rehab word

36
PROPOSAL PENYULUHAN REHABILITASI MENTAL Pembimbing : dr. Friendy Disusun oleh : Silpi Hamidiah 110-2010-270 Pranindya Hadiwidjojo 110-2010-216 Sarastania Oktatriana 110-2008-228 Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Jiwa Rumah Sakit Jiwa Islam Bunga Rampai PROPOSAL PENYULUHAN 1

Upload: sandrya-deprisicka

Post on 10-Apr-2016

259 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

rehab

TRANSCRIPT

Page 1: Rehab Word

PROPOSAL PENYULUHAN

REHABILITASI MENTAL

Pembimbing :

dr. Friendy

Disusun oleh :

Silpi Hamidiah 110-2010-270

Pranindya Hadiwidjojo 110-2010-216

Sarastania Oktatriana 110-2008-228

Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu JiwaRumah Sakit Jiwa Islam Bunga Rampai

Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Jakarta2015

PROPOSAL PENYULUHAN 1

Page 2: Rehab Word

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagian besar orang beranggapan bahwa rehabilitasi merupakan kegiatan

exramural  dari pengobatan pasien mental sehingga selalu diorentasikan pada

pekerjaan dan masalah-masalah sosial saja, hal tersebut tentunya kurang sesuai dengan

tuntutan dan perkembangan psikiatri modern. Dengan adanya kemajuan dibidang

psiko-farmasi dimana telah ditemukan berbagai jenis obat yang dapat mempercepat

hilangnya/kurang gejala-gejala psikiatrik, maka bentuk pelayanan rehabilitasi juga

harus disesuaikan dengan kemajuan tersebut maka perlu disusun kegiatan yang

diberikan pada para rehabilitan yang sesuai ketika mereka dirawat di Rumah Sakit

Jiwa. Upaya Rehabilitasi pasien mental di Indonesia mulai dirintis pada tahun 1969

dan berkembang sampai sekarang ini.

Menurut L.E.Hinsie dan RJ.Cambell pengertian rehabilitasi dalam psychiatric

Dictionary adalah segala tindakan fisik, penyesuaian psikososial dan latihan

vokasional sebagai usaha untuk memperoleh fungsi dan penyesuaian diri secara

maksimal dan untuk mempersiapkan pasien secara fisik, mental dan vokasional untuk

suatu kehidupan penuh sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuan yang

ditunjukkan ke arah mencapai perbaikan fisik sebesar-besarnya, penempatan

vokasional sehingga dapat bekerja dengan kapasitas maksimal, penyesuaian diri dalam

hubungan perseorangan dan sosial secara memuaskan sehingga dapat berfungsi

sebagai warga masyarakat yang berguna.

1.2    Tujuan

Untuk lebih memahami tentang terapi Rehabilitasi

Untuk lebih memahami tentang tujuan terapi rehabilitasi

Untuk lebih memahami tentang jenis-jenis dan tahap-tahap terapi rehabilitasi

Untuk lebih memahami tentang terapi okupasi

Untuk lebih memahami tentang tujuan terapi okupasi

PROPOSAL PENYULUHAN 2

Page 3: Rehab Word

1.3    Manfaat

Agar lebih memahami tentang terapi rehabilitasi

Agar lebih memahami tentang tujuan terapi rehabilitasi

Agar lebih memahami tentang jenis-jenis dan tahap-tahap terapi rehabilitasi

Agar lebih memahami tentang terapi okupasi

Agar lebih memahami tentang tujuan terapi okupasi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PROPOSAL PENYULUHAN 3

Page 4: Rehab Word

IDENTITAS

Topik : Rehabilitas Mental.

Sub Topik : Mengenal tujuan dan jenis – jenis rehabilitasi mental.

Hari/Tanggal :

Waktu : 10.00-11.00 WIB.

Sasaran : Pasien dan keluarga pasien yang berkunjung ke poliklinik.

Tempat : Ruang tunggu poliklinik.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya mengetahui

macam-macam tujuan dan jenis – jenis rehabilitasi mental, diharapkan pasien dan

keluarga pasien yang merupakan sasaran dari penyuluhan ini memahami

pentingnya tujuan dari rehabilitasi mental tersebut.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit diharapkan para peserta dapat:

Memahami tentang terapi rehabilitasi

Memahami tentang tujuan terapi rehabilitasi

Memahami tentang jenis-jenis dan tahap-tahap terapi rehabilitasi

Memahami tentang terapi okupasi

Memahami tentang tujuan terapi okupasi

MATERI (TERLAMPIR)

