tentang-asesmen

5
TENTANG ASESMEN Asesmen adalah suatu proses dan suatu produk/hasil pemahaman dimana tindakan pertolongan diberikan kepada orang yang membutuhkan (atau dalam hal ini adalah klien). Asesmen merupakan suatu proses berfikir yang menjadi alasan bagi seorang pekerja sosial dalam melaksanakan kegiatan pengumpulan data sampai dengan kesimpulan sementara. Konsep tentang asesmen dalam pekerjaan sosial merupakan upaya untuk mendapatkan pengetahuan dan pengambilan keputusan (graining knowledge and making judgement). Tujuan asesmen Mengidentifikasi dan mengindividualisasi kebutuhan- keebutuhan klien. Cara untuk menjamin bahwa aktivitas pertolongan dilakukan secara selektif, Menciptakan sesuatu yang rasional, dasar keyakinan untuk intervensi, terutama dalam plan of intervention, Menciptakan suatu pengertian yang disepakati tentang realita, kesulitan, kebutuhan klien serta situasi dan tindakan yang dilakukan, Memberikan pengertian pola dan penjelasan terhadap kesulitan klien, Memberikan suatu evaluasi jenis tujuan/pengertian tentang penilaian normative yang berkenaan dengan perilaku yang diinginkan, Menyatakan prediksi-prediksi tertentu (assert certain predictions), Memungkinkan pekerja sosial untuk menentukan dan menciptakan program tindakan administrative dengan menemukan kasus atau kebutuhan klien, dengan menemukan kasus atau kebutuhan klien.

Upload: nuutz

Post on 19-Jan-2016

50 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

Page 1: tentang-asesmen

TENTANG ASESMEN

Asesmen adalah suatu proses dan suatu produk/hasil pemahaman dimana tindakan pertolongan diberikan kepada orang yang membutuhkan (atau dalam hal ini adalah klien). Asesmen merupakan suatu proses berfikir yang menjadi alasan bagi seorang pekerja sosial dalam melaksanakan kegiatan pengumpulan data sampai dengan kesimpulan sementara. Konsep tentang asesmen dalam pekerjaan sosial merupakan upaya untuk mendapatkan pengetahuan dan pengambilan keputusan (graining knowledge and making judgement).

Tujuan asesmen

Mengidentifikasi dan mengindividualisasi kebutuhan-keebutuhan klien.

Cara untuk menjamin bahwa aktivitas pertolongan dilakukan secara selektif,

Menciptakan sesuatu yang rasional, dasar keyakinan untuk intervensi, terutama dalam plan of intervention,

Menciptakan suatu pengertian yang disepakati tentang realita, kesulitan, kebutuhan klien serta situasi dan tindakan yang dilakukan,

Memberikan pengertian pola dan penjelasan terhadap kesulitan klien,

Memberikan suatu evaluasi jenis tujuan/pengertian tentang penilaian normative yang berkenaan dengan perilaku yang diinginkan,

Menyatakan prediksi-prediksi tertentu (assert certain predictions),

Memungkinkan pekerja sosial untuk menentukan dan menciptakan program tindakan administrative dengan menemukan kasus atau kebutuhan klien, dengan menemukan kasus atau kebutuhan klien.

Prinsip dasar asesmen

Pekerja sosial dalam melakukan asesmen harus mampu membedakan, mengindividualisasi, mengidentifikasi secara akurat, dan mengevaluasi masalah orang dan situasinya dalam intervensi pertolongan,

Dalam mengembangkan studi sosial terhadap klien, pemahaman masa lalu selalu berkaitan dengan pemahaman masalah yang dialami klien saat ini,

Asesmen dan rekomendasi dilakukan secara sistimatis dan secara langsung pada intervensi yang telah direncanakan,

Asesmen harus memberikan penilaian dan rekomendasi untuk tindakan pertolongan,

Page 2: tentang-asesmen

4 (empat) tugas pekerja sosial dan tipe analisis dalam asesmen, yaitu:

Pernyataan tentang masalah (statement of the problem),

Asesmen kepribadian (an assessment of the personal),

Analisa situasional (an situasional analysis),

Evaluasi integrative tentang masalah lingkungan klien atau program yang berkaitan dengan factor dan interaksi klien

3 (tiga) prinsip yang berhubungan dengan proses asesmen, yaitu:

Proses asesmen akan dilakukan dengan berbagi pengalaman dalam memahami antara pekerja sosial dank lien,

Studi tentang unit ekologis klien akan terpisah agar dapat dibedakan komponen kesulitan, kepribadian dan situasinya.

