model konseptual keperawatan

27
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Model adalah contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik tentang fenomena, menggambarkan teori dari skema konseptual melalui penggunaan symbol dan diafragma. Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu obyek, benda, suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau keyakinan. Model konsep adalah rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan yang menjelaskan secara luas fenomena-fenomena, mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah. Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian. Keperawatan didefinisikan oleh Stevens (1981) sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lainnya dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan.

Upload: younkoyounk

Post on 03-Jul-2015

2.019 views

Category:

Education


39 download

TRANSCRIPT

Page 1: model konseptual keperawatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Model adalah contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik tentang

fenomena, menggambarkan teori dari skema konseptual melalui penggunaan

symbol dan diafragma. Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap

suatu obyek, benda, suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan

persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau keyakinan. Model konsep adalah

rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan yang menjelaskan secara

luas fenomena-fenomena, mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah.

Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau

definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau

fenomena –fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep

tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau

mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai

suatu pedoman dalam penelitian.

Keperawatan didefinisikan oleh Stevens (1981) sebagai usaha untuk

menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori

keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu

lainnya dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan memperkirakan dan

mengontrol hasil asuhan keperawatan yang dilakukan.

Teori keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untuk

menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.

Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang

situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model

konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat

mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu

saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat

kerjakan.

Page 2: model konseptual keperawatan

2

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana model konseptual keperawatan Travelbee?

2. Bagaimana model konseptual keperawatan Betty Neuman?

3. Bagaimana model konseptual keperawatan Patterson & Zderad?

4. Bagaimana model konseptual keperawatan Leininger?

5. Bagaimana model konseptual keperawatan Roy?

6. Bagaimana model konseptual keperawatan Watson?

7. Bagaimana model konseptual keperawatan Parse?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk menerapkan model konseptual keperawatan dalam berbagai situasi.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui model konseptual keperawatan Travelbee

2. Untuk mengetahui model konseptual keperawatan Betty Neuman

3. Untuk mengetahui model konseptual keperawatan Patterson & Zderad

4. Untuk mengetahui model konseptual keperawatan Leininger

5. Untuk mengetahui model konseptual keperawatan Roy

6. Untuk mengetahui model konseptual keperawatan Watson

7. Untuk mengetahui model konseptual keperawatan Parse

1.4 Manfaat

Dengan adanya makalah ini, diharapkan rekan-rekan mahasiswa mampu

memahami model konseptual keperawatan menurut beberapa ahli yang kelompok

kami bahas dalam makalah ini.

Page 3: model konseptual keperawatan

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Model Konseptual Keperawatan Travelbee

a. Pengertian Model Konseptual Keperawatan

Travelbee mendefinisikan keperawatan sebagai sebuah proses antar diri

perseorangan, keluarga, atau komunitas untuk mencegah dan menanggulangi

dengan pengalaman dari penyakit dan penderitaan dan bahkan jika diperlukan

untuk sebuah proses antar diri seseorang karena ini adalah merupakan sebuah

pengalaman yang terjadi antara perawat dan individu atau sekelompok individu –

individu.

Trevelbee percaya bahwa keperawatan memerlukan revolusi kemanusiaan.

Sebuah titik balik untuk memfokuskan dalam merawat adalah merupakan fungsi

seorang perawat dalam menjaga dan merawat penyakit orang-orang dan

memprediksikannya.

b. Sejarah

Joice travebee lahir pada tahun 1926 dirumah sakit yang juga sekolah

keperawatan dikota New Orleans. Mendapatkan gelar B.S pada sekolah

pendidikan keperawatan disebuah universitas dikota Lousiana tahun 1956. Pada

tahun 1973 travelbee, mulai mengikuti program kedokteran di Florida, walaupun

demikian ia tidak dapat menyelesaikan program tersebut karena ia ia meninggal

pada usia 47 tahun setelah mendapat penyakit.

Page 4: model konseptual keperawatan

4

Trevelbee memulai karirnya sebagai seorang pengajar perawatan tahun 1952.

Pengajar ilmu psikiater di RS Depaul yang juga merangkap sebagai sekolah

dikota New Orlean. Pada tahun 1970, ia bergelar direktur proye kpada sebuah

Hotel Dieu sekolah keperawatan di New Orleans.

Trevelbee mulai menerbitkan atikel disebuah majalah harian keperawatan di

tahun 1963. Buku pertamanya adalah aspek perseorangan keperawatan, yang

terbit tahun 1966 dan 1971. Buku keduanya intervensi dalam ilmu psikiater

keperawatan; peruses dalam hubungan antar perseorangan tahun 1969. Buku

tersebut dibawah pemimpin redaksi oleh Doona dan diterbitkan tahun 1979

sebagai Travelbee Intervensi Dalam Ilmu Psikiater Keperawatan.

c. Isi

a) Personal/ orang

Kata person didefinisikan sebagai manusia, antara keduanya antara perawat

dan pasien adalah manusia, seorang manusia adalah pribadi yang unik, individu

yang tidak dapat dipisahkan yang berproses berkelanjutan menjadi susunan dan

perubahan.

b) Kesehatan

Travelbee mendefinisikan kesehatan sebagai kesehatan subjektif dan objektif.

