teknik pemeriksaan thorax pa pada kasus metastase ca paru di instalasi radiologi rsud dr moewardi

Upload: agung-gumilar

Post on 02-Jun-2018

277 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    1/23

    TEKNIK PEMERIKSAAN THORAX PA PADAKASUS METASTASE CA PARU DI INSTALASI

    RADIOLOGI RSUD DR MOEWARDI Laporan Studi Kasus Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas

    Praktek Kerja Lapangan I

    Disusun Oleh: Vidya Ristu Pujiastari NIM : PI7430112040

    PROGAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN TEKNIKRADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPIPOLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

    2 13

    HALAMAN PENGESAHAN

    Telah diperiksa dan disahkan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktek Kerja

    Lapangan I pada Progam Studi Diploma III Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan

    Radioterapi Politeknik Kesehatan Semarang.

    Nama : Vidya Ristu Puji Astari

    NIM : PI743112040

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    2/23

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dengan memanjatkan segala puja dan puji syukur kehadiratyang Tuhan

    YME telah melimpahkan segala rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan penyusunan laporan studi kasus dengan judul TEKNIK

    PEMERIKSAAN THORAX PA PADA KASUS METASTASE CA PARU DI INSTALASI

    RADIOLOGI RSUD DR MOEWARDI

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    3/23

    Laporan studi kasus ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas pada

    mata kuliah Praktek Kerja Lapangan I, yang dilaksanakan dari tanggal 16 September

    sampai dengan 26 Oktober 2013 di Instalasi Radiologi RSUD Dr.Moewardi Surakarta.

    Dalam penyusunan laporan studi kasus ini, penulis telah banyak mendapat

    bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis

    menyampaikan banyak terima kasih kepada :

    1. Ibu Dr.Widiastuti,Sp.rad. selaku kepala Instalasi Radiologi RSUD Dr.Moewardi

    Surakarta

    2. Bapak Lutfi Rusyadi,SKM selaku dosen pembimbing pada PKL I di RSUD Dr.Moewardi

    Surakarta

    3. Ibu Nugraheni selaku pembimbing di Instalasi Radiologi RSUD Dr.Moewardi Surakarta

    4. Semua radiografer dan staf karyawan di Instalasi Radiologi RSUD Dr.MoewardiSurakarta

    5. Keluarga-ku yang slalu beri semangat dan doa untuk jadi yang terbaik

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Thorax merupakan suatu kerangka dada yang terdiri atas tulang sejati dan tulang

    rawan. Tulang ini melindungi beberapa organ vital bagi tubuh seperti paru beserta

    pleuranya, jantung bersama pembuluh-pembuluh besar dan mediastinum, sehingga jika

    terdapat kelainan patologis maupun kerusakan pada thorax dapat berakibat fatal pada

    tubuh. Banyak kelainan-kelainan yang terjadi pada thorax, salah satunya adalah kanker

    paru. Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas

    atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak

    normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal. Untuk mendiagnosis

    adanya kanker paru pada thorax dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan

    radiologi.

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    4/23

    Pemeriksaan radiologi adalah salah satu penunjang diagnosa selain pemeriksaan

    laboratorium, mikrobiologi dll. Maka dari itu diperlukan suatu radiograf yang baik,

    sehingga dapat dijadikan sebagai penunjang diagnose terhadap suatu penyakit yang

    diderita oleh pasien.

    Pemeriksaan radiologi thorax sangat penting karena penyakit paru belum bisa

    dilakukan penyembuhan secara pasti tanpa pemeriksaan radiologi thorax terlebih

    dahulu. Ada dua proyeksi dasar yang dapat digunakan pada pemeriksaan radiologi

    thorax dengan indikasi klinis tertentu yaitu proyeksi Postero Antrior (PA) dengan

    inspirasi penuh dan lateral.

