pendahuluan - andan + ners = andaners … · web viewgrand teori keperawatan adaptasi model sister...

51
GRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya, dimulai dari meta theory sebagai yang paling abstrak, hingga practice theory sebagai yang lebih konkrit. Level ke tiga dari teori keperawatan adalah Grand Theory yang menegaskan fokus global dengan board perspective dari praktik keperawatan dan pandangan keperawatan yang berbeda terhadap sebuah fenomena keperawatan. Grand Theory Keperawatan dibedakan dengan Teori Filosofi Keperawatan. Filosofi bersifat abstrak yang menunjukkan keyakinan dasar disiplin keperawatan dalam memandang manusia sebagai makhluk biologis dan respon manusia dalam keadaan sehat dan sakit, serta berfokus kepada respons mereka terhadap suatu situasi. Filosofi belum dapat diaplikasikan langsung dalam praktik keperawatan, sehingga perlu dijabarkan dan dibuat dalam bentuk yang lebih konkrit (less abstrac) yang dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk paradigma keperawatan. Contohnya: Nightingale dalam mendefinisikan “Modern Nursing”. Sedangkan Grand theory keperawatan (Alligood, 2002), menyatakan teori pada level ini lebih fokus dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan praktisi

Upload: vodan

Post on 05-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

GRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya,

dimulai dari meta theory sebagai yang paling abstrak, hingga practice theory

sebagai yang lebih konkrit. Level ke tiga dari teori keperawatan adalah Grand

Theory yang menegaskan fokus global dengan board perspective dari praktik

keperawatan dan pandangan keperawatan yang berbeda terhadap sebuah fenomena

keperawatan.

Grand Theory Keperawatan dibedakan dengan Teori Filosofi

Keperawatan. Filosofi bersifat abstrak yang menunjukkan keyakinan dasar

disiplin keperawatan dalam memandang manusia sebagai makhluk biologis

dan respon manusia dalam keadaan sehat dan sakit, serta berfokus kepada

respons mereka terhadap suatu situasi. Filosofi belum dapat diaplikasikan

langsung dalam praktik keperawatan, sehingga perlu dijabarkan dan dibuat

dalam bentuk yang lebih konkrit (less abstrac) yang dikembangkan lebih

lanjut dalam bentuk paradigma keperawatan. Contohnya: Nightingale dalam

mendefinisikan “Modern Nursing”.

Sedangkan Grand theory keperawatan (Alligood, 2002), menyatakan teori

pada level ini lebih fokus dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan praktisi

keperawatan yang spesifik seperti spesifik untuk kelompok usia pasien, kondisi

keluarga, kondisi kesehatan, dan peran perawat. Pandangan lain oleh Fawcett

(1995) dalam Sell dan Kalofissudis (2004) mendefinisikan grand theory sebagai

teori yang memiliki cakupan yang luas, kurang abstrak dibanding model

konseptual tetapi tersusun atas konsep-konsep umum yang relatif abstrak dan

hubungannya tidak dapat di uji secara empiris. Contohnya yaitu “Teori Roy

(manusia sebagai sistem yang adaptif) berasal dari Roy Adaptation Mode”.

The Roy’s Adaptation Model”, menjelaskan 4 (empat) elemen essensial

dalam model adaptasi keperawatan yaitu: Manusia, lingkungan, Kesehatan dan

Keperawatan. (Roys menjelaskan bahwa manusia memiliki sistem adaptasi

terhadap berbagai stimulus atau stressor yang masuk. Mekanisme koping

Page 2: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

merupakan proses penterjemahan stimulus dengan dua sub system yaitu sub

system kognator dan sub system regulator. Hasil dari proses adaptasi akan

menghasilkan respon adaptive atau maladaptive. Secara spesifik Roys

menyebutkan dengan istilah Manusia sebagai system Adaptive. Asuhan

keperawatan dengan penerapan teori Roy melalui metode Prosses Keperawatan

merupakan masalah yang menarik untuk dipelajari. Makalah ini akan menjelaskan

Aplikasi The Roys Adaptation Model dalam pelayanan asuhan keperawatan

dengan metode Proses Keperawatan.

2. Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan :

1) Memahami secara mendalam tinjauan teoritis model konsep keperawatan

menurut Roy ( The Roy’s Adaptation Model)

2) Mamahami Aplikasi Teori Roy dalam penerapan Proses Keperawatan.

3) Mengidentifikasi penerapan teori Roys pada pelayanan Asuhan Keperawatan.

4) Menyusun rencana perawatan teori Roy.

B. PANDANGAN TIGA AHLI KEPERAWATAN

Pandangan 3 (tiga) ahli keperawatan tentang penerapan Grand Theory

Keperawatan pada tatanan nyata :

1. Levine

Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide dan nilai-

nilai, dimana perawat memandang manusia itu sama, merupakan suatu rangkaian

disiplin dalam menguasai organisasi atau kumpulan yang dimiliki individu dalam

menjalin hubungan manusia sekitarnya.Intisari dari keperawatan adalah manusia.

Asumsinya sebagai berikut:

a. Kondisi Pasien memasuki system pelayanan kesehatan dalam bagian penyakit

atau perubahan kesehatan.

b. Responsibilitas tanggung jawab. Perawat bertanggung jawab dalam mengenal

respon (perubahan tingkah laku atau tingkat fungsi tubuh ) sebagai adaptasi

pasien atau usaha untuk beradaptasi terhadap lingkungan.

Levine berfokus pada satu orang pasien, implikasi utama dalam pengaturan

perawatan akut, dimana intervensi dapat bersifat mendorong atau terapeutik.

4

Page 3: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

2. Betty Neuman

Systems Model merupakan pendekatan sistem pada asuhan keperawatan

pasien yang dinamis dan terbuka, difokuskan pada definisi masalah keperawatan

dan pemahaman pada interaksi pasien dengan lingkungan. Pasien sebagai sistem

adalah individu, keluarga, grup, komunitas, atau isu. Penekanan pada penurunan

stres dengan memperkuat garis-garis pertahanan fleksibel, normal, maupun

resisten, dengan intervensi diarahkan pada ketiga garis pertahanan tersebut yang

terkait dengan 3 level prevensi : primer, sekunder, tersier.

3. Dorothy Orem

Self Care menurut Orem’s adalah suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai

dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna

mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai keadaan,

baik sehat maupun sakit (Orem’s 1980). Pada dasarnya diyakini bahwa semua

manusia itu mempunyai kebutuhan- kebutuhan self care dan mereka mempunyai

hak untuk mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu. Menurut

Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang

mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu

memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan, teori ini

dikenal dengan teori self care (perawatan diri).

C. TINJAUAN TEORITIS THE ROY ADAPTATION MODEL

1. Manusia Sebagai System Adaptive.

Sistem, adalah suatu set dari beberapa bagian yang berhubungan dengan

keseluruhan fungsi untuk beberapa tujuan dan demikian juga keterkaitan dari

beberapa bagiannya. Dengan kata lain bahwa untuk memeliki keseluruhan bagian-

bagian yang saling berhubungan, sistem juga memiliki input, out put, dan control,

serta proses feedback.

Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistim yang dapat

menyesuaikan diri (adaptive system ). Sebagai sistim yang dapat menyesuaikan

diri manusia dapat digambarkan secara holistik (bio, psicho, Sosial) sebagai satu

kesatuan yang mempunyai Inputs (masukan), Control dan Feedback Processes dan

Output (keluaran/hasil). Proses kontrol adalah Mekanisme Koping yang 5

Page 4: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

dimanifestasikan dengan cara-cara penyesuaian diri. Lebih spesifik manusia

didefinisikan sebagai sebuah sistim yang dapat menyesuaikan diri dengan

activifitas kognator dan Regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat

cara-cara penyesuaian yaitu : Fungsi Fisiologis, Konsep diri, Fungsi peran, dan

Interdependensi.

Dalam model adaptasi keperawatan menurut Roy manusia dijelaskan sebagai suatu

sistim yang hidup, terbuka dapat menyesuaikan diri dari perubahan suatu unsur,

zat, materi yang ada dilingkungan. Sebagai sistim yang dapat menyesuikan diri

manusia dapat digambarkan dalam karakteristik sistem, manusia dilihat sebagai

suatu kesatuan yang saling berhubungan antara unit unit fungsionil atau beberapa

unit fungsionil yang mempunyai tujuan yang sama. Sebagai suatu sistim manusia

dapat juga dijelaskan dalam istilah Input, Control, Proses Feedback, dan Output.