status kesehatan subjektif seseorang adalah sebuah definisi secara individu yang

membaik dalam persetujuandengan penilain diri sendiri dari status fisik,-emosi

dan spiritual. kesehatan objektif adalah ketiadaan penyakit yang tidak dapat

dilihat, ketidak mampuan atau ukuran kecatatan dan pemeriksaan fisik, uji

laboratorium, penafsiran oleh seorang direktur spiritual, atau penasehat psikologi.

c) Lingkungan

Travelbee tidak secara tegas mendefinisikan lingkungan dalam teorinya. Dia

mendefinisikan kondisi dan kehidupan pengalaman pertemuan oleh semua

manusia selama menderita, harapan dan kesakitan dan kondisi ini dapat

disamakan dengan lingkungan.

d) Keperawatan

Travelbee mendefinisikan keperawatan sebagai sebuah proses antar diri

perseorangan komunitas untuk mencegah dan menanggulangi dengan pengalaman

Page 5: model konseptual keperawatan

5

dari penyakit dan penderitaan dan bahkan jika diperlukan untuk sebuah proses

antar diri seseorang karena ini adalah merupakan sebuah pengalaman yang terjadi

antara perawat dan individu atau sekelompok individu – individu.

d. Kondisi Yang Sesuai Dengan Pendekatan Model Konseptual

Teori travelbee untuk membantu individu atau keluarga untuk mencegah atau

mengembangkan koping terhadap penyakit yang dideritanya, mendapatkan

kembali kesehatanya, menentukan arti dari penyakit atau mempertahankan status

kesehatan maksimalnya(Marriner-torney,1994).

Kerangka kerja dari teori ini adalah Proses interpersonal dipandang sebagai

hubungan manusia dengan manusia yang terbentuk selama sakit dan selama

“mengalami penderitaan”.

2.2 Model Konseptual Keperawatan Betty Neuman

a. Pengertian Model Konseptual Keperawatan

Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh

faktor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress,

tekanan intra, inter dan ekstra personal. Perawatan menolong pasien untuk

menempatkan primary, secondary dan tertiary. Metode pencegahan untuk

mencegah stress yang disebabkan factor lingkungan dan meningkatkan system

pertahanan pasien.

Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman ini adalah model konsep

Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas

keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan

memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan

dengan sasaran pelayanan.

Secara umum focus dari model konsep keperawatan menurut Nueman ini

berfokus pada respons terhadap stressor serta factor-faktor yang mempengaruhi

proses adaptasi pada pasien. Untuk itu tindakan keperawatan seharusnya

dilakukan menurut Neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi

tubuh akibat stressor. Upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer,

sekunder, dan tersier.

Page 6: model konseptual keperawatan

6

Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk

mengidentifikasi adanya stressor, mencegah reaksi tubuh karena adanya stressor

serta mendukung koping pada pasien secara konstruktif. Pencegahan sekunder

menurut Neuman meliputi berbagai tindakan perawatan yang dapat mengurangi

gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena adanya stressor dan pencegahan

tersier dapat meliputi pengobatan secara rutin dan teratur serta pencegahan

terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit. Upaya

pencegahan tersebut dipentingkan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan. Tersier

meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau

komplikasi dari suatu penyakit.

b. Sejarah

Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang

petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Beliau pertama kali memperoleh

pendidikan di People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama

menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Beliau

memegang jabatan penting yaitu sebagai staf keperawatan rumah sakit di

California. Beliau melanjutkan pendidikannya di University of California dengan

jurusan psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahun 1957.

Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental,

konsultan kesehatan masyarakat di University of California.

Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi

dosen keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person

Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA

dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan. Model Whole

Person Approach dipublikasikan pada tahun 1972, A model of teaching total

Page 7: model konseptual keperawatan

7

person approach to patient problem dalam riset keperarawatan. Publikasi edisi I

(Conceptual Models For Nursing Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan

tahun 1986 The Neuman Systems Model.

c. Isi

a) Manusia

Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistic)

yang terdiri dari faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan,

dan faktor spiritual.

1) Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh

2) Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental

3) Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan

ekspektasi kultural dan aktivasi.

4) Faktor perkembangan sepanjang hidup.

5) Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual Faktor-faktor ini berhubungan

secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.

Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi, sesuai stress

yang dialami. Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi

atau bantuan untuk mengatasi stressor. Pemberian motivasi merupakan rencana

tindakan perawat untuk membantu perkembangan klien.

b) Sehat

Definisi sehat digambarkan dengan model komponen. Sehat adalah kondisi

dimana bagian dan sub bagian keseluruhan manusia yang selalu harmoni.

Kesehatan manusia dalam status baik atau sakit, selalu berubah dalam lima

variable: fisiologi, psikologi, sosio-budaya, spiritual dan perkembangan. Sehat

relative dan dinamik dengan stabilitas yang bervariasi.

Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat adalah individual kadang

seimbang atau stabilitas klien atau berubah.

Page 8: model konseptual keperawatan

8

Garis pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan individu lain dan

menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal. Sehat untuk

individu lain mungkin berarti retensi komponen yang tercontitusi, contoh

penggunaan protesa setelah amputasi dapat menghasilkan garis normal. Sehat

untuk individu adalah hubungan antara faktor genetik dan pengalaman.Tipe

definisi sehat mengikuti individu ,tidak ada standart absolute. Status yang terbaik

adalah status optimal untuk klien bervariasi dari beberapa poin dalam

hubungannya dengan konsep dasar.

c) Lingkungan

Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan

eksternal yang berada di sekitar klien. Neuman mengatakan baik lingkungan

internal maupun ekternal pada manusia memiliki hubungan yang harmonis dan

keduanya mempunyai keseimbangan yang bervariasi, dimana keseimbangan atau

keharmonisan antara lingkungan internal dan eksternal tersebut dipertahankan.

