temu 11
DESCRIPTION
TATRANSCRIPT
TEMU 11
STANDAR AKUNTANSI YANG BERLAKU
PSAK N0. 18 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN
PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA DAN
PSAK NO. 53 TENTANG PEMBAYARAN
BERBASIS SAHAM
KELOMPOK: 9
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
1. I MADE INDRA PRATAMA 12
2. NI PUTU BUDIADNYANI 15
3. I GUSTI AGUNG AYU PRITHA C 16
4. GUSTI AYU PRADNYANITA DEWI 17
PROGRAM REGULER 2013
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
PEMBAHASAN............................................................................................... 1
A. PSAK NO. 18 .......................................................................... 1
B. PSAK NO. 53 ........................................................................... 11
SIMPULAN...................................................................................................... 22
SKEMA............................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA
ii
PEMBAHASAN
A. PSAK No. 18 (REVISI 2010): AKUNTANSI DAN PELAPORAN
PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA
a. Permintaan Tanggapan
Penerbitan ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan
Program Manfaat Purnakarya bertujuan untuk meminta tanggapan atas semua
pengaturan dan paragraf dalam ED PSAK 18 tersebut. Untuk memberikan
panduan dalam memberikan tanggapan, berikut ini hal yang diharapkan
masukkannya:
1. Istilah “retirement” menjadi purnakarya.
Apakah anda setuju dengan istilah purnakarya yang diadopsi dari kata
“retirement” dalam IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement
Benefit Plans?
IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
diadopsi menjadi ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan
Program Manfaat Purnakarya. Alasan penggunaan kata purnakarya karena
hal ini berkenaan dengan keadaan atau kedudukan setelah selesai berdinas,
bukan hanya dana pensiun (pusat bahasa). Istilah purnakarya untuk
mengalihbahasakan “retirement” berdampak pada penggunaan istilah yang
tepat untuk menggambarkan ruang lingkup ED PSAK 18 (revisi 2010) yang
lebih luas bukan hanya untuk dana pensiun. Kata pensiun sering dianalogikan
selesai bekerja karena memasuki umur pensiun. Sedangkan, purnakarya
memiliki arti yang lebih luas yakni bisa saja selesai bekerja sesuai dengan
perencanaan atau kontrak kerjanya.
2. Tanggapan publik mengenai dampak penerapan ED PSAK 18 (revisi 2010)
Berbeda dengan PSAK 18 (1994): Akuntansi Dana Pensiun yang
mengatur khusus entitas Dana Pensiun, ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi
dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya tidak hanya mengatur entitas
1
Dana Pensiun tetapi mengatur seluruh entitas yang menyelenggarakan
program manfaat purnakarya (termasuk di dalamnya entitas Dana Pensiun).
Definisi dan ruang lingkup ED PSAK 18 (revisi 2010) lebih luas dibandingkan
PSAK 18 (1994). Hal ini akan berdampak pada entitas Dana Pensiun yang
sebelumnya menerapkan PSAK 18 (1994): Akuntansi Dana Pensiun.
3. Neraca
Laporan keuangan dalam ED PSAK 18 (revisi 2010) tidak
mensyaratkan entitas untuk menyusun neraca. Apakah anda setuju?
ED PSAK 18 (revisi 2010) secara garis besar mensyaratkan laporan
keuangan program manfaat purnakarya baik program iuran maupun program
manfaat pasti mencakup laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
dan laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya. ED PSAK
18 (revisi 2010) tidak mensyaratkan membuat neraca dalam laporan
keuangannya.
4. Tanggapan publik mengenai penilaian investasi
Penilaian investasi pada program manfaat purnakarya menggunakan
nilai wajar. Pada ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan
Program Manfaat Purnakarya penilaian investasi menggunakan nilai wajar,
untuk surat berharga yang diperdagangkan nilai wajar adalah nilai pasar, selain
itu untuk investasi lain menggunakan nilai wajar sesuai PSAK terkait
(misalnya: untuk investasi pada instrumen keuangan menerapkan PSAK 50
(2006) dan PSAK 55 (2006)). Hal ini berbeda dengan penilaian investasi pada
PSAK 18 (1994): Akuntansi Dana Pensiun. Oleh karena itu, kami mohon
tanggapan publik mengenai dampak perubahan penilaian investasi terutama
pada entitas yang sebelumnya menerapkan PSAK 18 (1994): Akuntansi Dana
Pensiun.
5. Tanggal efektif
Apakah anda setuju tanggal efektif ED PSAK 18 (revisi 2010) 1 Januari
2012 tanpa penerapan dini?
2
Tanggal efektif ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan
Program Manfaat Purnakarya berlaku untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah 1 Januari 2012 tanpa ada pengaturan penerapan dini.
b. Perbedaan ED PSAK 18 (Revisi 2010) dengan PSAK 18 (Revisi 1994)
Secara umum perbedaan antara ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan
Pelaporan Program Manfaat Purnakarya dengan PSAK 18 (1994): Akuntansi
Dana Pensiun adalah sebagai berikut:
Perihal ED PSAK 18 (revisi 2010) PSAK 18 (revisi 1994)
Ruang lingkup Program manfaat
purnakarya.
Entitas Dana Pensiun
Nilai kini aktuaria atas
manfaat purnakarya
terjanji.
Penggunaan pendekatan
tingkat gaji kini atau
tingkat gaji proyeksi
dalam menghitung nilai
kini dari pembayaran
yang diharapkan oleh
program manfaat
punakarya.
Tidak diatur.
Laporan keuangan
− Program iuran pasti
Laporan keuangan
program iuran pasti
mencakup:
a) laporan aset neto
tersedia untuk
manfaat purnakarya;
dan
b) penjelasan mengenai
kebijakan
pendanaan.
