teori belajar kuantum pada paud

30

Click here to load reader

Upload: jerry-makawimbang

Post on 03-Jul-2015

368 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) atau usia

pra sekolah adalah masa dimana anak

belum memasuki usia pendidikan formal. Rentang usia dini merupakan

merupakan saat yang tepat dalam mengembangkan potensi dan

kecerdasan anak. Pengembangan potensi anak secara terarah pada

rentang usia tersebut akan berdampak pada kehidupan masa depannya,

sebaliknya pengembangan potensi anak yang asal – asalan akan

berakibat pada potensi anak yang jauh dari harapan (Isjoni 2009 : 11).

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu upaya pembinaan

yangditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun,

yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar

anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu

menurut Maswins (2010) :

1. Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas,

yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat

perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam

memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa

dewasa.

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 1

Page 2: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

2. Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai

kesiapan belajar (akademik) di sekolah.

Berdasarkan uraian diatas boleh dikatakan bahwa pendidikan anak usia

dini itu sangat penting, namun yang menjadi kendala dalam pendidikan

anak usia dini di temukan beberapa permasalahan menurut Derry

Iswidhermanjay dkk (2008 : 24 dst) antara lain :

1. Adanya kecenderungan anak yang tiba – tiba mengalami school

Phobia.

Ada berbagai alasan yang membuat anak menjadi mogok sekolah

seperti bosan dengan rutinitas sekolah, takut karena ada teman

sekelas yang suka mengganggu, tidak membuat PR, bahakan kadang

tanpa adanya alasan yang jelas sehingga anak mogok sekolah.

Pada anak usia dini alasan tidak masuk sekolah kadang tidak

terdeteksi, hal ini membuat banyak orang tua menjadi resah ketika

anak yang masih berusia dini mogok sekolah. Bahkan beberapa orang

tua menyerah untuk membujuk anaknya yang masih berusia dini

untuk kembali bersekolah, dan menunda untuk menyekolakan

anaknya.

2. Sifat pendiam anak yang muncul bila berada di sekolah.

Seringkali orang tua menjadi kebingungan dengan perubahan perilaku

anaknya saat ia dirumah dan disekolah. Seringkali anak yang dirumah

selalu ceria dan aktif namun setelah berada disekolah menjadi

seorang anak yang pendiam.Hal ini disebabkan kemampuan anak

untuk beradaptasi dengan lingkungan kelas yang agak lambat.

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 2

Page 3: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

3. Adanya karakter anak yang suka menganggu di sekolah.

Kasus – kasus yang sering terjadi pada pendidikan anak usia dini

adalah kenakalan anak seperti suka mengganggu teman, merampas

mainan teman, menyakiti teman atau juga membuat kegaduhan

dikelas saat pelaajaran.

Ada banyak hal yang menyebabkan anak menjadi seperti itu misalnya

karena ingin mencari perhatian, merasa berkuasa, atau lebih

parahnya jika ada kemungkinan ada anak yang mengidap hiperaktif.

Kenakalan anak – anak yang memiliki mental sehat tentu lebih mudah

penanganannya diabandingkan anak yang memiliki mental yang

sedikit terganggu seperti hiperaktif.

Anak – anak yang mengidap hiperaktif. Biasanya akan selalu

bergerak, tak bisa berkonsentrasi, jika mempunyai keinginan harus

segera dipenuhi, dan senantiasa tidak mengenal lelah.

4. Anak yang kurang perhatian terhadap pelajaran

Masalah lain yang sering ditemukan dalam pendidikan anak usia dini

adalah kurang perhatian anak terhadap pelajaran.

