gide
ntifik
asi b
erba
baga
i anc
aman
yan
g da
pat m
emba
haya
kan
kese
lam
atan
ber
lalu
linta
s da
lam
bin
gkai
Bhi
nnek
a Tu
ngga
l Ika
. 8.
M
engi
dent
ifikas
i ber
baga
i con
toh
ham
bata
n da
lam
ber
lalu
linta
s al
am
kera
ngka
Bhi
nnek
a Tu
ngga
l Ika
. 9.
M
enje
lask
an u
paya
-upa
ya u
ntuk
mem
bang
un k
esad
aran
war
ga n
egar
a un
tuk
mel
akuk
an b
ela
nega
ra d
alam
ber
baga
i bid
ang
kehi
dupa
n.
10. M
enje
lask
an b
entu
k-be
ntuk
pem
bela
an te
rhad
ap n
egar
a;
11. M
embe
rikan
con
toh
ben
tuk
bela
neg
ara
di b
idan
g la
lu lin
tas.
12
. Men
geva
luas
i upa
ya-u
paya
pem
bela
an te
rhad
ap n
egar
a;
13. M
enga
nalis
is ka
sus
peng
ingk
aran
bel
a ne
gara
di b
idan
g la
lu lin
tas.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
30
42
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i Di
men
si,In
dika
tor N
ilai,
Norm
a, M
oral
dan
Et
ika B
erla
lu lin
tas
14
. Men
desk
ripsik
an fu
ngsi
jala
n ra
ya s
ebag
ai u
paya
men
gem
bang
kan
inte
gras
i na
siona
l dal
am b
ingk
ai N
KRI.
15. M
enya
ji has
il ana
lisis
indi
kato
r anc
aman
terh
adap
neg
ara
dala
m m
emba
ngun
in
tegr
asi n
asio
nal d
alam
bin
gkai
NKR
I.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
31
35
BA
B IV
MO
DEL
PENG
INTE
GRA
SIAN
PE
NDID
IKAN
LAL
U LI
NTAS
KE
DALA
M M
ATA
PELA
JARA
N
PEND
IDIK
AN P
ANCA
SILA
DAN
KEW
ARG
ANEG
ARAA
N (P
PKn)
KE
LAS
X
A.
Peng
inte
gras
ian
Nila
i, No
rma,
Mor
al d
an E
tika
Berla
lu L
inta
s da
lam
Pen
gem
bang
an M
ater
i Pem
bela
jara
n
Kom
pete
nsi I
nti:
1.
M
engh
arga
i dan
men
ghay
ati a
jara
n ag
ama
yang
dia
nutn
ya
2.
Men
ghar
gai d
an m
engh
ayat
i per
ilaku
juju
r, di
siplin
, ta
nggu
ngja
wab,
ped
uli (
tole
rans
i, go
tong
roy
ong)
, sa
ntun
, pe
rcay
a di
ri, d
alam
ber
inte
raks
i sec
ara
efek
tif
deng
an lin
gkun
gan
sosia
l dan
ala
m d
alam
jang
kaua
n pe
rgau
lan
dan
kebe
rada
anny
a 3.
M
emah
ami d
an m
ener
apka
n pe
nget
ahua
n (fa
ktua
l, ko
nsep
tual
, da
n pr
osed
ural
) be
rdas
arka
n ra
sa in
gin
tahu
nya
tent
ang
ilmu
peng
etah
uan,
tek
nolo
gi,
seni
, bu
daya
terk
ait f
enom
ena
dan
keja
dian
tam
pak
mat
a
4.
Men
gola
h, m
enya
ji, da
n m
enal
ar d
alam
rana
h ko
nkre
t (m
engg
unak
an, m
engu
rai,
mer
angk
ai, m
emod
ifikas
i, da
n m
embu
at) d
an ra
nah
abst
rak
(men
ulis,
mem
baca
, m
engh
itung
, men
ggam
bar,
dan
men
gara
ng) s
esua
i den
gan
yang
dip
elaj
ari d
i sek
olah
dan
sum
ber l
ain
yang
sam
a da
lam
sud
ut p
anda
ng/te
ori
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n 1
1.1 M
engh
ayat
i nil
ai-nil
ai aja
ran
agam
a da
n ke
perc
ayaa
n da
lam
kehid
upan
be
rmas
yara
-ka
t 1.
2 Men
ghay
ati
isi d
an m
akna
pa
sal 2
8E
dan
29 a
yat
(2) U
ndan
g-
1. M
ensy
ukur
i te
rhad
ap ja
mina
n pe
rlindu
ngan
HAM
se
baga
i anu
gera
h da
ri Al
lah S
WT.
2.
Men
ghor
mat
i pe
rlindu
ngan
HAM
se
baga
i ben
tuk
sikap
dan
per
ilaku
wa
rga
nega
ra
yang
baik
; 3.
Sali
ng
men
ghor
mat
i hak
se
seor
ang
1. B
entu
k per
lindu
ngan
HA
M se
baga
i ben
tuk
sikap
dan
per
ilaku
wa
rga
nega
ra ya
ng
baik;
2.
Sali
ng m
engh
orm
ati
hak s
eseo
rang
se
sam
e pe
nggu
na
jalan
.
3. K
asus
-kas
us
pelan
ggar
an H
AM
yang
per
nah
terja
di di
Indo
nesia
; 4.
Hak
ikat p
erlin
dung
an
1. P
olitik
: a.
Mem
buat
ke
bijak
an
didas
arka
n pa
da
kepe
nting
an
umum
/ber
sam
a (a
dil)
b. M
elaks
anak
an
kebij
akan
dida
sari
sikap
men
junjun
g tin
ggi k
eben
aran
(ju
jur, b
eran
i).
c. M
elaks
anak
an
peng
awas
an
Rasa
syuk
ur a
tas s
egala
karu
nia ya
ng d
iberik
an o
leh T
uhan
Yan
g M
aha
Esa
bahw
a Ne
gara
Rep
ublik
Indo
nesia
yan
g be
rdas
arka
n pa
da P
anca
sila
dan
UUD
Nega
ra R
epub
lik In
done
sia Ta
hun
1945
telah
mem
beri
jamina
n da
n pe
rlindu
naga
n te
rhad
ap h
ak a
sasi
man
usia
Indo
nesia
. Seb
agai
anug
erah
Tuh
an,
mak
a ke
wajib
an ki
ta a
dalah
men
ghor
mat
i dan
men
ghar
gai h
ak a
sasi
man
usia
diman
apun
kita
ber
ada,
term
asuk
hak
sesa
me
peng
guna
jalan
(keb
ersa
maa
n)
1. K
asus
Peln
ggar
an H
AM
Bany
ak ka
sus p
elang
gara
n ha
k asa
si m
anus
ia ya
ng d
iseba
bkan
kare
na
man
usia
lebih
men
gede
pan-
kan
hak d
ari p
ada
kewa
jiban
asa
sinya
, pad
a ha
l ke
duan
ya h
arus
seim
bang
. Beg
itu ju
ga d
alam
kehid
upan
ber
lalu
linta
s, se
tap
peng
guna
jalan
, tida
k bole
h m
enun
tut h
akny
a sa
ja, tt
api ju
ga h
arus
inga
t bah
wa
hak y
ang
ditun
tut it
u jug
a m
enjad
i hak
ora
ng la
in. O
leh ka
rena
itu se
sam
e pe
nggu
na ja
lan ju
ga h
arus
mem
perh
atika
n ke
selam
atan
ora
ng la
in (ta
nggu
ng
jawab
dan
kepe
dulia
n
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
32
36
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n Un
dang
Da
sar N
egar
a Re
publi
k In
done
sia
Tahu
n 19
45.
2.1 M
engh
ayat
i nil
ai-nil
ai Pa
ncas
ila
dalam
ke
hidup
an
berm
asya
raka
t, be
rban
gsa
& be
rneg
ara.
2.
2 Men
gam
alkan
nil
ai-nil
ai ya
ng
terk
andu
ng
dalam
Pe
mbu
kaan
Un
dang
-Un
dang
Da
sar N
egar
a Re
publi
k In
done
sia
Tahu
n 19
45
dalam
ke
hidup
an
berb
angs
a &
bern
egar
a.
2.3 M
engh
ayat
i nil
ai-nil
ai ya
ng
terk
andu
ng
dalam
pas
al-pa
sal
Unda
ng-
Unda
ng
Dasa
r Neg
ara
Repu
blik
Indo
nesia
sesa
me
peng
guna
jal
an.
4.
Men
giden
tifika
si ka
sus-
kasu
s pe
langg
aran
HAM
ya
ng p
erna
h te
rjadi
di In
done
sia;
5. M
enjel
aska
n ha
kikat
pe
rlindu
ngan
dan
pe
maju
an H
AM;
6. M
enjel
aska
n be
ntuk
-ben
tuk
perlin
dung
an
HAM
; 7.
Men
unjuk
kan
cont
oh b
entu
k pe
rlindu
ngan
ke
selam
anta
n be
rlalu
linta
s se
baga
i wuju
d pe
rlindu
ngan
hak
se
tiap
warg
a ne
gara
dala
m
men
ggun
aka
jalan
ra
ya
8. M
engid
entifi
kasi
dasa
r huk
um
perlin
dung
an,
pem
ajuan
,dan
pe
nega
kkan
HAM
di
Indo
nesia
; 9.
Men
jelas
kan
upay
a-up
aya
pem
erint
ah d
alam
m
eneg
akka
n HA
M;
dan
pem
ajuan
HAM
; 5.
Ben
tuk-
bent
uk
perlin
dung
an H
AM;
6. C
onto
h be
ntuk
pe
rlindu
ngan
ke
selam
anta
n be
rlalu
linta
s seb
agai
wujud
pe
rlindu
ngan
hak
se
tiap
warg
a ne
gara
da
lam m
engg
unak
a jal
an ra
ya
7. D
asar
huk
um
perlin
dung
an,
pem
ajuan
,dan
pe
nega
kkan
HAM
di
Indo
nesia
; 8.
Upa
ya-u
paya
pe
mer
intah
dala
m
men
egak
kan
HAM
; 9.
Ben
tuk p
artis
ipasi
mas
yara
kat d
alam
pe
maju
an,
peng
horm
atan
, dan
pe
nega
kaan
HAM
di
Indo
nesia
10
. Per
lindu
ngan
dan
pe
nega
kkan
HAM
di
Indo
nesia
. 11
. Pen
erap
an
pem
ajuan
, pe
rlindu
ngan
, dan
pe
nega
kkan
HAM
da
lam ke
hidup
an
seha
ri-ha
ri.
12. S
ikap
dan
perila
ku
tidak
des
krini
tif da
lam
sesa
me
peng
guna
an
jalan
seba
gai w
ujud
kebij
akan
seca
ra
tidak
teba
ng p
ilih
(adil
, ber
ani).
d.
Mela
ksan
akan
m
usya
wara
h da
lam
men
yeles
aikan
m
asala
h (k
eber
sam
aan)
2.
Sos
iolog
i: a.
Men
epat
i janji
(ta
nggu
ng ja
wab)
b.
Tida
k disk
rimina
tif da
lam m
embe
rikan
lay
anan
(adil
). c.
Tida
k nep
otism
e (a
dil, m
andir
i).
d. T
idak k
olusi
(jujur
, m
andir
i).
e. M
elaks
anak
an
kerja
sam
a ta
npa
meli
hat p
erbe
daan
ag
ama,
sosia
l, dan
ek
onom
i (k
eset
araa
n).
f. M
embu
nyika
n ra
dio, T
V, ta
pe
deng
an
sewa
jarny
a (b
ijaks
ana)
. g.
Ber
parti
sipas
i m
enjag
a ke
aman
an
lingk
unga
n (p
eduli
). h.
Mela
kuka
n do
nor
dara
h (Ik
hlas)
. 3.
Eko
nom
i:
2. H
akika
t Hak
Asa
si M
anus
ia
Man
usia
adala
h m
akhlu
k yan
g dic
iptak
an o
leh T
uhan
Yan
g M
aha
Esa
deng
an se
gala
kese
mpu
rnaa
nya.
Sala
h sa
tu ke
sem
purn
aan
yang
dibe
rikan
Tu
han
Yang
Mah
a Es
a ke
pada
man
usia
adala
h “a
kal d
an p
ikira
n” ya
ng
mem
beda
kann
ya d
enga
n m
akhlu
k lain
. Seja
k dici
ptak
an d
an d
ilahir
kan
man
usia
telah
dian
uger
ahi h
ak-h
ak ya
ng m
eleka
t pad
a dir
inya
dan
haru
s diho
rmat
i oleh
m
anus
ia ya
ng la
innya
. Hak
ters
ebut
dise
but ju
ga d
enga
n ha
k asa
si m
anus
ia (H
AM)..
Hak a
sasi
man
usia
adala
h ha
k das
ar a
tau
hak p
okok
yang
mele
kat p
ada
diri m
anus
ia se
jak m
anus
ia dic
iptak
an se
baga
i anu
gera
h Tu
han
Yang
Mah
a Es
a.
Hak y
ang
dimilik
i set
iap o
rang
tent
unya
tidak
dap
at d
ilaks
anak
an se
beba
s-be
basn
ya, k
aren
a ia
berh
adap
an la
ngsu
ng d
an h
arus
men
ghor
mat
i hak
yang
dim
iliki o
rang
lain.
Set
iap o
rang
mem
puny
ai ha
k unt
uk m
engg
unak
an ja
lan,
men
gend
arai
kend
araa
n, m
elewa
ti jala
n, n
amun
pen
ggun
aan
jalan
tida
k bole
h
seba
rang
an, k
aren
a ak
an m
engg
angg
u ha
k ora
ng la
in. C
onto
h m
engg
unak
an
jalan
unt
uk ke
giata
n so
sial, h
ajata
n, p
asar
tum
pah.
Oleh
kare
na itu
ada
atu
ran-
atur
an ya
ng m
enga
tur t
ata
cara
pen
ggun
aan
jalan
(nila
i kea
dilan
).
Hak a
sasi
man
usia
terd
iri at
as d
ua h
ak ya
ng p
aling
fund
amen
tal, y
aitu
hak
pers
amaa
n da
n ha
k keb
ebas
an. T
anpa
ada
nya
kedu
a ha
k ini
mak
a ak
an sa
ngat
su
lit un
tuk m
eneg
akka
n ha
k asa
si lai
nnya
. Ha
k per
sam
aan,
arti
nya
setia
p wa
rga
nega
ra m
emilik
i per
sam
aan
yang
sam
a da
lam m
engg
unak
an ja
lan,
men
ggun
akan
tem
pat p
arke
r, pe
rsam
aan
mem
pero
leh p
erlin
dnga
n da
n ke
salam
atan
ber
lalu
linta
s. Be
gitu
juga
setia
p wa
rga
nega
ra b
ebas
m
engg
unak
an ja
lan d
iman
a sa
ja be
rada
, tet
api ti
dak b
ebas
tak t
erba
tas,
kare
ena
pada
prin
sipny
a or
ang
lain
juga
mem
iliki k
ebeb
asan
itu. O
leh ka
rena
itu h
arus
sa
ling
men
ghor
mat
i dan
diho
rmat
i dala
m p
ener
apan
hak
kesa
maa
n da
n ke
beba
san
ters
ebut
. Pe
ngak
uan
terh
adap
hak
asa
si m
anus
ia pa
da h
akika
tnya
mer
upak
an
peng
harg
aan
terh
adap
sega
la po
tens
i dan
har
ga d
iri m
anus
ia m
enur
ut
kodr
atny
a. W
alaup
un d
emiki
an, k
ita tid
ak b
oleh
lupa
bahw
a ha
kikat
ters
ebut
tid
ak h
anya
men
gund
ang
hak u
ntuk
men
ikmat
i keh
idupa
n se
cara
kodr
ati. S
ebab
da
lam h
akika
t kod
rati i
tupu
n te
rkan
dung
kewa
jiban
pad
a dir
i man
usia
ters
ebut
. Tu
han
mem
berik
an se
jumlah
hak
das
ar ta
di de
ngan
kewa
jiban
mem
bina
dan
men
yem
purn
akan
nya
Hak
sifa
tnya
sang
at m
enda
sar b
agi h
idup
dan
kehid
upan
man
usia
dan
mer
upak
an h
ak ko
drat
i yan
g tid
ak b
isa te
rlepa
s dar
i dan
dala
m ke
hidup
an
man
usia.
Siap
apun
ora
ngny
a m
engg
unak
an h
akny
a itu
har
us d
ihorm
ati,
dihar
gai. O
leh ka
rena
itu si
apap
un p
engg
una
jalan
, kita
har
us sa
ling
men
ghor
mat
i, dan
men
ghar
gai, y
ang
pada
hak
ikatn
ya itu
mer
upak
an ke
wajib
an
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
33
37
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n Ta
hun
1945
da
lam
berb
agai
aspe
k ke
hidup
an
ideolo
gi,
politi
k, ek
onom
i, so
sial
buda
ya,
perta
hana
n &
keam
anan
, se
rta h
ukum
2.
4 Men
gam
alkan
sik
ap to
leran
si an
taru
mat
be
raga
ma
dan
kepe
rcay
aan
dalam
hidu
p be
rmas
yara
kat,
berb
angs
a,
& be
rneg
ara.
2.
5 Men
gam
alkan
pe
rilaku
to
leran
si da
n ha
rmon
i ke
bera
gam
an
dalam
ke
hidup
an
berm
asya
raka
t, be
rban
gsa,
&
bern
egar
a In
done
sia.
3.1 M
enga
nalis
is ka
sus-
kasu
s pe
langg
aran
HA
M d
alam
10. M
enjel
aska
n be
ntuk
par
tisipa
si m
asya
raka
t dala
m
pem
ajuan
, pe
ngho
rmat
an,
dan
pene
gaka
an
HAM
di In
done
sia
11. M
enge
valua
si pe
rlindu
ngan
dan
pe
nega
kkan
HAM
di
Indo
nesia
. 12
. Men
erap
kan
pem
ajuan
, pe
rlindu
ngan
, dan
pe
nega
kkan
HAM
da
lam ke
hidup
an
seha
ri-ha
ri.
13. M
enun
jukka
n sik
ap d
an p
erila
ku
tidak
des
krini
tif da
lam se
sam
e pe
nggu
naan
jalan
se
baga
i wuju
d pe
mbe
rian
kese
mpa
tan
yang
sa
ma
sesm
a wa
rga
nega
ra
14. M
enya
jian
hasil
te
laah
kasu
s pe
langg
aran
HAM
te
rhad
ap se
sam
e pe
nggu
naan
jalan
ra
ya.
15. M
enun
jukka
n pe
rilaku
tidak
m
enye
robo
t hak
se
sam
e pe
nggu
na
jalan
raya
.
pem
beria
n ke
sem
pata
n ya
ng
sam
a se
sma
warg
a ne
gara
13
. Saji
an h
asil t
elaah
ka
sus p
elang
gara
n HA
M te
rhad
ap
sesa
me
peng
guna
an
jalan
raya
. 14
. Per
ilaku
tidak
m
enye
robo
t hak
se
sam
e pe
nggu
na
jalan
raya
. 15
. Per
ilaku
salin
g m
engh
orm
ati b
agi
sesa
me
peng
guna
jal
an ra
ya.
16. C
onto
h ke
telad
anan
pa
da m
asya
raka
t ca
ra m
enge
ndar
ai ke
ndar
aan
berm
otor
. 17
. Per
ilaku
terti
b Se
lma
perja
lanan
di ja
lan
raya
18
. Kas
us-k
asus
pe
langg
aran
ber
lalu
linta
s yan
g be
rkait
an
HAM
. 19
. Saji
an h
asil a
nalis
is ka
sus-
kasu
s HAM
ya
ng p
erna
h te
rjadi
di In
done
sia.
a. M
elaku
kan
pers
ainga
n se
cara
se
hat (
tang
gung
jaw
ab, ju
jur, k
erja
kera
s).
b. T
idak m
enyu
ap
(jujur
, disi
plin)
. c.
Tida
k bor
os d
alam
m
engg
unak
an
sum
ber d
aya
/ene
rgi, d
an d
ana
(sed
erha
na,
tang
gung
jawa
b)
d. T
idak m
elaku
kan
peny
impa
ngan
alo
kasi
dan
distri
busi
(jujur
, pe
duli d
an
tang
gung
jawa
b).
4. H
ukum
: a.
Tida
k mela
kuka
n pe
ngge
lapan
da
na, p
ajak,
bara
ng, d
an
seba
gainy
a (ju
jur,
tang
gung
jawa
b).
b. T
idak m
elaku
kan
pem
alsua
n do
kum
en, s
urat
, ta
nda
tang
an, d
an
seba
gainy
a (ju
jur,
tang
gung
jawa
b).
c. Ti
dak m
elaku
kan
penc
urian
dan
a,
bara
ng, w
aktu
, uk
uran
yang
m
erug
ikan
pihak
lai
n, d
an
pada
diri
man
usia.
Men
gapa
kita
salin
g m
engh
orm
ati d
an m
engh
arga
i, ing
at
bahw
a ha
k pad
a dir
i ses
eora
ng, ju
ga m
erup
akan
hak
ora
ng la
in. (n
ilai
kese
tara
an)
Prof
. Mr.
Koen
tjoro
Poe
rbap
rano
to, d
alam
buk
u Si
stem
Pem
erint
ahan
In
done
sia (2
012)
kara
ngan
Tru
bus R
ahar
dians
yah
yang
men
jelas
kan
hak a
sasi
man
usia
adala
h ha
k yan
g be
rsifa
t asa
si, a
rtiny
a ha
k-ha
k yan
g dim
iliki m
anus
ia m
enur
ut ko
drat
nya
yang
tidak
dap
at d
ipisa
hkan
dar
i hak
ikatn
ya se
hingg
a sif
atny
a su
ci.
Men
urut
Und
ang-
Unda
ng R
epub
lik In
done
sia N
omor
39
Tahu
n 19
99 te
ntan
g Ha
k Asa
si M
anus
ia Pa
sal 1
men
yebu
tkan
bahw
a “H
ak A
sasi
Man
usia
(HAM
) ad
alah
sepe
rang
kat h
ak ya
ng m
eleka
t pad
a m
anus
ia se
baga
i mak
hluk T
uhan
ya
ng M
aha
Esa
dan
mer
upak
an a
nuge
rah-
Nya
yang
waji
b dih
orm
ati, d
ijunju
ng
tingg
i, dan
dilin
dung
i oleh
neg
ara,
huk
um, p
emer
intah
dan
setia
p or
ang
dem
i ke
horm
atan
serta
per
lindu
ngan
har
kat d
an m
arta
bat m
anus
ia”.
Dem
ikian
juga
pad
a pr
insipn
ya ke
tika
sesa
me
peng
enda
raan
kend
araa
n,
pejal
an k
enda
raan
pem
bawa
bar
ang,
salin
g m
engh
orm
ati d
an m
engh
arga
i, se
bena
rnya
pen
ghor
mat
an te
rhad
ap m
arta
bat m
anus
ia itu
send
iri.
Berd
asar
kan
rum
usan
-rum
usan
hak
asa
si m
anus
ia te
rseb
ut d
i ata
s, da
pat
disim
pulka
n ba
hwa
HAM
mer
upak
an h
ak ya
ng m
eleka
t pad
a dir
i man
usia
yang
be
rsifa
t kod
rati d
an fu
ndam
enta
l seb
agai
suat
u an
uger
ah T
uhan
Yan
g M
aha
Esa
yang
har
us d
ihorm
ati, d
ijaga
, dan
dilin
dung
i oleh
setia
p ind
ividu
, mas
yara
kat,
atau
neg
ara.
De
ngan
dem
ikian
, hak
ikat p
engh
orm
atan
dan
per
lindu
ngan
terh
adap
HAM
ial
ah m
enjag
a ke
selam
atan
eks
isten
si m
anus
ia se
cara
utu
h m
elalui
aks
i ke
seim
bang
an.
Men
jaga
kese
lamat
an b
erlal
u lin
tas m
erup
akan
bag
ian d
ari
hakik
at p
engh
orm
atan
dan
per
lindu
ngan
dar
i pad
a ha
k asa
si m
anus
ia. (n
ilai
tang
gung
jawa
ba, n
ilai k
eber
sam
aan)
Kes
eimba
ngan
nya
adala
h an
tara
hak
dan
ke
wajib
an se
rta ke
seim
bang
an a
ntar
a ke
pent
ingan
per
seor
anga
n de
ngan
ke
pent
ingan
um
um. U
paya
men
ghor
mat
i, meli
ndun
gi, d
an m
enjun
jung
tingg
i HA
M m
enjad
i kew
ajiba
n da
n ta
nggu
ng ja
wab
bers
ama
anta
ra in
dividu
, pe
mer
intah
(apa
ratu
r pem
erint
ahan
baik
sipil
mau
pun
milit
er),
dan
nega
ra.
Setia
p ind
ividu
mem
iliki k
ewaji
ban
men
ghom
rati,
men
junjun
g tin
ggi d
an
meli
ndun
gi H
AM se
sam
e pe
nggu
na ja
lan. I
ngat
kece
lakaa
n dia
wali k
esala
han
man
usia
(hum
an e
rror).
Aga
r tida
k ter
jadi k
ecela
kaan
mak
a kit
a ha
rus s
aling
m
engh
orm
ati d
an m
enun
junjun
g tin
ggi s
esam
e pe
nggu
naan
jalan
. Be
bera
pa ci
ri po
kok h
akika
t HAM
ber
dasa
rkan
beb
erap
a ru
mus
an H
AM d
i at
as, y
aitu
seba
gai b
eriku
t.
(a). H
AM tid
ak p
erlu
diber
ikan,
dim
inta,
dibe
li, at
aupu
n diw
arisi
. HAM
ada
lah
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
34
38
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n ra
ngka
pe
lindu
ngan
&
pem
ajuan
HA
M se
suai
deng
an n
ilai-
nilai
Panc
asila
da
lam
kehid
upan
1.
1 M
enya
ji ka
sus–
kasu
s pe
langg
aran
HA
M d
alam
ra
ngka
pe
rlindu
ngan
&
pem
ajuan
HA
M se
suai
deng
an n
ilai-
nilai
Panc
asila
da
lam
kehid
upan
be
rmas
yara
kat,
berb
angs
a,
& be
rneg
ara.
16. M
enam
pilka
n pe
rilaku
salin
g m
engh
orm
ati b
agi
sesa
me
peng
guna
jal
an ra
ya.
17. M
embe
rikan
co
ntoh
ke
telad
anan
pad
a m
asya
raka
t car
a m
enge
ndar
ai ke
ndar
aan
berm
otor
. 18
. Men
ampil
kan
perila
ku te
rtib
Selm
a pe
rjalan
an
di jal
an ra
ya
19. M
enga
nalis
is ka
sus-
kasu
s pe
langg
aran
be
rlalu
linta
s yan
g be
rkait
an H
AM.
20. M
enya
jikan
has
il an
alisis
kasu
s-ka
sus H
AM ya
ng
pern
ah te
rjadi
di In
done
sia.
seba
gainy
a (ju
jur,
tang
gung
jawa
b,
disipl
in).
d. T
idak m
elaku
kan
penip
uan
terh
adap
pih
ak la
in (ju
jur,
tang
gung
jawa
b).
e. T
idak m
elaku
kan
pers
ekon
gkola
n da
lam m
embu
at
putu
san
(tang
gung
jaw
ab).
f. Ti
dak m
elaku
kan
peru
saka
n ba
rang
/ f
asilit
as ja
lan m
ilik
nega
ra (t
angg
ung
jawab
, ped
uli).
g. T
idak m
embe
rikan
at
au m
ener
ima
grat
ifikas
i (s
eder
hana
, jujur
). h.
Tida
k m
enya
lahi/m
elang
gar a
tura
n (d
isipli
n,
tang
gung
jawa
b).
i. M
elaks
anak
an
kepu
tusa
n de
ngan
pe
nuh
tang
gung
jaw
ab (k
omitm
en).
Nilai
Acu
an A
ntiko
rups
i KE
SETA
RAAN
: ke
sejaj
aran
, sam
a tin
gkat
an/
kedu
duka
n,
seba
nding
, se
pada
n, se
imba
ng.
bagia
n da
ri m
anus
ia se
cara
oto
mat
is.
(b) H
AM b
erlak
u un
tuk s
emua
ora
ng ta
npa
meli
hat je
nis ke
lamin,
ras,
agam
a,
etnis
, poli
tik, a
tau
asal-
usul
sosia
l dan
ban
gsa.
(c).
HAM
tidak
bole
h dil
angg
ar. T
idak s
eora
ng p
un m
empu
nyai
hak u
ntuk
mem
bata
si at
au
mela
ngga
r hak
ora
ng la
in. H
ak a
sasi
man
usia
di In
done
sia tid
ak b
isa
men
ggun
akan
hak i
tu se
beba
s-be
basn
ya, k
aren
a pa
da p
rinsip
nya
hak
kebe
basa
n itu
juga
di m
iliki o
rang
lain.
Oleh
kare
na itu
pen
ggun
aan
jalan
tid
ak se
beba
s-be
basn
ya tid
ak m
engik
uti a
tura
n ya
ng a
da. A
turn
lalu
linta
s dic
iptak
an u
ntuk
terc
iptny
a ke
terti
ban,
kelan
cara
n, ke
man
an d
an
kese
lamat
an d
alam
ber
lalu
linta
s. Se
hingg
a ba
gi pe
langg
ar a
tura
n te
rseb
ut
bera
rti tid
ak m
engh
arga
i dan
men
gaku
i hak
ora
ng la
in. O
leh ka
rena
itu ki
ta
haru
s mem
perh
atika
n ke
selam
atan
dan
keam
anan
ora
ng la
in.(n
ilai
kepe
dulia
n)
3.
Upay
a Pe
maju
an H
ak A
sasi
Man
usia
di In
done
sia.
Upa
ya p
emaju
an d
an p
erlin
dung
an h
ak a
sasi
man
usia
di In
done
sia d
enga
n dia
turn
ya h
ak a
sasi
man
usia
dalam
kete
ntua
n pe
ratu
ran
peru
ndan
gan-
unda
ngan
di
Indo
nesia
. Tuju
an tid
ak la
in ad
alah
setia
p ha
k per
sam
aan
dan
hak k
ebeb
asan
did
asar
kan
pada
kete
ntua
n hu
kum
, kep
astia
n hu
kum
dan
kead
ilan
sosia
l. De
ngan
dem
ikian
tidak
aka
n be
rlaku
huk
um ri
mba
. Oleh
kare
na itu
hak
asa
si m
anus
ia di
dalam
UUD
Neg
ara
Repu
blik I
ndoe
nsia
Tahu
n 19
45, K
etet
apan
M
PR, U
U, P
P, P
erpr
es, P
erat
uran
Men
teri
dsb.
Pa
da m
asa
pem
erint
ahan
pad
a ta
hun
1998
mem
berik
an d
ampa
k yan
g sa
ngat
bes
ar p
ada
pem
ajuan
dan
per
lindu
ngan
HAM
di In
done
sia. M
isalny
a da
lam U
UD N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
pad
a pa
sal 2
7 ay
at (1
) m
enya
taka
n h
ak a
tas p
ersa
maa
n ke
dudu
kan
dalam
huk
um d
an p
emer
intah
an,
Berd
asar
kan
pasa
l ters
ebut
setia
p or
ang
mela
ngga
ran
pasa
l 27
UU N
o. 2
2 Ta
hun
2009
aka
n dik
enai
sank
si. (N
ilai ta
nggu
ng ja
wab,
nila
i kea
dilan
) Se
mua
re
gulas
i unt
uk m
elind
ungi
hak a
sasi
man
usia.
Dem
ikian
juga
den
gan
dikelu
arka
n UU
No.
22
Tahu
n 20
09 b
ertu
juan
juga
untu
k meli
ndun
gi da
n m
eneg
akka
n se
cara
hu
kum
pela
ngga
ran.
Sala
h sa
tu tu
juan
dikelu
arka
n UU
Lalu
linta
s dan
ang
kuta
n jal
an a
dalah
terw
ujudn
ya p
eneg
akan
huk
um d
an ke
pasti
an h
ukum
bagi
mas
yara
kat.
Tujua
n te
rseb
ut tid
ak la
in jug
a un
tuk m
eneg
akka
n ha
k-ha
k dan
ke
wajib
an p
ara
peng
guna
jalan
. 4.
Da
sar H
ukum
Pen
egak
an H
AM d
i Indo
nesia
. Pe
ngat
uran
HAM
dala
m ke
tata
nega
raan
Rep
ublik
Indo
nesia
terd
apat
dala
m
peru
ndan
g-un
dang
an ya
ng d
ijadik
an a
cuan
nor
mat
if dala
m p
emaju
an d
an
perlin
dung
an H
AM. D
alam
per
unda
ng-u
ndan
gan
Repu
blik I
ndon
esia
palin
g tid
ak
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
35
39
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n KE
BERS
AMAA
N: h
al be
rsam
a, se
perti
ra
sa p
ersa
udar
aan/
ke
kelua
rgaa
n,
sena
sib
sepe
nang
gung
an,
dan
mer
asa
men
jadi
satu
kesa
tuan
(in
tegr
itas)
, KO
MIT
MEN
: Per
janjia
n,
kete
rikat
an u
ntuk
m
elaku
kan
sesu
atu
(yan
g te
lah
disep
akat
i), ko
ntra
k.
KONS
EKUE
N: S
esua
i de
ngan
apa
yang
dik
atak
an/d
iperb
uat,
berw
atak
tegu
h,
tidak
men
yimpa
ng
dari
apa
yang
suda
h dip
utus
kan
KEPE
MIL
IKAN
: per
ihal
kepe
milik
an
HEM
AT: b
erha
ti-ha
ti da
lam
mem
belan
jakan
ua
ng, t
idak b
oros
, ce
rmat
. BI
JAKS
ANA:
selal
u m
engg
unak
an a
kal
budin
ya
(pen
galam
an d
an
peng
etah
uann
ya),
arif,
tajam
piki
ran,
pa
ndai
dan
hati-
hati
(cer
mat
, teli
ti, ds
b.)
IKHL
AS: b
ersih
hat
i, tulu
s ha
ti.
terd
apat
em
pat b
entu
k huk
um te
rtulis
yang
men
yata
kan
tent
ang
HAM
. Per
tam
a,
dalam
Und
ang-
unda
ng D
asar
Neg
ara
Repu
blik I
ndon
esia
Tahu
n 19
45. K
edua
, da
lam ke
teta
pan
MPR
(TAP
MPR
). Ke
tiga,
dala
m U
ndan
g-Un
dang
. Kee
mpa
t, da
lam p
erat
uran
pela
ksan
aan
peru
ndan
g-un
dang
an se
perti
Per
atur
an
Pem
erint
ah, K
eput
usan
Pre
siden
, dan
per
atur
an p
elaks
anaa
n lai
nnya
. 1)
Pen
gatu
ran
HAM
dala
m K
onsti
tusi
Nega
ra
Jam
inan
perlin
dung
an a
tas h
ak a
sasi
man
usia
yang
terd
apat
dala
m U
ndan
g Un
dang
Das
ar Ta
hun
1945
, di a
ntar
anya
ada
lah se
baga
i ber
ikut.
a.
Hak
ata
s per
sam
aan
kedu
duka
n da
lam h
ukum
dan
pem
erint
ahan
, Pas
al 27
Aya
t (1)
Be
rdas
arka
n pa
sal te
rseb
ut, m
aka
tidak
ada
pen
gecu
alian
(lek
spes
ialis)
ba
gi pe
lngga
r huk
um, t
erm
asuk
pela
ngga
r huk
um b
erlal
u lin
tas.
b.
Hak
ata
s pek
erjaa
n da
n pe
nghid
upan
yang
laya
k, Pa
sal 2
7 Aya
t (2)
c.
Hak b
erse
rikat
dan
ber
kum
pul, m
enge
luark
an p
ikira
n de
ngan
lisan
dan
tu
lisan
, Pas
al 28
d.
