tgs strukon

12
TUGAS STRUKTUR DAN KONSTRUKSI 6 IDENTIFIKASI YOYOGI GYMNASIUM KARYA KENZO TANGE DOSEN PENGAMPU : Ir. Hendro Trilistyo, MTA DISUSUN OLEH : Hendrawan Setyanegara L2B009011 Ardita Julia Putri 21020110120052 Fabian Wicaksono L2B009052 Anisa Faramita 21020110120053 Hartantyo Leksono H 21020110120038 Larasati Probosiwi 21020110120054 Hendy Pranatha 21020110120039 Ika Frillia 21020110120055 Permata Widianingrum 21020110120040 Gigih Juangdita 21020110120056 Ayuta Lestariani 21020110120041 Fadli Kaloka H 21020110120057 Eriawan Prabowo 21020110120042 Padmo Prabowo Aji 21020110120058

Upload: ayuta-lestariani

Post on 07-Dec-2014

223 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

struktur

TRANSCRIPT

Page 1: tgs strukon

TUGAS STRUKTUR DAN KONSTRUKSI 6

IDENTIFIKASI YOYOGI GYMNASIUM KARYA KENZO TANGE

DOSEN PENGAMPU : Ir. Hendro Trilistyo, MTA

DISUSUN OLEH :

Hendrawan Setyanegara L2B009011 Ardita Julia Putri 21020110120052

Fabian Wicaksono L2B009052 Anisa Faramita 21020110120053

Hartantyo Leksono H 21020110120038 Larasati Probosiwi 21020110120054

Hendy Pranatha 21020110120039 Ika Frillia 21020110120055

Permata Widianingrum 21020110120040 Gigih Juangdita 21020110120056

Ayuta Lestariani 21020110120041 Fadli Kaloka H 21020110120057

Eriawan Prabowo 21020110120042 Padmo Prabowo Aji 21020110120058

Dwigita Arianti 21020110120044 Indra Pramana S 21020110120059

Deasy Mulya Sari 21020110120045 Fary Nur Faizal 21020110120060

Ayu Widya p 21020110120047 Anisa Yuanita D 21020110120061

Rony Johan Sihombing 21020110120048 Bitania Dyah M 21020110120062

Nurul Kusumaningrum 21020110120049 Tony Sugiarto 21020110120063

Selia Stefi Yuliasari 21020110120051 Indri Hapsari P 21020110120064

Pinasthi Anindita 21020110120065

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2013

Page 2: tgs strukon

BAB IV

ANALISA STRUKTURAL DAN ARSITEKTURAL YOYOGI NATIONAL

GYMNASIUM

4.1 Analisa Struktural Yoyogi National Gymnasium Tokyo, Jepang

Dengan semakin berkembangnya teknologi juga kebutuhan manusia akan

sebuah wadah untuk memfasilitasi aktifitas-aktifitas masal yang membutuhkan tempat

yang sangat luas, maka didirikanlah berbagai bangunan dengan bentangan yang sangat

lebar. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan “bagaimana penyelesaian atap bangunan

tersebut?’. Pada akhirnya teknologi itu pula lah yang menjawab pertanyaannya sendiri.

Saat ini struktur kabel sudah sangat berkembang pesat untuk diterapkan pada berbagai

jenis bangunan dengan bentang-bentang lebar. Bangunan-bangunan tersebut

diantaranya adalah hall, stadion, Gelanggang olah raga dll. Tentunya semua bangunan

yang telah disebutkan sebelumnya merupakan bangunan yang membutuhkan identitas

yang kuat dimana hal tersebut dimunculkan pada fisik bangunan tersebut. Struktur

kabel memiliki kelebihan pada kekuatan, fleksibilitas dan kedinamisan. Hal tersebut

membuat sebuah bangunan memiliki atap yang sarat akan nilai estetika. Kembali pada,

keinginan untuk memunculkan fisikal bangunan yang kuat dan berkarakter, maka

struktur kabel dan atap yang dinamis akan memnjadikan solusi yang baik untuk

bangunan tersebut.

Contoh Penerapan Struktur Kabel adalah pada Yoyogi National Gymnasium.

Bangunan ini menggunakan sebuah konsep struktural didasarkan pada struktur kabel

dimana dua kabel baja berdiameter 13 inchi yang membentang pada dua lempengan

besar beton pada kedua ujung bangunan dan dua menara struktural Kabel yang

menggambarkan kurva parabola (secara teknis, itu disebut catenary) dari kabel yang

lebih kecil ditempatkan tegak lurus, membentuk atap seperti tenda. Kabel dan tiang

besar tersebutlah yang pada akhirnya akan menjadi tulang belakang utama pada

Page 3: tgs strukon

bangunan Yoyogi Gymnasium, yang menjadi penopang utama dalam sistem struktur

bangunan tersebut

Selain itu atap tribun atas, memiliki kelengkungan yang berbeda dari kabel,

menghasilkan struktur atap yang elegan dan anggun, yang permukaan, cekung dan

cembung pada saat yang bersamaan dan selalu berbeda bila dilihat dari sudut manapun

