kajian perubahan tata guna lahan di cilegon

Upload: wirocoy

Post on 16-Jul-2015

2.032 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

KAJIAN PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN PADA PUSAT KOTA CILEGON TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Studi Magister Pembangunan Wilayah dan Kota Konsentrasi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Kota Oleh : AULIA YUSRAN L4D004117 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006 ii KAJIAN PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN PADA PUSAT KOTA CILEGON Tesis diajukan kepadaProgram Studi Magister Pembangunan Wilayah dan Kota Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Oleh: AULIA YUSRAN L4D004117 Diajukan pada Sidang Ujian Tesis Tanggal, 17 Maret 2006 Dinyatakan Lulus Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Magister Teknik Semarang,Maret 2006 Mengetahui Ketua Program Studi Magister Pembangunan Wilayah dan Kota Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Prof. Dr. Sugiono Soetomo, DEAPembimbing Pendamping Ir. Retno Widjajanti, MT Pembimbing Utama Prof. Dr. Sugiono Soetomo, DEA, iii LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi. Sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diakui dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila dalam Tesis saya ternyata ditemui duplikasi, jiplakan (plagiat) dari Tesis orang lain/Institusi lain maka saya bersedia menerima sanksi untuk dibatalkan kelulusan saya dan saya bersedia melepaskan gelar Magister Teknik dengan penuh rasa tanggung jawab. Semarang, 17Maret 2006 AULIA YUSRAN NIML4D 004117 iv Orang yang berakal tiadalah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah S.W.T saja. (pesan Luqmanul Hakim kepada anaknya) Tesisinikupersembahkanuntuk:Yang terkasih, tambatan hatiku Siti Roihatul Jannah, menemani hidupkudalam suka dan duka. Doa dan keikhlasanmu menjadi bekal yang sangatberharga.JagoankecilkuRobbaniJamil,keceriaanmumenjadipenawarletihdanpenat harihariku. Ayah ibu H. M. Yusuf Syam dan keluarga di Jakarta,hamparan nasehat dan teladanmu akan kutanami dengan benihbenih amalkebajikan. Bapak dan Ibu H. Nawawi Isa serta keluarga di Rawaarum, rahasiadan makna kehidupan yang telah kalian jalani, memperindah dan memperkayajatidirikumenujukeredhoanAllah. v Abstrak PeningkatanpembangunanpadawilayahKotaCilegondiikutidengan adanyatuntutanakanlahanyangsesuaidengankebutuhangunamenampung aktivitasmasyarakat,diantaranyakebutuhanlahanuntukpermukiman, perdagangandanjasa.Haltersebuttelahmenyebabkanbertambahnyalahan terbangun,yangmanapertumbuhanlahanterbangunpadasaatinidiawali dengan masuknya investasi pengembangan industri skala besar di Kota Cilegon. KotaCilegonsebagaiPusatKegiatanWilayahdenganpertumbuhan pendudukyangrelatiftinggimenyebabkanperkembangangunalahanserta tingginyakebutuhanpelayananperkotaanbagimasyarakatnya.Berbagai pelayananperkotaantumbuhdipusatkotayangberbentukliniermengikutiruas JalanAhmadYani-Sudirman-SamangRaya.Aktivitasyangberkembangdiruas inicenderungmengarahkepadaaktivitasperdagangandanjasayangkemudian disikapi pemerintah kota dengan menjadikannya kawasan perdagangan dan jasa. Bagaimanakahkondisiperubahanpenggunaanlahandanfaktor-faktor apakahyangmempengaruhinyapadakoridorjalanprotokolKotaCilegon sebagaipusataktivitasperekenomiankotadanpelayananregional?Sejalan dengan waktu, perubahan yang terjadi telah menunjukkan perubahan fungsi dari fungsiyangbersifatkonsumtifkefungsiyanglebihproduktif.Selainperembetan yangberjalansecaralinier,fungsikomersialyangadadipusatKotaCilegon mempunyaiskalapelayananlokaldanregionalyangberbaurdalamsatu kawasan.Haliniakanmenimbulkanpergerakanaktivitasperkotaanyangtidak optimal dan inefisiensi dalam mekanisme kehidupan kota. Studiinipadadasarnyabertujuanuntukmengkajifaktor-faktoryang mempengaruhiperubahanpenggunaanlahanpadakoridorjalanprotokolsebagai pusat aktivitas perekonomian kota dan pelayanan regional. Sasaran yang akanditempuhadalahmengidentifikasiperkembanganaktivitasperekonomian KotaCilegon,mengidentifkasiperubahanpenggunaanlahandansebaran lokasinyadipusatKotaCilegondanmenganalisisfaktor-faktoryang mempengaruhiperubahantersebut.Denganmenggunakananalisisdeskriptif, dapatdiketahuibahwaperubahanpenggunaanlahandipusatKotaCilegon dipengaruhipulaolehaktivitasregionalyangbersinggunganlangsungdengan aktivitas perkotaan di Kota Cilegon. Hasilstudiyangdiperolehmenunjukkanbahwapusatkotatelah mengalamipergeseranfungsiyangdipengaruhiadanyafaktoreksternalberupaaktivitasindustridanpariwisatadanprogramkebijakanpemerintah.Faktor internalyangturutmempengaruhiperubahaniniterkaitdenganperkembangan dantingkatpelayanansaranaprasaranasertautilitaskotadanketersediaan lahandanfasilitasperkotaan.Hasilinidiharapkandapatdijadikaninputdalam perencanaan,pemanfaatandanpengendalinankebijaksanaanpemanfaatan lahan,sehinggasegalapotensidanpermasalahanperubahandapatdiantisipasi sedini mungkin. Kata kunci : perubahan guna lahan, pusat kota, pusat pelayanan wilayah. vi Abstract RapiddevelopmentinCilegonCityisfollowedbytheincreasingdemand of land to fit with people needs and to accommodate population activities such as requirement on land for settlement and commercial.This made the condition of the increasing a built area which is initiated by an investment of big-scale industrial development in Cilegon City. CilegonCityasCenterofRegionalActivitywithrelativelyhigh populationgrowthhasadynamiclandusedevelopmentandhighdemandof public service facilities. Many kinds of urban facilities grows up within inner city and follows the basic shape of transportation linear-pattern of Jalan Ahmad Yani-SudirmanandSamangRaya.Thereistrendofactivitiesonthosestreetsshows thatcommercialfunctionaremoreincreasethanotherfunctions.Inthiscase, along these streets are decidedas the comercial zone by the local government. How is thecondition of landuses changes and what the influence factors at main roadway protocol of Cilegon City as the center of economic activities of Cilegonandcenterofregionalservices?Bythetime,Ashifthappenedhave shownthelanduseschangefromthefunctionhavingthecharacterof consumptive to more productive function.Besides the spreads activies have been movinglinearly,commercialfunctionwhichininnercityofCilegonhavelocal and regional service scale are being mix in one area. This condition will generate movement of urban activity that runs the towns life mechanism inefficiently. This study basically aim to study the factors influencing change of landuse atmainroadwayprotocolofCilegonCityasacenterofeconomicactivitiesof Cilegon and center ofthe regional services scale.By using descriptive analysis, wecanknowthelanduseschangeininnercityofCilegon,influencedalsoby regional activity which is closed correlationwith urban activity in Cilegon City. Besidethatthephysicalconditionofspatialscope,demographyaspect,the capacityofinfrastuctureandutility,accesibilityaspect,urbanfacilitiesand transportationsystemwillbeelaboratedalsotogetinternalfactorwhich influence this change. Obtained Study result indicate that downtown have experienced of friction offunctioninfluencedbytheexistenceofexternalfactorswhichconstructby industrialactivityandprogramandtourismactivityandalsothegovernments policy.Internalfactorpartakinginfluencethischangerelatedtoinfrastructure servicing aspect,town utilities and the availability of urban facilities and lands. Thisresultisexpectedcanbemadebyinputintheplan,exploitingand controllingoflandspolicy,sothatallpotenciesandproblemsofchangecan anticipate early possibly.

Keywords: Landuse conversion, inner city, centre ofregional scale services. vii KATA PENGANTAR SyukurAlhamdulillahkehadiratAllahSWTataslimpahankenimatan dankesehatankepadapenulis,sehinggatesisyangberjudul:KajianPerubahan Tata Guna Lahan Pada Pusat Kota Cilegon ini dapat selesai. Penulisan Tesis ini adalahrangkaiankewajibandalammenempuhtugasbelajarpadaProgram MagisterTeknikPembangunanWilayahdanKotaUniversitasDiponegoro, Semarang. TuntasnyapengerjaandanpenyusunanTesisinitidakterlepasdari dukungan moril dan bimbingan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.Untukitu,penulismenghaturkanbanyakterimakasihkepadapihak-pihak yang disebutkan di bawah ini: 1.Prof. Dr. Sugiono Soetomo, DEA selaku Ketua Program Magister Teknik PembangunanWilayah&KotadanselakuDosenMentor.Kearifandan kesabaran serta waktu yang diluangkan sungguh sangat berarti bagi penulis. 2.Ir.RetnoWidjajanti,MT,selakuCo-mentoryangdenganketulusan, kesabaransertapengorbananwaktu,tenagadanpikirandalammembimbing penyusunan tesis ini. 3.Ir.JawotoSihSetyono,MDP,selakudosenpembahasdanIr.HoliBina Wijaya,MUM,selakudosenpengujiyangtelahmemberikanbanyak masukan bagi kesempurnaan tesis ini. 4.SeluruhDosenyangmengampumatakuliahsertastafpegawai administrasi dan akademik pada Program Magister Teknik Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro Semarang. 5.PemerintahKotaCilegondanPemerintahPropinsiBantenyangtelah memberikan data-data yang diperlukan. 6.PimpinandanStafBalaiKerjasamaPendidikanProfesionalKedinasan DepartemenPekerjaanUmumyangtelahmembantudalamproses administrasi dan pendanaan studi S2 ini. 7.Teman-temankuliahMPWK2004,atasdorongansemangatdan kebersamaan serta tempat berdiskusi yang sangat berarti. 8.Keluargayangselamainimemberikandoa,keikhlasandanpengertian yang mendalam. 9.Semuapihakyangtidakdapatpenulissebutkansatupersatuyangtelah membantu penyelesaian tesis ini. Takadagadingyangtakretak.Penulismenyadarisepenuhhatibahwa karyainimasihjauhdarisempurna.Untukitu,segalamasukansarandankritik akan penulis terima dengan terbuka. Namun demikian besar harapan, bahwa tesis inidapatmenjadisalahsaturujukanbagiPemerintahKotaCilegondalam menyusun dan mengevaluasi kebijakan tata ruang Kota Cilegon. Semarang,Maret 2006 Penulis viii DAFTAR ISI HALAMAN DEPAN.........................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................iii LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................. iv ABSTRAK .......................................................................................................... v ABSTRACT ........................................................................................................vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii DAFTAR ISI .......................................................................................................viii DAFTAR TABEL ................................................................................................xi DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvi BAB IPENDAHULUAN1 1.1Latar Belakang ............................................................................. 1 1.2Rumusan Masalah ....................................................................... 5 1.3Tujuan, Sasaran dan Manfaat Studi ............................................. 7 1.3.1Tujuan Penelitian ............................................................... 7 1.3.2Sasaran Penelitian .............................................................. 7 1.3.3Manfaat Penelitian ............................................................. 7 1.4Ruang Lingkup Studi ................................................................... 