responsi rehab

Upload: zigzagzigzag

Post on 14-Apr-2018

259 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    1/26

    RESPONSI

    ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI

    LOW BACK PAIN

    Pembimbing :

    Dr. Eka Poerwanto, Sp. KFR

    Penyusun :

    Delvin Data Santoso

    2007.04.0.0118

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS HANG TUAH

    SURABAYA

    2012

    1

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    2/26

    PENDAHULUAN

    Sekitar hampir 80 persen seluruh penduduk di dunia pernah mengalami

    low back pain (LBP / Nyeri punggung bawah). Low back pain ini adalah suatu

    kelainan muskuloskeletal yang terdapat rasa nyeri disekitar punggung bawah.

    Pada negara maju seperti di amerika serikat LBP ini sering disebabkan oleh faktor

    pekerjaan misalnya terlalu lama duduk di kantor, pada pekerjaan menyupir karena

    terlalu lama duduk di mobil, atau pada buruh karena mengangkat beban terlalu

    berat, dan lain lain. Selain pekerjaan ada pula karena postur tubuh yang tidak

    normal seperti bedanya tinggi tungkai, obesitas, kelainan tulang seperti skoliosis.

    Kelainan neurologik juga dapat menjadi salah satu penyebab LBP. Low back pain

    ini juga dapat terjadi secara akut, sub akut , dan kronis berdasarkan lama

    waktunya. Nyeri pada LBP ini juga dapat sembuh sempurna dengan penanganan

    konservatif dan adekuat selama beberapa minggu tergantung pada tiap individu.

    Nyeri ini sangat sering menyerang pada usia dewasa sampai tua pada kisaran 45

    tahun sampai 65 tahun, tetapi tidak dipungkiri juga pada orang dewasa muda

    dengan usia sekitar 20 tahun sampai 40 tahun mengalami LBP ini. Meskipun

    nyeri punggung bawah ini sering terjadi sepanjang hidup seseorang, tetapi nyeri

    ini tidak mengancam jiwa seseorang dan hanya menimbulkan perasaan yang tidak

    enak pada bagian punggung bawah.

    Bagian yang diserang dari low back pain adalah tulang belakang atau juga

    dapat disebut spine atau kolumna vertebralis. Kebanyakan dari lokasi nyerinya

    sering berada pada daerah vertebrae thorakalis ke 12 sampai dengan vertebrae

    lumbalis ke 5. Sering sekali nyeri ini mengenai bagian tersebut karena pada

    bagian tersebut merupakan bagian yang paling sering bergerak dari tulang

    belakang untung bergerak kesamping , kedepan , ke belakang, dan berputar. Nyeriini memiliki prognosis yang bagus dengan penanganan yang cukup adekuat.

    2

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    3/26

    I. DEFINISI

    Low back pain (LBP / Nyeri punggung bawah) adalah suatu kelainan

    muskuloskeletal dimana terdapat rasa nyeri lokal pada bagian bawah

    tulang belakang yang dapat disebabkan oleh sprain, strain, osteoartritis,

    spondilitis, keganasan atau herniasi intervertebral disk. Low back pain ini

    sering terjadi pada orang dengan postur tubuh yang jelek, obesitas, kondisi

    otot abdominal yang jelek , duduk berkepanjangan, dan biomekanik tubuh

    yang jelek.

    Nyeri punggung bawah (NPB) adalah rasa nyeri yang dirasakan di daerah

    punggung bawah, dapat menyebabkan, dapat merupakan nyeri lokal

    maupun nyeri radikuler maupun keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut

    iga terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau

    lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai

    dan kaki. NPB yang lebih dari 6 bulan disebut kronik.

    Nyeri punggung bawah adalah gangguan pada punggung bagian bawah

    dengan gejala utama rasa nyeri atau perasaan yang tidak enak di daerah

    tulang punggung bagian bawah dan sekitarnya oleh karena sikap tubuh

    yang salah atau kebiasaan duduk yang salah, kurang olahraga, duduk atau

    berdiri terlalu lama, panjang tungkai yang tidak sama, memakai sepatu

    dengan tumit yang tinggi, cedera pada tulang punggung, pengeroposan

    tulang dan lain lain.

    3

    Low Back Pain

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    4/26

    ANATOMY

    Columna vertebralis atau juga disebut spine, tulang belakang, tulang

    punggung ini adalah merupakan bagian yang menyangga tubuh kita agar tetap

    tegap. Tulang belakang ini merupakan 2/5 bagian dari total tinggi badan manusia

    dan tersusun dari tulang tulang yang disebut vertebrae. Tulang belakang, sternum,

    dan tulang rusuk membentuk badan dari tubuh seorang manusia. Tulang belakang

    ini tersusun atas tulang dan connective tissue dimana di dalamnya terdapatspinal

    cord ( medula spinalis). Pada orang dewasa panjangnya bervariasi dari 60cm

    sampai 70 cm dan berfungsi sebagai kekuatan, fleksibilitas dimana agar dapat

    bergerak kedepan, kebelakang, kesamping dan ber putar(rotasi). Fungsi

    selanjutnya sebagai proteksi medula spinalis dan mennyangga kepala dan sebagai

    penempelan dari tulang rusuk, sendi panggul dan otot pada bagian belakang.