PROPOSAL PENYULUHAN 4

Page 5: Rehab Word

MEDIA

Laptop

LCD

Microphone

Leaflat

METODE

Ceramah

Diskusi

Tanya jawab

KEGIATAN PENYULUHAN

NO Kegiatan Penyuluhan Audiance Waktu

1. Pembukaan Mengucapkan

salam

Memperkenalkan

diri

Menjawab

salam

Memperhati

kan

5 menit

2. Isi Penyampaian isi

materi

Menyampai

kan

pengetahuan

nya

Mendengark

an dan

memperhati

kan

penyampaia

n materi

45 menit

3. Penutup Menyimpulkan

materi

Memberikan

Mendengark

an dan

memperhati

10 menit

PROPOSAL PENYULUHAN 5

Page 6: Rehab Word

kesempatan

peserta untuk

bertanya

Menutup dan

mengucapkan

salam

kan

Aktif

mengajukan

pertanyaan

Menjawab

salam

BAB I

PENDAHULUAN

PROPOSAL PENYULUHAN 6

Page 7: Rehab Word

Latar Belakang

Sebagian besar orang beranggapan bahwa rehabilitasi merupakan kegiatan

exramural  dari pengobatan pasien mental sehingga selalu diorentasikan pada

pekerjaan dan masalah-masalah sosial saja, hal tersebut tentunya kurang sesuai dengan

tuntutan dan perkembangan psikiatri modern. Dengan adanya kemajuan dibidang

psiko-farmasi dimana telah ditemukan berbagai jenis obat yang dapat mempercepat

hilangnya/kurang gejala-gejala psikiatrik, maka bentuk pelayanan rehabilitasi juga

harus disesuaikan dengan kemajuan tersebut maka perlu disusun kegiatan yang

diberikan pada para rehabilitan yang sesuai ketika mereka dirawat di Rumah Sakit

Jiwa. Upaya Rehabilitasi pasien mental di Indonesia mulai dirintis pada tahun 1969

dan berkembang sampai sekarang ini.

Menurut L.E.Hinsie dan RJ.Cambell pengertian rehabilitasi dalam psychiatric

Dictionary adalah segala tindakan fisik, penyesuaian psikososial dan latihan

vokasional sebagai usaha untuk memperoleh fungsi dan penyesuaian diri secara

maksimal dan untuk mempersiapkan pasien secara fisik, mental dan vokasional untuk

suatu kehidupan penuh sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuan yang

ditunjukkan ke arah mencapai perbaikan fisik sebesar-besarnya, penempatan

vokasional sehingga dapat bekerja dengan kapasitas maksimal, penyesuaian diri dalam

hubungan perseorangan dan sosial secara memuaskan sehingga dapat berfungsi

sebagai warga masyarakat yang berguna.

1.2    Tujuan

Untuk lebih memahami tentang terapi Rehabilitasi

Untuk lebih memahami tentang tujuan terapi rehabilitasi

Untuk lebih memahami tentang jenis-jenis dan tahap-tahap terapi

rehabilitasi

Untuk lebih memahami tentang terapi okupasi

Untuk lebih memahami tentang tujuan terapi okupasi

1.3    Manfaat

Agar lebih memahami tentang terapi rehabilitasi

Agar lebih memahami tentang tujuan terapi rehabilitasi

PROPOSAL PENYULUHAN 7

Page 8: Rehab Word

Agar lebih memahami tentang jenis-jenis dan tahap-tahap terapi

rehabilitasi

Agar lebih memahami tentang terapi okupasi

Agar lebih memahami tentang tujuan terapi okupasi

BAB II

PEMBAHASAN

PROPOSAL PENYULUHAN 8

Page 9: Rehab Word

2.1    Rehabilitasi bagi Pasien dengan Gangguan Jiwa

2.1.1 Pengertian

Rehabilitasi adalah tindakan restorasi bagi kesehatan individu yang mengalami

kecacatan menuju kemampuan yang optimal dan berguna baik segi fisik, mental, sosial

dan ekonomik,di rumah sakit-rumah sakit,dan pusat-pusat rehabilitasi tertentu

Rehabilitasi menurut WHO Expert Commitee on Medical Rehabilitation (1969).

Penggunaan secara terpadu dan terkoordinasi dari tindakan medis, sosial, pendidikan

dan vokasional untuk melatih atau melatihi kembali individu ke arah kemungkinan

tertinggi dari tingkat kemampuan fungsionalnya. Kegiatan ini diberikan dengan

menggunakan sejumlah kegiatan dimana bertujuan membantu pasien mengembangkan

kemampuan kerja dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal bagi dirinya di

masyarakat setelah pulang dirawat di rumah sakit.

2.1.2 Tujuan dari Rehabilitasi

Mengembalikan kemampuan individu setelah terjadinya

gangguan kepada kondisi atau tingkatan fungsi yang optimum

Mencegah kecacatan yang lebih besar

Memelihara kemampuan yang ada atau dimiliki oleh pasien

Membantu pasien untuk menggunakan kemampuannya.

Rehabilitasi untuk proses jangka panjang dimana memerlukan

program dan sarana yang mencukupi. Keberhasilan dari program

rehabilitasi tergantung kepada besarnya motivasi belajar, pola

hidup sebelum dan sesudah sakit dan dukungan dari orang-orang

yag memiliki arti bagi pasien.

2.1.3 Tim yang Menangani Rehabilitasi

Tim yang menangani rehabilitasi yaitu tim kesehatan mental yang terdiri dari

dokter, perawat, psikologi, petugas sosial dan petugas terapi okupasional.

2.1.4 Kegiatan Pelaksana

Kegiatan pelaksana rehabilitasi dilakukan di dalam rumah sakit, luar rumah

sakit (panti,pusat rehabilitasi), dimulai sejak hari pertama pasien dirawat.

