teori dan model pendekatan keperawatan jiwa

29
TEORI DAN MODEL PENDEKATAN TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA KEPERAWATAN JIWA DISUSUN OLEH; DISUSUN OLEH; 1.Adisti P. 1.Adisti P. 2.Andi Suandi 2.Andi Suandi 3.Arif Siswanto 3.Arif Siswanto 4.Chamimah N. 4.Chamimah N. 5.Desi Nata W. 5.Desi Nata W. 6.Dimas Ayu W. 6.Dimas Ayu W. 7.Dwi P 7.Dwi P ratiwi ratiwi 8.Endriyani 8.Endriyani

Upload: aif-chyfa

Post on 29-Jun-2015

1.776 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

TEORI DAN MODEL PENDEKATAN TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWAKEPERAWATAN JIWA

DISUSUN OLEH;DISUSUN OLEH;1.Adisti P.1.Adisti P.2.Andi Suandi2.Andi Suandi3.Arif Siswanto3.Arif Siswanto4.Chamimah N.4.Chamimah N.5.Desi Nata W.5.Desi Nata W.6.Dimas Ayu W.6.Dimas Ayu W.7.Dwi P7.Dwi Pratiwiratiwi8.Endriyani8.Endriyani

Page 2: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

. TEORI STRES DAN . TEORI STRES DAN ADAPTASIADAPTASI

Pengertian StresPengertian Stres Stres adalah respon tubuh yang sifatnya non-spesifik Stres adalah respon tubuh yang sifatnya non-spesifik

terhadap setiap tuntutan beban atasannya.terhadap setiap tuntutan beban atasannya. Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang

disaebabkan oleh perubvahan dan tuntutan kehidupandisaebabkan oleh perubvahan dan tuntutan kehidupan Stres adalh suatu kondisi dinamik dimana seseorang Stres adalh suatu kondisi dinamik dimana seseorang

dikonfrotasikan daengan suatu peluang, kendal atau dikonfrotasikan daengan suatu peluang, kendal atau tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang sangat tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti dan penting.tidak pasti dan penting.

Stres adalah suatu kondisi yang disebakan oleh tranaksi Stres adalah suatu kondisi yang disebakan oleh tranaksi antara individu dengan linkungan yang menimbulkan antara individu dengan linkungan yang menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan yang berasal dari situasi persepsi jarak antara tuntutan yang berasal dari situasi san sumber daya sistem biologis, psikologis, dan sosial san sumber daya sistem biologis, psikologis, dan sosial dari seseorang.dari seseorang.

Page 3: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

1.Stres Sebgai Respon 1.Stres Sebgai Respon BiologisBiologis

Pada tahun 1936 Selye merumuskan stres sebagai General Pada tahun 1936 Selye merumuskan stres sebagai General

Adaptation Syindrom (GAS).Adaptation Syindrom (GAS). Bila faktor penyebab Stres Bila faktor penyebab Stres tidak dapat diatasi dan faktor penyebab tersebut terlalu tidak dapat diatasi dan faktor penyebab tersebut terlalu besar maka reaksi tubuh yaitu GAS mulai bekerja untuk besar maka reaksi tubuh yaitu GAS mulai bekerja untuk melindungi individu agar tetap bertahan hidup, melindungi individu agar tetap bertahan hidup,

Kemudian GAS membagi dalam 3 tahap yaituKemudian GAS membagi dalam 3 tahap yaitu Tahap Reaksi WaspadaTahap Reaksi Waspada Tahap MelawanTahap Melawan Tahap kelelahanTahap kelelahan

Page 4: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

2. Stres Sebagai Suatu 2. Stres Sebagai Suatu Peristiwa lingkungan Peristiwa lingkungan

Peristiwa ini adalah satu yang menimbulkan Peristiwa ini adalah satu yang menimbulkan perubahan dalam pola hidup individu, yang perubahan dalam pola hidup individu, yang memerlukan penyesuaian gaya hidup dan akan memerlukan penyesuaian gaya hidup dan akan menguras kemampuan seseorang. Perubahan itu menguras kemampuan seseorang. Perubahan itu dapat berupa perubahaan positi atau negatif. dapat berupa perubahaan positi atau negatif. Penekanan ini adalah perubahan dari pola hidup Penekanan ini adalah perubahan dari pola hidup induvudu yang telah mantap.induvudu yang telah mantap.

