teori model keperawatan doretea orem

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan. Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan di antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri) dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia memiliki lima dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan,cinta, harga diri dan aktualisasi diri.

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 29-Nov-2014

6.606 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar

keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir

logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak

bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap

situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses

keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan

kebutuhan.

Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan

diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari

suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar

dengan tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan

keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri

sendiri.

Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam

keperawatan di antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self

Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai

pedoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri)

dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut

Abraham Maslow dalam Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia

memiliki lima dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum),

keamanan,cinta, harga diri dan aktualisasi diri. Seseorang mempunyai hak dan tanggung

jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara kesejahteraan, Self

Care (perawatan diri) merupakan perubahan tingkah laku secara lambat dan terus

menerus didukung atas pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal (hubungan

antara satu individu dengan individu lain), hubungan interpersonal dimana ketika kita

berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan

sekedar hubungan interpesonal. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya

menuntukan conten (isi pesan) melainkan juga menentukan relationship (hubungan). 

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara perawat mengaplikasikan teory dari Dorothea Orem di lingkungan

rumah sakit?

2. Bagaimana kaitannya theori Dorothea odem dengan kepercayaan atau agama

seseorang?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini ialah dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu

Keperawatan Dasar 2  di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Amanah Makassar.

1.4 Manfaat

Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Dorothea Orem dalam praktik klinik

dengan adanya pemahaman mahasiswa terhadap konsep teory dari self care ini mahasiswa

keperawatan dapat lebih mengerti terhadapa pasien dengan kebuthan yang khusus.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Dorothea Orem

Dorothe Orem adalah salah satu teoritis keperawatan terkemuka di Amerika, Dorothe Orem

Lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914, Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan

pada tahu 1939 dan master keperawatn pada tahun 1945, selama kariernya, dia berkerja

sebagai staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik, perawat administrasid, dan,

perawat konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976, Dorothe Orem adalah anggota

subkomite kurikulum di Universitas katolik, ia mengukur kebutuhan untuk melanjutkan

perkembangan konseptualisasi keperawatan, ia pertama kali mempublikasikan ide-idenya

dalam “keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971. Yang kedua pada tahun 1980, dan

yang terakhir pada tahun 1995.

2.2 .Keyakinan dan Nilai-Nilai

Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah :

1. Klien Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus

mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau

coping dan efeknya.

2. Sehat Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang

berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan

perkembangan.

3. Lingkungan Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan

keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik

4. Keperawatan Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan

untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam

mempertahankan self care yang mencakup integritas structural, fungsi dan

perkembangan berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s

mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan

asuhan keperawatan.

2.3 Pengertian Keperawatan Menurut Orem

Menurutnya teori keperawatan adalah Pelayanan manusia yang berpusat kepada

kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus

menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau

kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).

2.4 Konsep Keperawatan Dorothe Orem

Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi kebutuhan

perawatan dari klien untuk menerapkan kemandirian dan kesehatan yang optimal, Orem

mengembangkan teori yang saling berhubungan yaitu teori “Self Care Deficit”, Teori

“Self Care”, dan teori “Nursing System”, ketiga teori tersebut berfokus pada manusia

menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan merawat diri

mereka sendiri

1. Teori Self care Deficite

Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana

segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan.

Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk

melakukan self carenya secara terus menerus. Inti dari teori ini menggambarkan 

manusia sebagai penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan

keperawatan dirinya dan memeliki berbagai keterbatasan-keterbatan dalam mencapai

dalam mencapai taraf kesehatannya, perawatn yang diberikan didasarkan kepada tingkat

ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Deficit perawatan diri

menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas dengan

tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga bila tuntutan lebih besar dari

kemampuan, maka ia akan memngalami penurunan deficit perawat diri 

2. Teori Self Care

Teori Self Care adalah tindakn yang matang dan mementingkan orang lain yang

mempunyai potensi untuk berkembang, serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki

agar dapat menggunakan secara tepat, nyata dan Valid untuk mempertahankan fungsi

dan berkembang dengan stabil dalam perubahan lingkungan, Self Care digunakan untuk

mengontrol atau faktor external dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang

untuk menjalankan fungsinya dan berperanan untuk mencapai kesejahteraannya.

Teori self care meliputi :

A. Self Care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh

individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan

serta kesejahteraan.

B. Self Care Agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan

perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan,

sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.