    Selama menjalankan PKL 1 di RSUD Dr Moewardi penulis menemukan

    permintaan radiografi thorax PA dengan expirasi dan inspirasi maksimal.Penulis tertarik

    untuk mengkaji lebih jauh mengenai tujuan dilaksanakannya pemeriksaan thorax PAinspirasi dan ekspirasi maksimal tersebut. Oleh karena itu penulis mengangkat kasus

    dengan judul TEKNIK PEMERIKSAAN THORAX PA PADA KASUS METASTASE CA

    PARU DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD DR MOEWARDI .

    B. Rumusan Masalah

    Untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan laporan kasus ini,penulis

    membatasi masalah-masalah yang akan dibahas sehingga terfokus pada pokok-pokok

    bahasan,yaitu:

    1. Bagaimana teknik pemeriksaan thorax dengan kasus metastase ca di paru di Instalasi

    Radiologi RSUD Dr.Moewardi?

    2. Mengapa dilakukan pemeriksaan thorax PA inspirai masimal dan ekspirasi maksimal

    dengan kasus metastase ca di paru di Instalasi Radiologi RSUD Dr.Moewardi?

    C. Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan dari penulisan laporan kasus ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui teknik pemeriksaan thorax dengan kasus metastase ca di paru di

    Instalasi Radiologi RSUD Dr.Moewardi.

    2. Untuk mengetahui mengapa dilakukan pemeriksaan thorax PA inspirasi maksimal dan

    ekspirasi maksimal dengan kasus metastase ca di paru di Instalasi Radiologi RSUD

    Dr.Moewardi.

    3. Untuk memenuhi tugaslaporan kasus PKL I di semester III.

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    5/23

    D. Manfaat Penulisan

    Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:

    1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya,serta pembaca

    pada umumnya tentang pemeriksaan thorax PA inspirasi maksimal dan ekspirasi

    maksimal dengan kasus metastase ca di paru di Instalasi Radiologi RSUD

    Dr.Moewardi.

    2. Untuk memenuhi tugas laporan kasus PKL I di semester III.

    3. Memberikan gambaran yang jelas tentang teknik pemeriksaan thorax metastase ca di

    paru.

    E. Metode Pengumpulan data

    Dalam menyusun makalah ini metode yang penulis gunakan untuk mengumpulkan

    data adalah:

    1) Observasi

    Penulis melakukan pengamatan terhadap radiograf pasien yang telah diperiksa.

    2) Pustaka

    Penulis membaca buku-buku penunjang dengan tujuan untuk lebih memahami tentang

    diagnosa pasien,khususnya tentang pemeriksaan thorax.

    3) Wawancara

    Penulis melakukan wawancara dengan dokter paru,radiolog dan radiografer untuk

    mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan pemeriksaan thorax.

    F. Sistematika Penulisan

    BAB I PENDAHULUAN

    Berisi tentang latar belakang,rumusan masalah,tujuan penulisan,manfaat

    penulisan,metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Berisi tentang anatomi thorax,patologi ca paru,teknik pemeriksaan thorax.

    BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

    Berisi tentang paparan kasus,hasil pemeriksaan thorax dan pembahasan teknik

    pemeriksaannya.

    BAB IV PENUTUP

    Berisi tentang kesimpulan,saran,daftar pustaka dan lampiran

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    6/23

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Anatomi Thorak

    Thorak atau dada adalah daerah tubuh yang terletak antara leher dan abdomen.Didepan dan dibelakang thorak rata dan di samping melengkung. Anatomi radiografis

    thorax dibagi menjadi tiga yaitu rangka dada, sistem pernafasan dan mediastinum

    (Bontrager,2001).

    1. Rangka Dada

    Rangka dada merupakan bagian dari sistem skeletal yang melindungi organ

    pernafasan dan sirkulasi darah. Bagian depan rangka dada adalah sternum, yang terdiri

    dari manubrium , body of sternum dan xiphoid process . Bagian atas rangka dada terdiri

    dari dua clavicula yang menghubungkan sternum dengan kedua scapula. Dua belas

    pasang costa melingkari thorax dan dua belas vertebra thorakalis di bagian

    belakang(Bontrager, 2001)

    5 6 4 7 3 2 1

    Keterangan gambar :

