pamit bu susi

54
Pengertian Manajemen Seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (Follet,1997) Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang- orang serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh and McHugh ,1997) Seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. (Ernie&Kurniawan, 2005) Faktor-faktor dalam Pencapaian Tujuan Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-faktor produksi lainnya. Sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan, serta informasi (Griffin,2002) Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan. Sumber Daya Organisasi Sumber Daya Manusia Sumber Daya Informasi Sumber Daya Fisik Sumber Daya Keuangan Sumber Daya Alam dll Pengertian Efektif dan Efisien (Drucker) Efektif : mengerjakan pekerjaan yang benar atau tepat Efisien : mengerjakan pekerjaan dengan benar atau tepat Fungsi-fungsi Manajemen Perencanaan (Planning) Pengorganisasian (Organizing) Pengarahan dan pengimplementasian (Directing/Leading) Pengawasan dan Pengendalian (Controlling) Fungsi Perencanaan proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan

Upload: setiono-busra

Post on 27-Nov-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pamit Bu Susi

Pengertian Manajemen• Seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (Follet,1997)• Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui

rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh and McHugh ,1997)

• Seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. (Ernie&Kurniawan, 2005)

Faktor-faktor dalam Pencapaian Tujuan• Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia,

maupun faktor-faktor produksi lainnya. Sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan, serta informasi (Griffin,2002)

• Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.

• Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.Sumber Daya Organisasi

• Sumber Daya Manusia • Sumber Daya Informasi • Sumber Daya Fisik • Sumber Daya Keuangan • Sumber Daya Alam • dll

Pengertian Efektif dan Efisien (Drucker)Efektif :

• mengerjakan pekerjaan yang benar atau tepat Efisien :

• mengerjakan pekerjaan dengan benar atau tepat Fungsi-fungsi Manajemen

• Perencanaan (Planning)• Pengorganisasian (Organizing)• Pengarahan dan pengimplementasian (Directing/Leading)• Pengawasan dan Pengendalian (Controlling)

Fungsi Perencanaanproses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasiKegiatan dalam Fungsi Perencanaan

• Menetapkan tujuan dan target bisnis • Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut • Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan • Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan

target bisnis

Fungsi Pengorganisasian• proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan

dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat

Page 2: Pamit Bu Susi

memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi

Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian• Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan

menetapkan prosedur yang diperlukan • Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan

dan tanggungjawab • Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya

manusia/tenaga kerja • Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat

Fungsi Pengarahan dan Implementasi• proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam

organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi• Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian

motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan

• Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan • Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan Fungsi Pengawasan dan Pengendalian

• proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian • Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis

• sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan • Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin

ditemukan • Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan

pencapaian tujuan dan target bisnis Fungsi Operasional dalam Manajemen

• Manajemen Sumber Daya Manusia • Manajemen Pemasaran • Manajemen Operasi/Produksi • Manajemen Keuangan • Manajemen Informasi

Manajemen Sumber Daya Manusia• Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan

fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah

Manajemen Pemasaran• Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya

yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang

Page 3: Pamit Bu Susi

dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan

Manajemen Produksi• Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya

untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi

Manajemen Keuangan• Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang

pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan

Manajemen Informasi• Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang

pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat

Page 4: Pamit Bu Susi

BAB I

PENGANTAR BISNIS

BISNIS :

Merupakan upaya yang terorganisir dari individu / lembaga untuk memproduksi / menjual /

menyewakan produk yang diperlukan masyarakat guna memperoleh keuntungan.

KEGIATAN BISNIS :

Merupakan penggabungan dari berbagai kegiatan dari bagian :

1.      Bagian Keuangan

2.      Bagian Pemasaran

3.      Bagian Sumber Daya Manusia

4.      Bagian Operasional

Pengertian Perusahaan

Perusahaan adalah :suatu unit kegiatan produksi yang mengolah  sumber-sumber ekonomi

                                 untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan un

                                 tuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk

                                 memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masya

                                 rakat.

Sumber – sumber ekonomi meliputi 6M :

Material :

         Berupa bahan baku dan bahan pembantu

Men :

TK Dibedakan dalam 4 keahlian

         -     SDM ahli terlatih

         -     SDM ahli tidak terlatih

         -     SDM tidak ahli, terlatih

         -     SDM tidak ahli, tidak terlatih

Ahli                    :  konotasinya lulusan akademisi

Terlatih               :  misal tukang kayu (terlatih tapi tidak ahli), tukang gerobag

Ahl Ahli Terlatih

disewakan buat mainan

            Modal  : sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan uang tersebut untuk membuat produk

             yang lain mis : mesin, peralatan pabrik, alat transportasi

Machin : alat atau prasarana yang digunakan dalam proses produksi

Page 5: Pamit Bu Susi

       Metode  : merupakan suatu pelaksanaan kerja produktif, misal : pengambilan keputusan,

pemberian ide atau inisiatip dan pemikiran yang kesemuanya itu ditujukan agar pengelolaan

sumber-sumber ekonomi dapat berjalan lancar.

           Market : proses mekanisme dimana sekelompok penjual dan pembeli untuk menentukan

                            harga dan kuantitas suatu barang dan jasa

MANUFACTUR :

-        UNIT:Memproduksi satu-satu

-        BATCTT:Memproduksi rombongan

-        MASSAL:Banyak, terus menerus

JASA :

-        Terkait dengan barang, misal rumah makan, toserba, super market

-        Tidak terkait barang, misal pemandu wisata, wartel

Page 6: Pamit Bu Susi

BAB II

ETIKA BISNIS

Adalah keterkaitan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu

pada kebenaran atau kejujuran bisnis

Kebenaran menyangkut etika standar secara umum yang diterima / diakui oleh masyarakat

(prinsip-prinsipnya)

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku bisnis

Kode etik diperlukan dalam bisnis :

1.   Menjaga keselarasan dan konsistensi antara gaya manajemen strategis dan kebijakan dalam

pengembangan usaha disatupadukan dengan pengembangan usaha dan pengembangan sosial

ekonomi

2.   Persaingan yang sehat

3.   Melanjutkan integritas perusahaan terhadap lingkungan masyarakat dan pemerintah

4.   Menciptakan ketenangan, kenyamanan, keamanan

5. Dapat mengangkat harkat perusahaan nasional di dunia perdagangan internasional

Page 7: Pamit Bu Susi

BAB III

BADAN USAHA

Penggolongan perusahaan dibedakan atas :

1.   Badan Usaha (badan perusahaan)

      Badan yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk mendapatkan laba

2.   RT. Perusahaan (perusahaan)

      Kerjasama dari faktor-faktor produksi yang tujuannya adalah produksi

3.   Cabang Perusahaan

      Kumpulan RT perusahaan yang mengadakan proses produksi / menghasilkan barang yang

sejenis

4.   Kolom Perusahaan

      Deretan perusahaan yang berturut-turut dari produksi asal sampai ke konsumen

      Misal : perusahaan roti : petani gandum pedagang tepung pabrik roti

Bentuk badan usaha meliputi :

1.   Perusahaan Perseorangan

      Perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pengusaha yang meliputi jenis perusahaan

dagang, jasa dan industri

Kebaikan :

a. Laba menjadi milik sendiri

b. Adanya kebebasn dalam pengambilan keputusan sehingga keputusan dapat secara cepat

dilaksanakan

c. Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal keuangan maupun dalam  

masalah proses produksi.

d. Adanya dorongan perseorangan.

