askep calista roy

21
Proses Keperawatan menurut Calista Roy

Upload: citradl

Post on 02-Jan-2016

1.024 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Calista Roy

Proses Keperawatan

menurut

Calista Roy

Page 2: Askep Calista Roy

Calista Roy

PendahuluanKeperawatan memiliki “Body of knowledge” yang berbeda dengan ilmu pelayanan kesehatan lainnya. Sebagai sebuah profesi mandiri, ilmu ini kemudian dikembangkan dan diaplikasikan dalam praktek keperawatan.

Berbagai jenis model konseptual keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam bidang keperawatan telah banyak dikemukakan, salah satunya adalah model adaptasi Calista Roy.

Page 3: Askep Calista Roy

Proses Keperawatan menurutCalista Roy

Roy menguraikan bahwa bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara mempertahankan perilaku secara adaptif, karena menurut Roy, manusia adalah makhluk holistik yang memiliki sistem adaptif yang akan selalu beradaptasiTujuan dari model adaptasi ini adalah membantu seseorang untuk beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, dan fungsi peran dan hubungan interdependensi selama sakit (Marriner-Tomery,1994).

Page 4: Askep Calista Roy

Proses Keperawatan menurutCalista Roy

Nursing process based on the Roy Adaptation Model

Adaptive system Goal of Adaptation Health

Environment(internal & External)

Page 5: Askep Calista Roy

Tahapan Proses Keperawatan

Pengkajian Faktor-faktor yang Berpengaruh (Assessment of Influencing Factors)Diagnosis Keperawatan (Nursing Diagnosis)Penentuan Tujuan (Goal Setting)

Pengkajian kebiasaan (Assessment of Behaviours)

Intervensi (Intervension)

Mengumpulkan semua data mengenai kebiasaan adaptif klien berhubungan dengan adaptasi fisiologis, konsep diri, fungsi tubuh dan ketergantungan.

Evaluasi (Evaluation)

Page 6: Askep Calista Roy

Tahapan Proses Keperawatan

Pengkajian kebiasaan (Assessment of Behaviours)

Diagnosis Keperawatan (Nursing Diagnosis)Penentuan Tujuan (Goal Setting)

Pengkajian Faktor-faktor yang Berpengaruh (Assessment of Influencing Factors)

Intervensi (Intervension)

Di tingkat kedua ini tahap penilaian, perawat mengumpulkan data tentang stimulus fokal, kontekstual, dan residual yang berdampak pada proses klien.

Evaluasi (Evaluation)

Page 7: Askep Calista Roy

Tahapan Proses Keperawatan

Pengkajian Faktor-faktor yang Berpengaruh (Assessment of Influencing Factors)

Pengkajian kebiasaan (Assessment of Behaviours)

Penentuan Tujuan (Goal Setting)

Diagnosis Keperawatan (Nursing Diagnosis)

Intervensi (Intervension)

Diagnosa keperawatan menurut teori adaptasi Roy didefinisikan sebagai suatu hasil dari proses pengambilan keputusan berhubungan dengan kurang mampunya adaptasi. Menggunakan 4 (empat) model adaptif, yaitu fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependen.

Evaluasi (Evaluation)

Page 8: Askep Calista Roy

Tahapan Proses Keperawatan

Pengkajian Faktor-faktor yang Berpengaruh (Assessment of Influencing Factors)

Pengkajian kebiasaan (Assessment of Behaviours)

Diagnosis Keperawatan (Nursing Diagnosis)Penentuan Tujuan (Goal Setting)

Intervensi (Intervension)

Roy (1984) menyampaikan bahwa secara umum tujuan pada intervensi keperawatan adalah untuk mempertahankan dan mempertinggi perilaku adaptif dan mengubah perilaku inefektif menjadi adaptif.

Penentuan tujuan dibagi atas tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.

Evaluasi (Evaluation)

Page 9: Askep Calista Roy

Tahapan Proses Keperawatan

Pengkajian Faktor-faktor yang Berpengaruh (Assessment of Influencing Factors)

Pengkajian kebiasaan (Assessment of Behaviours)

Diagnosis Keperawatan (Nursing Diagnosis)

Intervensi (Intervension)

Penentuan Tujuan (Goal Setting)

Intervensi keperawatan dilakukan dengan tujuan , mengubah atau memanipulasi stimulus fokal, kontekstual dan residual, juga difokuskan pada koping individu atau zona adaptasi.

Evaluasi (Evaluation)

Page 10: Askep Calista Roy

Tahapan Proses Keperawatan

Pengkajian Faktor-faktor yang Berpengaruh (Assessment of Influencing Factors)

Pengkajian kebiasaan (Assessment of Behaviours)

Diagnosis Keperawatan (Nursing Diagnosis)

Evaluasi (Evaluation)

Penentuan Tujuan (Goal Setting)

Evaluasi merupakan penilaian efektifitas terhadap intervensi keperawatan sehubungan dengan tingkah laku pasien.

