teori philosovi model keperawatan

17
Teori keperawatan Menurut Jean Watson Posted on 18 Maret 2011 by andaners MANUSIA sebagai FOKUS SENTRAL Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetia, humanities dan kiat/art (Watson,1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti dinyatakan oleh Watson (1985) human care is the heart of nursing. Pandangan tentang keperawatan sebagai sains tentang human care adalah komprehensif. Ini termasuk pengembangan pengetahuan sebagai basis dalam area-area : 1. Pengkajian terhadap kondisi manusia 2. Eksplikasi dari pengalaman manusia dengan, dan responnya terhadap berbagai kondisi sehat-sakit 3. Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya 4. Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship 5. Studi tentang sistem untuk bagaimana human care mesti diwujudkan Dalam eksplikasi sains tentang human care pencarian harus termasuk beragam metoda untuk memperoleh pemahaman utuh dari human phenomena. Pencarian ini harus memfasilitasi integrasi pengetahuan dari biomedical,perilaku,sosiokultural, seni dan humaniora untuk menemukan pengetahuan keperawatan baru. Melalui strategi integrasi dan analisis, dunia objektifitas dapat dihubungkan dengan dunia subjektif dari pengalaman manusia untuk mencapai linkage ini. Perspektif tentang human science memberi kesempatan bagi pemikir/peneliti keperawatan untuk melakukan telaah terhadap keilmuan keperawatan dan arahnya, guna meletakkan dasar-dasar subject matter serta tanggung jawab ilmiah dan sosialnya. Melalui perspektif ini, kajian terhadap makna,nilai etika tentang manusia, kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan. Dalam pandangan keperawatan manusia diyakini sebagai person as a whole, as a fully functional integrated self. Dalam konsep holism ini, manusia dilihat sebagai sosok yang utuh, …..the human is viewed as greater than, and different from, the sum of his or her

Upload: afif-d-alba

Post on 28-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Philosovi Model Keperawatan

Teori keperawatan Menurut Jean   Watson Posted on 18 Maret 2011 by andaners MANUSIA sebagai FOKUS SENTRALKeperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetia, humanities dan kiat/art (Watson,1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti dinyatakan oleh Watson (1985) human care is the heart of nursing. Pandangan tentang keperawatan sebagai sains tentang human care adalah komprehensif. Ini termasuk pengembangan pengetahuan sebagai basis dalam area-area :1. Pengkajian terhadap kondisi manusia2. Eksplikasi dari pengalaman manusia dengan, dan responnya terhadap berbagai kondisi sehat-sakit3. Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya4. Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship5. Studi tentang sistem untuk bagaimana human care mesti diwujudkanDalam eksplikasi sains tentang human care pencarian harus termasuk beragam metoda untuk memperoleh pemahaman utuh dari human phenomena. Pencarian ini harus memfasilitasi integrasi pengetahuan dari biomedical,perilaku,sosiokultural, seni dan humaniora untuk menemukan pengetahuan keperawatan baru. Melalui strategi integrasi dan analisis, dunia objektifitas dapat dihubungkan dengan dunia subjektif dari pengalaman manusia untuk mencapai linkage ini. Perspektif tentang human science memberi kesempatan bagi pemikir/peneliti keperawatan untuk melakukan telaah terhadap keilmuan keperawatan dan arahnya, guna meletakkan dasar-dasar subject matter serta tanggung jawab ilmiah dan sosialnya. Melalui perspektif ini, kajian terhadap makna,nilai etika tentang manusia, kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan.Dalam pandangan keperawatan manusia diyakini sebagai person as a whole, as a fully functional integrated self. Dalam konsep holism ini, manusia dilihat sebagai sosok yang utuh, …..the human is viewed as greater than, and different from, the sum of his or her parts …. (Watson,1985:14) yang bermakna bahwa keberadaan berbagai aspek dari diri seorang manusia, secara bersama-sama berfungsi dan berespon untuk mewujudkan keutuhannya. Karena keutuhan ini maka manusia itu unik, berbeda dari manusia lain. Manusia juga diyakini sebagai sistem terbuka (openned system), yang berinteraksi dengan manusia lain dan lingkungannya secara dinamis, berkesinambungan dan itu semua penting untuk perkembangan personalnya. Pandangan dasar tentang manusia ini, yang dalam paradigma keperawatan merupakan fokus sentral pada saatnya memberi arah pada eksplorasi tentang human science , human responses (to health and illness) dan human care serta menuntun perawat untuk memahami dan memperlakukan manusia lain (klien) secara utuh, unik dan manusiawi.SEHAT/KESEHATAN• Watson (1985:48) menyatakan sehat sebagai unity and harmony within the mind,body and soul. Its also associated with the degree of congruence between the self as perceived and the self as experienced, Such a viewed of health focuses on the entire nature of the individual in his or her physical,social.esthetic and moral realms-instead of just certain aspects oh human behavior and physiology. Definisi tersebut mengungkap bahwa sehat merupakan kondisi yang utuh dan selaras

