seminar ta

Upload: leni-nur-hikmah

Post on 14-Jan-2016

35 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Seminar Tugas Akhir S1 ITB.Judul: Perencanaan Fasilitas Sisi Udara Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.

TRANSCRIPT

  • PERANCANGAN FASILITAS SISI UDARABANDARA AHMAD YANI

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILFAKUTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

    Dosen Pembimbing: Dr. Harmein Rahman, ST., MT.

    Disusun oleh: Leni Nur Hikmah (15011088)

    SEMINAR TUGAS AKHIR

  • PENDAHULUAN

  • LATAR BELAKANG

    Transportasi pemindahan orang atau barang dari suatu tempat

    asal ke tempat tujuan

    Permintaan pergerakan semakin meningkat untuk jarak tempuh

    yang lebih jauh serta waktu yang relatif singkat

  • LATAR BELAKANG

    Posisi Bandara Ahmad Yani terletak antara garis 06.05-07.10 LS dan

    garis 109.35-110.50 BT

    Berbatasan dengan:

    Kabupaten Kendal di sebelah Barat

    Kabupaten Demak di sebelah Timur

    Kabupaten Semarang di sebelah Selatan

    Laut Jawa di sebelah Utara

    Posisi Kota Semarang yang strategis

  • LATAR BELAKANG

    Data Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang Bandara di Jawa TengahSumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No. 12/02/33/Th.IX, 02 Februari 2015

  • OBJEKTIF

    Merancang geometri dan perkerasan fasilitas sisi udara Bandara

    Internasional Ahmad Yani, yang meliputi runway, taxiway, dan apron

    menggunakan manual FAA AC 150/5320-6E dengan bantuan software

    Faarfield serta melakukan analisis sensitivitas terhadap parameter input.

  • RUANG LINGKUP

    Bandar udara yang dianalisis adalah Bandara Internasional Ahmad Yani yang berlokasi di daerah

    Kalibanteng, Semarang.

    Metode penelitian dilakukan berdasarkan metoda FAA (Federation Aviation Administration) dengan

    menggunakan manual FAA AC 150-5320 6E dengan bantuan software Faarfield untuk perkerasan

    bandara.

    Perancangan geometri dilakukan dengan menggunakan panduan ICAO Aerodrome Design Manual

    Part 1 Runways, dan ICAO Aerodrome Design Manual Part 2Taxiway, Aprons and Holding Bays.

    Jenis perkerasan yang ditinjau adalah perkerasan lentur untuk runway dan taxiway, serta

    perkerasan kaku untuk apron.

    Perancangan yang dilakukan adalah perancangan perkerasan fasilitas sisi udara bandara, yang

    meliputi perancangan runway, taxiway, dan apron.

  • TINJAUAN PUSTAKA

  • KOMPONEN FASILITAS SISI UDARA

    RUNWAY

    TAXIWAY

    APRON

  • AERODROME REFERENCE CODE

    Kode Angka (1,2,3,4)

    Kode Huruf (A, B, C, D, E, dan F)

  • AERODROME REFERENCE CODE

    Tabel 1 Aerodome Reference Code

    Sumber: ICAO, Aerodrome Design Manual Part 1

  • RUNWAY

    Landasan pacu atau runway merupakan area persegi pada sebuah

    bandara yang dipersiapkan untuk proses take-off dan landing pesawat.

  • RUNWAY

    PENENTUAN PANJANG RUNWAY

    Koreksi Temperatur

    Ft = 1 + 0,01 (T (15 0,0065 x h))

    Koreksi Ketinggian

    Fe = 1 + 0,07 x (h/300)

    Koreksi Kemiringan Landasan (Slope)

    Fs = 1 + 0,1 x S

  • RUNWAY

    PENENTUAN LEBAR RUNWAY

    Tabel 2 Lebar Minimum Runway

    Sumber: ICAO, Aerodrome Design Manual Part 1

  • RUNWAY

    KEMIRINGAN MELINTANG RUNWAY

    Tabel 3 Kemiringan Melintang Runway

    Sumber: ICAO, Aerodrome Design Manual Part 1

  • RUNWAY

    KEMIRINGAN MEMANJANG RUNWAY

    Tabel 3 Kemiringan Memanjang Runway

    Sumber: ICAO, Aerodrome Design Manual Part 1

  • TAXIWAY

    Taxiway merupakan jalur pada aerodrome yang dibuat untuk dilewati

    oleh pesawat udara dan bertujuan untuk menghubungkan suatu

    area dengan area lainnya di dalam aerodrome.