Hak
mem
eluk d
an b
eriba
dah
sesu
ai de
ngan
ajar
an a
gam
a, P
asal
29 A
yat
(2)
e. H
ak d
alam
usa
ha p
embe
laan
nega
ra, P
asal
30
f. Ha
k men
dapa
t pen
gajar
an, P
asal
31
g. H
ak m
enikm
ati d
an m
enge
mba
ngka
n ke
buda
yaan
nas
ional
dan
daer
ah,
Pasa
l 32
h. H
ak d
i bida
ng p
erek
onom
i, Pas
al 33
La
lu Lin
tas d
an A
ngku
tan
Jalan
dise
lengg
arak
an d
enga
n tu
juan:
unt
uk
men
doro
ng p
erek
onom
ian n
asion
al, m
emaju
kan
kese
jahte
raan
um
um.
i. Ha
k fak
ir m
iskin
dan
anak
terla
ntar
dipe
lihar
a ole
h ne
gara
, Pas
al 34
2)
Und
ang
Unda
ng D
asar
(UUD
) Neg
ara
Repu
blik I
ndon
esia
Tahu
n 19
45
Jam
inan
atas
pen
gaku
an d
an p
erlin
dung
an h
ak a
sasi
man
usia
men
urut
UUD
Ne
gara
Rep
ublik
Indo
nesia
Tahu
n 19
45, d
i ant
aran
ya a
dalah
seba
gai b
eriku
t. a.
Hak
unt
uk h
idup
dan
mem
perta
hank
an h
idup
dan
kehid
upan
nya,
Pas
al 28
A B
erda
sark
an p
asal
ini se
tiap
peng
guna
jalan
ber
hak u
ntuk
hidu
p da
n m
empe
rtaha
nkan
kehid
upan
nya.
Apa
bila
peng
enda
ra ke
ndar
aan
deng
an
seng
aja m
enab
rak o
rang
lain,
bisa
jadi
mela
ngga
ran
hak a
sasi
man
usia.
(nila
i kea
dilan
, nila
i tang
gung
jawa
b)
b. H
ak u
ntuk
mem
bent
uk ke
luarg
a da
n m
elanju
tkan
ketu
runa
n m
elalui
pe
rkaw
inan
yang
sah,
Pas
al 28
B A
yat (
1)
c. Ha
k ana
k unt
uk ke
langs
unga
n hid
up, t
umbu
h, d
an b
erke
mba
ng se
rta h
ak
atas
per
lindu
ngan
dar
i kek
eras
an d
an d
iskrim
inasi,
Pas
al 28
B A
yat (
2)
d. H
ak u
ntuk
men
gem
bang
kan
diri m
elalui
pem
enuh
an ke
butu
han
dasa
r,
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
36
40
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n BE
RBAG
I: m
emba
gi se
suat
u be
rsam
a,
mem
bagi
diri, s
aling
m
embe
ri pe
ngala
man
. RA
JIN: s
uka
beke
rja
(bela
jar d
sb.),
teku
n,
sung
guh2
bek
erja,
se
lalu
beru
saha
gia
t, te
rus m
ener
us.
SPOR
TIF:
ber
sifat
ke
satri
a, ju
jur, t
egak
(te
tap
pend
irian,
te
tap
mem
egan
g ke
adila
n).
TANG
GUNG
JAW
AB:
kead
aan
wajib
m
enan
ggun
g se
gala
sesu
atun
ya (k
alau
terja
di ap
a-ap
a bo
leh d
itunt
ut,
diper
salah
kan,
dip
erka
raka
n, d
sb.
Misa
lnya
bera
ni da
n sia
p m
ener
ima
resik
o, a
man
ah,
tidak
men
gelak
, dan
be
rbua
t yan
g te
rbaik
), ha
k fun
gsi
men
erim
a pe
mbe
bana
n se
baga
i akib
at si
kap
pihak
send
iri at
au
pihak
lain,
m
elaks
anak
an d
an
men
yeles
aikan
tu
gas d
enga
n su
nggu
h-su
nggu
h.
Pasa
l 28
C Ay
at(1
) e.
Hak
unt
uk m
enda
patka
n pe
ndidi
kan
dan
mem
pero
leh m
anfa
at d
ari il
mu
peng
etah
uan
dan
tekn
ologi,
seni,
dan
bud
aya,
Pas
al 28
C A
yat (
1).
Pem
anta
uan
aurs
lalu
linta
s den
gan
traffic
cent
er b
erm
anfa
at b
agi
mas
yara
kat y
ang
mau
meli
ntas
jalan
ters
ebut
, seh
ingga
bila
terja
di
kem
acet
an d
apat
mem
ilih a
ltern
ative
jalan
lain.
(nila
i kem
ndair
ian)
f. Ha
k unt
uk m
enga
jukan
diri
dalam
mem
perju
angk
an h
akny
a se
cara
ko
lektif,
Pas
al 28
C A
yat (
2)
g. H
ak a
tas p
enga
kuan
, jam
inan
perlin
dung
an d
an ke
pasti
an h
ukum
yang
ad
il dan
per
lakua
n ya
ng sa
ma
di de
pan
huku
m, P
asal
28 D
Aya
t (1)
Se
tiap
warg
a ne
gara
har
us m
enda
pat p
erlin
dung
an h
ukum
, nam
un b
egi
pelan
ggar
terh
adap
UU
No. 2
2 Ta
hun
2009
juga
har
us m
enda
pat s
anks
i ta
npa
mem
anda
ng st
atus
ata
upun
jaba
tan
sese
oran
g. (n
ilai k
eadil
an)
1) H
ak u
ntuk
bek
erja
dan
men
dapa
t imba
lan se
rta p
erlak
uan
yang
adil
dan
lay
ak d
alam
hub
unga
n ke
rja, P
asal
28 D
Aya
t (3)
h.
Hak
unt
uk m
empe
roleh
kese
mpa
tan
yang
sam
a da
lam p
emer
intah
an,
Pasa
l 28
D Ay
at (3
) i.
Hak a
tas s
tatu
s kew
arga
nega
raan
, Pas
al 28
D A
yat (
4)
2) P
enga
tura
n HA
M d
alam
Ket
etap
an M
PR
Peng
atur
an H
AM d
alam
kete
tapa
n M
PR d
apat
dilih
at d
alam
TAP
MPR
No
mor
XVI
I Tah
un 1
998
tent
ang
Pelak
sana
an d
an S
ikap
Bang
sa In
done
sia
Terh
adap
HAM
dan
Piag
am H
AM N
asion
al.
Setia
p or
ang
berh
ak m
engg
unak
an ja
lan, m
aka
salah
satu
tujua
n dis
eleng
gara
nakn
lalu
linta
s dan
ang
kuta
n jal
an u
ntuk
terw
ujudn
ya e
tika
berla
lu lin
tas d
an b
uday
a ba
ngsa
, sep
erti s
opan
dala
m b
erlal
u lin
tas,
sant
u be
rlalu
linta
s, dis
iplin
dalam
ber
lalu
linta
s, ta
nggu
ng ja
wab
dalam
m
enge
ndar
ai ke
ndar
aan
berm
otor
. (nil
ai dis
iplin,
tang
gung
jawa
b, a
dil)
3) P
enga
tura
n HA
M d
alam
Und
ang-
Unda
ng
Berik
ut in
i beb
erap
a at
uran
yang
ber
kiata
n de
ngan
hak
asa
si m
anus
ia da
lam
unda
ng-u
ndan
g an
tara
lai:
a. U
U No
mor
5 Ta
hun
1998
tent
ang
Ratifi
kasi
Konv
ensi
Anti P
enyik
saan
, Pe
rlaku
an a
tau
Peng
huku
man
Yan
g Ke
jam, T
idak M
anus
iawi d
an
Mer
enda
hkan
Mar
taba
t b.
UU
Nom
or 9
Tahu
n 19
98 te
ntan
g Ke
beba
san
Men
yata
kan
Pend
apat
c.
UU N
omor
11 Ta
hun
1998
tent
ang A
man
dem
en te
rhad
ap U
U No
mor
25
Tahu
n 19
97 te
ntan
g Hu
bung
an P
erbu
ruha
n d.
UU
Nom
or 8
Tahu
n 19
99 te
ntan
g Pe
rlindu
ngan
Kon
sum
en
e. U
U No
mor
19
Tahu
n 19
99 te
ntan
g Ra
tifika
si Ko
nven
si IL
O No
mor
105
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
37
41
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n DI
SIPL
IN: t
ata
terti
b,
keta
atan
(k
epat
uhan
) pad
a pe
ratu
ran,
tepa
t wa
ktu, t
ertib
, dan
ko
nsist
en.
JUJU
R: lu
rus h
ati, t
idak
cura
ng, t
ulus,
dapa
t dip
erca
ya, b
erka
ta
dan
berti
ndak
ben
ar,
men
gung
kapk
an
sesu
atu
sesu
ai de
ngan
keny
ataa
n (ti
dak b
erbo
hong
), da
n pu
nya
niat y
ang
lurus
terh
adap
se
tiap
tinda
kan.
SE
DERH
ANA:
ber
saha
ja,
sikap
dan
per
ilaku
ya
ng tid
ak
berle
bihan
, tida
k ba
nyak
seluk
-be
lukny
a, tid
ak
bany
ak p
ernik
, lug
as, a
pa a
dany
a,
hem
at, s
esua
i ke
butu
han,
dan
re
ndah
hat
i. KE
RJA
KERA
S: ke
giata
n m
elaku
kan
sesu
atu
deng
an su
nggu
h-su
nggu
h, p
anta
ng
men
yera
h/ule
t dan
se
man
gat d
alam
be
rusa
ha.
MAN
DIRI
: dala
m ke
adaa
n da
pat b
erdir
i sen
diri,
tidak
ber
gant
ung
tent
ang
Peng
hapu
san
Peke
rja se
cara
Pak
sa
f. UU
Nom
or 2
0 Ta
hun
1999
tent
ang
Ratifi
kasi
Konv
ensi
ILO
Nom
or 1
38
tent
ang
Usia
Mini
mum
Bag
i Pek
erja
g. U
U No
mor
21
Tahu
n 19
99 te
ntan
g Ra
tifika
si Ko
nven
si IL
O No
mor
11
tent
ang
Disk
rimina
si da
lam P
eker
jaan
h. U
U No
mor
26
Tahu
n 19
99 te
ntan
g Pe
ncab
utan
UU
Nom
or 11
Tahu
n 19
63
tent
ang
Tind
ak P
idana
Sub
vers
i i.
UU N
omor
29
Tahu
n 19
99 te
ntan
g Ra
tifika
si Ko
nven
si Pe
ngha
pusa
n Se
gala
Bent
uk D
iskrim
inasi.
j.
UU N
omor
39
Tahu
n 19
99 te
ntan
g Ha
k Asa
si M
anus
ia.
k. UU
Nom
or 2
6 Ta
hun
2000
tent
ang
Peng
adila
n HA
M
Berd
asar
kan
UU N
o. 2
9 Ta
hun
1999
men
ghap
us se
gala
bent
uk
desk
rimina
si. N
amun
keny
ataa
n pe
rlaku
kan
yang
khus
us b
agi p
ara
peng
guna
M
otor
Ged
e (m
oge)
di ja
lan ra
ya, s
ering
kita
lihat
dan
kita
tont
on. B
ahka
n dik
awal
Polis
i Lalu
Lint
as a
khirn
ya ke
ndar
aan
lain
ming
gir, b
erhe
nti. A
paka
h ha
l itu
term
asuk
ben
tuk d
eskr
imina
si? Te
ntu
tidak
. Kar
ena
dalam
UU
No. 2
2 Ta
hun
2009
pas
al 1
34 m
enya
taka
n “P
engg
una
Jalan
yang
mem
pero
leh h
ak u
tam
a un
tuk d
idahu
lukan
sesu
ai de
ngan
uru
tan
berik
ut:
konv
oi da
n/at
au K
enda
raan
unt
uk ke
pent
ingan
terte
ntu
men
urut
per
timba
ngan
pe
tuga
s Kep
olisia
n Ne
gara
Rep
ublik
Indo
nesia
Se
lanjut
nya
Pasa
l135
“Ken
dara
an ya
ng m
enda
pat h
ak u
tam
a se
baga
i-man
a dim
aksu
d da
lam P
asal
134
haru
s dika
wal o
leh p
etug
as K
epoli
sian
Nega
ra
Repu
blik I
ndon
esia
dan/
atau
men
ggun
akan
isya
rat la
mpu
mer
ah a
tau
biru
dan
buny
i sire
ne.”
Kese
luruh
an ke
tent
uan
peru
ndan
g-un
dang
an d
i ata
s mer
upak
an p
intu
pem
buka
ba
gi str
ateg
i sela
njutn
ya, y
aitu
taha
p pe
nata
an a
tura
n se
cara
kons
isten
(rule
co
nsist
ent b
ehav
iour).
Pad
a ta
hap
ini d
iupay
akan
mula
i tum
buh
kesa
dara
n te
rhad
ap p
engh
orm
atan
dan
pen
egak
an H
AM, b
aik d
i kala
ngan
apa
rat
pem
erint
ah m
aupu
n m
asya
raka
t kar
ena
HAM
mer
upak
an ke
butu
han
dasa
r m
anus
ia ya
ng p
erlu
diper
juang
kan,
diho
rmat
i, dan
dilin
dung
i oleh
setia
p m
anus
ia.
Berd
asar
kan
UU N
o. 3
9 Ta
hun
Tahu
n 19
99 in
i,tida
k sat
u or
ang
mer
ampa
s ha
k asa
si m
anus
ia, te
rmas
uk h
ak m
engg
unak
an ja
lan, h
ak m
empe
roleh
pe
rlindu
ngan
di ja
lan, h
ak m
empe
roleh
kead
ilan,
hak
per
sam
aan
perla
kuka
n di
depa
n, h
ukum
, dan
hak
kebe
basa
n da
lam m
engg
unak
an ja
lan.
4) U
paya
Pem
erint
ah M
eneg
akka
n HA
M.
Unda
ng- U
ndan
g Da
sar N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
, khu
susn
ya
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
38
42
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n de
ngan
ora
ng la
in,
perc
aya
pada
ke
mam
puan
diri
send
iri, m
ampu
m
enga
tur d
irinya
se
ndiri,
dan
m
enga
mbil
inisi
atif.
ADIL
: sam
a be
rat,
tidak
be
rat s
ebela
h, tid
ak
mem
ihak /
tidak
pilih
ka
sih,
berp
ihak/b
erpe
gang
ke
pada
kebe
nara
n,
sepa
tutn
ya, t
idak
sewe
nang
-wen
ang,
se
imba
ng, n
etra
l, ob
jektif
dan
prop
orsio
nal.
BERA
NI: m
empu
nyai
hati
yang
man
tap
dan
rasa
per
caya
diri
yang
bes
ar d
alam
m
engh
adap
i ba
haya
, kes
ulita
n,
dsb.
(Tida
k tak
ut,
gent
ar, k
ecut
) dan
pa
ntan
g m
undu
r.
PEDU
LI: m
engin
dahk
an,
mem
perh
atika
n (e
mpa
ti),
men
ghira
ukan
, m
enolo
ng, t
olera
n,
setia
kawa
n,
mem
bela,
m
emah
ami,
men
ghar
gai, d
an
mem
perla
kuka
n or
ang
lain
seba
ik-
Pasa
l 28
I Aya
t (4)
men
egas
kan
bahw
a “p
erlin
dung
an, p
emaju
an, p
eneg
akka
n,
dan
pem
enuh
an h
ak a
sasi
man
usia
adala
h ta
nggu
ng ja
wab
Nega
ra, t
erut
ama
pem
erint
ah”.
Guna
men
jabar
kan
Unda
ng-U
ndan
g Da
sar N
egar
a Re
publi
k In
done
sia Ta
hun
1945
mak
a dib
entu
klah
lemba
ga p
erlin
dung
an H
AM se
perti
Ko
mna
s HAM
, Kom
isi N
asion
al An
ti Kek
eras
an te
rhad
ap P
erem
puan
, Per
adila
n HA
M, d
an le
mba
ga p
erlin
dung
an H
AM la
innya
. Upa
ya p
emer
intah
men
egak
kan
hak a
sasi
man
usia,
dap
at d
i tem
puh
mela
lui ja
lur re
pres
iv da
n pr
even
tive.
Pe
naga
kan
HAM
seca
ra re
pres
if, ar
tinya
siap
apun
yang
mela
ngga
r hak
har
us
diam
bil tin
daka
n te
gas s
esua
i den
gan
huku
m ya
ng b
erlak
u. A
pabil
a se
seor
ang
yang
seda
ng m
enge
ndar
ai ke
ndar
aan
berm
otor
di ja
lan d
an m
enab
rak o
rang
lai
n de
ngan
sen
gaja,
mak
a da
pat d
ikata
gorik
an p
elang
gara
n ha
k asa
si m
anus
ia.
Kare
na se
tiap
oran
g m
empu
nyai
hak h
idup
dan
kehid
upan
. (nil
ai ke
adila
n)
2 1.
1 M
engh
ayat
i pe
rilaku
be
riman
dan
be
rtaqw
a ke
pada
Tuh
an
YME
dan
bera
khlak
m
ulia
dalam
ke
hidup
an d
i lin
gkun
gan
perg
aulan
an
tar b
angs
a
2.4
Men
ghar
gai
sikap
toler
ansi
dan
harm
oni
kebe
raga
man
da
lam
kehid
upan
be
rmas
yara
-ka
t, be
rban
gsa,
da
n be
rneg
ara
Indo
nesia
2.
6 M
engh
ayat
i se
man
gat d
an
13. M
ensy
ukur
i ke
mer
deka
an
yang
dica
pai o
leh
Indo
nesia
seba
gai
Rahm
at A
llah
Yang
Mah
a Ku
asa;
14
. Men
erim
a an
uger
ah
kem
erde
kaan
se
baga
i hal
yang
pe
rlu d
iisi d
enga
n pe
mba
ngun
an.
15. M
enjel
aska
n isi
da
n po
kok p
ikira
n pe
mbu
kaan
UUD
19
45;
16. M
enjel
aska
n hu
bung
an
prok
lomas
i de
ngan
pe
mbu
kaan
UUD
Ne
gara
Rep
ublik
In
done
sia T
ahun
19
45
17. M
enjel
aska
n cit
a-
1. I
si da
n po
kok p
ikira
n pe
mbu
kaan
UUD
19
45;
2. H
ubun
gan
prok
lomas
i den
gan
pem
buka
an U
UD
Nega
ra R
epub
lik
Indo
nesia
Tah
un
1945
3.
Cita
-cita
dan
tujua
n na
siona
l ber
dasa
rkan
Pa
ncas
ila;
4. C
onto
h up
aya
diri
men
cipta
kan
keru
kuna
n se
sam
e pe
nggu
na ja
lan ra
ya
sesu
ai nil
ai sil
a ke
tiga
Panc
asila
. 5.
Ked
aulat
an n
egar
a da
lam ko
ntek
s ne
gara
huk
um;
6. T
aat p
erat
uran
be
rlalu
linta
s seb
agai
wujud
imple
men
tasi
nega
ra ya
ng
berd
asar
huk
um.
Prok
lamas
i kem
erde
kaan
Indo
nesia
men
gand
ung
arti s
ebag
ai be
rikut
. 1.
Lah
irnya
Neg
ara
Kesa
tuan
Rep
ublik
Indo
nesia
. 2.
Pun
cak p
erjua
ngan
per
gera
kan
kem
erde
kaan
Indo
nesia
. 3.
Titik
tolak
pela
ksan
aan
Aman
at P
ende
ritaa
n Ra
kyat
. 4.
Lah
irnya
tata
huk
um In
done
sia.
Deng
an P
rokla
mas
i Kem
erde
kaan
Indo
nesia
, lahir
nya
tata
huk
um ya
ng
men
gatu
r neg
ara
yang
mer
deka
, ter
mas
uk p
erat
uran
per
unda
ng-u
ndan
gan
yang
m
enga
tur t
enta
ng L
alu L
intas
dan
ang
kuta
n jal
an.
Tata
huk
um ya
ng b
erlak
u dij
adika
n pe
dom
an b
agi m
asya
raka
t unt
uk
berp
erila
ku d
alam
kehid
upan
ber
mas
yara
kat,
beba
ngsa
dan
ber
nega
ra. D
enga
n be
rped
oman
pad
a hu
kum
ber
laku,
aka
n te
rcipt
a m
asya
raka
t yan
g te
rtib,
am
an,
dam
ai, d
an se
jahte
ra.
Dem
ikian
juga
UU
Nom
or 2
2 Ta
hun
2009
pas
al 3
men
yata
kan
bahw
a La
lu lin
tas d
an a
ngku
tan
jalan
dise
lengg
arak
an u
ntuk
terw
ujudn
ya p
elaya
nan
Lalu
Linta
s dan
Ang
kuta
n Ja
lan ya
ng a
man
, sela
mat
, ter
tib, la
ncar
, dan
terp
adu
deng
an m
oda
angk
utan
lain
untu
k men
doro
ng p
erek
onom
ian n
asion
al,
mem
ajuka
n ke
sejah
tera
an u
mum
, mem
per-k
ukuh
per
satu
an d
an ke
satu
an
bang
sa, s
erta
mam
pu m
enjun
jung
tingg
i mar
taba
t ban
gsa;
Un
dang
Das
ar N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
yang
term
uat d
alam
Be
rita
Repu
blik I
ndon
esia
Tahu
n II
Nom
or 7
, dije
laska
n leb
ih lan
jut b
ahwa
Pe
mbu
kaan
Und
ang-
Unda
ng D
asar
Neg
ara
Repu
blik I
ndon
esia
Tahu
n 19
45
men
gand
ung
Poko
k-po
kok p
ikira
n ya
ng d
ijelm
akan
dan
diko
ngkr
itisas
ikan
dalam
pa
sal-p
asal
Unda
ng-U
ndan
g Da
sar N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
. Ad
a 4
(em
pat)
poko
k piki
ran
yang
terk
andu
ng d
alam
Pem
buka
an U
ndan
g-Un
dang
Das
ar N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
ada
lah se
baga
i ber
ikut.
1. P
okok
piki
ran
perta
ma:
“Neg
ara
meli
ndun
gi se
gena
p ba
ngsa
Indo
nesia
dan
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
39
43
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n ko
mitm
en
pers
atua
n da
n ke
satu
an
nasio
nal
dalam
m
engis
i dan
m
empe
rtaha
nka
n NK
RI
3.2 M
emah
ami
poko
k-po
kok
pikira
n ya
ng
terk
andu
ng
dalam
Pe
mbu
kaan
Un
dang
-Un
dang
Da
sar N
egar
a Re
publi
k In
done
sia
Tahu
n 19
45
4.2
Men
yaji h
asil
telaa
h po
kok-
poko
k piki
ran
yang
te
rkan
dung
da
lam
Pem
buka
an
Unda
ng
Dasa
r Neg
ara
Repu
blik
Indo
nesia
Ta
hun
1945
.
cita
dan
tujua
n na
siona
l be
rdas
arka
n Pa
ncas
ila;
18. M
enun
jukka
n co
ntoh
upa
ya d
iri m
encip
taka
n ke
ruku
nan
sesa
me
peng
guna
jal
an ra
ya se
suai
nilai
sila
ketig
a Pa
ncas
ila.
19. M
enga
nalis
is ke
daula
tan
nega
ra
dalam
kont
eks
nega
ra h
ukum
; 20
. Men
taat
i per
atur
an
berla
lu lin
tas
seba
gai w
ujud
imple
men
tasi
nega
ra ya
ng
berd
asar
huk
um.
21. M
enjel
aska
n be
ntuk
par
tisipa
si ak
tif da
lam
perd
amaia
n du
nia;
22. M
enun
jukka
n pe
rilaku
ruku
n dil
ingku
ngan
se
sam
e pe
nggu
na
jalan
seba
gai
wujud
piko
k piki
ran
ke
4 U
UD N
egar
a Re
pulbi
k In
done
sia T
ahun
19
45
23. M
enya
ji has
il te
laah
poko
k-
7. B
entu
k par
tisipa
si ak
tif da
lam
perd
amaia
n du
nia;
8. P
erila
ku ru
kun
diling
kung
an se
sam
e pe
nggu
na
jalan
seba
gai w
ujud
pikok
piki
ran
ke 4
UU
D Ne
gara
Re
pulbi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
9.
Saji
an h
asil t
elaah
po
kok-
poko
k piki
ran
pem
buka
an U
UD
Nega
ra R
epub
lik
Indo
nesia
Tah
un
1945
; 10
. Saji
an h
asil t
elaah
pe
rilaku
ber
lalu
linta
s ya
ng tid
ak se
suai
deng
an p
okok
-pok
ok
pikira
n ya
ng
terk
andu
ng d
alam
UU
D Ne
gara
Re
publi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
baikn
ya.
se
luruh
tum
pah
dara
h In
done
sia d
enga
n be
rdas
ar a
tas p
ersa
tuan
den
gan
mew
ujudk
an ke
adila
n so
sial b
agi s
eluru
h ra
kyat
Indo
nesia
”. Po
kok p
ikira
n ini
m
eneg
aska
n ba
hwa
dalam
“Pem
bu-k
aan”
dite
rima
peng
ertia
n Ne
gara
pe
rsat
uan,
seba
gai n
egar
a ya
ng m
elind
ungi
dan
meli
puti s
egen
ap b
angs
a se
luruh
nya.
Be
rdas
arka
n po
kok p
iiran
ini b
ahwa
setia
p wa
rga
nega
ra m
enda
pat
perlin
dung
an o
leh n
egar
a dim
anap
un b
erad
a, te
rmas
uk ke
tika
seda
ng
berp
ergia
n, ke
tika
seda
ng d
i jalan
. (nil
ai ta
nggu
ng ja
wab)
dan
dala
m
mem
berik
an p
erlin
dung
an n
egar
a tid
ak m
empe
rmas
alaha
n as
al su
ku, a
gam
a,
ras,
(nila
i kes
etar
aan)
. Nam
un se
balik
nya
apab
ila m
elang
gar n
egar
a ak
an
mem
berik
an sa
nksi
sesu
ai de
ngan
kete
ntua
n ya
ng b
erlak
u.
Jadi,
Neg
ara
men
gata
si se
gala
faha
m g
olong
an d
an m
enga
tasi
faha
m
pero
rang
an. N
egar
a, m
enur
ut p
enge
rtian
“Pem
buka
an” i
tu m
engh
enda
ki pe
rsat
uan,
meli
puti s
egen
ap b
angs
a In
done
sia se
luruh
nya
dan
selur
uh tu
mpa
h da
rah
Indo
nesia
.. In
ilah
suat
u da
sar N
egar
a ya
ng tid
ak b
oleh
dilup
akan
. Hal
ini
men
unjuk
kan
poko
k piki
ran
pers
atua
n. D
enga
n pe
nger
tian
yang
lain,
neg
ara
seba
gai p
enye
lengg
ara
nega
ra d
an se
tiap
warg
a ne
gara
waji
b m
engu
tam
akan
ke
pent
ingan
neg
ara
di at
as ke
pent
ingan
golo
ngan
ata
upun
per
oran
gan.
Hal
ini
juga
men
jadi tu
juan
diben
tukn
ya U
U No
mor
22
Tahu
n 20
09 ya
itu u
ntuk
m
empe
rkok
oh .
mem
perk
okoh
per
satu
an d
an ke
satu
an b
angs
a, se
rta m
ampu
m
enjun
jung
tingg
i mar
taba
t ban
gsa;
Mar
taba
t ban
gsa
dimak
sud
beru
pa e
tika
kehid
upan
seha
ri-ha
ri se
suai
nilai-
nilai
luhur
ban
gsa
Indo
nesia
, sep
erti s
opan
sa
tu, ju
jur, a
dil, d
isipli
n, p
eduli
dan
seba
gai.
Dem
ikian
juga
dala
m b
eralu
linta
s, nil
ai-nil
ai luh
ur se
baga
i ped
oman
ber
perila
ku te
tap
men
jadi a
cuan
. (nil
ai ke
disipl
inan,
nila
i kea
dilan
, nila
i tang
gung
jawa
b).
2. P
okok
piki
ran
kedu
a: N
egar
a he
ndak
mew
ujudk
an ke
adila
n so
sial b
agi
selur
uh ra
kyat
Indo
nesia
. Po
kok p
ikira
n ini
men
empa
tkan
suat
u tu
juan
atau
suat
u cit
a-cit
a ya
ng in
gin
dicap
ai da
lam “P
embu
kaan
” dan
mer
upak
an su
atu
seba
b tu
juan
(kau
sa fin
alis)
se
hingg
a da
pat m
enen
tuka
n jal
an se
rta a
tura
n-at
uran
man
a ya
ng h
arus
dil
aksa
naka
n da
lam U
ndan
g-Un
dang
Das
ar u
ntuk
sam
pai p
ada
tujua
n ya
ng
didas
ari d
enga
n be
kal p
ersa
tuan
. Ini
mer
upak
an p
okok
piki
ran
kead
ilan
sosia
l, ya
ng d
idasa
rkan
pad
a ke
sada
ran
bahw
a m
anus
ia In
done
sia m
empu
nyai
hak
dan
kewa
jiban
yang
sam
a un
tuk m
encip
taka
n ke
adila
n so
sial d
alam
kehid
upan
m
asya
raka
t. Co
ntoh
kead
ilan
sosia
l dala
m b
erlal
ulint
as m
embe
ri ke
sem
pata
n ba
gi pe
nyeb
eran
g jal
an,m
embe
ri ke
sem
pata
n ke
pada
kend
araa
n ya
ng a
kan
men
dahu
lui. (
nilai
tang
gung
jawa
b, ,
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
40
44
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n po
kok p
ikira
n pe
mbu
kaan
UUD
Ne
gara
Rep
ublik
In
done
sia T
ahun
19
45;
24. M
enya
jikan
has
il te
laah
perila
ku
berla
lu lin
tas y
ang
tidak
sesu
ai de
ngan
pok
ok-
poko
k piki
ran
yang
te
rkan
dung
dala
m
UUD
Nega
ra
Repu
blik
Indo
nesia
Tah
un
1945
.
3. P
okok
Piki
ran
ketig
a: N
egar
a ya
ng b
erke
daula
tan
raky
at, b
erda
sark
an a
tas
kera
kyat
an d
an p
erm
usya
wara
tan/
perw
akila
n.
Poko
k piki
ran
ini d
alam
“Pem
buka
an” m
enga
ndun
g ko
nsek
uens
i logis
bah
wa
siste
m n
egar
a ya
ng te
rben
tuk d
alam
Und
ang-
Unda
ng D
asar
har
us b
erda
sar
atas
keda
ulata
n ra
kyat
dan
ber
dasa
r ata
s per
mus
yawa
rata
n/pe
rwak
ilan.
M
eman
g pe
nger
tian
ini se
suai
deng
an si
fat m
asya
raka
t Ind
ones
ia. In
i ada
lah
poko
k piki
ran
keda
ulata
n ra
kyat
, yan
g m
enya
taka
n ba
hwa
keda
ulata
n ad
alah
di ta
ngan
raky
at d
an d
ilaku
kan
sepe
nuhn
ya o
leh M
ajelis
Per
mus
yawa
rata
n Ra
kyat
. Be
rdas
arka
n po
kok p
ikira
n te
rseb
ut, m
aka
setia
p ke
putu
san
politi
k oleh
pe
mer
intah
, har
us le
bih m
engu
tam
akan
kepe
nting
an ra
kyat
, kes
ejaht
eraa
n um
um, D
emiki
an ju
ga U
U No
. 22
Tahu
n 20
09 m
erup
akan
kepu
tusa
n po
litik
Bang
sa In
done
sia h
arus
men
guta
mak
an ke
pent
ingan
raky
at b
anya
k (um
um),
Oleh
kare
na itu
pad
a pa
sal 3
mny
atak
an b
ahwa
Lalu
Lint
as d
an A
ngku
tan
Jalan
dise
leng-
gara
kan
unt
uk m
endo
rong
per
ekon
omian
nas
ional,
m
emaju
kan
kese
jahte
raan
um
um, m
empe
rkuk
uh p
ersa
tuan
dan
kesa
tuan
ba
ngsa
, ser
ta m
ampu
men
junjun
g tin
ggi m
arta
bat b
angs
a;(n
ilai k
eadil
an)
4. P
okok
piki
ran
keem
pat:
Nega
ra b
erda
sar a
tas K
etuh
anan
Yan
g M
aha
Esa
men
urut
das
ar K
eman
usiaa
n ya
ng a
dil d
an b
erad
ab. P
okok
piki
ran
ini d
alam
“P
embu
kaan
” men
untu
t kon
seku
ensi
logis
bahw
a Un
dang
-Und
ang
Dasa
r ha
rus m
enga
ndun
g isi
yang
mew
ajibk
an p
emer
intah
dan
lain-
lain
peny
eleng
-ga
ra N
egar
a un
tuk m
emeli
hara
bud
i-pek
erti l
uhur
dan
mem
egan
g te
guh
cita-
cita
mor
al ra
kyat
yang
luhu
r. Ha
l ini m
eneg
aska
n po
kok p
ikira
n Ke
tuha
nan
Yang
Mah
a Es
a, ya
ng m
enga
ndun
g pe
nger
tian
taqw
a te
rhad
ap T
uhan
Yan
g M
aha
Esa.
Sela
in itu
, pok
ok p
ikira
n ke
man
usiaa
n ya
ng a
dil d
an b
erad
ab
men
gand
ung
peng
ertia
n m
enjun
jung
tingg
i hak
asa
si m
anus
ia ya
ng lu
hur.
Poko
k piki
ran
ini ju
ga m
enga
ndun
g cit
a-Ci
ta d
an T
ujuan
Nas
ional
Indo
nesia
“…
meli
ndun
gi se
gena
p ba
ngsa
Indo
nesia
dan
selur
uh tu
mpa
h da
rah
Indo
ne-s
ia da
n un
tuk m
emaju
kan
kese
jahte
raan
um
um, m
en-c
erda
skan
ke
hidup
an b
angs
a da
n iku
t mela
ksan
akan
kete
rtiba
n du
nia ya
ng
berd
asar
kan
kem
erde
kaan
, per
dam
aian
abad
i dan
kead
ilan
sosia
l …”.
Be
rdas
arka
n ali
nea
ters
ebut
, tuju
an n
asion
al ya
ng in
gin d
icapa
i Neg
ara
Repu
blik I
ndon
esia
adala
h se
baga
i ber
ikut.
1. M
elind
ungi
sege
nap
bang
sa In
done
sia d
an se
luruh
tum
pah
dara
h In
done
sia.
2. M
emaju
kan
kese
jahte
raan
um
um.
3. M
ence
rdas
kan
kehid
upan
ban
gsa.
4.
Iku
t mela
ksan
akan
kete
rtiba
n du
nia ya
ng b
erda
sark
an ke
mer
deka
an,
perd
amaia
n ab
adi, d
an ke
adila
n so
sial.
Sejal
an d
enga
n tu
juan
nasio
nal te
rseb
ut, m
aka
pera
tura
n di
bawa
h UU
D
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
41
45
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n Ne
gara
Rep
ublik
Indo
nesia
Tahu
n 19
45 tid
ak b
oleh
berte
ntan
gan,
Hal
itu ju
ga
dapa
t dite
muk
an d
alam
UU
No. 2
2 Ta
hun
2009
pas
al 3
ayat
hur
uf a
diny
atak
an
Lalu
Linta
s dan
Ang
kuta
n Ja
lan d
iselen
ggar
akan
den
gan
tujua
n …
…un
tuk
men
doro
ng p
erek
ono-
mian
nas
ional,
mem
ajuka
n ke
sejah
tera
an u
mum
, m
emer
kuku
h p
ersa
tuan
dan
kesa
tuan
ban
gsa
,….(n
ilai k
eber
sam
an)
Dalam
rang
ka p
erwu
judan
cita
-cita
dan
tujua
n na
siona
l ters
ebut
, beb
erap
a up
aya
yang
dap
at d
ilaku
kan
nega
ra, d
i ant
aran
ya a
dalah
seba
gai b
eriku
t. 1
Mem
berik
an ke
pasti
an d
an p
erlid
unga
n hu
kum
terh
adap
sem
ua w
arga
ne
gara
tanp
a dis
krim
inatif.
Bag
i siap
apun
pela
ngga
r hu
kum
term
asuk
pe
langg
aran
lalu
linta
s har
us d
itinda
k dan
dike
nai s
anks
i, dan
siap
apun
wa
rga
nega
ra ya
ng b
enar
, tida
k mela
ngga
r huk
um h
arus
dilin
dung
i neg
ara.