    1. Clavicula

    2. Scapula

    3. Ribs / Costae

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    7/23

    4. Thoracic vertebra

    5. Manubrium Sterni

    6. Body of sternum

    7. Xiphoid process

    Gambar 1. Rangka Dada (Bontrager,2001)

    2. Sistem Pernafasan

    Sistem pernafasan terdiri dari organ-organ tubuh yang dilewati udara yang masuk

    melalui dari hidung sampai ke paru-paru. Sistem pernafasan terdiri dari pharynx, larynx,

    trachea, bronchi , dan paru-paru. a. Pharynx

    Bagian atas pharynx terletak diantara hidung dan mulut sedangkan bagian bawah

    pharynx terletak diantara esophagus dan larynx . Pharynx dibagi menjadi tiga yaitu

    nasopharynx , oropharynx , dan laryngopharynx. Pharynx merupakan jalan makanan

    dan minuman sebelum masuk esophagus , juga merupakan jalan udara yang akan

    masuk ke paru-paru oleh karena itu pharynx tidak dianggap sebagai sistem pernafasan

    yang sebenarnya (Bontrager, 2001).

    7 8 15 14 13 12 11 10 9 2 3 1 4

    5

    6

    Keterangan gambar :

    1. Head Palato

    2. Soft palate

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    8/23

    3. Uvula

    4. Nasopharynx

    5. Oropharynx

    6. Laryngopharynx

    7. Esophagus

    8. Area of spinal cord

    9. Oral cavity

    10. Epiglotis

    11. Hyoid bone

    12. Thyroid cartilage of larynx

    13. Larynx

    14. Thyroid Gland

    15. Trachea

    Gambar 2. Irisan sagital pharynx, larynx dan trachea (Bontrager, 2001)

    b. Larynx

    Bentuknya seperti sangkar,dengan struktur kartilago dengan panjang 4-5 cm pada

    orang dewasa. Terletak di bagian anterior leher dan menempel pada tulang hyoid .

    Hyoid terletak di leher atas tepat dibawah lidah atau bagian bawah mulut. Hyoid bukan

    bagian dari larynx . Di dalam larynx terdapat organ yang dapat menghasilkan suara

    yang disebut vocal cords. Larynx terletak setinggi vertebra cervical 3-6. Bagian dari

    larynx yang terbesar dan menonjol adalah thyroid cartilage disebut juga adam apple

    atau laryngeal prominens terletak setinggi vertebra cervical 5. Cricoid cartilage berupa

    cincin kartilago membentuk bagian inferior dan posterior larynx, menempel dengan

    cincin kartilago pertama dari trachea. Epiglotis berbentuk mirip daun yang berfungsi

    melindungi/menutup trachea saat terjadi proses penelanan makanan sehinggamakanan tidak masuk ke trachea dan ke sistem pernafasan (Bontrager, 2001).

    Larynx 5 1 3 Level C6 6

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    9/23

    Level C3 4 2

    Keterangan gambar :

    1. Epiglotis

    2. Hyoid bone

    3. Laryngeal prominence (setinggi cervical 5)

    4. Thyroid cartilage

    5. Cricoid cartilage

    6. Trachea

    Gambar 3. Anterior dari Larynx (Bontrager, 2001)

    Anterior Posterior 6 5 4 1 2 3

    Keterangan gambar :

    1. Epiglotis

    2. True vocal cord

    3. Trachea

    4. Hyoid bone

    5. Thyroid cartilage

    6. Cricoid cartilage

    Gambar 4. Lateral view dari Larynx (Bontrager, 2001)

    c. Trachea

    Berbentuk tabung fibrous muscular berdiameter 2 cm dan panjangnya 11 cm. Tersusun

    dari kira-kira 20 cincin kartilago. Terletak setinggi vertebra cervical 6 sampai vertebra

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    10/23

    thorakal 4-5. Beberapa kelenjar yang terletak disekitar trachea adalah kelenjar thyroid ,

    kelenjar parathyroid dan kelenjar thymus (Bontrager, 2001).

    d. Bronchus pulmonary

    Trakhea terbelah menjadi dua bronkhus utama, bronkhus ini bercabang lagi sebelum

    masuk paru-paru. Dalam perjalanannya menjelajahi paru-paru bronkhus-brokhus

    pulmonaris bercabang dan banyak sekali (Pearce ,2001). Kedua brochus tersebut

    adalah :

    1) Bronchus kanan

    Ukurannya lebih besar dan lebih pendek dibandingkan bronchus kiri. Panjangnya 2,5

    cm dan berdiameter 1,3 cm mempunyai sudut 25 .