Untuk membantu klien secara efektif, pekerja sosial perlu menemukan sumber-sumber dalam diri dan situasi individu dalam melakukan perubahan-perubahan yang konstruktif dan positif.

Ketrampilan yang diperlukan dalam asesmen, yaitu:

Ketrampilan dalam menggunakan berbagai metode pengumpulan data, tidak hanya menginterviuw klien tetapi juga menggunakan rekaman, data tes, bahan-bahan tertulis lainnya,

Kemampuan untuk focus pada pengumpulan data-data yang diperlukan,

Kemampuan menggunakan pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan, perbedaan manusia dan budaya, interaksi dari system manusia untuk menganalisis dan menginterprestasikan data yang dikumpulkan,

Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan mengorganisasikan data sebagai cara untuk membuat aksi yang bermanfaat,

Kemampuan untuk memilah-milah, menyeleksi tugas-tugas atau area pekerjaan,

Kemampuan untuk menggeneralisasi alternative-alternatif rencana dan untuk menentukan kekuatan masing-masing alternative,

Kemampuan untuk melibatkan klien dalam pembuatan keputusan,

Kemampuan untuk mengkhususkan masalah,

Kemampuan untukmengembangkan rencana-rencana aksi khusus.

Page 3: tentang-asesmen

Isi Asesmen

Terdapat beberapa isi asesmen yang perlu diperhatikan, yaitu:

Memberikan makna pada pemahaman klien terhadap fakta yang ada.

Percaya kepada klien.

Menemukan apa yang diinginkan klien.

Mengarahkan asesmen kepada kekuatan individu dan lingkungan klien.

Membuat asesmen kekuatan multi demensi.

Menggunakan asesmen untuk menemukan keunikan.

Menggunakan bahasa yang bisa dipahami oleh klien.

Memperoleh suatu persetujuan yang bermanfaat.

Menghindari sikap/perilaku menyalahkan.

Menghindari pemikiran sebab dan akibat.

Asesmen tidak mendiagnosa.

Jenis-jenis Asesmen

Terdapat banyak sekali jenis asesmen, tergantung dari permasalahan klien. Maksudnya adalah bahwa setiap keunikan masalah dan karakter klien akan mempengaruhi pula jenis asesmen apa yang akan dilakukan. Hal ini tidak lepas dari focus masalah yang akan ditangani dalam intervensi pekerjaan sosial, yaitu klien dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

Berbagai jenis asesmen tersebut, antara lain adalah:

Asesmen sosial (seperti: latar belakang dan situasi keluarga, fungsi fisik dan kesehatan, fungsi intelektual, fungsi emosional, relasi antar orang dan relasi sosialnya, agama dan spiritual, ekonomi, perumahan dan transportasi, penggunaan pelayanan sosial dan sebagainya).

Genogram dan ekomapping.

Asesmen dukungan sosial.

Asesmen kekuatan yang dimiliki klien.

Sejarah kehidupan.

Page 4: tentang-asesmen

Strategi mengatasi masalah dan pertahanan ego (mekanisme pertahanan diri)asesmen penampilan peranaan klien.

Asesmen keberfungsian keluarga.

Franklin dan Jordan (Beulah R. Compton, 1999) mengemukakan 4 model/jenis asesmen yang biasa digunakan dalam pekerjaan sosial, yaitu:

Model Psikososial (Psychosocial model).

Model Kognisi Perilaku (Cognitive behavioral model).

Model Kehidupan (life model).

Model Sistem Keluarga (Famili systems model)