    Perlu dibuat beberapa landasan hubung ke luar di sepanjang

    landasan pacu guna mengefisiensikan operasi pesawat terbang di

    suatu landasan pacu.

  • TAXIWAY

    Kriteria Desain Taxiway

  • TAXIWAY

    Kriteria Desain Taxiway

  • TAXIWAY

    Landasan hubung ke luar dengan sudut kurang dari 90 terhadap

    sumbu landasan pacu disebut landasan hubung ke luar kecepatan

    tinggi (rapid exit taxiway atau high-speed exit taxiway).

  • TAXIWAY

    Jari-jari minimum untuk rapid exit taxiway

    Tabel 4 Spesifikasi Rapid Exit Taxiway

    Sumber: ICAO, Aerodrome Design Manual Part 2

  • APRON

    Apron merupakan daerah yang dirancang untuk menempatkan

    pesawat terbang, agar pesawat terbang tersebut dapat memuat atau

    menurunkan penumpang, angkutan surat, barang atau kargo, parkir,

    serta melakukan kegiatan pemeliharaan.

  • APRON

    Antar pesawat dengan pesawat lain pada apron diperlukan clearance

    yang panjangnya diatur dalam tabel berikut:

    Tabel 5 Clearance antar Pesawat

    Sumber: ICAO, Aerodrome Design Manual Part 2

  • APRON

    Ukuran apron bergantung pada jenis pesawat yang akan

    menggunakan apron. Ukuran serta bentuk area yang tersedia

    mempengaruhi tipe parkir dan konsep layout apron.

  • KARAKTERISTIK PESAWAT UDARA

    KONFIGURASI RODA

  • KARAKTERISTIK PESAWAT UDARA

    KONFIGURASI RODA

  • KARAKTERISTIK PESAWAT UDARA

    KONFIGURASI RODA

  • KARAKTERISTIK PESAWAT UDARA

    KONFIGURASI RODA

  • PERKERASAN

    Dibagi menjadi 2 macam, yaitu Lentur dan Kaku

    Terdiri dari Surface Course, Base Course, Subbase Course

  • PERKERASAN

    Untuk lapisan base course pada perkerasan lentur, FAA menetapkan 2

    tipe besar sebagai berikut:

    Stabilized base course: lime rock base course, cement treated base

    course, econocrete subbase course, plant mix bituminous pavements,

    dan HMA base course

    Unstabilized base course: aggregate base course, crushed aggregate

    base course, recycled concrete aggregate base course, dan rubblized

    Portland cement concrete

  • PERKERASAN

    Untuk lapisan subbase course pada perkerasan kaku, terbagi menjadi 2

    tipe besar sebagai berikut:

    Stabilized base course:, cement treated base course, econocretesubbase course, plant mix bituminous pavements, dan HMA base course

    Granular base course: aggregate base course, crushed aggregate base course, dan lime rock base course

  • PERKERASAN

    Untuk lapisan subbase course pada perkerasan lentur dapat digunakan

    material sebagai berikut:

    Subbase course

    Caliche base course

    Shell base course

    Sand clay base course

    Soil cement base course

  • PERKERASAN

    Ketentuan mengenai penggunaan subbase:

    Tebal minimal yang diperlukan untuk subbase adalah sebesar 4 inci

    dengan menggunakan material granular subbase.

    Stabilized subbase harus digunakan apabila perkerasan dirancang

    untuk dilalui pesawat dengan berat lebih dari 100.000 pon atau

    45.500 kg.