1) Input (Stimulus)

Pada manusia sebagai suatu sistim yang dapat menyesuaikan diri: yaitu dengan

menerima masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu

sendiri (Faz Patrick & Wall; 1989). Input atau stimulus yang masuk, dimana

feedbacknya dapat berlawanan atau responnya yang berubah ubah dari suatu

stimulus. Hal ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai tingkat adaptasi

yang berbeda dan sesuai dari besarnya stimulus yang dapat ditoleransi oleh

manusia.

2) Mekanisme Koping.

Adalah tiap upaya yang diarahkan pada penatalaksanaan stress, termasuk upaya

penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan yang digunakan

untuk melindungi diri (stuart, sundeen; 1995). Manusia sebagai suatu sistim

yang dapat menyesuaikan diri disebut mekanisme koping, yang dibedakan

menjadi 2 (dua), yaitu Mekanisme koping bawaan dan dipelajari.

Mekanisme koping bawaan, ditentukan oleh sifat genetic yang dimiliki,

umumnya dipandang sebagai proses yang terjadi secara otomatis tanpa

dipikirkan sebelumnya oleh manusia. Sedangkan mekanisme koping yang

dipelajari, dikembangkan melalui strategi seperti melaui pembelajaran atau

pengalaman-pengalaman yang ditemui selama menjalani kehidupan

6

Page 5: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

berkontribusi terhadap respon yang biasanya dipergunakan terhadap stimulus

yang dihadapi.

Respon adaptif, adalah keseluruhan yang meningkatkan itegritas dalam batasan

yang sesuai dengan tujuan “human system”.

Respon maladaptif, yaitu segala sesuatu yang tidak memberikan kontribusi

yang sesuai dengan tujuan “human system.

Dua Mekanisme Coping yang telah diidentifikasikan yaitu: Susbsistim

Regulator dan Susbsistim Kognator. Regulator dan Kognator adalah

digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya terhadap empat effektor atau

cara penyesuaian diri yaitu: Fungsi Phisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan

Interdependensi. (Baca Poin 1.4: Sistem Regulator dan Kognator)

3) Output

Faz Patrick & Wall (1989), manusia sebagai suatu sistim adaptive adalah espon

adaptive (dapat menyesuaikan diri) dan respon maldaptive (tidak dapat

menyesuaikan diri). Respon-respon yang adaptive itu mempertahankan atau

meningkatkan intergritas, sedangkan respon maladaptive dapat mengganggu

integritas. Melalui proses feedback, respon-respon itu selanjutnya akan menjadi

Input (masukan) kembali pada manusia sebagai suatu sistim.

Perilaku adaptasi yang muncul bervariasi, perilaku seseorang berhubungan

dengan metode adaptasi. Koping yang tidak konstruktif atau tidak efektif

berdampak terhadap respon sakit (maladaptife). Jika pasien masuk pada zona

maladaptive maka pasien mempunyai masalah keperawatan adaptasi

(Nursalam; 2003).

4) Subsistem Regulator dan Kognator

Adalah mekanisme penyesuaian atau Koping yang berhubungan dengan

perubahan lingkungan, diperlihatkan melalui perubahan Biologis, Psikhologis

dan social. Subsistim Regulator adalah gambaran respon yang kaitannya

dengan perubahan pada sistim saraf, kimia tubuh, dan organ endokrin.

Subsistim regulator merupakan mekanisme kerja utama yang berespon dan

beradaptasi terhadap stimulus lingkungan. Subsistim Kognator adalah

gambaran respon yang kaitannya dengan perubahan kognitif dan emosi,

7

Page 6: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

termasuk didalamnnya persepsi, proses informasi, pembelajaran, membuat

alasan dan emosional.

8

Page 7: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

9

Page 8: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

Dapat dijelaskan bahwa Semua input stimulus yang masuk diproses oleh

subsistim Regulator dan Cognator. Respon-respon susbsistem tersebut semua

diperlihatkan pada empat perubahan yang ada pada manusia sebagai sistim

adaptive yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan Interdependensi

(Kozier, Erb, Blais, Wilkinson;1995).

Berikut ini pengertian empat perubahan dan contohnya:

a. Perubahan Fungsi Fisiologis

Adanya perubahan fisik akan menimbulkan adaptasi fisiologis untuk

mempertahankan keseimbangan.

Contoh : Keseimbangan cairan dan elektrolit, fungsi endokrin (kelenjar

adrenal bagian korteks mensekresikan kortisol atau

glukokortikoid, bagian medulla mengeluarkan epenefrin dan

non epinefrin), sirkulasi dan oksigen.

b. Perubahan konsep diri

Adalah keyakinan perasaan akan diri sendiri yang mencakup persepsi,

perilaku dan respon. Adanya perubahan fisik akan mempengaruhi

pandangan dan persepsi terhadap dirinya.

Contoh : Gangguan Citra diri, harga diri rendah.

c. Perubahan fungsi peran

Ketidakseimbangan akan mempengaruhi fungsi dan peran seseorang.

Contoh : peran yang berbeda, konflik peran, kegagalan peran.

d. Perubahan Interdependensi

Ketidakmampuan seseorang untuk mengintergrasikan masing-masing

komponen menjadi satu kesatuan yang utuh.

Contoh : kecemasan berpisah.

Cara penyesuaian diri diatas ditentukan dengan menganalisa dan

mengkatagorikan perilaku manusia, dimana perilaku tersebut merupakan hasil

dari aktivitas Kognator dan Regulator yang diobservasi.

10

Page 9: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

Kebutuhan dasar untuk intergritas yang mencakup : Intergritas Fisik,

Psikhologis dan Sosial. Proses persepsi ditemukan baik dalam subsistim

regulator maupun dalam subsistem kognator dan digambarkan sebagai proses

yang menghubungkan dua subsistem tersebut. Input-input untuk regulator

diubah menjadi persepsi. Persepsi adalah proses dari kognator dan respon-

respon yang mengikuti sebuah persepsi adalah Feedback baik untuk kognator

maupun Regulator. Secara keseluruhan konsep manusia sebagai sistim

Adaptive dapat digambarkan dengan skema pada Gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1: Skema Manusia Sebagai Sistem Adaptive

Sumber : Tomey and Alligood. 2006. Nursing theoriest, utilization and application. Mosby : Elsevier.

2. Stimulus.Roy menjelaskan bahwa Lingkungan digambarkan sebagai stimulus (stressor)

lingkungan sebagai stimulus terdiri dari dunia dalam (internal) dan diluar

(external) manusia.(Faz Patrick & Wall,1989). “Stimuluis Internal adalah keadaan

proses mental dalam tubuh manusia berupa pengalaman, kemampuan emosional,

kepribadian dan Proses stressor biologis (sel maupun molekul) yang berasal dari

dalam tubuh individu. Stimulus External dapat berupa fisik, kimiawi, maupun

psikologis yang diterima individu sebagai ancaman”(dikutip oleh Nursalam;2003).

3. Tingkat Adaptasi

11

Umpan Balik

Mekanisme koping

Regulator Kognator

OutputInput Proses kontrol

Efektor

Stimuli internal dan externalTkt. Adaptasi Fokal Kontextual Residual

Respons :

Adaptif

Maladaptif

Fs. Fisiologi Konsep Diri Fs. Peran Interdependen

Page 10: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

Tingkat adaptasi merupakan kondisi dari proses hidup yang tergambar dalam 3

(tiga kategori), yaitu 1) integrasi, 2) kompensasi, dan 3) kompromi. Tingkat

adaptasi seseorang adalah perubahan yang konstan yang terbentuk dari stimulus.

Stimulus merupakan masukan ( Input ) bagi manusia sebagai sistem yang adaptif.

Lebih lanjut stimulus itu dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis stimulus, antara

lain: 1) stimulus fokal, 2) stimulus kontektual, dan 3) stimulus residual.

1) Stimulus Fokal

yaitu stimulus yang secara langsung dapat menyebabkan keadaan sakit dan

ketidakseimbangan yang dialami saat ini. Contoh : kuman penyebab

terjadinya infeksi

2) Stimulus Kontektual.

yaitu stimulus yang dapat menunjang terjadinya sakit (faktor presipitasi)

seperti keadaan tidak sehat. Keadaan ini tidak terlihat langsung pada saat ini,

misalnya penurunan daya tahan tubuh, lingkungan yang tidak sehat.