Holmes dan Rahae ( 19767 ) Holmes dan Rahae ( 19767 ) mengembangkan suatu metode dalam mengembangkan suatu metode dalam mengorelasikan pengaruh perubahan hidup dengan mengorelasikan pengaruh perubahan hidup dengan penyakit,dari penelitiannya mereka menemukan penyakit,dari penelitiannya mereka menemukan Skala Penelian Pnyesuaian Sosial, kemudian Skala Penelian Pnyesuaian Sosial, kemudian mereka menyimpulkan bahwa nilai yang lebih mereka menyimpulkan bahwa nilai yang lebih tinggi pada Skala enelian Penyesuain Sosial tinggi pada Skala enelian Penyesuain Sosial menunjukan semakin rentannya individu tersebut menunjukan semakin rentannya individu tersebut terhadap penyakit fisik.terhadap penyakit fisik.

Page 5: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

3. Stres Sebagai Transakasi 3. Stres Sebagai Transakasi Antara Individu dan Antara Individu dan

Lingkungan Lingkungan Dalam hal ini definisi Stres menekan kan Dalam hal ini definisi Stres menekan kan

pada hubungan antara individu dengan pada hubungan antara individu dengan lingkungan. Stres sebagai proses yang lingkungan. Stres sebagai proses yang meliputi stresor dan strain dengan meliputi stresor dan strain dengan menambahkan dimensi hubungan antara menambahkan dimensi hubungan antara individu dan lingkungan.Interaksi anatara individu dan lingkungan.Interaksi anatara individu dngan lingkngan yang saling individu dngan lingkngan yang saling memepengaruhi disebut sebagai hubungan memepengaruhi disebut sebagai hubungan transaksional.Individu akan memberikan transaksional.Individu akan memberikan reaksi stres yang berbeda pada stresor reaksi stres yang berbeda pada stresor yang sama.yang sama.

Page 6: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

Peristiwa Pencetus StresPeristiwa Pencetus Stres

Peristiwa yang mencetuskan stres Peristiwa yang mencetuskan stres yaitu timbulnya suatu rangsangan yaitu timbulnya suatu rangsangan dari lingkungan eksternal dan internal dari lingkungan eksternal dan internal yang dirasakan oleh individu melalui yang dirasakan oleh individu melalui sikap tertentu. Suatu peristiwa sikap tertentu. Suatu peristiwa mencetuskan suatu rangsangan pada mencetuskan suatu rangsangan pada individu dan indivudu tersebut individu dan indivudu tersebut dipengaruhi oleh persepsi individu dipengaruhi oleh persepsi individu terhadap peristiwa tersebut. terhadap peristiwa tersebut.

Page 7: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

Persepsi Seseoreang Terhadap Persepsi Seseoreang Terhadap PeristiwaPeristiwa

a Penilaian Primera Penilaian Primer

3 bentuk penilaian utama/primer menurut Lazarus 3 bentuk penilaian utama/primer menurut Lazarus dan Folkman ( 1984 ) yaitudan Folkman ( 1984 ) yaitu

1.1. Tidak relevan ( menyimpang )Tidak relevan ( menyimpang )

2.2. Penerimaan PositifPenerimaan Positif

3.3. Penilaian stresPenilaian stres

Page 8: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

b.Penilaian Sekunder b.Penilaian Sekunder Penilaian sekunder adalah penilaian terhadap Penilaian sekunder adalah penilaian terhadap

skeahlian, sumber – sumber penghasilan dan ilmu skeahlian, sumber – sumber penghasilan dan ilmu pengetahuannya yang dimiliki untuk menghadapi pengetahuannya yang dimiliki untuk menghadapi situasi tertentu. Individu tersebut akan situasi tertentu. Individu tersebut akan mengevaluasi :mengevaluasi :

▪ ▪ Strategi penanggulangan apakah yang tersedia Strategi penanggulangan apakah yang tersedia pada saya ?pada saya ?