Keburukan :

a. Tanggung jawab tidak terbatas

b. Sumber keuangan perusahaan terbatas

c. Kelangsungan usaha kurang terjamin.

d. Kesempatan karyawan kurang.

2.   Firma (FA)

      Suatu perusahaan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan

usaha dan setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi dan secara keseluruhan bagian

persekutuan (ps 16,18 KUHD)

Page 8: Pamit Bu Susi

Kebaikan :

a. Kemampuan manajemen lebih besar, karena adanya pembagian kerja diantara para anggota

b. Pendirian Firma relatif lebih mudah, karena tidak memerlukan Akte pendirian

c. Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi , lebih mudah memperoleh kredit karena   

kemampuan financial lebih besar.

Keburukan Firma :

a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang, kekayaan pribadi mjd

   jaminan bagi hutang-hutang Firma

b. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama oleh anggota

    yang lain.

c. Kelangsungan perusahaan tidak menentu, karena jika ada satu anggota mundur maka Fa

    bubar

.3. Persekutuan Komanditer (CV)

Menurut Ps 19 KUHD

      Suatu persekutuan dimana satu atau beberapa orang sekutu mempercayakan uang / barang

kepada satu atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan yang bertindak sebagai

pemimpin

CV mempunyai 2 sekutu :

a. Sekutu Komanditer

- Sekutu yg mempercayakan modal pada sekutu komplementer

- Tidak boleh bertindak dimuka umum / sebagai pihak ke tiga

- Bertanggung jawab pada modal yang disetor

- Tidak boleh mencampuri urusan sekutu komplementer

- Berhak mengawasi jalannya perusahaan.

b. Sekutu Komplementer :

- Aktif menjalankan perusahaan

- Berhubungan dan bertanggung jawab pada pihak ke-3

- mempunyai tanggung jawab secara pribadi dan keseluruhan.

Kebaikan dan keburukan CV

Kebaikan :

                      Pendirian relatif mudah

                      Kemampuan manajemennya lebih besar

                      Mudah memperoleh kredit

                      Modal yang dikumpulkan lebih besar

Page 9: Pamit Bu Susi

Keburukan

                      kelangsungan hidupnya tidak menentu

                      Sulit untuk menarik kembali modalnya, terutama bagi sekutu pimpinan

4.   Perseroan Terbatas (PT)

      Suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha yang

terbagi atas beberapa saham yang mana tiap sekutu (persero) turut mengambil bagian

sebanyak satu atau lebih saham.

Persamaan dan perbedaan PT dengan CV

Perbedaan :

PT

1. -Tidak ada sekutu kompementer    pertanggung jawab pada direksi

  -Direksi diangkat oleh RUPS dan tidak boleh diangkat selamanya

CV

1. S--Sekutu komplementer pertanggung jawaban kepada sekutu komanditer

2. -Sekutu komplementer sama dengan direksi dan dapat diangkat selamanya

Persamaan :

1. Modal dibagi dalam bentuk saham.

2. Adanya komisaris (beberapa sekutu komanditer

Organisasi PT

1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

mempunyai kewenangan tertinggi pada sebuah PT meliputi :

- Mengangkat dan memperhentikan Pengurus/Direksi

- Mengangkat dan memperhentikan komisaris

- Merubah AD Perseroan Terbatas (PT)

2. Direksi

Tugas direksi : menjalankan usaha dibantu beberapa wakil direksi tergantung AD PT

Direksi bertanggung jawab pada RUPS

RUPS istimewa : sebuah RUPS yang tidak ditentukan sebelumnya,

- Terjadi apabila Direktur dalam melakukan tugas melanggar AD PT

- Dorongan sbgn besar pemegang saham.

3. Dewan Komisaris

Page 10: Pamit Bu Susi

Mengawasi direktur dalam menjalankan kebijaksanaan.

4. Direktur

Direktur dipilih dan diangkat oleh RUPS utk jangka waktu tertentu pada umumnya

dipegang oleh perseroan itu sendiri.

Tugas Direktur :

- Mengurus harta kekayaan PT

- Menjalankan PT

- Mewakili PT, didalam dan diluar perusahaan

Kebaikan PT :

        Adanya tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham thd hutang perusahaan

        mudah mendapatkan tambahan modal untuk memperluas usahanya

      ex : mengeluarkan saham baru

Penggolongan PT

1. Penggolongan PT dibuat dalam kaaitannya dengan kelengkapan/syarat administrasi

    dalam rangka mendirikan suatu PT di Indonesia yang diajukan kpd menteri kehakiman

2. Penggolongan PT atas modal:

          PT. Tertutup

      Sahamnya hanya oleh orang-orang tertentu biasanya dari famili/keluarga sendiri

          PT. Terbuka

          Sahamnya boleh dimiliki setiap orang saham ini biasanya bukan atas nama melainkan

      saham atas tunjuk, sehungga mudah untuk dapat dipindah tangankan yaitu dengan

      menjualnya kepada orang lain

          PT. Kosong

      adalah suatu PT yang sudah tidak menjalankan kegiatannya lagi, tinggal namanya  sajahal ini

disebabkan karena tidak melunasi hutang tanpa harus menjual semua sahamnya.

          PT. Asing

PT yang berkedudukan di LN, menurut hukum disana dan berkedudukan di LN

Pasal 3 UU PMA : Perusahaan yang akan melakukan investasi di Indonesia harus berbentuk

perseroan terbatas yang didirikan dan berlokasi di Indonesia sesuai hukum yang berlaku di

Indonesia.

          PT. Domestik

PT. Yang menjalankan kegiatan usahanya dan berada di dalam negeri, juga mengikuti

      peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.

          PT. Perseorangan

Page 11: Pamit Bu Susi

      Dikeluarkannya saham-saham untuk pengumpulan modal maksudnya, agar pemilik

      berada ditangan satu orang.

