konsep dan aplikasi model keperawatan menurut dorothea orem dalam keperawatan komunitas

71
KONSEP DAN APLIKASI MODEL KEPERAWATAN MENURUT DOROTHEA OREM DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis,dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk – bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan model – model keperawatan dalam proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperwatan sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik, memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable – variable utama yang mempengaruhi situasi kilen. Langkah – langkah yang harus dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan yang tepat utk kasus spesifik adalah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan informasi awal tentang focus kesehatan klien,umur, pola hidup dan aktivitas sehari – hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien. 2. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep. Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul “Nursing Conceps of Practice Self Care”. Model ini pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada multi person ‘s unit (keluarga, kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksi teori yang meliputi : teori self care, teori self care deficit dan teori

Upload: dedekrevianti

Post on 24-Nov-2015

380 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

KONSEP DAN APLIKASI MODEL KEPERAWATAN MENURUT DOROTHEA OREM DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGKeperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis,dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan model model keperawatan dalam proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperwatan sesuai dengan kebutuhan.

Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik, memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable variable utama yang mempengaruhi situasi kilen. Langkah langkah yang harus dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan yang tepat utk kasus spesifik adalah sebagai berikut :1. Mengumpulkan informasi awal tentang focus kesehatan klien,umur, pola hidup dan aktivitas sehari hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien.2. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.

Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul Nursing Conceps of Practice Self Care. Model ini pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada multi person s unit (keluarga, kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksi teori yang meliputi : teori self care, teori self care deficit dan teori nursing system.

BAB IITEORI MODEL KEPERAWATAN MENURUT DOROTHEA E.OREM

A. Biografi Dorothea E. OremDorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970).a. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatanb. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kalic. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan komunitasd. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatane. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causaf. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang teori keperawatan.g. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).h. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.i. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.B. PengertianKeperawatan mandiri (self care) menurut Orems adalah : Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahaankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit (Orems, 1980).Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.

C. Teori Sistem Keperawatan OremTeori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu ;1. Self CareTeori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan kebutuhanPerawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.Penekanan teori self care secara umum :a. Pemeliharaan intake udarab. Pemeliharaan intake airc. Pemeliharaan intake makanand. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresie. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahatf. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi socialg. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusiah. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok social sesuai dengan potensinya.

2. Self Care DeficitTeori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem. Yang menggambarkan kapan keperawatan di perlukan.Oleh karena perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan.Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektifTeori self care deficit diterapkan bila ;- Anak belum dewasa- Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan- Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tapi diprediksi untuk masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.

3. Nursing systemTeori yang membahas bagaimana kebutuhan Self Care patien dapat dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan Self Care dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas Self Care.Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :a. The Wholly compensatory systemMerupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh kepada pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan keperawtan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan dan ambulasi, serta adanya manipulasi gerakan.b. The Partly compensantory systemMerupakan system dalam memberikan perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan pada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien post op abdomen dimana pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi, akan tetapi butuh pertolongan perawat dalam ambulasi dan melakukan perawatan luka.c. The supportive Educative systemDukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.Metode bantuan : Perawat membantu klien denagn mengguanakn system dan meallaui lima metode bantuan yang meliputi : Acting atau melakukan sesuatu untuk klien Mengajarkan klien Menagarahkan klien Mensuport klien Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.

D. Keyakinan dan nilai nilaiKenyakianan Orems tentang empat konsep utama keperawatan adalah :1. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya.2. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan.3. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.4. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan.

E. Tiga kategori self careModel Orems menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care / hyang disebutkan sebagai keperluan self care ( self care requisite ), yaitu :1. Universal self care requisite Keperluan self care uiniversal aadan oada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal requisite yang dimaksudkan adalah : Pemeliaharaan kecukupan intake udara Pemeliharaan kecukupan intake cairan Pemeliaharaan kecukupan makanan Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan kesejahteraan manusia Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi. Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.2. Developmental self care requisite Terjadi berhubungn dengan tingkat perkembangn individu dan lingkunag dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup sseseorang atau tingkat siklus kehidupan.3. Health deviation self care requisite Timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam prilaku self care.F. Hubungan Model Dengan Paradigma Keperawatan1. ManusiaModel Orem membahas dengan jelas individu dan berfokus pada diri dan perawatan diri. Namun demikian, seseorang dianggap paling ekslusif dalam kontek ini sedangkan kompleksitas perawatan manusia dan tindakan manusia tidak dipertimbangkan. Dalam hal ini, model tersebut berada dalam kategori yang didefinisikan sebagai paradigma total, bahwa manusia dianggap sebagai sejumlah kebutuhan perawatan diri.

2. LingkunganLingkungan juga dibahas dengan jelas dalam model ini. Namun, hal ini terutama dianggap sebagai situasi tempat terjadinya perawatan diri atau kurangnya perawatan diri.

3. Sehat dan SakitIde ini juga terdapat dalam model tersebut, namun dibahas dalam kaitannya dengan perawatan diri. Alasannya bahwa jika individu dalam keadaan sehat mereka dapat memenuhi sendiri deficit perawatan diri yang mereka alami. Sebaliknya jika mereka sakit atau cedera, orang tersebut bergeser dari status agens perawtan diri menjadi status pasien atau penerima asuhan. Penyamaan sehat dengan perawatan diri dalam hal ini berarti sehat sakit tidak dibahas dalam konsep yang berbeda. Akan timbul masalah disini jika orang yang sehat tidak dapat melakukan perawatan untuk dirinya sendiri.

4. KeperawatanModel ini membahas dengan cara yang jelas dan sistematik sifat dari keperawatan dan kerangka kerja untuk memberikan asuhan keperawatan. Harus diketahui bahwa hal tersebut ditampilkan dalam bentuk pendekatan mekanistik berdasarkan pendekatan supportif-edukatif, kompensasi partial, dan kompensasi total. Pendekatan tersebut merupakan pendekatan langsung yang dapat ditatalaksanakan.

G. TujuanTujuan keperawatan pada model Orems secara umum adalah :1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat diamna klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan.4. Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara lngsung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.

Tujuan keperawatan pada model Orems yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga/ komunitas adalah :1. Menolong klien dalam hal ini keluraga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik2. Menolong klien bergerak kearha tidaakan- tidakan asuahan mandiri3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluraganya yang mengalami gangguan secara kompeten.4. Dengan demikian maka focus asuhan keperawatan pada model orems yang diterapkan pada praktek keperawtan keutrga/ mkomunitas adalah: aspek interpersonal : hubungna didalam kelurga aspek social : hubungan keurga dengan masyarakat disekitarnya. aspek procedural ; melatihn ketrampilan darar keuraga sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terajdi aspek tehnis : mengajarkan keapda keluarga tentang tehnik dasar yang dialkukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secra benar.

BAB IIIPENUTUP

Dengan mempelajari model kosep atau teori keperawatan sebagaimana disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan .Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan - kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan.Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik. Dibuat Oleh Trinoval Yanto Nugroho di Senin, Oktober 12, 2009 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Menurut Anda

TEORI OREMPosted by ariestaqyu | s3jarah keperawatan | Friday 29 January 2010 3:45 pm Model Konsep dan Teori Keperawatan Dorothea OremA. Biografi OremDorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914. Beliau wafat pada tanggal 22 Juli 2007 di Skidaway. Selama hidupnya, beliau pernah mengikuti pendidikan Diploma (1903), kemudian meanjutkan pendidikannya di Providence School of Nursing di Washington DC dan mendapatkan gelar B.S.NE, kemudian melanjutkan pendidikannya lagi di Catholic University of America di Washington DC dan mendapatkan gelar M.S.NE.B. Model Konsep Keperawatan OremModel Keperawatan menurut Orem dikenal dengan Model Self Care. Model Self Care ini memberi pengertian bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan memperthankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit. Model keperawatan ini berkembang sejak tahun 1959-2001.Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdaarkan tindakan atas keampuan. Self Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan.Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan mengenai pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep kebutuhan dasar yang terdiri dari:1. Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.2. Water (air): pemeliaraan pengambilan air3. Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan4. Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi5. Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat dan aktivitas.6. Solitude and Social Interaction ( kesendirian dan interaksi sosial): pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial.7. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat .8. Promotion of NormalityC. Teori Keperawatan OremPandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktik keperwatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori Self Care, di antaranya:1. Perawatan Diri Sendiri (Self Care)Teori Self Care meliputi: Self Care: merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan. Self Care Agency: merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain. Theurapetic Self Care Demand: tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat. Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh. Self Care Reuisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisites (kebutuhan universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar), Developmental Self Care Requisites (kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan Health Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi pasien).2. Self Care DefisitSelf Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya secara terus menerus. Self care defisit dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain, memberi support, meningkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.3. Teori Sistem KeperawatanTeori Siste Keperawatan merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri. Dalam pandangan sistem ini, Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya: Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ). Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, dan ambulansi serta adanya manipulasi gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma. Sistem Bntuan Sebagian (Partially Compensatory System). Merupakan siste dalam pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal. Contoh: perawatan pada pasien post operasi abdomen di mana pasien tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan luka. Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh: pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang memelukan informasi pada pengaturan kelahiran.D. Aplikasi Model Keperawatan OremAplikasi Model Keperawatan Orem, dapat dilihat dari contoh kasus berikut:Kasus:Tn. J (50 th), didiagnosis DM tipe 2. Dia memiliki riwayat hipertensi dan dia seorang perokok berat (30 batang per hari). Perawatan yang dapat diberikan epada Tn. J berdasarkan model keperawatan Orem adalah:1. Air (educative/supportif). Perawat harus mampu memberikan informasi tentang hubungan hipertensi dengan merokok.2. Water (educative/supportif). Perawat harus mampu meykinkan adanya hydration-risk yang cukup dari polydipsia yang memicu hyperglycaemia (kadar gula yang tinggi dalam darah)3. Food (partial compensatory). Perawat memberikan diet yan cocok untuk hipertensi dan diabetes, serta mengontrol gula darah setelah makan.4. Elimination (educative/supporif). Klien membutuhkan monitoring.5. Activity and Rest (adecative/ suportif). Perawat menginformasikan pada pasien tentang kegiatan yang cocok untuk pasien diabetes.6. Solitude and Social Interaction (partial compensatory). Interaksi social dengan perawat dapat memberikan perubahan interaksi dan tigkah sosial.7. Hazard Prevention (partial compensatory). Perawat memberikan pendidikan pada pasien tentang kelebihan dan kekurangan pengobatan yang akan diambil oleh pasien.8. Promote Normality (partial compensatory). Perawat diharapkan dapat membantu pasien untuk mengembalikan pola hidup pasien, sehingga menjadi normal kembali.Minggu, 04 Oktober 2009Tahap Perkembangan Erikson dan Freud 3.0 (Win32)"> TEORI PERKEMBANGAN SIGMUND FREUD : TAHAPAN PSIKOSEKSUAL