▪ ▪ Apakah pilihan yang saya pilih menjadi efektif Apakah pilihan yang saya pilih menjadi efektif pada situasui ini ?pada situasui ini ?

▪ ▪ Apakah saya mempunyai kemampuan untuk Apakah saya mempunyai kemampuan untuk menngunakan strategi tersebut dengan efektif ?menngunakan strategi tersebut dengan efektif ?

Page 9: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

C Faktor Predisposisi StresC Faktor Predisposisi Stres

Jenis faktor predisposisi diantanya Jenis faktor predisposisi diantanya adalh adalh

Pengaruh GenetikPengaruh Genetik Pengalaman Masa LaluPengalaman Masa Lalu Kondisi Saat IniKondisi Saat Ini

( Murpy & Moriaty, 1976 )( Murpy & Moriaty, 1976 )

Page 10: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

TEORI PSIKOBIOLOGI TEORI PSIKOBIOLOGI

Fokus pada teori psikobiologi adalah peran dari Fokus pada teori psikobiologi adalah peran dari neurofisiologis, neurokimia, genetik dan endokin yang neurofisiologis, neurokimia, genetik dan endokin yang berpengaruh pada penyakit jiwa.. berpengaruh pada penyakit jiwa..

Perubahan yang terjadi pada neurobiiologi dan molekuler Perubahan yang terjadi pada neurobiiologi dan molekuler biologi merupakan hal yang penting dan berkaitan dengan biologi merupakan hal yang penting dan berkaitan dengan penyakit jiwa. Akibat dari malfungsi atau malformasi dari penyakit jiwa. Akibat dari malfungsi atau malformasi dari otak diantanya adalah gangguan skizofrenia, skizoafektif, otak diantanya adalah gangguan skizofrenia, skizoafektif, gangguan depresi bipolar, gangguan kecemasan dan panik, gangguan depresi bipolar, gangguan kecemasan dan panik, kurang perhatian, gangguan hiperaktif. Keadaan kurang perhatian, gangguan hiperaktif. Keadaan abnormalitas pada otak akan dapat menyebabkan respon abnormalitas pada otak akan dapat menyebabkan respon neorobiologik yang maladaptif.Respon neorobiologik yang neorobiologik yang maladaptif.Respon neorobiologik yang maladaptif berkaitan dengan kesehatanmaladaptif berkaitan dengan kesehatan, , lingkungan, sikap, lingkungan, sikap,

dan perilaku individudan perilaku individu..

Page 11: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

NeurotransmiterNeurotransmiter

Merupakan suatu zat kimia yang Merupakan suatu zat kimia yang berfungsisebagai perantara dalam berfungsisebagai perantara dalam menghantarkan impuls saraf dari neuron menghantarkan impuls saraf dari neuron presinaptik ke saraf postsinaptik melalui daerah presinaptik ke saraf postsinaptik melalui daerah sinapsis kimiawisinapsis kimiawi

Neurotransmiter ini mempunyai sifat eksitas Neurotransmiter ini mempunyai sifat eksitas ( merangsang ) jika membran neuron ini ( merangsang ) jika membran neuron ini mempunyai reseptor eksitas dan inhibisi bila mempunyai reseptor eksitas dan inhibisi bila membran neoron mengandung reseptor inhibisai membran neoron mengandung reseptor inhibisai