Pengaruh lingkungan terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak

positif atau negative. Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu

intrapersonal, interpersonal dan extrapersonal. Neuman membagi lingkungan

menjadi 3 yaitu :

1). Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system

klien.

2). Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system klien.

Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada diluarnsistem klien.

3). Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system

terbuka dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat

dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah untuk memberikan stimulus positif

kearah kesehatan klien.

Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan

berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi

stressor sebagai berikut :Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri

individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya :

Page 9: model konseptual keperawatan

9

respon autoimmun. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu

individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya :

ekspektasi peran. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau

individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor

interpersonal. Misalnya : sosial politik. Stressor interpersonal dan extrapersonal

berhubungan dengan lingkungan eksternal. Created environment mencakup ketiga

jenis stressor ini.

d) Keperawatan

Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh

dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua

variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan

model keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan kelompok untuk

mencapai dan mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan

keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel yang mana

mendapat perhatian dari keperawatan . Neuman (1981) menyatakan bahwa dia

memandang model sebagai sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan

dimana mereka dan keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu

pengertian. Neuman juga percaya bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas

dapat dan seharusnya mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya

fragmentasi pelayanan dapat dicegah.

d. Kondisi Yang Sesuai Dengan Pendekatan Model Konseptual

Tujuan keperawatan Neuman yaitu untuk membantu individu, keluarga dan

kelompok untuk mendapatkan dan mempertahankan tingkat kesehatan

maksimalnya melalui intervensi tertentu. Model Neuman mencakup intrapersonal,

interpersonal dan stres extrapersonal. Kerangka kerja teori ini adalah Penurunan

atau status adaptasi terhadap stress. Tindakan keperawatan meliputi tindakan

preventif tingkat primer, sekunder, atau tersier yang berfokus pada variabel yang

mempengaruhi respons klien terhadap stresor.

2.3 Model Konseptual Keperawatan Patterson & Zderad

a. Pengertian Model Konseptual Keperawatan

Page 10: model konseptual keperawatan

10

Josephine G. Paterson dan Loretta T. Zderad memperkenalkan konsep

eksistensialisme ke dalam teori keperawatan dalam teori mereka tentang

keperawatan humanistik. Pengaruh utama dari eksistensialisme adalah terlihat

dalam keyakinan mereka bahwa menyusui membantu orang lain mengembangkan

kesejahteraan dan lebih yang melalui peningkatan kemungkinan membuat pilihan

yang bertanggung jawab. Perawatan terjadi dalam kerangka dialog, komunitas,

dan nursology phenomenologic. Keperawatan humanistic adalah respon

keperawatan kepada pergerakan humanistic terhadap ilmu jiwa, yang mana

terlihat sebagai alternative kepada dua ilmu jiwa yang dominan.

Orientasi yang humanistik mencoba mengambil sebuah pandangan yang lebih

luas terhadap potensial dari manusia, mencoba untuk mengerti mereka dari

konteks pengalaman hidup mereka di dunia ini dari pada mencoba untuk

menggantikan pandangan mereka. Tujuannya adalah untuk suplemen mereka.

Praktek dari keperawatan humanistik ini berakar dari pemikiran yang eksistensial.

Eksistensialisme adalah pendekatan filosofi untuk mengetahui kehidupan.

Individu dipandang sebagai kemungkinan-kemungkinan pada saat membuat

pilihan. Seperti psikologi humanistik, eksistensialisme adalah sebuah respon

terhadap filosofi dominan yang positif dan yang diterapkan.

Keperawatan terlihat seperti campuran yang unik antara teori dan metodologi.

Teori bisa diartikulasikan dari kerangka kerja terbuka yang didapatkan dari situasi

manusia. Kerangka kerja ini digunakan untuk memberikan dimensi kemungkinan

dari keperawatan humanistic manusia. Teori tidak bisa eksis tanpa praktek

keperawatan. Mereka menyebut praktek keperawatan adalah metodologi, yang

mengatakan bahwa keperawatan sebagai campuran yang unik antara seni dan

ilmu. Seni keperawatan diwujudkan dari interaksi antara perawat dan klien.

Keperawatan sebagai seni yang sanggup untuk menggunakan teori-teori diantara

konteks kehidupan sebagai perjuangan seseorang untuk mencapai sesuatu yang

mereka inginkan.

b. Sejarah

Page 11: model konseptual keperawatan

11

Josephine G. Paterson lulus dari Sekolah Keperawatan Lenox Hill Hospital

dan menerima gelar masternya di University School Johns Hopkins of Hygiene

and Public Health, Baltimore, Maryland. Mendapat gelar Doktor Ilmu

Keperawatan specialized in mental health and psychiatric nursing pada tahun

1969 di University School of Nursing, di Boston, Massachusetts. Pada akhirnya

beliau pensiun pada tahun 1985 sebagai spesialis perawat klinis di Northport

Veterans Administration Medical Center at Northport, New York. Dan Loretta T.

