susi 112154091

18
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X.3 SMA Negeri 7 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015) A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu bukti dari salah satu tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Bidang pendidikan menjadi salah satu bidang pembangunan yang saat ini sangat mendapat perhatian serius dari pemerintah. Dengan memahami tujuan pendidikan maka akan timbul kesadaran bahwa pendidikan adalah hal yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa. Karena dengan adanya pendidikan akan mengarahkan manusia untuk menjadi individu yang memiliki jiwa sosial yang tinggi serta nilai religius yang baik. Namun seiring langkah, proses pembelajaran di sekolah tidak selamanya berjalan sesuai dengan harapan. Kususnya dalam bidanag kajian pendidikan biologi atau dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pendidikan biologi merupakan bagian dari pendidikan sains dan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah yang diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan nasional khususnya keterampilan sikap serta menanamkan rasa tanggungjawab kepada 1

Upload: halimassadiyah

Post on 02-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUSI 112154091

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWADENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X.3SMA Negeri 7 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015)

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu bukti dari salah satu tujuan pembangunan

nasional bangsa Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Bidang

pendidikan menjadi salah satu bidang pembangunan yang saat ini sangat

mendapat perhatian serius dari pemerintah. Dengan memahami tujuan

pendidikan maka akan timbul kesadaran bahwa pendidikan adalah hal yang

sangat mendasar bagi pembangunan bangsa. Karena dengan adanya

pendidikan akan mengarahkan manusia untuk menjadi individu yang memiliki

jiwa sosial yang tinggi serta nilai religius yang baik.

Namun seiring langkah, proses pembelajaran di sekolah tidak

selamanya berjalan sesuai dengan harapan. Kususnya dalam bidanag kajian

pendidikan biologi atau dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Pendidikan biologi merupakan bagian dari pendidikan sains dan sebagai salah

satu mata pelajaran di sekolah yang diharapkan dapat mencapai tujuan

pendidikan nasional khususnya keterampilan sikap serta menanamkan rasa

tanggungjawab kepada lingkungan. Pada kenyataannya proses pembelajaran

dalam kajian pendidikan biologi belum menampakkan peningkatan yang

signifikan.

Berdasarkan hasil observasi langsung ke lapangan melalui wawancara

di SMAN 7 Tasikmalaya, diperoleh beberapa permasalahn yang terjadi di

SMA tersebut, diantaranya :

1. Proses belajar mengajar, guru dalam menyampaikan materi pelajaran

masih sering menggunakan model pembelajaran kooperatif sehingga

materi sulit dipahami oleh peserta didik.

1

Page 2: SUSI 112154091

2

2. Motivasi siswa, peserta didik dalam proses pembelajaran masih kurang

antusias sehingga kondisi kelas pada saat pembelajaran berlangsung sangat

pasif.

Dengan keadaan seperti itu, proses pembelajaran yang terjadi di

sekolah ini kurang efektif, hal ini ditunjukkan dengan rata-rata hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Biologi kurang dari KKM yang ditentukan yaitu 75.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini menginvestigasi pada

model pembelajaran yang ditetapkan oleh pendidik. Selama ini sebagian besar

pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran hanya menggunakan

model satu jalur (teacher center) yang saat ini sudah tidak efektif lagi untuk

diterapkan. Sebaiknya pendidik mengembangkan cara mengajar atau model

pembelajaran yang bervariasi sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan

lebih baik. Penulis berpendapat bahwa model pembelajran Problem Based

Learning dapat merangsang siswa untuk dapat belajar lebih aktif, sehingga

proses pembelajaran menjadi lebih efektif serta dapat mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peserta didik. Kemudian mampu

meningkatkan hasil belajar.

Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengidentifikasi

beberapa masalah yang ditemukan, antara lain :

1. Apakah model pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan hasil

belajar siswa?

2. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning dapat mengaktifkan

siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

3. Apakah model pembelajaran Problem based Learnig cocok diterapkan

pada konsep pencemaran lingkungan untuk upaya meningkatkan hasil

belajar?

Agar peenelitian lebih terarah dan dapat mencapai sasaran, maka perlu

adanya batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu :

1. Penelitian ini meneliti hasil belajar siswa kelas X SMAN 7 Tasikmalaya

yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning.

Page 3: SUSI 112154091

3

2. Materi pelajaran yang akan diberikan adalah konsep pencemaran

lingkungan.

