documenttb

22
Tugas Mandiri Opialeta Putri 1102009214 LO. 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Saluran Pernapasan Bawah -Anatomi Makro 1. Trakea (batang tenggorok) Terdiri dari tulang rawan dan otot yang berbrntuk pipa yang terletak di tengah-tengah leher sampai incisura jugularis dibelakang manubrium sternum masuk mediastinum superior. Dimulai dari bagian bawah cartilago cricoid setinggi VC1 sampai bercabang(bifurcatio trachea) menjadi bronkus dextra dan sinistra setinggi VT IV-V. Panjang Trakea 10-12 cm, pria 12 cm, wanita 10 cm yang terdiri dari 16-20 cincin. 2. Bronkus Dinding bronkus terdiri dari cincin tulang rawan tapi di bagian posterior berbentuk membran. Bronkus dextra lebih sering terkena infeksi dibandingkan bronkus sinistra : -Lumen bronkus dextra lebih luas -Bronkus dextra lebih pendek dengan panjang 2,5 cm dan jumlah cincin 6-8 buah. -Bronkus sinistra lebih panjang, 5 cm dengan 9-12 cincin. -Bronkus dextra membentuk sudut 25 0 dengan garis tengah, sinistra 45 0 . Bronkus kanan lebih curam sehingga benda asing lebih mudah masuk. Bronkus dextra terdiri atas 10 buah cabang segmen bronchiolus atau Broncho Pulmonalis Segmen (BPS) : Lobus superior : segmen apical, posterior, anterior (3)

Upload: opialeta-putri

Post on 30-Jun-2015

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DocumentTB

Tugas Mandiri

Opialeta Putri

1102009214

LO. 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Saluran Pernapasan Bawah

-Anatomi Makro

1. Trakea (batang tenggorok)

Terdiri dari tulang rawan dan otot yang berbrntuk pipa yang terletak di tengah-tengah leher sampai incisura jugularis dibelakang manubrium sternum masuk mediastinum superior. Dimulai dari bagian bawah cartilago cricoid setinggi VC1 sampai bercabang(bifurcatio trachea) menjadi bronkus dextra dan sinistra setinggi VT IV-V. Panjang Trakea 10-12 cm, pria 12 cm, wanita 10 cm yang terdiri dari 16-20 cincin.

2. Bronkus

Dinding bronkus terdiri dari cincin tulang rawan tapi di bagian posterior berbentuk membran. Bronkus dextra lebih sering terkena infeksi dibandingkan bronkus sinistra :

-Lumen bronkus dextra lebih luas

-Bronkus dextra lebih pendek dengan panjang 2,5 cm dan jumlah cincin 6-8 buah.

-Bronkus sinistra lebih panjang, 5 cm dengan 9-12 cincin.

-Bronkus dextra membentuk sudut 250dengan garis tengah, sinistra 450. Bronkus kanan lebih curam sehingga benda asing lebih mudah masuk.

Bronkus dextra terdiri atas 10 buah cabang segmen bronchiolus atau Broncho Pulmonalis Segmen (BPS) :

Lobus superior : segmen apical, posterior, anterior (3) Lobus Media : segmen lateral dan medial (2) Lobus inferior : segmen superior, medial, lateral, anterior, posterior (5)

Bronkus sinistra terdiri atas 9 buah cabang :

Lobus superior : apico posterior, anterior, superior dan inferior (segmen lingula 2 ) Lobus inferior : segmen superior, laterobasal, anterobasal, posterobasal,

mediobasal

3. Pulmo (Paru)

Page 2: DocumentTB

Organ utama untuk pernapasan yang berbentuk kerucut, apeks di atas dan basis di bawah. Terletak dalam cavum thoax mengisi ruangan bag.lateral dan mediastinum. Lapisan luar yang melapisi dinding dada yang terletak di bawah fascia endoturacica disebut “pleura parietalis” dan yang melekat ke paru disebut “pleura visceralis” diantara kedua lapisan terdapat ruangan yang disebut “cavum pleura”. Cairan pleura dihasilkan oleh lap.pleura parietalis berfungsi sebagai pelumas untuk mengurangi friksi antara ke 2 pleura.