    Jumlah dari seluruh vertebrae ini ada 33 buah pada saat perkembangan

    awal ( balita ) . Seiring dengan perkembangan dan bertambahnya usia vertebrae

    pada sacrum dan coccygeus menyatu. Hasilnya pada saat dewasa vertebrae nya

    berubah menjadi 26 buah dimana distribusinya adalah 7 buah vertebrae cervical,

    12 buah vertebrae thorakal, 5 buah vertebrae lumbal, 5 buah vertebrae sacral yang

    bergabung menjadi 1 buah, 4 buah vertebrae cocygeus yang berubah menjadi 1

    buah. Vertebrae cervical, thorakal, dan lumbal ini dapat bergerak , tetapi sacrum

    dan cocygeus tidak dapat bergerak.

    Diskus intervertebralis dapat ditemukan diantara dari kedua vertebrae

    mulai dari vertebrae cervicalis ke dua sampai sacrum. Setiap diskus terdapat

    jaringan cincin fibrosa yang berisifibrouscartilage yang disebut annulus fibrosus.

    Annulus fibrosus ini lembut, kenyal, dan elastis dimana berisi substansi yangdisebut nucleus pulposus. Diskus ini membentuk sendi yang kuat dimana dapat

    memungkinkan pergerakan pada tualng belakang dan sebagai penyerap shock.

    Pada saat terjadi compresi annulus fibrosus ini menipis dan menggepeng dan

    melebar dan pada saat bertambahnya usia akan menjadi lebih keras dan tidak

    elastis.

    Fungsional unit terdiri dari tulang belakang yang mensuport setiap orang

    agar dapat berdiri, yang terdiri dari fungsi statik dan kinetik. Fungsi statis ini

    4

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    5/26

    berfungsi penyeimbang vertebrae(tulang belakang) agar tetap pada posisi dan

    tidak bergoyang-goyang dengan pelvis (pinggang) dengan cara mengubah sudut

    saat melakukan posisi tertentu. Sedangkan fungsi kinetik ini berfungsi sebagai

    penghalus gerakan dan kekuatan dari vertebrae oleh integrasi neuromuskular (otot

    dan saraf)

    5

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    6/26

    6

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    7/26

    7

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    8/26

    II. PREVALENSI

    Kira-kira 80% penduduk sumur hidup pernah sekali merasakan nyeri

    punggung bawah. Insidensi nyeri pinggang di beberapa negara berkembang lebih

    kurang 15-20% dari total populasi, yang sebagian besar merupakan nyeri

    pinggang akut maupun kronik, termasuk tipe benigna. Penelitian kelompok studi

    nyeri PERDOSSI Mei 2002 menunjukkan jumlah penderita nyeri pinggang

    sebesar 18,37% dari seluruh pasien nyeri. Studi populasi di Indonesia ditemukan

    insidensi 8,2% pada pria dan 13,6% pada wanita dimana frekwensi terbanyak

    pada usia 45-65 tahun.

    III. FAKTOR RESIKO

    Faktor risiko terjadinya NPB adalah usia, kondisi kesehatan yang buruk,

    masalah psikologik dan psikososial, artritis degeneratif, skoliosis mayor

    (kurvatura >80o), obesitas, tinggi badan yang berlebihan, hal yang berhubungan

    pekerjaan seperti duduk dan mengemudi dalam waktu lama, duduk atau berdiri

    berjam-jam (posisi tubuh kerja yang statik), getaran, mengangkat, membawa

    beban, menarik beban, membungkuk, memutar, dan kehamilan.

    8

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    9/26

    IV. KLASIFIKASI

    Low back pain berdasarkan lama waktu di bagi menjadi 3 bagian, yaitu :

    Akut (kurang dari 4 minggu), Sub Akut (4 12 minggu) , Kronis (lebih dari 12

    minggu)

    V. ETIOLOGI

    Keadaan-keadaan yang sering menimbulkan keluhan low back pain dapat

    dikelompokkan sebagai berikut ( Macnab,1977):

    1. Proses degeneratif

    Degenerasi discus gejala awal biasanya dibatasi dengan nyeri akut pada

    regio lumbal. penyakit degenerasi pada diskus ini dapat menyebabkan

    entrapment pada akhiran syaraf pada keadaan keadaan tertentu sepertiherniasi diskus, kompresi pada tulang vertebra dan sebagainya.

    Osteoarthrosis dan Spondylosis kedua keadaan ini biasanya muncul

    dengan gambaran klinis yang hampir sama, meskipun spondilosis

    mengarah pada proses degenerasi dari diskus intervertebralis sedangkan

    osteoarthrosis pada penyakit di apophyseal joint.

    Ankylosing hyperostosis dikenal juga sebagai Forestier`s disease

    ( Forestier dan Lagier,1971). Penyebab pastinya belum

    diketahui.Merupakan bentuk spondylosis yang berlebihan, terjadi pada

    usia tua dan lebih sering pada penderita Diabetes Melitus.

    Ankylosing spondylitis. Penyakit degeneratif sendi yang menyerang tulang

    belakang, dimana merupakan penyakit sistemik yang penyebabnya tidak

    diketahui dan sering menyerang pada usia muda terutama pada laki-laki

    2. Infeksi

    9

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    10/26

    Proses infeksi ini termasuk infeksi pyogenik, osteomyelitis tuberkulosa

    pada vertebra, typhoid , brucelosis, dan infeksi parasit. Sulitnya mengetahui

    onset dan kurangnya informasi dari foto X-ray dapat menyebabkan

    keterlambatan diagnosis 8 10 minggu. Dengan progresivitas dari penyakit,

    nyeri pinggang belakang dapat dirasa semakin meningkat intensitasnya,

    menetap dan terasa saat tidur.

