tb rileps
DESCRIPTION
lapsusTRANSCRIPT
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 1/16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC) adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh infeksi kompleks Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
adalah salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia. Penyakit ini biasanya
menyerang paru-paru (disebut sebagai TB Paru), walaupun pada sepertiga kasus, organ-organ
lain ikut terlibat. Jika diterapi dengan benar tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleks
Mycobacterium tuberculosis, yang peka terhadap obat, praktis dapat disembuhkan. Tanpa terapi
tuberkulosa akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah
kasus.
2.2 Epidemiologi Tuberkulosis
alaupun pengobatan TB yang efektif sudah tersedia tapi sampai saat ini TB masih
men!adi problem kesehatan dunia yang utama. Pada tahun "##$ %& telah men'anangkan
tuber'ulosis sebagai Global Emergency. aporan %& tahun $* menyatakan bahwa terdapat
+,+ !uta kasus baru tuber'ulosis pada tahun $$ dan ,# !uta adalah kasus BT positif. epertiga
penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuber'ulosis dan menurut regional %& !umlah terbesar
kasus TB ter!adi di sia Tenggara yaitu /0 dari seluruh kasus TB di dunia. 1ndonesia berada
dalam peringkat ketiga terburuk setelah China dan 1ndia di dunia untuk !umlah penderita TB.
etiap tahun mun'ul / ribu kasus baru dan lebih dari "* ribu lainnya meninggal. Perkiraan
ke!adian BT sputum positif di 1ndonesia adalah $22. tahun "##+. Berdasarkan sur3eykesehatan rumah tangga "#+/ dan sur3ey kesehatan nasional $", TB menempati rangking
nomer sebagai penyebab kematian tertinggi di 1ndonesia. Pre3alensi nasional terakhir TB paru
diperkirakan ,$*0.
2. E!iologi Tuberkulosis
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 2/16
Penyebab penyakit ini adalah bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis.
4y'oba'teria termasuk dalam famili 4y'oba'teria'eae dan termasuk dalam ordo
'tinomy'etales. kompleks Mycobacterium tuberculosis meliputi M. tuberculosis, M. bovis, M.
africanum, M. microti, dan M. canettii. 5ari beberapa kompleks tersebut, M. tuberculosis
merupakan !enis yang terpenting dan paling sering di!umpai.
M.tuberculosis berbentuk batang, berukuran pan!ang /6 dan lebar 6, tidak membentuk
spora, dan termasuk bakteri aerob. 4y'oba'teria dapat diberi pewarnaan seperti bakteri lainnya,
misalnya dengan Pewarnaan 7ram. 8amun, sekali my'oba'teria diberi warna oleh pewarnaan
gram, maka warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan asam. &leh karena itu, maka
my'oba'teria disebut sebagai Basil Tahan sam atau BT. Beberapa mikroorganisme lain yang
!uga memiliki sifat tahan asam, yaitu spesies Nocardia, Rhodococcus, Legionella micdadei, dan proto9oa Isospora dan Cryptosporidium. Pada dinding sel my'oba'teria, lemak berhubungan
dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. truktur ini menurunkan permeabilitas
dinding sel, sehingga mengurangi efekti3itas dari antibiotik. ipoarabinomannan, suatu molekul
lain dalam dinding sel my'oba'teria, berperan dalam interaksi antara inang dan patogen,
men!adikan M. tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofaga.
2." P#!ogenesis Tuberkulosis
TB paru terdiri dari primer dan post primer, TB paru primer adalah infeksi yang
menyerang pada orang yang belum mempunyai kekebalan spesifik, sehingga tubuh melawan
dengan 'ara tidak spesifik. Pada fase ini kuman merangsang tubuh membentuk sensitized cell
yang khas sehingga u!i PP5 !urified !rotein "erivative# akan positif. 5i paru terdapat fokus
primer dan pembesaran kelen!ar getah bening hilus atau regional yang disebut komplek primer.
Pada infeksi primer ini biasanya masih sulit ditemukan kuman dalam dahak.