    2) Bronchus kiri

    Ukuran diameternya lebih kecil disbanding bronchus kanan tetapi lebih panjang.

    Panjang bronchus kiri 5 mm dan berdiameter 1,1 cm membentuk sudut 37 .

    Carina merupakan percabangan bronchi , bagian bawah trachea sebelum masuk ke

    bronchus kanan dan kiri. Letakknya setinggi vertebra thorakal 5, biasa digunakan untuk

    penempatan ROI (region of interest ) pada pemeriksaan CT Scan thorax (Bontrager,

    2001).

    e. Paru-paru

    Organ paru -paru tersusun atas sel -

    sel parenchyma , mirip spons yang

    ringan dan sangat elastis sehingga

    memungkinkan terjadinya mekanismepernafasan (Bontrager, 2001).

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    11/23

    Fungsi paru -paru ialah pertukaran

    gas oksigen dan karbondioksida. Pada

    pernapasan melalui paru -paru atau

    pernapasan eksterna, oksigen dihirup

    melalui hidung dan mulut, pada waktu

    bernapas, oksigen masuk melaluitrakhea dan pipa bronkhial ke alveoli

    dan berikatan dengan darah di dalam

    kapiler pulmonaris (Pearce,2001).

    1) Lobus paru-paru

    Paru-paru kanan terdapat tiga lobus yaitu lobus superior,middle dan inferior. Ketiga

    lobus dipisahkan oleh dua fisura . Paru-paru kiri terdiri dari dua lobus yaitu lobus

    superior (upper ) dan lobus inferior (lower ) keduanya dipisahkan oleh fisura oblik

    (Bontrager, 2001).

    3 Paru Kiri Paru kanan 6 7 8 2 1 4 5

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    12/23

    Keterangan gambar :

    1. Lobus superior paru kiri

    2. Fisura

    3. Lobus inferior paru kiri

    4. Pleura

    5. Lobus superior paru kanan

    6. Fisura

    7. Lobus tengah/ middle paru kanan

    8. Lobus inferior paru kanan

    Gambar 5. Lobus dan pleura paru-paru (Bontrager,2001) 2) Pleura

    Paru-paru dilindungi selaput yang disebut pleura. Pleura yang melekat pada dinding

    thorax dan diafragma disebut Pleura Parietalis. Pleura yang melekat pada paru-paru

    disebut Pleura pulmonary atau pleura visceralis . Rongga antara kedua pleura disebut

    pleural cavity atau cavum pleura (Bontrager,2001).

    3) Hilus paru-paru.

    Hilus paru-paru dibentuk oleh struktur sebagai berikut :

    a) Arteri pulmonali, yang mengalirkan darah tanpa oksigen kedalam paru-paru untuk diisi

    oksigen,

    b) Vena pulmonalis yang mengalirkan darah berisi oksigen dari paru-paru ke jantung.

    c) Bronkhus yang bercabang dan beranting membentuk pohon bronkhial merupakan jalan

    utama udara.

    d) Arteri bronkhialis keluar dari aorta dan mengalirkan darah ke jaringan paru-paru.

    e) Vena bronkhialis mengalirkan sebagian darah dari paru-paru ke vena kava superior,

    dan pembuluh limfe. Persarafan paru-paru berasal dari saraf vagus dan saraf simpatis(Pearce,2001).

    3. Mediastinum

    Mediastinum adalah ruang di bagian tengah rongga dada diantara kedua paru-

    paru. Organ-organ penting yang terletak dalam mediastinum adalah kelenjar thymus ,

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    13/23

    jantung dan pembuluh-pembuluh darah besar, esophagus dan trachea (Bontrager,

    2001).

