bab i - andan + ners = andaners (blog's … · web viewbab ii tinjauan teoritis, terdiri dari;...

87
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktek keperawatan sebagai suatu pelayanan profesional diberikan berdasarkan ilmu pengetahuan, menggunakan metodologi keperawatan dan dilandasi kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan mengatur hubungan antara perawat dan pasien, perawat terhadap petugas, perawat terhadap sesama anggota tim kesehatan, perawat terhadap profesi dan perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air. Pada hakikatnya keperawatan sebagai profesi senantiasa mangabdi kepada kemanusiaan, mendahulukan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi, bentuk pelayanannya bersifat humanistik, menggunakan pendekatan secara holistik, dilaksanakan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan serta menggunakan kode etik sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan. Dengan memahami konsep etik, setiap perawat akan memperoleh arahan dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan tanggung 1

Upload: dinhdat

Post on 02-May-2018

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktek keperawatan sebagai suatu pelayanan profesional diberikan berdasarkan ilmu

pengetahuan, menggunakan metodologi keperawatan dan dilandasi kode etik

keperawatan. Kode etik keperawatan mengatur hubungan antara perawat dan pasien,

perawat terhadap petugas, perawat terhadap sesama anggota tim kesehatan, perawat

terhadap profesi dan perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air.

Pada hakikatnya keperawatan sebagai profesi senantiasa mangabdi kepada kemanusiaan,

mendahulukan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi, bentuk pelayanannya

bersifat humanistik, menggunakan pendekatan secara holistik, dilaksanakan berdasarkan

pada ilmu dan kiat keperawatan serta menggunakan kode etik sebagai tuntutan utama

dalam melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan. Dengan memahami konsep etik,

setiap perawat akan memperoleh arahan dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang

merupakan tanggung jawab moralnya dan tidak akan membuat keputusan secara

sembarangan.

Norma-norma dalam etika kesehatan dibentuk oleh kelompok profesi tenaga kesehatan itu

sendiri, yang bila dihimpun (dikodifikasikan) sering disebut sebagai kode etik. Kode etik

keperawatan merupakan suatu pernyataan komprehensif dari profesi yang memberikan

tuntunan bagi anggotanya dalam melaksanakan praktek keperawatan, baik yang

berhubungan dengan pasien, masyarakat, teman sejawat dan diri sendiri. Dengan kata lain

pengertian kode etik perawat yaitu suatu pernyataan / keyakinan publik yang

1

Page 2: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

mengungkapkan kepedulian moral, nilai dan tujuan keperawatan, yang bertujuan untuk

memberikan alasan terhadap keputusan-keputusan etika. Kode etik diorganisasikan

dalam nilai moral yang merupakan pusat bagi praktik keperawatan yang etika,

semuanya bermuara dalam hubungan profesional perawat dengan klien dan menunjukan

apa yang diperdulikan perawat dalam hubungan tersebut.

Nilai-nilai moral tersebut adalah: Prinsip Penghargaan (respek) terhadap orang, dari

prinsip penghargaan timbul prinsip otonomi yang berkenaan dengan hak orang.untuk

memilih bagi diri mereka sendiri, apa yang menurut pemikiran mereka adalah yang

terbaik bagi dirinya, selanjutnya kemurahan hati (Benefiecence) merupakan prinsip

untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan/bahaya orang lain. Prinsip Veracity

merupakan suatu kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya atau untuk tidak

membohongi orang lain. Prinsip confidentiality (kerahasiaan), berarti perawat

menghargai semua informasi tentang klien merupakan hak istimewa pasien dan tidak

untuk disebarkan secara tidak tepat. Fidelity / kesetiaan, berarti perawat

berkewajiban untuk setia dengan kesepakatan dan tanggung jawab yang telah dibuat,

meliputi menepati janji, menyimpan rahasia serta "Carring". Prinsip Justice

(keadilan), merupakan suatu prinsip moral untuk berlaku adil untuk semua individu.

Semua nilai-nilai moral tersebut selalu dan harus dijalankan pada setiap pelaksanaan

praktek keperawatan dan selama berinteraksi dengan pasien dan tenaga kesehatan lain.

Kondisi inilah yang sering kali menimbulkan konflik dilema etik. Maka penyelesaian

2

Page 3: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

dari dilema etik tersebut harus dengan cara yang bijak dan saling memuaskan baik

pemberi asuhan keperawatan (perawat), Pasien dan profesi lain (teman sejawat).

Pada penulisan makalah ini dibahas suatu kasus yang berkaitan dengan dilema etik

dalam praktek keperawatan dan bagaimana penyelesaian dari masalah etik tersebut.

B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata ajar etika dan

hukum keperawatan dan untuk lebih jauh memahami tentang etika dalam keperawatan

dan penyelesaian dilema etik.

C. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini dengan membuat kasus dilema etik yang sering terjadi

diruang perawaatan dan selanjutnya dengan menggunakan studi literature kasus

tersebut dianalisa dan dicari bagaimana cara penyelesaian dilema etik tersebut.

D. Sistematika Penulisan

Sistematikan penulisan makalah ini terdiri dari empat bab, yaitu: Bab I, pendahuluan

yang terdiri dari latar belakang, tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan

kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian dilema etik, masalah-masalah dilema

etik yang sering terjadi, Bab IV pembahasan, merupakan kasus dilema etik dan

penyelesaian dari kasus dilema etik tersebut. Bab V penutup yang berisi kesimpulan

dan saran.

3

Page 4: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian

Etika merupakan kata yang berasal dari Yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar

dan David (1978) berarti kebiasaan atau model prilaku, atau standar yang diharapkan

dan kriteria tertentu untuk sesuatu tindakan, dapat diartikan segala sesuatu yang

berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan, benar atau tidaknya suatu

perbuatan. Dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Curret English, AS

Hornby mengartikan etika sebagai sistem dari prinsip-prinsip moral atau aturan-aturan

prilaku. Menurut definisi AARN (1996), etika berfokus pada yang seharusnya baik

salah atau benar, atau hal baik atau buruk. Sedangkan menurut Rowson, (1992).etik

adalah Segala sesuatu yang berhubungan/alasan tentang isu moral.

Moral adalah suatu kegiatan/prilaku yang mengarahkan manusia untuk memilih

tindakan baik dan buruk, dapat dikatakan etik merupakan kesadaran yang sistematis

terhadap prilaku yang dapat dipertanggung jawabkan (Degraf, 1988). Etika merupakan

bagian dari filosofi yang berhubungan dengan keputusan moral menyangkut manusia

(Spike lee, 1994). Menurut Webster’s “The discipline dealing with what is good and

bad and with moral duty and obligation, ethics offers conceptual tools to evaluate and

guide moral decision making”

Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan pengetahuan

moral dan susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem nilai, kesepakatan, serta

4

Page 5: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

himpunan hal-hal yang diwajibkan, larangan untuk suatu kelompok/masyarakat dan

bukan merupakan hukum atau undang-undang. Dan hal ini menegaskan bahwa moral

merupakan bagian dari etik, dan etika merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral

satu kesatuan nilai yang dipakai manusia sebagai dasar prilakunnya. Maka etika

keperawatan (nursing ethics) merupakan bentuk ekspresi bagaimana perawat

seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika keperawatan diatur dalam kode etik

keperawatan.

B. Kode Etik Keperawatan

Kode etik profesi merupakan pernyataan yang komprehensif dari bentuk tugas dan

pelayanan dari profesi yang memberi tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan

praktek dibidang profesinya, baik yang berhubungan dengan pasien, keluarga,

masyarakat dan teman sejawat, profesi dan diri sendiri. Sedangkan Kode etik

keperawatan merupakan daftar prilaku atau bentuk pedoman/panduan etik prilaku

profesi keperawatan secara professional (Aiken, 2003). dengan tujuan utama adanya

kode etik keperawatan adalah memberikan perlindungan bagi pelaku dan penerima

praktek keperawatan.

Kode etik profesi disusun dan disyahkan oleh organisasi profesinya sendiri yang akan

membina anggota profesinya baik secara nasional maupun internasional. (Rejeki,

2005). Konsep etik yang merupakan panduan profesi merupakan tanggung jawab dari

anggota untuk melaksanakannya. Profesi keperawatan sebagai salah satu profesi yang

professional dan mempunyai nilai-nilai/prinsip moral dalam melakukan prakteknya

5

Page 6: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

maka kode etik sangatlah diperlukan. Perawat sebagai anggota profesi keperawatan

hendaknya dapat menjalankan kode etik keperawatan yang telah dibuat dengan sebaik-

baiknya dengan tetap memegang teguh dan selalu dilandasi oleh nilai-nilai moral

profesionalnya.(Misparsih, 2005).

Etika keperawatan memberikan keputusan tentang tindakan yang diharapkan benar-

benar tepat atau bermoral. Etika keperawatan sebagai pedoman menumbuhkan

tanggung jawab atau kewajiban bagi anggotanya tentang hak-hak yang diharapkan

oleh orang lain. Anggota profesi mempunyai pengetahuan atau ketrampilan khusus

yang dipergunakan untuk membuat keputusan yang mempengaruhi orang lain.

(Samporno, 2005).

Etika profesi keperawatan merupakan practice discipline dan sebagai implimentasinya

diwujudkan dalam asuhan praktek keperawatan. Perawat harus membiasakan diri

untuk sepenuhnya menerapkan kode etik yang ada sebagai gambaran tanggung

jawabnya dalam praktik keperawatan.(Priharjo, 1995).

1. Tujuan dan Fungsi Kode etik keperawatan

Secara umum menurut Kozier (1992). dikatakan bahwa tujuan kode etik profesi

keperawatan adalah meningkatkan praktek keperawatan dengan moral dan kualitas

dan menggambarkan tanggung jawab, akontabilitas serta mempersiapkan petunjuk

bagi anggotannya. Etika profesi keperawatan merupakan alat untuk mengukur

prilaku moral dalam keperawatan. Dalam menyusun alat pengukur ini keputusan

diambil berdasarkan kode etik sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi

6

Page 7: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

perilaku moral perawat (Suhaemi, 2002). Adanya penggunaan kode etik

keperawatan, organisasi profesi keperawatan dapat meletakkan kerangka berfikir

perawat untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab kepada masyarakat

anggota tim kesehatan lain dan kepada profesi.

