tb rileps

16
BAB II TINJAUAN PUSTA KA 2.1 Definisi Tuberkulosis Tub erkulo sis atau TB (singkatan yang sekara ng ditin ggalka n adalah TBC) adala h suatu  penyakit ya ng di sebabkan oleh infeksi kompleks  Mycobacterium tuberculosis . Peny akit ini adalah salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia. Penyakit ini biasanya meny era ng  paru-paru (dise but sebagai TB Paru), walaupun pada seperti ga kasus, organ-organ lai n iku t ter libat. Jik a dit erap i deng an bena r tuberkulosi s yang dis ebab kan ole h komple ks  Mycobacterium tuberculosis , yang peka terhadap obat, praktis dapat disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosa akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah kasus. 2.2 Epidemiologi Tuberkulosis alaupun pengobatan TB yang efektif sudah tersedia tapi sampai saat ini TB masih men!adi problem kesehatan dunia yang utama. Pada tahun "##$ %& telah men'anangkan tuber'ulosis sebagai Global Emergency. aporan %& tahun $* menyatakan bahwa terdapat +,+ !uta kasus baru tuber'ulosis pada tahun $$ dan ,# !uta adalah kasus BT positif. epertiga  penduduk dun ia telah terinfeksi kuman tuber'ulosis dan menurut regional %& !umlah terbesar kasus TB ter!adi di sia Te nggara yaitu /0 dari seluruh kasus TB di dunia. 1ndones ia berada dalam peringkat ketiga terburuk setelah China dan 1ndia di dunia untuk !umlah penderita TB. etiap tahun mun'ul / ribu kasus baru dan lebih dari "* ribu lainnya meninggal. Perkiraan ke!adian BT sputum positif di 1ndonesia adalah $22. tahun "##+. Berdasarkan sur3ey kesehatan rumah tangga "#+/ dan sur3ey kesehatan nasional $", TB menempati rangking nomer sebagai penyebab kematian tertinggi di 1ndonesia. Pre3alensi nasional terakhir TB paru diperkirakan ,$*0. 2. E!iologi Tuberkulosis

Upload: riaafriyanti

Post on 08-Mar-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lapsus

TRANSCRIPT

Page 1: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 1/16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Tuberkulosis

Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC) adalah suatu

 penyakit yang disebabkan oleh infeksi  kompleks  Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini

adalah salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia. Penyakit ini biasanya

menyerang  paru-paru  (disebut sebagai TB Paru), walaupun pada sepertiga kasus, organ-organ

lain ikut terlibat. Jika diterapi dengan benar tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleks

 Mycobacterium tuberculosis, yang peka terhadap obat, praktis dapat disembuhkan. Tanpa terapi

tuberkulosa akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah

kasus.

2.2 Epidemiologi Tuberkulosis

alaupun pengobatan TB yang efektif sudah tersedia tapi sampai saat ini TB masih

men!adi problem kesehatan dunia yang utama. Pada tahun "##$ %& telah men'anangkan

tuber'ulosis sebagai Global Emergency. aporan %& tahun $* menyatakan bahwa terdapat

+,+ !uta kasus baru tuber'ulosis pada tahun $$ dan ,# !uta adalah kasus BT positif. epertiga

 penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuber'ulosis dan menurut regional %& !umlah terbesar 

kasus TB ter!adi di sia Tenggara yaitu /0 dari seluruh kasus TB di dunia. 1ndonesia berada

dalam peringkat ketiga terburuk setelah China dan 1ndia di dunia untuk !umlah penderita TB.

etiap tahun mun'ul / ribu kasus baru dan lebih dari "* ribu lainnya meninggal. Perkiraan

ke!adian BT sputum positif di 1ndonesia adalah $22. tahun "##+. Berdasarkan sur3eykesehatan rumah tangga "#+/ dan sur3ey kesehatan nasional $", TB menempati rangking

nomer sebagai penyebab kematian tertinggi di 1ndonesia. Pre3alensi nasional terakhir TB paru

diperkirakan ,$*0.

2. E!iologi Tuberkulosis

Page 2: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 2/16

Penyebab penyakit ini adalah bakteri kompleks  Mycobacterium tuberculosis.

4y'oba'teria termasuk dalam famili 4y'oba'teria'eae dan termasuk dalam ordo

'tinomy'etales. kompleks Mycobacterium tuberculosis meliputi M. tuberculosis,  M. bovis,  M.

africanum,  M. microti, dan  M. canettii. 5ari beberapa kompleks tersebut,  M. tuberculosis

merupakan !enis yang terpenting dan paling sering di!umpai.

