pengintegrasian rtrw dengan pola/rencana psda wilayah sungai

31

Click here to load reader

Upload: pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp

Post on 19-Jan-2016

135 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

disampaikan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU padaRapat pansus III Dewan Sumber Daya Air Nasional di Jakarta 12 Agustus 2014

TRANSCRIPT

Page 1: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

D I R E K T O R A T J E N D E R A L S U M B E R D A Y A A I RDIREKTORAT BINA PENATAGUNAAN SUMBER DAYA AIR

PENGINTEGRASIAN RTRW DENGAN POLA/RENCANA PSDA WILAYAH SUNGAI

Jakarta, 12 Agustus 2014

Page 2: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

OUTLINE PAPARAN

PENDAHULUAN

POLA DAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

SINKRONISASI PENGELOLAAN SDA DAN PENATAAN RUANG

Page 3: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

PENDAHULUAN

Page 4: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

Peraturan Perundangan yang Relevan

UU 41/1999: Kehutanan

UU 7/2004: Sumber Daya

Air

UU 26/2007: Penataan

Ruang

UU 32/2009 : Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup

UU 41/2009: Perlindungan

Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

Page 5: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

UU PP Pedoman (Peraturan/Keputusan Menteri)

UU 7/2004 Sumber Daya Air PP 42/2008 Pengelolaan SDA PERMEN PU 22/PRT/M/2009 Pedoman Teknis & TataCara Penyusunan Pola PSDA; PERMEN PU 2/PRT/M/2013 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana PSDA

UU 26/2007 Penataan Ruang PP 26/2008 RTRW Nasional PERMEN PU 15/PRT/M/2009 Pedoman Penyusunan RTRW Prov; PERMEN PU 16/PRT/M/2009 Pedoman Penyusunan RTRW Kab; PERMEN PU 17/PRT/M/2009 Pedoman Penyusunan RTRW Kota

UU 41/2009 Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

PP 1/2011 Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)

KEPMENTAN 7/2012 Kriteria Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)

UU 41/1999 Kehutanan PP 37/2012 Pengelolaan DAS PERMEN KEHUTANAN P. 39/Menhut-II/2009 Pedoman Rencana Pengelolaan DAS

UU 32/2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

PP 82/2001 Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

KEPMEN LH 115/ 2003 Pedoman Penentuan Status Mutu Air

UU, PP, Pedoman terkait Perencanaan Pengelolaan SDA

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

Page 6: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

UU 7/2004 SUMBER DAYA AIR

Lingkup

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

Page 7: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

UU NO. 26/2007 PENATAAN RUANG

Dilengkapiperaturanzonasi

(Zoning Regulation)

Antara lain menetapkan secara eksplisit hirarki rencana tata ruang tingkat pemerintah

Page 8: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

Perencanaan Tata Ruang berbasis WS

Rencana Struktur dan Pola Ruang

Page 9: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

KEBIJAKAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

Page 10: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

POLA DAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

Page 11: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

Kendala dalam Penyusunan Pola & Rencana PSDA

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

PENYUSUNAN POLA PSDA

MEMPELAJARI KEBIJAKAN YG BERLAKU DALAM PENGELOLAAN SDA

PKM 1

INVENTARISASI DATA

IDENTIFIKASI KONDISI LINGK. &

PERMASALAHAN

PEMAPARAN KONDISI UMUM SDA PADA WS

PENYEMPURNAAN RUMUSAN MASALAH & KEMUNGKINAN PENGEMBANGAN POT. SDA

RANC. POLA PENGELOLAAN SDA(STRATEGI & KEBIJAKAN OPERASIONAL)

SKENARIO

ANALISIS

PKM 2

PENYEMPURNAAN RANCANGAN POLA

PROSES/PENETAPAN POLA PENGELOLAAN SDA WS

TAHAP 3Penetapan

TAHAP 2Penyusunan

TAHAP 1Persiapan

Page 12: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

Kendala dalam Penyusunan Pola & Rencana PSDAPENYUSUNAN RENCANA PSDA

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

Page 13: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

Kendala dalam Penyusunan Pola & Rencana PSDA(Internal) (Eksternal)

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

KENDALA DALAM PENYUSUNAN POLA PSDA DAN RENCANA PSDA

Dokumen ranc. Pola/Rencana belum sepenuhnya mengacu pada pedoman teknis dan tatacara penyusunan Pola/Rencana PSDA