Page 12: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

Neotransmiter Pada Sistem Neotransmiter Pada Sistem Saraf Pusat Saraf Pusat

1.Kolinergenik1.Kolinergenik

-asetilkolin-asetilkolin

2.Monoamin2.Monoamin

-noepinefrin-noepinefrin

-dopamin-dopamin

-serotinin-serotinin

-histamin-histamin

3.Asam Amino3.Asam Amino

-GAMA(Gama amino butyric acid)-GAMA(Gama amino butyric acid)

-glisin-glisin

-glutamat dan aparat-glutamat dan aparat

4.Neuropeptida4.Neuropeptida

-endorfin dan enkefalin-endorfin dan enkefalin

-sustansi P-sustansi P

-somatostatin-somatostatin

Page 13: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

TEORI PSIKOSOSIALTEORI PSIKOSOSIAL Teori Perkembangan FreudTeori Perkembangan Freud

Freud membagi perkembangan manusi menjadi 5 fase yaituFreud membagi perkembangan manusi menjadi 5 fase yaitu

..Fase Oral ( 0 – 1 tahun )Fase Oral ( 0 – 1 tahun )

..Fase Anal ( 1 – 3 tahun )Fase Anal ( 1 – 3 tahun )

.Fase Falik ( 3 – 5 tahun ).Fase Falik ( 3 – 5 tahun )

..Fase Laten ( 5-12 tahun )Fase Laten ( 5-12 tahun )

. Fase Genital ( > 12 ). Fase Genital ( > 12 )

Page 14: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

Teori Perkembangan Eriki H. Teori Perkembangan Eriki H. Erikson Erikson

Erik H. Erikson menguraikan Erik H. Erikson menguraikan perkembangan psikososial manusi perkembangan psikososial manusi dalam delapan tahapan,Kedelapan dalam delapan tahapan,Kedelapan tahap perkembangan tidak sesui tahap perkembangan tidak sesui dengan usia kronologis, tetapi pad dengan usia kronologis, tetapi pad individu tertentu bisa lebih cepat individu tertentu bisa lebih cepat atau lebih lambat.Kedelapan tahan atau lebih lambat.Kedelapan tahan ini yaituini yaitu

Page 15: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

Masa Usia 0 – 0,5 tahun ( konflik basik trust-Masa Usia 0 – 0,5 tahun ( konflik basik trust-mistrust )mistrust )

Pada usia ini individu yang masih Pada usia ini individu yang masih bayi sangat tergantung kepada bayi sangat tergantung kepada orang lain dalam memenuhi orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Respon orang lain kebutuhannya. Respon orang lain dalam hal ini orang tuanya sangat dalam hal ini orang tuanya sangat mempengaruhi apakah nanti akan mempengaruhi apakah nanti akan terbentuk rasa percaya ( trust ) atau terbentuk rasa percaya ( trust ) atau justru rasa tidak percaya pada orang justru rasa tidak percaya pada orang lain ( mistrust )lain ( mistrust )

Page 16: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

Masa Usia 1,5 – 3 tahun ( Konflik otonomy-Masa Usia 1,5 – 3 tahun ( Konflik otonomy-shame and doubt )shame and doubt )

Pada masa ini anak mulai menyadari Pada masa ini anak mulai menyadari keberadaan dirinya sebagai individu yang keberadaan dirinya sebagai individu yang terpisah dari orang lain. Anak mulai terpisah dari orang lain. Anak mulai menyadari bahwa ia dapat mengendalikan menyadari bahwa ia dapat mengendalikan anggota tubuhnya yaitu dapat berlari, anggota tubuhnya yaitu dapat berlari, memegang sesuatu yang dianggap memegang sesuatu yang dianggap menarik. Bila anak banyak dibatasi dan menarik. Bila anak banyak dibatasi dan dilarang melakukan mengerjakan dilarang melakukan mengerjakan keterampilan yang dilakukannya, maka keterampilan yang dilakukannya, maka yang berkembang bukan otonomi tetapi yang berkembang bukan otonomi tetapi rasa maalu dan ragu – ragu. rasa maalu dan ragu – ragu.