Pleura parietalis berdasarkan letaknya terbagi atas :

Pleura costalis : melapisi iga Pleura diaphragmatica : melapisi diaphragma Pleura mediatinalis : melapisi mediatinum Pleura cervicalis (cupula pleura) : melapisi apex paru

Recessus pleura adalah kantung yang terdapat pada lipatan pleura parietalis, fungsinya pada waktu inspirasi paru akan mengembang dan mengisi recessus tsb.

Pleura parietalis sensitif terhadap nyeri dan raba melalui n.intercostalis dan phrenicus, pleura visceralis sensitif terhadap regangan melalui n.vagus.

Alat yang masuk pada hillus pulmonalis adalah : bronchus primer, a.pulmonalis, a.bronchialis dan syaraf.

Alat yang keluar pada hillus pulmonalis adalah : v.pulmonalis, v.bronchialis dan vasa limfatisi.

Pada jaringan paru bag posterior didapatkan jejas (alur) dari alat2 yg lewat yg menekan jar.paru :

-Impresio cardiaca : jantung

-Sulcus vena cava : vena cava superior dan inferior

-Sulcus aorta thoracalis : aorta thoracalis

-Sulcus oesophagia : oesophagus

Persarafan Paru

Serabut aferrent dan eferrent visceralis berasal dari truncus symphaticus (th 3,4,5) dan serabut para symphaticus berasal dari nervus vagus.

Page 3: DocumentTB

1. Serabut symphatis : trunkus symphaticus kanan dan kiri memberika cabang pada paru membentuk “plexus pulmonalis” yang terletak didepan dan belakang bronchus primarius. Fungsi : relaksasi tunica muscularis dan menghambat sekresi bronkus.

2. Serabut parasymphatis : n.vagus kanan dan kiri juga memberi cabang pada plexus pulmonalis ke depan dan belakang. Fungsi : kontraksi tunica muscularis, lumen menyempit dan merangsang sekresi bronkus.

-Anatomi mikro

Trakea

Dilapisi oleh mukosa respirasi, epitel bertingkat silindris. Ligamen fibroelastis dan berkas2 otot polos (M. trakealis) terikat pd periostium dan menjembatani kedua ujung bebas tulang rawan berbentuk C ini. Ligamen mencegah overdistensi dr lumen, sedangkan muskulus memungkinkan lumen menutup.Kontraksi otot dan penyempitan lumen trakea akibat bekerjanya refleks batuk.

Bronkus

Bronkus sebelum masuk paru (bronkus extrapulmonal) : struktur trakea diameter lebih kecil. Bronkus yg masuk ke paru (bronkus intrapulmonal) : masih ada tulang rawan, lumen diliputi epitel bertingkat torax bersilia dengan sel goblet. Terdapat kelenjar campur di lamina propria. Otot polos mengelilingi bronkus (spiral).

Bronkiolus

Diameter < 1mm, tidak terdapat tulang rawan, epitel selapis torax bersilia dengan beberapa sel goblet. Tanpa kelenjar di lamina propria, terdapat otot polos. Makin kecil bronkiolusnya epitelnya selapis kubis bersilia tanpa sel goblet.

Bronkiolus terminalis

Bronkiolus yg terkecil, selapis torax bersilia/kubis bersilia/tanpa silia tanpa sel goblet. Merupakan sal.terakhir dari konduksi. Pada epitel bronkiolus terdapat sel CLARA(tdk terdpt silia tapi pnya mikrovili), sitoplasma bergranula kasar, lamina propria&otot polos tipis, tdk ada kelenjar, berfungsi sekresi surfaktan.

Bronkiolus respiratorius

Diameternya 0,5 mm, sal yg pendek, peralihan antara bag konduksi dan respirasi. Dilapisi oleh epitel selapis kubis bersilia dan terdapat sel clara. Bercabang menjadi 2-11 DA. Cirinya diantara alveoli terdapat epitel selapis kubis.

