ta' gabungkee
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Jawa
Tengah
APLIKASI TREND LINEAR DALAM PERAMALAN JUMLAH PESERTA
KB PIL BARU DI PROPINSI JAWA TENGAH
Disusun Oleh :
Nama : Hanna Mahiroh
NIM : 4150406039
Prodi : Matematika, S1
Jurusan : Matematika
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh sumber daya manusia yang
bertanggung jawab, mempunyai integritas yang tinggi serta menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sejalan berjalannya waktu, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) semakin berkembang dengan pesat oleh
sebab itu diperlukan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang berkualitas, kritis,
kreatif, professional, bertanggung jawwab dan yang mampu menghadapi era
IPTEK. Dalam menciptakan SDM yang benar-benar ahli dalam bidangnya
masing-masing, diperlukan suatu Lembaga Pendidikan yang mampu
menghasilkan produk-produk ahli.
Universitas Negeri Semarang ( UNNES ) merupan salah satu lembaga
yang bertugas untuk hal-hal tesebut. Program Studi Matematika merupakan
salah satu program yang dipersiapkan Universitas Negeri Semarang untuk
mencetak ahli-ahli yang bermutu dan banyak dibutuhkan di dunia kerja.
Sehingga untuk mencetak para lulusan ahli tersebut terutama dalam bidang
matematika diperlukan peran aktif mahasiswa dan dosen. Peran aktif itu
adalah di dalam perkuliahan.
Untuk mendapatkan lulusan yang bermutu ( ahli dalam bidangnya )
tidaklah mudah,perlu adanya kegiatan yang dapat mendukung dalam menerap
kan ilmu yang didapat di bangku kuliah untuk melatih mahasiswa dalam dunia
kerja. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan PKL adalah untuk memenuhi syarat
SKS yang dibebankan kepada mahasiswa serta untuk mendapatkan
pengalaman kerja sehingga penulis mempunyai pengalaman, pengetahuan
serta sikap dan ketrampilan di bidangnya di tempat pelaksanaan PKL. Melalui
PKL inilah penulis akan lebih mengetahui kegunaan dan penerapan ilmu yang
telah didapat di perkuliahan.
PKL dilaksanakan di Kantor Badan Koordinasi Keluarga Barencana
Nasional ( BKKBN ) Propinsi Jawa tengah yang merupakn instansi
pemerintah yang bertugas dalam penelitian, pengumpilan, pengolahan,
pelaporan,dan publikasi data keluarga berencana di tingkat propinsi. Dalam
bidang keluarga berencana BKKBN mempunyai peran yang sangat
pentingdalam melanjutkan dan memantapkan kegiatan-kegiatan gerakan
Keluarga Berencana Nasional dan Pembangunan Keluarga Sejahtera,
bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Saat
pelaksanaan PKl ini penulis ditempatkan di bidang Informasi Keluarga dan
Analisis Program ( IKAP ) selama 2 minggu. Disini IKAP merupakan suatu
bidang di BKKBN yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
informasi keluarga dan analisis program keluarga berencana nasional
pembangunan keluarga sejahtera di tingkat propinsi. Di IKAP terdapat seksi
analisis, dan evaluasi program, seksi ini mempunyai tugas nmenganalisis dan
evaluasi pelaksanaan program KB nasional dan pembangunan keluarga
sejahtera. Dokumen-dokumen yang ada di Kantor BKKBN Propinsi Jawa
Tengah meliputi data demografi, data keluarga berencana, data tahapan
keluarga sejahtera, data anggota keluarga, dan data status keluarga dari segi
kemiskinan.
Di BKKBN Propinsi Jawa Tengah, mahasiswa dapat memperoleh
pengalaman kerja yang dapat dipraktikkan langsung dengan bimbingan oleh
staf yang telah berpengalaman. Berdasarkan pertimbangan tersebut penulis
memilih tempat tersebut untuk melaksanakan PKL agar dapat menambah
pengalaman kerja dan dapat mengembangkanpengetahuan yang didapat di
bangku kuliah.
Selama melaksanakan PKL di BKKBN Propinsi, penyusun menangani
tentang enti data peserta KB di propinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu penulis
mengambil judul “ Aplikasi Persamaan Trend Linear dalam peramalan jumlah
peserta KB MOP baru di propinsi Jawa Tengah “, yang selanjutnya dari data
tersebut akan dilakukan guna mengetahui jumlah peserta KB Pil baru pada
bulan-bulan selanjutnya. Walaupun hasil dari peramalan tersebut belum tentu
sama dengan kenyataannya. Tetapi kerja menggunakan Forecasting hasilnya
lebih baik dari pada tanpa Forecasting.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan pada sub bab
sebelumnya, maka timbul permasalahan sebagai berikut :
1. Berapa besar jumlah peserta KB Pil baru di Propinsi Jawa Tengah pada
waktu yang akan datang menggunakan persamaan trand linear?
