menyongsong era tv digital

21

Click here to load reader

Upload: ponkge-d-eccentric

Post on 03-Jul-2015

345 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menyongsong Era Tv Digital

MENYONGSONG ERA TV DIGITAL

di INDONESIA

Dikerjakan oleh :

Nama : Gilang Candra Kusuma

NIM : 3 . 33 . 08 . 1 . 08

Kelas : TK 1B

Program Studi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro

Politeknik Negeri Semarang

2008 / 2009

Page 2: Menyongsong Era Tv Digital

ABSTRAKSI

Tekhnologi penyiaran yang sekarang berjalan di Indonesia adalah teknologi analaog. Namun, teknologi analog tidak dapat mengimbangi permintaan industri penyiaran dalam hal penyaluran program siaran yang terus bertambah karena terbatasnya jumlah kanal frekuensi yang tersedia. Selain itu, penggelaran infrastruktur penyiaran analog pun tidak efisien karena belum adanya konvergensi. Kondisi saat ini di penyiaran analog adalah masing-masing lembaga penyiaran memiliki infrastruktur penyiarannya yang terpisah seperti menara pemancar, antena, dan sebagainya. Akibatnya adalah biaya pemeliharaan yang relatif mahal, pemakaian daya listrik yang besar, serta pemanfaatan lahan yang lebih boros. Di sisi penerimaan siaran pun akan terjadi masalah karena masyarakat mendapat kualitas penerimaan siaran yang tidak merata meski berada dalam wilayah layanan yang sama. Dengan berkembangnya teknologi penyiaran digital yang sekarang semakin berkembang, siaran TV tidak hanya di akses lewat pesawat TV saja. Dengan adanya tekhnologi penyiaran digital, kita bisa menonton televisi menggunakan handphone dan PDA tanpa terputus.

Tekhnologi broadcasting which present run in Indonesia is technology analaog. But, analogue technology cannot meet the demand is industrial of broadcasting in the case of channeling of broadcast program which continuously increase because the limited amount of available frequencies canals. Besides, infrastructure title of broadcasting of analogue even also inefficient because not yet existence of convergence. Condition of in this time in broadcasting of analogue is each broadcasting institute have the separate broadcasting infrastructure like transmitter tower, antenna;, etcetera. As a result is expensive relative cost maintenance, usage of big electricity, and also exploiting of more extravagant farm. In side of acceptance of broadcast even also there will be problem because public get quality of acceptance of broadcast which don't flatten even staying in same service region. With the flower of digital broadcasting technology which present progressively grow, broadcast TV is not only in access pass plane TV is just. With existence of tekhnologi digital broadcasting, we can watch television to apply handphone and Personal digital assistant without broken.

2

Page 3: Menyongsong Era Tv Digital

DAFTAR ISI

Abstraksi ….……………………………………………………………......... 1

Daftar Isi…..…………………………………………………………………. 2

BAB I Pendahuluan…....…………………………………………………...... 3

BAB II Isi

2.1 Sekilas Tentang TV Digital……………………………………. 4

2.2 Keunggulan TV

Digital………………………………………… 4

2.3 Manfaat TV Digital…………………………………………….. 5

2.4 Beralihnya TV Analog ke TV Digital.......................................... 6

2.5 Penerapan dan Penyelenggaraan Penyiaran Sistem Digital......... 7

2.6 Potensi adanya Penyiaran TV Digital.......................................... 9

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan ................................................................................. 11

3.2 Saran............................................................................................ 11

Daftar Putaka.................................................................................................... 13

3

Page 4: Menyongsong Era Tv Digital

BAB I

PENDAHULUAN

Saat ini boleh disebut sebagai jaman serba digital, karena sebagian besar

tekhnologi di dunia telah mengalami digitalisasi. Digitalisasi adalah penerapan

tekhnologi digital atau komputasi dalam berbagai bidang. Digitalisasi ini didorong

oleh pengalaman konsumen yang mendapat kepuasan lebih baik dari penggunaan

tekhnologi -tekhnologi digital. Berbagai aplikasi digital itu telah banyak mengubah

wajah berbagai bidang dalam kehidupan. Misalnya dalam dunia bisnis, sosial,

pendidikan, pemerintahan, organisasi, publik, ekonomi dan lain sebagainya.

Penggunaan tekhnologi digital itu telah banyak mengubah tekhnologi dan kebiasaan

dalam kehidupan sosial.

Di Indonesia, digitalisasi telah merambah dalam perangkat / dunia pertelevisian.