Tujuan pokok rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik keperawatan,

merupakan standar etika perawat, yaitu:

a. Menjelaskan dan menerapkan tanggung jawab kepada pasien, lembaga dan

masyarakat

b. Membantu tenaga/perawat dalam menentukan apa yang harus diperbuat dalam

menghadapi dilema etik dalam praktek keperawatan.

c. Memberikan kesempatan profesi keperawatan menjaga reputasi atau nama dan

fungsi profesi keperawatan.

d. Mencerminkan/membayangkan pengharapan moral dari komunitas.

e. Merupakan dasar untuk menjaga prilaku dan integrasi.

Sesuai tujuan tersebut diatas, perawat diberi kesempatan untuk dapat

mengembangkan etika profesi secara terus menerus agar dapat menampung

keinginan dan masalah baru dan mampu menurunkan etika profesi keperawatan

kepada perawat-perawat muda. Disamping maksud tersebut, penting dalam

meletakkan landasan filsafat keperawatan agar setiap perawat dapat memahami

dan menyenangi profesinya.

7

Page 8: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

Menurut American Ethics Commission Bureau on Teaching, tujuan etika profesi

keperawatan adalah, mampu:

a. Mengenal dan mengidentifikasi unsure moral dalam praktik keperawatan

b. Membentuk strategi/cara dan menganalisa masalah moral yang terjadi dalam

praktik keperawatan

c. Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yang baik dan dapat dipertanggung

jawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

Beberapa tujuan dan fungsi kode etik keperawatan diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa fungsi kode etik keperawatan, adalah:

1) Memberikan panduan pembuatan keputusan tentang masalah etik keperawatan.

2) Dapat menghubungkan dengan nilai yang dapat diterapkan dan

dipertimbangkan

3) Merupakan cara mengevaluasi diri profesi perawat

4) Menjadi landasan untuk menginisiasi umpan balik sejawat

5) Menginformasikan kepada calon perawat tentang nilai dan standar profesi

keperawatan

6) Menginformasikan kepada profesi lain dan masyarakat tentang nilai moral.

Sedangkan kode etik keperawatan di Indonesia yng dikeluarkan oleh organisasi

profesi (PPNI) telah diatur lima pokok etik, yaitu: hubungan perawat dan pasien,

perawat dan praktek, perawat dan masyarakat, perawat dan teman sejawat, perawat

8

Page 9: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

dan profesi. Kelima pokok etik keperawatan yang ada merupakan bentuk kode etik

yang telah mejadi panduan dari semua perawat Indonesia untuk menjalankan

profesinya

2. Konsep Moral dalam praktek keperawatan

Praktek keperawatan menurut Henderson dalam bukunya tentang teori

keperawatan, yaitu segala sesuatu yang dilakukan perawat dalam mengatasi

masalah keperawatan dengan menggunakan metode ilmiah, bila membicarakan

praktek keperawatan tidak lepas dari fenomena keperawatan dan hubungan pasien

dan perawat.

Fenomena keperawatan merupakan penyimpangan/tidak terpenuhinya kebutuhan

dasar manusia (bio, psiko, social dan spiritual), mulai dari tingkat individu untuk

sampai pada tingkat masyarakat yang juga tercermin pada tingkat system organ

fungsional sampai subseluler (Henderson, 1978, lih, Ann Mariner, 2003). Asuhan

keperawatan merupakan bentuk dari praktek keperawatan, dimana asuhan

keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan praktek keperawatan yang

diberikan pada pasein dengan menggunakan proses keperawatan berpedoman pada

standar keperawatan, dilandasi etika dan etiket keperawatan (Kozier, 1991).

Asuhan keperawatan ditujukan untuk memandirikan pasien, (Orem, 1956,lih, Ann

Mariner, 2003).

Keperawatan merupakan Bentuk asuhan keperawatan kepada individu, keluarga

dan masyarakat berdasarkan ilmu dan seni dan menpunyai hubungan perawat dan

pasien sebagai hubungan professional (Kozier, 1991). Hubungan professional yang

9

Page 10: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

dimaksud adalah hubungan terapeutik antara perawat pasien yang dilandasi oleh

rasa percaya, empati, cinta, otonomi, dan didahulu adanya kontrak yang jelas

dengan tujuan membantu pasien dalam proses penyembuhan dari sakit

(Kozier,1991).

a. Prinsip-prinsip moral dalam praktek keperawatan

1) Menghargai otonomi (facilitate autonomy)

Suatu bentuk hak individu dalam mengatur kegiatan/prilaku dan tujuan

hidup individu. Kebebasan dalam memilih atau menerima suatu tanggung

jawab terhadap pilihannya sendiri. Prinsip otonomi menegaskan bahwa

seseorang mempunyai kemerdekaan untuk menentukan keputusan dirinya

menurut rencana pilihannya sendiri. Bagian dari apa yang didiperlukan

dalam ide terhadap respect terhadap seseorang, menurut prinsip ini adalah

menerima pilihan individu tanpa memperhatikan apakah pilihan seperti itu

adalah kepentingannya. (Curtin, 2002). Permasalahan dari penerapan

prinsip ini adalah adanya variasi kemampuan otonomi pasien yang

dipengaruhi oleh banyak hal, seperti tingkat kesadaran, usia, penyakit,

lingkungan Rumah SAkit, ekonomi, tersedianya informsi dan lain-lain

(Priharjo, 1995). Contoh: Kebebasan pasien untuk memilih pengobatan

dan siapa yang berhak mengobatinya sesuai dengan yang diinginkan .

10

Page 11: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

2) Kebebasan (freedom)

Prilaku tanpa tekanan dari luar, memutuskan sesuatu tanpa tekanan atau

paksaan pihak lain (Facione et all, 1991). Bahwa siapapun bebas

menentukan pilihan yang menurut pandangannya sesuatu yang terbaik.

Contoh : Klien mempunyai hak untuk menerima atau menolak asuhan

keperawatan yang diberikan.

3) Kebenaran (Veracity) truth

Melakukan kegiatan/tindakan sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika

yang tidak bertentangan (tepat, lengkap). Prinsip kejujuran menurut

Veatch dan Fry (1987) didefinisikan sebagai menyatakan hal yang

sebenarnya dan tidak bohong. Suatu kewajiban untuk mengatakan yang

sebenarnya atau untuk tidak membohongi orang lain. Kebenaran

merupakan hal yang fundamental dalam membangun hubungan saling

percaya dengan pasien. Perawat sering tidak memberitahukan kejadian

sebenarnya pada pasien yang memang sakit parah. Namun dari hasil

penelitian pada pasien dalam keadaan terminal menjelaskan bahwa pasien

ingin diberitahu tentang kondisinya secara jujur (Veatch, 1978).

Contoh : Tindakan pemasangan infus harus dilakukan sesuai dengan SOP

yang berlaku dimana klien dirawat.

11

Page 12: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

4) Keadilan (Justice)

Hak setiap orang untuk diperlakukan sama (facione et all, 1991).

Merupakan suatu prinsip moral untuk berlaku adil bagi semua individu.

Artinya individu mendapat tindakan yang sama mempunyai kontribusi

yang relative sama untuk kebaikan kehidupan seseorang. Prinsip dari

keadilan menurut beauchamp dan childress adalah mereka uang sederajat

harus diperlakukan sederajat, sedangkan yang tidak sederajat diperlakukan

secara tidak sederajat, sesuai dengan kebutuhan mereka.

Ketika seseorang mempunyai kebutuhan kesehatan yang besar, maka

menurut prinsip ini harus mendapatkan sumber-sumber yang besar pula,

sebagai contoh: Tindakan keperawatan yang dilakukan seorang perawat

baik dibangsal maupun di ruang VIP harus sama dan sesuai SAK

5) Tidak Membahayakan (Nonmaleficence)

Tindakan/ prilaku yang tidak menyebabkan kecelakaan atau

membahayakan orang lain.(Aiken, 2003). Contoh : Bila ada klien dirawat

dengan penurunan kesadaran, maka harus dipasang side driil.

6) Kemurahan Hati (Benefiecence)

Menyeimbangkan hal-hal yang menguntungkan dan

merugikan/membahayakan dari tindakan yang dilakukan. Melakukan hal-

hal yang baik untuk orang lain. Merupakan prinsip untuk melakukan yang

baik dan tidak merugikan orang lain/pasien. Prinsip ini sering kali sulit

diterapkan dalam praktek keperawatan. Berbagai tindakan yang dilakukan

sering memberikan dampak yang merugikan pasien, serta tidak adanya

12

Page 13: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

kepastian yang jelas apakah perawat bertanggung jawab atas semua cara

yang menguntungkan pasien.Contoh: Setiap perawat harus dapat merawat

dan memperlakukan klien dengan baik dan benar.

7) Kesetiaan (fidelity)

Memenuhi kewajiban dan tugas dengan penuh kepercayaan dan tanggung

jawab, memenuhi janji-janji. Veatch dan Fry mendifinisikan sebagai

tanggung jawab untuk tetap setia pada suatu kesepakatan. Tanggung jawab

dalam konteks hubungan perawat-pasien meliputi tanggung jawab

menjaga janji, mempertahankan konfidensi dan memberikan

perhatian/kepedulian. Peduli kepada pasien merupakan salah satu dari

prinsip ketataatan. Peduli pada pasien merupakan komponen paling

penting dari praktek keperawatan, terutama pada pasien dalam kondisi

terminal (Fry, 1991). Rasa kepedulian perawat diwujudkan dalam

memberi asuhan keperawatan dengan pendekatan individual, bersikap

baik, memberikan kenyamanan dan menunjukan kemampuan profesional

Contoh: Bila perawat sudah berjanji untuk memberikan suatu tindakan,

maka tidak boleh mengingkari janji tersebut.

13

Page 14: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

8) Kerahasiaan (Confidentiality)

Melindungi informasi yang bersifat pribadi, prinsip bahwwa perawat

menghargai semua informsi tentang pasien dan perawat menyadari bahwa

pasien mempunyai hak istimewa dan semua yang berhubungan dengan

informasi pasien tidak untuk disebarluaskan secara tidak tepat (Aiken,

2003). Contoh : Perawat tidak boleh menceritakan rahasia klien pada

orang lain, kecuali seijin klien atau seijin keluarga demi kepentingan

hukum.