    3. Osteokhondritis

    Osteokhondritis pada vertebra ( Scheuermann`s disease) sama seperti

    osteokhondritis pada bagian selain vertebra. Ia mempengaruhi epiphyse pada

    bagian bawah dan bagian atas dari vertebra lumbal.Gambaran radiologi

    menunjukan permukaan vertebra yang ireguler, jarak antar diskus yang

    menyempit dan bentuk baji pada vertebra.

    4. Proses metabolik

    Penyakit metabolik pada tulang yang sering menimbulkan gejala nyeri

    pinggang belakang adalah osteoporosis. Nyeri bersifat kronik,dapat bertambah

    buruk dengan adanya crush fracture .Gambaran radiologi terlihat adanya

    typical porosity denganpencilled outlines pada vertebra.

    5. Neoplasma

    Sakit pinggang sebagai gejala dini tumor intraspinal berlaku untuk

    tumor ekstradural di bagian lumbal. 70 % merupakan metastase dan 30 %

    adalah primer atau penjalaran perkontinuitatum neoplasma non osteogenik.Jenis tumor ganas yang cenderung untuk bermetastase ke tulang sesuai dengan

    urutan frekuensinya adalah adenocarsinoma mammae, prostat, paru, ginjal dan

    tiroid. Keluhan mula-mula adalah pegal di pinggang yang lambat laun secara

    berangsur-angsur menjadi nyeri pinggang yang lambat laun secara berangsur-

    angsur menjadi nyeri pinggang yang tidak tertahankan oleh penderita. Kadang

    metastase yang masih kecil mendasari fraktur tulang lumbal oleh trauma yang

    tidak berarti sehingga pada kasus-kasus dimana didapatkan ketidaksesuaian

    10

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    11/26

    antara intensitas trauma dan derajat fraktur maka kecurigaan ke arah

    keganasan perlu dipikirkan.

    6. Kelainan struktur

    Kelainan kongenital yang menimbulkan keluhan low back pain adalah :

    Spondilolistesis adalah suatu keadaan dimana terdapat pergeseran ke

    depan dan suatu ruas vertebra. Biasanya sering mengenai L 5. Keadaan

    ini banyak terjadi pada masa intra uterin. Keluhan baru timbul pada

    usia menjelang 35 tahun disebabkan oleh kelainan sekunder yang

    terjadi pada masa itu, bersifat pegal difus. Tapi spondilolistesis juga

    dapat terjadi oleh karena trauma.

    Spondilolisis ialah suatu keadaan dimana bagian posterior ruas tulang

    belakang terputus sehingga terdapat diskontinuitas antara prosesus

    artikularis superior dan inferior. Kelainan ini terjadi oleh karena arcus

    neuralis putus tidak lama setelah neonatus dilahirkan. Sering juga

    terapat bersama dengan spondilolistesis. Sama halnya dengan

    spondilolistesis, keluhan juga baru timbul pada sekitar umur 35 tahun

    karena alasan yang sama.

    Spina bifida adalah defek pada arcus spinosus lumbal/sakral akibat

    gangguan proses pembentukan sehingga tidak terdapat ligamen

    interspinosus yang menguatkan daerah tersebut. Hal ini menyebabkan

    mudah timbulnya lumbosacral strain yang bermanifestasis sebagai

    sakit pinggang.

    Skoliosis atau lordosis adalah kelainan bentuk tulang yang

    mengakibatkan beban di bagian tulang punggung bawah meningkat,

    sehingga timbulnya rasa nyeri di tulang punggung bawah.

    7. Kelainan lain-lain

    Pada umumnya terjadi pada orang dengan umur 50 tahun ke atas

    dengan keluhan pegal, ngilu, kaku, capek di seluruh daerah pinggang. Keluhan

    11

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    12/26

    bertambah berat pada gerakan pinggang terlebih setelah duduk atau berbaring.

    Kelainannya antara lain :

    Spinal stenosis adalah perubahan sekunder pada canalis vertebra

    dimana terjadi penyempitan ruang canalis vertebra yang bermanifestasi

    sebagai nyeri radikuler pada waktu berjalan dengan sikap tegak

    sehingga penderita berusaha meringankan sakitnya dengan

    membungkuk.

    Nyeri viserogenik adalah Nyeri yang dapat muncul akibat gangguan

    pada ginjal, bagian viscera dari pelvis dan tumor tumor peritoneum.

    Nyeri vaskulogenik biasanya pada aneurisma dan penyakit pembuluh

    darah perifer dapat memunculkan gejala nyeri. Nyeri pada aneurisma

    abdominal tidak ada hubungannya dengan aktivitas dan nyerinya

    dijalarkan ke kaki. Sedang pada penyakit pembuluh darah perifer,

    penderita sering mengeluh nyeri dan lemah pada kaki yang juga

    diinisiasi dengan berjalan pada jarak dekat.

    Nyeri neurogenik misal pada iritasi arachnoid dengan sebab apapun

    dan tumor tumor pada spinal duramater dapat menyebabkan nyeribelakang.

    Nyeri psikogenik pada ansietas, neurosis, peningkatan emosi , nyeri ini

    dapat sering muncul.