Sigmund Freud percaya bahwa orang dilahirkan dengan dorongan biologis yang harus diarahkan kembali agar dapat hidup dalam masyarakat. Ia berpendapat bahwa karakteristik dibentuk pada masa kanak-kanak, ketika anak-anak berhadapan dengan konflik bawah sadar antara dorongan bawaan dan tuntutan hidup budaya. Freud membagi perkembangan kepribadian menjadi 3 tahapan yakni tahap infatil (0 - 5 tahun), tahap laten (5 - 12 than) dan tahap genital (> 12 tahun). Tahap infatil yang faling menentukan dalam membentuk kepribadin, terbagi menjadi 3 fase, yakni fase oral, fase anal, dan fase falis. Perkembangan kepribadian ditentukan oleh perkembangan insting seks, yang terkait dengan perkembangan bilogis, sehingga tahp ini disebut juga tahap seksual infatil. Perkembangan insting seks berarti perubahan kateksis seks dan perkembangan bilogis menyiapkan bagian tubuh untuk dipilh menjadi pusat kepuasan seksul (arogenus) zone). Pemberian nama fase-fase perkembangan infatil sesuai dengan bagian tubuh daerah erogen yang menjadi kateksis seksual pada fase itu. Pada tahap laten, impuls seksual mengalami represi, perhatian anak banyak tercurah kepada pengembangan kognitif dan keterampilan. Aru sesudah itu, secara bilogis terjadi perkembangan puberts yang membangunkan impuls seksual dari represinya untuk berkembang mencapai kemasakan. Pada umumnya kemasakan kepribadian dapat dicapi pada usia 20 tahun.1. Tahap Oral (mulut)Tahapan ini berlangsung dari lahir sampai18 bulan pertama kehidupan. Mulut merupakan sumber kenikmatan utama. Dua macam aktivitas oral di sini, yaitu menggigit dan menelan makanan, merupakan prototype bagi banyak ciri karakter yang berkembang di kemudian hari. Kenikmatan yang diperoleh dari inkorporasi oral dapat dipindahkan ke bentuk-bentuk inkorporasi lain, seperti kenikmatan setelah memperoleh pengetahuan dan harta. Contoh: Bayi yang meminum ASI, ia akan menghisap puting ibu.

2. Tahap AnalTahapan ini berlangsung antara usia 1 dan 3 tahun. Kenikmatan akan dialami anak dalam fungsi pembuangan, misalnya menahan dan bermain-main dengan feces, atau juga senang bermain-main dengan lumpur dan kesenangan melukis dengan jari.Contoh: Anak sudah bisa mengatur kapan ia ingin buang air.

3. Tahap PhallicTahapan ini berlangsung antara usia 3 dan 6 tahun. Tahap ini sesuai dengan nama genital laki-laki (phalus), sehingga meupakan daerah kenikmatan seksual laki-laki. Sebaliknya pada anak wanita merasakan kekurangan akan penis karena hanya mempunyai klitoris, sehingga terjadi penyimpangan jalan antara anak wanita dan laki-laki. Lebih lanjut, pada tahap ini anak akan mengalami Oedipus complex, yaitu keinginan yang mendalam untuk menggantikan orang tua yang sama jenis kelamin dengannya dan menikmati afeksi dari orang tua yang berbeda jenis kelamin dnegannya. Misalnya anak laki-laki akan mengalami konflik oedipus, ia mempunyai keinginan untuk bermain-main dengan penisnya. Dengan penis tersebut ia juga ingin merasakan kenikmatan pada ibunya.Contoh: kateksis obyek kepada orang tua yang berlawanan jenis serta permusuhan terhadap orang tua sejenis. Anak laki-laki ingin memiliki ibunya dan menyingkirkan ayahnya; sebaliknya anak perempuan ingin memilki ayahnya dan menyingkirkan ibunya yang disebut odipus kompleks.

4. Tahap Latency Tahapan ini berlangsung antara kira-kira usia 6 tahun dan masa pubertas. Merupakan tahap yang paling baik dalam perkembangan kecerdasan (masa sekolah), dan dalam tahap ini seksualitas seakan-akan mengendap, tidak lagi aktif dan menjadi laten.

5. Tahap GenitalTahapan ini berlangsung antara kira-kira dari masa pubertas dan seterusnya. Bersamaan dengan pertumbuhannya, alat-alat genital menjadi sumber kenikmatan dalam tahap ini, sedangkan kecenderungan-kecenderungan lain akan ditekan.

TEORI PERKEMBANGAN ERIKSON : TAHAPAN PSIKOSOSIAL

Teori perkembangan Erik Erickson ini merupakan pengembeangan lanjut teori perkembangan Freud, karena tidak terbatas sampai masa genital saja dan Erikson adalah murid Freud. Perkembangan Psikososial menurut Erikson didasarkan atas prinsip Epigenetik yakni bahwa perkembangan manusia itu terbagi atas beberapa tahap dan setiap tahap mempuyai masa optimal atau masa kritis yang harus dikembangkan dan diselesaikan. Perkembangan ini dibagi dalam beberapa tahap, sebagai berikut :1. Basic Trust vs Basic Mistrust (Kepercayaan vs Ketidak percayaan).Periode perkembangan terjadi pada masa bayi (lahir hingga 12-18 bulan).Bayi mengembangkan perasaan nyaman pada suatu tempat yang baik dan aman. Perasaan nyaman secara fisik dan sejumlah harapan yang akan terjadi keesokan harinya atau dikemudian hari. Pada masa tahapan ini peranan orang tua sangat di butuhkan untuk cepat tanggap dan peka terhadap setiap kejadian yang di alami si bayi. Jika si bayi sudah merasa nyaman dan aman akan memiliki rasa percaya kepada dunia luar maupun diri sendiri. Contoh: Anak akan menangis saat tau dirinya tidak ada di pelukan ibunya karena ia merasa asing dengan orang yang menggendongnya. Anak yang sadar bahwa ibunya tidak ada disampingnya saat ia bangun tidur ia akan menangis tetapi saat ibunya menggendongnya ia akan kembali tenang, karena ia sudah merasa terbiasa dengan pelukan ibunya.

2. Autonomy vs Shame and Doubt (Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu-ragu).Periode perkembangan terjadi pada masa bermain (12-18 bulan hingga 3 tahun).Pada tahap ini menentukan tumbuhnya kemauan baik dan kemauan keras, anak mempelajari apa yang diharapkan, apa kewajiban dan haknya disertai batasan-batsannya yang dikenakan pada dirinya. Sebaiknya para orang tua mampu membantu dan memberi dorongan kepada anak sesuai dengan kemampuan dan keinginan tanpa paksaan yang membuatnya tertekan. Jika orang tua terlalu membatasi, terlalu keras memberikan hukuman atau pun terlalu melindungi anak secara berlebihan akan menimbulkan rasa malu dihadapan orang lain, seakan-akan anak tidak dapat melakukan sesuatu dengan baik dan perilaku tersebut dapat menimbulkan pribadi pemalu dan ragu-ragu yang besifat menetap. Pada periode ini sebaiknya orang tua harus sering berbicara dengan anak, mananyakan pendapat anak, selalu menciptakan suasana yang menyenangkan atau memberikan nilai-nilai moral secara tidak langsung, berikan pujian jika anak melakukan sesuatu yang bersifat positif sehingga anak dapat mengembangkan dirinya dan percaya diri, dan kurangi berkata yang kurang menyenangkan. Contoh: Anak menggambar pemandangan, ibu memuji anak gambar adik bagus ya? Mau jadi pelukis ya? Hebat dengan kata-kata tersebut dapat memotivasi anak terus berkarya. Anak yang senang memukul-mukul kaleng seakan- akan kaleng itu adalah drum yang ia lihat ditelevisi dan ia ingin menirunya tetapi dimarahi oleh orang tuanya. Ia akan merasa tidak mampu dan tidak berani untuk mencobanya.

3. Initiative vs Guilt (Inisiatif vs Rasa Bersalah).Periode perkembangan pada masa awal anak-anak (tahun pertama pra-sekolah 3-6 tahun). Tahap ini menumbuhkan inisiatif anak pada masa awal anak masuk sekolah atau taman kanak-kanak(play group), suatu masa untuk mengembangkan perilaku yang bertujuan untuk mengatasi tantangan-tantangan dan tanggung jawab. Anak akan lebih kreatif dan secara fisik akan lebih seimbang maupun kejiwaannya. Ditambah lagi jika orang tua mampu memberikan dorongan dan mengasah kemampuan dalam berkreativitas atau membantu anak untuk melaksanakan tugasnya, dan jika orang tua tidak memberikan dorongan atau tidak membantu anak untuk menyelesaikan tugas-tugasnya ataupun orang tua terlalu keras mendidik dengan banyak hukuman saat anak sedang berusaha menunjukkan dirinya bahwa ia bisa atau pun ia ingin, maka anak akan tumbuh sebagai pribadi yang selalu takut salah dan tidak ingin mencoba sesuatu yang baru.Contoh: Saat anak melihat pensil warna tergeletak ia akan mengambilnya dan mencoret-coret tembok. Orang tua yang melihatnya langsung memberikan buku gambar agar ia tidak mencoret-coret tembok dan agar anak terbiasa menggambar di buku gambar. Anak senang menuru gaya penyanyi diatas panggung, dan anak senang menirunya denngan naik keatas meja. Tetapi anak tidak sadar telah mengganggu ibunya beristirahat, dan ibunnya memarahinya karena mengganggunya dengan suaranya yang dianggap ibunya kebisingan, tanpa penjelasan ibunya memarahinya. Anak akan diam dan tidak ingin mencobanya lagi dikarenakan ibunya menganggap bernyanyi adalah hal yang mengganggu ibunya.4. Industry vs Inferiority (Tekun vs Rasa Rendah Diri).Periode perkembangan pada masa pertengahan dan akhir anak-anak (tahun- tahun sekolah, 6 tahunpubertas). Pada masa ini berkembang kemampuan berfikir deduktif, disiplin diri dan kemampuan berhubungan dengan teman sebaya serta rasa ingin tahu akan meningkat. Ia mengembangkan suatu sikap rajin dan mempelajari sebab akibat dari apa yang mereka lakukan. Lebih memperhatikan apa yang trejadi disekitarnya, anak-anak berimajinasi memperoleh kemampuan 1 langkah berpikir mengkoordinasi pemikiran & idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam sistem pemikirannya sendiri. Yang sangat dikhawatirkan pada tahap ini adalah jika anak tidak dapat menyesuaikan diri atau tidak dapat mengembangkan dirinya anak tidak akan merasa kemampuan lebih yang dapat ia lakukan dan merasa tidak yakin atas apa yang kerjakan.5. 6. 7. Contoh: Anak akan mencoba sesuatu yang ia inginkan, seperti berorganisasi dan selalu menyumbangkan ide-idenya untuk memajukan organisasi yang ia jalani. Anak yang selalu berdiam diri dan tidak ingin membaur dengan lingkunan baru ia tidak dapat mengembangkan dirinya seperti anak yang lain. Ia merasa dirinya tidak seperti anak-anak yang sering berkumpul atau pun berorganisasi padahal ia berhal melakukannya.