Alveoli

Dipisahkan oleh septum interalveolar/dinding alveolus. Terdiri atas 2 lapis epitel gepeng didalamnya terdapat kapiler, serat elastin, kolagen, retikulin, fibroblast. Antara dinding alveoli yang berdekatan terdpt lubang kecil dgn diameter 10-15 mm,

Page 4: DocumentTB

disebut stigma alveoli(porus alveolaris) untuk sirkulasi udara. Pada SI terdapat sel yg hanya dpt dibedakan dgn mikroskop elektron :

-Sel pneumosit tipe I/epitel alveoli/alveolar cell : inti gepeng, 95 % dinding alveoli, sitoplasma tipis.

-Sel pneumosit tipe II/septal/alveolar besar/sekretorius : bentuk kubis, inti bulat, berkelompok 2-3 sel, sel menonjol ke arah lumen, sitoplasma mengandung multilamelar bodies (surfaktan).

-Sel alveolar fagosit/debu/dust cell : berasal dri monosit, sel agak besar inti bulat, sitoplasma bervakuola (sel darah yg telah memfagosit) /bergranula tanpa vakuola (mitosis dri makrofag).

Perkembangan pulmo terdiri dari 3 fase:

Fase glanduler(12-16 minggu)Mula-mula sebagai tonjolan yang akan menjadi trachea yang kemudian bercabang menjadi 2 sebagai calon bronchus. Tonjolan ini dengan cepat tumbuh memanjang dan mencapai kelompok sel-sel mesenkhim sehingga akhirnya menyerupai kelenjar. Pars conductoria tractus respiratorius telah dilengkapi selama kehidupan intrauterin bersama pula dengan sistem pembuluh darah.

Fase kanalikuler(bulan ke-4-7)Terjadi pertumbuhan cepat sel-sel mesenkim di sekitar percabangan bronchus. Sel-sel tersebut dan serabut jaringan pengikat sangat menonjol disamping anyaman kapiler darah. Pada tingkat ini belum tumbuh alveolus. Kelenjar-kelenjar timbul sebagai tonjolan dinding bronchus.

Fase alveolar(6,5 bulan sampai lahir)Paru-paru kehilangan bentuk kelenjarnya karena sekarang banyak sekali pembuluh darah. Ujung-ujung bronchus yang mengembang akan tumbuh bercabang-cabang hingga terbentuk alveoli.Epitel alveoli menipis sehingga terjadi hubungan yang erat dengan kapiler darah. Sesudah lahir masih terjadi perkembangan pars respiratoria untuk penyempurnaan yang meliputi bronchiolus respiratorius sampai alveoli.

LO.2. Memahami dan menjelaskan fisiologi pernapasan

Aksi otot-otot pernapasan

Page 5: DocumentTB

OTOT HASIL KONTRAKSI OTOT WAKTU STIMULASI UNTUK KONTRAKSI

Otot-otot inspirasi

Diafragma Bergerak turun, meningkatkan dimensi vertikal rongga toraks

Setiap inspirasi, otot primer inspirasi

Otot-otot antariga eksternal Mengangkat iga ke arah depan & luar, memperbesar rongga toraks dlm dimensi spn ke belakang dan sisi ke sisi

Setiap inspirasi, berperan komplementer sekunder terhadap aksi primer diafragma

Otot-otot leher (skalenus, sternokleidomastoideus)

Mengangkat sternum & 2 iga pertama, memperbesar bag.atas rongga toraks

Hanya pada saat inspirasi paksa, otot inspirasi tambahan

Otot-otot ekspirasi

Otot-otot abdomen Meningkatkan tek,intra abdomen Hanya pada saat ekspirasi paksa

Otot-otot antariga internal Mendatarkan toraks dgn menarik iga ke bawah & dalam, menurunkan ukuran depan-belakang & samping toraks.

Hanya sewaktu inspirasi paksa

Usaha bernapas dapat meningkat pada 4 situasi berbeda :

1. Apabila compliance paru menurun, diperlukan usaha lebih keras untuk mengembangkan paru.

2. Apabila resistensi saluran pernapasan meningkat, diperlukan usaha lebih keras agar tekanan meningkat

3. Apabila recoil elastik menurun, otot abdomen harus bekerja untuk membantu mengosongkan paru.

4. Apabila terdapat peningkatan kebutuhan akan ventilasi, diperlukan kerja lebih untuk menghasilkan pernapasan yg lebih dalam dan cepat.

