knowledge management system jaringan

24
i Proposal Tugas Akhir Teknologi Informasi SISTEM PENGELOLAAN PENGETAHUAN JARINGAN (Studi Kasus PT. BUKIT JAYA SEMESTA) Disusun Oleh : CHUSNUL ASTRI C. 12.043.037 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA 2015

Upload: astri-chussy

Post on 11-Apr-2017

477 views

Category:

Technology


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: knowledge management system Jaringan

i

Proposal Tugas Akhir Teknologi Informasi

SISTEM PENGELOLAAN PENGETAHUAN JARINGAN

(Studi Kasus PT. BUKIT JAYA SEMESTA)

Disusun Oleh :

CHUSNUL ASTRI C.

12.043.037

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BHAYANGKARA

SURABAYA

2015

Page 2: knowledge management system Jaringan

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T karena berkat

karunia dan nikmatnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

“Sistem Pengelolaan Pengetahuan Jaringan studi kasus Pt. Bukit Jaya

Semesta” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas

Teknik Prodi Teknik Informatika, Universitas Bhayangkara Surabaya.

Secara khusus, kami sampaikan banyak-banyak terima kasih dan rasa

hormat kepada dosen pembimbing dan dosen penguji yang sangat berperan

penting dalam keberhasilan menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.

Dalam penelitian ini knowledge management sistem informasi network,

penulis berharap penelitian ini dapat menambah inspirasi dan pengetahuan yang

lebih luas dan mendalam tentang pemanfaatan jaringan, guna untuk

pengembangan sistem jaringan yang lebih baik lagi di masa mendatang.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis masih banyak mengalami

keterbatasan secara kemampuan dan pengetahuan, untuk itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, baik dari pembaca atau

peneliti agar didapat penelitian yang lebih baik lagi dengan pengembangan kajian

materi yang lebih sempurna.

Penulis mengucapkan terima kasih banyak dan permohonan maaf atas

ketidak sempurnanya baik itu berupa kata-kata ataupun penulisan yang ada,

semoga laporan Tugas Akhir ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita

sebagai orang yang bergerak dibidang teknologi informasi.

Surabaya, April 2015

Penulis

Page 3: knowledge management system Jaringan

iii

ABSTRAK

Informasi pada era saat ini sudah menjadi sebuah komoditas yang sangat

penting. Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat

dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi, khususnya organisasi

komersial (perusahaan). Dengan perkembangan yang pesat di bidang teknologi

komputer dan telekomunikasi, saat ini masih banyak yeng mengalami

permasalahan, salah satu masalah yang sering terjadi di dalam sebuah perusahaan

adalah tentang jaringan, seperti koneksi internet yang kurang stabil, sering

mengalami trouble pada saat proses input ataupun akses data yang kurang

optimal, tingkat keamanan rendah, tidak adanya manajement jaringan yang baik,

akibatnya aktifitas pemasukan dan pengeluaran data perusahaan tidak berjalan

baik, hal yang seperti ini sering terjadi dikarenakan kurangnya sistem pengelolaan

pengetahuan tentang pemanfaatan jaringan itu sendiri, kurangnya sarana, dan

prasarana tersedianya jaringan pada perusahaan tersebut.

Dengan menggunakan sistem pengelolahaan pengetahuan jaringan , akan

lebih memudahkan perusahaan dalam mengelola sebuah jaringan, agar dapat

menciptakan kondisi management jaringan yang stabil dan mudah untuk

digunakan dan diakses serta berjalan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. seperti

yang kita tahu, jaringan kini banyak dipakai oleh perusahaan untuk lebih

mempermudah pekerjaan guna untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Proses knowledge management sistem informasi network ini

menggunakan metode “WaterFall Model” untuk menganalisa kebutuhan jaringan

pada sebuah perusahaan, sedangkan dalam pembuatan programnya, menggunakan

bahasa pemrograman PHP Mysql. Hasil akhir dari penelitian ini berupa data-data

perincian tentang manajement pengetahuan jaringan mulai dari pemasangan

jaringan sampai penanganan masalah jaringan sebagai dasar pengetahuan

pemanfaatan jaringan pada perusahaan.

Kata Kunci : Sistem Pengelolaan pengetahuan jaringan, Metode Waterfall Model,

PHP Mysql, Pemanfaatan Jaringan pada Pt. Bukit Jaya Semesta.

Page 4: knowledge management system Jaringan

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

DAFTAR ISI

BAB. I PENDAHULUAN ............................................................................................... iv

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... iv

1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................. v

1.3 Batasan Tugas Akhir ............................................................................................ v

1.4 Tujuan Tugas Akhir ............................................................................................. v

1.5 Metodologi Penelitian .......................................................................................... vi

1.6 Sistematika Penulisan. ......................................................................................... vii

1.7 Jadwal Kegiatan ................................................................................................... ix

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... x

BAB. III TEORI PENUNJANGAN ............................................................................... xvi

3.1 Knowledge Management System ........................................................................ xvi

3.1.1 Karakteristik Knowledge Management System (KMS) .......................... xvi

3.1.2 Kelebihan Knowledge Manajement System Network (KMSN)

Dalam Perusahaan ................................................................................... xvii

3.2 Manajemen Jaringan .......................................................................................... xviii

3.3 Sistem Pengelolaan Jaringan Pada Pt.bukit jaya semesta .................................. xviii

3.4 Manajement Arsitektur Enterprise. ...................................................................... xx

3.5 Enterprise Arsitektur Menggunakan Metode Zachman Framework.................... xx

3.6 Implementasi pengelolaan pengetahuan jaringan. ............................................... xxi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 5: knowledge management system Jaringan

v

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemanfaatan teknologi Jaringan di suatu perusahaan merupakan

kebutuhan yang sangat digunakan untuk membantu jalanya sistem kerja pada

suatu perusahaan. Dengan teknologi pengelolaan jaringan, perusahaan sedikit

banyaknya terbantu terlebih dalam usaha menjangkau informasi yang berkaitan

dengan bisnis perusahaan yang bisa berada diberbagai lokasi diseluruh dunia.