Hal ini dikarenakan Teknologi TV digital mempunyai banyak kelebihan dibandingkan

dengan analog. Teknologi ini mempunyai ketahanan terhadap efek interferensi, derau

dan fading, serta kemudahannya untuk dilakukan proses perbaikan (recovery)

terhadap sinyal yang rusak akibat proses pengiriman / transmisi sinyal. Di samping

itu, TV digital menyajikan gambar dan suara yang jauh lebih stabil dan resolusi lebih

tajam ketimbang analog.

Namun demikian proses perpindahan dari teknologi analog ke teknologi

digital membutuhkan sejumlah penggantian perangkat baik dari sisi pemancar TV-nya

ataupun dari sisi penerima siaran. Transisi ke TV Digital menyebabkan tersedianya

saluran siaran yang lebih banyak. Proses transisi perpindahan meminimalkan resiko

kerugian khusus yang dihadapi baik oleh operator TV maupun masyarakat. Resiko

kerugian khusus yang dimaksud adalah informasi program ataupun perangkat

tambahan yang harus dipasang. Perubahan dilakukan melalui masa dimana sebelum

masyarakat mampu membeli pesawat penerima digital dan pesawat penerima analog

yang dimilikinya dipakai menerima siaran analog dari pemancar TV yang menyiarkan

siaran TV Digital.

Banyak faktor-faktor yang menyebabkan kenapa TV analog mulai

ditinggalkan dan beralih ke TV digital. Pada makalah ini hanya akan membahas

tentang TV digital.

4

Page 5: Menyongsong Era Tv Digital

BAB II

ISI

2.1. Sekilas Tentang TV Digital

Televisi digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital

dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke

pesawat televisi. Teknologi TV digital pada dasarnya ada tiga standar utama

TV digital, yakni Advanced Television Systems Committee (ATSC) yang

berasal dari Amerika, Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T) dari

Eropa, dan Integrated Service Digital Broadcasting Terrestrial (ISDB-T.

Indonesia menggunakan standar Digital Video Broadcasting-Terrestrial

(DVB-T) sebagai standar nasional Indonesia karena dari hasil uji coba yang

dilakukan oleh Tim Nasional Migrasi TV dan Radio dari Analog ke Digital,

teknologi DVB-T lebih unggul dan memiliki manfaat lebih dibandingkan

dengan teknologi penyiaran digital lainnya. DVB-T adalah salah satu sistem

yang digunakan untuk mentransmisikan siaran TV/Video digital hingga

sampai ke pengguna akhir (end-user). Teknologi ini mampu memultipleks

beberapa program sekaligus, di mana enam program siaran dapat

”dimasukkan” ke dalam satu kanal TV berlebar pita 8 MHz, dengan kualitas

jauh lebih baik. Ibarat satu lahan, yang semula hanya dapat dimanfaatkan

untuk satu rumah, dengan teknologi ini mampu dibangun enam rumah dengan

kualitas bangunan jauh lebih baik dan kapasitas ruangan lebih banyak.

2.2. Keunggulan TV Digital

Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi

dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi,

misalkan penyelenggara televisi digital berfungsi sebagai operator

penyelenggara jaringan televisi digital. Program dapat diselenggarakan oleh

operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital

(operator lain). Dari aspek regulasi terdapat ijin penyelenggara jaringan dan

ijin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan

baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital.

5

Page 6: Menyongsong Era Tv Digital

Perspektif bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran di era digital

mengalami perubahan baik dari pemanfaatan kanal maupun teknologi jasa

pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi terjadi efisiensi penggunaan

kanal. Satu kanal frekuensi yang saat ini hanya bisa diisi oleh satu program

saja nantinya bisa diisi antara empat sampai enam program sekaligus.

Kelebihan TV digital dibandingkan dengan TV analog adalah dari

kualitas gambar yang dihasilkan. TV digital tidak menghasilkan gambar yang

renyek. Gambar yang renyek dalam TV analog terjadi apabila antena penerima

siaran posisinya tidak pas arahnya ke pemancar TV. Jadi, TV digital bila

dioperasikan dalam keadaan bergerak, misalnya dalam kendaraan, gambar

yang disajikan ke pemirsa tetap bagus. Kelebihan lain yang dimiliki TV digital

adalah satu kanal frekuensi bisa diisi lebih dari tiga penyelenggara content.

Teknologi ini membuka peluang semakin maraknya pertumbuhan TV di

Indonesia. Namun, siaran TV digital baru bisa dinikmati di setiap rumah

apabila ada perangkat pengolah data transmisi yang disebut Set Top Box

(STB).

