textbook reading rehab-uthe

28
Text Book Reading Text Book Reading Gangguan Muskuloskeletal Pada Gangguan Muskuloskeletal Pada Ekstremitas Bawah Ekstremitas Bawah Pembimbing: Pembimbing: Dr. Jalalin, Sp.RM

Upload: prassaad-arujunan

Post on 24-Jul-2015

126 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Textbook Reading Rehab-uthe

Text Book ReadingText Book Reading

Gangguan Muskuloskeletal Gangguan Muskuloskeletal Pada Ekstremitas BawahPada Ekstremitas Bawah

Pembimbing:Pembimbing:

Dr. Jalalin, Sp.RM

Page 2: Textbook Reading Rehab-uthe

Bab ini membahas tentang gangguan muskuloskeletal pada ekstremitas bawah, termasuk jaringan lunak, tulang, dan kondisi sendi yang patologis.

Page 3: Textbook Reading Rehab-uthe

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Ekstremitas BawahEkstremitas Bawah

Pemeriksaan umum, dievaluasi:Pemeriksaan umum, dievaluasi:

-- cara berdiricara berdiri

-- Jaringan lunak dan kontur tulang yang abnormal: atropi, edema, perubahan warna kulit, dan bekas luka

-- Kesejajaran dan kesimetrisan pada pelvis, panggul, genu, pergelangan kaki, dan kaki

-- gaya berjalangaya berjalan

-- tes kekuatan dan luas gerak sendites kekuatan dan luas gerak sendi

Page 4: Textbook Reading Rehab-uthe

Tes Panggul

Tes Thomas1. Pasien dalam posisi supinasi 2. Pelvis berada dekat dengan pinggir meja

pemeriksaan. 3. Panggul dan lutut dalam posisi fleksi4. Pasien diinstruksikan untuk menahan lutut

didekat dada untuk mendatarkan lordosis lumbal. Lutut kaki yang akan diperiksa terjuntai ke arah meja.

Dengan panggul dalam keadaan benar-benar fleksi, ekstremitas yang diuji tidak akan jatuh pada meja.

Page 5: Textbook Reading Rehab-uthe

Tes Thomas Modifikasi

1. Posisi sama seperti tes Thomas,

2. Pemeriksa menilai tractus iliotibialis (lutut ditarik ke sisi ipsilateral) dan otot rektus femoris dalam kondisi tegang (lutut tidak mudah menjadi fleksi).

Tes ini dapat digunakan untuk menilai fleksibilitas dari beberapa kelompok otot pada daerah panggul.

Page 6: Textbook Reading Rehab-uthe

Tes Ely

1. Pasien dalam posisi pronasi,

2. Pemeriksa melakukan fleksi pada lutut pasien secara pasif. Pada saat lutut dalam keadaan fleksi, panggul pasien pada sisi yang sama akan mengalami fleksi secara spontan,

Hal ini mengindikasikan bahwa rectus femoris dalam keadaan tegang.

Page 7: Textbook Reading Rehab-uthe

Tes Ober1. Pasien berbaring dalam posisi miring,

2. Paha pasien yang berada di atas meja dalam keadaan fleksi untuk mengurangi lordosis lumbar.

3. Tungkai atas yang akan dites diposisikan dengan lutut fleksi hingga 90o.

4. Pemeriksa menahan pergelangan kaki dengan satu tangan dan menopang panggul pasien dengan tangan lainnya.

5. Tungkai atas diabduksi dan diregangkan.

Jika terdapat tractus iliotibialis yang tegang, kaki akan tetap abduksi secara pasif.

Page 8: Textbook Reading Rehab-uthe

Tes Patrick atau Faber1. Pasien dalam posisi supinasi

2. Panggul difleksikan, abduksi, dan rotasi eksternal dengan pergelangan kaki dalam keadaan istirahat pada lutut yang berlawanan.

3. Pemeriksa melakukan tekanan pada ileum kontralateral dan lutut ipsilateral.

Dikatakan positif adanya kelainan pada sendi sakroiliaka, jika nyeri dirasakan pada bokong pasien. Positif ada kelainan panggul, jika nyeri timbul pada sela paha.

Page 9: Textbook Reading Rehab-uthe

Tes Scour1. Pasien dalam posisi supinasi,

2. Pemeriksa melakukan fleksi dan adduksi panggul hingga jangkauan terjauh dimana terasa adanya tahanan.

3. Pemeriksa kemudian menggerakkan panggul menjadi abduksi sambil mempertahankan posisi fleksi. Gerakan dari adduksi menjadi abduksi harus seperti busur melingkar ketika memberikan beban aksial pada batang femur.

Jika ada nyeri, tahanan, krepitasi, atau berbunyi klik merupakan indikasi adanya kondisi patologis pada sendi panggul.

