temu kunci boesenbergia pandurata

12
TUGAS LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) Disusun oleh: ALVIAN 1043050011 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA 2013

Upload: alvian-vian

Post on 30-Nov-2015

197 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Temu Kunci Boesenbergia Pandurata

TRANSCRIPT

Page 1: Temu Kunci Boesenbergia Pandurata

TUGAS LAPORAN PRAKTIKUMFARMAKOGNOSI

TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata)

Disusun oleh:

ALVIAN 1043050011

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

JAKARTA

2013

TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata)

Page 2: Temu Kunci Boesenbergia Pandurata

I. PENDAHULUAN

Ternyata ada banyak bumbu dapur yang tadinya hanya dikenal sebagai penyedap masakan, kini diketahui memiliki fungsi jempolan untuk mengatasi beragam penyakit.

Temukunci merupakan salah satu yang bisa dikatakan cukup menjadi pusat perhatian karena fungsinya yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit kanker.Dalam keseharian, banyak ibu-ibu rumah tangga menggunakan Temukunci ini untuk menetralisir purin ketika memasak sayur bayam.Namun, belakangan ternyata diketahui bahwa Temukunci ternyata tak hanya bermanfaat untuk bumbu dapur saja melainkan memiliki peran untuk mengatasi beragam penyakit.Salah satunya adalah anti-kanker. Landasan ilmiah apa yang bisa dijadikan sebagai legitimasi untuk mengungkap fakta sebenarnya tentang Temukunci ini.

Sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh ilmuwan dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya, Dr .Sukardiman.Dalam penelitiannya, Sukardiman menggunakan mencit yang mengidap kanker karena telah disuntikkan zat karsinogenik penyebab kanker.Kemudian, Sukardiman mengelompokkan mencit-mencit tersebut ke dalam 4 kelompok.

Kelompok ke-1 sebagai kontrol, kelompok ke-2 diberikan isolate murni pinostrobin dari Temukunci sebanyak 20 mg/kg bobot tubuh, kelompok ke-3 dengan dosis pinostrobin 40 mg/kg bobot tubuh, dan kelompok ke-4 diberikan senyawa anti-kanker.

Mencit pada kelompok ke-3 yang diberikan pinostrobin lebih banyak menunjukkan sel kankernya tidak berkembang biak bahkan perkembangannya terhambat sampai 80%.

Hal itu menandakan bahwa Temukunci terbukti sangat bermanfaat untuk anti-kanker.Pinostrobin yang terkandung dalam Temukunci itulah yang paling ampuh dalam melawan perkembangbiakan sel kanker secara efektif dalam tubuh.Cara kerja dari pinostrobin ini adalah dengan menghambat pertumbuhan sel kanker.

Pinostrobin yang terkandung di dalam Temukunci merupakan senyawa antioksidan yang berperan penting dalam menangkal zat radikal bebas yang menjadi penyebab kanker.Radikal bebas sendiri merupakan molekul, atom ataupun kelompok atom yang tidak berpasangan.

Radikal bebas tersebut sangat berbahaya kalau jumlahnya lebih banyak dibandingkan senyawa antioksidan dalam tubuh.Akibatnya, radikal bebas menyerang tubuh dan merusak DNA sehingga kanker menyerang.

Oleh sebab itu, sistem imun harus benar-benar terjaga dengan baik karena merupakan benteng pertahanan alami dalam tubuh terhadap serangan berbagai penyakit.

Sistem imun merupakan penjaga keseimbangan komponen tubuh dengan cara membersihkan sel-sel yang mati. Sistem imun dalam tubuh ini akan “meronda” ke seluruh bagian tubuh

Page 3: Temu Kunci Boesenbergia Pandurata

sehingga ketika ditemukan sel tubuh yang bermutasi-memicu kanker-sistem imun ini akan membinasakannya.

Pinostrobin yang terkandung di dalam Temukunci juga memiliki memiliki kemampuan dalam menghambat kinerja enzim topoisomerase 1 yang biasanya meningkat ketika terjadi kanker.Dengan adanya pinostrobin, maka penambahan jumlah topoisomerase ini menjadi terhambat.