    10 1

    2 Kana n Kiri 9 8 7 6 5 4 3

    Keterangan gambar :

    1. Esophagus

    2. Trachea

    3. Thymus gland

    4. Arkus aorta

    5. Jantung

    6. Aorta abdominal

    7. Thyroid

    8. Vena kava superior

    9. Aorta asenden

    10. Vena kava inferior

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    14/23

    Gambar 6. Organ-organ didalam mediastinum (Bontrager, 2001)

    B. Patologi

    Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas atau

    epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak

    normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal. Proses keganasan

    pada epitel bronkus didahului oleh masa pra kanker. Perubahan pertama yang

    terjadi pada masa prakanker disebut metaplasia skuamosa yang ditandai dengan

    perubahan bentuk epitel dan menghilangnya silia (Robbin & Kumar, 2007).

    Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel sel yang mengalami proliferasidalam

    paru (Underwood, Patologi, 2000).

    Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalm jaringan

    paru-paru dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen, lingkungan, terutama asap

    rokok ( Suryo, 2010).

    Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas

    atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak

    normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal. Proses keganasan

    pada epitel bronkus didahului oleh masa pra kanker. Perubahan pertama yangterjadi pada masa prakanker disebut metaplasia skuamosa yang ditandai dengan

    perubahan bentuk epitel dan menghilangnya silia.Perluasan dari lesi primer paru

    adalah carcinoma bronchogenic , tumor pada epithelium jalan nafas. Tumor-tumor ini

    dibedakan berdasarkan tipe selnya, yaitu : small cell, atau oat cell, carcinoma, dan

    non-small-cell carcinoma. Small cell carcinoma kira-kira 25% dari kanker paru,

    tumbuh dengan cepat dan menyebar secara dini.Tumor-tumor ini memiliki unsur-

    unsur paraneoplastik,ini berarti tumor ini menghasilkan lokasi metastasis yangdipengaruhi oleh tumor secara tidak langsung. Small cell carcinoma bisa mensintesis

    bahan bioaktif dan hormon yang berperan sebagai adrenocorticotropin

    (ACTH),hormon antidiuretik (ADH), dan sebuah parathormon seperti hormon dan

    gastrin releasing peptide .Angka Non small-cell carcinoma mencapai 75% dari angka

    kanker paru.Tiap tipe sel berbeda dari segi insiden,penampakan dan cara

    penyebaran.

    Kanker bronkogenik,tanpa memperhatikan tipe sel, cenderung menjadi

    agresif,lokal invasif,dan memiliki penyebaran/metastasis lesi yang luas/jauh. Tumor

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    15/23

    dimulai sebagai lesi mukosa yang tumbuh menjadi bentuk massa yang melewati

    bronki atau menyerang jaringan sekitar paru. Semua tipe sering menyebar melalui

    sistem kelenjar getah bening yang membengkak dan organ lain (Porth, 1994).

    (LeMone, Priscilla & Karen M. Burke, 1996).

    Kanker paru cenderung bermetastasis ke kelenjar limpa, otak, tulang, hati dan

    organ lainnya. Kebingungan (konfusi), gangguan berjalan dan keseimbangan, sakit

    kepala, perubahan perilaku bisa saja merupakan manifestasi dari metastasis pada

    otak. Tumor yang menyebar ke tulang akan menyebabkan nyeri pada tulang

    tersebut, fraktur, dan bisa saja menekan spinal cord, seperti halnya trombositopenia

    dan anemia jika sumsum tulang di invasi oleh tumor.

    Sindrom vena cava superior , obstruksi sebagian atau seluruh vena cava

    superior berpotensi menyebabkan komplikasi pada kanker paru, terutama pada saat

    tumor menginvasi k mediatinum superior atau kelenjar limpa mediastinal. Baik akut

    maupun subakut gejalanya dapat di catat. Telihat udem pada leher dan wajah klien,

    sakit kepala, pening, gangguan penglihatan, dan sinkop. Vena bagian atas dada dan

    vena di leher akan mengalami dilatasi; terjadiny sianosis. Udem pada cerebaral akan

    mengubah tingkat kesadaran; udem pada laring dapat merusak sistem pernafasan.