8 1.4.1Ruang Lingkup Substansial ............................................... 8 1.4.2Ruang Lingkup Spasial ...................................................... 9 1.5Kerangka Pemikiran .................................................................... 12 1.6Pendekatan dan Metode Pelaksanaan Studi ................................ 15 1.6.1Pendekatan Studi ................................................................ 15 1.6.2Kebutuhan Data.................................................................. 16 1.6.3Teknik PengolahandanPenyajian Data ........................... 20 1.6.4Teknik Sampling ................................................................ 20 1.6.5Metode dan Teknik AnalisisError! Bookmark not defined. 1.7Sistematika Pembahasan ............................................................. 24 BAB IIKAJIAN PERKEMBANGAN KOTA DANTATA GUNA LAHAN ...................................................................... 25 2.1Pertumbuhan dan Perkembangan Kota ....................................... 25 2.1.1Perkembangan Struktur Ruang Kota .................................. 28 2.1.2Hierarki dan Sistem Perkotaan ........................................... 34 2.1.3Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kota ... 37 2.1.4Daya Sentrifugal dan Daya Sentripetal dalam Perkembangan Kota ........................................................... 41 2.2Tata Guna lahan Perkotaan .......................................................... 42 2.2.1Pengertian Pola Tata Guna Lahan ...................................... 44 ix 2.2.2Perubahan Guna Lahan ...................................................... 48 2.3Kawasan Industri ......................................................................... 50 2.3.1Pengaruh Industri terhadap Perubahan Nilai-Nilai dalam Masyarakat ......................................................................... 53 2.3.2Pengaruh Industri terhadap Perubahan Fisik Kota. ............ 54 2.3.3Pengaruh Industri terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota .. 55 2.4Pariwisata .................................................................................... 56 2.4.1Pengaruh Pariwisata Terhadap Perekonomian ................... 57 2.4.2Pengaruh Pariwisata Terhadap Pengembangan Wilayah ... 58 2.4.3Pengaruh Pariwisata Terhadap Sosial Budaya ................... 59 2.5Lokasi Kegiatan ........................................................................... 60 2.5.1Pengaturan Lokasi Kegiatan .............................................. 61 2.5.2Kebijakan Pemerintah dalam Penentuan Lokasi Kegiatan62 2.5.3Lokasi Kegiatan Sektor Industri ........................................ 63 2.6Pusat Kota .................................................................................... 64 2.7Rangkuman Kajian Teori ............................................................ 66 BAB III GAMBARAN UMUM KOTA CILEGON .......................... 69 3.1DeskripsiUmum Kota Cilegon .................................................. 69 3.1.1Sejarah Singkat Perkembangan Kota Cilegon ................... 69 3.1.2Letak Geografis .................................................................. 71 3.1.3Morrfologi dan Fisiologi .................................................... 73 3.1.4Penggunaan Lahan ............................................................. 73 3.1.5Fungsi-fungsi Ruang Kawasan Kota.................................. 75 3.1.6Jenis Kegiatan Ruang Kota ................................................ 77 3.1.7Kependudukan ................................................................... 79 3.1.8Perekonomian ..................................................................... 81 3.2Kondisi Fasilitas Perkotaan ......................................................... 83 3.2.1Fasilitas Industri dan Pergudangan .................................... 83 3.2.2Fasilitas Pendidikan ........................................................... 87 3.2.3Fasilitas Kesehatan ............................................................. 87 3.2.4Fasilitas Perdagangan dan Jasa .......................................... 88 3.2.5Fasilitas Pariwisata ............................................................. 89 3.2.6Fasilitas Pelabuhan ............................................................. 90 3.2.7Fasilitas Peribadatan .......................................................... 91 3.3 Deskripsi Wilayah Studi Pusat Kota Cilegon ............................... 93 3.2.1Kondisi Fisik Wilayah Studi .............................................. 93 3.2.2Kondisi Jalan Protokol Kota Cilegon ................................. 94 3.2.3Kondisi Prasarana Kota ...................................................... 96 3.2.4Penggunaan Lahan dan Luas Wilayah pada Koridor Jalan Protokol. ............................................................................. 97 3.2.5Jumlah dan Kepadatan Penduduk ...................................... 99 3.2.6Kebijakan Pemerintah dalam Pengembangan Pusat Kota . 101 3.4Rangkuman Kajian Wilayah Studi ............................................... . 103 x BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN DI PUSAT KOTA CILEGON ................................ 104 4.1Analisis Faktor Eksternal Perubahan Penggunaan Lahan ........... 105 4.1.1Analisis Aktivitas Industri ................................................. 105 4.1.2Analisis Aktivitas Pariwisata ............................................. 110 4.1.3Analisis Kebijakan Pemerintah .......................................... 116 4.1.3.1Program Pembangunan ......................................... 116 4.1.3.2Analisis Tata Ruang .............................................. 119 4.2Analisis Faktor Internal Perubahan Penggunaan Lahan .............. 123 4.2.1Perkembangan Penduduk ................................................... 123 4.2.2Transformasi Sosial............................................................ 127 4.2.3Analisis Ketersediaan Lahan .............................................. 132 4.2.4Analisis Ketersediaan Sarana Prasarana dan Utilitas Kota134 4.2.4.1Jaringan Jalan ........................................................ 134 4.2.4.2Drainase Kota ........................................................ 137 4.2.4.3Utilitas Kota (Jaringan Listrik, Telepon dan Air bersih) .................................................................. 138 4.2.5Aksesibilitas ....................................................................... 142 4.2.6Analisis Ketersediaan Fasilitas Perkotaan ......................... 144 4.2.7Sistem Transportasi ............................................................ 148 4.3Analisis Perkembangan Guna Lahan di Jalan Ahmad Yani-Sudirman...................................................................................... 151 4.3.1Analisis Perubahan Guna Lahan ........................................ 151 4.3.2Analisis Aktivitas Perekonomian di Pusat Kota ................ 161 4.4Temuan Studi............................................................................... 167 BAB VKESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................ 172 5.1Kesimpulan .................................................................................. 172 5.2Rekomendasi ............................................................................... 174 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 177 LAMPIRAN .................................................................................................... 182 xi DAFTAR TABEL TABEL I.1: Kebutuhan Data.21 TABEL II.1: Variabel Penelitian 68 TABEL III.1: Pola Penggunaan Lahan Kota ..74 TABEL III.2: Jumlah Penduduk per Kecamatan Tahun 2003 ....81 TABEL III.3: Pertumbuhan Ekonomi Kota Cilegon Tahun 2002-2003..82 TABEL III.4: PDRB Kota Cilegon Tahun 2002-2003 83 TABEL III.5: Fasilitas Pendidikan di Kota Cilegon 87 TABEL III.6: Fasilitas Kesehatan di Kota Cilegon .88 TABEL III.7: Jumlah Fasilitas Perdagangan di Kota Cilegon .89 TABEL III.8: Jumlah Fasilitas Pelabuhan Kota Cilegon .90 TABEL III.9: Jumlah Fasilitas Peribadatan .91 TABEL III.10: Jumlah Penduduk di Pusat Kota Cilegon ..99 TABEL III.11: Arah Pengembangan Kecamatan-kecamatan yang dilaluiJalan Protokol Kota Cilegon .... 101 TABEL IV.1: Mata Pencaharian Responden di Pusat Kota 128TABEL IV.2: Tingkat Pendapatan Responden di Pusat Kota . 129 TABEL IV.3: Lapangan Pekerjaan Utama di Pusat Kota .. 130 TABEL IV.4 : Penilaian Tingkat Ketersediaan Fasilitas... 145 TABEL IV.5: Rekapitulasi Nilai Supply/Demand Fasilitas di Pusat Kota . 146 TABEL IV.6: Perubahan Guna Lahan terbesar di Kawasan Pusat Kota . 155 TABEL IV.7: Temuan Studi . 167TABEL IV.8: Keterkaitan Faktor Eksternal dan Internal.... 170 xii DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1.1: Peta Administrasi Kota Cilegon 10 GAMBAR 1.2: Peta Wilayah Penelitian Pusat Kota Cilegon .. 11 GAMBAR 1.3: Kerangka Pemikiran Studi 14 GAMBAR 1.4: Kerangka Analisis . 23 GAMBAR 2.1: Pola-pola Umum Perkembangan Kota .. 30 GAMBAR 2.2: Alternatif Model Bentuk Kota .. 34 GAMBAR 2.3: Sistem Hirarki Perkotaan ...36 GAMBAR 2.4: Pola Kekuatan Sentrifugal dan Sentripetal 42 GAMBAR 2.5: Teori Jalur Sepusat...45 GAMBAR 2.6 : Teori Sektor......46 GAMBAR 2.7: Teori Pusat Lipat Ganda 46 GAMBAR 2.8: Siklus Perubahan Penggunaan Lahan 49 GAMBAR 2.9: Hubungan Manusia, Lingkungan dan Perubahan ..50 GAMBAR 2.10: Pengaturan Lokasi Kegiatan ..62 GAMBAR 3.1: Peta Kecamatan ..72 GAMBAR 3.2 : Pola Penggunaan lahan Kota Cielgon Tahun 2002 74 GAMBAR 3.3: Peta Identifikasi Pola Penggunaan Lahan ..76 GAMBAR 3.4: Peta Kawasan Aktivitas Perkotaan ... 78 GAMBAR 3.5: Kepadatan Penduduk per kecamatan Tahun 2000-2003 79 GAMBAR 3.6: Peta Sebaran Penduduk Kota Cilegon ... 80 GAMBAR 3.7: Jumlah PDRB dan PAD Kota Cilegon Tahun 2000-2003..82 GAMBAR 3.8: Pabrik baja Krakatau Steel 85 GAMBAR 3.9: Industri Kimia ... 86 GAMBAR 3.10 : Peta Sebaran Fasilitas Perkotaan .. 92 GAMBAR 3.11: Peta Ruas Jalan Protokol .. ...95 GAMBAR 3.12: Peta Pembagian Kawasan Aktivitas di jalan protokol .. 98 GAMBAR 3.13: Peta Kepadatan Penduduk Wilayah Studi 100 GAMBAR 3.14: Peta RTRW Kota Cilegon 102 GAMBAR 4.1: Pergerakan Aktivitas Industri..110 xiii GAMBAR 4.2 : Objek Wisata di Sekitar Kota Cilegon .. ..111 GAMBAR 4.3: Pergerakan Aktivitas Pariwisata ..112 GAMBAR 4.4: Bangunan yang Tidak Sesuai dengan Tata Ruang 121 GAMBAR 4.5: Kepadatan Penduduk di Pusat Kota . .. 125 GAMBAR 4.6: Peta Pergerakan Aktivitas Perkotaan di Jalan Protokol ...136 GAMBAR 4.7: Diagram Alasan Pemilihan Lokasi Lahan......143 GAMBAR 4.8: Peta Sebaran Fasilitas Perkotaan di Pusat Kota ....147 GAMBAR 4.9: Peta Pola Pergerakan Angkutan jalan Raya . ...150 GAMBAR 4.10: Diagram Alasan Responden MengubahPenggunaan Lahansebagai Tempat Usaha .152 GAMBAR 4.11: Prosentase Perubahan Penggunaan Lahan di Kawasan Pusat Kota.... 154 GAMBAR 4.12 : Peta Pemanfaatan Lahan pusat Kota Cilegon tahun 1992157GAMBAR 4.13: Peta Pemanfaatan Lahan pusat Kota Cilegon tahun 1998158 GAMBAR 4.14: Peta Pemanfaatan Lahan pusat Kota Cilegon tahun 2004159 GAMBAR 4.15: Peta Aktivitas Perekonomian Kota tahun 1998....163 GAMBAR 4.16: Peta Aktivitas Perekonomian Kota tahun 2003....164 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1: Lembar Asistensi ...182 LAMPIRAN 2: Lembar Kuestioner .... 