Jaringan terdiri dari beberapa jenis. Jenis jaringan yang ada diantaranya adalah :

1. LAN (Local Area Network)

2. MAN (Metropolitan Area Network)

3. WAN (Wide Area Network)

Saat ini sistem pengelolaan jaringan pada perusahaan Pt. Bukit Jaya

Semesta masih belum memenuhi standart pemakaian jaringan perusahaan pada

umunya, ini yang mengakibatkan aktifitas perusahaan tidek efisien. Seperti :

lambatnya proses input data perusahaan, akses internet yang kurang stabil, yang

berdampak pada terganggunya aktifitas bisnis diperusahaan.

Sistem pengelolaan pengetahuan jaringan atau yang biasa disebut dengan

knowledge management system network, di harapkan bisa memberikan solusi

baru dalam pengembangan dan pengelolaan pengetahuan jaringan. Sistem

pengelolaan pengetahuan atau KMS sendiri memiliki pengertian sebagai

serangkaian strategi sistem, dan teknik yang digunakan untuk mengelola

pengetahuan khususnya di bidang jaringan, yang melalui knowledge network

sharing yang mudah diakses dan digunakan oleh perushaan.

Berdasarkan uraian diatas untuk mendukung sistem pengelolaan

pengetahuan jaringan, maka digunakan bantuan metode framework zachman.

framework zachman yaitu merepresentasikan lokasi secara geografis dan

keterhubungan diantara node-node dari sebuah enterprise. Node-node tersebut

Page 6: knowledge management system Jaringan

vi

dapat terdiri dari kantor-kantor bisnis, penyedia layanan dan koneksi ke vendor.

Koneksi diantara node dapat berupa data, voice, image. Pengelolaan dimaksudkan

agar semua teknologi yang digunakan memberikan layanan yang handal dalam

menjalankan aktifitas bisnis perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas,maka dapat dirumuskan

permasalahan, yaitu bagaimana membangun sebuah sistem pengelolaan

pengetahuan tentang jaringan di Pt.bukit jaya semesta agar lebih bisa diterapkan

dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan aktifitas bisnis perusahaan.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan pertimbangan sumber data yang didapat dan waktu

pengerjaan, maka tugas akhir ini memiliki batasan, diantaranya :

1. Pengumpulan dan pemasukan informasi data dilakukan di perusahaan

Pt. Bukit Jaya Abadi.

2. Aplikasi yang digunakan untuk implementasi sistem ini menggunakan

PHP dan menggunakan database MYSQL

3. Metode sistem pengelolaan pengetahuan jaringan ini menggunakan

bantuan metode framework zachman.

4. Data yang dihasilkan berupa informasi dari seluruh materi tentang

pemanfaatan dan pengembangan jaringan berdasarkan kriteria, sub

kriteria, dan alternative yang dapat diperoleh dengan mengumpulkan

semua informasi yang berisikan pengetahuan tentang jaringan sebagai

kemudahan akses pengelolaan pengetahuan jaringan untuk membantu

aktifitas bisnis dalam perusahaan.

1.4 Tujuan

Dari beberapa batasan masalah diatas, penelitian memiliki tujuan

Membantu perusahaan dalam memperoleh informasi seperti apa penanganan

masalah yang tepat tentang aktifitas pengelolaan jaringan pada perusahaan, serta

bagaimana membuat aplikasi sistem pengelolaan pengtahuan tentang jaringan

Page 7: knowledge management system Jaringan

vii

yang lebih mudah dipahami, diakses, digunakan, dijalankan dan di kembangkan

sesuai kebutuhan pemakaian di sebuah perusahaan.

1.5 Metodologi Penelitian

Penelitian ini memerlukan suatu metode untuk mendapatkan hasil yang

maksimal, metode yang akan digunakan yaitu metode Water fall model (Winston

Royce, 1970) dengan tahapan sebagai berikut :

1) Requirements definition

Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan oleh sistem

yaitu dengan mengambil data dari perusahaan secara langsung, untuk selanjutnya

akan dianalisa sebagai bahan tahapan selanjutnya.

2) System and software design

Pada tahap ini peneliti menggunakan konsep terstruktur. Maka dilakukan

perancangan design sistem menggunakan Data Flow Diagram dan

System Flowchart.. Untuk memudahkan menentukan spesifikasi detail dari

komponen-komponen sistem informasi dan produk- produk informasi yang sesuai

dengan hasil tahap analisis, rancangan database menggunakan Entity

Relationship Diagram (Tabel ERD).

3) Implementasi and unit testing.