PROPOSAL PENYULUHAN 9

Page 10: Rehab Word

2.1.5 Fungsi Perawat Dalam Program Rehabilitasi:

Menjaga komplikasi dari akibat gangguan/penyakit diderita

pasien

Membatasi besarnya gangguan semaksimal mungkin

Merencanakan dan melaksanakan program rehabilitasi

Jenis - Jenis Kegiatan Rehabilitasi

Terapi Okupasional

Terapi Okupasi adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana

menggerakkan partisipasi individu melalui kegiatan-kegiatan yang bermanfaat

untuk mengoreksi masalah-masalah patologik ke arah pemeliharaan dan

promosi derajat kesehatan. Kegiatan di bangsal biasanya berupa kegiatan-

kegiatan pada waktu luang dan kreasi seni untuk menilai kemampuan pasien

dalam memenuhi kegiatan sehari-hari (activities of daily living/ADL). Selain

itu diberikan juga kegiatan pendidikan latihan vokasional untuk bekal bekerja

di masyarakat. Dengan terapi ii mendorong pasien untuk mengembangkan

minat untuk mempertahankan keterampilan lama mempelajari keterampilan

baru.

Terapi Edukasional

Tujuannya adalah membantu pasien untuk meningkatkan harga dirinya,

tidak tertinggal pelajaran karena sedang dirawat dan juga dapat beradaptasi

dengan program pengobatan.

Rehabilitasi Vokasional

Rehabilitasi Vokasional yaitu suatu proses dimana pasien dikaji,dilatih dan

ditempatkan sesuai dengan pekerjaannya yang dapat membantunya

mendapatkan kepuasan dan bermakna.

Kegiatan ini didasari kepada kepercayaan bahwa dengan memberinya

pekerjaan akan menghasilkan kreatifitas kepuasan dalam berhubungan sosial

dengan orang lain, meningkatkan kebanggakan dalam menyelesaikan tugas

dan harga diri.

Sebelum mengikuti terapi ini biasanya pasien dilakukan test sikap

ketrampilan, minat, kemudian diminta mengobservasi dan memcoba salah satu

PROPOSAL PENYULUHAN 10

Page 11: Rehab Word

jenis pekerjaan yang diminati, kemudian dinilai kembali untuk diberikan

terapi.

Tahap-Tahap Rehabilitasi Pasien Gangguan Jiwa

Tahap Persiapan

Tahap yaitu usaha mempersiapkan pasien dengan menjalankan kegiatan terapi

okupasional, seleksi, evaluasivdan latihan kerja dalam berbagai jenis pekerjaan

Tahap Penyaluran atau Penempatan

Tahap penyuluhan atau penempatan merupakan usaha pemulangan pasien ke

keluarga, tempat kerja atau masyarakat dan instansi lain yang berfungsi

sebagai pengganti keluarga, disamping usaha resosialisasi

Tahap pengawasan

Tahap pengawasan merupakan tindakan lanjut setelah pasien di salurkan ke

masyarakat,dengan mengadakan kunjungan rumah (visit home) kunjungan

tempat kerja (job visit) dan menyelenggarakan perawatan lanjut (after care),

untuk mengetahui perkembangan pasien,permasalahan yang dihadapi serta

cara-cara pemecahannya.

Sejak tahun 1978 di Indonesia program rehabilitasi dilakukan berdasarkan

kerja sama lintas sektoral melibatkan 3 departemen yaitu Departemen

Kesehatan, Sosial dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui

satu program bersama yang membahas tentang Penyelenggarakan Usaha

Rehabiltasi pasien mental.

2.2    Terapi Okupasi

2.2.1 Sejarah Terapi Okupasi

Pekerjaan atau okupasi sejak dulu kala telah dikenal sebagai sesuatu untuk

mempertahankan hidup atau survival. Namun juga diketahui sebagai sumber

kesenangan. Dengan bekerja seseorang akan menggunakan otot-otot dan

pikirannya, misalnya dengan melakukan permainan (game), latihan gerak badan ,

kerajinan tangan dan lain-lain dan hal ini akan mempengaruhi kesehatannya juga.

Pada tahun 2600 SM orang-orang di cina berpendapat bahwa penyakit timbul

karena ketidak aktifan organ tubuh. Socrates dan plato (400 SM) mempercayai

adanya hubungan yang erat antara tubuh dengan jiwa. Hypoocrates selalu

PROPOSAL PENYULUHAN 11

Page 12: Rehab Word

menganjurkan pasiennya untuk melakukan latihan gerak badan sebagai salah satu

cara pengobatan pasiennya

Di mesir dan yunani (2000 SM) dijelaskan bahwa rekreasi dan permainan

adalah salah suatu media terapi yang ampuh, misalnya menari, bermain musik,

bermain boneka untuk anak-anak, bermain bola.