Laporan keuangan
program dana pensiun,
baik program pensiun
iuran pasti dan
program pension
manfaat pasti terdiri
dari:
a) laporan aset bersih;
b) laporan perubahan
aset bersih;
c) neraca;
d) perhitungan hasil
usaha;
e) laporan arus kas;
− Program manfaat
pasti
Laporan keuangan
program manfaat pasti
mencakup, salah satu
dari:
3
a) Laporan yang
menyajikan:
i. Aset neto tersedia
untuk manfaat
purnakarya;
ii. Nilai kini aktuaria
atas
iii. manfaat
purnakarya
terjanji;
iv. Surplus atau defi
sit; atau
b) Laporan aset neto
tersedia untuk manfaat
purnakarya, termasuk
salah satu dari:
i. Catatan yang
mengungkapkan
nilai kini aktuaria
atas manfaat
purnakarya
terjanji;atau
ii. Referensi nilai kini
aktuaria atas
manfaat purnakarya
terjanji menyertai
laporan aktuaris.
f) catatan atas
laporan keuangan.
Penilaian investasi Penilaian investasi pada
program manfaat
purnakarya
menggunakan nilai
wajar.
Investasi diukur pada
nilai wajar dengan
rincian sebagai
berikut:
o Uang tunai, rekening
giro, & deposito
4
nilai nominal.
o Sertifikat deposito,
Surat Berharga BI,
Surat Berharga Pasar
Uang, surat pengakuan
utang lebih dari 1
tahun nilai tunai.
o Surat berharga yang
diperjualbelikan
nilai pasar.
o Penyertaan saham
nilai appraisal.
o Investasi pada tanah &
bangunan nilai
appraisal.
c. Perbedaan ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program
Manfaat Purnakarya dengan IAS 26 Accounting dan Reporting by Retirement
Benefit Plans
ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program
Manfaat Purnakarya mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 26 Accounting
dan Reporting by Retirement Benefit Plans per Januari 2009, kecuali:
1. IAS 26 paragraf 5 yang menjadi ED PSAK 18 (revisi 2010) paragraf 5
mengenai pembentukkan program manfaat purnakarya yang diselenggarakan
sebagai dana program terpisah yang tidak mempunyai identitas hukum,
dimodifikasi menjadi pembentukkan dana yang terpisah tersebut harus sesuai
dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Hal ini agar sejalan
dengan Undang-undang yang berlaku di Indonesia.
2. IAS 26 paragraf 8 mengenai definisi program iuran pasti dan program
manfaat pasti ditambahkan kalimat “dalam program ini termasuk program
iuran pasti yang diatur dalam peraturan yang berlaku”, karena ED PSAK 18
(revisi 2010) menjelaskan bahwa jika ada program pensiun yang mempunyai
iuran pasti dan manfaat pasti yang diatur Undang- undang juga masuk dalam
5
ruang lingkup ED PSAK 18 (revisi 2010).
3. IAS 26 paragraf 10 mengenai pengaturan program manfaat purnakarya yang
didasarkan pada perjanjian informal tidak diadopsi karena tidak sejalan
dengan peraturan perundang- undangan yang ada di Indonesia.
4. IAS 26 paragraf 11 yang menjadi ED PSAK 18 (revisi 2010) paragraf 10
menghilangkan ruang lingkup pembentukkan wali amanat yang tidak
dibentuk, hal ini agar sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.
5. IAS 26 paragraf 37 yang menjadi ED PSAK 18 (revisi 2010) paragraf 36
mengenai tanggal efektif, pada IAS 26 paragraf 37 berlaku pada atau setelah
1 Januari 1988, sedangkan dalam ED PSAK 18 (revisi 2010) paragraf 36
berlaku untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012.
d. Pendahuluan
Ruang Lingkup
Pernyataan ini diterapkan dalam laporan keuangan program manfaat
purnakarya pada saat penyusunan laporan keuangan tersebut.
Program manfaat purnakarya kadang dikenal dalam berbagai istilah,
seperti: program pensiun, tunjangan hari tua, program purnabakti, dan program
purnakarya. Pernyataan ini menganggap program manfaat purnakarya sebagai
suatu entitas pelapor yang terpisah dari pemberi kerja yang juga merupakan
peserta dalam program purnakarya. Pernyataan lain diterapkan untuk laporan
keuangan program manfaat purnakarya sepanjang tidak diganti oleh Pernyataan
ini.
Pernyataan ini mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat
purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini tidak
mengatur pelaporan peserta secara individual tentang hak manfaat
purnakaryanya.
PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja, mengatur tentang penentuan biaya
manfaat purnakarya dalam laporan keuangan Pemberi Kerja yang memiliki
program manfaat purnakarya. Dengan demikian Pernyataan ini melengkapi
PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja.
Program manfaat purnakarya dapat berupa program iuran pasti atau
program manfaat pasti. Dalam hal program manfaat purnakarya diselenggarakan
6
sebagai dana program terpisah, maka program ini harus sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Program manfaat purnakarya dengan aset yang diinvestasikan pada
perusahaan asuransi tunduk pada perlakuan akuntansi dan persyaratan pendanaan
yang sama seperti halnya perjanjian investasi swasta. Dengan demikian, program
tersebut masuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini kecuali kontrak dengan
perusahaan asuransi tersebut adalah atas nama peserta atau kelompok peserta
tertentu, dan kewajiban manfaat pensiun tersebut merupakan tanggung jawab
perusahaan asuransi.