Page 8: knowledge management system Jaringan

viii

Dalam tahap ini dilakukan dengan pengkodean mengunakan bahasa pemrogaman

PHP MYSQL. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap

sistem.

4) Integration and system testing

Pada tahap ini proses pengujian dilakukan dengan Pengujian kualitatif

menggunakan angket. Metode angket yang digunakan adalah metode survei

teknik simple random sampling onliner (sampel onliner acak sederhana)

dengan target respondennya adalah civitas akademik yang biasa menggunakan

internet dan aplikasi dokumen. Alasan menggunakan metode sampel online

karena didasarkan pada pertimbangan atas populasi yang cukup besar dan

keterbatasan waktu maupun biaya

5) Operation and maintenance

Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Dimana data-data atau

informasi yang berhubungan dengan jaringan akn dilakukan perubahan sesuai

dengan adanya informasi-informasi terbaru tentang perkembangan teknologi

jaringan.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir yang akan disusun, secara garis besar terdiri dari 3

bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, bagian akhir. Untuk lebih jelasnya dapat

diuraikan sebagai berikut :

A. Bagian Awal :

1) Sampul

2) Halaman Judul

3) Halaman Pengesahan

4) Kata Pengantar

5) Abstrak

6) Daftar Isi

Page 9: knowledge management system Jaringan

ix

B. Bagian Inti :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dan rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang relevansi dari hasil-hasil penelitian yang pernah

dilakukan yang berkaitan dengan judul.

BAB III : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori pendukung tentang pembuatan sistem

dan penjelasan dasar tentang sistem.

BAB IV : ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

Menjelaskan tentang flowchart sistem, analisa sistem yang dibuat, rancangan

sistem, fitur-fitur pada sistem, dan penjelasan cara kerja sistem pengelolaan

pengetahuan jaringan, dengan metode framework zachman.

BAB V : IMPLEMENTASI

Bab ini merupakan kesimpulan dari pembuatan sistem dan saran yang diambil

dari pengalaman pembuatan sistem.

BAB VI : HASIL DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan tentang hasil percobaan dan stabilitas terhadap sistem yang telah

dibuat dan dijalankan degan melakukan pembanding yang berbeda.

BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN

Menjelaskan tentang hasil dari percobaan sistem secara umum dan pemberian

saran untuk pengembangan selanjutnya.

C. Bagian Akhir :

1) Daftar Pustaka

2) Lampiran

Page 10: knowledge management system Jaringan

x

1.7 Jadwal Kegiatan

Setelah mengetahui rancangan metodologi yang dilakukan, maka didapat

jadwal kegiatan penelitian seperti berikut :

No Nama kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6

1 Requirements definition

2 Sistem and software design

3 Implementation and unit testing

4 Integration and testing

5 Operation and maintenance

Page 11: knowledge management system Jaringan

xi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Yusak Anshori, 2005, Analisis Keunggulan Bersaing Melalui Penerapan

Knowledge Management Dan Knowledge-Based Strategy Di Surabaya Plaza

Hotel, Perpaduan antara knowledge yang dimiliki, kapabilitas dan resources yang

ada, digabungkan dengan strategi bisnis yang dimiliki telah menghasilkan

competitive advantage yang menjadikan Surabaya Plaza Hotel (SPH) memiliki

performance lebih bagus dibandingkan kompetitornya. Sesuai dengan Knowledge

Management Pyramid yang dikembangkan oleh Rosenberg, SPH berada pada

level dua yaitu Information, Creation, Sharing, and Management. SPH perlu

mengadakan satu jabatan baru yaitu Knowledge Management Manager dan

meningkatkan semua kapabilitas dan resources yang ada untuk memasuki tingkat

yang tinggi lagi (level tiga dalam konsep Rosenberg) yaitu Entreprise Intelligence.

Meliana Christianti, Radiant Victor Imbar, 2007, Pemodelan Enterprise

Architecture Zachman Framework pada Sistem Informasi Fakultas Teknologi

Informasi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Zachman Framework

merupakan model enterprise architecture menyangkut hal-hal yang dibutuhkan

untuk mendukung suatu struktur perusahaan dengan menggunakan model yang

sederhana bagi segala macam subjek. Pengklasifikasian sistem dalam Zachman

Framework ditunjukkan secara grafis. Dengan menggunakan pemodelan sistem

informasi, akan dapat diperoleh pemahaman mengenai suatu organisasi.

Sehingga, dapat dilakukan penilaian terhadap misi, tujuan, strategi bisnis serta

apa yang dihasilkan oleh organisasi tersebut. Demikianlah kiranya sehingga

Zachman Framework dapat digunakan sebagai cara untuk mengorganisasi bisnis

proses sehingga organisasi dapat memandang kondisi saat ini, visi masa depan

dan masa transisinya. Zachman Framework menggambarkan arsitektur organisasi

secara umum dan menguraikannya sebagai enterprise system yang kompleks.

Dalam dunia bisnis, organisasi akan dituntut untuk melakukan manajemen

terhadap perubahan. Tujuan dari manajemen perubahan berhubungan dengan

keunggulan bersaing antara organisasi dengan para pesaingnya.