3. Hasil belajar yang diperoleh adalah hasil post test mata pelajaran biologi

pada konsep pencemaran lingkungan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis bermaksud untuk

meneliti lebih jauh mengenai UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA KONSEP

EKOSISTEM (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X.3

SMA Negeri 7 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut “Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa

yang proses pembeajrannya menggunakan model pembelajaran Problrm

Based Learning pada konsep pencemaran lingkungan?”

Oleh karena itu, penelitian difokuskan terhadap hasil belajar siswa

yang menggunakan pembelajaran Problem Based Learning.

C. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah penafsiran, maka penulis mendefinisikan

beberapa istilah secara operasional, sebagai berikut :

1. Hasil Belajar

Perubahan tingkah laku siswa dalam ranah kognitif dan dibatsi

pada jenjang pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Dalam penelitian

ini hasil belajar siswa ditunjukkan oleh skor yang diperoleh siswa dalam

melakukan post test pada pelajaran biologi konsep pencemaran

lingkungan.

2. Model Pembelajaran Problem Based Learning

a. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah

Page 4: SUSI 112154091

4

Menurut Siburian, Jodion et.al dalam Alida Utami (2011:1)

sebagai berikut: Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Learning) merupakan salah satu model pembelajaran yang berasosiasi

dengan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran artinya dihadapkan

pada suatu masalah, yang kemudian dengan melalui pemecahan

masalah, melalui masalah tersebut siswa belajar keterampil-

keterampilan yang lebih mendasar.

Menurut Muslimin I dalam Alida Utami (2011:1),

Pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) adalah

suatu pendekatan untuk membelajarkan siswa untuk mengembangkan

keterampilan berfikir dan keterampilan memecahkan masalah, belajar

peranan orang dewasa yang otentik serta menjadi pelajar mandiri.

Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu

guru memberikan informasi yang sebanyak-banyaknya kepada siswa,

akan tetapi Pembelajaran Berbasis Masalah dikembangkan untuk

membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan

masalah dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang

dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata dan

menjadi pembelajaran yang mandiri.

Menurut Tan (2010) Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem

Based Learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang diawali

dengan penyajian masalah yang dirancang dalam konteks yang relevan

dengan materi yang dipelajari. Pembelajaran Berbasis Masalah

menggunakan berbagi macam kecerdasan yang diperlukan untuk

melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan

untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang

ada.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Learning) adalah sebuah model pembelajaran yang dilakukan dengan

adanya pemberian rangsangan berupa masalah-masalah yang

kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh siswa yang diharapkan

Page 5: SUSI 112154091

5

dapat menambah keterampilan siswa dalam pencapaian materi

pembelajaran.

b. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Ada lima strategi dalam menggunakan model Pembelajaran

Berbasis Masalah (Problem Based Learning) menurut Martinis Yamin

dalam Alida Utami (2011:1) yaitu: 

1) Permasalahan sebagai kajian.

2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman.

3) Permasalahan sebagai contoh.

4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses.

5) Permasalahan sebagai stimulus aktifitas otentik.

c. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah

Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Learning) adalah sebagai berikut.

1) Permasalahan menjadi strating point dalam belajar.

2) Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di

dunia nyata yang tidak terstruktur.

3) Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple

perspective).

4) Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa,

sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi

kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar.

5) Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.

6) Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaanya,

dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial

dalam Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).

7) Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif.

8) Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama

pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari

solusi dari sebuah permasalahan.

Page 6: SUSI 112154091

6

9) Keterbukaan proses dalam Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning) meliputi sintesis dan integrasi dari

sebuah proses belajar,dan

10) Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses

belajar

Dari karakteristik di atas, maka kelebihan diterapkannya model

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) adalah

siswa dapat berlatih berpikir kritis terhadap suatu permasalahan yang

ada, mampu merumuskan masalah, dan mampu menemukan solusinya.

Adapun kekurangan dalam model Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning) adalah sebagian siswa belum tentu

memiliki pengalaman yang nyata dalam menghadapi permasalahan

tersebut sehingga siswa kesulitan dalam memecahkan masalah itu.

Jadi, kurangnya siswa dalam berlatih memecahkan soal-soal dapat

menyebabkan soal-soal itu sulit diidentifikasi dan pada akhirnya sulit

untuk diselesaikan.

d. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

Ada lima langkah dalam model Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning), yaitu:

1) Orientasi siswa kepada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa terlibat

dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.