5. Ego-Identity vs Role Confusion (Identitas Diri vs Kekacauan Peran)Periode perkembangan pada masa remaja 12 -20 tahun. Pada tahap ini remaja atau individu dapat mengenal lebih dalam tentang dirinya, sifat-sifat mereka, keinginan atau cita-cita, tujuan mereka hidup, dan lain-lain yang bersifat mengenal pribadi masing-masing. Masa ini mengembangkan perasaan identitas ego yang mantap pada kutup positif dan identitas ego yang kacau pada kutub negatif. Erickson menegaskan bahwa ada tiga unsur yang merupakan persyaratan didalam pembentukan identitas ego, yaitu :a. Individu yang bersangkutan harus menerima atau menggangap dirinya itu sama didalam berbagai situasi pengalaman dengan teman sebayanya.b. Orang orang disekitarnya, dalam satu lingkungan sosial harus memiliki persepsi yang sama terhadap diri individu tersebut.c. Persepsi diri individu yang bersangkutan harus memdapat uji validitas dalam pengalaman hubungan antara manusia. Jadi, identitas ego positif akan menggambarkan kemampuan pemuda pemudi yang memahami dan menyakini tuntutan norma norma sosial, sehingga tumbuh rasa kesetiaan.6. Intimacy vs Isolation (Keintiman vs Pengasingan)Periode perkembangan pada masa awal dewasa (20-24 tahun). Menurut Erickson, masa ini menumbuhkan kemampuan dan kesediaan meleburkan diri dengan diri orang lain, tanpa merasa takut merugi atau kehilangan sesuatu yang ada pada dirinya yang disebut Intimasi. Ketidak mampuan untuk masuk kedalam hubungan yang menyenangkan serta akrab dapat menimbulkan hubungan sosial yang hampa dan terisolasi atau tertutup ( menutup diri ).Contoh: Orang yang senang mengikuti organisasi kebanyakan dari mereka lebih mudah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dengan mudah, karena ia sudah terbiasa berkomunikasi ataupun berhadapan dengan orang banyak yang menjadikan ia terbiasa berbaur dengan sesuatu hal yang baru. Orang yang pendiam bukan berarti tidak dapat berorganisasi tetapi kebanyakan dari mereka tidak bisa mencairkan suasana dalam suatu suasana, mereka takut di anggap sok kenal atau jika ingin membaur terkadang tidak tau bagaimana cara yang tepat.

7. Generativity vs Stagnation (Perluasan vs Stagnasi).Periode perkembangan pada masa pertengahan dewasa (sekitar 25 -50an). Masa dewasa tengah, berlangsung pada usia 25-45 tahun. Generativitas yang ditandai jika individu mulai menunjukkan perhatiannya terhadap apa yang dihasilkan, keturunan, produk-produk, ide-ide, dan keadaan masyarakat yang berkaitan dengan kehidupan generasi-generasi mendatang adalah merupakan hal yang positif. Sebaliknya, apabila generativitas lemah atau tidak diungkapkan maka kepribadian akan mundur dan mengalami pemiskinan serta stagnasi, jika pada usia ini kehidupan individu didominasi oleh pemuasan dan kesenangan diri sendiri saja. Individu negatif tidak menunjukkan fungsi-fungsi produktif, baik sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat.Contoh: Seorang yang berprofesi sebagai perancang busana ia harus menambahkan atau memberikan koreksi-koreksi dari desain pakaiannya agar telihat lebih idah jika digunakan oleh pemesannya. Dalam acara 17 Agustus di RT-nya ia tidak ikut meramaikan acara yang diadakan 1 tahun sekali di lingkungan rumahnya, padahal jika ia mau ia bisa ikut meramaikannya.

8. Integrity vs Despair (Integritas dan Kekecewaan).Periode perkembangan pada masa akhir dewasa (60 tahunan). Masa untuk melihat kembali apa yang telah kita lakukan dalam kehidupan kita, harapan positif. Kehidupan baik akan merasa puas atau yang disebut integritas. Masa lalu negatif akan timbul rasa keputusasaan. Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara benda -benda dan orang- orang, produk-produk dan ide-ide, dan setelah berhasil menyesuaikan diri dengan keberhasilan- keberhasilan dan kegagalan-kegagalan dalam hidup. Sedangkan keputusasaan tertentu menghadapi perubahan-perubahan siklus kehidupan individu, terhadap kondisi-kondisi sosial dan historis.Contoh: Seorang HRD yang bekerja disuatu perusahaan tidak akan merasakarirnya atau pekerjaannya akan tamat saat ia pensiun, karena selama ia bekerja ia sudah mempersiapkan dirinya dengan membangun toko kecil-kecilan untuk usahanya jika ia sudah tidak bekerja. Seorang karyawan suwasta merasa was-was karena ia belum memiliki tunjangan hari tua.

Referensi: Dennis Adrian.PsikoMedia.com Media Artikel PsikoMedia. 3 September 2009. Tahapan Perkembangan Menurut Freud .http://74.125.153.132/.multiply.multiplycontent.com/. 30 September 2009 Wiratih Rahayu. Artikel Psikologi Perkembangan(Teori Erikson). www.bintangbangsaku.com. 31 Mei 2008. Ihsanto Rachat Septian.Teori Psikososial Tentang Perkembangan (Erik Erickson ). www.wartawarga.gunadarma.ac.id. 12 September 2009.

TANYAJAWAB

Tahapan Perkembangan menurutFreudPosted on Maret 31, 2008 by Bintang Bangsaku a. Tahap Oral (mulut)Tahapan ini berlangsung selama 18 bulan pertama kehidupan.Mulut merupakan sumber kenikmatan utama. Dua macam aktivitas oral di sini, yaitu menggigit dan menelan makanan, merupakan prototype bagi banyak ciri karakter yang berkembang di kemudian hari. Kenikmatan yang diperoleh dari inkorporasi oral dapat dipindahkan ke bentuk-bentuk inkorporasi lain, seperti kenikmatan setelah memperoleh pengetahuan dan harta. Misalnya, orang yang senang ditipu adalah orang yang mengalami fiksasi pada taraf kepribadian inkorporatif oral. Orang seperti itu akan mudah menelan apa saja yang dikatakan orang lain.b. Tahap AnalTahapan ini berlangsung antara usia 1 dan 3 tahun. Kenikmatan akan dialami anak dalam fungsi pembuangan, misalnya menahan dan bermain-main dengan feces, atau juga senang bermain-main dengan lumpur dan kesenangan melukis dengan jari.c. Tahap PhallicTahapan ini berlangsung antara usia 3 dan 6 tahun. Tahap ini sesuai dengan nama genital laki-laki (phalus), sehingga meupakan daerah kenikmatan seksual laki-laki. Sebaliknya pada anak wanita merasakan kekurangan akan penis karena hanya mempunyai klitoris, sehingga terjadi penyimpangan jalan antara anak wanita dan laki-laki. Lebih lanjut, pada tahap ini anak akan mengalami Oedipus complex, yaitu keinginan yang mendalam untuk menggantikan orang tua yang sama jenis kelamin dengannya dan menikmati afeksi dari orang tua yang berbeda jenis kelamin dnegannya. Misalnya anak laki-laki akan mengalami konflik oedipus, ia mempunyai keinginan untuk bermain-main dengan penisnya. Dengan penis tersebut ia juga ingin merasakan kenikmatan pada ibunya.d. Tahap LatencyTahapan ini berlangsung antara kira-kira usia 6 tahun dan masa pubertas. Merupakan tahap yang paling baik dalam perkembangan kecerdasan (masa sekolah), dan dalam tahap ini seksualitas seakan-akan mengendap, tidak lagi aktif dan menjadi laten.e. Tahap GenitalTahapan ini berlangsung antara kira-kira dari masa pubertas dan seterusnya. Bersamaan dengan pertumbuhannya, alat-alat genital menjadi sumber kenikmatan dalam tahap ini, sedangkan kecenderungan-kecenderungan lain akan ditekan.ditulisolehWiratihRahayuuntuktugaskuliahFiled under: Teori Psikologi Ditandai: | Freud, Tahap Anal, Tahap Genital, Tahap Latency, Tahap Oral, Tahap Phallic, Tahapan Perkembangan

