tgs kapiler
TRANSCRIPT
TUGAS KIMIA FISIK IITEGANGAN PERMUKAAN
METODE KENAIKAN KAPILER
DISUSUN OLEH
LINURIA SIGNA (E1M010001)AZMI WIDASWARI (E1M010011)MONICA AYU CHANDRA (E1M010024)MAULANI DWI P.SARI (E1M010025)ZAINUL IRPAN (E1M010036)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM2012
TEGANGAN PERMUKAAN
Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu benda
yang bekerja pada permukaan zat cair setiap panjang permukaan yang
menyentuh benda itu. Apabila F = gaya (newton) dan L = panjang (m), γ
tegangan permukaan dapat ditulis sebagai:
γ=FL
.
Tegangan permukaan (γ ) suatu cairan dapat didefinisikan sebagai
banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk memperluas permukaan cairan
sebanyak satu satuan luas.
Tegangan permukaan disebabkan molekul – molekul pada
permukaan cairan mempunyai sifat – sifat khusus. Molekul pada
permukaan cairan ini mengalami gaya resultan yang mengarah ke dalam
cairan. Sebaliknya molekul – molekul di dalam cairan, tidak mengalami
gaya resultan tersebut, karena molekul didalam cairan akan mengalami
gaya yang sama ke segala arah.
Cara yang paling sederhana dan mudah adalah dengan
menggunakan metode kapiler. Pada metode ini, sebuah tabung kapiler
yang bersih dengan jari – jari r dimasukkan ke dalam cairan yang akan
diukur tegangan permukaannya. Permukaan cairan akan naik sampai
gaya grafitasi sama dengan gaya ke atas yang disebabkan tegangan
permukaan.
Metode ini didasarkan pada kenyataan bahwa bila sebatang pipa
kapiler dimasukan kedalam cairan maka permukaan cairan dalam pipa
kapiler dapat mengalami kenaikan atau penurunan. Sudut kontak (θ)
didefinisikan sebagai sudut yang dibuat oleh permukaan tetesan atau
cairan dengan permukaan padatan atau bejana. Sudut kontak dihitung
dari persamaan:
γ padat=γ padat−cair+ ycaircos θ
di mana γ padatdan γcairmasing – masing adalah tegangan permukaan padatan
dan cairan, γ padat−cairadalah tegangan permukaan (atau tegangan
antarmuka) antara permukaan padat dan permukaan cair.
Tegangan antarmuka dapat juga didefinisikan di antara dua cairan
jika masing-masing tidak saling melarutkan. Apabila cairan membasahi
bejana ( θ < 90 ) maka permukaan cairan akan naik. Sedangkan bila
cairan tidak membasahi bejana ( θ > 90 ) permukaan cairan akan turun.
Peristiwa naik turunnya permukaan cairan dalam kapiler ini disebut
dengan kapilaritas.
Kenaikan atau penurunan cairan dalam kapiler disebabkan oleh
adanya tegangan permukaan yang bekerja pada permukaan cairan yang
menyentuh dinding sepanjang keliling pipa. Akibat tegangan permukaan
ini pipa akan memberikan gaya reaksi pada permukaan cairan yang
besarnya sama tapi arahnya berlawanan.
Pada peristiwa terangkatnya cairan pada kolom pipa, besarnya gaya
keatas akibat tegangan permukaan diberikan persamaan :
F1 = 2 π r γ cos θ
Keterangan:
F1 = Gaya ke atas akibat tegangan permukaan
r = Jari- jari kapiler
γ = tegangan permukaan
θ = sudut kontak
Kenaikan cairan tidak dapat berlangsung terus, karena pada
permukaan cairan juga bekerja gaya akibat berat cairan ( F2 ) yang
arahnya ke bawah sebesar :
F2 = ρ V g
Karena V = π r2 h, maka :
F2 = π r2 h ρ g
Keterangan:
ρ = rapatan cairan
g = percepatan grafitasi
h = kenaikan atau penurunan cairan dalam kapiler
Pada saat setimbang berlaku F1 dan F2 , sehingga diperoleh :
2 π r γ cos θ = π r2 h ρ g
γ= ρ ghr2cosθ
Untuk cairan yang membasahi bejana seperti air θ ≈ 0, sehingga cos θ =
1. Persamaan menjadi :
γ= ρ ghr2
Sedangkan untuk cairan yang tidak membasahi bejana seperti raksa θ =
140, sehingga cos θ = - 0,766 ( berharga negatif).
h=−2 (0,766)γ
ρ gr
h=−1,532 γρ gr
Akibatnya h memiliki harga negatip yang berarti cairan mengalami
penurunan atau ditekan dalam kapiler.