model konsep dan teori keperawatan sister callista roy

Upload: mareta-akhriansyah

Post on 10-Oct-2015

274 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    1/22

    MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN SISTER CALLISTA ROY

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok situasi atau

    kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari

    penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus pasa suatu kejadian dan

    fenomena dari suatu disiplin ilmu. Model konseptual keperawatan dikembangkan atas

    pengetahuan para ahli keperawatan tentang keperawatan yang bertolak dari paradigma

    keperawatan. Model konseptual dalam keperawatan dapat memungkinkan perawat untuk

    menerapkan cara perawat bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Perawat

    perlu memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan asuhan keperawatan

    dalam praktek keperawatan atau sebagai filosofi dalam dunia pendidikan dan kerangka kerja

    dalam riset keperawatan.

    Ada berbagai jenis model konseptual keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam

    bidang keperawatan, salah satunya adalh model adaptasi Roy. Roy dalam teorinya menjelaskanempat macam elemen esensial dalam adaptasi keperawatan , yaitu : manusia, lingkungan,

    kesehatan, dan keperawatan. Model adaptasi Roy menguraikan bahwa bagaimana individu

    mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara memepertahankan perilaku secara adaptif

    karena menurut Roy, manusia adalah makhluk holistic yang memiliki sistem adaptif yang selalu

    beradaptsi.

    1.2 Tujuan Penulisan

    Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :

    Menjelaskan pengertian dan konsep dasar model keperawatan Callista Roy.

    Mengetahui kelebihan dan kelemahan konsep dan teori model praktek Sister Callista Roy.

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    2/22

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Riwayat Calista Roy

    Suster Calista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet. Roy dilahirkan

    pada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima Bachelor of Art Nursing

    pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College dan Magister Saint in Pediatric Nursing pada

    tahun 1966 di University of California Los Angeles.

    Roy memulai pekerjaa dengan teori adaptasi keperawatan pada tahun 1964 ketika dia lulus

    dari University of California Los Angeles. Dalam Sebuah seminar dengan Dorrothy E. Johnson,

    Roy tertantang untuk mengembangkan sebuah model konsep keperawatan. Konsep adaptasi

    mempengaruhi Roy dalam kerangka konsepnya yang sesuai dengan keperawatan. Dimulai

    dengan pendekatan teori sistem. Roy menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964) seorang

    ahli fisiologis psikologis. Untuk memulai membangun pengertian konsepnya. Helsen

    mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajat

    adaptasi yang di butuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus

    yaitu : focal stimuli, konsektual stimuli dan residual stimuli.

    Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandangan terhadap manusia

    sebagai sistem yang adaptif. Selain konsep-konsep tersebut, Roy juga mengadaptasi nilai Humanisme dalam model konseptualnya berasal dari konsep A.H. Maslow untuk menggali

    keyakinan dan nilai dari manusia. Menurut Roy humanisme dalam keperawatan adalah

    keyakinan, terhadap kemampuan koping manusia dapat meningkatkan derajat kesehatan.

    Sebagai model yang berkembang, Roy menggambarkan kerja dari ahli-ahli lain dari ahli-

    ahli lain di area adaptasi seperti Dohrenwend (1961), Lazarus (1966), Mechanic ( 1970) dan

    Selye (1978). Setelah beberapa tahun, model ini berkembang menjadi sebagai suatu kerangka

    kerja pendidikan keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. Tahun 1970, model adaptasi

    keperawatan diimplementasikan sebagai dasar kurikulum sarjana muda keperawatan di Mount

    Saint Marys College. Sejak saat itu lebih dari 1500 staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa

    terbantu untuk mengklarifikasi, menyaring, dan memperluas model. Penggunaan model praktek

    juga memegang peranan penting untuk klarifikasi lebih lanjut dan penyaringan model.

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    3/22

    Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan survey penelitian pada tahun 1976-1977

    menunjukkan beberapa penegasan sementara dari model adaptasi. Perkembangan model adaptasi

    keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan profesionalismenya. Secara filosofi Roy

    mempercayai kemampuan bawaan, tujuan,, dan nilai kemanusiaan, pengalaman klinisnya telah

    membantu perkembangan kepercayaannya itu dalam keselarasan dari tubuh manausia dan spirit.

    Keyakinan filosofi Roy lebih jelas dalam kerjanya yang baru pada model adaptasi keperawatan.

    2.2 Sumber Teori

    Dimulai dengan pendekatan teori sistem Roy menambahkan kerja adaptasi dari Harry

    Helson ( 1964 ) seorang ahli fisiologis-psikologis. Untuk memulai membangun pengertian

    konsepnya Harry Helson mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus

    sampai tercapainya derajat adaptasi yang dibutuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh

    dorongan tiga jenis stimulus yaitu :

    o Focal stimuli : Individu segera menghadap

    o Konsektual stimuli : semua kehadiran stimuli yang menyumbangkan efek Dari focal stimuli.

    o Residual stimuli : faktor lingkungan mengakibatkan tercemarnya keadaan.