LO.3. Memahami dan menjelaskan bakteri M.tuberculosis

Page 6: DocumentTB

Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada tanggal 24 Maret 1882 oleh Robert Koch. Maka untuk mengenang jasa beliau, bakteri tersebut diberi nama basil Koch. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri penyebab penyakit TBC. Bahkan penyakit TBC pada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP).

Berikut adalah taksonomi dari Mycobacterium tuberculosis.

Kingdom           : Bacteria

Filum                 : Actinobacteria

Ordo                  : Actinomycetales

Upaordo            : Corynebacterineae

Famili                : Mycobacteriaceae

Genus                : Mycobacterium

Spesies              : Mycobacterium tuberculosis

Adapun bentuk bakteri Mycobacterium tuberculosis ini adalah basil tuberkel yang merupakan batang ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus ataupun bengkok yang panjangnya sekitar 2-4 mm dan lebar 0,2 – 0,5 mm yang bergabung membentuk rantai. Besar bakteri ini tergantung pada kondisi lingkungan.

Mycobacterium tuberculosis tidak dapat diklasifikasikan sebagai bakteri gram positif atau bakteri gram negatif, karena apabila diwarnai sekali dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol, meskipun dibubuhi iodium. Oleh sebab itu bakteri ini termasuk dalam bakteri tahan asam. Mycobacterium tuberculosis cenderung lebih resisten terhadap faktor kimia dari pada bakteri yang lain karena sifat hidrofobik permukaan selnya dan pertumbuhan bergerombol. Mycobacterium tuberculosis tidak menghasilkan kapsul atau spora serta dinding selnya terdiri dari peptidoglikan dan DAP, dengan kandungan lipid kira-kira setinggi 60% .Pada dinding sel mycobacteria, lemak berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. Struktur ini menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik. Lipoarabinomannan, suatu molekul lain dalam dinding sel mycobacteria, berperan dalam interaksi antara inang dan patogen, menjadikanMycobacterium tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofag.

Page 7: DocumentTB

Bakteri Mycobacterium memiliki sifat tidak tahan panas serta akan mati pada 6°C selama 15-20 menit. Biakan bakteri ini dapat mati jika terkena sinar matahari langsung selama 2 jam. Dalam dahak, bakteri mycobacterium dapat bertahan selama 20-30 jam. Basil yang berada dalam percikan bahan dapat bertahan hidup 8-10 hari. Biakan basil ini apabila berada dalam suhu kamar dapat hidup 6-8 bulan dan dapat disimpan dalam lemari dengan suhu 20°C selama 2 tahun. Mycobacterim tahan terhadap berbagai khemikalia dan disinfektan antara lain phenol 5%, asam sulfat 15%, asam sitrat 3% dan NaOH 4%. Basil ini dihancurkan oleh jodium tinctur dalam 5 minit, dengan alkohol 80 % akan hancur dalam 2-10 menit.

Mycobacterium tuberculosis dapat tahan hidup diudara kering maupun dalam keadaan dingin atau dapat hidup bertahun-tahun dalam lemari es. Hal ini dapat terjadi apabila kuman berada dalam sifat dormant (tidur). Pada sifat dormant ini apabila suatu saat terdapat keadaan dimana  memungkinkan untuk berkembang, kuman tuberculosis ini dapat bangkit kembali.

Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri aerob, oleh karena itu pada kasus TBC biasanya mereka ditemukan pada daerah yang banyak udaranya. Mikobakteria mendapat energi dari oksidasi berbagai senyawa karbon sederhana. Aktivitas biokimianya tidak khas, dan laju pertumbuhannya lebih lambat dari kebanyakan bakteri lain karena sifatnya yang cukup kompleks dan dinding selnya yang impermeable, sehingga penggandaannya hanya berlangsung setiap kurang lebih 18 jam. Karena pertumbuhannya yang lamban, seringkali sulit untuk mendiagnostik tuberculosis dengan cepat. Bentuk saprofit cenderung tumbuh lebih cepat, berkembangbiak dengan baik pada suhu 22-23oC, menghasilkan lebih banyak pigmen, dan kurang tahan asam dari pada bentuk yang pathogen. Bakteri ini biasanya berpindah dari tubuh manusia ke manusia lainnya melalui saluran pernafasan, keluar melalui udara yang dihembuskan pada proses respirasi dan terhisap masuk saat seseorang menarik nafas. Habitat asli bakteri Mycobacterium tuberculosissendiri adalah paru-paru manusia. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosillier bronkus, dan terus berjalan sehinga sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman tuberkulosis berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di dalam paru-paru.