2) Mengorganisasi siswa untuk belajar

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan

tugas yang berhubungan dengan masalah tersebut.

3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan

dan pemecahan masalah

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Page 7: SUSI 112154091

7

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya

yang sesuai seperti laporan video dan model dan  membantu

mereka untuk berbagai tugas dengan temannya.

5) Menganalisis dan mengevaluasi

Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Menurut Fogarty (1997: 3) Problem Based Learning dimulai

dengan masalah yang tidak terstruktur sesuatu yang kacau. Dari

kekacauan ini siswa menggunakan berbagai kecerdasannya melalui

diskusi dan penelitian untuk menentukan isu nyata yang ada. Langkah-

langkah yang akan dilalui oleh siswa dalam sebuah proses Problem

Based Learning adalah:

1) menemukan masalah.

2) mendefinisikan masalah.

3) mengumpulkan fakta.

4) merumuskan hipotesis.

5) Penelitian.

6) memahami kembali suatu masalah.

7) menyuguhkan alternatif; dan

8) mengusulkan solusi.

Peran guru, siswa dan masalah dalam Pembelajaran Berbasis

Masalah dapat digambarkan sebagai berikut:

Guru sebagai pelatih Siswa sebagai

problem solver

Masalah sebagai

awal tantangan dan

motivasi

- Asking about

thinking

(bertanya tentang

pemikiran)

- Memonitor

pembelajaran

- Peserta yang

aktif

- Terlibat langsung

dalam

pembelajaran

- Membangun

- Menarik untuk

dipecahkan

- Menyediakan

kebutuhan yang

ada hubungannya

dengan pelajaran

Page 8: SUSI 112154091

8

- Probbing

(menantang

siswa untuk

berfikir)

- Menjaga agar

siswa terlibat

- Mengatur

dinamika

kelompok

- Menjaga

berlangsungnya

proses

pembelajaran yang dipelajari

e. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah

Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Learning) secara ringkas sebagai berikut:

1) Tugas perencanaan

Sesuai dengan hakekat interaktifnya Pembelajaran Berbasis

Masalah (Problem Based Learning) membutuhkan banyak

perencanaan sepeti halnya model pembelajaran yang terpusat pada

siswa lainnya:

a) penetapan tujuan

Hendaknya dipikirkan dahulu dengan matang tujuan yang

hendak dicapai sehingga dapat dikomunikasikan dengan jelas

kepada siswa.

b) merancang situasi masalah yang sesuai

Beberapa guru dalam Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning) memberikan siswa keleluasaan

dalam memilih masalah untuk diselidiki karena cara ini dapat

meningkatkan motivasi siswa. Masalah sebaiknya otentik

(berdasarkan pada pengalaman dunia nyata siswa),

Page 9: SUSI 112154091

9

mengandung teka-teki dan tidak memungkinkan kerjasama,

bermakna bagi siswa dan konsisten dengan tujuan kurikulum.

c) organisasi sumber daya dan rencana logistik

Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Learning) ini siswa dimungkinkan bekerja dengan berbagai

material dan peralatan, dan pelaksanaannya bias dilakukan di

dalam kelas, di perpustakaan maupun di laboratorium, bahkan

dapat pula dilakukuan di luar sekolah.

2) Tugas interaktif

a) orientasi siswa terhadap masalah

Siswa perlu memahami bahwa tujuan Pembelajaran

Berbasis Masalah (Problem Based Learning) tidak untuk

memperoleh masalah baru dalam jumlah besar, tetapi untuk

melakukan penyelidikan.

terhadap masalah yang penting dan untuk menjadi

pembelajaran yang mandiri. Cara yang baik untuk menyajikan

masalah untuk sebuah pelajaran dalam Pembelajaran Berbasis

Masalah (Problem Based Learning) adalah dengan

menggunakan kejadian yang mencengangkan yang dapat

menimbulkan misteri dan keinginan untuk memecahkan

masalah.

b) mengorganisasikan siswa untuk belajar

Diperlukan pengembangan keterampilan kerjasama di

antara siswa dan saling membantu untuk menyelidiki masalah

secara bersama. Berkenaan dengan hal ini siswa memerlukan

bantuan guru untuk merencanakan penyelidikan dan tugas-

tugas pelaporan.

c) membantu penyelidikan mandiri dan kelompok

(1) Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari

berbagai sumber. Siswa diberi pertanyaan yang membuat

mereka memikirkan masalah dan jenis informasi yang

Page 10: SUSI 112154091

10

dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Siswa diajarkan

menjadi penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan

metode yang sesuai untuk masalah yang dihadapinya.