Pernyataan ini tidak mengatur tentang kesejahteraan karyawan dalam
bentuk lain, misalnya kewajiban pemberian pesangon, perjanjian kompensasi
yang ditangguhkan (deferred compensation arrangements), tunjangan cuti jangka
panjang, pensiun dini tertentu atau program pemutusan kontrak kerja, tunjangan
kesehatan dan kesejahteraan, atau program bonus. Jaminan sosial pemerintah
juga diluar lingkup Pernyataan ini.
Definisi
Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:
1. Program manfaat purnakarya adalah perjanjian untuk setiap entitas yang
menyediakan manfaat purnakarya untuk karyawan pada saat atau setelah
berhenti bekerja (baik dalam bentuk iuran bulanan atau lumpsum) ketika
manfaat semacam itu, atau iuran selanjutnya untuk karyawan, dapat
ditentukan atau diestimasi sebelum purnakarya berdasarkan ketentuan-
ketentuan yang terdapat dalam dokumen atau praktik-praktik entitas.
2. Program iuran pasti adalah program manfaat purnakarya dimana jumlah
yang dibayarkan sebagai manfaat purnakarya ditetapkan berdasarkan iuran
ke suatu dana bersama pendapatan investasi selanjutnya. Dalam program ini
termasuk program iuran pasti yang diatur dalam peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Program manfaat pasti adalah program manfaat purnakarya dimana jumlah
yang dibayarkan sebagai manfaat purnakarya ditentukan dengan mengacu
pada formula yang biasanya didasarkan pada penghasilan karyawan dan/atau
masa kerja. Dalam program ini termasuk program manfaat pasti yang diatur
dalam peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
7
4. Pendanaan adalah transfer aset kepada entitas (dana purnakarya) yang
terpisah dari entitas pemberi kerja guna memenuhi kewajiban masa depan
untuk pembayaran manfaat purnakarya.
Istilah-istilah berikut ini juga digunakan untuk tujuan Pernyataan ini:
1. Peserta adalah anggota dari program manfaat purnakarya dan siapa saja yang
berhak menjadi penerima manfaat purnakarya.
2. Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya adalah aset atas program
purnakarya dikurangi liabilitas selain nilai kini aktuaria atas manfaat
purnakarya terjanji.
3. Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji adalah nilai kini
pembayaran yang diekspektasikan oleh program manfaat purnakarya kepada
karyawan masih bekerja dan yang sudah tidak bekerja, dihitung berdasarkan
jasa yang telah diberikan.
4. Manfaat telah menjadi hak (vested benefits ) adalah manfaat purnakarya
untuk hak manfaat purnakarya dalam kondisi sesuai dengan program manfaat
purnakarya yang tidak bergantung pada kelangsungan ikatan kerja.
Beberapa program manfaat purnakarya mempunyai sponsor selain
pemberi kerja, sehingga Pernyataan ini juga diterapkan untuk laporan keuangan
atas program manfaat purnakarya tersebut.
Beberapa program manfaat purnakarya menyediakan pembentukan dana
terpisah atas iuran yang dibentuk dan untuk manfaat yang dibayarkan. Dana
tersebut dapat dikelola oleh pihak yang bertindak secara independen dalam
pengelolaan aset pendanaan. Di beberapa negara, pihak ini disebut sebagai wali
amanat. Istilah wali amanat yang digunakan dalam Pernyataan ini untuk
menjelaskan pihak-pihak tersebut.
Program manfaat purnakarya biasanya dideskripsikan baik sebagai
program iuran pasti atau program manfaat pasti, yang masing-masing memiliki
karakteristik khusus. Adakalanya program manfaat purnakarya mempunyai kedua
karakteristik tersebut. Program campuran (hybrid plans) semacam itu
diperlakukan sebagai program manfaat pasti untuk tujuan Pernyataan ini.
8
e. Program Iuran Pasti
Laporan keuangan program iuran pasti berisi laporan aset neto tersedia
untuk manfaat purnakarya dan penjelasan mengenai kebijakan pendanaan.
f. Program Manfaat Pasti
Laporan keuangan program manfaat pasti terdiri atas:
a) laporan yang menyajikan:
(i) aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya;
(ii) nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya ;Pterjanji yang membedakan
antara manfaat telah menjadi hak (vested benefits) dan manfaat belum
menjadi hak (non-vested benefits); dan
(iii) surplus atau defisit; atau
(b) laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya termasuk salah satu dari:
(i) catatan yang mengungkapkan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya
terjanji, yang membedakan antara manfaat telah menjadi hak dan
manfaat belum menjadi hak; atau
(ii) referensi atas informasi aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
disertakan dalam laporan aktuaris.
Jika penilaian aktuaria belum disajikan pada tanggal pelaporan keuangan,
penilaian terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan dan tanggal penilaian
diungkapkan.
Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji harus didasarkan pada
manfaat purnakarya terjanji dalam persyaratan program manfaat purnakarya atas
jasa yang diberikan sampai tanggal manfaat purnakarya menggunakan tingkat
gaji kini atau tingkat gaji proyeksi dengan mengungkapkan dasar yang
digunakan. Dampak setiap perubahan asumsi aktuaris yang mempunyai dampak
signifikan pada nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji juga
diungkapkan.
Laporan keuangan menjelaskan hubungan antara nilai kini aktuaria atas
manfaat purnakarya terjanji dengan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya,
dan kebijakan untuk pendanaan kewajiban manfaat purnakarya.