2. Metode apakah yang paling tepat digunakan untuk meramalkan jumlah
peserta KB Pil baru di Propinsi Jawa Tengah?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada penyusunan laporan PKL ini
adalah :
1.1 Untuk mengetahui berapa jumlah peserta KB Pil baru di propinsi
Jawa Tengah menggunakan persamaan trend linear.
2.1 Untuk mengetahui metode apakah yang paling tepat digunakan
untuk meramalkan jumlah peserta KB Pil baru di Propinsi Jawa
Tengah.
2. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan laporan ini
adalah :
a. Bagi Mahasiswa
1) Memenuhi wawasan dan bekal keahlian bagi mahasiswa, sehingga
mampu memahami dan mengatasi keadaan yang sesungguhnya di
dunia kerja.
2) Mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang penggunaan
persamaan trend linier untuk meramalkan jumlah peserta KB Pil
baru di propinsi Jawa Tengah pada waktu yang akan datang.
3) Mahasiswa dapat meramalkan jumlah peserta KB Pil baru di
propinsi Jawa Tengah pada waktu yang akan datang.
b. Bagi Jurusan
1) Dapat menambah atau memperkaya khasanah kepustakaan UNNES.
2) Terjalinnya kerjasama antara Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional ( BKKBN ) dengan Universitas Negeri Semarang
(UNNES) sehubungan dengan dilaksanakannya PKL oleh
mahasiswa di instansi tersebut.
c. Bagi Lembaga
1) Memudahkan pengamatan dalam menaksir presentase peserta KB Pil
baru pada waktu yang akan datang.
2) Sebagai informasi dan evaluasi bagi BKKBN Propinsi Jwa Tengah
dalam mengetahui jumlah peserta KB di propinsi Jawa Tengah.
A. Tempat dan Pelaksanaan
1. Tempat pelaksanaan PKL
Tempat Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) di Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Propinsi Jawa Tengah yang
berada di Jl. Pemuda No.79 Semarang.
2. Waktu Pelaksanaan PKL
PKL di BKKBN dilaksanakan selama lima minggu. Waktu
pelaksanaannya yaitu mulai tanggal 19 Januari – 20 februari 2009.
Berikut ini merupakan runtutan pelaksanaan PKL :
a. Mengajukan permohonan PKL kepada Kepala Jurusan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam.
b. Memperoleh dosen pembimbing.
c. Mengajukan permohonan PKL kepada Kepala UPT PKL UNNES.
d. Mengajukan permohonan PKL kepada Kepala Bagian Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Propinsi Jawa
Tengah.
e. Mengurus administrasi lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
PKL, seperti daftar hadir mahasiswa, lembar penilaian oleh
pembimbing lapangan.
f. Pra PKL ( pengurusan administrasi )
g. Pembekalan oleh UPT PKL/PPL dan Prodi di kampus UNNES.
h. Pelaksanaan PKL meliputi observasi dan orientasi lintasan instansi
mitra, praktik di bawah bimbingan pembimbing lapangan, dan
penyusunan laporan harian pada tanggal 19 Januari – 20 Februari 2009.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penyusunan laporan ini adalah :
1. Metode Kepustakaan
Metode ini digunakan untuk memperoleh data dari buku, catatan, data,
laporan yang menunjang dalam penyusunan laporan ini.
2. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan informasi melalui hasil
pemgumpulan data yang diperoleh.
C. Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagian Pengantar Laporan PKL
Berisi Judul, Halaman Pengesahan, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi
dan Daftar Tabel.
2. Bagian Utama Laporan PKL
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan dan
Manfaat, Tempat dan Pelaksanaan, Metode Pengumpulan
Data, serta Sistematika Penulisan Laporan.
BAB II LAPORAN HASIL KERJA
Bab ini berisi mengenai gambaran BKKBN Propinsi Jawa
Tengah, Pelaksanaan PKL, Analisis Data dan Peramalan
jumlah peserta KB Pil baru.
BAB III PENUTUP
Bab ini berisi Kesimpulan dan Saran.