Page 17: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

Masa Usia 3-6 tahun ( konflik Masa Usia 3-6 tahun ( konflik initiative-guilt )initiative-guilt )

Masa usia 3-6 tahun anak mulai inisiatif Masa usia 3-6 tahun anak mulai inisiatif yaitu anak banyak bertanya, banyak yaitu anak banyak bertanya, banyak meniru aktifitas oprang lain dan meniru aktifitas oprang lain dan melakukan tugas tertentu, mandi, melakukan tugas tertentu, mandi, membereskan alat permainan, membereskan alat permainan, membantu adiknya, juga mulai membantu adiknya, juga mulai melibatkan diri dalam aktivitas besama. melibatkan diri dalam aktivitas besama. Bila lingkungan tidak kondusif terhadap Bila lingkungan tidak kondusif terhadap inisiatif anak maka rasa bersalah akan inisiatif anak maka rasa bersalah akan menjadi lebih dominan dalam kehidupan menjadi lebih dominan dalam kehidupan anak selanjutnya.anak selanjutnya.

Page 18: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

Masa Usia 6-12 tahun ( konflik Masa Usia 6-12 tahun ( konflik industry-inferiority ) industry-inferiority )

Anak usia ini terdorong untuk Anak usia ini terdorong untuk menyelesaikan tugas – tugas menyelesaikan tugas – tugas dilingkungan sekolah dan lingkungan dilingkungan sekolah dan lingkungan keluarga yang dihadapi secara keluarga yang dihadapi secara sempurna dan menghasilkan karya sempurna dan menghasilkan karya sesuatu. Apabila lingkungan ( orang sesuatu. Apabila lingkungan ( orang tua/guru ) tidak menghargai karya atau tua/guru ) tidak menghargai karya atau usaha anak dapat mengalami usaha anak dapat mengalami ketidakpuasan dalam bekeja dan diliputi ketidakpuasan dalam bekeja dan diliputi perasaan kurang, tidak mampu dan perasaan kurang, tidak mampu dan inferiorinferior

Page 19: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

Masa Usia 12-20 tahun Masa Usia 12-20 tahun ( konflik Identity- Role ( konflik Identity- Role

confusion ) confusion ) Usia 12-20 tahun merupakan masa usia peralihan Usia 12-20 tahun merupakan masa usia peralihan

anak – anak ke usia remaja atau dewasa. Masa anak – anak ke usia remaja atau dewasa. Masa remaja merupakan periode perkembangan yang remaja merupakan periode perkembangan yang krisis. Orang trua sangat mempengaruhi apakah krisis. Orang trua sangat mempengaruhi apakah nantinya remaja mempunyai identitas yang jelas nantinya remaja mempunyai identitas yang jelas atau akan mengalami kebingungan peran.Remaja atau akan mengalami kebingungan peran.Remaja akan mendapatkan identitasnya apabila orang akan mendapatkan identitasnya apabila orang tua bisa menghargai pendapat dan pikiran tua bisa menghargai pendapat dan pikiran remaja, memberi kesempatan mengekspresikan remaja, memberi kesempatan mengekspresikan diri sebagai sahabat bagi remaja, dan apabila diri sebagai sahabat bagi remaja, dan apabila orang tua tidak bisa menghargai pendapat dan orang tua tidak bisa menghargai pendapat dan pikiran remaja maka remaj tersebut mengalami pikiran remaja maka remaj tersebut mengalami kebingungan perankebingungan peran

Page 20: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

Masa Usia 20-40 tahun Masa Usia 20-40 tahun ( konflik intimacy-isolation )( konflik intimacy-isolation )