(n
ilai k
eadil
an, n
ilai ta
nggu
ng ja
wab)
2
Men
yedia
kan
fasil
itas u
mum
yang
mem
adai
yang
ber
dam
pak p
ada
kese
jahte
raan
mas
yara
kat3
. Men
yedia
kan
sara
na p
endid
ikan
yang
mem
adai
dan
mer
ata
di se
luruh
tana
h air
. 3
Mem
berik
an b
iaya
pend
idika
n gr
atis
terh
adap
selur
uh je
njang
pen
didika
n ba
gi se
luruh
war
ga n
egar
a.
4 M
enye
diaka
n inf
rastr
uktu
r ser
ta sa
rana
tran
spor
tasi
yang
mem
adai
dan
men
unjan
g tin
gkat
per
ekon
o-m
ian ra
kyat
. Pen
yedia
an ja
lan d
an tr
ansp
orta
si ad
alah
tang
gung
jawa
b ne
gara
, sep
erti t
erca
ntum
pad
a UU
No.
22
Tahu
n 20
09 p
asal
5 a
yat (
1) N
egar
a be
rtang
gung
jawa
b at
as L
alu L
intas
dan
An
gkut
an Ja
lan d
an P
embin
a-an
nya
dilak
sana
kan
oleh
Pem
erint
ah (n
ilai
tang
gung
jawa
b)
5 M
enye
diaka
n lap
anga
n ke
rja ya
ng d
apat
men
yera
p jum
lah a
ngka
tan
kerja
da
lam ra
ngka
pen
ghidu
pan
yang
laya
k bag
i selu
ruh
warg
a ne
gara
. 6
Men
girim
kan
pasu
kan
perd
amaia
n da
lam ra
ngka
ikut
serta
ber
parti
sipas
i ak
tif da
lam m
enjag
a da
n m
emeli
hara
per
dam
aian
dunia
. 7
Keda
ulata
n Ra
kyat
dala
m K
onte
ks N
egar
a Hu
kum
Pe
nega
san
keda
ulata
n ra
kyat
dala
m ko
ntek
s neg
ara
huku
m In
done
sia
term
aktu
b da
lam P
asal
1 Ay
at (2
) dan
(3) U
ndan
g-Un
dang
Das
ar N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
, yan
g be
rbun
yi se
baga
i ber
ikut:
“Ked
aulat
an
bera
da d
i tang
an ra
kyat
dan
dila
ksan
akan
men
urut
Und
ang-
Unda
ng D
asar
”, Ay
at (2
) dan
“Neg
ara
Indo
nesia
ada
lah n
egar
a hu
kum
”, Ay
at (3
). .
Dalam
kont
eks n
egar
a hu
kum
, ked
aulat
an ra
kyat
Indo
nesia
dide
legas
ikan
mela
lui p
eran
lem
baga
per
wakil
an ya
ng a
da d
alam
hal
ini a
dalah
alat
ke
lemba
gaan
neg
ara
deng
an m
engg
unak
an si
stem
per
imba
ngan
keku
asaa
n “c
heck
and
bala
nces
” ant
ar b
adan
legis
latif,
ekse
kutif,
dan
yudik
atif.
Khus
us
untu
k kek
uasa
an m
embu
at u
ndan
g-un
dang
mas
ih te
rdap
at ke
rja sa
ma
anta
ra
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
42
46
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n ba
dan
ekse
kutif
dan
legisl
atif.
UU N
o. 2
2 Ta
hun
2009
tent
ang
Lalu
Linta
s dn
angk
utan
jalan
mer
upak
an h
asil k
erjas
ama
anta
ra b
adan
legis
lative
dan
eks
kutif
(nila
i keb
ersa
maa
n).
Dalam
prin
sip ke
sam
aan
dihad
apan
huk
um “e
quali
ty be
fore
the
law”
perw
ujuda
n ke
daula
tan
raky
at d
iimple
men
tasik
an d
alam
Und
ang-
Unda
ng D
asar
Ne
gara
Rep
ublik
Indo
nesia
Tah
un 1
945
Pasa
l 27
Ayat
(1) y
ang
men
yata
kan
“Seg
ala w
arga
neg
ara
bers
amaa
n ke
dudu
kann
ya d
i dala
m h
ukum
dan
pe
mer
intah
an d
an w
ajib
men
junjun
g hu
kum
dan
pem
erint
ahan
itu d
enga
n tid
ak
ada
kecu
aliny
a”. D
enga
n de
miki
an, d
apat
disi
mpu
lkan
bahw
a Ne
gara
Rep
ublik
In
done
sia m
enjam
in ad
anya
kesa
maa
n dih
adap
an h
ukum
dan
pem
erint
ahan
te
rhad
ap w
arga
neg
ara.
Keb
erad
aan
warg
a ne
gara
har
uslah
men
duku
ng
kebe
rada
an h
ukum
di N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia se
rta p
emer
intah
an ya
ng
seda
ng m
enjal
anka
n hu
kum
ters
ebut
. Se
iring
prins
ip ke
kadu
latan
raky
at ya
itu ke
sem
aan
di bid
ang
huku
m,
siapa
pun
yang
mela
ngga
ra h
ukum
, ter
mas
uk m
elang
gar
unda
ng-u
ndan
g lal
u lin
tas d
an a
ngku
tan
jalan
, mak
a ak
an d
ikena
i san
ksi.
Cont
oh p
asal
281
UU N
o.
22 Ta
hun
2009
diny
atak
an
Setia
p or
ang
yang
men
gem
udika
n Ke
ndar
aan
Berm
otor
diJa
lan ya
ng tid
ak
mem
iliki S
urat
Izin
Men
gem
udi s
ebag
aiman
a dim
aksu
d da
lam P
asal
77 a
yat (
1)
dipida
na d
enga
n pid
ana
kuru
ngan
pali
ng la
ma
4 (e
mpa
t) bu
lan a
tau
dend
a pa
ling
bany
ak R
p1.0
00.0
00,0
0 (s
atu
juta
rupia
h).
Kewa
jiban
setia
p pe
ngem
udi k
enda
raan
ber
mot
or d
isebu
tkan
Pen
gem
udi
Kend
araa
n ya
ng a
kan
berb
elok a
tau
berb
alik a
rah
wajib
men
gam
ati s
ituas
i Lalu
Lin
tas d
i dep
an, d
isam
ping,
dan
di b
elaka
ng K
enda
raan
serta
mem
berik
an
isyar
at d
enga
n lam
pu p
enun
juk a
rah
atau
isya
rat t
anga
n.Pa
sal 1
12 U
U No
22
Tahu
n 20
09)
Oleh
kare
na itu
, dala
m ra
ngka
men
doro
ng te
rcipt
anya
keda
ulata
n ra
kyat
be
rjalan
seirin
g de
ngan
keda
ulata
n hu
kum
mak
a dip
erluk
an p
enga
wasa
n ole
h ba
dan
yudik
atif,
terh
adap
pen
ggun
aan
keku
asaa
n ya
ng tid
ak b
erda
sark
an a
tas
huku
m. S
elain
itu, p
enga
wasa
n ole
h ba
dan
yudik
atif d
ilaku
kan
dalam
ra
ngkm
embe
rikan
per
lindu
ngan
huk
um b
agi w
arga
neg
ara
terh
adap
sika
p da
n tin
daka
n pe
mer
intah
yang
mela
ngga
r hak
asa
si m
anus
ia.
Bebe
rapa
hal
yang
dap
at d
ilaku
kan
dalam
rang
ka m
ewuju
dkan
keda
ulata
n ra
kyat
ters
ebut
, di a
ntar
anya
ada
lah se
baga
i ber
ikut.
1. E
fekti
vitas
dan
efis
iensi
pera
n lem
baga
-lem
baga
per
wakil
an ra
kyat
. 2.
Pela
ksan
aan
prins
ip ke
sam
aan
di da
lam h
ukum
dan
pem
erint
ahan
“equ
ality
befo
re th
e law
” bag
i selu
ruh
warg
a ne
gara
Indo
nesia
. 3.
Ada
nya
jamina
n ne
gara
terh
adap
per
lindu
ngan
HAM
bag
i war
ga n
egar
a
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
43
47
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n In
done
sia. T
erm
asuk
jam
inan
perlin
dung
an h
ak p
engg
una
jalan
. Pem
erint
ah
wajib
mem
berik
an ja
mina
n ke
aman
an d
i jalan
, kes
elam
atan
, kela
ncar
an d
sb.
(nila
i tang
gung
jawa
b). S
ebali
knya
war
ga n
egar
a wa
jib m
enta
ati p
erat
uran
lal
u lin
tas y
ang
ada.
(nila
i kom
itmen
, nila
i disi
plin)
4.
Ada
nya
supr
emas
i huk
um d
alam
pen
yelen
ggra
an ke
daula
tan
raky
at.
5. P
enye
lengg
aran
pem
erint
ah se
baga
i am
anat
keda
ulata
n ra
kyat
ber
dasa
rkan
Un
dang
-Und
ang
Dasa
r Neg
ara
Repu
blik I
ndon
esia
Tahu
n 19
45 d
an
pera
tura
n hu
kum
yang
ber
laku.
6.
Pe
nyele
ngga
ran
pros
es p
erad
ilan
adm
inistr
asi y
ang
beba
s dan
man
diri.
7. P
enye
lengg
aran
Pem
ilu se
baga
i per
wujud
an d
emok
rasi
disele
ngga
raka
n se
cara
Lub
er (L
angs
ung,
Um
um, B
ebas
, dan
Rah
asia)
dan
Jurd
il (Ju
jur d
an
Adil).
3
1.1
Men
ghay
ati
nilai-
nilai
ajara
n ag
ama
dan
kepe
rcay
aan
dalam
ke
hidup
an
berm
asya
raka
2.
1 M
engh
ayat
i nil
ai-nil
ai Pa
ncas
ila
dalam
ke
hidup
an
berm
asya
rak,
berb
angs
a da
n be
rneg
ara
2.2
Men
gam
alkan
nil
ai-nil
ai ya
ng
terk
andu
ng
dalam
Pe
mbu
kaan
Un
dang
-Un
dang
Da
sar N
egar
a Re
publi
k
12. M
ensy
ukur
i hu
bung
an
struk
tura
l dan
fu
ngsio
nal a
ntar
a pe
mer
intah
pus
at
dan
pem
erint
ah
daer
ah
berd
asar
kan
UUD
1945
13
. Men
ghar
gai
hubu
ngan
str
uktu
ral d
an
fung
siona
l ant
ara
pem
erint
ah p
usat
da
n pe
mer
intah
da
erah
be
rdas
arka
n UU
D 19
45
14. M
enjel
aska
n ot
onom
i dae
rah
dalam
kont
eks
nega
ra K
esat
uan
Repu
blik
Indo
nesia
; 15
. Men
jelas
kan
kedu
duka
n da
n
1. H
ubun
gan
struk
tura
l an
tara
pem
erint
ah
pusa
t dan
pem
erint
ah
daer
ah b
erda
sark
an
UUD
1945
2.
Hub
unga
n fu
ngsio
nal
anta
ra p
emer
intah
pu
sat d
an p
emer
intah
da
erah
ber
dasa
rkan
UU
D 19
45
3. O
tono
mi d
aera
h da
lam ko
ntek
s ne
gara
Kes
atua
n Re
publi
k Ind
ones
ia;
4. K
edud
ukan
dan
pe
ran
pem
erint
ah
daer
ah
5. C
onto
h hu
bung
an
pem
erint
ah p
usat
dan
da
erah
dala
m
mew
ujudk
an te
rtib
berla
lu lin
tas.
6. H
ubun
gan
struk
tura
l da
n fu
ngsio
nal
pem
erint
ah p
usat
dan
pe
mer
intah
dae
rah;
Kita
har
us m
ensy
ukur
i bah
wa T
uhan
Yng
Mah
a Es
a te
lah m
embe
rikan
su
asan
a ha
rmon
isasi
anta
ra p
emer
intah
pus
at d
an p
emer
intah
dae
rah,
den
gan
cara
des
entra
lisas
i/oto
nom
i dae
rah
dalam
kont
eks N
egar
a Ke
satu
an R
epub
lik
Indo
nesia
, ked
uduk
an d
an p
eran
pem
erint
ah p
usat
, ter
dapa
t hub
unga
n str
uktu
ral
dan
fung
siona
l yan
g ba
ik. O
leh ka
rena
itu se
tiap
kepu
tusa
n ya
ng d
iambil
dem
i ke
pent
ingan
um
um h
arus
kita
duk
ung.
Sala
h sa
tu ki
ta h
arus
mela
ksan
akan
ke
tent
uan
–ket
entu
an ya
ng d
iatur
dala
m la
lu lin
tas d
an a
ngku
tan
jalan
, sep
erti
mem
akai
helm
, mem
perh
atika
n ke
lengk
apan
alat
dan
sura
t ken
dara
an b
erm
otor
, m
enya
lakan
lam
pu,
mem
perh
atika
n ke
selam
atan
diri
dan
oran
g lai
n da
n se
baga
inya
(nila
i ked
isipli
nan)
1.
De
sent
ralis
asi
Seca
ra e
timolo
gis, is
tilah
dese
ntra
lisas
i ber
asal
dari
Baha
sa B
eland
a, ya
itu
de ya
ng b
erar
ti lep
as, d
an ce
nter
um ya
ng b
erar
ti pus
at. D
enga
n de
miki
an,
dese
ntra
lisas
i ada
lah se
suat
u ha
l yan
g te
rlepa
s dar
i pus
at..
Kelom
pok A
nglo
Saxo
n m
ende
finisi
kan
dese
ntra
lisas
i seb
agai
peny
erah
an w
ewen
ang
dari
pem
erint
ah p
usat
, baik
kepa
da p
ara
pejab
at p
usat
yang
ada
di d
aera
h ya
ng
diseb
ut d
enga
n de
kons
entra
si m
aupu
n ke
pada
bad
an-b
adan
oto
nom
dae
rah
yang
dise
but d
evolu
si. D
evolu
si be
rarti
seba
gian
keku
asaa
n dis
erah
kan
kepa
da
bada
n-ba
dan
politi
k di d
aera
h ya
ng d
iikut
i den
gan
peny
erah
an ke
kuas
aan
sepe
nuhn
ya u
ntuk
men
gam
bil ke
putu
san
baik
seca
ra p
olitis
mau
pun
seca
ra
adm
inistr
stif.
Adap
un K
elom
pok K
ontin
enta
l mem
beda
kan
dese
ntra
lisas
i men
jadi d
ua
bagia
n ya
itu d
esen
tralis
asi ja
bata
n at
au d
ekon
nsen
trasi
dan
dese
ntra
lisas
i ke
tata
nega
raan
. Dek
onse
ntra
si ad
alah
peny
erah
an ke
kuas
aan
dari
atas
ke
bawa
h da
lam ra
ngka
kepe
gawa
ian g
una
kelan
cara
n pe
kerja
an se
mat
a. A
dapu
n de
sent
ralis
asi k
etat
aneg
araa
n m
erup
akan
pem
beria
n ke
kuas
aan
untu
k
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
44
48
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n In
done
sia
Tahu
n 19
45
dalam
ke
hidup
an
berb
angs
a da
n be
rneg
ara.
3.
4 Mem
aham
i hu
bung
an
struk
tura
l dan
fu
ngsio
nal
pem
erint
ahan
pu
sat d
an
daer
ah
men
urut
Un
dang
-Un
dang
Da
sar N
egar
a Re
publi
k In
done
sia
Tahu
n 19
45
4.4
Men
yaji h
asil
telaa
h hu
bung
an
struk
tura
l dan
fu
ngsio
nal
pem
erint
ahan
pu
sat d
an
daer
ah
men
urut
Un
dang
-Un
dang
Da
sar N
egar
a Re
publi
k In
done
sia
Tahu
n 19
45.
pera
n pe
mer
intah
da
erah
16
. Men
unjuk
kan
cont
oh h
ubun
gan
pem
erint
ah p
usat
da
n da
erah
dala
m
mew
ujudk
an te
rtib
berla
lu lin
tas.
17. M
enga
nalis
is hu
bung
an
struk
tura
l dan
fu
ngsio
nal
pem
erint
ah p
usat
da
n pe
mer
intah
da
erah
; 18
. Mem
beri
cont
oh
hubu
ngan
ke
rjasa
ma
pem
erint
ah p
usat
da
n da
erah
dala
m
mem
bang
un
infra
struk
tur j
alan
19
. Mem
beri
cont
oh
hubu
ngan
pe
mer
intah
dae
rah
deng
an
pem
erint
ah p
usat
te
rkait
den
gan
ram
bu-ra
mbu
lalu
linta
s. 20
. Men
yaji h
asil
telaa
h hu
bung
an
struk
tura
l dan
fu
ngsio
nal
pem
erint
ahan
pu
sat d
an d
aera
h m
enur
ut U
ndan
g-Un
dang
Das
ar
7. C
onto
h hu
bung
an
kerja
sam
a pe
mer
intah
pus
at d
an
daer
ah d
alam
m
emba
ngun
inf
rastr
uktu
r sar
ana
dan
pras
aran
a jal
an
8. C
onto
h hu
bung
an
pem
erint
ah d
aera
h de
ngan
pem
erint
ah
pusa
t ter
kait d
enga
n ra
mbu
-ram
bu la
lu lin
tas.
9. S
ajian
has
il tela
ah
hubu
ngan
stru
ktura
l da
n fu
ngsio
nal
pem
erint
ahan
pus
at
dan
daer
ah m
enur
ut
Unda
ng-U
ndan
g Da
sar N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
. 10
. Kas
us-k
asus
pe
langa
ran
lalu
linta
s ya
ng m
eliba
tkan
apar
at a
tau
pejab
at
pem
erint
ah p
usat
dan
at
au d
aera
h.
11. S
ajian
has
il tela
ah
hubu
ngan
stru
ktura
l da
n fu
ngsio
nal
pem
erint
ah p
usat
dan
pe
mer
intah
dae
rah
dalam
pen
cipta
an
kete
rtiba
n ke
selam
atan
ke
lanca
ran
dan
keam
anan
ber
lalu
men
gatu
r dae
rah
di da
lam lin
gkun
gann
ya g
una
mew
ujudk
an a
sas d
emok
rasi
dalam
pem
erint
ahan
neg
ara.
UU
No.
22
Tahu
n 20
09 p
asal5
aya
t (1)
men
yata
kan
Nega
ra b
erta
nggu
ng
jawab
ata
s Lalu
Lint
as d
an
Angk
utan
Jalan
dan
pem
binaa
nnya
dila
ksan
akan
oleh
Pem
erint
ah.
Selan
jutny
a pa
sal 6
aya
t (2)
men
yata
kan
Dalam
mela
ksan
akan
pem
binaa
n se
baga
iman
a dim
ak-s
ud p
ada
ayat
(1),
Pem
erint
ah d
apat
men
yera
hkan
se
bagia
n ur
usan
nya
kepa
da p
eme-
rinta
h pr
ovins
i dan
/ata
u pe
mer
intah
ka
bupa
ten/
kota
. M
enur
ut A
mra
n M
uslim
in, d
alam
buk
u Ot
onom
i Dae
rah
dan
Impli
kasin
ya,
dese
ntra
lisas
i dibe
daka
n at
as 3
(tiga
) bag
ian.
1. D
esen
tralis
asi P
olitik
, yak
ni pe
limpa
han
kewe
nang
an d
ari p
emer
intah
pus
at
yang
meli
puti h
ak m
enga
tur d
an m
engu
rus k
epen
tinga
n ru
mah
tang
ga
send
iri ba
gi ba
dan-
bada
n po
litik d
i dae
rah
yang
dipi
lih o
leh ra
kyat
dala
m
daer
ah-d
aera
h te
rtent
u.
2. D
esen
tralis
asi F
ungs
ional,
yaitu
pem
beria
n ha
k kep
ada
golon
gan-
golon
gan
terte
ntu
untu
k men
guru
s seg
olong
an ke
pent
ingan
terte
ntu
dalam
mas
yara
kat
baik
terik
at m
aupu
n tid
ak p
ada
suat
u da
erah
terte
ntu,
sepe
rti m
men
guru
s irig
asi b
agi p
etan
i. 3.
Des
entra
lisas
i Keb
uday
aan,
yakn
i pem
beria
n ha
k kep
ada
golon
gan-
golon
gan
mino
ritas
dala
m m
asya
raka
t unt
uk m
enye
lengg
arak
an ke
buda
yaan
se
ndiri,
sepe
rti m
enga
tur p
endid
ikan,
aga
ma,
dan
seba
gainy
a.
Deng
an d
emiki
an, d
apat
disi
mpu
lkan
dese
ntra
lisas
i pad
a da
sarn
ya a
dalah
su
atu
pros
es p
enye
raha
n se
bagia
n we
wena
ng d
an ta
nggu
ng ja
wab
dari
urus
an
pem
erint
ah p
usat
kepa
da b
adan
-bad
an a
tau
lemba
ga-le
mba
ga p
emer
intah
da
erah
aga
r men
jadi u
rusa
n ru
mah
tang
gany
a se
hingg
ga u
rusa
n-ur
usan
te
rseb
ut b
erali
h ke
pada
dae
rah
dan
men
jadi w
ewen
ang
serta
tang
gung
jawa
b pe
mer
intah
dae
rah.
Con
toh
pem
erint
ah d
aera
h m
emilik
i kew
enan
gan
untu
k m
enye
diaka
n inf
rastr
uktu
r jala
n, ra
mbu
-ram
bu la
lu lin
tas,
pene
rang
an ja
lan,
mele
ngka
pai s
aran
a da
n pr
asar
ana
jalan
sepe
rti ya
ng d
iatur
dala
m U
U No
. 22
Tahu
n 20
09 p
asal
26 a
yat (
1) h
uruf
c din
yata
kan
Peny
ediaa
n pe
rleng
kapa
n Ja
lan se
baga
iman
a dim
aksu
d da
lam P
asal
25 a
yat (
1) d
iselen
ggar
akan
oleh
pe
mer
intah
kabu
pate
n/ko
ta u
ntuk
jalan
kabu
pate
n/ko
ta d
an ja
lan d
esa;
1.
Oto
nom
i Dae
rah
Men
urut
Und
ang-
Unda
ng N
omor
12
Tahu
n 20
08 te
ntan
g Pe
ruba
han
Kedu
a at
as U
ndan
g-Un
dang
Nom
or 3
2 Ta
hun
2004
ten
tang
Pem
erint
ahan
Dae
rah,
ot
onom
i dae
rah
adala
h ha
k, we
wena
ng, d
an k
ewaji
ban
daer
ah o
tono
m u
ntuk
m
enga
tur
dan
men
guru
s se
ndiri
urus
an
pem
erint
ahan
da
n ke
pent
ingan
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
45
49
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n Ne
gara
Rep
ublik
In
done
sia Ta
hun
1945
. 21
. Men
gana
lisis
kasu
s-ka
sus
pelan
gara
n lal
u lin
tas y
ang
meli
batka
n ap
arat
at
au p
ejaba
t pe
mer
intah
pus
at
dan
atau
dae
rah.
22
. Men
yajik
an h
asil
telaa
h hu
bung
an
struk
tura
l dan
fu
ngsio
nal
pem
erint
ah p
usat
da
n pe
mer
intah
da
erah
dala
m
penc
iptaa
n ke
terti
ban
kese
lamat
an
kelan
cara
n da
n ke
aman
an b
erlal
u lin
tas.
linta
s.
mas
yara
kat
sesu
ai de
ngan
per
atur
an p
erun
dang
-und
anga
n. O
tono
mi d
aera
h ad
alah
kewa
jiban
yan
g dib
erika
n ke
pada
dae
rah
oton
om u
ntuk
men
gatu
r da
n m
engu
rus
send
iri ur
usan
pem
erint
ahan
dan
kep
entin
gan
mas
yara
kat s
etem
pat
men
urut
asp
irasi
mas
yara
kat u
ntuk
men
ingka
tkan
daya
gun
a da
n ha
sil g
una
peny
eleng
gara
an p
emer
intah
an d
alam
rang
ka p
elaya
nan
terh
adap
mas
yara
kat
dan
pelak
sana
an p
emba
ngun
an s
esua
i den
gan
pera
tura
n pe
rund
ang-
unda
ngan
. Ke
wajib
an d
imak
sud
ada
lah k
esat
uan
mas
yara
kat
huku
m y
ang
mem
puny
ai ba
tas-
bata
s wi
layah
ya
ng
berw
enan
g m
enga
tur
dan
men
guru
s ur
usan
pe
mer
intah
an d
an k
epen
tinga
n m
asya
raka
t set
empa
t men
urut
pra
kars
a se
ndiri
berd
asar
kan
aspir
asi m
asya
raka
t. Co
ntoh
ot
onom
i da
erah
ad
alah
pem
erint
ah
daer
ah
berw
enan
g un
tuk
mem
bang
un fa
silita
s um
um, s
eper
ti m
emba
ngun
term
inal.
Men
urut
UU
No 2
2 Ta
hun
2009
pas
al 1
men
yata
kan
Ter
mina
l ad
alah
pang
kalan
Ken
dara
an
Berm
otor
Um
um
yang
dig
unak
an
untu
k m
enga
tur
keda
tang
an
dan
kebe
rang
kata
n, m
enaik
kan
dan
men
urun
kan
oran
g da
n/at
au b
aran
g, s
erta
pe
rpind
ahan
mod
a an
gkut
an.
Deng
an d
emiki
an,
dapa
t dis
impu
lkan
oton
omi d
aera
h ad
alah
kelel
uasa
an
dalam
ben
tuk
hak
dan
wewe
nang
ser
ta k
ewaji
ban
dan
tang
gung
jawa
b ba
dan
pem
erint
ah d
aera
h un
tuk
men
gatu
r da
n m
engu
urus
rum
ah ta
ngga
nya
sesu
ai ke
adaa
n da
n ke
mam
puan
dae
rahn
ya se
baga
i man
ifesta
si da
ri de
sent
ralis
asi.
2. O
tono
mi D
aera
h da
lam K
onte
ks N
egar
a Ke
satu
an
Nega
ra
Repu
blik
Indo
nesia
seb
agai
nega
ra k
esat
uan
men
ganu
t as
as
dese
ntra
lisas
i da
lam
peny
eleng
gara
an
pem
erint
ahan
, de
ngan
m
embe
rikan
ke
sem
pata
n da
n ke
lelua
saan
kep
ada
daer
ah u
ntuk
men
yelen
ggar
akan
oto
nom
i da
erah
.Pela
ksan
aan
oton
omi
daer
ah
di In
done
sia
disele
ngga
raka
n da
lam
rang
ka m
empe
rbaik
i kes
ejaht
eraa
n ra
kyat
..
Pelak
sana
an o
tono
mi d
aera
h se
lain
berla
ndas
kan
pada
acu
an h
ukum
, jug
a se
baga
i im
plem
enta
si tu
ntut
an g
lobali
sasi
yang
dibe
rday
akan
den
gan
cara
m
embe
rikan
dae
rah
kewe
nang
an y
ang
lebih
luas,
lebih
nyat
a, d
an b
erta
nggu
ng
jawab
teru
tam
a da
lam m
enga
tur,
mem
anfa
atka
n da
n m
engg
ali s
umbe
r-sum
ber
pote
nsi
yang
ada
di
daer
ahny
a m
asing
-mas
ing.
Pem
erint
ah d
aera
h da
lam
kont
eks
NKRI
, lelu
asaa
n m
embe
rikan
pela
yana
n ke
pada
mas
yara
kat s
eopt
imal
mun
gkin,
sep
erti
keny
aman
an d
alam
pen
ggun
aan
jalan
, pe
nera
ngan
jala
n,
kete
rtiba
n jal
an, k
eam
anan
jalan
, kes
elam
atan
di j
alan.
Hal
ini s
esua
i den
gan
kewe
nang
an u
rusa
n da
erah
, ya
itu m
elaku
kan
man
ajem
en d
an r
ekay
asa
lalu
linta
s dem
i terc
iptan
ya ke
aman
a, ke
terti
ban,
kelan
cara
n da
n ke
salam
atan
ber
lalu
linta
s (nil
ai ta
nggu
ng ja
wab)
. M
aju a
tau
tidak
nya
suat
u da
erah
san
gat d
itent
ukan
oleh
kem
ampu
an d
an
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
46
50
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n ke
mau
an u
ntuk
mela
ksan
akan
pem
erint
ahan
dae
rah.
Pem
erint
ah d
aera
h be
bas
berk
reas
i dan
ber
eksp
resi
dalam
rang
ka m
emba
ngun
dae
rahn
ya.
3. L
anda
san
Huku
m P
ener
apan
Oto
nom
i Dae
rah
di In
done
sia
a. U
ndan
g-un
dang
Das
ar N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
. b.
Ket
etap
an M
PR-R
I No.
XV/
MPR
/199
8 te
ntan
g Pe
nyele
ngga
raan
Oto
nom
i Da
erah
: Pe
ngat
uran
, Pe
mba
gian
dan
Pem
anfa
atan
Su
mbe
r Da
ya
Nasio
nal y
ang
Berk
eadil
an,
serta
Per
imba
ngan
Kek
uang
an P
usat
dan
Da
erah
dala
m R
angk
a Ne
gara
Kes
atua
n Re
publi
k Ind
ones
ia.
c. Un
dang
-Und
ang
Nom
or 1
2 Ta
hun
2008
tent
ang
Pa
da p
rinsip
nya
landa
san
huku
m te
rseb
ut m
enjad
i land
asan
bag
i pem
erint
ah
daer
ah
untu
k pe
renc
anaa
n,
pelak
sana
naan
, pe
ngaw
asan
te
rkait
de
ngan
pe
nyele
ngga
raan
lalu
linta
s da
n an
gkut
an ja
lan,
pem
erint
ah d
aera
h m
emilik
i ke
wena
ngan
, baik
uru
san
peng
adaa
n sa
rana
pra
sara
na ja
lan, i
nfra
struk
tur j
alan,
ra
mbu
-ram
bu la
lu lin
tas,
alat p
enga
tur i
syar
at la
lu lin
tas,
periji
nan,
adm
inistr
asi
kend
araa
n, k
eam
anan
, ke
terti
ban,
kela
ncar
anan
, ke
selam
atan
ber
lalu
linta
s, ds
b.(n
ilai ta
nggu
ng ja
wab)
Te
rdap
at lim
a pr
insip
dalam
pen
yelen
ggar
aan
pem
erint
ahan
dae
rah
1. P
rinsip
Kes
atua
n
Pelak
sana
an o
tono
mi d
aera
h ha
rus
men
unjan
g as
piras
i per
juang
an r
akya
gu
na
mem
perk
okoh
ne
gara
ke
satu
an
dan
mem
perti
nggi
tingk
at
kese
jahte
raan
mas
yara
kat lo
kal.
2.
Prins
ip Ri
il dan
Tang
gung
Jawa
b
Pem
beria
n ot
onom
i kep
ada
daer
ah h
arus
mer
upak
an o
tono
mi y
ang
nyat
a da
n be
rtang
gung
jawab
bag
i kep
entin
gan
selur
uh w
arga
dae
rah.
Pem
erint
ah
daer
ah
berp
eran
m
enga
tur
pros
es
dinam
ika
pem
erint
ahan
da
n pe
mba
ngun
an d
i dae
rah.
3.
Pr
insip
Peny
ebar
an
As
as d
esen
tralis
asi p
erlu
dilak
sana
kan
deng
an a
sas
deko
nsen
trasi.
Car
anya
de
ngan
mem
berik
an k
emun
gkina
n ke
pada
mas
yara
kat u
ntuk
kre
atif
dalam
m
emba
ngun
dae
rahn
ya.
4.
Prins
ip Ke
sera
sian
Pe
mbe
rian
oton
omi k
epad
a da
erah
men
guta
mak
an a
spek
kes
eras
ian d
an
tujua
n dis
ampin
g as
pek p
ende
mok
rasia
n.
5.
Prins
ip Pe
mbe
rday
aan
Tu
juan
pem
beria
n ot
onom
i kep
ada
daer
ah a
dalah
unt
uk m
ening
katka
n da
ya
guna
dan
has
il gun
a pe
nyele
ngga
raan
pem
erint
ah d
i dae
rah,
teru
tam
a da
lam
aspe
k pe
mba
ngun
ann
dan
pelay
anan
kep
ada
mas
yara
kat
serta
unt
uk
men
ingka
tkan
pem
binaa
n ke
stabil
an p
olitik
dan
kesa
tuan
ban
gsa.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
47
51
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n Ke
lima
prins
ip ini
mem
berik
an k
ewen
anga
n un
tuk
men
gatu
r uru
san
rum
ah
tang
ga d
aera
h da
n de
mi k
epen
tinga
n se
luruh
war
ga m
asya
raka
t di
daer
ah,
teru
tam
a ke
sera
sian
dan
kese
leras
an p
emba
ngun
an d
an p
elaya
nan
kepa
da
mas
yara
kat,
sepe
rti k
enya
man
an,
kese
lamat
an,
keam
anan
, ke
terti
ban
dan
kelan
cara
n da
lam p
engu
naan
jalan
di d
aera
h, (
nilai
tang
gung
jawa
b)
4. K
edud
ukan
dan
Per
an P
emer
intah
Pus
at
Peny
eleng
gara
pe
mer
intah
an
pusa
t da
lam
siste
m
keta
tane
gara
an
di In
done
sia a
dalah
pre
siden
diba
ntu
oleh
wakil
pre
siden
, da
n m
ente
ri ne
gara
. Be
rkait
an d
enga
n pe
laksa
naan
oto
nom
i dae
rah,
keb
ijaka
n ya
ng d
iambil
dala
m
men
yelen
ggar
akan
pe
mer
intah
an
digun
akan
as
as
dese
ntra
lisas
i, tu
gas
pem
bant
uan,
dan
dek
onse
ntra
si se
suai
deng
an p
erat
uran
per
unda
ng-u
ndan
gan.
Pe
mer
intah
pus
at d
alam
pela
ksan
aan
oton
omi
daer
ah,
mem
iliki
3 (ti
ga)
fung
si.
a.
Fung
si La
yana
n (S
ervic
ing F
uncti
on)
Da
lam p
elaks
anaa
n fu
ngsi
ini p
emer
intah
tida
k pil
ih ka
sih, m
elaink
an s
emua
or
ang
mem
iliki h
ak s
ama,
yait
u ha
k un
tuk
dilay
aani,
diho
rmat
i, dia
kui,
diber
i ke
sem
pata
n (k
eper
caya
an),
dan
seba
gainy
a.
b.
Fung
si Pe
ngat
uran
(Reg
ulatin
g Fu
nctio
n)
Fu
ngsi
pem
erint
ah a
dalah
men
gatu
r dan
mem
berik
an p
erlin
dung
an k
epad
a m
asya
raka
t dala
m m
enjal
anka
n hid
upny
a se
baga
i war
ga n
egar
a.
c. F
ungs
i Pem
berd
ayaa
n
Pe
mer
intah
dala
m fu
ngsi
ini h
anya
seb
agai
fasil
itato
r da
n m
otiva
tor
untu
k m
emba
ntu
mas
yara
kat m
enem
ukan
jalan
kelu
ar d
alam
men
ghad
api s
etiap
pe
rsoa
lan h
idup.
Se
perti
yan
g dia
mat
kan
dalam
UUD
NRI
Tah
un 1
945
bahw
a se
tiap
warg
a ne
gara
mem
iliki h
ak y
ang
sam
a se
perti
hak
dila
yani,
diho
rmat
i, dia
kui,
diber
i ke
sem
pata
n dim
anau
n be
rada
, ter
mas
uk d
i jalan
raya
. Lay
anan
itu
di at
ur d
alam
ke
tent
uan
yang
ber
laku,
seh
ingga
tida
k ad
a tin
daka
n d
eskr
imina
tif da
lam
mem
berik
an la
yana
n ole
h pe
mer
intah
pus
at m
aupu
n da
erah
.(nila
i keb
ersa
maa
n,
nilai
tang
gung
jawa
b)
Pem
erint
ahan
da
erah
m
enye
lengg
arak
an
urus
an
pem
erint
ahan
ya
ng
men
jadi
kewe
nang
anny
a, k
ecua
li ur
usan
pem
erint
ahan
yan
g ole
h Un
dang
-un
dang
dite
ntuk
an m
enjad
i ur
usan
pem
erint
ah p
usat
. Ur
usan
pem
erint
ahan
ya
ng m
enjad
i uru
san
pem
erint
ah p
usat
meli
puti
politi
k lua
r neg
eri,
perta
hana
n,
keam
anan
, yus
tisi, m
onet
er d
an fis
kal n
asion
al, a
gam
a, se
rta n
orm
a Ad
a be
bera
pa tu
juan
diber
ikann
ya k
ewen
anga
n ke
pada
pem
erint
ah p
usat
da
lam p
elaks
anaa
n ot
onom
i da
erah
, m
elipu
ti tu
juan
umum
, ya
itu s
ebag
ai be
rikut
.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
48
52
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n 1.