    Stabilized subbase harus dipergunakan apabila keberangkatan

    pesawat udara tahunan melebihi 25.000 pesawat atau termasuk

    dalam volume lalu lintas yang tinggi.

  • PERKERASAN

    ASPAL

    Aspal sebagai lapisan paling atas pada flexible pavement yang harus

    dapat mencegah air masuk menerus ke dalam base course, mencegah

    keausan berlebih pada ban pesawat, serta didesain yang dapat tahan

    terhadap tegangan geser dari beban roda pesawat.

  • PERKERASAN

    ASPAL

    Dalam manual FAA, lapisan aspal yang disarankan adalah P-401.

    - Tebal minimum 4 inchi

    - E=200.000 psi (1380 Mpa)

    - Poisson ratio 0,35.

  • PERKERASAN

    BETON

    Konstanta Poisson

    Modulus Elastisitas

    Kuat Lentur

  • SOFTWARE FAARFIELD

    Langkah-langkah perancangan perkerasan menggunakan FAARFIELD:

    Menentukan jenis perkerasan

  • SOFTWARE FAARFIELD

    Menginput umur rencana pada software.

    FAA menganjurkan umur rencana untuk desain adalah 20 tahun.

    Memasukkan nilai propertis material setiap lapisan.

    Berupa nilai k tanah dasar, tebal lapisan, jenis lapisan yang

    digunakan, serta nilai modulus lapisan perkerasan

  • SOFTWARE FAARFIELD

  • SOFTWARE FAARFIELD

    Menginput karakteristik pesawat udara.

  • SOFTWARE FAARFIELD

    Run software

    Software Faarfield akan mengeluarkan hasil tebal perkerasan yang

    dibutuhkan

  • METODOLOGI

  • TAHAPAN DESAIN

    StudiLiteratur

    PengumpulanData

    PengolahanData

    Desain Akhir

  • PENGUMPULAN DATA

    DATA PERGERAKAN LALU LINTAS

    Karakteristik Pesawat

    Data Pertumbuhan Pesawat

    Data Keberangkatan Tahunan Pesawat

    DATA STRUKTUR PERKERASAN

    Karakteristik Material

  • PENGUMPULAN DATA

    DATA DASAR

    Nilai CBR Tanah Dasar

    Elevasi

    Curah Hujan

    Arah Angin

    Topografi

  • PENGOLAHAN DATA

    ANALISIS DATA PERGERAKAN PESAWAT

    Proyeksi Keberangkatan Pesawat

    Pengelompokan Data Keberangkatan Pesawat

    PENGOLAHAN DATA TANAH DASAR

    Menentukan Kebutuhan Pemadatan dan/atau Penggantian Tanah

  • PERHITUNGAN

    PERHITUNGAN GEOMETRI FASILITAS SISI UDARA

    PERANCANGAN STRUKTUR PERKERASAN DENGAN SOFTWARE

    PERENCANAAN SAMBUNGAN

    ANALISIS SENSITIVITAS

  • KEBUTUHAN DATA

    No Item Data Karakteristik Sumber Catatan

    Data Pergerakan Lalu Lintas PT Angkasa Pura I

    Data keberangkatan tahunan pesawat 5 tahun PT Angkasa Pura I

    Data karakteristik pesawat PT Angkasa Pura I

    Data pertumbuhan pesawat 5 tahun PT Angkasa Pura I

    Data Dasar PT Angkasa Pura I

    Data tanah dasar PT Angkasa Pura I

    Data curah hujan dan angin 5 tahun PT Angkasa Pura I

    Data topografi PT Angkasa Pura I

    Data temperatur PT Angkasa Pura I

    Data elevasi dan kemiringan PT Angkasa Pura I

    Data struktur perkerasan PT Angkasa Pura I

    Data karakteristik material base dan subbase PT Angkasa Pura I

    Data karakteristik material beton dan hotmix PT Angkasa Pura I

    3

    2

    1

  • JADWAL PENGERJAAN TUGAS AKHIR

  • TERIMA KASIH