9) Hak (Right)

Berprilaku sesuai dengan perjanjian hukum, peraturan-peraturan dan

moralitas, berhubungan dengan hukum legal.(Webster’s, 1998). Contoh :

Klien berhak untuk mengetahui informasi tentang penyakit dan segala

sesuatu yang perlu diketahuinya.

b. Nilai-nilai professional yang harus diterapkan oleh perawat

1) JUSTICE (Keadilan) : Menjaga prinsip-prinsip etik dan legal, sikap yang

dapat dilihat dari Justice, adalah: Courage (keberanian/Semangat,

Integrity, Morality, Objectivity), dan beberapa kegiatan yang berhubungan

dengan justice perawat: Bertindak sebagai pembela klien, Mengalokasikan

sumber-sumber secara adil, Melaporkan tindakan yang tidak kompeten,

tidak etis, dan tidak legal secara obyektif dan berdasarkan fakta.

14

Page 15: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

2) TRUTH (kebenaran): Kesesuaian dengan fakta dan realitas, sikap yang

berhubungan denganperawt yang dapat dilihat, yaitu: Akontabilitas,

Honesty, Rationality, Inquisitiveness (ingin tahu), kegiatan yang

beruhubungan dengan sikap ini adalah: Mendokumentasikan asuhan

keperawatan secara akurat dan jujur, Mendapatkan data secara lengkap

sebelum membuat suatu keputusan, Berpartisipasi dalam upaya-upaya

profesi untuk melindungi masyarakat dari informasi yang salah tentang

asuhan keperawatan.

3) AESTHETICS : Kualitas obyek, kejadian, manusia yang mengarah pada

pemberian kepuasan dengan prilaku/ sikap yang tunjukan dengan

Appreciation, Creativity, Imagination, Sensitivity, kegiatan perawat yang

berhubungan dengan aesthetics: Berikan lingkungan yang menyenangkan

bagi klien, Ciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan bagi diri

sendiri dan orang lain, Penampilan diri yang dapat meningkatkan “image”

perawat yang positif

4) ALTRUISM : Peduli bagi kesejahteraan orang lain (keiklasan) dengan

sikap yang ditunjukan yaitu: Caring, Commitment, Compassion (kasih),

Generosity (murah hati), Perseverance (tekun, tabah (sabar), kegiatan

perawat yang berhubungan dengan Altruism:Memberikan perhatian penuh

saat merawat klien, Membantu orang lain/perawat lain dalam memberikan

asuhan keperawatan bila mereka tidak dapat melakukannya, Tunjukan

kepedulian terhadap isu dan kecenderungan social yang berdampak

terhadap asuhan kesehatan.

15

Page 16: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

5) EQUALITY (Persamaan): Mempunyai hak, dan status yang sama, sikap

yang dapt ditunjukan oleh perawat yaitu: Acceptance (menerima), Fairness

(adil/tidak diskriminatif), Tolerance, Assertiveness, kegiatan perawat yang

berhubungan dengan equality: Memberikan nursing care berdasarkan

kebutuhan klien, tanpa membeda-bedakan klien, Berinteraksi dengan

tenaga kesehatan/teman sejawat dengan cara yang tidak diskriminatif

6) FREEDOM (Kebebasan): Kapasitas untuk menentukan pilihan, sikap yang

dapat ditunjukan oleh perawat yaitu: Confidence, Hope, Independence,

Openness, Self direction, Self Disciplin, kegiatan yang berhubungan

dengan Freedom: Hargai hak klien untuk menolak terapi, Mendukung hak

teman sejawat untuk memberikan saran perbaikan rencana asuhan

keperawatan, Mendukung diskusi terbuka bila terdapat isu controversial

terkait profesi keperawatan

7) HUMAN DIGNITY (Menghargai martabat manusia): menghargai

martabat manusia dan keunikan martabat manusia dan keunikan individu,

sikap yang dapat ditunjukan oleh perawat, yaitu: Empathy, Kindness,

Respect full, Trust, Consideration, kegiatan yang berhubungan dengan

sikap Human dignity: Melindungi hak individu untuk privacy,

Menyapa/memperlakukan orang lain sesuai dengan keinginan mereka

untuk diperlakukan, Menjaga kerahasiaan klien dan teman sejawat

16

Page 17: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

C. Hak, Kewajiban Perawat dan Hak Pasien

Hak mungkin merupakan tuntutan sebagaimana mestinya dengan dasar keadilan,

moralitas atau legalitas (Suhaemi, 2002). Hak adalah tuntutan terhadap sesuatu yang

seseorang berhak, seperti kekuasaan atau hak istimewa.

Hak merupakan peranan fakultatif karena sifatnya boleh tidak dilaksanakan atau

dilaksanakan, menurut suryono (1990). Hak merupakan sutau yang dimilikin orang

atau subyek hukum baik manusia sebagai pribadi atau manusia sebagai badan hukum,

dimana subyek yang bersangkutan mempunyai kebebasan untuk memanfaatkan atau

tidak memanfaatkan. Sedangkan kewajiban merupakan peran imperative karena tidak

boleh tidak dilaksanakan.

Pada prinsipnya hak dasar manusia, terdapat dua hal yaitu: Human Right dan

Fundamental Right. Beberapa hak manusiawi (human right) adalah hak untuk

mengekspresikan dirinya secara bebas untuk tumbuh dan untuk menerima

upah/pembayaran atas pekerjaannya, sedangkan Hak dasar (Fundamental right)

termasuk hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia, seperti hak untuk

hidup layak, hak untuk bernafas, hak untuk mendapatkan makanan yang layak dan

sebagainnya (Aiken, 2003).

Perawat sebagai pelaku praktek keperawatan yang langsung memberikan pelayanan

kepada pasien, keluarga, masyarakat disamping mempunyai tanggung jawab dalam

praktek, perawat juga mempunyai hak sebagai manusia secara utuh baik secara

manusia dan hukum.

17

Page 18: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

1. Hak-hak perawat, menurut Claire dan Fagin (1975), bahwa perawat

berhak:

a. Mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai

dengan profesinya

b. Mengembangkan diri melalui kemampuan kompetensinya sesuai dengan

latar pendidikannya

c. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan serta standard an kode etik profesi

d. Mendapatkan informasi lengkap dari pasien atau keluaregannya tentang

keluhan kesehatan dan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan

e. Mendapatkan ilmu pengetahuannya berdasarkan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan/kesehatan secara terus

menerus.

f. Diperlakukan secara adil dan jujur baik oleh institusi pelayanan maupun

oleh pasien

g. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang dapat

menimbulkan bahaya baik secara fisik maupun emosional

h. Diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan kebijaksanaan pelayanan

kesehatan.

i. Privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien

dan atau keluargannya serta tenaga kesehatan lainnya.

j. Menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik melalui anjuran maupun

pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk melakukan tindakan yang

18

Page 19: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

bertentangan dengan standar profesi atau kode etik keperawatan atau aturan

perundang-undangan lainnya.

k. Mendapatkan penghargaan dan imbalan yang layak atas jasa profesi yang

diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan yang berlaku di institusi

pelayanan yang bersangkutan

l. Memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuai dengan bidang

profesinya.

2. Tanggung jawab/kewajiban perawat

Disamping beberapa hak perawat yang telah diuraikan diatas, dalam mencapai

keseimbangan hak perawat maka perawat juga harus mempunyai kewajibannya

sebagai bentuk tanggung jawab kepada penerima praktek keperawatan. (Claire dan

Fagin, 1975l,dalam Fundamental of nursing,Kozier 1991)

Kewajiban perawat, sebagai berikut:

a. Mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan

b. Memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan standar

profesi dan batas kemanfaatannya

c. Menghormati hak pasien

d. Merujuk pasien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang

mempunyai keahlihan atau kemampuan yang lebih kompeten, bila yang

bersangkutan tidak dapat mengatasinya.

19

Page 20: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

e. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berhubungan dengan

keluarganya, selama tidak bertentangan dengan peraturan atau standar profesi

yang ada.

f. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadahnya

sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing selama tidak

mengganggu pasien yang lainnya.

g. Berkolaborasi dengan tenaga medis (dokter) atau tenaga kesehatan lainnya

dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada pasien

h. Memberikan informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan yang

diberikan kepada pasien dan atau keluargannya sesuai dengan batas

kemampuaannya

i. Mendokumentasikan asuhan keperawatan secara akurat dan

berkesinambungan

j. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dn tehnologi keperawatan

atau kesehatan secara terus menerus

k. Melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai dengan

batas kewenangannya

l. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, kesuali

jika dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang.

m. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian yang telah dibuat

sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja.

20

Page 21: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

3. Hak-hak pasien

Disamping beberapa hak dan kewajiban perawat, perawat juga harus mengenal

hak-hak pasien sebagai obyek dalam praktek keperawatan. Sebagai hak dasar

sebagai manusia maka penerima asuhan keperawatan juga harus dilindungi hak-

haknya, sesuai perkembangan dan tuntutan dalam praktek keperawatan saat ini

pasien juga lebih meminta untuk menentukan sendiri dan mengontrol tubuh

mereka sendiri bila sakit; persetujuan, kerahasiaan, dan hak pasien untuk menolak

pengobatan merupakan aspek dari penentuan diri sendiri. Hal-hal inilah yang perlu

dihargai dan diperhatikan oleh profesi keperawat dalam menjalankan

kewajibannya.

Tetapi dilain pihak, seorang individu yang mengalami sakit sering tidak mampu

untuk menyatakan hak-haknya, karena menyatakan hak memerlukan energi dan

kesadaran diri yang baik sedangkan dalam kondisi sakit seseorang mengalami

kelemahan atau terikat dengan penyakitnya dan dalam kondisi inilah sering

individu tidak menyadari akan haknya, disinilah peran seoran professional

perawat.

Oleh karena itu sebagai perawat professional harus menganal hak-hak pasien,

menurut Annas dan Healy, 1974, hak-hak pasien adalah sebagai berikut:

1) Hak untuk kebenaran secara menyeluruh

2) Hak untuk mendapatkan privasi dan martabat yang mandiri

21

Page 22: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

3) Hak untuk memelihara penentuan diri dalam berpartisipasi dalam

keputusan sehubungan dengan kesehatan seseorang.

4) Hak untuk memperoleh catatan medis, baik selama maupun

sesudah dirawat di Rumah Sakit.

Sedangkan pernyataan hak pasien (Patient’s Bill of Right) yang diterbitkan oleh

“The American Hospital Association” 1973, meliputi beberapa hal, yang

dimaksudkan memberikan upaya peningkatan hak pasien yang dirawat dan dapat

menjelaskan kepada pasien sebelum pasien dirawat.