:uman tuber'ulosis yang masuk melalui saluran nafas akan bersarang di !aringan paru
sehinggaakan terbentuk suatu sarang pneumoni, yang disebut sarang primer atau afek primer.
arang primer ini mungkin timbul di bagian mana sa!a dalam paru, berbeda dengan sarang
reakti3asi. 5ari sarang primer akan kelihatan peradangan saluran getah bening menu!u hilus
(limfangitis lokal). Peradangan tersebut diikuti oleh pembearan kelen!ar getah bening
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 3/16
(limfadenitis regional). fek primer bersama-sama dengan limfangitis regional akan mengalami
salah satu nasib berikut;
". embuh dengan tidak meniggalkan 'a'at sama sekali (resuscitation ad integrum)
$. embuh dengan meninggalkan sedikit bekas (antara lain sarang 7ohn, garis fibroti',
sarang perkapuran di hilus). 4enyebar dengan 'ara;
a. Perkontinuatum, menyebar ke sekitarnya. alah satu 'ontohnya adalah
epituberklosis.
b. Penyebaran se'ara bronkogen, baik di paru bersangkutan maupun ke paru
sebelahnya atau tertelan'. Penyebaran se'ara hematogen dan limfogen. Penyebaran ini berkaitan dengan
daya tahan tubuh, !umlah dan 3irulensi kuman. arang yang ditimbulkan dapat
sembuh se'ara spontan, akan tetapi bila tidak terdapat imuniti yang adekuat,
penyebaran ini akan menimbulkan keadaan 'ukup gawat seperti tuber'ulosis
milier, meningitis TB, dll.
TB paru post primer adalah TB paru yang menyerang orang yang telah mendapatkan
infeksi primer dan dalam tubuh orang tersebut sudah ada reaksi hipersensitif yang khas. 1nfeksi
ini berasal dari reinfeksi dari luar atau reakti3asi dari infeksi se-belumnya. Proses awal berupa
satu atau lebih pnemonia lobuler yang disebut fokus dari ssman. <okus ini dapat sembuh
sendiri atau men!adi progresif (meluas), melunak, penge!uan, timbul ka3itas yang menahun dan
mengadakan penyebaran ke beberapa tempat.
7e!ala penting TB paru post primer adalah ;
") Batuk lebih dari $ minggu, ge!ala ini paling dini dan paling sering di!umpai, biasanya
ringan dan makin lama makin berat.
$)Batuk darah atau ber'ak sa!a.
)8yeri dada yang berkaitan dengan proses pleuritis di apikal.
*)esak nafas yang berkaitan dengan retraksi, obstruksi, thrombosis, atau rusaknya
parenkim paru yang luas
/)$heezing yang berkaitan dengan penyempitan lumen endo-bronkhial.
2)7e!ala umum yang tidak khas yaitu lemah badan, demam, anoreksia, berat badan turun
2.$ Kl#sifik#si Tuberkulosis
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 4/16
Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang !aringan paru, tidak termasuk pleura.
". Berdasar hasil pemeriksaan dahak (BT)
TB paru dibagi atas;
a. Tuberkulosis paru BT (=) adalah;
- ekurang-kurangnya $ dari spesimen dahak menun!ukkan hasil BT positif
- %asil pemeriksaan satu spesimen dahak menun!ukkan BT positif dan kelainan
radiologik menun!ukkangambaran tuberkulosis aktif
- %asil pemeriksaan satu spesimen dahak menun!ukkan BT positif dan biakan positif
b. Tuberkulosis paru BT (-)
- %asil pemeriksaan dahak kali menun!ukkan BT negatif, gambaran klinik dan
kelainan radiologik
menun!ukkan tuberkulosis aktif
- %asil pemeriksaan dahak kali menun!ukkan BT negatif dan biakan M.
tuberculosis positif $. Berdasarkan tipe pasienTipe pasien ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan
sebelumnya. da beberapa tipe pasien yaitu ;
a. :asus baru
dalah pasien yang belum pernah mendapat pengobatan dengan &T atau sudah pernah
menelan &T kurangdari satu bulan.
b. :asus kambuh (relaps)
dalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis
dan telah dinyatakansembuh atau pengobatan lengkap, kemudian kembali lagi berobat
dengan hasil pemeriksaan dahak BT positifatau biakan positif.Bila BT negatif atau biakan negatif tetapi gambaran radiologik di'urigai lesi aktif >
perburukan dan terdapat ge!alaklinis maka harus dipikirkan beberapa kemungkinan ;
- 1nfeksi non TB (pneumonia, bronkiektasis dll) 5alam hal ini berikan dahulu
antibiotik selama $ minggu,kemudian die3aluasi.
- 1nfeksi !amur
- TB paru kambuh
Bila meragukan harap konsul ke ahlinya.