    8. Kelainan Postural / Salah posisi

    Pada umumnya nyeri punggung bawah sering disebabkan pada saat

    posisi kita waktu berdiri, duduk dan berbaring ataupun tidur salah. Seperti

    pada posisi berdiri yang berjam-jam akan menimbulkan beban yang

    berlebihan pada tulang punggung bawah yang akhirnya dapat

    menyebabkan nyeri. Pada posisi duduk yang salah dan dalam waktu yang

    singkat tidak akan menimbulkan rasa nyeri, tetapi jika waktu duduk yang

    salah dilakukan dalam waktu yang lama dan sering akan juga dapat

    menimbulkan nyeri. Tidur ataupun berbaring menggunakan alas yang

    12

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    13/26

    keras juga akan menyebabkan timbulnya nyeri pada pagian punggung

    bagian bawah.

    VI. PATOFISIOLOGI

    Tubuh manusia memiliki serabut saraf yang mengandung reseptor

    nosiseptif (nyeri) dimana akan terangsang oleh berbagai stimulus lokal

    (mekanis, termal, kimiawi). Stimulus ini akan direspon dengan

    pengeluaran berbagai mediator inflamasi yang akan menimbulkan persepsi

    nyeri. Mekanisme nyeri merupakan proteksi yang bertujuan untuk

    mencegah pergerakan sehingga proses penyembuhan dimungkinkan. Salah

    satu bentuk proteksi adalah spasme otot, yang selanjutnya dapat

    menimbulkan iskemia.

    Nyeri yang timbul dapat berupa nyeri inflamasi pada jaringan

    dengan terlibatnya berbagai mediator inflamasi; atau nyeri neuropatik

    yang diakibatkan lesi primer pada sistem saraf.

    Iritasi neuropatik pada serabut saraf dapat menyebabkan 2

    kemungkinan. Pertama, penekanan hanya terjadi pada selaput pembungkus

    saraf yang kaya nosiseptor dari nervi nervorum (saraf yang didistribusikan

    ke selaput batang saraf) yang menimbulkan nyeri inflamasi. Nyeri

    dirasakan sepanjang serabut saraf dan bertambah dengan peregangan

    serabut saraf misalnya karena pergerakan. Kemungkinan kedua,

    penekanan mengenai serabut saraf. Pada kondisi ini terjadi perubahan

    biomolekuler di mana terjadi akumulasi saluran ion Na dan ion lainnya.

    Penumpukan ini menyebabkan timbulnya mechano-hot spot yang sangat

    peka terhadap rangsang mekanikal dan termal. Hal ini merupakan dasar

    pemeriksaan Laseque.

    VII. GEJALA

    Nyeri punggung bagian bawah kemungkinan sementara atau tetap ;

    dangkal atau dalam ; tumpul dan menyakitkan, berdenyut, atau tajam dan

    13

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    14/26

    menikam, tergantung pada penyebab dan jenis nyeri. Antara lain adalah :

    Nyeri lokal terjadi di daerah khusus pada punggung bagian bawah.

    Hal ini biasanya disebabkan keseleo dan tegang. Nyeri tiba-tiba

    kemungkinan dirasakan ketika luka terjadi. Nyeri lokal bisa sering

    diringankan dengan merubah posisi atau dengan aktifitas ringan

    diikuti dengan peregangan. Aktifitas fisik yang intens atau

    kemalasan cenderung membuat hal itu menjadi buruk. Nyeri lokal

    kemungkinan tetap dan menyakitkan atau, suatu waktu, bisa jadi

    sebentar dan tajam. Punggung bagian bawah bisa terluka ketikadisentuh. Kejang otot bisa terjadi karena tubuh bergerak pada cara

    yang tidak biasanya seperti menghindari gerakan yang memicu

    nyeri. Biasanya, nyeri lokal sembuh secara bertahap lebih dari

    harian atau mingguan.

    Nyeri disebabkan tekanan pada pusat syaraf punggung

    kemungkinan disebabkan beberapa gangguan seperti herniated

    disk, osteoarthritis, osteoporosis, spinal stenosis, atau penyakitpaget. Nyeri tersebut seringkali terjadi dalam hitungan menit atau

    jam pada saat mengangkat benda yang berat, tetapi bisa terjadi

    secara spontan. Jenis nyeri ini cenderung menjadi sakit tumpul

    dengan tajam, nyeri intens yang menyebar kadangkala berlapis.

    Nyeri tersebut bisa menyebar ke bagian tubuh yang berbeda,

    tergantung pada pusat syaraf mana yang terkena. Umumnya, nyeri

    tersebut menyebar dari punggung bagian bawah menuju bokong

    dan turun ke kaki pada bagian yang terkena, menyebabkan sciatica.

    Batuk, bersin, bersusah payah, atau menekuk berlebihan ketika

    menjaga kaki lurus bisa menimbulkan ketajaman tersebut,

    menyebarkan nyeri. Jika herniated disk adalah penyebab tersebut,

    nyeri tersebut memburuk dengan berjalan jauh. Jika stenosis

    punggung adalah penyebab, nyeri tersebut biasanya meningkan

    dengan meluruskan punggung (misal, ketika berjalan) dan

    diringankan dengan menekuk punggung ke depan (misal, ketika

    14

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    15/26

    bersandar kedepan). Jika sebuah patahan yang menekan adalah

    penyebabnya, nyeri tersebut biasanya terjadi tiba-tiba, tetap pada

    derak tertentu pada punggung, dan memburuk ketika seseorang

    berdiri atau berjalan. Daerah dekat patahan kemungkinan lembut.

    Biasanya, nyeri dan kelembutan hilang secara bertahap setelah

    beberapa minggu atau bulan. Jika tekanan pada pusat syaraf adalah

    besar, nyeri kemungkinan disertai kelemahan otot pada kaki, rasa

    seperti ditusuk jarum. Atau bahkan kehilangan rasa pada kendali

    kantung kemih atau isi perut.