2.3. Manfaat TV Digital

Beberapa manfaat Penyiaran TV Digital di masa datang :

1. Pemirsa dapat memilih sendiri kapan akan menonton, remote tidak lagi

untuk memilih saluran tapi juga untuk melihat simpanan program,

(siaran interaktif). Televisi yang menjadi siaran interaktif akan lebih

memudahkan pemirsanya untuk mencari-cari program yang dia sukai.

Tidak ada lagi prime-time karena saat itu pemirsa dapat mencari program

lain yang dibutuhkan.

2. Penerimaan mobile, efisiensi kanal frekuensi, dan potensi jasa tambahan

seperti TV-Interaktif dan layanan data-casting.

3. Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan

multimedia lainnya serta integrasi dengan layanan interaktif seperti

Video on Demand (VoD), Pay Per View (PPV), bahkan layanan

komunikasi dua arah seperti teleconference.

Untuk gambaran penyiaran tv digital ke depan juga mengalami

perubahan yang sangat berarti baik dari pemanfaatan kanal maupun teknologi

6

Page 7: Menyongsong Era Tv Digital

jasa pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi akan terjadi efisiensi

penggunaan kanal yang sangat berarti. Satu kanal frekuensi yang saat ini

hanya bisa diisi oleh satu program saja nantinya akan bisa diisi antara empat

sampai enam program sekaligus. Sepuluh program siaran TV-swasta Nasional

saat ini yang menduduki juga 10 kanal di UHF (Ultra High Frequency) hanya

menduduki 2 atau 3 kanal saja.

Dengan pemisahan ini maka masing-masing bisa lebih terkonsentrasi

pada bidang bisnisnya sendiri sehingga masyarakat pemirsa TV akan

memperoleh kualitas pelayanan yang lebih beragam dan tentunya lebih baik.

Pada sistem penyiaran TV Digital dimungkinkan munculnya jasa-jasa layanan

baru seperti informasi-informasi laporan lalu lintas, ramalan cuaca, berita,

olahraga, pendidikan, bursa saham, kesehatan dan informasi-informasi layanan

masyarakat lainnya.

2.4. Beralihnya TV Analog ke TV Digital

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menerima siaran TV

digital, yakni pesawat TV harus mendukung standar TV digital―apakah

ATSC, DVB-T, atau ISDB-T”. Kendati demikian, tidak berarti kita harus

membeli perangkat TV baru untuk bisa menikmati siaran TV digital. Cukup

membeli perangkat receiver, semacam decoder untuk mengubah sinyal digital

yang diterima televisi menjadi sinyal analog, agar bisa ditampilkan pada TV

biasa. Nama alat ini adalah set-top box yang dapat diletakan di atas TV set

karena bentuknya yang kecil.

Uji coba siaran untuk kepentingan TV Digital resmi diluncurkan

pemerintah oleh Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla pada 13 Agustus 2008

dengan peresmian peluncuran siaran berbasis transmisi digital di auditorium

Lembaga Penyiaran Publik TVRI. Setelah peluncuran program ini,

Departemen Komunikasi dan Informatika gencar menyosialisasikan rencana

peralihan teknologi ini ke masyarakat.

Dirjen SKDI Depkominfo menjelaskan tahapan-tahapan tersebut, yakni :

Tahap pertama, 2008-2012. Pemerintah melakukan uji coba TV digital selama

1 tahun, pemerintah tidak akan menerbitkan izin baru bagi TV analog setelah

ada penyelenggara infrastruktur penyelenggara TV digital, pemerintah akan

menerbitkan izin bagi penyelenggara TV digital, pemerintah akan

7

Page 8: Menyongsong Era Tv Digital

memasyarakatkan teknologi DVB-T, pemerintah juga melakukan pemetaan

lokasi dimulainya siaran TV digital dan penghentian siaran TV analog, serta

mendorong tumbuh kembangnya industri untuk memproduksi peralatan

penerima siaran TV digital.

Tahap kedua, 2013-2017. Pemerintah akan menghentikan siaran TV-TV

analog di kota-kota besar dan dilanjutkan dengan daerah-daerah regional

lainnya, pemerintah juga akan melakukan intensifikasi penerbitan izin bagi

mix operator yang awalnya beroperasi analog ke digital.

Tahap ketiga dimulai 2018. Seluruh siaran TV analog akan dihentikan,

TV digital beroperasi secara nasional pada band IV dan V, kanal 49 ke atas

akan digunakan untuk sistem nirkabel masa depan.