Pekerjaan diketahui sangat bermanfaat bagi perkembangan jiwa maupun fisik

manusia. Socrates berkata bahwa seseorang harus membiasakan diri dengan

selalu bekerja secara sadar dan jangan bermalas-malasan. Pekerjaan dapat juga

digunakan sebagi pengalihan perhatian atau pikiran sehingga menjadi segar

kembali untuk memikirkan hal-hal yang lain.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka okupasiterapi mulai berkembang dan

diterapkan pada abad 19. Philipina pinel memperkenalkan terapi kerja pada tahun

1786 disuatu rumah sakit jiwa diparis. Dia mengatakan bahwa dengan

okupasi/pekerjaan pasien jiwa akan dikembalikan kearah hidup yang normal dan

dapat meningkatkan minatnya. Juga sekaligus memelihara dan mempraktikan

keahlian yang dimilikinya sebelum sakit sehingga dia akan tetap sebagai

seseorang yang produltif.

Pada tahun 1982 Adolf Meyer dari amerika melaporkan bahwa penggunaan

waktu dengan baik yaitu dengan mengerjakan aktivitas yang berguna ternyata

merupakan suatu dasar terapi pasien neuripsikiatrik. Meyer adalah seorang

psikiater. Isterinya adalah seorang pekerja sosial mulai menyusun suatu dasar

yang sistematis tentang pengguanaan aktivitas sebagai program terapi pasien

jiwa. Masih banyak lagi ahli-ahli terkenal yang berjasa dalam pengembangan

okupasiterapi sebagai salah satu terapi khususnya untuk pasien mental terutama

dari amerika, eropa dan lain-lain. Risetpun masih tetap dilakukan guna lebih

mengefektifkan penggunaan okupasiterapi untuk terapi pasien mental.

2.2.2 Pengertian

Aktivitas yang terarah dan bertujuan adalah okupasi terapi sehingga tidak ada

waktu terluang dengan percuma tetapi semua waktu yang ada kita manfaatkan

untuk suatu kegiatan yang berguna bagi diri kita.

Seperti kita ketahui manusia adalah makhluk yang aktif dan dalam

perkembangannya dipengaruhi aktifitas yang bertujuan dan dengan menggunakan

PROPOSAL PENYULUHAN 12

Page 13: Rehab Word

kapasitas motivasi intrisiknya manusia mampu mempengaruhi kesehatan fisik

mentalnya, dalam kehidupannya diperlukan adaptasi agar dapat menyesuaikan

diri dikelompok dimana dia berada dan adaptasi ini merupakan suatu perubahan

fungsi yang dapat menciptakan aktualiasasi diri dan pertahanan hidup manusia,

aktivitas yang dilakukan manusia hendaklah yang bertujuan positif dan

bermanfaat bagi dirinya sehingga akan dapat menfasilitasi proses adaptasi

tersebut.

Okupasi terapi artinya mengisi/menggunakan waktu luang.Individu

menggunakan waktu untuk melakukan aktivitas atau pekerjaan, sedangkan kata

terapi berarti penatalaksanaan terhadap individu yang menderita penyakit atau

disabilitas baik fisik atau mental.

2.2.3 Tujuan Terapi Okupasi bagi Pasien Mental

·   Menciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan

kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain

·  Membantu melepaskan atau menyalurkan dorongan-dorongan emosi secara

wajar dan produktif

·   Menghidupkan kemauan atau motivasi pasien

·   Menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannya

·   Mengumpulkan data guna penentuan diagnosa dan penetapan terapi lainnya

2.2.4 Peranan Terapi Okupasi atau Pekerjaan Untuk Terapi

Aktivitas dipercayai sebagai jembatan antara batin dan dunia luar. Melalui

aktivitas manusia dihubungkan deengan lingkungan, kemudian mempelajarinya,

mencoba keterampilan atau pengetahuan, mengekspresikan perasaan, memenuhi

kebutuhan fisik maupun emosi, mengembangkan kemampuan, dan sebagai alat

untuk mencapai tujuan hidup. Potensi tersebutlah yang digunakan sebagai dasar

dalam pelaksanaan okupasiterapi, baik bagi penderita fisik maupun mental.

Aktivitas dalam okupasiterapi digunakan sebagai media baik untuk evaluasi,

diagnosis, terapi, maupun rehabilitasi. Dengan mengamati dan mengevaluasi

pasien waktu mengerjakan suatu aktivitas dan dengan menilai hasil pekerjaan

dapat ditentukan arah terapi dan rehabilitasi selanjutnya dari pasien tersebut.

Penting untuk diingat bahwa aktivitas dalam okupasiterapi tidak untuk

menyembuhkan, tetapi hanya sebagai media. Diskusi yang terarah setelah

PROPOSAL PENYULUHAN 13

Page 14: Rehab Word

penyelesaian suatu aktivitas adalah sangat penting karena dalam kesempatan

tersebutlah terapis dapat mengarahkan pasien. Melalui diskusi tersebutlah pasien

belajar mengenal dan mengatasi persoalannya.

Melalui aktivitas pasien diharapkan akan berkomunikasi lebih baik untuk

mengekpresikan dirinya. Melalui aktivitas kemampuan pasien akan dapat

diketahui baik oleh terapi maupun oleh pasien itu sendiri. Dengan menggunakan

alat-alat atau bahan-bahan dalam melakukan suatu aktivitas pasien akan

didekatkan dengan kenyataan terutama dalam hal kemampuan dan kelemahannya.