Insomnia dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang mana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak dapat tidur dengan nyenyak. Rata rata setiap orang pernah mengalami insomnia sekali dalam hidupnya. Bahkan ada yang lebih ekstrim menyebutkan 30 50% populasi mengalami insomnia. Insomnia dapat menyerang semua golongan usia. Meskipun demikian, angka kejadian insomnia akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini mungkin disebabkan oleh stress yang sering menghinggapi orang yang berusia lebih tua. Disamping itu, perempuan dikatakan lebih sering menderita insomnia bila dibandingkan laki laki. Berikut beberapa tips yang bisa anda lakukan untuk mengurangi serangan insomnia. 1. Berolah raga teratur. Beberapa penelitian menyebutkan berolah raga yang teratur dapat membantu orang yang mengalami masalah dengan tidur. Olah raga sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan bukan beberapa menit menjelang tidur. Dengan berolah raga, kesehatan anda menjadi lebih optimal sehingga tubuh dapat melawan stress yang muncul dengan lebih baik.2. Hindari makan dan minum terlalu banyak menjelang tidur. Makanan yang terlalu banyak akan menyebabkan perut menjadi tidak nyaman, sementara minum yang terlalu banyak akan menyebabkan anda sering ke belakang untuk buang air kecil. Sudah tentu kedua keadaan ini akan menganggu kenyenyakan tidur anda.3. Tidurlah dalam lingkungan yang nyaman. Saat tidur, matikan lampu, matikan hal hal yang menimbulan suara, pastikan anda nyaman dengan suhu ruangan tidur anda. Jauhkan jam meja dari pandangan anda karena benda itu dapat membuat anda cemas karena belum dapat terlelap sementara jarum jam kian larut.4. Kurangi mengkonsumsi minuman yang bersifat stimulan atau yang membuat anda terjaga seperti teh, kopi. alkohol dan rokok. Minuman ini akan menyebabkan anda terjaga yang tentu saja tidak anda perlukan bila anda ingin tidur.5. Makananlah makanan ringan yang mengandung sedikit karbohidrat menjelang tidur, bila tersedia, tambahkan dengan segelas susu hangat.6. Mandilah dengan air hangat 30 menit atau sejam sebelum tidur. Mandi air hangat akan menyebabkan efek sedasi atau merangsang tidur. Selain itu, mandi air hangat juga mengurangi ketengangan tubuh.7. Hentikan menonton TV, membaca buku, setidaknya sejam sebelum tidur. 8. Gunakanlah tempat tidur anda khusus untuk tidur. Hal ini akan membantu tubuh anda menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tidur. Saat anda berbaring di tempat tidur, maka akan timbul rangsangan untuk tidur.9. Lakukan aktivitas relaksasi secara rutin. Mendengarkan musik, melatih pernafasan, meditasi dan lain lain akan membantu memperlambat proses yang terjadi dalam tubuh sehingga tubuh anda menjadi lebih santai. Keadaan ini akan mempemudah anda untuk tidur.10. Jernihkan pikiran anda. Enyahkan segala kekhawatiran yang menghinggapi pikiran anda. Salah satu cara untuk ini adalah menuliskan semua pikiran anda lewat media blog.11. Tidur dan bangunlah dalam periode waktu yang teratur setiap hari. Waktu tidur yang kacau akan mengacaukan waktu tidur anda selanjutnya.Demikianlah tips mengurangi masalah tidur anda. Selalulah ingat bahwa tidur merupakan kebutuhan pokok tubuh untuk pertumbuhan dan memperbaiki fungsi organ yang terganggu. Insomnia bukan merupakan penyakit bawaan dan dengan demikian tentu akan mudah disembuhkan.Jika dengan langkah diatas anda masih merasa gagal mengatasi masalah tidur, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mencari jalan keluar.TIDAK BISA TIDUR = INSOMNIA???Harus tidur supaya esok hari bugar dan siap untuk menghadapi segala tantangan pekerjaan, tetapi rasa kantuk tidak datang, mata tidak dapat terpejam sepanjang malam, dan terkadang membuat frustrasi untuk memaksakan diri tidur. Padahal kurang tidur dapat menyebabkan berbagai hal yang mengganggu aktivitas esok harinya, seperti sulit untuk berkonsentrasi, hilang mood, kurang bersemangat, dan emosi yang sulit dikendalikan.Gangguan sulit tidur ini biasa disebut dengan insomnia. Insomnia merupakan gejala kelainan tidur, berupa sulit untuk merasa ingin tidur (memerlukan waktu lebih dari 30 menit untuk merasa ingin tidur), sering terbangun dari tidur (total waktu terbangun lebih dari 30 menit), dan bangun pada pagi subuh dan sulit untuk kembali tidur (total waktu tidur kurang dari 6,5 jam).Insomnia dapat disebabkan oleh bebagai hal. Beberapa penyakit dapat menyebabkan insomnia, yaitu Parkinson, sesak nafas, flu, hipertiroid, hipotiroid, hipoglikemi, batuk, gangguan fungsi hepar, gangguan fungsi ginjal, gagal jantung, pikun, hipertensi, dan beberapa penyakit lain. Nyeri kronik akibat rematik, menopausal, kolik, neuralgia, kanker juga dapat menyebabkan insomnia. Suasana yang dapat mengganggu tidur di waktu malam adalah nokturia (berkemih di waktu malam), suhu udara yang terlalu panas atau terlalu dingin, bising (tinggal di dekat rel kereta api, pabrik). Ketergantungan obat atau alkohol atau tembakau atau kafein (kopi) juga dapat menyebabkan insomnia, beberapa obat lain seperti antidepresan, kortikosteroid, reserpin. Penyebab lain yaitu depresi, stress berkepanjangan, kecemasan, skizofrenia (gangguan jiwa), hipomania, dan berita buruk atau kegagalan memperoleh sesuatu.Insomnia ada 3 jenis, yaitu insomnia kronis, insomnia transien, dan insomnia jangka pendek. Insomnia transien terjadi pada beberapa hari. Insomnia jangka pendek terjadi pada beberapa minggu dan dapat kembali seperti biasa. Insomnia kronis terjadi lebih dari 3 minggu.Penyembuhan insomnia akan lebih efektif apabila penyebab insomnia diatasi terlebih dahulu. Ada 12 aturan tidur yang sehat (menurut WHO):1. Berbaring di tempat tidur ketika benar-benar ingin tidur. Tetapi usahakan pada waktu yang sama ketika akan pergi tidur.2. Jangan menggunakan ranjang untuk aktivitas lain selain untuk tidur. Aktivitas lain seperti membaca, nonton TV, makan, telepon. Kebiasaan menggunakan ranjang untuk aktivitas lain membuat kebiasaan untuk terjaga ketika berbaring di ranjang.3. Pasang alarm untuk bangun pada waktu yang sama. Tanpa memandang lama waku tidur malam.4. Usahakan untuk tidak tidur siang.5. Jangan minum alkohol beberapa jam sebelum tidur. Alkohol dapat membuat tidur gelisah.6. Jangan mengkonsumsi kafein atau obat mengandung kafein beberapa jam sebelum waktu tidur. Karena kafein sebagai stimulan, dapat meningkatkan denyut jantung sehingga tubuh dapat terjaga sepanjang malam.7. Jangan merokok beberapa jam sebelum tidur. Rokok mengandung nikotin yang dapat meningkatkan semangat karena berefek sebagai neurostimulan.8. Olahraga pada sore hari (6 jam sebelum tidur). Latihan peregangan otot atau jalan kaki secukupnya selama 20 menit. Hal ini akan meningkatkan metabolisme dan suhu badan, lalu akan menurun sekitar 6 jam kemudian yang berefek pada tidur yang nyenyak.9. Sediakan waktu transisi untuk tidur degan mengurangi tingkat aktivitas sebelum tidur, hilangkan rasa cemas akan pekerjaan yang belum selesai, hari esok dan pikiran lainnya. Melakukan akivitas dengan tenang dan santai.10. Membersihkan diri sebelum tidur, memastikan pintu telah terkunci, dan menyesuaikan pencahayaan lampu, supaya merasa aman dan nyaman pada saat tidur.11. Memastikan tidak ada cahaya terang atau suara yang dapat mengganggu dan pastikan suhu ruang tidur nyaman.12. Keadaan lapar atau setelah makan banyak dapat menghambat tidur. Bagaimanapun jika merasa lapar sebaiknya makan makanan kecil atau minum segelas susu hangat sangat tepat untuk mengatasi masalah ini.Selain itu, kebutuhan magnesium dan kalsium sebaiknya dipenuhi, karena kekurangan keduanya dapat meyebabkan tidur tidak nyenyak. Magnesium dapat merelaksasikan otot dan kalsium berefek sebagai penenang pikiran. Kedua zat ini dapat diperoleh salah satunya pada susu. Karbohidrat kompleks yang terdapat pada roti dapat memacu pengeluaran serotin yang dapat merangsang rasa kantuk. Serotin juga dapat dipicu oleh asam amino triptofan yang terdapat pada susu, selain itu triptofan juga memicu pengeluaran hormon melatonin yang memerintahkan tubuh untuk untuk istirahat. Hormon ini akan dikeluarkan ketika sinar matahari mulai redup.Dengan tidur yang berkualitas dan cukup, kita dapat lebih siap dan berkonsentrasi penuh untuk melakukan aktivitas esok harinya.Apnea tidur (bahasa Inggris: sleep apnea atau sleep apnoea) adalah gangguan tidur dengan kesulitan bernapas (apnea = "tanpa napas") berulang kali ketika sedang tidur. Ada dua jenis sleep apnea: Central dan Obstructive. Terdapat juga jenis campuran. Orang yang menderita hal ini biasanya tidak sadar, walaupun setelah bangun. Sleep apnea dikenali sebagai masalah oleh orang lain yang mengamati, atau dapat dikenali dari akibatnya terhadap tubuh (sequelae). Diagnosa sleep apnea dilakukan dengan polysomnography. Apnea dapat juga diartikan sebagai berhentinya pernapasan untuk sementara. Dyspnea yang dibarengi dengan apnea dapat menyebabkan terjadinya awal sebuah kematian.Daftar isi[sembunyikan]

NarkolepsiDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBelum DiperiksaLangsung ke: navigasi, cari Wikipedia Indonesia tidak dapat bertanggung jawab dan tidak bisa menjamin bahwa informasi kedokteran yang diberikan di halaman ini adalah benar.Mintalah pendapat dari tenaga medis yang profesional sebelum melakukan pengobatan.

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar WikipediaMerapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Narkolepsi dalam bahasa awam, bisa dikatakan sebagai serangan tidur, dimana penderitanya amat sulit mempertahankan keadaan sadar. Hampir sepanjang waktu ia mengantuk. Rasa kantuk biasanya hilang setelah tidur selama 15 menit, tetapi dalam waktu singkat kantuk sudah menyerang kembali. Sebaliknya di malam hari, banyak penderita narkolepsi yang mengeluh tidak dapat tidur.Gangguan terjadi pada mekanisme pengaturan tidur. Tidur, berdasarkan gelombang otak, terbagi dalam tahapan-tahapan mulai dari tahap 1, 2, 3, 4 dan Rapid Eye Movement (REM.) Tidur REM adalah tahapan dimana kita bermimpi. Pada penderita narkolepsi gelombang REM seolah menyusup ke gelombang sadar. Akibatnya kantuk terus menyerang, dan otak seolah bermimpi dalam keadaan sadar.Untuk mengenali penderita narkolepsi, terdapat 4 gejala klasik (classic tetrad):1. Rasa kantuk berlebihan (EDS)2. Katapleksi (cataplexy)3. Sleep paralysis4. Hypnagogic/hypnopompic hallucination.Katapleksi merupakan gejala khas narkolepsi yang ditandai dengan melemasnya otot secara mendadak. Otot yang melemas bisa beberapa otot saja sehingga kepala terjatuh, mulut membuka, menjatuhkan barang-barang, atau bisa juga keseluruhan otot tubuh. Keadaan ini dipicu oleh lonjakan emosi, baik itu rasa sedih maupun gembira. Biasanya emosi positif lebih memicu katapleksi dibanding emosi negatif. Pada sebuah penelitian penderita narkolepsi diajak menonton film komedi, dan saat ia terpingkal-pingkal tiba-tiba ia terjatuh lemas seolah tak ada tulang yang menyangga tubuhnya.Kondisi mimpi yang menyusup ke alam sadar bermanifestasi sebagai halusinasi. Penderita narkolepsi biasanya berhalusinasi seolah melihat orang lain di dalam ruangan. Orang lain tersebut bisa orang yang dikenal, teman, keluarga, sekedar bayangan, hantu atau bahkan makhluk asing, tergantung pada latar belakang budaya penderita.Dengan gejala-gejala yang tidak biasa ini, tidak jarang keluarga menganggap penderita narkolepsi mengidap gangguan jiwa.