185 LAMPIRAN 3: Rekapitulasi Kuestioner .... 190 LAMPIRAN 4: Data Perindustrian.. 194 LAMPIRAN 5: Fasilitas Pariwisata .... 198 LAMPIRAN 6: Kependudukan ..199 LAMPIRAN 7: Penerbitan Ijin Usaha .... 200 LAMPIRAN 8: Sistem Transportasi Darat . 202 LAMPIRAN 9: Prasarana Air Bersih ..204 LAMPIRAN 10: Analisis Ketersediaan Fasilitas Perkotaan . ...205 LAMPIRAN 11: Fasilitas Pelabuhan di Kota Cilegon ......207 LAMPIRAN 12: Penggunaan lahan di Pusat Kota Cilegon ..208 LAMPIRAN 13: Perkembangan Aktivitas Perekonomian di Pusat Kota .209 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Fenomena alih fungsi lahan senantiasa terjadidalam pemenuhan aktivitas sosialekonomiyangmenyertaipertumbuhanpendudukkota.Persediaanlahan yangbersifattetapsedangkanpermintaannyayangterusbertambahmenjadikan penggunaan lahan suatu kota berubah ke arah aktivitas yang lebih menguntungkan dilihat dari potensi sekitarnya yang ada.Halinitidakterlepasdarikenyataanbahwakotamerupakanlokasiyang palingefisiendanefektifuntukkegiatan-kegiatanproduktifsehubungandengan ketersediaan sarana dan prasarana, tenaga kerja terampil, serta dana sebagai modal (Tjahjati1996:1).DitetapkannyaUUNo.15Tahun1999tentangPembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon, memberikankewenangansecarapenuhkepadaPemerintahKotaCilegonuntuk melayanituntutanperubahanyangsemakincepatdimasamendatang.Sejak melepaskandiridariKabupatenSerang,terjadipergeseranpenggunaanlahan yangpadaawalnyaberorientasipadasektorpertanian.Sejalandengan perkembanganKotaCilegon,pembangunanfisikberlangsungdenganpesatyang menimbulkanberagamaktivitasdenganpenggunaanlahanbarudanmenggeser penggunaanlahansebelumnya.Sebagaicontoh,penggunaanlahanuntuk permukimanpadatahun1998seluas2.258Ha.Seiringdenganpertumbuhan pendudukyangcukuppesat,padatahun2002luaslahanpermukimanmenjadi 4.145 Ha. 1 2 Lajuperkembangankotayangberlangsungsecaracepatdisebabkanpula olehpertumbuhanpendudukKotaCilegonratarata4,38%(tahun20002005) yang diatas pertumbuhan penduduk nasional (2,6% per tahun) dapat menimbulkan berbagai konsekuensiyang kurang menguntungkan bagi perkembangan kota. Hal tersebut timbul akibat dari keterbatasan lahan dan tingkat kompetensi penggunaan lahandipusatkota,keterbatasanlahandanpertumbuhanpendudukyangpesat serta adanya konsep pengembangan kota.Dalam PP nomor 47/1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), Kota Cilegon ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang diidentifikasikansebagaipusatjasa,pengolahandansimpultransportasiyang melayanibeberapakabupaten.SecarahirarkisdiatasnyaterdapatPusatKegiatan Nasional(PKN)dandibawahnyaterdapatPusatKegiatanLokal(PKL).PKN yang terdekat dengan Kota Cilegon adalah Jakarta dan Bandar Lampung. Kota Cilegon dengan posisinya yang strategis ditetapkan pemerintah pusat sebagaidaerahpengembangankawasanandalan.Didalamnyaterjadikegiatan ekonomi dasar (basic activities) yang membuat dan menyalurkan barang dan jasa untuk keperluan luar kota atau ekspor ke wilayahsekitar kota yang berasal dari sektorindustri,perdagangandanrekreasi(Jayadinata,1999:133).Sebagaipusat pelayananbagiwilayahBantendansekitarnya,kegiatanKotaCilegonyang berpenduduk331.024jiwa(CilegondalamAngka,2003),didominasioleh kegiatanindustri,kepelabuhanan,pergudangan,perdagangandanjasa.Dengan 109buahindustribesardariindustrihilirbaja,petrokimia,manufakturdan pengolahan makanan dengan klasifikasi padatmodal telah memberikan implikasi bagipertumbuhan dan perkembangan kota. 3 Multiplier effects dari kegiatan industrimenjadikan Kota Cilegon sebagai pusat koleksi hasil-hasil produksi dari daerah hinterland-nya dan juga sebaliknya yaitumendistribusikanhal-halyangdibutuhkandaerahhinterland-nyatersebut. Perkembanganinimenuntutuntukterpenuhinyaberbagaifasilitasguna menunjangberbagaikegiatan,mulaidarikawasanpermukimansampaidengan kawasankegiatanekonomikota.Dengandibangunnyapusat-pusatindustri,telah menarikpendudukdariwilayahlaininiterutamadatangdaripedesaanuntuk mengisicelah-celahlapanganpekerjaanyangadaditempatbarutersebutdan membawaketidakseimbangan(disequilibrium).Ketidakseimbanganinisebagai akibat disparitas pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja yang selalu disertai denganperubahandemografiyangmencolok.(Rochiminetal,2004:220).Peningkatanjumlahpendudukinibertautandenganpeningkatan permintaanterhadapruangdansaranaprasaranayangmengisiruangtersebut gunamendukungaktifitassosialekonomipendudukperkotaan.Lahanyangada dengansendirinyaakanberubahfungsi.MeminjamterminologidariIwan Kustiwan,(Tjahjati,1997:505),bahwakonversilahanadalahalihfungsiatau mutasi lahan secara umum menyangkut transformasi dalam pengalokasian sumber daya lahan dari satu penggunaan ke penggunaan lainnya.Nilaifungsionalarealdanketersediaanlahanmerupakanprasyaratutama untukurbanisasiyangmendorongterjadinyatujuan-tujuansosialekonomidari keinginanmasyarakat(Kozlowsky,1997:5).Danlahandipusatkotamenjadi preferensibagipencapaianurbanisasi,mengingatpusatkotamenjadipusat pelayananbagidaerahbelakangnya(daerahkomplementer),menyuplainya denganbarang-barangdanjasasentral(Sihotang,2001:84).Darilingkup pelayanan yang ada, pusat Kota Cilegon telah dipenuhi oleh berbagai fasilitas jasa 4 perdaganganyangtelahmelayanipemenuhankebutuhanpenduduksecara regional serta berakibat pada terjadinya perubahan guna lahan. Motifekonomiadalahmotifyangutamadalampembentukanstruktur penggunaan lahan suatu kota dengan timbulnya pusat-pusat bisnis yang strategis. Selain motif bisnis terdapat pula motif politik, bentuk fisik kota, seperti topografi, drainasedansejenisnya.Pertumbuhankotaakanbergeraksecaradinamissesuai kebutuhan,potensi,budayamanusia,dimanaperkembangandimulaidariadanya pusat-pusatkegiatansebagaiembriopusat-pusatpertumbuhan(Koestoer, 2001:32).Didalamnyaterdapatlahanterbangunyangterdiriaktivitas permukiman,industri,perkantorandanjasakomersialyangmerembetberjalan (urbansprawl),sesuaidenganpotensijaringantransportasisebagaiakibat aksesibilitasyangmembentukpolajaringan(network)antarpusat-pusat pertumbuhan yang mempertimbangkan secara natural kondisi lahan yang ada. CooleydanWeber(Yunus,HS,200:63)mengemukakanbahwajalur transportasidantitiksimpul(beberapajalurtransportasi)mempunyaiperanyang cukupbesarterhadapperkembangankota.Demikianpulayangterjadipadakota Cilegon,ruasJalanA.YaniSudirmansebagaipusatkotayangjuga menghubungkandenganKotaSerangmenggiringperkembangankotatumbuh secaraliniersertakecenderungannyakefungsikomersiltakdapatdihindarilagi seiringberkembangnyaaktivitasperkotaan.BegitupulayangterjadipadaJalan Samang Raya yang menghubungkan pusat Kota Cilegon dengan Kawasan Industri Cigading dan Kawasan Wisata Anyer-Labuan.Perubahan-perubahanyangterjadiakibattekanantranformasisosial ekonomikhususnya di pusat kota ini membawa inefisiensi dan inefektifitas dalam pemanfaatanruangyangterbatasdanmempengaruhiaspekpengelolaankota. 5 Pada tataran praktek, penyimpangan muatan RTRW kerap terjadi. Kenyataan lain jugamenunjukkanbanyakbentukusahatanpaijinusahadanijinlokasidapat beroperasitanpaadanyasanksiolehpemerintahdaerah.Sehinggafenomena economicorientedyangbelumdiaturolehpemerintahdalamimplementasinya masih mengandalkan kesadaran masyarakat untuk melengkapi perijinan. Beberapa indikasi yang memicu pada perubahan guna lahan di pusat Kota Cilegon adalah: 1)Padatahun1998pendudukKotaCilegonberjumlah278.439jiwa.Menurut dataBPS2003berjumlah331.024jiwadengantingkatpertumbuhansebesar 4.38% per tahun. Dilihat dari laju pertumbuhan penduduk tersebut maka dapat diindikasikanbahwakegiatansosialekonomiberkembangyangmenuntut pemenuhan kebutuhan perumahan dan fasilitas pelayanan perkotaan lainnya. 2)Jumlah Industri berat dan padat modal yang ada bertambah dari 98 buah pada tahun 1999 menjadi industri109 buah pada tahun 2003. Hal ini terkait dengan pertambahan migrasi penduduk dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kerja. 3)Penggunaan lahan untuk perumahan dari data kondisi tahun 1992 1998 dari 4.400,97Hamenjadi6.223,38Ha.Halinimenunjukkanberkurangnyalahan pertanian dan berubah menjadi permukiman. 4)DariPDRBKotaCilegontahun2000-2003,sektorperdagangan,hoteldan restorantumbuhdarisebesar3,95%menjadi8,53%.Halinimenunjukkan pertumbuhan ekonomi dan spasial yang signifikan. 1.2Rumusan MasalahPermasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah: 1.Terjadinyaurbanisasidanmembawaperubahandemografiyangmencolok ditandai dengan pertambahan jumlah penduduk yang tinggi. 6 2.Aktivitas perekonomian kota yang tidak hanya melayani kebutuhan penduduk kota (ekonomi domestik) saja namun juga dalam skala regional. 3.Secaraspasialterjadipergeseranpemanfaatanlahandipusatkotakearah fungsi yang lebih bernilai ekonomi tinggi yang tidak diiringi dengan perijinan. 4.Perkembanganstrukturruangbersifatliniermengikutijalurtransportasiyang ada dan mempengaruhi arah perkembangan kota. 5.Distribusi sumber daya perekonomian kota yang tidak tersebar ke seluruh kota dancenderungterkonsentrasihanyadipusatkotayangmenciptakan ketidakseimbangan dalam pemerataan pertumbuhan ekonomi kota. Beberapa indikasi dari permasalahan penggunaan lahan pusat kota adalah: 1.Perubahanstrukturspasialkotaakibatpergeseraninternal,yaituperubahan strukturkotaakibatadanyapergeserandanpenyesuaianpenggunaanlahan berdasarkan kebutuhan pelayanan yang baru. Penyesuaian ini dilatarbelakangi olehperubahanfungsilahandarifungsikonsumtifmenjadifungsikomersial serta fenomenaperubahan fungsi permukiman menjadi fungsi komersial. 2. Perluasan fisik, yaitu dengan bertambahnya areal terbangun yang menyebar ke arahpinggiran.Jugaterjadipadasepanjangjalurutamaregional(jalurutama kawasanindustridankawasanwisataAnyer-LabuandanMerak)serta bertambahnya kawasan-kawasan baru di wilayah pinggiran kota . Berangkatdaripermasalahantersebutdiatasmakadapatdirumuskan pertanyaanpenelitiansecaraumum,yaitu:Bagaimanakahkondisiperubahan penggunaanlahandanfaktor-faktorapakahyangmempengaruhinyapada koridor jalan protokol Kota Cilegon sebagai pusat aktivitas perekenomian kota dan pelayanan regional?. 7 1.3 Tujuan, Sasaran dan Manfaat Studi 1.3.1Tujuan Penelitian Tujuanyangingindicapaidalampenelitianiniadalahuntukmengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan pada koridor jalan protokolsebagai pusat aktivitas perekonomian kota dan pelayanan regional. 1.3.2Sasaran Penelitian Sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1.Mengidentifikasi perkembangan aktivitas perekonomian Kota Cilegon sebagaiakibattingginyatingkatpermintaan(demand)danpenawaran(supply)akan lahan serta pelayanan terhadap kebutuhan domestik serta regional. 2.Mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan dan sebaran lokasinya di pusat Kota Cilegon. 3.Menganalisisfaktor-faktoryangberpengaruhpadaperubahanpenggunaan lahan di pusat Kota Cilegon. 1.3.3Manfaat Penelitian 1.Bagi pemerintah daerah, hasil penelitian ini menjadi masukan dalam kegiatan evaluasi Rencana Tata Ruang Kota Cilegon saat mendatang. 2.Bagimasyarakat,merupakaninformasiperkembanganpemanfaatanruang maupun perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Kota Cilegon. 