    Nyeri yang menjalar (yang berasal pada organ lain) cenderungdalam, menyakitkan, tetap, dan menyebar luas secara relatif

    (diffuse). Biasanya, tidak mempengaruhi gerakan, dan memburuk

    pada malam hari. Misal, infeksi ginjal bisa menyebabkan nyeri

    punggung bagian bawah yang dirasakan menuju sisinya cukup

    dibandingkan pusat punggung.

    VIII. DIAGNOSIS

    Diagnosis klinis LBP meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan

    neurologis serta pemeriksaan penunjang

    Anamnesis

    Dalam anamnesis perlu diketahui:

    o Awitan atau onset adalah penyebab mekanis LBP menyebabkan nyeri

    mendadak yang timbul setelah posisi mekanis yang merugikan. Mungkin

    terjadi robekan otot, peregangan fasia atau iritasi permukaan sendi.

    Keluhan karena penyebab lain timbul bertahap.

    o Lama dan frekuensi serangan pada LBP akibat sebab mekanik

    berlangsung beberapa hari sampai beberapa bulan. Herniasi diskus bisa

    membutuhkan waktu 8 hari sampai resolusinya. Degenerasi diskus dapat

    15

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    16/26

    menyebabkan rasa tidak nyaman kronik dengan eksaserbasi selama 2-4

    minggu.

    o Lokasi dan penyebaran LBP akibat gangguan mekanis atau medis

    terutama terjadi di daerah lumbosakral. Nyeri yang menyebar ke tungkai

    bawah atau hanya di tungkai bawah mengarah ke iritasi akar saraf. Nyeri

    yang menyebar ke tungkai juga dapat disebabkan peradangan sendi

    sakroiliaka. Nyeri psikogenik tidak mempunya pola penyebaran yang

    tetap.

    o Faktor yang memperberat/memperingan pada lesi mekanis keluhan

    berkurang saat istirahat dan bertambah saat aktivitas. Pada penderita HNP

    duduk agak bungkuk memperberat nyeri. Batuk, bersin atau manuver

    valsava akan memperberat nyeri. Pada penderita tumor, nyeri lebih berat

    atau menetap jika berbaring.

    o Kualitas/intensitas padapenderita perlu menggambarkan intensitas nyeri

    serta dapat membandingkannya dengan berjalannya waktu. Harus

    dibedakan antara LBP dengan nyeri tungkai, mana yang lebih dominan

    dan intensitas dari masing-masing nyerinya, yang biasanya merupakan

    nyeri radikuler. Nyeri pada tungkai yang lebih banyak dari pada LBP

    dengan rasio 80-20% menunjukkan adanya radikulopati dan mungkin

    memerlukan suatu tindakan operasi. Bila nyeri LBP lebih banyak daripada

    nyeri tungkai, biasanya tidak menunjukkan adanya suatu kompresi radiks

    dan juga biasanya tidak memerlukan tindakan operatif. Gejala LBP yang

    sudah lama dan intermiten, diselingi oleh periode tanpa gejala merupakan

    gejala khas dari suatu LBP yang terjadinya secara mekanis.

    Walaupun suatu tindakan atau gerakan yang mendadak dan berat, yang

    biasanya berhubungan dengan pekerjaan, bisa menyebabkan suatu LBP, namun

    sebagian besar episode herniasi diskus terjadi setelah suatu gerakan yang relatif

    sepele, seperti membungkuk atau memungut barang yang enteng.

    16

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    17/26

    Harus diketahui pula gerakan-gerakan mana yang bisa menyebabkan

    bertambahnya nyeri LBP, yaitu duduk dan mengendarai mobil dan nyeri biasanya

    berkurang bila tiduran atau berdiri, dan setiap gerakan yang bisa menyebabkan

    meningginya tekanan intra-abdominal akan dapat menambah nyeri, juga batuk,

    bersin dan mengejan sewaktu defekasi.

    Selain nyeri oleh penyebab mekanik ada pula nyeri non-mekanik. Nyeri

    pada malam hari bisa merupakan suatu peringatan, karena bisa menunjukkan

    adanya suatu kondisi terselubung seperti adanya suatu keganasan ataupun infeksi.

    Pemeriksaan Fisik

    Inspeksi :

    Gerakan aktif pasien harus dinilai, diperhatikan gerakan mana yang membuat

    nyeri dan juga bentuk kolumna vertebralis, berkurangnya lordosis serta adanya

    skoliosis. Berkurang sampai hilangnya lordosis lumbal dapat disebabkan oleh

    spasme otot paravertebral.

    Gerakan-gerakan yang perlu diperhatikan pada penderita:

    Keterbatasan gerak pada salah satu sisi atau arah.

    Ekstensi ke belakang(back extension) seringkali menyebabkan nyeri pada

    tungkai bila ada stenosis foramen intervertebralis di lumbal dan artritis

    lumbal, karena gerakan ini akan menyebabkan penyempitan foramen

    sehingga menyebabkan suatu kompresi pada saraf spinal.

    Fleksi ke depan (forward flexion) secara khas akan menyebabkan nyeri

    pada tungkai bila ada HNP, karena adanya ketegangan pada saraf yang

    terinflamasi diatas suatu diskus protusio sehingga meninggikan tekanan

    pada saraf spinal tersebut dengan jalan meningkatkan tekanan pada

    fragmen yang tertekan di sebelahnya (jackhammer effect).

