sudana-peranan kebijakan pemerintah indonesia dalam persiapan menyongsong asean economic comunity...

13
Raisa Samantha Sudana (FH UNPAD) 2013 Peranan Kebijakan Pemerintah Indonesia dalam Persiapan Menyongsong Asean Economic Comunity 2015 . Abstrak : Dalam menghadapi realisasi Asean Economic Community 2015, negara-negara anggota ASEAN termasuk Indonesia harus melakukan upaya guna mempersiapkan diri. Salah satu perangkat yang perlu dipersiapkan adalah pengaturan pemerintah suatu negara melalui peraturan atau kebijakan (policy). Hal ini penting karena dapat menciptakan alur serta panduan bagi suatu negara untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan juga dapat mengarahkan masyarakat serta perangkat negara lainnya menuju tahap yang ingin dicapai, sehingga pengaturan melalui kebijakan (policy) ini merupakan langkah pertama sebagai upaya mempersiapkan Indonesia dan negara negara anggota ASEAN lainnya dalam menghadapi Asean Economic Community pada tahun 2015 kelak. Kajian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pandangan bagaimana kesiapan Indonesia dalam hal pengaturan kebijakan sebagai upaya persiapan menyongsong Asean Economic Community 2015. Metode pendekatan yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif analitis yang menjelaskan dan menganalisis bagaimana pengaturan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam persiapan menuju AEC 2015. Teknik pengumpulan data pada kajian ini menggunakan studi kepustakaan yang menggunakan data sekunder yang bersumber dari buku, literatur, jurnal, laporan, dan informasi resmi lembaga-lembaga negara maupun yang didapat dari internet. Hasil dari kajian ini menunjukan bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan upaya persiapan melaui pengaturan kebijakan guna mempersiapkan menyongsong AEC 2015 walaupun dari segi pelaksanaan belum optimal dan belum menyentuh seluruh segi kehidupan bernegara, sehingga pemerintah Indonesia harus segera mengoptimalkan pengaturan kebijakan guna memastikan kesiapan Indonesia bersaing dalam Asean Economic Community 2015 kelak. KATA KUNCI : Asean Economic Community, Persiapan, Pemerintah Indonesia, Tujuan.

Upload: ratna-kesuma-dewi

Post on 24-Nov-2015

102 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • Raisa Samantha Sudana (FH UNPAD) 2013

    Peranan Kebijakan Pemerintah Indonesia dalam Persiapan Menyongsong

    Asean Economic Comunity 2015 .

    Abstrak :

    Dalam menghadapi realisasi Asean Economic Community 2015, negara-negara

    anggota ASEAN termasuk Indonesia harus melakukan upaya guna

    mempersiapkan diri. Salah satu perangkat yang perlu dipersiapkan adalah

    pengaturan pemerintah suatu negara melalui peraturan atau kebijakan (policy).

    Hal ini penting karena dapat menciptakan alur serta panduan bagi suatu negara

    untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan juga dapat mengarahkan masyarakat

    serta perangkat negara lainnya menuju tahap yang ingin dicapai, sehingga

    pengaturan melalui kebijakan (policy) ini merupakan langkah pertama sebagai

    upaya mempersiapkan Indonesia dan negara negara anggota ASEAN lainnya

    dalam menghadapi Asean Economic Community pada tahun 2015 kelak. Kajian

    ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pandangan bagaimana kesiapan

    Indonesia dalam hal pengaturan kebijakan sebagai upaya persiapan menyongsong

    Asean Economic Community 2015. Metode pendekatan yang digunakan dalam

    kajian ini adalah deskriptif analitis yang menjelaskan dan menganalisis bagaimana

    pengaturan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam persiapan

    menuju AEC 2015. Teknik pengumpulan data pada kajian ini menggunakan studi

    kepustakaan yang menggunakan data sekunder yang bersumber dari buku,

    literatur, jurnal, laporan, dan informasi resmi lembaga-lembaga negara maupun

    yang didapat dari internet. Hasil dari kajian ini menunjukan bahwa pemerintah

    Indonesia telah melakukan upaya persiapan melaui pengaturan kebijakan guna

    mempersiapkan menyongsong AEC 2015 walaupun dari segi pelaksanaan belum

    optimal dan belum menyentuh seluruh segi kehidupan bernegara, sehingga

    pemerintah Indonesia harus segera mengoptimalkan pengaturan kebijakan guna

    memastikan kesiapan Indonesia bersaing dalam Asean Economic Community

    2015 kelak. KATA KUNCI : Asean Economic Community, Persiapan,

    Pemerintah Indonesia, Tujuan.