3.Bagiilmupengetahuan,dapatmemberikantambahanwawasanbagiplanner kotadalammerencanakandanmerancangperkotaanyangmemilikipotensi wilayah yang menuntut pengembangan. 8 4.Bagipeneliti,menjaditambahaninformasiuntukpenelitian-penelitianlain yangberkaitandenganpenataanruangkhususnyadalampengendalian pemanfaatan ruang yang konstruktif dan dapat dipertanggungjawabkan. 1.4 Ruang Lingkup Studi RuangLingkupStudimengenaiKajianPerubahanTatagunaLahandi PusatKotaCilegonini,dibedakanmenjadi2ruanglingkup,yaituruanglingkup substansial dan ruang lingkup spasial dengan penjelasan sebagai berikut : 1.4.1Ruang Lingkup Substansial Ruang lingkup substansial dalam penelitian ini dibatasi oleh 5 aspek yaitu:1.AktivitasPerekonomianKota,yangmembuattumbuhdanhilangnya pemusatan aktivitas tertentu yang berisi tentang aktivitas-aktivitas produktif di pusatkotadanwilayahsepertiindustri,pariwisatadanperdagangyang menyebabkan perubahan fungsi lahan. 2.Ketersediaansaranaprasaranasertautilitaskotayangmemberikankontribusi bagi perkembangan aktivitas perdagangan dan jasa di pusat Kota Cilegon. 3.PertumbuhandanperkembanganfisikkawasanpusatKotaCilegon,yang diantaranya dipengaruhi oleh faktor kondisi wilayah/lahan, faktor aksesibilitas danfaktorkebijakanpemerintahdanprogrampembangunandalam mengembangkankawasan pusat kota.4.Sosial Budaya, diantaranya meliputi arus urbanisasi dan distribusi penyebaran penduduk berisi tentang jumlahpenduduk, pendidikan,mata pencaharian dan migrasipenduduksertajenislapangankerjasertapersepsimasyarakatdalampemilihan lokasi kegiatan yang mendorong perubahan penggunaan lahan. 9 5.StrukturTataRuangKota,yangmerupakanpolaspasialruangfisikdengan melihat pada tata guna lahan, jaringan jalan, kondisi topografi, dan tata ruang yang terbentuk dari komposisi bangunan yang ada serta rencana tata ruang. 1.4.2Ruang Lingkup Spasial PemilihanpusatKotaCilegonsebagaiwilayahstudiadalahdidasarkan ataspertimbanganbahwaKotaCilegonsebagaikotayangmemilikifungsi strategissebagaipusatindustridandiikutisektorperdagangandanjasasebagai pemacupertumbuhanperekonomiannya.KemampuanKotaCilegondalam pemenuhan local economic yang kemudian berkembang wilayah pelayanannya.Sebagaikotaindustriekstraktif,Cilegondahulunyadipersiapkanhanya untukmemenuhikebutuhanpenduduknya.Namunsebagaipusatpelayanan wilayah,aktifitasperkotaanyangtersebarsepanjangjalanprotokolyang berkarakter arteri primer sepanjang 5,5 km menjadipusat kota dituntut pula untuk mampumemenuhikebutuhandalamskalaregional.Yangterakhiradalah terkonsentrasinyaaktifitasmasyarakatdisektorsosialekonomipadapusatkota sebagai multiplier effects dari sektor perindustrian. Adapun yang menjadi lingkup spasialadalah,kelurahan/desadikawasanpusatkotaCilegonyangberjarak100 meter dari jalan protokol Ahmad Yani-Sudirman sepanjang 5.5 km. Peta wilayah kajian dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan 1.2. 12 1.5 Kerangka Pemikiran Kerangkapemikiranstudiinidilatarbelakangikarenacukuppesatnya pertumbuhan industri padat modal yang menyediakan lapangan pekerjaan. Seiring dengan keberadaan kawasan industri, timbul pula kawasan jasa perdagangan yang tersebarsepanjangjalurtranportasiutamaKotaCilegon.Kondisiinididukung pulaolehkebijakanpemerintahpusatyangmenentukanstatusKotaCilegon sebagai Pusat Kegiatan Wilayah bagi Propinsi Banten. Dalamperkembangannya,pemerintahkotaharussiapdalammenghadapi tuntutankemandiriandaerahsetelahmelepaskandiridariKabupatenSerang. Tantanganlainnyaadalahpopulasidanurbanisasiyangberjalancepatyang berimplikasipadameningkatnyaaktifitasperekonomiankota.Danberagamnya aktifitas tersebut harus diwadahi dalam ruang yang terbatas. Potensi dan tantangan itudituangkandalamRTRWKotaCilegonsebagaiinstrumenpengendali pembangunandanperkembangankota.Namunkondisidilapangan,terutamadi pusatkotamenunjukkanterjadinyapelanggaranlandusedanperubahanfungsi lahan ke arah fungsi yang lebih tinggi manfaat ekonominya.Peningkatanpermintaanlahantidakbisaterelakkan,walaupuntersedia namun sulit untuk memperoleh lahan yang lokasi, harga dan waktunya tepat serta memenuhisyaratsesuaidenganpeluangataukeuntunganekonomiyanghendak dicapai.Sehinggatimbullahmasalah-masalahsepertikonversilahanyang cenderungmelanggarperuntukan,terkonsentrasinyaaktifitasperekonomianpada jalur transportasi utama (Jl. A. Yani Sudirman dan Jl. Samang Raya). Selain itu bangunan-bangunan komersil yang berdiri dan beroperasi tidak memiliki perijinan seperti:IMB,SuratIjinUsahaPerdagangan(SIUP),Ijingangguan(HO),dan 13 perijinan teknis bagi bangunan dengan fungsi spesifik. Terjadi pula penyerobotan danpengkaplingantanahnegaradandimanfaatkanuntukkegiatanyangbersifat economicoriented.Kurangnyakendalidanpengawasandariaparaturdan lemahnyasanksihukum,secaratakdisadarisepertimelegalkanpelanggaran RTRWtersebut.Masalahlainadalahtidakseimbangnyaperubahanpenggunaan lahan dengan perkembangan infrastruktur dan utilitas terutama di pusat kota . Masalah-masalahyangterjadidiatasdiangkatdalamResearchQuestion: Bagaimanakahkondisiperubahanpenggunaanlahandanfaktor-faktor apakahyangmempengaruhinyapadakoridorjalanprotokolKotaCilegon sebagai pusat aktivitas perekenomian kota dan pelayanan regional.Tinjauanpustakayangdipilihgunamencapaisasarandanmendukung analisis,mencakupkonseppertumbuhandanperkembangankota,teoristruktur ruang kota, tata guna lahan perkotaan, kawasan industri dan pariwisata serta pusat kota. Analisis juga didukung oleh data-data makro yang meliputi aspek fisik Kota Cilegon,penggunaanlahankotadanluaslahan,lajupertumbuhanekonomiKota Cilegon, karekaterisitik aktivitas perekonomian kota, arahan pengembangan lahan dalam dokumen RTRW, fasilitas perkotaan dan kependudukan. Adapun data mikro meliputi kondisi fisik kawasan studi, sarana prasarana, penggunaanlahanwilayahstudi,jumlahdankepadatanpenduduk,programdan kebijakanpemerintahdalampengembanganpusatkota,danpersepsimasyarakat yangberhubungandengantingkatperubahan,tingkatkepuasanakanprasarana saranadanutilitaskotaturutdijaringgunamengetahuivariabelperubahan penggunaanlahandipusatkota.UntuklebihjelasnyalihatGambar1.3tentang Kerangka Pemikiran Studi. 14 Perkembangan Aktivitasindustri dan pariwisata dKota Cilegon dan sekitarnya Status sebagai P K N Sumber : Peneliti, 2005 GAMBAR 1.3 KERANGKA PEMIKIRAN STUDI Data RTRW sebagai pengendali Perkembangan kota Perkembangan Kota Cilegon Kemandirian kota Populasi dan urbanisasi Penyimpangan landuse Meningkatnyaaktifitas perekonomian kota Skala pelayanan regional Identifikasi perkembangan aktivitas perekonomian Kota Cilegon akibat tingginya permintaan/penawaran lahan Perkembangan Kota Tata Guna lahan perkotaan Pariwisata & Kawasan Industri Konsep Pusat Kota Perubahan fisik / luas lahan Aktivitas ekonomi, sosial dan budaya Rencana Tata Ruang Harga lahan Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tata guna lahan pada pusat Kota Cilegon Identifkasiperubahan penggunaan lahan dan sebaran lokasinya di pusat Kota Cilegon Perubahan demografi Jangkauan pelayanan Diabaikannya perijinan Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan pada koridor jalan protokolsebagai pusat aktivitas perekonomian kota dan pelayanan regional Kesimpulan dan RekomendasiAnalisis Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan guna lahan di pusat Kota Cilegon. Struktur ruang cenderung linier Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Faktor Eksternal yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di pusat Kota Cilegon Faktor Internal yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di pusat Kota Cilegon Latar Belakang Permasalahan & Research Question Tujuan Sasaran Analisis Temuan Studi Kajian Makro Kajian Mikro Kajian Teori Bagaimanakah kondisi perubahan penggunaan lahan dan faktor-faktor apakah yang mempengaruhinyapada koridor jalan protokol sebagai pusat aktivitasperekonomian kota 15 1.6 Pendekatan dan Metode Pelaksanaan Studi 1.6.1Pendekatan Studi Penelitianinidilakukandenganmengadakansurveilapangan(field research)yangbermaksuduntukmendapatkandataprimerdansekunderyang diperlukan.Penelitianinijugatermasukdalamjenispenelitianterapan(applied research,practicalresearch),yaknipenelitianataupenyelidikanyanghati-hati dansistematikterhadapsuatumasalahdengantujuanuntukdigunakanbagi keperluan tertentu (Nazir, 1988:30). Memperhatikanlatarbelakangpermasalahan,makakajianpermasalahan yangdianggapmampumemberikanpenjelasanterhadaphasilpenelitiandalam tesisiniadalahmetodedeskriptif.MenurutWhitney(1960:44)dalamNazir (1988:63),metodedeskriptifadalahpencarianfaktadenganinterpretasiyang tepat.Penelitiandeskriptifmempelajarimasalah-masalahdalammasyarakat,tata carayangberlakudalammasyarakatsertasituasi-situasitertentu,termasuk tentanghubungan,kegiatan-kegiatan,sikap-sikap,pandangan-pandangan,serta proses-prosesyangsedangberlangsungdanpengaruh-pengaruhdarisuatu fenomena.Dalampenelitiandeskriptif,penelitidapatmembandingkandengan fenomena-fenomena atau kajian teori (kepusatakaan) tertentu sehingga merupakan studi komparatif. Informasiyangdidapatbukanhanyaberupaangkanumeriksaja,namun dalammemperkayadatadanlebihmemahamifenomenapenelitan,terdapat informasikualitatif.Sebagaicontohdidalamkuesionerterdapatbeberapa keterangantambahanyangmemberikaninformasitentangapayangmenjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi lahan serta proses pemanfaatannya. 16 1.6.2Kebutuhan DataDatamerupakangambarantentangsuatukeadaanataupersoalaanyang dikaitkandengantempatdanwaktuyangmerupakanbahanuntukanalisisdalam pengambilankeputusan.Datayangakandigunakanuntukbahananalisisdibagi menjadi data primer dan data sekunder. Data Primer, yaitu hasil wawancara, kuesioner dan observasi, meliputi: Data karakteristik responden, meliputi: mata pencaharian, lama tinggal, proses kepemilikandanstatuspenguasaanlahan,asaldaerah,statuskependudukan dan tingkat pengetahuan responden terhadap RTRW. Datakarakteristiklahan,meliputidatapenggunaanlahan,datamengenai alasanpemilihanlokasijarakbidanglahanterhadapkoridorjalanutamaatau pusatkegiatan,luasbidanglahan,danalasan-alasanpengembanganlahan prosespengurusanperijinan,sertarencana-rencanaprogrampembangunanyangdialokasikandiwilayahpenelitiandenganwawancarakepadakey persons dariinstansi/kelurahan/kecamatan. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari survaiinstansionalmelalui sumberyangrelevandengantopikyangditeliti,yaitudariinstansiterkait diantaranya BAPPEDA, BPS,Dinas Tata Kota, Dinas Pekerjaan Umum, Kantor PBB dan Kelurahan. Beberapa data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: Dataluaspenggunaanlahandirinciperdesa/kelurahandiwilayahsepanjang jalan protokol Kota Cilegon pada sebelum tahun 1999 dan tahun 1999-2004. Datakarakteristikfisik(luaswilayah,kemiringan,curahhujan,jenistanah dan ketinggian), peranan dan fungsi jalan diperoleh dari DPU Kota Cilegon. 17 Datademografiberupa,jumlahpenduduk,matapencaharian,kepadatan penduduk dari BPS Cilegon dan kelurahan. Data kebijakan tata ruang Kota Cilegon yaitu RTRW Kota Cilegon 1999 dan peraturan tata ruang lainnya. Datarencana-rencanapembangunandisekitarjalanprotokolKotaCilegon, seperti RDTR, RTBL dan sejenisnya.Dataketersediaansaranadanprasaranaperkotaanpadakelurahandan kecamatan yang dilalui oleh jalan protokol atau pusat kota Cilegon. Data penggunaan lahan Kota Cilegon dari tahun 1999 sampai tahun 2004. Datakebijakandanperaturantentangpengembanganindustridanpariwisata di Propinsi Banten dan Kota Cilegon. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel I.1. 1.6.1TeknikPengumpulan Data Pengumpulandatamerupakantahapanyangdilakukanuntuk mempermudahpelaksanaananalisis.Dalamstudiini,pengumpulandataterdiri atas dua cara, yaitu pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. a.Pengumpulan Data Primer. Pengumpulandatainimerupakanteknikpengumpulanyangdiperoleh langsung dari sumbernya, baik melalui pengamatan (observasi) langsung maupun wawancara pada responden yang terkait, dan bisa dilakukan dengan 3 cara, yaitu: Observasilapanganyaituteknikpengumpulandatayangdilakukandengan pengamatandilapangandanmendokumentasikanperkembangangunalahan, aktivitaskotasertasosialmasyarakatdipusatKotaCilegondalambentuk foto, sketsa atau data tertulis baik narasi maupun numerik. 18 Wawancara,digunakanuntukmemperolehdatamaupuninformasisecara langsung.Wawancarapadastudiinimenggunakanteknikwawancara terstruktur,ditujukanpadapenggunaanlahanpadawilayahstudi.Persepsi ataupandanganmasyarakat(yangdiwakiliresponden)yangingindiperoleh dalampengumpulandataadalah:datapribadiberupausia,pendidikan, penghasilan, pekerjaan, serta masukan kepada pemerintah. Kuesioner Adalahteknikdatadenganmenggunakandaftarpertanyaanyangsifatnya tertutupdanterbuka.Dalampenelitianinidipakaikuesionerbersifattertutup dengan maksud bahwa jawaban kuesioner telah tersedia dan responden tinggal memilihbeberapaalternatifyangtelahdisediakanyangmungkinturut mewarnaidalamkeputusannyaterhadappenggunaanlahan,maupun perubahanpenggunaanlahanyangmungkinterjadikarenanilaiopportunity yang mungkin diharapkannya di kawasan tersebut, serta alasan memilih lokasi tempat tinggal dan/atau usaha di kawasan tersebut. b.Pengumpulan Data SekunderPengumpulanDataSekunderyaitupengumpulansecaratidaklangsung darisumber/obyeknya.Datainiberuparencanapembangunandandatanumerik yangdapatdiperolehmelaluibukuliteratur,dokumenpenelitianataumelalui kajianliteratursendiri.Sumberyangterkaitbisadariinstitusipemerintah, pendidikanmaupunswasta.DaninstansiyangakanditujuadalahKelurahan, Bappeda,BPN,BPS,DinasPekerjaanUmum,DinasPerhubungan,DinasTata Kota, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Bappeda Propinsi Banten. 19 TABEL I.1 KEBUTUHAN DATA No.SasaranMetode Nama DataBentuk Data WaktuSumber 1Identifikasi perkembanganDeskriptif Jumlah aktivitas: PetaTahunPrimer : Observasi aktivitas perkenomian kota Industri Numerik2000 - 2004Sekunder : Kelurahan Pariwisata BAPPEDA Cilegon & Propinsi Perdagangan BPS dan jasa Disperindag PDRB Sektor Unggulan NumerikTahun 2000 - 2004Sekunder: BPS 2Identifikasi perubahanOverlayGuna lahan di pusat kota PetaTahun Primer : Observasi penggunaan lahan dan (super impose Deskriptif2000 - 2004 Wawancara instansional sebaran lokasinya di dan kualitatif) Foto Kota CilegonDeskriptifPersepsi pengguna lahan DeskriptifTahun 2005Primer : Observasi Alasan pemilihan lokasi Wawancara responden Alasan mengubah fungsi lahan status penguasaan lahan lama tinggalDeskriptifRencana Program PetaTahunPrimer : Wawancara instansional pembangunan di pusat kota Deskriptif2000 - 2005Sekunder Bappeda, DTK, DPU 4Analisis faktor-faktorDeskriptifKetersediaan: DeskriptifTahun 2005Primer : Wawancara responden yang mempengaruhiSarana prasarana dan utilitas kotaSekunder : Kelurahan perubahan penggunaanFasilitas Perkotaan lahan di pusatAktivitas Industri & Pariwisata Kota Cilegon Kebijakan Pemerintah

Perkembangan penduduk danTransformasi SosialSumber : Peneliti, 2005. 21 20 1.6.3Teknik PengolahandanPenyajian Data Datayangtelahdikumpulkanmelaluiteknikpengumpulandataprimer maupun sekunder, kemudian diolah melalui tahapan sebagai berikut: 1)Editing Semuayangdiperoleh,baikyangmerupakandataprimermaupundata sekunderdiolahdenganmelakukanreduksidataataumemilihdata-datayang benar-benardibutuhkandanmendukungkegiatanpenelitiansertamemisah-misahkandatayangsekiranyatidakmendukungpenelitiansehinggamudah dalam menganalisa data tersebut. 2)Tabulasi Tahapanpengelompokandatadanmemasukandatadalambentuktabel analisis, sehingga terlihat dan terbaca maksud data tersebut dalam analisis. 3)Analisis Tahapanpenilaiansecarakualitatifdankuantitatifsesuaidengantujuandan sasaranpenelitian.Daridatayangdireduksi(dataprimerdandatasekunder) disajikandalambentukpeta,grafik,diagramatautetapdalambentuk deskriptifuntukdatayangbersifatkualitatif.Penyajiandatadeskriptif didukung oleh data foto untukmemperlihatkansecara visual kondisinyata di lapangan. 1.6.4Teknik Sampling Teknikpengambilansampelatautekniksamplingyangdigunakanadalah Purposive Sampling pada 5 kecamatan (terdiri dari 8 Kelurahan) yang dilalui oleh jalan protokol KotaCilegon yang dipilah sesuaidengan tujuan penelitian dengan 21 n = N/1 + Ne2 responden-respondendiambilsecaraproposionalperwilayahKecamatan(data primer)melaluigroundresearchdenganmetodeAreaPropotionalsampleyaitu tekniksamplingdenganmengambilwakilsetiapwilayahyangterdapatdalam populasi.Adakalanyajumlahsubyekyangadapadasetiapstrataatausetiap wilayahtidaksama.Olehkarenaitu,agarmendapatdatayangrepresentatif ditentukanseimbang/sebandingdenganbanyaknyasubyekdarisetiapwilayah (Arikunto, 1998:126-127). Populasiadalahjumlahkeseluruhandariunitanalisisyangciri-cirinya akandiduga(Singarimbun,1995:152).Populasimerupakankeseluruhan pendudukatauindividuyangdimaksudkanuntukdiselidiki.Pendapatlain mengatakanbahwapopulasimerupakankumpulandariukuran-ukurantentang sesuatuyang ini dibuatinferensi.Dalamhalini populasiberkenaandengandata bukanpadaorangataubenda(Nasir,1999:327).Ruanglingkupwilayahsekitar jalanprotokol(pusatkota)KotaCilegonadalah8desa/kelurahandenganjumlah penduduk sebesar81.698 jiwa. Untuk menentukan jumlah ukuran sampel dipakai formulasi Slovin (dalam Sevilla, 1993: 161), yaitu: Dimana : n= ukuran sampel N = ukuran populasi e2 = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan. Dalamhalinibatasketelitianyangdipakaidalammenentukanjumlah sampeladalah 10%, dengan tingkat kepercayaan studi sebesar90%. Berdasarkan formulasi tersebut maka jikapopulasi sebesar 81.698 jiwa, didapat jumlah sampel dalam studi ini adalah: n= 81.698/ 1 +(81.698 x (0,1)2) = 99,85 100 responden 22 1.6.5Metode dan Teknik Analisis Analisisdataadalahprosespenyederhanaandatakedalambentukyang lebihmudahdibacadandiinterpretasikan(Singarimbun,1989:78).Dalamproses inidigunakanstatistikyangberfungsiuntukmenyederhanakandatapenelitian yangamatbesarjumlahnyamenjadiinformasiyanglebihsederhanadanlebih mudah dipahami.Adapun teknik analisis dalam studi ini adalah sebagai berikut: 1.Analisis Deskriptif, yaitu menganalisis langsung terhadap keadaan obyek studi melaluiuraian,pengertian,ataupunpenjelasan-penjelasanbaikterhadap variabelyangterukurmaupuntidakterukur.Analisisyangmenggunakan teknik analisis ini adalah analisis faktor eksternal yang berisi aktivitas industri, aktivitaspariwisata,kebijakanpemerintahdantataruang.Outputyang diperolehdarianalisisiniadalahfaktoreksternalyangmendorongperubahan penggunaanlahan.Selainituterdapatpulaanalisisfaktorinternalyang meliputianalisisperkembanganpenduduk,tranformasisosial,ketersediaan lahan,ketersediaansaranaprasaranadanutilitaskota,aksesibilitas, ketersediaanfasilitasperkotaandansistemtransportasi.Outputyangdidapat adalahfaktorinternalyangmendorongperubahanpenggunaanlahan.Kedua output ini akan menjadi input lanjutan bagi analisis perubahan guna lahan dan perkembangan aktivitas di ruas jalan protokol. 2.AnalisisOverlay/Superimpose,yaitumenganalisisobyekstudimelaluipeta dengancaramenumpangsusunkanantarapetasatudenganpeetalainnya, sehinggamenghasilkaninformasiyangdiinginkansecaraspasial.Dariteknik iniakandiketahuiadanyaperubahanpenggunaanlahandaritahunketahun. Analisisyangmenggunakanteknikiniadalahanalisisperubahangunalahan 23 dan perkembangan aktivitas di ruas jalan protokol untuk menemukenali faktor-faktoryangmempengaruhiperubahangunalahan.Gambarberikutakan menjelaskan kerangka analisis penelitian. Sumber: Peneliti, 2005 GAMBAR 1.4 KERANGKA ANALISIS INPUTPROSESOUTPUT Pertumbuhandan Perkembangan Kota Jumlah & Aktivitas Industri Jenis-jenis industri Jumlah Daerah Tujuan Wisata Fasilitas dan Akomodasi Wisata Sosial Budaya Usia Pendidikan Lama tinggal Jenis Pekerjaan Pendapatan Analisis FaktorInternal -PerkembanganPenduduk -Tranformasi Sosial -Ketersediaan Lahan -Ketersediaan Sarana Prasarana & Utilitas Kota -Aksesibilitas -Ketersediaan Fasilitas Perkotaan -Sistem Transportasi (Deskriptif)Analisis FaktorEksternal -Aktivitas Industri -Aktivitas Pariwisata -Kebijakan Pemerintah -Tata Ruang (Deskriptif) Faktor Internal Perubahan Penggunaan Lahan Kesimpulan danRekomendasi Analisis Perubahanguna lahan dan perkembangan aktivitas di ruas jalan protokol Faktor-faktoryang mempengaruhi perubahan Guna LahanKependudukan Jumlah penduduk Lama tinggal Sebaran penduduk Asal daerah Faktor Eksternal Perubahan PenggunaanLahan Sarana Parasana: Jaringan jalan Utilitas kota Fasilitas Perkotaan Lahan Rencana Program Pembangunan Struktur tata ruang Aksesibilitas Lokasi, Luas & Harga 24 1.7 Sistematika Pembahasan Secara sistematis penulisan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut : BabIPendahuluan,yangberisikantentanglatarbelakang,perumusan masalah, tujuan dan sasaran studi, ruang lingkup substansial dan spasial, kerangka pemikiran studi, pendekatan, metode penelitian studi dan sistematika pembahasan. BabIIKajiantentangPertumbuhanKotadanTataGunalahan, yangberisikanteori-teoritentangpengembanganwilayah,strukturruangkota, pusat pertumbuhan, pengertian tata guna lahan dan perubahannya. Di samping itu dalambabinidibahaspulateoripemanfaatanlahanperkotaan,kawasanindustri, pariwisata dan pusat kota. BabIIIGambaranUmumKotaCilegon,yangberisikankarakteristik yangberkaitandenganjenis,intensitasdandistribusiruang.Selainmembahas fisikkota,dalambabinijugamembahaskondisiperekonomian,kependudukan dan fasilitas perkotaan yang ada. Dalam bab ini juga membahas kondisi di sekitar kawasan pusat Kota Cilegon yang menjadi lingkup mikro dari studi ini. BabIVAnalisisFaktor-faktoryangMempengaruhiPerubahan PenggunaanLahandiKotaCilegon,yangberisianalisisfaktoreksternalyang meliputianalisisaktivitasindustri,pariwisatadankebijakanpemerintah.dan Adapunanalisisfaktorinternalmeliputi,analisisperkembanganpenduduk, tranformasi sosial, ketersediaan lahan, sarana prasarana, utilitas kota dan fasilitas perkotaan sertaanalisisaksesibilitas dan sistemtransportasi. Hasilanalisis faktor eksternaldaninternalakandipakaidalamanalisislanjutanyaituanalisis perkembangan guna lahan di Jalan Ahmad Yani-Sudirman. BabVKesimpulandanRekomendasi,yangberisikesimpulandari penelitian ini dan rekomendasi bagi pemerintah daerah dan penelitian lanjutan. BAB II KAJIANPERTUMBUHAN KOTA DAN TATA GUNA LAHAN 2.1Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Kotatidakakanpernahlepasdariduaaspekpentingyangsalingmengisi yaituaspekfisiksebagaiwujudruangdenganelemen-elemenpembentukdi dalamnya,sertaaspekmanusiasebagaisubyekdanpenggunaruangkota (Soetomo, 2002:19). Pertumbuhan dan perkembangan kota sangat ditentukan oleh penduduknya sendiri dan juga kekuatan dari luar. Kemampuan sumber daya lokal, baikbudayamaupunteknologisebagailocalgenusakandapatmempercepat proses urbanisasi suatu kota.Pertumbuhan dan perkembangankota merupakan suatu istilah yang saling terkait,bahkanterkadangsalingmenggantikan,yangpadaintinyaadalahsuatu prosesperkembangansuatukota.Pertumbuhankota(urbangrowth)adalah perubahankotasecarafisiksebagaiakibatperkembanganmasyarakatkota. Sedangkanperkembangankota(urbandevelopment)adalahperubahandalam masyarakatkotayangmeliputiperubahansosialpolitik,sosialbudayadanfisik (Hendarto, 2001:2).MengutippenjelasanBranch(1995:46),kotamemilikikomponendan unsur,mulaidarinyatasecarafisiksepertiperumahandanprasaranaumum, hinggayangsecarafisiktakterlihatyaituberupakekuatanpolitikdanhukum yangmengarahkankegiatankota.Disampingituberbagaiinteraksiantarunsur yang bermacam-macam memiliki tingkat kepentingan yang sama dengan unsur itu 25 26 sendiri.Apabilasemuaunsur-unsurdanketerkaitanantarunsurtersebut dipandangsecarabersamaan,kota-kotaakanterlihatsebagaiorganismeyang paling rumit yang merupakan hasil karya manusia. Berbagaikajiandanpengertiantentangpertumbuhandanperkembangan kotayangditulisolehbanyakahliperencanakotadanahlistudigeografi menunjukkanbahwakotatumbuhdanbergeraksecaradinamis.Implikasinyata dari pertumbuhan dan perkembangan kota yang bergerak dinamis tersebut secara fisikditandaidengankenampakanlahanmelaluipolatatagunalahan,baikguna lahan pada kawasan urban, sub urban maupun pada lahan rural/perdesaan. MenurutIwanKustiwandalamTjahjatiS.