Narkolepsi (Narcolepsy) - Serangan TidurNarkolepsi (Narcolepsy) - Serangan Tidur06.06.06 (12:23 pm) [edit] Narkolepsi (narcolepsy) adalah gangguan tidur yang cukup umum diderita, namun seperti gangguan tidur lainnya ia juga amat jarang dikenali oleh masyarakat.Narkolepsi dalam bahasa awam, bisa dikatakan sebagai serangan tidur dimana penderitanya amat sulit mempertahankan keadaan sadar. Hampir sepanjang waktu ia mengantuk. Rasa kantuk dapat dipuaskan setelah tidur selama 15 menit, tetapi dalam waktu singkat kantuk sudah menyerang kembali. Sebaliknya di malam hari, banyak penderita narkolepsi yang mengeluh tidak dapat tidur.Yang terutama terganggu adalah mekanisme pengaturan tidur, dimana tahap tidur REM dapat menembus kesadaran disaat kita terjaga. Tahap tidur REM adalah tahap dimana kita bermimpi (lihat bagian Gambaran Pola Tidur.) Tidak jarang penderitanya berada dalam kondisi tidak sepenuhnya terjaga atau tidak sepenuhnya tertidur.Untuk mengenali penderita narkolepsi, terdapat 4 gejala klasik (classic tetrad):1. Rasa kantuk berlebihan (EDS)2. Katapleksi (cataplexy) 3. Sleep paralysis4. Hypnagogic/hypnopompic hallucination.Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari merupakan gejala umum gangguan tidur. Tetapi jika rasa kantuk ini timbul pada orang yang tidak menderita OSA (Obstructive Sleep Apnea) ataupun PLMS (Periodic Limb Movements) dengan disertai gejala lain (4 gejala klasik,) narkolepsi harus dipertimbangkan sebagai diagnosa.Katapleksi merupakan gejala khas narkolepsi yang ditandai dengan melemasnya otot secara mendadak. Otot yang melemas bisa beberapa otot saja sehingga kepala terjatuh, mulut membuka, menjatuhkan barang-barang, atau bisa juga keseluruhan otot tubuh. Keadaan ini dipicu oleh lonjakan emosi, baik itu rasa sedih maupun gembira. Biasanya emosi positif lebih memicu katapleksi dibanding emosi negatif. Pada sebuah penelitian penderita narkolepsi diajak menonton film komedi, dan saat ia terpingkal-pingkal tiba-tiba ia terjatuh lemas seolah tak ada tulang yang menyangga tubuhnya.Penderita narkolepsi dapat mengingat semua kejadian selama serangan yang berlangsung selama beberapa detik hingga menit. Tetapi, dalam suasana yang kondusif dan nyaman, ketika mengalami serangan katapleksi seorang penderita dapat langsung tertidur pulas. Kondisi ini perlu dibedakan dengan sinkop atau serangan kejang dimana penderitanya tidak dapat mengingat segala kejadian selama serangan.Tidak semua penderita narkolepsi mengalami katapleksi. Beberapa orang tidak mengalami katapleksi sama sekali atau baru merasakannya setelah beberapa tahun. Hypnagogic / hypnopompic hallucination merupakan halusinasi yang sering kali muncul begitu saja saat penderita hendak tidur. Isi halusinasi secara misterius sering kali menyeramkan. Yang paling sering dilaporkan adalah kehadiran orang asing di sudut kamar. Tidak jarang penderita menceritakan kehadiran seorang teman di kamar tidurnya yang sebenarnya tidak sedang berkunjung. Kondisi ini sering kali mengarahkan diagnosa pada gangguan-gangguan kejiwaan.Padahal yang terjadi adalah kesadaran mimpi yang menerobos kesadaran terjaga, sehingga muncul sebagai halusinasi. Ini biasanya terjadi pada saat peralihan dari sadar ke tidur (hypnagogic) atau dari tidur ke sadar (hypnopompic.)Sleep paralysis adalah keadaan lumpuh dimana penderitanya tidak dapat menggerakkan tubuhnya sama sekali. Di saat peralihan dari sadar ke tidur, sleep paralysis bisa menyerang berbarengan dengan halusinasi sehingga menimbulkan pengalaman yang menakutkan bagi penderitanya. Ini terjadi karena gelombang tidur REM (mimpi) yang menerobos ke kesadaran sehingga seolah penderita bermimpi di siang bolong. Anda tentu ingat, bahwa dalam tahap tidur REM seluruh otot tubuh (kecuali mata dan pernafasan) menjadi lumpuh total.Untuk menegakkan diagnosa, selain keempat gejala klasik tadi diperlukan juga pemeriksaan Polysomnografi (sleep study.) Pemeriksaan dilakukan semalaman dan dilanjutkan dengan Multiple Sleep Latency Test (MSLT.) MSLT adalah sleep study yang dilakukan di pagi hingga sore hari untuk mengetahui seberapa lama seseorang dapat tertidur di pagi/siang hari. Pemeriksaan dibagi menjadi 5 kali tidur siang, dimana setiap kalinya pasien diberi waktu 20 menit untuk jatuh tidur dengan tidur pertama berjarak 1,5 hingga 3 jam setelah bangun pagi. Penderita narkolepsi tertidur kurang dari 5 menit dan biasanya dari 5 tidur siang terdapat 2 sleep onset REM (SOREM.) SOREM adalah kondisi dimana gelombang otak penderita berubah langsung dari terjaga ke REM.Pada narkolepsi yang tidak disertai dengan katapleksi, selain menggunakan MSLT diagnosa dapat juga ditegakkan dengan ditemukannya antigen khusus (HLA DQB1*0602) atau rendahnya kadar hipokretin (orexin) dalam cairan serebro spinal. Walaupun tidak spesifik untuk memeriksa narkolepsi, pemeriksaan ini dapat membantu diagnosa. Biasanya pasien tanpa katapleksi yang tes DQB1*0602-nya positif, baru akan diperiksakan kadar hipokretin.Sleep paralysis dan hypnagogic hallucination tidak hanya terjadi pada penderita narkolepsi. Anda tentu pernah mengalaminya, setidaknya sekali dalam sepanjang hidup. Saat kelelahan dan mempunyai hutang tidur yang menumpuk, tanpa disadari Anda pun langsung jatuh pada tahap tidur REM (SOREM.) Antara sadar dan bermimpi Anda seolah melihat bayangan gelap melintas di depan, dalam ketakutan Anda ingin beranjak, tetapi seluruh tubuh lumpuh tak mau bergerak hingga akhirnya Anda tersadar penuh dan bertanya-tanya tentang kejadian yang baru saja dialami. Pengalaman mistis?Narkolepsi merupakan gangguan yang penyebabnya masih belum diketahui secara pasti. Penelitian dengan menggunakan anjing-anjing narkoleptik masih terus dilakukan dan mulai menampakkan titik terang. Walau demikian, dengan perawatan yang tepat dan penuh disiplin, seorang penderita narkolepsi dapat hidup normal. Apalagi dengan disertai dukungan dari keluarga dan para sahabat yang siap menjaga keselamatan si penderita. Kecelakaan sering terjadi karena serangan lumpuh (paralysis) yang muncul tiba-tiba saat memasak, mengendara, menyetrika atau berendam.Penderita narkolepsi yang berada dalam pengobatan dapat mengendara jarak dekat secara aman. Bahkan dikatakan bahwa mereka berada dalam kondisi yang lebih aman dibandingkan dengan orang normal yang sedang kurang tidur!Penyakit ini juga tidak dapat dikatakan penyakit keturunan. Meskipun ada anak yang menderita narkolepsi seperti orang tuanya, kebanyakan penderita mempunyai anak-anak yang normal. Jadi jika pasangan Anda menderita narkolepsi jangan ragu untuk menikahinya.

Medicastore > Kategori Penyakit > Penyakit Otak dan Saraf

Narkolepsi

DEFINISINarkolepsi merupakan gangguan tidur yang jarang terjadi, yang ditandai dengan serangan tidur berulang yang tak tertahankan pada jam-jam kerja, kelumpuhan dan halusinasi.

PENYEBABPenyebabnya tidak diketahui, tetapi kelainan ini cenderung ditemukan dalam satu keluarga, sehingga diduga merupakan penyakit keturunan.

GEJALAGejala biasanya dimulai pada masa remaja atau dewasa muda dan menetap seumur hidup.

Penderita menghadapi serangan kantuk mendadak yang tak tertahankan, yang bisa terjadi setiap saat. Rasa ingin tidur hanya dapat ditahan untuk sementara waktu; tetapi sekali tertidur, penderita biasanya dapat dengan mudah dibangunkan.

Serangan bisa terjadi beberapa kali dalam sehari, dan setiap serangan biasanya berlangsung selama 1 jam atau kurang. Serangan lebih sering terjadi pada keadaan yang monoton, seperti rapat yang membosankan atau mengemudi mobil dalam jarak jauh.

Penderita merasakan kesegaran ketika terbangun, tetapi beberapa menit kemudian akan tertidur kembali.

Penderita bisa mengalami kelumpuhan sementara tanpa disertai penurunan kesadaran (keadaan ini disebut katapleksi), sebagai respon terhadap suatu reaksi emosional mendadak, seperti kemarahan, ketakutan, kegembiraan, tertawa atau kejutan. Berjalan menjadi timpang, menjatuhkan barang yang sedang dipegang atau terjatuh ke tanah.

Penderita juga bisa mengalami episode kelumpuhan tidur, dimana ketika baru saja tertidur atau segera sesudah terbangun, penderita merasakan tidak dapat bergerak.

Halusinasi (melihat atau mendengar benda yang sesungguhnya tidak ada) bisa terjadi pada awal tidur atau ketika terbangun. Halusinasi ini menyerupai mimpi biasa, tetapi lebih hebat.

DIAGNOSADiagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya, tetapi gejala yang serupa tidak selalu menunjukkan bahwa orang tersebut menderita narkolepsi. Katapleksi, kelumpuhan tidur dan halusinasi, biasa ditemukan pada anak-anak dan kadang terjadi pada orang dewasa yang sehat.

Elektroensefalogram (EEG), yang merupakan rekaman aktivitas listrik otak, bisa menunjukkan bahwa pola tidur REM terjadi pada saat penderita mulai tertidur. Hal ini khas untuk narkolepsi.

Tidak ditemukan perubahan struktural dalam otak dan tidak ditemukan kelainan dalam hasil pemeriksaan darah.

PENGOBATANObat perangsang (stimulan), seperti efedrin, amfetamin, dekstroamfetamin dan metilfenidat, bisa membantu mengurangi narkolepsi. Dosisnya disesuaikan agar tidak terjadi efek samping yang tidak diinginkan, seperti kegelisahan, terlalu aktif atau penurunan berat badan.

Untuk mengurangi katapleksi, biasanya diberikan obat anti-depresi, yaitu imipramin.

PENCEGAHANModifikasi gaya hidup yang penting dalam mengelola gejala narkolepsi. Anda bisa mendapatkan manfaat dari langkah-langkah ini: 1. Tetaplah pada jadwal. Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan. 2. Ambil tidur siang. Jadwalkan tidur siang pendek secara teratur sepanjang hari. Tidur siang 20 menit pada waktu strategis sepanjang hari mungkin akan menyegarkan dan mengurangi kantuk selama satu sampai tiga jam. 3. Hindari nikotin dan alkohol. Dengan menggunakan bahan ini, terutama pada malam hari, dapat memperburuk tanda-tanda dan gejala Anda. 4. Dapatkan olahraga secara teratur. Moderat, olahraga teratur setidaknya empat sampai lima jam sebelum tidur dapat membantu Anda merasa lebih terjaga di siang hari dan tidur lebih baik di malam hari.