Page 2: Teori Philosovi Model Keperawatan

antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Pandangan tentang kesehatan berfokus pada individu secara utuh meliputi hal-hal yang bersifat fisik,sosial,etis dan moral, tidak sekedar berfokus pada aspek-aspek perilaku dan fisiologi manusia semata. Dari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) diatas dapat dikemDari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) diatas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip antara lain :• Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi.• Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi•. Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.• Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis.• Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh (manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat mengganggu (agent,environment).• Carative factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat.A.Carrative factorElemen-elemen yang terdapat dalam carative factor adalah:1. Nilai-nilai kemanusiaan dan Altruistik(Humanistic-Altruistic System Value )2. keyakinan dan harapan(Faith and Hope)3. Peka pada diri sendiri dan kepada oran lain(Sensitivity to self and others)4. Membantu menumbuhkan kepercayaan,membuat hubungan dalam perawatan secara manusiawi5. Pengekspresian perasaan positif dan negative6. Proses pemecahan masalah perawatan secara kreativ (creative problem-solving caring process)7. Pembelajaran secara transpersonal(transpersonal teaching learning)8. Dukungan,perlindungan,perbaikan fisik,mental,social dan spiritual.9. Bantuan kepada kebutuhan manusia(Human needs assistance)10. Eksistensi fenomena kekuatan spiritual.Dari kesepuluh carrative factors diatas, Caring dalam keperawatan menyangkut upaya memperlakukan klien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya (Watson,1985) ini berkenaan dengan proses yang humanitis dalam menentukan kondisi terpenuhi tidaknya kebutuhan dasar manusia dan melakukan upaya pemenuhannya melalui berbagai bentuk intervensi yang bukan hanya berupa kemampuan teknis tetapi disertai “warmth, kindness, compassion”. Watson kemudian memperkenalkan “clinical caritas process”(CCP),untuk menempatkan carative factor nya,yang berasal dari bahasa yunani “cherish”,yang berarti memberi cinta dan perhatian khusus.Jadi clinical caritas process adalah suatu praktek perawatan pasien dengan sepenuh hati kesadaran,dan cinta.Clinical caritas process,adalah sebagai berikut: Merawat pasien dengan penuh kesadaran,sepenuh hati dan cinta.vv hadir secara jiwa dan raga,supportif dan mampu mengekspresikan perasaan negative dan positif dari dasar-dasar nilai spiritual diri dalam hubunganya dengan pasien sebagai one-being-cared-for. Budidayav nilai spiritual dan transpersonal,melampaui diri sendiri dan supaya lebih terbuka