Adapun hak-hak pasien, adalah sebagai beriku, pasien mempunyai hak:

1) Mempertahankan dan mempertimbangkan serta mendapatkan asuhan

keperawatan dengan penuh perhatian

2) Memperoleh informasi terbaru, lengkap mengenai diagnosa, pengobatan dan

program rehabilitasi dari tim medis, dan informasi seharusnya dibuat untuk

orang yang tepat mewakili pasien, karena pasien mempunyai hak untuk

mengetahui dari yang bertanggung jawab dan mengkoordinir asuhan

keperawatannya.

3) Menerima informasi penting untuk memberikan persetujuan sebelum memulai

sesuatu prosedur atau pengobatan kecuali dalam keadaan darurat, mencakup

beberapa hal penting, yaitu; lamanya ketidakmampuan, alternatif-alternatif

tindakan lain dan siapa yang akan melakukan tindakan

4) Menolak pengobatan sejauh yang diijinkan hukum dan diinformasikan tentang

kosekwensi dari tindakan tersebut.

22

Page 23: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

5) Setiap melakukan tindakan selalu mempertimbangkan privasinya termasuk

asuhan keperawatan, pengobatan, diskusi kasus, pemeriksaan dan tindakan,

dan selalu dijaga kerahasiaannya dan dilakukan dengan hati-hati, siapapun

yang tidak terlibat langsung asuhan keperawatan dan pengobatan pasien harus

mendapatkan ijin dari pasien.

6) Mengharapkan bahwa semua komunikasi dan catatan mengenai asuhan

keperawatan dan pengobatannya harus diperlakukan secara rahasia.

7) Pasien mempunyai hak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ke tempat lain

yang lebih lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan

rujukan tersebut, dan Rumah Sakit yang ditunjuk dapat menerimannya.

8) Memperoleh informasi tentang hubungan Rumah Sakit dengan instansi

lainnya, seperti pendidikan dan atau instansi terkait lainnya sehubungan

dengan asuhan yang diterimannya, Contoh: hubungan individu yang

merawatnya, nama perawat dan sebaginnya.

9) Diberikan penasehat/pendamping apabila Rumah Sakit mengajukan untuk

terlibat atau berperan dalam eksperimen manusiawi yang mempengaruhi

asuhan atau pengobatannya. Pasien mempunyai hak untuk menolak

berpartisipasi dalam proyek riset/penelitian tersebut.

10) Mengharapkan asuhan berkelanjutan yang dapat diterima. Pasien mempunyai

hak untuk mengetahui lebih jauh waktu perjanjian dengan dokter yang ada.

Pasien mempunyai hak untuk mengharapkan Rumah Sakit menyediakan

mekanisme sehingga ia mendapat informasi dari dokter atau staff yang

didelegasikan oleh dokter tentang kesehatan pasien selanjutnya.

23

Page 24: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

11) Mengetahui peraturan dan ketentuan Rumah Sakit yang harus diikutinya

sebagai pasien

12) Mengetahui peraturan dan ketentuan Rumah Sakit yang harus diikutinya.

D. Masalah Etik dalam Praktek Keperawatan

Setelah beberapa definisi, dan teori yang berkaitan dengan etika, hak perawat, hak

pasien dan kewajiban dari pelaku asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan,

masalah etik menimbulkan konflik antara kebutuhan pasien dengan harapan perawat.

Masalah eika keperawatan pada dasarnya merupakan masalah etika kesehatan, yang

lebih dikenal dengan istilah etika biomedis atau bioetis (Suhaemi, 2002).

Adapun permasalahan etik yang yang sering muncul banyak sekali, seperti berkata

tidak jujur (bohong), abortus, menghentikan pengobatan, penghentian pemberian

makanan dan cairan, euthanasia, transplantasi organ serta beberpa permasalahan etik

yang langsung berkaitan dengan praktek keperawatan, seperti: evaluasi diri dan

kelompok, tanggung jawab terhadap peralatan dan barang, memberikan rekomendasi

pasien pad dokter, menghadapi asuhan keperawatan yang buruk, masalah peran

merawat dan mengobati (Prihardjo, 1995).Disini akan dibahas sekilas beberapa hal

yang berikaitan dengan masalah etik yang berkaitan lansung pada praktik

keperawatan.

1. Konflik etik antara teman sejawat

Keperawatan pada dasarnya ditujukan untuk membantu pencapaian kesejahteraan

pasien. Untuk dapat menilai pemenuhan kesejahteraan pasien, maka perawat harus

mampu mengenal/tanggap bila ada asuhan keperawatan yang buruk dan tidak

24

Page 25: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

bijak, serta berupaya untuk mengubah keadaan tersebut. Kondisi inilah yang sering

sering kali menimbulkan konflik antara perawat sebagai pelaku asuhan

keperawatan dan juga terhadap teman sejawat. Dilain pihak perawat harus menjaga

nama baik antara teman sejawat, tetapi bila ada teman sejawat yang melakukan

pelanggaran atau dilema etik hal inilah yang perlu diselesaikan dengan bijaksana.

2. Menghadapi penolakan pasien terhadap Tindakan keperawatan atau

pengobatan

Masalah ini sering juga terjadi, apalagi pada saat ini banyak bentuk-bentuk

pengobatan sebagai alternative tindakan. Dan berkembangnya tehnologi yang

memungkinkan orang untuk mencari jalan sesuai dengan kondisinya. Penolakan

pasien menerima pengobatan dapat saja terjadi dan dipengaruhi oleh beberapa

factor, seperti pengetahuan, tuntutan untuk dapat sembuh cepat, keuangan, social

dan lain-lain. Penolakan atas pengobatan dan tindakan asuhan keperawatan

merupakan hak pasien dan merupakan hak outonmy pasien, pasien berhak

memilih, menolak segala bentuk tindakan yang mereka anggap tidak sesuai dengan

dirinnya, yang perlu dilakukan oleh perawat adalah menfasilitasi kondisi ini

sehingga tidak terjadi konflik sehingga menimbulkan masalah-masalah lain yang

lebih tidak etis.

3. Masalah antara peran merawat dan mengobati

Berbagai teori telah dijelaskan bahwa secara formal peran perawat adalah

memberikan asuhan keperawatan, tetapi dengan adanya berbagai factor sering kali

peran ini menjadai kabur dengan peran mengobati. Masalah antara peran sebagai

perawat yang memberikan asuhan keperawatan dan sebagai tenaga kesehatan yang

25

Page 26: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

melakuka pengobatan banyak terjadi di Indonesia, terutama oleh perawat yang ada

didaerah perifer (puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan kepada

masyarakat. Dari hasil penelitian, Sciortio (1992) menyatakan bahwa pertentangan

antara peran formal perawat dan pada kenyataan dilapangan sering timbul dan ini

bukan saja masalah Nasional seperti di Indonesia, tetapi juga terjadi di Negara-

negara lain.Walaupun tidak diketahui oleh pemerintah, pertentangan ini

mempunyai implikasi besar. Antara pengetahuan perawat yang berhubungan

dengan asuhan keperawatan yang kurang dan juga kurang aturan-aturan yang jelas

sebagai bentuk perlindungan hukum para pelaku asuhan keperawatan hal

inisemakin tidak jelas penyelesaiannya.

4. Berkata Jujur atau Tidak jujur

Didalam memberikan asuhan keperawatan langsung sering kali perawat tidak

merasa bahwa, saat itu perawat berkata tidak jujur. Padahal yang dilakukan

perawat adalah benar (jujur) sesuai kaedah asuhan keperawatan.

Sebagai contoh: sering terjadi pada pasien yang terminal, saat perawat ditanya oleh

pasien berkaitan dengan kondisinya, perawat sering menjawab “tidak apa-apa

ibu/bapak, bapak/ibu akan baik, suntikan ini tidak sakit”. Dengan bermaksud

untuk menyenangkan pasien karena tidak mau pasiennya sedih karena kondisinya

dan tidak mau pasien takut akan suntikan yang diberikan, tetapi didalam kondisi

tersebut perawat telah mengalami dilema etik. Bila perawat berkata jujur akan

membuat sedih dan menurunkan motivasi pasien dan bila berkata tidak jujur,

perawat melanggar hak pasien.

26

Page 27: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

5. Tanggung jawab terhadap peralatan dan barang

Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah menguntil atau pilfering, yang berarti

mencuri barang-barang sepele/kecil. Sebagai contoh: ada pasien yang sudah

meninggal dan setalah pasien meninggal ada barang-barang berupa obat-obatan

sisa yang belum dipakai pasien, perawat dengan seenaknya membereskan obat-

obatan tersebut dan memasukan dalam inventarisasi ruangan tanpa seijin keluarga

pasien. Hal ini sering terjadi karena perawat merasa obat-obatan tersebut tidak ada

artinya bagi pasien, memang benar tidak artinya bagi pasien tetapi bagi keluarga

kemungkinan hal itu lain. Yang penting pada kondisi ini adalah komunikasi dan

informai yang jelas terhadap keluarga pasien dan ijin dari keluarga pasien itu

merupakan hal yang sangat penting, Karena walaupun bagaimana keluarga harus

tahu secara pasti untuk apa obat itu diambil.

Perawat harus dapat memberikan penjelasan pada keluarga dan orang lain bahwa

menggambil barang yang seperti kejadian diatas tidak etis dan tidak dibenarkan

karena setiap tenaga kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap peralatan dan

barang din tempat kerja.

E. Pembuatan Keputusan dalam Dilema Etik

Menurut Thompson dan Thompson (1985). dilema etik merupakan suatu masalah

yang sulit untuk diputuskan, dimana tidak ada alternative yang memuaskan atau suatu

situasi dimana alternative yang memuaskan dan tidak memuaskan sebanding. Dalam

dilema etik tidak ada yang benar atau salah. Dan untuk membuat keputusan etis,

seseorang harus bergantung pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional.

27

Page 28: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

Kerangka pemecahan dilema etik banyak diutarakan oleh beberapa ahli yang pada

dasarnya menggunakan kerangka proses keperawatan dengan pemecahan masalah

secara ilmiah.(sigman, 1986; lih. Kozier, erb, 1991).

Setiap perawat harus dapat mengintegrasikan dasar-dasar yang dimilikinya dalam

membuat keputusan termasuk agama, kepercayaan atau falsafah moral tertentu yang

menyatakan hubungan kebenaran atau kebaikan dengan keburukan. Beberapa orang

membuat keputusan dengan mempertimbangkan segi baik dan buruk dari

keputusannya, ada pula yang membuat keputusan berdasarkan pengalamannya (Ellis,

Hartley, 1980).