Artikel Terkait

Tidur yang Tak Lelap

Dokter Terkait

Obat Terkait

PROHIPER 10

Top of FormMembership full akses

Email :

Password :

Sign-UpLupa Password?

Bottom of Form

Ingin mendapat newsletter & promosi Medicastore? Join: Top of FormBottom of Form

Email:

Kunjungi grup kami

asuhan keperawatan (ASKEP) berbagai penyakit.. Jumat, 20 November 2009TUGAS TERSTRUKTUR KEPERAWATAN ANAK IIKEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR USIA 0-18 TAHUN

Disusun Oleh :1. Apriliani Yulianti W G1D0070602. Rodiyati G1D0070633. Dewi Purwanti G1D0070644. Dayan Hisni G1D0070735. Mufid Masud G1D0070896. Hastin Wulansari G1D0070917. Imam prastawa G1D0070798. M. Adi Nurhidayat N1A006070DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KEPERAWATANPURWOKERTO2009BAB IPENDAHULUANIstirahat dan tidur yang sesuai adalah sama pentingnya bagi kesehatan yang baik dengan nutrisi yang baik dan olahraga yang cukup. Tiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk istirahat dan tidur. Kesehatan fisik dan emosi tergantung kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tanpa jumlah istirahat dan tidur yang cukup, kemampuan untuk berkonsentrasi, membuat keputusan, dan berpartisipasi dalam aktivitas harian akan menurun, dan meningkatkan iritabilitas.Pengidentifikasian dan penanganan gangguan pola tidur klien adalah tujuan penting perawat untuk membantu klien mendapatkan keutuhan istirahat dan tidur, maka perawat harus memahami sifat alamiah dari tidur, factor yang mempengaruhi, dan kebiasaan tidur klien. Klien membutuhkan suatu pendekatan individual berdasarkan kebiasaan pribadi meraka dan pola tidur serta masalah khusus yang mempengaruhi tidur mereka. Intervensi keperawatan dapat menjadi efektif dalam mengatasi gangguan tidur jangka pendek dan jangka panjang. Satu teori fungsi tidur adalah berhubungan dengan penyembuhan (Evans dan French, 1995). Memperoleh kualitas tidur terbaik adalah penting untuk peningkatan kesehatan yang baik dan pemulihan individu yang sakit. Perawat memperhatikan klien yang seringkali mengalami ganggan tidur yang ada sebelumnya dan klien yang mengalami masalah tidur karena penyakit atau hospitalisasi. Kadang-kadang klien mencari pelayanan kesehatan karena mereka mengalami masalah tidur yang mungkin telah hilang tanpa disadari untuk beberapa tahun. Klien yang sakit seringkali membutuhkan lebih banyak tidur dan istirahat daripada klien yang sehat. Akan tetapi, sifat alamiah dari penyakit yang mencegah klien mendapatkan istirahat dan tidur yang cukup. Lingkungan institusi rumah sakit atau fasilitas perawatan jangka panjang dan aktivitas petugas pelayanan kesehatan dapat menyebabkan sulit tidur.Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar dapat mempertahankan status kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu, proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh.BAB IIPEMBAHASAANA. PENGERTIAN ISTIRAHAT DAN TIDURIstirahat merupakan keadaan relaks tanpa tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti berhenti sebentar untuk melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan, bahkan menjengkelkan.Karakteristik IstirahatNarrow (1967) yang dikutip oleh perry dan potter 1993 mengemukakan enam karakteristik yang berhubungan dengan istirahat, diantaranya: 1. Merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi.2. Merasa diterima.3. Mengetahui apa yang sedang terjadi.4. Bebas dari gangguan ketidaknyamanan.5. Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.6. Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.Kebutuhan istirahat dapat di rasakan apabila semua karakteristik tersebut di atas dapat terpenuhi. Hal ini dapat dijumpai apabila pasien merasakan segala kebutuhannya dapat diatasi dan adanya pengawasan maupun penerimaan dari asuhan keperawatan yang diberikan sehingga dapat memberikan kedamaian. Apabila pasien tidak merasakan 6 kriteria terseut di atas maka kebutuhan istirahatnya masih belum terpenuhi sehingga diperlukan tindakan keperawatan yang dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan istiahat dan tidur, misalnya mendengarkan secara hati-hati tentang kekhawatiran personal pasien dan mencoba meringankannya jika memungkinkan.Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangukan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai (Guyton, 1986), atau dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologis dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.B. FISIOLOGI TIDURFisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun. Salah satu aktivitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis yang merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat termasuk pengaturan kewaspadaan dan tidur. Pusat pengaturan aktivitas kewaspadaan dan tidur terletak pada mesensefalon dan bagian atas pons. Selain itu, Retikularactivating System (RAS) dapat memberikan rangsangan visual, pendengaran, nyeri, dan perabaan juga dapat menerima stimulasi dai korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses fikir. Dalam keadaan sadar, neuron dalam RAS akan melepaskan kotekolamin seperti noreprineprin. Demikian juga pada saat tidur, kemungkinan disebabkan karena adanya pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaiu bulbar synchronizing regional (BSR), sedangkan bangun tergantung dari keseimbangan impls yang diterima di pusat otak dan sistem limbik. Dengan demikian, sistem pada batang otak yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah RAS dan BSR.Irama sirkadian, orang mengalami irama siklus sebagai bagian dari kehidupan mereka yang setiap hari. Irama yang paling dikenal adalah siklus 24 jam, siang-malam yang diknal dengan irama diurnal atau sirkardian. Siklus menstruai wanita adalah sebuah iram infradian, siklus yang terjadi dalam siklus yang lebih lama dari 24 jam. Siklus biologis berakhir kurang dari 24 jam disebut irama ultradian. Irama sirkardian mempengaruhi pola fungsi biologis utama dan funfsi perilaku. Fluktuasi dan prakiraan suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, sekresi hormone, kemampuan sensori dan suasana hati tergantung pada pemeliharaan siklus sirkadian 24 jam.Irama sirkardian termasuk sklus tidur bangun harian, dipengaruhi oleh cahaya dan suhu juga factor-faktor eksternal seperti aktivitas social dan rutinitas pekerjaan. Semua orang mempunyai jam yang sinkron dengan siklus tidur mereka. Beberapa orang dapat tertidur pada pukl 8 malam, sementara yang lain tidur ada tengah malam atau dini hari. Orang yang berbeda juga berfungsi terbaik pada waktu yang berbeda dalam satu hari. Horne dan Ostberg (1976) menguraikan 2 kelompok orang, jenis pagi dan malam. Orang pagi menyukai pergi tidur dan bangun pagi melakukan kegiatan pada pagi hari adalah paling baik orang malam menyukai tidur dan bangun lambat, paling baik berfungsi pada malam hari. Rumah Sakit atau fasilitas perawatan lanjutan biasanya tidak mengadaptasikan perawatan dengan pilihan untuk siklus tidur bangun klien. Rutinitas yang tipikal menyebabkan gangguan dalam tidur atau mencegah klien tertidur pada waktu biasanya. Jika siklus tidur bangun seseorang berubah secarabermakna, maka akan menghasilkan kualitas tidur yang buruk. Sebaliknya dalam siklus tidur bangun seperti tetidur pada siang hari (atau sebaliknya untuk orang yang kerja pada malam hari) dapat menunjukkan penyakit yang serius. Kecemasan, kurang istirahat, mudah tersinggung, dan gangguan penilaian adalah gejala umum gangguan dalam siklus tidur. Irama biologis tidur seringkali menjadi singkron dengan fungsi tubuh yang lain. Perubahan dalam suhu tubuh, sebagai contoh, berkorelasi dengan pola tidur. Secara normal, suhu tubuh meningkat memuncak pada siang hari, menurun secara berahap, dan kemudian turun secara tajam setelah seseorang tertidur. Jika siklus tidur bangun menjadi terganggu fungsi fisiologis lain dapat juga berubah. Sebagai contoh seseorang mungkin mengalami penurnan nafsu makan dan kehilangan berat badan. Kegagalan untuk mempertahankan siklus tidur bangun individual yang biasanya dapat secara berlawanan mempengaruhi keselurhan kesehatan seseorang. C. FUNGSI DAN TUJUANTidur dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, kesehatan, mengurangi stres pada paru, kardiovaskuler, endokrin, dan lain-lain. Energi disimpan selama tidur, sehingga dapat diarahkan lagi pada fungsi seluler yang penting. Secara umum, terdapat dua efek fisiologi dari tidur yaitu pertama; efek pada sistim saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di berbagai susunan saraf dan kedua; efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi penurunan. Tidur dipercaya mengontribusi pemulihan fisiologis dan psikologis (Oswald, 1984: ANCH DKK, 1988). Menurut teori tidur adalah waktu perbaikan dan persiapan untuk periode terjaga berikutnya. Selama tidur NREM, fungsi biologis menurun. Laju denyut jantung normal pada orang dewasa sehat sepanjang hari rata-rata 70 hingga 8 denyut per menit atau lebih rendah jika individu berada pada kondisi fisik yang sempurna. Akan tetapi selama tidur laju denyut jantung turun hingga 60 denyut per menit atau lebih rendah. Hal ini berarti bahwa denyut jantung 10 hingga 20 kali lebih sedikit dalam setiap menit selama tidur atau 60 hingga 120 kali lebih sedikit dalam stiap jam. Secara jelas, tidur yang nyenyak bermanfaat dalam memelihara fungsi jantung.Tidur nampaknya diperlukan untuk memperbaiki proses biologis secara rutin. Selama tidur gelombang rendah yang dalam (NREM tahap 4), tubuh melepaskan hormone pertumbuhan manusia untuk memperbaki dan memperbaharui sel epitel dan khusus untuk sel otak (Horne, 1983, Mandleson, 1987; Born, Muth, Fehm, 1988). Akan tetapi, Horne (1983) juga berpendapat bahwa peran hormone pertumbuhan yang umum sebagai suatu promotor sintesis protein adalah terbatas dikarenakan pelepasannya tidak berhubungan dengan kadar glukosa darah dan asam amino. Penelitian lain menunjukkan bahwa sintesis protein pada kulit, mukosa, sumsum tulang, mukosa lambung, dan otak terjadi selama istirahat dan tidur (Oswald, 1984). Tidur NREM menjadi sangat penting khususnya pada anak-anak yang mengalami lebih banyak tidur tahap 4.Teori lain tentang kegunaan tidur adalah tubuh menyimpan energy saat tidur. Otot skelet berelaksasi secara progresif dan tidak adanya kontraksi ototmenyimpan energy kimia untuk proses seluler. Penurunan laju metabolic basal lebih jauh menyimpan persediaan energy tubuh Anch dkk, 1988).Tidur REM terlihat penting untuk pemulihan kognitif. Tidur REM dihubungkan dengan perubahan dalam aliran darah serebral, peningkatan aktivitas kortikal, peningkatan konsumsi oksigen, dan pelepasan epinefrin. Hubungan ini dapat membantu penyimpanan memori dan pembelajaran. Selama tidur, otak menyaring informasi yang disimpan tentang aktivitas hari tersebut.Kegunaan tidur pada perilaku seringali tidak diketahui sampai seseorang mengalami suatu masalah akibat deprivasi tidur. Kurangnya tidur REM dapat mengarah pada perasaan bingung dan curiga. Tidak ada hubungan sebab akibat yang jelas antara kehidupan tidur dan fungsi tubuh yang spesifik (Webster dan Tompson, 1986). Akan tetapi, berbagai fungsi tubuh (misalnya penampilan motorik, memori dan keseimbangan) dapat berubah ketika terjadi kehilangan tidur yang memanjang. D. MACAM-MACAM TIDURBerdasarkan prosesnya tidur dibagi ke dalam dua jenis, berikut ini penjelasannya :1. Tidur non rapid eyes movement (NREM) yaitu jenis tidur yang disebabkan oleh menurunnya kegiatan dalam system pengaktivasi retikularis, disebut dengan tidur gelombang lambat (slow wave sleep) atau tidur gelombang delta karena gelombang otak bergerak lambat. Jenis tidur ini dikenal dengan tidur yang dalam, istirahat penuh, tidur nyenyak. Gelombang otak yang bergerak lebih lambat sehingga menyebabkan mimpi tapi tidak nyata.Ciri-ciri tidur NREM:a. Betul-betul istirahat penuh.b. Tekanan darah menurun.c. Frekuensi nafas menurun.d. Pergerakan bola mata melambat.e. Mimpi berkurang.f. Metabolisme turun.Perubahan selama proses tidur gelombang lambat adalah melalui elektroensefalografi dengan mempelihatkan gelombang otak berada pada setiap tahap tidur. Pertama; kewaspadaan penuh dengan gelombang beta yang berfrekuensi tinggi dan bervoltase rendah, kedua; istirahat tenang yang diperlihakan pada gelombang alfa, ketiga; tidur ringan karena terjadi perlambatan gelombang alfa ke jenis teta atau delta yang bervoltase rendah dan keempat; tidur nyenyak karena gelombang lambat dengan gelombag delta bervoltase tinggi dengan kecepatan 1-2/detik.2. Tidur rapid eyes ovement (REM), yaitu jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran abnormal dari isyarat-isyarat dalam otak meskipun kegiatan otak mungkin tidak tertekan secara berarti, disebut juga jenis tidur paradoks. Berlangsung pada tidur malam yang terjadi selama 5-20 menit, rata-rata timbul 90 menit. Periode pertama terjadi selama 80-100 menit, akan tetapi apabila kondisi orang sangat lelah, maka awal tidur sangat cepat bahkan jenis tidur ini tidak ada.Ciri tidur paradoks sebagai berikut :a. Biasanya disertai dengan mimpi aktif.b. Lebih sulit dibangukan daripada selama tidur nyenyak gelombang lambat.c. Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukan inhibsi kuat proyeksi spinal atas sistim pengktivasi retikularis.d. Frekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak teratur.e. Pada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang idak teratur.f. Pada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur. g. Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan ireguller, tekanan darah meningkat atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat, dan metabolisme meningkat.h. Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan dalam belajar, memori, dan adaptasi.E. KEBUTUHAN TIDUR NORMALDurasi dan kualitas tidur beragam di antara orang-orang dari kelompok usia atau bergantung pada tingkat perkembangan. Seseorang mungkin merasa cukup berisirahat dengan 4 jam tidur, sementara yang lain membutuhkan 10 jam.Tabel 1. Kebutuhan tidur manusia berdasarkan usia/tingkat perkembanganUsiaTingkat Perkembangan Kebutuhan Tidur