Bakteri TBC mempunyai dinding sel tebal yang mengandung zat lilin. Zat lilin ini berperan dalam terbentuknya fase atau formasi granoluma atau bintil atau nodul yang terlihat pada hasil foto rontgen paru-paru penderita TBC.

Metode biakan :

Egg base media : Lowenstein-Jensen (dianjurkan), Ogawa, Kudoh Agar Base Media : Middle Brook

LO.4. Memahami dan menjelaskan TB paru

Definisi

Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.

Page 8: DocumentTB

Klasifikasi

Klasifikasi TBC (menurut The American Thoracic Society, 1981)

Klasifikasi 0 Tidak pernah terinfeksi, tidak ada kontak, tidak menderita TBC

Klasifikasi I Tidak pernah terinfeksi,ada riwayat kontak,tidak menderita TBC

Klasifikasi II Terinfeksi TBC / test tuberkulin ( + ), tetapi tidak menderita TBC (gejala TBC tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negatif).

Klasifikasi III Sedang menderita TBC

Klasifikasi IV Pernah TBC, tapi saat ini tidak ada penyakit aktif

Klasifikasi V Dicurigai TBC

Klasifikasi berdasarkan BTA

TB Paru BTA +- Sekurang2nya 2 dari 3 spesimen dahak +- Hasil pemeriksaan 1 spesimen dahak + dan kelainan radiologi menunjukkan

gambaran TB aktif- Hasil pemeriksaan 1 spesimen dahak BTA + dan biakan +

TB Paru BTA -- Hasil pemeriksaan dahak 3x -, gambaran klinis dan kelainan radiologi TB aktif- Hasil pemeriksaan dahak 3x -, biakan +

Klasifikasi berdasarkan tipe pasien

Kasus baru : belum pernah mendapat pengobatan dgn OAT/ sudah pernah menlan OAT < 1 bulan.

Kasus kambuh (relaps) : sebelumnya pernah mendpt pengobatan dan dinyatakan sembuh/pengobatan lengkap, kemudian kembali lagi berobat dengan BTA & biakan +

Kasus defaulted/drop out : telah enjalani pengobatan >= 1 bln dan tdk mengambil obat 2 bulan berturut2/ lebih sblm pengobatan selesai.

Kasus gagal : BTA + yg msh tetap +/kembali jadi + pada akhir bln 5/akhir pngobatan Kasus kronik : BTA masih + setelah selesai pengobatan ulang dgn kategori 2 Kasus bekas TB

Klasifikasi berdasarkan terapi WHO 1991

Kategori I : kasus baru sputum +, kasus baru dgn bentuk TB berat Kategori II : kasus kambuh, kasus gagal dengan sputum BTA + Kategori III : kasus BTA – dgn kelainan paru tdk luas, kasus TB ekstra paru selain yg

disebut kategori I Kategori IV : TB kronik

Page 9: DocumentTB

Patogenesis

TB Primer :Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TB. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosillier bronkus, dan terus berjalan sehinga sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di Paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam paru, saluran linfe akan membawa kuma TB ke kelenjar linfe disekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah 4 -6 minggu.Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif. Masa inkubasi, yaitu waktu yang diperlukan mulai terinfeksi sampai menjadi sakit, diperkirakan sekitar 6 bulan. Kompleks primer dapat menjadi :

Sembuh dgn tdk meninggalkan cacat sama sekali (restitution ad integrum) Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas (sarang Ghon, garis fibrotik, sarang

perkapuran di hillus) Menyebar dengan cara :

Perikontinuitatum, menyebar ke sekitarnya Penyebaran secara bronkogen Penyebaran secara hematogen dan limfogen.

TB Post Primer (Post Primary TB) :Tuberkulosis pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi yang buruk. Ciri khas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura. Sarang pneumoni dapat berubah menjadi :

Diresorpisi kembali dan sembuh tanpa meninggalkan cacat Sarang tsb akan meluas & segera terjadi proses penyembuhan dengan penyebukan

jaringan fibrosis Sarang pneumoni meluas, membentuk jar, keju (jar kaseosa).