    17

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    18/26

    Lokasi dari HNP biasanya dapat ditentukan bila pasien disuruh

    membungkuk ke depan ke lateral kanan dan kiri. Fleksi ke depan, ke suatu

    sisi atau ke lateral yang meyebabkan nyeri pada tungkai yang ipsilateral

    menandakan adanya HNP pada sisi yang sama.

    Nyeri LBP pada ekstensi ke belakang pada seorang dewasa muda

    menunjukkan kemungkinan adanya suatu spondilolisis atau

    spondilolistesis, namun ini tidak patognomonik.

    Palpasi :

    Adanya nyeri (tenderness) pada kulit bisa menunjukkan adanya kemungkinan

    suatu keadaan psikologis di bawahnya (psychological overlay).

    Kadang-kadang bisa ditentukan letak segmen yang menyebabkan nyeri dengan

    menekan pada ruangan intervertebralis atau dengan jalan menggerakkan ke kanan

    ke kiri prosesus spinosus sambil melihat respons pasien. Pada spondilolistesis

    yang berat dapat diraba adanya ketidak-rataan (step-off) pada palpasi di

    tempat/level yang terkena. Penekanan dengan jari jempol pada prosesus spinalis

    dilakukan untuk mencari adanya fraktur pada vertebra. Pemeriksaan fisik yang

    lain memfokuskan pada kelainan neurologis.

    Refleks yang menurun atau menghilang secara simetris tidak begitu berguna pada

    diagnosis LBP dan juga tidak dapat dipakai untuk melokalisasi level kelainan,

    kecuali pada sindroma kauda ekuina atau adanya neuropati yang bersamaan.

    Refleks patella terutama menunjukkan adanya gangguan dari radiks L4 dan

    kurang dari L2 dan L3. Refleks tumit predominan dari S1.

    Harus dicari pula refleks patologis seperti babinski, terutama bila ada

    hiperefleksia yang menunjukkan adanya suatu gangguan upper motor neuron

    (UMN). Dari pemeriksaan refleks ini dapat membedakan akan kelainan yang

    berupa UMN atau LMN.

    18

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    19/26

    Pemeriksaan motoris : harus dilakukan dengan seksama dan harus dibandingkan

    kedua sisi untuk menemukan abnormalitas motoris yang seringan mungkin

    dengan memperhatikan miotom yang mempersarafinya.

    Pemeriksaan sensorik : Pemeriksaan sensorik akan sangat subjektif karena

    membutuhkan perhatian dari penderita dan tak jarang keliru, tapi tetap penting arti

    diagnostiknya dalam membantu menentukan lokalisasi lesi HNP sesuai dermatom

    yang terkena. Gangguan sensorik lebih bermakna dalam menunjukkan informasi

    lokalisasi dibanding motoris.

    Tanda-tanda perangsangan meningeal :

    Tanda Laseque: menunjukkan adanya ketegangan pada saraf spinal khususnya L5

    atau S1. Secara klinis tanda Laseque dilakukan dengan fleksi pada lutut terlebih

    dahulu, lalu di panggul sampai 900 lalu dengan perlahan-lahan dan graduil

    dilakukan ekstensi lutut dan gerakan ini akan menghasilkan nyeri pada tungkai

    pasien terutama di betis (tes yang positif) dan nyeri akan berkurang bila lutut

    dalam keadaan fleksi. Terdapat modifikasi tes ini dengan mengangkat tungkai

    dengan lutut dalam keadaan ekstensi (stright leg rising). Modifikasi-modifikasi

    tanda laseque yang lain semua dianggap positif bila menyebabkan suatu nyeri

    radikuler. Cara laseque yang menimbulkan nyeri pada tungkai kontra lateral

    merupakan tanda kemungkinan herniasi diskus.5

    Pada tanda laseque, makin kecil sudut yang dibuat untuk menimbulkan nyeri

    makin besar kemungkinan kompresi radiks sebagai penyebabnya. Demikian juga

    dengan tanda laseque kontralateral. Tanda Laseque adalah tanda pre-operatif yang

    terbaik untuk suatu HNP, yang terlihat pada 96,8% dari 2157 pasien yang secara

    operatif terbukti menderita HNP dan pada hernia yang besar dan lengkap tanda ini

    malahan positif pada 96,8% pasien. Harus diketahui bahwa tanda Laseque

    berhubungan dengan usia dan tidak begitu sering dijumpai pada penderita yang

    tua dibandingkan dengan yang muda (

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    20/26

    suatu respons yang positif pada tungkai kontralateral yang sakit dan menunjukkan

    adanya suatu HNP.

    Tes Bragard: Modifikasi yang lebih sensitif dari tes laseque. Caranya sama seperti

    tes laseque dengan ditambah dorsofleksi kaki.

    Tes Sicard: Sama seperti tes laseque, namun ditambah dorsofleksi ibu jari kaki.

    Tes valsava: Pasien diminta mengejan/batuk dan dikatakan tes positif bila timbul

    nyeri .

    Tes patrick dan kontra patrick : pasien diminta untuk menekuk lutut tegak lurusdengan badan lalu lutut di abduksi (patrick) serta ditekan dan setelah itu di

    adduksi (kontra patrick) serta di tekan lalu evaluasi apakah ada nyeri atau tidak.

    Tes pelvic rocking : pada tes ini pemeriksa menggoyang-goyangkan atau

    mengocok bagian panggul penderita apakah ada nyeri atau tidak.