Zderad lulusan dari Sekolah Rumah Sakit St Bernard Keperawatan Universitas

Loyola. Beliau menerima gelar Master of Science dari Universitas Katolik,

Washington DC dan Mendapatkan gelar Doctor of Philosophy pada tahun

1968 dari Georgetown University, Washington DC. Akhirnya beliau

pensiun pada tahun 1985 sebagai Kepala Associate Pendidikan Keperawatan di

Northport Veteran Administrasi Medical Center, Northport, New York.

c. Isi

a) Manusia

Manusia dipandang dari kerangka kerja eksistensial melalui pilihan-pilihan.

Manusia sebagai individu yang penting berhubungan dengan orang lain di dalam

waktu dan jarak. Manusia dikarakterkan sebagai orang yang mampu, terbuka

terhadap pilihan, mempuyai nilai, dan manifestasi unik terhadap mereka yang

dulu sekarang dan masa depan. Aplikasi dalam dunia keperawatan adalah jelas

bahwa manusia memerlukan informasi. Mereka membutuhkan pilihan. Individu

dan kelompok membutuhkan kesempatan untuk membuat pilihan mereka sendiri.

Page 12: model konseptual keperawatan

12

b) Kesehatan

Kesehatan adalah komponen penting dari seseorang, sebagai kualitas dari

kehidupan dan kematian. Hal ini bisa disebut sebagai lebih dari tidak adanya

penyakit. Kesehatan adalah sebagai pengalaman di dalam proses kehidupan.

Kesehatan bisa ditemukan pada kemauan seseorang untuk terbuka kepada

pengalaman kehidupan mereka terhadap fisik, sosial, spiritual, kognitif atau

keadaan emosi mereka. Implikasi terhadap praktek keperawatan membuka jarak

yang luas untuk definisi kesehatan. Kategori diagnosa bermanfaat hanya jika

setuju terhadap orang atau mereka yang ditunjuk. Hubungan bahwa perawatan

mempunyai hubungan dengan orang yang menerima perawatan adalah kritikal,

bahkan lebih penting adalah kebutuhan akan penghargaan terhadap hubungan

yang eksis dalam kehidupan sehari-hari.

c) Keperawatan

Keperawatan adalah respon manusia terhadap satu orang kepada yang lain

dalam waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya untuk mendapatkan

kesehatan. Keperawatan juga adalah mengenai bentuk individu yang unik dan

berfokus pada seluruh bagian. Pada saat seseorang sakit dan tubuh juga

mengalami perubahan, ini akan mempengaruhi dunia seseorang dan pengalaman

mereka. Pandangan klien tentang dunia adalah hal yang penting dalam

keperawatan. Paterson dan Zderad mengatakan keperawatan menunjukkan sebuah

pertemuan spesial dari setiap manusia.

d. Kondisi Yang Sesuai Dengan Pendekatan Model Konseptual

Tujuan keperawatanya yaitu untuk berespon terhadap kebutuhan manusia dan

membangun ilmu “keperawatan yang humanistik”. Yang di mana arti dari

Keperawatan Humanistic adalah respon keperawatan kepada pergerakan

humanistic terhadap ilmu jiwa, yang mana terlihat sebagai alternative kepada dua

ilmu jiwa yang dominan. Kerangka kerja teori ini adalah berakar dari pemikiran

yang eksistensial. Berupa pendekatan filosofis untuk mengetahui kehidupan.

Page 13: model konseptual keperawatan

13

Seperti psikologi humanistik, eksistensialisme adalah sebuah respon terhadap

filosofi dominan yang positif dan yang diterapkan.

2.4 Model Konseptual Keperawatan Leininger

a. Pengertian Model Konseptual Keperawatan

Keperawatan transkultural merupakan suatu area utama dalam keperawatan

yang berfokus pada studi komparatif dan analisis tentang budaya dan sub-budaya

yang berbeda di dunia yang menghargai perilaku caring, layanan keperawatan,

nilai-nilai, keyakinan tentang sehat-sakit, serta pola-pola tingkah laku yang

bertujuan mengembangkan body of knowledge yang ilmiah dan humanistik guna

memberi tempat praktik keperawatan pada budaya tertentu dan budaya universal

(Marriner-Tomey, 1994). Teori keperawatan transkultural ini menekankan

pentingnya peran perawat dalam memahami budaya klien.

Peran perawat pada transcultural nursing theory ini adalah menjembatani

antara sistem perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem

perawatan profesional melalui asuhan keperawatan. Oleh karena itu perawat harus

mampu membuat keputusan dan rencana tindakan keperawatan yang akan

diberikan kepada masyarakat. Jika disesuaikan dengan proses keperawatan, hal

tersebut merupakan tahap perencanaan, tindakan keperawatan. Tindakan

keperawatan yang diberikan kepada klien harus tetap memperhatikan tiga prinsip

asuhan keperawatan, yaitu :

1. Culture care preservation/maintenance, yaitu prinsip membantu, memfasilitasi,

atau memerhatikan fenomena budaya guna membantu individu menentukan

tingkat kesehatan dan gaya hidup yang diinginkan.

2. Culture care accommodation/negotiation, yaitu prinsip membantu,

memfasilitasi, atau memerhatikan fenomena budaya yang ada, yang merefleksikan

budaya untuk beradaptasi, bernegosiasi, atau mempertimbangkan kondisi

kesehatan dan gaya hidup individu atu klien.