  • Raisa Samantha Sudana (FH UNPAD) 2013

    Latar Belakang

    Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-19 yang

    diselenggarakan di Bali, 17 November 2011, para pemimpin negara-negara

    ASEAN telah merumuskan kesepakatan bersama berupa pencapaian ASEAN

    Community yang dimulai dengan penerapan ASEAN Economic Community pada

    2015. Pada 2015 nanti, ASEAN akan terintegrasi menjadi satu masyarakat

    ekonomi yang tergabung dalam ASEAN Economic Community (AEC) atau

    disebut juga Masyarakat Ekonomi Asean.

    ASEAN economic community (AEC) tahun 2015 merupakan suatu

    program bagi negara- negara ASEAN untuk lebih meningkatkan kualitas ekonomi

    khususnya perdagangan sebagaimana terdadapat dalam AEC Blueprint. AEC

    Blueprint sebagai arahan atau acuan perwujudan AEC 2015 kelak. Dalam AEC

    Blueprint terdapat beberapa pilar, namun dalam kajian ini fokus penulis terletak

    pada pilar Asean sebagai pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal yang

    didukung dengan unsur aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik,

    dan aliran modal yang lebih bebas dan terintregasi dalam satu kawasan di regional

    Asia Tenggara. Asean Community dibentuk dengan tujuan untuk lebih

    mempererat integrasi Asean dalam menghadapi perkembangan konstelasi

    internasional baik dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,

    maupun keamanan dan pertahanan.

    Sudah seharusnya pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya guna

    meningkatkan kinerja lembaga-lembaga dalam menghadapi integrasi

    perekenomian melalui Asean Economic Community. Beberapa kementerian telah

    melakukan persiapan melalui kebijakan-kebijakannya, salah satunya yaitu

    Kementerian Perdagangan yang telah mempersiapkan kebijakan terkait pasar

    tunggal ASEAN.

    Tetapi penguatan Kinerja bukan hanya tugas dari kementerian terkait

    seperti Kementerian Perdagangan serta Kementerian Perekonomian saja,

  • Raisa Samantha Sudana (FH UNPAD) 2013

    melainkan seluruh kementerian atau lembaga selaku organ negara pun harus turut

    serta meningkatkan kinerja sebagai upaya meningkatkan daya saing untuk

    menghadapi Asean Economic Community 2015 kelak, karena pemberlakuan AEC

    akan berdampak luas bahkan sangat luas terhadap segi kehidupan bernegara.

    Pemerintah selaku organ negara yang diberikan kewenangan untuk melakukan

    pengaturan melalui kebijakan harus dapat mengoptimalkan peran dan fungsinya,

    karena peluang besar yang terdapat dalam pemberlakuan AEC 2015 dapat

    menjadi pedang bermata dua jika tidak dipersiapkan dengan baik.

    Peraturan kebijakan (policy ) dalam kaitannya dengan asas-asas umum

    penyelenggaraan pemerintahan yang baik dibuat untuk menjaga ketaat-asasan

    tindakan administrasi negara yang dilakukan oleh pemerintah selaku pihak yang

    berwenang, antara lain asas persamaan perlakuan, asas kepastian hukum, dan asas

    dapat dipercaya. Dalam praktik, peraturan kebijakan dapat berupa keputusan,

    instruksi, edaran, petunjuk, pengumuman, dll.