 M.tuberculosis berbentuk batang, berukuran pan!ang /6 dan lebar 6, tidak membentuk 

spora, dan termasuk bakteri aerob. 4y'oba'teria dapat diberi pewarnaan seperti bakteri lainnya,

misalnya dengan Pewarnaan 7ram. 8amun, sekali my'oba'teria diberi warna oleh pewarnaan

gram, maka warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan asam. &leh karena itu, maka

my'oba'teria disebut sebagai Basil Tahan sam atau BT. Beberapa mikroorganisme lain yang

 !uga memiliki sifat tahan asam, yaitu spesies Nocardia, Rhodococcus, Legionella micdadei, dan proto9oa  Isospora  dan Cryptosporidium. Pada dinding sel my'oba'teria, lemak berhubungan

dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. truktur ini menurunkan permeabilitas

dinding sel, sehingga mengurangi efekti3itas dari antibiotik. ipoarabinomannan, suatu molekul

lain dalam dinding sel my'oba'teria, berperan dalam interaksi antara inang dan patogen,

men!adikan M. tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofaga.

2." P#!ogenesis Tuberkulosis

TB paru terdiri dari primer dan post primer, TB paru primer adalah infeksi yang

menyerang pada orang yang belum mempunyai kekebalan spesifik, sehingga tubuh melawan

dengan 'ara tidak spesifik. Pada fase ini kuman merangsang tubuh membentuk  sensitized cell 

yang khas sehingga u!i PP5 !urified !rotein "erivative# akan positif. 5i paru terdapat fokus

 primer dan pembesaran kelen!ar getah bening hilus atau regional yang disebut komplek primer.

Pada infeksi primer ini biasanya masih sulit ditemukan kuman dalam dahak.

:uman tuber'ulosis yang masuk melalui saluran nafas akan bersarang di !aringan paru

sehinggaakan terbentuk suatu sarang pneumoni, yang disebut sarang primer atau afek primer.

arang primer ini mungkin timbul di bagian mana sa!a dalam paru, berbeda dengan sarang

reakti3asi. 5ari sarang primer akan kelihatan peradangan saluran getah bening menu!u hilus

(limfangitis lokal). Peradangan tersebut diikuti oleh pembearan kelen!ar getah bening

Page 3: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 3/16

(limfadenitis regional). fek primer bersama-sama dengan limfangitis regional akan mengalami

salah satu nasib berikut;

". embuh dengan tidak meniggalkan 'a'at sama sekali (resuscitation ad integrum)

$. embuh dengan meninggalkan sedikit bekas (antara lain sarang 7ohn, garis fibroti',

sarang perkapuran di hilus). 4enyebar dengan 'ara;

a. Perkontinuatum, menyebar ke sekitarnya. alah satu 'ontohnya adalah

epituberklosis.

 b. Penyebaran se'ara bronkogen, baik di paru bersangkutan maupun ke paru

sebelahnya atau tertelan'. Penyebaran se'ara hematogen dan limfogen. Penyebaran ini berkaitan dengan

daya tahan tubuh, !umlah dan 3irulensi kuman. arang yang ditimbulkan dapat

sembuh se'ara spontan, akan tetapi bila tidak terdapat imuniti yang adekuat,

 penyebaran ini akan menimbulkan keadaan 'ukup gawat seperti tuber'ulosis

milier, meningitis TB, dll.

TB paru post primer adalah TB paru yang menyerang orang yang telah mendapatkan

infeksi primer dan dalam tubuh orang tersebut sudah ada reaksi hipersensitif yang khas. 1nfeksi

ini berasal dari reinfeksi dari luar atau reakti3asi dari infeksi se-belumnya. Proses awal berupa

satu atau lebih pnemonia lobuler yang disebut fokus dari ssman. <okus ini dapat sembuh

sendiri atau men!adi progresif (meluas), melunak, penge!uan, timbul ka3itas yang menahun dan

mengadakan penyebaran ke beberapa tempat.

7e!ala penting TB paru post primer adalah ;

") Batuk lebih dari $ minggu, ge!ala ini paling dini dan paling sering di!umpai, biasanya

ringan dan makin lama makin berat.

$)Batuk darah atau ber'ak sa!a.

)8yeri dada yang berkaitan dengan proses pleuritis di apikal.

*)esak nafas yang berkaitan dengan retraksi, obstruksi, thrombosis, atau rusaknya

 parenkim paru yang luas

/)$heezing yang berkaitan dengan penyempitan lumen endo-bronkhial.

2)7e!ala umum yang tidak khas yaitu lemah badan, demam, anoreksia, berat badan turun

2.$ Kl#sifik#si Tuberkulosis

Page 4: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 4/16

Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang !aringan paru, tidak termasuk pleura.