Manifestasi Klinis

Gejala sistemik/umum

Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.

Penurunan nafsu makan dan berat badan. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah). Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

Gejala khusus

Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening

Page 10: DocumentTB

yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.

Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.

Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.

Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Diagnosis

Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya. Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak). Rontgen dada Pemeriksaan standar foto toraks PA. Gambaran radiologi yg dicurigai TB aktif:

Bayangan berawan/nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah

Kaviti, lebih dari 1, dikelilingi oleh bayangan opak berawan/nodular Bayangan bercak milier Efusi pleura unilateral (umumnya)/bilateral

Gambaran radiologi yg dicurigai TB inaktif : fibrotik, kalsifikasi, schwarte (penebalan pleura)

Berdasarkan luasnya lesi :

Lesi minimal : bila mengenai sebagian dari 1/2 paru dgn luas < sela iga 2 depan, serta tanpa kaviti

Lesi luas

Uji tuberkulin.

1. Pembengkakan (Indurasi)

: 0–4mm,uji mantoux negatif.Arti klinis : tidak ada infeksiMikobakterium tuberkulosa.

2. Pembengkakan (Indurasi)

: 3–9mm,uji mantoux meragukan.Hal ini bisa karena kesalahan teknik, reaksi silang denganMikobakterium atipik atau setelah vaksinasi BCG.

3. Pembengkakan (Indurasi)

: ≥ 10mm,uji mantoux positif.Arti klinis : sedang atau pernah terinfeksi Mikobakterium tuberkulosa

Pemeriksaan khusus : BACTEC, PCR,Serology :ELISA, ICT, Mycodot, PAP, IgG TB

Pemeriksaan penunjang lain : analisis cairan pleura, histopatologi jaringan

Page 11: DocumentTB

Penatalaksanaan

Pengobatan TBC Kriteria I (Tidak pernah terinfeksi, ada riwayat kontak, tidak menderita TBC) dan II (Terinfeksi TBC/test tuberkulin (+), tetapi tidak menderita TBC (gejala TBC tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negatif) memerlukan pencegahan dengan pemberian INH 5–10 mg/kgbb/hari.

1. Pencegahan (profilaksis) primerAnak yang kontak erat dengan penderita TBC BTA (+).INH minimal 3 bulan walaupun uji tuberkulin (-).Terapi profilaksis dihentikan bila hasil uji tuberkulin ulang menjadi (-) atau sumber penularan TB aktif sudah tidak ada.

2. Pencegahan (profilaksis) sekunderAnak dengan infeksi TBC yaitu uji tuberkulin (+) tetapi tidak ada gejala sakit TBC.Profilaksis diberikan selama 6-9 bulan.

Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :

o Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.

o Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin.

1)      Isoniazid (INH)

Obat yang bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) ini merupakan prodrug yang perlu diaktifkan dengan enzim katalase untuk menimbulkan efek. Bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel mikrobakteri.

2)      Rifampisin / Rifampin

Bersifat bakterisidal (membunuh bakteri) dan bekerja dengan mencegah transkripsi RNA dalam proses sintesis protein dinding sel bakteri

3)      Pirazinamid

Bersifat bakterisidal dan bekerja dengan menghambat pembentukan asam lemak yang diperlukan dalam pertumbuhan bakteri.

4)      Streptomisin

Termasuk dalam golongan aminoglikosida dan dapat membunuh sel mikroba dengan cara menghambat sintesis protein.

5)      Ethambutol

Page 12: DocumentTB

Bersifat bakteriostatik. Bekerja dengan mengganggu pembentukan dinding sel bakteri dengan meningkatkan permeabilitas dinding.

6)  Fluoroquinolone

Fluoroquinolone adalah obat yang menghambat replikasi bakteri M. tuberculosis. Replikasi dihambat melalui interaksi dengan enzim gyrase, salah enzim yang mutlak diperlukan dalam proses replikasi bakteri M. Tuberculosis.