Mengerjakan suatu aktivitas dalam kelompok akan dapat merangsang terjadinya

intraksi diantara anggota yang berguna dalam meningkatkan sosialisasi, dan

menilai kemampuan diri masing-masing dalam hal keefisiensiannya berhubungan

dengan orang lain.

2.2.5Proses Terapi Okupasi Menurut Pelatihan Nasional Terapi Modalitas

Keperawatan Profesional Jiwa

Pelayanan okupasi terapi di rumah sakit jiwa cenderung berubah-ubah hal ini

disesuaikan dengan kebutuhan,akan tetapi secara umum proses intervensi itu

melalui 3 tahap yaitu:

·   Assessment adalah proses dimana seorang terapis memperoleh pengertian

tentang pasien yang berguna untuk membuat keputusan dan mengkontruksikan

kerangka kerja/model dari pasien,proses ini harus dilakukan pada pasien

·   Setelah dilakukan assessment dengan detail maka dilakukan treatment yang

terdiri dari 3 tahap yaitu:

Formulasi rencana pemberian terapi

Implementasi terapi yang telah direncanakan

Review terapi yang diberikan

·   Selanjutnya dilakukan evaluasi dari hasil evaluasi ini dapat ditentukan apakah

pasien ini dapat melanjutkan di vokasional training atau pulang

2.2.6 Proses Terapi Okupasi  Menurut

Dokter yang mengirimkan pasien untuk okupasai terapi akan menyertakan

juga data mengenai pasien berupa diagnosa, masalahnya dan juga akan

menyatakan apa yang perlu diperbuat dengan pasien tersebut. Apakah untuk

PROPOSAL PENYULUHAN 14

Page 15: Rehab Word

mendapatkan data yang lebih banyak untuk keperluan diagnose, atau untuk terapi,

atau untuk rehabilitasi.

Setelah pasien berada diunit okupasiterapi maka terapis akan bertindak sebagai

berikut:

1. Koleksi data

Data biasa didapatkan dari kartu rujukan atau status pasien yang disertakan

waktu pertama kali pasien mengujungi unit terapi okupasional. Jika dengan

mengadakan interviu dengan pasien atau keluarganya, atau dengan

mengadakan kunjungan rumah. Data ini diperlukan untuk menyusun rencana

terapi bagi pasien. Proses ini dapat berlangsung beberapa hari sesuai dengan

kebutuhan

2. Analisa data dan identifikasi masalah

Dari data yang terkumpul dapat ditarik suatu kesimpulan sementara tentang

masalah dan atau kesulitan pasien. Ini dapat berupa masalah dilingkungan

keluarga atau pasien itu sendiri

3. Penentuan tujuan

Dari masalah dan latar belakang pasien maka dapat disusun daftar tujuan terapi

sesuai dengan prioritas baik jangka pendek maupun jangka panjangnya

4. Penentuan aktivitas

Setelah tujuan terapi ditetapkan maka dipilihlah aktivitas yang dapat mencapai

tujuan terapi tersebut. Dalam proses ini pasien dapat diikut sertakan dalam

menentukan jenis kegiatan yang kan dilaksanakan sehingga pasien merasa ikut

bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaannya. Dalam hal ini harus

diingat bahwa aktivitas itu sendiri tidak akan menyembuhkan penyakit, tetapi

hanya sebagai media untuk dapat mengerti masalahnya dan mencoba

mengatasinya dengan bimbingan terapis. Pasien itu sendiri harus diberitahu

alasan-alasan mengenai dia harus mengerjakan aktivitas tersebut sehingga dia

sadar dan diharapkan akan mengerjakannya dengan aktif.

5. Evaluasi

Evaluasi harus dilaksanakan secara teratur dan terencana sesuai dengan tujuan

terapi. Hal ini perlu agar dapat menyesuaikan program terapi selanjutnya

sesuai dengan perkembangan pasien yang ada. Dari hasil evaluasi dapat

direncanakan kemudian mengenai peneyesuain jenis aktivitas yang kan

PROPOSAL PENYULUHAN 15

Page 16: Rehab Word

diberikan. Namun dalam hal tertentu penyesuain aktivitas dapat dilakukan

setelah bebrapa waktu setelah melihat bahwa tidak ada kemajuan atau kurang

efektif terhadap pasien.

Hal-hal yang perlu di evalausi antara lain adalah sebagi berikut:

a.  Kemampuan membuat keputusan

b. Tingkah laku selama bekerja

c.  Kesadaran adanya orang lain yang bekerja bersama dia dan yang

mempunyai kebutuhan sendiri

d. Kerjasama

e.  Cara memperlihatkan emosi (spontan, wajar, jelas, dan lain-lain)

f.  Inisiatif dan tanggung jawab

g. Kemampuan untuk diajak atau mengajak berunding

h. Menyatakan perasaan tanpa agresi

i.   Kompetisi tanpa permusuhan

j.   Menerima kritik dari atasan atau teman sekerja

k.  Kemampuan menyatakan pendapat sendiri dan apakah bertanggung jawab

atas pendapatnya tersebut

l.  Menyadari keadaan dirinya dan menerimanya

m. Wajar dalam penampilan

n. Orientasi, tempat, waktu, situasi, orang lain

o. Kemampuan menrima instruksi dan mengingatnya

p. Kemampuan bekerja tanpa terus menerus diawasi

q. Kerapian bekerja

r.  Kemampuan merencanakan suatu pekerjaan

s.  Toleransi terhadap frustasi

t.   Lambat atau cepat

u. Dan lain sebagainya yang dianggap perlu

2.2.7 Pelaksanaan

1. Metode

Okupasi terapi dapat dilakukan baik secara indivisual, maupun berkelompok,

tergantung dari keadaan pasien, tujuan terapi dan lain-lain:

Metode individual dilakukan untuk:

PROPOSAL PENYULUHAN 16

Page 17: Rehab Word

·   Pasien baru yang bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak informasi

dan sekaligus untuk evaluasi pasien

·   Pasien yang belum dapat atau mampu untuk berinteraksi dengan cukup

baik didalam suatu kelompok sehingga dianggap akan mengganggu

kelancaran suatu kelompok bila dia dimasukan dalam kelompok tersebut

·   Pasien yang sedang menjalani latihan kerja dengan tujuan agar terapis

dapat mengevaluasi pasien lebih efektif

Metode kelompok dilakukan untuk:

·   Pasien lama atas dasar seleksi dengan masalah atau hamper bersamaan,

atau dalam melakukan suatu aktivitas untuk tujuan tertentu bagi bebrapa

pasien sekaligus. Sebelum memulai suatu kegiatan baik secara individual

maupun kelompok maka terapis harus mempersiapkan terlebih dahulu

segala sesuatunya yang menyangkut pelaksanaan kegiatan tersebut.

Pasien juga perlu dipersiapkan dengan cara

memperkenalkan kegiatan dan menjelaskan

tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut

sehingga dia atau mereka lebih mengerti

dan berusaha untuk ikut aktif. Jumlah

anggota dalam suatu kelompok disesuaikan

dengan jenis aktivitas yang akan

dilakaukan, dan kemampuan terapis

mengawasi.

2. Waktu

Okupasiterapi dilakukan antara 1 – 2 jam setiap session baik yang individu

maupun kelompok setiap hari,dua kali atau tiga kali seminggu tergantung

tujuan terapi, tersedianya tenaga dan fasilitas, dan sebagainya. Ini dibagi

menjadi dua bagian yaitu ½ - 1 jam untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan

dan 1 – 1 ½ jam untuk diskusi. Dalam diskusi ini dibicarakan mengenai

pelaksanaan kegiatan tersebut, antara lain kesulitan yang dihadapi, kesan

mengarahkan diskusi tersebut kearah yang sesuai dengan tujuan terapi.

3. Terminasi

PROPOSAL PENYULUHAN 17

Page 18: Rehab Word

Keikut sertaan seseorang pasien dalam kegiatan okupasiterapi dapat diakhiri

dengan dasar bahwa pasien :

·   Dianggap telah mampu mengatsi persolannya

·   Dianggap tidak akan berkembang lagi

·   Dianggap perlu mengikuti program lainnya sebelum okupasi terapi

2.2.8 Jenis Aktivitas Terapi Okupasi

1) Aktivitas latihan fisik untuk meningkatkan kesehatan jiwa

2) Aktivitas dengan pendekatan kognitif

3) Aktivitas yang memacu kreativitas

4) Training ketrampilan

5)  Terapi bermain (Creek,1997)

Kegiatan yang diberikan dapat berupa kerajinan tangan, seni tari, musik, drama,

rekreasi, ADL (activities of daily living), kegiatan yang dilakukan tersebut

bersifat terapeutik dan menyiapkan pasien untuk dapat dipulangkan ketengah-

tengah masyarakat atau dicalonkan untuk direhabilitasikan, kegiatan ini

dijalankan secara individu atau kelompok. Semua kegiatan tersebut dipandu oleh

seorang okupasi terapis dimana tugas pokok okupasi terapis adalah

membangkitkan aktivitas positif melalui pekerjaan atau aktivitas lain yang

bersifat terapeutik dan mengevaluasi perkembangan pasien secara kontinyu dan

mengetahui efek terapi yang diberikan.sedangkan peran okupasi terapis adalah:

Sebagai motivator & sumber reinforces: memberikan motivasi pada

pasien dan meningkatkan motivasi dengan memberikan penjelasan

pada pasien tentang kondisinya, memberikan penjelasan dan

menyakinkan tentang fungsi-fungsi dari aktivitas yang diberikan,

memberikan dukungan dan menyakinkan pada pasien akan sukses

Sebagai guru terapis : memberikan pengalaman learning re-rearning,

okupasi terapis harus mempunyai ketrampilan dan ahli tertentu dan

harus dapat menciptakan dan menerapkan aktivitas mengajarnya pada

pasien

Sebagai peran model sosial: seorang terapis harus dapat menampilkan

perilaku yang dapat dipelajari oleh pasien,pasien mengidentifikasikan

dan meniru terapis melalui role playing, terapis mendemonstrasikan

PROPOSAL PENYULUHAN 18

Page 19: Rehab Word

tingkah laku yang diinginkan (verbal atau non verbal) yang akan

dicontoh pasien

Sebagai konsultant erapis : menentukan program perilaku yang dapat

menghasilkan respon terbaik dari pasien, terapis bekerja sama dengan

pasien, keluarganya dalam merencanakan rencana tersebut

BAB III

KESIMPULAN

Rehabilitasi adalah tindakan restorasi bagi kesehatan individu yang mengalami

kecacatan menuju kemampuan yang optimal dan berguna baik segi fisik, mental, sosial

dan ekonomik, di rumah sakit-rumah sakit, dan pusat-pusat rehabilitasi tertentu

Fungsi perawat dalam program rehabilitasi adalah menjaga komplikasi dari akibat

gangguan atau penyakit diderita pasien, membatasi besarnya gangguan semaksimal

mungkin, dan merencanakan dan melaksanakan program rehabilitasi.

