system management safety
DESCRIPTION
HSETRANSCRIPT
Pendoman untuk meningkatkan keselamatan kerja dilingkungan industri farmasi dapat
dilakukan melalui upaya yang sungguh sungguh dan dilakukan secara konsisten di berbagai
tahapan proses. Antara lain :
1. Melakukan improvement proses. Proses yang sudah berjalan dilakukan evaluasi
untuk meihat potensi bahayanya, kemudian dilakukan perbaikan sehingga resiko bisa
diminimalkan. Upaya ini dilakukan dengan beberapa cara misalnya :
- Melakukan penggantian bahan. Misalnya proses coating tablet menggunakan
pelarut organic yang sangat beresiko terhadap bahaya kebakaran digantikan dengan pelarut
air
- Melakukan penggantian mesin. Misalnya proses coding dengan mengunakan tinta
beresiko mengkotaminasi produk dan berbahaya terhadap personel, digantikan dengan system
embos.
- Memodifikasi mesin. Misalnya mesin mesin dipasang cover dan jika cover dibuka
secara otomatis mesin berhenti.
- Merubah flow process. Misalnya proses granulasi basah dengan pelarut organic
digantikan dengan proses tenik slugging atau cetak langsung.
2. Pembuatan SOP (Standard Operating Procedures).
SOP yang dibuat selain dapat menjelaskan secara rinci prosedur kerja yang harus
dilakukan juga harus dapat mengakomodir aspek safety. Misalnya pada saat
melakukan line clearance sebelum mulai proses di tambahkan pengecekkan
kelengkapan APD. SOP untuk sanitasi harus dengan jelas mensyaratkan MSDS bahan
kimia yang digunakan serta prosedur keamanan personel yang harus dilakukan
sebelum melakukan sanitasi atau fumigasi. Selain itu dalam mendesain ruang clean
room misalnya harus diakomodir fasilitas jalur evakuasi jika terjadi keadaan darurat.
3. Pelatihan karyawan. Safety lebih banyak tercipta karena kebiasaan/habit, sehingga
personel harus dibentuk secara terus menerus agar mempunyai safety habit. Tidak
cukup hanya dengan training kelas sekali kemudian selesai, sebaliknya harus diulang
ulang dan setiap saat diingatkan terus menerus sehingga safety prosedur menjadi
bagian dari habitnya, ini pun harus tetap dijaga, disinilah peran para atasan dan
supervisor sangat diperlukan. Sangat baik jika diberikan reward bagi orang orang
yang berprestasi dalam meembangun budaya safety serta diberi punishment sebagai
upaya mendidik bagi yang melanggar..
4. Pemberlakuan aturan khusus. Setiap kegiatan yang mempunyai potensi besar
menimbulkan bahaya dibuat aturan khusus yang dalam pelaksanaannya diawasi
secara ketat.Misalnya jika ada pekerjaan pengelasan, harus mendapatkan ijin kerja
dari kepala Bagian Teknik.
5. PPE (personal protection equipment) atau APD (alat pelindung diri). Alat
pelindung diri mulai dari pakaian kerja, sepatu, helm, respirator, kacamata digunakan
sesuai dengan potensi bahaya yang ada diarea kerja. Namun jangan sampai disalah
tafsirkan bahwa APD adalah satu satunya cara untuk mencegah kecelakaan, ini adalah
keyakinan yang salah. Upaya lain dari no 1 s/d nomor 4 harus dimaksimalkan terlebih
dahulu baru menggunakan APD. Bahkan seandainya dimungkinkan dilakukan
improvement sehingga orang dapat bekerja dengan aman tanpa harus menggunakan
APD ini adalah hal yang sangat baik.