Mengkondisikan anak – anak usia dini dalam pembelajaran sangatlah

sulit karena usia dini identik dengan perilaku bermain. walaupun

demikian masih ada juga anak – anak yang tidak fokus pada

pelajaran. Misalnya saja, saat pelajaran melipat kertas untuk

membuat objek katak, seorang anak tidak menyimak instruksi guru

ketika memperagakan cara melipat sehingga ketika

mempraktekkannya ia pun kesulitan.Ada beberapa kemungkinan

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 3

Page 4: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

alasan yang menyebabkan anak menjadi kurang berkonsentrasi yakni

karena tidak berminat, bosan, lelah atau mungkin gangguan

mnetal.Beberapa hal tersebut diatas sering menjadi kendala dalam

pembelajaran anak usia dini.Dalam rangka mengoptimalkan 

pencapaian tujuan pembelajaran pada pendidikan anak usia dini yang

sesuai dengan aspek perkembangan, maka Bredekamp dan copple,

1997 menyatakan bahwa ”pelaksanaan program pembelajarannya

dapat melayani anak dari lahir sampai usia delapan tahun yang

dirancang untuk meningkatkan perkembangan intelektual, sosial,

emosional, bahasa  dan fisik anak”. Oleh karena itu, dianjurkan

memilih dan menggunakan model- model pembelajaran yang tepat.

Berdasarkan hal – hal tersebut diatas maka pada kesempatan ini ingin

mencoba model pembelajaran Quantum atau sering dikenal dengan

istilah Quantum Learning untuk digunakan pada pembelajaran anak

usia dini.

Quantum Learning adalah teori belajar yang dikembangkan oleh

DePorter sejak dari sekolah bisnis Burklyn dan terus diperaharui di

SuperCamp. DePorter menggunakan teknik ini karena selaras dengan

cara kerja otak manusia dengan cara-cara belajar terbaik manusia.

Teknik-teknik tersebut telah teruji dan terukur selama bertahun-

tahun.Lahirnya Quantum Learning berawal dari cara-cara belajar

konvensional di sekolah-sekolah yang cenderung membosankan

sehingga menjadi mitos bagi para siswa bahwa belajar itu

sesungguhnya tidak mengenakkan. Hal ini menyebabkan banyak

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 4

Page 5: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

siswa yang tidak menikmati proses belajar dan tidak mempunyai

motivasi dalam belajarnya. Melalui Quantum Learning, DePorter

mengoreksi kembali cara belajar yang selama ini terjadi, atau yang

disebutnya belajar kembali cara belajar. Hal yang paling berharga

dalam belajar adalah bagaimana cara belajar. DePorter ingin

menjadikan para siswa sebagai pelajar-pelajar yang ceria dan percaya

diri untuk selama-lamanya.Untuk itu perlu sebuah cara belajar yang

menyenangkan, membuat situasi dimana para siswa menyukai

belajar, dan siswa bisa memotivasi dirinya dalam belajar. Di

SuperCamp prinsip-prinsip dan metode-metode Quantum Learning

menemukan bentuknya.Sesuai dengan latar belakang permasalahan

diatas maka penulis ingin membuat suatu kajian dengan

judul :PENERAPAN MODEL BELAJAR KUANTUM BAGI

PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI.

1.2RUMUSAN MASALAH

Bagaimana hasil penerapan model belajar kuantum bagi pembelajaran

anak usia dini?

1.3TUJUAN

Setelah melakukan pengkajian terhadap teori yang ada, diharapakan

dapat mengetahuitentang :

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 5

Page 6: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

1. Penerapan model belajar quantum bagi pembelajaran anak usia dini.

2. Pembelajaran anak usia dini.

3. Model pembelajaran quantum atau Quantum Learning.

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1MEMAHAMI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

2.1.1 PENGERTIAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu upaya

pembinaan yangditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan

usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan

jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut (Susilawati :2010).

2.1.2 LANDASAN YURIDIS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

1. Pembukaan UUD 1945 ; ‘Salah satu tujuan kemerdekaan adalah

mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Amandemen UUD 1945 pasal 28 C

Setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan

kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 6

Page 7: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni

dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi

kesejahteraan umat manusia.

3. UU No. 23/2002 Tentang Perlindungan Anak Pasal 9 ayat (1)

Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran

dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat

kecerdasannya sesuai dengan minta dan bakat.

4. UU No 20/2003 pasal 28

1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang

pendidikan dasar.

2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur

pendidikan formal, non formal, dan/atau informal.

3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal

berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA),

atau bentuk lain yang sederajat.

4) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal

berbentuk kelompok bermain (KB), Taman Penitipan Anak

(TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

5) Pendidikan anak usia dini pada jalur informal berbentuk

pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan

oleh lingkungan.