3. Culture care repatterning/restructuring, yaitu prinsip merekonstruksi atau

mengubah desain untuk membantu memperbaiki kondisi kesehatan dan pola

hidup klien ke arah yang lebih baik.

Page 14: model konseptual keperawatan

14

b. Sejarah

Madeleine Leininger lahir pada tanggal 13 juli 1925 di Sutton, Nebraska,

Amerika Serikat. Beliau adalah seorang ahli teori keperawatan perintis, yang

pertama kali muncul pada tahun 1961. kontribusinya untuk teori keperawatan

melibatkan diskusi tentang apa itu peduli. Teerutama, ia mengembangkan konsep

keperawatan transkultural, membawa peran faktor budaya dalam praktek

keperawatan ke dalam diskusi tentang bagaimana yang terbaik untuk mereka yang

membutuhkan asuhan keperawatan.

Beliau menerima gelar diploma dalam keperawatan dari St Anthony's School

of Nursing di Denver, Colorado. Pada tahun 1950, ia memperoleh B.S. dari St

Scholastica (Benedictine College) di Atchi, Kansas. Dan pada tahun 1954 meraih

M.S. di Nurs kesehatan jiwa dan mental dari Universitas Katolik Amerika di

Washington, DC. Pada tahun 1965, ia dianugerahi gelar Ph.D. dalam antropologi

budaya dan sosial dari Universitas Washington, Seattle (Tomey dan Alligood,

2001).

c. Isi

a) Manusia

Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai

dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan

melakukan pilihan. Menurut Leininger (1984) manusia memiliki kecenderungan

untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada (Geiger

and Davidhizar, 1995).

b) Kesehatan

Page 15: model konseptual keperawatan

15

Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi

kehidupannya, terletak pada rentang sehat dan sakit. Kesehatan merupakan suatu

keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk

menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam

aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin

mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yang adaptif (Andrew

and Boyle, 1995).

c) Lingkungan

Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi

perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang sebagai

suatu totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya saling berinteraksi.

Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan simbolik.

Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh manusia seperti

daerah katulistiwa, pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti rumah di

daerah Eskimo yang hampir tertutup rapat karena tidak pernah ada matahari

sepanjang tahun. Lingkungan sosial adalah keseluruhan struktur sosial yang

berhubungan dengan sosialisasi individu, keluarga atau kelompok ke dalam

masyarakat yang lebih luas. Di dalam lingkungan sosial individu harus mengikuti

struktur dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan tersebut. Lingkungan

simbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol yangmenyebabkan individu atau

kelompok merasa bersatu seperti musik, seni, iwayat hidup, bahasa dan atribut

yang digunakan.

d) Keperawatan

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik

keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang

budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan individu sesuai dengan

budaya klien. Strategi yang digunakan dalam melaksanakan asuhan

keperawatan(Leininger, 1991) adalah :

-. Strategi I, Perlindungan/mempertahankan budaya.

Page 16: model konseptual keperawatan

16

Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan

dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai

dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat

meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya,misalnya budaya

Berolah raga setiap pagi

-. Strategi II, Mengakomodasi/negoasiasi budaya.

Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk

membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan

kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya

lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil

mempunyai pantang makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan

sumber protein hewani yang.

-. Strategi III, Mengubah/mengganti budaya klien

Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan

status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang

biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang dipilih

biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut.

d. Kondisi Yang Sesuai Dengan Pendekatan Model Konseptual

Tujuan keperawatan dari Leininger yaitu: Untuk memberikan perawatan yang

konsisten dengan ilmu dan pengetahuan keperawatan dengan caring sebagai fokus

sentral (chinn dan jacobs,1995). Hasil akhir yang diperoleh melalui pendekatan

keperawatan transkultural pada asuhan keperawatan adalah tercapainya culture

congruent nursing care health and well being, yaitu asuhan keperawatan yang

kompeten berdasarkan budaya dan pengetahuan kesehatan yang sensitif, kreatif,

serta cara-cara yang bermakna guna mencapai tingkat kesehatan dan

kesejahteraan bagi masyarakat. Kerangka kerja teori ini adalah teori transkultural,

caring merupakan sentral dan menggabungkan pengetahuan dan praktek

keperawatan (Leininger,1980).

2.5 Model Konseptual Keperawatan Roy

a. Pengertian Model Konseptual Keperawatan

Page 17: model konseptual keperawatan

17

Roy menggambarkan metode adaptasi dalam keperawatan. Individu adalah

makhluk biospikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan

sehat jika mampu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis dan

sosial. Setiap orang selalu menggunakan koping baik yang bersifat positif maupun

yang negatif untuk dapat beradaptasi.

Roy berpendapat ada 2 metode koping yaitu: Regulator merupakan proses

input secar sistematis melalui jalur saraf, kimia dan endokrin. Cagnator dimana

memproses input melalui cara kognitif seperti persepsi, proses informasi, belajar,

keputusan dan emosi. Individu adalah makhluk biopsikososial sebagai satu

kesatuan yang utuh yang memiliki mekanisme koping untuk dapat beradaptasi

terhadap perubahan lingkungan. Individu selalu berinteraksi secara konstan atau

selalu beradaptif terhadap perubahan lingkungan.