9
g. Nilai Kini Aktuaria atas Manfaat Purnakarya Terjanji
Nilai kini dari pembayaran yang diharapkan oleh program manfaat
purnakarya yang dapat dihitung dan dilaporkan dengan menggunakan tingkat gaji
kini atau tingkat gaji proyeksi sampai dengan masa purnakarya peserta.
h. Penilaian Aktuaris
Jika penilaian aktuaris belum disajikan pada tanggal pelaporan keuangan,
penilaian terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan yang
bersangkutan dan tanggal penilaian tersebut diungkapkan.
i. Isi Laporan Keuangan
Pada program manfaat pasti, informasi disajikan dalam salah satu format
berikut, yang mencerminkan perbedaan praktek pengungkapan dan penyajian
informasi aktuaris:
a) Suatu laporan dimasukkan dalam laporan keuangan yang memperlihatkan aset
neto tersedia untuk manfaat purnakarya, nilai kini aktuaria atas manfaat
purnakarya terjanji, dan hasil surplus atau defisit. Laporan keuangan program
manfaat purnakarya juga berisi laporan perubahan aset neto tersedia untuk
manfaat purnakarya dan perubahan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya
terjanji.
b) Laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk manfaat
purnakarya dan laporan perubahan aset tersedia untuk manfaat purnakarya.
Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan. Laporan keuangan dapat juga disertai laporan aktuaris
yang mendukung nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji; dan
c) Laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk manfaat
purnakarya dan laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat
purnakarya dengan menggunakan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya
terjanji yang terdapat dalam laporan aktuaris terpisah.
Pada setiap bentuk laporan wali amanat yang bersifat laporan manajemen
atau direksi dan laporan investasi dapat dilampirkan dalam laporan keuangan.
10
j. Program Purnakarya
Penilaian Aset Program Purnakarya
Investasi program manfaat purnakarya harus diakui pada nilai wajar. Pada
kasus surat berharga yang diperdagangkan, maka nilai wajar adalah nilai pasar.
Pada investasi program purnakarya yang dimiliki seandainya estimasi nilai wajar
tidak mungkin, maka pengungkapan harus dibuat berisi alasan mengapa nilai
wajar tidak dapat digunakan.
k. Pengungkapan
Laporan keuangan program manfaat purnakarya yang berupa manfaat
pasti atau iuran pasti, berisi informasi berikut ini:
a) laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya;
b) ringkasan dari kebijakan akuntansi yang signifikan; dan
c) penjelasan mengenai program purnakarya dan pengaruh setiap perubahan
program purnakarya selama periode tersebut.
l. Tanggal Efektif
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012.
2. PSAK No. 53 (REVISI 2010): PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM
a. Permintaan Tanggapan
Penerbitan ED PSAK 53 (revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham
bertujuan untuk meminta tanggapan atas semua pengaturan dan paragraf dalam
ED PSAK 53 (revisi 2010) tersebut. Untuk memberikan panduan dalam
memberikan tanggapan, berikut ini hal yang diharapkan masukannya:
1. Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif
Entitas harus menerapkan pernyataan ini secara retrospektif untuk periode
tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
Apakah anda setuju dengan Pernyataan ini diterapkan secara retrospektif dan
berlaku sejak laporan tahunan 2011?
11
b. Perbedaan ED PSAK 53 (Revisi 2010) dengan PSAK 53 (Revisi 1998)
Secara umum perbedaan antara ED PSAK 53 (revisi 2010): Pembayaran
Berbasis Saham dengan PSAK 53 (revisi 1998): Kompensasi Berbasis Saham
adalah sebagai berikut:
Perihal ED PSAK 53 (revisi 2010) PSAK 53 (1998)
Tujuan Mensyaratkan entitas untuk
menyajikan dalam laporan laba
rugi dan laporan posisi
keuangan dampak transaksi
pembayaran berbasis saham
Tidak mengatur
Ruang lingkup Secara jelas membagi transaksi
pembayaran
berbasis saham dikelompokkan
menjadi:
a. Transaksi pembayaran
berbasis saham yang
diselesaikan dengan
instrumen ekuitas.
b. Transaksi pembayaran
berbasis saham yang
diselesaikan dengan
instrumen kas.
b. c. Transaksi yang
memberikan pilihan
kepada entitas atau
supplier untuk
diselesaikan dengan
instrumen ekuitas atau
dengan kas.
Tidak memberikan batasan
yang jelas hanya mengatur
tentang transaksi pembayaran
berbasis saham
Definisi Tanggal pemberian adalah
tanggal pada saat persetujuan
tersebut diperoleh
Tanggal pemberian tidak
mengatur jika pemberian
tersebut membutuhkan
12
persetujuan, misal RUPS.
Definisi
kondisi
vesting
Dijelaskan dengan baik pada
pedoman implementasi
Belum jelas
Pengukuran Tidak mengatur Memisahkan pengukuran
menjadi:
• Karyawan
• Non karyawan Lebih
menekankan pada porsi
karyawan
Klasifikasi
transaksi PBS
yang diselesaikan
dengan kas
Entitas harus mengukur barang
atau jasa yang diperoleh dan
liabilitas yang timbul sebesar
nilai wajar liabilitas. Sampai
dengan liabilitas tersebut
diselesaikan, entitas harus
mengukur kembali nilai wajar
liabilitas pada setiap akhir
periode pelaporan dan pada
tanggal penyelesaian, dimana
setiap perubahan nilai wajar
diakui dalam laporan laba rugi
pada periode tersebut.
Perubahan harga saham
selama masa bakti karyawan
diakui sebagai beban
kompensasi selama masa
bakti karyawan. Perubahan
jumlah kewajiban yang
disebabkan oleh perubahan
harga saham setelah masa
bakti karyawan merupakan
beban kompensasi yang
dibebankan pada periode
terjadinya perubahan
tersebut.