2.1.3 PAUD MERUPAKAN KOMITMEN DUNIA

1. Komitmen Jomtien Thailand (1990)

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 7

Page 8: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

’Pendidikan untuk semua orang, sejak lahir sampai menjelang

ajal.’

2. Deklarasi Dakkar (2000)

’Memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan

pendidikan anak usia dini secara komprehensif terutama yang

sangat rawan dan terlantar.’

3. Deklarasi  ”A World Fit For Children” di New York (2002)

‘Penyediaan Pendidikan yang berkualitas’

2.1.4 PENTINGNYA PAUD.

1. PAUD sebagai titik sentral strategi pembangunan sumber daya

manusia dan sangat fundamental.

2. PAUD memegang peranan penting dan menentukan bagi sejarah

perkembangan anak selanjutnya, sebab merupakan fondasi dasar

bagi kepribadian anak.

3. Anak yang mendapatkan pembinaan sejak dini akan dapat

meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik maupun mental

yang akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar, etos

kerja, produktivitas, pada akhirnya anak akan mampu lebih

mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

4. Merupakan Masa Golden Age (Usia Keemasan). Dari

perkembangan otak manusia, maka tahap perkembangan otak

pada anak usia dini menempati posisi yang paling vital yakni

mencapai 80% perkembangan otak.

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 8

Page 9: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

5. Cerminan diri untuk melihat keberhasilan anak dimasa

mendatang. Anak yang mendapatkan layanan baik semenjak usia

0-6 tahun memiliki harapan lebih besar untuk meraih keberhasilan

di masa mendatang. Sebaliknya anak yang tidak mendapatkan

pelayanan pendidikan yang memadai membutuhkan perjuangan

yang cukup berat untuk mengembangkan hidup selanjutnya.

2.1.5 KONDISI YANG MEMPENGARUHI ANAK USIA DINI.

1. Faktor Bawaan : faktor yang diturunkan dari kedua orang tuanya,

baik bersifat fisik maupun psikis.

2. Faktor Lingkungan

Lingkungan dalam kandungan.

Lingkungan di luar kandungan : lingkungan keluarga,

masyarakat, sekolah dll.

2.1.6 MEMAHAMI KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI.

1. Mengetahui hal-hal yang dibutuhkan oleh anak, yang bermanfaat

bagi perkembangan hidupnya.

2. Mengetahui tugas-tugas perkembangan anak, sehingga dapat

memberikan stimulasi kepada anak, agar dapat melaksanakan

tugas perkembangan dengan baik.

3. Mengetahui bagaimana membimbing proses belajar anak pada

saat yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.

4. Menaruh harapan dan tuntutan terhadap anak secara realistis.

5. Mampu mengembangkan potensi anak secara optimal sesuai

dengan keadaan dan kemampuannya.

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 9

Page 10: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

2.1.7 STANDAR KOMPETENSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Standar kompetensi pada anak usia dini terdiri atas pengembangan

aspek – aspek berikut :

1. moral

2. sosial

3. emosional

4. kemandirian

5. bahasa

6. kognitif

7. fisik/motorik, dan

8. seni

2.2 MEMAHAMI TENTANG QUANTUM LEARNING

2.2.1 PENGERTIAN QUANTUM LEARNING

Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses

belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta

membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan

bermanfaat. Beberapa teknik yang dikemukakan merupakan teknik

meningkatkan kemampuan diri yang sudah populer dan umum

digunakan.Namun, Bobbi DePorter mengembangkan teknik-teknik

yang sasaran akhirnya ditujukan untuk membantu para siswa menjadi

responsif dan bergairah dalam menghadapi tantangan dan perubahan

realitas.

Quantum learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar

yang terbukti efektif untuk semua umur.

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 10

Page 11: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

2.2.2 METODE QUANTUM LEARNING

Quantum learning berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik

berkebangsaan Bulgaria.Ia melakukan eksperimen yang disebutnya

suggestology (suggestopedia). Prinsipnya adalah bahwa sugesti

dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil

apa pun memberikan sugesti positif atau negatif. Untuk mendapatkan

sugesti positif, beberapa teknik digunakan.Para murid di dalam kelas

dibuat menjadi nyaman.Musik dipasang, partisipasi mereka didorong

lebih jauh. Poster-poster besar, yang menonjolkan informasi,

ditempel.Guru-guru yang terampil dalam seni pengajaran sugestif

bermunculan.