BAB II
LAPORAN HASIL KERJA
A. Gambaran Umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) Propinsi Jawa Tengah
1. Sejarah dan Perkembangan Kantor BKKBN Propinsi Jawa Tengah
Gerakan keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga
sejahtera adalah merupakan suatu kebijaksanaan pemerintah di bidang
kependudukan. Badan Koordinasi Keluarga Nasional sebagai badan yang
mempunyai tugas pokok melanjutkan dan memantapkan kegiatan-kegiatan
gerakan Keluarga Berencana Nasional dan Pembangunan Keluarga
Sejahtera, bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan
sejahtera.
Secara histori organisasi Keluarga Berencana dimulai dari organisasi
yang murni swasta. Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) yang
berstatus sebagai lembaga semi pemerintah didirikan pada tahun 1957
merupakn tonggak sejarah program Keluarga Berencana Nasional di
Indonesia.
Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 1970 dibentuklah
organisasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
kemudan pada Tahun 1972 dikeluarkan Keputusan Keputusan Presiden RI
No. 33 Tahun 1972 dan No. 38 Tahun 1978 sebagai penyempurnaan organi-
sasi dan tata kerja BKKBN, yaitu menjadi lembaga pemerintah Non
Departemen yang berkedudukan dibawah presiden.
Lahirnya Keputusan Presiden RI No. 64 Tahun 1983 merupakan
penyempurna organisasi dari Kepres RI No. 38 Tahun 1978. BKKBN
mempunyai Tugas Pokok menyiapkankebijaksanaan umum dan
mengkoordinasikan penyelengaraan program KB Nasional secara
menyeluruhdan terpadu.
Terbitnya Kepres RI No.109 Tahun 1993 didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Gerakan Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga sejahtera
nasional sebagai bagian integral dari pembangunan nasional perlu terus
dilaksanakan lebih memperluas pemanfaatan sumber daya yang
tersedia.
b. Untuk mempercepat terwujudnya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera,
dipandang perlu untuk lebih meningkatkan serta semua pihak,
pemerintah dan masyarakat secara terkoordinasi, integrasi dan
sinkronisasi dalam gerakan keluarga berencaana dan pembangunan
keluarga sejahtera nasional.
2. Struktur Organisasi Badan Kesejahteraan Keluarga Berencana
Nasional Propinsi Jawa Tengah
Tujuan yang telah ditetapkan di perusahaan agar mudah dicapai maka
perlu disusun suatu struktur organisasi perusahaan. Sedangkan pengertian
organisasi perusahaan adalah hubungan struktural antara berbagai unsur di
dalam rumah tangga perusahaan. Jadi dapat dikatakan bahwa
strukturorganisasi adalah suatu bagian yang menunjukkan suatu aktifitas
dan batas-batas saluran kekuasaan, tanggung jawab dan wewenang masing-
masing yang ada dalan organisasi. Dengan melihat struktur organisasi maka
masing-masing bagian dalam melaksanakan tugasnya dan dapat mengetahui
tanggung jawab dan wewenang yang diberikan. Adapun macam sistem
organisasi adalah :
a. Sistem Organisasi Garis
Dalam sistem organisasi garis, garis bersama dari pada kekuasaan dan
tanggung jawab bercabang dan tiap-tiap tingkatan mulai dari direktur
hingga buruh.
b. Sistem Organisasi Fungsional
Sistem Organisasi Fungsional diharapkan dapat menambah
produktifitas kerja dimana bagian produksi atas sub bagian planning
dan sub bagian pelaksana.
c. Sistem Organisasi Garis dan Staff
Sistem organisasi ini diciptakan dengan maksud menghindarkan
keburukan dari kedua sistem organisasi yaitu garis dan fungsional.
Kasatuan dalam pimpinan merupakan kebaikan dari sistem organisasi
garis sedang pembagian kerja yang baik terdapat dalam sistem
organisasi fungsional. Untuk mencapai kebaikan dari dua sistem
organisasi tersebut dibentuk staf yang terdiri dari ahli-ahli. Melalui
organisis itu pula maka dapat diciptakan suatu kerjasama, sehingga
kekurangan pada masing-masing anggota /bagian organisasi tersebut
dapat diatasi dengan mengadakan pembagian tugas menurut kecakapan
kemampuan dari masing-masing bagian.
Pada kantor BKKBN Propinsi Jawa Tengah sistem organisasi yang
digunakan adalah sistem organisasi garis dan staf. Berikut penjelasan
dari masing-masing bagian :
1) Kepala
a) Memimpin BKKBN propinsi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-perundangan yang berlaku.
b) Menyiapkan kebijaksanaan operasional sesuai dengan tugas
BKKBN Propinsi.
c) Menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas BKKBN
propinsi yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan
pelimpahan kewenangan yang diberiakan oleh BKKBN.
d) Membina dan melakukan kerjasama dengan instansi dan
organisasi lain di propinsi.