Men
ingka
tkan
kese
jahte
raan
raky
at.
2. P
emer
ataa
n da
n ke
adila
n.
3. M
encip
taka
n de
mok
ratis
asi.
4. M
engh
orm
ati s
erta
men
ghar
gai b
erba
gai k
earif
an a
tau
nilai-
nilai
lokal
dan
nasio
nal.
5. M
empe
rhat
ikan
pote
nsi
dan
kean
ekar
agam
an b
angs
a, b
aik t
ingka
t lok
al m
aupu
n na
sona
l. Se
jalan
den
gan
tujua
n te
rseb
ut, p
embe
rian
layan
an la
lu lin
tas
dan
angk
utan
jal
an, d
ihara
pkan
dap
at m
ening
kata
n ke
sejah
tera
an ra
kyat
mela
lui k
emud
ahan
pe
rput
aran
per
ekon
omian
, pe
mer
ataa
n pe
mba
ngun
an in
sfras
truktu
r jal
an d
an
seba
gainy
a. (n
ilai ta
nggu
ng ja
wab,
nila
i kea
dilan
).
6. K
edud
ukan
dan
Per
an P
emer
intah
Dae
rah
M
enur
ut U
UD N
egar
a Re
publi
k In
done
sia T
ahun
194
5, I
ndon
esia
adala
h se
buah
neg
ara
yang
wila
yahn
ya te
rbag
i ata
s da
erah
-dae
rah
prov
insi.
Daer
ah
prov
insi t
erse
but t
erdir
i ata
s da
erah
kab
upat
en d
an k
ota.
Set
iap d
aera
h pr
ovins
i, da
erah
kab
upat
en,
dan
daer
ah k
ota
mem
puny
ai pe
mer
intah
an d
aera
h ya
ng
diatu
r den
gan
unda
ng-u
ndan
g.
Pem
erint
ahan
Dae
rah
adala
h pe
nyele
ngga
raan
uru
san
pem
erint
ahan
oleh
pe
mer
intah
dae
rah
dan
DPRD
men
urut
asa
s ot
onom
i dan
tuga
s pe
mba
ntua
n de
ngan
prin
sip o
tono
mi
selua
s-lua
snya
dala
m s
istem
dan
prin
sip N
egar
a Ke
satu
an R
epub
lik In
done
sia s
ebag
aiman
a dim
aksu
d da
lam U
ndan
g-Un
dang
Da
sar N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
. Te
rkait
den
gan
kewe
nang
an d
ari
pem
erint
ah p
usat
dilim
pahk
an k
epad
a pe
mer
intah
dae
rah,
bah
wa u
rusa
n pe
mer
intah
kab
upat
en/ko
ta d
alam
mela
kuka
n pe
mbin
aan
Lalu
Linta
s dan
Ang
kuta
n Ja
lan m
elipu
ti: (1
) pen
etap
an sa
sara
n da
n ar
ah ke
bijak
an si
stem
Lalu
Lint
as d
an A
ngku
tan
Jalan
kabu
pate
n/ko
ta ya
ng ja
ringa
nnya
ber
ada
di wi
layah
kabu
pate
n/ko
ta
(2) p
embe
rian
bimbin
gan,
pela
tihan
, ser
tifika
si, d
an iz
in ke
pada
per
usah
aan
angk
utan
um
um d
i kab
upat
en/ko
ta; d
an
(3) p
enga
wasa
n te
rhad
ap p
elaks
anaa
n La
lu Lin
tas d
an A
ngku
tan
Jalan
ka
bupa
ten/
kota
.. Pe
nyele
ngga
raan
pem
erint
ahan
dae
rah
men
ggun
akan
asa
s ot
onom
i da
n tu
gas
pem
bant
uan.
Tu
gas
Pem
bant
uan
(asa
s M
edeb
ewind
) ad
alah
keiku
tserta
an p
emer
intah
dae
rah
untu
k m
elaks
anak
an u
rusa
n pe
mer
intah
pus
at
yang
kew
enan
gann
ya l
ebih
luas
dan
lebih
tingg
i di
daer
ah t
erse
but.
Tuga
s pe
mba
ntua
n (M
edeb
ewind
) da
pat
diarti
kan
seba
gai
ikut
serta
da
lam
men
jalan
kan
tuga
s pem
erint
ahan
. Da
erah
mem
puny
ai ha
k da
n ke
wajib
an d
alam
men
yelen
ggar
akan
oto
nom
i.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
49
53
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n Ha
k da
n ke
wajib
an
ters
ebut
diw
ujudk
an
dalam
be
ntuk
re
ncan
a ke
rja
pem
erint
ahan
dae
rah
dan
dijab
arka
n da
lam b
entu
k pe
ndap
atan
, bela
nja, d
an
pem
biaya
an d
aera
h ya
ng d
ikelol
a da
lam s
istem
pen
gelol
aan
keua
ngan
dae
rah.
Pe
ngelo
laan
keua
ngan
dae
rah
dimak
sud
dilak
ukan
sec
ara
efisi
en,
efek
tif,
trans
para
n, a
kunt
abel,
terti
b, a
dil, p
atut
, dan
taat
pad
a pe
ratu
ran
peru
ndan
g-un
dang
an.
Bebe
rapa
uru
san
yang
men
jadi
kewe
nang
an p
emer
intah
dae
rah
untu
k ka
bupa
ten/
kota
meli
puti
bebe
rapa
hal
berik
ut.(1
) pe
nyele
ngga
raan
ket
ertib
an
umum
, ter
mas
k ke
terti
ban
di jal
an ra
ya, (
2) p
enye
diaan
sar
ana
dan
pras
aran
a um
um te
rmas
uk p
ener
anga
n jal
an, k
eleng
kapa
n sa
rana
dan
pra
sara
na ja
lan, (
3)
pem
binaa
n lal
u lin
tas d
an a
ngku
tan
jalan
di d
aera
hnya
.(nila
i tang
gung
jawa
b)
7. H
ubun
gan
Stru
ktura
l Pem
erint
ah P
usat
dan
Dae
rah
Da
lam si
stem
Neg
ara
Kesa
tuan
Rep
ublik
Indo
nesia
terd
apat
dua
cara
yang
da
pat m
engh
ubun
gkan
ant
ara
pem
erint
ah p
usat
dan
pem
erita
h da
erah
. Car
a Pe
rtam
a, d
isebu
t den
gan
Sent
ralis
asi, y
akni
sega
la ur
usan
, fun
gsi, t
ugas
, dan
we
wena
ng p
enye
lengg
araa
n pe
mer
intah
an a
da p
ada
pem
erint
ah p
usat
yang
pe
laksa
naan
nya
dilak
ukan
seca
ra d
ekon
sent
rasi.
Car
a Ke
dua,
dike
nal s
ebag
ai De
sent
ralis
asi, y
akni
sega
la ur
usan
, tug
as, d
an w
ewen
ang
pem
erint
ahan
dis
erah
kan
selua
s-lua
snya
kepa
da p
emer
intah
dae
rah.
Pe
limpa
han
wewe
nang
de
ngan
ca
ra
Deko
nsen
trasi
dilak
ukan
m
elalui
pe
ndele
gasia
n we
wena
ng k
epad
a pe
rang
kat y
ang
bera
da d
i baw
ah h
irark
inya
di da
erah
sed
angk
an p
elim
paha
n we
wena
ng d
enga
n ca
ra d
esen
tralis
asi d
ilaku
kan
mela
lui
pend
elega
sian
urus
an
kepa
da
daer
ah
oton
om.
Seca
ra
struk
tura
l hu
bung
an p
emer
intah
pus
at d
an d
aera
h dia
tur
dalam
Per
atur
an P
emer
intah
No
mor
84
Ta
hun
2000
. Be
rdas
arka
n ke
tent
uan
ters
ebut
da
erah
dib
eri
kese
mpa
tan
untu
k m
embe
ntuk
lem
baga
-lem
baga
yan
g dis
esua
ikan
deng
an
kebu
tuha
n da
erah
. Oleh
kar
ena
dalam
men
gelol
a fa
silita
s um
um s
eper
ti jal
an,
digolo
ngan
men
jadi k
elas
jalan
nas
ional,
jalan
pro
pinsi,
jalan
kab
upat
en d
an
jalan
kot
a sp
erti
term
uat
pada
pas
al 20
UU
No.
22 T
ahun
200
9.
Dam
pak
peng
goloa
n ke
las j
alan
ters
ebut
ada
lah t
angg
ung
jawab
pen
gelol
aan
dan
pem
eliha
raan
jalan
ters
ebut
.(nila
i tang
gung
jawa
b)
8. H
ubun
gan
Fung
siona
l Pem
erint
ah P
usat
dan
Dae
rah
Pada
da
sarn
ya
pem
erint
ah
pusa
t da
n da
erah
m
emilik
i hu
bung
an
kewe
nang
an y
ang
salin
g m
eleng
kapi
satu
sam
a lai
n. H
ubun
gan
ters
ebut
terle
tak
pada
visi
, misi
, tuju
an, d
an fu
ngsin
ya m
asing
-mas
ing. .
Adap
un tu
juann
ya a
dalah
un
tuk
mela
yani
mas
yara
kat
seca
ra a
dil d
an m
erat
a da
lam b
erba
gai
aspe
k ke
hidup
an.
Sem
enta
ra f
ungs
i pe
mer
intah
pus
at d
an d
aera
h ad
alah
seba
gai
pelay
an, p
enga
tur,
dan
pem
berd
aya
mas
yara
kat.
Hubu
ngan
wewe
nang
ant
ara
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
50
54
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n pe
mer
intah
pus
at d
an p
emer
intah
dae
rah
prov
insi,
kabu
pate
n, d
an k
ota
atau
an
tara
pro
vinsi
dan
kabu
pate
n da
n ko
ta d
iatur
den
gan
unda
ng-u
ndan
g de
ngan
m
empe
rhat
ikan
kekh
usus
an d
an k
erag
aman
dae
rah.
Hub
unga
n ke
uang
an,
pelay
anan
um
um, p
eman
fata
n su
mbe
r da
ya a
lam, d
an s
umbe
r da
ya la
innya
an
tara
pem
erint
ah p
usat
dan
pem
erint
ahan
dae
rah
diatu
r da
n dil
aksa
naka
n se
cara
adil
dan
sela
ras
berd
asar
kan
unda
ng-u
ndan
g. H
ubun
gan
fung
siona
l pe
mer
intah
pus
at d
an d
aera
h, d
apat
men
imbu
lkan
hubu
ngan
adm
inistr
asi.
Pem
erint
ah p
usat
mem
iliki k
ewaji
ban
untu
k m
elaya
ni ke
pent
ingan
um
um,
sepe
rti k
eseh
atan
, tra
nspo
rtasi,
pen
didika
n, p
erhu
bung
an, k
elanc
aran
lalu
linta
s, ke
terti
ban
lalu
linta
s, ke
selam
atan
lalu
linta
s, da
n se
baga
inya.
Set
iap p
elaya
nan
untu
k ke
pent
ingan
um
um h
arus
dipe
rtang
gung
jaw
abka
n da
n dil
apor
kan
ke
pem
erint
ah p
usat
. Kele
ngka
pan
perta
nggu
ng ja
wab
dan
lapor
an d
iserta
i den
gan
bukti
adm
inistr
asi
peng
guna
an a
ngga
ran
keua
ngan
neg
ara.
(nil
ai ta
nggu
ng
jawab
). Ja
di hb
unga
n fu
ngsio
nal m
enm
bulka
n hu
bung
an a
dmini
stras
i an
tara
pe
mer
intah
pus
at d
an d
aera
h.
4 1.
1 M
engh
ayat
i nil
ai-nil
ai aja
ran
agam
a &
kepe
rcay
a-an
dala
m ke
-hid
upan
ber
-m
asya
raka
t. 1.
2 M
engh
ayat
i isi
dan
mak
na
pasa
l 28E
da
n 29
aya
t (2
) Und
ang-
Unda
ng
Dasa
r Neg
ara
Repu
blik
Indo
nesia
Ta
hun
1945
3.
5 Mem
aham
i sis
tem
huk
um
dan
pera
dilan
na
siona
l da
lam lin
gkup
NK
RI.
13. M
ensy
ukur
i sist
em
huku
m d
an
pera
dilan
nas
ional
didas
ari la
ndas
an
Ketu
hana
n Ya
ng
Mah
a Es
a.
14. M
enaa
ti per
atur
an
huku
m ya
ng
berla
ku d
i m
asya
raka
t 15
. Men
jelas
kans
iste
m h
ukum
dan
pe
radil
an n
asion
al 16
. Men
jelas
kan
hubu
ngan
huk
um,
kead
ilan
dan
kete
rtiba
n;
17. M
enun
jukka
n co
ntoh
bag
i pe
langg
ar b
erlal
u lin
tas d
ikena
i sa
nksi
sesu
ai de
nan
siste
m
1. S
istem
huk
um d
an
pera
dilan
nas
ional
2.
Taa
t per
atur
an
huku
m ya
ng b
erlak
u di
mas
yara
kat
3. H
ubun
gan
huku
m,
kead
ilan
dan
kete
rtiba
n;
4. C
onto
h ba
gi pe
langg
ar b
erlal
u lin
tas d
ikena
i san
ksi
sesu
ai de
ngan
siste
m
huku
m ya
ng b
erlal
u.
5. M
enjel
aska
n sis
tem
hu
kum
dan
per
adila
n na
siona
l 6.
Sep
uluh
cont
oh-
cont
oh sa
nksi
te
rhad
ap
pelan
ggar
an U
U No
mor
22
Tahu
n 20
09.
7. P
eran
an p
eran
an
1. M
akna
Huk
um
Sebu
ah u
ngka
pan,
”te
gakk
anlah
huk
um w
alaup
un b
esok
aka
n kia
mat
”. Ad
agium
ini m
engis
yara
tkan
begit
u pe
nting
nya
huku
m d
itega
kkan
dala
m k
ondis
i ap
apun
. Pen
egak
an h
ukum
di I
ndon
esia
saat
ini d
ibutu
hkan
tida
k ha
nya
untu
k m
embu
ktika
n ba
hwa
pem
erint
ah p
eduli
terh
adap
pen
egak
an h
ukum
, tet
api y
ang
lebih
pent
ing a
dalah
unt
uk m
encip
taka
n ke
pasti
an h
ukum
di s
egala
bida
ng.
Berb
agai
mas
alah
kehid
upan
ber
bang
sa d
an b
erne
gara
ker
apka
li dim
ulai d
ari
lemah
nya
kesa
dara
n se
luruh
ko
mpo
nen
bang
sa
untu
k m
enaa
ti da
n m
eneg
akka
n hu
kum
. Hu
kum
dibe
ntuk
disa
mpin
g un
tuk k
epsa
tian
huku
m, t
etap
i juga
unt
uk
terc
iptan
ya k
eter
tiban
di m
asya
raka
t. Ba
yang
kan
kalau
tidak
atu
ran
huku
m la
lu lin
tas d
i neg
eri in
i, bet
apa
sem
rawu
tnya
lalu
linta
s di ja
lan, t
imbu
lnya
kem
acet
an,
kece
lakaa
n, ke
tidak
nyam
anan
ber
lalu
linta
s. Ol
eh ka
rena
setia
p pe
nggu
na ja
lan
haru
s mem
atuh
i ket
entu
an a
tura
n hu
kum
yan
g be
rlaku
(nil
ai ko
mitm
en, n
ilai
kedis
iplina
n)
2. M
akna
Kea
dilan
dan
Ket
ertib
an
Mas
yara
kat
tidak
men
yada
ri ba
hwa
dalam
keh
idupa
n se
hari-
hari
suda
h m
eras
akan
kea
dilan
. Kea
dilan
buk
an h
anya
ada
di r
uang
sida
ng te
tapi
dalam
ke
hidup
an m
asya
raka
t pun
ada
. Kon
sep
kead
ilan
suda
h ad
a se
jak d
ahulu
. Ada
tig
a or
ang
filsuf
terk
enal
yang
men
gem
ukak
an te
ori m
enge
nai k
eadil
an te
rseb
ut,
yaitu
Aris
tote
les,
Plat
o, d
an T
hom
as H
obbe
s. Da
lam t
eorin
ya,
Arist
otele
s m
enge
muk
akan
lim
a jen
is pe
rbua
tan
yang
dap
at d
igolon
gkan
adil
, ya
itu:
(a)
Kead
ilan
kom
utat
if ad
alah
perla
kuan
terh
adap
ses
eora
ng d
enga
n tid
ak m
eliha
t
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
51
55
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n 4.
5 M
enya
ji has
il te
laah
siste
m
huku
m d
an
pera
dilan
na
siona
l da
lam lin
gkup
NK
RI.
huku
m ya
ng
berla
lu.
18. M
enjel
aska
n sis
tem
huk
um d
an
pera
dilan
nas
ional
19. M
engid
entifi
kai 1
0 co
ntoh
-con
toh
sank
si te
rhad
ap
pelan
ggar
an U
U No
mor
22
Tahu
n 20
09.
20. M
enjel
aska
n pe
rana
n pe
rana
n lem
baga
per
adila
n 21
. Men
gana
liss
kasu
s mac
am-
mac
am
pelan
ggar
an ya
ng
dilak
ukan
pe
nggu
na ja
lan
dan
sank
si ya
ng
haru
s dite
rima
berd
asar
kan
UU
No. 2
2 Ta
hun
2009
. 22
. Men
unjuk
kan
cont
oh
pene
gakk
an
huku
m b
erlal
u lin
tas s
ecar
a ad
il da
n te
rans
para
n.
23. M
enun
jukka
n co
ntoh
car
a pe
nega
kan
UU
No. 2
2 Ta
hun
2009
seca
ra te
gas
terh
adap
pe
langg
aran
nya.
lemba
ga p
erad
ilan
8. K
asus
mac
am-
mac
am p
elang
gara
n ya
ng d
ilaku
kan
peng
guna
jalan
dan
sa
nksi
yang
har
us
diter
ima
berd
asar
kan
UU N
o. 2
2 Ta
hun
2009
. 9.
Con
toh
pene
gakk
an
huku
m b
erlal
u lin
tas
seca
ra a
dil d
an
tera
nspa
ran.
10
. Con
toh
cara
pe
nega
kan
UU
No.
22 T
ahun
200
9 se
cara
tega
s te
rhad
ap
pelan
ggar
anny
a.
11. M
elapo
r ke
pada
pih
ak ke
polis
ian
apab
la m
enge
tahu
i te
rjadi
kece
lakaa
n lal
u lin
tas.
12. S
ajian
has
il tela
ah
siste
m h
ukum
dan
pe
radil
an d
alam
lin
gkup
NKR
I;
jasa-
jasa
yang
tela
h dib
erika
nnya
. (b
) Ke
adila
n dis
tribu
tif ad
alah
perla
kuan
te
rhad
ap s
eseo
rang
ses
uai
deng
an j
asa-
jasa
yang
tela
h dib
erika
nnya
. (c
) Ke
adila
n ko
drat
alam
ada
lah m
embe
ri se
suat
u se
suai
deng
an y
ang
diber
ikan
oleh
oran
g lai
n ke
pada
kita
.(d)
Kead
ilan
Konv
ensio
nal
adala
h ko
ndisi
jika
se
oran
g wa
rga
nega
ra t
elah
men
aati
sega
la pe
ratu
ran
peru
ndan
g-un
dang
an
yang
tela
h dik
eluar
kan.
(e)
Per
buat
an a
dil m
enur
ut p
erba
ikan
adala
h jik
a se
seor
ang
telah
ber
usah
a m
emuli
hkan
nam
a ba
ik or
ang
lain
yang
tela
h te
rcem
ar.
Misa
lnya,
ora
ng y
ang
tidak
ber
salah
mak
a na
ma
baikn
ya h
arus
dir
ehab
ilitas
i. Di
Indo
nesia
ber
laku
kead
ilan
berd
asar
kan
pada
kee
ntua
n hu
kum
, seh
ingga
dik
enal
prins
ip se
tiap
warg
a ne
gara
mem
iiki h
ak k
esam
aan
didep
an h
ukum
dan
pe
mer
intah
an.
Term
asuk
di
depa
n hu
kum
ber
lalu
linta
s da
n m
empe
roleh
pe
layan
an k
esam
aan
hak
setia
p pe
nggu
na ja
lan d
an fa
silita
s um
um la
innya
. (n
ilai k
eadil
an)
Men
urut
Plat
o ad
a du
a te
ori k
eadil
an,
(a)
Kead
ilan
Mor
al Su
atu
perb
uata
n da
pat
dikat
akan
adil
sec
ara
mor
al ap
abila
telah
mam
pu
mem
berik
an p
erlak
uan
yang
seim
bang
(sela
ras)
ant
ara
hak
dan
kewa
jiban
nya.
(b
) Kea
dilan
Pro
sedu
ral a
dalah
suat
u pe
rbua
tan
dikat
akan
adil
seca
ra p
rose
dura
l jik
a se
seor
ang
telah
mam
pu m
elaks
anak
an p
erbu
atan
adil
ber
dasa
rkan
tata
cara
ya
ng te
lah d
iteta
pkan
Men
urut
Tho
mas
Hob
bes (
a) Te
ori P
erjan
jian,
bah
wa su
atu
perb
uata
n dik
atak
an a
dil a
pabil
a te
lah d
idasa
rkan
pad
a pe
rjanji
an-p
erjan
jian
terte
ntu.
Ar
tinya
, se
seor
ang
yang
be
rbua
t be
rdas
arka
n pe
rjanji
an
yang
dis
epak
atiny
a bis
a dik
atak
an a
dil. T
eori
kead
ilan
ini o
leh P
rof.
Dr. N
oton
egor
o,
S.H.
dita
mba
hkan
den
gan
adan
ya k
eadil
an le
galita
s at
au k
eadil
an h
ukum
, yait
u su
atu
kead
aan
dikat
akan
adil
jika
sesu
ai de
ngan
ket
entu
an h
ukum
yang
ber
laku.
(b
) Kea
dilan
sosia
l seb
agai
cita-
cita
dan
tujua
n ya
ng in
gin d
iraih
oleh
bang
sa d
an
nega
ra In
done
sia, p
enca
paian
nya
haru
s diu
paya
kan
oleh
selur
uh w
arga
ban
gsa
dan
nega
ra s
esua
i de
ngan
pro
fesi
dan
kem
ampu
an m
asing
-mas
ing k
aren
a m
erup
akan
tang
gung
jawa
b kit
a se
mua
. Be
rdas
arka
n pe
ndap
at d
ari f
ilsof
, ter
sebu
t, ke
adila
n ak
an te
rcap
ai ap
abila
dil
anda
si ole
h sa
ling
men
ghor
mat
i, sali
ng m
engh
arga
i, juju
r, m
enta
ati n
orm
a da
n et
ika
yang
ber
laku,
ter
tib,
disipl
in, d
an k
omitm
en d
sb.
Dem
ikan
juga
dalam
be
rlalu
linta
s, ke
adila
n ak
an te
rcap
ai bil
a sa
ling
men
ghor
mat
i ses
ama
peng
guna
jal
an,
pedu
li te
rhad
ap k
esela
mat
an d
irinya
mau
pun
oran
g lai
n, b
erta
nggu
ng
jawab
dala
m m
enge
mud
ikan
kend
araa
n be
rmot
or. (
nilai
kead
ilan,
nila
i tan
ggun
g jaw
ab)
3. S
istem
Huk
um N
asion
al
Siste
m h
ukum
sua
tu n
egar
a m
ence
rmink
an k
ondis
i obje
ktif d
ari n
egar
a ya
ng
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
52
56
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n 24
. Mela
pork
an
kepa
da p
ihak
kepo
lisian
apa
bla
men
geta
hui te
rjadi
kece
lakaa
n lal
u lin
tas.
25. M
enya
ji has
il te
laah
siste
m
huku
m d
an
pera
dilan
dala
m
lingk
up N
KRI;
bers
angk
utan
seh
ingga
sist
em h
ukum
sua
tu n
egar
a be
rbed
a de
ngan
neg
ara
lainn
ya. S
istem
huk
um m
erup
akan
huk
um p
ositif
ata
u hu
kum
yan
g be
rlaku
di
suat
u ne
gara
pa
da
saat
se
kara
ng.
Siste
m
huku
m
bertu
juan
untu
k m
empe
rtaha
nkan
, m
emeli
hara
, da
n m
elaks
anak
an
terti
b hu
kum
ba
gi m
asya
raka
t su
atu
Nega
ra.
Siste
m h
ukum
Ind
ones
ia m
erup
akan
kes
eluru
han
pera
tura
n hu
kum
yan
g dic
iptak
an o
leh n
egar
a da
n be
rlaku
bag
i se
luruh
m
asya
raka
t Ind
ones
ia ya
ng b
erpe
dom
an p
ada
Unda
ng-U
ndan
g Da
sar N
egar
a Re
publi
k In
done
sia T
ahun
194
5. P
elaks
anaa
n ta
ta h
ukum
ter
sebu
t da
pat
dipak
saka
n ole
h ala
t-alat
ne
gara
ya
ng
diber
i ke
kuas
aan.
Si
stem
hu
kum
In
done
sia m
ulai
berla
ku p
ada
tang
gal
18 A
gustu
s 19
45 s
etela
h Ba
ngsa
In
done
sia m
enya
taka
n ke
mer
deka
anny
a. S
elain
itu,
diteg
aska
n pu
la pa
da
Pem
buka
an U
ndan
g-Un
dang
Das
ar N
egar
a Re
publi
k In
done
sia T
ahun
194
5 ya
ng m
emua
t ke
tent
uan-
kete
ntua
n da
sar
dan
mer
upak
an r
angk
a da
ri sis
tem
hu
kum
Indo
nesia
. Oleh
kar
ena
itu, s
ampa
i sek
aran
g m
asih
terd
apat
ket
entu
an
huku
m y
ang
mer
upak
an p
rodu
k hu
kum
kolo
nial, m
isalny
a Ki
tab
Unda
ng-U
ndan
g Hu
kum
Pida
na d
an K
itab
Unda
ng–U
ndan
g Hu
kum
Per
data
. Be
rdas
arka
n sif
atny
a, h
ukum
dap
at d
ibagi
seba
gai b
eriku
t. (1
) Huk
um ya
ng m
emak
sa, y
aitu
huku
m ya
ng d
alam
kead
aan
baga
iman
apun
jug
a ha
rus d
an m
empu
nyai
paks
aan
mut
lak. M
isalny
a, jik
a m
elaku
kan
pem
bunu
han
mak
a sa
nksin
ya se
cara
pak
sa w
ajib
dilak
sana
kan
huku
man
. (2
) Huk
um ya
ng m
enga
tur,
yaitu
huk
um ya
ng d
apat
dike
sam
-ping
kan
apab
ila
pihak
-piha
k yan
g be
rsan
gkut
an te
lah m
embu
at p
erat
uran
send
iri da
lam su
atu
perja
njian
.
Sifa
t man
usia
ingin
sebe
bas-
besa
nya,
oleh
kare
na itu
dem
i pen
egak
an
huku
m, m
aka
huku
m m
emilik
i sifa
t mem
aksa
. Ol
eh ka
rena
itu se
tiap
oran
g ha
rus t
undu
k pad
a hu
kum
ters
ebut
. Seb
alikn
ya o
rang
yang
tidak
mem
atuh
i hu
kum
, tun
duk p
ada
huku
m, a
kan
diken
ai sa
nksi
dari
huku
m te
rseb
ut. O
leh
kare
na itu
UU
No. 2
2 Ta
hun
2009
juga
men
gikat
selur
uh ra
kyat
Indo
nesia
.(Nila
i ko
mitm
en)
4. S
istem
Per
adila
n In
done
sia
Di I
ndon
esia
pera
dilan
ter
bagi
dua,
yait
u Pe
radil
an U
mum
dan
Per
adila
n Kh
usus
. Pe
radil
an u
mum
ada
lah p
erad
ilan
bagi
raky
at p
ada
umum
nya,
baik
m
enya
ngku
t per
kara
pida
na m
aupu
n pe
rkar
a-pe
rkar
a pe
rdat
a. P
erad
ilan
khus
us
terd
iri at
as p
erad
ilan
agam
a, p
enga
dilan
milit
er d
an p
erad
ilan
tata
usa
ha n
egar
a.
Ketig
a pe
radil
an in
i men
gadil
i per
kara
-per
kara
terte
ntu
atau
men
gena
i golo
ngan
ra
kyat
terte
ntu.
Men
urut
Und
ang-
Unda
ng R
epub
lik In
done
sia N
omor
48
Tahu
n 20
09 P
asal
10 te
ntan
g ke
kuas
aan
keha
kiman
, bah
wa k
ekua
saan
keh
akim
an
adala
h ke
kuas
aan
nega
ra y
ang
mer
deka
unt
uk m
enye
lengg
arak
an p
erad
ilan
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
53
57
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n gu
na m
eneg
akka
n hu
kum
dan
kea
dilan
ber
dasa
rkan
Pan
casil
a da
n UU
D 19
45
dem
i te
rsele
ngga
rany
a ne
gara
huk
um b
erda
sark
an P
anca
sila.
Kek
uasa
an
keha
kiman
dila
kuka
n ole
h se
buah
Mah
kam
ah A
gung
dan
bad
an p
erad
ilan
yang
ad
a di
bawa
hnya
, da
n M
ahka
mah
Kon
stitu
si. B
adan
Per
adila
n ya
ng a
da d
i M
ahka
mah
Agu
ng m
elipu
ti ba
dan
pera
dilan
dala
m l
ingku
p pe
radil
an u
mum
(p
idana
dan
per
data
), pe
radil
an a
gam
a, p
erad
ilan
milit
er,
dan
pera
dilan
tat
a us
aha
nega
ra. D
enga
n de
miki
an b
agi p
elang
gar
UU la
lu lin
tas
dan
angk
utan
jal
an a
kan
ditan
gani
oleh
pera
dilan
um
um k
husu
nyan
ya p
erka
ra p
idana
. M
isalny
a m
elang
gar
pasa
l 28
5 ay
at (
1) m
enya
taka
n Se
tiap
oran
g ya
ng
men
gem
udika
n Se
peda
Mot
or d
i Jala
n ya
ng ti
dak
mem
enuh
i per
syar
atan
tekn
is da
n lai
k jala
n ya
ng m
elipu
ti kac
a sp
ion, k
lakso
n, la
mpu
uta
ma,
lam
pu re
m, la
mpu
pe
nunju
k ar
ah, a
lat p
eman
tul c
ahay
a, a
lat p
engu
kur
kece
pata
n, k
nalpo
t, da
n ke
dalam
an a
lur b
an s
ebag
aiman
a dim
aksu
d da
lam P
asal
106
ayat
(3)
junc
to
Pasa
l 48
ayat
(2) d
an a
yat (
3) d
ipida
na d
enga
n pid
ana
kuru
ngan
pali
ng la
ma
1 (s
atu)
bula
n at
au d
enda
pali
ng b
anya
k Rp
250.
000,
00 (d
ua ra
tus
lima
puluh
ribu
ru
piah)
. 5.
Per
anan
Lem
baga
Per
adila
n Ke
kuas
aan
keha
kiman
di
lingk
unga
n pe
radil
an u
mum
dila
ksan
akan
oleh
pe
ngad
ilan
nege
ri, p
enga
dilan
ting
gi, d
an M
ahka
mah
Agu
ng. P
enga
dilan
neg
eri
berp
eran
dala
m p
rose
s pe
mer
iksaa
n, m
emut
uska
n, d
an m
enye
lesaik
an p
erka
ra
pidan
a da
n pe
rdat
a di
tingk
at p
erta
ma.
Ini b
erar
ti ap
abla
warg
a m
asya
raka
t yan
g m
elang
gar k
eten
tuan
lal
u lin
tas
dan
angk
utan
jalan
term
asuk
per
kara
pida
na,
dan
peny
elesa
ian d
i Pe
ngad
ilan
Nege
ri. P
enga
dilan
ting
gi be
rper
an d
alam
m
enye
lesaik
an p
erka
ra p
idana
dan
per
data
pad
a tin
gkat
ked
ua a
tau
band
ing. D
i sa
mpin
g itu
, pen
gadil
an ti
nggi
juga
berw
enan
g m
enga
dili d
itingk
at p
erta
ma
dan
tera
khir
apab
ila a
da s
engk
eta
kewe
nang
an m
enga
dili a
ntar
a pe
ngad
ilan
nege
ri da
lam d
aera
h hu
kum
nya.
Sela
in itu
, Mah
kam
ah K
onsti
tusi
berw
enan
g m
enga
dili
pada
tin
gkat
pe
rtam
a da
n te
rakh
ir ya
ng
putu
sann
ya
bers
ifat
final
untu
k m
enye
lesaik
an s
engk
eta
hasil
pem
ilihan
um
um d
an p
emilih
an k
epala
dae
rah
langs
ung.
Mah
kam
ah A
gung
mem
puny
ai ke
kuas
aan
terti
nggi
dalam
lapa
ngan
pe
radil
an d
i Ind
ones
ia. M
ahka
mah
Agu
ng b
erpe
ran
dalam
pro
ses
pem
binaa
n lem
baga
per
adila
n ya
ng b
erad
a di
bawa
hnya
. Mah
kam
ah A
gung
mem
puny
ai ke
kuas
aan
dan
kewe
nang
an d
alam
pem
binaa
n, o
rgan
isasi,
adm
inistr
asi,
dan
keua
ngan
pen
gadil
an.
Mah
kam
ah K
onsti
tusi
mer
upak
an s
alah
satu
lem
baga
ne
gara
ya
ng
mela
kuka
n ke
kuas
aan
keha
kiman
ya
ng
mer
deka
un
tuk
men
yelen
ggar
akan
pe
radil
an
guna
m
eneg
akka
n hu
kum
da
n ke
adila
n.
Kewe
nang
an M
ahka
mah
Kon
stitu
si ad
alah
seba
gai b
eriku
t. a.
Men
guji u
ndan
g-un
dang
terh
adap
Und
ang-
Unda
ng D
asar
Neg
ara
Repu
blik
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
54
58
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n In
done
sia T
ahun
194
5.
Apab
ila d
alam
UU
No. 2
2 Ta
hun
2009
ter
dapa
t mat
eri, k
eten
tuan
yang
be
rtent
anga
n de
ngan
kead
ilan
huku
m b
agi r
akya
t ata
u be
rtent
anga
n de
ngan
UU
D 19
45, m
aka
mat
eri k
eten
tuan
dap
at d
ibata
lkan
oleh
MK.
b.
Mem
utus
seng
keta
kewe
nang
an le
mba
ga N
egar
a ya
ng ke
wena
ngan
nya
diber
ikan
oleh
Unda
ng-U
ndan
g Da
sar N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
. c.
Mem
utus
pem
buba
ran
parta
i poli
tik.
5 1.