    (LeMone, Priscilla & Karen M. Burke, 1996)

    Salah satu penyakit yang dapat disebabkan oleh Ca paru adalah

    pneumothorax.Pneumothorax adalah penumpukan dari udara yang bebas dalam

    dada diluar paru yang menyebabkan paru untuk mengempis.Dalam keadaan normal

    rongga pleura tidak berisi udara,supaya paru-paru leluasa mengembang terhadap

    rongga thorax.Jika diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya,Ca paru merupakan

    pneumotorax spontan sekunder.

    C.Teknik Radiografi Thorax

    1.a.Persiapan Alat: Pesawat sinar-X

    Kaset dan Film sesuai ukuran,biasanya memakai ukuran 35x35

    Marker R / L

    Pakaian pasien

    Alat processing

    ID Camera.

    b.Persiapan Pasien

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    16/23

    Pemeriksaan thorax tidak ada persiapan secara khusus cukup dengan memberikan

    pengertian kepada pasien tentang pelaksanaan yang akan dilakukan,sehingga

    pasien tahu tindakan apa yang akan dilakukan selama pemeriksaan.Selain itu

    membebaskan objek yang akan difoto dari benda-benda yang mengganggu

    radiograf.

    2.Teknik Radiografi

    Posterior Anterior (PA)

    Posisi Pasien:

    Berdiri atau erect pada standart kaset.

    Posisi Obyek:

    Dada ditempelkan pada kaset.

    Dagu ditengadahkan pada pertengahan kaset.

    MSP tubuh pada pertengahan kaset.

    Tepi atas kaset berjarak 3-4 cm di atas shoulder.

    Kedua dorsum manus endurotasi maksimal, diletakkan di atas crista illiaca, siku

    didorong hingga menempel kaset.

    Posisi Sinar:

    CR : tegak lurus kaset secara horisontal.

    CP : setinggi Thoracal VII (pada angulus inferior scapula).

    Eksposi : inpirasi kedua dan tahan nafas.

    Kriteria Gambar:

    Tampak kedua bagian paru, udara pada trachea, hillum, jantung dan aorta serta

    costae.

    Scapula tidak menutupi gambaran paru-paru

    Kedua costal margin dan sinus costoprenikus tidak terpotong

    Kedua paru simetris dilihat dari jarak costal margin ke columna vertebra dan jarakacromioclavicular joint simetris

    Tampak juga gambaran thoracal I-VII sebagai indikasi kV yang cukup

    Gambar 7

    Posisi Pasien dan Radiograf PA (Bontrager, 2001)

    Anterior Posterior (AP)

    Posisi Pasien:

    Supine atau semi erect.

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    17/23

    Posisi Obyek:

    Atur kedua lengan endorotasi di samping tubuh.

    Atur MSP tubuh di tengah kaset.

    Batas atas kaset berjarak 4-5 cm di atas shoulder joint.

    Posisi Sinar:

    CR : 5 caudad.

    CP : setinggi Thoracal VII (8-10 cm di bawah jugular notch).

    Eksposi : inspirasi kedua dan tahan nafas.

    Kriteria Gambar:

    Jantung akan tampak lebih besar akibat dari peningkatan perbesaran dari pendek SID

    dan peningkatan OID jantung.

    Biasanya kurang full inspirasi, hanya sampai costae 8-9 di atas diafragma.

    Untuk pasien efusi pleura akan sering mengkaburkan tanda paru vascular bila

    dibandingkan dengan proyeksi AP erect.

    Gambar 8

    Posisi Pasien dan Radiograf AP (Bontrager, 2001)

    Lateral

    Posisi Pasien:

    Berdiri atau duduk dengan salah satu sisi menempel kaset.

    Posisi Obyek:

    Kaset diletakkan di salah satu sisi tubuh yang akan difoto.

    Mid Coronal Plane (MCP) tegak lurus kaset.

    Atur kedua tangan flexi di atas kepala.

    Posisi Sinar:

    CR : horisontal tegak lurus kaset.