Tahap perkembangan ini merupakan Tahap perkembangan ini merupakan tahap perkembangan dewasa awal yaitu tahap perkembangan dewasa awal yaitu mulai bekeja dan meningkatkan mulai bekeja dan meningkatkan hubungan yang khusus dengan lawan hubungan yang khusus dengan lawan jenisnya, dan dikatan sebagai usia jenisnya, dan dikatan sebagai usia karier dan berumah tangga. Kegagalan karier dan berumah tangga. Kegagalan dalam memenuhi perkembangan pada dalam memenuhi perkembangan pada tahap ini yaitu bekerja dan berumah tahap ini yaitu bekerja dan berumah tangga mengakibtan inividu merasa tangga mengakibtan inividu merasa terisolasiterisolasi

Page 21: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

Masa Usia 40-60 tahun Masa Usia 40-60 tahun ( konflik generatuvity-( konflik generatuvity-

stagnation stagnation Masa usia 40-60 tahun merupakan Masa usia 40-60 tahun merupakan

usia ketika mengalami karier usia ketika mengalami karier puncak,individu akan menghasilkan puncak,individu akan menghasilkan sesuatu yang dapat ditawarkan sesuatu yang dapat ditawarkan kepada keturunannya. Ini berupa kepada keturunannya. Ini berupa tulisan, ide, dan pikiran dan akan tulisan, ide, dan pikiran dan akan memberikan nasihat dan memberikan nasihat dan pengarahan.pengarahan.

Page 22: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

Masa Usia >60 tahun ( konflik Masa Usia >60 tahun ( konflik integrity-despair )integrity-despair )

Pada usia ini individu akan mengalami Pada usia ini individu akan mengalami kepuasan atau ketidakpuasan dalam kepuasan atau ketidakpuasan dalam kehidupannya.Bila dalam tahap kehidupannya.Bila dalam tahap perkembangan sebelumnya individu perkembangan sebelumnya individu mengalami kepuasan dan siap mengalami kepuasan dan siap menghadapi penurunan fungsi menghadapi penurunan fungsi hidupnya bahkan kematian. Ini isebut hidupnya bahkan kematian. Ini isebut bahwa individu telah mencapai bahwa individu telah mencapai IntegritasIntegritas

Page 23: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

MODEL PENDEKATAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWAKEPERAWATAN JIWA

Berdasarkan konseptual model Berdasarkan konseptual model keperawatan, maka dapat keperawatan, maka dapat dikelompokkan ke dalam 6 model dikelompokkan ke dalam 6 model yaitu:yaitu:

Page 24: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

Psycoanalytical (Freud, Psycoanalytical (Freud, Erickson) Erickson)

Model ini menjelaskan bahwa Model ini menjelaskan bahwa gangguan jiwa dapat terjadi pada gangguan jiwa dapat terjadi pada seseorang apabila ego(akal) tidak seseorang apabila ego(akal) tidak berfungsi dalam mengontrol id berfungsi dalam mengontrol id (kehendak nafsu atau insting). (kehendak nafsu atau insting).

Page 25: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

2. Interpersonal ( Sullivan, 2. Interpersonal ( Sullivan, peplau)peplau)

Menurut konsep model ini, kelainan jiwa Menurut konsep model ini, kelainan jiwa seseorang biasa muncul akibat adanya seseorang biasa muncul akibat adanya ancaman. Ancaman tersebut ancaman. Ancaman tersebut menimbulkan kecemasan (Anxiety). menimbulkan kecemasan (Anxiety). Ansietas timbul dan alami seseorang Ansietas timbul dan alami seseorang akibat adanya konflik saat berhubungan akibat adanya konflik saat berhubungan dengan orang lain (interpersonal). dengan orang lain (interpersonal). Menurut konsep ini perasaan takut Menurut konsep ini perasaan takut seseorang didasari adnya ketakutan seseorang didasari adnya ketakutan ditolak atau tidak diterima oleh orang ditolak atau tidak diterima oleh orang sekitarnya.sekitarnya.