    20

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    21/26

    Tes Diagnostik:

    Laboratorium:

    Pada pemeriksaan laboratorium rutin penting untuk melihat; laju endap darah

    (LED), kadar Hb, jumlah leukosit dengan hitung jenis, dan fungsi ginjal.

    Pemeriksaan Radiologis :

    Foto rontgen biasa (plain photos) sering terlihat normal atau kadang-kadang

    dijumpai penyempitan ruangan intervertebral, spondilolistesis, perubahan

    degeneratif, dan tumor spinal. Penyempitan ruangan intervertebral kadang-kadang terlihat bersamaan dengan suatu posisi yang tegang dan melurus dan suatu

    skoliosis akibat spasme otot paravertebral.

    CT scan adalah sarana diagnostik yang efektif bila vertebra dan level neurologis

    telah jelas dan kemungkinan karena kelainan tulang.

    MRI (akurasi 73-80%) biasanya sangat sensitif pada HNP dan akan menunjukkan

    berbagai prolaps. Namun para ahli bedah saraf dan ahli bedah ortopedi tetap

    memerlukan suatu EMG untuk menentukan diskus mana yang paling terkena.

    MRI sangat berguna bila:

    vertebra dan level neurologis belum jelas

    kecurigaan kelainan patologis pada medula spinal atau jaringan lunak

    untuk menentukan kemungkinan herniasi diskus post operasi

    kecurigaan karena infeksi atau neoplasma

    Mielografi atau CT mielografi dan/atau MRI adalah alat diagnostik yang sangat

    berharga pada diagnosis NPB dan diperlukan oleh ahli bedah saraf/ortopedi untuk

    menentukan lokalisasi lesi pre-operatif dan menentukan adakah adanya sekwester

    diskus yang lepas dan mengeksklusi adanya suatu tumor.

    21

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    22/26

    X. DIAGNOSIS BANDING

    Diagnosis banding dari NPB yang sering terjadi dapat dilihat pada tabel di bawah

    ini.

    Disease or condition

    Patient

    age

    (years)

    Location

    of pain

    Quality of

    pain

    Aggravating

    or relieving

    factors Signs

    Back strain 20 to 40 Low

    back,

    buttock,

    posterior

    thigh

    Ache,

    spasm

    Increased

    with activity

    or bending

    Local

    tenderness,

    limited spinal

    motion

    Acute disc herniation 30 to 50 Low back

    to lower

    leg

    Sharp,

    shooting or

    burning

    pain,

    paresthesia

    in leg

    Decreased

    with

    standing;

    increased

    with bending

    or sitting

    Positive

    straight leg

    raise test,

    weakness,

    asymmetric

    reflexes

    Osteoarthritis or

    spinal stenosis

    >50 Low back

    to lower

    leg; often

    bilateral

    Ache,

    shooting

    pain, pins

    andneedles

    sensation

    Increased

    with walking,

    especially up

    an incline;decreased

    with sitting

    Mild decrease

    in extension

    of spine; may

    haveweakness or

    asymmetric

    reflexes

    Spondylolisthesis Any age Back,

    posterior

    thigh

    Ache Increased

    with activity

    or bending

    Exaggeration

    of the lumbar

    curve,

    palpable step

    off (defect

    between

    spinous

    processes),tight

    hamstrings

    Ankylosing

    spondylitis

    15 to 40 Sacroiliac

    joints,

    lumbar

    spine

    Ache Morning

    stiffness

    Decreased

    back motion,

    tenderness

    over

    sacroiliac

    joints

    Infection Any age Lumbar

    spine,

    sacrum

    Sharp pain,

    ache

    Varies Fever,

    percussive

    tenderness;

    22

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    23/26

    may have

    neurologic

    abnormalities

    or decreased

    motionMalignancy >50 Affected

    bone(s)

    Dull ache,

    throbbing

    pain;

    slowly

    progressive

    Increased

    with

    recumbency

    or cough

    May have

    localized

    tenderness,

    neurologic

    signs or fever

    XI. MANAGEMENT

    Nyeri Akut :

    Self Care untuk kasus yang akut LBP mungkin dapat dilakukan

    penanganan kompres dingin atau hangat pada bagian yang nyeri, tetap

    melakukan aktivitas dalam batasan nyeri, dan gunakan matras pada saat

    berbaring yang cukup empuk.

    Obat-obatan untuk kasus akut dapat diberikan anti-inflamasi atau NSAID

    atau acetaminophen untuk mengurangi rasa nyeri, sebaiknya hanya

    digunakan untuk jangka pendek.

    Fisioterapi dengan pemberian terapi panas (SWD,MWD,UWD) ataupun

    terapi dingin, massage, dan relaksasi otot

    Traksi , laser , dan Transcutaneus electrical nerve stimulation (TENS)

    pada lokasi dapat menghilangkan nyeri.