". Berdasar hasil pemeriksaan dahak (BT)

TB paru dibagi atas;

a. Tuberkulosis paru BT (=) adalah;

  - ekurang-kurangnya $ dari spesimen dahak menun!ukkan hasil BT positif 

  - %asil pemeriksaan satu spesimen dahak menun!ukkan BT positif dan kelainan

radiologik menun!ukkangambaran tuberkulosis aktif 

  - %asil pemeriksaan satu spesimen dahak menun!ukkan BT positif dan biakan positif 

 b. Tuberkulosis paru BT (-)

  - %asil pemeriksaan dahak kali menun!ukkan BT negatif, gambaran klinik dan

kelainan radiologik 

menun!ukkan tuberkulosis aktif 

  - %asil pemeriksaan dahak kali menun!ukkan BT negatif dan biakan  M.

tuberculosis positif $. Berdasarkan tipe pasienTipe pasien ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan

sebelumnya. da beberapa tipe pasien yaitu ;

a. :asus baru

dalah pasien yang belum pernah mendapat pengobatan dengan &T atau sudah pernah

menelan &T kurangdari satu bulan.

 b. :asus kambuh (relaps)

dalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis

dan telah dinyatakansembuh atau pengobatan lengkap, kemudian kembali lagi berobat

dengan hasil pemeriksaan dahak BT positifatau biakan positif.Bila BT negatif atau biakan negatif tetapi gambaran radiologik di'urigai lesi aktif >

 perburukan dan terdapat ge!alaklinis maka harus dipikirkan beberapa kemungkinan ;

  - 1nfeksi non TB (pneumonia, bronkiektasis dll) 5alam hal ini berikan dahulu

antibiotik selama $ minggu,kemudian die3aluasi.

  - 1nfeksi !amur 

  - TB paru kambuh

Bila meragukan harap konsul ke ahlinya.

'. :asus defaulted  atau drop out 

dalah pasien yang tidak mengambil obat $ bulan berturut-turut atau lebih sebelum

masa pengobatannya selesai.d. :asus gagal

 - dalah pasien BT positif yang masih tetap positif atau kembali men!adi positif pada

akhir bulan ke-/ (satubulan sebelum akhir pengobatan)

  - dalah pasien dengan hasil BT negatif gambaran radiologik positif men!adi BT

 positif pada akhir bulan ke-$pengobatan

e. :asus kronik > persisten

Page 5: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 5/16

dalah pasien dengan hasil pemeriksaan BT masih positif setelah selesai pengobatan

ulang kategori $ denganpengawasan yang baik.

2.% Di#gnos# Tuberkulosis

?ntuk menegakkan diagnosis TB paru, perlu diketahui tentang ; gambaran klinik,

 pemeriksaan !asmani, gambatan foto toraks, pemeriksaan basil tahan asam, pemeriksaan u!i

tuberkulin dan pemeriksaan laboratorium penun!ang.

7ambaran klinik

7ambaran klinik TB paru dapat dibagi atas ; ge!ala sistemik (umum) dan ge!ala respiratorik 

(paru).

") 7e!ala sistemik (umum), berupa ;

a# "emam

alah satu keluhan pertama penderita TB paru adalah demam seperti ge!ala influen9a. Biasanya

demam dirasakan pada malam hari disertai dengan keringat malam, kadang-kadang suhu badan

dapat men'apai *@ *"@ C. erangan seperti influen9a ini bersifat hilang timbul, dimana ada

masa pulih diikuti dengan se rangan berikutnya setelah bulan, 2 bulan, # bulan (dikatakan

sebagai multiplikasi bulan). Aasmin mengatakannya sebagai serangan influen9a yang

melompat-lompat dengan masa tidak sakit semakin pendek dan masa serangan semakin pan!ang.

 b) Ge%ala yang tida& spesifi&

TB paru adalah peradangan yang bersifat kronik, dapat ditemukan rasa tidak enak badan

(malaise), nafsu makan berkurang yang menyebabkan penurunan berat badan, sakit kepala dan

 badan pegal-pegal. Pada wanita kadang-kadang dapat di!umpai gangguan siklus haid.

$) 7e!ala respiratorik (paru)

a#'atu&

Pada awal tel!adinya penyakit, kuman akan berkembang biak di !aringan paru batuk baru akanter!adi bila bronkus telah terlibat. Batuk merupakan akibat dari terangsangnya bronkus, bersifat

iritatif. :emudian akibat ter!adinya peradangan, batuk berubah men!adi produktifkarena

diperlukan untuk membuang produk-produk ekskresi dari peradangan. putum dapat bersifat

mukoid atau purulen.

b#'atu& darah

Page 6: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 6/16

Ter!adi akibat pe'ahnya pembuluh darah berat atau ringannya batuk darah tergantung dari

 besarnya pembuluh darah yang pe'ah. 7e!ala batuk darah ini tidak selalu ter!adi pada setiap TB

 paru, kadang-kadang merupakan suatu tanda perluasan proses TB paru. Batuk darah tidak selalu

ada sangkut pautnya dengan terdapatnya ka3itas pada paru.

c#(esa& napas

esak napas akan ter!adi akibat luasnya kerusakan !aringan paru, didapatkan pada penyakit paru

yang sudah lan!ut. edangkan pada penyakit yang baru tidak akan di!umpai ge!ala ini.

d#Nyeri dada

Biasanya ter!adi bila sistem saraf terkena, dapat bersifat lokal atau pleuritik.