Page 12: knowledge management system Jaringan

xii

Adyas Surya Hakim, 2010 ,Strategi Knowledge Management Pada PLN

APJ Kediri: Studi Deskriptif Strategi Knowledge Management Dan Pengetahuan

Yang Tersedia Pada PLN APJ Kediri, Pengolahan pengetahuan juga dapat

memberikan sebuah sumber keunggulan dari sebuah organisasi, untuk dapat

bertahan dan menjaga kelangsungan hidup suatu organisasi, maka dari itu suatu

organisasi dituntut untuk lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan

secara terus menerus mengembangkan diri dan produknya. Dan Sebagai salah satu

perusahan yang telah menerapkan konsep knowledge sharing, mencantumkan

tentang pelaksanaan knowledge management pada struktur organisasi, sudah

menggunakan system portal sebagai penunjang knowledge sharing dan juga

sebagai salah satu perusahaan yang menjadi nominasi dalam The Best of

Performance Excellence Achievement.

Tamsir HS, 2011, “Penerapan Knowledge Base Dalam Manajemen

Jaringan Berskala Enterprise Untuk Mendukung Peningkatan Proses Bisnis

Perusahaan” Dalam merancang jaringan yang bersifat enterprise maka

perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan metodemetode yang dapat

merancang arsitektur enterprise jaringan, Dengan mempunyai sebuah arsitektur

enterprise yang Menitik beratkan pada lokasi aktifitas bisnis (network) maka

perusahan perlu menerapkan pengelolaan atas semua teknologi yang digunakan.

Pengelolaan dimaksudkan agar semua teknologi yang digunakan memberikan

layanan yang handal dalam menjalankan aktifitas bisnis perusahaan. Kebutuhan

akan pengelolan jaringan yang baik. Untuk mendapatkan pengetahuan yang sesuai

dengan kebutuhan perusahaan dalam hal ini manajemen jaringan maka setiap

pengetahuan yang ada haruslah berbasiskan pada bisnis inti perusahaan (business

core). Pemanfaatan dokumentasi masalah pada jaringan perusahaan dapat

memberikan peluang bagi pengembangan pengetahuan jaringan dikemudian hari.

Anfusa Gandri Herucakra, Ari Fajar, Ridha Hanafi , 2012, Analisis Dan

Perancangan Enterprise Architecture Untuk Mendukung Fungsi Terkait System

Online Payment Point Menggunakan Framework TOGAF ADM Pada PT Pos

Indonesia, Pada awalnya PT Pos Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak

dalam bidang jasa pengiriman surat dan paket. Namun, Pada saat ini PT Pos

Page 13: knowledge management system Jaringan

xiii

Indonesia telah mengembangkan layanannya sehingga mempunyai tiga layanan

bisnis yang menjadi core bisnis PT Pos Indonesia yaitu surat dan paket, jasa

keuangan, dan logistik. Pengembangan ini dilakukan karena banyaknya muncul

kompetitor dalam bidang yang sama, oleh karena itu PT Pos Indonesia saat ini

tidak bisa hanya mengandalkan layanan surat dan paket serta layanan logistik saja,

sehingga PT Pos Indonesia mengembangkan bisnisnya ke bidang lain yaitu jasa

keuangan. System Online Payment Point (SOPP) atau pospay adalah layanan

pembayaran secara online untuk melakukan pembayaran rekening atau tagihan

mitra kerja PT Pos Indonesia (Petunjuk Pelaksanaan Layanan SOPP, 2008). Dari

definisi tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pospay atau System

Online Payment Point (SOPP) adalah sistem yang melayani pembayaran secara

online berupa pembayaran rekening atau tagihan dari pelanggan mitra kerja

perusahaan yang diterapkan PT Pos Indonesia, guna mempermudah pelanggan

dalam melakukan pembayaran rekening atau tagihan setiap bulannnya.

Salman El Farisi dan Dana Indra Sensuse, 2012, Prototipe Knowledge

Management System Berbasis Wiki Untuk Proyek Rekayasa Perangkat Lunak.

Memasuki era globalisasi dimana persaingan bisnis dalam skala global semakin

meningkat, kebutuhan akan akses informasi dan efisiensi proses bisnis menjadi

suatu hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Salah satu hal yang dapat

dilakukan oleh industri perangkat lunak di Indonesia untuk meningkatkan daya

saing mereka adalah dengan cara memaksimalkan hasil pembelajaran yang

mereka dapatkan selama ini melalui proses knowledge management (KM).

menganalisis kebutuhan knowledge dan dari hasil analisis kebutuhan knowledge

inilah penulis akan membuat system requirement yang nantinya akan

diimplementasikan pada system model KMS berbasis wiki yang akan dibuat.

Erni Indah Saputri, Paulus Hartanto, 2014, Sistem Informasi Pengelolaan

Inventaris Berbasis Clientserver pada Pt.Cahaya Agung Cemerlang Semarang

Penerapan Sistem Informasi yang menggunakan teknologi jaringan komputer

dengan client-server dan database telah banyak digunakan oleh perusahaan-

perusahaan dan instansi-instansi baik negeri maupun swasta, yaitu diantaranya

untuk pengolahan data persediaan, pembelian, penjualan, keuangan, kepegawaian,

Page 14: knowledge management system Jaringan

xiv

barang inventaris dan masih banyak lagi. solusi untuk pengelolaan barang

inventaris di PT Cahaya Agung Cemerlang dengan membangun Sistem informasi

Inventaris bernbasis jaringan komputer Client-Server, yang bisa diakses oleh

bagian Admin, Accounting dan pimpinan. Adanya sistem informasi yang dibuat

kan bisa meningkatkan kualitas pengelolaan barang inventaris secara berkala,

memudahkan dalam pembuatan laporan, dan meningkatkan efisiensi pengelolaan

barang inventaris yang akhirnya juga berdampak positif terhadap penanganan

asset perusahaan.