    Hingga Tahun 2012, populasi ASEAN mencapai 617,68 juta jiwa dan

    Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak di kawasan

    regional Asean pun dapat menjadi kondisi yang membahagiakan sekaligus

    menjadi suatu bentuk kekhawatiran bagi Indonesia dalam menghadapi pasar

    tunggal 2015, maka dibutuhkan pengaturan melaui kebijakan yang tepat agar

    tujuan Asean dan Tujuan Nasional dapat tercapai secara beriringan.

    Tidak sedikit pendapat atau kritikan terkait ketidaksiapan Indonesia dalam

    menghadapi AEC. Kondisi ini tentu bukanlah hal yang baik bagi Indonesia karena

    hal ini pun dapat mempengaruhi pandangan negara-negara lain terhadap

    Indonesia. Kekhawatiran serta stigma yang terdapat di masyarakat baik nasional

    maupun internasional harus disikapi dan ditangani dengan hati-hati oleh

    pemerintah karena seluruh upaya yang ditempuh maupun yang akan ditempuh

    harus sesuai tujuan agar menghilangkan atau meminimalisir anggapan pesimis

    tersebut, karena sedikit kekeliruan dapat menjadi ancaman bagi Indonesia

    dipenghujung tahun 2015 kelak.

  • Raisa Samantha Sudana (FH UNPAD) 2013

    Dampak luas pemberlakuan AEC 2015 sudah seharusnya membuat

    pemerintah berpikir lebih keras karena terintegrasinya perekonomian seantero

    Asia Tenggara akan benar-benar memperluas potensi masing-masing negara.

    Model ini berhasil diterapkan sebelumnya di Eropa melalui Uni Eropa. Akankah

    Indonesia berhasil mencapai tujuan AEC sekaligus meningkatkan pertahanan

    nasional, atau AEC justru menjadi ancaman bagi Indonesia? Guna menjawab

    pertanyaan atau keraguan tersebut, penulis memfokuskan untuk menjawab

    sejumlah pertanyaan spesifik sebagai berikut:

    1. Bagaimana kebijakan-kebijakan dari Pemerintah Indonesia sebagai upaya

    persiapan AEC 2015?

    2. Apakah upaya-upaya Pemerintah Indonesia melaui kebijakan terkait

    persiapan menyongsong AEC 2015 berdampak pada masyarakat

    Indonesia?

    Kedua sub pokok permasalahan tersebut akan menjadi fokus permasalahan dalam

    kajian ini.

    Tinjauan Pustaka

    Dalam waktu dekat, negara-negara di kawasan Asia Tenggara akan

    memasuki fase baru dalam percaturan perekonomian global. Indonesia sebagai

    salah satu negara anggota Asean yang sedang melakukan upaya-upaya untuk

    mempersiapkan diri menyongsong Asean Economic Comunity 2015, melakukan

    upaya-upaya persiapan yang tentunya seiring dengan rekomendasi dalam pilar

    AEC Blue print 2015 yang mengharuskan setiap negara Asean melakukan

    upgrade standardisasi unsur-unsur utama yang berkaitan langsung dengan

    implementasi AEC 2015.

    Konsep utama dari AEC atau Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah

    menciptakan ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal dan kesatuan basis produksi

  • Raisa Samantha Sudana (FH UNPAD) 2013

    dimana terjadi free flow atas barang, jasa, faktor produksi, investasi dan modal

    serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN yang kemudian

    diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi diantara

    negara-negara anggotanya melalui sejumlah kerjasama yang saling

    menguntungkan. Konsep tersebut diharapkan dapat membentuk kawasan ini lebih

    dinamis serta kompetitif dibanding kawasan lainnya melalui mekanisme dan

    pengukuran baru.

    Secara garis besar langkah yang harus dilakukan oleh Indonesia antara lain

    dengan pembenahan sektor-sektor potensial strategis yang terkait implementasi

    perwujudan AEC 2015. Langkah startegis tersebut diantaranya peningkatan daya

    saing, percepatan aliran barang, reformasi regulasi, perbaikan infrastruktur,

    reformasi kelembagaan dalam pemerintahan, dan peningkatan partisipasi seluruh

    unsur negara. Fokus kajian ini terletak pada reformasi regulasi yang dilakukan

    Pemerintah Indonesia sebagai upaya persiapan menuju AEC 2015, baik yang telah

    dilakukan maupun yang akan dilakukan .

