pengantar keperawatan jiwa

15

Upload: yadnya-saputra

Post on 16-Nov-2015

55 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

qw

TRANSCRIPT

  • Sejarah Keperawatan JiwaDulu kala g3 jiwa dianggap sebagai kemasukan roh jahatZaman KolonialSebelum ada RSJ, pasien ditampung di RSU yang ditampung, hanya yg mengalami gangguan Jiwa berat1882 : RSJ pertama di Indonesia1902 : RSJ Lawang1923 : RSJ Magelang1927 : RSJ Sabang diRS ini jauh dari perkotaan

  • Definisi Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktik keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah laku manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara terapeutik dalam meningkatkan, mempertahankan, serta memulihkan kesehatan mental klien dan kesehatan mental masyarakat dimana klien berada. (ANA) Perawat jiwa berusaha menemukan dan memenuhi kebutuhan dasar klien yang terganggu. (Clinton & Nelson)keperawatan kesehatan jiwa adalah suatu bidang praktik keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmu dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya.(Depkes RI, 1990)

  • Falsafah Keperawatan JiwaIndividu memiliki harkat dan martabat sehingga masing2 individu perlu dihargai.Tujuan individu meliputi tumbuh, sehat, otonomi, dan aktualisasi diri.Masing2 individu berpotensi untuk berubah.Masing2 orang memiliki kebutuhan dasar yang sama.Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama.Tujuan keperawatan adalah meningkatkan kesejahteraan maksimal fungsi (meminimalkan kecacatan/ketidakmampuan) dan meningkatkan aktualisasi diri.

  • Peran & fungsi Perawat JiwaMenurut Weiss (1947) dalam Stuart Sundeen :

    Mengobservasi perubahan, baik perubahan kecil atau menetap yang terjadi pada klienMendemonstrasikan penerimaan RespekMemahami klienMempromosikan ketertarikan klien dan berpartisipasi dalam interaksi

  • Menurut Peplau :

    Pencipta lingkungan terapeutik Agen Sosial Kenselor Pendidik Mother Surrogete Teknisi Perawatan Terapis

  • Asuhan Keperawatan yang kompeten bagi perawat jiwaPengkajian biopsikososial yang peka terhadap budayaMerancang dan implementasi rencana tindakan untuk klien dan keluargaPeran serta dalam pengelolaan kasusMeningkatkan dan memelihara kesehatan mental, serta mengatasi pengaruh penyakit mental melalui penyuluhan & konselingMemberikan askep pada penyakit fisik & masalah psikologis Mengelola & mengkoordinasi sistem pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan klien dan keluarga

  • Model Keperawatan JiwaPsycoanalytical (Freud, Erickson)Interpersonal ( Sullivan, peplau)Social ( Caplan, Szasz)Existensial ( Ellis, Rogers)Supportive Therapy ( Wermon, Rockland)Medical ( Meyer, Kraeplin)

  • Psychoanalitycal (Freud, Erickson)Model ini menjelaskan bahwa gangguan jiwa dapat terjadi pada seseorang apabila ego (akal) tidak berfungsi dalam mengontrol id (kehendak nafsu atau insting). Proses terapi pada model ini adalah menggunakan metode asosiasi bebas dan analisa mimpi, transferen untuk memperbaiki traumatic masa lalu.

  • Interpersonal (Sullivan, Peplau)Menurut konsep model ini, kelainan jiwa seseorang biasa muncul akibat adanya ancaman. Ancaman tersebut menimbulkan kecemasan (Anxiety). Ansietas timbul dan alami seseorang akibat adanya konflik saat berhubungan dengan orang lain (interpersonal). Proses terapi menurut konsep ini adalah berupaya membangun rasa aman pada klien, menjalin hubungan yang saling percaya dan membina kepuasan dalam bergaul dengan orang lain sehingga klien merasa berharga dan dihormati.

  • Sosial (Caplan, Szasz)Menurut konsep ini seseorang akan mengalami gangguan jiwa atau penyimpangan perilaku apabila banyaknya factor social dan factor lingkungan yang akan memicu munculnya stress pada seseorang. Prinsip proses terapi yang sangat penting dalam konsep model ini adalah pentingnya modifikasi lingkungan dan adanya dukungan sosial.

  • Eksistensi (Ellis, Rogers)Menurut teori model ekistensial gangguan jiwa terjadi bila individu gagal menemukan jati dirinya dan tujuan hidupnya. Individu tidak memiliki kebanggan akan dirinya. Membenci diri sendiri dan mengalami gangguan dalam Bodi-image-nya. Prinsip dalam proses terapinya adalah mengupayakan individu agar berpengalaman bergaul dengan orang lain, memahami riwayat hidup orang lain yang dianggap sukses atau dapat dianggap sebagai panutan, memperluas kesadaran diri dengan cara introspeksi, bergaul dengan kelompok sosial dan kemanusiaan, mendorong untuk menerima jatidirinya sendiri dan menerima kritik atau feedback tentang perilakunya dari orang lain.

  • Supportive Therapy (Wermon, Rockland)Penyebab gangguan jiwa dalam konsep ini adalah: factor biopsikososial dan respon maladaptive saat ini yang muncul akan berakumulasi menjasi satu. Prinsip proses terapinya adalah menguatkan respon coping adaptif, individu diupayakan mengenal telebih dahulu kekuatan-kekuatan apa yang ada pada dirinya; kekuatan mana yang dapat dipakai alternative pemecahan masalahnya.

  • Medical (Meyer, Kraeplin)Menurut konsep ini gangguan jiwa cenderung muncul akibat multifactor yang kompleks meliputi: aspek fisik, genetic, lingkungan dan factor sosial. Sehingga focus penatalaksanaannya harus lengkap melalui pemeriksaan diagnostic, terapi somatic, farmakologik dan teknik interpersonal.