Meva Tri Kumala Dewi, 2014, Meningkatkan Keunggulan Kompetitif

Perusahaan Dengan Penerapan Knowledge Management (Manajemen

Pengetahuan). Sebuah sistem manajemen pengetahuan dapat mempermudah

perusahaan melakukan penyaringan terhadap informasi-informasi yang tidak

berkaitan dengan penyelesaian masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan,

Pendekatan yang bagus untuk mengidentifikasi apa strategi knowledge

management yang cocok untuk suatu perusahaan diusulkan oleh Michael Zack

(Zack, 1999). Dia mengusulkan kerangka kerja yang membantu organisasi

membentuk hubungan eksplisit antara situasi kompetitif dan strategi manajemen

pengetahuan untuk membantu organisasi mempertahankan dan membangun

keunggulan kompetitif. Penerapan manajemen pengetahuan sangat penting untuk

diterapkan di perusahaan untuk membantu mengolah segala sumber daya

informasi yang ada menjadi pengetahuan yang bermanfaat guna meningkatkan

keunggulan kompetitif perusahaan.

Antonius Wahyu Sudrajat, 2014, Penerapan Framework Zachman Dalam

Perancangan Arsitektur Sistem Manajemen Penyusunan Anggaran Keuangan

Daerah (Studi Kasus Uptd Graha Teknologi Sriwijaya), Beberapa kesuliatan yang

dialami UPTD Graha Teknologi Sriwijaya adalah keterlambatan dalam membuat

laporan pelaksanaan, pembuatan kontrak, pencairan dana kegiatan, program yang

tidak dapat dilaksanakan karena beberapa kode rekening sudah dibekukan,

kesalahan nomor kode rekening, perubahan nomor kode rekening yang tidak di

informasikan sebelum program dibuat dan perubahan nomor rekening setelah

DPA disetujui oleh DPRD, penjadwalan sebuah proyek yang akan mulai

Page 15: knowledge management system Jaringan

xv

dilaksanakan sampai penutupan sebuah proyek, dan manajemen dokumentasi

proyek yang tidak terorganisir. Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi hal

tersebut adalah dengan membangus Sistem Manajemen Penyusunan Anggaran

Keuangan Daerah yang dapat digunakan dalam melakukan penyusunan rencana

kerja, pengajuan anggaran atas rencana kerja, penatausahaan atas kegiatan

rencana kerja dan pencairan dana, dan sampai pada proses monitoring kegiatan

serta pembuatan laporan anggaran keuangan daerah. Untuk membuat perancangan

arsitektur Sistem Manajemen Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah dalam

skala nasional, tidaklah mudah. Diperlukan framework arsitektur sistem informasi

dan teknologi informasi yang memadai. Dalam penelitian ini Kerangka kerja yang

digunakan dalam membangun sistem adalah kerangka kerja Zachman, alasannya

adalah kerangka kerja Zachman memiliki keunggulan dalam proses perencanaan

yang komprehensif dalam keseluruhan enterprise, sekaligus memberikan ciri yang

spesifik dari berbagai sudut pandang. Dalam sebuah survey pada tahun 2005, oleh

Institute for Enterprise Architecture Developments (IFEAD) menunjukkan bahwa,

dari keseluruhan perusahaan yang diteliti, ternyata kerangka kerja yang paling

banyak digunakan adalah Zachman yaitu sebesar 25 % [9]. Pada penelitian ini

perancangan arsitektur yang akan dibagun hanya terfokus pada kolom data,

proses, dan network.

Radiant Victor Imbar, Rahayu Agustin, 2008, Analisis dan Pemodelan

Enterprise Architecture PT. Indonesia Power UBP Kamojang Menggunakan

Metode Zachman Framework. PT. Indonesia Power merupakan sebuah

perusahaan besar yang melakukan proses produksi tenaga listrik untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat Indonesia, oleh karena itu perusahaan harus menentukan

dengan benar rencana perusahaan kedepan untuk kemajuan perusahaan. Selain itu

perusahaan perlu menggambarkan setiap fungsi organisasi agar dapat

menempatkan fungsi kerja sesuai dengan tempatnya masing-masing. Dilihat dari

penjelasan situasi diatas, maka diperlukan suatu analisis untuk memodelkan

enterprise architecture yang dalam tugas akhir ini akan menggunakan Zachman

Framework. Dengan tujuan untuk menyediakan struktur dasar organisasi yang

mendukung akses, integrasi, pengembangan, pengelolaan dan perubahan

Page 16: knowledge management system Jaringan

xvi

perangkat arsitektural dari suatu organisasi/enterprise. Penggunaan metode

Zachman Framework ini karena terdapat dua sumbu utama dalam framework ini

yaitu sumbu vertikal (6 buah) dan sumbu horizontal (6 buah) Zachman

Framework diperkenalkan sebagai standar yang telah digunakan oleh organisasi-

organisasi sukses dunia. Contohnya: Johnson and Johnson, Federal Express,

Hewlett-Packard, Microsoft, dan lain-lain.