2) Sekretariat
Sekretariat mampunyai tugas melaksanakan pelayanan administrasi
dan pengelolaan sumber daya di lingkungan BKKBN Propinsi.
Sekretariat melaksanakan fungsi :
a) Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengelolaan keuangan.
b) Pelaksanaan urusan kepegawaian, hukum, organisasi dan tata
laksana.
c) Pelaksanaan urusan ketatausahaan.
d) Pelaksanaan urusan perlengkapan dan perbekalan.
Sekretariat terdiri dari :
(a) Sub bagian Perencanaan dan Keuangan
(b) Sub bagian Hukum dan Kepegawaian
(c) Sub bagian dan Tata Usaha
(d) Sub bagian Perlengkapan dan Perbekalan
3) Bidang Informasi Keluarga dan Analisa Program
Bidang Informasi Keluarga dan Analisa Program mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan informasi keluarga dan analisis program
keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di
Propinsi.
Bidang Informasi Keluarga dan Analisa Program menyelenggarakan
fungsi :
a) Pelaksanaan pengelolaan data dan pengelolaan teknologi
informasi dan pelayanan informasi serta pengelolaan
dokumentasi di bidang informasi program keluarga berencana
nasional dan pembangunan keluarga sejahtera.
b) Pelaksanaan analisis dan evaluasi informasi program keluarga
berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera.
c) Pelaksanaan pelaporan dan pengelolaan statistik di bidang
informasi program keluarga berencana nasional dan
pembangunan keluarga sejahtera.
Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program terdiri atas :
(a) Seksi Pengolahan, Pelayanan Informasi dan Dokumentasi.
(b) Seksi Analisis dan Evaluasi Program.
(c) Seksi Pelaporan dan Statistik.
4) Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi
Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan kebijakan operasional dan pengendalian
program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di Propinsi.
Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi melaksanakan fungsi :
a) Pelaksanaan perumusan kebijakan operasional program
peningkatan partisipasipria, pembinaan remaja dan perlindungan
hak-hak reproduksi, pemberian jaminan dan pelayanan keluarga
berencana, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi serta
kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak.
b) Pengendalian penyelenggaraan program peningkatan partisipasi
pria, pembinaan remaja dan perlindungan hak-hak reproduksi,
pemberian jaminan dan pelayanan keluarga berencana,
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi serta
kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak.
c) Evaluasi pelaksanaan pengendalian program peningkatan
partisipasi pria, pembinaan remaja dan perlindungan hak-hak
reproduksi, pemberian jaminan dan pelayanan keluarga
berencana, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi serta
kelangsungan hidup ibu, bayi serta anak.
Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi terdiri dari :
(a) Seksi Peningkatan Partisipasi Pria
(b) Seksi Remaja dan Perlindungan Hak-hak Reproduksi
(c) Seksi Jaminan dan Pelayanaan Keluarga Berencana
(d) Seksi Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi serta
Kelangsungan Hidup Ibu, Bayi serta Anak.
5) Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan
Keluarga
Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan
Keluarga bertugas melaksanakan penyiapan kebijakan operasional
dan pengendalian program keluarga sejahtera dan pemberdayaan
keluarga di propinsi.
Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan
Keluarga menyelengggarakan fungsi :
a) Pelaksanaan perumusan kebijakan operasional program
advokasi dan komunikasi informasi edukasi serta intuisi dan
peran serta pemberdayaan ekonomi keluarga, pengembangan
ketahanan negara dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga.
b) Pengendalian penyelengggaraan program advokasi dan
komunikasi informasi edukasi serta intuisi dan peran serta dalam
pemberdayaan ekonomi keluarga, pengembangan ketahanan
negara dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga.
Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan
Keluarga tediri dari :
(a) Seksi advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi.
(b) Seksi intuisi dan peran serta.
(c) Seksi pemberdayaan ekonomi keluarga.
(d) Seksi pengembangan ketahanan keluarga dan peningkatan
kualitas lingkungan keluarga.
6) Bidang Supervisi
Bidang supervisi mempunyai tugas melaksanakan pengawasan
fungsional terhadap pelaksanaan program keluarga berencana
nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di lingkungan
BKKBN Propinsi.