    Reformasi regulasi harus sesuai dengan rencana jangka panjang maupun

    jangka menengah pembangunan Indonesia dan harus terdapat harmonisasi antara

    kebiijakan yang dikeluarkan dengan tujuan sehingga dapat menciptakan kondisi

    yang dapat meningkatkan iklim usaha, tentunya suatu pengaturan baik itu undang-

    undang, kebijakan ataupun produk hukum lainnya harus menjadi jurus pamungkas

    yang dapat menjawab pertanyaan ataupun menyelesaikan permasalahan yang

    dihadapi. Menurut Satjipto Rahardjo, salah seorang pakar hukum terkenal, suatu

    hukum atau produk hukum yang baik harus memenuhi syarat syarat tertentu yakni

    syarat yuridis, filosofis, dan sosiologis agar hukum atau produk hukum tersebut

    dapat berlaku dan dapat diterapkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

    Penjabaran dari syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:

  • Raisa Samantha Sudana (FH UNPAD) 2013

    - Syarat Yuridis

    Artinya suatu produk hukum harus dibuat, dikeluarkan atau ditetapkan

    oleh lembaga yang berwenang, dimana kewenangan itu diberikan oleh

    undang-undang ataupun atas dasar pelimpahan wewenang .

    - Syarat Filosofis

    Artinya suatu tujuan atau dasar suatu produk hukum harus sesuai atau

    tidak bertentangan dengan tujuan dan dasar negara.

    - Syarat Sosiologis

    Artinya suatu produk hukum harus sesuai dengan keadaan atau kebutuhan

    dari masayarakat.

    Jika syarat-syarat tersebut terpenuhi maka suatu produk hukum dapat

    diberlakukan dan memiliki daya taat yang kuat untuk mengatur masyarakat.

    Begitu pula dalam mempersiapkan diri menghadapi AEC 2015 dibutuhkan

    kebijakan yang memiliki daya taat yang tinggi serta kebijakan yang berisi

    pengaturan yang sesuai dengan tujuan AEC dan juga tujuan Indonesia tanpa

    pertentangan atau ketimpangan konsentrasi pengaturan dalam kebijakan yang

    dikeluarkan.

    Harus disadari pula dalam menetapkan kebijakan untuk menghadapi AEC

    2015 Pemerintah Indonesia perlu memperhatikan berbagai hal antara lain kondisi

    sosial budaya masyarakat Indonesia dan indeks kualitas sumber daya manusia

    sebagai pendukung pembangunan nasional, yang juga mendukung

    penyelenggaran Asean Economic Community 2015.

    Metode Penelitian

    Kajian ini menggunakan tipe penelitian Deskriptif Analitis yang

    memberikan gambaran dan menganalisis bagaimana pengaturan kebijakan yang

    dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam persiapan menuju Asean Economic

    Community 2015. Teknik pengumpulan data pada kajian ini menggunakan studi

  • Raisa Samantha Sudana (FH UNPAD) 2013

    kepustakaan dengan data-data sekunder yang bersumber dari buku-buku, literatur-

    literatur, jurnal-jurnal, laporan, dan informasi resmi lembaga-lembaga negara

    maupun sumber lain yang didapat dari internet berkaitan dengan topik yang dikaji

    dan data yang didapat tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Teknik analisis data

    dalam kajian ini menggunakan metode content analysis yakni dengan

    menjelaskan dan menganalisis data-data berkaitan dengan topik yang dikaji dari

    sumber yang ada.

    Peranan Utama Kebijakan Pemerintah terhadap pencapaian dan kesiapan

    Indonesia mengahadapi AEC 2015.

    Tugas Pemerintahan di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu pemerintahan

    Pusat dan Pemerintahan Daerah, dan dalam menjalankan kehidupan bernegara

    Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bersama sama melakukan pengaturan

    sebagaimana tugas dan wewenang yang telah diberikan pada masing-masing.