Page 17: knowledge management system Jaringan

xvii

BAB III

TEORI PENUNJANG

3.1 Knowledge Management System

Pengertian Knowledge Management System (Nonaka. Ikujiro & Konno.

Noboru, 1998), mengemukakan definisi: ”Knowledge Management is the explicit

and systematic management of vital knowledge and its associated processes of

creation, organisation, diffusion, use and exploitation”. Knowledge management

merupakan manajemen pengetahuan vital secara eksplisit dan sistematis dan

proses yang berasosiasi pada pembentukan, pengorganisasian, difusi, penggunaan

dan eksploitasi.

Definisi knowledge management berdasarkan pengalaman dan kepakarannya.

Definisi yang lain menyebutkan “KM is the ‘process through which organizations

generate value from intellectual and knowledge based assets”, maksudnya,

knowledge management adalah proses bagaimana sebuah organisasi mengambil

keuntungan dari aset berbasis intelektual dan pengetahuan.

Knowledge Management system diharapkan mampu membuat berbagai

informasi (shared information) menjadi lebih baik. Knowledge management

termasuk strategi dari tanggung jawab dan tindak lanjut (komitmen), baik untuk

meningkatkan efektifitas organisasi maupun untuk meningkatkan

peluang/kesempatan. Tujuan dari knowledge management adalah meningkatkan

kemampuan organisasi untuk melaksanakan proses inti lebih efisien

3.1.1 Karakteristik Knowledge Manajement System (KMS)

KMS diterapkan dalam area penerapan dengan jumlah yang besar, misalnya

dalam area pengembangan produk, peningkatan proses, manajemen proyek, dan

manajemen sumber daya manusia. instrumen KMS, diantaranya :

Menangkap, menciptakan, dan membagi best practices.

Implementasi sistem manajemen pengalaman.

Menciptakan direktori pengetahuan korporasi, taksonomi atau ontologi.

Menciptakan dan membina komunitas atau jaringan pengetahuan.

Memfasilitasi penyelesaian masalah.

Page 18: knowledge management system Jaringan

xviii

KMS menyediakan kombinasi yang direncanakan, dan integrasi servis

pengetahuan yang membina satu atau lebih instrumen KM secara bersamaan

Karakteristik KMS

Gambar diatas menunjukan Karakteristik Knowledge Management System,

Kms tersebut dapat digunakan sebagai kebutuhan untuk menilai apakah sebuah

sistem aktual termasuk dalam KMS atau tidak.

3.2.1 Kelebihan Menggunakan Knowledge Manajement System

Network (KMSN) Dalam Perusahaan.

Kelebihan KMS Network pada perusahaan, menjadikan peningkatan dalam

proses perusahaan, dalam proses bisnis Perusahaan terlihat dalam 3 (tiga) aspek

yaitu:

Process Effectiveness, KMS Network akan dapat memberikan,

meminimalkan terjadinya kesalahan dalam proses perusahaan input dan

output data sekaligus untuk dapat mengontrol stabilitas jaringan yang ada

di perusahaan tersebut.

Process Efficiency, dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dengan

adanya tersedianya pengetahuan tentang jaringan yang dimuktahirkan

sesuai dengan proses perusahaan.

Process Innovation, dimanfaatkan untuk dapat mendorong terciptanya

prosess kreatifitas dan inovasi dari setiap karyawan maupun anggota suatu

organisasi dengan peningkatan kompetensi dan eksplorasi ide-ide baru

sesuai dengan bidang pengetahuan masing-masing yang dapat di jadikan

dalam satu tempat untuk mengambil ataupun menambahkan informasi.

Page 19: knowledge management system Jaringan

xix

3.2 Manajemen Jaringan

Dengan teknologi pengelolaan jaringan, perusahaan sedikit banyaknya

terbantu terlebih dalam usaha menjangkau informasi yang berkaitan dengan

bisnis perusahaan yang bisa berada diberbagai lokasi diseluruh dunia. Jaringan

terdiri dari beberapa jenis. Jenis jaringan yang ada diantaranya adalah :

1. LAN (Local Area Network)

2. MAN (Metropolitan Area Network)

3. WAN (Wide Area Network)

Teknologi jaringan ini bisa dikatakan teknologi yang digunakan untuk

mentransmisikan data elektronik melalui media pengirim, perantara dan

penerima. Secara khusus teknologi jaringan tersebut terbagi atas tiga (3) bagian :

1. Sumber pengiriman : yaitu awal permulaan data dikirimkan.

2. Media komunikasi : yaitu jalan secara fisik atau nonfisik yang dilalui data.

3. Penerima : yaitu bagian yang menerima data. Teknologi jaringan yang

digunakan dapat berupa perangkat keras dan perangkat lunak. Untuk

komunikasi dengan area yang luas perusahaan dapat menggunakan internet

dengan menjalin kerjasama dengan pihak ketiga (internet service provider).

Kebanyakan arsitektur pengelola jaringan menggunakan dasar yang sama

dalam struktur dan setting hubungan/konfigurasi. Akhir halte (di olah oleh

perangkat), seperti computer dan perangkat jaringan lainya, dengan menjalankan

perangkat lunak yang mumungkinkan mereka untuk mendeteksi atau memberikan

tanda apabila ada trouble. Setelah menerima tanda tersebut manejemen entitas

yang di program untuk bereaksi oleh pelaksana satu, dua, atau banyak tindakan,

termasuk operator pemberitahuan, event logging, system shutdown, dan otomatis

pada perbaikan system.