'. :asus defaulted atau drop out
dalah pasien yang tidak mengambil obat $ bulan berturut-turut atau lebih sebelum
masa pengobatannya selesai.d. :asus gagal
- dalah pasien BT positif yang masih tetap positif atau kembali men!adi positif pada
akhir bulan ke-/ (satubulan sebelum akhir pengobatan)
- dalah pasien dengan hasil BT negatif gambaran radiologik positif men!adi BT
positif pada akhir bulan ke-$pengobatan
e. :asus kronik > persisten
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 5/16
dalah pasien dengan hasil pemeriksaan BT masih positif setelah selesai pengobatan
ulang kategori $ denganpengawasan yang baik.
2.% Di#gnos# Tuberkulosis
?ntuk menegakkan diagnosis TB paru, perlu diketahui tentang ; gambaran klinik,
pemeriksaan !asmani, gambatan foto toraks, pemeriksaan basil tahan asam, pemeriksaan u!i
tuberkulin dan pemeriksaan laboratorium penun!ang.
7ambaran klinik
7ambaran klinik TB paru dapat dibagi atas ; ge!ala sistemik (umum) dan ge!ala respiratorik
(paru).
") 7e!ala sistemik (umum), berupa ;
a# "emam
alah satu keluhan pertama penderita TB paru adalah demam seperti ge!ala influen9a. Biasanya
demam dirasakan pada malam hari disertai dengan keringat malam, kadang-kadang suhu badan
dapat men'apai *@ *"@ C. erangan seperti influen9a ini bersifat hilang timbul, dimana ada
masa pulih diikuti dengan se rangan berikutnya setelah bulan, 2 bulan, # bulan (dikatakan
sebagai multiplikasi bulan). Aasmin mengatakannya sebagai serangan influen9a yang
melompat-lompat dengan masa tidak sakit semakin pendek dan masa serangan semakin pan!ang.
b) Ge%ala yang tida& spesifi&
TB paru adalah peradangan yang bersifat kronik, dapat ditemukan rasa tidak enak badan
(malaise), nafsu makan berkurang yang menyebabkan penurunan berat badan, sakit kepala dan
badan pegal-pegal. Pada wanita kadang-kadang dapat di!umpai gangguan siklus haid.
$) 7e!ala respiratorik (paru)
a#'atu&
Pada awal tel!adinya penyakit, kuman akan berkembang biak di !aringan paru batuk baru akanter!adi bila bronkus telah terlibat. Batuk merupakan akibat dari terangsangnya bronkus, bersifat
iritatif. :emudian akibat ter!adinya peradangan, batuk berubah men!adi produktifkarena
diperlukan untuk membuang produk-produk ekskresi dari peradangan. putum dapat bersifat
mukoid atau purulen.
b#'atu& darah
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 6/16
Ter!adi akibat pe'ahnya pembuluh darah berat atau ringannya batuk darah tergantung dari
besarnya pembuluh darah yang pe'ah. 7e!ala batuk darah ini tidak selalu ter!adi pada setiap TB
paru, kadang-kadang merupakan suatu tanda perluasan proses TB paru. Batuk darah tidak selalu
ada sangkut pautnya dengan terdapatnya ka3itas pada paru.
c#(esa& napas
esak napas akan ter!adi akibat luasnya kerusakan !aringan paru, didapatkan pada penyakit paru
yang sudah lan!ut. edangkan pada penyakit yang baru tidak akan di!umpai ge!ala ini.
d#Nyeri dada
Biasanya ter!adi bila sistem saraf terkena, dapat bersifat lokal atau pleuritik.
Pemeriksaan !asmani
e'ara umum pemeriksaan !asmani paru menggambarkan keadaan struktural !aringan paru,
pemeriksaan ini tidak memberikan keterangan apa penyebab penyakit paru tersebut. 8amun
demikian mungkin ada beberapa hal yang dapat dipakai sebagai pegangan pada TB paru yaitu
lokasi dan kelainan struktural yang ter!adi. Pada penyakit yang lan!ut mungkin dapat di!umpai
berbagai kombinasi kelainan seperti konsolidasi, fibrosis, kolaps atau efusi.
7ambaran foto toraks
Pemeriksaan foto toraks standar untuk menilai kelainan pada paru ialah foto toraks P dan
lateral, sedangkan foto top lordotik, oblik, tomogram dan floroskopi diker!akan atas indikasi.
Crofton mengemukakan beberapa karakteristik radiologik pada TB paru ;
- Bayangan lesi terutama pada lapangan atas paru- Bayangan berawan atau berber'ak
- Terdapat ka3itas tunggal atau banyak
- Terdapat kalsifikasi- esi bilateral terutama bila terdapt pada lapangan alas paru
- Bayangan abnormal menetap pada foto toraks ulang setelah beberapa minggu.
etak lesi pada orang dewasa biasanya pada segmen apikal dan posterior lobus atas, segmen
posterior lobus bawah, meskipun dapat !uga mengenai semua segmen.