    Dalam kehidupan bernegara, untuk melaksanakan tugas dan wewenang serta

    melaksanakan amanat undang-undang Pemerintah diberikan kewenangan untuk

    menetapkan atau mengeluarkan suatu pengaturan baik berupa undang-undang,

    peraturan hingga kebijakan sesuai dengan porsi kewenangannya.

    Dalam rangka pengaturan negara, untuk menghadapi AEC 2015

    dibutuhkan kebijakan-kebijakan yang terdiseminasi penuh antara pemerintah

    pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat secara keseluruhan walaupun saat ini

    masih terdapat ketidak-harmonisan antara pemerintah pusat dan pemerintah

    daerah serta masyarakat sehingga muncul isu adanya ego-sektoral kelembagaan

    dalam upaya persiapan menuju AEC 2015.

    Kekompakan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh

    masyarakat sangat dibutuhkan guna menghadapi Asean Economic Community

    2015 nanti, karena berdampak besar dan akan dirasakan oleh seluruh rakyat

    Indonesia. Dengan pengetahuan dan kesadaran dari seluruh lapisan masyarakat

  • Raisa Samantha Sudana (FH UNPAD) 2013

    serta didukung kebijakan yang tepat sasaran akan semakin menguatkan Indonesia

    menghadapi tantangan besar di depan, dan akan tercipta sinkronisasi antara

    kebijakan sebagai pengaturan dan sumber daya manusia yang berpengetahuan dan

    berkesadaran akan persiapan yang harus dilakukan.

    Belum lama ini Indonesia memperingati 68 Tahun kemerdekaannya, dan

    di usia yang 68 tahun sudah seharusnya Indonesia siap menerima tantangan AEC

    2015 sebagai peluang dan melakukan tindakan-tindakan yang dapat meningkatkan

    daya saing Indonesia dimata negara lainnya. Untuk meningkatkan peranan

    Indonesia dalam AEC dibutuhkan langkah kebijakan strategis yang dapat diambil

    oleh pemerintah. Langkah strategis yang dapat dilaksanakan dalam jangka waktu

    menengah antara lain:

    - Pemerintah mengoptimalkan penyusunan Roadmap kebijakan nasional

    yang terpadu dan terkoordinir serta disusun berdasarkan keadaan dan

    kebutuhan masyarakat melalui kementerian terkait selaku wakil dari

    negara untuk menghadapi AEC 2015.

    - Pemerintah harus melakukan penyusunan kebijakan untuk edukasi serta

    sosialisasi terkait Asean Community kepada masyarakat secara

    keseluruhan, sehingga tercipta masyarakat yang berpengetahuan dan

    berkesadaran.

    Arah kebijakan seharusnya bukan hanya terkonsentrasi pada sektor

    perekonomian saja karena dengan terintregasinya perekonomian dan

    pemberlakuan pasar tunggal dikawasan regional Asean akan membuat batas antar

    negara memudar, sehingga dibutuhkan kesiapan dari seluruh sektor kehidupan

    bernegara. Salah satu tantangannya adalah kualitas sumber daya manusia yang

    handal dan memiliki kompetensi yang relevan dengan dunia kerja serta sumber

    daya manusia yang memiliki karakter serta bertanggung jawab sehingga sumber

    daya manusia Indonesia dapat bersaing dengan sumber daya manusia dari negara

    lain, bukan justru semakin terpuruk dengan persaingan dengan sumber daya

    manusia dari negara lain.

  • Raisa Samantha Sudana (FH UNPAD) 2013

    Kesiapan menghadapi Asean Economic Community juga harus dipahami

    bukan hanya oleh pemerintah selaku organ negara melainkan oleh masyarakat

    secara keseluruhan, karena dengan pemberlakuan AEC pada tahun 2015 kelak

    masyarakat Indonesia akan merasakan atau terkena dampak sehingga dibutuhkan

    sosialisasi dan edukasi terkait Asean Economic Community kepada masyarakat

    dan dibutuhkan kebijakan menyikapi hal ini, karena bukan rahasia bahwa negara-

    negara anggota Asean lainnya juga turut mempersiapkan diri menghadapi AEC

    2015.