Pemeriksaan !asmani

e'ara umum pemeriksaan !asmani paru menggambarkan keadaan struktural !aringan paru,

 pemeriksaan ini tidak memberikan keterangan apa penyebab penyakit paru tersebut. 8amun

demikian mungkin ada beberapa hal yang dapat dipakai sebagai pegangan pada TB paru yaitu

lokasi dan kelainan struktural yang ter!adi. Pada penyakit yang lan!ut mungkin dapat di!umpai

 berbagai kombinasi kelainan seperti konsolidasi, fibrosis, kolaps atau efusi.

7ambaran foto toraks

Pemeriksaan foto toraks standar untuk menilai kelainan pada paru ialah foto toraks P dan

lateral, sedangkan foto top lordotik, oblik, tomogram dan floroskopi diker!akan atas indikasi.

Crofton mengemukakan beberapa karakteristik radiologik pada TB paru ;

- Bayangan lesi terutama pada lapangan atas paru- Bayangan berawan atau berber'ak

- Terdapat ka3itas tunggal atau banyak

- Terdapat kalsifikasi- esi bilateral terutama bila terdapt pada lapangan alas paru

- Bayangan abnormal menetap pada foto toraks ulang setelah beberapa minggu.

etak lesi pada orang dewasa biasanya pada segmen apikal dan posterior lobus atas, segmen

 posterior lobus bawah, meskipun dapat !uga mengenai semua segmen.

  7ambaran radiologik TB paru tidak memperlihatkan hanya satu bentuk sarang sa!a, akan

tetapi dapat terlihat berbagai bentuk sarang se'ara bersamaan sekaligus yang merupakan bentuk 

khas TB paru. dapun bentuk sarang yang di!umpai pada kelainan radiologik adalah ; sarang

dini>sarang minimal, ka3itas non sklerotik, ka3itas sklerotik, keadaan penyebaran penyakit yang

Page 7: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 7/16

sudah lan!ut.:elainan radiologik foto toraks hendaklah dinilai se'ara teliti, karena TB paru dapat

memberikan semua bentuk abnormal pada pemeriksaan radiologik dan dikenal dengan istilah

 great imitator .

Pemeriksaan basil tahan asam

Penemuan basil tahan asam (BT) dalam sputum, mempunyai arti yang sangat penting dalam

menegakkan diagnosis TB paru, namun kadang-kadang tidak mudah untuk menemukan

BT tersebut. BT barn dapat ditemukan dalam sputum, bila bronkus sudah terlibat, sehingga

sekret yang dikeluarkan melalui bronkus akan mengandung BTPemeriksaan mikroskopik 

langsung dengan BT (--), bukan berarti tidak ditemukan  Mycobacterium tuberculosis sebagai

 penyebab, dalam hal penting sekali peranan hasil biakan kuman. <aktor-faktor yang dapat

menyebabkan basil bakteriologik negatip adalah ;

- belum terlibatnya bronkus dalam proses penyakit, terutama pada awal sakit,- terlalu sedikitnya kuman di dalam sputum akibat dari 'ara pengambilan bahan yang tidak 

adekuat,

- 'ara pemeriksaan bahan yang tidak adekuat,- pengaruh pengobatan dengan &T, terutama rifampisin.

Bila diagnosis TB paru semata-mata berdasarkan pada ditemukannya BT dalam sputum, maka

sangat banyak TB paru yang terlewat tanpa pengobatan. edangkan !ustru pada TBparu yang

 baru dengan sputum BT (--) dan belum menular pada orang lain, paling mudah diobati dan

disembuhkan sempurna.

Pemeriksaan u!i tuberkulin

Pemeriksaan u!i tuberkulin merupakan prosedur diagnostik paling penting pada TB paru anak,

kadang-kadang merupakan satu-satunya bukti adanya infeksi Mycobacterium tuberculosis.

edangkan pada orang dewasa, terutama di daerah dengan pre3alensi TB paru masih tinggi

seperti 1ndonesia sensiti3itasnya rendah. %al ini sesuai dengan penelitian %andoko dkk terhadap

 penderita TB paru dewasa yang menyimpulkan bahwa reaksi u!i tuberkulin tidak mempunyai arti

diagnostik, hanya sebagai alat bantu diagnostik sa!a, sehingga u!i tuberkulin ini !arang dipakai

untuk diagnosis ke'uali pada keadaan tertentu, di mana sukar untuk menegakkan diagnosis.

Pemeriksaan laboratorium penun!ang

Page 8: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 8/16

Pemeriksaan laboratorium rutin yang dapat menun!ang untuk mendiagnosis TB paru dan kadang-

kadang !uga dapat untuk

mengikuti per!alanan penyakit yaitu ;

- la!u endap darah (D5)

- !umlah leukosit

- hitung !enis leukosit.