BAB IV

PENGKHUSUSAN DAN KOMBINASI PERUSAHAAN

Faktor pendorong kombinasi :

Page 12: Pamit Bu Susi

1.   Ketidaksempurnaan pasar bagi perusahaan kecil

2.   Untuk mendapatkan bahan mentah yang berkualitas baik

3.   Karena terbatasnya tanggung jawab (perusahaan kecil-kecil membutuhkan PT)

4.   Karena kebebasan masuknya barang-barang dari luar negeri maka perusahaan bergabung agar

mampu bersaing

5.   Perusahaan yang kuat menambah / mempertahankan perusahaan kecil untuk memperkuat

permodalan

6.   Agar efektif menciptakan barang baru

Kombinasi

1.   Vertikal

      Gabungan beberapa badan usaha yang bekerja pada tingkat berbeda dalam proses produksi

suatu barang (pabrik tembakau, perkebunan tembakau, pengamprong tembakau)

2.   Horizontal

      Gabungan dari beberapa badan usaha dalam tingkat yang sama dalam proses produksi suatu

barang

Pengkhususan Badan Usaha

Karl Bucher membagi perekonomian :

1.   Tingkat perekonomian tersendiri (tidak ada pertukaran)

2.   Tingkat perekonomian kota ada pertukaran

      Ada pembagian kerja dan pengkhususan lapangan pekerjaan

3.   Tingkat perekonomian bangsa modal pegang peran penting

Konsentrasi Badan Usaha (Kombinasi Badan Usaha)

1.   Trust

2.   Kartel

3.   Holding Company

4.   Concern

Ad.      1.

Trust                                                                                                                                             

                   

Gabungan beberapa badan usaha, dimana milik badan usaha yang semula disatukan

(individualistik tetapi tidak kelihatan)

Trust bersifat tetap

Page 13: Pamit Bu Susi

Trust bersifat                               Integrasi             produksi barang-

barang                                                                                                  yang berbeda

                                                                            Paralelisasi menjual barang yang    sama

Trust untuk mendapatkan monopoli

                                                                                                                                  merugikan

konsumen

Amerika Serikat melarang Trust

2. Kartel

                                                                                                                                                       

           Kerja sama antara beberapa badan usaha yang memproduksi / menjual barang sejenis

Tujuannya : mengurangi / menghilangkan persaingan

Perjanjian kartel dibedakan :

a. Kartel syarat

b .Kartel harga harga minimum

c. Kartel daerah / rayon

d. Kartel produksi

e. Sindikat penjualan (produksi dipusatkan)

f. Pool atau kartel pembagian keuntungan (keuntungan dikumpulkan baru dibagi)

a. Kartel syarat

Badan-badan usaha yang mengadakan kerjasama berjanji untuk memenuhi syarat-syarat yang

uniform dalam hal penyerahan, pembayaran, pembungkusan dan lain-lain.

b. Kartel harga

Badan-badan usaha yang mengadakan kerjsama perjanjian tentang harga minimum dari hasil

produksi mereka.

c. Kartel daerah atau rayon

Badan-badan usaha yang mengadakan perjanjian untuk menentukan daerah penjualan bagi

masing-masing anggota.

d. Kartel produksi

Badan-badan usaha yang mengadakan kerjasama menetapkan maximum hasil produksi dari

tiap-tiap badan usaha yang bekerja sama pada suatu jangka waktu tertentu.

e. Sindikat penjualan

Badan-badan usaha yang mengadakan kerjasama, menyerahkan seluruh hasil produksinya

untuk dijual oleh suatu badan usaha yang didirikan dengan maksud tersebut.

Page 14: Pamit Bu Susi

f. Pool atau Kartel pembagian keuntungan

Suatu bentuk kerjasama yang paling jauh, dimana keuntungan dari badan-badan usaha yang

mengadakan perjanjian dimasukkan kedalam kas bersama dan pembagiannya didasarkan atas

persetujuan mereka.

3. Holding Company

 Suatu badan usaha (corporation) yang memiliki sebagian besar dari saham beberapa

badan usaha (badan usahanya tetap, harga diatur sesuai kesepakatan pimpinan Holding

Company)

            4. Concern

 Sama halnya dengan Holding Company (memiliki sejumlah besar saham-saham dari

beberapa badan usaha)

                Perbedaan :  Holding Company sering berbentuk PT

                          Concern milik perseorangan (perusahaan besar membeli     saham dari beberapa badan usaha)

BAB V

SISTEM-SISTEM PEREKONOMIAN

1.   Sistem Perekonomian Mercantilisme

        perdagangan internasional (export import)

2.   Sistem Perekonomian Kapitalisme

Page 15: Pamit Bu Susi

        Inggris Adam Smith (kebebasan individu di sektor ekonomi)

3.   Sistem Perekonomian Komunisme

        ekonomi pemerintah secara total (negara menguasai perekonomian rakyat)

4.   Sistem Perekonomian Sosialisme

        pemerintah demokratis secara tidak langsung

Ad.      1.   Mercantilisme

Negara berusaha mendapatkan emas sebanyak mungkin melalui perdagangan luar negeri,

sumber kekayaan adalah perdagangan.

Eksport import / emas mengalir ke luar negeri

Faktor tersebut mendapat tantangan dari “physiaeratisme”

  Pertanian yang produktif sumber segala kemakmuran adalah pertanian. Untuk mencapai

kemakmuran negara membutuhkan barang-barang yang hanya dihasilkan oleh pertanian

2.   Kapitalisme

               Adam Smith (1723-1790) Inggris

               Bukunya berjudul “The Wealth of Nations”

Ajaran pokok dari kapitalisme adalah kebebasan perseorangan dalam laporan perekonomian

(di setiap sektor ekonomi) tidak perlu campur tangan pemerintah

Ada 4 sifat kapitalisme :

a  Hak milik faktor produksi di tangan perseorangan

b. Prinsip ekonomi pasar (harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran)

c. Persaingan bebas

d. Prinsip keuntungan (demokratis / terbuka)

3.   Komunisme

Ekonomi pemerintah yang bersifat totaliter dengan putusan-putusan ekonomi yang dibuat

oleh pusat (misal : Rusia dan RRC)

Hak milik perseorangan ditentukan pemerintah

Semua sektor ekonomi dikuasai pemerintah

Industri dan perdagangan diurus pemerintah

     Transportasi milik pemerintah

         4.   Sosialisme

Pemerintah demokratis secara tidak langsung, kekayaan dimiliki koperasi, serikat kerja dan

organisasi baru

Ciri-ciri :

Page 16: Pamit Bu Susi

Ekonomi kesejahteraan (bukan ekonomi pemerintah)

Lebih banyak bersifat campuran

Pemerintah bersifat demokratis

Ada pasar bebas

Lebih mendekati sistem perekonomian kapitalism

BAB VI

PEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN

Jenis letak perusahaan

1.   Letak perusahaan yang terikat pada alam

      (tidak dipengaruhi oleh  manusia tetapi tergantung alam)

Page 17: Pamit Bu Susi

2.   Letak perusahaan berdasar sejarah

      (misal : batu tulis)

3.   Letak perusahaan yang ditetapkan pemerintah

      (misal : senjata)

4.   Letak perusahaan yang dipengaruhi faktor ekonomi

      (Spengler dan Klein) industri location dipengaruhi :

      a.      Primari Factor

            Misal : Ran material, market, transportasi, labour dan power

      b.   Secondary Factor

            Misal : fasilitas kredit dan pengaruh iklim, pajak

      Ad 4    Letak perusahaan yang dipengaruhi faktor ekonomi

Kimball berpendapat faktor yang mempengaruhi pemilihan letak perusahaan yang bersifat

industri :

a. Nearness to material

b. Nearness to markets

c. Water power

d. Suply of labour

e. Farvourable climate

f. Capital available for investment

                  Alfred Weber : untuk memilih tempat perusahaan, ongkos untuk mendirikan industri :

                  1.   Membeli tanah

                  2.   Bangunan-bangunan

                  3.   Bahan mentah

                  4.   Gaji buruh

                  5.   Pengangkutan

                  6.   Bunga modal

                  7.   Penyusutan

Jenis lapangan pekerjaan / sifat-sifat cabang perusahaan.