1. Teori dasar pembuatan keputusan Etis

a. Teleologi

Teleologi (berasal dari bahasa Yunani telos, berarti akhir). Istilah teleologi dan

utilitarianisme sering digunakan saling bergantian. Teleologi merupakan suatu

doktrin yang menjelaskan fenomena berdasarkan akibat yang dihasilkan atau

konsekuensi yang dapat terjadi. Pendekatan ini sering disebut dengan ungkapan The

end justifies the means atau makna dari suatu tindakan ditentukan oleh hasil akhir yang

terjadi. Teori ini menekankan pada pencapaian hasil dengan kebaikan maksimal dan

ketidakbaikan sekecil mungkin bagi manusia (Kelly, 1987). Teori teleologi atau

utilitarianisme dapat dibedakan menjadi rule utilitarianisme dan act utilitarianisme.

Rule utilitarianisme berprinsip bahwa manfaat atau nilai suatu tindakan tergantung

pada sejauh mana tindakan tersebut memberikan kebaikan atau kebahagiaan pada

28

Page 29: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

manusia. Act utilitarianisme bersifat lebih terbatas; tidak melibatkan aturan umum

tetapi berupaya menjelaskan pada suatu situasi tertentu, dengan pertimbangan terhadap

tindakan apa yang dapat memberikan kebaikan sebanyak-banyaknya atau

ketidakbaikan sekecil-kecilnya pada individu. Contoh penerapan teori ini misalny a

bayi-bayi yang lahir cacat lebih baik diizinkan meninggal daripada nantinya menjadi

beban di masyarakat.

b. Deontologi (Formalisme)

Deontologi (berasal dari bahasa Yunani deon, berarti tugas) berprinsip pada aksi atau

tindakan. Menurut Kant, benar atau salah bukan ditentukan oleh hasil akhir atau

konsekuensi dari suatu tindakan, melainkan oleh nilai moralnya. Dalam

konteknya di sini perhatian difokuskan pada tindakan melakukan tanggung jawab

moral yang dapat memberikan penentu apakah tindakan tersebut secara moral

benar atau salah. Kant berpendapat prinsip-prinsip moral atau yang terkait

dengan tugas harus bersifat universal, tidak kondisional, dan imperatif. Kant

percaya bahwa tindakan manusia secara rasional tidak konsisten, kecuali bila

aturan-aturan yang ditaati bersifat universal, tidak kondisional, dan imperatif.

Dua aturan yang diformulasi oleh Kant meliputi: pertama, manusia harus selalu

bertindak sehingga aturan yang merupakan dasar berperilaku dapat menjadi suatu

hukum moral universal. Kedua, manusia harus tidak memperlakukan orang lain

secara sederhana sebagai suatu makna, tetapi selalu sebagai hasil akhir terhadap

dirinya sendiri. Contoh penerapan deontologi adalah seorang perawat yang yakin

bahwa pasien harus diberitahu tentang apa yang sebenarnya terjadi walaupun

29

Page 30: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

kenyataan tersebut sangat menyakitkan. Contoh lain misalnya seorang perawat

menolak membantu pelaksanaan abortus karena keyakinan agamanya yang

melarang tindakan membunuh.

Dalam menggunakan pendekatan teori ini, perawat tidak menggunakan

pertimbangan, misalnya seperti tindakan abortus dilakukan untuk menyela-

matkan nyawa ibu, karena setiap tindakan yang mengakhiri hidup (dalam hal ini

calon bayi) merupakan tindakan yang secara moral buruk. Secara lebih luas,

teori deontologi dikembangkan menjadi lima prinsip penting; kemurahan hati,

keadilan, otonomi, kejujuran, dan ketaatan.

2. Kerangka dan strategi pembuatan keputusan etis.

Kemampuan membuat keputusan masalah etis merupakan salah satu persyaratan

bagi perawat untuk menjalankan praktek keperawatan professional dan dalam

membuat keputusan etis perlu memperhatikan beberapa nilai dan kepercayaan

pribadi, kode etik keperawatan, konsep moral perawatan dan prinsip-prinsip etis

(gambar 1)

Gambar 1: Unsur-unsur utama yang terlibat dalam pembuatan keputusan dan tindakan moral dalam praktik keperawatan (diadaptasi

dari Fry, 1991, lih, Prihardjo, 1995)

30

Nilai dan kepercayaan Pribadi

Kode etik perawat Indonesia

Konsep Moral keperawatan

Teori/prinsip-prinsip etika

Kerangka pembuat

keputusan

Keputusan dan

tindakan moral

Page 31: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

Berbagai kerangka model pembuatan keputusan etis telah dirancang oleh banyak ahli etika,

di mana semua kerangka tersebut berupaya menjawab pertanyaan dasar tentang etika,

yang menurut Fry meliputi:

• Hal apakah yang membuat tindakan benar adakah benar?

• Jenis tindakan apakah yang benar?

• Bagaimana aturan-aturan dapat diterapkan pada situasi tertentu?

• Apakah yang harus dilakukan pada situasi tertentu?

Beberapa kerangka pembuatan keputusan etis keperawatan dikembangkan dengan mengacu

pada kerangka pembuatan keputusan etika medis. Beberapa kerangka disusun berdasarkan

posisi falsafah praktik keperawatan, sementara model-model lain dikembangkan

berdasarkan proses pemecahan masalah seperti yang diajarkan di pendidikan keperawatan.

Berikut ini merupakan contoh model yang dikembangkan oleh Thompson dan Thompson

dan model oleh Jameton: Metode Jameton dapat digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan etika keperawatan yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pasien. Ke-

rangka Jameton, seperti yang ditulis oleh Fry (1991), terdiri dari enam tahap:

a. Identifikasi masalah. Ini berarti mengklasifikasi masalah dilihat dari nilai-

nilai, konflik dan hati nurani. Perawat juga harus mengkaji ke-terlibatannya

terhadap masalah etika yang timbul dan mengkaji parameter waktu untuk protes

pembuatan keputusan. Tahap ini akan memberikan jawaban pada perawat terhadap

pernyataan: Hal apakah yang membuat tindakan benar adalah benar? Nilai-nilai

diklasifikasi dan peran perawat dalam situasi yang terjadi diidentifikasi.

b. Perawat harus mengumpulkan data tambahan. Informasi yang dikumpul-kan

dalam tahap ini meliputi: orang-orang yang dekat dengan pasien yang terlibat dalam

31

Page 32: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

membuat keputusan bagi pasien, harapan/keinginan dari pasien dan orang yang terlibat

dalam pembuatan keputusan. Perawat kemudian membuat laporan tertulis kisah dari

konflik yang terjadi. Perawat harus mengindentifikasi semua pilihan atau alternatif

secara terbuka kepada pembuat keputusan. Semua tindakan yang memung-kinkan

harus terjadi termasuk hasil yang mungkin diperoleh beserta dampaknya. Tahap ini

memberikan jawaban: Jenis tindakan apa yang benar?

c. Perawat harus memikirkan masalah etis secara berkesinambungan. Ini berarti

perawat mempertimbangkan nilai-nilai dasar manusia yang pen-ting bagi individu,

nilai-nilai dasar manusia yang menjadi pusat dari masalah, dan prinsip-prinsip etis

yang dapat dikaitkan dengan masalah. Tahap ini menjawab pertanyaan:

Bagaimana aturan-aturan tertentu diterapkan pada situasi tertentu?

d. Pembuat keputusan harus membuat keputusan. Ini berarti bahwa pem-buat

keputusan memilih tindakan yang menurut keputusan mereka paling tepat. Tahap ini

menjawab pertanyaan etika: Apa yang harus dilaku-kan pada situasi tertentu?

e. Tahap akhir adalah melakukan tindakan dan mengkaji keputusan dan hasil.

Tahap Model Keputusan BioetisTahap 1

Tahap 2Tahap 3Tahap 4Tahap 5Tahap 6Tahap 7Tahap 8Tahap 9Tahap 10

Review situasi yang dihadapi untuk mendeterminasi masalah kesehatan, keputusan yang dibutuhkan, komponen etis individu keunikan.Kumpulkan informasi tambahan untuk memperjelas situasi.Identifikasi aspek etis dari masalah yang dihadapi.Ketahui atau bedakan posisi pribadi dan posisi moral profesional.Identifikasi posisi moral dan keunikan individu yang berlainan.Identifikasi konflik-konflik nilai bila ada.Gali siapa yang harus membuat keputusan.Identifikasi rentang tindakan dan hasil yang diharapkan.Tentukan tindakan dan laksanakan.Evaluasi/review hasil dari keputusan/tindakan.

Sumber: J.B Thompson and HO Thompson, Ethic ini Nursing, New York: MacMilan Publishing Co. Inc., 1981, diadaptasikan oleh Kelly, 1987. dalam Priharjo, 1995.

32

Page 33: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

Sedangkan Pembuatan keputusan/pemecahan dilema etik menurut, Kozier, erb

(1989), adalah sebagai berikut:

1) Mengembangkan data dasar; untuk melakukan ini perawat

memerlukan pengumpulan informasi sebanyak mungkin, dan informasi

tersebut meliputi: Orang yang terlibat, Tindakan yang diusulkan, Maksud dari

tindakan, dan konsekuensi dari tindakan yang diusulkan.

2) Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut

3) Membuat tindakan alternative tentang rangkaian tindakan yang

direncanakan dan mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan

tersebut

4) Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa

pengambil keputusan yang tepat

5) Mendefinisikan kewajiban perawat

6) Membuat keputusan.

Disamping beberapa bentuk kerangka pembuatan keputusan dilema etik yang

terdapat diatas, penting juga diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi

pembuatan keputusan etik. Diantaranya adalah factor agama dan adat istiadat,

social, ilmu pengetahuan/tehnologi, legislasi/keputusan yuridis, dana/keuangan,

pekerjaan/posisi pasien maupun perawat, kode etik keperawatan dan hak-hak

pasien (Priharjo, 1995).

33

Page 34: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

Beberapa kerangka pembuatan dan pengambilan keputusan dilema etik diatas

dapat diambil suatu garis besar langkah-langkah kunci dalam pengambilan

keputusan, yaitu:

a. Klarifikasi dilema etik, baik pertanyaan fakta dan komponen nilai etik yang

seharusnya

b. Dapatkan informasi yang lengkap dan terinci, kumpulkan data tambahan dari

berbagai sumber, bila perlu ada saksi ahli berhubungan dengan pertanyaan

etik dan apakah ada pelanggaran hukum/legal

c. Buatlah beberapa alternatif keputusan dan identifikasi beberapa alternative

tersebut dan diskusikan dalam suatu tim (komite etik).

d. Pilih dari beberapa alternative dan paling diterima oleh masing-masing pihak

dan buat suatu keputusan atas alternative yang dipilih

e. Laksanakan keputusan yang telah dipilih bila perlu kerjasama dalam tim dan

tentukan siapa yang harus melaksanakan putusan.

f. Observasi dan lakukan penilain atas tindakan/keputusan yang dibuat serta

dampak yang timbul dari keputusan tersebut, bila perlu tinjau kembali

beberapa alternative keputusan dan bila mungkin dapat dijalankan.

