sumatera selatan merupakan provinsi yang terletak di lintang pada posisi antara 102 º 40

Upload: reni-ardiana

Post on 02-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sumatra selatan

TRANSCRIPT

Sumatera selatan merupakan provinsi yang terletak di lintang pada posisi antara 102 40 0-103 0 0 bujur timur dan 3 4 10 3 22 30 lintang selatan yang memiliki sumber daya alam yang begitu melimpah, baik sumber daya alam dalam bidang pariwisata dan juga sumber daya alam dalam bidang MIGAS serta Batu Bara dan Pertambangan.Potensi Sumber daya alam dalam bidang pertanian sumatera selatan dapat di bilang sangat pesat pertumbuhannya, ini ditandai dengan beberapa tempat di daerah di Sumatera Selatan yang merupakan Produsen hasil pertanian dan perkebunan, pertanian Padi, sayur-sayuran dan lain-lain, serta beberapa perkebunan mulai dari perkebunan Kopi, Teh, Karet, Nanas dan masih banyak lagi yang tentunya berkualitas tinggi, kualitas dari hasil pertanian tersebut tentulah dilatar belakangi oleh faktor geografis Provinsi Sumatera Selatan, seperti halnya kota Pagar Alam yang merupakan Produsen teh yang berkualitas karena letak tofografi dataran tinngi yang strategis, dan Prabumulih yang merupakan Produsen Penghasil Karet yang juga sangat berkualitas.Pertambangan, ini juga merupakan salah satu potensi yang ada di Provinsi Sumatera selatan, ini dibuktikan karena banyaknya daerah-daerah yang menghasilkan hasil tambang, seperti Pertambangan Minyak dan Gas Alam yang dominan terdapat di Kota Prabumulih, Pertambangan Batubara yang terdapat di Muara Enim.Pemanfatan potensi Sumber Daya Alam di Sumatera Selatan tersebut memiliki manfaat yang besar, jika dimanfaatkan dengan mengutamakan kelestarian ekosistem, baik ekosistem di daratan maupun di perairan. Hasil tambang yang telah habis, diharapkan dapat dilakukan penghijauan kembali, karna setiap Alam di Sumatera adalah berpotensi, jika mengutamakan kepentingan ekosistem.Mutiara yang masih tersimpan di Provinsi Sumatera Selatan adalah Potensi Sumber Daya Alam yang dapat di manfaatkan dalam bidang Pariwisata. Air Terjun Temam, Air Terjun Bidadari, Sungai Manna, Sungai Musi, Air terjun Bedegung, danau Ranau, Gunung Dempo itu semua merupakan beberapa contoh dari banyaknya potensi-potensi wisata yang ada di provinsi Sumatera Selatan yang berpotensi Go Nasional maupun International. Palembang, yang merupakan ibukota Sumatera Selatan merupakan kota yang juga banyak menawarkan wisata-wisata alam, baik yang dilatar belakangi sejarah maupun sengaja dibangun oleh pemerintah.

Kerusakan yang telah terjadi (manusia & alam itu sendiri)Cincin Berapi Pasifik yang ditandai dengan kegiatan vulkanik yang tinggi karena pergerakan lempeng-lempeng bumi yang menimbulkan gejolak tektonik di bawah permukaan bumi. Gejolak tektonik karena pergerakan lempeng-lempeng bumi ini menyebabkan bencana alam yang mengancam dalam bentuk letusan gunung berapi yang dalam situasi tertentu dapat memicu terjadinya tsunami seperti yang telah terjadi di Indonesia dalam waktu beberapa tahun belakangan ini. Di pihak lain, magma yang keluar dari perut bumi di Cincin Berapi Pasifik diperkirakan mengandung berbagai logam berharga, terutama emas dan tembaga

Negeri kita tercinta berada di dekat batas lempeng tektonik Eurasia dan Indo-Australia. Jenis batas antara kedua lempeng ini adalah konvergen. Lempeng Indo-Australia adalah lempeng yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Selain itu di bagian timur, bertemu 3 lempeng tektonik sekaligus, yaitu lempeng Philipina, Pasifik, dan Indo-Australia. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, subduksi antara dua lempeng menyebabkan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan gunung berapi di sepanjang Pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit samudra yang tak lain adalah Parit Jawa (Sunda). Lempeng tektonik terus bergerak.Bukan hanya itu, lempeng lempeng tektonik tersebut membentuk cekungan cekungan yang nantinya merupakan tempat minyak tersimpan. Diperkirakan ada 50 cenkungan lebih yang ada di indonesia. Berdasarkan data terakhir yang dikumpulkan dari berbagai sumber, telah diketahui ada sekitar 60 basin yang diprediksi mengandung cebakan migas yang cukup potensial.Adapun beberapa dampak yang ditimbulkan dari limbah migas adalah sebagai berikut :1. Terhadap Cuaca dan IklimDalam pengolahan Migas dilepaskan gas-gas seperti karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global).Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH hujan normal), yang dikenal sebagai hujan asam. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global. 2. Terhadap PerairanEksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia. Pencemaran air oleh minyak bumi umumnya disebabkan oleh pembuangan minyak pelumas secara sembarangan. Di laut sering terjadi pencemaran oleh minyak dari tangki yang bocor. Adanya minyak pada permukaan air menghalangi kontak antara air dengan udara sehingga kadar oksigen berkurang.Pengelolaan Zat Bebahaya MigasDengan cukup banyaknya bahaya yang ditimbulkan, maka harus diperhatikan manajemen pengelolaan zat-zat berbahaya tersebut. Cara yang banyak dilakukan adalah dengan mengoptimalkan pengolahan untuk menurunkan zat berbahaya.Pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk mendukung salah satu keputusan dari protokol Kyoto yaitu Clean Development Mechanism (CDM) atau Mekanisme Pembangunan Bersih (MPB). Salah satu kebijakan dari pemerintah adalah pengurangan gas flaring, efisiensi energi dan emisi metana larian pada sector migas. Kebijakan penurunan gas flaring tersebut sesuai dengan upaya pencapaian zero flare sebelum tahun 2012.Gas Flaring ialah pembakaran gas tak ekonomis melalui suar bakar, sementara venting ialah pelepasan gas secara aman langsung ke udara. Sistem flare merupakan sistem pengaman dari gas yang keluar dari sistem proses dengan cara membakar gas yang keluar tersebut sebelum memasuki atmosfer. Sebagai contoh adalah pengelolaan di PT Chevron. Chevron memasang Vapor Recovery Unit (VRU) dan kompressor gas. Tujuannya, agar gas bertekanan rendah (tak ekonomis) tersebut tidak langsung dibuang atau dibakar, namun diakumulasi terlebih dahulu dalam kompressor semaksimal mungkin agar kembali bernilai ekonomis, sehingga jumlah gas buang yang harus dibakar jadi lebih sedikit. Begitupun dengan proses venting.Hal lain untuk menurunkan zat berbahaya pada pembuangan adalah dengan mengolah dan memanfaatkan kembali residu dari pengolahan seperti untuk LPG (liquefied petroleum gas), dan bahan baku premium. Selain itu dengan memperbanyak produksi oksigen melalui penanaman pohon.