                        1. Agraris     letak perusahaan dipengaruhi     oleh keadaan alam

                        2. Ekstratif   pertambangan, penebangan kayu

                                             perusahaan dekat dengan bahan baku

                        3. Perniagaan

Page 18: Pamit Bu Susi

                                                          Mendistribusikan dekat   konsumen

                                                                                                                                                               

                           

                                                               Mengumpulkan    dekat produsen

banyak faktor (bahan mentah, tenaga kerja, dan lain- lain)

5. Jasa

dengan pendistribusian dekat konsumen

Cara Penentuan Letak Perusahaan

Secara umum terdapat 2(dua) nacam cara untuk menentukan lokasi perusahaan, yaitu :

1.Cara kualitatif

2.Cara kuantitatif

1. Cara Kualitatif

Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap

relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi. Ukuran penilaian dapat

dinyatakan dalam : baik sekali (bs), baik (b), sedang (s), kurang (k), dan kurang sekali (ks)

Misalkan suatu industri akan memilih 4(empat) kota sebagai lokasi perusahaan :

1. Solo                                 3. Semarang

2. Yogyakarta                      4. Purwokerto

Faktor dinilai adalah : Bahan baku, Tenaga kerja, Tenaga pembangkit Listrik,

Transportasi, Pasar (Konsumen).

Tabel 1. keadaan masing-masing alternatif lokasi

Faktor-faktorLokasi

Solo Yogya Semarang Purwokerto

- bahan baku- tenaga kerja- listrik- transportasi- pasar

bbsbbsbs

bsbbsk

bsbbb

bsbsskk

Dari hasil analisis pada masing-masing alternatif tersebut dapat disimpulkan bahwa, lokasi

yang paling ideal adalah solo .

2. Cara Kuantitatif

Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuatitatifkan dengan cara memberikan skor (nilai)

pada masing-masing kriteria. Dengan contoh pada tabel 1, ditetapkan nilai untuk masing-

Page 19: Pamit Bu Susi

masing kriteria : bs = 5, b = 4, s = 3, k = 2, ks = 1. Keadaan selanjutnya dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 2. Keadaan setelah dikuantifikasikan

Faktor-faktorLokasi

Solo Yogya Semarang Purwokerto

Keadaan Nilai Keadaan Nilai Keadaan Nilai Keadaan Nilai

- bahan baku- tenaga kerja- listrik- transportasi- pasar

bbsbbsbs

45455

bsbbsk

54432

bsbbb

43444

bsbsskk

55322

Jumlah Nilai - 23 - 18 - 19 - 17

Dapat dilihat bahwa kota solo memang mempunyai nilai yang paling tinggi dibandingkan

dengan ketiga kota laainnya

Penetapan Lokasi Perusahaan Menurut Teori Alfred Weber

Dalam teorinya, Weber mengemukakan adaa dua faktor yang mempengaruhi penetapan

lokasi perusahaan, yaitu :

   Biaya pengangkutan

   Biaya tenaga kerja

Titik tolakWeber terletak pada faktor biaya pengangkutan, kemudian diperhatikan pula biaya

tenaga kerja. Apabila suatu industri menganggap biaya pengangkutan menjadi faktor utama

dalam menetapkan lokasi perusahaan, maka perusahaan akan didirikan pada suatu titik pada

garis lurus yang menghubungkan  Tempat Bahan Mentah (TBM) dan Daerah Konsumen

(DK)

      

x                                                                                 x      

        TBM                                                                       DK

Untuk dapat menetapkan Tempat Kediaman Perusahaan (TKP) antara Tbm dan DK, maka

menurut Weber harus dilihat sifat bahan mentah yang digunakan perusahaan dan corak proses

produksinya.           

Sifat bahan mentah dan corak proses produksinya dapat dibedakan sebagai berikut :

1.        Ubikuitas Mutlak

Page 20: Pamit Bu Susi

Yaitu : bahan baku yang tersedia dalam jumlah tidak terbatas dan terdapat di mana saja.

Misalnya : udara bagi pabrik gas

2. Ubikuitas Relatif

Artinya, bahan baku yang tersedia dalam jumlah tidak terbatas, tetapi hanya ad di beberapa

tempat tertentu saja.

Ubikuitas Relatif ini ada dua jenis yaitu :

bahan baku seluruhnya habis dipakai dalam proses produksi

 bahan baku hanya sebagian saja yang dipakai dalam proses produksi atau terdapat

kemerosotan berat bahan baku.

3. Dibutuhkan berbagai bahan yang tempatnya terpisah-pisah.

         Apabila jenis bahan baku yang digunakan oleh perusahaan adalah Ubikuitas Mutlak maka

tentu saja TKP akan berada di DK sebab jika di luar daerah DK berarti perusahaan harus

mengeluarkan biaya pengangkutan hasil produksi ke DK. Jika bahan yang diperlukan

perusahaan terdapat juga di DK maka perusahaan cenderung memilih TKP mendekati DK.

         Apabila seluruh bahan mentah habis digunakan dalam proses produksi yaitu jenis Ubikuitas

Relatif, maka TKP akan berada di DK atau pada tiap-tiap titik antara TBM dan Dk,

Jadi di sini misalkan digunakan 300 kg bahan mentah yang dimasukkan ke dalam proses

produksi akan dihasilkan 300 kg barang jadi. Oleh karena mengangkut bahan mentah

resikonya lebih kecil dibanding jika mengangkut barang jadi, maka perusahaan cenderung

menempatkan TKP di DK.

Contoh :

1.      Jarak antara TBM – DK = 200 Km

Biaya pengangkutan untuk 1 kg / 200 Km = Rp. 200,00

Jumlah bahan mentah yang digunakan = 400 kg

Soal :

a. Tentukan besarnya biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi yang dikeluarkan,

apabila TKP berada di DK ?

b. Tentukan besarnya biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi yang dikeluarkan ,

apabila TKP berada 100 Km dari TBM dan dari DK (TKP berada ditengah-tengah jarak TBM

– DK)?