Page 10: Textbook Reading Rehab-uthe

Tes Lutut

Tes Lachman

1. Pasien posisi supinasi

2. Pemeriksa menahan lutut pada posisi fleksi 15o. Paha dipertahankan dalam posisi stabil dengan satu tangan ketika diberikan tekanan pada sisi posterior tibia bagian proksimal dan untuk mengubahnya menjadi anterior.

Hasil positif terjadi jika terdapat perubahan anterior secara berlebihan pada tibia.

Page 11: Textbook Reading Rehab-uthe

Tes Drawer Posterior

1. Pasien dalam posisi supinasi

2. Panggul fleksi 45o, lutut fleksi 90o, dan kaki berada pada posisi normal pada meja.

3. Pemeriksa menstabilkan kaki dengan cara duduk diatasnya dan meletakkan kedua tangan dibelakang proksimal tibia dan jempol pada tibia.

4. Tekanan psoterior diberikan pada tibia proksimal.

Dengan adanya robekan pada ligamen, peningkatan pergeseran tibia posterior dapat dirasakan.

Page 12: Textbook Reading Rehab-uthe

Tes Valgus dan Varuss Stress

1. Pasien dalam posisi telentang

2. Pada tes Valgus, pemeriksa memegang tungkai, dan meletakkan satu tangan pada sisi lateral lutut dan menahan pergelangan kaki dengan tangan lainnya. Tekanan Valgus diberikan pada posisi lutut fleksi 30o.

3. Tes Varus, satu tangan pada lutut bagian medial dengan pergelangan kaki dipegang dengan tangan lainnya. Lutut kemudian ditekan segaris varus dengan lutut fleksi 30o.

Gerakan yang berlebihan atau kurang dari batas yang seharusnya memberi kesan adanya robekan ligamen medial atau kolateral.

Page 13: Textbook Reading Rehab-uthe

Tes Patellofemoral Grind

1. Pasien dalam posisi supinasi

2. Pemeriksa meletakkan sela ibu jari pada patela bagian superior.

3. Pasien disuruh untuk mengontraksikan otot kuadrisep, sambil pemeriksa menekan patela kearah bawah.

Timbulnya nyeri pada bagian anterior lutut memberi kesan disfungsi patelofemoral.

Page 14: Textbook Reading Rehab-uthe

Tes McMurray1. Posisi pasien supinasi

2. Lutut difleksikan dan distabilkan oleh tangan pemeriksa

3. Tangan pemeriksa lainnya memegang tumit dan merotasi paha dengan lutut tetap dalam keadaan fleksi.

Rotasi eksternal tungkai dilakukan untuk memeriksa kartilago medial, dan rotasi internal untuk kartilago lateral. Dengan mengubah derajat dari fleksi lutut, berbagai aspek dari kartilago dapat dinilai.

Jika tedengar bunyi klik dan timbul nyeri, memberi kesan robeknya meniskus.

Page 15: Textbook Reading Rehab-uthe

Tes Pergelangan Kaki

Tes Drawer Anterior

1. Pasien duduk pada pinggir meja pemeriksaan

2. Pergelangan kaki diposisikan 90o

3. Pergelangan kaki ditahan pada sisi tibial dengan satu tangan. Jari telunjuk tangan tersebut diletakkan pada pergelangan kaki dengan jari tengah pada maleolus tibialis. Tumit ditarik secara anterior dengan tangan lainnya.

Tes ini dilakukan untuk menilai integritas ligamen pergelangan kaki lateral, khususnya ligamen talofibular anterior.

Page 16: Textbook Reading Rehab-uthe

Tes Talar Tilt

1. Posisi sama dengan tes Drawer Anterior.

2. Pergelangan kaki ditahan dengan satu tangan, dan tangan lainnya menggenggam tumit

3. Dilakukan supinasi paksa pada kaki belakang.

Tes ini dilakukan untuk mengetahui adanya ruptur ligamen lateral.

Page 17: Textbook Reading Rehab-uthe

Test Syndesmosis Squeeze

Tes ini dilakukan dengan cara menekan fibula ke arah atas tibia.

Timbulnya rasa nyeri pada ligamen tibiofibular memberi kesan adanya cedera sindesmosis.

Page 18: Textbook Reading Rehab-uthe

Tes Thompson

1. Pasien posisi pronasi

2. Kaki menggantung bebas pada ujung meja.

3. Lalu otot betis diremas.

Pergerakan plantar secara pasif dapat terlihat dalam keadaan normal.

Hasil tes positif jika tidak adanya pergerakan plantar kaki dan mengindikasikan cedera pada tendon achilles.