1 M
engh
ayat
i nil
ai-nil
ai aja
ran
agam
a da
n ke
perc
ayaa
n da
lam
kehid
upan
be
rmas
yara
kat
1.2
Men
ghay
ati
isi d
an m
akna
pa
sal 2
8E
dan
29 a
yat
(2) U
ndan
g-Un
dang
Da
sar N
egar
a Re
publi
k In
done
sia
Tahu
n 19
45
2.6 M
enga
malk
an
nilai
dan
buda
ya
dem
okra
si de
ngan
m
engu
tam
aka
n pr
insip
mus
yawa
rah
muf
akat
da
lam
kehid
upan
se
hari-
hari
1. M
ensy
ukur
i ke
beba
san
seba
gai s
alah
satu
be
ntuk
anu
gera
h ya
ng d
iberik
an
Tuha
n YM
E;
2. M
elaks
anak
an
dem
okra
si se
cara
be
bas t
etap
i be
rtang
gung
jaw
ab;
3. M
embe
rikan
co
ntoh
kebe
basa
n ya
ng b
erta
nggu
ng
jawab
dala
m
men
ggun
akan
jal
an ra
ya
4. M
enjel
aska
n ha
kikat
war
ga
nega
ra d
alam
sis
tem
dem
okra
si;
5. M
engin
dent
ifikas
i ha
k-ha
k war
ga
nega
ra d
alam
sis
tem
dem
okra
si be
rdas
arka
n UU
D 19
45;
6. M
enun
jukka
n sik
ap d
an p
erila
ku
sada
r aka
n ha
k
1. P
elaks
anaa
n de
mok
rasi
seca
ra
beba
s tet
api
berta
nggu
ng ja
wab;
2.
Con
toh
kebe
basa
n ya
ng b
erta
nggu
ng
jawab
dala
m
men
ggun
akan
jalan
ra
ya
3. H
akika
t war
ga n
egar
a da
lam si
stem
de
mok
rasi;
4.
Hak
-hak
war
ga
nega
ra d
alam
siste
m
dem
okra
si be
rdas
arka
n UU
D 19
45;
5. S
ikap
dan
perila
ku
sada
r aka
n ha
k dan
ke
wajib
an ke
tika
bera
da d
i jalan
raya
. 6.
Sika
p pe
rilaku
lebih
m
engu
tam
akan
m
ysaw
arah
dala
m
mem
ecah
kan
perm
asala
hn ya
ng
terja
di ke
tika
bera
da
di jal
an
7. K
asus
pela
ngga
ran
hak-
hak d
an
1.
Hak
dan
Kew
ajib
an
Terk
ait d
enga
n ha
k da
n ke
wajib
an d
alam
wad
ah N
KRI
seba
gai
nega
ra
huku
m ti
dak
ada
perb
edaa
n an
tara
ora
ng y
ang
mam
pu d
an ti
dak
mam
pu d
alam
m
ener
ima
hak
dan
men
jalan
kan
kewa
jiban
. Hal
ini d
itega
skan
dala
m P
asal
27
Unda
ng-U
ndan
g Da
sar N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
. 1.
Se
gala
warg
a ne
gara
ber
sam
aan
kedu
duka
nnya
dida
lam h
ukum
dan
pe
mer
intah
an d
an w
ajib
men
junjun
g hu
kum
dan
pem
erin-
taha
n itu
den
gan
tidak
ada
kecu
aliny
a.
2. T
iap-ti
ap w
arga
neg
ara
berh
ak a
tas p
eker
jaan
dan
peng
hidup
an ya
ng la
yak
bagi
kem
anus
iaan.
3.
Se
tiap
warg
a ne
gara
ber
hak d
an w
ajib
ikut s
erta
dala
m u
paya
pem
belaa
n ne
gara
. Be
rdas
arka
n ur
aian
ters
ebut
tidak
ada
des
krim
inasi
kepa
da se
tiap
warg
a ne
gara
yang
mela
ngga
ra ke
tent
uan
huku
m, t
erm
asuk
kete
ntua
n pe
rund
anga
n lal
u lin
tas d
an a
ngku
tan
jalan
. (nil
ai ke
adila
n). S
ebali
knya
setia
p wa
rga
nega
ra
wajib
men
taat
i dan
mem
atuh
i ket
entu
an te
rseb
ut (n
ilai k
eadil
an).
Deng
an d
emiki
an, s
etiap
diri
kalia
n m
emilik
i hak
dan
kew
ajiba
n ya
ng s
ama
tanp
a m
embe
daka
n sta
tus
sosia
l, pa
ngka
t, jab
atan
mau
pun
jenis
kelam
in.
Baga
iman
a ha
kikat
war
ga n
egar
a da
lam si
stem
dem
okra
si?
2. P
enge
rtian
War
ga N
egar
a In
done
sia
Pa
sal 2
6 Aya
t (1)
Und
ang-
Unda
ng D
asar
Neg
ara
Repu
blik I
ndon
esia
Tahu
n 19
45 m
enya
taka
n ba
hwa
“Yan
g m
enjad
i war
ga n
egar
a ial
ah o
rang
-ora
ng
Indo
nesia
asli
dan
ora
ng-o
rang
ban
gsa
lain
yang
disa
hkan
den
gan
unda
ng-
unda
ng se
baga
i war
ga n
egar
a”. S
eseo
rang
don
yata
kan
seba
gai w
arga
neg
ara,
be
rarti
tidak
lepa
s den
gan
impli
kasi
hak d
an ke
wajib
an d
iman
a ia
men
jadi w
arga
ne
gara
. Im
plika
si se
baga
i seo
rang
war
ga n
egar
a ial
ah,
ia ha
rus p
atuh
dan
tu
nduk
kepa
da ke
tent
uan
kete
ntua
n at
au a
tura
n-at
uran
yan
g be
rlaku
di n
egar
a te
rseb
ut, t
erm
asuk
tund
uk d
an p
atuh
terh
adap
kete
ntua
n UU
Lalu
Lint
as d
an
Angk
utan
Jalan
(nila
i kem
itmen
) Se
lain
Pasa
l ter
sebu
t dala
m P
asal
4 Un
dang
-Und
ang
Repu
blik
Indo
nesia
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
55
59
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n da
lam
kont
eks
Nega
ra
Kesa
tuan
Re
publi
k In
done
sia
(NKR
I).
3.6 M
enga
nalis
is ka
sus
pelan
ggar
an
hak d
an
peng
ingka
ran
kewa
jiban
se
baga
i wa
rga
nega
ra
4.6
Men
yaji
anali
sis
pena
ngan
an
kasu
s pe
langg
aran
ha
k dan
pe
nging
kara
n ke
wajib
an
seba
gai
warg
a ne
gara
.
dan
kewa
jiban
ke
tika
bera
da d
i jal
an ra
ya.
7. M
enun
jukka
n pe
rilaku
lebih
m
engu
tam
akan
m
ysaw
arah
dala
m
mem
ecah
kan
perm
asala
hn ya
ng
terja
di ke
tika
bera
da d
i jalan
8.
Men
gana
lisis
kasu
s pe
langg
aran
hak
-ha
k dan
pe
nging
kara
n ke
wajib
an w
arga
ne
gara
dar
i be
rbag
ai su
mbe
r; 9.
Men
gana
lisis
kasu
s-ka
sus
pelan
ggar
an
terh
adap
ke
wajib
an ke
tika
di jal
an ra
ya.
10. M
enya
ji has
il an
alisis
kasu
s pe
langg
aran
hak
-ha
k dan
pe
nging
kara
n ke
wajib
an w
arga
ne
gara
dar
i be
rbag
ai su
mbe
r
peng
ingka
ran
kewa
jiban
war
ga
nega
ra d
ari b
erba
gai
sum
ber;
8. K
asus
-kas
us
pelan
ggar
an
terh
adap
kew
ajiba
n ke
tika
di jal
an ra
ya.
9. S
ajian
i has
il ana
lisis
kasu
s pela
ngga
ran
hak-
hak d
an
peng
ingka
ran
kewa
jiban
war
ga
nega
ra d
ari b
erba
gai
sum
ber
Nom
or 1
2 Ta
hun
2006
ten
tang
Kew
arga
nega
raan
Rep
ublik
Ind
ones
ia, y
ang
dimak
sud
warg
a ne
gara
Indo
nesia
ada
lah s
ebag
ai be
rikut
. “Se
tiap
oran
g ya
ng
berd
asar
kan
pera
tura
n pe
rund
ang-
unda
ngan
dan
/ata
u be
rdas
arka
n pe
rjanji
an
Pem
erint
ah R
epub
lik In
done
sia d
enga
n ne
gara
lain
sebe
lum U
ndan
g-Un
dang
ini
berla
ku su
dah
men
jadi W
arga
Neg
ara
Indo
nesia
De
ngan
dem
ikian
, yan
g m
enjad
i war
ga n
egar
a In
done
sia b
isa b
eras
al da
ri m
anap
un te
tapi
haru
s se
suai
deng
an p
erat
uran
dan
disa
hkan
den
gan
unda
ng-
unda
ng.
3. S
iste
m D
emok
rasi
De
mok
rasi
dapa
t diar
tikan
“rak
yat b
erku
asa”
ata
u go
vern
men
t or r
ule b
y th
e pe
ople
(pem
erint
ahan
ole
h ra
kyat
). De
ngan
ka
ta
lain,
de
mok
rasi
bera
rti
pem
erint
ahan
yan
g dij
alank
an o
leh ra
kyat
, dar
i rak
yat d
an u
ntuk
raky
at. N
amun
de
mok
rasi
mem
iliki m
akna
dar
i rak
yat,
oleh
raky
at d
an u
ntuk
rak
yat,
buka
n
bera
rti ra
kyat
mem
iliki k
ebeb
asan
yan
g ta
k te
rbat
as, t
etap
i tet
ap d
ibata
si ole
h at
uran
huk
um y
ang
berla
ku d
i Ind
inesia
, kar
ena
Indo
nesia
ada
lah n
egar
a ya
ng
berd
asar
ata
s hu
kum
. Oleh
kar
ena
itu k
ebeb
asan
set
iap w
arga
neg
ara
dibat
asi
oleh
huku
m,
artin
ya s
etiap
war
ga n
egar
a ha
rus
tund
uk d
an p
atuh
ter
hada
p hu
kum
yan
g be
rlaku
, te
rmas
uk m
emat
uhi p
erat
uran
lalu
linta
s da
n an
gkut
an
jalan
(nila
i ked
isipli
nan)
Si
stem
dem
okra
si In
done
sia a
dalah
Dem
okra
si Pa
ncas
ila y
ang
sum
ber
ajara
nnya
ada
lah n
ilai-n
ilai k
eprib
adian
dan
sos
ial b
uday
a ba
ngsa
dan
ses
uai
deng
an a
sas-
asas
seb
agai
berik
ut.(a
). pe
rsam
aan;
(b).
kese
imba
ngan
hak
dan
ke
wajib
an;
(c).
mus
yawa
rah
untu
k m
ufak
at;d
. m
ewuju
dkan
kea
dilan
sos
ial e
. ke
beba
san
yang
ber
tang
gung
jawa
b;f.
men
guta
mak
an p
ersa
tuan
nas
ional
dan
keke
luarg
aan;
g. ci
ta-c
ita n
asion
al.
Berd
asar
kan
asas
ters
ebut
di a
tas,
mak
a m
eman
dang
set
iap w
arga
har
us
diper
lakuk
an s
ama
di de
pan
huku
m d
an p
emer
intah
an, a
dany
a ke
seim
bang
an
anta
ra h
ak d
an k
eajib
an. D
enga
n de
miki
an s
etiap
war
ga n
egar
a te
rikat
oleh
pe
ratu
ran
yang
ber
laku
dan
mem
ilik h
ak d
an d
itunt
ut k
ewaji
ban
untu
k m
emat
uhi
kete
ntua
n pe
rund
anga
n. O
leh k
aren
a itu
set
iap w
arga
neg
ara
Indo
nesia
terik
at
oleh
kete
ntua
n at
au p
erat
uran
per
unda
ngan
yan
g be
rlaku
ter
mas
uk u
ndan
g-un
dang
lalu
linta
s dan
ang
kuta
n jal
an. (
nilai
kom
itmen
) Ad
apun
pr
insip-
prins
ip de
mok
rasi
Panc
asila
, ya
itu
seba
gai
berik
ut.(a
). pe
mba
gian
keku
asaa
n; (b
). ru
le of
law;
(c ).
per
lindu
ngan
hak
asa
si m
anus
ia; (d
). pa
rtai
politi
k ya
ng l
ebih
dari
satu
;(e).
pem
ilu;
(f).
pers
yan
g be
bas;
(g).
kete
rbuk
aan
man
ajem
en (o
pen
man
agem
ent).
De
mok
rasi
Panc
asila
mer
upak
an s
uatu
sist
em p
emer
intah
an y
ang
men
gaku
i ba
hwa
raky
atlah
yan
g m
emeg
ang
keku
asaa
n. P
emer
intah
an d
alam
sua
tu
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
56
60
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n ne
gara
yan
g de
mok
ratis
har
us m
eliba
tkan
pera
n at
au p
artis
ipasi
raky
at s
ecar
a pe
nuh
untu
k tu
rut
serta
da
lam
peny
eleng
gara
an
nega
ra.
Pera
n ra
kyat
be
rpar
tisipa
si da
lam p
enye
lengg
araa
n pe
mer
intah
an n
egar
a m
elalui
per
wakil
an
raky
at
(DPR
). Sa
lah
satu
pe
ran
dan
parti
sipas
i te
rseb
ut
adala
h da
lam
pem
buat
an d
an p
enet
apan
UU,
ter
mas
uk U
U No
. 22
Tahu
n 20
09
Dem
okra
si Pa
ncas
ila
mem
iliki
ciri-c
iri te
rsen
diri
diban
dingk
an
deng
an
dem
okra
si ne
gara
-neg
ara
lain
kare
na
nilai-
nilai
yang
te
rkan
dung
da
lam
Dem
okra
si Pa
ncas
ila m
erup
akan
has
il dar
i kris
talis
asai
nilai-
nilai
kepr
ibadia
n da
n ke
buda
yaan
mas
yara
kat I
ndon
esia
4. H
ak W
arga
Neg
ara
dala
m P
rose
s De
mok
rasi
Ha
k set
iap w
arga
neg
ara
diatu
r dala
m U
ndan
g-Un
dang
Das
ar Ta
hun
1945
. M
enur
ut p
asal
27 U
UD N
RI Ta
hun
1945
hak
kesa
maa
n di
depa
n hu
kum
, arti
nya
setia
p wa
rga
nega
ra In
done
sia m
emilik
i ked
uduk
an ya
ng sa
ma
di de
pan
huku
m.
Salah
satu
cont
oh h
ak ya
ng te
rdap
at d
alam
UU
No. 2
2 Ta
hun
2009
pas
al 62
aya
t (2
) diny
atak
an b
ahwa
Pes
eped
a be
rhak
ata
s fas
ilitas
pen
duku
ng
keam
anan
,kese
lamat
an, k
eter
tiban
, dan
kelan
cara
n da
lam b
erlal
u lin
tas.
5. K
ewaj
iban
War
ga N
egar
a da
lam
Ber
bang
sa d
an B
erne
gara
Se
bena
rnya
hak
sela
lu se
iring
dan
sejal
an d
enga
n ke
wajib
an y
ang
haru
s dip
enuh
i. Ad
apun
kew
ajiba
n ya
ng h
arus
dipe
nuhi
oleh
warg
a ne
gara
men
urut
Un
dang
-Und
ang
Dasa
r Neg
ara
Repu
blik
Indo
nesia
Tah
un 1
945
adala
h se
baga
i be
rikut
. 1.
W
ajib
men
aati h
ukum
dan
pem
erint
ahan
. Pas
al 27
Aya
t (1)
men
yata
kan:
“S
egala
war
ga n
egar
a be
rsam
aan
kedu
duka
nnya
di d
alam
huk
um d
an
pem
erint
ahan
dan
waji
b m
enjun
jung
huku
m d
an p
emer
intah
an itu
den
gan
tidak
ada
kecu
aliny
a”.
2.
W
ajib
ikut s
erta
dala
m u
paya
pem
belaa
n ne
gara
. Pas
al 27
Aya
t (3)
m
enya
taka
n: “T
iap w
arga
neg
ara
berh
ak d
an w
ajib
ikut s
erta
dala
m u
paya
pe
mbe
laan
nega
ra”.
3.
Waji
b m
engh
orm
ati h
ak a
sasi
man
usia
oran
g lai
n. P
asal
28J A
yat (
1)
men
gata
kan:
“Set
iap o
rang
waji
b m
engh
orm
ati h
ak a
sasi
man
usia
oran
g lai
n da
lam te
rtib
kehid
upan
ber
mas
yara
kat,
berb
angs
a, d
an b
erne
gara
”. 4.
W
ajib
tund
uk ke
pada
pem
bata
san
yang
dite
tapk
an d
enga
n un
dang
-und
ang.
Pa
sal 2
8J A
yat (
2) m
enya
taka
n: “D
alam
men
jalan
kan
hak d
an
kebe
basa
nnya
, set
iap o
rang
waji
b tu
nduk
kepa
da p
emba
tasa
n ya
ng
ditet
apka
n de
ngan
und
ang-
unda
ng d
enga
n m
aksu
d se
mat
a-m
ata
untu
k m
enjam
in pe
ngak
uan
serta
pen
ghor
mat
an a
tas h
ak d
an ke
beba
san
oran
g lai
n, d
an u
ntuk
mem
enuh
i tunt
utan
yang
adil
sesu
ai de
ngan
per
timba
ngan
m
oral,
nila
i-nila
i aga
ma,
keam
anan
, dan
kete
rtiba
n um
um d
alam
suat
u
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
57
61
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n m
asya
raka
t dem
okra
tis”.
5.
Waji
b iku
t ser
ta d
alam
usa
ha p
erta
hana
n da
n ke
aman
an n
egar
a. P
asal
30
Ayat
(1) m
enya
taka
n: “T
iap-ti
ap w
arga
neg
ara
berh
ak d
an w
ajib
ikut s
erta
da
lam u
saha
per
taha
nan
dan
keam
anan
neg
ara”
. De
ngan
de
miki
an
setia
p wa
rga
nega
ra
mem
puny
ai ke
wajib
an
untu
k m
emat
uhi d
an m
enaa
ti s
esua
i den
gan
kete
ntua
n hu
kum
yan
g be
rlaku
, sep
erti
UU N
o. 2
2 Ta
hun
2009
tent
ang
Lalu
Linta
s dan
Ang
kuta
n Ja
lan.
6 1.
1 M
engh
ayat
i nil
ai-nil
ai aja
ran
agam
a da
n ke
perc
ayaa
n da
lam
kehid
upan
be
rmas
yara
kat
1.2
Men
ghay
ati
isi d
an m
akna
pa
sal 2
8E
dan
29 a
yat
(2) U
ndan
g-Un
dang
Da
sar N
egar
a Re
publi
k In
done
sia
Tahu
n 19
45.
1.1
Men
ghay
ati
nilai-
nilai
Panc
asila
da
lam
kehid
upan
be
rmas
yara
kat,
berb
angs
a da
n be
rneg
ara.
3.
7 Men
gana
lisis
indika
tor
anca
man
te
rhad
ap
1. M
ensy
ukur
i ke
bera
gam
an
bang
sa In
done
sia
seba
gai a
nuge
rah
dari
Tuha
n YM
E;
2. M
engh
orm
ati
kebe
raga
man
ba
ngsa
Indo
nesia
da
lam ra
ngka
m
enjag
a ke
utuh
an
NKRI
; 3.
Men
jelas
kan
upay
a-up
aya
yang
dil
akuk
an d
alam
m
emup
uk
kom
itmen
pe
rsat
uan
dan
kebe
raga
man
; 4.
Men
jelas
kan
pent
ingny
a int
egra
si na
siona
l da
lam b
ingka
i Bh
innek
a Tu
ngga
k Ika
. 5.
Men
jelas
kan
pent
ingny
a ke
sada
ran
setia
p wa
rga
nega
ra
terh
adap
keta
atan
te
rhad
ap
pera
tura
n lal
u
1. U
paya
-upa
ya ya
ng
dilak
ukan
dala
m
mem
upuk
kom
itmen
pe
rsat
uan
dan
kebe
raga
man
; 2.
Pen
tingn
ya in
tegr
asi
nasio
nal d
alam
bin
gkai
Bhinn
eka
Tung
gak I
ka.
3. P
entin
gnya
ke
sada
ran
setia
p wa
rga
nega
ra
terh
adap
keta
atan
te
rhad
ap p
erat
uran
lal
u lin
tas s
ebag
ai wu
jud in
tegr
itas
dalam
bing
kai
Bhinn
ika T
ungg
al Ika
. 4.
Ind
ikato
r anc
aman
te
rhad
ap n
egar
a da
lam m
emba
ngun
int
egra
si na
siona
l da
lam b
ingka
i NKR
I. 5.
Ben
tuk-
bent
uk
anca
man
tant
anga
n ha
nbat
an d
an
gang
guan
terh
adap
ne
gara
dan
inte
grita
s na
siona
l 6.
Con
toh
anca
man
te
rhad
ap
Ki
ta
wajib
be
rsyu
kur
bahw
a ne
gara
In
done
sia
mem
iliki
sejar
ah
yang
m
emba
ngga
kan
yaitu
kem
erde
kaan
dira
ih se
ndiri
deng
an p
rokla
mas
i, dan
buk
an
pem
beria
n da
ri ne
gara
lain,
teta
pi m
elalui
per
juang
an y
ang
panja
ng d
an m
elalui
pe
ngor
bana
n ya
ng ta
k ter
nilai
harg
anya
. Ol
eh k
aren
a itu
upa
ya t
erse
but
haru
s dih
arga
i, de
ngan
car
a m
emup
uk
kom
itmen
kita
unt
uk te
rcipt
anya
per
satu
an d
an k
esat
uan
dalam
keb
erag
aman
. Ko
mitm
en te
rseb
ut b
isa d
ilaku
kan
diman
a sa
ja, te
rmas
uk d
i jalan
raya
, ber
ada
di ke
ndar
aan
umum
, be
rjalan
, ka
rena
dim
anap
un
kita
bera
da,
disitu
lah
kebe
raga
man
yang
ada
pula
, (nil
ai ke
bers
amaa
n, n
ilai k
erjas
ama)
. Ke
mer
deka
an n
egar
a In
done
sia d
ipero
leh m
elalui
sua
tu p
erjua
ngan
yan
g pa
njang
, ya
itu m
elalui
ber
baga
i pe
rlawa
nan
yang
tela
h dil
akuk
an o
leh p
ara
pahla
wan,
seg
enap
kem
ampu
an m
erek
a ke
rahk
an b
aik b
erjua
ng d
enga
n m
enga
ngka
t sen
jata
mau
pun
yang
ber
juang
mela
lui p
ikira
n.
Sem
anga
t jua
ng
yang
be
rkob
ar
dan
kebe
rsam
aan
untu
k m
enca
pai
kem
erde
kaan
telah
terp
atri
pada
diri
para
toko
h da
n ra
kyat
Indo
nesia
. Sala
h sa
tu
cara
unt
uk m
ewuju
dkan
sem
anga
t keb
ersa
maa
n da
lam b
ngka
t Bhin
nika
Tung
gal
Ika a
dalah
sali
ng m
engh
arga
i dan
men
ghor
mat
i ses
ame
peng
guna
jalan
(nila
i ke
bers
amaa
n).
Mer
eka
sada
r bah
wa p
enjaj
ahan
tida
k se
suai
deng
an p
erike
man
usiaa
n da
n pe
rikea
dilan
(nil
ai ke
adila
n),
kare
na i
tu p
erjua
ngan
dan
per
lawan
an r
akya
t In
done
sia u
ntuk
mem
beba
skan
diri
dari
belen
ggu
penja
jah t
erus
men
erus
dil
akuk
an b
erda
sark
an ra
sa se
nasib
sepe
nder
itaan
(nila
i keb
ersa
maa
n).
Saat
ini s
ebag
ai ge
nera
si pe
neru
s ban
gsa,
tent
u sa
ja kit
a be
rkew
ajiba
n un
tuk
mela
njutka
n pe
rjuan
gan
para
pah
lawan
, wala
upun
dala
m b
entu
k ya
ng b
erbe
da.
Perju
anga
n ut
ama
yang
per
lu kit
a lak
ukan
ada
lah b
erko
mitm
en u
ntuk
men
jaga
pers
atua
n dia
ntar
a te
man
, m
asya
raka
t, da
n ba
ngsa
dem
i ke
utuh
an s
ecar
a na
siona
l. Ha
l itu
dapa
t dila
kuka
n de
ngan
men
ghind
ari p
ertik
aian
diant
ara
tem
an
dan
anta
r ke
lompo
k di
jalan
an,
sehin
gga
men
ggan
gu a
rus
lalu
linta
s. Ti
dak
mer
usak
ram
bu-ra
mbu
lalu
linta
s at
au s
aran
a jal
an,
tidak
mer
usak
tan
aman
pe
nduk
ung
ditep
i jalan
.(nila
i tang
gung
jawa
b)
Perju
anga
n sa
at in
i yan
g da
pat d
ilaku
-kan
seba
gai b
entu
k par
tisipa
si da
n
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
58
62
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n ne
gara
dala
m
mem
bang
un
integ
rasi
nasio
nal
deng
an
bingk
ai Bh
innek
aTun
ggal
Ika.
4.7
Men
yaji h
asil
anali
sis
tent
ang
indika
tor
anca
man
te
rhad
ap
nega
ra d
alam
m
emba
ngun
int
egra
si na
siona
l de
ngan
bin
gkai
Bhinn
eka
Tung
gal Ik
a
linta
s seb
agai
wujud
inte
grita
s da
lam b
ingka
i Bh
innika
Tun
ggal
Ika.
6. M
enga
nalis
is ind
ikato
r anc
aman
te
rhad
ap n
egar
a da
lam
mem
bang
un
integ
rasi
nasio
nal
dalam
bing
kai
NKRI
. 7.
Men
unjuk
an
bent
uk-b
entu
k an
cam
an
tant
anga
n ha
nbat
an d
an
gang
guan
te
rhad
ap n
egar
a da
n int
egrit
as
nasio
nal
8. M
embe
rikan
co
ntoh
anc
aman
te
rhad
ap
kese
lamat
an,
kelan
cara
n,
keam
anan
, dan
ke
terti
ban
ber
lalu
linta
s 9.
Men
jelas
kan
pent
ingny
a ke
sada
ran
warg
a ne
gara
unt
uk b
ela
nega
ra;
10. M
enjel
aska
n up
aya-
upay
a un
tuk m
emba
ngun
kese
lamat
an,
kelan
cara
n,
keam
anan
, dan
ke
terti
ban
ber
lalu
linta
s 7.
Pen
tingn
ya
kesa
dara
n wa
rga
nega
ra u
ntuk
bela
ne
gara
; 8.
Upa
ya-u
paya
unt
uk
mem
bang
un
kesa
dara
n wa
rga
nega
ra u
ntuk
m
elaku
kan
bela
nega
ra d
alam
be
rbag
ai bid
ang
kehid
upan
. 9.
Sika
p pe
rilaku
sada
r te
rhad
ap ke
tent
uan
berla
lu lin
tas s
ebag
ai wu
jud ke
hidup
an
bern
egar
a.
10. B
entu
k-be
ntuk
pe
mbe
laan
terh
adap
ne
gara
; 11
. Usa
ha m
enjag
a da
n m
emeli
hara
fasil
itas
jalan
dan
ram
bu-
ram
bu la
lu lin
tas
seba
gai b
entu
k bela
ne
gara
. 12
. Sika
p da
n pe
rilaku
te
rtib
dalam
ber
lalu
linta
s seb
agai
wujud
int
egrit
as te
rhad
ap
nega
ra.
13. U
paya
-upa
ya
pem
belaa
n te
rhad
ap
tang
gung
-jawa
b ke
warg
aneg
araa
n ya
ng m
ence
rmink
an ko
mitm
en te
rhad
ap
keut
uhan
nas
ional,
ant
ara
lain
seba
gai b
eriku
t: 1.
Men
cipta
kan
keru
kuna
n di
lingk
unga
n se
kitar
nya.
2.
Men
jaga
kese
lamat
an d
iri da
n or
ang
lain
ketik
a m
enge
ndar
ai ke
ndar
aan
berm
otor
(nila
i kep
eduli
an, n
ilai ta
nggu
ng ja
wab)
3.
Mem
buat
kegia
tan
yang
mam
pu m
emup
uk p
ersa
tuan
dan
kesa
tuan
di
lingk
unga
n se
kolah
, tem
pat t
ingga
l dan
seba
gainy
a.
4. T
idak b
erba
in di
jalan
raya
yang
dap
at m
engg
angg
u pe
nggu
na ja
lan.
5. T
urut
serta
dala
m p
enga
wasa
n ke
bijak
an ya
ng te
lah d
iteta
pkan
oleh
pe
mer
intah
mau
pun
pem
erint
ah d
aera
h.
6. B
erpa
rtisip
asi d
alam
mem
eliha
ra r
ambu
-ram
bu lin
tas,
mar
ka ja
lan,
dem
ikese
lamat
an p
engg
una
jalan
. 7.
Mela
ksan
akan
mus
yawa
rah
dalam
men
yeles
aikan
mas
alah
ketik
a te
rjadi
di jal
an (n
ilai k
eber
sam
aan)
8.
Mela
ksan
akan
kerja
sam
a de
ngan
bap
ak p
olisi
ketik
a te
rjadi
kece
lakaa
n,
gang
guan
, kem
acet
an d
an o
rang
lain
tanp
a m
eliha
t per
beda
an a
gam
a,
sosia
l, dan
eko
nom
i (nil
ai ke
rjasa
ma,
nila
i kes
etar
aan)
9.
Ber
parti
sipas
i men
jaga
keam
anan
lingk
unga
n, te
rmas
uk d
i ling
kung
an ja
lan
raya
(nil
ai ke
pedu
lian)
10
. Tur
ut se
rta d
alam
kegia
tan
don
or d
arah
, bar
angk
ali d
iperlu
kan
bagi
oran
g lai
n ak
ibat k
ecela
kaan
lalu
linta
s (nil
ai Ikh
las)
11. T
idak b
oros
dala
m m
engg
unak
an su
mbe
r day
a /e
nerg
y/BBM
sepe
rti
men
ggun
akan
kend
araa
n be
rmot
or ta
npa
arah
dan
tujua
n se
rta ke
pent
ingan
ya
ng je
las (n
ilai h
emat
) 12
. Har
us m
emba
yar p
ajak k
enda
raan
seba
gai k
ewaji
ban
warg
a ne
gara
dan
wu
jud in
tegr
itas t
erha
dap
nega
ra In
done
sia (n
ilai k
ejujur
an, t
angg
ung
jawab
) 13
. Tida
k men
yalah
i/mela
ngga
r atu
ran
, atu
ran
dan
etika
ber
lalu
linta
s (nil
ai ke
disipl
inan,
tang
gung
jawa
b)
14. M
elaks
anak
an h
asil k
eput
usan
den
gan
penu
h ta
nggu
ng ja
wab.
15
. Tur
ut se
rta d
alam
kegia
tan
patro
l kea
man
an se
kolah
dem
i terc
iptan
ya
kete
rtiba
n be
rlalu
linta
s di s
ekita
r sek
olah
(nila
i kep
eduli
an, n
ilai ta
nggu
ng
jawab
) De
ngan
men
erap
kan
sikap
dan
per
ilaku
ter
sebu
t, m
aka
akan
ter
wujud
pe
rsat
uan
dan
kesa
tuan
ba
ngsa
da
lam
kera
ngka
NK
RI
seba
gai
bent
uk
kom
itmen
kita
seb
agai
warg
a ne
gara
Ind
ones
ia ya
ng b
aik d
an b
erta
nggu
ng
jawab
.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
59
63
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n ke
sada
ran
warg
a ne
gara
unt
uk
mela
kuka
n be
la ne
gara
dala
m
berb
agai
bidan
g ke
hidup
an.
11. M
enun
jukka
n sik
ap p
erila
ku
sada
r ter
hada
p ke
tent
uan
berla
lu lin
tas s
ebag
ai wu
jud ke
hidup
an
bern
egar
a.
12. M
enjel
aska
n be
ntuk
-ben
tuk
pem
belaa
n te
rhad
ap n
egar
a;
13. Ik
utse
rta d
alam
us
aha
men
jaga
dan
mem
eliha
ra
fasil
itas j
alan
dan
ram
bu-ra
mbu
lalu
linta
s seb
agai
bent
uk b
ela
nega
ra.
14. M
enun
jukka
n sik
ap d
an p
erila
ku
terti
b da
lam
berla
lu lin
tas
seba
gai w
ujud
integ
ritas
terh
adap
ne
gara
. 15
. Men
geva
luasi
upay
a-up
aya
pem
belaa
n te
rhad
ap n
egar
a;
16. M
enya
ji has
il an
alisis
indik
ator
nega
ra;
14. S
ajian
has
il ana
lisis
indika
tor a
ncam
an
terh
adap
neg
ara
dalam
mem
bang
un
integ
rasi
nasio
nal
dalam
bing
kai N
KRI.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
60
64
No
Kom
pete
nsi
Dasa
r In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Di
men
si, In
dika
tor,
dan
Nila
i-Nila
i Ant
ikor
upsi
Pe
ngin
tegr
asia
n Ni
lai, N
orm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m M
ater
i PPK
n an
cam
an te
rhad
ap
nega
ra d
alam
m
emba
ngun
int
egra
si na
siona
l da
lam b
ingka
i NK
RI.
B. P
engi
nteg
rasi
an N
ilai,
Norm
a, M
oral
dan
Etik
a Be
rlalu
Lin
tas
dala
m P
enge
mba
ngan
Sila
bus
Ko
mpe
tens
i Int
i: 1.
M
engh
arga
i dan
men
ghay
ati a
jara
n ag
ama
yang
dia
nutn
ya
2.
Men
ghar
gai d
an m
engh
ayat
i per
ilaku
juju
r, di
siplin
, tan
ggun
gjaw
ab, p
edul
i (to
lera
nsi,
goto
ng ro
yong
), sa
ntun
, per
caya
diri
, dal
am b
erin
tera
ksi s
ecar
a ef
ektif
den
gan
lingk
unga
n so
sial d
an a
lam
dal
am ja
ngka
uan
perg
aula
n da
n ke
bera
daan
nya.
3.
M
emah
ami d
an m
ener
apka
n pe
nget
ahua
n (fa
ktua
l, ko
nsep
tual
, dan
pro
sedu
ral)
berd
asar
kan
rasa
ingi
n ta
huny
a te
ntan
g ilm
u pe
nget
ahua
n, te
knol
ogi,
seni
, bud
aya
terk
ait f
enom
ena
dan
keja
dian
tam
pak
mat
a.
4.
Men
gola
h, m
enya
ji, da
n m
enal
ar d
alam
rana
h ko
nkre
t (m
engg
unak
an, m
engu
rai,
mer
angk
ai, m
emod
ifikas
i, da
n m
embu
at) d
an ra
nah
abst
rak
(men
ulis,
mem
baca
, m
engh
itung
, men
ggam
bar,
dan
men
gara
ng) s
esua
i den
gan
yang
dip
elaj
ari d
i sek
olah
dan
sum
ber l
ain
yang
sam
a da
lam
sud
ut p
anda
ng/te
ori.
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Ke
giat
an P
embe
laja
ran
Peni
laia
n Al
okas
i W
aktu
Su
mbe
r Bel
ajar
1 1.
1 Men
ghay
ati n
ilai-
nilai
ajara
n ag
ama
dan
kepe
rcay
aan
dalam
kehid
upan
be
rmas
yara
kat
1.2 M
engh
ayat
i isi d
an
mak
na p
asal
28E
dan
29 a
yat (
2)
Unda
ng-U
ndan
g Da
sar N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
. 2.
1 Men
ghay
ati n
ilai-
nilai
Panc
asila
da
lam ke
hidup
an
1. M
ensy
ukur
i terh
adap
jam
inan
perlin
dung
an
HAM
seba
gai a
nuge
rah
dari
Allah
SW
T.
2. M
engh
orm
ati
perlin
dung
an H
AM
seba
gai b
entu
k sika
p da
n pe
rilaku
war
ga
nega
ra ya
ng b
aik;
3. S
aling
men
ghor
mat
i hak
se
seor
ang
sesa
me
peng
guna
jalan
.
4. M
engid
entifi
kasi
kasu
s-ka
sus p
elang
gara
n HA
M
yang
per
nah
terja
di di
1. P
erlin
dung
an H
AM
seba
gai b
entu
k sika
p da
n pe
rilaku
war
ga n
egar
a ya
ng b
aik;
2. H
ak se
seor
ang
sesa
me
peng
guna
jalan
.