Proses penyusunan Balai di bantu konsultan dlm 1 tahun anggaran, dan data-data yg dibutuhkan dari sektor lain sulit diperoleh khususnya di daerah-daerah terpencil

Minimnya studi sebelumnya yang terkait perencanaan Pengelolaan SDA, khususnya daerah di luar Jawa

Rekomendasi TKPSDA/Gubernur untuk penetapan blm ada

Keterbatasan SDM baik secara kualitas maupun kuantitas

Kontrak konsultan telah habis pada saat proses penetapan

Dalam proses penyusunan, keterlibatan antar sektor difasilitasi oleh Konsultan dan Balai melalui PKM yg dilaksanakan sebanyak 2 kali. Masing-2 PKM umumnya dilaksanakan selama 1 hari dimana yg hadir mewakili sektor terkait seringkali diwakili oleh orang yang tidak tepat dan tidak siap dengan data sehingga hasilnya tidak optimal

Beberapa TKPSDA blm terbentuk pada saat penyusunan, shg keterlibatan sektor lain sgt minim. Terlebih keterwakilan anggota TKPSDA seringkali belum mengakomodir semua sektor yg terkait

Pola dan Rencana disusun oleh UPT Kementerian PU dan ditetapkan oleh Menteri PU, shg sektor lain di luar Kementerian PU kurang merasa memiliki dan berkewajiban untuk mengimplementasikannya

Implementasi Pola dan Rencana PSDA yang telah ditetapkan tidak menimbulkan sanksi hukum bagi tiap sektor yang tidak melaksanakannya

Page 14: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

Kendala dalam Penyusunan Pola & Rencana PSDA

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN

Balai mengusulkan kontrak individu untuk fasilitasi penetapan

Melakukan kontrak individual

Memberdayakan Tenaga Jabatan fungsional

Mengoptimalkan peran Sekretariat TKPSDA untuk lebih “mengaktifkan” anggota TKPSDA dalam mengawal penyusunan Pola/Rencana PSDA sejak awal

Melibatkan tim teknis/pembina lebih awal untuk mengawal proses penyusunan sampai dengan penetapan

Page 15: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

SINKRONISASI PENGELOLAAN SDA DAN PENATAAN RUANG

Page 16: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

TATA RUANG DAN SUMBER DAYA AIR MENURUT PERATURAN PERUNDANGAN

• Pasal 17 ayat 5; “Dalam rangka pelestarian lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dalam rencana tata ruang wilayah ditetapkan kawasan hutan paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas daerah aliran sungai”

• Pasal 33 ayat 1; “Pemanfaatan ruang mengacu pada fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana tata ruang dilaksanakan dengan mengembangkan penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara, dan penatagunaan sumber daya alam lain”

UU 26/2007 PENATAAN RUANG

UU 7/2004 SUMBER DAYA AIR

• Pasal 20 ayat 3; “Ketentuan tentang konservasi sumber daya air (perlindungan dan pelestarian sumber air, pengawetan air,serta pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran) menjadi salah satu acuan dalam perencanaan tata ruang”

• Pasal 27 ayat 2; “Penetapan zona pemanfaatan sumber air merupakan salah satu acuan untuk penyusunan atau perubahan rencana tata ruang wilayah dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan…….”

• Pasal 34 ayat 3; “Pengembangan sumber daya air diselenggarakan berdasarkan rencana pengelolaan sumber daya air dan rencana tata ruang wilayah yang telah ditetapkan……”

• Pasal 59 ayat 4; “Rencana pengelolaan sumber daya air merupakan salah satu unsur dalam penyusunan, peninjauan kembali, dan/atau penyempurnaan rencana tata ruang wilayah”

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

Page 17: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

• Pasal 7 ayat 2: Strategi utk pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup :

a) menetapkan kawasan lindung di ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi;

b) mewujudkan kawasan berfungsi lindung dalam satu wilayah pulau dengan luas paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas pulau tersebut sesuai dengan kondisi ekosistemnya;

• Pasal 51 : Jenis dan Sebaran Kawasan Lindung Nasional yang terkait dengan sumber daya air, antara lain :

Pasal 52 Ayat 1 Butir C: “Kawasan Resapan Air” Pasal 52 Ayat 2 : (a) sempadan pantai; (b) sempadan

sungai; (c) kawasan sekitar danau atau waduk; Pasal 52 Ayat 5 : kawasan yang memberikan

perlindungan terhadap air tanah• Pasal 48 ayat 5 : Arahan pemanfaatan ruang pada

wilayah sungai lintas negara, wilayah sungai lintas provinsi, dan wilayah sungai strategis nasional memperhatikan pola pengelolaan sumber daya air.