3) Stimulus Residual

yaitu sikap, keyakinan dan pemahaman individu yang dapat mempengaruhi

terjadinya keadaan tidak sehat, atau disebut dengan Faktor Predisposisi,

sehingga terjadi kondisi Fokal, misalnya ; persepsi pasien tentang penyakit,

gaya hidup, dan fungsi peran.

4. Sehat-Sakit (Adaptive dan Maladaptif)

Kesehatan dipandang sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh

dan integrasi secara keseluruhan . Integritas atau keutuhan manusia meyatakan

secara tidak langsung bahwa kesehatan atau kondisi tidak terganggu mengacu

kelengkapan atau kesatuan dan kemungkinan tertinggi dari pemenuhan potensi

manusia. Jadi intergrasi adalah sehat sebaliknya kondisi tidak ada integrasi

adalah kurang sehat. Definisi kesehatan ini lebih dari tidak adanya sakit tapi

termasuk penekanan pada kondisi baik. Dalam model adaptasi keperawatan

konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi. Adaptasi yang tidak

memerlukan energi dari koping yang tidak efektif dan memungkinkan manusia

berespon terhadap stimulus yang lain. Mengurangi dan tidak menggunakan energi

ini dapat meningkatkan penyembuhan dan mempertinggi kesehatan, ini adalah

pembebasan energi yang dihubungkan dengan konsep adaptasi dan kesehatan.

Adaptasi adalah komponen pusat dalam model adaptasi keperawatan didalamnya 12

Page 11: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

menggambarkan manusia sebagai sistem yang dapat menyesuaikan diri . Adaptasi

dipertimbangkan baik proses koping terhadap stressor dan produk akhir dari

koping. Proses adaptasi termasuk fungsi holistik untuk mempengaruhi kesehatan

secara positif dan itu meningkatkan integritas. Proses adaptasi termasuk semua

interaksi manusia dan lingkungan dan dua bagian proses. Bagian pertama dari

proses ini dimulai dengan perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal yang

membutuhkan sebuah respon. Perubahan-perubahan itu adalah stressor-strassor

atau stimulus focal dan ditengahi oleh faktor-faktor kontekstual dan residual.

Bagian bagian stressor menghasilkan interaksi yang biasanya disebut stress,

bagian kedua dari stress adalah nekanisme koping yang merangsang menghasilkan

respon adaftif atau inefektif . Produk adaptasi adalah hasil dari proses adaptasi dan

digambarkan dalam istilah kondisi yang meningkatkan tujuan-tujuan manusia

yang meliputi: kelangsungan hidup, pertumbuhan dan pengeuasaan yang disebut

Intergritas. Kondisi akhir ini adalah kondisi keseimbangan dinamik yang meliputi

peningkatan dan penurunan respon respon. Setiap kondisi adaptasi baru

dipengaruhi oleh tingkat adaptasi, sehingga keseimbangan dinamik dari manusia

berada pada tingkat yang lebih tinggi.

Lingkup yang besar dari stimulus dapat disepakati dengan suksesnya manusia

sebagai adaptive sistem. Jadi peningkatan adaptasi mengarah pada tingkat-tingkat

yeng lebih tinggi pada keadaan baik atau sehat. Adaptasi kemudian disebut adalah

suatu fungsi dari stimulus yang masuk dan tingkatan adaptasi lebih spesifik, fungsi

yang lebih tinggi antara stimulus fokal dan sistim adaptasi.

5. Keperawatan.

Roy menggambarkan keperwatan sebagai disiplin ilmu dan praktek . Sebagai

ilmu, keperawatan “mengobservasi,mengklasifikasi dan menghubungkan “

proses yang secara positif berpengaruh pada status kesehatan (1983) Sebagai

disiplin praktek keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan secara

ilmiah untuk menyediakan pelayanan pada orang-orang (1983) Lebih spesifik dia

mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu dan praktek dari peningkatan adaptasi

untuk tujuan mempengaruhi kesehatan secara positif. Keperawatan meningkatkan

adaptasi individu dan kelompok dalam situasi yang berkaitan dengan kesehatan.

Jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih spesifik perkembangan

ilmu keperawatan dan praktek keperawatan yang berdasarkan ilmu keperawatan 13

Page 12: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

tersebut. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari tujuan keperawatan dan

aktivitas keperawatan.

Keperawatan adalah sepanjang menyangkut seluruh kehidupan manusia yang

berinteraksi dengan perubahan lingkungan dan jawaban terhadap stimulus

internal dan eksternal yang mempengaruhi adaptasi. Ketika stressor yang tidak

biasa (focal stimulus) atau koping mekanisme yang lemah membuat upaya

manusia yang biasa menjadi koping yang tidak efektif manusia memerlukan

seorang perawat. Ini tidak harus, bagaimanapun diinterpretasi untuk memberi arti

bahwa aktivitas tidak hanya diberikan ketika manusia itu sakit . Roy menyetujui

pendekatan holistic keperawatan dilihat sebagai proses untuk mempertahankan

keadaan baik dan tingkat fungsi yang tinggi . Keperawatan terdiri dari dua yaitu

tujuan keperawatan dan aktivitas keperawatan . Tujuan keperawatan adalah

mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungan. Jadi peningkatan adaptasi

dalam tiap 4 cara menyesuaikan diri : yaitu fungsi fisiologi, konsep diri , fungsi

peran dan interdependensi. Harapan terhadap peningkatan integritas adaptasi dan

berkontribusi terhadap kesehatan manusia, kualitas hidup dan kematian yang

bermanfaat. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus fokal berada didalam suatu

area tingkatan adapatasi manusia, dan ketika stimulus fokal tersebut tidak ada

dalam area , manusia dapat membuat suatu penyesuaian diri atau respon efektif .

Adaptasi tidak memerlukan energi dari upaya koping yang tidak efektif dan

memungkinkan individu untuk merespon stimulus yang lain . Kondisi tersebut

dapat mencapai peningkatan penyembuhan dan kesehatan . Jadi , peranan penting

adaptasi sangat ditekankan pada konsep ini. Tujuan dari adaptasi adalah

membantu perkembangan aktivitas keperawatan, yang digunakan pada proses

keperawatan meliputi pengkajian,diagnosa keperawatan, intervensi,dan evaluasi.

Adaptasi model keperawatan ditetapkan “ data apa yang dikumpulkan,bagaimana

mengindentifikasi masalah dan tujuan utama, pendekatan apa yang dipakai dan

bagaimana mengevaluasi efektifitas proses keperawatan. Unit unit analisis dari

pengkajian keperawatan adalah interaksi manusia dengan lingkungan . Proses

pengkajian termasuk dalam dua tingkat pengkajian . Tingkat pertama

mengumpulkan data tentang perilaku manusia, dalam tiap empat cara penyesuaian

diri . Data-data tersebut dikumpulkan dari hasil observasi penilaian respon dan

komunikasi dengan individu. Dari data tersebut perawat membuat alas an

14

Page 13: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

sementara tentang apakah perilaku dapat menyesuaikan diri atau tidak efektif.

Tingkat kedua pengkajian adalah mengumpulkan data tentang focal,

kontekstual, dan residual stimuli. Sebelum tingkat pengkajian ini perawat

mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi perilaku yang diobservasi pada

pengkajian tingkat pertama. Keterlibatan ini penting untuk menetapkan factor-

faktor utama yang mempengaruhi perilaku. Intervensi keperawatan dibawa dalam

konteks proses keperawatan dan meliputi pengelolaan atau manipulasi stimulus

focal,kontekstual dan residual. Manipulasi atau pengaturan stimulus ( baik

internal dan eksternal) bisa termasuk didalam penghilangan, peningkatan,

pengurangan , pemeliharaan atau merubah stimulus. Melalui pengelolaan factor-

faktor stimulus , pencetus tidak efektifnya perilaku diubah atau meningkatkan

kemampuan individu untuk mengatasi masalah. Itu adalah memperlebar

penyesuaian diri. Jadi stimulus akan jatuh ke area yang dibangun oleh tingkat

penyesuaian diri manusia dan perilaku adaptif akan terjadi . Intervensi

keperawatan berikutnya , mengevaluasi hasil akhir perilaku dan memodifikasi

pendekatan-pendekatan keperawatan sesuai kebutuhan Ini harus dicatat bahwa

dalam model manusia dihormati sebagai individu yang berpartisipasi aktif dalam

perawatan dirinya. Tujuan disusun berdasarkan tujuan yang saling

menguntungkan.