    Teori Helson dikembangkan dari penyesuaian tingkat zona yang mana menentukan

    stimulus akan mendatangkan respon hal yang positif maupun negatif. Sesuai dengan teori

    Helson, adaptasi adalah proses yang berdampak positif terhadap perubahan lingkungan.Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandangan terhadap

    manusia sebagai sistem yang adaptif. Dengan teori adaptif Helson Roy mengembangkan dan

    memperluas model dengan konsep dan teori dari Dohrenwed,R.S. Latarus, N.Malaznik,

    D.Mechanic dan H.Selye. Roy memberi kredit spesial ke Driever penulis, Subdivisi garis besar

    dari kejujuran sendiri dan Martinez serta Sarto, identitas keduanya umum dan stimuli sangat

    mempengaruhi mode. Teman sekerja lain konsepnya juga rumit yaitu M.Poush dan J.Van

    Landingham dalam keadaan saling bergantung dan B. Randa untuk fungsi aturan mode.

    Setelah mengembangkan teorinya Roy mengembangkan model sebagai suatu kerangka

    kerja pendidikan keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. Sejak itu lebih dari 1500 staf

    pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk mengklasifikasi, menyaring dan memperluas

    model. Penggunaan model praktek juga memegang peranan penting untuk penyaringan model.

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    4/22

    Perkembangan model keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan

    profesionalismenya. Roy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan dan nilai kemanusiaan.

    Pengalaman klinisnya membantu perkembangan kepercayaan dari tubuh manusia dan spiritnya.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Pengertian

    Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstak dan dapat di

    organisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide

    untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri

    merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola nyata atau suatu pernyataan yang

    menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang du dasari oleh fakta-fakta yang telah di

    obserfasi tapi kurang absolute atau bukti secara langsung.

    Teori keperawatan menurut Barnum (1990) merupakan usaha-usaha untuk menguraikan

    atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Melalui teori keperawatan dapat di bedakan

    apakah keperawatan termasuk disiplin ilmu atau aktivitas lainnya.Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan

    sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri

    yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan

    sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model

    praktek keperawatan, mengingat dalam model keperawatan mengandung komponen dasar seperti

    adanya keyakinan dan nilai yang di dasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin di

    capai dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan

    dan keterampilan alam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya.

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    5/22

    3.2 Karakteristik Teori Keperawatan

    Teori keperawatan selain digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan

    konsep keperawatan, juga memiliki karakteristik diantaranya

    a. Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan

    dengan hal-hal nyata dalam keparawatan sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan-

    kenyataan yang ada di alam

    b. Teori keperawatan juga digunakan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan

    kenyataan yang ada

    c. Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep

    keperawatan.

    d. Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat

    digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan

    e. Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan sehingga dapat

    digunakan dalam pedoman praktek keperawatan.

    3.3 Faktor Pengaruh Teori Keperawatan

    Dalam pengembangan teori keperawatan saat ini terdapat beberapa pandangan yang dapatmempengaruhi teori keperawatan itu sendiri diantaranya filosofi dari Florence nigtingale,

    kebudayaan, system pendidikan, serta pengembangan ilmu keperawatan.

    1. Filosofi Florence Nigtingale

    Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keprawatan yang

    melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan

    kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan

    orang yang sakit dikenal dengan teori lingkungannya. Selain itu Florence juga membuat standar

    pada pendidikan keparawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien. Beliau

    juga membedekan praktek keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang

    yang sakit dengan yang sehat.

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    6/22

    2. Kebudayaan

    Kebudayaan juga mempunyai pengharuh dala perkembangan teori-teori keperawatan diantaranya

    dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik

    dilkukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat,

    akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan

    keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga dahulu budaya perawat dibawah

    pengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai profesi

    mandiri, maka hak otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat dengan dokter bukan

    dibawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan

    tugas sebagai tim kesehatan.

    3. System Pendidikan

    Pada system pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori keperawatan.

    Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum keperawatan yang

    jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistim pendidikan keperawatan yang

    terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan juga berkembangdengan orientasi pada pelayanan keperawatan.

    4. Pengembangan Ilmu Keperawatan

    Pengembangan ilmu keperawatan di tandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan

    dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan

    cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada tahun-

    tahun yang akan datang akan slalu ada cabang ilmu keperawatan yang khusus ataw sub

    spesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga teori-teori keperawatan dapat

    di kembangkan sesuai dengan kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan.

    3.4 Tujuan Teori Keperawatan

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    7/22

    Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan

    pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin di capai diantaranya:

    1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-

    kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model

    praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.

    2. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan

    dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk

    dan tindakan dapat dipertimbangkan.

    3. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami

    berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar

    dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan

    4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi

    keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus

    bertambah dan berkembang.

    3.5 Konsep Dasar dan Model Keperawatan Callista Roy

    Sebelum mengenal konsep dasar keperawatan Callista Roy akan lebih baik jika mengetahuifilosofi, falsafah keperawatan. Filsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang

    mendasari realitas serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada

    alasan logis dan metode empiris.

    Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy ( Mc Quiston, 1995 ) : Roy memiliki delapan

    falsafah yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu empat berdasarkan falsafah humanisme dan

    empat yang lainnya berdasarkan falsafah veritivity.

    Falsafah humanisme / kemanusiaan berarti bahwa manusia itu memiliki rasa ingin tahu dan

    menghargai, jadi seorang individu akan memiliki rasa saling berbagi dengan sesama dalam

    kemampuannya memecahkan suatu persoalan atau untuk mencari solusi, bertingkah laku untuk

    mencapai tujuan tertentu, memiliki holism intrinsik dan selalu berjuang untuk mempertahankan

    integritas agar senantiasa bisa berhubungan dengan orang lain.