7ambaran radiologik TB paru tidak memperlihatkan hanya satu bentuk sarang sa!a, akan
tetapi dapat terlihat berbagai bentuk sarang se'ara bersamaan sekaligus yang merupakan bentuk
khas TB paru. dapun bentuk sarang yang di!umpai pada kelainan radiologik adalah ; sarang
dini>sarang minimal, ka3itas non sklerotik, ka3itas sklerotik, keadaan penyebaran penyakit yang
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 7/16
sudah lan!ut.:elainan radiologik foto toraks hendaklah dinilai se'ara teliti, karena TB paru dapat
memberikan semua bentuk abnormal pada pemeriksaan radiologik dan dikenal dengan istilah
great imitator .
Pemeriksaan basil tahan asam
Penemuan basil tahan asam (BT) dalam sputum, mempunyai arti yang sangat penting dalam
menegakkan diagnosis TB paru, namun kadang-kadang tidak mudah untuk menemukan
BT tersebut. BT barn dapat ditemukan dalam sputum, bila bronkus sudah terlibat, sehingga
sekret yang dikeluarkan melalui bronkus akan mengandung BTPemeriksaan mikroskopik
langsung dengan BT (--), bukan berarti tidak ditemukan Mycobacterium tuberculosis sebagai
penyebab, dalam hal penting sekali peranan hasil biakan kuman. <aktor-faktor yang dapat
menyebabkan basil bakteriologik negatip adalah ;
- belum terlibatnya bronkus dalam proses penyakit, terutama pada awal sakit,- terlalu sedikitnya kuman di dalam sputum akibat dari 'ara pengambilan bahan yang tidak
adekuat,
- 'ara pemeriksaan bahan yang tidak adekuat,- pengaruh pengobatan dengan &T, terutama rifampisin.
Bila diagnosis TB paru semata-mata berdasarkan pada ditemukannya BT dalam sputum, maka
sangat banyak TB paru yang terlewat tanpa pengobatan. edangkan !ustru pada TBparu yang
baru dengan sputum BT (--) dan belum menular pada orang lain, paling mudah diobati dan
disembuhkan sempurna.
Pemeriksaan u!i tuberkulin
Pemeriksaan u!i tuberkulin merupakan prosedur diagnostik paling penting pada TB paru anak,
kadang-kadang merupakan satu-satunya bukti adanya infeksi Mycobacterium tuberculosis.
edangkan pada orang dewasa, terutama di daerah dengan pre3alensi TB paru masih tinggi
seperti 1ndonesia sensiti3itasnya rendah. %al ini sesuai dengan penelitian %andoko dkk terhadap
penderita TB paru dewasa yang menyimpulkan bahwa reaksi u!i tuberkulin tidak mempunyai arti
diagnostik, hanya sebagai alat bantu diagnostik sa!a, sehingga u!i tuberkulin ini !arang dipakai
untuk diagnosis ke'uali pada keadaan tertentu, di mana sukar untuk menegakkan diagnosis.
Pemeriksaan laboratorium penun!ang
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 8/16
Pemeriksaan laboratorium rutin yang dapat menun!ang untuk mendiagnosis TB paru dan kadang-
kadang !uga dapat untuk
mengikuti per!alanan penyakit yaitu ;
- la!u endap darah (D5)
- !umlah leukosit
- hitung !enis leukosit.
5alam keadaan aktif>eksaserbasi, leukosit agak meninggi dengan geseran ke kiri dan limfosit di
bawah nilai normal, la!u endap darah meningkat. 5alam keadaan regresi>menyembuh, leukosit
kembali normal dengan limfosit nilainya lebih tinggi dari nilai normal, la!u endap darah akan
menurun kembali.
2.% Pengob#!#n Tuberkulosis
Pengobatan tuber'ulosis terbagi men!adi $ fase yaitu, fase intensif ($- bulan) dan fase
lan!utan *-E bulan. Paduan obat yang digunakan terdiri dari paduan obat utama dan tambahan.