Menurut Roy, kapan Keperawatan itu dibutuhkan?. Jawabannya adalah: Manusia

sebagai Sistem Adaptive (dapat menyesuaikan diri), sakit atau memilki potensi

sakit. Biasanya ketika mengalami stress atau kelemahan/kekurangan mekanisme

Coping, biasanya manusia berusaha untuk menanggulangi yang tidak efektif.

Menusia berusaha meminimalkan kondisi yang tidak efektif yang memelihara yang

adaptive. Dengan peningkatan adaptasi menusia terbebas dari pemakaian energi

dan enegi tersebut dapat digunakan untuk stimulus yang lain.

6. Hubungan komponen Dasar dalam Model Adaptasi Keperawatan.

Adaptasi adalah konsep sentral dan konsep yang menyatukan konsep-konsep lain

dalam model ini. Penerima pelayanan keperawatan adalah manusia sebagai adaptif

sistem yang menerima stimulus dari lingkungan internal dan eksternal. Stimulus-

stimulus ini mungkin berada dalam area atau di luar area adaptasi manusia dan

subsistem regulator dan kognator digunakan untuk mempertahankan adaptasi

dengan memperhatikan 4 cara penyesuaian diri. Saat stimulus jatuh dalam area 15

Page 14: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

adaptasi manusia, respon adaptif akan terjadi dan energi dibebaskan untuk

berespon terhadap stimulus lain. Dalam hal ini meningkatkan integritas atau

kesehatan. Keperawatan mendorong adaptasi melalui penggunaan proses

keperawatan dengan tujuan meningkatkan kesehatan. Hubungan antar komponen

dasar dari model adaptasi keperawatan digambarkan berikut ini:

Menggunakan proses Keperawatan untuk meningkatkan

Interaksi

Gambar 5: Hubungan komponen Dasar dalam Model Adaptasi Keperawatan. (sumber: Craven, Ruth F, (2000). Fundamentals of Nursing: Human Health and Function, 3rd ed, DLMN/DLC.

D. MENGIDENTIFIKASI PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN PENDEKATAN TEORY MODEL ADAPTASI ROY

Teori Model adaptasi Roy menuntun perawat mengaplikasikan Proses keperawatan.

Element Proses keperawatan menurut Roy meliputi: Pengkajian Perilaku, Pengkajian

stimulus, Diagnosa keperawatan Rumusan Tujuan, Intervensi dan Evaluasi.

1. Pengkajian Perilaku

Pengkajian perilaku (Behavior Assessment) merupakan tuntunan bagi perawat

untuk mengatahui respon pada manusia sebagai sistim adaptive. Data spesifik

dikumpulkan oleh perawat melalui proses Observasi, pemeriksaan dan keahlian

wawancara. “Faktor yang yang mempengaruhi respon adaptif meliputi: genetic,

jenis kelamin, tahap perkembangan, obat-obatan, alcohol, merokok, konsep diri,

fungsi peran, ketergantungan, pola interaksi social, mekanisme koping dan gaya

hidup, stress fifik dan emosi, budaya, lingkungan fisik” (Martinez yang dikutip

oleh Nursalam, 2003)

1) Pengakajian Fisiologis.

Ada 9 (Sembilan) perilaku Respon Fisiologis yang menjadi perhatian

pengkajian perawat yaitu;16

Manusia

Input

Lingkungan

Output Adaptasi Integriatas Kesehatan

Responinefektif

Keperawatan

Page 15: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

a. Oksigenasi: menggambarkan pola penggunaan oksigen berhubungan

dengan respirasi dan sirkulasi.

b. Nutrsisi: menggambarkan pola penggunaan nutrisi untuk memperbaiki

kondidi tubuh dan perkembangan.

c. Eliminasi: menggambarkan Pola eliminasi.

d. Aktivitas dan istirahat: mengambarkan pola aktivitas, latihan, istirahat

dan tidur.

e. Intergritas kulit: mengambarkan pola fisiologis kulit.

f. Rasa/senses: menggambarkan fungsi sensoris perceptual berhubungan

dengan panca indra.

g. Cairan dan elektrolit: menggambarkan pola fisiologis penggunaan

cairan dan elektrolit.

h. Fungsi Neurologis: menggambarkan pola kontrol neurologis,

pengaturan dan intelektual.

i. Fungsi endokrin: menggambarkan pola kontrol dan pengaturan

termasuk respon nstress dan system reproduksi.

2) Pengkajian Konsep diri.

Pengkajian Konsep diri: menggambarkan atau menidentifikasi tentang pola

nilai, kepercayaan emosi yang berhubungan dengan Ide diri sendiri. Perhatian

ditujukan pada keadaa diri sendiri tentang fisik, individual dan moral-etik.

3) Pengkajian Fungsi Peran.

Pengkajian Fungsi peran (sosial): menggambarkan atau mengidentifikasi

tentang pola interaksi sosial seseorang berhubungan dengan orang lain akibat

dari peran ganda.

4) Pengkajian Interdpendensi.

Pengkajian Interdependensi: menggambarkan atau Mengidentifikasi pola nilai

menusia, kehangatan, cinta dan memiliki. Proses tersebut terjadi melalui

hubungan interoersonal terhadap individu maupun kelompok.

Pengkajian pasien dari tiap empat model adaptive dilaksanakan dengan pendekatan

sistimatis dan holistic. Pengkajian itu diklarifikasikan, difocuskan oleh perawat

atau Team keperawatan sebagai data dasar untuk memberikan asuhan keperawatan

pada pasien. Secara ideal keseluruhan data pasien tersebut saling berhubungan dan

17

Page 16: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

pengkajian keperawatan dicatat dalam format empat model adaptive keperawatan.

Dan dapat dimengerti sebagai masukan data bagi tem asuhan keperawatan yang

terlibat pada pasien. Dibutuhkan Keahlian dalam praktek keperawatan kaitannya

dengan skill pengkajian perilaku dan pengetahuan membandingkan criteria

evaluasi spesific respon perilaku manusia bahwa adaptive atau inefefektive

(maladaptive). Data dikelompokkan dalam: data subjective, objective dan data

pengukuran/peneriksaan fisik. Perilaku yang ditemukan dapat bervariasi dari apa

yang diharapkan, mewakili semua respon baik efektive maupun maladaptive. Roy

sudah menidentifikasikan sejumlah respon yang berkaitan dengan aktivitas

Subsistim regulator dan Subsistem Kognator yang tidak efektive, seperti pada table

berikut :

Table 1: Indikasi Kesulitan AdaptasiGejala berat dari aktivitas Regulator : peningkatan deyut jantung dan

tekanan darah. Tegang. Hilang nafsu makan. Peningkatan kortisol serum

Gejala Inefektiv dari Kognator : Gangguan persepsi/ proses

informasi. Pembelajaran inefektive. Tidak mampu membuat justifikasi. Afektive tidak sesuai.

Sumber: Julia B.George, RN,PhD (editor) 1995, Nursing Theories, The Base for Profesional Nursing Practice. 4th. Appleton & lange Norwalk, Connecticut.

2. Pengkajian Stimulus.

Setelah pengkajian perilaku, perawat menganalisis data-data yang muncul ke

dalam pola perilaku pasien (empat model respon perilaku) untuk menfidentifikasi

respon-respon inefektive atau respon-respon adaptive yang perlu didukung oleh

perawat untuk dipertahankan. Ketika perilaku inefektive atau perilaku adaptive

yang memerlukan dukungan perawat, perawat membuat pengkajian tentang

stimulus internal dan ekternal yang mungkin mempengaruhi perilaku. Dalam fase

pengkajian ini perawat mengumpulkan data tentang stimulus fokal, kontektual dan

residual yang dimiliki pasien. Proses ini mengklarifikasi penyebab dari masalah

dan mengidentifikasi factor-faktor kontektual (faktor presipitasi) dan residual

(factor Predisposisi) yang berhubungan erat dengan penyebab. Berikut ini stimulus

yang berpengaruh yang telah diidentifikasi (dikutip dari Julia B.George; 1995)

18

Page 17: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

Budaya : Status sosial ekonomi, Ektnis (suku/Ras), sistim kepercayaan.

Keluarga : Struktur keluarga, tugas keluarga.

Fase perkembangan : Usia, jenis kelamin, tugas, keturunan dan faktor keturunan.

Intergritas dari cara-cara penyesuaian (modes Adaptive)

: Fisiologis (termasuk patologi penyakit), konsep diri, fungsi peran, interdependensi.