34

Page 35: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

BAB IIIPEMBAHASAN

A. Kasus

Ny. M seorang ibu rumah tangga, umur 35 tahun, mempunyai seorang anak umur 4

tahun, Ny.M. berpendidikan SMA, dan suami Ny.M bekerja sebagai PNS di suatu

kantor kelurahan. Saat ini Ny.M dirawat di ruang kandungan sejak 3 hari yang lalu.

Sesuai hasil pemeriksaan Ny.M positif menderita kanker rahim grade III, dan dokter

merencanakan untuk dilakukan operasi pengangkatan kanker rahim. Semua

pemeriksaan telah dilakukan untuk persiapan operasi Ny.M.

Menjelang dua hari operasi, Ny.M hanya diam dan tampak cemas dan binggung

dengan rencana operasi yang akan dijalaninnya. Dokter hanya menjelaskan bahwa

Ny.m harus dioperasi karena tidak ada tindakan lain yang dapat dilakukan. Dan dokter

memberitahu perawat kalau Ny.M atau keluarganya bertanya, sampaikan operasi

adalah jalan terakhir. Dan jangan dijelaskan tentang apapun, tunggu saya yang akan

menjelaskannya.

Saat menghadapi hal tersebut Ny.M berusaha bertanya kepada perawat ruangan yang

merawatnya. Ny.M bertanya kepada perawat beberapa hal, yaitu:

“apakah saya masih bisa punya anak setelah dioperasi nanti”.karena kami masih ingin

punya anak. “apakah masih ada pengobatan yang lain selain operasi” dan “apakah

operasi saya bisa diundur dulu suster”

Dari beberapa pertanyaan tersebut perawat ruangan hanya menjawab secara singkat,

“ibu kan sudah diberitahu dokter bahwa ibu harus operasi”

“penyakit ibu hanya bisa dengan operasi, tidak ada jalan lain”

35

Page 36: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

“yang jelas ibu tidak akan bisa punya anak lagi…”

“Bila ibu tidak puas dengan jawaban saya, ibu tanyakan lansung dengan dokternya…

ya.” Dan setelah menjawab beberapa pertanyaan Ny.M. perawat memberikan surat

persetujuan operasi untuk ditanda tangani, tetapi Ny.M mengatakan “saya menunggu

suami saya dulu suster”, perawat mengatakan “secepatnya ya bu… besok ibu sudah

akan dioperasi”tanpa penjelasan lain, perawat meninggalkan Ny.M.

Sehari sebelum operasi Ny.M berunding dengan suaminya dan memutuskan menolak

operasi dengan alasan, Ny.M dan suami masih ingin punya anak lagi.

Dengan penolakan Ny.M dan suami, perawat mengatakan pada Ny.M dan suami” Ibu

ibu tidak boleh begitu, ibu harus dioperasi agar penyakit ibu tidak parah, kita hanya

berusaha” dan perawat meninggalkan pasien dan suami tanpa penjelasan apapun. Dan

setelah penolakan pasien tersebut, perawat A datang ke Kepala ruangan dan

mengatakan bahwa Ny.M menolak untuk operasi. Ny.M masih ragu karena dokter

belum menjelaskan rencana operasi yang akan dilakukan, Kepala ruangan bertanya

kepada perawat A “kenapa tidak dijelaskan” Perawat A menjawab “pesan dokter, saya

tidak boleh menjelaskan tentang operasi tersebut, disuruh menunggu dokter…”, kepala

ruangan mengatakan “ kalau begitu buat surat pernyataan saja” dan kita sampaikan ke

dokter bedahnya. Dan sampai saat ini dokter belum menjelaskan operasi yang akan

dilakukan pada Ny.M dan keluarga. Dan akhirnya pasien pulang. Beberapa hari

kemudian Rumah Sakit mendapat surat keluhan dari keluarga Ny.M yang berisi

ketidakpuasan dari pelayanan dimana Ny.M dirawat. Oleh karena itu pihak Rumah

Sakit (pimpinan) menanggapi surat tersebut dan berusaha mencari tahu kebenaran

36

Page 37: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

kasus yang tejadi pada Ny.M dan akan mengambil tindakan bila ada unsure

pelanggaran kode etik dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan staff Rumah Sakit.

Sekilas berkaitan dengan ruangan, kepala ruangan adalah Ners S1 yang bekerja telah

lima tahun dan perawat A, adalah perawat lulusan DIII baru bekerja diruang tersebut

dua tahun.

B. Analisa Kasus

Sebelum menganalisa kasus diatas apakah merupakan pelanggaran etik atau dilema

etik, hal pertama yang harus dilakukan oleh tim pencari fakta adalah mengumpulkan

informasi yang berkaitan dengan beberapa informasi yang diperlukan, baik dari

internal maupun exsternal ruangan termasuk staf yang bterlibat, perawat primer,

kepala ruangan dan dokter yang merawat dan pasien/keluarga. Hal-hal lain yang

menyangkut prinsip-prinsip moral dalam pemberian asuhan keperawatan dan

berkaitan dengan standarisasi asuhan keperawatan yang diberikan (SOP).

Pada kasus yang melibatkan Ny.M dapat dianalisa dengan beberapa hal menyangkut

nilai-nilai etika, prinsip moral dalam professional keperawatan, Kode etik keperawatan

(PPNI), hak-hak pasien, hak dan kewajiban perawat dan juga bentuk standar praktek

keperawatan yang harus dilaksanakan pada pasien yang akan menjalani operasi. Bila

diidentifikasi masalah-masalah yang mungkin merupakan pelanggaran etik yang

terjadi dan merupakan data dari informasi yang dibutuhkan, adalah sebagai berikut:

37

Page 38: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

1. Berkaitan dengan prinsip-prinsip moral/etik dalam praktek keperawatan,

yaitu:

a. Otonomi pasien

Prinsip autonomy menegaskan bahwa seseorang mempunyai kemerdekaan

untuk menentukan keputusan dirinya menurut rencana pilihannya sendiri.

Bagian dari apa yang diperlukan dalam ide terhadap respect terhadap

seseorang, menurut prinsip ini adalah menerima pilihan individu tanpa

memperhatikan apakah pilihan seperti itu adalah kepentingannya.

Seperti telah banyak dijelaskan dalam teori bahwa otonomi merupakan bentuk

hak individu dalam mengatur keinginan melakukan kegiatan atau prilaku.

Kebebasan dalam memilih atau menerima suatu tanggung jawab terhadap

dirinya sendiri.

Pada kasus Ny.M. bahwa pasien menginginkan informasi yang banyak tentang

tindakan operasi yang akan dilakukan terhadap dirinnya, informasi-informasi

yang dibutuhkannya karena Ny.M berkeinginan bahwa ia masih ingin punya

anak lagi dan bila operasi dilakukan berarti pasien merasa tidak akan

mempunyai anak lagi. Tetapi keinginan pasien untuk mendapat informasi yang

lebih banyak tidak terpenuhi, hal inilah yang menjadi dilema bagi pasien

sementara itu kondisi sakitnya akan membuat Ny.M tidak tertolong lagi.

Penolakan Ny.M dan keluarga untuk dilakukan operasi merupakan hak pasien

tetapi, hak dan kewajiban perawat juga untuk dapat memberikan asuhan

38

Page 39: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

keperawatan yang optimal dengan membantu penyembuhan pasien yaitu

dengan jalan dilakukan operasi.

b. Advokasi perawat terhadap pasien

Advokasi merupakan salah satu peran perawat dalam menjalankan praktek

keperawaatan dan asuhan keperawatannya. Perawat seharusnya memberikan

penjelasan lebih rinci dan mendukung pasien agar dapat berkonsultasi kepada

tim dokter yang akan melakukan operasinya.

Advoaksi perawat yang dapat dilakukan pada kondisi kasus Ny.M, dapat

berupa: penjelasan yang jelas dan terinci tentang kondisi yang dialami Ny.M,

melakukan konsultasi dengan tim medis berkaitan denganmaslah tersebut, juga

harus disampaikan bahwa Ny.M ingin mempunyai anak lagi. Bentuk-bentuk

advokasi inilah yang memungkinkan tim baik keperawatan dan medis akan

bersama menjelaskan dengan lengkap dan baik.

Bentuk advokasi lainnya adalah Perawat ruangan dapat membuat tim

keperawatan dan medis dan dapat menberikan informasi dan komunikasi yang

baik pada pasien.

2. Berkaitan hak-hak pasien

Pada teori telah dijelaskan bahwa pasien juga mempunyai hak-hak yang harus

diperhatikan oleh perawata dalam praktek keperawatan, diantarannya yang

berhubungan dengan kasus Ny.M. Pasien berhak mendapatkan informasi yang

39

Page 40: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

lengkap jelas, pasien berhak memperoleh informasi terbaru baik dari tim medis

dan perawat yang mengelolannya, pasien juga berhak untuk memilih dan menolak

pengobatan ataupun asuhan bila merasa dirinnya tidak berkenan.

Ny.M. merasa bahwa dirinya tidak memperoleh informasi yang diharapkannya,

pasien berharap banyak informasi dan hal-hal yang berkaitan dengan kondisinnya

sehingga pasien dapat memnentukan pilihannya dengan tepat. Apapun pilihan

pasien dan keputusan pasien setelah mendapatkan informasi yang jela merupakan

hak automi pasien.

3. Berkaitan Kode Etik Keperawatan (PPNI)

a. Kewajiban perawat dalam melaksanakan tugas.

Sebagai tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan langsung kepada

individu, keluarga dan masyarakat, perawat berkewajiban untuk

melaksanakan kode etik profesinya dan menjalankan semua kewajiban yang

didasari oleh nilai-nilai moral yang telah diatur dalam profesinya.