0 bulan 1 bulan1 bulan - 18 bulan18 bulan - 3 tahun3 bulan - 6 tahun6 bulan - 12 tahun12 bulan - 18 tahunMasa neonatusMasa bayiMasa anakMasa prasekolahMasa sekolahMasa remaja14-18 jam/hari12-14 jam/hari11-12 jam/hari11 jam/hari10 jam/hari8,5 jam/hari

Masa Neonatus, Rata-rata tidur sekitar 14-18 jam/hari atau 16 jam/hari. Bayi yang lahir dari ibu tanpa medikasi lahir dalam keadaan terjaga. Mata terbuka lebar dan mengisap kencang. Setelah satu jam bayi baru lahir mejadi diam dan kurang responsif terhadap stimulus internal dan eksternal. Periode tidur berakhir beberapa menit sampai 4 jam setelahnya (Wong, 1995). Kemudian bayi terangun lagi dan serigkali menjadi terlalu responsif terhadap stimulus. Stimulus lapar, nyeri, dingin, atau yang lain seringkali menyebabkan tangisan. Pada minggu pertama, bayi baru lahir tidur dengan konstan. Kira-kira 50% dari tidur ini adalah tidur REM, yang menstimulasi pusat otak tertinggi. Hal ini dianggab esensial bagi perkembangan karena eonatus tidak terjaga cukup lama untuk stimulasi eksternal yang bermakna.Masa Bayi, Bayi tidur beberapa kali pada siang hari tetapi biasanya tidur rata-rata 12-14 jam sehari dan 8-10 jam pada malam hari. Sekitar 30% dari waktu tidur dihabiskan dalam siklus REM. Bangun biasanya terjadi pada pagi hari, meskipun tidak umum bagi bayi untuk terjaga selama malam hari. Jika bangun selama malam hari menjadi rutin, masalahnya pada diet karena lapar seringkali membangunkan anak. Bayi yang minum ASI biasanya tidur selama periode yang lebih pendek dengan lebih sering terbangun, daripada bayi yang minum susu botol (Wong,1995). Bayi yang lebih besar lebih lama daripada bayi yang lebih kecil karena kapasitas lambungnya yang lebih besar. Seorang bayi antara usia 1 bulan dan 1 tahun tidur rata-rata 14 jam sehari. Dibandingkan dengan anak-anak yang lebih besar, tidur aktif (REM) membentuk proporsi tidur yang lebih besar. Sebaliknya pada bayi yang baru lahir yang tidur dan bangun bergantian sepanjang perode 24 jam, setelah usia empat bulan periode tidur terpanjang terlihat pada malam hari.Masa Todler, pada usia 2 tahun, anak-anak biasanya tidur sepanjang malam dan tidur siang setiap hari. Total tidur arta-rata 12 jam sehar. Tidur siang dapat hilang pada usia 3 tahun. Hal yang umum pada todler terbangun pada malam hari.persentase tidur REM berlanjut menurum. Selama periode ini todler todler tidak ingin tidur pada malam hari. Ketidakinginan ini berhubungan dengan kebutuhan untuk otonomi atau takut perpisahan. Todler mempunyai kebutuhan untuk mengeksplorasi dan memuaskan kweingintahuannya yang dapat menjelaskan mengapa beberapa dari mereka mencoba untuk menunda waktu untuk tidur.Masa Prasekolah, rata-rata tidur anak usia prasekolah sekitar 12 jam semalam (sekitar 20% adalah REM). Pada usia 5 tahun, anak prasekolah jarang tidur siang (Wong, 1995). kecuali pada kebudayaan yaitu siesta yaitu kebiasaan. Anak usia prasekolah biasanya mengalami kesulitan untuk relaks atau diam setelah hari-hari aktif, panjang. Anak usia prasekolah juga mempunyai masalah dengan ketakutanwaktu tidur, terjaga pada malam hari, atau mimpi buruk. Orang tua paling berhasil membawa anak prasekolah untuk tidur dengan membina ritual yang konsisten yang menyangkut aktivitas waktu tenaang sebelum waktu tidur. Biasanya, para ahli tidak merekomendasikan seorang anak diperbolehkan tidur dengan orang tuanya. Akan tetapi dibeberapa kebudayaan, berbagi tempat tidur dan ruangan dengan orang tua telah diterima sebagai praktik tidur.Masa Anak Usia Sekolah, jumlah tidur yang diperlukan pada usia sekolah bersifat individual karena status aktivitas dan tingkat kesehatan yang bervariasi. Anak usia sekolah biasanya tidak membutuhkan tidur siang. Pada usia 6 tahun akan tidur rata-rata 11-12 jam; sementara anak usia 11 tahun tidur sekitar 9 sampai 10 jam (Wong, 1995). anak usia 6 atau 7 tahun biasanya bisa dibujuk untuk tidur dengan mendorong melakukan aktivitas yang tenang. Anak yang lebih tua sering kali menolak tidur karena ketidaksadaran terhadap kelelahan atau kebutuhan mandiri. Anak usia sekolah akan merasa lelah pada hari berikutnya jika diizinkan untuk tinggal lebih lama dari biasanya. Anak yang lebih tua meminta waktu tidur yang lebih larut sebagai suatu simbol dominan dari anak yang lebih muda. Orang tua biasanya berhasil membuat anak yang lebih tua untuk tidur dengan menggunakan pendekatan tegas dan konsisten. Anak usia sekolah yang lebih tua diperbolehkan tidur lebih larut, tetapi hak istimewa ini tergantung pada anak untuk tidur segera tanpa keluhan.Masa Remaja, remaja memperoleh sekitar 7,5 jam untuk tidur setiap malam (carscadon, 1990). pada saat kebutuhan tidur yang aktual meningkat, remaja umumnya mengalami sejumlah perubahan yang seringkali mengurangi waktu tidur yang spesifik. Tuntutan sekolah, kegiatan sosial setelah sekolah, dan pekerjaan paruh waktu menekan waktu yang tersedia untuk tidur. Remaja pergi tidur lebih larut dan terbangun lebih cepat pada waktu sekolah menengah atas. Harapan sosial yang umum adalah remaja membutuhkan waktu tidur yang lebih sedikit daripada praremaja. Akan tetapi, data laboratorium menunjukkan bahwa remaja mempunyai kebutuhan fisiologis untuk tidur lebih banyak bila dibandingkan dengan praremaja (Carskado,1990). Karena tuntutan gaya hidup yang memperpendek waktu yang tersedia untuk tidur dan kemungkinan kebutuhan fisiologis, maka remaja seringkali mengantuk berlebihan pada siang hari. Penampilan di sekolah, kerentanan kecelakaan, dan masalah perilaku dan suasana hati berkaitan dengan kebutuhan tidur yang kurang. Orang tua, guru, dan remaja itu sendiri seringkali kekurangan pengetahuan tentang apa itu tidur yang tepat. Mereka perlu pendidikan untuk meningkatkan apa yang menjadi masalah kesehatan yang penting bagi remaja.F. GANGGUAN TIDUR1. Insomnia Merupakan suatu keadaan ketidakmampuan mendapatkan tidur yang adekuat, baik kualitas maupun kuantitas, dengan keadaan tidur yang hanya sebentar atau susah tidur. Insomnia terbagi menjadi 3 jenis, yaitu: initialinsomia merupakan ketidakmampuan untuk jatuh tidur atau mengawali tidur, intermitten insomnia merupakan ketidakmampuan tetap tidur karena selalu terbangun di malam hari; dan terminal insomnia, merupakan ketidakmampuan untuk tidur kembali setelah bangun tidur pada malam hari. Proses gangguan tidur ini kemungkinan besar disebabkan oleh adanya rasa khawatir, tekanan jiwa, ataupun stress.2. HipersomniaMerupakan gangguan tidur dengan criteria tidur berlebihan, pada umumnya lebih dari 9 jam pada malam hari, disebabkan oleh kemungkinan adanya masalah psikologis, depresi, kecemasan, gangguan susunan saraf pusat, ginjal, hati, dan gangguan metabolisme.3. ParasomniaMerupakan kumpulan beberapa penyait yang dapat mengganggu pola tidur seperti somnambolisme (berjalan-jalan dalam tidur) yang banyak terjadi pada anak-anak, yaitu pada tahap tiga dan empat dari tidur NREM. Somnambolisme ini dapat menyebabkan cedera.4. EnuresaBuang air kecil yang tidak disengaja ada waktu tidur, atau bias juga disebut dengan istilah mengompol. Enuresa dibagi enjadi 2 jenis, yaitu: enuresa nocturnal, merupakan mengompol diwaktu tidur; dan enuresa diurnal, mengompol pada saat bangun tidur. Enuresa nocturnal umumnya merupakan gangguan pada tidur REM.5. Apnea tidur dan mendengkurMendengkur pada umumnya tidak termasuk dalam gangguan tidur, tetapi mendengkur yang disertai dengan keadaan apnea dapat menjadi masalah. Mendengkur sendiri disebabkan oleh adanya rintangan dalam pengaliran udara. Di hidung dan mulut pada waktu tidur, biasanya disebabkan oleh adanya adenoid, atau mengendurnya otot di belakang mulut. Terjadinya apnea dapat mengacaukan jalannya pernapasan sehingga dapat mengakibatkan henti napas. Bila kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun dan denyut nadi menjadi tidak teratur. 