PP 26/2008 PENATAAN RUANG

PP 42/2008PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

• Pasal 39 : Rencana PSDA yang sudah ditetapkan sebagai masukan dalam penyusunan, peninjauan kembali, dan/atau penyempurnaan RTRW

• Pasal 51 : Kawasan yang berfungsi sebagai resapan air dan daerah tangkapan air salah satu acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan RTRW

• Pasal 86 : Penyeimbangan hulu-hilir dilakukan dengan mekanisme penataan ruang

• Pasal 88 : Kawasan rawan bencana (banjir, erosi&sedimentasi, longsor, ambles perubahan sifat & kandungan kimiawi,biologi dan fisika air, kepunahan jenis tumbuhan/satwa, wabah penyakit) masukan untuk penyusunan RTRW

TATA RUANG DAN SUMBER DAYA AIR MENURUT PERATURAN PERUNDANGAN

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

Page 18: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

PENGELOLAAN SDA DALAM PENATAAN RUANG

Muatan Tata Ruang

Rencana Struktur Ruangrencana sistem pusat

permukiman

rencana sistem jaringanprasarana

Rencana pola ruang

kawasan lindung

kawasan budidaya

sistem jaringanPrasarana sumber daya air

Kws Hutan min 30 % DAS

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

Page 19: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

• Kws Cagar biosfir• Kws perlindungan plasma nutfah• dll

• Kws Hutan Lindung• Kws Bergambut• Kws Resapan Air

Kawasan Perlindungan bagi Kawasan Bawahannya

• Sempadan Pantai• Sempadan Sungai• Sempadan Waduk dan Situ• Sempadan Mata Air

Kawasan Perlindungan Setempat

• Kws suaka alam• Taman Hutan Nasional• Taman Hutan Raya• dll

Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya

Kawasan Bencana Alam

Kawasan Lindung Lainnya

• Kws rawan Banjir• Kws rawan tanah longsor• Kws rawan Gelombang Pasang• Kws rawan letusan Gunung berapi• Kws rawan gempa bumi

Rencana PSDA

Rencana PSDA

Rencana PSDA

PENGELOLAAN SDA DALAM PENATAAN RUANG

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

Page 20: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

ALIH FUNGSI LAHAN (hutan – permukiman – perkebunan – pertanian)menyebabkan kerusakan ekologis DAS

ADANYA FLUKTUASI DEBIT SUNGAI YANG MENCOLOKmenyebabkan banjir & kekeringan pengendalian daya rusak air

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT BERGANTUNG PADA KEBERADAAN SUMBER DAYA AIRmenyebabkan meningkatnya derajat tekanan ekosistem

SINKRONISASI PENATAAN RUANG DGN

PERENCANAAN PENGELOLAAN

SUMBER DAYA AIR

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

DASAR PENATAAN RUANG BERBASIS HIDROLOGIS (DAS/WS)

PERLU PENATAAN RUANG BERBASIS HIDROLOGISZona SDA Strategis dalam Rencana PSDA memberi masukan pada Tata Ruang, sebaliknya perubahan tata guna lahan dalam RTRW memberikan masukan pada penyusunan Rencana PSDA

PENGEMBANGAN WILAYAH (KAPET, KEK, KSN, dll) SERINGKALI BERDASARKAN “DEMAND” TERLEBIH DAHULU DIBANDING “SUPPLY”Air sebagai salah satu faktor utama dalam daya dukung lingkungan kurang diperhatikan, sehingga menghambat pengembangan wilayah

Page 21: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

KETERKAITAN TATA RUANG DAN SUMBER DAYA AIR

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

Pengelolaan SDA

Penyelenggaraan Penataan Ruang

Input d

ari T

ata

Ruang

terh

adap

Renca

na PS

DA

POLA / RENCANA PSDA

RTRW

Perencanaan Pengelolaan Sumber Daya

Air (lingkup wilayah sungai)

Perhitungan Zona SDA Strategis

Rencana Tata Ruang Wilayah (Nasional, Pulau

Provinsi,Kab/Kota)