3. K
asus
-kas
us p
elang
gara
n HA
M ya
ng p
erna
h te
rjadi
di In
done
sia;
4. H
akika
t per
lindu
ngan
dan
pe
maju
an H
AM;
5. B
entu
k-be
ntuk
pe
rlindu
ngan
HAM
; 6.
Con
toh
bent
uk
perlin
dung
an
Mod
eil P
embe
lajar
an N
umbe
r He
ad T
oge-
ther
(NHT
) ber
basis
Sa
intifik
, lang
kah-
langk
ah p
embe
l 1.
Sisw
a dib
agi d
alam
kelom
pok,
setia
p sis
wa d
alam
setia
p ke
lompo
k men
dapa
t nom
or
kepa
la 2.
Gur
u m
embe
rikan
tu
gas,m
asing
-mas
ing ke
lompo
k be
lajar
ber
nom
or ke
pala
men
gerja
kann
ya. T
ugas
yang
dib
erika
n gu
ru sb
b:
• M
emba
ca b
erita
/ arti
kel
tent
ang
kasu
s-ka
sus
pelan
ggar
an H
AM d
alam
Sika
p:
• Pe
ngam
atan
sik
ap b
ersy
ukur
te
rhad
ap T
YME.
•
Obse
rvas
i pe
rilaku
dan
sik
ap p
eser
ta
didik
dalam
pr
oses
pe
mbe
laja-
ran,
se
rta ko
mitm
en
kewa
rgan
e-ga
raan
(ikr
ar)
dalam
rang
ka
perlin
dung
an &
12 JP
(4
x3JP
) 1.
Sup
andi,
201
6 M
odel
Peng
integ
ra-
sian
Pend
idika
n La
lu Lin
tas
pada
Mat
a Pe
lajar
an
Pend
idika
n Pa
ncas
ila d
an
Kewa
rgan
egar
aan
(PPK
n)
SMA
Kelas
X
Berd
asar
kan
Kurik
ulum
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
61
65
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Ke
giat
an P
embe
laja
ran
Peni
laia
n Al
okas
i W
aktu
Su
mbe
r Bel
ajar
berm
asya
raka
t, be
rban
gsa
& be
rneg
ara.
2.
2 Men
gam
alkan
nila
i-nil
ai ya
ng
terk
andu
ng d
alam
Pe
mbu
kaan
Un
dang
-Und
ang
Dasa
r Neg
ara
Repu
blik I
ndon
esia
Tahu
n 19
45 d
alam
ke
hidup
an
berb
angs
a &
bern
egar
a.
2.3 M
engh
ayat
i nila
i-nil
ai ya
ng
terk
andu
ng d
alam
pa
sal-p
asal
Unda
ng-
Unda
ng D
asar
Ne
gara
Rep
ublik
In
done
sia Ta
hun
1945
dala
m
berb
agai
aspe
k ke
hidup
an id
eolog
i, po
litik,
ekon
omi,
sosia
l bud
aya,
pe
rtaha
nan
& ke
aman
an, s
erta
hu
kum
2.
4 Men
gam
alkan
sika
p to
leran
si an
taru
mat
be
raga
ma
dan
kepe
rcay
aan
dalam
hid
up
berm
asya
raka
t, be
rban
gsa,
&
bern
egar
a.
2.5 M
enga
malk
an
Indo
nesia
; 5.
Men
jelas
kan
hakik
at
perlin
dung
an d
an
pem
ajuan
HAM
; 6.
Men
jelas
kan
bent
uk-
bent
uk p
erlin
dung
an
HAM
; 7.
Men
unjuk
kan
cont
oh
bent
uk p
erlin
dung
an
kese
laman
tan
berla
lu lin
tas s
ebag
ai wu
jud
perlin
dung
an h
ak se
tiap
warg
a ne
gara
dala
m
men
ggun
aka
jalan
raya
8.
Men
giden
tifika
si da
sar
huku
m p
erlin
dung
an,
pem
ajuan
,dan
pe
nega
kkan
HAM
di
Indo
nesia
; 9.
Men
jelas
kan
upay
a-up
aya
pem
erint
ah
dalam
men
egak
kan
HAM
; 10
. Men
jelas
kan
bent
uk
parti
sipas
i mas
yara
kat
dalam
pem
ajuan
, pe
ngho
rmat
an, d
an
pene
gaka
an H
AM d
i In
done
sia
11. M
enge
valua
si pe
rlindu
ngan
dan
pe
nega
kkan
HAM
di
Indo
nesia
. 12
. Men
erap
kan
pem
ajuan
, pe
rlindu
ngan
, dan
pe
nega
kkan
HAM
dala
m
kehid
upan
seha
ri-ha
ri.
13. M
enun
jukka
n sik
ap d
an
kese
laman
tan
berla
lu lin
tas s
ebag
ai wu
jud
perlin
dung
an h
ak se
tiap
warg
a ne
gara
dala
m
men
ggun
aka
jalan
raya
7.
Das
ar h
ukum
pe
rlindu
ngan
, pe
maju
an,d
an
pene
gakk
an H
AM d
i In
done
sia;
8. U
paya
-upa
ya p
emer
intah
da
lam m
eneg
akka
n HA
M;
9. B
entu
k par
tisipa
si m
asya
raka
t dala
m
pem
ajuan
, pe
ngho
rmat
an, d
an
pene
gaka
an H
AM d
i In
done
sia
10. P
erlin
dung
an d
an
pene
gakk
an H
AM d
i In
done
sia.
11. P
ener
apka
n pe
maju
an,
perlin
dung
an, d
an
pene
gakk
an H
AM d
alam
ke
hidup
an se
hari-
hari.
12
. Sika
p da
n pe
rilaku
tidak
de
skrin
itif d
alam
sesa
me
peng
guna
an ja
lan
seba
gai w
ujud
pem
beria
n ke
sem
pata
n ya
ng sa
ma
sesm
a wa
rga
nega
ra
13. M
enya
jian
hasil
telaa
h ka
sus p
elang
gara
n HA
M
terh
adap
sesa
me
peng
guna
an ja
lan ra
ya.
14. P
erila
ku tid
ak m
enye
robo
t ha
k ses
ame
peng
guna
jal
an ra
ya.
rang
ka p
erlin
dung
an &
pe
maju
an H
AM
• M
enyim
ak d
ari b
erba
gai
sum
ber t
enta
ng fa
ktor-f
akto
r pe
nyeb
ab ka
sus-
kasu
s pe
langg
aran
HAM
•
Men
yimak
taya
ngan
vid
eo/g
amba
r/film
ten
tang
vid
eo la
lu lin
tas,
graf
ik ke
celak
aan
lalu
linta
s, ,
mem
baca
bah
an a
jar, b
uku
siswa
•
Mem
baca
bah
an a
jar m
ater
i PP
Kn ya
ng te
rinte
gras
i PLL
te
rlam
pir d
i RPP
•
Mem
beca
UU
No.2
2 Ta
hun
2009
tent
ang
Lalu
linta
s dan
An
gkut
an Ja
lan.
(MEN
GAM
ATI)
• M
erum
uska
n pe
rmas
alaha
n/pe
rtany
aan
da
ri ha
sil m
emba
ca a
rtike
l, gr
afik
dan,
men
yimak
ta
yang
an vi
deo
lalu
linta
s, da
n se
mua
rum
usan
pe
rtany
aan
dari
siswa
dis
epak
ati k
elas u
ntuk
dij
adika
n ba
han
pem
baha
san
(MEN
ANYA
) •
Setia
p ke
lompo
k bela
jar
bern
omor
kepa
la d
imint
a un
tuk m
enca
ri su
mbe
r, inf
orm
asi, d
ata
yang
dap
at
digun
akan
unt
uk
mem
ecah
kan/
men
jawab
pe
rtany
aan
yang
diaj
ukan
pe
serta
didi
k (M
ENGU
M-
pem
ajuan
HAM
Pe
nget
ahua
n •
Tes d
iguna
kan
untu
k men
ilai
hasil
bela
jar
seca
ra in
dividu
te
ntan
g ka
sus-
kasu
s, fa
ktor
peny
ebab
dan
pe
langg
aran
HA
M se
rta
upay
a-up
aya
dalam
rang
ka
perlin
dung
an &
pe
maju
an H
AM
Kete
ram
pila
n •
Men
yajik
an
hasil
telaa
h pe
kerja
an b
aik
indivi
du
mau
pun
kelom
pok
tent
ang
Dina
mika
Pa
ncas
ila
seba
gai d
asar
Ne
gara
dan
pa
ndan
gan
hidup
ban
gsa
2013
SM
A//M
A/
SMK/
MAK
. Ke
las X
2.
Kem
dikbu
d Pe
ndidi
kan
Panc
asila
dan
Ke
warg
ane-
gara
an
SMA/
/MA/
SM
K/M
AK.
Kelas
X
3. R
efer
ensi
atau
In
tern
et se
suai
mat
eri p
okok
4.
Tim
Pen
yusu
n,
Pend
idika
n Ke
sada
ran
Berk
onsti
tusi
untu
k SM
A da
n M
A.
Jaka
rta:
Sekje
n da
n Ke
panit
era-
an
Mah
kam
ah
Kons
titusi
RI,
2009
. 5.
Und
ang-
Unda
ng N
omor
22
Tah
un 2
009
tent
ang
Lalu
Linta
s dan
An
gkut
an
Jalan
. 6.
UU
No. 3
9 Ta
hun
1999
te
ntan
g Ha
k
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
62
66
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Ke
giat
an P
embe
laja
ran
Peni
laia
n Al
okas
i W
aktu
Su
mbe
r Bel
ajar
perila
ku to
leran
si da
n ha
rmon
i ke
bera
gam
an d
alam
ke
hidup
an
berm
asya
raka
t, be
rban
gsa,
&
bern
egar
a In
done
sia.
3.1 M
enga
nalis
is ka
sus-
kasu
s pela
ngga
ran
HAM
dala
m ra
ngka
pe
lindu
ngan
&
pem
ajuan
HAM
se
suai
deng
an n
ilai-
nilai
Panc
asila
da
lam ke
hidup
an
4.1
Men
yaji k
asus
–ka
sus p
elang
gara
n HA
M d
alam
rang
ka
perlin
dung
an &
pe
maju
an H
AM
sesu
ai de
ngan
nila
i-nil
ai Pa
ncas
ila
dalam
kehid
upan
be
rmas
yara
kat
berb
angs
a, &
be
rneg
ara.
perila
ku tid
ak d
eskr
initif
dalam
sesa
me
peng
guna
an ja
lan
seba
gai w
ujud
pem
beria
n ke
sem
pata
n ya
ng sa
ma
sesm
a wa
rga
nega
ra
14. M
enya
jian
hasil
telaa
h ka
sus p
elang
gara
n HA
M
terh
adap
sesa
me
peng
guna
an ja
lan ra
ya.
15. M
enun
jukka
n pe
rilaku
tid
ak m
enye
robo
t hak
se
sam
e pe
nggu
na ja
lan
raya
. 16
. Men
ampil
kan
perila
ku
salin
g m
engh
orm
ati b
agi
sesa
me
peng
guna
jalan
ra
ya.
17. M
embe
rikan
cont
oh
kete
ladan
an p
ada
mas
yara
kat c
ara
men
gend
arai
kend
araa
n be
rmot
or.
18. M
enam
pilka
n pe
rilaku
te
rtib
Selm
a pe
rjalan
an
di jal
an ra
ya
19. M
enga
nalis
is ka
sus-
kasu
s pela
ngga
ran
be
rlalu
linta
s yan
g be
rkait
an H
AM.
20. M
enya
jikan
has
il ana
lisis
kasu
s-ka
sus H
AM ya
ng
pern
ah te
rjadi
di In
done
sia.
15. P
erila
ku sa
ling
men
ghor
mat
i bag
i se
sam
e pe
nggu
na ja
lan
raya
. 16
. Con
toh
kete
ladan
an p
ada
mas
yara
kat c
ara
men
gend
arai
kend
araa
n be
rmot
or.
17. M
enam
pilka
n pe
rilaku
te
rtib
Selm
a pe
rjalan
an d
i jal
an ra
ya
18. K
asus
-kas
us p
elang
gara
n
berla
lu lin
tas y
ang
berk
aitan
HAM
. 19
. Saji
an h
asil a
nalis
is ka
sus-
kasu
s HAM
yang
pe
rnah
terja
di di
Indo
nesia
.
PULK
AN IN
FORM
ASI).
3.
Kelo
mpo
k men
disku
sikan
/ m
enca
ri jaw
aban
dar
i pe
rtany
aan-
perta
nyaa
n ya
ng
diajuk
an, b
erda
sark
an su
mbe
r inf
orm
asi y
ang
dikum
pulka
n.tia
p an
ggot
a ke
lompo
k men
cata
t has
il dis
kusi.
4.
Tiap
ang
gota
kelom
pokd
alam
dis
kusi
haru
s ber
kons
tribu
si ya
ng sh
arrin
g /b
erba
gai
pend
apat
kepa
da te
man
dis
kusi’
(MEN
GASO
SIAS
I) 5.
Set
iap a
nggo
ta ke
lompo
k m
emilik
i tang
gung
jawa
b da
n ke
sem
pata
n ya
ng sa
ma
untu
k m
elapo
rkan
has
il disk
usiny
a.
(MEN
GKOM
UNIK
ASIK
AN)
6. G
uru
mem
angg
il sala
h sa
tu
nom
or si
swa
dalam
kelom
pok
untu
k mela
pork
an h
asil
disku
sinya
di d
epan
kelas
. (M
ENGK
OMUN
IKAS
IKAN
) 7.
Kem
udian
kelom
pok l
ain d
apat
m
embe
rikan
m
asuik
an/m
eres
pons
i dar
i has
il dis
kusin
ya (
men
yem
purn
akan
) (M
EMBU
AT JE
JARI
NG);.
8.
Gur
u se
lanjut
nya
dapa
t m
engu
langi
bebe
rapa
kali d
ari
kelom
pok y
ang
berb
eda.
Asas
i Man
usia
2 1.
1 M
engh
ayat
i per
ilaku
be
riman
dan
be
rtaqw
a ke
pada
1. M
ensy
ukur
i ke
mer
deka
an ya
ng
dicap
ai ole
h In
done
sia
1. I
si da
n po
kok p
ikira
n pe
mbu
kaan
UUD
194
5;
2. H
ubun
gan
prok
lomas
i
Mod
el Pe
mbe
lajar
an P
roble
m
Base
d Le
arnin
g lan
gkah
pm
belaj
aran
sbb:
Sika
p:
• Ob
serv
asi
6 JP
1.
Sup
andi,
201
6,
Mod
el Pe
ngint
egra
-
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
63
67
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Ke
giat
an P
embe
laja
ran
Peni
laia
n Al
okas
i W
aktu
Su
mbe
r Bel
ajar
Tuha
n YM
E da
n be
rakh
lak m
ulia
dalam
kehid
upan
di
lingk
unga
n pe
rgau
lan a
ntar
ba
ngsa
2.
4 M
engh
arga
i sika
p to
leran
si da
n ha
rmon
i ke
bera
gam
an d
alam
ke
hidup
an
berm
asya
ra-k
at,
berb
angs
a, d
an
bern
egar
a In
done
sia
2.6
Men
ghay
ati
sem
anga
t dan
ko
mitm
en p
ersa
tuan
da
n ke
satu
an
nasio
nal d
alam
m
engis
i dan
m
empe
rtaha
nkan
NK
RI
3.2 M
emah
ami p
okok
-po
kok p
ikira
n ya
ng
terk
andu
ng d
alam
Pe
mbu
kaan
Un
dang
-Und
ang
Dasa
r Neg
ara
Repu
blik I
ndon
esia
Tahu
n 19
45
4.2
Men
yaji h
asil t
elaah
po
kok-
poko
k piki
ran
yang
terk
andu
ng
dalam
Pem
buka
an
Unda
ng D
asar
Ne
gara
Rep
ublik
In
done
sia Ta
hun
1945
.
seba
gai R
ahm
at A
llah
Yang
Mah
a Ku
asa;
2.
Men
erim
a an
uger
ah
kem
erde
kaan
seba
gai
hal y
ang
perlu
diis
i de
ngan
pem
bang
unan
. 3.
Men
jelas
kan
isi d
an
poko
k piki
ran
pem
buka
an U
UD 1
945;
4.
Men
jelas
kan
hubu
ngan
pr
oklom
asi d
enga
n pe
mbu
kaan
UUD
Ne
gara
Rep
ublik
In
done
sia T
ahun
194
5 5.
Men
jelas
kan
cita-
cita
dan
tujua
n na
siona
l be
rdas
arka
n Pa
ncas
ila;
6. M
enun
jukka
n co
ntoh
up
aya
diri m
encip
taka
n ke
ruku
nan
sesa
me
peng
guna
jalan
raya
se
suai
nilai
sila
ketig
a Pa
ncas
ila.
7. M
enga
nalis
is ke
daula
tan
nega
ra
dalam
kont
eks n
egar
a hu
kum
; 8.
Men
taat
i per
atur
an
berla
lu lin
tas s
ebag
ai wu
jud im
plem
enta
si ne
gara
yang
ber
dasa
r hu
kum
. 9.
Men
jelas
kan
bent
uk
parti
sipas
i akti
f dala
m
perd
amaia
n du
nia;
10. M
enun
jukka
n pe
rilaku
ru
kun
diling
kung
an
sesa
me
peng
guna
deng
an p
embu
kaan
UUD
Ne
gara
Rep
ublik
In
done
sia T
ahun
194
5 3.
Cita
-cita
dan
tujua
n na
siona
l ber
dasa
rkan
Pa
ncas
ila;
4. C
onto
h up
aya
diri
men
cipta
kan
keru
kuna
n se
sam
e pe
nggu
na ja
lan
raya
sesu
ai nil
ai sil
a ke
tiga
Panc
asila
. 5.
Ked
aulat
an n
egar
a da
lam
kont
eks n
egar
a hu
kum
; 6.
Taa
t per
atur
an b
erlal
u lin
tas s
ebag
ai wu
jud
imple
men
tasi
nega
ra
yang
ber
dasa
r huk
um.
7. B
entu
k par
tisipa
si ak
tif da
lam p
erda
maia
n du
nia;
8. P
erila
ku ru
kun
diling
kung
an se
sam
e pe
nggu
na ja
lanse
baga
i wu
jud p
ikok p
ikira
n ke
4
UUD
Nega
ra R
epulb
ik In
done
sia T
ahun
194
5
9. S
ajian
has
il tela
ah p
okok
-po
kok p
ikira
n pe
mbu
kaan
UU
D Ne
gara
Rep
ublik
In
done
sia T
ahun
194
5;
10. S
ajian
has
il tela
ah
perila
ku b
erlal
u lin
tas
yang
tidak
sesu
ai de
ngan
po
kok-
poko
k piki
ran
yang
te
rkan
dung
dala
m U
UD
Nega
ra R
epub
lik
Indo
nesia
Tah
un 1
945
1. P
eser
ta d
idik
dihad
apka
n ar
tikel
tent
ang
mas
alah
imple
men
tasi
poko
k-po
kok
pikira
n ya
ng te
rkan
dung
dala
m
Pem
buka
an U
UD N
RI T
ahun
19
45 d
alam
kehid
un se
hari-
hari.
2.
Mem
baca
bah
an a
jar m
ater
i PP
kn te
rinte
gras
i PLL
terla
mpir
di
RPP
(MEN
GAM
ATI)
3. P
eser
ta d
idik d
iputa
rkan
vide
o Pe
langg
aran
ber
lalu
linta
s dan
dil
anjut
kan
mem
baca
bah
an
ajar y
ang
suda
h dis
iapka
n gu
ru
(terla
mpir
di R
PP).
4. T
ugas
pes
erta
: men
gam
ati
perila
ku b
erlal
u lin
tas m
elalui
vid
eoda
n m
embc
a ba
han
ajar
yang
suda
h dis
iapka
n gu
ru.
5. P
eser
ta d
idik d
imint
a un
tuk
men
cata
t has
il-hal/
kejad
ian
pent
ing se
telah
meli
hat
taya
ngan
vide
o da
n m
emba
ca
baha
n aja
r ter
integ
rasi
PLL
(tera
mpir
) yan
g dis
iapka
n pe
ndidi
k. 6.
Mem
baca
bah
an a
jar P
PKn
terin
tegr
asi m
ater
i PPL
(te
rlam
pir d
alam
RPP
). (M
ENGA
MAT
I) 7.
Pes
erta
didi
k dike
lompo
kkan
se
cara
het
erog
en, m
asing
-m
asing
kelom
pok d
enga
n an
ggot
a 6
oran
g..
8. D
enga
n bim
binga
n gu
ru
mas
ing-m
asing
kelom
pok
ditug
asi u
ntuk
mer
umus
kan
perta
nyaa
n-pe
rtany
aan
yang
perila
ku d
an
sikap
pes
erta
did
ik da
lam
pros
es
pem
belaj
aran
Pe
nget
ahua
n:
• Te
s digu
naka
n un
tuk m
enila
i ha
sil b
elajar
se
cara
indiv
idu
tent
ang
poko
k-po
kok p
ikira
n ya
ng
terk
andu
ng
dalam
pe
mbu
kaan
UU
D Ne
gara
Re
publi
k In
done
sia
Tahu
n 19
45
Kete
ram
pila
n:
• Po
rtofo
lio
men
ilai h
asil
peke
rjaan
baik
ind
ividu
m
aupu
n ke
lompo
k te
ntan
g po
kok-
poko
k piki
ran
yang
te
rkan
dung
da
lam
pem
buka
an
UUD
Nega
ra
Repu
blik
Indo
nesia
Ta
hun
1945
sian
Pend
idika
n La
lu Lin
tas
pada
Mat
a Pe
lajar
an
Pend
idika
n Pa
ncas
ila S
MA
Kelas
X d
an
Kewa
rgan
egar
aan
(PPK
n)
Berd
asar
kan
Kurik
ulum
20
13
SMA/
/MA/
SM
K/M
AK.
Kelas
X
2. K
emdik
bud
Pend
idika
n Pa
ncas
ila d
an
Kewa
rgan
e-ga
raan
SM
A//M
A/
SMK/
MAK
. Ke
las X
3.
Ref
eren
si at
au
Inte
rnet
sesu
ai m
ater
i pok
ok
4. T
im P
enyu
sun,
Pe
ndidi
kan
Kesa
dara
n Be
rkon
stitu
si un
tuk S
MA
dan
MA.
Ja
karta
: Se
kjen
dan
Kepa
niter
a-an
M
ahka
mah
Ko
nstitu
si RI
,
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
64
68
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Ke
giat
an P
embe
laja
ran
Peni
laia
n Al
okas
i W
aktu
Su
mbe
r Bel
ajar
jal
anse
baga
i wuju
d pik
ok p
ikira
n ke
4 U
UD
Nega
ra R
epulb
ik In
done
sia T
ahun
194
5
11. M
enya
ji has
il tela
ah
poko
k-po
kok p
ikira
n pe
mbu
kaan
UUD
Ne
gara
Rep
ublik
In
done
sia T
ahun
194
5;
12. M
enya
jikan
has
il tela
ah
perila
ku b
erlal
u lin
tas
yang
tidak
sesu
ai de
ngan
pok
ok-p
okok
pik
iran
yang
terk
andu
ng
dalam
UUD
Neg
ara
Repu
blik I
ndon
esia
Tahu
n 19
45
terk
ait d
enga
n ar
tikel,
bah
an
ajar d
an vi
deo
ters
ebut
(M
ENAN
YA)
9. G
uru
mem
bimbin
g pe
serta
didi
k un
tuk m
engu
mpu
lkan
infor
mas
i gu
na m
enjaw
ab p
erta
nyaa
n tsb
, da
ri be
rbag
ai su
mbe
r, se
perti
bu
ku, in
tern
et, m
edia
mas
sa
dan
sum
ber-s
umbe
r lain
. (M
ENGU
M-P
ULKA
N DA
TA/IN
-FO
RMAS
I) 10
. Gur
u m
emint
a pe
serta
didi
k un
tuk b
erdis
kusi
mem
ecah
kan/
men
emuk
an
jawab
an d
ari p
erta
nyaa
n ya
ng
diajuk
an, g
uru
mem
berik
an
bimbin
gan
bila
ditem
ukan
ke
sulita
n. (M
ENGA
SOSI
AS)
11. P
eser
ta d
idik s
ecar
a ke
lompo
k dib
eri tu
gas u
ntuk
mela
pork
an
hasil
per
umus
an p
erta
nyaa
n da
n pe
mec
ahan
mas
alah.
(M
ENGO
MUN
IKAS
IKAN
) 12
. Set
iap ke
lompo
k dim
inta
untu
k m
empr
esen
tasik
an d
i dep
an
kelas
has
il disk
usi d
i dep
an
kelas
(bisa
dipa
jang,
dip
rese
ntas
ikan
atau
dila
pork
an
seca
ra
tertu
lis).(
MEN
GOM
UNIK
ASIK
AN)
13
. Kelo
mpo
k lain
bole
h m
embe
rikan
mas
ukan
, sa
ngga
han
atau
pun
perta
nyaa
n te
rhad
ap h
asil k
elom
pok
pres
enta
si.(M
EMBU
AT
JEJA
RING
)
20
09.
5. S
ekre
taria
t Je
nder
al M
PR,
Unda
ng-
Unda
ng D
asar
Ne
gara
Re
publi
k In
dons
ia Ta
hun
1945
.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
65
69
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Ke
giat
an P
embe
laja
ran
Peni
laia
n Al
okas
i W
aktu
Su
mbe
r Bel
ajar
14. G
uru
mem
bimbin
g pe
serta
didi
k m
enga
jak a
tau
men
coba
m
engk
aji u
lang
hasil
pe
mec
ahan
mas
alaha
n ya
ng
suda
h dir
umus
kan
untu
k dis
impu
lkan
bers
ama.
(MEN
YIM
PULK
AN
HASI
L BE
LAJA
R)
3 1.
2Men
ghay
ati n
ilai-n
ilai
ajara
n ag
ama
dan
kepe
rcay
aan
dalam
ke
hidup
an
berm
asya
raka
t 1.
2 M
engh
ayat
i nila
i-nil
ai Pa
ncas
ila
dalam
kehid
upan
be
rmas
yara
kat,
berb
angs
a da
n be
rneg
ara
1.3
Men
gam
alkan
nila
i-nil
ai ya
ng
terk
andu
ng d
alam
Pe
mbu
kaan
Un
dang
-Und
ang
Dasa
r Neg
ara
Repu
blik I
ndon
esia
Tahu
n 19
45 d
alam
ke
hidup
an
berb
angs
a da
n be
rneg
ara.
3.
4 M
emah
ami
hubu
ngan
stru
ktura
l da
n fu
ngsio
nal
pem
erint
ahan
pus
at
dan
daer
ah m
enur
ut
Unda
ng-U
ndan
g Da
sar N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia
1. M
ensy
ukur
i hub
unga
n str
uktu
ral d
an fu
ngsio
nal
anta
ra p
emer
intah
pus
at
dan
pem
erint
ah d
aera
h be
rdas
arka
n UU
D 19
45
2. M
engh
arga
i hub
unga
n str
uktu
ral d
an fu
ngsio
nal
anta
ra p
emer
intah
pus
at
dan
pem
erint
ah d
aera
h be
rdas
arka
n UU
D 19
45
3. M
enjel
aska
n ot
onom
i da
erah
dala
m ko
ntek
s ne
gara
Kes
atua
n Re
publi
k Ind
ones
ia;
4. M
enjel
aska
n ke
dudu
kan
dan
pera
n pe
mer
intah
da
erah
5.
Men
unjuk
kan
cont
oh
hubu
ngan
pem
erint
ah
pusa
t dan
dae
rah
dalam
m
ewuju
dkan
terti
b be
rlalu
linta
s. 6.
Men
gana
lisis
hubu
ngan
str
uktu
ral d
an fu
ngsio
nal
pem
erint
ah p
usat
dan
pe
mer
intah
dae
rah;
7.
Mem
beri
cont
oh
hubu
ngan
kerja
sam
a pe
mer
intah
pus
at d
an
daer
ah d
alam
1. H
ubun
gan
struk
tura
l an
tara
pem
erint
ah p
usat
da
n pe
mer
intah
dae
rah
berd
asar
kan
UUD
1945
2.
Hub
unga
n fu
ngsio
nal
anta
ra p
emer
intah
pus
at
dan
pem
erint
ah d
aera
h be
rdas
arka
n UU
D 19
45
3. O
tono
mi d
aera
h da
lam
kont
eks n
egar
a Ke
satu
an
Repu
blik I
ndon
esia;
4.
Ked
uduk
an d
an p
eran
pe
mer
intah
dae
rah
5. C
onto
h hu
bung
an
pem
erint
ah p
usat
dan
da
erah
dala
m
mew
ujudk
an te
rtib
berla
lu lin
tas.
6. H
ubun
gan
struk
tura
l dan
fu
ngsio
nal p
emer
intah
pu
sat d
an p
emer
intah
da
erah
; 7.
Con
toh
hubu
ngan
ke
rjasa
ma
pem
erint
ah
pusa
t dan
dae
rah
dalam
m
emba
ngun
infra
struk
tur
sara
na d
an p
rasa
rana
jal
an
8. C
onto
h hu
bung
an
pem
erint
ah d
aera
h
Men
gam
ati
• M
emba
ca b
erba
gai s
umbe
r te
ntan
g hu
bung
an st
ruktu
ral d
an
fung
siona
l pem
erint
ahan
pus
at
dan
daer
ah
• M
emba
ca a
tura
n ya
ng b
erlak
u te
rkait
den
gan
oton
omi d
aera
h •
Men
gam
ati p
erila
ku ke
pala
daer
ah te
rkait
den
gan
pelak
sana
an o
tono
mi
• M
emba
ca b
agan
pet
a m
ater
i pe
mbe
l terk
ait K
D 3
• M
emba
ca b
ahan
ajar
PPK
n te
rinte
gras
i PLL
(ter
lampir
) di
RPP
Men
anya
•
Mer
umus
kani
perta
nyaa
n te
ntan
g hu
bung
an st
ruktu
ral d
an
fung
siona
l pem
erint
ahan
pus
at
dan
daer
ah d
an te
rkait
UU
No.
22 Ta
hun
2009
•
Men
gajuk
an p
erta
nyaa
n te
ntan
g at
uran
yang
terk
ait d
enga
n ot
onom
i dae
rah
• M
embu
at p
erta
nyaa
n te
rkait
i tu
gas d
an w
ewen
ang
kepa
la da
erah
terk
ait p
elaks
anaa
n UU
No
. 22
Tahu
n 20
09 te
ntan
g La
lu Lin
tas d
an a
ngku
tan
Jalan
.
Sika
p:
• Pe
rilaku
dan
sik
ap p
eser
ta
didik
dalam
pr
oses
pe
mbe
lajar
an.
Jurn
al da
n pe
nilaia
n te
man
se
jawat
, unt
uk
men
ilai s
ikap
posit
if ter
hada
p hu
bung
an ya
ng
harm
onis
anta
ra
pem
erint
ah
pusa
t den
gan
pem
erint
ah
daer
ah.
Peng
etah
uan:
•
Tes d
iguna
kan
untu
k men
ilai
hasil
bela
jar
seca
ra in
dividu
te
ntan
g hu
bung
an
struk
tura
l dan
fu
ngsio
nal
pem
erint
ahan
pu
sat d
an
12 JP
1.
Sup
andi,
201
6,
Mod
el Pe
ngint
egra
sian
Pend
idika
n An
tikor
upsi
pada
Mat
a Pe
lajar
an
Pend
idika
n Pa
ncas
ila d
an
Kewa
rgan
egar
aan
(PPK
n)
SMA
Kelas
X
Berd
asar
kan
Kurik
ulum
20
13
SMA/
/MA/
SM
K/M
AK.
Kelas
X
Kem
ente
rian
Pend
idika
n da
n Ke
buda
yaan
2.
Kem
dikbu
d Pe
ndidi
kan
Panc
asila
dan
Ke
warg
ane-
gara
an
SMA/
/MA/
SM
K/M
AK.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
66
70
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Ke
giat
an P
embe
laja
ran
Peni
laia
n Al
okas
i W
aktu
Su
mbe
r Bel
ajar
Tahu
n 19
45
4.4
Men
yaji h
asil t
elaah
hu
bung
an st
ruktu
ral
dan
fung
siona
l pe
mer
intah
an p
usat
da
n da
erah
men
urut
Un
dang
-Und
ang
Dasa
r Neg
ara
Repu
blik I
ndon
esia
Tahu
n 19
45.
mem
bang
un
infra
struk
tur j
alan
8.
Mem
beri
cont
oh
hubu
ngan
pem
erint
ah
daer
ah d
enga
n
pem
erint
ah p
usat
terk
ait
deng
an ra
mbu
-ram
bu
lalu
linta
s. 9.
Men
yaji h
asil t
elaah
hu
bung
an st
ruktu
ral d
an
fung
siona
l pem
erint
ahan
pu
sat d
an d
aera
h m
enur
ut U
ndan
g-Un
dang
Das
ar N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
. 10
. Men
gana
lisis
kasu
s-ka
sus p
elang
aran
lalu
linta
s yan
g m
eliba
tkan
apar
at a
tau
pejab
at
pem
erint
ah p
usat
dan
at
au d
aera
h.
11. M
enya
jikan
has
il tela
ah
hubu
ngan
stru
ktura
l dan
fu
ngsio
nal p
emer
intah
pu
sat d
an p
emer
intah
da
erah
dala
m
penc
iptaa
n ke
terti
ban
kese
lamat
an ke
lanca
ran
dan
keam
anan
ber
lalu
linta
s.
deng
an p
emer
intah
pus
at
terk
ait d
enga
n ra
mbu
-ra
mbu
lalu
linta
s. 9.
Saji
an h
asil t
elaah
hu
bung
an st
ruktu
ral d
an
fung
siona
l pem
erint
ahan
pu
sat d
an d
aera
h m
enur
ut U
ndan
g-Un
dang
Da
sar N
egar
a Re
publi
k In
done
sia Ta
hun
1945
. 10
. Kas
us-k
asus
pela
ngar
an
lalu
linta
s yan
g m
eliba
tkan
apar
at a
tau
pejab
at
pem
erint
ah p
usat
dan
at
au d
aera
h.
11. S
ajian
has
il tela
ah
hubu
ngan
stru
ktura
l dan
fu
ngsio
nal p
emer
intah
pu
sat d
an p
emer
intah
da
erah
dala
m p
encip
taan
ke
terti
ban
kese
lamat
an
kelan
cara
n da
n ke
aman
an b
erlal
u lin
tas.
Men
gum
pulk
an In
form
asi
• M
engu
mpu
lkan
infro
mas
i dar
i be
rbag
ai su
mbe
r ten
tang
hu
bung
an st
ruktu
ral d
an
fung
siona
l pem
erint
ahan
pus
at
dan
daer
ah
• M
engu
mpu
lkan
infor
mas
i dar
i be
rbag
ai su
mbe
r ten
tang
atu
ran
yang
terk
ait d
enga
n ot
onom
i da
erah
•
Men
gum
pulka
n inf
orm
asi d
ari
berb
agai
sum
ber t
ugas
dan
we
wena
ng ke
pala
daer
ah ya
ng
terk
ait U
U No
. 22
Tahu
n 20
09
• M
engu
mpu
lkan
infor
mas
i dar
i be
rbag
ai su
mbe
r ten
tang
tent
ang
pene
gaka
n hu
kum
terk
ait d
enga
n pe
langg
aran
lalu
linta
s. M
enal
ar/ M
enga
sosi
asi
• M
enyim
pulka
n hu
bung
an
struk
tura
l dan
fung
siona
l pe
mer
intah
an p
usat
dan
dae
rah
•
Men
yimpu
lkan
atur
an ya
ng
terk
ait d
enga
n ot
onom
i dae
rah
Men
gom
unik
asik
an
• M
enya
jikan
has
il tela
ah te
ntan
g hu
bung
an st
ruktu
ral d
an
fung
siona
l pem
erint
ahan
pus
at
dan
daer
ah
• M
enya
jikan
has
il tela
ah te
ntan
g at
uran
yang
terk
ait d
enga
n ot
onom
i dae
rah.