Page 19: Textbook Reading Rehab-uthe

Prinsip Rehabilitasi pada Cedera Ekstremitas Bawah

1. rantai kinetik

model gerakan manusia yang menganalisis dan mengobati disfungsi sepanjang regio anatomi yang berhubungan.

Terapi yang hanya dialokasikan pada tempat nyeri, dan mengabaikan kondisi patologis yang mendasari pada tempat lain sepanjang rantai gerakan, hanya akan menghasilkan sedikit keberhasilan dibandingkan dengan mengembalikan fungsi pada seluruh rantai.

Page 20: Textbook Reading Rehab-uthe

2. defisit biomekanik

berkenaan dengan berbagai defisit pada luas gerak sendi, fleksibilitas, kekuatan, ketahanan, dan kontrol motorik

3. imbalans otot

menunjukkan perbedaan fungsi normal dari beberapa kelompok otot yang bekerja secara agonis ataupun antagonis untuk menstabilkan bagian tubuh atau untuk bergerak. Beberapa penulis berpendapat bahwa beberapa tipe imbalans otot ini mengarah pada cedera olahraga.

Page 21: Textbook Reading Rehab-uthe

4. latihan fungsional

latihan pergerakan yang merangsang sekelompok otot untuk bekerja seperti pada keadaan normal secara fungsional atau untuk aktifitas atletik.

Latihan“sport-specific” latihan fungsional yang menggunakan pola pergerakan yang dilakukan para atlet pada setiap pertandingan.

Page 22: Textbook Reading Rehab-uthe

Peggunaan obat anti inflamasi non steroid dalam mengobati cedera muskuloskeletal untuk mengatasi nyeri dan mengurangi inflamasi.

Ada bukti yang menunjukkan bahwa OAINS dapat mengganggu penyembuhan otot dengan menghambat fusi sel prekursor myogenik.Hal ini harus dipertimbangkan sebelum meresepkan obat ini.

Page 23: Textbook Reading Rehab-uthe

Kelainan Muskuloskeletal pada Ekstremitas Bawah

Pendekatan Umum pada Osteoartritis Ekstremitas Bawah

OA biasanya mengenai sendi penumpu berat badan.

Nyeri sendi terasa semakin berat ketika berdiri/mengangkat beban

Nyeri berkurang jika istirahat. Nyeri dan kekakuan pada pagi hari, selama

kurang dari 1 jam. Hal ini jelas berbeda dengan artropati karena proses inflamasi lainnya, dimana nyeri pagi hari biasanya lebih dari 1 jam.

Page 24: Textbook Reading Rehab-uthe

Predisposisi OA: Trauma sendi, genetik, dan obesitas.

OA panggul

Nyeri pada pangkal paha/ paha anterior.

Pada pemeriksaan fisik : antalgic gait, nyeri pangkal paha ketika dilakukan rotasi internal secara pasif.

OA genu

Dapat mengenai kompartemen tibiofemoral lateral, medial, sendi patelofemoral, atau ketiga kompartemen tersebut. Pada pemeriksaan didapatkan nyeri tekan sendi, krepitasi, dan teraba osteofit

Page 25: Textbook Reading Rehab-uthe

Lokasi yang sering terjadi OA:sendi metatarsofalangeal 1

Karakteristik artritis sendi tibiotalar adalah nyeri, bengkak, dan kaku pada pergelangan kaki anterior.

Foto polos: pilihan untuk menilai osteoartritis. Ditemukan celah sendi menyempit, osteofit, kiste subkondral, dan sklerosis subkondral.

Page 26: Textbook Reading Rehab-uthe

Penatalaksanaan OA ekstremitas bawah

Mengganti aktivitas Medikamentosa Medikamentosa

1.1. Glukosamin dan kondroitin sulfat oral

2. Injeksi intraartikuler anestesi dan steroid Latihan kekuatan dan aerobik Artroplasti

Pada pasien denganPada pasien dengan keterbatasan fungsional berat

Page 27: Textbook Reading Rehab-uthe

Reaksi Stres dan “Stress Fracture” pada Ekstremitas BawahPada kasus stres yang berulang, atau

metabolisme tulang yang terganggu, akan terjadi ketegangan tulang yang merupakan kelanjutan dari respon atau reaksi terhadap stres yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur tulang.

Page 28: Textbook Reading Rehab-uthe

Semakin kuat tulang tersebut sebelum mendapatkan beban yang berlebih, maka akan semakin baik tulang mampu menahan beban yang diberikan.

Faktor risiko yang mempengaruhi reaksi stres atau stress fracture, yaitu:

Intrinsik: kebiasaan makan yang buruk, perubahan status menstruasi, kelainan biomekanik

Ekstrinsik: berlatih terlalu keras, kesalahan dalam berlatih, dan penggunaan alas kaki yang tidak tepat.