&bat nti Tuberkulosis
&bat yang dipakai ;
". Jenis obat utama (lini ") yang digunakan;
- 18%
- Aifampi'in
- Pira9inamid
- treptomisin
- Dtambutol
$. Jenis obat tambahan lainnya (lini $)
- :anamisin
- mikasin
- :uinolon
- &bat lain masih dalam penelitian yaitu makrolid dan amoksilin dan asam kla3ulanat
- Beberapa obat berikut ini belum tersedia di 1ndonesia antara lain; :apreomisin,
ikloserin, P, 5eri3at 18% dan Aifampisin, Thioamides (ethioamide dan
prothioamide)
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 9/16
:emasan
- &bat Tunggal, disa!ikan se'ara terpisah, yakni 18%, Aifampisin, Pira9inamid dan
Dtambutol
- &bat :ombinasi dosis tetap (<iFed 5ose Combination-<5C). :ombinasi dosis tetap
ini terdiri dari atau * obat dalam satu tablet.
5osis &bat
&bat 5osis
(mg>kgBB>hari
)
5osis yang 5ian!urkan
(mg>kgBB>hari)
5osis
4aF
5osis (mg) > Berat Badan (kg)
%arian 1ntermitten G* *-2 H2
A +-"$ " " 2 */ 2
% *-2 / " "/ */
I $- $/ / E/ " "/D "/-$ "/ E/ " "/
"/-"+ "/ "/ " esuai BB E/ "
)abel *. "osis +bat )uber&ulosis !!"I, -**#
Pengembangan pengobatan TB paru yang efektif merupakan hal yang paling penting
untuk menyembuhkan pasien dan menghindari 45A TB (4ultidrug resistan'e tuber'ulosis).
Pengembangan strategi 5&T untuk mengontrol epidemi' TB merupakan priority utam %&.
1nternational ?nion gainst Tuber'ulosis and ung 5isease (1?T5) dan %& menyarankan
untuk menggantikan paduan obat tunggal dengan kombinasi dosis tetap dalam pengobatan TB
primer pada tahun "##+. 5osis obat tuber'ulosis kombinasi dosis tetap berdasarkan %&.
:euntungan kombinasi dosis tetap antara lain;
". Penatalaksanaan sederhana dengan kesalahan pembuatan resep minimal
$. Peningkatan kepatuhan dan penerimaan pasien dengan penurunan kesalahan pengobatan
yang tidak disenga!a
. Peningkatan kepatuhan tenaga kesehatan terhadap penatalaksanaan yang benar dan
standar
*. Perbaikan mana!emen obat karena !enis obat lebih sedikit
/. 4enurunkan risiko penyalahgunaan obat tunggal dan 45A akibat penurunan
penggunaan monoterapi
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 10/16
Penetuan dosis terapi kombinasi dosis tetap * obat berdasarkan rentang dosis yang telah
ditentukan oleh %& merupakan dosis yang efektif atau masih termasuk dalam batas dosis
terapi dan non toksik.
Paduan &bat nti Tuberkulosis
Pengobatan tuber'ulosis dibagi men!adi;
". TB Paru (kasus baru), BT positif atau pada foto thoraks lesi luas. Paduan obat yang
dian!urkan ; $A%ID>*A% atau $A%ID>2%D atau $A%ID>*A%
Paduan ini dian!urkan untuk;
a. TB Paru BT (=), kasus baru
b. TB Paru BT (-), dengan gambaran radiologi lesi luas
$. TB Paru (kasus baru), BT negati3e, pada foto thoraks lesi minimal. Paduan obat yang
dian!urkan; $A%ID>*A% atau 2A%D atau $A%ID>*A%
. TB Paru kasus kambuh
ebelum ada hasil u!i resistensi dapat diberikan $A%ID>"A%ID. <ase lan!utan dengan
hasil u!i resistensi. Bila tidak terdapat hasil u!i resistensi dapat diberikan obat A%D
selama / bulan
*. TB Paru kasus gagal pengobatan
ebelum ada hasil u!i resistensi seharusnya diberikan obat lini $ ('ontoh paduan; -2
bulan :anamisin, &floksasin, Dtionamid, ikloserin dilan!utkan "/-"+ bulan &floksasin,
Dtionamid, ikloserin). 5alam keadaan tidak memungkinkan pada fase awal dapat
diberikan $A%ID>"A%ID. <ase lan!utan sesuai dengan hasil u!i resistensi dapat
diberikan obat A%D selama / bulan. 5apat pula dipertimbangkan tindakan bedah untuk
mendapatkan hasil yang optimal.
/. TB Paru kasus putus obat
Pasien TB Paru kasus lalai berobat, akan dimulai pengobatan kembali sesuai dengan
'riteria sebagai berikut;
a. Berobat H * bulan
- BT saat ini negati3e
:linis dan radilogi tidak aktif atau ada perbaikan maka pengobatan &T dihentikan.