5alam keadaan aktif>eksaserbasi, leukosit agak meninggi dengan geseran ke kiri dan limfosit di

 bawah nilai normal, la!u endap darah meningkat. 5alam keadaan regresi>menyembuh, leukosit

kembali normal dengan limfosit nilainya lebih tinggi dari nilai normal, la!u endap darah akan

menurun kembali.

2.% Pengob#!#n Tuberkulosis

  Pengobatan tuber'ulosis terbagi men!adi $ fase yaitu, fase intensif ($- bulan) dan fase

lan!utan *-E bulan. Paduan obat yang digunakan terdiri dari paduan obat utama dan tambahan.

&bat nti Tuberkulosis

&bat yang dipakai ;

". Jenis obat utama (lini ") yang digunakan;

- 18%

- Aifampi'in

- Pira9inamid

- treptomisin

- Dtambutol

$. Jenis obat tambahan lainnya (lini $)

- :anamisin

- mikasin

- :uinolon

- &bat lain masih dalam penelitian yaitu makrolid dan amoksilin dan asam kla3ulanat

- Beberapa obat berikut ini belum tersedia di 1ndonesia antara lain; :apreomisin,

ikloserin, P, 5eri3at 18% dan Aifampisin, Thioamides (ethioamide dan

 prothioamide)

Page 9: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 9/16

:emasan

- &bat Tunggal, disa!ikan se'ara terpisah, yakni 18%, Aifampisin, Pira9inamid dan

Dtambutol

- &bat :ombinasi dosis tetap (<iFed 5ose Combination-<5C). :ombinasi dosis tetap

ini terdiri dari atau * obat dalam satu tablet.

5osis &bat

&bat 5osis

(mg>kgBB>hari

)

5osis yang 5ian!urkan

(mg>kgBB>hari)

5osis

4aF

5osis (mg) > Berat Badan (kg)

%arian 1ntermitten G* *-2 H2

A +-"$ " " 2 */ 2

% *-2 / " "/ */

I $- $/ / E/ " "/D "/-$ "/ E/ " "/

"/-"+ "/ "/ " esuai BB E/ "

)abel *. "osis +bat )uber&ulosis !!"I, -**#

Pengembangan pengobatan TB paru yang efektif merupakan hal yang paling penting

untuk menyembuhkan pasien dan menghindari 45A TB (4ultidrug resistan'e tuber'ulosis).

Pengembangan strategi 5&T untuk mengontrol epidemi' TB merupakan priority utam %&.

1nternational ?nion gainst Tuber'ulosis and ung 5isease (1?T5) dan %& menyarankan

untuk menggantikan paduan obat tunggal dengan kombinasi dosis tetap dalam pengobatan TB

 primer pada tahun "##+. 5osis obat tuber'ulosis kombinasi dosis tetap berdasarkan %&.

:euntungan kombinasi dosis tetap antara lain;

". Penatalaksanaan sederhana dengan kesalahan pembuatan resep minimal

$. Peningkatan kepatuhan dan penerimaan pasien dengan penurunan kesalahan pengobatan

yang tidak disenga!a

. Peningkatan kepatuhan tenaga kesehatan terhadap penatalaksanaan yang benar dan

standar 

*. Perbaikan mana!emen obat karena !enis obat lebih sedikit

/. 4enurunkan risiko penyalahgunaan obat tunggal dan 45A akibat penurunan

 penggunaan monoterapi

Page 10: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 10/16

Penetuan dosis terapi kombinasi dosis tetap * obat berdasarkan rentang dosis yang telah

ditentukan oleh %& merupakan dosis yang efektif atau masih termasuk dalam batas dosis

terapi dan non toksik.

Paduan &bat nti Tuberkulosis

Pengobatan tuber'ulosis dibagi men!adi;

". TB Paru (kasus baru), BT positif atau pada foto thoraks lesi luas. Paduan obat yang

dian!urkan ; $A%ID>*A% atau $A%ID>2%D atau $A%ID>*A%

Paduan ini dian!urkan untuk;

a. TB Paru BT (=), kasus baru

 b. TB Paru BT (-), dengan gambaran radiologi lesi luas

$. TB Paru (kasus baru), BT negati3e, pada foto thoraks lesi minimal. Paduan obat yang

dian!urkan; $A%ID>*A% atau 2A%D atau $A%ID>*A%

. TB Paru kasus kambuh

ebelum ada hasil u!i resistensi dapat diberikan $A%ID>"A%ID. <ase lan!utan dengan

hasil u!i resistensi. Bila tidak terdapat hasil u!i resistensi dapat diberikan obat A%D

selama / bulan

*. TB Paru kasus gagal pengobatan

ebelum ada hasil u!i resistensi seharusnya diberikan obat lini $ ('ontoh paduan; -2

 bulan :anamisin, &floksasin, Dtionamid, ikloserin dilan!utkan "/-"+ bulan &floksasin,

Dtionamid, ikloserin). 5alam keadaan tidak memungkinkan pada fase awal dapat

diberikan $A%ID>"A%ID. <ase lan!utan sesuai dengan hasil u!i resistensi dapat

diberikan obat A%D selama / bulan. 5apat pula dipertimbangkan tindakan bedah untuk 

mendapatkan hasil yang optimal.