Page 3: Teori Philosovi Model Keperawatan

peka dan iba. kreatif menggunakan diri dan segala cara dalam proses perawatan,secara artistk,sebagai bagian dari caring-healing-practice.vv menciptakan lingkungan penyembuhan di semua level,fisik dan non fisik,dengan penuh kesadaran dan keseluruhan,yang memperhatikan keindahan,kenyamanan,kehormatan dan kedamaian. Terlibat dalamv proses pengalaman belajar mengajar,yang dihadirkan sebagai kesatuan “menjadi dan berarti”(being and meaning),dan mencoba melihat dan mengacu pada kerangka berfikir orang lain.B. Transpersonal caring relationshipMenurut Watson(1999),transpersonal caring relationship itu berkarakteriskkan hubungan khusus manusia yang tergantung pada: Moral perawat yang berkomitmen melindungi dan meningkatkan martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya.vv Perawat merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan dan menghargai spiritual ,oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang sebagai sebuah objek. Perawatanv berkesadaran bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk menyembuhkan sejak,hubungan,pengalaman dan persepsi sedang berlangsung. Hubunganv ini menjelaskan bagaimana perawat telah melampaui penilain secara objektif,menunjukkan perhatian kepada subjektifitas seseorang, dan lebih mendalami situasi kesehatan diri mereka sendiri.Kesadaran perawat menjadi perhatian penting untuk keberlanjutan dan pemahaman terhadap persepsi orang lain. Pendekatan ini menyoroti keunikan dari keduav belah pihak,yaitu perawat dan pasien,dan juga hubungan saling mneguntungkan antara dua individu,yang menjadi dasar dari suatu hubungan.Oleh karena itu,yang merawat dan yang di rawat keduanya terhubung dalam mencari makna dan kesatuan,dan mungkin mampu merasakan penderitaan pasien. Istilah transpersonal berarti pergi keluar diriv sendiri dan memungkinkan untuk menggapai kedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pasien.Pada akhirnya,tujuan dari transpersonal caring relationship adalah berkaitan dengan melindungi,meningkatkan dan mempertahankan martabat ,kemanusiaan,kesatuan dan keselarasan batin.C. CARING OCCATION/MOMENTv CARING OCCATION menurut Watson(1988, 1999) adalah kesempatan (mengenai tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang lain datang pada saat human caring dilaksanakan , dan dari keduanya dengan phenomena tempat yang unik mempunyai kesempatan secara bersama datang dalam moment interaksi human to human . Bagi Watson (1988 b, 1999) bidang yang luar biasa yang sesuai dengan kerangka refensi seseorang atau perasaan-perasaan yang dialami seseorang , sensasi tubuh, pikiran atau kepercayaan spiritual , tujuan-tujuan, harapan-harapan pertimbangan dari lingkungan, arti persepsi seseorang kesemuanya berdasar pada pengalaman hidup yang dialami seseorang , sekarang atau masa yang akan . Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver juga perlu memahami kesadaan dan kehadiranya dalam moment merawat dengan pasienya , lebih lanjut dari kedua belah pihak perawat maupun yang dirawat dapat dipengaruhi oleh perawatan dan tindakan yang dilakukan keduanya , dengan demikian akan menjadi bagian dari pengalaman hidupnya sendiriCaring occation bisa menjadi tranpersonal bilamana memungkinkan adanya semangat dari

Page 4: Teori Philosovi Model Keperawatan

keduanya(perawat dan pasien) kemudian adanya kesempatan yang memungkinkan keterbukaan dan kemampuan –kemampuan untuk berkembang. (Watson 1999 , pp. 116-117)