Bidang supervisi terdiri dari :
a) Seksi Supervisi Program dan Ketenagaan
b) Seksi Supervisi Umum
c) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
3. Fungsi BKKBN
Untuk melaksanakan tugas tersebut, BKKBN menyelenggaerakan
fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijaksanaan umum pengelolaan program KB dan
pembangunan keluarga sejahtera nasional secara menyeluruh dan
terpadu.
b. Koordinasi dan penyelenggara administrasi umum gerakan keluarga
berencana dan pembangunan keluarga sejahtera nasional yang meliputi
pengelolaan kepegawaian dan ketenagaan program, keuangan,
perlengkapan dan perbekalan, penelaahan dan penyiapan perumusan
peraturan perundang-undangan, pengelolaan administrasi di lingkungan
BKKBN.
c. Koordinasi dan penyelenggara perencanaan dan analisis program
keluarga berencana dan pembangunan keluarga sejahtera nasional yang
meliputiperencanaan pelaporan dan statistik, pengolahan dan sistem
data, analisis dan evaluasi program, serta jaringan informasi dan
dokumentasi.
d. Koordinasi dan penyelenggara penbinaan keluarga berenacan nasional
yang meliputi penerangan motovasi, pelayanan kontrasepsi serta
peningkatan peran serta masyarakat dan instuisi masyarakat.
e. Koordinasi penyelenggara pembinaan gerakan pembangunan keluarga
sejahtera nasional dan pengembangan pelaksanaan kebijaksanaan
kependudukan, yang meliputi pembinaan fisik keluarga sejahtera,
pembinaan nonfisik keluarga sejahtera, pengembangan kebijaksanaan
kependudukan.
f. Koordinasi dan penyelenggara pelatihan dan pengembangan program
gerakan keluarga berencana dan pembangunan keluarga
sejahteranasional yang meliputi pelatihan kependudukan dan keluarga
berencana internasional, pendidikan dan pelatihan pegawai dan tenaga
program, penelitian dan pengembangan biomedis dan reproduksi
manusia, penelitian dan pengembangan kependudukan dan keluarga
berenacana, serta penelitian dan pengembangan keluarga sejahtera.
g. Koordinasi dan penyelenggara pengeawsan dan pengelolaan program
keluarga berencana dan pembangunan keluarga sejahtera nasional yang
meliputi pengawasan program, kepegawaian, ketenagaan dan
administrasi umum, keuangan serta perlengakapan dan perbekalan.
Untuk membudayakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera,
BKKBN melakukan upaya dalam meningkatkan penyediaan sarana dan
prasarana yang diperlukan bagi pengaturan tingkat kelahiran dankesehatan
masyarakat, pengadaan sarana di lingkungan BKKBN setiap tahun terus
meningkat, baik dalam penyediaan alat kontrasepsi maupun sarana dan
prasarana pelayanan gerakan keluarga berencana dan pembangunan
keluarga sejahtera lainnya yang disalurkan kepada masyarakat. Sarana
tersebut pengelolaannya harus diadministrasikan sesuai ketentuan yang
berlaku.
B. Gambaran Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Penyusun melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN )Propinsi Jawa Tengah yang terletak
di Jl.Pemuda No.79 Semarang. Penyusun melakukan PKL selama lima bulan,
mulai tanggal 19 Januari - 20 Februari 2009 setiap hari Senin sampai Jum’at.
Adapun jam kerja hari Senin - Kamis dari jam 07.00 - 15.30 WIB sedangkan
pada hari Jum’at dari jam 07.00 – 11.00 WIB .
C. Analisi Data
1. Peramalan ( Forecasting )
Peramalan ( forecasting ) adalah perkiraan mengenai sesuatu yang
belum terjadi ( Subagyo, 1986:1 ). Peramalan dapat digunakan untuk
memperkirakan sesuatu kejadian atau peristiwa pada waktu yang akan
datang berdasarkan data masa lampau yang dianaliss secara ilmiah. Ramalan
dapat berbentuk kuantitatif sehingga dapat dinyatakan dengan bilangan.
Menurut Markidakis ( 1995:8 ) peramalan kuantitatif dapat diterapkan
apabila terdapat tiga kondisi seperti :
a. Terdapat informasi tentang masa lalu
b. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik.
c. Dapat diasumsikan bahwa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di
masa yang akan datang.
Manusia tidak pernah terlepas dari keterbatasan dalam berfikir. Kita
tidak dapat mengetahui secara pasti sgala sesuatu yang akan terjadi pada
masa yang akan datang. Untuk itu perlu dilakukan peramalan. Peramalan
yang akan dibuat selalu diupayakan selalu meminimumkam ketidakpastian
yang ada. Untuk meminimumkan kasalahan meramal ( forecasting error )
biasanya diukur dengan Mean Squared Error ( MSE ), Mean Absolut Error
(MAE) dan sebagainya ( Subagyo, 2000:1 ).