•
Men
yajia
n ka
jian
tent
ang
tuga
s da
n we
wena
ng p
emer
intah
da
erah
terk
ait d
enga
n pe
laksa
nan
UU N
o. 2
2 Ta
hun
2009
daer
ah
Kete
ram
pila
n:
• Po
rtofo
lio u
ntuk
m
enila
i has
il pe
kerja
an b
aik
indivi
du
mau
pun
kelom
pok
tent
ang
hubu
ngan
str
uktu
ral d
an
fung
siona
l pe
mer
intah
an
pusa
t dan
da
erah
Kelas
X
3. R
efer
ensi
atau
In
tern
et se
suai
mat
eri p
okok
4.
Tim
Pen
yusu
n,
Pend
idika
n Ke
sada
ran
Berk
onsti
tusi
untu
k SM
A da
n M
A.
Jaka
rta:
Sekje
n da
n Ke
panit
era-
an
Mah
kam
ah
Kons
titusi
RI,
2009
. 5.
UUD
Neg
ara
Repu
blik
Indo
nesia
Ta
hun
1945
. 6.
UU
Nom
or 9
Ta
hun
2015
te
ntan
g Pe
ruba
han
kedu
a UU
No.
23
Tah
un 2
014
tent
ang
Pem
erint
ah
Daer
ah
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
67
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
68
72
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Ke
giat
an P
embe
laja
ran
Peni
laia
n Al
okas
i W
aktu
Su
mbe
r Bel
ajar
5 1.
1 M
engh
ayat
i nila
i-nil
ai aja
ran
agam
a da
n ke
perc
ayaa
n da
lam ke
hidup
an
berm
asya
raka
t. 1.
2 M
engh
ayat
i isi d
an
mak
na p
asal
28E
dan
29 a
yat (
2)
Unda
ng-U
ndan
g Da
sar N
egar
a Re
publi
k Ind
ones
ia Ta
hun
1945
2.
6 Men
gam
alkan
nila
i da
n bu
daya
de
mok
rasi
deng
an
men
guta
mak
an
prins
ip m
usya
wara
h m
ufak
at d
alam
ke
hidup
an se
hari-
hari
dalam
kont
eks
Nega
ra K
esat
uan
Repu
blik I
ndon
esia
(NKR
I).
3.6 M
enga
nalis
is ka
sus
pelan
ggar
an h
ak
dan
peng
ingka
ran
kewa
jiban
seba
gai
warg
a ne
gara
4.
6 M
enya
ji ana
lisis
pena
ngan
an ka
sus
pelan
ggar
-an
hak d
an
peng
ingka
ran
kewa
jiban
seba
gai
warg
a ne
gara
.
1. M
ensy
ukur
i keb
ebas
an
seba
gai s
alah
satu
be
ntuk
anu
gera
h ya
ng
diber
ikan
Tuha
n YM
E;
2. M
enya
dari
siste
m
dem
okra
si di
Indo
nsia
adala
h be
bas t
etap
i be
rtang
gung
jawa
b;
3. M
enjel
aska
n ha
kikat
wa
rga
nega
ra d
alam
sis
tem
dem
okra
si;
4. M
engin
dent
ifikas
i hak
-ha
k war
ga n
egar
a da
lam si
stem
dem
okra
si be
rdas
arka
n UU
D 19
45;
5. M
enga
nalis
is h
ak-h
ak
warg
a ne
gara
Indo
ensia
ya
ng d
ijam
in pe
rlindu
ngan
nya
oleh
UU N
o. 2
2 Ta
hu 2
009.
6.
Men
gana
lsisi
kewa
jiban
wa
rga
nega
a In
done
sia
yang
dwa
jibka
n un
tuk
dilak
sana
kan
men
urut
UU
No.
22
Tahu
n 20
09.
7. M
enga
nalis
is ka
sus
pelan
ggar
an h
ak-h
ak
dan
peng
ingka
ran
kewa
jiban
war
ga n
egar
a da
ri be
rbag
ai su
mbe
r; 8.
Men
yaji h
asil a
nalis
is ka
sus p
elang
gara
n ha
k-ha
k dan
pen
gingk
aran
ke
wajib
an w
arga
neg
ara
dari
berb
agai
sum
ber
9. M
enya
jikan
has
il tela
ah
kasu
s pela
ngga
ran
hak
berla
lu lin
tas m
enur
ut
1. S
istem
dem
okra
si di
Indo
nsia;
2.
Hak
ikat w
arga
neg
ara
dalam
siste
m d
emok
rasi;
3.
Hak
-hak
war
ga n
egar
a da
lam si
stem
dem
okra
si be
rdas
arka
n UU
D 19
45;
4. H
ak-h
ak w
arga
neg
ara
Indo
ensia
yang
dija
min
perlin
dung
anny
a ole
h UU
No
. 22
Tahu
200
9.
5. K
ewaji
ban
warg
a ne
gaa
Indo
nesia
yang
dwa
jibka
n un
tuk d
ilaks
anak
an
men
urut
UU
No. 2
2 Ta
hun
2009
. 6.
Kas
us p
elang
gara
n ha
k-ha
k dan
pen
gingk
aran
ke
wajib
an w
arga
neg
ara
dari
berb
agai
sum
ber;
7. S
ajian
has
il ana
lisis
kasu
s pe
langg
aran
hak
-hak
dan
pe
nging
kara
n ke
wajib
an
warg
a ne
gara
dar
i be
rbag
ai su
mbe
r 8.
Saji
an h
asil t
elaah
kasu
s pe
langg
aran
hak
ber
lalu
linta
s men
urut
UU
No.2
2 Ta
hun
2009
. 9.
Saji
an h
asil t
elaah
te
rhad
ap ka
sus
pelng
gara
n ke
wajib
an
warg
a ne
gara
terh
adap
UU
No.
22
Tahu
n 20
09.
Men
gam
ati
• M
enga
mat
i kas
us p
elang
gara
n ha
k dan
pen
gingk
aran
kewa
jiban
se
baga
i war
ga n
egar
a •
Men
gam
ati k
asus
mas
alah
ko
rups
i yan
g te
rjadi
di lin
gkun
gan
sekit
ar d
alam
kedu
duka
nnya
se
baga
i war
ga n
egar
a.
• M
enga
mat
i vide
o te
ntan
g pe
rilaku
pen
ggun
a jal
an se
baga
i ha
k set
iap w
arga
neg
ara.
M
enan
ya
• M
engid
entifi
kasi
perta
nyaa
n te
ntan
g m
asala
h ya
ng m
uncu
l da
lam p
elang
gara
n ha
k dan
pe
nging
kara
n ke
wajib
an se
baga
i wa
rga
nega
ra
• M
engid
entifi
kasi
perta
nyaa
n te
ntan
g m
asala
h ko
rups
i yan
g te
rjadi
di m
asya
raka
t dala
m
kedu
duka
nnya
seba
gai w
arga
ne
gara
. •
Men
gajuk
an p
erta
nyaa
n te
ntan
g so
lusi d
alam
pela
ngga
ran
hak
dan
peng
ingka
ran
kewa
jiban
se
baga
i war
ga n
egar
a
Men
gum
pulk
an In
form
asi
• M
engu
mpu
lkan
data
dar
i be
rbag
ai su
mbe
r ten
tang
m
asala
h-m
asala
h pe
langg
aran
ha
k dan
pen
gingk
aran
kewa
jiban
se
baga
i war
ga n
egar
a •
Men
gum
pulka
n da
ta te
ntan
g m
asala
h ko
rups
i yan
g te
rjadi
di m
asya
raka
t dala
m
kedu
duka
nnya
seba
gai w
arga
ne
gara
.
Sika
p:
• Ob
serv
asi
Penil
aian
pros
es m
enila
i pe
rilaku
dan
sik
ap p
eser
ta
didik
dalam
pr
oses
pe
mbe
lajar
an
Peng
etah
uan:
•
Porto
folio
unt
uk
men
ilai h
asil
peke
rjaan
baik
ind
ividu
m
aupu
n ke
lompo
k te
ntan
g m
asala
h-m
asala
h ya
ng
mun
cul d
alam
pe
langg
aran
ha
k dan
pe
nging
kara
n ke
wajib
an
seba
gai w
arga
ne
gara
dan
ca
ra
pem
ecah
anny
a.
Proje
k unt
uk
men
ilai p
rojek
be
lajar
ke
warg
aneg
ara
an.
12 JP
1.
Sup
andi,
201
6,
Mod
el Pe
ngint
egra
sian
Pend
idika
n An
tikor
upsi
pada
Mat
a Pe
lajar
an
Pend
idika
n Pa
ncas
ila d
an
Kewa
rgan
egar
aan
(PPK
n)
SMA
Kelas
X
Berd
asar
kan
Kurik
ulum
20
13
SMA/
/MA/
SM
K/M
AK.
Kelas
X
2. K
emen
teria
n Pe
ndidi
kan
dan
Kebu
daya
an
3. K
emdik
bud
Pend
idika
n Pa
ncas
ila d
an
Kewa
rgan
e-ga
raan
SM
A//M
A/
SMK/
MAK
. Ke
las X
4.
Ref
eren
si at
au
Inte
rnet
sesu
ai m
ater
i pok
ok
5. T
im P
enyu
sun,
Pe
ndidi
kan
Kesa
dara
n Be
rkon
stitu
si un
tuk S
MA
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
69
73
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Ke
giat
an P
embe
laja
ran
Peni
laia
n Al
okas
i W
aktu
Su
mbe
r Bel
ajar
UU N
o.22
Tah
un 2
009.
10
. Men
yajik
an h
asil t
elaah
te
rhad
ap ka
sus
pelng
gara
n ke
wajib
an
warg
a ne
gara
terh
adap
UU
No.
22
Tahu
n 20
09.
• M
engu
mpu
lkan
data
tent
ang
solus
i terk
ait d
enga
n pe
langg
aran
hak
dan
pe
nging
kara
n ke
wajib
an se
baga
i wa
rga
nega
ra
Men
alar
/ Men
gaso
sias
i •
Men
yimpu
lkan
tent
ang
mas
alah-
mas
alah
pelan
ggar
an h
ak d
an
peng
ingka
ran
kewa
jiban
seba
gai
warg
a ne
gara
•
Men
yimpu
lkan
tent
ang
mas
alah
ko
rups
i yan
g te
rjadi
di m
asya
raka
t dala
m
kedu
duka
nnya
seba
gai w
arga
ne
gara
. •
Men
yimpu
lkan
tent
ang
solus
i te
rkait
den
gan
pelan
ggar
an h
ak
dan
peng
ingka
ran
kewa
jiban
se
baga
i war
ga n
egar
a
Men
gom
unik
asik
an
• M
enya
jikan
has
il tela
ah te
ntan
g m
asala
h-m
asala
h pe
langg
aran
ha
k dan
pen
gingk
aran
kewa
jiban
se
baga
i war
ga n
egar
a •
Men
yajik
an h
asil t
elaah
tent
ang
mas
alah
koru
psi y
ang
terja
di di
mas
yara
kat d
alam
ke
dudu
kann
ya se
baga
i war
ga
nega
ra.
• M
enya
jikan
has
il tela
ah te
ntan
g so
lusi te
rkait
den
gan
pelan
ggar
an h
ak d
an
peng
ingka
ran
kewa
jiban
seba
gai
warg
a ne
gara
dan
MA.
Ja
karta
: Se
kjen
dan
Kepa
niter
a-an
M
ahka
mah
Ko
nstitu
si RI
, 20
09.
6. U
UD N
egar
a Re
publi
k In
done
sia
Tahu
n 19
45.
7. U
U No
mor
12
Tahu
n 20
12
tena
ng T
ata
Urut
an
Pera
tura
n Pe
rund
ang-
Unda
ngan
Re
publi
k In
done
sia.
8. U
U No
.12
Tahu
n 20
11
tent
ang
Siste
Pe
radil
an
Indo
nesia
9.
Dst.
6 1.
1 M
engh
ayat
i nila
i-nil
ai aja
ran
agam
a da
n ke
perc
ayaa
n
1. M
ensy
ukur
i ke
bera
gam
an b
angs
a In
done
sia se
baga
i
1. K
eber
gam
an se
baga
i an
cam
an d
an p
oten
si da
lam ra
ngka
men
jaga
Meng
amat
i M
emba
ca d
ari b
erba
gai s
umbe
r te
ntan
g ind
ikato
r anc
aman
terh
adap
Kete
ram
pila
n:
• Po
rtofo
lio,
penil
aian
ini
12 JP
1.
Sup
andi,
201
6,
Mod
el Pe
ngint
egra
sia
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
70
74
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Ke
giat
an P
embe
laja
ran
Peni
laia
n Al
okas
i W
aktu
Su
mbe
r Bel
ajar
dalam
kehid
upan
be
rmas
yara
kat.
1.2
Men
ghay
ati is
i dan
m
akna
pas
al 28
E da
n 29
aya
t (2)
Un
dang
-Und
ang
Dasa
r Neg
ara
Repu
blik I
ndon
esia
Tahu
n 19
45.
2.2
Men
ghay
ati n
ilai-
nilai
Panc
asila
da
lam ke
hidup
an
berm
asya
raka
t, be
rban
gsa
dan
bern
egar
a 3.
7 Men
gana
lisis
indika
tor a
ncam
an
terh
adap
neg
ara
dalam
mem
bang
un
integ
rasi
nasio
nal
deng
an b
ingka
i Bh
innek
aTun
ggal
Ika
4.7
Men
yaji h
asil
anali
sis te
ntan
g ind
ikato
r anc
aman
te
rhad
ap n
egar
a da
lam m
emba
ngun
int
egra
si na
siona
l de
ngan
bing
kai
Bhinn
eka
Tung
gal
Ika
anug
erah
dar
i Tuh
an
YME;
2.
Men
ghor
mat
i ke
bera
gam
an b
angs
a In
done
sia d
alam
rang
ka
men
jaga
keut
uhan
NK
RI;
3. M
enga
nalis
is ke
berg
aman
seba
gai
anca
man
dan
pot
ensi
dalam
rang
ka m
enjag
a ke
utuh
an N
KRI
4. M
enjel
aska
n up
aya-
upay
a ya
ng d
ilaku
kan
dalam
mem
upuk
ko
mitm
en p
ersa
tuan
da
n ke
bera
gam
an;
5. M
enjel
aska
n pe
nting
nya
integ
rasi
nasio
nal d
alam
bin
gkai
Bhinn
eka
Tung
gak I
ka.
6. M
enga
nalis
is ind
ikato
r an
cam
an te
rhad
ap
nega
ra d
alam
m
emba
ngun
inte
gras
i na
siona
l dala
m b
ingka
i NK
RI.
7. M
enjel
aska
n pe
nting
nya
kesa
dara
n wa
rga
nega
ra u
ntuk
bela
ne
gara
; 8.
Men
giden
tifika
si be
rbab
agai
anca
man
ya
ng d
apat
m
emba
haya
kan
kese
lamat
an b
erlal
u lin
tas d
alam
bing
kai
Bhinn
eka
Tung
gal Ik
a.
keut
uhan
NKR
I 2.
Upa
ya-u
paya
yang
dil
akuk
an d
alam
m
emup
uk ko
mitm
en
pers
atua
n da
n ke
bera
gam
an;
3. P
entin
gnya
inte
gras
i na
siona
l dala
m b
ingka
i Bh
innek
a Tu
ngga
k Ika
. 4.
Ind
ikato
r anc
aman
te
rhad
ap n
egar
a da
lam
mem
bang
un in
tegr
asi
nasio
nal d
alam
bing
kai
NKRI
. 5.
Pen
tingn
ya ke
sada
ran
warg
a ne
gara
unt
uk b
ela
nega
ra;
6. B
erba
baga
i anc
aman
ya
ng d
apat
m
emba
haya
kan
kese
lamat
an b
erlal
u lin
tas
dalam
bing
kai B
hinne
ka
Tung
gal Ik
a.
7. B
erba
gai c
onto
h
ham
bata
n da
lam b
erlal
u lin
tas a
lam ke
rang
ka
Bhinn
eka
Tung
gal Ik
a.
8. U
paya
-upa
ya u
ntuk
m
emba
ngun
kesa
dara
n wa
rga
nega
ra u
ntuk
m
elaku
kan
bela
nega
ra
dalam
ber
baga
i bida
ng
kehid
upan
. 9.
Ben
tuk-
bent
uk
pem
belaa
n te
rhad
ap
nega
ra;
10. C
onto
h b
entu
k bela
ne
gara
di b
idang
lalu
nega
ra d
alam
mem
bang
un in
tegr
asi
nasio
nal d
enga
n bin
gkai
Bhinn
ekaT
ungg
al Ika
. M
emba
ca d
ari b
erba
gai s
umbe
r te
ntan
g pe
rilaku
koru
psi s
ebag
ai sa
lah sa
tu a
ncam
an te
rhad
ap
nega
ra d
alam
mem
bang
un in
tegr
asi
nasio
nal
Men
gam
ati fi
lm/w
acan
a te
ntan
g up
aya
men
angg
ulang
i anc
aman
te
rhad
ap n
egar
a da
lam m
emba
ngun
int
egra
si na
siona
l Me
nany
a M
engid
entifi
kasi
dan
men
gajuk
an
perta
nyaa
n te
ntan
g ind
ikato
r an
cam
an te
rhad
ap n
egar
a da
lam
mem
bang
un in
tegr
asi n
asion
al de
ngan
bing
kai B
hinne
kaTu
ngga
l Ika
. M
engid
entifi
kasi
dan
men
gajuk
an
perta
nyaa
n te
ntan
g pe
rilaku
koru
psi
seba
gai s
alah
satu
anc
aman
te
rhad
ap n
egar
a da
lam m
emba
ngun
int
egra
si na
siona
l M
engid
entifi
kasi
dan
men
gajuk
an
perta
nyaa
n te
ntan
g up
aya
men
angg
ulang
i anc
aman
terh
adap
ne
gara
dala
m m
emba
ngun
inte
gras
i na
siona
l Me
ngum
pulka
n In
form
asi
Men
gum
pulka
n da
ta d
ari b
erba
gai
sum
ber t
enta
ng in
dikat
or a
ncam
an
terh
adap
neg
ara
dalam
mem
bang
un
integ
rasi
nasio
nal d
enga
n bin
gkai
Bhinn
ekaT
ungg
al Ika
. M
engu
mpu
lkan
data
dar
i ber
baga
i su
mbe
r ten
tang
per
ilaku
koru
psi
digun
akan
un
tuk m
enila
i ha
sil p
eker
jaan
baik
indivi
du
mau
pun
kelom
pok
tent
ang
anali
sis
indika
tor
anca
man
te
rhad
ap
nega
ra d
alam
m
emba
ngun
int
egra
si na
siona
l de
ngan
bing
kai
Bhinn
ekaT
ungg
al Ika
Pe
nget
ahua
n •
Tes d
iguna
kan
untu
k men
ilai
hasil
bela
jar
seca
ra in
dividu
te
ntan
g an
alisis
ind
ikato
r an
cam
an
terh
adap
ne
gara
dala
m
mem
bang
un
integ
rasi
nasio
nal
deng
an b
ingka
i Bh
innek
aTun
ggal
Ika
Sika
p
• Pe
ngam
atan
, pe
nilaia
n ini
m
erup
akan
n Pe
ndidi
kan
Antik
orup
si pa
da M
ata
Pelaj
aran
Pe
ndidi
kan
Panc
asila
dan
Ke
warg
aneg
araa
n (P
PKn)
SM
A Ke
las X
Be
rdas
arka
n Ku
rikulu
m
2013
SM
A//M
A/
SMK/
MAK
. Ke
las X
2.
Kem
dikbu
d Pe
ndidi
kan
Panc
asila
dan
Ke
warg
ane-
gara
an
SMA/
/MA/
SM
K/M
AK.
Kelas
X
3. R
efer
ensi
atau
In
tern
et se
suai
mat
eri p
okok
4.
Tim
Pen
yusu
n,
Pend
idika
n Ke
sada
ran
Berk
onsti
tusi
untu
k SM
A da
n M
A. Ja
karta
: Se
kjen
dan
Kepa
niter
a-an
M
ahka
mah
Ko
nstitu
si RI
, 20
09.
5. U
UD N
egar
a
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
71
75
No
Kom
pete
nsi D
asar
In
dika
tor P
enca
paia
n Ko
mpe
tens
i M
ater
i Pem
bela
jara
n Ke
giat
an P
embe
laja
ran
Peni
laia
n Al
okas
i W
aktu
Su
mbe
r Bel
ajar
9. M
engid
entifi
kasi
berb
agai
cont
oh
ham
bata
n da
lam b
erlal
u lin
tas a
lam ke
rang
ka
Bhinn
eka
Tung
gal Ik
a.
10. M
enjel
aska
n up
aya-
upay
a un
tuk
mem
bang
un ke
sada
ran
warg
a ne
gara
unt
uk
mela
kuka
n be
la ne
gara
da
lam b
erba
gai b
idang
ke
hidup
an.
11. M
enjel
aska
n be
ntuk
-be
ntuk
pem
belaa
n te
rhad
ap n
egar
a;
12. M
embe
rikan
cont
oh
bent
uk b
ela n
egar
a di
bidan
g lal
u lin
tas.
13. M
enge
valua
si up
aya-
upay
a pe
mbe
laan
terh
adap
neg
ara;
14
. Men
gana
lisis
kasu
s pe
nging
kara
n be
la ne
gara
di b
idang
lalu
linta
s. 15
. Men
desk
ripsik
an fu
ngsi
jalan
raya
seba
gai
upay
a m
enge
mba
ngka
n int
egra
si n
asion
al da
lam b
ingka
i NKR
I. 16
. Men
yaji h
asil a
nalis
is ind
ikato
r anc
aman
te
rhad
ap n
egar
a da
lam
mem
bang
un in
tegr
asi
nasio
nal d
alam
bing
kai
NKRI
.
linta
s. 11
. Upa
ya-u
paya
pem
belaa
n te
rhad
ap n
egar
a;
12. K
asus
pen
gingk
aran
bela
ne
gara
di b
idang
lalu
linta
s. 13
. Fun
gsi ja
lan ra
ya se
baga
i up
aya
men
gem
bang
kan
integ
rasi
nas
ional
dalam
bin
gkai
NKRI
. 14
. Saji
an h
asil a
nalis
is ind
ikato
r anc
aman
te
rhad
ap n
egar
a da
lam
mem
bang
un in
tegr
asi
nasio
nal d
alam
bing
kai
NKRI
.
seba
gai s
alah
satu
anc
aman
te
rhad
ap n
egar
a da
lam m
emba
ngun
int
egra
si na
siona
l M
engu
mpu
lkan
data
dar
i ber
baga
i su
mbe
r ten
tang
upa
ya
men
angg
ulang
i anc
aman
terh
adap
ne
gara
dala
m m
emba
ngun
inte
gras
i na
siona
l M
enala
r/ Me
ngas
osias
i M
enyim
pulka
n te
ntan
g ind
ikato
r an
cam
an te
rhad
ap n
egar
a da
lam
mem
bang
un in
tegr
asi n
asion
al de
ngan
bing
kai B
hinne
kaTu
ngga
l Ika
. M
enyim
pulka
n te
ntan
g pe
rilaku
ko
rups
i seb
agai
salah
satu
anc
aman
te
rhad
ap n
egar
a da
lam m
emba
ngun
int
egra
si na
siona
l M
enyim
pulka
n te
ntan
g up
aya
men
angg
ulang
i anc
aman
terh
adap
ne
gara
dala
m m
emba
ngun
inte
gras
i na
siona
l Me
ngom
unika
sikan
M
enya
jikan
has
il tela
ah te
ntan
g ind
ikato
r anc
aman
terh
adap
neg
ara
dalam
mem
bang
un in
tegr
asi
nasio
nal d
enga
n bin
gkai
Bhinn
ekaT
ungg
al Ika
. M
enya
jikan
has
il tela
ah te
ntan
g pe
rilaku
koru
psi s
ebag
ai sa
lah sa
tu
anca
man
terh
adap
neg
ara
dalam
m
emba
ngun
inte
gras
i nas
ional
Men
yajik
an h
asil t
elaah
tent
ang
upay
a m
enan
ggula
ngi a
ncam
an
terh
adap
neg
ara
dalam
mem
bang
un
integ
rasi
nasio
nal
penil
aian
pros
es m
enila
i pe
rilaku
dan
sik
ap p
eser
ta
didik
dalam
pr
oses
pe
mbe
lajar
an
• Pr
ojek u
ntuk
m
enila
i pa
rtisip
asi
kewa
rgan
egar
aan
Repu
blik
Indo
nesia
Ta
hun
1945
. 6.
Dst.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
72
77
C. Model Pengintegrasian dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SMA Indonesia Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas/Semester : X/1 (satu) Materi Pokok : kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan & pemajuan HAM
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 X pertemuan) 1. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
2. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat
1.2 Menghayati isi dan makna pasal 28E dan 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2.1 Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara.
2.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa & bernegara.
2.3 Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam berbagai aspek kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan & keamanan, serta hukum
2.4 Mengamalkan sikap toleransi antarumat beragama dan kepercayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, & bernegara.
2.5 Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, & bernegara Indonesia.
3.1 Menganalisis kasus-kasus pelanggaran
Pertemuan 1 1. Mensyukuri terhadap jaminan perlindungan HAM
sebagai anugerah dari Allah SWT. 2. Menghormati perlindungan HAM sebagai bentuk sikap
dan perilaku warga negara yang baik; 3. Saling menghormati hak seseorang sesame pengguna
jalan. 4. Mengidentifikasi kasus-kasus pelanggaran HAM yang
pernah terjadi di Indonesia; 5. Menjelaskan hakikat perlindungan dan pemajuan HAM; 6. Menjelaskan bentuk-bentuk perlindungan HAM; 7. Menunjukkan contoh bentuk perlindungan
keselamantan berlalu lintas sebagai wujud perlindungan hak setiap warga negara dalam menggunaka jalan raya.
Pertemuan 2 1. Mengidentifikasi dasar hukum perlindungan,
pemajuan,dan penegakkan HAM di Indonesia; 2. Menjelaskan upaya-upaya pemerintah dalam
menegakkan HAM; 3. Menjelaskan bentuk partisipasi masyarakat dalam
pemajuan, penghormatan, dan penegakaan HAM di Indonesia
4. Mengevaluasi perlindungan dan penegakkan HAM di Indonesia.
5. Menerapkan pemajuan, perlindungan, dan penegakkan HAM dalam kehidupan sehari-hari.
6. Menunjukkan sikap dan perilaku tidak deskrinitif dalam sesame penggunaan jalan sebagai wujud pemberian
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
73
78
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
HAM dalam rangka pelindungan & pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
4.1 Menyaji kasus–kasus pelanggaran HAM dalam rangka perlindungan & pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa, & bernegara.
kesempatan yang sama sesma warga negara Pertemuan 3 1. Menyajian hasil telaah kasus pelanggaran HA terhadap
sesame penggunaan jalan raya. 2. Menunjukkan perilaku tidak menyerobot hak sesame
pengguna jalan raya. 3. Menampilkan perilaku saling menghormati bagi sesame
pengguna jalan raya. 4. Memberikan contoh keteladanan pada masyarakat cara
mengendarai kendaraan bermotor. 5. Menampilkan perilaku tertib Selma perjalanan di jalan
raya 6. Menganalisis kasus-kasus pelanggaran berlalu lintas
yang berkaitan HAM. 7. Menyajikan hasil analisis kasus-kasus HAM yang
pernah terjadi di Indonesia. 3. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1 1. Perlindungan HAM sebagai bentuk sikap dan perilaku warga negara yang baik; 2. Hak seseorang sesame pengguna jalan. 3. Kasus-kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia; 4. Hakikat perlindungan dan pemajuan HAM; 5. Bentuk-bentuk perlindungan HAM; 6. Contoh bentuk perlindungan keselamantan berlalu lintas sebagai wujud perlindungan hak
setiap warga negara dalam menggunaka jalan raya 7. Dasar hukum perlindungan, pemajuan,dan penegakkan HAM di Indonesia; Pertemuan 2 1. Upaya-upaya pemerintah dalam menegakkan HAM; 2. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pemajuan, penghormatan, dan penegakaan HAM di
Indonesia 3. Perlindungan dan penegakkan HAM di Indonesia. 4. Penerapkan pemajuan, perlindungan, dan penegakkan HAM dalam kehidupan sehari-hari. 5. Sikap dan perilaku tidak deskrinitif dalam sesame penggunaan jalan sebagai wujud pemberian
kesempatan yang sama sesma warga negara 6. Menyajian hasil telaah kasus pelanggaran HAM terhadap sesame penggunaan jalan raya. Pertemuan 3 1. Perilaku tidak menyerobot hak sesame pengguna jalan raya. 2. Perilaku saling menghormati bagi sesame pengguna jalan raya. 3. Contoh keteladanan pada masyarakat cara mengendarai kendaraan bermotor. 4. Menampilkan perilaku tertib Selma perjalanan di jalan raya 5. Kasus-kasus pelanggaran berlalu lintas yang berkaitan HAM. 6. Sajian hasil analisis kasus-kasus HAM yang pernah terjadi di Indonesia.
Model Pengintegrasian Pendidilan Lalu Lintas ke Materi Pembelajaran
(BAHAN PEMBELAJARAN TERINTEGRASI PENDIDIKAN LALU LINTAS
UNTUK PESERTA DIDIK SMA KELAS X
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
74
79
Rasa syukur atas segala karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa bahwa Negara Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah memberi jaminan dan perlindunagan terhadap hak asasi manusia Indonesia. Sebagai anugerah Tuhan, maka kewajiban kita adalah menghormati dan menghargai hak asasi manusia dimanapun kita berada, termasuk hak sesame pengguna jalan (kebersamaan)
A. Kasus Pelnggaran HAM
Banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia yang disebabkan karena manusia lebih mengedepan-kan hak dari pada kewajiban asasinya, pada hal keduanya harus seimbang. Begitu juga dalam kehidupan berlalu lintas, setap pengguna jalan, tidak boleh menuntut haknya saja, ttapi juga harus ingat bahwa hak yang dituntut itu juga menjadi hak orang lain. Oleh karena itu sesame pengguna jalan juga harus memperhatikan keselamatan orang lain (tanggung jawab dan kepedulian B. Hakikat Hak Asasi Manusia
Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kesempurnaanya. Salah satu kesempurnaan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia adalah “akal dan pikiran” yang membedakannya dengan makhluk lain. Sejak diciptakan dan dilahirkan manusia telah dianugerahi hak-hak yang melekat pada dirinya dan harus dihormati oleh manusia yang lainnya. Hak tersebut disebut juga dengan hak asasi manusia (HAM)..Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang melekat pada diri manusia sejak manusia diciptakan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak yang dimiliki setiap orang tentunya tidak dapat dilaksanakan sebebas-bebasnya, karena ia berhadapan langsung dan harus menghormati hak yang dimiliki orang lain. Setiap orang mempunyai hak untuk menggunakan jalan, mengendarai kendaraan, melewati jalan, namun penggunaan jalan tidak boleh sebarangan, karena akan mengganggu hak orang lain. Contoh menggunakan jalan untuk kegiatan sosial, hajatan, pasar tumpah. Oleh karena itu ada aturan-aturan yang mengatur tata cara penggunaan jalan (nilai keadilan).
Hak asasi manusia terdiri atas dua hak yang paling fundamental, yaitu hak persamaan dan hak kebebasan. Tanpa adanya kedua hak ini maka akan sangat sulit untuk menegakkan hak asasi lainnya. Hak persamaan, artinya setiap warga negara memiliki persamaan yang sama dalam menggunakan jalan, menggunakan tempat parker, persamaan memperoleh perlindngan dan kesalamatan berlalu lintas. Begitu juga setiap warga negara bebas menggunakan jalan dimana saja berada, tetapi tidak
bebas tak terbatas, kareena pada prinsipnya orang lain juga memiliki kebebasan itu. Oleh karena itu harus saling menghormati dan dihormati dalam penerapan hak kesamaan dan kebebasan tersebut.
Pengakuan terhadap hak asasi manusia pada hakikatnya merupakan penghargaan terhadap segala potensi dan harga diri manusia menurut kodratnya. Walaupun demikian, kita tidak boleh
lupa bahwa hakikat tersebut tidak hanya mengundang hak untuk menikmati kehidupan secara kodrati. Sebab dalam hakikat kodrati itupun terkandung kewajiban pada diri manusia tersebut. Tuhan
memberikan sejumlah hak dasar tadi dengan kewajiban membina dan menyempurnakannya
Hak sifatnya sangat mendasar bagi hidup dan kehidupan manusia dan merupakan hak kodrati yang tidak bisa terlepas dari dan dalam kehidupan manusia. Siapapun orangnya menggunakan haknya itu harus dihormati, dihargai. Oleh karena itu siapapun pengguna jalan, kita harus saling menghormati, dan menghargai,
yang pada hakikatnya itu merupakan kewajiban pada diri manusia. Mengapa kita saling menghormati
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
75
80
dan menghargai, ingat bahwa hak pada diri seseorang, juga merupakan hak orang lain. (nilai kesetaraan)
Prof. Mr. Koentjoro Poerbapranoto, dalam buku Sistem Pemerintahan Indonesia (2012) karangan Trubus Rahardiansyah yang menjelaskan hak asasi manusia adalah hak yang bersifat asasi, artinya hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga sifatnya suci.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 1 menyebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.
Demikian juga pada prinsipnya ketika sesame pengendaraan kendaraan, pejalan kendaraan pembawa barang, saling menghormati dan menghargai, sebenarnya penghormatan terhadap martabat manusia itu sendiri.
Berdasarkan rumusan-rumusan hak asasi manusia tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa HAM merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat, atau negara.
Dengan demikian, hakikat penghormatan dan perlindungan terhadap HAM ialah menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan. Menjaga keselamatan berlalu lintas merupakan bagian dari hakikat penghormatan dan perlindungan dari pada hak asasi manusia. (nilai tanggung jawaba, nilai kebersamaan) Keseimbangannya adalah antara hak dan kewajiban serta keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi HAM menjadi kewajiban dan tanggung jawab
bersama antara individu, pemerintah (aparatur pemerintahan baik sipil maupun militer), dan negara.
Setiap individu memiliki kewajiban menghomrati, menjunjung tinggi dan melindungi HAM sesame pengguna jalan. Ingat kecelakaan diawali kesalahan manusia (human error). Agar tidak terjadi kecelakaan maka kita harus saling menghormati dan menunjunjung tinggi sesame penggunaan jalan.
Beberapa ciri pokok hakikat HAM berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, yaitu sebagai berikut. (a). HAM tidak perlu diberikan, diminta, dibeli, ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis. (b). HAM berlaku untuk semua orang tanpa melihat jenis kelamin, ras, agama, etnis, politik, atau asal-usul sosial dan bangsa. (c). HAM tidak boleh dilanggar. Tidak seorang pun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Hak asasi manusia di Indonesia tidak bisa menggunakanhak itu sebebas-bebasnya, karena pada prinsipnya hak kebebasan itu juga di miliki orang lain. Oleh karena itu penggunaan jalan tidak sebebas-bebasnya tidak mengikuti aturan yang ada. Aturn lalu lintas diciptakan untuk terciptnya ketertiban, kelancaran, kemanan dan keselamatan dalam berlalu lintas. Sehingga bagi pelanggar aturan tersebut berarti tidak menghargai dan mengakui hak orang lain. Oleh karena itu kita harus memperhatikan keselamatan dan keamanan orang lain.(nilai kepedulian) 2. Upaya Pemajuan Hak Asasi Manusia di Indonesia.