Prinsip suggestology hampir mirip dengan proses accelerated

learning, pemercepatan belajar: yakni, proses belajar yang

memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan yang mengesankan,

dengan upaya yang normal, dan dibarengi kegembiraan. Suasana

belajar yang efektif diciptakan melalui campuran antara lain unsur-

unsur hiburan, permainan, cara berpikir positif, dan emosi yang sehat.

“Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program

neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak

mengatur informasi.Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan

perilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian

siswa dan guru.Para pendidik dengan pengetahuan NLP mengetahui

bagaimana menggunakan bahasa yang positif untuk meningkatkan

tindakan-tindakan posistif – faktor penting untuk merangsang fungsi

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 11

Page 12: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

otak yang paling efektif. Semua ini dapat pula menunjukkan dan

menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang (Bobby De Porter

dan Hernacki, 1992).

Selanjutnya Porter dkk mendefinisikan quantum learning sebagai

“interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.” Mereka

mengamsalkan kekuatan energi sebagai bagian penting dari tiap

interaksi manusia. Dengan mengutip rumus klasik E = mc2, mereka

alihkan ihwal energi itu ke dalam analogi tubuh manusia yang “secara

fisik adalah materi”. “Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih

sebanyak mungkin cahaya: interaksi, hubungan, inspirasi agar

menghasilkan energi cahaya”. Pada kaitan inilah, quantum learning

menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP

dengan teori, keyakinan, dan metode tertentu. Termasuk konsep-

konsep kunci dari teori dan strategi belajar, seperti: teori otak

kanan/kiri, teori otak triune (3 in 1), pilihan modalitas (visual, auditorial,

dan kinestik), teori kecerdasan ganda, pendidikan holistik, belajar

berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol (metaphoric

learning), simulasi/permainan.

Beberapa hal yang penting dicatat dalam quantum learning adalah

sebagai berikut.Para siswa dikenali tentang “kekuatan pikiran” yang

tak terbatas. Ditegaskan bahwa otak manusia mempunyai potensi

yang sama dengan yang dimilliki oleh Albert Einstein. Selain itu,

dipaparkan tentang bukti fisik dan ilmiah yang memerikan bagaimana

proses otak itu bekerja. Melalui hasil penelitian Global Learning,

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 12

Page 13: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

dikenalkan bahwa proses belajar itu mirip bekerjanya otak seorang

anak 6 – 7 tahun yang seperti spons menyerap berbagai fakta, sifat-

sifat fisik, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan “cara yang

menyenangkan dan bebas stres”. Bagaimana faktor-faktor umpan

balik dan rangsangan dari lingkungan telah menciptakan kondisi yang

sempurna untuk belajar apa saja. Hal ini menegaskan bahwa

kegagalan, dalam belajar, bukan merupakan rintangan. Keyakinan

untuk terus berusaha merupakan alat pendamping dan pendorong

bagi keberhasilan dalam proses belajar. Setiap keberhasilan perlu

diakhiri dengan “kegembiraan dan tepukan.”

Berdasarkan penjelasan mengenai apa dan bagaimana unsur-

unsur dan struktur otak manusia bekerja, dibuat model pembelajaran

yang dapat mendorong peningkatan kecerdasan linguistik,

matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal,

intarpersonal, dan intuisi. Bagaimana mengembangkan fungsi motor

sensorik (melalui kontak langsung dengan lingkungan), sistem

emosional-kognitif (melalui bermain, meniru, dan pembacaan cerita),

dan kecerdasan yang lebih tinggi (melalui perawatan yang benar dan

pengondisian emosional yang sehat). Bagaimana memanfaatkan cara

berpikir dua belahan otak “kiri dan kanan”. Proses berpikir otak kiri

(yang bersifat logis, sekuensial, linear dan rasional), misalnya,

dikenakan dengan proses pembelajaran melalui tugas-tugas teratur

yang bersifat ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi auditorial,

menempatkan detil dan fakta, fonetik, serta simbolisme. Proses

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 13

Page 14: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

berpikir otak kanan (yang bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan

holistik), dikenakan dengan proses pembelajaran yang terkait dengan

pengetahuan nonverbal (seperti perasaan dan emosi), kesadaran

akan perasaan tertentu (merasakan kehadiran orang atau suatu

benda), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni,

kepekaan warna, kreatifitas dan visualisasi.