Efektivefitas Kognator : Persepsi, pengatahuan, skill.

Pertimbangan lingkungan : Perubahan lingkungan internal dan ekternal, menajemen pengobatan, penggunaan obat-obatan. Alkohol, dan merokok.

3. Diagnosa Keperawatan.

Rumusan Diagnosa Keperawatan adalah problem (P), Etiologi (E),

Sinthom/kharakteristik data (S). Roy menjelaskan ada tiga metode merumuskan

diagnosa keperawatan. (dikutip dari Julia B.George; 1995. Nursalam;2003) adalah

sebagai berikut:

1) Metode Pertama

Adalah menggunakan satu tipologi diagnosa yang berhubungan dengan 4

(empat) cara penyesuaian diri (adaptasi). Penerapan metode ini ialah dengan

cara mengidentifikasi perilaku empat model adaptasi, perilaku adaptasi yang

ditemukan disimpulkan menjadi respon adaptasi (lihat tabel 2). Respon

tersebut digunakan sebagai pernyataan Masalah keperawatan. Misalnya:

inadekuat pertukuran gas.(masalah fisiologis) datanya ialah; sesak kalau

beraktivitas, bingung/agitasi, bernafas dengan bibir dimoncongkan, sianosis.

Konstipasi (masalah fisiplogis eliminasi) datanya: sakit perut, nyeri waktu

defikasi, perubahan pola BAB. Kehilangan (masalah konsep diri) datanya:

diam, kadan-kadang menangis, kegagalan peran (masalah fungsi peran).

2) Metode Kedua

Adalah membuat diagnosa keperawatan berdasarkan hasil observasi respon

dalam satu cara penyesuaian diri dengan memperhatikan stimulus yang sangat

berpengaruh. Metode ini caranya ialah menilai perilaku respon dari satu cara

penyesuaian diri, respom perilaku tersebut dinyatakan sebagai statemen

masalah. Sedangkan penyebab adalah hasil pengkajian tentang stimulus. 19

Page 18: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

Stimulus tersebut dinyakatan sebagai penyebab masalah. Misalnya: Nyeri dada

yang disebabkan oleh kurannyag suplay oksigen ke otot jantung

3) Metode Ketiga

Adalah kumpulan respon-respon dari satu atau lebih cara (mode Adaptive)

berhubungan dengan beberapa stimulus yang sama. Misalnya pasien mengeluh

nyeri dada sangat beraktivitas (olah raga) sedangkan pasien adalah atlit senam.

Sebagai pesenam tidak mampu melakukan senam. Kadaan ini disimpulkan

diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Kegagalan peran berkaitan dengan

keterbatan fisik. Pasien tidak mampu untuk bekerja melaksnakan perannya.

Tabel 2: Typologi Yang Biasanya Berkaitan Dengan Problem Adaptasi.FISIOLOGIS MODE

1. Oksigenasi. Hipoksia/syoks. Gangguan ventilasi. Inadekuat pertukaran gas. Inadekuat transport Gas Gangguan perfusi jaringan.

2. nutrisi. Malnutrisi. Mual,muntah. Anoreksia.

3. eliminasi. Diare. Konstipasi. Kembung. Retensi Urine. Inkontinensia urine.

4. aktivitas dan istirahat. Inadekuat pola aktivitas dan

istirahat. Intolenransi aktivitas. Immobilisasi. Gangguan tidur.

5. intergritas kulit. Gatal-gatal. Kekeringan. Infeksi. Dekubitus

6. sensoris. Nyeri akut. Nyeri kronis. Sensori overload. Gangguan sensori primer. Potensial injuri. Kehilangan kemampuan perawatan

diri. Gangguan persepsi. Potensial injuri/ hilang kemam-puan

merawat diri.

7. cairan dan elektriolit. Dehidrasi. Retensi cairan intra seluler.; Edema. Shok hipo/hipervolemik. Hyper atau hipokalsemia. Ketidakseimbangan asam basa.

8. Fungsi Nerologis. Penurunan kesadaran. Defisit memori. Ketidakstabilan perilaku dan mood.

9. Fungsi endokrin. Inefektiv regulator hormon. Inefektiv pengembangan reproduksi. Ketidakstabilan sikulus ritme stress

internal.

KONSEP DIRI

Pandangan terhadap fisik. Pandangan terhadap personal.

20

Page 19: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

Penurunan konsep seksual. Agresi. Kehilangan. Seksual disfungtion.

Cemas tidak berdaya. Harga diri rendah. Merasa bersalah.

FUNGSI PERAN INTERDEPENDENSI

Transisi peran. Peran berbeda. Konflik peran. Kegagalan peran.

Kecemasan. Merasa. Ditinggalkan/isolasi.

Sumber: Julia B.George, RN,PhD (editor) 1995, Nursing Theories, The Base for Profesional Nursing Practice. 4th. Appleton & lange Norwalk, Connecticut.

4. Merumuskan Tujuan

Tujuan adalah harapan perilaku akhir dari manusia yang dicapai. Itu dicatat

merupakan indikasi perilaku dari perkembangan adaptasi masalah pasien.

Pernyataan masalah meliputi perilaku. Pernyataan tujuan meliputi: perilaku,

perubahan yang diharapkan dan waktu. Tujuan jangka panjang menggambarkan

perkembangan individu, dan proses adaptasi terhadap masalah danm tersedianya

energi untuk tujuan lain (kelangsungan hidup, tumbuh, dan reproduksi). Tujuan

jangka pendek mengidentifikasi hasil perilaku pasien setelah managemen stimulus

fokal dan kontektual. Juga keadaan perilaku pasien itu indikasi koping dari sub

sistim regulator dan kognator.

5. Rencana Tindakan

Rencana tindakan keperawatan ialah perencanaan yang bertujuan untuk

mengatasi/memanipulasi stimulus fokal kontektual dan residual, Pelaksanaan juga

difokus pada besarnya ketidakmampuan koping manusia atau tingkat adaptasi,

begitu juga hilangnya seluruh stimulus dan manusia dalam kemampuan untuk

beradaptasi. Perawat merencanakan tindakan keperawatan spesifik terhadap

gangguan atau stimulus yang dialami. Standar tindakan keperawatan menurut teori

adaptasi roy adalah seperti terlihat pada tabel 3. (dikutip oleh Nursalam,2003)

Tujuan intervensi keperawatan adalah pencapaian kondisi yang optimal, dengan

menggunakan koping yang konstruktif (Julia B.George; 1995). Intervensi

ditujukan pada peningktan kemampuan koping secara luas. Tindakan diarahkan

21

Page 20: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

pada subsistim regulator (proses fisiologis/biologis) dan kognator (proses pikir.

Misalnya: perspesi, pengetahuan, pembelajaran).

Tabel 3: kriteria standar Intervensi Keperawatan Menurut teori Adaptasi Roy STANDAR TINDAKAN GANGGUAN FISIOLOGIS

Memenuhi kebutuhan Oksigen.Kriteria:1. menyiapkan tabung oksigen dan flow

meter.2. menyiapkan hemodifier berisi air.3. menyiapkan slang nasal dan masker.4. memberikan penjelasan pada pasien.5. mengatur posisi pasien.6. memasang slang nsal dan masker.7. memperhatikan reaksi pasien.

Memenuhi kebutuhan Nutrisi:Kriteria

1. menyiapkan peralatan dalam dressing car.2. menyeiapkan cairan infus/makanan/darah.3. memberikan penjelasan pada pasien.4. mencocokan jenis cairan/darah/diet

makanan5. mengatur posisi pasien.6. melakukan pemasangan infus/darah/makana

Memenuhi kebutuhan Eliminasikriteria

1. menyiapkan alat pemberian hukmah/gliserin, dulkolac & peralatan pemasangan kateter

2. memperhatikan suhu cairan/ukuran kateter

3. menutup dan memasang selimut.4. mengobservasi keadaan feses dan

uerine.5. Mengobservasi rekasi pasien.

Memenuhi kebutuihan aktivitas dan Istirahat/tidur.Kriteria1. melakukan latihan gerak pada pasien tidak

sadar.2. melakukan mobilisasi pad pasien pasca

operasi.3. mengatur posisi yg nyama pada pasien.4. menjaga kebersihan lingkungan.5. Mengopservasi reaksi pasien.

Memenuhi kebutuhan Intergritas kulit (kebersihan dan kenyamanan fisik)Kriteria1. memandikna pasien yang tidak sadar/

kondisinya lemah.2. mengganti alat-alat tenun sesuai

kebutuhan/ kotor.3. Merapikan alat-alat pasien.

Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologsiKriteria1. Mengopservasi tanda-tanda vital sesuai

kebutuhan.2. melakukan tes alergi pada pemberian obat baru.3. mengobservasi reaksi pasien.

STANDAR TINDAKAN GANGGUAN KONSEP DIRIMemenuhi kebutuhan emosional dan spiritual.Kriteria1. Melaksnakan Orientasi pada pasien baru.2. memberikan penjelasan tentang tibndakan yang kan dilakukan.3. memberikan penjelasan dangan bahasa sederhana.4. memperhatikan setiap keluhan pasien.5. memotivasi pasien untuk berdoa.6. membantu pasien beribadah.7. memperhatikan pesan-pesan pasien.

STANDAR TINDAKAN PAD GANGGUAN PERAN

1. Menyakinkan kepada pasien bahwa dia adalah tetap sebagai individu yang berguna bagi keluarga dan msayarakat.

2. mendukung upaya kegiatan atau kreativitas pasien.3. melibatkan pasien dalam setiap kegiatan, terutama dalam pengobatan dirinya.4. Melibatkan pasien dalam setiap mengambil keputusan menyangkut diri pasien.5. bersifat terbuka dan komunikastif pada pasien.

22

Page 21: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

6. mengijinkan keluarga untuk memberikan dukungan kepada pasien7. perawat dan keluarga selalu memberikan pujian atas sikap pasien yang dilakukan secara

benar dalam perawatan.8. Perawat dan keluarga selalu bersikap halus dan meneriman jika ada sikap yang negatif dari

klein.

STANDAR TINDAKAN PADA GANGGUAN INTERDEPENSI

1. membantu pasien memenuhi kebutuhan makan dan minum.2. membantu pasien memenuhi kebutuhan eliminasi.3. membantu pasien memenuhi kebutuhan kebesihan diri (mandi).4. membantu pasien untuk berhias atau berdandan.

6. Evaluasi:

Proses keperawatan diselesaikan/dilengkapi dengan fase evaluasi. PerilakuTujuan

dibandingkan dengan respon-respon perilaku yang dihasilkan, dan bagaimana

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Penetapan keberhasilan suatu asuhan

keperaweatan didasarkan pada perubahan perilaku dari kriteria hasil yang

ditetapkan. Perawat memperbaiki tujuan dan intervensi setelah hasil evaluasi

ditetapkan.

E. APLIKASI TEORI ADAPTASI ROY

Selama lebih dari 30 tahun Model Adaptasi Roy telah digunakan untuk

memahami dan menuntun praktik keperawatan dalam perawatan pasien. Para perawat

menggunakan model ini sebagai framework untuk mengkonseptualisasi dan

merencanakan intervensi keperawatan pada pasien atau menggunakan model ini untuk

menciptakan intervensi untuk pemisahan populasi klinik.

Roy Adaptation Model telah diimplementasikan di NICU sebagai sebuah

ideology untuk keperawatan (Nyqvist dan sjoden, 1993 dalam Senesac 2007), pada

perawatan bedah akut, sebagai alat dokumentasi dalam proses keperawata , pada

fasilitas rehabilitasi untuk mengintegrasi basis professional perawatan pasien (Mastal,

Hammond, dan Roberts, 1982 dalam Senesac, 2007); pada dua unit rumah sakit umum

sebagai konseptual framework untuk menuntun praktik; memfasilitasi sistem integral

keperawatan pada bagian orthopedic, unit neurosurgical untuk mempertahankan

lingkungan praktik professional bagi pelatihan mahasiswa, meningkatkan otonomi

professional, membantu proses rekrutmen dan penguranan staf, dan untuk

23

Page 22: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

meningkatkan kejelasan peran pemberi layanan, dan menguatkan dan mengefektifkan

kolaborasi interdisiplin.

Peran perawat yang diharapkan berdasarkan teori Roy. Perawat harus mampu

meningkatkan respon adaptif pasien pada situasi sehat atau sakit. Perawat dapat

mengambil tindakan untuk memanipulasi stimuli fokal, kontextual maupun residual

stimuli dengan melakukan analisa sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi.

Perawat harus mampu bertindak untuk mempersiapkan pasien mengantisipasi

perubahan melalui penguatan regulator, cognator dan mekanisme koping yang lain.

Pada situasi sehat, perawat berperan untuk membantu pasien agar tetap mampu

mempertahankan kondisinya sehingga integritasnya akan tetap terjaga. Misalnya

melalui tindakan promotif perawat dapat mengajarkan bagaimana meningkatkan

respon adaptif.

Pada situasi sakit, pasien diajarkan meningkatkan respon adaptifnya akibat

adanya perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal. Misalnya, seseorang

yang mengalami kecacatan akibat amputasi karena kecelakaan. Perawat perlu

mempersiapkan pasien untuk menghadapi realita. Dimana pasien harus mampu

berespon secara adaptif terhadap perubahan yang terjadi didalam dirinya. Kehilangan

salah satu anggota badan bukanlah keadaan yang mudah untuk diterima. Jika perawat

dapat berperan secara maksimal, maka pasien dapat bertahan dengan melaksanakan

fungsi perannya secara optimal.

KASUS

Ibu L, 48 tahun mengalami nyeri yang luar biasa di daerah punggung bawah

yang menjalar sampai ke tungkai sebelah kanannya. Nyeri ini sangat hebat pada saat

melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk untuk berdiri dan duduk. Setelah dilakukan

konsultasi dengan dokter A, Ibu L dinyatakan mengalami herniasi diskus intervertebra

(HNP), dan dijadwalkan untuk dilakukan discectomi (operasi pemotongan bagian

diskus yang mengalami herniasi). Selanjutnya Ibu L diantar oleh suaminya dengan

membawa surat pengantar dari dokter A masuk rumah sakit untuk dilakukan

persiapan-persiapan termasuk pemeriksaan penunjang sebelum waktu operasi

ditetapkan. Hasil pengkajian didapatkan data TD 120/90 mmHg, nadi 92x/menit,

respirasi 24x/menit dan suhu 37,5˚C, pasien tampak gelisah.

24

Page 23: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

Ibu L adalah wanita yang memiliki usaha menjual baju dan perlengkapan wanita

disebuah toko miliknya. Ia mengaku memiliki banyak pelanggan yang terbiasa

melihatnya menjadi orang yang berbusana serasi dengan koleksi jualannya. Sebelum

masuk RS kebiasaan Ibu L melakukan aktifitas 12 jam perhari. Pola tidur 8 jam di

waktu malam dan 1-1,5 jam di waktu siang. Olah raga yang biasa dlakukan adalah

jalan pagi setiap hari Ahad. Setelah persiapannya dianggap cukup, maka disepakati

akan dilakukan operasi pada tanggal 21 Maret 2011 jam 10.00 pagi. Hasil kesepakan

tersebut diperkuat surat persetujuan operasi yang di tanda tangani oleh bpk A selaku

suami Ibu L.

1. Pengkajian.1) Bio data:

Nama : Ibu L Tempat lahir : Makassar Umur : 48 tahun. Agama : Islam. Suku : Makassar. Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta. Alamat : Makassar Sumber Data : Pasien dan Keluarga (suami) No medical record : 36 51 01. Masuk Rumah sakit : Tanggal 21 Maret 2011

2) Pengkajian Perilaku

a. Pengkajian Tahap Pertama

Pengkajian tahap pertama adalah mengumpulkan data perilaku output Ibu L

sebagai sistim adaptasi dihubungkan dengan 4 mode adaptif fungsi

fisiologis, konsep diri, peran dan interdependen.

Pengkajian tahap pertama pada Ibu N didapatkan data :

Mode fisiologis

S : Menyatakan gerakan- nya terbatas

O : Pasien nampak terbaring di tempat tidurnya dan nampak ragu-ragu

untuk bergerak, serta tampak gelisah

Mode Konsep diri

S : Menyatakan cemas akan terjadi perubahan penampilan

O : Tampak gelisah

25

Page 24: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

Mode Fungsi peran

S : Menyatakan takut terjadi kecacatan

O : Rendah diri terhadap penampilanya

Mode Interdependen

Tidak berdaya

b. Pengkajian Tahap Kedua

Setelah mengidentifikasi respon tidak efektif dan respon adaptif selanjutnya

melakukan pengkajian tahap kedua yang meliputi fokal, kontekstual dan

residual stimuli.