2.5. Penerapan dan Penyelenggaraan Penyiaran Sistem Digital

Sasaran dari penetapan teknologi digital untuk penyiaran TV adalah

dalam rangka ketersediaan ruang (slot) bagi penyelenggaraan penyiaran, baik

bagi pengembangan yang ada sekarang maupun bagi penyelenggaraan

penyiaran baru yang tidak dapat ditampung dengan teknologi analog sehingga

akan menjadi solusi yang ditawarkan kepada penyelenggara dan calon

penyelenggara penyiaran baru.

Moratorium (penghentian proses perizinan baru) agar kanal yang

diperuntukkan bagi alokasi spectrum penyiaran digital dijamin keberadaannya.

Untuk TV digital, teknologi yang digunakan adalah DVB-T yang telah

ditetapkan standarnya melalui Permen 7/2007. Setiap kanal frekuensi selebar 8

MHz (band IV dan V UHF) dapat digunakan untuk membawa 6 program

siaran TV dan pada frekuensi selebar 7 MHz (band III VHF), dapat membawa

28 program siaran radio. Program siaran TV ditempatkan dalam slot yang

merupakan bagian dari kanal.

Di dalam penyelenggaran penyiaran TV digital tanpa bayar (free-to-air),

dipisahkan antara :

a. Penyelenggaraan program siaran yang menyediakan konten siaran.

b. Penyelenggaraan infrastruktur yang menghimpun konten – konten dari

beberapa penyelenggara program siaran serta menggunakan frekuensi

untuk dipancarkan ke pesawat penerima TV.

8

Page 9: Menyongsong Era Tv Digital

Setiap kanal frekuensi tidak boleh dikuasai hanya untuk satu

penyelenggara program siaran. Penyelenggaraan program siaran adalah

penyelenggaraan yang mendapatkan IPP (Izin Penyelenggaraan Penyiaran)

yang hanya berfungsi menyediakan konten siaran serta menggunakan

infrastruktur yang dimiliki oleh penyelenggara infrastruktur dalam rangka

konten siarannya dapat didistribusikan (dipancarkan) ke penerima TV digital.

Penyelenggaraan infrastruktur meliputi fungsi multiplexing beberapa program

siaran dan fungsi pemancaran siaran di satu wilayah layanan. Penyelenggaraan

infrastruktur yang dimaksud adalah penyelenggaraan jaringan telekomunikasi

yang mendapatkan izin penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan izin

penggunaan frekuensi (ISR). Pengaturan penyelenggara infrastruktur berada di

bawah Undang – Undang Nomor 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi.

Bentuk penyelenggaraannya adalah penyelenggara jaringan tetap tertutup

(pasal 33 KM 20/2001). Penyelenggara infrastruktur penyiaran digital adalah

pihak yang memiliki fungsi sbb :

a. Fungsi multiplexing : Bertindak menyediakan jasa distribusi bandwidth

(slot) dalam 1 kanal frekuensi untuk digunakan oleh bermacam – macam

jenis program siaran sehingga efisien dan optimal.

b. Fungsi pemancaran : Membangun infrastruktur pemancar penyiaran digital

sesuai aturan – aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah

(Depkominfo), mulai dari antena pemancar, menara, saluran penghubung

dari terminal output content, hingga komponen – komponen infrastruktur

lainnya sehingga pentransmisian program siaran digital berjalan dengan

baik dan tidak mengalami gangguan.

9

Page 10: Menyongsong Era Tv Digital

2.6. Potensi adanya Penyiaran TV Digital

Banyak potensi industri nasional yang perlu dikembangkan dan

dilibatkan untuk berpartisipasi dalam implementasi TV digital ini, seperti PT

INTI, Polytron, Panggung, dan Xirka Chipset yang sudah siap dalam industri

STB nasional. Begitu pula PT LEN yang telah memfokuskan diri dalam

produksi perangkat transmisi. Di samping itu, ada beberapa production house

(PH) yang telah siap dalam memproduksi konten berteknologi digital. Peran

aktif mereka perlu disambut dan bahkan dipacu agar dapat memberikan

kontribusi yang semakin konvergen menuju implementasi teknologi TV digital

ini.