Bila gambaran radiologi aktif, lakukan analisis lebih lan!ut untuk memastikan
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 11/16
diagnosis TB denganmempertimbangkan !uga kemungkinan penyakit paru lain. Bila
terbukti TB maka pengobatan dimulai dari awal dengan paduan obat yang lebih kuat
dan !angka waktu pengobatan yang lebih lama.
- BT saat ini positif
Pengobatan dimulai dari awal dengan paduan obat yang lebih kaut dan !angka waktu
pengobatan yang lama.
b. Berobat G * bulan
- Bila BT positif, pengobatan dimulai dari awal dengan paduan obat yang lebih kaut
dan !angka waktu pengobatan yang lebih lama.
- Bila TB negati3e, gambaran foto toraks positif TB aktif pengobatan diteruskan.
2. TB Paru kasus kronik
- Pengobatan TB paru kasus kronik, !ika belum ada hasil u!i resistensi, berikan
A%ID. Jika telah ada hasil u!i resistensi, sesuaikan dengan hasil u!i resistensi
(minmal terdapat * ma'am &T yang massif sensiti3e) ditambah dengan obat lini $
seperti kuinolon, betalaktam, makrolid, dll. Pengobatan minimal "+ bulan. Jika tidak
mampu dapat diberikan 18% seumur hidup. Pertimbangkan pembedahan untuk
meningkatkan kemungkinan penyembuhan. :asus TB kronik perlu diru!uk ke dokter
spesialis paru.
2.& Efek S#mping 'b#!
ebagian besar pasien TB dapat menyelesaikan pengobatan tanpa efek samping. 8amun
sebagian ke'il dapat mengalami efek samping. &leh karena itu pemantauan
kemungkinanter!adinya efek samping sangat penting dilakukan selama pengobatan. Dfek
samping yang ter!adi dapat ringan atau berat, bila efek samping ringan dan dapat diatasi
simptomatis maka pengobatan &T dapat dilan!utkan.
". 1sonia9id
Dfek samping ringan dapat berupa tanda-tanda kera'unan pada syaraf tepi, kesemutan,
rasa terbakar di kaki dan nyeri otot. Dfek ini dapat dikurangi dengan pemberian
piridoksin dengan dosis " mg>hari atau dengan 3itamin B kompleks. Pada keadaan
tersebut pengobatan dapat diteruskan. :elainan lain ialah menyerupai defisiensi
piridoksin (syndrome pellagra). Dfek samping berat dapat berupa hepatitis imbas obat
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 12/16
yang ter!adi pada kurang lebih ,/0 pasien. Bila ter!adi hepatitis imbas obat atau ikterik,
hentkan &T dan pengobatan sesuai dengan pedoman TB pada keadaan khusus.
$. Aifampisin
Dfek samping ringan yang dapat ter!adi dan hanya memerlukan pengobatan simptomatis
ialah;
- indrom <lu berupa demam, menggigil dan nyeri tulang
- indrom dispepsi, berupa sakit perut, mual, anoreFia, muntah-muntah kadang diare.
- 7atal-gatal dan kemerahan
Dfek samping yang berat namun !arang ter!adi;
- %epatitis imbas obat atau ikterik, bila ter!adi hal tersebut, &T harus distop dulu dan
penatalaksanaan sesuai pedoman TB pada keadaan khusus.
- Purpura, anemia hemolitik yang akut, syok dan gagal gin!al. Bila salah satu dari
ge!ala ini ter!adi, Aifampisin harus segera dihentikan dan !angan diberikan lagi
walaupun ge!alanya telah menghilang.
- indrom respirasi yang ditandai dengan sesak nafas.
Aifampisin dapat menyebabkan warna merah pada air seni, keringat, air mata dan air liur.
arna merah tersebut ter!adi karena proses metabolism obat dan tidak berbahaya. %al ini
harus diberitahukan kepada pasien agar mereka mengerti dan tidak perlu khawatir.
. Pira9inamid
Dfek samping utama adalah hepatitis imbas obat (penatalaksanaan sesuai pedoman TB
pada keadaan khusus). 8yeri sendi !uga dapat ter!adi (beri aspirin) dan kadang-kadang
dapat menyebabkan arthritis gout. %al ini kemingkinan disebabkan berkurangnyaekskresi
dan penimbunan asam urat. :adang-kadang ter!adi reaksi demam, mual, kemerahan dan
reaksi kulit yang lain.