filsafat ilmu keperawatan FILSAFAT ILMU: PERKEMBANGAN ILMU KEPERAWATANFILSAFAT KEPERAWATANMembahas tentang dasar untuk melakukan penalaran yang tepat dan berpikir secara mandiri, logika, kritis. Mahasiswa akan dapat menggunakan logika dalam berfikir dam memiliki kemampuan merumuskan pemikiran dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar Karakteristik Disiplin Ilmu KeperawatanPandangan unit, cara pandang seluruh fenomena yang mnerapkan batasan dan sifat penelitian (Doheny, 1982).Body of knowledge/batang tubuh dari ilmu pengetahuan, praktik, dan sistem aturan (Webster)Ada hubungan antara body of knowledge (teori), aplikasi teori (praktik) dan sistem aturan (riset)Karakteristik Disiplin Ilmu keperawatanKeperawatan sebagai disiplin dipandang sebagai hubungan teori, praktik, dan riset yang diintegrasikan melalui proses keperawatanKeperawatan dan pendekatan asuhan keperawatan sistematik berdasar penelitian ilmiah dan metode pemecahan masalahKeperawatan muncul sebagai disiplin yang terintegrasi baik dan unik mencakup:Ilmu pengetahuan (biologi, fisiologi, anatomi)Seni dan kemanusiaan (sosiologi, falsafah, psikologi, bahasa seni)Integrasi, ekspansi, penggunaan area tersebut dalam menyediakan asuhan keperawatan total membedakan keperawatan sebagai disiplinFLORENCE NIGHTINGALE (1820-1920)Mulai perubahan mendasar pada perawatanUntuk perkembangan keperawatan diperlukan perawat yang berpendidikanKeperawatan sebagai suatu profesi yang terpisah dari kedokteran dan memerlukan pengetahuan yang berbeda dengan kedokteranLady of the lamp (merawat tentara yang terluka pada Perang Krim)ILMU KEPERAWATANMencakup ilmu-ilmu dasar (alam, sosial, perilaku), ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan komunitas, dan ilmu keperawatan klinik yang aplikasinya menggunakan pendekatan dan metode pemecahan masalah secara saitifik atau ilmiah, ditujukan untuk mempertahankan, menopang, memelihara dan meningkatkan integritas kebutuhan dasar manusia.WAWASAN ILMU KEPERAWATANMencakup ilmu yang mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, melalui pengkajian mendasar tentang hal yang melatarbelakangi serta mempelajari barbagai upaya untuk mencapai kebutuhan dasar tersebut melalui pemanfaatan semua sumber yang ada dan potensialBidang garapan dan fenomena yang menjadi obyek studi ilmu keperawatanAda penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) mulai dari tingkat individu utuh, mencakup seluruh siklus kehidupan sampai pada tingkat masyarakat, yang juga tercerminkan pada tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat sistem organ fungsional sampai molekulerTEORI DAN KONSEP KEPERAWATANTeoria (Yunani): berfikir abstrakMelibatkan fungsi inteletual terdiri atas prinsip, konsep, dan hubungannyaDiimplementasikan secara terpadu dalam tahapan yang terorganisasikan dalam bentuk proses penyelesaian masalah secara ilmiah meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan keperawatan dan evaluasi hasil tindakan keperawatanKarakteristik Dasar teoriInterelasi konsep dalam teori yang menghasilkan cara melihat fenomenaAda rencana prinsip dan proposisi logis

Page 5: Teori Philosovi Model Keperawatan

Teori harus mampu untuk riset agar valid dan realibleBerkontribusi melakukan ekspansi ilmu keperawatan (teori harus dapat meningkatkan praktik)Teori dibutuhkan dalam disiplin ilmu untuk (Chinn da Jacob, 1986)Menghindari terjadinya praktik keperawatan yang tidak bertanggung jawabMelaksanakan praktek keperawatan secara profesionalMengarahkan profesi dalam mencapai otonomi (mampu menunjukkan kemandirian)Keperawatan Sebagai IlmuObjek formal:Respon manusia terhadap masalah kesehatan terkait pemenuhan kebutuhan dasarBantuan diberikan karena ada masalahObjek materialAdanya landasan ilmu keperawatanPendekatan secara sistematis dan ilmiahPerkembangan Ilmu keperawatanIlmu Keperawatan Dasar:Konsep Dasar KeperawatanKeperawatan ProfesionalKomunikasi KeperawatanKepemimpinan dan Manajemen KeperawatanKebutuhan Dasar ManusiaPendidikan Dalam KeperawatanPengantar Riset KeperawatanDokumentasi Proses KeperawatanIlmu Keperawatan Klinik:Keperawatan MaternitasKeperawatan AnakKeperawatan JiwaKeperawatan Kritis/ KegawatdaruratanIlmu Keperawatan KomunitasKeperawatan KomunitasKeperawatan KeluargaKeperawatan GerontikIlmu PenunjangIlmu HumanioraIlmu Alam DasarIlmu PerilakuIlmu SosialIlmu BiomedikIlmu Kesehatan MasyarakatIlmu Kedokteran Klinik

Page 6: Teori Philosovi Model Keperawatan

MODEL KEPERAWATAN MENURUT HILDEGARD   PEPLAU

1.      Riwayat keluarga

Hildegard peplau( Hilda) di lahirkan di reading pennisylvia merupakan keluarga imigran

dari jerman. Dia merupakan anak kedua dari 6 bersaudara. Ayahnya seorang pekerja keras

sedangkan ibunya sangat perfeklsionis. Orangtuanya bernama gustav dan otilie peplau.

Meskipun dalam keluarga tidak pernah mendiskusikan tentang pendidikan tinggi, Hilda

mempunyai motivasi dan visi yang kuat untuk merubah wanita dari berpikiran tradisional

menjadi yang lebih modern. Dia menggiginkan kehidupan yang lebih baik dan mengenalkan

keperawatan sebagai karier wanita di masa datang.

