teori roy
DESCRIPTION
teori ROYTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas izin dan kuasannya kami
dapat menyelesaikan tugas yang diberikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak sedikit masalah yang dihadapi,
namun berkat kerja keras serta bantuan dari berbagai pihak, semua masalah tadi bisa teratasi
dengan baik. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua dan pembaca.
Om Santhi Santhi Santhi Om
Denpasar, 5 November 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
A. MODEL-MODEL KONSEP KEPERAWATAN
1. LYDIA E. HALL
2. SUSTER CALLISTA ROY
3. BETTY NEUMAN
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan
konsep keperawatan. Teori keperawatan juga mengidentifikasi dan menjabarkan konsep
khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori
keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam dan sesuai dengan
kenyataan yang ada. Selain itu teori keperawatan harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam
mengembangkan model konsep keperawatan.
Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam penyelesaian masalah
keperawatan, pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek
keperawatan sehingga berbagai masalah dapat teratasi.
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan
keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan
tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan. Dalam
keperawatan terdapat beberapa model konsep keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam
bidang keperawatan, yang mmemiliki keyakinan dan nilai yang mendasarinya, tujuan yang
hendak dicapai serta pengetahuan dan ketrampilan yang ada.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Model Konsep dan Teori Keperawatan Lydia E. Hall2. Bagaimana Model Konsep dan Teori Keperawatan Suster Callista Roy 3. Bagaimana Model Konsep dan Teori Keperawatan Betty Neuman
C. TUJUAN1. Memahami Model Konsep dan Teori Keperawatan Florence Nigtingale 2. Memahami Model Konsep dan Teori Keperawatan Marta E. Rogers 3. Memahami Model Konsep dan Teori Keperawatan Faye Abdellah
BAB II
MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN
A. Teori Keperawatan
1. Pengantar Konsep dan Teori Keperawatan
Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan untuk
mencapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan atau pelaksanaan
asuhan keperawatan ( Meleis, 2006 ).
Teori keperawatan pada dasarnya terdiri atas empat konsep yang berpengaruh dan
menentukan kualitas praktik keperawatan yaitu konsep manusia, keperawatan, konsep sehat
sahit dan konsep lingkungan. Meskipun keempat konsep digunakan pada setiap teori
keperawatan, akan tetapi pengertian dan hubungan antara konsep ini berbeda antara teori
yang satu dengan yang lain.
2. Karakteristik Teori
Menurut Torres ( 1985 ) dan Chinn-Jacob ( 1983 ) ada lima karakteristik dasar teori dan konsep keperawatan, yaitu:
a. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, keperawatan dan konsep lingkungan.
b. Teori keperawatan harus bersifat alamiah. Artinya, teori keperawatan digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis.
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori keperawatan dapat digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktek keperawatan.
d. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
e. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktek keperawatan
3. Pendekatan Dalam Pengembangan dan Pembentukan Teori Keperawatan
Pengembangan teori keperawatan adalah untuk menumbuhkan serta mengembangkan
pengetahuan yang diharapkan mampu membantu serta mengembangkan praktik keperawatan
dan pendidikan keperawatan, ini penting, mengingat pengetahuan teoritis keperawatan akan
berdampak pada kemampuan perawat dalam melakukan analisis serta berpikir secara logis,
sistematis, dan analitis agar dapat meningkatkan profesionalisme keperawatan, baik dalam
pendidikan, penelitian, maupun praktik keperawatan.
Ada tiga pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori pembentukan teori
keperawatan, yaitu:
a. Meminjam teori dari disiplin ilmu lain yang relefan dengan tujuan keperawatan dan
mengintegrasikannya ke dalam ilmu keperawatan.
b. Menganalisis situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan
dengan praktik keperawatan.
c. Menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan
4. Nilai- Keyakinan Teori Keperawatan
Keyakinan keperawatan yang mendasari praktik keperawatan komunitas adalah:
a. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima semua orang
b. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan dalam hal ini komunitas
c. Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu terjalin
kerjasama yang baik
d. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik bersifat mendukung maupun
mengahambat
e. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan
f. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang
5. Pandangan Yang Mempengaruhi Teori Keperawatan
Dalam perkembangan teori keperawatan saat ini terdapt beberapa pandangan yang dapat
mempengaruhi teori keperawatan itu sendiri diantaranya filosofi dari Florence Nigtingale,
kebudayaan, sistem pendidikan, serta pengembangan ilmu keperawatan.
a. Filosofi Florence Nigtingale
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang
melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifiksi peran perawat dalam menemukan
kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan didalam
perawatan orang yang sakit yang dikenal teori lingkungannya. Selain Florence juga membuat
standar pada pendidikan keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang
efisien. Beliau juga membedakan praktik keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan
perawatan pada orang yang sakit dengan yang sehat.
b. Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori keperawatan
diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayan keperawatan akan
lebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan
kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring
dengan perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu
budaya perawat dibawah pengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan diakuinya
keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga
peran perawat dengan dokter bukan dibawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra
kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
c. Sistem pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori keperawatan.
Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum keperawatan yang
jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistem pendidikan keperawatan yang
terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan juga
berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.
d. Pengembangan ilmu keperawatan
Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan
dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan
cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada
tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada cabang ilmu keperawatan yang khusus atau
subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga teori-teori
keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau lingkup bidang keperawatan.
B. Model-Model Konsep Keperawatan
1. Teori Keperawatan Lydia E. Hall (1962)
Tujuan dari teori keperawatan menurut Lydia E. Hall ntuk memberikan asuhan dan
kenyamanan bagai klien selama proses penyakit (Torres, 1986). Kerangka kerja praktik
menurut Lydia E. Hall adalah seorang klien dibentuk oleh bagian-bagian berikut yang saling
tumpang-tindih, yaitu: manusia (inti), status patologis, dan pengobatan (penyembuhan) dan
tubuh (perawatan). Prawat sebagai pemberi perawatan (Marriner-Tomey, 1994; Chinndan
Jacobs, 1995)
2. Teori Keperawatan Suster Callista Roy
Teori Roy adapatasi Suster Callista Roy ( Roy dan Obloy, 1979; Roy, 1980, 1984, 1989)
memandang klien sebagai suatu sistem adaptasi. Sesuai dengan model Roy, tujuan dari
keperawatan adalah membantu seseorang untuk beradaptasi terhaap perubahan kebutuhan
fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan hubungan interdependensi selama sehat sakit
( Marriner-Tomery, 1994). Kebutuahan asuahn keperawatan muncul, ketika kliennya tidak
dapat beradaptasi terhadap lingkungan kebutuhan internal dan eksternal. Seluruh individu
harus beradaptasi terhadap kebutuhan berikut:
1. Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar
2. Pengembangan konsep diri positif
3. Penampilan peran sosial
4. Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan
Perawat menentukan apakah kebutuhan diatas menyebabkan timbulnya masalah bagi klien dan
mengkaji klien bagiamana cara beradaptasi terhadap hal tersebut. Kemudian asuhan
keperawatan diberikan dengan tujuan untuk membantu klien beradaptasi.
3. Teori Keperawatan Betty Neuman
Betty Neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari
konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka (Marriner-Tomey,1994). Tujuan dari
keperawatan menurut Betty Neuman adalah membantu individu, keluarga dan kelompok
dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal (Neuman dan Young,
1972). Kerangka kerja praktik menurut Betty Neuman adalah penurunan stress yang
merupakan tujuan dari sistem model praktik keperawatan (Torres, 1986). Tindakan
keperawatan meliputi tindakan preventif tingkat primer, sekunder, atau tersier. Pencegahan
primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor risiko
yang potensial dan aktual terjadi akibat stresor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada
penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan
pada gejala-gejala yang tampak, sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi
kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan
tubuh terhadap stresor melalui pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah
terjadinya masalah yang sama (Neuman, 1982; Torres, 1986; Marriner-Tomey, 1994; Chinn
dan Jacobs, 1995).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konsep keperawatan menurut Lydia E. Hall memiliki tujuan memberikan asuhan dan
kenyamanan bagi klien selama proses penyakit.
Konsep keperawatan menurut Suster Callista Roy memiliki tujuan untuk mengidentifikasi
kebutuhan klien, mengkaji kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan dan membantu klien
beradaptasi.
Konsep keperawatan menurut Betty Neuman memiliki tujuan untuk membantu individu,
keluarga, dan kelompok untuk mendapatkan dan mempertahankan tingkat kesehatan
maksimalnya melalui interfrensi tertentu.
B. SARAN
1. Bagi calon perawat smoga bisa mencontoh tauladan dari ilmu para ilmuwan yang disebutkan
diatas.
2. Tingkatkan ilmu dari para ilmuwan yang telah diberikan dari kata-kata diatas.
3. Tingkatkan solidararitas antara tenaga kesehatan dengan lingkungan disekitarnya.
MODEL-MODEL KONSEP KEPERAWATAN
OLEH :
1. Kadek Bayu Sastrawan ( 13.321.1942 )2. Luh Putu Risma Agustini ( 13.321.1946 )3. Made Ari Purnami ( 13.321.1949 ) 4. Made Ayu Nadiya Reskiana ( 13.321.1951 )5. Ni Luh Gede Sita Prahita Dani ( 13.321.1958 )6. Ni Putu Sri Utami Dewi ( 13.321.1969 )7. Ni Putu Tini Pradnyani ( 13.321.1971 )8. Putu Bahari Eka Putra ( 13.321.1974 )
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI
2013/2014
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,A.Aziz Alimut,2006,KEBUTUHAN DASAR MANUSIA,Jakarta:Salemba Medika
Potter, Patricia A. 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta:EGC
Asmadi.Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta: EGC
Gaffar, Jumadi La Ode.1999.Pengantar Keperawatan Profesional.Jakarta: EGC
A. Aziz Alimul Hidayat.2004.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Surabaya:Salemba Medika