Semua itu, pada akhirnya, tertuju pada proses belajar yang

menargetkan tumbuhnya “emosi positif, kekuatan otak, keberhasilan,

dan kehormatan diri.”Keempat unsur ini bila digambarkan saling

terkait.Dari kehormatan diri, misalnya, terdorong emosi positif yang

mengembangkan kekuatan otak, dan menghasilkan keberhasilan, lalu

(balik lagi) kepada penciptaan kehormatan diri.

Dari proses inilah, quantum learning menciptakan konsep motivasi,

langkah-langkah menumbuhkan minat, dan belajar aktif. Membuat

simulasi konsep belajar aktif dengan gambaran kegiatan seperti:

“belajar apa saja dari setiap situasi, menggunakan apa yang Anda

pelajari untuk keuntungan Anda, mengupayakan agar segalanya

terlaksana, bersandar pada kehidupan.” Gambaran ini disandingkan

dengan konsep belajar pasif yang terdiri dari: “tidak dapat melihat

adanya potensi belajar, mengabaikan kesempatan untuk berkembang

dari suatu pengalaman belajar, membiarkan segalanya terjadi,

menarik diri dari kehidupan.”

Dalam kaitan itu pula, antara lain, quantum learning mengonsep

tentang “menata pentas: lingkungan belajar yang tepat.” Penataan

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 14

Page 15: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

lingkungan ditujukan kepada upaya membangun dan

mempertahankan sikap positif.Sikap positif merupakan aset penting

untuk belajar.Peserta didik quantum dikondisikan ke dalam lingkungan

belajar yang optimal baik secara fisik maupun mental.Dengan

mengatur lingkungan belajar demikian rupa, para pelajar diharapkan

mendapat langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman

belajar. Penataan lingkungan belajar ini dibagi dua yaitu: lingkungan

mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro ialah tempat peserta

didik melakukan proses belajar (bekerja dan berkreasi). Quantum

learning menekankan penataan cahaya, musik, dan desain ruang,

karena semua itu dinilai mempengaruhi peserta didik dalam

menerima, menyerap, dan mengolah informasi.Ini tampaknya yang

menjadi kekuatan orisinalitas quantum learning. Akan tetapi, dalam

kaitan pengajaran umumnya di ruang-ruang pendidikan di Indonesia,

lebih baik memfokuskan perhatian kepada penataan lingkungan

formal dan terstruktur seperti: meja, kursi, tempat khusus, dan tempat

belajar yang teratur. Target penataannya ialah menciptakan suasana

yang menimbulkan kenyamanan dan rasa santai.Keadaan santai

mendorong siswa untuk dapat berkonsentrasi dengan sangat baik dan

mampu belajar dengan sangat mudah. Keadaan tegang menghambat

aliran darah dan proses otak bekerja serta akhirnya konsentrasi siswa.

Lingkungan makro ialah “dunia yang luas.”Peserta didik diminta untuk

menciptakan ruang belajar di masyarakat.Mereka diminta untuk

memperluas lingkup pengaruh dan kekuatan pribadi, berinteraksi

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 15

Page 16: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

sosial ke lingkungan masyarakat yang diminatinya.“Semakin siswa

berinteraksi dengan lingkungan, semakin mahir mengatasi sistuasi-

situasi yang menantang dan semakin mudah Anda mempelajari

informasi baru,” tulis Porter.Setiap siswa diminta berhubungan secara

aktif dan mendapat rangsangan baru dalam lingkungan masyarakat,

agar mereka mendapat pengalaman membangun gudang

penyimpanan pengertahuan pribadi. Selain itu, berinteraksi dengan

masyarakat juga berarti mengambil peluang-peluang yang akan

datang, dan menciptakan peluang jika tidak ada, dengan catatan

terlibat aktif di dalam tiap proses interaksi tersebut (untuk belajar lebih

banyak mengenai sesuatu). Pada akhirnya, interaksi ini diperlukan

untuk mengenalkan siswa kepada kesiapan diri dalam melakukan

perubahan.Mereka tidak boleh terbenam dengan situasi status quo

yang diciptakan di dalam lingkungan mikro.Mereka diminta untuk

melebarkan lingkungan belajar ke arah sesuatu yang baru.