(campuran paroble dan hiperbola, secara teknis disebut Hiperbolik Paraboloid)

Pemilihan struktur kabel pada Yoyogi National Gymnasium didasari oleh respon

terhadap kondisi geografis Negara Jepang yang sering dilanda gempa. Dengan

menggunakan kabel yang ditopang oleh 2 tiang yang terbuat dari pelat beton didapat

bangunan dengan struktur yang lebih stabil untuk menghadapi gaya/beban horizontal

yang disebabkan oleh angin maupun gempa bumi.

Struktur kabel sendiri mempunyai sifat tidak kaku, terbuat dari material yang

fleksibel, dapat membentuk bentuk-bentuk tertentu dengan ujung pengaman yang

tetap (fixed) di akhir setiap kabel strukturnya, dapat menyokong bangunan serta

memperlebar bangunan itu sendiri dengan bentangan kabelnya.

Dilihat dari karya-karya Kenzo Tange yang selalu mengekspos struktur pada

desainnya, struktur kabel ini berbentuk sistem lengkung untuk jaringan kabel dengan

lengkungan berlawanan. Bentuk ini memungkinkan adanya daya tahan yang besar

terhadap gaya tarik. Untuk bentangan Yoyogi yang mencapai panjang 300 meter dan

lebar 220 meter, sistem kabel sangat sesuai dan sampai saat ini belum ada sistem lain

yang lebih unggul dan sesuai untuk bentang selebar ini.

Dalam desain struktur kabel terdapat dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu elemen

pendukung dan stabilitas kabel terhadap kekuatan angin. Dua hal ini akan semakin

menguatkan struktur kabel dari Yoyogi National Gymnasium tersebut.

Selain atap kabel yang utama pada Yoyogi National Gymnasium, terdapat elemen

struktural pendukung berupa tiang-tiang yang diperlukan untuk meningkatkan kekuatan

struktur kabel utama. Selain itu, tiang-tiang pendukung tersebut juga merupakan sarana

penyaluran beban vertikal dan horizontal ke tanah. Desain elemen ini sama pentingnya

seperti desain kabel utama.

Page 4: tgs strukon

Stabilitas dari kabel di bawah tekanan angin adalah perhatian yang fundamental

karena adanya fenomena kipasan angin. Kekuatan angin yang terus menerus menerpa

kabel-kabel menimbulkan getaran. Frekuensi dari getaran yang ditimbulkan

menyebabkan resonansi pada struktur kabel yang dapat mengancam kekokohan

struktur.

Kenzo menggunakan kombinasi hiperbola dan parabol pada struktur kabel yang

digunakannya, sehingga bentuk cembung dan cekung dapat dilihat pada waktu yang

bersamaan. Hal ini mampu menciptakan bentuk tampak bangunan yang elegan dan

berbeda dari setiap sudut pandang antara tampak bangunan yang satu dengan yang

lain.

- Meskipun menggunakan prinsip struktur yang sama, Minor Gym (gymnasium yang lebih

kecil) hanya memiliki satu kolom struktur pelat beton dan satu pintu masuk utama.

Kombinasi parabol dan hiperbola yang berpengaruh terhadap tampak sehingga bangunan

terlihat lebih elegan

Sumber : http://fancycribs.com/14967-great-architecture-reflected-in-yoyogi-national-gymnasium-

Main Gym (Bangunan Utama)

Sumber :

http://2.bp.blogspot.com/_J0XsQeUu

1tE/SKFZYvzwKiI/AAAAAAAAG

Ss/iMPP_Gv7nb8/s1600-h/a2.JPG

Minor Gym

Sumber :

http://2.bp.blogspot.com/_J0XsQeUu

1tE/SKFZY7MH7WI/AAAAAAAA

GS0/GAmQd-3m1IM/s1600-h/

Page 5: tgs strukon
Page 6: tgs strukon

4.2 Analisa Arsitektural Yoyogi National Gymnasium Tokyo,Jepang

Yoyogi National Gymnasium

merupakan bangunan yang

sangat terkenal di Jepang.

Desain inovatif arsitektural

yang dibuat oleh Kenzo

Tange ini menciptakan

sebuah kurva yang tampak

seperti menggantung pada

dua kolom besar. Desain Yoyogi National

Gymnasium ini mengambil ide-ide Barat dan diadaptasi mereka untuk memenuhi

kebutuhan Jepang sehingga bangunan ini memiliki sifat kedinamisan tersendiri, sifat

kedinamisan itu sendiri dikuatkan dengan bentuk atap dan bahan kasar yang digunakan.

Sehingga hal tersebut menjadi salah satu rangka bangunan yang paling ikonik di dunia.

