tata guna lahan kecamatan semarang selatan-new(2).docx
TRANSCRIPT
TATA GUNA LAHAN KECAMATAN SEMARANG SELATAN
l. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Georaphic Information System (GIS) merupakan suatu sistem komputer
yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini
diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer
yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan
data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data,
manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data
(Bernhardsen, 2002)
Dalam proses perencanaan suatu kota/ daerah, aspek tata guna lahan
merupakan salah satu aspek yang penting untuk ditinjau agar dapat ditelaah
jenis penggunaan tanah dan pola struktur ruang yang ada. Hal tersebut
bermanfaat agar lahan yang ada pada suatu daerah menjadi jelas keguaannya
dan lebihproduktif, sehingga nantinya memungkinkan untuk menghasilkan
produksi yang menguntungkan bagi masyarakat yang berdomisili di daerah
tersebut.
Pemanfaatan dan pembangunan lahan yang dimiliki oleh pemerintah
daerah perlu dipertimbangkan dari berbagai segi, oleh karena itulah hal berupa
pembagian daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas
umum dan dan jalur hijau yang sudah terpetakan dalam bentuk system
informasi geografis agar dapat memudahkan pemerintah dalam
merencanakan dan menganalisis dan hasilnya dapat digunakan sebagai
acuan untuk pembangunan utilitas-utilitas yang diperlukan.
Tata guna lahan yang akan dikaji pada makalah ini adalah tata guna
lahan pada kecamatan Semarang Selatan, yang terdiri dari peta tata guna
Sistem Informasi Geografis 1
lahan, tanaman, sosisial ekonomi,kuburan,kelurahan, bangunan, titik-titik TPS,
titik tinggi, serta jaluran sungai, jalan, jembatan, pipa, batas, pipa, dan jaringan
tps.
1.2 Tujuan
Membuat suatu aplikasi Sistem Informasi Geografis yaitu berupa peta tata
guna lahan pada kecamatan Semarang Selatan agar memudahkan
pemerintah dalam proses pengambilan keputusan untuk pendirian izin
bangunan sehingga tercipta tata kota yang lebih baik dan teratur.
1.3 Manfaat
Dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang interaktif dan menarik
dalam rangka peningkatan wawasan dan pengetahuan.
Memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasial karena data spasial
dan data atribut terintegrasi.
Memudahkan pemerintah untuk menganalisis kepadatan penduduk,
kelayakan pendirian bangunan, tingkat kesejahteraan, dan lain
sebagainya.
Sistem Informasi Geografis 2
II ISI
2.1 Tata guna lahan
Tata guna lahan adalah suatu upaya dalam merencanakan penggunaan lahan
dalam suatu kawasan yang meliputi pembagian wilayah untuk pengkhususan
fungsi-fungsi tertentu, misalnya fungsi pemukiman, perdagangan, industri, dll.
Rencana tata guna lahan merupakan kerangka kerja yang menetapkan
keputusan-keputusan terkait tentang lokasi, kapasitas dan jadwal pembuatan
jalan, saluran air bersih dan air limbah, gedung sekolah, pusat kesehatan,
taman dan pusat-pusat pelayanan serta fasilitas umum lainnya. Tata guna
lahan merupakan salah satu faktor penentu utama dalam pengelolaan
lingkungan. Keseimbangan antara kawasan budidaya dan kawasan konservasi
merupakan kunci dari pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan.
Berikut adalah tampilan peta tata guna lahan secara keseluruhan untuk
kecamatan semarang selatan.
Gambar 1. Peta tata guna lahan
Sistem Informasi Geografis 3
Tata guna lahan yang dijabarkan berupa :
Pemukiman
Kawasan pemukiman ditandai dengan adanya perumahan yang disertai
saran dan prasarana serta infrastruktur yang memadai. Kawasan
pemukiman ini secara sosial mempunyai norma dalam bermasyarakat.
Berikut ditampilkan salah satu bentuk tata guna lahan pemukiman (pada
daerah yang ditandai dengan warna kuning) kecamatan semarang
selatan.
Gambar 2. Peta tata guna lahan pemukiman
Perdagangan dan jasa
Sarana perdagangan di kecamatan semarang selatan terdiri dari pusat
perbelanjaan skala kota, pasar tradisional,dan lain-lain
Industri, perkantoran, fasilitas peribadatan, olah raga
Pada kecamatan semarang tengah ini terdapat juga kawasan industri,
perkantoran, fasilitas peribadatan dan juga olah raga.
Sistem Informasi Geografis 4
Fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan skala kota yang terdapat pada kecamatan semarang
selatan ini yaitu RSUD Dr. Karyadi, RSUD Roemani, dan RSU
Bhayangkara..
Campuran
Kawasan campuran ini merupakan kombinasi dari perdangan dan jasa,
pemukiman, peribadatan, kesehatan, dan lain sebagainya.
2.2 Tanaman
Tanaman disini merupakan pemanfaatan lahan terbuka hijau berupa lapangan,
bamboo rumput, dan pohon dengan luasan tertentu.
2.3 Kuburan
Pada kecamatan semarang selatan terdapat kompleks kuburan terbesar di
kota semarang, yaitu bergota.
2.4 Kelurahan
Pada kecamatan semarang selatan terdapat 10 kelurahan, diantaranya,
kelurahan Balustalan, Barusari, Randusari, Mugasari, Peleburan, Wonodiri,
Peterongan, Lamper Lor, Lamper Kidul, dan Lamper Tengah.