2.     150 Kg bahan mentah yang diproses akan menjadi 90 kg barang jadi

Biaya pengangkutan bahan mentah tiap kg / tiap Km = Rp. 100,-

Biaya pengangkutan barang jadi tiap kg / tiapKm      = Rp. 150,-

Jarak TBM-DK = 100 Km

Page 21: Pamit Bu Susi

Soal :

Tentukan biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi yang paling rendah diantara tiga

alternatif di bawah ini ?

a. Apabila TKP I di TBM

b. Apabila TKP II ditengah-tengah jarak TBM – DK, yaitu 50 Km dari TBM dan 50 Km dari

DK

c.     Apabila TKP III dititik sejauh 75 Km dari TBM dan 25 Km dari DK

3.     200 Kg bahan mentah yang diproses akan menjadi 150 kg barang jadi

Biaya pengangkutan bahan mentah tiap kg / tiap Km = Rp. 200,-

Biaya pengangkutan barang jadi tiap kg / tiapKm      = Rp. 250,-

Jarak TBM-DK = 200 Km

Soal :

Tentukan biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi yang paling rendah diantara empat

alternatif di bawah ini ?

a. Apabila TKP I di TBM

b. Apabila TKP II ditengah-tengah jarak TBM – DK, yaitu 50 Km dari TBM dan 50 Km dari

DK

c. Apabila TKP III dititik sejauh 25 Km dari TBM dan 75 Km dari DK

d. Apabila TKP IV dititik sejauh 40 Km dari TBM dan 60 Km dari DK

 

 TKP jika dibutuhkan berbagai bahan mentah yang tempatnya terpisah

                             X Km

TBM I

                  a Kg Bhn Mentah                      TKP              c Kg brg jadi

                                                                                                Z KM

                      b Kg Bhn  Pembantu                                                                 DK

TBM II

                           Y Km

           Dari TBM I didapat a Kg bahan mentah

Page 22: Pamit Bu Susi

Jarak TBM I – TKP = x Km

           Dari TBM diperoleh b kg bahan pembantu

Jarak TBM II – TKP = y Km

           Kedua bahan tersebut diproses di TKP dan menghasilkan c Kg barang jadi

Jarak TKP ke DK = z Km

Maka Pada saat ax +by + cz = angka paling kecil, ini disebut Titik Ongkos pengangkutan

yang paling optimal. Atau merupakan Tempat Kediaman Perusahaan Terbaik.

Indeks Materi

Indeks material merupakan hasil bagi antara berat bahan mentah ditambah berat bahan

pembantu dibagi berat barang jadi.

Dengan contoh dimuka maka :

Indeks Material =

Ketentuan :

     Jika Indeks Material lebih besar daripada satu, berarti tidak semua bahan yang digunakan

dalam proses produksi menjadi barang jaadi atau terdapat sisa dari bahan yang tidak

dipergunakan. Dalam hal ini maka TKP cenderung berada di TBM.

      Jika Indeks Material sama dengan satu, berarti  semua bahan yang digunakan dalam proses

produksi habis terpakai atau tidak ada sisa bahan. Dalam hal ini TKP didirikan dimanapun

sama saja, hanya karena pertimbangan resiko kerusakan barang, maka lebih baik TKP berada

di DK saja.

Contoh :

1. Berat bahan baku = 120 ton

Berat bahan pembantu = 160 ton

Berat barang jadi = 200 ton

Maka Indeks Materialnya adalah = 1,4

Jadi IM > 1

2. Berat bahan baku = 120 ton

Berat bahan pembantu = 80 ton

Berat barang jadi = 200 ton

Maka Indeks Materialnya adalah = 1,0

Page 23: Pamit Bu Susi

Jadi IM = 1

BAB VII

ORGANISASI DAN MANAGEMENT

1. Arti Organisasi

Organisasi : alat bagi management

Organisasi tanpa management kehancuran

Management tanpa organisasi kebingungan

Organisasi latin “organum” (alat, bagian, anggota badan)

Page 24: Pamit Bu Susi

D. Mooney “Bentuk perserikatan manusia untuk mencapai impian bersama”

Chester “Sistem dari aktivitas kerja sama dua orang atau lebih”

2.   Arti Manajemen

      GR. Terry

Adalah suatu proses yang khas dan tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengendalian untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada  dikenal

dengan istilah ”POAC”

      Profesor Oei Liang Lee

Manajemen sebagai ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,

mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Manajemen sebagai ilmu (science) diartikan sebagai sekumpulan pengetahuan yang telah

disistematisasi, dikumpulkan dan diterima menurut ukuran kebenaran umum, mengenai

keadaan subyek atau obyek tertentu.

Manajemen sebagai seni (art) diartikan) sebagai suatu kreativitas pribadi yang kuat dan

disertai ketrampilan, meliputi ; kemampuan untuk menciptakan gambaran dari visi tertentu,

kemampuan untuk mengawinkan visi tersebut dengan skill atau kemampuan yang efektif.

Dengan kata lain ilmu (science) mengajarkan kita suatu pengetahuan dan seni (art) 

mengajarkan orang untuk berpraktik.

Apa yang harus diatur dalam manajemen

      Yang diatur adalah semua unsur 6 M (faktor produksi)

- Men

- Money

- Materiil

- Machine

- Method

 - Market

Kenapa harus diatur :

Agar berhasil guna, berdaya guna, terintegrasi, terkoordinasi, dapat mencapai tujuan yang

optimal

      Siapa yang mengatur : ”pemimpin”

      Dimana harus diatur :

      Dalam wadah organisasi

      Bagaimana mengaturnya :

Page 25: Pamit Bu Susi

      Melalui proses dari fungsi manajemen

3.   Fungsi Manajemen

      Menurut GR TERY                 :  Planing               (perencanaan)

                                                         Organizing         (pengorganisasian)

                                                        Actuating           (pengarahan)

                                                         Controling          (pengawasan)

a.   Planning (perencanaan)

Perencanaan merupakan langkah awal daripada fungsi manajemen yang lain, kerja.

Secara garis besar perencanaan menggambarkan tentang : apa, bagaimana, mengapa dan

kapan akan dilakukan. Perencanan mempunyai bentuk-bentuk :

Sasaran

Dalam kurun waktu tertentu perusahaan tentu mempunyai suatu sasaran atau tujuan yang

hendak dicapai

   Kebijakan

       Hal ini merupakan petunjuk umum bagi perusahaan

    Strategi

Strategi merupakan program yang luas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu

bagaimana perusahaan akan melaksanakan misinya

    Prosedur

Merupakan rangkaian tindakan yang akan dijalankan untuk mempermudah pelaksanaan

kegiatan perusahaan

   Aturan

Merupakan bagian dari prosedur dan merupakan tindakan yang spesifik, beberapa aturan

sejenis dapat dikelompokkan menjadi suatu produsen

           

   Program

Merupakan kombinasi antara kebijakan, prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai

dengan anggaran atau budget

            Manfaat Perencanaan

            Dapat memberikan arah dan arti tujuan bagi perusahaan

       Dapat ditentukan suatu pedoman sebagai standar / ukuran untuk mengurangi ketidakpastian

serta perubahana dimasa mendatang

Page 26: Pamit Bu Susi

       Dengan perencanaan dapat diukur berhasil tidaknya suatu pekerjaan sehingga akan

mempermudah pengawasan

            Membantu memperkirakan peluang dimasa mendatang.