2. Trend
Trend merupakan salah satu bagian dari analisis data deret berkala
(times series), yaitu analisis mengenai serangkaian data yang dicatat selama
periode tertentu, umumnya berupa data mingguan, bulanan, kuartalan
bahkan tahunan (Pangestu, 1989).
Data deret berkala dapat dipakai untuk memperoleh gambaran dari
keadaan atau sifat dari suatu variabel di waktu yang lalu dan untuk bahan
peramalan dari nilai variabel itu di waktu yang akan datang serta sebagai
acuan dalam berbagai perencanaan baik dalam jangka panjang maupun
pendek. Selain itu analisis data deret berkala juga berfungsi untuk
memperlihatkan bentuk trend (kecenderungan) apakah trend tersebut linear,
parabolik atau eksponensial. Hal tersebut dianggap perlu karena trend
penting bagi tujuan eksplorasi maupun peramalan. Tapi dalam penulisan
laporan PKL ini, penyusun hanya menggunakan persamaan trend linear.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk membuat persamaan
trend linear, yaitu : trend bebas, trend setengah rata-rata, trend least
squared, trend moment.
a. Trend Bebas
Pembuatan trend bebas dilakukan tanpa menggunakanformula
matematis. Pada metode ini garis trend ditentukan secara bebas tetapi
bukan berarti ditentukan tanpa pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Namun demikian penentuan garis trend tetap sangat subyektif, yang
setiap orang mempunyai pertimbangan sendiri-sendiri.
b. Trend Setengah Rata-rata
Dengan metode setengah rata-rata nilai trend sudah mulai
ditentukan dengan perhitungan-perhitungan, yang berarti unsur
subyektif mulai berkurang. Penentuan trend dengan metode setengah
rata-rata dengan prosedur sebagai berikut :
1) Data yang ada dibagi menjadi dua kelompok dengan banyaknya
data sama banyak.
2) Bulan dasar ada dalam tengah-tengah kelompok 1.
3) Pada masing-masing kelompok ditentukan nilai t berdasarkan bulan
dasar, semitotal dan semiaverage.
4) Jumlah nilai t pada kelompok 1 harus 0.
Proyeksi (forecast) di tahun yang akan datang tergantung berapa
besarnya nilai t.
Nilai trend dihitung dengan formula Y=a+bt dengan
a = rata-rata kelompok 1
b=(rata−ratakelompokII )−(rata−ratakelompokI )
n
n = jumlah data masing-masing kelompok
t = nilai yang ditentukan berdasarkan bulan dasar.
c. Trend dengan Metode Kuadrat Terkecil
Dikatakan sebagai metode least squares karena persamaan yang
diperoleh mengakibatkan jumlah kesalahan forecast kuadrat terkecil
kalau dibandingkan dengan persamaan yang dihasilkan oleh metode
lain ( Pangestu, 2002:32 ).
Persamaan trend dengan metode least squares adalah sebagai
berikut :
Y¿̂=a+bt
¿ ( Pangestu, 2002:32 )
Dengan :
Y¿̂=
¿ nilai trend ( forecast ) dari variabel Y pada nilai t tertentu.
a = bilangan konstan.
b = koefisien kecondongan garis trend
t = waktu
Untuk mencari nilai a dan b pada persamaan diatas dapat
digunakan formula sebagai berikut :
a=∑ Y
n danb=
∑ tY
∑ t2
d. Trend Moment
Menentukan trend dengan metode moment hampir sama dengan
metode kuadrat terkecil. Bedanya pada metode ini tahun dasar
ditentukan pada data yang palking awal. Persamaan trendnya dengan a
dan b diketahui dengan persamaan seperti berikut :
∑Y =na+b∑ t
∑ tY =a∑ t+b∑ t2
3. Menentukan Persamaan Trend
Untuk memperkirakan jumlah objek dilakukan dengan mengukur
error ( kesalahan ) forecast biasanya digunakan Mean Absolute Error atau
Mean Square Error . Mean Absolute adalah rata-rata nilai absolute dari
kesalahan maramal ( tidak menghiraukan tanda positif maupun negatif ).
MAE=∑ ¿¿¿¿¿Dengan Yi = data sebenarnya
Y
¿̂i
¿ = data ramalan dihitung dari model yang digunakan pada waktu t
n = banyaknya data hasil ramalan
Sedangkan Mean Square Error ( MSE ) adalah kuadrat rata-rata
kesalahan forecast.