2.5 Bangunan
Dipetakan juga bangunan-bangunan secara keseluruhan pada kecamatan
semarang selatan
2.6 Jalan
Jalan disini menggambarkan akses transportaso antar kelurahan yang terdiri
jalab utama dan jalan kelurahan. Pentingnya infrasytrutur jalan sehingga perlu
Sistem Informasi Geografis 5
dilakukan perencanaan pembangunan jalan di desa-desa agar perekenomian
semakin meningkat.
Gambar 4. Peta Jalan
Sistem Informasi Geografis 6
III ANALISIS
Analisis dilakukan per-layer dan per-kelurahan. Layer-layernya yaitu
layer kelurahan, tata guna lahan, tanaman, sosisial ekonomi,kuburan,
bangunan, titik-titik TPS, titik tinggi, serta jaluran sungai, jalan, jembatan, pipa,
batas, pipa, dan jaringan tps.
3.1 Analisis Layer
3.1.1 Kelurahan
Terdapat 10 kelurahan pada kecamatan semarang selatan ini, masing-
masing kelurahan memiliki luasan yang berbeda, begitu juga jika
ditunjau dari aspek sosial ekonomi masyarakat yang beragam pula
mulai dari profesi, gender, jumlah pelajar, mahasiswa, dan lain
sebagainya. Secara keseluruhan wilayah kelurahan yang paling besar
adalah kelurahan Wonodri, luas wilayah tersebut memiliki korelasi
dengan banyaknya jumlah penduduk yang mendiami suatu daerah,
jumlah penganut agama islam, protestan, katolik, budha, paling banyak
di kel. Wonodri, sedangkan untuk agama hindu terbanyak di kel.
Peterongan.
3.1.2 Tata Guna Lahan
Tata guna lahan dibedakan menjadi tata guna lahan pemukiman,
perdagangan dan jasa, industri, perkantoran, fasilitas kesehatan,
fasilitas peribadatan, dan campuran (kombinasi dari salah satu atau
lebih lahan). Pada layer tata guna lahan yang ditampilkan terlihat bahwa
yang mendominasi adalah pemukiman dan perdagangan dan jasa. Dari
tata guna lahan dapat terlihat penggunaan lahan dalam suatu daerah,
hal ini bertujuan agar kedepannya dapat membantu pemerintah daerah
dalam hal kelayakan penggunaan lahan sesuai fungsinya serta agar
adanya pemerataan bagi pembangunan.
Sistem Informasi Geografis 7
3.1.3 Bangunan
Layer bangunan ini berkorelasi dengan jumlah kepadatan penduduk
pada suatu kelurahan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin banyak
jumlah penduduk maka akan semakin banyak bangunannya.
3.1.4 Tanaman
Untuk layer tanaman banyak terdapat pada kelurahan lamper tengah.
Tanaman yang dimaksud disini adalah ruang terbuka hijau, terdiri dari
lapangan, tanaman, dan pohon. Lapangan terbesar ada pada kelurahan
Mugasari dengan luas 33.830,922 m2.
3.1.5 Kuburan
Kuburan terbesar terdapat pada kelurahan Randusari. Terkenal dengan
nama Bergota. Lokasi kuburan tersebut cukup strategis karena berada
di tengah kota.
3.1.6 Batas wilayah dan Jalan
Layer-layer tersebut saring berhubungan satu sama lain. Sungai
terpanjang terdapat pada kelurahan bulustalan. Selain itu juga terdapat
aliran sungai yang membelah kelurahan lamper kidul dan lamper
tengah. Untuk batas wilayah dibedakan berdasarkan masing-masing
kelurahan dalam satu kecamatan. Sedangkan jalan terpetakan dengan
menghubungkan ruas-ruas jalan yang sesungguhnya.
Sistem Informasi Geografis 8
IV KESIMPULAN
Dari pemetaan Tata Guna Lahan Kecamatan Semarang Selatan dapat ditarik
kesimpulan bahwa daerah Kecamatan Semarang Selatan merupakan daerah
yang cukup padat dengan masyarakat yang majemuk dari berbagai etnis dan
agama,pekerjaan dan sebagainya. Selain itu posisi geografis kecamatan
semarang berada di tengah kota semarang, sehingga pembangunan kantor,
perumahan, toko, jasa dan sebagainya juga merata pada daerah ini. Pada
kelurahan Bulustalan dan Randusari dapat terlihat bahwa tidak terdapat lahan
terbuka hijau, hal ini mungkin terjadi karena daerah tersebut gersang, atau
tanah tidak subur, oleh karena itu pentingnya peran pemerintah ataupun
masyarakat sekitar membuat lahan terbuka hijau agar terhindar dari erosi,
banjir dan lain sebagainya.
Sistem Informasi Geografis 9
DAFTAR PUSTAKA
http://bappeda.semarang.go.id/ Data Tataguna Lahan 2009 Kecamatan
Semarang Selatan
Prahasta, Eddy, 2006. Membangun Aplikasi Web-Based GIS Dengan Mapserver
,INFORMATIA , Bandung.
http://editor.giscloud.com/map/84651/tata-guna-lahan-semarang-selatan Upload
Peta Kecamatan Semarang Selatan
Sistem Informasi Geografis 10