suku sasak

Upload: boedak-riweh-thea

Post on 18-Jul-2015

358 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

3http://smashtemplates.blogspot.com/

2http://smashtemplates.blogspot.com/

1http://smashtemplates.blogspot.com/

Suku Sasak

disusun oleh : EUIS ENCAR 3 KIMIA 2

BUDAYA TARUNG

KEPERCAYAAN

THE END

SEKILAS SUKU SASAKSuku Sasak adalah penduduk asli pulau Lombok. Mereka berperawakan seperti layaknya orang Indonesia, berkulit sawo matang (kalaupun sedikit gelap itu karena pengaruh sinar matahari). Penduduk Sasak Asli masih banyak ditemukan di pelosokpelosok pulau Lombok, khususnya di kakikaki Gunung Rinjani sebelah utara yang rimbun. Masih ada sekelompok masyarakat sasak yang masih memegang teguh adatistiadat dan ajaran leluhurnya dengan kuat. Sekolompok masyarakat sasak itu tinggal di sebuah perkampungan traditional di desa senaru, kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

AGAMAPada dasarnya suku sasak menganut agama islam. Namun, setelah berakulturasi dengan kebudayaan setempat, terpecah menjadi 2, yaitu Agama Dima dan Agama Waktu Telu. Dalam agama Dima, orang bersembahyang menurut kemauannya sendiri. Dalam agama Waktu Telu, sesuai dengan sebutannya yang berarti 'tiga waktu', hanya beribadah 3 kali sehari, beda dengan Islam asli yang menunaikan shalat 5 kali sehari. Agama Waktu Telu ini hanya melakukan shalat pada waktu shubuh, dhuzur dan maghrib. Setiap perkampungan mempunyai seorang Hamaloka, pemangku yang memimpin segala kegiatan keagamaan kampung. Jabatan Hamaloka ini diperoleh secara turun-temurun. Hamaloka ini jugalah yang memimpin musyawarahmusyawarah penduduk seperti musyawarah acara penebangan kayu.

RUMAH ADATRumah tradisional Sasak dibangun dari anyaman bambu dan beberapa pilar bambu sebagai tiang penyangga rumah. Rumah Sasak memiliki atap berbentuk gunungan yang terlihat menukik ke bawah dan terbuat dari susunan alang-alang. Untuk lantai rumah, suku Sasak memanfaatkan tanah yang telah dicampur dengan batu bata, getah kayu pohon serta abu jerami. Seringkali masyarakat suku Sasak mengolesi lantai rumah dengan kotoran sapi atau kerbau yang telah dihaluskan dan dibakar. Bagi suku Sasak, campuran kotoran sapi atau kerbau diyakini dapat menjaga lantai agar tidak mudah lembab dan retak. Untuk masuk ke dalam rumah Sasak, anda dapat menapaki tiga buah anak tangga yang terletak tepat di depan pintu masuk rumah. Anak tangga itu terbuat dari campuran batu bata, semen, serta tanah.

KepercayaanSeperti halnya didapat pada suku-suku lain, suku sasak juga mempunyai beberapa pantangan, seperti misalnya sorang pemuda dilarang untuk menaiki gunung Rinjani sebelum mereka mendapat 'Sembe' dari sang pemuka agama. Sembe ini sendiri berupa pewarna sirih yang ditotokan di dahi pemuda diiringi dengan doa-doaan. Tidak ada kriteria tertentu atas pemberian sembe ini. Selain itu, penduduk Sasak secara rutin tipa tahunnya mengunjungi Danau Segara Anak untuk upacara berobat. Dipercaya air Danau dapat menyembuhkan penyakit.

PERNIKAHANMencuri gadis dengan melarikan dari rumah. Menurut penduduk setempat Ada rasa kesatria yang tertanam jika proses ini dilalui. Namun, mencuri gadis dan melarikannya biasanya dilakukan dengan membawa beberapa orang kerabat atau teman. Selain sebagai saksi kerabat yang dibawa untuk mencuri gadis itu sekalian sebagai pengiring dalam prosesi itu. Dan gadis itu tidak boleh dibawa langsung ke rumah lelaki, harus dititipkan ke kerabat laki-laki. Setelah sehari menginap pihak kerabat laki-laki mengirim utusan ke pihak keluarga perempuan sebagai pemebritahuan nahwa anak gadisnya dicuri dan kini berada di satu tempat tetapi tempat menyembunyikan gadis itu dirahasiakan, tidak boleh ketahuan keluarga perempuan.

Nyelabar, Istilah bahasa setempat untuk pemberitahuan itu, dan itu dilakukan oleh kerabat pihak lelaki tetapi orangtuapihak lelaki tidak diboleh ikut. Rombongan Nyelabar terdiri lebih dari 5 orang dan wajib mengenakan berpakaian adat. Rombongan tidak boleh langsung datang kekeluarga perempuan.Rombongan terlebih dahulu meminta izin pada Kliang atau tetua adat setempat, sekedar rasa penghormatan kepada kliang, datang pun ada aturan rombongan tidak diperkenankan masuk ke rumah pihak gadis. Mereka duduk bersila dihalaman depan, satu utusan dari rombongan itu yang nantinya sebagai juru bicara menyampaikan pemberitahuan.