                           Dengan perencanaan akan dapat diminimumkan resiko-resiko dan memperkirakan

peluang yang dapat dijangkau

       Dengan perencanaan akan timbul efisiensi sehingga pengeluaran biaya dapat ditekan

b. Pengorganiasian

Fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan antara

berbagai fungsi personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat

bermanfaat serta terarah pada satu tujuan dan menciptakan struktur formal dimana pekerjaan

ditetapkan dibagi dan dikoordinasikan.

Pengorganisasian meliputi :

  Penentuan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

organisasi

  Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat

membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan

  Penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian

  Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu untuk melaksanakan tugas-

tugasnya

                                                                                                                                                       

      c. Pengarahan

Adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan

kegiatan yang sudah ditentukan ke arah tercapainya tujuan. Pengarahan lebih banyak

menyangkut masalah pemberian motivasi kepada para anggota organisasi, kepemimpinan

serta pengembangan komunikasi

e. Pengendalian

Pengendalian merupakan aktivitas untuk menemukan, mengoreksi adanya

penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan rencana

kerja yang telah ditetapkan

            Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur, yaitu :

Page 27: Pamit Bu Susi

        Penetapan standar perusahaan

        Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan

        Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan

        Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar

BAB VIII

FUNGSI PRODUKSI

Produksi :   Semua kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan

memanfaatkan faktor-faktor produksi yang tersedia

Jenis proses produksi :

Page 28: Pamit Bu Susi

1. Proses produksi terus menerus (continous process)

Proses ini ditandai dengan aliran bahan baku yang selalu tetap atau mempunyai pola yang

selalu sama sampai produk selesai dikerjakan. Jenis proses ini biasanya untuk membuat

produk secara massa atau dalam jumlah yang besar.

      Contoh: Industri pupuk, semen

makanan dalam kaleng, minuman dalam botol

2.    Proses produksi terputus-putus (intermittent process)

      Dalam proses ini aliran bahan baku sampai produk jadi tidak memilki pola pasti atau selalu

berubah-ubah. Antara produk jadi yang satu dengan produk jadi yang lain bisa berbeda-beda.

Jenis proses produksi biasanya digunakan untuk melayani pesanan yang bisa berbeda-beda

dalam hal jumlah, kualitas, disain, maupun harganya 

Contoh: Perusahaan percetakan

Perusahaan mebel

Luas produksi

adalah jumlah atau volume produk yang seharusnya dibuat oleh perusahaan dalam suatu periode

tertentu atau apa dan berapa banyak produk yang dihasilkan perusahaan.

Besar kecilnya luas produksi dapat menentukan keuntungan yang akan diperoleh

perusahaan, maka diperlukan suatu perencanaan produksi yang tepat. Luas produksi yang

terlalu besar dapat mengakibatkan suatu pemborosan dalam pengongkosan dan investasi

aktiva tetap dan bahan baku.Juga akan mengakibatkan kerusakan barang jadi, dikarenakan

terlalu lama disimpan dan di sini akan memperbesarb biaya-biaya pemeliharaan dan biaya

penyimpanan di gudang. Sebaliknya luas produksi terlalu kecil akan dapat  mengakibatkan :

a. Terlalu tingginya harga pokok produk, disebabkan biaya tetap hanya dipikul oleh volume

produksi yang kecil saja, sehingga ongkos per kesatuan menjadi tinggi.

b. Tidak terpenuhinya permintaan konsumen (sering perusahaan kehabisan persediaan),

sehingga konsumen beralih mencari produk sejenis ke perusahaan lain atau pesaing. Hal ini

berarti perusahaan kehilangan “potensial marketn”nya.

Dengan demikian alokasi yang tepat dari faktor-faktor produksi, seperti bahan baku dan

bahan pembantu, akan dapat menghindarkan pemborosan, sehingga akan dapat tercapai

efisiensi produksi.  Jadi semakin banyak (dalam jenis maupun jumlah barang yang diproduksi

suatu perusahaan) maka semakin besar luas produksinya. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi luas produksi :

1.  Tersedianya bahan baku

2.  Tersedianya kapasitas mesin

Page 29: Pamit Bu Susi

3.  Tersedianya tenaga kerja

4.  Batasan permintaan

5.  Tersedianya factor produksi lainnya

Perencanaan letak fasilitas produksi (lay out fasilitas pabrik)

Yaitu : tata letak mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi

Tujuan perencanaan tata letak produksi

1.  Untuk implikasi dari proses produksi

2.  Agar pengeluaran biaya pengangkutan bahan dalam pabrik dapat diminimumkan

3.  Mendapatkan perputaran persediaan barang setengah jadi yang tinggi

4.  Mengurangi investasi yang kurang penting

 5.  Memperoleh kepuasan dan konsumen kerja untuk para karyawan

Pengendalian biaya produksi dengan analisa pulang pokok

Menentukan besarnya titik pulang pokok (BEP)

Perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan break-evan bilamana penghasilan yang

diterima sama dengan biaya ongkosnya, dengan anggapan bahwa harga jualnya sudah

tertentu. Menurut metode ini, perusahaan akan mendapatkan laba bilamana penjualan yang

dicapai berada di atas titik break-evan , jika penjualan berada di bawah titik break evan, maka

perusahaan akan menderita rugi.

Metode penetapan harga break-evan ini dapat diterapkan dengann menggunakan

beberapa anggapan tertentu yaitu :

- Seluruh biaya dapat digolongkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.

- Seluruh barang yang diproduksi akan terjual.

-  Biaya variabel per unitnya tetap.

Dengan demikian kita perlu mengetahui beberapa konsep tentang biaya seperti :

1. Biaya variabel

Biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah disebabkan oleh adanya perubahan tingkat

produksi. Biaya variabel yang dibebankan pada masing-masing unit disebut biaya variabel

rata-rata(avarage cost)

2. Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya-biaya yang tidak berubah-ubah (konstan) untuk setiap tingkatan /

sejumlah hasil yang diproduksi. Termasuk biaya tetap ini antara lain : gaji karyawan atau staf,

Page 30: Pamit Bu Susi

sewa gedung, dan penyusutan mesin dan peralatan. Pada tingkat kapasitas tertentu atau

selama jangka waktu pendek, biaya ini tetap sama besarnya. Biaya tetap yang dibebankan

pada masing-masing unit disebut biaya tetap rata-rata (avarage fixed cost).