Pengalaman mendapatkan sesuatu yang baru akan memperluas

“zona aman, nyaman dan merasa dihargai” dari siswa.

2.2.3 MANFAAT QUANTUM LEARNING

Menurut DePorter, manfaat dari Quantum Learning adalah :

Sikap positif

Motivasi

Keterampilan belajar seumur hidup

Kepercayaan diri

Sukses

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 16

Page 17: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

DePorter dan kawan-kawan menyadari bahwa kehidupan pribadi yang

harmonis berkaitan erat dengan keberhasilan di sekolah, komunitas,

dan karir. Para siswa mencapai keharmonisan ini dengan

keterampilan berkomunikasi secara efektif, mendapatkan integritas

pribadi, dan menciptakan hubungan yang bermanfaat.

Kombinasi dari ketiga unsur ini : keterampilan akademis, tantangan

fisik, dan keterampilan dalam hidup, merupakan campuran yang

menghasilkan perbedaan besar dalam kehidupan ribuan siswa selama

bertahun-tahun.

BAB III

KESIMPULAN

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 17

Page 18: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu upaya pembinaan

yangditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun,

yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar

anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

2. Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses

belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta

membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan

bermanfaat. Beberapa teknik yang dikemukakan merupakan teknik

meningkatkan kemampuan diri yang sudah populer dan umum

digunakan. Namun, Bobbi DePorter mengembangkan teknik-teknik yang

sasaran akhirnya ditujukan untuk membantu para siswa menjadi

responsif dan bergairah dalam menghadapi tantangan dan perubahan

realitas.Quantum learning adalah seperangkat metode dan falsafah

belajar yang terbukti efektif untuk semua umur.

3. Quantum learning adalah teori belajar yang awalnya dikembangkan

melalui sekolah singkat dalam bentuk perkemahan yang dinamakan

SuperCamp. Dimana kurikulumnya merupakan kombinasi secara

harmonis dari tiga unsur, yaitu : keterampilan akademis, prestasi fisik,

dan keterampilan fisik. Quantum learning sendiri adalah teori belajar

yang menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan

NLP dengan teori, keyakinan dan metode dari DePorter dan kawan-

kawan. Termasuk diantaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori

dan strategi belajar yang lain,seperti :

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 18

Page 19: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

teori otak kanan/kiri, teori otak Triune (3in1), pilihan modalitas (visual,

auditorial dan kinestetik), teori kecerdasan ganda, pendidikan holistik

(menyeluruh), belajar berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol

(metaphoric learning), dan simulasi/permainan.

4. Quantum Learning atau Model pembelajaran Quantum sangat tepat

untuk diterapakan pada Pendidikan anak Usia Dini, karena pada

memebelajaran ini dapat membuat para pembelajar merasa

menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 19

Page 20: Teori Belajar Kuantum Pada PAUD

Bobi DePorter & Mike Hernacki.Quantum Learning Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan (yang diterjemahkan oleh :

Alwiyah Abdurrahman) . Bandung : Kaifa. 1999.

Derry Iswidharmanjaya dkk.Bila Anak Usia Dini Bersekolah.Jakarta : Elex

Media Komputindo. 2008.

Fakhruddin.A.U. Sukses menjadi Guru TK - PAUD.Jogyakarta : Bening. 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dini

http://www.maswins.com/2010/02/pentingkah-pendidikan-anak-usia-dini.html

Isjoni, Drs, H. MSi, PhD. Model Pembelajaran Anak Usia Dini.

Bandung :Alfabeta. 2009.

Susilawati.Dra, N.Memeahami Pendidikan Anak Usia Dini. Diakses

melelui

:

http://qeeasyifa.multiply.com/journal/item/61/MEMAHAMI_PENDIDIKAN_AN

A K_USIA_DINI .

Teori Belajar Kuantum Pada PAUD 20