C. Theurapetic Self Care Demand tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri

yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk

perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang

tepat.

D. Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan

pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan

dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh.

Self Care Reuisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisites

(kebutuhan universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar), Developmental

Self Care  Requisites (kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan

Health Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi

pasien).

3. Teori Nursing Sistem

Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendisain, dan menyediakan

perawatan yang mengatur individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan

diri. Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan

diantaranya:

a. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ).Merupakan suatu

tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien

dikarenakan ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara

mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan,  dan

ambulansi serta adanya manipulasi gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada

pasien koma.

b. Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System).Merupakan siste

dalam pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan ditujukan

kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal. Contoh: perawatan

pada pasien post operasi abdomen di mana pasien tidak memiliki kemampuan

untuk melakukan perawatan luka.

c. Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada

pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu

memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien mampu

melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh:

pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang memelukan informasi

pada pengaturan kelahiran.

2.5 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem

Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang

mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu

memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini

dikenal dengan teori self care (perawatan diri).

Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang

sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem

mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:

1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal): kebutuhan

yang umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti

kebutuhan fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan,

eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal tersebut

dibutuhkan manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian terhadap

lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.

2. evelopment self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan):

kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses

perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalam

siklus kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian yang dapat

berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk meningkatkan

proses perkembangan sepanjang siklus hidup.

3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan

kesehatan): kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau

keturunan,kerusakan struktur manusia, kerusakan atau penyimpanngan cara,

struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan pengaruhnya, diagnosa

medis dan penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, dan integritas yang dapat

mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care.

Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:

A. Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum

akan pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola

kondisi kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan

pemeliharaan integritas structural, serta pemeliharaan dan peningkatan

integritas fungsional.

B. Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke

dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang

meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan di setiap periode dalam

daur hidup.

C. Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur

normal dan integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa

persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturan untuk

mengontrol perluasan dan mengurangi dampaknya.

Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat

ketergantuangan atau kebutuhan klien dan kemampuan klien. Oleh karena itu

ada 3 tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri, yaitu:

1.    Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan

keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi

(sistem pengganti keseluruhan).

2.    Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan

(sistem pengganti sebagian).

3.    Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem

dukungan/pendidikan

2.6    Tujuan Keperawatan Menurut Model Orem’S

Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :

1.    Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat

memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.

2.    Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi

tuntutan self care.

3.    Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan

asuhan depenent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh

karenanya self care deficit apapun dihilangkan.

Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat

memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.

Tujuan kepewatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek

keperawatan keluarga /komunitas adalah :

1.    Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara

therapeutik.

2.    Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri

3.    Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang

mengalami gangguan secara kompeten.

Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada Model Orem’s yang

diterapkan pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :

1.    Aspek Interpersonal Hubungan didalam keluarga

2.    Aspek Sosial Hubungan keluarga dengan masyarakat di sekitarnya.

3.    Aspek Prosedural Melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu

mengantisipasi perubahan yang terjadi.

4.    Aspek Tehnis Mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang

dilakukan dirumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar. 

2.7 Pengetahuan dan Keterampilan Untuk Praktik

Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan

menggunakan tiga kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode

bantuan.

1.    Kategoi Bantuan 

a.    Wholly Compensatory   Bantuan secara  keseluruhan, dibutuhkan untuk klien

yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon

terhadap rangsangan.

b.    Partially Compensatory  Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang

mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.

c.    Supportive Education   Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang

memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.

2.    Metode  Bantuan

Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima metode

bantuan yang meliputi :

a.    Acting atau melakukan sesuatu untuk klien

b.    Mengajarkan klien

c.    Mengarahkan klien

d.    Mensupport klien

e.    Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh danberkembang.

Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan di

diskripsikan sebagai berikut :

a.    Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan individu,

keluarga atau kelompok sampai klien  dapat diizinkan pulang dari perawatan.

b.    Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan.

c.    Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak

dengan perawat dan asisten.

Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari-hari

klien, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima, atau pelayanan sosial

dan penyuluhan yang dibutuhkan atau yang diterima.

2.8 Deskripsi Konsep Sentral Orem

1.    Manusia 

Suatu kesatuan yang di pandang sebagai fungsi secara biologis simbolik dan sosial

serta berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk

mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Kegiatan asuhan

keperawatan mandiri terkait dengan:

1.    Udara yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida

2.    Air 

3.    Makanan 

4.    Eliminasi mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui

sekresi urin (air kencing) dan feses.