Transaksi
Pembayaran
berbasis
saham yang
memberikan
opsi kepada
entitas atau
suplier
untuk
diselesaikan
Transaksi PBS dimana
persyaratan perjanjian
memberikan pilihan kepada
entitas atau suplier untuk
diselesaikan dengan kas (atau
aset lain) atau dengan
penerbitan instrument ekuitas,
maka entitas harus mengakui
transaksi tersebut atau
komponen transaksi tersebut
Tidak diatur
13
dengan
instrumen
ekuitas atau
kas
sebagai transaksi pembayaran
berbasis saham dengan
penyelesaian
kas, jika dan sepanjang, entitas
telah menimbulkan liabilitas
untuk diselesaikan dengan kas
atau aset lain, atau sebagai
transaksi pembayaran berbasis
saham dengan diselesaikan
instrumen ekuitas jika dan
sepanjang, tidak terdapat
liabilitas yang timbul.
Ketentuan
Transisi
Retrospektif Prospektif
c. Perbedaan dengan IFRSs
Perbedaan ED PSAK 53 (revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham
dengan IFRS 2 per 2009: Share-based Payment. ED PSAK 53 (revisi 2010):
Pembayaran Berbasis Saham mengadopsi seluruh pengaturan dalam IFRS 2 per
Oktober 2009: Share-based Payment, kecuali:
1. IFRS 2 paragraf 61 tentang amandemen atas paragraf 5 yang harus diterapkan
untuk laporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Juli 2009. Jika entitas
menerapkan IFRS 3 (revisi 2008) untuk periode yang lebih awal, amandemen
tersebut juga harus diterapkan untuk periode yang lebih awal tersebut tanggal
efektif dan ketentuan transisi tidak diadopsi karena tidak relevan.
2. IFRS 2 paragraf 62 tentang beberapa amandemen (perlakuan atas kondisi non-
vesting, Memenuhi Kondisi Vesting” dan “Kondisi Vesting” dalam lampiran
A, adan amandeman paragraf 28 dan 28 A terkait dengan pembatalan) yang
harus diterapkan secara retrospektif untuk laporan tahunan yang dimulai pada
atau setelah 1 Januari 2012.
3. IFRS 2 paragraf 63 tentang penerapan secara retrospektif atas amandemen
terhadap Pembayaran Berbasis Saham Antara Kelompok Entitas.
14
d. Pendahuluan
Tujuan
Tujuan Pernyataan ini adalah untuk mengatur pelaporan keuangan entitas
yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham. Secara khusus,
Pernyataan ini mempersyaratkan entitas untuk menyajikan dalam laporan laba
rugi dan laporan posisi keuangan dampak transaksi pembayaran berbasis saham,
termasuk biaya yang berhubungan dengan transaksi pemberian opsi saham
kepada karyawan.
Ruang Lingkup
Entitas harus menerapkan Pernyataan ini untuk akuntansi seluruh
transaksi pembayaran berbasis saham, apakah entitas dapat mengidentifikasikan
secara khusus beberapa atau seluruh barang dan jasa yang diterima, termasuk:
(a) Transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian instrumen
ekuitas,
(b) Transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian kas, dan
(c) Transaksi di mana entitas menerima atau memperoleh barang atau jasa dan
syarat perjanjiannya memberikan pilihan kepada entitas atau pemasok barang
atau jasa mengenai penyelesaian transaksi apakah dengan kas (atau aset lain)
atau dengan penerbitan instrumen ekuitas kecuali seperti yang tercantum
dalam paragraph selanjutnya.
Transaksi pembayaran berbasis saham mungkin telah diselesaikan oleh
kelompok entitas lain (atau pemegang saham setiap kelompok entitas) atas nama
entitas yang menerima atau memperoleh barang atau jasa. Pembayaran ini juga
diterapkan kepada entitas yang:
a. menerima barang atau jasa ketika entitas lain dalam kelompok yang sama
(atau pemegang saham setiap kelompok entitas) memiliki kewajiban untuk
menunaikan transaksi pembayaran berbasis saham, atau
b. memiliki kewajiban untuk menyelesaikan transaksi pembayaran berbasis
saham ketika entitas lain dalam kelompok yang sama menerima barang atau
15
jasa kecuali transaksi tersebut secara jelas untuk tujuan selain pembayaran
barang atau jasa yang dipasok kepada entitas yang menerimanya.
Untuk tujuan Pernyataan ini, transaksi dengan karyawan (atau pihak lain)
dalam kapasitasnya sebagai pemegang intrumen ekuitas entitas bukan merupakan
transaksi pembayaran berbasis saham. Sebagai contoh, jika entitas memberikan
kepada seluruh pemegang kelompok instrument ekuitas tertentu, hak untuk
mendapatkan tambahan instrument ekuitas entitas pada harga yang lebih rendah
dari nilai wajar instrumen ekuitas tersebut, dan karyawan menerima hak.