Terdapat beberapa kewajiban perawat yang tidak dijalankan dengan baik

dalam kasus Ny.M. diantaranya berkewajiban memberikan informasi,

komunikasi kepada pasien, memberikan peran perlindungan kepada pasien,

perawat wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk dapat menentukan

pilihan dan memberikan alternative penyelesaian atas kondisi dan keinginan

pasien dalam arti bahwa perawat wajib menghargai pilihan atau autonomi

pasien. Sesuai kode etik keperawatan (PPNI) bahwa perawat senantiasa

mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien dalam melaksanakan

tugas keperawatan serta matang dalam melaksanakan tugas. Bila kewajiban

40

Page 41: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

diatas dapat dilaksanakan dengan baik maka dapat memberikan kesempatan

kepada Ny.M dan keluarga dapat berfikir rasional dan logic atas kondisi yang

menimpannya.

b. Hubungan Perawat terhadap Pasien, tenaga kesehatan lain (dokter)

Sesuai kode etik keperawatan (PPNI) bahwa perawat senantiasa menjaga

hubungan baik antar sesame perawat, pasien dan tenaga kesehatan lain dengan

tujuan keserasian suasana dan ligkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan

pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

Pada kasus Ny.M terdapat beberapa dilema etik yaitu perawat tidak mampu

mengambil suatu keputusan yang terbaik dari intruksi yang telah disampaikan

oleh dokter seharusnya perawat mengklarifikasi atas apa yang disampaikan

oleh tim medis. Dan perlunya tim konsultasi yang berkaitan dengan masalah-

masalah yang terggambar pada kasus Ny.M. tim inilah yang merupakan

kelompok yang baik sebagai tempat untuk menjelaskan kondisi pasien. Tim

inipun akan memberikan alternatif-alternatif atau masukan yang berarti tentang

dampak dari tindakan dan bila tidak dilakukan tindakan. Tim ini juga terdiri

dari beberapa profesi yaitu: medis, keperawatan, dan tenaga lain yang berkaitan

dengan masalah Ny.M. Hubungan yang baik harus diciptakan sehingga pada

setiap interaksi dengan pasien terjadi komunikasi yang terintegrasi dan

menyeluruh sehingga informasi yang diberikan kepada pasien dapat sama dan

saling menunjang.

41

Page 42: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

4. Berkaitan nilai-nilai praktek keperawatan professional.

Secara teori dikatakan bahwa nilai-nilai professional perawat harus selalu

dijalankan pada setiap berhubungan dan melaksanakan praktek keperawatan, nilai-

nilai professional yang dimaksud yaitu Aesthetics, altruism, equality, freedom,

human dignity, justice dan truth. Dari kasus Ny.M. dapat dikatakan bahwa perawat

ruangan menlanggar nilai-nilai praktek profesionalnya.

Sifat altruism yang ditunjukan pada pasien Ny.M tidak terlihat sama sekali apalagi

kepedulian “caring” terhadap Ny.M, seakan perawat mengabaikan pasien,

selayaknya perawat menunjukan perhatiannya kepada pasien terhadap isu/kondisi

saat ini sehingga dampak dari tindakan/pengobatan dapat melegakan bagi pasien.

Disamping itu nilai kebebasan dalam menentukan sikap terhadap

tindakan/pengobatan yang diambil oleh tim medis seharusnya perawat

menggunakan kapasitasnya secara independent, confidence, serta menghargai hak

pasien.

Nilai yang lain adalah menghargai martabat manusia dengan sikap empathy,

respect full, yang dapat dijalankan oleh perawat menghadapi kasus Ny.M. penting

dalam melindungi hak individu, memperlakukan pasien sesuai keinginannya.

Disamping nilai-nilai tersebut penting juga berkata jujur sesuai kebenaran,

walaupun kadang-kandang kebenaran itu akan memberikan dampak yang tidak

selalu baik, tetapi dalam nilai kebenaran ini yang penting adalah perlu dilihat

kondisi, dampak dan apa keinginan pasien sehingga apa yang kita sampaikan

42

Page 43: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

kepada pasien dapat diterima dan dipertimbangkan dengan baik, apapun

keputusannya dapat memberikan keduannya hal yang baik yang telah

dilaksanakan.

5. Tinjauan dari standar praktek dan SOP

Didalam standar praktek keperawatan pada pasien yang akan dilakukan operasi

harus dipersiapkan baik fisik dan mental, termasuk memberikan informasi-

informasi yang berkaitan dengan rencana operasi yang akan dilakukan. Saat

penanda tanganan persetujuan operasi harus dijelaskan, walaupun kewajiban

memberikan informasi hal tersebut adalah dokter yang akan melakukan operasi,

tetapi perawat harus tetap mendampingi dan memberikan advokasi dan

memberikan penjelasan lain secara lengkap agar pasien dapat menjalani operasi

dengan baik. Didalam setiap SOP-pun hal ini telah diidentifikasi beberapa tindakan

yang harus dilakukan pada pasien yang akan menjalani operasi, maka harus dilihat

lagi apakah SOP di ruangan tersebut telah tersedia dan selalu diperbaharui.

C. Penyelesaian Kasus

Dalam menyelesaikan kasus dilema etik yang terjadi pada kasus Ny. M, dapat diambil

salah satu kerangka penyelesaian etik, yaitu kerangka pemecahan etik yang dikemukan

oleh Kozier, erb. (1989), dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengembangkan data dasar dalam hal klarifiaksi dilema etik, mencari

informasi sebanyaknya, berkaitan dengan:

a. Orang yang terlibat, yaitu: Pasien, suami pasien, dokter

bedah/kandungan, kepala ruangan dan perawat primer.

43

Page 44: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

b. Tindakan yang diusulkan, yaitu: Akan dilakukan operasi

pengangkatan kandungan/rahim pada Ny.M. dan perawat primer tidak boleh

menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan operasi, menunggu dokter

bedahnya.

c. Maksud dari tindakan, yaitu: Agar kanker rahim yang dialami Ny.M

dapat diangkat (tidak menjalar ke organ lain) dan pengobatan tuntas.

d. Konsekuensi dari tindakan yang diusulkan, yaitu: bila operasi tetap

dilaksanakan keinginan Ny.M dan keluarga untuk mempunyai anak

kemungkinan tidak bisa lagi dan bila operasi tidak dilakukan penyakit/kanker

rahim Ny.M kemungkinan akan menjadi luas. Dan mengenai pesan dokter

untuk tidak menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan rencana operasi Ny.M,

bila dilaksanakan pesan tersebut, perawat melannggar prinsip-prinsip moral,

dan bila pesan dokter tersebut melanggar janji terhadap teman sejawat.

2. Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut.

a. Konflik yang terjadi pada perawat A, yaitu:

- Bila menyampaikan penjelasan dengan selengkapnya perawat

kawatir akan kondisi Ny.M akan semakin parah dan stress, putus asa akan

keinginannya untuk mempunyai anak.

- Bila tidak dijelaskan seperti kondisi tersebut, perawat tidak

melaksanakan prinsip-prinsip professional perawat

- Atas penolakan pasien perawat merasa hal itu kesalahan dari

dirinya

44

Page 45: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

- Berkaitan dengan pesan dokter, keduanya mempunyai dampak

terhadap prinsip-prinsip moral/etik.

- Bila perawat menyampaikan pesan dokter, perawat A

melangkahi wewenang yang diberikan oleh dokter, tetapi bila tidak

disampaikan perawat A tidak bekerja sesuai standar profesi.

b. Konflik yang terjadi pada Kepala Ruangan, yaitu:

- Berkaitan dengan pesan dokter kondisinya sama dengan

perawat primer

- Atas penolakan pasien merupakan gambaran manajemen

ruangan yang kurang terkoordinasi dengan baik.

- Meninjau kembali SOP pada pasien yang akan dilakukan

operasi apakah masih relevan atau tidak.

3. Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang

direncanakan dan mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi

tindakan tersebut.

a. Menjelaskan secara rinci rencana tindakan operasi termasuk dampak

setelah dioperasi.

b. Menjelaskan dengan jelas dan rinci hal-hal yang berkaitan dengan

penyakit bila tidak dilakukan tindakan operasi

c. Memberikan penjelasan dan saran yang berkaitan dengan keinginan

dari mempunyai anak lagi, kemungkinan dengan anak angkat dan sebagainnya.

45

Page 46: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

d. Mendiskusikan dan memberi kesempatan kepada keluarga atas

penolakan tindakan operasi dan memberikan alternative tindakan yang

mungkin dapat dilakukan oleh keluarga.

e. Memberikan advokasi kepada pasien dan keluarga untuk dapat

bertemu dan mendapat penjelasan langsung pada dokter bedah, dan

memfasilitasi pasien dan kelurga untuk dapat mendapat penjelasan seluas-

luasnya tentang rencana tindakan operasi dan dampaknya bila dilakukan dan

bila tidak dilakukan.

4. Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa

pengambil keputusan yang tepat.

Perawat tidak membuat keputusan untuk pasien, tetapi perawat membantu dalam

membuat keputusan bagi dirinya dan keluarganya, tetapi dalam hal ini perlu

dipikirkan, beberapa hal:

a. Siapa yang sebaiknya terlibat dalam membuat keputusan dan

mengapa mereka ditunjuk.

b. Untuk siapa saja keputusan itu dibuat

c. Apa kriteria untuk menetapkan siapa pembuat keputusan (social,

ekonomi, fisiologi, psikologi dan peraturan/hukum).

d. Sejauh mana persetujuan pasien dibutuhkan

e. Apa saja prinsip moral yang ditekankan atau diabaikan oleh tindakan

yang diusulkan.

46

Page 47: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

Dalam kasus Ny.M. dokter bedah yakin bahwa pembuat keputusan, jadi atau

tidaknya untuk dilakukan operasi adalah dirinya, dengan memperhatikan faktor-

faktor dari pasien, dokter akan memutuskan untuk memberikan penjelasan yang

rinci dan memberikan alternatif pengobatan yang kemungkinan dapat dilakukan

oleh Ny.M dan keluarga. Sedangkan perawat primer seharusnya bertindak sebagai

advokasi dan fasilitator agar pasien dan keluarga dapat membuat keputusan yang

tidak merugikan bagi dirinya, sehingga pasien diharapkan dapat memutuskan hal

terbaik dan memilih alternatif yang lebih baik dari penolakan yang dilakukan.

Bila beberapa kriteria sudah disebutkan mungkin konflik tentang penolakan

rencana operasi dapat diselesaikan atau diterima oleh pasien setelah mendiskusikan

dan memberikan informasi yang lengkap dan valid tentang kondisinya, dilakukan

operasi ataupun tidak dilakukan operasi yang jelas pasien telah mendapat informasi

yang jelas dan lengkap sehingga hak autonomi pasien dapat dipenuhi serta dapat

memuaskan semua pihak. Baik pasien, keluarga, perawat primer, kepala ruangan

dan dokter bedahnya.