3. Biaya Total

Biaya total merupakan seluruh biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan atau dengan

kata lain biaya total ini merupakan jumlah dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya total

yang dibebankan pada setiap unit disebut biaya total rata-rata(avarage total cost)

BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL

Penghasilan total (Total Revenue)

Penghasilan total merupakan jumlah penerimaan yang diperoleh perusahaan dari penjualan

produknya. Ini dapat dihitung dengan mengalikan jumlah hasil dengan harga jual per unit.

Penghasilan yang diperoleh dari masing-masing unit disebut penghasilan rata-rata ( avarage

revenue)

BAB IX

FUNGSI PEMASARAN (MARKETING)

Pengertian Pemasaran

Philip Kothler :

Pe Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui

proses pertukaran.

William J.Stanton :

Page 31: Pamit Bu Susi

Pe Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan, baik kepada pembeli yang ada

maupun pembeli potensial

Kebutuhan

            Kebutuhan adalah suatau keadaaan yang dirasakan ingin diperoleh seseorang, suatu

keadaan dimana seseorang merasa kehilangan.

           Kebutuhan manusia itu sangat kompleks bila suatu kebutuhan tidak terpuaskan, orang

merasa tidak bahagia, seseorang yang tidak bahagia akan melakukan satu dari dua masalah,

yaitu mencari obyek yang akan memuaskan kebutuhan atau meniadakan hasratnya.

Keinginan

           Keinginan manusia merupakan pola kebutuhan manusia yang dibentuk oleh kultur dan

individualitas seseorang

           Apabila produk yang lain muncul dengan harga yang lebih murah, kualitas lebih baik, maka

konsumen akan mempunyai keinginan baru, meski pada dasarnya kebutuhannya sama

Permintaan

          Setiap manusia mempunyai keinginan yang tidak terbatas, sedang di lain pihak sumber daya

yang dimilikinya terbatas, sehingga mereka harus memilih produk yang dapat menghasilkan

kepuasan tertinggi.

           Volume total yang akan dibeli oleh kelompok pembeli tertentu di daerah geografis tertentu,

pada saat tertentu, dalam lingkungan pemasaran tertentu pula.

Produk

          Suatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk memperoleh perhatian, dimiliki,

digunakan ataupun dikonsumsi yang dapat memuaskan, keinginan atau kebutuhan. Konsep

produk secara phisik saja.

Pertukaran

          Merupakan tindakan seseorang untuk memperoleh suatu barang yang diinginkan dengan

menawarkan sesuatu sebagai gantinya.

          Pertukaran merupakan salah satu cara ubtuk memperoleh suatu benda yang diinginkan dan

merupakan konsep inti dari studi pemasaran.

Transaksi

          Transaksi merupakan tolok ukur dari pertukaran, dimana suatu dari transaksi itu terdiri dari

suatu perdagangan nilai-nilai antar dua pihak.

Page 32: Pamit Bu Susi

          Unit yang terlibat : 1) Minimal ada dua benda yang bernilai, 2) Syarat yang saling disepakati

3) Batas waktu berlakunya perjanjian 4) Tempat perjanjian.

Terjadinya Transaksi

          Produk menjual dirinya sendiri, terjadi karena produk sangat dibutuhkan, sehingga produk

dicari, tanpa harus ada usaha pemasaran.

 Dalam orientasi pemasaran termasuk kategori konsep produksi dan konsep produk

          Usaha-usaha pemasaran

- Produk belum dikenal

- Persaingan ketat

- Menciptakan pelanggan

Pasar

          Merupakan himpunan pembeli aktual maupun pembeli potensial dari suatu produk.

          Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka pasar tidak harus

berbentuk tempat phisik dimana pasar dapat timbul di sekitar sebuah produk jasa ataupun

lainnya yang bernilai. Misal pasar uang, pasar modal, pasar tenaga kerja dan sebagainya.

Persoalan Dalam Pemasaran

          Yang dibeli konsumen bukanlah produk tetapi persepsi

          Produk yang dibeli tidak selalu produk yang harganya lebih murah

          Banyaknya transaksi terjadi di lapangan golf ataupun tempat-tempat informal lainnya.

Tahap Perkembangan Manajemen Pemasaran

Orientasi Produksi

          Pada tahap ini perusahaan mempunyai masalah utama bagaimana caranya untuk

meningkatkan produksi, kualitas yang baik dengan harga yang layak agar dapat diperoleh

laba yang lebih besar.

Orientasi Penjualan

          Bahwa konsumen tidak akan bersedia membeli sesuatu produk dalam jumlah yang cukup

banyak tanpa didorong dengan usaha-usaha promosi dengan penjualan yang kuat.

Orientasi Pemasaran

          Menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan terdiri dari penentuan

kebutuhan dan keinginan konsumen dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih

efektif dan efisien dari yang dilakukan pesaing.

Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

Page 33: Pamit Bu Susi

          Bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan, perusahaan harus menghasilkan kepuasan

konsumen dan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Juga banyak berhubungan

dengan masalah penciptaan dan pencapaian kualitas hidup yang lebih baik.

BAB  X

LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS

1.   Likuiditas

     Adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.

      Pada prinsipnya, kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perusahaan ada dua

macam, yaitu :

a.Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih.Kemampuan ini disebut likuiditas

badan usaha

Page 34: Pamit Bu Susi

b.Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari

    Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan

Untuk menentukan likuiditas dapat digunakan dua rumus sebagai berikut :

Curret Ratio  =   X 100 %                                                                                                                                                                                          

      Aktiva lancar adalah aktiva / kekayaan perusahaan yang dapat dengan segera dicairkan dalam

bentuk uang tunai.

      Termasuk dalam kategori aktiva lancar adalah :

      Kas

      Bank

      Surat-surat berharga

      Piutang

      Persediaan

      Utang lancar adalah semua utang jangka pendek perusahaan

      Tujuan quick ratio adalah untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dapat dengan cepat

dicairkan dalam bentuk uang tunai

            Perusahaan yang mampu memenuhi semua kewajiban (baik utang maupun kewajiban sehari-

hari) dikatakan dalam keadaan likuid sedangkan perusahaan yang tidak mampu memenuhi

semua kewajiban dikatakan dalam keadaan illikuid

2.     Solvabilitas

Quick Ratio  =   X 100 %

Page 35: Pamit Bu Susi

      Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada

saat perusahaan dilikuidasi / dibubarkan

      Untuk menentukan solvabilitas digunakan rumus sebagai berikut :

Total Debt To Total Asset Ratio  =   X 100 %

Solvabilitas  = 

      

Total hutang meliputi hutang jangka pendek (hutang lancar) maupun hutang jangka panjang

      Total aktiva adalah semua kekayaan perusahaan, meliputi aktiva lancar dan aktiva tetap

Apabila perusahaan mampu memenuhi semua kewajibannya pada saat dibubarkan, berarti

perusahaan dalam keadaan solvabel. Sedangkan kalau perusahaan tidak mampu

memenuhinya dikatakan insolvabe                                                                                                                                                                                                

BAB XI

PERSONALIA

Sistem upah

Sistem upah dapat digolongkan kedalam tiga golongan, yaitu :

1.  Sistem upah menurut waktu (time wage system)

Page 36: Pamit Bu Susi

      Sistem upah menurut waktu dibedakan atas upah per jam, upah per hari, upah per minggu dan

upah per bulan.Sistem upah ini sering dipakai pekerja yang pekerjaannya sulit diukur

hasilnya( spt : bagian  tata usaha) dan pekerjaan yang dapat diukur hasilnya.