    Tagline Asean Community yang terdapat dalam Roadmap for Asean

    Community yakni One Vision, One Identity, One Community merupakan

    tantangan bagi seluruh anggota Asean, dan juga Indonesia. Satu tujuan, satu

    identitas, dan satu komunitas merupakan standar yang harus bisa dicapai oleh

    Indonesia untuk dapat sejajar dan sama dihadapan negara-negara sahabat lainnya .

    Ubi societas ibi ius, yang artinya dimana ada masyarakat disitu ada

    hukum. Pendapat tersebut mendasari pemahaman penulis bahwasanya kebijakan

    dari penguasa (Pemerintah) memiliki peran sebagai pedoman atau arahan pada

    masyarakat untuk mencapai suatu keadaan yang ingin dicapai, begitu pula halnya

    dengan kebijakan pemerintah dalam persiapan diri menyongsong AEC 2015,

    Pemerintah harus segera menetapkan kebijakan dan pengaturan lainnya agar

    masyarakat dapat turut serta dalam upaya negara mencapai tujuan yang

    diharapkan.

    Upaya Pemerintah Indonesia melalui Kebijakan terkait Persiapan

    Menyongsong AEC 2015 dan Dampaknya pada Masyarakat Indonesia

    Suatu pengaturan atau kebijakan dapat menjadi arahan atau pedoman

    untuk mencapai suatu tujuan dan sudah seharusnya pula kebijakan tersebut dapat

    mengakomodir kebutuhan dan sesuai dengan kedaan masyarakat.

  • Raisa Samantha Sudana (FH UNPAD) 2013

    Kebijakan sebagai salah satu bentuk persiapan Indonesia untuk

    menghadapi AEC 2015, juga harus dapat menyentuh seluruh segi kehidupan

    bernegara secara merata, bukan hanya sosialisasi dan edukasi semata, melainkan

    juga dapat memberikan ruang bagi sektor-sektor strategis untuk dapat bekerja

    lebih lagi, misalnya sektor pendidikan. Kebijakan yang dibuat sepantasnya

    memberikan terobosan terhadap sektor pendidikan karena melalui sektor

    pendidikan ini merupakan variabel penentu keberhasilan kreatifitas serta inovasi

    generasi muda suatu negara dan universitas sebagai salah satu fondasi usaha

    pembangunan negara sebagai tempat pembelajaran serta penyedia individu-

    individu yang mempelopori peningkatan sosial dan kejayaan dengan penerapan

    usaha yang terintegrasi dikalangan multi etnik dimana hal tersebut merupakan

    salah satu nilai yang akan diusung dalam Simposisum Kebudayaan Indonesia-

    Malaysia pada bulan September nanti.

    Kebijakan yang telah ada dan yang akan ada akan terlihat dampak atau

    keberlakuannya ketika kebijakan tersebut berisi pengaturan yang bersinggungan

    langsung dengan kehidupan masyarakat. Hingga saat ini kebijakan-kebijakan

    yang telah ditetapkan oleh pemerintah terkait persiapan menghadapi AEC 2015

    belum dirasakan berdampak pada masyarakat Indonesia secara keseluruhan,

    artinya dampak kebijakan tersebut masih berdampak pada minoritas masyarakat

    Indonesia. Hal tersebut sangat disayangkan mengingat kesiapan seluruh lapisan

    masyarakat sangat dibutuhkan dalam rangka persiapan menghadapi Asean

    Economic Community 2015.

    Kebijakan yang telah dikeluarkan atau ditetapkan belum terlalu berdampak

    pada kehidupan bermasyarakat, selain itu masih ditemukan kendala kurang

    kompaknya pemerintah di tingkat pusat dan daerah dalam mengantisipasi hal ini,

    padahal AEC merupakan momentum yang akan menentukan masa depan

    Indonesia dan Asean secara keseluruhan.