5.    Kegiatan dan istirahat 

6.    Interaksi sosial 

7.    Pencegahan terhadap bahaya kehidupan 

8.    Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia

2.    Masyarakat/lingkungan 

Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi (menyatu) dan

interaktif (iteraksi). 

3.    Kesehatan 

Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang

dan berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik ,

interpersonal dan sosial. Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan tentang

kondisi persepsi individu terhadap keberadaannya. Kesejahteraan merupakan

suatu keadaan dicirikan oleh pengalaman yang menyenangkan dan berbagai

bentuk kebahagiaan lain, pengalaman spiritual , gerakan untuk memenuhi ideal

diri seseorang dan melalui personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan

berhubungan dengan kesehatan , keberhasilan dalam usaha dan sumber yang

memadai.

4.    Keperawatan 

Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan sepenuhnya

atau sebagian pada bayi, anak dan orangb dewasa, ketika mereka, orang tua

mereka, wali atau orang dewasa lain yang bertanggung jawab terhadap

pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi mampu merawat atau

mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditunjukan untuk menolong sesama.

Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja dan mempuyai

tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki kecerdasan, serta

tindakan yang memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada manusia

dan lingkungannya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan mempelajari model konsep maka dapat disimpulkan betapa perawat harus

memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat

memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan

pemilihan model konsep yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan

asuhan keperawatan yang relevan.

Model konsep self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai

kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehnya

sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi

klien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya

dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan dan untuk

dapat menerapkan teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan

ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh

kemampuan tehnikal dan sikap yang terapeutik.

3.2  Saran

Penulis adalah mahasiswa yang masih aktif mohon dorongan dan kritikan bagi

pembaca untuk membangun kami agar lebih baik kedepannya serta makalah ini

mudah mudahan dapat menambah cakrawala ilmu bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

1. Carpenito, Linda Juall. 2000. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan.Jakarta:

EGC

2. Doengoes, Marylinn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan “Pedoman untuk

perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan. Jakarta : EGC.

3. Hudak & Gallo.1987. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik ( terjemahan ), Edisi

VI, Volume II. Jakarta: EGC.

4. Hand Out Kursus Keperawatan Neurologi, Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Jakarta

(tidak dipublikasikan)

5. Indriyani, Diyan. 2009. Kumpulan Makalah Teori Model Konseptual Keperawatan.

Tidak dipublikasikan. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember

6. Japardi, Iskandar. 2002. Patofisiologi Stroke Infark akibat Tromboemboli. Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara. (online), (http://www.USU digital

library.com diakses Juni 2009).

7. Made, Kariasa.1997. Patofisiologi Beberapa Gangguan Neurologi.Jakarta:EGC

Saanin, Syaiful.2009.Neurosurgeon.(online), 

8. tawi , mirzal. (2008). Konsep model Self Care.Theory.diperoleh tanggal 2 april 2010

dari http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/13/konsep-model-self-care-theory/

9. Rian. (2010). Caring. Diperoleh tanggal 1 april 2010 dari

http://stikessarimuliabanjarmasin.blogspot.com/2010/03/caring-rian-rssm.html

Hidayat, A.Aziz Alimul,2007.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

10. Aziz Alimul H, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba

Medika.

11. Zaidin Ali, 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1

1.2Rumusan Masalah......................................................................................1

1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2

2.1. Latar Belakang Dorothea Orem ................................................................3

2.2 Keyakinan dan nilai-nilai.............................................................................3

2.3 Pengertian Keperawatan Menurut Dorothea Orem....................................3

2.4 Konsep Keperawatan Dorothea Orem........................................................4

2.5 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem..........................................5

2.6 Tujuan Keperawatan Menurut Dorothea Orem...........................................7

2.7 Pengetahuan dan keterampilan Untuk praktek...........................................7

2.8 Deskripsi Konsep sentral Dorothea Orem..................................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10

B. Saran..........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat

dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan

tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul

“TEORI KEPERAWATAN MENURUT DOROTHEA OREM”

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman

bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau

menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan

semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Raha, September 2013

"Penulis"

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN

MENURUT DOROTHEA OREM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

1. FITRI DIANA ASTUTI 2. SARDINA NDOLIFI 3. HASKI 4. WA ODE UMA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH MAKASSAR

2013