/. TB Paru kasus putus obat

Pasien TB Paru kasus lalai berobat, akan dimulai pengobatan kembali sesuai dengan

'riteria sebagai berikut;

a. Berobat H * bulan

- BT saat ini negati3e

:linis dan radilogi tidak aktif atau ada perbaikan maka pengobatan &T dihentikan.

Bila gambaran radiologi aktif, lakukan analisis lebih lan!ut untuk memastikan

Page 11: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 11/16

diagnosis TB denganmempertimbangkan !uga kemungkinan penyakit paru lain. Bila

terbukti TB maka pengobatan dimulai dari awal dengan paduan obat yang lebih kuat

dan !angka waktu pengobatan yang lebih lama.

- BT saat ini positif 

Pengobatan dimulai dari awal dengan paduan obat yang lebih kaut dan !angka waktu

 pengobatan yang lama.

 b. Berobat G * bulan

- Bila BT positif, pengobatan dimulai dari awal dengan paduan obat yang lebih kaut

dan !angka waktu pengobatan yang lebih lama.

- Bila TB negati3e, gambaran foto toraks positif TB aktif pengobatan diteruskan.

2. TB Paru kasus kronik 

- Pengobatan TB paru kasus kronik, !ika belum ada hasil u!i resistensi, berikan

A%ID. Jika telah ada hasil u!i resistensi, sesuaikan dengan hasil u!i resistensi

(minmal terdapat * ma'am &T yang massif sensiti3e) ditambah dengan obat lini $

seperti kuinolon, betalaktam, makrolid, dll. Pengobatan minimal "+ bulan. Jika tidak 

mampu dapat diberikan 18% seumur hidup. Pertimbangkan pembedahan untuk 

meningkatkan kemungkinan penyembuhan. :asus TB kronik perlu diru!uk ke dokter 

spesialis paru.

2.& Efek S#mping 'b#!

ebagian besar pasien TB dapat menyelesaikan pengobatan tanpa efek samping. 8amun

sebagian ke'il dapat mengalami efek samping. &leh karena itu pemantauan

kemungkinanter!adinya efek samping sangat penting dilakukan selama pengobatan. Dfek 

samping yang ter!adi dapat ringan atau berat, bila efek samping ringan dan dapat diatasi

simptomatis maka pengobatan &T dapat dilan!utkan.

". 1sonia9id

Dfek samping ringan dapat berupa tanda-tanda kera'unan pada syaraf tepi, kesemutan,

rasa terbakar di kaki dan nyeri otot. Dfek ini dapat dikurangi dengan pemberian

 piridoksin dengan dosis " mg>hari atau dengan 3itamin B kompleks. Pada keadaan

tersebut pengobatan dapat diteruskan. :elainan lain ialah menyerupai defisiensi

 piridoksin (syndrome pellagra). Dfek samping berat dapat berupa hepatitis imbas obat

Page 12: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 12/16

yang ter!adi pada kurang lebih ,/0 pasien. Bila ter!adi hepatitis imbas obat atau ikterik,

hentkan &T dan pengobatan sesuai dengan pedoman TB pada keadaan khusus.

$. Aifampisin

Dfek samping ringan yang dapat ter!adi dan hanya memerlukan pengobatan simptomatis

ialah;

- indrom <lu berupa demam, menggigil dan nyeri tulang

- indrom dispepsi, berupa sakit perut, mual, anoreFia, muntah-muntah kadang diare.

- 7atal-gatal dan kemerahan

Dfek samping yang berat namun !arang ter!adi;

- %epatitis imbas obat atau ikterik, bila ter!adi hal tersebut, &T harus distop dulu dan

 penatalaksanaan sesuai pedoman TB pada keadaan khusus.

- Purpura, anemia hemolitik yang akut, syok dan gagal gin!al. Bila salah satu dari

ge!ala ini ter!adi, Aifampisin harus segera dihentikan dan !angan diberikan lagi

walaupun ge!alanya telah menghilang.

- indrom respirasi yang ditandai dengan sesak nafas.

Aifampisin dapat menyebabkan warna merah pada air seni, keringat, air mata dan air liur.

arna merah tersebut ter!adi karena proses metabolism obat dan tidak berbahaya. %al ini

harus diberitahukan kepada pasien agar mereka mengerti dan tidak perlu khawatir.

