system management safety

3
Pendoman untuk meningkatkan keselamatan kerja dilingkungan industri farmasi dapat dilakukan melalui upaya yang sungguh sungguh dan dilakukan secara konsisten di berbagai tahapan proses. Antara lain : 1. Melakukan improvement proses. Proses yang sudah berjalan dilakukan evaluasi untuk meihat potensi bahayanya, kemudian dilakukan perbaikan sehingga resiko bisa diminimalkan. Upaya ini dilakukan dengan beberapa cara misalnya : - Melakukan penggantian bahan. Misalnya proses coating tablet menggunakan pelarut organic yang sangat beresiko terhadap bahaya kebakaran digantikan dengan pelarut air - Melakukan penggantian mesin. Misalnya proses coding dengan mengunakan tinta beresiko mengkotaminasi produk dan berbahaya terhadap personel, digantikan dengan system embos. - Memodifikasi mesin. Misalnya mesin mesin dipasang cover dan jika cover dibuka secara otomatis mesin berhenti. - Merubah flow process. Misalnya proses granulasi basah dengan pelarut organic digantikan dengan proses tenik slugging atau cetak langsung. 2. Pembuatan SOP (Standard Operating Procedures). SOP yang dibuat selain dapat menjelaskan secara rinci prosedur kerja yang harus dilakukan juga harus dapat

Upload: mansita-simbolon

Post on 25-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

HSE

TRANSCRIPT

Page 1: System Management Safety

Pendoman untuk meningkatkan keselamatan kerja dilingkungan industri farmasi dapat

dilakukan melalui upaya yang  sungguh sungguh dan dilakukan secara  konsisten di berbagai

tahapan proses. Antara lain :

1. Melakukan improvement proses. Proses yang sudah berjalan dilakukan evaluasi

untuk meihat potensi bahayanya, kemudian dilakukan perbaikan sehingga resiko bisa

diminimalkan. Upaya ini dilakukan dengan beberapa cara misalnya :

-          Melakukan penggantian bahan. Misalnya proses coating tablet menggunakan

pelarut organic yang sangat beresiko terhadap bahaya kebakaran digantikan dengan pelarut

air

-          Melakukan penggantian mesin. Misalnya proses coding dengan mengunakan tinta

beresiko mengkotaminasi produk dan berbahaya terhadap personel, digantikan dengan system

embos.

-          Memodifikasi mesin. Misalnya mesin mesin dipasang cover dan jika cover dibuka

secara otomatis mesin berhenti.

-          Merubah flow process. Misalnya proses granulasi basah  dengan pelarut organic

digantikan dengan proses tenik slugging atau cetak langsung.

2. Pembuatan SOP (Standard Operating Procedures).

SOP yang dibuat selain dapat menjelaskan secara rinci prosedur kerja yang harus

dilakukan juga harus dapat mengakomodir aspek safety. Misalnya pada saat

melakukan line clearance sebelum mulai proses di tambahkan pengecekkan

kelengkapan APD. SOP untuk sanitasi harus dengan jelas mensyaratkan MSDS bahan

kimia yang digunakan serta prosedur keamanan personel yang harus dilakukan

sebelum melakukan sanitasi atau fumigasi. Selain itu dalam mendesain ruang clean

room misalnya harus diakomodir fasilitas jalur evakuasi jika terjadi keadaan darurat.

3. Pelatihan karyawan. Safety lebih banyak tercipta karena kebiasaan/habit, sehingga

personel harus dibentuk secara terus menerus agar mempunyai safety habit. Tidak

cukup hanya dengan training kelas sekali kemudian selesai, sebaliknya harus diulang

ulang dan setiap saat diingatkan terus menerus sehingga safety prosedur menjadi

Page 2: System Management Safety

bagian dari habitnya, ini pun harus tetap dijaga, disinilah peran para atasan dan

supervisor sangat diperlukan. Sangat baik jika diberikan reward bagi orang orang

yang berprestasi dalam meembangun budaya safety serta diberi punishment sebagai

upaya mendidik bagi yang melanggar..

4. Pemberlakuan aturan khusus. Setiap kegiatan yang mempunyai potensi besar

menimbulkan bahaya dibuat aturan khusus yang dalam pelaksanaannya diawasi

secara ketat.Misalnya jika ada pekerjaan pengelasan, harus mendapatkan ijin kerja

dari kepala Bagian Teknik.

5. PPE (personal protection equipment) atau APD (alat pelindung diri). Alat

pelindung diri mulai dari pakaian kerja, sepatu, helm, respirator, kacamata digunakan

sesuai dengan potensi bahaya yang ada diarea kerja. Namun jangan sampai disalah

tafsirkan bahwa APD adalah satu satunya cara untuk mencegah kecelakaan, ini adalah

keyakinan yang salah. Upaya lain dari no 1 s/d nomor 4 harus dimaksimalkan terlebih

dahulu baru menggunakan APD. Bahkan seandainya dimungkinkan dilakukan

improvement sehingga orang dapat bekerja dengan aman tanpa harus menggunakan

APD ini adalah hal yang sangat baik.