    Nyeri Kronis :

    Olahraga terbukti dapat mengurangi nyeri kronis seperti olahraga berenang

    ataupun sit-up ringan

    Tricyclic anti depresan dapat membantu mengurangi nyeri (menurut jurnal

    the American College of Physicians and the American Pain Society)

    Antibiotik digunakan untuk nyeri kronis yang dikarenakan infeksi bakteri

    Akupuntur cukup terbukti dalam menghilangkan nyeri kronis

    23

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    24/26

    Fisioterapi juga membantu menghilangkan nyeri kronis

    Transcutaneus electrical nerve stimulation (TENS)

    Yoga terbukti dapat mengurangi rasa nyeri

    Latihan Untuk Mencegah Nyeri Punggung Bawah

    Pelvic Tilts

    Berbaring telentang dengan lutut ditekuk,

    tumit diatas lantai, dan berat badan

    bertumpu pada tumit. Tekan punggung

    kecil menghadap lantai, kerutkan bokong

    (angkat sekitar setengah inci dari lantai),

    dan kerutkan otot perut. tahan posisi ini

    untuk hitungan 10. ulangi 20 kali Abdominal Curls

    Berbaring telentang dengan lutut ditekuk

    dan kaki diatas lantai. Letakkan tangan

    melintani dada. Mengkerutkan otot perut,

    secara perlahan mengangkat bahu 10 inci

    dari lantai sambil menjaga kepala

    belakang (dagu seharusnya tidak

    menyentuh dada). Kemudian mepaskan

    otot perut, secara perlahan merendahkan

    bahu. lakukan 3 kali 10

    Knee-to-Chest Stretch

    Berbaring pada punggung dengan lutut

    ditekuk dan kedua tumit pada lantai.

    Ketika menjaga lutut ditekuki, letakkan

    kedua tangan dibelakang salah satu lutut

    dan arahkan ke dada. Tahan untuk

    hitungan ke 10. secara perlahan

    rendahkan kanki dan ulangi dengan kaki

    yang lain. Lakukan latihan ini 10 kali.

    Sitting Leg Stretch

    Duduk diatas lantai dengan lutut lurustetapi sedikit dilenturkan (tidak dikunci)

    dan kaki berpisah sejauh mungkin.

    Letakkan kedua tangan diatas lutut yang

    sama. Secara perlahan-lahan dorong

    kedua tangan kearah pergelangan kaki.

    Hentikan jika nyeri terasa dan berjalan

    tidah lebih jauh dari posisi yang bisa

    ditahan dengan nyaman untuk 10 detik.

    Secara perlahan-lahan kembali ke posisi

    duduk. Ulangi dengan kaki yang lain.

    24

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    25/26

    Lakukan olahraga ini 10 kali untuk setiap

    kaki.

    Hip and Quadriceps Stretch

    Berdiri dengan salah satu kaki diataslantai dan lutut pada kaki yang lain

    ditekuk kira-kira bersudut 90 . Genggam

    didepan pergelangan kaki pada kaki yang

    ditekuk dengan tangan pada sisi yang

    sama. (tangan yang lainnya kemungkinan

    diletakkan di belakang bangku atau pada

    dinding untuk keseimbangan). Menjaga

    lutut bersamaan, menekan kaki

    berlawanan dengan tangan dan menjauh

    dari tubuh. tahan untuk hitungan ke 10.

    ulangi dengan kaki yang lain. Lakukanolah raga ini 10 kali.

    XII. PREVENSI

    Prevensi untuk mengurangi low back pain (LBP) dapat dilakukan latihan-latihan

    seperti senam aerobik dan olahraga yang paling bagus adalah berenang. Selain itu

    untuk mencegah terjadinya nyeri juga harus mengoreksi postur saat berdiri, duduk

    dan berbaring, kebiasaan tidak olahraga setiap hari harus dihilangkan, tidak boleh

    terlalu sering membungkuk dan mengangkat beban terlalu berat.

    XIII. PROGNOSIS

    Kebanyakan pada penderita nyeri akut LBP dapat sembuh sempurna

    kurang lebih 2 minggu dengan management yang adekuat. Pada penderita tertentu

    60 % dapat sembuh kurang lebih 7 minggu. Menurut data penelitian akhir-akhir

    ini di amerika 30% penderita sembuh kurang dari 1 tahun. Pada nyeri yang kronis

    hanya terjadi sekitar 10% pada penderita yang managementnya tidak teratur.

    25

  • 7/30/2019 Responsi Rehab

    26/26

    DAFTAR PUSTAKA

    http://www.clinicalexams.co.uk/straight-leg-raise-lasegues-test.asp

    http://www.ccde.or.id/index.php?

    option=com_content&view=article&id=334:nyeri-punggung-bawah-yang-

    menyiksa-&catid=21:sehati&Itemid=28

    http://dokterblog.wordpress.com/2009/05/17/diagnosis-dan-penatalaksanaan-

    nyeri-punggung-bawah-di-puskesmas/

    http://medicastore.com/penyakit/3228/Nyeri_Punggung_Bawah.html

    http://en.wikipedia.org/wiki/Low_back_pain

    Cailliet R, 1976 . Low Back Pain Syndrome second edition. Page 1 - 118

    26

    http://www.clinicalexams.co.uk/straight-leg-raise-lasegues-test.asphttp://www.ccde.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=334:nyeri-punggung-bawah-yang-menyiksa-&catid=21:sehati&Itemid=28http://www.ccde.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=334:nyeri-punggung-bawah-yang-menyiksa-&catid=21:sehati&Itemid=28http://www.ccde.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=334:nyeri-punggung-bawah-yang-menyiksa-&catid=21:sehati&Itemid=28http://dokterblog.wordpress.com/2009/05/17/diagnosis-dan-penatalaksanaan-nyeri-punggung-bawah-di-puskesmas/http://dokterblog.wordpress.com/2009/05/17/diagnosis-dan-penatalaksanaan-nyeri-punggung-bawah-di-puskesmas/http://medicastore.com/penyakit/3228/Nyeri_Punggung_Bawah.htmlhttp://en.wikipedia.org/wiki/Low_back_pain