*. Dtambutol
Dtambutol dapat menyebabkan gangguan penglihatan berupa berkurangnya keta!aman,
buta warna untuk warna merah dan hi!au. 4eskipun demikian kera'unan okuler tersebut
tergantung dengan dosis yang diapakai, !arang sekali ter!adi pada dosis "/-$/
mg>kgBB>hari atau mg>kgBB yang diberikan kali seminggu. 7angguan penglihatan
akan kembali normal dalam beberapa minggu setelah obat dihentikan. ebaiknya
etambutol tidak diberikan pada anak karena risiko kerusakan okuler untuk dideteksi.
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 13/16
/. treptomisin.
Dfek samping utama adalah kelainan syaraf 111 (8er3us estibulo'o'hlearis) yang
berkaitan dengan keseimbangan dan pendengaran. Aisiko efek samping tersebut akan
meningkat seiring dengan peningkatan dosis yang digunakan dan umur pasien. Aisiko
tersebut akan meningkat pada pasien dengan gangguan fungsi ekskresi gin!al. 7e!ala efek
samping yang terlihat adalah telinga berdenging (tinnitus), pusing dan kehilangan
keseimbangan. :eadaan ini dapat dipulihkan bila obat segera dihentikan atau dosisnya
dikurangi ,$/ gram. Jika pengobatan diteruskan makan kerusakan alat keseimbangan
makin parah dan menetap.
Aeaksi hipersensiti3itas kadang ter!adi berupa demam yang timbul tiba-tiba disertai sakit
kepala, muntah dan eritema pada kulit. Dfek samping sementara dan ringan (!arang
ter!adi) seperti kesemutan sekitar mulut dan telinga yang mendenging dapat ter!adi segera
setalah suntikan. Bila reaksi ini mengganggu maka dosis dapat dikurangi ,$/ gram.
treptomisisn dapat menembus sawar plasenta sehingga tidak boleh diberikan pada
perempuan hamil sebab dapat merusak saraf pendengaran !anin.
2.( Pengob#!#n Tuberkulosis p#d# Ke#d##n K)usus
7e!ala TBC adalah dimulai dengan batuk-batuk ringan, tetapi lama-lama tambah hebat
hingga keluar darah sedikit-sedikit. 7e!ala-ge!ala lainnya adalah; penderita tampak pu'at, badan
lemah semakin kurus, suhu badan naik dan kalau malam hari mengeluarkan keringat. :adang-
kadang ada !uga yang suaranya sampai habis.
4en!aga kesehatan dengan sebaik-baiknya sebagai daya pertahanan alam. 4en!uhi
sumber penularan. elain itu bagi yang biasa ke dokter, dapat !uga minta penyuntikan 3aksin
BC7. eorang ibu yang menderita TBC paru-paru, sebaiknya tidak menyusui anaknya selama
belum sembuh. eseorang yang menderita penyakit tertentu, di samping TB, memerlukan
pengobatan yang berhati-hati sehingga tidak ter!adi kesalahan pemberian obat.
#. Ke)#mil#n
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 14/16
Pada prinsipnya pengobatan Tuberkolosis (TB) pada kehamilan tidak berbeda dengan
pengobatan TB pada umumnya. 4enurut %&, hampir semua &bat nti Tuberkolosis (&T)
aman untuk kehamilan, ke'uali streptomisin. treptomisin tidak dapat dipakai pada kehamilan
karena bersifat permanent ototoFi' dan dapat menembus barier pla'enta. :eadaan ini dapat
mengakibatkan ter!adinya gangguan pendengaran dan keseimbangan yang menetap pada bayi
yang akan dilahirkan. Perlu di!elaskan kepada ibu hamil bahwa keberhasilan pengobatannya
sangat penting artinya supaya proses kelahiran dapat ber!alan lan'ar dan bayi yang akan
dilahirkan terhindar dari kemungkinan tertular TB.
b. Ibu men*usui d#n b#*in*#
Pada prinsipnya pengobatan TB pada ibu menyusui tidak berbeda dengan pengobatan
pada umumnya. emua !enis &T aman untuk ibu menyusui. eorang ibu menyusui yangmenderita TB harus mendapat paduan &T se'ara adekuat. Pemberian &T yang tepat
merupakan 'ara terbaik untuk men'egah penularan kuman TB kepada bayinya. 1bu dan bayi
tidak perlu dipisahkan dan bayi tersebut dapat terus disusui. Pengobatan pen'egahan dengan 18%
diberikan kepada bayi tersebut sesuai dengan berat badannya.