Dosis obat antituberkulosis (OAT)

Obat Dosis harian (mg/kgbb/hari)

Dosis 2x/minggu (mg/kgbb/hari)

Dosis 3x/minggu(mg/kgbb/hari)

INH 5-15 (maks 300 mg) 15-40 (maks. 900 mg) 15-40 (maks. 900 mg)

Rifampisin 10-20 (maks. 600 mg) 10-20 (maks. 600 mg) 15-20 (maks. 600 mg)

Pirazinamid 15-40 (maks. 2 g) 50-70 (maks. 4 g) 15-30 (maks. 3 g)

Etambutol 15-25 (maks. 2,5 g) 50 (maks. 2,5 g) 15-25 (maks. 2,5 g)

Streptomisin 15-40 (maks. 1 g) 25-40 (maks. 1,5 g) 25-40 (maks. 1,5 g)

Pengobatan TBC pada orang dewasa

Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin tiga kali dalam seminggu (tahap lanjutan).Diberikan kepada:

o Penderita baru TBC paru BTA positif.o Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru) berat.

Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3Diberikan kepada:

o Penderita kambuh.o Penderita gagal terapi.o Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.

Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3Diberikan kepada:

o Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung aktif.

Pengobatan TBC pada anak

Adapun dosis untuk pengobatan TBC jangka pendek selama 6 atau 9 bulan, yaitu:

Page 13: DocumentTB

1. 2HR/7H2R2 : INH+Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH +Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).

2. 2HRZ/4H2R2 : INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).

Pengobatan TBC pada anak-anak jika INH dan rifampisin diberikan bersamaan, dosis maksimal perhari INH 10 mg/kgbb dan rifampisin 15 mg/kgbb.

Dosis anak INH dan rifampisin yang diberikan untuk kasus:

TB tidak berat

  INH : 5 mg/kgbb/hari

  Rifampisin : 10 mg/kgbb/hari

TB berat (milier dan meningitis TBC)

  INH : 10 mg/kgbb/hari

  Rifampisin : 15 mg/kgbb/hari

  Dosis prednison : 1-2 mg/kgbb/hari (maks. 60 mg)

Pencegahan

Konsumsi makanan bergizi

Dengan asupan makanan bergizi, daya tahan tubuh akan meningkat. Produksi leukosit pun tidak akan mengalami gangguan, hingga siap melawan bakteri TBC yang kemungkinan terhirup. Selain itu, konsumsi makanan bergizi juga menghindarkan terjadinya komplikasi berat akibat TBC.

Vaksinasi

Dengan vaksinasi BCG yang benar dan di usia yang tepat, sel-sel darah putih menjadi cukup matang dan memiliki kemampuan melawan bakteri TBC.Hanya saja kuman TBC yang masuk ke paru-paru tidak akan berkembang dan menimbulkan komplikasi. Bakteri juga tidak bisa menembus aliran darah dan komplikasi pun bisa dihindarkan. Dengan kata lain, karena sudah divaksin BCG, anak hanya menderita TBC ringan

Lingkungan

Page 14: DocumentTB

Lingkungan yang kumuh dan padat akan membuat penularan TBC berlangsung cepat. Untuk itulah mengapa lingkungan yang sehat dan kebersihan makanan dan minuman sangat perlu untuk dijaga.

Komplikasi

Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran napas bawah) yang dapat mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan napas.

Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial. Bronkiectasis dan Fibrosis pada paru. Pneumotoraks spontan: kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal dan sebagainya. Insufisiensi Kardio Pulmoner (Cardio Pulmonary Insufficiency).

Diagnosis banding HemoptisisHemoptysis bisa berasal dari saluran nafas dan parenkim paru.-     Proses inflamasi (bronchitis dan bronchiectasis) dan neoplasia adalah penyebab utama pendarahan di saluran nafas.-     Dalam parenkim paru, penyebab utamanya adalah infeksi, seperti tuberculosis, pneumonia, Aspergillus, atau abses paru.-     Proses inflamasi yang melibatkan paru seperti Wegner’s granulomatosis atau Goodpasture’s syndrome juga sering menjadi penyebab hemoptysis -     Pendarahan bisa bersifat iatrogenic, seperti setelah biopsy paru atau ketika kemoterapi untuk transplantasi sumsum tulang yang menimbulkan adanya pendarahan alveolar yang menyebar.-     Gangguan vascular, seperti emboli paru, malfungsi arteriovena, dan stenosis mitral