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    8/22

    Falsafah veritivity yaitu kebenaran , yang dimaksud adalah bahwa ada hal yang bersifat absolut.

    Empat falsafah tersebut adalah :

    a) tujuan eksistensi manusia

    b) gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia

    c) aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan umum.

    d) nilai dan arti kehidupan.

    Roy kemudian mengemukakan mengenai konsep mayor, berikut beberapa definisi dari konsep

    mayor Callista Roy,

    a. sistem adalah kesatuan dari beberapa komponen atau elemen yang saling berhubungan

    sehingga membentuk suatu kesatuan yang meliputi adanya input, control, proses, output dan

    umpan balik.

    b. derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal, konsektual dan

    residual.

    c. problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

    d. stimulus fokal adalah stimulus yang mengharuskan manusia berespon adaptif.

    e. stimulus konsektual adalah seluruh stimulus yang memberikan kontribusi perubahan

    tingkah laku yang disebabkan oleh stimulus fokal.

    f. stimulus residual adalah seluruh faktor yang memberikan kontribusi terhadap perubaha

    tingkah laku tetapi belum dapat di validasi.g. regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon otomatik melalui neural,

    cemikal dan proses endokrin.

    h. kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui proses yang

    komplek dari persepsi informasi, mengambil keputusan dan belajar.

    i. model efektor adaptif adalah kognator yaitu fisiological, fungsi peran, interdependensi dan

    konsep diri.

    j. respon adaptif adalah respon yang meningkatkan integritas manusia dalam mencapai

    tujuan manusia untuk mempertahankan kehidupan.

    k. fisiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar dan bagaimana proses

    adaptasi dilakukan.

    l. konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    9/22

    m. penampilan peran adalah penampilan fungsi peran dalam hubungannya di dalam

    hubungannya di lingkungan sosial.

    n. interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain sebagai support sistem.

    3.5.1 Model Konseptual Callista Roy

    Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang

    menerangkan tentang serangkain ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi atau

    kejadian terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Roy dengan fokus adaptasinya pada

    manusia terdapat 4 elemen esensial yaitu keperawatan, manusia, kesehatan dan lingkungan.

    Berikut akan kami jelaskan definisi dari keempat elemen esensial menurut Roy :

    Keperawatan

    Menurut Roy keperawatan di definisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek. Keperawatan sebagai

    disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan menghubungkan proses yang berpengaruh

    terhadap kesehatan. Keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan

    pelayanan bagi orang-orang. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu untuk meningkatkan

    kesehatan, jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu

    keperawatan dan praktek keperawatan. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari tujuan

    perawat dan aktifitas perawat. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusiadengan lingkungannya, peningkatan adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi

    fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Tujuan keperawatan diraih ketika

    stimulus fokal berada dalam wilayah dengan tingkatan adaptasi manusia. Adaptasi membebaskan

    energi dari upaya koping yang tidak efektif dan memungkinkan individu untuk merespon

    stimulus yang lain, kondisi seperti ini dapat meningkatkan penyembuhan dan kesehatan.

    Manusia.

    Menurut Roy manusia adalah sebuah sistem adaptif, sebagai sistem yang adaptif manusia

    digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang memiliki input, control, output dan

    proses umpan balik. Lebih khusus manusia didefinisikan sebagai sistem adaptif dengan aktivitas

    kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara adaptasinya yaitu fungsi

    fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Sebagai sistem yang adaptif mausia

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    10/22

    digambarkan dalam istilah karakteristik, jadi manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang saling

    berhubungan antar unit secara keseluruhan atau beberapa unit untuk beberapa tujuan.

    Kesehatan

    Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan

    terintegrasi secara keseluruhan. Dalam model keperawatan konsep sehat dihubungkan dengan

    konsep adaptasi. Adaptasi adalah komponen pusat dalam model keperawatan, dalam hal ini

    manusia digambarkan sebagai suatu sistem yang adaptif. Proses adaptasi termasuk semua

    interaksi manusia dengan lingkungan ysng terdiri dari dua proses, proses yang pertama dimulai

    dengan perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal dan proses yang kedua adalah

    mekanisme koping yang menghasilkan respon adaptif dan inefektif.

    Lingkungan

    Lingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam dan di luar manusia.

    Lingkungan merupakan input bagi manusia sebagai suatu sistem yang adaptif.

    3.5.2 TEORI PENEGASAN

    Dalam teorinya sister Callista Roy memiliki dua model mekanisme yaitu

    Fungsi atau proses control yang terdiri dari kognator dan regulator.

    Efektor, mekanisme ini dibagi menjadi empat yaitu fisiologi, konsep diri, fungsi peran dan

    Interpendensi. Regulator digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya terhadap empat efektor

    cara adaptasi yaitu: fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi. Berikutpenjelasan dari empat efektor yang telah disebutkan.

    a. Mode Fungsi Fisiologi

    Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. Roy mengidentifikasi

    sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi untuk mempertahankan integritas, yang

    dibagi menjadi dua bagian, mode fungsi fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan dan

    fungsi fisiologis dengan proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu :

    1. Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya, yaitu ventilasi, pertukaran

    gas dan transpor gas (Vairo,1984 dalam Roy 1991).