+. Penderi!# TB penggun# kon!r#sepsi
Aifampisin berinteraksi dengan kontrasepsi hormonal (pil :B, suntikan :B, susuk :B),
sehingga dapat menurunkan efektifitas kontrasepsi tersebut. eorang penderita TB sebaiknya
mengggunakan kontrasepsi non-hormonal, atau kontrasepsi yang mengandung estrogen dosis
tinggi (/ m'g).
d. Penderi!# TB deng#n infeksi ,I-AIDS
Tatalaksana pengobatan TB pada penderita dengan infeksi %1>15 adalah sama
seperti penderita TB lainnya. &bat TB pada penderita %1>15 sama efektifnya dengan
penderita TB yang tidak disertai %1>15. Prinsip pengobatan penderita TB-%1 adalah
dengan mendahulukan pengobatan TB. Pengobatan A(antiretro3iral) dimulai berdasarkan
stadium klinis %1 sesuai dengan standar %&. Penggunaan suntikan treptomisin harus
memperhatikan Prinsip-prinsip ?ni3ersal Pre'aution (:ewaspadaan :eamanan ?ni3ersal)
Pengobatan penderita TB-%1 sebaiknya diberikan se'ara terintegrasi dalam satu ?P: untuk
men!aga kepatuhan pengobatan se'ara teratur.
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 15/16
e. Penderi!# TB deng#n )ep#!i!is #ku!
Pemberian &T pada penderita TB dengan hepatitis akut dan atau klinis ikterik, ditunda sampai
hepatitis akutnya mengalami penyembuhan. Pada keadaan dimana pengobatan Tb sangat
diperlukan dapat diberikan streptomisin () dan Dtambutol (D) maksimal bulan sampai
hepatitisnya menyembuh dan dilan!utkan dengan Aifampisin (A) dan 1soniasid (%) selama 2
bulan.
f. Penderi!# TB deng#n kel#in#n )#!i kronik
Bila ada ke'urigaan gangguan faal hati, dian!urkan pemeriksaan faal hati sebelum pengobatan
Tb. :alau 7&T dan 7PT meningkat lebih dari kali &T tidak diberikan dan bila telah
dalam pengobatan, harus dihentikan. :alau peningkatannya kurang dari kali, pengobatan dapat
dilaksanakan atau diteruskan dengan pengawasan ketat. Penderita dengan kelainan hati,
Pirasinamid (I) tidak boleh digunakan. Paduan &T yang dapat dian!urkan adalah $A%D>2A%
atau $%D>"%D.
g. Penderi!# TB deng#n g#g#l gin/#l
1soniasid (%), Aifampisin (A) dan Pirasinamid (I) dapat di ekskresi melalui empedu dan
dapat di'erna men!adi senyawa-senyawa yang tidak toksik. &T !enis ini dapat diberikan dengan
dosis standar pada penderita-penderita dengan gangguan gin!al.treptomisin dan Dtambutol
diekskresi melalui gin!al, oleh karena itu hindari penggunaannya pada penderita dengan
gangguan gin!al. pabila fasilitas pemantauan faal gin!al tersedia, Dtambutol dan treptomisin
tetap dapat diberikan dengan dosis yang sesuai faal gin!al. Paduan &T yang paling aman untuk
penderita dengan gagal gin!al adalah $%AI>*%A.
). Penderi!# TB deng#n Di#be!es 0eli!us
5iabetes harus dikontrol. Penggunaan Aifampisin dapat mengurangi efektifitas obat oral anti
diabetes (sulfonil urea) sehingga dosis obat anti diabetes perlu ditingkatkan. 1nsulin dapat
digunakan untuk mengontrol gula darah, setelah selesai pengobatan TB, dilan!utkan dengan anti
diabetes oral. Pada penderita 5iabetes 4ellitus sering ter!adi komplikasi retinopathy diabetika,
oleh karena itu hati-hati dengan pemberian etambutol, karena dapat memperberat kelainan
tersebut.
7/21/2019 tb RILEPS
http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 16/16
i. Penderi!# TB *#ng perlu mend#p#! !#mb#)#n kor!ikos!eroid
:ortikosteroid hanya digunakan pada keadaan khusus yang membahayakan !iwa penderita
seperti;
• 4eningitis TB
• TB milier dengan atau tanpa meningitis
• TB dengan Pleuritis eksudati3a
•TB dengan Perikarditis konstrikti3a.
elama fase akut prednison diberikan dengan dosis -* mg per hari, kemudian
diturunkan se'ara bertahap. ama pemberian disesuaikan dengan !enis penyakit dan kema!uan
pengobatan.