PROPOSAL PENYULUHAN 19

Page 20: Rehab Word

Jenis - Jenis kegiatan rehabilitasi adalah terapi okupasional, terapi edukasi, dan

rehabilitasi vokasional.

Okupasi adalah Aktivitas yang terarah dan bertujuan adalah okupasi terapi sehingga

tidak ada waktu terluang dengan percuma tetapi semua waktu yang ada kita manfaatkan

untuk suatu kegiatan yang berguna bagi diri kita.

Jenis aktivitas terapi okupasi adalah aktivitas latihan fisik untuk meningkatkan

kesehatan jiwa, aktivitas dengan pendekatan kognitif, aktivitas yang memacu

kreativitas, training ketrampilan dan terapi bermain.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1    Rehabilitasi bagi Pasien dengan Gangguan Jiwa

2.1.1 Pengertian

Rehabilitasi adalah tindakan restorasi bagi kesehatan individu yang mengalami

kecacatan menuju kemampuan yang optimal dan berguna baik segi fisik, mental, sosial

dan ekonomik,di rumah sakit-rumah sakit,dan pusat-pusat rehabilitasi tertentu

PROPOSAL PENYULUHAN 20

Page 21: Rehab Word

Rehabilitasi menurut WHO Expert Commitee on Medical Rehabilitation (1969).

Penggunaan secara terpadu dan terkoordinasi dari tindakan medis, sosial, pendidikan

dan vokasional untuk melatih atau melatihi kembali individu ke arah kemungkinan

tertinggi dari tingkat kemampuan fungsionalnya. Kegiatan ini diberikan dengan

menggunakan sejumlah kegiatan dimana bertujuan membantu pasien mengembangkan

kemampuan kerja dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal bagi dirinya di

masyarakat setelah pulang dirawat di rumah sakit.

2.1.2 Tujuan dari Rehabilitasi

Mengembalikan kemampuan individu setelah terjadinya gangguan kepada

kondisi atau tingkatan fungsi yang optimum

Mencegah kecacatan yang lebih besar

Memelihara kemampuan yang ada atau dimiliki oleh pasien

Membantu pasien untuk menggunakan kemampuannya. Rehabilitasi untuk

proses jangka panjang dimana memerlukan program dan sarana yang

mencukupi. Keberhasilan dari program rehabilitasi tergantung kepada

besarnya motivasi belajar, pola hidup sebelum dan sesudah sakit dan dukungan

dari orang-orang yag memiliki arti bagi pasien.

2.1.3 Tim yang Menangani Rehabilitasi

Tim yang menangani rehabilitasi yaitu tim kesehatan mental yang terdiri dari

dokter, perawat, psikologi, petugas sosial dan petugas terapi okupasional.

2.1.4 Kegiatan Pelaksana

Kegiatan pelaksana rehabilitasi dilakukan di dalam rumah sakit, luar rumah

sakit (panti,pusat rehabilitasi), dimulai sejak hari pertama pasien dirawat.

2.1.5 Fungsi Perawat Dalam Program Rehabilitasi:

Menjaga komplikasi dari akibat gangguan/penyakit diderita pasien

Membatasi besarnya gangguan semaksimal mungkin

Merencanakan dan melaksanakan program rehabilitasi

PROPOSAL PENYULUHAN 21

Page 22: Rehab Word

2.1.6 Jenis - Jenis Kegiatan Rehabilitasi

1. Terapi Okupasional

Terapi Okupasi adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana

menggerakkan partisipasi individu melalui kegiatan-kegiatan yang bermanfaat

untuk mengoreksi masalah-masalah patologik ke arah pemeliharaan dan

promosi derajat kesehatan. Kegiatan di bangsal biasanya berupa kegiatan-

kegiatan pada waktu luang dan kreasi seni untuk menilai kemampuan pasien

dalam memenuhi kegiatan sehari-hari (activities of daily living/ADL). Selain

itu diberikan juga kegiatan pendidikan latihan vokasional untuk bekal bekerja

di masyarakat. Dengan terapi ii mendorong pasien untuk mengembangkan

minat untuk mempertahankan keterampilan lama mempelajari keterampilan

baru.

2. Terapi Edukasional

Tujuannya adalah membantu pasien untuk meningkatkan harga dirinya,

tidak tertinggal pelajaran karena sedang dirawat dan juga dapat beradaptasi

dengan program pengobatan.