Pernyataan ini diterapkan untuk transaksi pembayaran berbasis saham di
mana entitas memperoleh atau menerima barang atau jasa. Pengertian barang
meliputi antara lain persediaan, perlengkapan, aset tetap, aset tidak berwujud dan
aset non keuangan lainnya. Namun demikian, entitas tidak diterapkan untuk
transaksi di mana entitas memperoleh barang sebagai bagian dari aset bersih
dalam suatu transaksi kombinasi bisnis seperti yang diatur pada PSAK 22 (revisi
2010): Kombinasi Bisnis. Oleh karena itu, instrumen ekuitas yang diterbitkan
pada suatu kombinasi bisnis sebagai ganti pengendalian pada entitas yang
diakuisisi tidak dicakup pada Pernyataan ini. Meskipun demikian, instrumen
ekuitas yang diberikan kepada karyawan entitas yang diakuisisi dalam kapasitas
mereka sebagai karyawan (misalnya sebagai imbalan atas pelayanan yang
berkelanjutan) termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini. Serupa dengan hal
tersebut, pembatalan, penggantian atau modifikasi lainnya dari perjanjian
pembayaran berbasis saham yang diakibatkan oleh kombinasi bisnis atau
restrukturisasi ekuitas lainnya harus diperlakukan sesuai dengan Pernyataan ini.
e. Pengakuan
Entitas harus mengakui barang atau jasa yang diterima atau diperoleh
dalam transaksi pembayaran berbasis saham pada saat memperoleh barang atau
pada saat jasa diterima. Entitas juga harus mengakui kenaikan nilai ekuitas terkait
jika barang atau jasa diterima dalam transaksi pembayaran berbasis saham yang
diselesaikan dengan instrumen ekuitas, atau kenaikan nilai liabilitas jika barang
atau jasa diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan
dengan kas.
16
Ketika barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi
pembayaran berbasis saham tidak memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai aset,
maka barang atau jasa tersebut harus diakui sebagai beban.
Secara umum, biaya timbul dari konsumsi barang atau jasa. Sebagai
contoh, jasa secara umum dikonsumsi segera, dalam hal ini beban diakui pada
saat jasa diberikan. Barang mungkin dikonsumsi selama periode waktu tertentu
atau, dalam hal persediaan, dijual dikemudian hari, dalam hal ini beban diakui
pada saat barang dikonsumsi atau dijual. Namun demikian, kadang beban perlu
diakui sebelum barang atau jasa dikonsumsi atau dijual, karena barang atau jasa
tersebut tidak memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai aset. Sebagai contoh,
entitas mungkin memperoleh barang sebagai bagian dari tahap penelitian suatu
proyek pengembangan produk baru. Meskipun belum dikonsumsi, barang
tersebut mungkin tidak memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset
berdasarkan PSAK terkait.
Dalam PSAK 53 ini mengatur mengenai beberapa hal seperti:
Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen
ekuitas.
Transaksi yang diukur dengan mengacu pada nilai wajar instrumen ekuitas
yang diberikan.
Modifikasi syarat dan ketentuan pemberianinstrumen ekuitas, termasuk
pembatalan dan penyelesaian.
Transaksi pembayaran berbasissaham yang diselesaikan dengan kas.
Transaksi pembayaran berbasis saham dengan pilihan kas.
o Transaksi pembayaran berbasis saham dimana
o Persyaratan perjanjian memberikan pihak lawan
o Transaksi dengan pilihan penyelesaian
o Transaksi pembayaran berbasis saham dimana
o Persyaratan penjanjian memberikan entitas dengan pilihan penyelesaian
Pembayaran berbasis saham antara kelompok entitas
f. Pengungkapan
17
Entitas harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna
laporan keuangan untuk memahami sifat dan lingkup perjanjian pembayaran
berbasis saham yang ada dalam suatu periode. Untuk memberi gambaran
implementasi tersebut, entitas harus mengungkapkan sekurang-kurangnya hal-hal
sebagai berikut:
(a) Penjelasan mengenai setiap jenis perjanjian pembayaran berbasis saham
yang ada pada suatu periode, termasuk syarat dan ketentuan umum setiap
perjanjian, seperti kondisi vesting, jangka waktu maksimum atas opsi yang
diberikan, dan metode penyelesaian (misalnya dengan kas atau ekuitas).
(b) Jumlah dan rata-rata tertimbang harga eksekusi opsi saham untuk setiap
kelompok opsi saham berikut ini: (i) opsi yang beredar pada awal periode;
(ii) opsi yang diberikan dalam suatu periode; (iii) opsi yang hangus dalam
suatu periode; (iv) opsi yang dieksekusi dalam suatu periode; (v) opsi yang
telah jatuh tempo dalam suatu periode; (vi) opsi yang beredar pada akhir
periode; dan (vii) opsi yang dapat dieksekusi pada akhir periode.
(c) Untuk opsi saham yang dieksekusi dalam suatu periode, rata-rata tertimbang
harga saham pada tanggal eksekusi. Jika opsi dieksekusi secara berkala
selama periode tersebut, sebagai alternatif, entitas dapat mengungkapkan
rata-rata tertimbang harga saham selama periode tersebut.
(d) Untuk opsi saham yang beredar pada akhir periode, kisaran harga eksekusi
dan rata-rata tertimbang sisa umur kontrak. Jika kisaran harga eksekusi
sangat besar, opsi yang beredar harus dibagi ke dalam beberapa kisaran
yang dapat digunakan untuk menilai waktu dan jumlah tambahan saham
yang dapat diterbitkan dan kas yang dapat diterima pada saat eksekusi opsi
tersebut.
Entitas harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna
laporan keuangan untuk memahami bagaimana nilai wajar barang atau jasa yang
diterima, atau nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan, dalam suatu periode
yang telah ditentukan. Jika entitas mengukur nilai wajar barang atau jasa yang
diterima sebagai imbalan atas pemberian instrument ekuitas entitas secara tidak
langsung, dengan mengacu pada nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan,
untuk memberi gambaran implementasi prinsip pengungkapan, entitas harus
mengungkapkan sekurang-kurangnya hal-hal sebagai berikut:
18
(a) Untuk opsi yang diberikan selama suatu periode, ratarata tertimbang nilai
wajar opsi tersebut pada tanggal pengukuran dan informasi tentang
bagaimana nilai wajar tersebut diukur, termasuk: (i) Model penetapan harga
opsi yang digunakan dan input pada model tersebut, termasuk rata-rata
tertimbang harga saham, harga eksekusi, ekspektasi volatilitas, umur opsi,
ekspektasi dividen, tingkat bunga bebas risiko, dan input lainnya, termasuk
metode yang digunakan dan asumsi yang dibuat untuk memperhitungkan
dampak ekspektasi eksekusi dini; (ii) Bagaimana ekspektasi volatilitas
ditentukan, termasuk penjelasan sejauh mana ekspektasi volatilitas tersebut
didasarkan pada volatilitas historis; dan (iii) Apa dan bagaimana fitur lain
dari pemberian opsi diperhitungkan dalam pengukuran nilai wajar, misalnya
kondisi vesting kinerja pasar.