Pengkajian tahap dua pada Ibu N didapatkan data :

1) Pengkajian stimulus

a) Stimulus fokal (etiologi)

b) Stimulus konstekstual (presipitasi)

c) Stimulus residual (predisposisi)

- Identifikasi stimulus yang berpengaruh: Budaya, keluarga, fase

perkembangan

- Istirahat dan aktifitas

Tidur sering terbangun dan keterbatasan beraktifitas

Kekurangan istirahat tidur dapat menyebabkan kelelahan dan

menghambat proses recovery sedangkan keterbatasan aktifitas dapat

menyebabkan ketergantungan ADL

- Rasa nyeri dapat mengaktivasi RAS yang menghambat proses tidur

sedangkan post operasi discectomi membutuhkan sedikit pengaturan

aktifitas

Self Konsep : Penurunan konsep diri body image takut terjadi kecacatan

Phisical self : Rendah diri tehadap penampilannya

Personal self : Ketakutan terhadap gagalnya pengembalian fungsi normal

dari kaki

Fungsi peran : Takut keberadaannya menjadi beban orang lain

Peran primer : Kehilangan hoby bermain tenis setiap minggu

Peran tersier : Banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk berobat

26

Page 25: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

Interdependence :

Keterbatasan kebebasan di rumah sakit

Kesepian, terbatasnya interaksi dengan keluarga dan kolega

Adanya jadwal berkunjung dari rumah sakit

2. Diagnosa keperawatanSesuai dengan metode pembuatan diagnose keperawatan yang dikembangkan oleh

Roy melalui tiga cara yaitu menggunakan tipologi berdasarkan adaptasi mode,

mengobservasi perilaku yang paling dipengaruhi oleh stimulus dan menyimpulkan

dari perilaku dari satu atau lebih adaptif mode dengan stimulus yang sama maka

disusunlah diagnosa sbb:

a. Gangguan aktifitas berhubungan dengan keterbatasan gerak

b. Cemas berhubungan dengan penurunan konsep diri body image dan harga

diri

3. IntervensiTanggal :Problem aktual/resiko :Gangguan istirahat dan aktifitas berhubungan dengan nyeri dan keterbatasan gerak

Hasil yang diharapkan:

Klien dapat tidur 8 jam perhari tanpa gangguan

Dengan keterbatasan aktifitasnya klien dapat menggunakan kemampuan

yang dimiliki secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan ADL nya

Kondisikan lingkungan yang nyaman bagi klien-Lakukan mobilisasi sesuai

dengan program perawatan

Tindakan keperawatan :

Ajarkan klien untuk melakukan mobilisasi secara mandiri

Latih klien sesuai kemampuan untuk melaksanakan kegiatan yang

berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan ADLnya sesuai dengan

kemampuan

Tanggal :Problem aktual/resiko :Cemas dan ketakutan berhubungan dengan : penurunan konsep diri body image dan harga diri

27

Page 26: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

Hasil yang diharapkan:Klien mampu mengungkapkan cemas dan ketakutanya dan mau mendiskusikan

untuk mencari alternatif pemecahan

Tindakan keperawatan : Bina hubungan saling percaya dan yakinkan kehadiran perawat adah untuk

membantu memecahkan permasalahan klien

Kuatkan koping klien dengan aspek adaptif yang dimiliki

Jelaskan operasi discectomi tidak akan menimbulkan kecacatan bila

dilakukan perawatan dengan benar

Rencanakan kehadiran keluarga untuk menemani klien

28

Page 27: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

PEMBAHASAN

1. Konsep Teori

Model yang dikembangkan Roy dapat diaplikasikan diberbagai tatanan pelayanan

RS pada klien dengan penyakit akut maupun kronis, dari klien dengan

permasalahan fisiologis dan psikologis, sesuai dengan karakteristik teori oleh

George (1995) bahwa teori harus dapat diaplikasikan untuk mengatasi masalah

klien dari yang sederhana sampai yang komplek. Pada intervensi, model adaptasi

Roy dapat menghindarkan terjadinya duplikasi pembuatan perencanaan tindakan

dan lebih terarah karena penetapan masalah berdasarkan berbagai respon yang

sama walaupun berasal dari berbagai sistim mode.

2. Aplikasi teori

Pendekatan adaptasi model dirasa lebih sesuai atau lebih mudah dikerjakan pada

klien dengan gangguan medikal bedah seperti discectomi dan pasca pembedahan

karena observasi terhadap respon klien baik yang adaptif maupun yang tidak

efektif dapat dilakukan dengan lebih teliti dan dalam waktu yang cukup. Aplikasi

model asuhan pada contoh kasus agak sulit untuk dilakukan karena selama ini

kurangnya pengalaman dalam aplikasi model asuhan dari Roy, akan tetapi setelah

mencoba untuk mengaplikasikan pada contoh kasus sangat membantu untuk

merumuskan diagnosa dan intervensi, pada perumusan diagnosa kita dapat

melakukan dengan berbagai macam pendekatan. Hal ini karena Roy menawarkan

berbagai alternatif yang memudahkan sesuai kasus. Pada intervensi dapat

dihindarkan terjadinya duplikasi rencana tindakan karena rencana tindakan dapat

dipadukan dari berbagai sumber pengkajian yang sangat lengkap sehingga rencana

dapat dibuat ringkas, terarah dan menjangkau cakupan yang luas dari permasalahan

klien.

29

Page 28: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

SKENARIO

Kepala Ruangan : Indriyani (Ns.Indri)

Perawat : St. Khaeruni (Ns.Uni), Fatimah (Ns.Ima)

Dokter : Arsad Suni (Dr. A)

Pasien : Nurlina (Ibu L)

Keluarga Pasien : Adam (Bpk. A)

Narator : Mardia (Ns.Mar)

Narator : Ibu L, 48 tahun mengalami nyeri yang luar biasa di daerah punggung bawah

yang menjalar sampai ke tungkai sebelah kanannya. Nyeri ini sangat hebat

pada saat melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk untuk berdiri dan duduk.

Setelah dilakukan konsultasi dengan dokter A, Ibu L dinyatakan mengalami

herniasi diskus intervertebra (HNP), dan dijadwalkan untuk dilakukan

discectomi (operasi pemotongan bagian diskus yang mengalami herniasi).

Selanjutnya Ibu L diantar oleh suaminya dengan membawa surat pengantar

dari dokter A masuk rumah sakit untuk dilakukan persiapan-persiapan

termasuk pemeriksaan penunjang sebelum waktu operasi ditetapkan. Hasil

pengkajian Ns. Ima didapatkan data TD 120/90 mmHg, nadi 92x/menit,

respirasi 24x/menit dan suhu 37,5˚C, pasien tampak gelisah.

Ibu L adalah wanita yang memiliki usaha menjual baju dan perlengkapan

wanita disebuah toko miliknya. Ia mengaku memiliki banyak pelanggan yang

terbiasa melihatnya menjadi orang yang berbusana serasi dengan koleksi

jualannya. Sebelum masuk RS kebiasaan Ibu L melakukan aktifitas 12 jam

perhari. Pola tidur 8 jam di waktu malam dan 1-1,5 jam di waktu siang. Olah

raga yang biasa dlakukan adalah jalan pagi setiap hari Ahad.

Setelah persiapannya dianggap cukup, maka disepakati akan dilakukan operasi

pada tanggal 21 Maret 2011 jam 10.00 pagi. Hasil kesepakan tersebut diperkuat

surat persetujuan operasi yang di tanda tangani oleh bpk A selaku suami Ibu L.

Pada hari ke tiga pasca operasi Ns. Ima perawat shift malam melakukan

evaluasi pasien Ibu L (jam 06.00), dimana pasien terbaring di tempat tidurnya

dan nampak ragu-ragu untuk bergerak, serta ekspresi tampak gelisah. Bpk A

juga tampak murung dan hanya diam sambil menopang dagunya. Melihat 30

Page 29: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

kondisi demikian, Ns. Ima berusaha mengeksplorasi perasaan Ibu L dan

suaminya. Dari hasil evaluasi tersebut Ns. Ima mendapatkan data berupa

keluhan sebagai berikut :

Ibu L mengatakan pernah mendapat informasi kalau penyakitnya itu

bisa menyebabkan kelumpuhan, atau membuatnya tidak bisa

beraktivitas seperti biasanya.

Ibu L menyatakan takut bergerak.

Bapak A menanyakan apakah istrinya bisa sembuh dan tidak akan cacat?