Kebaikan sistem upah menurut waktu :

                     Bagian tata usaha yang mengurus soal pembayaran upah dapat diselenggarakan

dengan mudah

                     Perhitungannya tidak akan menyukarkan.

Keburukan sistem upah menurut waktu :

                     Bagi pihak pekerja, yaitu bahwa upah pekerja yang rajin dan pekerja yang malas

disamakan

                     Pemimpin perusahaan tidak mempunyai kepastian tentang kecakapan dan kemauan

bekerja dari si pekerja

                     Buruh tidak mempunyai dorongan untuk bekerja keras demi kemajuan perusahaan.

2.   Sistem upah menurut kesatuan hasil

      Sistem upah menurut kesatuan hasil diterapkan dalam perusahaan yang memproduksi barang

yang sama atau bila hasil kerja dapat diukur, jumlah upah yang diterima pekerja menurut

sistem ini tergantung dari kegiatan pekerja.

Kebaikan sistem upah menurut kesatuan hasil :

                     Pekerja yang rajin mendapatkan upah yang tinggi dari pekerja yang malas.

Keburuka sistem upah menurut kesatuan hasil :

                     Pekerjaan dilakukann dengan tergesa-gesa sehingga kualitas barang yang diproduksi

turun

                     Karena pegawai ingin mendapat upah yang tinggi, menyebabkan ingin terus bekerja

sehingga mempengaruhi kesehatan pekerja.

3. Sistem upah premi atau dorongan (wage incentive system)

Sistem upah premi atau sistem upah dorongan , lazim pula disebut : “ gainsharing system”.

Sistem ini dibagi atas dua bagian yaitu sistem upah premi berdasar ilmu pengetahuan dan

sistem upah premi yang tidak berdasar pengetahuan.

Sistem upah premi premi, terdiri dari :

a. Sistem upah menurut Taylor

Menurut sistem ini, dibedakan dua macam upah yaitu upah per potong minimum dan upah

per potong maksimum, dan ditentukan hasil kerja standar atau hasil kerja baku.

Page 37: Pamit Bu Susi

Hasil kerja standar adalah jumlah hasil kerja yang dapat dicapai oleh orang yang

berkecakapan biasa. Premi hanya diberikan pada orang yang dapat mengerjakan pekerjaan di

atas hasil kerja standar. Jadi upah per potong minimum diberikan kepada orang yang

menghasilkan barang yang jumlahnya lebih rendah atau sama dengan hasil kerja standar,

sedang upah potong maksimum diberikan kepada buruh yang menghasilkan barang yang

jumlahnya lebih tinggi dari hasil kerja standar.

Contoh :

Dalam satu Badan Usaha ditetapkan hasil kerja standar 150 unit, upah minimum 6 sen

sedangkan upah maksimum 8 sen, Buruh pertama yang menghasilkan 140 unit mendapatkan

upah sejumlah 140 x 6 sen  = Rp 8,40. Buruh kedua menghasilkan 151 unit ia mendapat 151

x 8 sen = Rp 12,08. Buruh ketiga hanya menghasilkan 150 unit menerima upah 150 x 6 sen =

Rp 9,00.

Dengan contoh di atas buruh terakhir, pada hari-hari yang akan datang berusaha

menghasilkan pekerjan 151 unit, sebab apabila ia menghasilkan unit terakhir ia akan

mendapatkan kenaikan upah Rp 3,08. daripada yang didapatnya apabila ia hanya dapat

menghasilkan hasik kerja standar. Jelas buruh yang terakhir akan terdorong untuk bekerja

lebih giat 

b. Sistem upah premi menurut Emerson

Dalam sistem upah menurut Emerson ditentukan waktu standar yaitu waktu yang dibutuhkan

oleh seorang pekerja yang berkecakapan biasa untuk menghasilkan satu unit pekerjaan.

Selain daripada waktu standar ditentukan pula upah per jam. Upah mimimum yaitu waktu

standar x upah per jam.

Contoh :

Untuk menyelesaikan suatu unit pekerjaan ditentukan waktu standar  8 jam dengan upah per

jam Rp. 1,00. Bagi mereka yang dapat menyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu  atau di

bawah waktu standar diberikan premi 20 %, sedang bagi mereka yang menyelesaikan

pekerjaan itu dalam waktu atau di bawah waktu standar diberikan premi 20 % , sedang bagi

mereka yang menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 9 jam diberikan premi 10 % dan bagi

mereka yang menyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu 10 jam atau lebih premi tidak

diberikan.

Berapa upah yang diterima A, B, C, dan  D yang berturut-turut menyelesaikan pekerjaan

itu dalam waktu 7,8, 9, dan 10 jam ?

Jawab :

Page 38: Pamit Bu Susi

Nama Lama Bekerja Jumlah Upah Yang Diterima

ABCD

7   jam8   jam9   jam10 jam

8 x Rp. 1,00 + 20 %(Rp. 8,00) = Rp. 9,608 x Rp. 1,00 + 20 %(Rp. 8,00) = Rp. 9,608 x Rp. 1,00 + 10 %(Rp. 8,00) = Rp. 8,808 x Rp. 1,00 = Rp. 8,00

c.      Sistem upah premi menurut Halsey

Hasley menentukan waktu standar dan upah per jam tertentu. Buruh yang bekerja

menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat daari waktu standar diberi premi 50 % dari upah

yang telah dihemat oleh buruh.

Contoh : Seorang buruh diberikan 

d.     Sistem upah premi menurut Bedeux

e.  Sistem upah premi menurut Rowan

Wahai ibu- ibu dosen yang saya cintai berkarirlah disamping tugas mulia sebagai ibu rumah tangga, jadilah tetap wanita yang kuat, tersenyum kala tertekan, tertawa walau hati menangis, tabah tatkala tersudut, mempesona karnaselalu memaafkan, jadilah wanita

Page 39: Pamit Bu Susi

yang anggun, mampu mengasihi tanpa pamrih, bertambah kuat dalam DOA dan pengharapan. Tetaplah menjadi penghangat dan penyemarak peneduh dan pelindung, KELUARGA, semoga ALLAH mengabulkan AMIN 5X