(b) Untuk instrumen ekuitas lain yang diberikan selama suatu periode (yaitu
selain opsi saham), jumlah dan rata-rata tertimbang nilai wajar instrumen
ekuitas tersebut pada tanggal pengukuran, dan informasi tentang bagaimana
nilai wajar tersebut diukur, termasuk: (i) jika nilai wajar tidak diukur atas
dasar harga pasar yang dapat diamati, bagaimana nilai wajar tersebut
ditentukan; (ii) apakah dan bagaimana ekspektasi dividen diperhitungkan
dalam pengukuran nilai wajar; dan (iii) apakah dan bagaimana fitur lain dari
instrumen ekuitas yang diberikan diperhitungkan dalam pengukuran nilai
wajar.
(c) Untuk perjanjian pembayaran berbasis saham yang dimodifikasi dalam suatu
periode: (i) penjelasan tentang modifikasi tersebut;(ii) tambahan nilai wajar
yang diberikan (sebagai hasil dari modifikasi tersebut); dan (iii) informasi
tentang bagaimana tambahan nilai wajar yang diberikan diukur, sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam butir (a) dan (b) diatas, apabila dapat
diterapkan.
Jika entitas mengukur secara langsung nilai wajar barang atau jasa yang
diterima selama suatu periode, entitas harus mengungkapkan bagaimana nilai
wajar tersebut ditentukan, sebagai contoh apakah nilai wajar diukur dengan harga
pasar barang atau jasa tersebut. Jika entitas menolak asumsi tersebut, entitas
harus mengungkapkan fakta tersebut, dan memberikan alasan penolakan asumsi
tersebut.
19
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk memahami dampak transaksi pembayaran berbasis saham
terhadap laba atau rugi entitas dalam suatu periode dan posisi keuangannya.
Untuk memberi gambaran implementasi prinsip tersebut, entitas harus
mengungkapkan sekurang-kurangnya hal-hal sebagai berikut:
(a) Jumlah beban yang diakui dalam suatu periode yang timbul dari transaksi
pembayaran berbasis saham di mana barang atau jasa yang diterima tidak
memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset dan oleh karena itu diakui
segera sebagai beban, termasuk pengungkapan terpisah atas bagian dari
jumlah beban yang timbul dari transaksi yang dicatat sebagai transaksi
pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian instrumen ekuitas;
(b) Untuk liabilitas yang timbul dari transaksi pembayaran berbasis saham: (i)
jumlah nilai tercatat pada akhir periode; dan (ii) jumlah nilai intrinsik
liabilitas pada akhir periode dimana hak pihak lawan transaksi atas kas atau
asset lain telah vested pada akhir periode (sebagai contoh hak atas kenaikan
harga saham yang telah vested.
g. Ketentuan Transisi
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan
instrumen ekuitas, entitas harus menerapkan Pernyataan ini untuk pemberian
saham, opsi saham atau instrumen ekuitas lain yang diberikan setelah tanggal 1
Januari 2011 dan belum vested pada tanggal efektif Pernyataan ini.
Entitas dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan, untuk menerapkan Pernyataan
ini untuk pemberian lain selain instrumen ekuitas jika entitas telah
mempublikasikan nilai wajar instrumen ekuitas tersebut, yang ditentukan pada
tanggal pengukuran.
Untuk semua pemberian instrumen ekuitas dimana Pernyataan ini
diterapkan, entitas harus menyajikan kembali informasi komparatif dan, jika
dapat diterapkan, menyesuaikan saldo laba awal periode sajian.
Untuk liabilitas yang timbul dari transaksi pembayaran berbasis saham
yang telah ada pada tanggal efektif Pernyataan ini, entitas harus menerapkan
Pernyataan ini secara retrospektif. Atas liabilitas tersebut, entitas harus
menyajikan kembali informasi komparatif, termasuk menyesuaikan saldo laba
awal periode sajian, kecuali entitas tidak dipersyaratkan untuk menyajikan
20
kembali informasi komparatif sepanjang informasi tersebut untuk periode atau
tanggal sebelum 1 Januari 2011.
Entitas dianjurkan, tetapi tidak dipersyaratkan, untuk menerapkan secara
retrospektif Pernyataan ini untuk liabilitas lain yang timbul dari transaksi
pembayaran berbasis saham, sebagai contoh, liabilitas yang diselesaikan dalam
suatu periode dimana informasi komparatif disajikan.
h. Tanggal Effektif
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
i. Penarikan
Pernyataan ini menggantikan PSAK 53 (1998): Kompensasi Berbasis Saham.
21
SIMPULAN
a. PSAK No. 18 (Revisi 2010) diterapkan dalam laporan keuangan program
manfaat purnakarya pada saat penyusunan laporan keuangan tersebut.