Pemerintah perlu memberikan semacam insentif bagi industri nasional

yang ingin berpartisipasi dalam produksi perangkat TV digital agar tidak kalah

bersaing dengan pelaku industri dari negara lain yang secara agresif telah

masuk ke Indonesia, seperti China dan Korea. Apalagi beberapa industri

nasional kita sudah siap untuk melakukan customized produknya agar sesuai

dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, seperti penambahan fitur Electronic

10

Page 11: Menyongsong Era Tv Digital

Program Guide (EPG) versi Indonesia, Early Warning System (EWS), fitur

Interactivity yang lebih baik, dan tidak kalah penting fitur Peoples Meter yang

dapat memberikan fungsi viewer rating dan Polling System yang merupakan

komponen penting dalam industri siaran TV.

11

Page 12: Menyongsong Era Tv Digital

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari uraian tentang TV Digital dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Televisi digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital

dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke

pesawat televisi.

2. Televisi digital menyajikan gambar dan suara yang jauh lebih stabil dan

resolusi lebih tajam ketimbang analog. Kelebihan lainnya adalah bias

digunakan pada pesawat penerima yang sedang bergerak.

3. Televisi digital membutuhkan set-top box untuk mengubah sinyal digital

yang diterima televisi menjadi sinyal analog.

3.2. Saran

Adapun saran untuk beralihnya TV analog ke TV digital di Indonesia :

1. Pemerintah harus memperhatikan kesiapan pemangku kebijakan

penyiaran, antara lain; pertama, kesiapan dari masyarakat. Alangkah

baiknya jika perangkat penerima siaran yang menjadi syarat utama

dalam penerima siaran tersebut disubsidi pemerintah, sehingga

masyarakat dapat menikmati siaran tersebut tanpa harus membayar

mahal.

2. Pemerintah harus melihat kesiapan industri penyiaran, terlebih TV-TV

lokal yang ada di daerah. Jangan sampai penerapan teknologi ini tanpa

melihat kesiapan mereka sehingga akan dimaknai sebagai upaya

pemaksaan.

3. Terakhir, penerapan teknologi ini sebaiknya dilakukan serentak atas TV-

TV di Indonesia, jangan sampai ada yang didahulukan dan ada yang

dibelakangkan. Misal, bila TV lokal yang didahulukan sedangkan TV

yang berlokasi di Jakarta dibelakangkan, khawatir akan memunculkan

interpretasi di masyarakat bahwa ini adalah bentuk penganaktirian

terhadap TV lokal. Sebab selama TV Jakarta masih menggunakan sistem

analog dan TV digital belum memasyarakat, besar kemungkinan pemirsa

di Indonesia lebih tertarik menikmati siaran TV analog. Bila ini yang

12

Page 13: Menyongsong Era Tv Digital

terjadi, pengiklan pasti lebih tertarik mengiklankan produknya di TV

Jakarta, karena penontonnya lebih banyak. Dengan adanya penerapan

teknologi digital ini semoga kualitas siaran TV di Indonesia di masa

depan semakin bagus. Tidak hanya bagus secara teknik namun juga

bagus secara program.

13

Page 14: Menyongsong Era Tv Digital

DAFTAR PUSTAKA

Ajeng Arjanti, Restituta. Mengenal TV Digital. 2008. http://www.qbheadlines.com/index.php?cat=1

Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Selamat datang era penyiaran TV dan Radio Digital. 2008.http://www.postel.go.id/update/id/baca_info.asp?id_info=242

Heru Tjahyono, Bambang. Keberpihakan pada Industri Elektronik Nasional. 2008.

http://www.madani-ri.com/category/berita-hangat/televisi-digital

Kamto, Andy. Perangkat TV Digital. 2008. http://www.andykamto.web.id/?p=110

Riswan. Manfaat Sistem Penyiaran TV/Radio Digital. 2008. http://mobileindonesia.net/2008/05/13/manfaat-sistem-penyiaran-tvradio-digital/

Satibi, Dede. Implementasi Siaran Digital di Indonesia. 2008. http://satibi.dagdigdug.com/2008/03/04/implementasi-siaran-digital-di-indonesia/

Satriyo Dharmanto, Bernardus. Kesiapan Industri Penyiaran dalam Implementasi TV Digital. 2009. http://satriyodharmanto.blogspot.com/2009/01/kesiapan-industri-penyiaran-dalam.html

------------. Penggabungan Tekhnologi Komputer dan Televisi. 2008. http://mycs0.com/blog/2008/08/membuat-media-penyiaran-otomatis.html

------------. Televisi Digital. 2008. http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_digital

Keterangan :

Pengambilan data ( download )dilakukan pada,

hari : Senin, 2 Februari 2009

pukul : 21.30 – 23.00 WIB

tempat : Warnet Bluethooth jalan Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik.

14