Menurut Roy, tindakan keperawatan ditujukan untuk meningkatkan adaptasi

individu terhadap sehat dan penyakit. Keempat model adaptasi itu adalah Model

fisiologi: cairan dan elektrolit, sirkulasi dan oksigenasi, nutrisi dan eliminasi,

proteksi, neurology dan endokrin. Model konsep diri: gambaran diri, ideal diri,

moral diri. Model fungsi peran: kebutuhan akan integritas. Model interdependen

(kemandirian): hubungan seseorang dengan yang lain dan sumber system yang

memberikan bantuan, kasih sayang dan perhatian.

b. Sejarah

Sister Calista Roy dilahirkan pada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles

California. Roy menerima Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount

Saint Marys College dan Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di

University of California Los Angeles. Roy memulai pekerjaan dengan teori

adaptasi keperawatan pada tahun 1964 ketika dia lulus dari University of

Page 18: model konseptual keperawatan

18

California Los Angeles. Roy menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964)

seorang ahli fisiologis – psikologis. Untuk memulai membangun pengertian

konsepnya. Helsen mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari datangnya

stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang dibutuhkan individu. Derajat

adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu: focal stimuli,

konsektual stimuli dan residual stimuli.

c. Isi

a) Manusia

Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai

sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan

yang mempunyai input, control, output, dan proses umpan balik. Proses control

adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara adaptasi. Lebih

spesifik manusia di definisikan sabagai sebuah sistem adaptif dengan aktivitas

kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat cara

adaptasi yaitu : fungsi fisiologi, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi.

b) Kesehatan

Menurut Roy, kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi

manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Integritas atau keutuhan

manusia menyatakan secara tidak langsung bahwa kkesehatan atau kondisi tidak

terganggu mengacu kelengkapan atau kesatuan dan kemungkinan tertinggi dari

pemenuhan potensi manusia. Jadi Integritas adalah sehat, sebaliknya kondisi yang

tidak ada integritas kurang sehat. Definisi kesehatan ini lebih dari tidak adanya

sakit tapi termasuk penekanan pada kondisi sehat sejahtera.

Produk adaptasi adalah hasil dari proses adaptasi dan digambarkan dalam

istilah kondisi yang meningkatkan tujuan-tujuan manusia yang meliputi:

kelangsungan hidup, pertumbuhan, reproduksi dan penguasaan yang disebut

integritas. Kondisi akhir ini adalah kondisi keseimbangan dinamik equilibrium

yang meliputi peningkatan dan penurunan respon-respon. Setiap kondisi adaptasi

baru dipengaruhi oleh adaptasi, sehingga dinamik equilibrium manusia berada

pada tingkat yang lebih tinggi. Jarak yang besar dari stimulus dapat disepakati

Page 19: model konseptual keperawatan

19

dengan suksesnya manusia sebagai sistem adaptif. Jadi peningkatan adaptasi

mengarah pada tingkat-tingkat yang lebih tinggi pada keadaan sejahtera atau

sehat. Adaptasi kemudian disebut sebagai suatu fungsi dari stimuli yang masuk

dan tingkatan adaptasi.

c) Lingkungan

Lingkungan digambarkan sebagai dunia di dalam dan di luar manusia.

Lingkungan merupakan masukan (input) bagi manusia sebagai sistem yang

adaptif sama halnya lingkungan sebagai stimulus eksternal dan internal. Lebih

lanjut stimulus itu dikelompokkan menjadi tiga jenis stimulus yaitu : fokal,

konstektual, dan residual.

Lebih luas lagi lingkungan didefinisikan sebagai segala kondisi, keadaan

disekitar dan mempengaruhi keadaan, perkembangan dan perilaku manusia

sebagai individu atau kelompok.

d) Keperawatan

Roy (1983) menggambarkan keperawatan sebagai disiplin ilmu dan praktek.

Sebagai ilmu, keperawatan mengobservasi, mengklasifikasikan dan

menghubungkan proses yang secara positif berpengaruh pada status kesehatan.

Sebagai disiplin, praktek, keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan

untuk menyediakan pelayanan pada orang-orang. Lebih spesifik dia

mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu dan praktek dari peningkatan adaptasi

untuk meningkatkan kesehatan sebagai tujuan untuk mempengaruhi kesehatan

secara positif. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu dan kelompok dalam

situasi yang berkaitan dengan kesehatan. Jadi model adaptasi keperawatan

menggambarkan lebih spesifik perkembangan ilmu keperawatan dan praktek

keperawatan yang berdasarkan ilmu keperawatan tersebut. Dalam model tersebut,

keperawatan terdiri dari tujuan keperawatan dan aktivitas keperawatan.

Keperawatan terdiri dari dua yaitu : tujuan keperawatan dan aktivitas

keperawatan. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan

lingkungan. Jadi peningkatan adaptasi dalam tiap empat cara adaptasi yaitu : (1)

fungsi fisiologis; (2) konsep diri; (3) fungsi peran; dan (4) interdependensi.