. Pira9inamid

Dfek samping utama adalah hepatitis imbas obat (penatalaksanaan sesuai pedoman TB

 pada keadaan khusus). 8yeri sendi !uga dapat ter!adi (beri aspirin) dan kadang-kadang

dapat menyebabkan arthritis gout. %al ini kemingkinan disebabkan berkurangnyaekskresi

dan penimbunan asam urat. :adang-kadang ter!adi reaksi demam, mual, kemerahan dan

reaksi kulit yang lain.

*. Dtambutol

Dtambutol dapat menyebabkan gangguan penglihatan berupa berkurangnya keta!aman,

 buta warna untuk warna merah dan hi!au. 4eskipun demikian kera'unan okuler tersebut

tergantung dengan dosis yang diapakai, !arang sekali ter!adi pada dosis "/-$/

mg>kgBB>hari atau mg>kgBB yang diberikan kali seminggu. 7angguan penglihatan

akan kembali normal dalam beberapa minggu setelah obat dihentikan. ebaiknya

etambutol tidak diberikan pada anak karena risiko kerusakan okuler untuk dideteksi.

Page 13: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 13/16

/. treptomisin.

Dfek samping utama adalah kelainan syaraf 111 (8er3us estibulo'o'hlearis) yang

 berkaitan dengan keseimbangan dan pendengaran. Aisiko efek samping tersebut akan

meningkat seiring dengan peningkatan dosis yang digunakan dan umur pasien. Aisiko

tersebut akan meningkat pada pasien dengan gangguan fungsi ekskresi gin!al. 7e!ala efek 

samping yang terlihat adalah telinga berdenging (tinnitus), pusing dan kehilangan

keseimbangan. :eadaan ini dapat dipulihkan bila obat segera dihentikan atau dosisnya

dikurangi ,$/ gram. Jika pengobatan diteruskan makan kerusakan alat keseimbangan

makin parah dan menetap.

Aeaksi hipersensiti3itas kadang ter!adi berupa demam yang timbul tiba-tiba disertai sakit

kepala, muntah dan eritema pada kulit. Dfek samping sementara dan ringan (!arang

ter!adi) seperti kesemutan sekitar mulut dan telinga yang mendenging dapat ter!adi segera

setalah suntikan. Bila reaksi ini mengganggu maka dosis dapat dikurangi ,$/ gram.

treptomisisn dapat menembus sawar plasenta sehingga tidak boleh diberikan pada

 perempuan hamil sebab dapat merusak saraf pendengaran !anin.

2.( Pengob#!#n Tuberkulosis p#d# Ke#d##n K)usus

7e!ala TBC adalah dimulai dengan batuk-batuk ringan, tetapi lama-lama tambah hebat

hingga keluar darah sedikit-sedikit. 7e!ala-ge!ala lainnya adalah; penderita tampak pu'at, badan

lemah semakin kurus, suhu badan naik dan kalau malam hari mengeluarkan keringat. :adang-

kadang ada !uga yang suaranya sampai habis.

4en!aga kesehatan dengan sebaik-baiknya sebagai daya pertahanan alam. 4en!uhi

sumber penularan. elain itu bagi yang biasa ke dokter, dapat !uga minta penyuntikan 3aksin

BC7. eorang ibu yang menderita TBC paru-paru, sebaiknya tidak menyusui anaknya selama

 belum sembuh. eseorang yang menderita penyakit tertentu, di samping TB, memerlukan

 pengobatan yang berhati-hati sehingga tidak ter!adi kesalahan pemberian obat.

#. Ke)#mil#n

Page 14: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 14/16

Pada prinsipnya pengobatan Tuberkolosis (TB) pada kehamilan tidak berbeda dengan

 pengobatan TB pada umumnya. 4enurut %&, hampir semua &bat nti Tuberkolosis (&T)

aman untuk kehamilan, ke'uali streptomisin. treptomisin tidak dapat dipakai pada kehamilan

karena bersifat permanent ototoFi' dan dapat menembus barier pla'enta. :eadaan ini dapat

mengakibatkan ter!adinya gangguan pendengaran dan keseimbangan yang menetap pada bayi

yang akan dilahirkan. Perlu di!elaskan kepada ibu hamil bahwa keberhasilan pengobatannya

sangat penting artinya supaya proses kelahiran dapat ber!alan lan'ar dan bayi yang akan

dilahirkan terhindar dari kemungkinan tertular TB.

b. Ibu men*usui d#n b#*in*#

Pada prinsipnya pengobatan TB pada ibu menyusui tidak berbeda dengan pengobatan

 pada umumnya. emua !enis &T aman untuk ibu menyusui. eorang ibu menyusui yangmenderita TB harus mendapat paduan &T se'ara adekuat. Pemberian &T yang tepat

merupakan 'ara terbaik untuk men'egah penularan kuman TB kepada bayinya. 1bu dan bayi

tidak perlu dipisahkan dan bayi tersebut dapat terus disusui. Pengobatan pen'egahan dengan 18%

diberikan kepada bayi tersebut sesuai dengan berat badannya.