6. NarkolepsiMerupakan keadaan tidak dapat mengendalikan diri untuk tidur. Misalnya tertidur dalam keadaan berdiri, mengemudikan kendaraan, atau disaat sedang membicarakan sesuatu. Hal ini merupakan gangguan neurologis.7. MengigauDikategorikan dalam gangguan tidur bila terlalu sering dan di luar kebiasan. Dari hasil pengamatan, ditemukan bahwa hamper semua orang pernah mengigau dan terjadi sebelum tidu REM. 8. Gangguan pola tidur secara umumGangguan pola tidur secara umum merupakan suatu keadaan di mana individu mengalami atau mempunyai risiko perubahan dalam jumlah dan kualitas pola istrahat yang menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu gaya hidup yang diinginkan (karpenito, LJ, 1995). Gangguan ini terlihat pada pasien dengan kondisi yang mmperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis kehitaman di daerah mata, kelopak mata bengkak, konjunctiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala, dan sering menguap atau mengantuk. Penyebab dari gangguan tidur ini anatara lain kerusakan transfer oksigen, gangguan metabolism, kerusakan eliminasi, pengaruh obat, imobilitas, nyeri pada kaki, takut operasi, factor lingkungan yang mengganggu dan lain-lain.9. Deprivasi TidurDeprivasi tidur adalah masalah yang dihadapi banyak klien sebagai akibat disomnia. Penyebabnya dapat mencakup penyakit (misalnya, demam, sulit bernafas, atau nyeri), stress emosional, obat-obatan, gangguan lingkungan (misalnya asuhan keperawatan yang sering dilakukan), dan keanekaragaman waktu tidur yang terkait dengan waktu kerja. Dokter dan perawat cenderung mengalami deprivasi tidur karena jadwal kerja yang panjang dan rotasi jam dinas. Deprivasi tidur melibatkan penurunan kuantitas dan kualitas tidur secara konsistenan waktu tidur. Apabila tidur mengalami gangguan atau terputus-putus, dapat terjadi perubahan urutan siklus tidur normal. Terjadi deprivasi tidur kumulatif. Keparahan gejala sering berhubungan dengan deprivasi tidur. Terapi yang paling efektif untuk deprivasi tidur adalah menghilangkan atau memperbaiki factor-faktor yang mengganggu pola tidur. Perawat dapat memainkan peranan penting dalam mengidentifikasi masalah-masalah deprivasi tidur yang dapat diobati.10. Broke SeasionGangguan tidur berupa menggeretakan gigi secara tidak sadar dalam beberapa waktu tertentu.BAB IIIPENUTUPIstirahat merupakan keadaan relaks tanpa tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti berhenti sebentar untuk melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan, bahkan menjengkelkan. Sedangkan tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangukan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai (Guyton, 1986).Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun. Salah satu aktivitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis yang merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat termasuk pengaturan kewaspadaan dan tidur. Pusat pengaturan aktivitas kewaspadaan dan tidur terletak pada mesensefalon dan bagian atas pons. Secara umum, terdapat dua efek fisiologi dari tidur yaitu pertama; efek pada sistim saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di berbagai susunan saraf dan kedua; efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi penurunan.Tidur dapat berfungsi untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, kesehatan, mengurangi stres pada paru, kardiovaskuler, endokrin, dan lain-lain. Tidur juga dipercaya mengontribusi pemulihan fisiologis dan psikologis, tidur nampaknya diperlukan untuk memperbaiki proses biologis secara rutin, dan tubuh dapat menyimpan energy saat tidur. Sedangkan fungsi dari tidur REM yaitu untuk pemulihan kognitif.Berdasarkan prosesnya tidur dibagi ke dalam dua jenis, berikut ini penjelasan dari masing-masing jenis diantaranya yaitu tidur non rapid eyes movement (NREM) yaitu jenis tidur yang disebabkan oleh menurunnya kegiatan dalam system pengaktivasi retikularis, dan tidur rapid eyes ovement (REM).Kebutuhan istirahat dan tidur tiap tahapan usia berbeda diantaranya yaitu pada masa neonates rata-rata tidur sekitar 14-18 jam/hari atau 16 jam/hari, pada masa bayi, bayi biasanya tidur beberapa kali pada siang hari tetapi biasanya tidur rata-rata 12-14 jam sehari dan 8-10 jam pada malam hari. Pada masa tolder, pada usia 2 tahun, anak-anak biasanya tidur sepanjang malam dan tidur siang setiap hari, total tidur rata-rata 12 jam sehari. Masa prasekolah, rata-rata tidur sekitar 12 jam semalam (sekitar 20% adalah REM). Masa Anak Usia Sekolah, jumlah tidur yang diperlukan pada usia ini bersifat individual karena status aktivitas dan tingkat kesehatan yang bervariasi. Anak usia sekolah biasanya tidak membutuhkan tidur siang. Pada usia 6 tahun akan tidur rata-rata 11-12 jam, sementara anak usia 11 tahun tidur sekitar 9 sampai 10 jam. Masa Remaja, remaja memperoleh sekitar 7,5 jam untuk tidur setiap malam. Durasi dan kualitas tidur beragam di antara orang-orang dari kelompok usia atau bergantung pada tingkat perkembangan. Seseorang mungkin merasa cukup berisirahat dengan 4 jam tidur, sementara yang lain membutuhkan 10 jam.Dalam kebutuhan istirahat dan tidur juga bisa terjadi gangguan tidur yang dapat mengganggu. Gangguan tidur ada bermacam-macam dengan penyebab yang berbeda-beda pula. Gangguan tidur yang dapat terjadi diantaranya yaitu Insomnia, Hipersomnia, Deprivasi Tidur, Broke Seasame, Parasomnia, Enuresa, Apnea tidur dan mendengkur, Narkolepsi, Mengigau, serta adanya gangguan pola tidur secara umum yang bisa terlihat pada pasien dengan kondisi yang memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis kehitaman di daerah mata, kelopak mata bengkak, konjunctiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala, dan sering menguap atau mengantuk. DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2009. kebutuhan Istirahat dan Tidur. Http://kdmrehat.blogspot.com. Diakses tanggal 20 september 2009.Arty Melanie. 2006. Anak tidur Mendengkur dan Mengingau. Http://www.mail.archive.com. Diakses tanggal 20 september 2009.Erfandi. 2008. Konsep Dasar Istirahat dan Tidur. Http://puskesmas-oke.blogspot.com. Diakses tanggal 20 september 2009.Hidayat. 2009. Konsep Aktivitas, Istirahat, dan Tidur. Http://hidayat2.wordpress.com. Diakses tanggal 20 september 2009.Hull, David. 1999. Kesehatan Anak. Jakarta : Arcan.Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.

me love pooh

Template Picture Window. Gambar template oleh sasimoto. Didukung oleh Blogger.

ParasomniaParasomnia09.04.06 (3:21 pm) [edit] Banyak gangguan tidur yang heboh dan misterius, seperti berjalan sewaktu tidur, mengigau, teror saat tidur (night terrors) dan gangguan perilaku saat tidur REM (REM Behavior Disorder - RBD.) Semua gangguan ini masuk dalam kategori parasomnia (dari bahasa latin yang berarti menjelang / hampir tidur.) Menurut Prof. Dement, perekaman gelombang otak penderita parasomnia tampak bolak-balik antara tidur dan bangun, seolah otak cukup terjaga untuk mengirimkan impuls-impuls gerakan, tetapi tidak cukup untuk mengingat atau sadar akan keadaan sekeliling. Inilah sebabnya penderita parasomnia tidak ingat akan kejadian sewaktu serangan.Sleepwalking & SleeptalkingSleepwaking, somnabulism atau tidur berjalan adalah gangguan dimana penderitanya berjalan dalam tidur. Fenomena yang dikenal di Indonesia sebagai ngelindur ini cukup sering terjadi. Yang khas, saat bangun penderitanya tidak ingat sama sekali akan kejadian itu, maupun mimpi yang berkaitan dengan gerakan yang ia lakukan malam sebelumnya. Ini karena gangguan terjadi pada tahap tidur NREM, dan terutama pada awal-awal tidur dimana hutang tidur masih banyak menumpuk. Tidur NREM adalah fase tidur tanpa mimpi (meskipun beberapa literatur mengatakan bahwa mimpi bisa terjadi di semua tahapan tidur.) Begitu pula dengan mengigau, somniloquy atau sleeptalking. Mengigau merupakan vokalisasi saat tidur,