(1997:506),pertumbuhan pendudukdanaktifitassosialekonomisebagaifaktoryangmempengaruhiperkembangankotamendorongpertumbuhankebutuhanakanlahan.Dankarena karakteristiknya yang tetap dan terbatas, maka perubahan tata guna lahan menjadi suatu konsekwensi logis dalam pertumbuhan dan perkembangan kota. Kotasebagaitempatinterelasiantarmanusiadanmanusiadengan lingkungannya mengakibatkan terciptanya keteraturan pada penggunaan lahan. Di dalamnyaterjadikegiatanekonomi,pemerintahan,politikdansosialyang mendorong perkembangan di segala bidang seperti pembangunan fisik kota, yaitu bangunan-bangunanyangmempunyaifungsitertentudanjugapembangunan manusianyayangtinggaldikotamaupunyangberaktifitasdengankeahlian maupunkemakmuran.Manifestasidariperubahan-perubahanyangterjadidari kegiatan-kegiatan tersebut adalah kepada perubahan struktur fisik kota. Dan yang terpentingdalamperubahan-perubahantersebutadalahmeningkatnyakebutuhan 27 akanelemenperkotaanyangmenunjungkebutuhanmasyarakatyangsemakin meningkat adalah kebutuhan akan ruang. MenurutBintarto(1977:24),kotamerupakansuatusistemjaringan kehidupanmanusiadengankepadatanpendudukyangtinggi,stratasosial ekonomiyangheterogendancorakkehidupanyangmaterialistik.Dengankata lain,kotamerupakanbentangbudayayangditimbulkanolehunsur-unsuralami dannonalami.Keduaunsurtersebutberupagejala-gejalapemusatanpenduduk yang cukup besar, tingkat serta pola kehidupan yang beraneka ragam dan perilaku yangmengarahpadapeningkatankesejahteraanperekonomian.Menurut Jayadinata(1999:124),kotaadalahsuatuwilayahyangdicirikanolehadanya prasarana perkotaan seperti bangunan, rumah sakit, pendidikan, pasar, industri dan lainsebagainya,besertaalun-alunyangluasdanjalananberaspalyangdiisioleh padatnya kendaraan bermotor. Dari segi fisik,suatu kota banyak dipengaruhi oleh struktur-strukturbuatanmanusia(artificial),misalnyapolajalan,landmark, bangunan-bangunan permanen dan monumental, utilitas, pertamanan dan traffic. AmosRapoportdalamZahnd(1999:4)mendefinisikankotadengan fungsinya sebagai pusat dari berbagai aktifitas seperti administratif pemerintahan, pusat militer, keagamaan dan pusat aktifitas intelektualdalam satu kelembagaan. Disinggungpulamengenaiheterogenitasdanpembedaanyangbersifathirarkis padamasyarakatnya.Sependapatdenganitu,Christallermengartikankotadari sudutpandangfungsi,yaitusebagaipenyelenggaradanpenyediajasabagi wilayah kota itu sendiri maupun wilayah sekitarnya, sehingga kota disebut sebagai pusatpelayanan(Daldjoni,1997:44).Beberapakriteriayangumumdigunakan 28 dalammenentukansifatkekotaanadalahpendudukdankepadatannya, terkonsentrasinyaprasarana-saranasertakeanekaragamanaktifitaspenduduknya. Makinbanyakfungsidanfasilitasperkotaan,makamakinmeyakinkanbahwa lokasi konsentrasi itu adalah sebuah kota. (Tarigan, 2004:112). 2.1.1Perkembangan Struktur Ruang Kota Branch(1995:51)mengatakanbahwakotasecarafisikterdiriatastiga tingkatan,yaitubangunan-bangunandankegiatannyayangberadadiatasatau dekat dengan muka tanah, instalasi-instalasi di bawah tanah dan kegiatan-kegiatan dalamruangankosongdiangkasa.Hubungansalingmempengaruhiantaratata gunalahandanbentukkotatidakbisaterlepasdarisejarahpekembangankota, namunsedikitbanyakdapatdiarahkanmelaluipenyediaansarana/prasaranadan penetapan berbagai ketentuan yang berkaitan dengan tata guna lahan.Bentukkota/strukturruangkotamempengaruhiarahperkembangankota di masa yang akan datang, fungsi utama dan tingkat pelayanan umum pada setiap bagiankotasertaarahrujukanberbagaifasilitassejenisyangberbedajenjang (Tarigan,2004:64).Adatigasistemdalamstrukturruangkotayaitu(Chappin ,1979:28-31): 1. SistemAktivitasKota,terkaitdenganmanusiadanlingkunganinstitusinya sepertirumahtangga,kantor,pemerintahandaninstitusi-institusilaindalam mengorganisasikan hubungan kehidupan mereka sehari-harinya berdasar pada pemenuhankebutuhandasarmanusiadaninteraksiantarasatudenganyang laindalamwaktudanruang.Sisteminimeliputiindividudanrumahtangga, perusahaan dankelembagaan/institusi 29 2.SistemPengembanganlahan,yangberfokuspadaproseskonversidan rekonversiruangdandanpenyesuaiannyabagimanusiadalammencapai sistem aktivitas yang berlangsung sebelumnya. Dalam kaitannya dengan lahan perkotaan,sisteminiberpengaruhbagipenyediaanlahankotadandalam pengembangannyadipengaruhiolehkondisisosialekonomidanpenguasaan teknologi dalam mengeliminasi adanya limitasi lahan yang dimanfaatkan. 3. Sistem Lingkungan, sebagai rujukan dalam perencanaan tata guna lahan, yang terkaitdenganlingkunganbiotikdanabiotikyangdihasilkandariproses alamiahdanterkaitpadakehidupanfloradanfaunasertaair,udaradanzat lainnya.Sisteminimenyediakantempatbagikelangsunganhidupmanusia danhabitatnyasertasumberdayalaingunamendukungkehidupanmanusia. Sistemlingkungandalamhaliniberfungsisebagaisumberdayayang mendukung kedua sistem sebelumnya. Aktivitasutamaperkotaanyangberperanpentingdalamperkembangan kota, yaitu (Kivell, 1993:18): Aktivitasperdagangan,memiliki kebutuhantenaga kerja dan konsumen yang spesifik dan berhubungan dengan kegiatan-kegiatan lain. Aktivitasindustri,memilikikebutuhanyangdekatdenganpusatkotauntuk alasan kebutuhan tenaga kerja, pelayanan transpor serta pasar. Aktivitas permukiman, sebagai penggunaan lahan terbesar suatu kota. Branch(1995:37)mengatakanbahwasituasidankondisisuatukota merupakanunsurterpentingdalamtumbuhdanberkembangnyasuatukota. Potensi fisik seperti tapak (site) dan lokasi geografis yang strategis dapat menjadi 30 C-)C O]]4 O]]4C-)C ee+e e^^ +^`- ^+C-)C 4)-Cg O]]4O]]4_)-)EC-)C gE]4)O]]4O]]4))]kriteriadalammengetahuiperkembangankota.Keadaangeografissuatukota dapatmempengaruhifungsidanbentukfisikkota.Kotayangmemilikilokasi yangstrategisdanmempunyaidaerahbelakangyangkuatdalamartiekonomi, cenderung lebih cepat berkembang daripada daerah kota yang terisolir. Sumber: Perencanaan Kota Komprehensif, Melville Branch. GAMBAR 2.1 POLA-POLA UMUM PERKEMBANGAN KOTA Bentukkotasecarakeseluruhandipengaruhiolehtopografisebagai karakteristiktempatnyadanposisigeografisnyayaitupola-polaperkembangan kota(Branch,1995:52).Lahan-lahanakanterbangunsertamengisiruang-ruang dimulai dari sepanjang jalan yang tersedia.Sebagaisuatusistemkeseimbanganumum(generalequlibrium),kota mengandunginteraksianekaaktifitasyangberkaitandengankegiatanproduksi dankonsumsi(Rochimin,2004:220).Didalamnyaberkumpulberbagaiaktifitas ekonomidansumberdayaproduktifbaikyangberasaldarikemampuansendiri 31 (localgenus)dankekuatanluarsehinggadiperolehberbagaikeuntungan-keuntungan.Kemampuansuatukotadalammenariksumberdayaproduktifdari luarsertakemampuansendiridalammenghasilkanbarangdanjasayang dibutuhkanolehpasarregional,nasionaldaninternasionalmendorongkota tumbuh menjadi besar. Kota besar akan meluncur cepat dalam perkembangannya dibandingkandengankotakecilkarenakeunggulandankesiapannyadalamhal saranaprasarana,sumberdayamanusia,pemerintah,disampingkeuntungan-keuntungan yang diperoleh dari berkumpulnya aktifitas ekonomi dan sumberdaya. Aglomerasiekonomimerupakanbagiandarisistemspasialyangditandai denganakumulasimodaldantenagakerjadalamsuatuwilayah yangmendorong penghematan(Kuncoro,M,2002:4).Penghemataninimerupakankeuntungan-keuntungan yang diperoleh oleh suatu kota dan turut menstimulasi perkembangan kota.PendapatinidiperkuatolehRichardsondalamHendarto(2001:2)yang menyatakanadanyakeuntunganekonomis,yangmeliputikeuntunganlokasi, aglomerasi dan urbanisasi yang akan mengakibatkan adanya konsentrasi spasial. Menurut Cheema dalamJayadinata (1999:179), karena keadaan topografi tertentuataukarenaperkembangansosialekonomitertentumakaakan berkembang beberapa pola perkembangan kota dengan pola menyebar (dispersed pattern),polasejajar(lineairpattern)danpolamerumpun(clusteredpattern). Polamenyebarterjadipadakeadaantopografiyangseragamdanekonomiyang homogen.Padapolasejajar,perkotaanterjadiakibatadanyaperkembangan sepanjang jalan, lembah, sungai dan pantai. Pada pola merumpun, biasanya terjadi 32 padakota-kotayangberhubungandenganpertambangandengantopografiagak datar meskipun terdapat beberapa relief lokal yang nyata. Perkembangankotadapatdilihatdariaspekzone-zoneyangberada dalamwilayahperkotaan.Penambahandanpenguranganaspeksosial,ekonomi danbudayadariwaktukewaktumenjadikankotabersifatdinamisdalamartian selalu berubah dari waktu ke waktu termasuk pola penggunaan lahannya (Yunus, 2000:117).Perkembangankotadilihatdaripenggunaanlahanyangmembentuk zone-zonetertentudalamruangperkotaan.Dalamkeruangankotaadabeberapa istilah yang berkaitan dengan urban, (Bintarto, 1977:33), yaitu: a. cityyang merupakan pusat kota, b.suburbanmerupakansuatuareayangterletakdekatdenganpusatkotaatau inti kota dengan luas yang mencakup daerah penglaju (commuter area). c. suburban fringe merupakan daerah yang melingkari suburban dan merupakan daerah peralihan kota ke desa. d. urban fringe, adalah suatu daerah batas kota bersifat mirip dengan kota. e. rural urban fringe, suatu jalur daerah yang terletak antara kota dan desa. f. ruralmerupakan daerah pedesaan. MenurutCooleydanWeberdalamYunus(1999:63)bahwajalur transportasidantitiksimpul/pertemuanbeberapajalurtransportasimempunyai peranyangcukupbesardalamperkembangankota.Banyakkeuntunganyang dapat diperoleh dari pertemuan jalur transportasi. Selain itu pada permulaan abad 20,RichardM.Hurdmenyinggungmasalahlandvalues(nilailahan),rents (sewa)dancosts(biaya)didalamsuatukotayangdianggapterkaiteratdengan 33 polapenggunaanlahan.Berdasarkanmorfologikotabesertajenispenyebaran areal perkotaan, ada 7 bentuk kota (Yunus, 2000:133), yaitu: a.Bentuksatelitdanpusat-pusatbaru(sateliteandneighbourhoodplans),kota utama dengan kota-kota kecil terjalin hubungan fungsional efektif dan efisien. b.Bentukstellaratauradial(stellarorradialplans),tiaplidahdibentukpusat kegiatankeduayangberfungsimemberipelayananpadaarealperkotaandan yangmenjorokkedalamdirencanakansebagaijalurhijaudanberfungsi sebagai paru-paru kota, tempat rekreasi dan olah raga. c.Bentukcincin(circuitlinierorringplans),kotaberkembangdisepanjang jalan utama yang melingkar, bagian tengah tetap sebagai daerah terbuka hijau. d.Bentuk linier bermanik (bealded linier plans), pusat perkotaan yang lebih kecil tumbuhdikanankiripusatkotautamanya,perkotaanhanyaterbatasdi sepanjangjalanutama,sehinggapolaumumnyalinier,dipinggirjalan ditempati bangunan komersial dan di belakangnya permukiman penduduk. e.Bentuk inti/kompak (the core or compact plans), perkembangan kotanya lebih didominasi oleh perkembangan vertikal, sehingga memungkinkan konsentrasi bangunan pada areal kecil. f .Bentukmemencar (dispersedcity plans) dalam kesatuanmorfologibesar dan kompakterdapatbeberapaurbancenter,dimanamasing-masingpusat memiliki fungsi-fungsi khusus yang berbeda satu dengan yang lain. g.Bentukkotabawahtanah(undergroundcityplans),strukturperkotaannya dibangundibawahpermukaanbumi,sehinggakenampakannyatidakdapat diamatidipermukaanbumi,daerahatasnyaberfungsisebagaijalurhijaudan pertanian. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 2.2 : 34 ^`- + `1 +OPENSPACE`+ ee`^^`- ^`- `+ e `+ ^ `^e^`- spiral road^`- `+ ``open spacebuilt upareaneighbourhood towncentergreen wedgewedgegreen green wedge+ e+^^`-^`- + e++ Sumber: Struktur Tata Ruang Kota, Hadi Sabari Yunus GAMBAR 2.2 ALTERNATIF MODEL BENTUK KOTA 2.1.2Hierarki dan Sistem Perkotaan Terbentuknyakota,hirarkidansistemperkotaanbiasanyadiawalioleh kemampuan suatu daerah dalam membentuk wilayah pasar. Ukuran wilayah pasar juga berkaitan dengan jenis atau aktivitas produksi. Wilayah pasar dengan ukuran relatifkecildapatditemuipadakegiatanprodusidenganaktivitasperekonomian berskalakecil(sepertibisniseceran,toko,warungmakanandankebutuhan pokok).Sebaliknya,ukuranwilayahyangsangatluasdicerminkanolehadanya kegiatan-kegiatan produksi aktivitas dengan skala pelayanan yang lebih luas, baik jangkauan jarak, isi, kapasitas atau intensitas tempat kegiatan produksi.Wilayahpasardalamkaitannyadenganpembentukankota,hirarkidan sistemperkotaandidorongpulaolehkekuatanekonomi.Dorongankekuatan ekonomiakanmengendalikantingkatankegiatanekonomi,distribusispasialdan 35 hubunganantarkota.KerangkakonsepsederhanainidikenaldenganCentral PlaceTheory(CPT).DasaruntukmemahamiCPT,adalahberasaldarikonsep aglomerasiekonomiyangpengertianumumnyaadalahperolehankeuntungan ekonomiakibatduaataulebihprodusen(kegiatan,pabrik,atautempatusaha) bergabung berdekatan secara spasial ( Rochimin,2002:29-30). Wilayah pasar suatu produk dipengaruhi oleh 4 (empat) unsur,yaitu: a. Skalaekonomi(economicscale),penurunanbiayarata-ratayangdihadapi seorangprodusensejalandenganjumlahproduksiyangdihasilkan,ekspansi wilayah pasar adalah pilihan mutlak agar dicapai keuntungan yang optimal. b.Permintaantotalspasial(demanddensity),yangmerupakanperkalianantara permintaanindividudankepadatanpenduduk.Semakintinggipermintaan jenisini,umumnyalebihbanyakprodusenakantertariksehinggapasar masing-masing produsen menyempit. c. Biaya transpor, bila penurunan biaya transpor terjadi bersamaan dengan skala ekonomi,produsenbiasanyamengimbangidenganperluasanwilayahpasar, sebaliknyaketikapenurunanbiayatransportbersamaandengantekanan kenaikan biaya produksi, produsen cenderung meningkatkan keuntungan pada jangkapendek.Keadaaninisegeramemancingpesainglainuntuk memanfaatkan keuntungan tersebut sehingga wilayah pasar bertambah sempit. d. Faktorjumlahpenduduk,kenaikantingkatkonsumsidankenaikan penghasilan dalam jangka panjang dapat saja memicu bertambahnya produsen sekaligusmempersempitwilayahpasar.Namun,kecenderungantadidapat sajaberbalikakibatperbaikanteknologiyangmengindikasikanskala ekonomi. 36 kot akecilkot asedangkot abesar Sumber: Pembangunan Wilayah,Rochimin D & Iwan N GAMBAR 2.3 SISTEM HIRARKI PERKOTAAN TerbentuknyahirarkidalamCPTmerupakankonsekuensispasialdari mekanismeaglomerasi.Kota-kotakecildenganwilayahpasarlebihkecil umumnyamenyediakankegiatanekonomidanprodukyangterbatas.Yangingin dilayani dengan wilayah pasar umumnya hanya penduduk pedesaan di sekitarnya. Kota kecil dan wilayah pinggiran disebut tempat pusat tatanan pertama (first order centralplace).Adapunyangdisebuttempatpusattatanankedua(secondorder centralplace)adalahkotadenganukuranwilayahpasaryanglebihbesaruntuk melayanikebutuhan-kebutuhansendiri,beberapakotakecildanwilayah pinggiran,danyangmencakupkegiatanekonomididalamtempatpusatderajat pertama.Kota-kotadengantatanankeduamemilikiukuranwilayahyangrelatif lebih luas dengan kota-kota kecil tatanan pertama sebagai wilayah pinggirannya.Dalam hirarki mungkin ditemukan kota dengan tatanan yang lebih tinggi yangmenyediakankumulatifragamdanjumlahprodukekonomiyangmakin lengkap serta wilayah pasar yang makin luas. 37 2.1.3Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kota Kotadimanapundibelahanduniamemilikiunsur-unsurumumyang berlaku yang mempengaruhi perkembangannya. Unsur-unsur internal ini meliputi kondisisosial,ekonomi,politik,keagamaandanbudayasertayangtidakbisa diabaikan adalah unsur fisik geografis (Branch, 1995:37).MenurutZahnd(1999:28)dinamikaperkembangansebuahkawasan perkotaan tergantung dari tiga hal, yaitu: 1.Perkembangan kota tidak terjadi secara abstrak. Artinya, setiap perkembangan kotaberlangsungdidalamtigadimensi,yaiturupa,massadanruangyang berkaitan erat sebagai produknya. 2.Perkembangankotatidakterjadisecaralangsung,dimanasetiap perkembangankotaberlangsungdidalamdimensikeempat,yaituwaktu sebagai prosesnya. 3.Perkembangan kota tidak terjadi secara otomatis, karena setiap perkembangan kotamembutuhkanmanusiayangbertindak.Keterlibatanmanusiatersebut dapatdiamatidalamduaskalaatauperspektif,yaitudariatassertadari bawah.Skaladariatasmemperhatikanaktivitasekonomipolitis(sistem keuangan,permodalan,kekuasaandansejenisnya)yangbersifatabstrak. Sedangkan skala dari bawah berfokus secara konkret pada perilaku manusia (cara, kegiatan atau pembuatannya) Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kota adalah: 1.Fisik Kota (Branch, 1995:37-43) Keadaangeografis,berpengaruhterhadapfungsidanbentukkota.Kota sebagaisimpuldistribusi,misalnyaterletakdisimpuljalurtransportasidi 38 pertemuanjalurtransportasiregionalataudekatpelabuhanlaut.Kotapantai misalnyaakancenderungberbentuksetengahlingkarandenganpusat lingkarannya adalah pelabuhan laut. Topografi/tapakmenjadifaktorpembatasbagiperkembangansuatukawasan karenakondisifisikinitidakdapatberkembangkecualidalamkeadaanlabil. Meskipun demikian usaha yang dilakukan manusia untuk mengubah topografi atau mengatasi keadaan ketinggian, kemiringan tanah dapat dilakukan dengan menggalibukit,menguruktanah,reklamasilaut/rawadapatmengurangi hambatan. Kota yang berada pada daratan yang rata akan mudah berkembang ke segala arah dibandingkan dengan kota yang berada di wilayah pegunungan. Fungsi Kota, kota yang memiliki aktivitas dan fungsi yang beragam biasanya secara ekonomi akan lebih kuat dan berkembang pesat dibanding dengan kota yang memiliki satu fungsi. Sejarahdankebudayaan,pendudukkotamemilikikomitmenuntukmenjaga danmelindungibangunanatautempatbersejarahlainnyadariperambahan perkembangan lahan yang tidak sesuai. Meskipun lokasinya berada di tengah kota, bangunan atau tempat tersebut akan senantiasa dilestarikan selamanya. Unsur-unsurumumsepertijaringanjalan,penyediaanairbersihdanjaringan penerangan listrik yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat. 2.FaktorFisik Eksternal, yang meliputi : Fungsi primer dan sekunder kota yang tidak terlepas dan keterkaitan dengan daerahlainapakahdaerahitudipandangsecaramakro(nasionaldan internasional)maupunsecaramikro(regional).Keterkaitanini menimbulkan arus pergerakan yang tinggi memasuki kotasecara kontinyu. 39 Fungsikotayangsedemikianrupamerupakandayatarikbagiwilayah sekitarnyauntukmasukkekotatersebut(urbanisasi),karenakotaadalah tempat terkonsentrasinya kegiatan. Saranadanprasaranatransportasiyanglancar,semakinbaiksarana transportasikekotamakasemakinberkembangkotatersebut,baik transportasiudara,lautdandarat.Transportasimeningkatkanaksesibilitas daripotensi-potensisumberalamdanluaspasar(Nasution,2004:14). MenurutCatanesedanSnyder(1979:120)bahwakeberadaaninfrastruktur memberidampakyangsangatbesarbagikehidupanmasyarakat,pola pertumbuhan dan prospek perkembangan ekonomi suatu kota. 3.Faktor Sosial Adaduafaktorsosialyangberpengaruhdanmenentukandalam perkembangan kota, yaitu: FaktorKependudukan,kesempatankerjayangtersediaseiringdengan perkembanganindustrialisasimenyebabkansemakinmeningkatnya penduduk kota industri (Lesley E. White, dalam Tri Joko, 2002:34). Kualitas Kehidupan bermasyarakat, semakin padatnya penduduk kota maka semakinmenurunnyapola-polakemasyarakatankarenalingkungan kehidupanyangmengutamakanefisiensiekonomistelahmenimbulkan berbagai segi degradasi sosial. 4.Faktor Ekonomi Faktorekonomiyangberpengaruhdanmenentukandidalampengembangan danperkembangankotadapatdikemukakantigahalpokokyaitu:kegiatan 40 usaha;politikekonomi;danfaktorlahanyangterdiridaripolapenggunaan lahan serta harga lahan (P.B. Desai; Ashish, 1965 dalam Tri Joko, 2002:35) Kegiatanusaha,akansangatmenentukankegiatanmasyarakatumumnya. Terbukanya kesempatan kegiatan usaha pada pusat-pusat atau kota-kota yang baru akan menarik aliran penduduk ke arah tersebut ( Tri Joko, 2002:35). PolitikEkonomi,dengankebijakanpolitikekonomiyangtepatmakaakan terjadipertumbuhanekonomimeliputikenaikanpendapatanperkapita, masuknya investasi dan tumbuhnya kegiatan usaha. T.C Peng dan N.S Verma dalamTriJoko(2002:36)mengatakantigajenispembangunankotayang dikembangkan dengan sistem ekonomi terpusat; bebas; dan campuran. Faktor Lahan, dalam Pola penggunaan lahan perkembangan, kota merupakan suatuproyekpembangunanpermukimanberskalabesaryangakan memerlukanlahanyangluas(RobinH.BestdalamTriJoko,2002:35). Konsekwensilogisdaripembangunankotaadalahmeningkatnyakebutuhan akanlahan,danterjadiprosesekstensifikasiruangmerembethinggadaerah perdesaan.Fenomenakonversilahanpertanianmenjadilahanterbangun memberikandampakbagiperubahansosialekonomidiwilayahpertanian. Kedatanganparapetaniyangtelahberalihprofesiberusahamencaricelah-celahkosongkegiatanusaha/pekerjaanyangsenantiasaadadikawasan perkotaan.Akhirnyapertimbangandalampolapenggunaanlahanmenjadi faktor penting dalam perencanaan pembangunan kota. Harga Lahan, menurut P. A Stone dalam Tri Joko (2002:36) bahwa kenaikan nilaidanhargalahanumumnyamerupakansuatukonsekwensidarisuatu perubahanpenggunaandanpemanfaatanlahanyangdinilaidarisegi ekonomisnya. 41 2.1.4Daya Sentrifugal dan Daya Sentripetal dalam Perkembangan Kota Menurut Charles Colby,proses berekspansinya serta berubahnya struktur tatagunalahansebagianbesardisebabkanolehadanyadayasentrifugal (centrifugalforce)dandayasentripetal(centripetalforce)padasuatukota (Daldjoni, 1992:171). Daya Sentrifugal adalah daya yang mendorong gerak keluar dari penduduk dan berbagai usahanya. Sedangkan daya sentripetal adalah gerak ke dalamdaripendudukdanberbagaiusahanyasehinggaterjadipemusatan (konsentrasi) kegiatan manusia. Hal-hal yang mendorong adanya daya sentrifugal adalah sebagai berikut: 1.SpatialForce,adanyagangguanyangberulangkalisepertikemacetanlalu lintas, kurangnya ruang terbuka dan gangguan bunyi yang membuat penduduk tidak nyaman tinggal di kota.2.SiteForce,sebagaiakibatwilayahyangtidakmenguntungkanbagiindustri moderndikotalalupindahkewilayahpinggiranyangbelumpadat penduduknya, kelancaran lalu litas kendaraan dan kemudahan parkir mobil. 