5. Mendefinisikan kewajiban perawat

Dalam membantu pasien dalam membuat keputusan, perawat perlu membuat

daftar kewajiban keperawatan yang harus diperhatikan, sebagai berikut:

a. memberikan informasi yang jelas, lengkap dan terkini

b. meningkatkan kesejahteran pasien

c. membuat keseimbangan antara kebutuhan pasien baik otonomi, hak

dan tanggung jawab keluarga tentang kesehatan dirinya.

47

Page 48: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

d. membantu keluarga dan pasien tentang pentingnya sistem pendukung

e. melaksanakan peraturan Rumah Sakit selama dirawat

f. melindungi dan melaksanakan standar keperawatan yang disesuikan

dengan kompetensi keperawatan professional dan SOP yang berlaku diruangan

tersebut.

48

Page 49: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

6. Membuat keputusan.

Dalam suatu dilema etik, tidak ada jawaban yang benar atau salah, mengatasi

dilema etik, tim kesehatan perlu dipertimbangkan pendekatan yang paling

menguntungkan atau paling tepat untuk pasien. Kalau keputusan sudah ditetapkan,

secara konsisten keputusan tersebut dilaksanakan dan apapun yang diputuskan

untuk kasus tersebut, itulah tindakan etik dalam membuat keputusan pada keadaan

tersebut. Hal penting lagi sebelum membuat keputusan dilema etik, perlu mengali

dahulu apakah niat/untuk kepentinganya siapa semua yang dilakukan, apakah

dilakukan untuk kepentingan pasien atau kepentingan pemberi asuhan, niat inilah

yang berkaitan dengan moralitas etis yang dilakukan.

Pada kondisi kasus Ny.M. dapat diputuskan menerima penolakan pasien dan

keluarga tetapi setelah perawat atau tim perawatan dan medis, menjelaskan secara

lengkap dan rinci tentang kondisi pasien dan dampaknya bila dilakukan operasi

atau tidak dilakukan operasi. Penjelasan dapat dilakukan melalui wakil dari tim

yang terlibat dalam pengelolaan perawatan dan pengobatan Ny.M. Tetapi harus

juga diingat dengan memberikan penjelasan dahulu beberapa alternatif pengobatan

yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai kondisi Ny.M sebagai bentuk tanggung

jawab perawat terhadap tugas dan prinsip moral profesionalnya. Pasien menerima

atau menolak suatu tindakan harus disadari oleh semua pihak yang terlibat, bahwa

hal itu merupakan hak, ataupun otonomi pasien dan keluarga.

49

Page 50: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

Pada kasus diatas dapat diputuskan dan disimpulkan, bahwa terjadi pelanggaran

etik, dengan alasan-alasan dan informasi yang telah ditelaah, yaitu:

a. Belum ada penjelasan yang lengkap dari perawat dan dokter (Tim) berkaitan

dengan tindakan operasi yang akan dilakukan (tidak sesuai dengan SOP atau

standar praktek keperawatan)

b. Pasien dan keluarga tidak diberi kesempatan dan mendiskusikan mengenai

penyakit, akibat dan tindakan-tindakan yang akan dilakukan terhadapnya

c. Berdasarkan kajian dan hasil analisa kasus bahwa hubungan dokter, perawat

dan psien tidak sesuai dengan harapan kode etik keperawatan (PPNI)

d. Terdapat pelanggaran nilai-nilai moral dan professional perawat, meliputi,

otonomi, altruism, justice, truh dan lainya

e. Terdapat pelangaran hak-hak pasien, yaitu hak mendapatkan informasi yang

valid dan terkini

Dengan alasan-alasan tersebut dan telah melalui langkah-langkah penyelesaian etik

maka Komite etik di Rumah Sakit tersebut harus menentukan tindakan dengan

hati-hati dan terencana sesuai tingkat pelanggaran etik yang dilakukan baik

terhadap dokter, perawat primer (perawat A) dan kepala ruangan, masing-masing

perlu mendapatkan beberapa peringatan atau bentuk pembinaan sesuai tingkat

pelanggaran etik masing-masing.

50

Page 51: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

BAB IVPENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas

pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan. Oleh sebab itu pemberian

pelayanan/asuhan keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan etika

keperawatan. Standar asuhan perawatan di Indonesia sangat diperlukan untuk

melaksanakan praktek keperawatan, sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh

organisasi profesi, hanya saja kode etik yang dibuat masih sulit dilaksanakan

dilapangan karena bentuk kode etik yang ada masih belum dijabarkan secara terinci

dan lengkap dalam bentuk petunjuk tehnisnya.

Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang dapat dipertanggung

jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah dan didalam etik

terdapat nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari prilaku manusia (niat). Prinsip-

prinsip moral telah banyak diuraikan dalam teori termasuk didalamnya bagaimana

nilai-nilai moral di dalam profesi keperawatan. Penerapan nilai moral professional

sangat penting dan sesuatu yang tidak boleh ditawar lagi dan harus dilaksanakan

dalam praktek keperawatan.

Setiap manusia mempunyai hak dasar dan hak untuk berkembang, demikian juga bagi

pasien sebagai penerima asuhan keperawatan mempunyai hak yang sama walaupun

sedang dalam kondisi sakit. Demikian juga perawat sebagai pemberi asuhan

51

Page 52: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

keperawatan mempunyai hak dan kewajiban masing-masing. Kedua-duannya

mempunyai hak dan kewajiban sesuai posisinya. Disinilah sering terjadi dilema etik,

dilema etik merupakan bentuk konflik yang terjadi disebabkan oleh beberapa factor,

baik faktor internal dan faktor eksternal, disamping itu karena adanya interaksi atau

hubungan yang saling membutuhkan. Oleh sebab itu dilema etik harus diselesaikan

baik pada tingkat individu dan institusi serta organisasi profesi dengan penuh

tanggung jawab dan tuntas.

Penyelesaian dilema etik harus mempunyai kerangka berfikir yang jelas sehingga

keputusan yang diambil dapat memberi kepuasan terhadap semua pihak baik pemberi

dan penerima asuhan keperawatan. Banyak teori yang membahas dan membuat

kerangka penyelesaian masalah etik, tetapi penyelesaian secara umum bila terjadi

kasus etik adalah sebagai berikut; melakukan peninjauan kembali terhadap kejadian,

memanggil saksi-saksi, mengkaji dan mengidentifikasi pelanggaran etik yang

dilakukan, dan menetapkan sangsi terhadap pelanggaran atau memberikan rehabilitasi

bila tidak terbukti melanggar etik. Semua hal tersebut yang penting adalah bagaimana

masalah dilema etik dapat diputuskan dengan baik dan memuaskan semua pihak.

Beberapa kerangka pembuatan dan pengambilan keputusan dilema etik diatas dapat

diambil suatu garis besar langkah-langkah kunci dalam pengambilan keputusan, yaitu:

Klarifikasi dilema etik, baik pertanyaan fakta dan komponen nilai etik yang

seharusnya, Dapatkan informasi yang lengkap dan terinci, kumpulkan data tambahan

dari berbagai sumber, bila perlu ada saksi ahli berhubungan dengan pertanyaan etik

52

Page 53: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

dan apakah ada pelanggaran hukum/legal, Buatlah beberapa alternatif keputusan dan

identifikasi beberapa alternative tersebut dan diskusikan dalam suatu tim (komite etik),

Pilih dari beberapa alternative dan paling diterima oleh masing-masing pihak dan buat

suatu keputusan atas alternative yang dipilih, dan Laksanakan keputusan yang telah

dipilih bila perlu kerjasama dalam tim dan tentukan siapa yang harus melaksanakan

putusan.

B. Saran

1. Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat

dipertanggung jawabkan.

2. Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan sebagai

bentuk pelindungan hukum baik pemberi dan penerima praktek keperawatan

3. Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya

perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik

dilapangan.

4. Keputusan dilema etik perlu diambil dengan hati-hati dan saling memuaskan

dan tidak merugikan bagi pasien, maka perlu dibentuk komite etik disetiap

Rumah Sakit dan bila perlu disetiap ruang ada yang mengawasi dan

mengontrol pelaksanaan etik dalam praktek keperawatan.

5. Perlunya sosialisai yang luas tentang kode etik profesi keperawatan dan bila

perlu diadakan pelatihan yang bersifat review tentang etika keperawatan secara

periodic dan tidak terbatas.

53

Page 54: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

6. Penyelesaian yang terbaik bila terdapat kasus etik, seperti pada kasus Ny.M,

penting adanya bentuk koordinasi dan kolaborasi yang jelas antara tim

pengelola pasien dan kasus tersebut dapat diselesaikan didalam tim/komite etik

yang ada di Rumah Sakit bersangkutan.

54

Page 55: BAB I - ANDAN + NERS = ANDANERS (BLOG'S … · Web viewBab II tinjauan teoritis, terdiri dari; pengertian etika, kode etik keperawatan, hak dan kewajiban perawat dan hak pasien, penyelesaian

Daftar Referensi

Craven & Hirnle. (2000). Fundamentals of nursing. Philadelphia. Lippincott.

Canadian Nurses Association (1999). Code of Ethics. For Registered Nurses: Otawa, Canada: CNA.

Huston, C.J, (2000). Leadership Roles and Management Functions in Nursing; Theory and Aplication; third edition: Philadelphia: Lippincott.

Husted Gladys L. (1995). Ethical Decision Making in Nursing, 2nd ed, St.Louis: Mosby.

Kozier. (2000). Fundamentals of Nursing : concept theory and practices. Philadelphia. Addison Wesley.

Leah curtin & M. Josephine Flaherty (1992). Nursing Ethics; Theories and Pragmatics: Maryland: Robert J.Brady CO.

Priharjo, R (1995). Pengantar etika keperawatan; Yogyakarta: Kanisius.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (1999, 2000). Kode Etik Keperawatan, lambing dan Panji PPNI dan Ikrar Perawat Indonesia, Jakarta: PPNI

Redjeki, S. (2005). Etika keperawatan ditinjau dari segi hukum. Materi seminar tidak diterbitkan.

Staunton, P and Whyburn, B. (1997). Nursing and the law. 4th ed.Sydney: Harcourt.

Soenarto Soerodibroto, (2001). KUHP & KUHAP dilengkapi yurisprodensi Mahkamah Agung dan Hoge Road: Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada.

Tonia, Aiken. (1994). Legal, Ethical & Political Issues in Nursing. 2nd Ed. Philadelphia. FA Davis.

55