Bangunan ini terinspirasi oleh kaki langit Colosseum di Roma, atap memiliki kulit yang

dikuatkan oleh dua tiang.

Pada desain Yoyogi National Gymnasium, Kenzo Tange menunjukan kekhasan

desainnya. Kenzo Tange dalam setiap desainnya selalu mencoba untuk mampu

merancang sebuah bangunan yang modern namun tetap memiliki unsur tradisional dari

negaranya yaitu Jepang.Mengenai gambaran konsep, bangunan utamanya memiliki

gaya seperti tenda gurun, namun juga terlihat seperti pagoda Jepang. Bentuknya

mengingatkan kita pada bentuk cangkang siput kecil. Kenzo Tange berusaha

menggabungkan konsep perencanaan kota dalam tahap perancangan awal proyek.

Dengan cara membuat bangunan berwujud konsep new urban, tetapi dengan integrasi

volume bangunan yang dinamis. Seluruh kompleksnya terletak pada sumbu Utara-

Selatan.Selain itu, dua bangunan arena tersebut selaras dan seimbang dengan atapnya

yang melengkung seperti itu.

Gambar 4.2.1 Yoyogi National Gymnasium

Page 7: tgs strukon

Celah pada punggung tenda diatapi kaca, menyatu dengan konstruksi

penerangan buatan. Pada gymnasium, struktur utamanya berupa satu konstruksi

berdenah bujur sangkar yang mengecil ke atas seperti menara, tempat tumpuan kabel

baja yang menebar seperti jala membentuk denah garis dan lingkaran. Sedang pada

kolam renang, struktur pemegangnya berupa dua buah tiang. Secara keseluruhan

terlihat dramatik, mendemonstrasikan kreativitas Tange dalam memadukan kekuatan,

keindahan bentuk, fungsi ekonomis, fungsi ruang dan sistem struktur.

Selain itu, prinsip arsitektur tradisional Jepang adalah kesederhanaan. Tange juga

menerapkan dalam karyanya dengan cara menonjolkan elemen konstruksi yang

sekaligus berfungsi estetik. Elemen beton dan kayu sebagai sistem struktur sama-sama

diekspose . Kontras antara permukaan beton yang kasar dan permukaan balok vertikal

yang halus, juga bidang halus putih dan kaca yang berwarna gelap menjadikan tampak

yang mengesankan. . Tidak hanya itu Dua pilar beton bertulang mendukung jaring baja

ke pelat baja yang terpasang. Para penahan bawah jaring baja ini adalah sistem

pendukung berat beton yang membentuk kurva yang berbeda pada interior dan

eksterior bangunan. Yoyogi National Gymnasium merupakan bangunan yang dapat di

banggakan. Bangunan ini terdapat elemen sensual yang berupa teknologi pintar dan

struktur ruang yang sangat kental sehingga membuat bangunan ini memiliki sisi

keindahan tersendiri yang sangat mengagumkan.

Gambar 4.2.2 Tampak Struktur Yoyogi

National Gymnasium

Page 8: tgs strukon

Bangunan utamanya berbentuk dua setengah

lingkaran yang sedikit meneropong secara bersamaan,

sehingga pinggirannya tidak tergabung menjadi

lingkaran yang sempurna.Pengaturan ruang diatur

secara simetris. Bangunan arena ini memiliki

pencahayaan alami dan juga buatan dari strip bercahaya

terpusat yang berlokasi pada atap yang sejajar dengan

jalur renang.Menggunakan ruang antara dua catenary

melengkung untuk mengalokasikan langit-langit besar,

yang menambahkan efek dramatis dalam pencahayaan

ruangnya.Akses masuknya yang mencolok dan

mengesankan dengan bentuk kotak kecil sebagai lobby.Kenzo Tange mengambil

keuntungan dari celah antara dua kurva untuk mengusulkan akses segitiga

mengesankan, walaupun memiliki skala yang monumental, yang memberikan kesan

bangunan ringan.

Bangunan ini memiliki atap yang elegan. Dengan gaya kontemporer dan

struktural serupa antara dua bangunan tersebut terkesan selaras dan menakjubkan

dengan dua kabel baja besar sebagai penopangnya.

Atap pada bangunan Yoyogi

National Gymnasium terinspirasi dari

stadion hoki Universitas Yale. Bentuk

atap Yoyogi Gymnasium terinspirasi

hampir sama dengan atap stadion hoki

Universitas Yale kedua banguan ini sama

sama menggunakan bentuk parabol

hiperbolik, bentuk ini juga dapat

digunakan untuk memecah angin yang

sangat besar.Dengan konsep dasar kenzo tange yang kuat berupa penggabungan antara

konsep modern eropa dan konsep tradisional Jepang.

Gambar 4.2.3

Bangunan Utama

Yoyogi Gym

Gambar 4.2.4 Atap Universitas Yale

Page 9: tgs strukon