Page 26: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

3. Social ( Caplan, Szasz)3. Social ( Caplan, Szasz)

Menurut konsep ini seseorang akan Menurut konsep ini seseorang akan mengalami gangguan jiwa atau mengalami gangguan jiwa atau penyimpangan perilaku apabila penyimpangan perilaku apabila banyaknya factor social dan factor banyaknya factor social dan factor lingkungan yang akan memicu lingkungan yang akan memicu munculnya stress pada seseorang munculnya stress pada seseorang

Page 27: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

4. Existensial ( Ellis, Rogers)4. Existensial ( Ellis, Rogers)

Menurut teori model ekistensial Menurut teori model ekistensial gangguan perilaku atau gangguan gangguan perilaku atau gangguan jiwa terjadi bila individu gagal jiwa terjadi bila individu gagal menemukan jati dirinya dan tujuan menemukan jati dirinya dan tujuan hidupnya. Individu tidak memiliki hidupnya. Individu tidak memiliki kebanggan akan dirinya. Membenci kebanggan akan dirinya. Membenci diri sendiri dan mengalami gangguan diri sendiri dan mengalami gangguan dalam Bodi-image-nyadalam Bodi-image-nya

Page 28: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

5. Supportive Therapy 5. Supportive Therapy ( Wermon, Rockland)( Wermon, Rockland)

Penyebab gangguan jiwa dalam konsep ini adalah: Penyebab gangguan jiwa dalam konsep ini adalah: factor biopsikososial dan respon maladaptive saat ini. factor biopsikososial dan respon maladaptive saat ini. Aspek biologisnya menjadi masalah seperti: sering Aspek biologisnya menjadi masalah seperti: sering sakit maag, migraine, batuk-batuk. Aspek sakit maag, migraine, batuk-batuk. Aspek psikologisnya mengalami banyak keluhan seperti : psikologisnya mengalami banyak keluhan seperti : mudah cemas, kurang percaya diri, perasaan mudah cemas, kurang percaya diri, perasaan bersalah, ragu-ragu, pemarah. Aspek sosialnya bersalah, ragu-ragu, pemarah. Aspek sosialnya memiliki masalah seperti : susah bergaul, menarik memiliki masalah seperti : susah bergaul, menarik diri, tidak disukai, bermusuhan, tidak mampu diri, tidak disukai, bermusuhan, tidak mampu mendapatkan pekerjaan, dan sebagainya. Semua hal mendapatkan pekerjaan, dan sebagainya. Semua hal tersebut terakumulasi menjadi penyebab gangguan tersebut terakumulasi menjadi penyebab gangguan jiwa. Fenomena tersebut muncul akibat jiwa. Fenomena tersebut muncul akibat ketidakmamupan dalam beradaptasi pada masalah-ketidakmamupan dalam beradaptasi pada masalah-masalah yang muncul saat ini dan tidak ada masalah yang muncul saat ini dan tidak ada kaitannya dengan masa lalu kaitannya dengan masa lalu

Page 29: TEORI DAN MODEL PENDEKATAN KEPERAWATAN JIWA

6. Medica ( Meyer, Kraeplin) 6. Medica ( Meyer, Kraeplin)

Menurut konsep ini gangguan jiwa Menurut konsep ini gangguan jiwa cenderung muncul akibat multifactor cenderung muncul akibat multifactor yang kompleks meliputi: aspek fisik, yang kompleks meliputi: aspek fisik, genetic, lingkungan dan factor sosial. genetic, lingkungan dan factor sosial. Sehingga focus penatalaksanaannya Sehingga focus penatalaksanaannya harus lengkap melalui pemeriksaan harus lengkap melalui pemeriksaan diagnostic, terapi somatic, diagnostic, terapi somatic, farmakologik dan teknik farmakologik dan teknik interpersonal. interpersonal.