tatalaksana keracunan

Upload: andika-tansir

Post on 04-Apr-2018

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 tatalaksana keracunan

    1/6

    TATALAKSANA KERACUNAN PADA ANAK

    Senyawa Korosif

    Contoh: sodium hydroxide (NaOH), potassium hydroxide (KOH), larutan asam (misalnya:

    pemutih, desinfektan)

    Jangan rangsang anak untuk muntah atau memberikan arang aktif ketika zat

    korosif telah masuk dalam tubuh

    Berikan air atau susu sesegera mungkin

    Jika keracunan dengan gejala klinis berat, jangan berikan apapun melalui mulut dan

    siapkan evaluasi bedah.

    Senyawa Hidrokarbon

    Contoh: minyak tanah, terpentin,premium.

    Eliminasi racun

    Jangan melakukan evaluasi isi lambung, baik dengan cara merangsang muntah

    atau dengan bilas lambung.

    Antimikroba

    Antibiotic dipertimbangkan bila anak dengan gizi buruk disertai keracuan yang

    parah, terutama pada masa akut antara 24-96 jam pertama.

    Kortikosteroid

    Pengobatan oksigen dan perbaikan ventilasi

    Organofosfat

    Contoh: Organofosfat: malathion,parathion, TEPP, mevinphos (Phosdrin);

    Pemberian atropine harus segera pada keracunan OP yang berat. Dosis pada anak

    dimulai dengan dosis awal 0,05 mg/kgBB, disusul dosis pemeliharaan 0,02-0,05

    mg/kgBB tiap 10-30 menit secara intravena. Atropine diberikan dan dipertahankan

    minimal 24 jam dan perlahan-lahan diturunkan (tapering off) kecuali pada

    keracunan fention yang mana pemberian atropine dipertahakan selama 5-10 hari

  • 7/30/2019 tatalaksana keracunan

    2/6

    Pralidoksim ( 2-PAM, protapam) adalah antidote OP tidak akan bermanfaat bila

    diberikan lebih dari 38-48 jam sesudah keracunan. Dosis awal untuk anak adalah

    25-50 mg/kgBB dan diberikan secara tetes selama 15-30 menit untuk menghindari

    efek samping. Dosis diulangi setelah 1-2 jam dan kemudian tiap 10-12 jam bila

    diperlukan, meskipun biasanya tidak diperlukan lebih dari 24 jam.

    Karbamat

    Karbamat: metiokarbamat, karbaril.1

    Berikan arang aktifjika tertelan sebelum 1 jam

    Jangan rangsang muntah

    Pada keracunan berat yang arang aktif tidak dapat diberikan, pertimbangkan dengan

    seksama aspirasi lambung dengan menggunakan pipa nasogastrik(catatan: jalan

    napas anak harus dilindungi)

    Jika anak menunjukkan gejala hiperaktivasi parasimpatik, berikan atropin 1550

    mikrogram/kg IM (i.e. 0.015 0.05mg/kgBB) atau melalui infus selama 15 menit.

    Ulangi dosis atropin setiap 15 menit sampai tidak ada tanda sekresi pada saluran

    napas, denyut nadi dan frekuensi napas kembali normal

    Jika otot melemah, berikan pralidoksim (cholinesterase reactivator) 25 50mg/kg

    dilarutkan dengan 15 ml air diberikan melalui infus selama lebih 30 menit, diulangi

    sekali atau dua kali, atau diikuti dengan infus 10 - 20 mg/kgBB/jam,sesuai kebutuhan.

    Parasetamol

    Jika masih dalam waktu 1 jam setelah tertelan, berikan arang aktif (jika tersedia),

    atau rangsang muntah KECUALI bila obat antidotum oral dibutuhkan

    Tentukan kapan obat antidot diperlukan untuk mencegah kerusakan hati: yaitu jika

    tertelan parasetamol 150 mg/kgBB atau lebih.

    Pada 8 jam pertama setelah tertelan berikan metionin oral atau asetilsistein IV.

    Metionin dapat digunakan jika anak sadar dan tidak muntah (umur < 6 tahun: 1 g

    setiap 4 jam untuk 4 dosis; umur 6 tahun atau lebih: 2.5 g setiap 4 jam untuk 4

    dosis)

  • 7/30/2019 tatalaksana keracunan

    3/6

    Bila lebih dari 8 jam setelah tertelan atau tidak dapat diberikan pengobatan

    oral, maka berikan asetilsistein IV. Perhatikan bahwa volume cairan yang digunakan

    dalam rejimen standar terlalu banyak untuk anak kecil.

    Aspirin dan Salisilat lainnya Berikan arang aktif (jika tersedia). Tablet salisilat cenderung membentuk gumpalan

    di dalam lambung yang dapat menyebabkan penundaan penyerapan, oleh karena itu

    arang aktif lebih bermanfaat bila diberikan beberapa kali (dosis). Jika arang aktif tidak

    tersedia dan anak telah tertelan dengan dosis besar (dosis toksik berat) maka lakukan

    bilas lambung atau rangsang muntah

    Berikan natrium bikarbonat 1 mmol/kgBB IV selama 4 jam untuk mengatasi

    asidosis dan meningkatkan pH urin di atas 7.5 untuk mempercepat ekskresi salisilat.

    Berikan tambahan kalium. Pantau pH urin tiap jam. 1

    Zat Besi

    Tanda klinis gangguan saluran pencernaan biasanya timbul dalam 6 jam pertama dan

    bila anak tidak menunjukkan tanda klinis keracunan sampai 6 jam, biasanya

    tidak memerlukan antidot.