3. Rehabilitasi Vokasional

Rehabilitasi Vokasional yaitu suatu proses dimana pasien dikaji,dilatih dan

ditempatkan sesuai dengan pekerjaannya yang dapat membantunya

mendapatkan kepuasan dan bermakna.

Kegiatan ini didasari kepada kepercayaan bahwa dengan memberinya

pekerjaan akan menghasilkan kreatifitas kepuasan dalam berhubungan sosial

dengan orang lain, meningkatkan kebanggakan dalam menyelesaikan tugas

dan harga diri.

Sebelum mengikuti terapi ini biasanya pasien dilakukan test sikap

ketrampilan, minat, kemudian diminta mengobservasi dan memcoba salah satu

jenis pekerjaan yang diminati, kemudian dinilai kembali untuk diberikan

terapi.

2.1.7 Tahap-Tahap Rehabilitasi Pasien Gangguan Jiwa

1. Tahap Persiapan

Tahap yaitu usaha mempersiapkan pasien dengan menjalankan kegiatan terapi

okupasional, seleksi, evaluasivdan latihan kerja dalam berbagai jenis pekerjaan

2. Tahap Penyaluran atau Penempatan

PROPOSAL PENYULUHAN 22

Page 23: Rehab Word

Tahap penyuluhan atau penempatan merupakan usaha pemulangan pasien ke

keluarga, tempat kerja atau masyarakat dan instansi lain yang berfungsi

sebagai pengganti keluarga, disamping usaha resosialisasi

3. Tahap pengawasan

Tahap pengawasan merupakan tindakan lanjut setelah pasien di salurkan ke

masyarakat,dengan mengadakan kunjungan rumah (visit home) kunjungan

tempat kerja (job visit) dan menyelenggarakan perawatan lanjut (after care),

untuk mengetahui perkembangan pasien,permasalahan yang dihadapi serta

cara-cara pemecahannya.

Sejak tahun 1978 di Indonesia program rehabilitasi dilakukan berdasarkan

kerja sama lintas sektoral melibatkan 3 departemen yaitu Departemen

Kesehatan, Sosial dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui

satu program bersama yang membahas tentang Penyelenggarakan Usaha

Rehabiltasi pasien mental.

2.2    Terapi Okupasi

2.2.1 Sejarah Terapi Okupasi

Pekerjaan atau okupasi sejak dulu kala telah dikenal sebagai sesuatu untuk

mempertahankan hidup atau survival. Namun juga diketahui sebagai sumber

kesenangan. Dengan bekerja seseorang akan menggunakan otot-otot dan

pikirannya, misalnya dengan melakukan permainan (game), latihan gerak badan ,

kerajinan tangan dan lain-lain dan hal ini akan mempengaruhi kesehatannya juga.

Pada tahun 2600 SM orang-orang di cina berpendapat bahwa penyakit timbul

karena ketidak aktifan organ tubuh. Socrates dan plato (400 SM) mempercayai

adanya hubungan yang erat antara tubuh dengan jiwa. Hypoocrates selalu

menganjurkan pasiennya untuk melakukan latihan gerak badan sebagai salah satu

cara pengobatan pasiennya

Di mesir dan yunani (2000 SM) dijelaskan bahwa rekreasi dan permainan

adalah salah suatu media terapi yang ampuh, misalnya menari, bermain musik,

bermain boneka untuk anak-anak, bermain bola.

Pekerjaan diketahui sangat bermanfaat bagi perkembangan jiwa maupun fisik

manusia. Socrates berkata bahwa seseorang harus membiasakan diri dengan

selalu bekerja secara sadar dan jangan bermalas-malasan. Pekerjaan dapat juga

PROPOSAL PENYULUHAN 23

Page 24: Rehab Word

digunakan sebagi pengalihan perhatian atau pikiran sehingga menjadi segar

kembali untuk memikirkan hal-hal yang lain.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka okupasiterapi mulai berkembang dan

diterapkan pada abad 19. Philipina pinel memperkenalkan terapi kerja pada tahun

1786 disuatu rumah sakit jiwa diparis. Dia mengatakan bahwa dengan

okupasi/pekerjaan pasien jiwa akan dikembalikan kearah hidup yang normal dan

dapat meningkatkan minatnya. Juga sekaligus memelihara dan mempraktikan

keahlian yang dimilikinya sebelum sakit sehingga dia akan tetap sebagai

seseorang yang produltif.

Pada tahun 1982 Adolf Meyer dari amerika melaporkan bahwa penggunaan

waktu dengan baik yaitu dengan mengerjakan aktivitas yang berguna ternyata

merupakan suatu dasar terapi pasien neuripsikiatrik. Meyer adalah seorang

psikiater. Isterinya adalah seorang pekerja sosial mulai menyusun suatu dasar

yang sistematis tentang pengguanaan aktivitas sebagai program terapi pasien

jiwa. Masih banyak lagi ahli-ahli terkenal yang berjasa dalam pengembangan

okupasiterapi sebagai salah satu terapi khususnya untuk pasien mental terutama

dari amerika, eropa dan lain-lain. Risetpun masih tetap dilakukan guna lebih

mengefektifkan penggunaan okupasiterapi untuk terapi pasien mental.

PROPOSAL PENYULUHAN 24