+. Penderi!# TB penggun# kon!r#sepsi

Aifampisin berinteraksi dengan kontrasepsi hormonal (pil :B, suntikan :B, susuk :B),

sehingga dapat menurunkan efektifitas kontrasepsi tersebut. eorang penderita TB sebaiknya

mengggunakan kontrasepsi non-hormonal, atau kontrasepsi yang mengandung estrogen dosis

tinggi (/ m'g).

d. Penderi!# TB deng#n infeksi ,I-AIDS

Tatalaksana pengobatan TB pada penderita dengan infeksi %1>15 adalah sama

seperti penderita TB lainnya. &bat TB pada penderita %1>15 sama efektifnya dengan

 penderita TB yang tidak disertai %1>15. Prinsip pengobatan penderita TB-%1 adalah

dengan mendahulukan pengobatan TB. Pengobatan A(antiretro3iral) dimulai berdasarkan

stadium klinis %1 sesuai dengan standar %&. Penggunaan suntikan treptomisin harus

memperhatikan Prinsip-prinsip ?ni3ersal Pre'aution (:ewaspadaan :eamanan ?ni3ersal)

Pengobatan penderita TB-%1 sebaiknya diberikan se'ara terintegrasi dalam satu ?P: untuk 

men!aga kepatuhan pengobatan se'ara teratur.

Page 15: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 15/16

e. Penderi!# TB deng#n )ep#!i!is #ku!

Pemberian &T pada penderita TB dengan hepatitis akut dan atau klinis ikterik, ditunda sampai

hepatitis akutnya mengalami penyembuhan. Pada keadaan dimana pengobatan Tb sangat

diperlukan dapat diberikan streptomisin () dan Dtambutol (D) maksimal bulan sampai

hepatitisnya menyembuh dan dilan!utkan dengan Aifampisin (A) dan 1soniasid (%) selama 2

 bulan.

f. Penderi!# TB deng#n kel#in#n )#!i kronik 

Bila ada ke'urigaan gangguan faal hati, dian!urkan pemeriksaan faal hati sebelum pengobatan

Tb. :alau 7&T dan 7PT meningkat lebih dari kali &T tidak diberikan dan bila telah

dalam pengobatan, harus dihentikan. :alau peningkatannya kurang dari kali, pengobatan dapat

dilaksanakan atau diteruskan dengan pengawasan ketat. Penderita dengan kelainan hati,

Pirasinamid (I) tidak boleh digunakan. Paduan &T yang dapat dian!urkan adalah $A%D>2A%

atau $%D>"%D.

g. Penderi!# TB deng#n g#g#l gin/#l

1soniasid (%), Aifampisin (A) dan Pirasinamid (I) dapat di ekskresi melalui empedu dan

dapat di'erna men!adi senyawa-senyawa yang tidak toksik. &T !enis ini dapat diberikan dengan

dosis standar pada penderita-penderita dengan gangguan gin!al.treptomisin dan Dtambutol

diekskresi melalui gin!al, oleh karena itu hindari penggunaannya pada penderita dengan

gangguan gin!al. pabila fasilitas pemantauan faal gin!al tersedia, Dtambutol dan treptomisin

tetap dapat diberikan dengan dosis yang sesuai faal gin!al. Paduan &T yang paling aman untuk 

 penderita dengan gagal gin!al adalah $%AI>*%A.

). Penderi!# TB deng#n Di#be!es 0eli!us

5iabetes harus dikontrol. Penggunaan Aifampisin dapat mengurangi efektifitas obat oral anti

diabetes (sulfonil urea) sehingga dosis obat anti diabetes perlu ditingkatkan. 1nsulin dapat

digunakan untuk mengontrol gula darah, setelah selesai pengobatan TB, dilan!utkan dengan anti

diabetes oral. Pada penderita 5iabetes 4ellitus sering ter!adi komplikasi retinopathy diabetika,

oleh karena itu hati-hati dengan pemberian etambutol, karena dapat memperberat kelainan

tersebut.

Page 16: tb RILEPS

7/21/2019 tb RILEPS

http://slidepdf.com/reader/full/tb-rileps 16/16

i. Penderi!# TB *#ng perlu mend#p#! !#mb#)#n kor!ikos!eroid

:ortikosteroid hanya digunakan pada keadaan khusus yang membahayakan !iwa penderita

seperti;

• 4eningitis TB

• TB milier dengan atau tanpa meningitis

• TB dengan Pleuritis eksudati3a

•TB dengan Perikarditis konstrikti3a.

elama fase akut prednison diberikan dengan dosis -* mg per hari, kemudian

diturunkan se'ara bertahap. ama pemberian disesuaikan dengan !enis penyakit dan kema!uan

 pengobatan.