Upaya pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia dengan diaturnya hak asasi manusia dalam ketentuan peraturan perundangan-undangan di Indonesia. Tujuan tidak lain adalah setiap hak persamaan dan hak kebebasan didasarkan pada ketentuan hukum, kepastian hukum dan keadilan sosial. Dengan demikian tidak akan berlaku hukum rimba. Oleh karena itu hak asasi manusia di dalam UUD Negara Republik Indoensia Tahun 1945, Ketetapan MPR, UU, PP, Perpres, Peraturan
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
76
81
Menteri dsb. Pada masa pemerintahan pada tahun 1998 memberikan dampak yang sangat besar pada
pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia. Misalnya dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada pasal 27 ayat (1) menyatakan hak atas persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, Berdasarkan pasal tersebut setiap orang melanggaran pasal 27 UU No. 22 Tahun 2009 akan dikenai sanksi. (Nilai tanggung jawab, nilai keadilan) Semua regulasi untuk melindungi hak asasi manusia. Demikian juga dengan dikeluarkan UU No. 22 Tahun 2009 bertujuan juga untuk melindungi dan menegakkan secara hukum pelanggaran. Salah satu tujuan dikeluarkan UU Lalu lintas dan angkutan jalan adalah terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukumbagi masyarakat. Tujuan tersebut tidak lain juga untuk menegakkan hak-hak dan kewajiban para pengguna jalan.
C. Dasar Hukum Penegakan HAM di Indonesia.
Pengaturan HAM dalam ketatanegaraan Republik Indonesia terdapat dalam perundang-undangan yang dijadikan acuan normatif dalam pemajuan dan perlindungan HAM. Dalam perundang-undangan Republik Indonesia paling tidak terdapat empat bentuk hukum tertulis yang menyatakan tentang HAM. Pertama, dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga, dalam Undang-Undang. Keempat, dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, dan peraturan pelaksanaan lainnya. 1) Pengaturan HAM dalam Konstitusi Negara
Jaminan perlindungan atas hak asasi manusia yang terdapat dalam Undang Undang Dasar Tahun 1945, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Hak atas persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, Pasal 27 Ayat (1) Berdasarkan pasal tersebut, maka tidak ada pengecualian (lekspesialis) bagi pelnggar hukum, termasuk pelanggar hukum berlalu lintas.
b. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, Pasal 27 Ayat (2) c. Hak berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, Pasal 28 d. Hak memeluk dan beribadah sesuai dengan ajaran agama, Pasal 29 Ayat (2) e. Hak dalam usaha pembelaan negara, Pasal 30 f. Hak mendapat pengajaran, Pasal 31 g. Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah, Pasal 32 h. Hak di bidang perekonomi, Pasal 33 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan dengan
tujuan: untuk mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum. i. Hak fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, Pasal 34
2) Undang Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Jaminan atas pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya, Pasal 28 A Berdasarkan pasal ini setiap pengguna jalan berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya. Apabila pengendara kendaraan dengan sengaja menabrak orang lain, bisa jadi melanggaran hak asasi manusia.(nilai keadilan, nilai tanggung jawab)
b. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah, Pasal 28 B Ayat (1)
c. Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, Pasal 28 B Ayat (2)
d. Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar, Pasal 28 C Ayat(1)
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
77
82
e. Hak untuk mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya, Pasal 28 C Ayat (1). Pemantauan aurs lalu lintas dengan traffic center bermanfaat bagi masyarakat yang mau melintas jalan tersebut, sehingga bila terjadi kemacetan dapat memilih alternative jalan lain. (nilai kemndairian)
f. Hak untuk mengajukan diri dalam memperjuangkan haknya secara kolektif, Pasal 28 C Ayat (2) g. Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil dan perlakuan yang
sama di depan hukum, Pasal 28 D Ayat (1) Begitu juga bagi pelanggar UU No. 22 Tahun 2008 juga harus mendapat keadilan yang sama. (nilai tanggung jawab)
h. Hak untuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja, Pasal 28 D Ayat (3)
i. Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan, Pasal 28 D Ayat (3) j. Hak atas status kewarganegaraan, Pasal 28 D Ayat (4)
3) Pengaturan HAM dalam Ketetapan MPR
Pengaturan HAM dalam ketetapan MPR dapat dilihat dalam TAP MPR Nomor XVII Tahun 1998 tentang Pelaksanaan dan Sikap Bangsa Indonesia Terhadap HAM dan Piagam HAM Nasional. Setiap orang berhak menggunakan jalan, maka salah satu tujuan diselenggaranakn lalu lintas dan angkutan jalan untuk terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa, seperti sopan dalam berlalu lintas, santu berlalu lintas, disiplin dalam berlalu lintas, tanggung jawab dalam mengendarai kendaraan bermotor. (nilai disiplin, tanggung jawab, adil) 4) Pengaturan HAM dalam Undang-Undang
Berikut ini beberapa aturan yang berkiatan dengan hak asasi manusia dalam undang-undang antara lai:
a. UU Nomor 5 Tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi Anti Penyiksaan, Perlakuan atau Penghukuman Yang Kejam, Tidak Manusiawi dan Merendahkan Martabat
b. UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyatakan Pendapat c. UU Nomor 11 Tahun 1998 tentang Amandemen terhadap UU Nomor 25 Tahun 1997 tentang
Hubungan Perburuhan d. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen e. UU Nomor 19 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 105 tentang Penghapusan
Pekerja secara Paksa f. UU Nomor 20 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 138 tentang Usia Minimum
Bagi Pekerja g. UU Nomor 21 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 11 tentang Diskriminasi dalam
Pekerjaan h. UU Nomor 26 Tahun 1999 tentang Pencabutan UU Nomor 11 Tahun 1963 tentang Tindak Pidana
Subversi i. UU Nomor 29 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi. j. UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. k. UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM Berdasarkan UU No. 29 Tahun 1999 menghapus segala bentuk deskriminasi. Namun kenyataan
perlakukan yang khusus bagi para pengguna Motor Gede (moge) di jalan raya, sering kita lihat dan kita tonton. Bahkan dikawal Polisi Lalu Lintas akhirnya kendaraan lain minggir, berhenti. Apakah hal itu termasuk bentuk deskriminasi? Tentu tidak. Karena dalam UU No. 22 Tahun 2009 pasal 1 point 40 disebutkan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah pemimpin Kepolisian Negara Republik Indonesia dan penanggung jawab penyelenggaraan fungsi kepolisian yang meliputi bidang
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
78
83
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan,pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat
Berdasarkan UU No. 39 Tahun Tahun 1999 ini,tidak satu orang merampas hak asasi manusia, termasuk hak menggunakan jalan, hak memperoleh perlindungan di jalan, hak memperoleh keadilan, hak persamaan perlakukan di depan, hukum, dan hak kebebasan dalam menggunakan jalan.
Keseluruhan ketentuan perundang-undangan di atas merupakan pintu pembuka bagi strategi selanjutnya, yaitu tahap penataan aturan secara konsisten (rule consistent behaviour). Pada tahap ini diupayakan mulai tumbuh kesadaran terhadap penghormatan dan penegakan HAM, baik di kalangan aparat pemerintah maupun masyarakat karena HAM merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu diperjuangkan, dihormati, dan dilindungi oleh setiap manusia.
D. Upaya Pemerintah Menegakkan HAM.
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya Pasal 28 I Ayat (4) menegaskan bahwa “perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab Negara, terutama pemerintah”. Guna menjabarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 maka dibentuklah lembaga perlindungan HAM seperti Komnas HAM, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Peradilan HAM, dan lembaga perlindungan HAM lainnya. Upaya pemerintah menegakkan hak asasi manusia, dapat di tempuh melalui jalur represiv dan preventive. Penagakan HAM secara represif, artinya siapapun yang melanggar hak harus diambil tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Apabila seseorang yang sedang mengendarai kendaraan bermotor di jalan dan menabrak orang lain dengan sengaja, maka dapat dikatagorikan pelanggaran hak asasi manusia. Karena setiap orang mempunyai hak hidup dan kehidupan. (nilai keadilan) 4. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1
Tahap Kegiatan Aktivitas Peserta Didik/Guru
A. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
1. Melakukan absensi dengan cara bertanya pada siswa yang tidak masuk hari ini.
2. Menyampaikan topik pembahasan hari ini dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
3. Guru mengajukan pertanyaan penjajakan tentang materi yang akan dipelajari hari ini.
B. Kegiatan Inti (90 menit)
Modeil Pembelajaran Number Head Toge-ther (NHT) berbasis Saintifik, langkah-langkah pembel 1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat
nomor kepala 2. Guru memberikan tugas,masing-masing kelompok belajar bernomor kepala
mengerjakannya. Tugas yang diberikan guru sbb: • Membaca berita/ artikel tentang kasus-kasus pelanggaran HAM dalam
rangka perlindungan & pemajuan HAM • Menyimak dari berbagai sumber tentang faktor-faktor penyebab kasus-
kasus pelanggaran HAM • Menyimak tayangan video/gambar/film tentang video lalu lintas, grafik
kecelakaan lalu lintas, , membaca bahan ajar, buku siswa (MENGAMATI) • merumuskan permasalahan/pertanyaan dari hasil membaca artikel, grafik
dan, menyimak tayangan video lalu lintas, dan semua rumusan pertanyaan dari siswa disepakati kelas untuk dijadikan bahan pembahasan (MENANYA)
• Setiap kelompok belajar bernomor kepala diminta untuk mencari sumber, informasi, data yang dapat digunakan untuk memecahkan/menjawab pertanyaan yang diajukan peserta didik (MENGUMPULKAN INFORMASI).
3. Kelompok mendiskusikan/ mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, tiap anggota kelompok mencatat hasil diskusi. (MENGASOSIASI)
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
79
84
Tahap Kegiatan Aktivitas Peserta Didik/Guru
4. Setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab dan kesempatan yang sama untuk melaporkan hasil diskusinya. (MENGKOMUNIKASIKAN)
5. Guru memanggil salah satu nomor siswa dalam kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya di depan kelas. (MENGKOMUNIKASIKAN)
6. Kemudian kelompok lain dapat memberikan masuikan/meresponsi dari hasil diskusinya (menyempurnakan) (MEMBUAT JEJARING);.
7. Guru selanjutnya dapat mengulangi beberapa kali dari kelompok yang berbeda.
C. Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Guru bersama siswa merangkum materi pembelajaran. 2. Guru melakukan refleksi melalui pertanyaan lisan, misal: Apakah kalian
senang pelajaran hari ini? Apakah pembahasan hari ini bermanfaat bagi kalian?
3. Guru melakukan postes 4. Guru memberi program tindak lanjut berupa penugasan kepada siswa untuk
membuat kliping tentang kasus pelanggaran HAM dan upaya penegakannya dengan format sbb.
Nama Siswa: ................. Kelas: ........... No. urut absen: ,,,,,,,... No Kasus Pelanggaran Peraturan yang
dilanggar Akibat/sanksi
1 Orang tua menganiaya anak
UU No. 23 Tahun 2000 tentang Perlindungan anak
Ditahan polisi
5. Penilaian, Pembelajaran Remedian, dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian. a. Penilaian Proses
Penilaian proses dilakukan untuk menilai sikap dan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran. Teknik yang digunakan adalah pengamatan (untuk penilaian sikap) dan chek list (untuk keterampilan).
b. Penilaian Hasil Penilaian hasil belajar dilakukan untuk menilai hasil pembelajaran. Teknik yang digunakan adalah tes obyektif (untuk pengetahuan).
2. Instrumen Penilaian. a. Lembar Pengamatan (untuk penilaian sikap) dan lembar chek list (untuk penilaian
keterampilan). b. Tes Obyektif (uraian) c. Pemberian Tugas
3. Pembelajaran Remedian dan Pengayaan. Pembelajaran dilakukan terhadap siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar, melalui penugasan dan latihan-latihan. Sedangkan pengayaan diberikan kepada siswa yang menunjukkan kemajuan belajar lebih baik dibandingkan siswa lain pada umumnya.
6. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat a. Gambar/photo b. Power point
2. Bahan
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
80
85
a. Laptop b. LCD
3. Sumber Belajar a. Supandi, 2016 Model Pengintegra-sian Pendidikan Lalu Lintas pada Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA//MA/ SMK/MAK. Kelas X
b. Kemdikbud Pendidikan Pancasila dan Kewargane-garaan SMA//MA/ SMK/MAK. Kelas X c. Referensi atau Internet sesuai materi pokok d. Tim Penyusun, Pendidikan Kesadaran Berkonstitusi untuk SMA dan MA. Jakarta: Sekjen
dan Kepanitera-an Mahkamah Konstitusi RI, 2009. e. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. f. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. g. Keppres No. 50 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
………………,………………….
Mengetahui Guru PPKn, Kepala Sekolah,
(……………………………………) (…………………………………)
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
81
86
Lampiran 1 Bahan Ajar untuk Peserta Didik
(BAHAN PEMBELAJARAN TERINTEGRASI PENDIDIKAN LALU LINTAS UNTUK PESERTA DIDIK SMA KELAS X
Rasa syukur atas segala karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa bahwa Negara
Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah memberi jaminan dan perlindunagan terhadap hak asasi manusia Indonesia. Sebagai anugerah Tuhan, maka kewajiban kita adalah menghormati dan menghargai hak asasi manusia dimanapun kita berada, termasuk hak sesame pengguna jalan (kebersamaan) E. Kasus Pelnggaran HAM Banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia yang disebabkan karena manusia lebih mengedepan-kan hak dari pada kewajiban asasinya, pada hal keduanya harus
seimbang. Begitu juga dalam kehidupan berlalu lintas, setap pengguna jalan, tidak boleh menuntut haknya saja, ttapi juga harus ingat bahwa hak yang dituntut itu juga menjadi hak orang lain. Oleh karena itu sesame pengguna jalan juga harus memperhatikan keselamatan orang lain (tanggung jawab dan kepedulian A. Hakikat Hak Asasi Manusia
Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kesempurnaanya. Salah satu kesempurnaan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia adalah “akal dan pikiran” yang membedakannya dengan makhluk lain. Sejak diciptakan dan dilahirkan manusia telah dianugerahi hak-hak yang melekat pada dirinya dan harus dihormati oleh manusia yang lainnya. Hak tersebut disebut juga dengan hak asasi manusia (HAM)..Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang melekat pada diri manusia sejak manusia diciptakan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak yang dimiliki setiap orang tentunya tidak dapat dilaksanakan sebebas-bebasnya, karena ia berhadapan langsung dan harus menghormati hak yang dimiliki orang lain. Setiap orang mempunyai hak untuk menggunakan jalan, mengendarai kendaraan, melewati jalan, namun penggunaan jalan tidak boleh sebarangan, karena akan mengganggu hak orang lain. Contoh menggunakan jalan untuk kegiatan sosial, hajatan, pasar tumpah. Oleh karena itu ada aturan-aturan yang mengatur tata cara penggunaan jalan (nilai keadilan).
Hak asasi manusia terdiri atas dua hak yang paling fundamental, yaitu hak persamaan dan hak kebebasan. Tanpa adanya kedua hak ini maka akan sangat sulit untuk menegakkan hak asasi lainnya. Hak persamaan, artinya setiap warga negara memiliki persamaan yang sama dalam menggunakan jalan, menggunakan tempat parker, persamaan memperoleh perlindngan dan kesalamatan berlalu lintas. Begitu juga setiap warga negara bebas menggunakan jalan dimana saja berada,
tetapi tidak bebas tak terbatas, kareena pada prinsipnya orang lain juga memiliki kebebasan itu. Oleh karena itu harus saling menghormati dan dihormati dalam penerapan hak kesamaan dan kebebasan tersebut.
Pengakuan terhadap hak asasi manusia pada hakikatnya merupakan penghargaan terhadap segala potensi dan harga diri manusia menurut kodratnya. Walaupun demikian, kita tidak boleh lupa bahwa hakikat tersebut tidak hanya mengundang hak untuk menikmati kehidupan secara kodrati. Sebab dalam hakikat kodrati itupun terkandung kewajiban pada diri manusia tersebut. Tuhan memberikan sejumlah hak dasar tadi dengan kewajiban membina dan menyempurnakannya
Hak sifatnya sangat mendasar bagi hidup dan kehidupan manusia dan merupakan hak kodrati yang tidak bisa terlepas dari dan dalam kehidupan manusia. Siapapun orangnya menggunakan haknya
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
82
87
itu harus dihormati, dihargai. Oleh karena itu siapapun pengguna jalan, kita harus saling menghormati, dan menghargai, yang pada hakikatnya itu merupakan kewajiban pada diri manusia. Mengapa kita saling menghormati dan menghargai, ingat bahwa hak pada diri seseorang, juga merupakan hak orang lain. (nilai kesetaraan)
Prof. Mr. Koentjoro Poerbapranoto, dalam buku Sistem Pemerintahan Indonesia (2012) karangan Trubus Rahardiansyah yang menjelaskan hak asasi manusia adalah hak yang bersifat asasi, artinya hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga sifatnya suci. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 1 menyebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.
Demikian juga pada prinsipnya ketika sesame pengendaraan kendaraan, pejalan kendaraan pembawa barang, saling menghormati dan menghargai, sebenarnya penghormatan terhadap martabat manusia itu sendiri.
Berdasarkan rumusan-rumusan hak asasi manusia tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa HAM merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu,
masyarakat, atau negara. Dengan demikian, hakikat penghormatan dan perlindungan terhadap HAM
ialah menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan. Menjaga keselamatan berlalu lintas merupakan bagian dari hakikat penghormatan dan perlindungan dari pada hak asasi manusia. (nilai tanggung jawaba, nilai kebersamaan) Keseimbangannya adalah antara hak dan kewajiban serta keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan
kepentingan umum. Upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi HAM menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu, pemerintah (aparatur pemerintahan baik sipil maupun militer), dan negara.
Setiap individu memiliki kewajiban menghomrati, menjunjung tinggi dan melindungi HAM sesame pengguna jalan. Ingat kecelakaan diawali kesalahan manusia (human error). Agar tidak terjadi kecelakaan maka kita harus saling menghormati dan menunjunjung tinggi sesame penggunaan jalan. Beberapa ciri pokok hakikat HAM berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, yaitu sebagai berikut. (a). HAM tidak perlu diberikan, diminta, dibeli, ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis. (b). HAM berlaku untuk semua orang tanpa melihat jenis kelamin, ras, agama, etnis, politik, atau asal-usul sosial dan bangsa. (c). HAM tidak boleh dilanggar. Tidak seorang pun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Hak asasi manusia di Indonesia tidak bisa menggunakanhak itu sebebas-bebasnya, karena pada prinsipnya hak kebebasan itu juga di miliki orang lain. Oleh karena itu penggunaan jalan tidak sebebas-bebasnya tidak mengikuti aturan yang ada. Aturn lalu lintas diciptakan untuk terciptnya ketertiban, kelancaran, kemanan dan keselamatan dalam berlalu lintas. Sehingga bagi pelanggar aturan tersebut berarti tidak menghargai dan mengakui hak orang lain. Oleh karena itu kita harus memperhatikan keselamatan dan keamanan orang lain.(nilai kepedulian) B. Upaya Pemajuan Hak Asasi Manusia di Indonesia.
Upaya pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia dengan diaturnya hak asasi
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
83
88
manusia dalam ketentuan peraturan perundangan-undangan di Indonesia. Tujuan tidak lain adalah setiap hak persamaan dan hak kebebasan didasarkan pada ketentuan hukum, kepastian hukum dan keadilan sosial. Dengan demikian tidak akan berlaku hukum rimba. Oleh karena itu hak asasi manusia di dalam UUD Negara Republik Indoensia Tahun 1945, Ketetapan MPR, UU, PP, Perpres, Peraturan Menteri dsb.
Pada masa pemerintahan pada tahun 1998 memberikan dampak yang sangat besar pada pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia. Misalnya dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada pasal 27 ayat (1) menyatakan hak atas persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, Berdasarkan pasal tersebut setiap orang melanggaran pasal 27 UU No. 22 Tahun 2009 akan dikenai sanksi. (Nilai tanggung jawab, nilai keadilan) Semua regulasi untuk melindungi hak asasi manusia. Demikian juga dengan dikeluarkan UU No. 22 Tahun 2009 bertujuan juga untuk melindungi dan menegakkan secara hukum pelanggaran. Salah satu tujuan dikeluarkan UU Lalu lintas dan angkutan jalan adalah terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukumbagi masyarakat. Tujuan tersebut tidak lain juga untuk menegakkan hak-hak dan kewajiban para pengguna jalan.
C. Dasar Hukum Penegakan HAM di Indonesia.
Pengaturan HAM dalam ketatanegaraan Republik Indonesia terdapat dalam perundang-undangan yang dijadikan acuan normatif dalam pemajuan dan perlindungan HAM. Dalam perundang-undangan Republik Indonesia paling tidak terdapat empat bentuk hukum tertulis yang menyatakan tentang HAM. Pertama, dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga, dalam Undang-Undang. Keempat, dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, dan peraturan pelaksanaan lainnya. 1) Pengaturan HAM dalam Konstitusi Negara
Jaminan perlindungan atas hak asasi manusia yang terdapat dalam Undang Undang Dasar Tahun 1945, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Hak atas persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, Pasal 27 Ayat (1) b. Berdasarkan pasal tersebut, maka tidak ada pengecualian (lekspesialis) bagi pelnggar hukum,
termasuk pelanggar hukum berlalu lintas. c. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, Pasal 27 Ayat (2) d. Hak berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, Pasal 28 e. Hak memeluk dan beribadah sesuai dengan ajaran agama, Pasal 29 Ayat (2) f. Hak dalam usaha pembelaan negara, Pasal 30 g. Hak mendapat pengajaran, Pasal 31 h. Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah, Pasal 32 i. Hak di bidang perekonomi, Pasal 33 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan dengan
tujuan: untuk mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum. j. Hak fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, Pasal 34
2) Undang Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Jaminan atas pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya, Pasal 28 A Berdasarkan pasal ini setiap pengguna jalan berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya. Apabila pengendara kendaraan dengan sengaja menabrak orang lain, bisa jadi melanggaran hak asasi manusia.(nilai keadilan, nilai tanggung jawab)
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
84
89
b. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah, Pasal 28 B Ayat (1)
c. Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, Pasal 28 B Ayat (2)
d. Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar, Pasal 28 C Ayat(1) e. Hak untuk mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni, dan budaya, Pasal 28 C Ayat (1). Pemantauan aurs lalu lintas dengan traffic center bermanfaat bagi masyarakat yang mau melintas jalan tersebut, sehingga bila terjadi kemacetan dapat memilih alternative jalan lain. (nilai kemndairian)
f. Hak untuk mengajukan diri dalam memperjuangkan haknya secara kolektif, Pasal 28 C Ayat (2) g. Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil dan perlakuan yang
sama di depan hukum, Pasal 28 D Ayat (1) Begitu juga bagi pelanggar UU No. 22 Tahun 2008 juga harus mendapat keadilan yang sama. (nilai tanggung jawab)
h. Hak untuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja, Pasal 28 D Ayat (3)
i. Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan, Pasal 28 D Ayat (3) j. Hak atas status kewarganegaraan, Pasal 28 D Ayat (4)
3) Pengaturan HAM dalam Ketetapan MPR
Pengaturan HAM dalam ketetapan MPR dapat dilihat dalam TAP MPR Nomor XVII Tahun 1998 tentang Pelaksanaan dan Sikap Bangsa Indonesia Terhadap HAM dan Piagam HAM Nasional. Setiap orang berhak menggunakan jalan, maka salah satu tujuan diselenggaranakn lalu lintas dan angkutan jalan untuk terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa, seperti sopan dalam berlalu lintas, santu berlalu lintas, disiplin dalam berlalu lintas, tanggung jawab dalam mengendarai kendaraan bermotor. (nilai disiplin, tanggung jawab, adil) 3) Pengaturan HAM dalam Undang-Undang
Berikut ini beberapa aturan yang berkiatan dengan hak asasi manusia dalam undang-undang antara lai:
l. UU Nomor 5 Tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi Anti Penyiksaan, Perlakuan atau Penghukuman Yang Kejam, Tidak Manusiawi dan Merendahkan Martabat
m. UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyatakan Pendapat n. UU Nomor 11 Tahun 1998 tentang Amandemen terhadap UU Nomor 25 Tahun 1997 tentang
Hubungan Perburuhan o. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen p. UU Nomor 19 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 105 tentang Penghapusan
Pekerja secara Paksa q. UU Nomor 20 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 138 tentang Usia Minimum
Bagi Pekerja r. UU Nomor 21 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 11 tentang Diskriminasi dalam
Pekerjaan s. UU Nomor 26 Tahun 1999 tentang Pencabutan UU Nomor 11 Tahun 1963 tentang Tindak Pidana
Subversi t. UU Nomor 29 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi. u. UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. v. UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
85
90
Berdasarkan UU No. 29 Tahun 1999 menghapus segala bentuk deskriminasi. Namun kenyataan perlakukan yang khusus bagi para pengguna Motor Gede (moge) di jalan raya, sering kita lihat dan kita tonton. Bahkan dikawal Polisi Lalu Lintas akhirnya kendaraan lain minggir, berhenti. Apakah hal itu termasuk bentuk deskriminasi? Tentu tidak. Karena dalam UU No. 22 Tahun 2009 pasal 1 point 40 disebutkan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah pemimpin Kepolisian Negara Republik Indonesia dan penanggung jawab penyelenggaraan fungsi kepolisian yang meliputi bidang keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan,pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat
Berdasarkan UU No. 39 Tahun Tahun 1999 ini,tidak satu orang merampas hak asasi manusia, termasuk hak menggunakan jalan, hak memperoleh perlindungan di jalan, hak memperoleh keadilan, hak persamaan perlakukan di depan, hukum, dan hak kebebasan dalam menggunakan jalan. Keseluruhan ketentuan perundang-undangan di atas merupakan pintu pembuka bagi strategi selanjutnya, yaitu tahap penataan aturan secara konsisten (rule consistent behaviour). Pada tahap ini diupayakan mulai tumbuh kesadaran terhadap penghormatan dan penegakan HAM, baik di kalangan aparat pemerintah maupun masyarakat karena HAM merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu diperjuangkan, dihormati, dan dilindungi oleh setiap manusia. D. Upaya Pemerintah Menegakkan HAM.
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya Pasal 28 I Ayat (4) menegaskan bahwa “perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab Negara, terutama pemerintah”. Guna menjabarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 maka dibentuklah lembaga perlindungan HAM seperti Komnas HAM, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Peradilan HAM, dan lembaga perlindungan HAM lainnya. Upaya pemerintah menegakkan hak asasi manusia, dapat di tempuh melalui jalur represiv dan preventive. Penagakan HAM secara represif, artinya siapapun yang melanggar hak harus diambil tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Apabila seseorang yang sedang mengendarai kendaraan bermotor di jalan dan menabrak orang lain dengan sengaja, maka dapat dikatagorikan pelanggaran hak asasi manusia. Karena setiap orang mempunyai hak hidup dan kehidupan. (nilai keadilan)
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
86
91
Lampiran 2 Instrumen Penilaian: 1. Lembar Pengamatan
Digunakan untuk menilai sikap saat proses “diskusi”.
No Nama Siswa
Indikator perilaku yang diamati
Nilai afektif Tangg jawab Keaktifan
Menghrgi pendpat teman
Kedisiplinan Kerja-sama
1 Arifin 4 4 3 4 3 SB.
Pemberian skor perilaku tiap indikator: Indikator 1, bila sangat tanggung jawab diberi skor 4 bila tanggung jawab diberi skor 3 bila kurang tanggung jawab diberi skor 2 bila tidak tanggung jawab diberi skor 1 Indikator 2, bila sangat aktif diberi skor 4 bila aktif diberi skor 3 bila kurang aktif diberi skor 2 bila tidak aktif diberi skor 1 Indikator 3 : dst. Pengolahan skor menjadi nilai dan pengkatagorian perilaku. Jumlah skor maksimum adalah 20 Jumlah skor minimum adalah 4
Nilai = IdealNilaiXmaksimumskorJumlah
siswaskorperolehanJumlah
Nilai ideal = 100 atau 10. Katagori perilaku siswa: 86 – 100 = sangat baik. 76 – 85 = baik 66 – 75 = cukup 65 > = tidak baik. Misalnya: Nilai Arifin =
10020
34344 X++++ =
1002018 X
= 90 Katagori perilaku Arifin termasuk = sangat baik. Contoh Lembar Penilaian Diri menggunakan daftar cek (checklist) pada waktu kegiatan kelompok. Nama : ............................................... Kelas/Semester : ..................../.......................... Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
87
92
No Pernyataan Ya Tidak
Selama kegiatan kelompok, saya
1 Mengusulkan ide kepada kelompok
2 Sibuk mengerjakan tugas saya sendiri
3 Tidak berani bertanya karena malu ditertawakan
4 Menertawakan pendapat teman
5 Aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan
6 Melaksanakan kesepakatan kelompok, meskipun tidak sesuai dengan pendapat saya
Penilain diri tidak hanya digunakan untuk menilai sikap tetapi juga dapat digunakan untuk menilai sikap terhadap pengetahuan dan keterampilan serta kesulitan belajar peserta didik.
2. Tes Obyektif (uraian) Jawablah pertanyaan di bawah dengan tepat! Petunjuk Penskoran Tes Uraian Bila menjawab sangat sempurna tiap soal diberi skor 10, sempurna diberi skor 8,5, cukup sempurna diberi skor 7,5, kurang sempurna diberi skor 2,5 dan tidak sempurna diberi skor 10 Soal Tes Uraian Pertemuan 1 1. Analisis perlindungan HAM sebagai bentuk sikap dan perilaku warga negara yang baik; 2. Lakukan identifikasi hak dan kewajiban seseorang sesame pengguna jalan. 3. Lakukan analisis kasus-kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia yang
dinytatakan putusan tetap (inkrah) 4. Jelaskan hakikat perlindungan dan pemajuan HAM; 5. Golongkan bentuk-bentuk perlindungan HAM berdasarkan peraturan perundangan yang
berlaku di Indonesia; 6. Tnjukkan contoh bentuk perilaku dalam rangka perlindungan keselamantan berlalu lintas
sebagai wujud perlindungan hak setiap warga negara dalam menggunaka jalan raya 7. Identifikasi dasar hukum perlindungan, pemajuan,dan penegakkan HAM di Indonesia; Pertemuan 2 1. Jelaskan upaya-upaya pemerintah dalam menegakkan HAM; 2. Tunjukkan bentuk partisipasi masyarakat dalam pemajuan, penghormatan, dan
penegakaan HAM di Indonesia 3. Jelaskan perlindungan dan penegakkan HAM di Indonesia. 4. Penerapkan pemajuan, perlindungan, dan penegakkan HAM dalam kehidupan sehari-hari. 5. Tunjukkan sikap dan perilaku tidak deskrinitif dalam sesame penggunaan jalan sebagai
wujud pemberian kesempatan yang sama sesma warga negara 6. Tunjukkan perilaku tidak menyerobot hak sesame pengguna jalan raya. Pertemuan 3 1. Tunjukkan perilaku saling menghormati bagi sesame pengguna jalan raya. 2. Berikan contoh keteladanan pada masyarakat cara mengendarai kendaraan bermotor. 3. Tunjukkan contoh tampilan perilaku tertib Selma perjalanan di jalan raya 4. Analisis contoh kasus-kasus pelanggaran berlalu lintas yang berkaitan HAM.
Pengolahan skor menjadi nilai: Jumlah skor maksimum seluruh soal adalah 100 Jumlah skor minimum seluruh soal adalah 10
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
88
93
Nilai = IdealNilaiXmaksimumskorJumlah
siswaskorperolehanJumlah
Nilai ideal = 100. Misal Udin memperoleh skor 85 dari 10 soal di atas, maka nilai tes uraian yang didapat
adalah = 10010085 X = 85
3. Penilaian Penugasan a. Berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan hasil pengamatan kalian di lingkungan sekitar,
diskusikan dengan teman sebangku untuk mengidentifikasi kegiatan yang mencerminkan upaya penghargaan dan penegakan HAM. Caranya dengan mengisi format di bawah ini : Yang kami ketahui tentang kegiatan menghargai upaya penegakan HAM adalah: 1) ............................................................................................................................. 2) ............................................................................................................................. 3) .............................................................................................................................
b. Apa posisi/sikap kalian (bersedia atau tidak bersedia) jika diminta menjadi saksi di Peradilan HAM. Berikan alasan pemilihan sikap kalian tersebut!
……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… c. Lakukan analisis factor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas yang pernah kalian
ketahui. ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… d. Setiap orang berhak menggunakan jalan. Agar terjadi penghormatan dan perlindungan hak
asasi di jalan raya, sikap dan perilaku seperti yang harus ditampilkan? ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… Petunjuk Penilaian Tugas: Bila siswa mengerjakan tugas sangat sempurna diberi skor 10 Bila siswa mengerjakan tugas sempurna diberi skor 5 Bila siswa mengerjakan tugas tidak sempurna diberi skor 2 Skor maksimum seluruh tugas = 10 X 2 item tugas = 20 Skor minimum seluruh tugas = 2 X2 item tugas = 4
Nilai Tugas = idealnilaiXtugasitemaseluruhmaksimumskorJumlah
siswaskorperolehanJumlah
Nilai ideal = 100
Mengesahkan Jakarta, 02 Februari 2016 Kepala SMA, Guru PPKn Kelas X,
---------------------------------- ------------------------------
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
89
94
BAB V
PENUTUP
Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan panduan dan sarana bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan dalam mengimple-mentasikan pendidikan lalu lintas di sekolah baik di dalam maupun di luar kelas.
Kedudukan guru sebagai motivator, inovator, dan fasilitator menuntut terdapatnya kompetensi dalam merencanakan pembelajaran secara optimal dengan mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran. Kedudukan kepala sekolah sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan kedudukan pengawas sekolah sebagai fasilitator, motivator, dan inovator menuntut terdapatnya kompetensi dalam melaksanakan kurikulum di sekolah, termasuk dalam perencanaan pembelajaran PPKn. Agar kurikulum dapat dilaksanakan di sekolah secara optimal, diperlukan perencanaan pembelajaran yang baik dan benar dengan mengacu pada peraturan yang telah ditentukan dan menggunakan pendekatan strategi, metode, dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Peraturan tersebut antara lain Peraturan Pemerintah RI Nomor No. 32 tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah, beserta salinannya, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan beserta salinannya, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil pembelajaran di dalam dan di luar kelas khususnya dalam penanaman nilai. norma, moral, dan etika berlalu lintas.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
90
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
91
95
DAFTAR PUSTAKA
Fajar, Arnie, 2003, Pengembangan Sikap Nasionalisme Melalui Pendekatan Sain Teknologi Masyarakat pada SMA Negeri 8 di Kota Bandung- Jawa Barat (Tesis)
Farouk Muhammad, 1998. Penegakan Hukum Bidang Lalu Lintas, PTIK Press, Jakarta. Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2010, Bahan Pengajaran Pendidikan, Etika dan Budaya
Berlalu Lintas, Jakarta. Republik Indonesia, 1993, Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor
61 Tahun 1993 tentang Rambu Lalu Lintas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 36 Tahun 2004 tentang Jalan Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Republik Indonesia, 2009 Pendidikan Kesadaran Berkonstitu-si untuk SMP dan MTs. Jakarta :
Sekjen dan Kepanitera-an Mahkamah Konstitusi RI, 2009 Republik Indonesia, 2009 Materi Sosialisasi UUD 1945 oleh Sekjen. MPR RI, 2004 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan PP No.
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Republik Indonesia, Peraturan pemerintah nomor 37 Tahun 2011 tentang forum lalu lintas Republik Indonesia, 2013 Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Aksi
Keselamatan Jalan di Indonesia Republik Indonesia, 2012 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2012 tentang Registrasi identifikasi kendaraan. Republik Indonesia, 2012 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2012 tentang surat ijin mengemudi (SIM). Republik Indonesia, 2012 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 2012 tentang penggunaan jalan selain untuk kegiatan lalu lintas. Republik Indonesia, 2013 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2013 tentang penyidikan kecelakaan lalu lintas Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Republik Indonesia, UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua UU No.
23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X
92
96
Republik Indonesia, Undang-U Nomor 12 Tahun 2012 tenang Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia.
UU No.12 Tahun 2011 tentang Siste Peradilan Indonesia Supandi, 2016 Model Pengintegra-sian Pendidikan Lalu Lintas pada Mata Pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) SMA Kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA//MA/ SMK/MAK. Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sekretariat Jenderal MPR, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonsia Tahun 1945. Tim Penyusun, Pendidikan Kesadaran Berkonstitusi untuk SMA dan MA. Jakarta: Sekjen dan
Kepanitera-an Mahkamah Konstitusi RI, 2009.