Berbeda dengan PSAK 18 (1994): Akuntansi Dana Pensiun yang mengatur
khusus entitas Dana Pensiun, ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan
Pelaporan Program Manfaat Purnakarya tidak hanya mengatur entitas Dana
Pensiun tetapi mengatur seluruh entitas yang menyelenggarakan program
manfaat purnakarya (termasuk di dalamnya entitas Dana Pensiun). Definisi
dan ruang lingkup ED PSAK 18 (revisi 2010) lebih luas dibandingkan PSAK
18 (1994). Hal ini akan berdampak pada entitas Dana Pensiun yang
sebelumnya menerapkan PSAK 18 (1994): Akuntansi Dana Pensiun. Untuk
itu, kami mohon tanggapan publik mengenai dampak atas perubahan PSAK 18
(1994): Akuntansi Dana Pensiun terutama dari entitas Dana Pensiun. Tanggal
efektif ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program
Manfaat Purnakarya berlaku untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah 1 Januari 2012 tanpa ada pengaturan penerapan dini
b. PSAK 53 revisi 2010 ini memiliki tujuan yang mensyaratkan entitas untuk
menyajikan dalam laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan dampak
transaksi pembayaran berbasis saham yang sebelumnya pada PSAK 53 revisi
1998 belum terdapat hal seperti ini. Ruang lingkup dari PSAK 53 ini
mencakup transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan
instrumen ekuitas, transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan
dengan instrumen kas, transaksi yang memberikan pilihan kepada entitas atau
supplier untuk diselesaikan dengan instrumen ekuitas atau dengan kas.
22
SKEMA
23
PSAK No. 18 (Revisi 2010)PSAK No. 18 (Revisi 2010)
Permintaan Tanggapan“Retirement” Purnakarya
Penerapan ED PSAK 18 (2010)
Neraca
Penilaian Investasi
Tanggal EfektifPerbedaan ED PSAK 18
(Rev. 2010) dengan PSAK 18 (1994)
Ruang lingkup
Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji
Laporan keuangan : - Pogram iuran pasti- Program manfaat pasti
Penilaian Investasi
Perbedaan ED PSAK 18 (Rev. 2010) dengan IFRS
Pembentukkan dana terpisah sesuai UU berlaku
Program iuran pasti diatur oleh peraturan berlaku
Perjanjian informal tidak diadopsi
Ruang lingkup pembentukkan wali amanat tidak dibentuk
Tanggal efektif
PendahuluanRuang lingkup
Definisi
Program manfaat purnakarya
Program iuran pasti
Program manfaat pasti
Pendanaan
Program Iuran Pasti Laporan Asset Neto
Program Manfaat PastiLaporan aset neto manfaat purnakarya
24
Nilai kini aktuaria, dan Surplus/Defisit
Nilai Kini Aktuaria atas Manfaat Purnakarya
Terjanji
Dihitung & dilaporkan menggunakan tingkat gaji kini
Penilaian AktuarisPenilaian terakhir digunakan dasar penyusunan laporan keuangan yang bersangkutan
Isi Laporan Keuangan Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya, nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji, dan surplus/ deficit.
Program Purnakarya Penilaian aset Program Purnakarya
Diakui pada nilai wajar
Jika surat berharga Nilai pasar
Pengungkapan
Laporan perubahan aset neto tersedia untuk purnakarya
Ringkasan dari kebijakan akuntansi
Penjelasan mengenai program purnakarya
Pengungkapan 1 Januari 2012
25
Permintaan Tanggapan Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif
Definisi
Tujuan
Ruang lingkup
Perbedaan ED PSAK 53 (Rev. 2010) dengan
PSAK 53 (1998)
PSAK No. 53 (Revisi 2010)PSAK No. 53 (Revisi 2010)
Definisi kondisi vesting
Pengukuran
Klasifikasi transasksi PBS yang diselesaikan dengan kas
Transaksi pembayaran berbasis saham yang diberikan opsi kepada entitas atau supplier untuk diselesaikan dengan instrument ekuitas atau kas.
Ketentuan transisi
Perbedaan dengan IFRSTanggal efektif dan ketentuan transisi tidak diadopsi.
Penerapan restrospektif atas amandemen.
PendahuluanTujuan
Ruang lingkup
Pernyataan diterapkan pada transaksi pembayaran berbasis saham di mana entitas memperoleh atau menerima barang atau jasa.
Tidak diterapkan untuk transaksi di mana entitas memperoleh barang sebagai bagian dari aset bersih dalam kombinasi bisnis.
26
PengakuanDiakui pada saat memperoleh barang atau pada saat jasa diterima.
Ketika barang/ jasa tidak memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai aset maka diakui sebagai beban.
Pengungkapan Mengungkap :
Dampak terhadap laba atau rugi dalam suatu periode :
Penjelasan mengenai setiap jenis perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada pada suatu periode.
Jumlah dan rata-rata tertimbang harga eksekusi opsi saham untuk setiap kelompok opsi saham.
Jumlah beban yang diakui dalam suatu periode yang timbul dari pembayaran berbasis saham.
Liabilitas yang timbul dari transaksi berbasis saham.
Ketentuan Transisi Harus menerapkan untuk pemberian saham, opsi saham, atau instrument ekuitas lain yang diberikan setelah 1 Januari 2011.
Tanggal Efektif 1 Januari 2011
Penarikan Menggantikan PSAK 53 (1998)
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Pernyataan Standar Akuntansi No. 18 (Revisi 2010)
tentang Akuntansi Dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Pernyataan Standar Akuntansi No. 53 (Revisi 2010)
tentang Pembayaran Berbasis Saham
Martini. 2011. ED PSAK 18 Revisi 2010 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat
Purnakarya. Diunduh dari: staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ED-
PSAK-18-revisi-2010-Akuntansi-dan-Pelaporan-Program-Manfaat-
Purnakarya.pdf [30 November 2013]
27