Dari data-data tersebut diatas, maka oleh Ns. Ima menetapkan masalah

keperawatannya adalah “Cemas”. Selanjutnya jam 07.30 proses timbang

terima antara Ns. Ima dan Ns. Uni bersama kepala ruangannya Ns. Indri. Pada

timbang terima tersebut Ns. Ima menyampaikan masalah pasien Ibu L dan

keluarganya. Ns. Indri menginstruksikan kepada Ns. Uni untuk

menindaklanjuti masalah keperawatan Ibu L. Setelah timbang terima selesai,

Ns. Ima dan Ns. Uni ke kamar Ibu L. Sementara itu Ns. Indri berkolaborasi

dengan dokter mengenai pasien-pasien di ruangan tersebut.

Narator : Dari cerita kasus diatas, kelompok menarik kesimpulan bahwa, dengan

masalah keperawatan yang ditetapkan oleh Ns. Ima tersebut tepat, dan bila

tidak ditangani dengan baik akan berdampak pada respons “maladaptive” pada

pasien dan keluarganya. Dengan demikian, tugas Ns.Uni adalah membantu

terciptanya respons adaptif pada pasien dan keluarganya dengan menggunakan

pendekatan Komunikasi Terapeutik. Untuk itu, mari kita saksikan pertunjukkan

kelompok satu dalam “Role Play” berikut ini.

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Topik : Tiga hari pasca pembedahan, di ruang perawatan dengan masalah “Cemas”

2. Proses Keperawatan

1) Kondisi Klien

Data Subjektif : Ibu L mengatakan pernah mendapat informasi kalau

penyakitnya itu bisa menyebabkan kelumpuhan, atau membuatnya tidak bisa beraktivitas seperti biasanya

31

Page 30: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

Bapak A menanyakan apakah istrinya bisa sembuh dan tidak akan cacat?

Ibu L menyatakan gerakannya terbatas dan takut bergerak

Ibu menyatakan cemas akan terjadi perubahan penampilan

Bpk A menyatakan takut terjadi kecacatan pada istrinya

Data Objektif : Pasien nampak terbaring di tempat tidurnya dan nampak

ragu-ragu untuk bergerak, serta tampak gelisah

Bpk A juga tampak murung dan hanya diam sambil menopang dagunya

2) Masalah Keperawatan

Cemas berhubungan dengan penurunan konsep body image

3) Tujuan

Pasien dan keluarga mampu mengungkapkan perasaan cemas, serta mau

mendiskusikan untuk mencari alternatif pemecahan masalah

4) Tindakan keperawatan :

Bina hubungan saling percaya dan yakinkan kehadiran perawat adah untuk

membantu memecahkan permasalahan klien

Kuatkan koping klien dengan aspek adaptif yang dimiliki

Jelaskan operasi discectomi tidak akan menimbulkan kecacatan bila dilakukan

perawatan dengan benar

3. Strategi Pelaksanaan

1) Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

P : “Assalamualaikum Bu Lina, saya Ns. Uni, temannya Ns. Ima, pagi ini saya

yang akan merawat bu Lina”

K : Oh… iya, dengan senang hati kalau suster mau merawat saya”

b. Evaluasi / Validasi

P : “Bagaimana perasaan bu Lina hari ini?”

K : ”Alhamdulillah suster, sakitnya sudah berkurang, tapi..saya takut 32

Page 31: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

bergerak” (dengan raut muka cemas)c. Kontrak

P : “Katanya bu Lina dan suami ibu sering merasa cemas dan takut dengan

proses penyembuhan penyakit ibu, bagaimana kalau kita diskusi/bercerita

tentang hal ini”

K : “Baiklah kalau begitu, iya saya juga mau suster” (sahut suami pasien)

P : “Kira-kira dalam waktu 15 menit, kita berdiskusi masalah ini? bagaimana

menurut bu Lina?”

K : “Iya .., biar lebih sedikit waktunya juga saya setuju”

P : “Kita diskusi di sini di tempat tidur bu Lina saja ya, sambil ibu istirahat”

K : “Iya suster, karena saya masih takut kalau bangun duduk”

2) Fase Kerja

P : “Bu, kira-kira apa yang membuat ibu takut dengan kondisi saat ini?”

K : “Suster, kata orang penyakit saya ini bisa bikin lumpuh, saya takut kalau

nanti saya tidak bisa berjalan normal lagi, terus takut bergerak. Sambung

Bpk A “ betul tidak cacat suster?, saya juga takut kalau itu terjadi”

P : ”Oh itu masalahnya, ”Ibu tidak usah takut bergerak karena bergerak akan

membantu proses penyembuhan Ibu, yang penting tidak terlalu aktif, tidak

apa- apa, Ibu bisa bangun dan jalan ke kamar mandi, dan Insya Allah

sembuh”

K : ”Oh iya, begitu suster..tapi bagaimana dengan jahitan luka operasi saya, nanti

tidak terlepas suster?”

P : ”Oh, Insya Allah tidak bu..Justru kalau Ibu tidak mau bergerak nanti kaku,

selain itu berbaring lama bikin aliran darahnya tidak lancar, sehingga lama

sembuhnya”

K : ”Terima kasih Suster, saya sudah mengerti sekarang. Tapi suster, saya juga

susah tidur”, iya suster kadang menjelang subuh baru tertidur istri saya (kata

Bpk A)

P : ”Kenapa Bu?” ada yang mengganjal pikiran ibu, coba kemukakan, mungkin

saya bisa membantunya”

33

Page 32: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

K : ”Itu tadi masalahnya suster, saya kepikiran karena takut nanti saya tidak

bisa berjalan normal lagi (timpang) suster, saya juga takut begitu suster”

(tambah suaminya)

P : ”Insya Allah Ibu bisa berjalan dan beraktifitas seperti biasa, tentu ibu harus

yakin, bersyukur dan selalu berdoa, karena dokter berhasil melakukan

”Operasi” Ibu, jadi ibu tidak usah khawatir, bapak juga, yach...!

K : Alhamdulillah kalau begitu, sekarang hati saya sudah terasa lega (sambil

saling menatap dan senyum gembira ibu Lina dan suaminya).

3) Fase Terminasi

P : Bagaimana perasaan bu Lina dan bpk A, setelah bincang-bincang dengan

kami

K : Alhamdulillah, saya sudah mengerti, merasa senang, perasaan takut dan

cemas saya juga sudah hilang. Saya juga demikian suster (kata suami pasien)

P : Baiklah, kalau begitu sekarang ibu Lina istirahat dulu, nanti kalau ada yang

belum jelas, ibu dan bapak bisa tanya lagi, selanjutnya kami berharap ibu

Lina dapat menerima perubahan status kesehatan yang terjadi saat ini.

Dokter :

Iya benar kata Ns. Uni, penyakit ibu memang terjadi di tulang belakang

tepatnya di tulang belakang bagian bawah (L ke 3-4), tapi Alhamdulillah kami

telah berhasil mengoperasinya, insya Allah ibu dapat sembuh dan beraktivitas

seperti biasanya. Jadi ibu dan bapak sekarang banyak berdoa yach...!

K : ”Terima kasih suster.. terima kasih dokter.., (ucapan bersamaan pasien&

suami).

Narator : Dokter A dan Ns. Uni meninggalkan Ibu L dan Bpk A.

Demikianlah tadi ”Role Play” dari kelompok satu, yang menggambarkan

penerapan Grand Teori Callista Roy pada kasus pasien pasca operasi dengan

HNP, semoga bermanfaat. Saran, masukan dan kritikan sangat kami harapkan

demi perbaikan kita bersama, ......... Wassalam.....................

34

Page 33: PENDAHULUAN - ANDAN + NERS = ANDANERS … · Web viewGRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL Sister Callista Roy PENDAHULUAN Latar Belakang Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan

DAFTAR PUSTAKA

George. (1995). Nursing Theories (The Base for Profesional Nursing Practice), Fourth

Edition. USA : Appleton & Lange.

Mariner, A.(1998). Nursing Theorists And Their Works. (4th ed) Philadelphia: Lippincott:

Raven Publisher

Pearson A., Vaughan B. (1986). Nursing Model For Practice. Bedford Square London,

William Heinemann Medical Books

Tomey and Alligood M.R (2006). Nursing theoriest, utilization and application. Mosby :

Elsevier.

Tomey Ann Marriner and Alligood M.R.(2006). Nursing Theorists and Their work. 6

Ed. USA : Mosby Inc.

35