    2. Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk mempertahankan fungsi,

    meningkatkan pertumbuhan dan mengganti jaringan yang injuri. (Servonsky, 1984 dalam Roy

    1991).

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    11/22

    3. Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari metabolisme dari instestinal dan ginjal. ( Servonsky,

    1984 dalam Roy 1991).

    4. Aktivitas dan istirahat : Kebutuhan keseimbangan aktivitas fisik dan istirahat yang

    digunakan untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis dalam memperbaiki dan memulihkan semua

    komponen-komponen tubuh. (Cho,1984 dalam Roy, 1991).

    5. Proteksi/ perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh termasuk proses imunitas dan struktur

    integumen ( kulit, rambut dan kuku) dimana hal ini penting sebagai fungsi proteksi dari infeksi,

    trauma dan perubahan suhu. (Sato, 1984 dalam Roy 1991).

    6. The sense / perasaan : Penglihatan, pendengaran, perkataan, rasa dan bau memungkinkan

    seseorang berinteraksi dengan lingkungan . Sensasi nyeri penting dipertimbangkan dalam

    pengkajian perasaan.( Driscoll, 1984, dalam Roy, 1991).

    7. Cairan dan elektrolit. : Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalamnya termasuk air,

    elektrolit, asam basa dalam seluler, ekstrasel dan fungsi sistemik. Sebaliknya inefektif fungsi

    sistem fisiologis dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. (Parly, 1984, dalam Roy

    1991).

    8. Fungsi syaraf / neurologis : Hubungan-hubungan neurologis merupakan bagian integral

    dari regulator koping mekanisme seseorang. Mereka mempunyai fungsi untuk mengendalikan

    dan mengkoordinasi pergerakan tubuh, kesadaran dan proses emosi kognitif yang baik untuk

    mengatur aktivitas organ-organ tubuh (Robertson, 1984 dalam Roy, 1991).9. Fungsi endokrin : Aksi endokrin adalah pengeluaran horman sesuai dengan fungsi

    neurologis, untuk menyatukan dan mengkoordinasi fungsi tubuh. Aktivitas endokrin mempunyai

    peran yang signifikan dalam respon stress dan merupakan dari regulator koping mekanisme (

    Howard & Valentine dalam Roy,1991)

    b. Mode Konsep Diri

    Mode konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan penekanan spesifik pada aspek

    psikososial dan spiritual manusia. Kebutuhan dari konsep diri ini berhubungan dengan integritas

    psikis antara lain persepsi, aktivitas mental dan ekspresi perasaan. Konsep diri menurut Roy

    terdiri dari dua komponen yaitu the physical self dan the personal self.

    1. The physical self, yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya berhubungan dengan

    sensasi tubuhnya dan gambaran tubuhnya. Kesulitan pada area ini sering terlihat pada saat

    merasa kehilangan, seperti setelah operasi, amputasi atau hilang kemampuan seksualitas.

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    12/22

    2. The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri, moral- etik dan

    spiritual diri orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya kekuatan atau takut merupakan hal yang

    berat dalam area ini.

    c. Mode fungsi peran

    Mode fungsi peran mengenal pola pola interaksi sosial seseorang dalam hubungannya dengan

    orang lain, yang dicerminkan dalam peran primer, sekunder dan tersier. Fokusnya pada

    bagaimana seseorang dapat memerankan dirinya dimasyarakat sesuai kedudukannya .

    d. Mode Interdependensi

    Mode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan oleh Roy. Fokusnya

    adalah interaksi untuk saling memberi dan menerima cinta/ kasih sayang, perhatian dan saling

    menghargai.

    Interdependensi yaitu keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam menerima

    sesuatu untuk dirinya.

    Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan untuk afiliasi dengan orang lain. Kemandirian

    ditunjukkan oleh kemampuan berinisiatif untuk melakukan tindakan bagi dirinya.

    Interdependensi dapat dilihat dari keseimbangan antara dua nilai ekstrim, yaitu memberi dan

    menerima.

    Output dari manusia sebagai suatu sistem adaptif adalah respon inefektif. Respon-respon yangadaptif itu mempertahankan atau meningkatkan integritas, sedangkan respon yang tidak efektif

    atau maladaptif itu mengganggu integritas. Melalui proses umpan balik respon-respon

    memberikan lebih lanjut masukan (input) pada manusia sebagai suatu sisem.Subsistem regulator

    dan kognator adalah mekanisme adaptasi atau koping dengan perubahan lingkungan, dan

    diperlihatkan melalui perubahan biologis, psikologis, dan social. Subsistem regulator adalah

    gambaran respon yang kaitannya dengan perubahan pada sistem saraf, kimia tubuh dan organ

    endokrin serta subsistem kognator adalah gambaran respon yang kaitannya dengan perubahan

    kognitif dan emosi, termasuk didalamnya persepsi, proses informasi, pembelajaran, dan

    membuat alasan dan emosional, yang termasuk didalamnya mempertahankan untuk mencari

    bantuan.

    3.6 Teori Calista Roy

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    13/22

    Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini

    dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini. Asumsi

    dasar model adaptasi Roy adalah :

    1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus berinteraksi

    dengan lingkungan.

    2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan

    biopsikososial.

    3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk

    beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan baik positif

    maupun negatif.

    4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, jika

    seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan untuk

    menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif.

    5. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan

    manusia.

    Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima asuhan keperawatan adalah

    individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang dipandang sebagai Holistic adaptif

    systemdalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan.

    System adalah Suatu kesatuan yang di hubungkan karena fungsinya sebagai kesatuan untukbeberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari setiap bagian-bagiannya. System terdiri

    dari proses input, autput, kontrol dan umpan balik ( Roy, 1991 ), dengan penjelasan sebagai

    berikut :

    1. Input

    Roy mengidentifikasi bahwa input sebagai stimulus, merupakan kesatuan informasi, bahan-

    bahan atau energi dari lingkungan yang dapat menimbulkan respon, dimana dibagi dalam tiga

    tingkatan yaitu stimulus fokal, kontekstual dan stimulus residual.

    a) Stimulus fokal yaitu stimulus yang langsung berhadapan dengan seseorang, efeknya segera,

    misalnya infeksi .

    b) Stimulus kontekstual yaitu semua stimulus lain yang dialami seseorang baik internal

    maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur dan secara subyektif

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    14/22

    dilaporkan. Rangsangan ini muncul secara bersamaan dimana dapat menimbulkan respon negatif

    pada stimulus fokal seperti anemia, isolasi sosial.

    c) Stimulus residual yaitu ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan situasi yang ada

    tetapi sukar untuk diobservasi meliputi kepercayan, sikap, sifat individu berkembang sesuai

    pengalaman yang lalu, hal ini memberi proses belajar untuk toleransi. Misalnya pengalaman

    nyeri pada pinggang ada yang toleransi tetapi ada yang tidak.

    2. Kontrol

    Proses kontrol seseorang menurut Roy adalah bentuk mekanisme koping yang di gunakan.

    Mekanisme kontrol ini dibagi atas regulator dan kognator yang merupakan subsistem.

    a) Subsistem regulator

    Subsistem regulator mempunyai komponen-komponen : input-proses dan output. Input stimulus

    berupa internal atau eksternal. Transmiter regulator sistem adalah kimia, neural atau endokrin.

    Refleks otonom adalah respon neural dan brain sistem dan spinal cord yang diteruskan sebagai

    perilaku output dari regulator sistem. Banyak proses fisiologis yang dapat dinilai sebagai

    perilaku regulator subsistem.

    b) Subsistem kognator

    Stimulus untuk subsistem kognator dapat eksternal maupun internal. Perilaku output dari

    regulator subsistem dapat menjadi stimulus umpan balik untuk kognator subsistem. Kognatorkontrol proses berhubungan dengan fungsi otak dalam memproses informasi, penilaian dan

    emosi. Persepsi atau proses informasi berhubungan dengan proses internal dalam memilih atensi,

    mencatat dan mengingat. Belajar berkorelasi dengan proses imitasi, reinforcement (penguatan)

    dan insight (pengertian yang mendalam). Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan

    adalah proses internal yang berhubungan dengan penilaian atau analisa. Emosi adalah proses

    pertahanan untuk mencari keringanan, mempergunakan penilaian dan kasih sayang.

    3. Output

    Output dari suatu sistem adalah perilaku yang dapt di amati, diukur atau secara subyektif dapat

    dilaporkan baik berasal dari dalam maupun dari luar . Perilaku ini merupakan umpan balik untuk

    sistem. Roy mengkategorikan output sistem sebagai respon yang adaptif atau respon yang tidak

    mal-adaptif. Respon yang adaptif dapat meningkatkan integritas seseorang yang secara

    keseluruhan dapat terlihat bila seseorang tersebut mampu melaksanakan tujuan yang berkenaan

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    15/22

    dengan kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi dan keunggulan. Sedangkan respon yang

    mal adaptif perilaku yang tidak mendukung tujuan ini.

    Roy telah menggunakan bentuk mekanisme koping untuk menjelaskan proses kontrol seseorang

    sebagai adaptif sistem. Beberapa mekanisme koping diwariskan atau diturunkan secara genetik

    (misal sel darah putih) sebagai sistem pertahanan terhadap bakteri yang menyerang tubuh.

    Mekanisme yang lain yang dapat dipelajari seperti penggunaan antiseptik untuk membersihkan

    luka. Roy memperkenalkan konsep ilmu Keperawatan yang unik yaitu mekanisme kontrol yang

    disebut Regulator dan Kognator dan mekanisme tersebut merupakan bagian sub sistem adaptasi.

    Dalam memahami konsep model ini, Callista Roy mengemukakan konsep keperawatan dengan

    model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimilikinya

    diantaranya:

    a. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi dan social yang selalu berinteraksi dengan

    lingkungannya.

    b. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi sesuai

    dengan perubahan yang terjadi.

    c. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh roy, diantaranya:

    o Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan

    mempunyai pengaruh kuat terhadap seseorang individu.

    o Kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, dan baik stimulusinternal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan observasi,

    diukur secara subjektif.

    o Residual stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan ciri tambahan yang ada atau

    sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar dilakukan

    observasi.

    d. System adaptasi memiliki empat mode adaptasi diantaranya:

    o Fungsi fisiologis, komponen system adaptasi ini yang adaptasi fisiologis diantaranya

    oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan elektrolit,

    fungsi neurologis dan fungsi endokrin.

    o Konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi

    social dalam berhubungan dengan orang lain.