(2) Guru mendorong siswa dalam pengumpulan informasi dari

berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang  membuat

mereka memikirkan masalah dan jenis informasi yang

dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Selama tahap

penyelidikan guru member bantuan yang dibutuhkan tanpa

mengganggu siswa.

(3) Puncak proyek-proyek Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning) adalah penciptaan dan peragaan

hasil karya seperti laporan, poster, model-model fisik.

Tugas guru pada akhir Pembelajaran Berbasis Masalah

adalah membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi

proses berpikir mereka sendiri dan keterampilan

penyelidikan yang mereka gunakan.

f. Tujuan Dan Hasil Belajar Pembelajaran Berbasis Masalah

Tujuan utama Problem Based Learning ini menurut Hsiao

dalam Alida Utami (2011:1) adalah untuk mengarahkan peserta didik

mengembang kemampuan belajar kolaboratif, kemampuan berpikir

dan strategi-strategi belajarnya sehingga peserta didik bisa belajar

dengan kemampuan sendiri tanpa bantuan orang lain atau pembelajar

(self-directed learning strategies) (Hsiao,1996).

Adapun tujuan dan hasil dari model Pembelajaran Berbasis

Masalah ini adalah:

1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ini

ditujukan untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat

tinggi.

2) Pemodelan peranan orang dewasa

Page 11: SUSI 112154091

11

Resnick (Ibrahim dan Nur, 2004) mengemukakan bahwa bentuk

Pembelajaran Berbasis Masalah penting menjembatani gap antara

pembelajaran sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih

praktis yang dijumpai di luar sekolah. Aktivitas-aktivitas mental di

luar sekolah yang dapat dikembangkan adalah :

a) Problem Based Learning mendorong kerjasama dalam

menyelesaikan tugas.

b) Problem Based Learning memiliki elemen-elemen magang.

Hal ini mendorong pengamatan dan dialog dengan yang lain

sehingga pebelajar secara bertahap dapat memi peran yang

diamati tersebut.

c) Problem Based Learning melibatkan pebelajar dalam

penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan mereka

menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata

dan membangun femannya tentang fenomena itu.

3) Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning)

Pembelajaran Berbasis Masalah berpusat pada pebelajar. Pebelajar

harus dapat menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari

mana informasi harus diperoleh, dibawah bimbingan pembelajar

(Barrows, 1996). Dengan bimbingan pembelajar yang secara

berulang-ulang mendorong dan mengarahkan mereka untuk

mengajukan pertanyaan mencari penyelesaian terhadap masalah

nyata oleh mereka sendiri, pebelajar belajar untuk menyelesaikan

tugas-tugas itu secara mandiri dalam kehidupan kelak (Ibrahim dan

Nur, 2004).

Page 12: SUSI 112154091

12

Daftar Pustaka

Apanya, ada. 2011. Pembelajaran Berbasis Masalah. [Online]. Tersedia:

http://3e-kelompok2.blogspot.com/p/pengertian.html [25 Mei 2014]

Steck, Todd R et.al. 2012. The Use of Open-Ended Problem-Based Learning

Scenarios in an Interdisciplinary Biotechnology Class: Evaluation of a

Problem-Based Learning Course Across Three Years. [Online]. Tersedia :

http://jmbe.asm.org/index.php/jmbe/article/view/389 [24 Mei 2014]

Sukardi et.al. 2012. Pembelajaran Barbasis Masalah Melalui Eksperimen dengan

Laboratorium Riil dan Laboratorium Virtuil Ditinjau dari Kreativitas dan

Gaya Belajar. [Online]. Tersedia : http://eprints.uns.ac.id/1583/1/133-240-

1-SM.pdf [24 Mei 2014]

Utami, alida. 2011. Model pembelajaran berbasis masalah (problem based

learning). [Online]. Tersesdia:

http://alida-utami.blogspot.com/2011/12/model-pembelajaran-berbasis-

masalah-pbl.html [25 Mei 2014]