Proyeksi Penduduk, perubahan Tata Guna Lahan, kebutuhan air

Undang-Undang SDA

No.7/2004

Undang-Undang

Penataan Ruang No. 26/2007

Undang-Undang

Penataan Ruang No. 26/2007

Input d

ari R

encana

PSDA

Terh

adap

Tata

Ruan

g

- Zona resapan air dan tangkapan air- Zona pemanfaatan sumber air- Zona perlindungan terhadap

infrastruktur SDA- Zona perlindungan Kualitas Air- Zona Erosi- Zona untuk paparan banjir- Zona lahan pangan

berkelanjutan/ketahanan pangan

runoff, Δ Q, emisi, erosi, banjir

Rencana Sektor Lain : kehutanan , pertanian , pembangunan perkotaan , …

Pemodelan

(Contoh: Java Spatial Model)

Pertumbuhan Sosio Ekonomi

Page 22: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

INTEGRASI ZONASI SUMBER DAYA AIR KE DALAM TATA RUANG & KENDALANYA

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

• Perbedaan Nomenklatur antara Pola/Rencana PSDA dengan RTRW

• Perbedaan Skala yang digunakan antara Pola/Rencana PSDA dengan RTRW

• Perbedaan tingkat Kedetailan informasi thd Infrastruktur dan jaringannya antara Pola/Rencana PSDA dengan RTRW

• Perbedaan waktu penyusunan dan Penetapan Pola/Rencana PSDA dengan RTRW

• Aspek Sumber Daya Air dipandang sebagai salah satu sektor yang hanya dianggap sebagai bagian dari “Jaringan” dalam RTRW

Page 23: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

KENDALA

RTRW Prov/Kab yang berada dalam satu DAS/WS belum tentu sinkron terkait pengelolaan SDA

Rencana Pengelolaan DAS yang berada dalam satu WS belum tentu harmonis

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN PERENCANAAN TERKAIT PENGELOLAAN SDA

Fungsi Hidrologi Sungai

(SUMBER DAYA AIR)

Keperluan Konservasi Hutan (KEHUTANAN)

Perencanaan pola &

Struktur Ruang

(PENATAAN RUANG)

RTRWPOLA &

RENCANA PSDA

RENCANA Pengelolaan

DAS

Berbasis WS

Berbasis DAS

Berbasis Administrasi

Page 24: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

RENCANA UNTUK PERUBAHAN KE DEPAN MELALUI PENGUATAN MULTISEKTOR KE TATA RUANG

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

Sektor AirSektor Air

Inisiasi kebutuhan lahan, Zonasi, Perencanaan

Prosedur untuk interaksi

Sektor Pemukiman

Sektor Pemukiman Sektor IndustriSektor Industri Sektor

KehutananSektor

KehutananSektor

PertanianSektor

Pertanian

Komunikasikan hasil – identifikasi daerah yang fokus

Menganalisa perencanaan dengan LUC Model – identifikasi konflik /trade offs

Menganalisa perencanaan dengan LUC Model – identifikasi konflik /trade offs

RTRRTR

Lahan Pertanian Pangan BerkelanjutanZonasi Air

Page 25: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

HARMONISASI LEGENDA RTRW KAB/KOTA (PER JUN 2012)

Berdasarkan:1. 102 Kabupaten / Kota RTRW (beberapa masih draft)2. Perpres JaBoDeTaBekPunJur3. Cekungan Bandung4. 6 RTRWProvinsi

Page 26: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

CONTOH RENCANA PSDA

Page 27: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

CONTOH RENCANA PSDA

Page 28: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

KONFLIK AREA IRIGASI TEKNIS & RENCANA PERMUKIMAN

PENANGANAN WILAYAH SUNGAI 6 CI

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

Konflik antara irigasi teknis dan rencana permukiman

Page 29: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

PROYEKSI LAHAN PERKOTAAN 2050 (hasil pemodelan JSM 2010)

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

tanpa interverensi Interverensi tata ruang-SDA

Page 30: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

PROYEKSI SAWAH 2050 (hasil pemodelan JSM 2010)

Direktorat Bina Penatagunaan SDA

tanpa interverensi Interverensi tata ruang-SDA

Page 31: Pengintegrasian RTRW dengan Pola/Rencana PSDA Wilayah Sungai

TERIMA KASIH