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    16/22

    o Fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana peran

    seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain.

    o Interdependent merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih sayang,

    cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada tingkat individu maupun

    kelompok.

    e. Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi agar mampu

    melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi dan keunggulan

    sehingga proses ini memiliki tujuan meningkatkan respon adaptasi.

    Teori adaptasi suster Callista Roy memeandang klien sebagai suatu system adaptasi. Sesuai

    dengan model Roy, tujuan dari keperawatan adalah membantu seseorang untuk beradaptasi

    terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan hubungan

    interdependensi selama sehat dan sakit (Marriner-Tomery,1994). Kebutuhan asuhan keperawatan

    muncul ketika klien tidak dapat beradaptasi terhadap kebutuhan lingkungan internal dan

    eksternal. Seluruh individu harus beradaptasi terhadap kebutuhan berikut :

    o Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar

    o Pengembangan konsep diri positif

    o Penampilan peran sosial

    o Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan

    Perawat menetukan kebutuhan di atas menyebabkan timbulnya masalah bagi klien dan mengkajibagaimana klien beradaptasi terhadap hal tersebut. Kemudian asuhan keperawatan diberikan

    dengan tujuan untuk membantu klien beradaptasi. Menurut Roy terdapat empat objek utama

    dalam ilmu keperawatan, yaitu :

    1. Manusia (individu yang mendapatkan asuhan keperawatan)

    Roy menyatakan bahwa penerima jasa asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok,

    komunitas atau social. Masing-masing dilakukan oleh perawat sebagai system adaptasi yang

    holistic dan terbuka. System terbuka tersebut berdampak terhadap perubahan yang konstan

    terhadap informasi, kejadian, energi antara system dan lingkungan. Interaksi yang konstan antara

    individu dan lingkungan dicirikan oleh perubahan internal dan eksternal. Dengan perubahan

    tersebut individu harus mempertahankan intergritas dirinya, dimana setiap individu secara

    kontunyu beradaptasi.

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    17/22

    Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem adaptif,

    manusia dapat digambarkan secara holistik sebagai satu kesatuan yang mempunyai input,

    kontrol, out put dan proses umpan balik. Proses kontrol adalah mekanisme koping yang

    dimanifestasikan dengan cara- cara adaptasi. Lebih spesifik manusia didefenisikan sebagai

    sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi

    dalam empat cara-cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan

    interdependensi. Dalam model adaptasi keperawatan, manusia dijelaskan sebagai suatu sistem

    yang hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan zat dengan perubahan

    lingkungan. Sebagai sistem adaptif manusia dapat digambarkan dalam istilah karakteristik

    sistem, jadi manusia dilihat sebagai satu-kesatuan yang saling berhubungan antara unit

    fungsional secara keseluruhan atau beberapa unit fungsional untuk beberapa tujuan. Input pada

    manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima masukan dari lingkungan luar

    dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri. Input atau stimulus termasuk variabel standar

    yang berlawanan yang umpan baliknya dapat dibandingkan. Variabel standar ini adalah stimulus

    internal yang mempunyai tingkat adaptasi dan mewakili dari rentang stimulus manusia yang

    dapat ditoleransi dengan usaha-usaha yang biasa dilakukan. Proses kontrol manusia sebagai

    suatu sistem adaptasi adalah mekanisme koping. Dua mekanisme koping yang telah

    diidentifikasi yaitu : subsistem regulator dan subsistem kognator.

    2. Keperawatan

    Keperawatan adalah bentuk pelayanan professional berupa pemenuhan kebutuhan dasar dan

    diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis dan

    social agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.

    Roy mendefinisikan bahwa tujuan keperawatan adalah meningkatkan respon adaptasi

    berhubungan dengan empat mode respon adaptasi. Perubahan internal dan eksternal dan stimulus

    input tergantung dari kondisi koping individu. Kondisi koping seseorang atau keadaan koping

    seseorang merupakan tingkat adaptasi seseorang. Tingkat adaptasi seseorang akan ditentukan

    oleh stimulus fokal, kontekstual, dan residual. Fokal adalah suatu respon yang diberikan secara

    langsung terhadap ancaman/input yang masuk. Penggunaan fokal pada umumnya tergantung

    tingkat perubahan yang berdampak terhadap seseorang. Stimulus kontekstual adalah semua

    stimulus lain seseorang baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    18/22

    diobservasi, diukur, dan secara subjektif disampaikan oleh individu. Stimulus residual adalah

    karakteristik/riwayat dari seseorang yang ada dan timbul releva dengan situasi yang dihadapi

    tetapi sulit diukur secara objektif.

    3. Konsep sehat

    Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu continuum dari meninggal sampai tingkatan tertinggi

    sehat. Dia menekankan bahwa sehat merupakan suatu keadaan dan proses dalam upaya dan

    menjadikan dirinya secara terintegrasisecara keseluruhan, fisik, mental dan social. Integritas

    adaptasi individu dimanifestasikan oleh kemampuan individu untuk memenuhi tujuan

    mempertahankan pertumbuhan dan reproduksi.

    Sakit adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu untuk beradapatasi terhadap rangsangan

    yang berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi sehat dan sakit sangat individual

    dipersepsikan oleh individu. Kemampuan seseorang dalam beradaptasi (koping) tergantung dari

    latar belakang individu tersebut dalam mengartikan dan mempersepsikan sehat-sakit, misalnya

    tingkat pendidikan, pekerjaan, usia, budaya dan lain-lain.