3.3 Sistem Pengelolaan Jaringan Di PT. BUKIT JAYA SEMESTA

Saat ini perusahaan Pt.bukit jaya semesta masih menerapkan sistem jaringan

yang dibangun berdasarkan arsitektur enterprise maka masalah yang dihadapi bisa

dikatakan mempunyai level enterprise. Masalah yang mungkin muncul ini dapat

berakibat pada terganggunya aktifitas bisnis perusahaan. Permasalahan yang

berkaitan dengan sistem jaringan enterprise dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa

melihat keadaan perusahan, sehingga seringkali dapat menimbulkan kerugian

Page 20: knowledge management system Jaringan

xx

yang tanpa diduga-duga. Dengan terganggunya aktifitas bisnis tersebut maka hal

itu akan berpengaruh pada keuntungan perusahaan secara finansial

Proses menciptakan dan berbagi pengetahuan ke seluruh Perusahaan untuk

mengoptimalkan pencapaian misi dan tujuan perusahaan . Jadi, KM adalah

mengenai meningkatkan penggunaan pengetahuan Perusahaan melalui praktik-

praktik manajemen informasi dan pembelajaran Perusahaan untuk mencapai

keunggulan kompetetitif dalam pengambilan keputusan (Townley). Serta

knowledge management (KM) dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan untuk

menangkap keahlian kolektif Perusahaan, di manapun pengetahuan tersebut

berada, baik di dalam database, pada paper-paper, atau internet, dan kemudian

mendistribusikan pengetahuan tersebut ke mana pun agar dapat menghasilkan

pencapaian yang terbesar ( Dimtia & Oder).

Sedangkan menurut Frappaolo & Tomas, fungsi KM dalam perusahaan dapat

dirumuskan menjadi 5 yaitu:

1. Intermediation: yaitu KM berfungsi sebagai perantara antara produser

knowledge dengan pencari pengetahuan. Peran tersebut untuk

mencocokkan (matching) kebutuhan pencari pengetahuan dengan sumber

pengetahuan secara optimal.

2. Externalization: yaitu KM berfungsi sebagai media transfer pengetahuan

dari pikiran pemiliknya ke tempat penyimpanan (repository) eksternal,

dengan cara seefisien mungkin.

3. Internalization: adalah KM berfungsi sebagai “pengambilan” (extraction)

pengetahuan dari tempat penyimpanan eksternal, dan menyaring

pengetahuan tersebut untuk disediakan bagi pencari yang relevan.

4. Cognition: adalah KM berfungsi sebagai sistem untuk membuat keputusan

yang didasarkan atas ketersediaan pengetahuan.

5. Measurement: yaitu KM berfungsi alat untuk mengukur, memetakan dan

mengkuantifisir pengetahuan korporat dan performance dari solusi KM .

Page 21: knowledge management system Jaringan

xxi

3.4 Manajemen Arsitektur Enterprise

Manajemen jaringan berarti sesuatu yang berbeda untuk orang yang

berlainan. Dalam beberapa kasus, melibatkan konsultan jaringan monitoring

kegiatan dengan protokol analyzer. Manajemen jaringan melibatkan database

didistribusikan, dari perangkat jaringan, grafis dilihat dari perubahan topologi

jaringan dan lalu lintas. Dalam merancang jaringan yang bersifat enterprise maka

perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan metode metode yang dapat

merancang arsitektur enterprise jaringan. Metode yang sudah umum digunakan

adalah metode framework zachman. Network (jaringan) didalam arsitektur

enterprise framework zachman yaitu merepresentasikan lokasi secara geografis

dan keterhubungan diantara node-node dari sebuah enterprise. Node-node

tersebut dapat terdiri dari kantor-kantor bisnis, penyedia layanan dan koneksi ke

vendor. Koneksi diantara node dapat berupa data, voice, image. Metode zachman

terdiri dari dua dimensi klasifikasi skema diagram dalam format matrix enam kali

enam. Baris dalam dua dimensi merepresentasikan perspektif yang berbeda dari

bagian yang terlibat yang meliputi: Planner, Owner, Designer, Builder, Sub-

Contractor dan System. Kolom yang ada dalam framework zachman

merepresentasikan aspek-aspek dari proses-proses yang meliputi Data, Function,

Network, People, Time dan Motivation.