    Kebijakan yang dibuat diharapkan benar benar mampu menjadi pedoman

    atau arahan bagi seluruh stake holders di Indonesia, selain kebijakan yang

  • Raisa Samantha Sudana (FH UNPAD) 2013

    mengatur secara keseluruhan juga dibutuhkan kesadaran dan kesiapan dari

    masyarakat untuk diterapkan sebagai upaya persiapan dan dibutuhkan persiapan

    seluruh hal dengan matang, karena kesiapan dari seluruh elemen juga menjadi

    penentu keberhasilan Indonesia dalam menghadapi AEC 2015 kelak.

    Kesimpulan :

    AEC adalah bentuk integrasi ekonomi regional yang direncanakan akan dicapai

    pada penghujung tahun 2015. Dengan pencapaian tersebut, maka ASEAN akan

    menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi dimana terjadi arus barang, jasa,

    investasi, dan tenaga kerja serta aliran modal yang lebih bebas.

    Banyak upaya yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan guna

    menyongsong Asean Economic Community salah satu upaya yang perlu

    mendapat perhattian adalah kebijakan. Kebijakan memiliki peran yang sangat

    besar karena pada dasarnya pengaturan melalui kebijakan dapat menjadi arahan

    atau pedoman dalam untuk mencapai suatu keadaan yang ingin dicapai.

    Pro - kontra terkait kesiapan Indonesia dalam menghadapi AEC 2015 merupakan

    upaya introspeksi dan juga alert warning system bagi pemerintah agar

    menerapkan upaya dan menetapkan kebijakan yang tepat sasaran. Kesiapan dari

    seluruh lapisan Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat menentukkan

    kekuatan dan hasil yang akan dicapai Indonesia dalam implementasi pasar tunggal

    ASEAN 2015 kelak.

    Pemerintah telah melakukan tugasnya dengan menetapkan kebijakan-kebijakan

    terkait persiapan menghadapi AEC 2015, walaupun belum optimal menyentuh

    seluruh bagian kehidupan bernegara. Kebijakan yang telah dikeluarkan atau

    ditetapkan belum terlalu berdampak pada kehidupan bermasyarakat, selain itu

    masih ditemukan kendala kurang kompaknya pemerintah ditingkat pusat dan

    daerah dalam mengantisipasi hal ini, padahal AEC merupakan momentum yang

    akan menentukan masa depan Indonesia dan Asean secara keseluruhan sehingga

  • Raisa Samantha Sudana (FH UNPAD) 2013

    hal ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah pusat saja melainkan tugas kita

    semua, sebagai warga negara Indonesia, dan juga Masyarakat ASEAN .

    Once you make a decision , The Universe conspires to make it happen - Ralph

    Waldo Emerson .

    Daftar Pustaka :

    Buku :

    Satjipto Rahardjo, 2006, Ilmu Hukum Jakarta : Citra Aditya

    Departemen Perdagangan Republik Indonesia ,2010 ,Menuju Asean Economic

    Community 2015. Jakarta : Dir. Jen. Kerjasama Perdagangan Internasional

    Departemen Perdagangan .

    Jurnal dan Artikel :

    Jurnal Internasional Kajian Lemhanas Republik Indonesia , 2012, Peran

    Indonesia dalam mewujudkan Asean Sosio Cultural Community guna

    mendukung Ketahanan Nasional . Jakarta.

    Sholeh e-journal, 2013 Persiapan Indonesia dalam menghadapi Asean Economic

    Community 2015 . ejournal .hi.fisip-unpad.org

    Ridwan Roy, 2012 Materi Kebijakan Kemendikbud untuk Pendidkan Tinggi

    Kesehatan Dir. Jen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan

  • Raisa Samantha Sudana (FH UNPAD) 2013

    Laporan Resmi :

    Bank Indonesia , 2007, Working paper; Intregasi Ekonomi regional mobilitas

    faktor produksi serta peran otoritas mooneter , Jakarta.

    Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri

    Republik Indonesia , 2008 Asean Economic Blueprint 2015 , Jakarta.

    Sumber lain :

    http://m.kompasiana.com

    http://kemlu.go.id

    http://triwidodoutomo.blogspot.com