3.Force of Social Evaluation, dikarenakan harga tanah yang mahal, pajak yang tinggi dan pertumbuhan penduduk. 4.Situational Force, adanya ketidakpuasan fungsi ruang, perumahan dalam kota yangpadaumumnyaserbasempitdantidaksehat,sebaliknyarumah-rumah yang dapat dibangun diluar kota dapat menjadi lebih luas, nyaman dan sehat. 5.Status and organization of occupance, karena fasilitas transportasi yang tidak memuaskanmenyebabkan kemacetan, keinginanmenghuni wilayah luarkota yang terasa lebih alami. 42 Daya SentrifugalDaya Sentripetal Sumber: Geografi Baru, Daldjoni N, 1992 GAMBAR 2.4 POLA KEKUATAN SENTRIFUGAL DAN SENTRIPETAL Adapun hal-hal yang mempengaruhi adanya daya sentripetal adalah : 1.SiteAttraction,adanyapenarikterhadapsitedekatdenganpusatkotaatau dekat dengan persimpangan jalan yang strategis bagi kegiatan industri. 2.FunctionalConvenienceMaximumAccessibility,yaituterdapatberbagai kegiatan bisnis dengan kemudahan aksesibiltas. 3.FunctionalMagnetism,adanyaberbagaifasilitasumumuntukolahraga, hiburan dan seni budaya yang dapat dikunjungi pada waktu senggang. 4.FunctionalPrestige,sebagaipusatkegiatanperdagangan/perbelanjaan,orang akan merasa bangga bertempat tinggal dengan pusat-pusat tersebut. 2.2Tata Guna lahan Perkotaan Menurut Undang-Undang Bina Marga secara umum suatu tata guna lahan dibagi dalam Wisma, Karya, Marga, Suka dan Penyempurna. Uraiannya adalah : Wisma.Unsurinimerupakanbagianruangkotayangdipergunakanuntuk tempatberlindungterhadapalamsekelilingnyauntukmelakukankegiatan sosial dalam komunitas/keluarga.43 Karya.Unsurinimerupakansyaratyangutamabagieksistensisuatukota, karenaunsurinimewadahiaktifitasperkotaandanmerupakanjaminanbagi kehidupan masyarakatnya. Marga.Unsurinimerupakanbagianruangperkotaandanfaslitaskotayang berfungsi menyelenggarakan hubungan suatu tempat dengan tempat lainnya di dalamkota(hubunganinternal)sertahubunganantarakota-kotaitudengan kota-kotaataudaerahlain(hubunganeksternal).Didalamnyatermasuk jaringan jalan, terminal, parkir, jaringan telekomunikasi dan energi. Suka.Unsuriniberfungsiuntukmemenuhikebutuhanpendudukkotaakan fasilitas-fasilitashiburan,rekreasi,olahraga,pertamanan,kebudayaandan kesenian. Penyempurna.Elemeninimerupakanbagianpentingbagikotatetapibelum secaratepattercakupkedalamempatunsursebelumnya.Didalamnya termasuk fasilitas kesehatan, pendidikan, keagamaan, dan pemakaman kota. Definisilahansendiridapatditinjaudaribeberapasegi.Darisegifisik geografi,lahanmerupakanwadahbagisebuahhunianyangmempunyaikualitas fisikyangpentingdalampenggunaannya.Sedangkanditinjaudarisegiekonomi lahanadalahsumberdayaalamyangmempunyaiperananpentingdalamsuatu produksi(LichfielddanDrabkin,1980:12).Sedangkandefinisitataguna tanah/lahanadalahpengaturandanpenggunaanyangmeliputipenggunaandi permukaan bumi di daratan dan permukaan bumi di lautan.Adapun definisi tata gunatanahperkotaanadalahpembagiandalamruangdariperankota;kawasan tempat tinggal, kawasan tempat bekerja dan rekreasi. (Jayadinata, 1999:10). 44 Penggunaanlahanadalahsuatuaktivitasmanusiapadalahanyang langsungberhubungandenganlokasidankondisilahan(Soegino,1987:24). Penggunaanlahanadalahsuatuprosesyangberkelanjutandalampemanfaatan lahanbagimaksud-maksudpembangunansecaraoptimaldanefisien(Sugandhy, 1989:1).Jayadinatamengatakanbahwapenggunaanlahanadalahwujudatau bentuk usaha kegiatan pemanfaatan suatu bidang tanah pada satu waktu. Gunalahan(landuse)menurutEdyDarmawan(2003:12)adalah pengaturanpenggunaanlahanuntukmenentukanpilihanterbaikdalambentukpengalokasianfungsitertentu,sehinggadapatmemberikangambaransecara keseluruhan bagaimana daerah pada suatu kawasan tersebut seharusnya berfungsi. Pemanfaatanlahandikotaselaludihubungkandenganpenilaianyangbertumpu pada ekonomis atau tidaknya jika sebidang tanah dimanfaatkan baik untuk rumah tinggal maupun melakukan usaha di atas tanah tersebut. 2.2.1Pengertian Pola Tata Guna Lahan Dalam KamusBesar Bahasa Indonesia pola mempunyai arti yaitu model, susunan,carabagaimanasesuatudisusunataudibangun.Dengandemikianpola tatagunalahanadalahmodelsusunantatagunalahandalamkontekskeruangan suatukota,dalampenggunaanmediaataulahanuntukfungsikota.Tiapkotadi negaramajumaupunnegaraberkembangmempunyaipolatatagunalahanatau polakeruangankotayangtidaksama.Perbedaanpolakeruanganinimenurut Bintarto(1977:56)disebabkanoleh:luasdaerahkota,unsurtopografi,faktor sosial, faktor budaya, faktor politik dan faktor ekonomi. Dan pada garis besarnya, polakeruangankotadibagimenjadi2(dua),yakni:intikota(corethecity)dan 45 4. Daerah penglaju (commuters)menengah3. Daerah pemukiman kelaspemukiman kelas pekerja2. Daerah Transisi DaerahPusat Perdagangan1. KPB atau Daerah Keterangan :54321selaputkota(intergruments),dimanapadakeduadaerahtersebutmasihdapat dijumpai daerah-daerah kosong (interstices). Beberapa teori dalam pola tata guna lahan perkotaan antara lain: A. TeoriJalurSepusat(ConcentricZoneTheory)yangdikemukakanolehEW. Burgess.Teoriinimembagilimazonepenggunaanlahandalamkawasan perkotaanyaitu:kawasanpusatkota;kawasantransisiuntukkomersialdan industri;kawasanperumahanburuhyangberpendapatanrendah;kawasan perumahanburuhyangberpendapatansedang;kawasanyangmenampung perkembangan baru dan di sepanjang jalan besar menuju kawasan ini terdapat masyarakat berpenghasilan menengah dan atas. Sumber: Teori dan Implementasi Perancangan Kota, Edy Darmawan GAMBAR 2.5 TEORI JALUR SEPUSAT (EW. Burgess) B. TeoriSektor(SectorTheory),konsepyangdikemukakanHumerHoytini menyatakanbahwakota-kotatidaktumbuhdidalamzonekonsentriksaja, tetapijugadisektor-sektorlainsejenisperkembangannya,sehinggadaerah perumahan dapat berkembang keluar sepanjang ada hubungan transportasinya. Susunanzonepenggunaanlahandalamteoriiniadalah:pusatkotaberadadi dalamlingkaranpusat;padasektortertentuterdapatpulakawasanindustri 46 9. Zone daerah industri8. Zone daerah pemukiman suburban6. Zone daerah di luar pusat7. Zone kegiatan daerahmanufaktur beratKeterangan :1. KPB atau zone pusat daerahkegiatan2. Zone grosier dan manufaktur3. Zone pemukiman kelas rendah4. Zone pemukiman kelas menengah5. Zone pemukiman kelas tinggi96387334123Keterangan :1. KPB atau zone pusatkegiatan2. Zone grosier dan manufaktur3. Zone pemukiman kelas rendah4. Zone pemukiman kelas tinggi133223154331ringan dan kawasan perdagangan; perumahan buruh yang dekat dengan pusat kotadansektorbagiansebelahnya;perumahangolonganmenengah ditempatkanagakjauhdaripusatkotadansektorindustridanperdagangan; perumahan golongan atas diletakkan lebih jauh lagi dari pusat kota. Sumber: Teori dan Implementasi Perancangan Kota, Edy Darmawan GAMBAR 2.6 TEORI SEKTOR (Humer Hoyt, 1939) C. Teori Pusat lipat Ganda (Multiple Nuclei Theory). Sumber: Teori dan Implementasi Perancangan Kota, Edy Darmawan GAMBAR 2.7 TEORI PUSAT LIPAT GANDA (Harris & Ulmann) TeoriyangdikemukakanolehHarrisdanUllmanbahwakawasanpusat kotatidakdianggapsatu-satunyapusatkegiatanataupertumbuhan,tetapisuatu rangkaianpusatkegiatanataupusatpertumbuhandenganfungsiyangberlainan 47 sepertiindustri,rekreasi,perdagangandansebagainya.Modelinidigambarkan sebagaiberikut:pusatkota;kawasanniagadanindustriringan;perumahan berkualitasrendah;perumahangolonganmenengah,ditempatkanagakjauhdari pusatkota;perumahangolonganatas;industriberat;pusatniaga/perbelanjaan lainpinggirankota;kawasansuburbanuntukperumahanmenengahdanatas; kawasan sub urban untuk industri. EdyDarmawanmengatakanbahwapembagianruangkotadalamzoning kawasan mempunyai beberapa keuntungan dan kelemahan. Beberapa keuntungan dalam penataan penggunaan lahan menjadi kelompok fungsional adalah: Menjaminkeamanandankenyamanatasterjadinyadampaknegatifkarena adanya saling pengaruh antar zone. Memudahkanpenataan,perencanaandanpenggunaanlahansecaramikro yang ditentukan oleh kesamaan fungsi dan karakter pada setiap zone-nya. Memudahkanimplementasi dalam pengawasan dan kontrol pelaksanaannya. Beberapa kelemahan dari pembagian kelompok kawasan ini adalah: Karena pembagian zone yang sudah sesuai dengan fungsinya, pencapaian dari satu tempat ke tempat lain menjadi jauh dan memerlukan waktu yang lama. Dibutuhkan saranaprasarana transportasi yang besar dan kemungkinan terjadi kepadatan lalu lintas pada peak hours. Timbulnya kesenjangankeramaiandansepinyakegiatan dikawasantertentu, sehingga ditemukan kawasan mati pada jam-jam tertentu. Kepadatanzoneyangtakseimbangmenyebabkanpemanfaatanlahantidak optimal. 48 2.2.2Perubahan Guna Lahan Pengertian konversi lahan atau perubahan guna lahan adalah alih fungsi ataumutasilahansecaraumummenyangkuttranformasidalampengalokasian sumber daya lahan dari satu penggunaan ke penggunaan lain (Tjahjati, 1997:505). Namunsebagaiterminologidalamkajian-kajianLandeconomics,pengertiannya terutama difokuskan pada proses dialihgunakannya lahan dari lahan pertanian atau perdesaankepenggunaannon-pertanianatauperkotaanyangdiiringidengan meningkatnya nilai lahan(Pierce dalam Iwan Kustiwan 1997:505).MengutippenjelasanBourne(1982:95),bahwaadabeberapafaktoryang menjadipenyebabterjadinyapenggunaanlahan,yaitu:perluasanbataskota; peremajaandipusatkota;perluasanjaringaninfrastrukturtertutamajaringan transportasi;sertatumbuhdanhilangnyapemusatanaktifitastertentu.Secara keseluruhanperkembangandanperubahanpolatatagunalahanpadakawasan permukimandanperkotaanberjalandanberkembangsecaradinamisdannatural terhadap alam, dan dipengaruhi oleh:Faktormanusia,yangterdiridari:kebutuhanmanusiaakantempattinggal, potensi manusia, finansial, sosial budaya serta teknologi. Faktorfisikkota,meliputipusatkegiatansebagaipusat-pusatpertumbuhan kota dan jaringan transportasi sebagai aksesibilitas kemudahan pencapaian. Faktor bentang alam yang berupa kemiringan lereng dan ketinggian lahan. AnthonyJ.Catanese(1986:317)mengatakanbahwadalamperencanaan penggunaanlahansangatdipengaruhiolehmanusia,aktifitasdanlokasi,dimana hubunganketiganyasangatberkaitan,sehinggadapatdianggapsebagaisiklus perubahan penggunaan lahan.49 Sumber : Perencanaan Kota, 1992. GAMBAR 2.8 SIKLUS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN Sebagaicontohdariketerkaitantersebutyaknikeunikansifatlahanakanmendorongpergeseranaktifitaspendudukperkotaankelahanyangterletakdi pinggirankotayangmulaiberkembang,tidakhanyasebagaibarangproduksi tetapi juga sebagai investasi terutama pada lahan-lahan yang mempunyai prospek akan menghasilkan keuntungan yang tinggi.SelanjutnyamenurutBintarto(1989: 73)darihubunganyangdinamisinitimbulsuatubentukaktivitasyang menimbulkanperubahan.Perubahanyangterjadiadalahperubahanstrukturpenggunaan lahanmelalui proses perubahan penggunaan lahan kota, meliputi: 1.Perubahan perkembangan (development change), yaitu perubahan yang terjadi setempatdengantidakperlumengadakanperpindahan,mengingatmasih adanya ruang, fasilitas dan sumber-sumber setempat.2.Perubahan lokasi (locational change), yaitu perubahan yang terjadi pada suatu tempatyangmengakibatkangejalaperpindahansuatubentukaktifitasatau perpindahansejumlahpendudukkedaerahlainkarenadaerahasaltidak