3.5 Enterprise Arsitektur Menggunakan Metode Zachman Framework

Konsep enterprise architecture sendiri muncul pada tahun 1980-an. Saat

itu seorang peneliti bernama John Zachman menemukan bahwa dokumen-

dokumen enterprise architecture itu bermacam-macam, ada dalam bentuk tulisan

(teks), diagram-diagram, gambar-gambar, dan lain-lain. Agar dokumen-dokumen

tersebut dapat mudah dipahami dan mudah dikelola, maka Zachman mengusulkan

agar dokumen-dokumen tersebut dikelompok-kelompokan. Tata cara

pengelompokkan dokumen-dokumen enterprise architecture itu disebut dengan

”Zachman Framework”. Jadi tujuannya sederhana, yaitu supaya dokumen-

dokumen enterprise architecture yang banyak itu dapat mudah dimengerti,

dikelola dan dimanfaatkan. Dalam Zachman Framework, digunakan

istilah kontekstual, konseptual, logikal, dan fisik, yang masing-masing

mewakili perspektif perencana dan/atau pemilik perusahaan, perspektif

Page 22: knowledge management system Jaringan

xxii

manajemen, perspektif perancang sistem informasi dan perspektif pelaksana. Pada

tingkat logikal, akan digunakan UML (Unified Modeling Language) yang

dibutuhkan untuk pemodelan bisnis dan aplikasi software 3.6 Implementasi Perancangan Pengelolaan Pengetahuan Jaringan

Implementasi knowledge management sistem network atau jaringan bertujuan

untuk mengelola knowledge yang dimiliki oleh perusahaan sehingga terwujud

budaya sharing aktifitas bisnis dalam perusahaan. Terbentuknya konsep

Knowledge Management System Network yang merupakan

implementasi manajemen knowledge dengan memberdayakan 4 fungsi yaitu:

using knowledge, finding knowledge, creating knowledge dan packaging

knowledge yang dapat diimplementasikan di Perusahaan Pt. Bukit Jaya Abadi,

sehingga diharapkan dapat mendorong perusahaan untuk lebih berinovasi baik

secara kelompok ataupun individu.

Untuk mendapatkan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan

dalam hal ini manajemen jaringan maka setiap pengetahuan yang ada haruslah

berbasiskan pada bisnis inti perusahaan (business core).

Gambar.1 Siklus Manajemen Pengetahuan

Siklus knowledge management mempunyai kelebihan dalam hal

pengkategorian, pengoraganisasian dan penyimpanan, deseminasi, dan

kemudahan untuk diakses. Dengan demikian siklus konsep yang dibangun atas

knowledge management jauh lebih baik dan lebih mendorong terjadinya inovasi

dibandingkan dengan siklus inovasi itu sendiri. Sistem pakar (expert system)

merupakan salah satu teknologi andalan dalam knowledge management, terutama

melalui empat skema penerapan dalam suatu perusahaan.

Page 23: knowledge management system Jaringan

xxiii

DAFTAR PUSTAKA

- Maier, Ronald. (2007). Knowledge Management Systems Information and

Communication Technologies for Knowledge Management. 3rd

Edition.

Springer. German.

- Yadi Putra Sapta (2013), Knowledge Management dan Sukses Perusahaan

- Jetter, Antoin. dkk (2006), Knowledge Integration : The Practice of

Knowledge Management in Small and Medium Enterprises, Springer. 7.

Halliday, Kelly, McMurray, Morrow (2007),

KnowledgeElicitation, http://intsys.fin.qub.ac.uk/intsys/0203/abdom/k

nowledgeelicitation.html diakses pada tanggal 21 September 2010 pukul

13:33 WIB.

- Knowledge Base. http://en.wikipedia.org/wiki/Knowledge_Bases diakses pada

tanggal 6 September 2010 pukul 5:27 WIB.

- Knowledge Base,

http://www.knowledgebase.net/tal_includes/popups/image_popup.asp?path=/t

al_images/content/kb_big.gif diakses pada tanggal 5 Juni 2011 pukul 11:12

WIB.

- KnowledgeManagement.

http://en.wikipedia.org/wiki/Knowledge_Management diakses pada tanggal 6

September 2011 pukul 5:25 WIB.

- Majchrzak, Ann; Wagner, Christian; dan Yates Dave (2005), Corporate Wiki

Users: Results of a Survey. www.wikisym.org/ws2006/proceedings/p99.pdf

diakses pada tanggal 14 Mei 2011 pukul 11:45 WIB.

- Malhotra, Yogest (2002), Knowledge Codification and Coordination, http://

www.kmnetwork.com/CBK/WorkingKnowledge4.pdf diakses pada tanggal 14

Maret 2011 pukul 9:11 WIB.

- Marwick. A.D (2001), Knowledge Management Technology, IBM System

Journal, Vol 40, No.4.

- Methodology, http://en.wikipedia.org/wiki/Methodology diakses pada tanggal

26 Maret 2011 pukul 16:20 WIB.

Page 24: knowledge management system Jaringan

xxiv

- Reingruber. Michael (2006), Capturing Tacit Knowledge,

www.portalsmag.com diakses pada tanggal 11 Maret 2011 pukul 19:43 WIB.

- Repository, http://en.wikipedia.org/wiki/Repository diakses pada tanggal 5

Oktober 2011 pukul 7:00 WIB.

- valeriaharyono (2013), Knowledge Management System, diakses pada tanggal

December 8, 2013

- Bacerra-Fernandez, Irma, Avelino Gonzalez, and Rajiv Shaberwal.

Knowledge Management: Challanges, Solution and Technologies. New

Jersey: Pearson Education,2003

- Twiki, http://en.wikipedia.org/wiki/TWiki diakses pada tanggal 26 Mei 2011

(http://sis.binus.ac.id/2014/05/07/analisis-dan perancangan knowledge

management system network)

- (https://jsofian.wordpress.com/2012/07/22/mengapa-menggunakan-

knowledge-management-di-perusahan/)

- http://omenknetworking.blogspot.com/2009/03/manajemen-jaringan.html