teori tqm
DESCRIPTION
TQMTRANSCRIPT
Aplikasi TQMSenin, 30 Mei 2011
Penerapan Total Quality Management dalam perusahaan
Reaksi:
TQM adalah pendekatan berorientasi pelanggan yang memperkenalkan perubahan
manajemen yang sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk dan
pelayanan suatu organisasi.
Seperti digambarkan pada diagram di bawah ini, proses TQM bermula dari
pelanggan dan berakhir pada pelanggan pula. Proses TQM memiliki input yang spesifik
(keinginan, kebutuhan dan harapan pelanggan), mentransformasi (memproses) input dalam
organisasi untuk memproduksi barang atau jasa yang, pada gilirannya, memberikan
kepuasan kepada pelanggan (output).
TQM adalah faktor yang penting dalam suatu perusahaan dan juga dalam
teknologi informasi adapun konsep dasar dari total quality adalah:
1. Tujuan :
Perbaikan proses secara terus-menerus. Artinya kualitas selalu diperbaiki dan disesuaikan
dengan perubahan yang menyangkut kebutuhan dan keinginan para pelanggan.
2. Prinsip :
Difokuskan pada pelanggan, perbaikan proses dan keterlibatan total.
3. Elemen :
Kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung, Komunikasi, ganjaran dan
pengakuan serta pengukuran.
Tiga prinsip mutu yaitu :
1. Fokus pada pelanggan
Mutu berdasarkan pada konsep bahwa setiap orang mempunyai pelanggan dan bahwa
kebutuhan dan harapan pelanggan harus dipenuhi setiap saat kalauorganisasi/perusahaan
secara keseluruhan bermaksud memenuhi kebutuhan pelanggan eksternal (pembeli).
2. Perbaikan proses
Konsep perbaikan terus menerus dibentuk berdasarkan pada premisi suatu seri
(urutan) langkah-langkah kegiatan yang berkaitan dengan menghasilkan output seperti
produk berupa barang dan jasa. Perhatian secara terus menerus bagi setiap langkah dalam
proses kerja sangat penting untuk mengurangi keragaman dari output dan memperbaiki
keandalan. Tujuan pertama perbaikan secara terus menerus ialah proses yang handal, dalam
arti bahwa dapat diproduksi yang diinginkan setiap saat tanpa variasi yang diminimumkan.
Apabila keragaman telah dibuat minimum dan hasilnya belum dapat diterima maka tujuan
kedua dari perbaikan proses ialah merancang kembali proses tersebut untuk memproduksi
output yang lebih dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, agar pelanggan puas.
3. Keterlibatan total
Pendekatan ini dimulai dengan kepemimpinan manajemen senior yang aktif dan
mencakup usaha yang memanfaatkan bakat semua karyawan dalam suatu organisasi untuk
mencapai suatu keunggulan kompetitif (competitive advantage) di pasar yang dimasuki.
Karyawan pada semua tingkatan diberi wewenang/kuasa untuk memperbaiki output melalui
kerjasama dalam struktur kerja baru yang luwes (fleksibel) untuk memecahkan persoalan,
memperbaiki proses dan memuaskan pelanggan. Pemasok juga dilibatkan dan dari waktu ke
waktu menjadi mitra melalui kerjasama dengan para karyawan yang telah diberi
wewenang/kuasa yang dapat menguntungkan organisasi/perusahaan. Pada waktu yang sama
keterlibatan pimpinan bekerjasama dengan karyawan yang telah diberi kuasa tersebut.
Elemen pendukung dalam TQM
1. Kepemimpinan
Manajer senior harus mengarahkan upaya pencapaian tujuan dengan
memberikan, menggunakan alat dan bahan yang komunikatif, menggunakan data
dan menggali siapa-siapa yang berhasil menerapkan konsep manajemen mutu
terpadu. Ketika memutuskan untuk menggunakan TQM sebagai kunci proses
manajemen, peranan manajer senior sebagai penasihat, guru dan pimpinan tidak
bisa diremehkan. Pimpinan Senior suatu organisasi harus sepenuhnya menghayati
implikasi manajemen di dalam suatu ekonomi internasional di mana manajer yang
paling berhasil, paling mampu dan paling hebat pendidikannya di dunia, harus
diperebutkan melalui persaingan yang ketat. Kenyataan hidup yang berat ini akan
menyadarkan manajer senior mengakui bahwa mereka harus mengembangkan
secara partisipatif, baik misi dan visi mereka maupun proses manajemen, yang
dapat mereka pergunakan untuk mencapai keduanya. Pimpinan bisnis harus
mengerti bahwa TQM adalah suatu proses yang terdiri dari tiga prinsip dan elemen-
elemen pendukung yang harus mereka kelola agar mencapai perbaikan mutu yang
berkesinambungan sebagai kunci keunggulan bersaing.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Mutu didasarkan pada ketrampilan setiap karyawan yang pengertiannya tentang apa
yang dibutuhkan oleh pelanggan ini mencakup mendidik dan melatih semua karyawan,
memberikan baik informasi yang mereka butuhkan untuk menjamin perbaikan mutu dan
memecahkan persoalan. Pelatihan inti ini memastikan bahwa suatu bahasa dan suatu set alat
yang sama akan diperbaiki di seluruh perusahaan. Pelatihan tambahan pada bench marking,
statistik dan teknik lainnya juga dipergunakan dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan
yang paripurna.