    Arang aktif tidak dapat mengikat besi, oleh karena itu pertimbangkan untuk

    melakukan bilas lambung jika jumlah yang tertelan potensial menimbulkan

    toksisitas.

    Jika memutuskan untuk memberi antidot, berikan deferoksamin (50 mg/kgBB hingga

    maksimum 1 g) dengan suntikan IM dalam dan diulang setiap 12 jam; jika

    sakitnya berat, berikan infus 15 mg/kgBB/jam hingga maksimum 80 mg/kgBB dalam

    24 jam.

    Keracunan Karbon Monoksida

    Berikan oksigen 100% sampai tanda hipoksia hilang. (catatan: pasien bisa terlihat

    tidak sianosis walaupun sebenarnya masih hipoksia).

    Pantau saturasi oksigen dengan pulse oximeter (kaliberasi alat untuk ketepatan

    penilaian). Jika ragu, lihat apakah ada tanda klinis hipoksia.

    Botulisme

    Eliminasi racun dengan bilas lambung, obat pencahar

    Bila depresi nafas memberat, perlu dilakukan pernafasan mekanik buatan sampai

    tanda vital membaik kembali.

  • 7/30/2019 tatalaksana keracunan

    4/6

    Antidotum yang dianjurkan adalah antitoksin botulisme secara intravena 10-50 ml

    setelah dilakukan tes kulit.

    Sering diberikan kuanidin hidroklorida untuk melawan blockade neuromuscular

    dengan dosis 15-35 ml/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis.

    dekontaminasi dengan memuntahkan isi lambung jika korban masih sadar, dapat juga

    dilakukan bilas lambung. Arang aktif dapat diberikan (jika tersedia). Jika tersedia

    dapat diberikan antitoksin botulinum pada keracunan simtomatik (perlu dilakukan uji

    alergi sebelumnya). 1

    Bongkrek (tempe bongkrek, asam bongkrek)

    Antidotum spesifik keracunan bongkrek belum ada. Terapi nonspesifik ditujukan

    untuk menyelamatkan nyawa, mencegah absorbsi racun lebih lanjut dan mempercepat

    ekskresi. Atasi gangguan sirkulasi dan respirasi,beri arang aktif. 1

    Jengkol (asam jengkol)

    Tatalaksana kasus ini adalah eliminasi racun dengan pemuntahan dan bilas

    lambung, antidotum yang khas tidak ada. Bila keracunan ringan, cukup rawat jalan

    dengan anjuran banyak minum dengan air soda /natrium bikarbonat 1-2 gr sehari

    per oral dibagi dalam 4 dosis, sehingga pH urin menjadi alkalis ( sekitar pH 8).

    Pemberian cairan intravena dilakukan bila pasien tidak dapat minum air banyak. Bila

    terjadi gagal ginjal akut, dianjurkan untuk dialysis, baik hemodialisis ataupun

    peritoneal. 2

    Sianida (HCN)Tatalaksana

    Penatalaksanaan keadaan gawat darurat lakukan pembebasan jalan napas,

    berikan oksigen 100%. Berikan natrium-tiosulfat 25% IV dengan kecepatan 2.5-5

    ml/menit sampai klinis membaik.

    Tatalaksana koma, kejang, hipotensi atau syok dengan tindakan yang sesuai.

    Jangan lakukan emesis karena korban dapat dengan cepat berubah menjadi tidak

    sadar. 1

  • 7/30/2019 tatalaksana keracunan

    5/6

    GIGITAN ULAR

    Tatalaksana

    Upaya yang efektif pada gigitan ular viper adalah dengan memasang tourniket yang

    lebar. Pemberian antivenom SABU ( serum anti bisa ular ) 5 ml ( pada anak diberikan

    5 7,5 ml ), secara intra muscular / infiltratif / intravena.

    Pemberian antibisa dapat diulangi bila tidak ada respons.

    SUMBER LAIN BISA BINATANG

    Ikuti prinsip pengobatan seperti di atas. Berikan antibisa, jika tersedia dan jika

    kelainan lokal berat atau terjadi efek sistemik.1

    Serangga BerbisaSengatan Arachnoids

    Tatalaksana sengatan kalajengking pada dasarnya mencakup

    Mencegah menjalarnya bisa dengan memasang tourniket lebar.

    Menjaga agar pernafasan tetap lancer, bila perlu dengan bantuan pernafasan

    mekanik.

    Pemberian obat antikonvulsan.

    Pemberian serum anti bisa kalajengking.

    Hewan laut

    Tatalaksana terutama ditujukan pada evakuasi isi lambung dan penanganan kelumpuhan

    nafas.

    Tabel Dosis Arang aktif

    Anak sampai umur 1 tahun 1 g/kg

    Anak umur 1 hingga 12 tahun 25-50 g

    Remaja dan dewasa 25-100 g

    Larutkan arang aktif dengan 8-10 kali air, misalnya 5 g ke dalam 40 ml air

    Jika mungkin, berikan sekaligus, jika sulit (anak tidak suka), dapat diberikan

    secara bertahap

  • 7/30/2019 tatalaksana keracunan

    6/6

    Efektifitas arang aktif bergantung pada isi lambung (lambung kosong lebih

    efektif). Jika arang aktif tidak tersedia, rangsang muntah (hanya pada anak

    sadar) yaitu dengan merangsang dinding belakang tenggorokan dengan

    menggunakan spatula atau gagang sendok.