Page 20: model konseptual keperawatan

20

Dorongan terhadap peningkatan integritas adaptasi dan berkontribusi terhadap

kesehatan manusia, kwalitas hidup dan kematian dengan damai.

d. Kondisi Yang Sesuai Dengan Pendekatan Model Konseptual

Tujuan keperawatan Roy yaitu untuk mengidentifikasi tipe kebutuhan klien,

menkaji kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan dan membantu klien

beradaptasi. Individu adalah sistem adaptif biopsikososial dalam suatu

lingkungan. Individu dan lingkungan menyediakan tiga kelas stimuli-focal point,

sisa dan kontekstual. Melalui dua mekanisme adaptif, regulator dan cognator,

individu menunjukkan respons adaptif atau respon yang tidak efektif

membutuhkan intervensi keperawatan. Model adaptasi ini didasari oleh model

adaptasi fisiologi, psikologis, sosiologis, serta ketergantungan dan kemandirian.

2.6 Model Konseptual Keperawatan Watson

a. Pengertian Model Konseptual Keperawatan

Pandangan teori Jean Watson memahami bahwa manusia memiliki empat

cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar

biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan,

kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan

fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual,

kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk

berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal

(kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa

manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam

perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam

keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera merupakan

keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan

tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan status kesehatan,

mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan

kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Page 21: model konseptual keperawatan

21

Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori

pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini

didasari pada unsur teori kemanusiaan.

Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah

“human science and humancare”. Watson percaya bahwa focus utama dalam

keperawatan adalah pada carative factor yang bermula dari perspektif humanistik

yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah. Oleh karena itu, perawat

perlu mengembangkan filososfi humanistic dan system nilai serta seni yang kuat.

Filosofi humanistic dan system nilai ini memberi fondasi yang kokoh bagi ilmu

keperawatan, sedangkan dasar seni dapat membantu perawat mengembangkan

visi mereka serta nilai-nilai dunia dan keterampilan berpikir kritis.

mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Pengembangan keterampilan

berpikir kritis dibutuhkan dalam asuhan keperawatan, namun fokusnya lebih pada

peningkatan kesehatan, bukan pengobatan penyakit.

b. Sejarah

Jean Watson dilahirkan di sebuah kota kecil yang akrab di Pegunungan

Appalachian dari West Virginia pada 1940. Jean Watson lulus dari Lewis Gale

Sekolah Keperawatan di Roanoke, Virginia , pada tahun 1961. Dia melanjutkan

studi perawat di University of Colorado di Boulder , mendapatkan gelar BS pada

tahun 1964, MS dalam keperawatan kesehatan jiwa dan mental pada tahun 1966,

dan Ph.D. dalam psikologi pendidikan dan konseling pada tahun 1973. Dia adalah

penulis sejumlah buku, termasuk The Filsafat dan Ilmu Peduli. Watson terkenal

Teorinya Merawat Manusia/transpersonal. Dia menciptakan nirlaba Watson

Merawat Science Institute pada tahun 2008 untuk lebih menyebarkan ide-ide nya.

Page 22: model konseptual keperawatan

22

Beliau mendapat penghargaan Dokter Kehormatan Ilmu Keperawatan, Universitas

Victoria, Victoria, British Columbia, Kanada (November 2010) dan Doktor

Kehormatan internasional, Université de Montréal, Montreal, Quebec, Kanada

(2003).

c. Isi

a) Manusia

Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin

dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu). Manusia pada

dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan

merasa menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat, dan merasa dicintai dan

merasa mencintai.

b) Kesehatan

Kesehatan merupakan keutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan

fungsi sosial. Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk

meningkatkan fungsi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Kesehatan

merupakan keadaan terbebas dari keadaan penyakit, dan Jean Watson

menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut.

c) Lingkungan

Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta

dalam setiap keadaan di masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari

generasi ke generasi berikutnya, akan tetapi hal tersebut diwariskan dengan

pengaruh budaya sebagai strategi untuk melakukan mekanisme koping terhadap

lingkungan tertentu.

d) Keperawatan

Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan

caring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.

Keperawatan berlandaskan kepada rasa kemanusiaan dan ilmu. Tujuan pemberian

proses keperawatan melalui proses caring adalah untuk menolong masyarakat

agar mendapatkan derajat kesehatan yang optimal. Watson (1999) menekankan

bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver yang perlu memahami kesadaran

dan kehadirannya dalam waktu berinteraksi dengan pasiennya.

d. Kondisi Yang Sesuai Dengan Pendekatan Model Konseptual

Page 23: model konseptual keperawatan

23

Untuk meningkatkan kesehatan, mengembangkan klien pada kondisi sehatnya,

dan mencegah kesakitan. Kerangka kerja teori ini Teori ini mencakup filosofi dan

ilmu tentang caring;caring merupakan proses interpersonal yang terdiri dari

intervensi yang menghasilkan pemenuhan kebutuhan manusia.

2.7 Model Konseptual Keperawatan Parse

a. Pengertian Model Konseptual Keperawatan

Rizzo Parse menciptakan teori “Menjadi Manusia”. Teori Keperawatan, yang

memandu perawat untuk fokus pada kualitas hidup dari sudut pandang setiap

orang sebagai tujuan keperawatan. Ini memberikan alternatif bagi sebagian besar

teori-teori lain dari keperawatan, yang mengambil pendekatan bio-medis atau bio-

psiko-sosial-spiritual. Teori “Menjadi Manusia” adalah kombinasi dari faktor

biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual, dan menyatakan bahwa seseorang

adalah makhluk kesatuan dalam interaksi terus menerus dengan lingkungannya

itu.