    4. Konsep lingkungan

    Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan

    eksternal,yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dari perilaku seseorang dan

    kelompok. Lingkunan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis yang diterima

    individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman. Sedangkan lingkungan internal adalahkeadaan proses mental dalam tubuh individu (berupa pengalaman, kemampuan emosioanal,

    kepribadian) dan proses stressor biologis (sel maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh

    individu.manifestasi yang tampak akan tercermin dari perilaku individu sebagai suatu respons.

    Dengan pemahaman yang baik tentang lingkungan akan membantu perawat dalam meningkatkan

    adaptasi dalam merubah dan mengurangi resiko akibat dari lingkungan sekitar.

    Model adaptasi Roy memberikan petunjuk untuk perawat dalam mengembangkan proses

    keperawatan. Elemen dalam proses keperawatan menurut Roy meliputi pengkajian tahap

    pertama dan kedua, diagnosa, tujuan, intervensi, dan evaluasi, langkah-langkah tersebut sama

    dengan proses keperawatan secara umum.

    a) Pengkajian

    Roy merekomendasikan pengkajian dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengkajian tahap I dan

    pengkajian tahap II. Pengkajian pertama meliputi pengumpulan data tentang perilaku klien

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    19/22

    sebagai suatu system adaptif berhubungan dengan masing-masing mode adaptasi: fisiologis,

    konsep diri, fungsi peran dan ketergantungan. Oleh karena itu pengkajian pertama diartikan

    sebagai pengkajian perilaku,yaitu pengkajian klien terhadap masing-masing mode adaptasi

    secara sistematik dan holistic.

    Setelah pengkajian pertama, perawat menganalisa pola perubahan perilaku klien tentang

    ketidakefektifan respon atau respon adaptif yang memerlukan dukungan perawat. Jika ditemukan

    ketidakefektifan respon (mal-adaptif), perawat melaksanakan pengkajian tahap kedua. Pada

    tahap ini, perawat mengumpulkan data tentang stimulus fokal, kontekstual dan residual yang

    berdampak terhadap klien. Menurut Martinez, factor yang mempengaruhi respon adaptif

    meliputi: genetic; jenis kelamin, tahap perkembangan, obat-obatan, alcohol, merokok, konsep

    diri, fungsi peran, ketergantungan, pola interaksi social; mekanisme koping dan gaya, strea fisik

    dan emosi; budaya;dan lingkungan fisik

    b) Perumusan diagnosa keperawatan

    Roy mendefinisikan 3 metode untuk menyusun diagnosa keperawatan :

    Menggunakan tipologi diagnosa yang dikembangkan oleh Roy dan berhubungan dengan 4

    mode adaptif . dalam mengaplikasikan diagnosa ini, diagnosa pada kasus Tn. Smith adalah

    hypoxia.

    Menggunakan diagnosa dengan pernyataan/mengobservasi dari perilaku yang tampak dan

    berpengaruh tehadap stimulusnya. Dengan menggunakan metode diagnosa ini maka diagnosanyaadalah nyeri dada disebabkan oleh kekurangan oksigen pada otot jantung berhubungan dengan

    cuaca lingkungan yang panas.

    Menyimpulkan perilaku dari satu atau lebih adaptif mode berhubungan dengan stimulus

    yang sama, yaitu berhubungan Misalnya jika seorang petani mengalami nyeri dada, dimana ia

    bekerja di luar pada cuaca yang panas. Pada kasus ini, diagnosa yang sesuai adalah kegagalan

    peran berhubungan dengan keterbatasan fisik (myocardial) untukbekerja di cuaca yang panas

    c) Intervensi keperawatan

    Intervensi keperawatan adalah suatu perencanaan dengan tujuan merubah ataumemanipulasi

    stimulus fokal, kontekstual, dan residual. Pelaksanaannya juga ditujukan kepada kemampuan

    klien dalam koping secara luas, supaya stimulus secara keseluruhan dapat terjadi pada klien,

    sehinga total stimuli berkurang dan kemampuan adaptasi meningkat.

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    20/22

    Tujuan intervensi keperawatan adalah pencapaian kondisi yang optimal, dengan menggunakan

    koping yang konstruktif. Tujuan jangka panjang harus dapat menggambarkan penyelesaian

    masalah adaptif dan ketersediaan energi untuk memenuhi kebutuhan tersebut (mempertahankan,

    pertumbuhan, reproduksi). Tujuan jangka pendek mengidentifikasi harapan perilaku klien setelah

    manipulasi stimulus fokal, kontekstual dan residual.

    d) Implementasi

    Implementasi keperawatan direncanakan dengan tujuan merubah atau memanipulasi fokal,

    kontextual dan residual stimuli dan juga memperluas kemampuan koping seseorang pada zona

    adaptasi sehinga total stimuli berkurang dan kemampuan adaptasi meningkat.

    e) Evaluasi

    Penilaian terakhir dari proses keperawatan berdasarkan tujuan keperawatan yang ditetapkan.

    Penetapan keberhasilan suatu asuhan keperawatan didasarkan pada perubahan perilaku dari

    kriteria hasil yang ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi pada individu.