MSE=∑ ¿¿¿¿¿
Dengan Yi = data sebenarnya
Y
¿̂i
¿ = data ramalan dihitung dari model yang digunakan pada waktu t
n = banyaknya data hasil ramalan
4. Analisis data peserta KB Pil
Pada penyusunan laporan ini data yang diambil untuk analisis adalah
jumlah peserta KB Pil baru setiap bulan yang terjadi di Propinsi Jawa
tengah pada bulan Januari 2005 – Mei 2009. Data diperoleh dari 35
kabupaten yang ada di Propinsi Jawa Tengah. Berikut ini adalah data
peserta KB Pil baru setiap bulan yang terjadi propinsi Jawa tengah.
Tabel 1
TABEL JUMLAH PESERTA KB PIL BARU
Tahun BulanJumlah Peserta
KB Pil (Jiwa)Tahun Bulan
Jumlah
Peserta KB Pil
(Jiwa)
2005 Januari 845.026 Juni 876.232
Februari 837.824 Juli 878.298
Maret 851.098 Agustus 879.582
April 855.507 September 875.468
Mei 856.194 Oktober 875.830
Juni 873.081 Nopember 879.717
Juli 862.043 Desember 879.759
Agustus 874.430 2008 Januari 880.032
September 869.626 Februari 880.142
Oktober 869.215 Maret 880.653
Nopember 875.275 April 880.543
Desember 875.556 Mei 880.630
2006 Januari 877.287 Juni 881.000
Februari 872.785 Juli 881.065
Maret 876.141 Agustus 881.215
April 875.952 September 881.321
Mei 881.011 Oktober 881.431
Juni 881.907 Nopember 881.173
Juli 889.817 Desember 880.987
Agustus 893.633 2009 Januari 881.032
September 893.149 Februari 881.310
Oktober 885.861 Maret 881.428
Nopember 859.610 April 881.521
Desember 862.307 Mei 881.532
2007 Januari 859.281
Februari 863.978
Maret 863.767
April 870.268
Mei 872.905
Sumber : Laporan Umpan Balik Pelaksanaan Program KB BKKBN
Propinsi Jawa Tengah Bulan Januari 2005 s.d Mei 2009.
Dari data di atas diperoleh grafik seperti di bawah ini :
0 2 4 6 8 10 120
2
4
6
8
10
12
Series1
Grafik 1 : Jumlah peserta KB pil baru Propinsi Jawa Tengah bulan Januari 2005
Mei 2009
a. Mencari Persamaan Trend
1. Trend Linear
Bentuk umum persamaan trend linear adalah Y¿̂=a+bt
¿, dengan
menggunakan rumus trend linear yaitu Y¿̂=a+bt
¿, dimana
∑Y =na+b∑ t dan ∑ tY =a∑ t+b∑ t2
Untuk perhitungan persamaan trend linear pada Tabel 2 dapat
dihitung nilai a dan b dan Y¿̂
¿ sebagai berikut :
46.346.435 = 53 a + b ...........................(1)
5205792 = a + 12402 b ...........................(2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh :
a = 863128
b = 419,754
Jadi peroleh persamaan trend linearnya adalah
Y¿̂=863128+419 ,754 t
¿
2. Trend Parabolik
Bentuk umum dari persamaan trend parabolik adalah
Y¿̂=a+bU+ cU2
¿ dimana
a=∑ Y−c∑U2
n ; b=
∑ UY
∑ U2 dan
c=∑U2Y −a∑U2
∑ U4
Untuk perhitungan persamaan trend linear pada Tabel 2 dapat
dihitung nilai a, b serta c dan Y¿̂
¿ sebagai berikut :
53 a = 46346435 – 12402 c ...................................(1)
5221242 c = 10807003472 – 12402 a ...................................(2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh nilai:
a = 855004
b = 1306
c = 164120
Jadi diperoleh persamaan :
Y¿̂=855004+1306U +164120 U2
¿
b. Uji Kebenaran Persamaan Trend Linear
Dari perhitungan uji kebenaran persamaan trend linear pada tabel
4, maka diperoleh :
MAE=∑ ¿¿¿¿¿
=
65825353
=12419 , 865
MSE=∑ ¿¿¿¿¿
=
1115119697253
=210399943
Sedangkan jika menggunakan trend parabolik diperoleh :
MAE=∑ ¿¿¿¿¿=
2033440254353
=38384954
MSE=∑ ¿¿¿¿¿=140569486549000
53=2652253386538660
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa error yang
diperoleh menggunakan trend linear lebih kecil jika dibandingkan trend
parabolik. Ini berarti bahwa trend linear merupakan metode yang lebih
tepat digunakan untuk peramalan.