Membedakan hemoptysis dan hematemesis (muntah darah).Darah yang berasal dari saluran nafas biasanya berwarna merah terang, tercampur dengan dahak berbusa, pH basa, dan mengandung makrofag alveolar yang laden dengan hemosiderin, darah dari lambung biasanya gelap, mengandung partikel makanan, dan seringkali terjadi pada pasien dengan keluhan lambung dalam waktu lama.Evaluasi hemoptysis meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lab (CBC) dan pemeriksaan radiologi.

Pengawas Minum Obat (PMO)/Directly Observed Treatments Short Course (DOTS)

DOTS mengandung 5 komponen :

Komitmen pemerintah untuk menjalankan program TB nasional Penemuan kasus TB dengan pemeriksaan BTA mikroskopis Pemberian obat jangka pendek yang diawasi secara langsung (DOT) Pengadaan OAT secara berkesinambungan Monitoring serta pencatatan dan pelaporan yang baku/standar

Terdapat 6 elemen kunci dalam strategi stop TB yang direkomendasikan oleh WHO :

Page 15: DocumentTB

Peningkatan dan ekspansi DOTS yang bermutu, meningkatkan penemuan kasus & penyembuhan melalui pendekatan yg efektif thdp seluruh pasien terutama pasien tidak mampu.

Memberikan perhatian pada kasus TB-HIV,MDR-TB, dengan aktiviti gabungan TB-HIV, DOTS-PLUS, dan pendekatan lain yg relevan.

Kontribusi pada sistem kesehatan, dengan kolaborasi bersama program kesehatan yg lain dan pelayanan umum.

Melibatkan seluruh praktisi kesehatan, masyarakat, swasta dan nonpemerintah dengan pendekatan berdasarkan Public Private Mix (PPM) untuk mematuhi Internationals Standards of TB Care.

Mengikutsertakan pasien dan masyarakat yang berpengaruh untuk berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan yang efektif.

Memungkinkan dan meningkatkan penelitian untuk pengembangan obat baru, alat diagnostik dan vaksin. Penelitin juga dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan program.

Tujuan PMO

Mencapai angka kesembuhan yg tinggi Mencegah putus berobat Mengatasi efek samping obat jika timbul Mencegah resistensi

Pengawasan

Pasien berobat jalan :

Paramedis, petugas sosial, anggota keluarga, tokoh masyarakat dapat menjadi PMO. Rumah PMO harus dekat dengan rumah pasien.

Pasien dirawat : petugas rumah sakit

Persyaratan PMO

PMO bersedia dengan sukarela membantu pasien TB sampai sembuh selama pengobatan dengan OAT dan menjaga kerahasiaan pasien HIV/AIDS.

PMO diutamakan petugas kesehatan, tetapi dapat juga kader kesehatan, dasawisma, kader PPTI, PKK, atau anggota keluarga yg disegani pasien.

Tugas PMO

Bersedia mendapat penjelasan di poliklinik Melakukan pengawasan terhadap pasien dalam hal minum obat Mengingatkan pasien untuk pemeriksaan ulang dahak sesuai jadwal yg telah

ditentukan Memberikan dorongan pada pasien untuk berobat secara teratur hingga selesai Mengenali efek samping ringan obat, dan menasehati pasien agar tetap mau menelan

obat

Page 16: DocumentTB

Merujuk pasien bila efek samping semakin berat Melakukan kunjungan rumah Menganjurkan anggota keluarga untuk memeriksa dahak bila ditemui gejala TB.

Penyuluhan

Perorang/Individu : dpt dilakukan di unit rawat jalan, di apotik Kelompok : kelompok pasien, keluarga pasien, masyarakat pengunjung rumah sakit.

Pencatatan yang dilakukan di unit pelayanan kesehatan meliputi beberapa formulir, yaitu :

Kartu pengobatan TB (01) Kartu identiti penderita TB (TB02) Register laboratorium TB (TB04) Formulir pindah penderita TB(TB09) Formulir hasil akhir pengobatan dari penderita TB pindahan (TB10)