3. Struktur Pendukung
Manajer senior mungkin memerlukan dukungan untuk melakukan perubahan yang
dianggap perlu melaksanakan strategi pencapaian mutu. Dukungan semacam ini mungkin
diperoleh dari luar melalui konsultan, akan tetapi lebih baik kalau diperoleh dari dalam
organisasi itu sendiri. Suatu staf pendukung yang kecil dapat membantu tim manajemen
senior untuk mengartikan konsep mengenai mutu, membantu melalui "network" dengan
manajer mutu di bagian lain dalam organisasi dan membantu sebagai narasumber mengenai
topik-topik yang berhubungan dengan mutu bagi tim manajer senior.
4. Komunikasi
Komunikasi dalam suatu lingkungan mutu mungkin perlu ditempuh dengan cara
berbeda-beda agar dapat berkomunimasi kepada seluruh karyawan mengenai suatu komitmen
yang sungguh-sungguh untuk melakukan perubahan dalam usaha peningkatan mutu. Secara
ideal manajer harus bertemu pribadi dengan para karyawan untuk menyampaikan informasi,
memberikan pengarahan, dan menjawab pertanyaan dari setiap karyawan.
5. Ganjaran dan Pengakuan
Tim individu yang berhasil menerapkan proses mutu harus diakui dan mungkin diberi
ganjaran, sehingga karyawan lainnya sebagai anggota organisasi akan mengetahui apa yang
diharapkan. Gagal mengenali seseorang mencapai sukses dengan menggunakan proses
menejemen mutu terpadu akan memberikan kesan bahwa ini bukan arah menuju pekerjaan
yang sukses, dan menungkinkan promosi atau sukses individu secara menyeluruh. Jadi pada
dasarnya karyawan yang berhasil mencapai mutu tertentu harus diakui dan diberi ganjaran
agar dapat menjadi panutan/contoh bagi karyawan lainnya.
6. Pengukuran
Penggunaan data hasil pengukuran menjadi sangat penting di dalam menetapkan
proses manajemen mutu. Jelaskan, pendapat harus diganti dengan data dan setiap orang harus
diberitahu bahwa yang penting bukan yang dipikirkan akan tetapi yang diketahuinya
berdasarkan data. Di dalam menentukan penggunaan data, kepuasan pelanggan eksternal
harus diukur untuk menentukan seberapa jauh pengetahuan pelanggan bahwa kebutuhan
mereka benar-benar dipenuhi. Pengumpulan data pelanggan memberikan suatu tujuan dan
penilaian kinerja yang realistis serta sangat berguna di dalam memotivasi setiap
orang/karyawan untuk mengetahui persoalan yang sebenarnya.
Prinsip dari sistem TQM adalah melibatkan semua elemen karyawan mulai
dari " Top Management" sampai dengan pelaksana teknis " Button Up
Management". Sistem TQM harus dimengerti, dipahami dan diterapkan dengan
efisien dam efektif dalam semua aktifitas di lingkungan perusahaan untuk mencapai
tujuan, sasaran dan target produktivitas sesuai dengan kebijakan top management,
yang dapat membantu perusahaan mewujudkan hasil yang berpotensi dari teknologi
informasi.
Dalam era informasi sekarang ini, kepemilikan informasi merupakan hal yang
sangat penting dan berharga, namun jika digunakan dengan tidak bijaksana akan
menimbulkan masalah. Suatu teknologi tidak dapat berjalan dengan sendirinya
dalam setiap permasalahan.
TQM dapat diterapkan dalam teknologi informasi apabila memenuhi syarat-
syarat berikut:
1. Setiap perusahaan/organisasi harus secara terus menerus melakukan perbaikan
proses pada mutu produk dan layanan, sehingga dapat memuaskan konsumen.
2. Memberikan kepuasan kepada pemilik, supplier, karyawan dan para pemegang
saham
3. Memiliki wawasan dan pandangan jauh kedepan dalam meningkatkan profit dari
penjualan produk atau layanan.
4. Fokus utama ditujukan pada proses, baru pada hasil.
5. Menciptakan kondisi di mana para karyawan dapat aktif berpartisipasi dalam
menciptakan keunggulan mutu.
Oleh karena itu penggunaan teknologi informasi bagi perusahaan harus disesuaikan
dengan kondisi, beberapa penggunaan teknologi informasi yang dapat diterapkan
bagi perusahaan.
1. Menggunakan IT untuk meningkatkan jumlah customer dengan memperbesar pasar
melalui internet. Cara yang termudah adalah dengan membuat website, karena
sudah banyak tersedia program-program komputer untuk memudahkan dalam
membuat website.
2. Menggunakan IT untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.
Dengan menggunakan IT perusahaan dapat lebih mudah dalam mencari informasi
yang dapat membantu meningkatkan produknya. Misalnya bertukar informasi
dengan pakar yang secara fisik berlokasi jauh dengan menggunakan email.
3. Menggunakan IT untuk meningkatkan kinerja perusahaan/organisasi. Sebagai
contoh LAN intranet dapat dipasang di perusahaan/organisasi untuk mempercepat
proses pertukaran informasi dalam bentuk email dan file sharring.