    3.7 Kelebihan dan Kelemahan Teori Callista Roy

    Roy mampu mengembangkan dan menggabungkan beberapa teori sehingga dapat

    mengembangkan model perpaduannya. Yang hingga kini masih menjadi pegangan bagi para

    perawat. Keeksistensiannya tentu memiliki sifat kuat atau memiliki kelebihan dalam penerapan

    konsepnya dibanding dengan konsep lainnya. Kelebihan dari teori dan model konseptualnyaadalah terletak pada teori praktek dan model adaptasi yang dikemukakan oleh Roy perawat bisa

    mengkaji respon perilaku pasien terhadap stimulus yaitu mode fungsi fisiologis, konsep diri,

    mode fungsi peran dan mode interdependensi. selain itu perawat juga bisa mengkaji stressor

    yang dihadapi oleh pasien yaitu stimulus fokal, konektual dan residual, sehingga diagnosis yang

    dilakukan oleh perawat bisa lebih lengkap dan akurat.

    Dengan penerapan dari teory adaptasi Roy perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat

    mengetahui dan lebih memahami individu, tentang hal-hal yang menyebabkan stress pada

    individu, proses mekanisme koping dan effektor sebagai upaya individu untuk mengatasi stress.

    Sedangkan kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah terletak pada sasarannya. Model

    adaptasi Roy ini hanya berfokus pada proses adaptasi pasien dan bagaimana pemecahan masalah

    pasien dengan menggunakan proses keperawatan dan tidak menjelaskan bagaimana sikap dan

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    21/22

    perilaku cara merawat ( caring ) pada pasien. Sehingga seorang perawat yang tidak mempunyai

    perilaku caring ini akan menjadi sterssor bagi para pasiennya.

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Ada tiga tipe teori keperawatan yaitu : terpusat pada keterikatan, timbal balik dan out come.

    Model penyesuaian roy dikelomppokan dalam teori out come ditegaskan oleh penulisnya sebagai

    konsep artikulasi yang baik dari seseorang sebagai pasien dan perawat dalam mekanisme luar

    yang beraturan roy dalam mengaplikasikan konsep-konsepnya yang berasal dari system dan

    disesuaikan kepada pasien yang telah mempersembahkan artikulasinya untuk perawat dalam

    menggunakan peralatan untuk praktik, pendidikan, dan penelitian. Konsep-konsepnya tentang

    person (Roy menjelaskan bahwa person bisa berarti individu, keluarga, kelompok atau

    masyarakat luas dan masing-masing sebagai sistem adaptasi holistik. Roy memandang person

    secara menyeluruh atau holistik yang merupakan suatu kesatuan yang hidup secara konstan dan

    berinteraksi dengan lingkungannya. Antara sistem dan lingkungan terjadi pertukaran informasibahan dan energi. Interaksi yang konstan antara orang dan lingkungannya akan menyebabkan

    perubahan baik internal maupun eksternal. Dalam menghadapi perubahan ini individu harus

    memelihara integritas dirinya dan selalu beradaptasi ) dan proses kontribusi perawat terhadap

    ilmu pengetahuan dan seni merawat

    4.2 Saran

    Secara umum, pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari setiap konsep dan model

    keperawatan yang sudah berkembang dan mampu membandingkan teori dan model praktik yang

    sesuai dengan ilmu keperawatan itu sendiri sehingga tidak bertentangan dengan etika, norma dan

    budaya.

  • 5/20/2018 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

    22/22

    Secara khusus, perawat harus mampu meningkatkan respon adaptif pasien pada situasi sehat atau

    sakit . Perawat dapat mengambil tindakan untuk memanipulasi stimuli fokal, kontextual maupun

    residual stimuli dengan melakukan analisa sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi.

    Perawat harus mampu bertindak untuk mempersiapkan pasien mengantisipasi perubahan melalui

    penguatan regulator, cognator dan mekanisme koping yang lain.

    Pada situasi sehat, perawat berperan untuk membantu pasien agar tetap mampu mempertahankan

    kondisinya sehingga integritasnya akan tetap terjaga. Misalnya melalui tindakan promotif

    perawat dapat mengajarkan bagaimana meningkatkan respon adaptif.

    Pada situasi sakit, pasien diajarkan meningkatkan respon adaptifnya akibat adanya perubahan

    lingkungan baik internal maupun eksternal. Misalnya, seseorang yang mengalami kecacatan

    akibat amputasi karena kecelakaan. Perawat perlu mempersiapkan pasien untuk menghadapi

    realita. Dimana pasien harus mampu berespon secara adaptif terhadap perubahan yang terjadi

    didalam dirinya. Kehilangan salah satu anggota badan bukanlah keadaan yang mudah untuk

    diterima. Jika perawat dapat berperan secara maksimal, maka pasien dapat bertahan dengan

    melaksanakan fungsi perannya secara optimal.

    DAFTAR RUJUKAN

    Dwidiyanti M. Aplikasi model konseptual Keperawatan, Semarang: Akper Dep.Kes. 1987.

    Roy S.C-Andrews H.A. The Roy Adaptation Model: The Definitive Statement, California:

    Appleton & Large. 1991.

    Ann Marriner Tomey & Martha Raile Alligood, nursing theorist and their work. 1998: Mosby

    erathenurse.blogspot.com//model-konseptual-keperawatan.htm.

    nursingtheories.blogspot.com/2008/07/sister-c

    www.geocities.com//vanessa/roy1.htm

    www.rase.urg.uk/search09/indek.asp