2.      Riwayat pendidikan

Peplau memulai karir keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari sekolah perawat

Pottstown, PA school. Beliau kemudian bekerja sebagai staff nurse di Pennsylvania dan New

York city.Di Bennington college vermant ia mendapat gelar bachelor degree jurusan psikologi

interpersonal pada tahun 1943.

Peplau mendapatkan gelar master dan doctor dari universitas kolumbia jurusan ilmu

pengajaran.Dia juga mendapatkan sertifikat psikoanalisis di wiliam Alanson white institute new

York. Awal tahun 1950 mulai mengajar kelas pertamanya pada psikiatri keperawatan di fakultas

ilmu pendidikan.DR Peplau menjadi pengajar di fakultas keperawatan university Rutgers dari

1954 – 1974.Peplau juga bekerja sebagai konsultan pada WHO, US air force, US general

surgeon. Setelah pensiun dari Universitas Rutgers ia bekerja sebagai professor kunjungan di

universitas Leuven Belgium tahun 1975 dan 1976.

3.      Teori Peplau

Page 7: Teori Philosovi Model Keperawatan

Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau menjelaskan tentang

kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan

antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan

yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.

Klien

Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,

interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan

mengintegrasikan belajar pengalaman.

PERAWAT

Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang

bersifat pertisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan.

Peran Prawat:

a.        Mitra kerja,. Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru.

Sebagai mitra kerja, hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang

harmonis atas dasar kemitraan sehngga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan

menghargai antara perawat dan klien.

b.      Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan

tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang

memerlukan bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional

kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.

c.      Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus berupaya

memberikan pendidikan , pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam

mengatasi masalah kesehatan.

Page 8: Teori Philosovi Model Keperawatan

d.      Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga

merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk

memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.

e.      Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia

sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya

klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna untuk

membantu memenuhi kebutuhannya.

f.       Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan

yang kreatif, instruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap

masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.

Sumber Kesulitan

Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman

interpersonal yang lalu dengan yang sekarang. Ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang

lain mengancam keamanan psikologik (sakit jiwa) dan biologi individu. Dalam model peplau

ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi

sakit. Dalam keadaan sakit biasannya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada

saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa

kondisi klien semakin membaik.

Hubungan Interpersonal

Page 9: Teori Philosovi Model Keperawatan

Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara

simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya,

biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan.

Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model keperawatan menurut Peplau

mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:

a.       Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya

sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu

merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk

dan penting untuk proses interpersonal.

b.      Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam menghadapi kehidupan.

c.       Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang

berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.

d.      Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal

merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan

diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien

dan mencapai resolusi masalah.

Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini memiliki empat

tahap diantaranya:

Page 10: Teori Philosovi Model Keperawatan

a.             Tahap orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan

rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian

askep pada klien. Pada tahap ini perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk

membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.

b.             Fase identifikasi, Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilku pasien dan memberikan

asuhan keperawatan. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :

a.       Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.

b.      Individu mandiri terpisah dari perwat.

c.       Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.

d.      Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah melakukan atau bertindak sebagai

fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta melaksanakan asuhan keperawatan.

c.       Fase eksplorasi, memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai

hubungan sesuai pandangan/persepsi terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam

proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran

kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.

d.      Fase resolusi, dimana perawat berusaha untuk secara perlahan kepada klien untuk membebaskan

diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunakan kemampuan yang

dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri. Pada model Peplau ini dapat dilihat adanya

tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi. Secara

bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi

potensi.

Page 11: Teori Philosovi Model Keperawatan

Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya terhadap

praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui tulisannya ia

kemudian mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam keperawatan.

Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan yang bersifat

terapeutik.

Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan, pertama

perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan

berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan

kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan

dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat

membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah

kesehatannya. Artinya seorang perawat berusaha mendorong kemandirian pasien.

Kesimpulan

Tujuan Teori Peplau

Untuk melatih dan mendidik pasien / klien beserta keluarganya dan membantu pasien

untuk mencapai kematangan kepribadian.

       

       

Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau

Kelebihan

a.       Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.

Page 12: Teori Philosovi Model Keperawatan

b.      Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.

c.       Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.

d.      Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.