Intervensi (Intervension)

Page 11: Askep Calista Roy

“Flowchart” Proses Keperawatan Model Adaptasi

Calista Roy :First Level Assessment

(behavior in each adaptive mode)

Second Level Assessment

(focal, contextual , and residual stimuli)

Nursing diagnosis(Statement of adaptive

and ineffective behavior with most relevant

influencing factors or summary label)

Goal Setting(behavior outcome)

Intervention(approach to promote

adaptation by managing stimuli)

Evaluation(judgement of effectiveness

of intervention)

Page 12: Askep Calista Roy

Individu sebagai Sistem Adaptif

Input(Stimuli, Adaptation level)

Control process(Coping mechanisms, Regulator, Cognator)

Effectors (Physiological function, Self Concept, Role functionInterdependence)

Pengkajian I

Output(Adaptive and Ineffective responses)

Feedback

Pengkajian II Pengkajian III

Goal Setting, Evaluation

Page 13: Askep Calista Roy

Perbandingan antara Proses Keperawatan yang umum digunakan para perawat dan Proses Keperawatan menurut Teori Calista Roy :

Proses Keperawatan yang umum digunakan

Proses Keperawatan dengan teori Calista Roy

1. Pengkajian 1. Pengkajian Kebiasaan : a. Tahap 1 b. Tahap 2

5. Evaluasi 2. Pengkajian faktor-faktor yang berpengaruh : identifikasi stimulus fokal,kontekstual dan residual.

3. Planning 3. Diagnosa Keperawatan4. Implementasi 4. Penentuan Tujuan

5. Intervensi6. Evaluasi.

Page 14: Askep Calista Roy

CONTOH KASUS dan APLIKASI TEORI CALLISTA ROY DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

Klien Ny. Z, usia 21 tahun bertempat tinggal Jl. Hos Cokroaminoto No. 31 Simpang Kawat, klien masuk rumah sakit tanggal 13 April 2008 dirawat baru pertama kalinya

dengan keluhan sering mendengar suara mantan suaminya, klien merasa pusing, stress karena ditinggalkan oleh

suaminya, klien mengurung diri dalam kamar dalam waktu yang lama dan sering duduk sendirian. Keluarga merasa

tidak mampu untuk merawatnya dan akhirnya dibawa ke RSJ dengan alasan mau diajak jalan-jalan. Dari hasil

observasi didapat data tentang klien yaitu rambut kurang rapi, baju diganti 1x sehari, klien mengatakan sering

mendengar suara ejekan jika mendengar suara ejekan ejekan itu, klien merasa tidak tenang dan resah dan klien

tidak tenang dan kadang gelisah.

Page 15: Askep Calista Roy

A. Pengkajian Identitas Klien

Inisial : Ny. ZAgama : IslamUmur : 21 TahunStatus : MenikahJenis kelamin : PerempuanRuang : TetaTgl. Masuk RS : 13 Maret 2007 DxMedis : KehilanganAlamat : Jl. Hos Cokroaminoto No. 31 Simpang Kawat 2

Page 16: Askep Calista Roy

B. Pengkajian Kebiasaan (Assessment of Behaviour)

Menurut Roy, pengkajian tahap pertama berdasarkan 4 mode adaptasi: Model FisiologisTekanan Darah, Heart Rate, Respiratory Rate, Suhu Model Konsep DiriCitra Tubuh, Identitas Diri, Ideal Diri, Harga Diri Model Fungsi PeranKlien mengalami perubahan fungsi peran Model Interdependen (Kemandirian)Segala kebutuhan klien dipenuhi oleh ayah dan kakaknya.

Page 17: Askep Calista Roy

C. Pengkajian Faktor-Faktor yang Berpengaruh (Assessment Of Influencing Factors)

Menurut Roy, pengkajian tahap kedua adalah mengkaji 3 stimulus yang ada pada klien, diantaraya adalah:1. Stimulus FokalPerubahan konsep diri karena berduka 2. Stimulus Kontekstual - Internal : Alam perasaan klien - Eksternal : Lingkungan keluarga klien 3. Stimulus Residualklien bisa berbagi cerita tentang pengalaman masa lalunya

Page 18: Askep Calista Roy

D. Diagnosis Keperawatan (Nursing Diagnosis)

1. Berduka berhubungan dengan defresi kehilangan : kematian suami2. Defresi kehilangan : kematian suami berhubungan koping individu tidak efektif3. Tidak efektifnya penatalaksanaan terapeutik berhubungan dengan koping keluarga tidak efektif4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kurangnya motivasi

Page 19: Askep Calista Roy

E. Penentuan Tujuan (Goal Setting)

Penentuan Tujuan (Goal Setting)1. Bina dan tingkatkan hubungan saling percaya.2. Identifikasi kemungkinan faktor yang menghambat proses berduka3. Kurangi atau hilangkan faktor penghambat proses berduka4. Beri dukungan terhadap respon kehilangan klien5. Tingkatkanya rasa kebersamaan antara anggota keluarga

Page 20: Askep Calista Roy

E. Intervensi (Intervention)1. Sapa klien dengan ramah baik verbal, maupun non verbal, perkenalkan diri dengan sopan, tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai.2. Bersama klien mendiskusikan hubungan klien dengan orang atau objek yang pergi atau hilang - Menggali pola hubungan klien dengan orang yang berarti.3. Bersama klien mengidentifikasi cara mengatasi perasaan berduka dimasa lalu, menilai cara yang efektif dan tidak efektif 4. Menjelaskan kepada klien atau keluarga bahwa sikap menghargai, marah, defresi dan menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan 5. Menguatkan dukungan keluarga atau orang yang berarti, mendorong klien agar mau menggali perasaannya bersama anggota keluarga klien6. Terapi medik : CPZ 100 mg 3 x 1 THP 2 mg 3 x 1 Ledomer 2 mg 3 x 1 14.

Page 21: Askep Calista Roy

F. Evaluasi (Evaluation)1. Perawatan diri dan personal hygine klien sudah teratasi2. Masalah klien mengenai berduka tentang kehilangan suami telah teratasi3. Klien sudah mampu mengatasi emosi diri4. Perbaikan koping individu masih dilanjutkan5. Perbaikan koping keluarga direvisi