5. Perkiraan Jumlah Peserta KB Pil Baru
Menentukan persamaan trend dengan menggunakan rumus trend
linear yaitu dari analisis data yang telah diketahui bahwa persamaan
trend linear untuk jumlah peserta KB Pil baru adalah Y¿̂=a+bt
¿
∑Y =na+b∑ t
∑ tY =a∑ t+b∑ t2
Untuk data yang ada, kita dapat menghitung nilai Y¿̂
¿,a dan b, yaitu:
a = 863128
b = 419,754
Jadi diperoleh persamaan Trend Linear
Y¿̂=863128+419 ,754 t
¿.
Dari analisis data di atas telah diketahui bahwa persamaan trend
linearnya adalah Y¿̂=863128+419 ,754 t
¿, maka kita dapat meramalkan
jumlah peserta KB pil baru untuk bulan Juni – Desember 2009.
Persamaan Trendnya :
Y¿̂=863128+419 ,754 t
¿
Untuk bulan Juni 2009 :
Koding (t) 54
Y¿̂=863128+419 ,754
¿( 54 )
= 885794,716
Untuk bulan Juli 2009 :
Koding (t) 55
Y¿̂=863128+419 ,754
¿( 54 )
= 886214,47
Untuk bulan Agustus 2009 :
Koding (t) 56
Y¿̂=863128+419 ,754
¿( 56 )
= 886634,224
Untuk bulan September 2009
Koding (t) 57
Y¿̂=863128+419 ,754
¿ ( 57 )
= 887053,978
Untuk bulan Oktober 2009 :
Koding (t) 58
Y¿̂=863128+419 ,754
¿( 58 )
= 887473,732
Untuk bulan November 2009 :
Koding (t) 59
Y¿̂=863128+419 ,754
¿( 59 )
= 887893,486
Untuk bulan Desember 2009 :
Koding (t) 60
Y¿̂=863128+419 ,754
¿( 60 )
= 888313,24
Jadi peramalan / perkiraan jumlah peserta KB Pil baru untuk
bulan Juni 2009 adalah 885.794 jiwa, bulan Juli 2009 adalah 886.214
jiwa, bulan Agustus 2009 adalah 886.634 jiwa, bulan September adalah
887.053 jiwa, bulan Oktober 2009 adalah 887.473 jiwa, bulan
November 2009 adalah 887.893 jiwa, dan pada bulan Desember 2009
adalah 888.313 jiwa.
Dengan menggunakan program minitab diperoleh hasil peramalan
jumlah peserta KB Pil Baru di Propinsi Jawa Tengah untuk periode 54,
55, 56, 57, 58, 59 dan 60 adalah sebagai berikut :
Trend Analysis
Data C1
Length 53.0000
NMissing 0
Fitted Trend Equation
Yt = 863128 + 419.754*t
Accuracy Measures
MAPE: 0.744011
MAD: 6474.80
MSD: 81962199
Row Period FORE1
1 54 885794
2 55 886214
3 56 886634
4 57 887054
5 58 887473
6 59 887893
7 60 888313
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diperoleh simpulan
persamaan trend linear yang digunakan untuk meramalkan jumlah peserta
KB Pil Baru adalah Y
¿̂=863128+419 ,754 t
¿
2. Hasil ramalan jumlah peserta KB Pil baru untuk bulan Juni 2009 –
Desember 2009 diramalkan akan mengalami kenaikan.
Hasil ramalan jumlah peserta KB Pil baru sebagai berikut:
Perkiraan Jumlah Peserta KB Pil
Baru
Bulan Ramalan (Jiwa )
Juni 888.794
Juli 886.214
Agustus 886.634
September 887.053
Oktober 887.473
November 887.893
Desember 888.313
B. Saran
Dari hasil pembahasan dan analisis yang telah dilaporkan, penyusun
menyarankan beberapa hal,yaitu :
1. Perbandingan antara jumlah penduduk di Propinsi Jawa Tengah dengan
jumlah peserta KB Pil sangat besar, karena pesera KB pil sangat sedikit
sehinggga pihak BKKBN perlu menggadakan sosialisasi kepada masyarakat
untuk mengikuti program KB terutama menggunakan pil.
2. Bagi para mahasiswa yang ingin melakukan penelitian untuk materi yang
sejenis dapat menggunakan jenis forecasting yang lain.