Caranya dengan menghambat transkripsi DNA. Sedangkan aktivitas kerja enzim dihambat dengan cara mengeluarkan zat yang akan mengikat enzim. Akibatnya, sel kanker mati.

Habibat tanaman ini adalah tumbuh liar di dataran rendah, di hutan-hutan jati.Tanaman ini tumbuh baik pada iklim panasa dan lembab pada tanah yang relatif subur dengan pertukaran udara dan saluran air yang baik.Batangnya merupakan batang asli d dalam tanah sebagai rhizom, berwarna kuning coklat, aromatik dan tebal. Batang di atas tanah berupa batang semu(pelepah daun). Daun tanaman ini umumnya 2-7 helai, daun bawah berupa pelepah daun berwarna merah tanpa helaian daun.Tangkai daun tanaman ini beralur.tidak berambut, panjang 7-16 cm.

Bunga berupa susunan bulir tidak terbatas, diketiak daun, dilindungi oleh 2 spatha, panjang tangkai 41 cm, umumnya tangkai tersembunyi dalam 2 helai daun terujung. Kelopak bunganya 3 buah lepas, runcing. Mahkota bunganya 3 buah, warnanya merah muda atau kuning-putih, berbentuk tabung 50-52 mm

II. Uraian

Klasifikasi tumbuhan

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Sub Kelas: CommelinidaeOrdo: ZingiberalesFamili: Zingiberaceae (suku jahe-jahean)Genus: BoesenbergiaSpesies: Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlecht

Page 4: Temu Kunci Boesenbergia Pandurata

Rimpang&Bunga Temu Kunci Tanaman Temu Kunci

Ciri morfologi

Temu kunci berperawakan herba rendah, merayap di dalam tanah. Dalam satu tahun

pertumbuhannya 0,3-0,9 cm. Batangnya merupakan batang asli di dalam tanah sebagai rimpang,

berwarna kuning coklat, aromatik, menebal, berukuran 5-30 x 0,5-2 cm. Batang di atas tanah

berupa batang semu (pelepah daun). Daun tanaman ini pada umumnya 2-7 helai, daun bawah

berupa pelepah daun berwarna merah tanpa helaian daun. Tangkai daun tanaman ini beralur,

tidak berambut, panjangnya 7-16 cm, lidah-lidah berbentuk segitiga melebar, menyerupai

selaput, panjang 1-1,5 cm, pelepah daun sering sama panjang dengan tangkai daun; helai

daunnya tegak, bentuk lanset lebar atau agak jorong, ujung daun runcing, permukaan halus tetapi

bagian bawah agak berambut terutama sepanjang pertulangan, warna helai daun hijau muda,

lebarnya 5-11 cm.

Bunga tanaman ini berupa susunan bulir tidak berbatas, di ketiak daun, dilindungi oleh 2

spatha, panjang tangkai 41 cm, umumnya tangkai tersembunyi dalam 2 helai daun terujung.

Kelopak bunganya 3 buah lepas, runcing. Mahkota bunganya 3 buah, warnanya merah muda atau

kuning-putih, berbentuk tabung 50-52 mm, bagian atas tajuk berbelah-belah, berbentuk lanset

dengan lebar 4 mm dan panjang 18 mm. Benang sarinya 1 fertil besar, kepala sarinya bentuk

garis membuka secara memanjang. Lainnya berupa bibir-bibiran (staminodia) bulat telur terbalik

Page 5: Temu Kunci Boesenbergia Pandurata

tumpul, merah muda atau kuning lemon, gundul, 6 pertulangan, dan ukurannya 25×7 cm. Putik

bunganya berupa bakal buah 3 ruang, banyak biji dalam setiap ruang (Plantus, 2008).