MAKANAN KHAS

Pelecing Kangkung adalah salah satu masakan yang cukup populer di Lombok Nusa Tenggara Barat. Resep Bahan Pelecing Kangkung : kangkung 150 gram, siangi, kacang panjang 50 gram, siangi, taoge 50 gram, siangi, kacang tanah 3 sendok makan, goreng, air 1 liter Resep Bumbu Pelecing Kangkung : cabai rawit 10 buah, tomat 1 buah, terasi 1/2 sendok the, garam secukupnya, gula pasir 1/2 sendok the, air jeruk limau 1/2 sendok teh Cara Membuat Pelecing Kangkung : Didihkan air, rebus sayuran bergantian hingga matang dengan urutan taoge, kacang panjang dan kangkung. Angkat dan tiriskan. Haluskan sema bumbu hingga rata. Atur kangkung, taoge, kacang pancang dan kacang tanah di atas piring saji. Tambahkan bumbu halus dan bumbu kelapa di atasnya. Sajikan.

ALAT MUSIKGendang Beleq merupakan salah satu alat musik tradisional dari suku sasak di lombok. Gendang beleq mempunyai arti yaitu Gendang Besar,ini dikarenakan ukurannya yang besar melebihi ukuran gendang pada biasanya. Gendang Beleq diciptakan untuk mengiringi dan menghibur prajurit menuju medan perang dan menyambut kedatangan dari medan perang. Akan tetapi, dengan perkembangan zaman gendang beleq digunakan untuk menyambut kedatangan tamu. Gendang Beleq terdiri dari 2 orang penabuh gendang, 4 atau 6 orang penari oceh/oncer ( disebut demikian karena para penari sambil menari memegang alat musik copeh yang sewaktu-waktu di mainkan mengikuti irama musik ) dan 1 orang penari petuk ( membawa alat musik petuk yang dimainkan mengikuti irama musik), Selain itu masih banyak juga alat musik yang digunakan dalam penyajian gendang beleq ini seperti suling, gong, terumpang, kenceng, oncer, pencek.

Budaya Presean atau bertarung dengan rotan memang sudah dikenal masyarakat Lombok sejak lama. Namun budaya yang penuh dengan kekerasan itu berubah menjadi unik ketika dipadukan gaya bela diri yang unik dan lucu dari pemainnya. Dengan bertelanjang badan dan sebuah rotan di tangan kanan serta sebuah perisai yang terbuat dari kulit binatang di tangan kiri, dua orang pemuda yang dikenal dengan nama pepadu ini bersiap saling mengadu kejantanan didepan ratusan penonton yang mengelilingi mereka diluar arena. Sambil menari-nari kedua orang pemuda ini saling menghalau lawan dengan rotan di tangannya tanpa rasa cemas atau takut badannya dijadikan sasaran empuk kayu rotan lawan.

BUDAYA TARUNG

TARIANGandrung adalah sebuah tarian di Lombok di kalangan Suku Sasak atau yang lazim disebut Jangger. Tari ini telah berkembang sejak lama. Menurut seorang sejarawan , gandrung atau Jangger telah ada sejak zaman Erlangga di Jawa Timur. Pola tarinya, kala itu tampak luar biasa karena tidak mengikuti pola gerak serta iringan gending yang sesuai dengan patokan yang lazim. Pada awalnya tarian ini dilakukan oleh prajurit untuk bergembira dalam suasana kerakyatan keluar dari protokoler kraton. Pada mulanya, konon tari ini lahir pada suatu keadaan dimana tersedia perangkat gamelan untuk menghibur para prajurit keraton yang baru selesai atau pulang dari medan perang. Para prajurit melihat kesempatan untuk bergembira dan bersuka ria. Seorang wanita cantik maju untuk menari dan mengajak para prajurit yang dikehendakinya untuk menari. Tarian pun berlanjut dengan pergantian prajurit menari tapi harus yang telah dipilih oleh penari utama. Tradisi ini terus terpelihara hingga sekarang , yang kemudian dikenal dengan Tari Gandrung atau Tari Jangger. Tari gandrung dilakukan pada sebuah arena yang dikelilingi penonton, diantaranya sekaligus sebagai calon penari ( bahasa Sasak Pengibing, Ngibing berarti menari).

PAKAIAN ADATBusana Adat Sasak : adalah busana yang dibuat dipakai serta didukung oleh masyarakat sasak . Busana Adat Sasak dalam perkembanganya dipengaruhi oleh budaya Etnis Melayu, Jawa, Bali dan Bugis. Pengaruh dari berbagai etnis tersebut beralkulturasi menjadi satu dalam tampilan Busana Adat Sasak. Busana adat Sasak di berbagai lokus budaya/ sub etnik juga kita dapatkan berbagai bentuk variasi yang mencirikannya. Dikarenakan budaya Sasak bersendikan agama maka busana Sasak disesuikan dengan aturan agama yang dianut ( mayoritas orang Sasak ; pemeluk Islam). Pemakaian busana adat dilakukan untuk kegiatan yang berkenaan dengan adat dengan tatacara yang beradat. Busana Adat berbeda dengan pakaian kesenian yang boleh memakai sumping , berkaca mata hitam, menggunakan pernik-pernik yang menyala keemasan. Dalam ketentuan dalam seminar dan lokakarya Pakain Adat Sasak yang dihadiri oleh para budayawan dan masyarakat adat, telah disepakati pedoman dasar busana adat sasak , jenis dan maknanya sbb.