    CP : setinggi Thoracal VII (8-10 cm di bawah jugular nocth).

    Eksposi : inspirasi kedua dan tahan nafas.

    Kriteria Gambar:

    Apek pulmo dan sinus costophrenicus terlihat jelas.

    Tampak sternum anterior dan costae posterior.

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    18/23

    Tampak hilus pada pertengahan.

    Batas jantung dan diafragma terlihat jelas.

    Gambar 9

    Posisi Pasien dan Radiograf Lateral (Bontrager, 2001)

    BAB III

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Tata Laksana Pemeriksaan

    Persiapan alat

    Adapun persiapan alat pada pemeriksaan ini adalah:

    Pesawat sinar-X

    Type : Mobile Unit

    Seri : 13310

    kV : 54 kV

    mAs : 0,63

    Kaset dan film : 35 x 35

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    19/23

    Marker : R & L

    Persiapan pasien

    Melepaskan semua benda logam atau radioopak pada region leher dan dada

    termasuk pakaian, kancing, kalung, menyingkirkan benda benda seperti rambutpasien, selang infuse dan lain lain yang dapat tampak pada foto.

    Teknik radiografi

    Ilustrasi kasus

    Pada tanggal 28 September 2013 pasien datang ke Rumah Sakit Dr. Moewardi ke

    radiologi dengan keluhan pasien datang dengan sesak pada dada. Pasien datang ke

    Intalasi Radiologi bersama perawat Rumah Sakit yang membawakan surat

    permintaan pemeriksaan secara radiologi dari dokter yang memeriksa.

    Nama : Tn. B

    Umur : 58 th

    Jenis Kelamin : laki-laki

    Alamat : Banjarsari Surakarta

    Nomor RM : 012204XX

    Diagnosa :Metastase CA di paru dan curiga kelemahannevrus diafragma

    Pemeriksaan yang diminta : Ro. Thorak PA inspirasi maximal dan

    ekspirasi maximal

    Kiriman foto : Anggrek II

    Dokter yang meminta : dr. Lydia

    Nomor foto :

    Prosedur pemeriksaan

    Posterior Anterior(PA) inspirasi maximal

    Posisi Pasien:

    Berdiri atau erect pada standart kaset.

    Posisi Obyek:

    Dada ditempelkan pada kaset.

    Dagu ditengadahkan pada pertengahan kaset.

    MSP tubuh pada pertengahan kaset.

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    20/23

    Tepi atas kaset berjarak 3-4 cm di atas shoulder.

    Kedua dorsum manus endurotasi maksimal, diletakkan di atas crista illiaca, siku

    didorong hingga menempel kaset.

    Posisi Sinar:

    CR : tegak lurus kaset secara horisontal.

    CP : setinggi Thoracal VII (pada angulus inferior scapula).

    Eksposi : inpirasi kedua dan tahan nafas.

    Selanjutnya film diberi identitas dan diproses di kamar gelap dengan

    menggunakan automatic processing. Adapun radiograf hasil pemeriksaan dapat

    dilihat gambar di bawah ini:

    Gambar 10

    Radiograf PA inspirasi maximal

    Posterior Anterior(PA) ekspirasi maximal

    Posisi Pasien:

    Berdiri atau erect pada standart kaset.

    Posisi Obyek:

    Dada ditempelkan pada kaset.

    Dagu ditengadahkan pada pertengahan kaset.

    MSP tubuh pada pertengahan kaset.

    Tepi atas kaset berjarak 3-4 cm di atas shoulder.

    Kedua dorsum manus endurotasi maksimal, diletakkan di atas crista illiaca, siku

    didorong hingga menempel kaset.

    Posisi Sinar:

    CR : tegak lurus kaset secara horisontal.

    CP : setinggi Thoracal VII (pada angulus inferior scapula).