Aspek Budidaya

Tanaman ini banyak tumbuh dari daerah tropis dataran rendah.Waktu berbunganya pada bulan Januari-Februari, April-Juni.Daerah distribusi dan habitat tanaman ini adalah tumbuh liar pada dataran rendah, di hutan-hutan jati.Tanaman ini tumbuh baik pada iklim panas dan lembab pada tanah yang relatif subur dengan pertukaran udara dan tata air yang baik. Pada tanah yang kurang baik tata airnya (sering tergenang air, atau becek pertumbuhan akan terganggu dan rimpang cepat busuk) (Plantus, 2008). Perbanyakannya temu kunci dapat dilakukan dengan pemotongan rimpang menjadi beberapa bagian (tiap bagian terdapat paling sedikit 2 mata tunas) dan penanaman dilakukan pada jarak tanam 3000 cm.  Untuk pemanenan, temu kunci dipanen setelah berumur 1 tahun.Setelah dilakukan pemanenan, dilakukan sortasi dan dicuci, kemudian dipotong menjadi bagian-bagian yang lebih kecil/tipis dan dikeringkan di tempat teduh dengan aliran udara yang baik. Untuk jumlah kecil disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kedap cahaya (sebagai penyerap lembab udara dapat dengan charcoal= karbon aktif) (Plantus, 2008).

Ekologi

Tanaman ini banyak tumbuh dari daerah tropis dataran rendah.Waktu berbunganya pada bulan Januari-Februari, April-Juni.Daerah distribusi dan habitat tanaman ini adalah tumbuh liar pada dataran rendah, di hutan-hutan jati.Tanaman ini tumbuh baik pada iklim panas dan lembab pada tanah yang relatif subur dengan pertukaran udara dan tata air yang baik. Pada tanah yang kurang baik tata airnya (sering tergenang air, atau becek pertumbuhan akan terganggu dan rimpang cepat busuk) (Plantus, 2008). Perbanyakannya temu kunci dapat dilakukan dengan pemotongan rimpang menjadi beberapa bagian (tiap bagian terdapat paling sedikit 2 mata tunas) dan penanaman dilakukan pada jarak tanam 3000 cm.

Manfaat tumbuhan

Secara umum, masyarakat menggunakan rimpang temu kunci sebagai peluruh dahak atau untuk menanggulangi batuk, peluruh kentut, penambah nafsu makan, menyembuhkan sariawan, bumbu masak, dan pemacu keluarnya Air Susu Ibu (ASI).Minyak atsiri rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata) juga berefek pada pertumbuhan Entamoeba coli, Staphyllococus aureus dan Candida albicans; selain itu dapat berefek pada pelarutan batu ginjal kalsium secara in vitro.Perasan dan infusa rimpang temu kunci memiliki daya analgetik dan antipiretik.Di samping itu dapat mempunyai efek abortivum, resorpsi dan berpengaruh pada berat janin tikus. Ekstrak rimpang yang larut dalam etanol dan aseton berefek sebagai antioksidan pada percobaan dengan minyak ikan sehingga mampu menghambat proses ketengikan. Dari penelitian lain diperoleh informasi bahwa ekstrak rimpang temu kunci dapat menghambat bakteri isolat penyakit Orf (Ektima kontagiosa) (Plantus, 2008).

Page 6: Temu Kunci Boesenbergia Pandurata

Selain di Indonesia, ternyata negara lain juga banyak yang memanfaatkan temu kunci. Di Thailand, rimpang temu kunci biasa digunakan sebagai bumbu masak. Selain itu, tanaman ini juga telah digunakan sebagai obat aprodisiac, disentri, antiinflamasi, kolik, serta untuk menjaga kesehatan tubuh. Di Malaysia, rimpang temu kunci digunakan sebagai sebagai obat sakit perut dan dekoksi pada wanita pasca melahirkan.

Mengandung senyawa kimia:

1. Minyak atsiri (terdiri dari kamfer, sineol, metil sinamat, dan hidromirsen)

2. d-borneol

3. d-pinen sesquiterpen

4. Kurkumin

5. Tannin

6. Saponin

7. Flavonoid

Komposisi kandungan kimia:

Rimpang 1,2% minyak atsiri (rimpang segar 0,06% - 0,32% minyak atsiri); komponen utama minyak atsiri terdiri dari monoterpen, seskuiterpen, turunan fenilpropana antara lain: geranial, neral, kamfora, zingiberen, d-pinen, kamfen, 1,8-sineol (eukaliptol), d-borneol, geraniol, osimen, dimetoksi-4(2-propenil), miristin, linalil propanoat, asam sinamat, kamfen hidrat, propenil guaikol, dihidrokarveol, linalool; etil-sinamat, etil pmetoksi sinamat, panduratin A. - Asam kavisinat -flavonoid: pinosembrin (2,3-dihidrokrisin), 2',6'dihidroksi-4'-metoksi kalkon, pinostrobin (5hidroksi-7-metoksi flavanon), alpinetin, kardamomin, 2',4'-dihidroksi-6'-metoksi kalkon, boesenbergin A, 5,7-dimetoksiflavon. Pada jenis tumbuhan dengan: rimpang berwarna merah: pinostrobin, boesenbergin A, panduratin rimpang berwarna putih : 0,36% krotepoksid rimpang berwarna hitam: pinostrobin, 5,dimetoksi-flavon, 5-hidroksi-7-metoksi-flavon dan 5-hidroksi-7,4'-dimetoksiflavon, 5,7,3',4'tetrametoksiflavon; kaemferol-3,7,4'-trimetil eter; kuersetin-3,7,3',4-tetrametil eter.

Page 7: Temu Kunci Boesenbergia Pandurata

MANFAAT

- Obat masuk angina

Ambil rimpang temu kunci dan daunnya, tumbuk halus. Tambahkan sedikit air lalu tempelkan pada perut yang sakit sebagai obat compress

- Sukar buang air keciL

temu kunci, adas, dan pulasari dihaluskan lalu dijadikan tapal atau bedak tebal yang ditempelkan pada perut. Mengatasi gatal-gatl, 10 gram temu kunci, 5 gram temu lawak, 15 gram kunyit, dan 15 gram daun ketepeng cina kering dihaluskan lalu dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit.

- Sebagai obat keputihan

10 gram temu kunci, 5 gram kunyit, 5 gram temulawak, dan 15 gram sambiloto kering, direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc, lakukan dua kali sehari.

- Obat panas dalam

10 gram temu kunci yang dipotong-potong, 25 gram daun kumis kucing segar, dan 20 gram daun sosor bebek segar, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Ramuan disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc, lakukan dua kali sehari. Mengatasi tuberkulosis, 15 gram temu kunci dan 4 gram biji pinang dihaluskan lalu ditambahkan 200 cc air masak, kemudian disaring dan diminum airnya

- Sebagai peluruh buang angin

Dibuat sediaan “juice” yang terdiri dari 3 jari rimpang; diminum untuk dosis tunggal dibuat “tapal” dari sejumlah rimpang dan ditempelkan pada perut dibuat infusa yang terdiri dari 25 gram serbuk rimpang kering dengan 100 ml air mendidih, didiamkan sampai keadaan hangat; setelah disaring, diminum sebagai dosis tunggal

- Sebagai penambah nafsu makan

Dibuat infusa yang terdiri dari 3 buah rimpang dan 110 ml air; atau diseduh, diminum 1 kali sehari 100 ml, diulang selama 14 hari.

- Sebagai pemacu keluarnya air susu ibu (ASI):

20 gram rimpang temu kunci, dipotong kecil-kecil, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit; kemudian ditambah 1/4 sendok teh garam dapur, setelah dingin disaring dan diminum sekaligus.

Page 8: Temu Kunci Boesenbergia Pandurata

- Sebagai Sariwan dan antioksidant dan anti kanker

III. IDENTIFIKASI

1) Makroskopik

Bentuk rimpang: warna coklat kuning, bentuk seperti jari, sedikit berbau.

Bentuk Irisan : kulit berwarna coklat tua, kering bulat, sedikit berbau

Bentuk serbuk: berbau harum agak pedas, bentuk bubuk, rasa tawar, warna coklat kuning

2) Mikroskopik

Fragmen pengenal adalah butir-butir pati yang lepas atau didalam parenkim dengan ukuran

panjang 10- 40 µm dan lebar 7 – 32 µm; gumpalan zat yang berwarna kuning coklat atau coklat,

sel minyak atau sel dammar minyak diantara sel parenkim; pembuluh kayu dengan penebalan

dinding terutama berupa tangga dan jala; periderm; serabut sklerenkim.

Pembuluh kayu dengan penebalanParenkim dengan sel sekresi