Hal ini berpusat di sekitar tiga tema: makna, rhythmicity, dan transendensi.

Dalam hal keperawatan, Teori Menjadi Manusia menjelaskan bahwa seseorang

lebih daripada jumlah bagian-bagian, lingkungan dan orang tidak dapat

dipisahkan, dan keperawatan yang merupakan ilmu pengetahuan manusia dan seni

yang menggunakan sebuah badan abstrak pengetahuan untuk membantu orang.

Teori ini memungkinkan perawat untuk menciptakan hubungan perawat-pasien

kuat karena perawat tidak terfokus pada "memperbaiki" masalah, tetapi melihat

pasien sebagai manusia seutuhnya yang hidupnya atau pengalaman melalui

lingkungannya.

Teori Keperawatan Menjadi Manusia adalah model yang berfokus pada

kwalitas hidup pasien dan melihat pasien bukan sebagai aspek yang berbeda dari

keseluruhan, tetapi sebagai pribadi. Hal ini berbeda daripada banyak teori-teori

keperawatan lainnya, dan memungkinkan perawat untuk melakukan apa yang

begitu banyak dari mereka pergi ke bidang keperawatan untuk membantu orang.

b. Sejarah

Page 24: model konseptual keperawatan

24

Rosemarie Rizzo Parse lulus dari Duquesne University di Pittsburgh, dan

meraih Master dan gelar Doktor dari University of Pittsburgh. Antara 1983 dan

1993, beliau adalah seorang profesor dan koordinator Pusat Penelitian

Keperawatan di Universitas Hunter College Kota New York. Dia juga seorang

profesor dan Ketua Niehoff di Loyola University di Chicago dari 1993 sampai

2006. Dimulai pada Januari 2007, ia telah bekerja sebagai konsultan dan sarjana

tamu di Universitas New York College of Nursing. Parse adalah pendiri dan

editor saat Triwulanan Ilmu Keperawatan, dan sebagai presiden dari Discovery

International, Inc. Dia juga merupakan Fellow aktif dalam American Academy of

Keperawatan. Sepanjang karirnya, Parse telah menerbitkan sembilan buku dan

lebih dari 100 artikel dan editorial tentang bidang keperawatan. Penghargaannya

termasuk dua Penghargaan Lifetime Achievement diberikan dari Society Riset

Keperawatan Midwest dan Asosiasi Amerika Asia Pasifik Kepulauan Perawat.

Perhimpunan Cendekiawan Rogerian memberinya Martha Rogers E. Penghargaan

Emas Slinky. Kemudian, pada tahun 2008, ia menerima New York Times

Pendidik Perawat of the Year Award.

c. Isi

a) Manusia.

1) Manusia yang hidup berdampingan sambil coconstituting pola ritmis dengan

alam semesta.

2) Manusia terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, yang bertanggung jawab

atas keputusan.

3) Manusia adalah kesatuan, terus coconstituting pola berhubungan.

4) Manusia ini melampaui multidimensional dengan possibles

Page 25: model konseptual keperawatan

25

5) Becoming adalah proses terbuka, dipengaruhi oleh pengalaman manusia

(konsep terbuka, coconstituting dan situasi kebebasan).

b) Kesehatan

Kesehatan menurut Parse adalah pengalaman hidup, dimana terbebas dari

penyakit atau suatu keadaan atau kondisi terbaik.

c) Lingkungan

Segala sesuatu secara pribadi dan pengalamannya, Lingkungan merupakan

proses timbal balik dengan komponen manusia

d) Keperawatan

Keperawatan adalah sebuah ilmu pengetahuan manusia dan seni yang

menggunakan badan abstrak pengetahuan untuk melayani orang.

d. Kondisi Yang Sesuai Dengan Pendekatan Model Konseptual

Untuk memfokuskan pada manusia sebagai suatu unit yang hidup dan kualitas

partisipasi manusia terhadap pengalaman sehat. Kerangka Kerja Praktik yaitu

manusia secara terus menerus berinteraksi dengan lingkungan dan berpartisipasi

dalam upaya mempertahankan kesehatannya. Sehat adalah suatu kontinu, proses

yang terbuka bukan sekedar status sehat atau hilangnya penyakit.

Page 26: model konseptual keperawatan

26

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang

situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model

konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat

mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu

saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat

kerjakan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu

model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan

dalam menentukan model praktek keperawatan.

3.2 Saran

Untuk memudahkan alur berfikir mengenai hubungan dan pengaruh logis

antar konsep serta untuk merealisasikan teori keperawatan dalam praktik,

diperlukan suatu model keperawatan. Model tersebut digunakan untuk melihat

rancangan terstruktur yang berisi konsep-konsep yang saling terkait dan

terorganisasi guna melihat hubungan dan pengaruh logis antar konsep. Model

digunakan dan diwujudkan ke dalam praktik keperawatan yang konkret. Oleh

sebab itu, keperawatan sebagai ilmu dan profesi harus didukung oleh teori dan

model konseptual keperawatan agar layanan keperawatan yang diberikan semakin

profesional.

Page 27: model konseptual keperawatan

27

Daftar Pustaka

A. Aziz alimul Hidayat. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan edisi 2. Halaman

41

Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses &

Praktik. Jakarta: EGC.

http://neutronboyszone.blogspot.com/2012/04/teori-dan-model-konseptual-

dalam.html