    Eksposi : ekspirasi pertama dan tahan nafas

    Selanjutnya film diberi identitas dan diproses di kamar gelap dengan menggunakan

    automatic processing. Adapun radiograf hasil pemeriksaan dapat dilihat gambar di

    bawah ini:

    Gambar 10

    Radiograf PA expirasi maksimal

    Hasil Pembacaan Dokter:

    Pemeriksaan foto thorak PA:

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    21/23

    Klinis : Metastase Ca di paru dan curiga kelemahan nervus diaphragma

    COR : Bentuk dan ukuran normal

    Pulmo : Tampak ultiple nodul dengan ukuran bervariasi di kedua

    lapangan paru

    Sinus costophrenicus kanan kiri tajam

    Hemidiaphragma kanan kiri normal

    Trakhea di tengah

    Sistema tulang baik

    Kesimpulan :

    Multiple nodul dengan ukuran bervariasi di kedua lapang paru dapat merupakan

    proses pulmonum metastase(coarse nodul type).

    B. Pembahasan

    Pada pemeriksaan thorax dengan kasus metastase Ca di paru yang biasa

    dilakukan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Dr. Moewardi adalah dengan

    menggunakan proyeksi Postero Anterior dengan inspirasi maximal menggunakan 1buah kaset dan film ukuran 35 x 35cm.Sedangkan proyeksi Postero Anterior dengan

    ekspirasi penuh jarang dilakukan. Hal ini dilakukan karena dianggap sudah cukup

    untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit.

    Pada pemeriksaan foto thorax, proyeksi Postero-anterior inspirasi maximal

    posisi pasien berdiri di bucky stand dengan kaki yang akan diperiksa lurus dan

    kedua tangan diletakkan di pinggang. Dengan arah sinar horisontal tegak lurus

    terhadap kaset atau film. Pasien diberikan instruksi untuk inspirasi maksimal.Untuk

    pemeriksaan foto thorax proyeksi Postero-anterior ekspirasi maximal, posisi pasien

    sama tetapi dengan instruksi yang berbeda.Dengan arah sinar horisontal tegak lurus

    terhadap kaset atau film.

    Metastase Ca paru merupakan salah satu penyebab dari

    pneumothorax.diagnosis pneumothorax tergantung kepada garis yang dibentuk

    pleura pada tepi paru-paru yang memisahkan dengan dinding dada,mediastinum

    atau diafragma oleh udara,dan juga tidak adanya bayangan diluar garis ini.

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    22/23

    Pada pemeriksaan thorax dengan kasus metastase Ca di paru dan curiga

    kelemahan nevrus diafragma , menggunakan proyeksi Postero Anterior dengan

    ekspirasi maksimal dan inspirasi maksimal karena proyeksi Postero Anterior dengan

    ekspirasi maksimal sangat mendukung pada kasus ini,karna metastase ca paru bila

    sudah kolaps bisa menjadipneumothorax.Selama ekspirasi maksimal udara dalam

    rongga intrapleura di apeks jadi lebih besar.Selain itu terdapat perbedaan densitas

    antara jaringan paru dan udara intrapleura sehingga memudahkan dalam melihat

    pneumothorax,yakni terdapatnya kenaikan densitas jaringan paru selama ekspirasi

    tapi tidak menaikan densitas pneumothorax.Suatu hasil rontgen diperoleh sehabis

    ekspirasi maksimum akan membantu dalam menetapkan diagnose,sebab paru-paru

    kemudian secara relatif lebih tebal atau padat disbanding pneumothorax itu.

  • 8/10/2019 Teknik Pemeriksaan Thorax Pa Pada Kasus Metastase CA Paru Di Instalasi Radiologi Rsud Dr Moewardi

    23/23

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    1. Pemeriksaan radiograf thorax dengan kasus metastase ca paru di instalasi

    Radiologi RSUD Dr. Moewardi dibuat proyeksi PA inspirasi dan ekspirasi maksimal.

    2. Pada pemeriksaan thorax dengan kasus metastase ca di paru perlu menggunakan

    PA inspirasi dan ekspirasi maksimal karna dapat digunakan untuk perbandingan.Bila

    pneumothoraxnya tidak begitu besar,foto dengan inspirasi maksimal tidak akan

    menunjukan kelainan yang jelas.Dalam hal ini dianjurkan membuat foto thorax

    inspirasi dan ekspirasi maksimal.

    B. Saran